IMG-20160608-WA003
Diskusi dan Sosilialisasi pembentukan forum csr Kabupaten Sidoarjo oleh koordinator sekretariat Forum CSR Provinsi Jawa Timur.
IMG-20160829-WA003
IMG_20161112_101047
12 Nopember 2016
CSR Definition
AGENDA
Public Contribution Roadmap Corporate Branding
CSR Forum
http://www.jhonhardi.com
CSR Definition CSR didefinisikan sebagai komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi kepada pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan memperhatikan para karyawan, keluarganya, masyarakat sekitar serta public (umum/luas)
guna meningkatkan kualitas hidup. Public Contribution Roadmap
Kontribusi
perusahaan
kepada
masyarakat
melalui
program csr yang direncanakan dengan upaya yang
sistematis, terintegrasi dan berkesinambungan, mulai dari persiapan, pelaksanaan dan monitoring inline dengan visi, misi perusahaan.
http://www.jhonhardi.com
Corporate Branding Bentuk pengakuan dari pemerintah dan masyarakat terhadap perusahaan yang dinilai baik dalam menjalankan aktifitas csrnya akan berdampak pada penilaian positip terhadap bisnis secara keseluruhan. Misalnya melalui mekanisme award yang diberikan dalam bentuk penghargaan dan mendapatkan image baik dengan label ‘green’. Penilaian dilakukan dengan sistem peringkat dengan urutan tertinggi hingga terendah sebagai berikut : emas, hijau, biru, merah, dan hitam. CSR Forum Adalah wadah bagi perusahaan – perusahaan di Jawa Timur untuk mendiskusikan berbagai topik program CSR/TSP yang memungkinkan anggota tersebut berbagi informasi dan program kegiatan yang selaras dengan program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur (jhon, 2013). http://www.jhonhardi.com
15 DESEMBER 2016
SOCIAL MAPPING DALAM PROGRAM CSR Pemetaan sosial atau social mapping Adalah proses penggambaran masyarakat yang sistematik melalui pengumpulan data dan informasi mengenai masyarakat termasuk di dalamnya profile dan masalah sosial yang ada pada masyarakat tersebut.
http://www.jhonhardi.com
http://www.jhonhardi.com
Existing condition
http://www.jhonhardi.com
Existing condition
http://www.jhonhardi.com
Existing condition NO
PROBLEM
SOLUTION
KETERANGAN
1.
Kebiasaan membuang sampah sembarangan
Penyediaan tempat sampah Pengenalan Bank Sampah Pengaktifkan kembali pengolahan sampah
Sinergi dengan Dinas terkait
2.
Tanaman penghijauan di lingkungan warga yang masih gersang
Bersama warga memberikan tanaman untuk lingkungan sekitar. Dilakukan pendampingan merawat tanaman di lingkungan tempat tinggal
Sinergi dengan Dinas terkait
3.
Warga mempersepsikan istilah penataan sama dengan penggusuran
Dilakukan pendampingan penataan lingkungan yang lingkupnya satu area (penataan bukan penggusuran)
Pilot project RT 02 yang berbatasan dengan area taman yg sedang dibangun
4.
Partisipasi warga terkait dengan gotong royong masih rendah
Melakukan pendekatan terhadap kader lingkungan melalui diskusi bersama tokoh setempat
Intensitas pendampingan melalui kegiatan satu kegiatan bersama
5
Kesadaran pola hidup bersih sehat perlu ditingkatkan
Mengadakan satu kegiatan masal terkait gerakan sehat bersama, pemasangan sign rambu bersih sehat
Sinergi Dinas terkait
6
……..
http://www.jhonhardi.com
25 Oktober 2015
http://www.jhonhardi.com
PEKERJAAN PEKERJAAN
JENIS KELAMIN JUMLAH
JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Jumlah
Nelayan
PENDIDIKAN TINGKAT
JUMLAH
PAUD/TK SD/MI
Buruh Harian Wiraswasta Satpam Ibu Rumah Tangga Pelajar
DEMOGRAPHY HIGHLIGHT RT 03 RW 02 Bulak Cumpat Kelurahan Kedung Cowek Surabaya
SMP/MTS
SMA/MAN PTN/PTS TIDAK SEKOLAH
PNS Dll
USIA
KESEHJAHTERAAN
SUKU
USIA JUMLAH
SUKU BANGSA
JUMLAH
TINGKAT
1 - 14
JAWA
PRASEJAHTERA
15 - 45
MADURA
SEJAHTERA 1
46 - 60
JAWA-MADURA
SEJAHTERA 2
60 - 75
DLL
SEJAHTERA 3
JUMLAH
http://www.jhonhardi.com
LINGKUNGAN
KESEHATAN
Standarisasi Posyandu
TANAMAN HIJAU TONG SAMPAH & RAMBU
Pendampingan PHBS
Pengaktifan Rumah Baca Anak & Warga
Perapihan lingkungan
Pengembangan produk Kas
Pendampingan Kader
Penguatan sentra IGA
PENDIDIKAN
EKONOMI
GOAL NELAYAN GREEN CAMPOENG 2016 1. Lingkungan bersih sehat 2. Rumah hijau 3. Sentra IGA 4. Posyandu standar 5. Balai pintar / rumah baca
Kategori 500 RT Terbaik Surabaya 2016
http://www.jhonhardi.com
ROAD MAP PROGRAM
http://www.jhonhardi.com
Kampung Pesisir menjadi Pusat kegiatan guna mewujudkan ketahanan pangan Terutama hasil laut serta tujuan wisata pantai di Surabaya
1. Pelatihan skill & penyuluhan system pengelolaan hasil laut yang sehat 2. Pengelolaan sampah organik dan anorganik melalui konsep 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) 3. Merumuskan system dan program di Posyandu binaan 4. Pengembangan jaringan pemasaran untuk penjualan produk nelayan 5. Pengenalan cara bertanaman melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah atau lembaga pendidkan di wilayah tersebut
5. Penataan kawasan lingkungan bersama warga
http://www.jhonhardi.com
Rencana Aktifitas
http://www.jhonhardi.com
Tahapan Implementasi Program Dimulai dari diskusi internal kemudian pelibatan tokoh masyarakat, ketua RT, Ketua RW, Lurah oleh Tim Penataan Kawasan Nelayan Bappeko
23 Oktober 2015
Diskusi program penataan kampung pesisir Di ruang Kabid Ekonomi Bappeko, Tampak hadir dalam diskusi yaitu staf Bappeko serta tenaga expert. Agenda pembahasan adalah diskusi awal program penataan kawasan kampung, persiapan survey .
25 Oktober 2015 Genba melihat new existing condition di lokasi: Pada hari Minggu tgl 25 Okt, dilakukan kunjungan awal ke lokasi yang akan dilakukan penataan
http://www.jhonhardi.com
28 Oktober 2015 Diskusi program penataan kampung pesisir Di Kantor Kelurahan Kedung Cowek. Tim dari Bappeko bertemu dengan Bapak Purwoto. Dalam diskusi tersebut disampaikan bahwa kondisi masyarakat kampung nelayan utamanya di wilayah Kelurahan Kedung Cowek perlu ditata dengan baik, selain memiliki potensi hasil laut yang besar, kedepan akan menjadi salah satu kebanggaan Surabaya wilayah pesisir. Selama ini sudah sering ada program pemberdayaan baik dari Pemkot maupun pihak lain (NGO, Perusahaan, LSM, Kampus, dll) hanya saja masih dalam bentuk partial belum berlanjut. Beberapa isu di masyarakat terkait dengan penataan disalah artikan menjadi penggusuran. Hal ini yang harus diperhatikan agar tidak terjadi konflik. Oleh karena itu perlu diskusi bersama para tokoh serta pemangku wilayah agar program yang dilakukan bisa berjalan baik.
30 Oktober 2015 Diskusi program penataan kampung pesisir Setelah dilakukan pertemuan dengan Kelurahan, Ketua LKMK serta Ketua RT 03, maka Tim berdiskusi lagi untuk mempertajam konsep serta memperjelas lokasi penataan. Sebagai tahap awal lokasi penataan difokuskan di wilayah RT 03 RW 02. Tahap awal dipilih satu area atau satu RT dengan pertimbangan lebih pada program contoh. Artinya, bila tahap pertama ini bisa berjalan baik akan mudah untuk diteruskan dan dicontohkan ke wilayah lainnya.
http://www.jhonhardi.com
3 Nopember 2015 Diskusi program penataan kampung pesisir Setelah disepakati bahwa fokus lokasi penataan di RT 03, maka tim mengadakan pertemuan dengan Pak Komar selaku ketua RT 03. Pada saat diskusi tersebut turut hadir juga Bapak Ketua RW 02. Beliu berdua menyambut dengan baik rencana program penataan kampung. Disarankan agar tim bisa dialog dahulu dengan warga. Pertemuan tersebut akan difasilitasi oleh ketua RT dan RW. Setelah didiskusikan maka pada hari Jumat tgl 6 Nopember 2015 pukul 19.00 wib, akan dilakukan diskusi bersama warga RT 03 dengan tim pendamping penataan lingkungan pesisir.
http://www.jhonhardi.com
5 Nopember 2015 Diskusi program penataan kampung pesisir Tim merencanakan diskusi dengan SKPD untuk sosialisasi terkait program penataan kawasan pesisir. Harapa diskusi tersebut adalah tersosialisasikan program sehingga SKPD bisa mengetahui dan terlibat sejak awal. Kedepan SKPD bisa memberikan support terkait dengan kebutuhan yang diperlukani dalam program tersebut.
http://www.jhonhardi.com
PERAN PENTING TIM SKPD
• • • •
Informasi penataan kawasan sudah tersampaikan kepada SKPD SKPD akan membantu sesuai kebutuhan Data dan informasi yang informative dari tim pendamping program penataan selalu diupdate kepada SKPD SKPD akan mengikuti perkembangan program penataan tanpa harus terlibat setiap saat di lokasi obyek, namun akan mensupport bila diperlukan.
** Data usulan kebutuhan akan disampaikan kepada SKPD yang sesuai prioritas program penataan kampung nelayan. Data tersebut menjadi http://www.jhonhardi.com informasi penting agar tepat jumlah serta kegunaannya.
6 Nopember 2015 Diskusi program penataan kampung pesisir Rencana rembug warga yangsudah diagendakan oleh tim dengan warga khusus RT 03 RW 02 pada hari Jumat’ tgl 6 Nopember 2015 Pukul 19.00 wib belum jadi terlaksana. Hal ini dikarenakan terjadi komunikasi kurang pas dari Kelurahan. Seharusnya undangan yang disampaikan oleh Bappeko kepada kelurahan adalah mengharapkan kehadiran Pak Lurah dan beberapa stafnya untuk mengikuti diskusi bersama tim dengan warga khusus RT 03 RW 02 terkait persiapan penataan area RT 03 saja. Namun, oleh Pak Lurah undangan tersebut diterjemahkan lain, yaitu mengundang seluruh perwakilan RT-RT yang berada di wilayah RW 02. Setelah dikonfirmasi oleh Tim, Pak Lurah mengundang perwakilan RT-RT tersebut dengan argumentasi bahwa di wilayah Kelurahan Kedung Cowek sudah ada program PLP-BK, yaitu Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas. Koordinator program tersebut bernama Pak Khusnul yang juga coordinator LSM Samudera Jaya. Pada saat tim tiba dilokasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, sempat bertanya”mengapa ada spanduk sosialisasi program PLP-BK” padahal belum pernah koordinasi akan ada program tersebut. Mengetahui kondisi yang demikian, tim bertemu dengan Pak Lurah serta coordinator program lalu menanyakan” ini acaranya apa?, Pak Lurah dan coordinator program PLP-BK menjelaskan kalau acaranya ini adalah sosialisasi lanjutan PLP-BK 2014 yang lalu, dan bagi mereka tidak ada salahnya kalau sekalian di barengkan dengan pertemuan malam ini yang tadinya khusus tim Bappeko dengan warga RT 03 saja. Mendengar jawaban tersebut, Tim Bappeko memutuskan tidak ikut terlibat dan menyerahkan forum tersebut untuk mereka lakukan sendiri dan tidak boleh mengkaitkan keberadaan Bappeko yang saat ini hadir. Hal ini penting untuk menjaga keakuratan tujuan dan tim Bappeko tidak ingin masuk pada ranah yang tidak mengetahui awalnya. Pak Lurah dan Pak Khusnul meminta maaf atas kejadian ini dan niatan untuk menggabungkan acara yang sudah di setup oleh tim Bappeko kurang tepat. Selanjutnya tim memutuskan untuk mengikuti saja dengan tidak mengambil peran apapun pada acara tersebut, hanya mendengarkan dan mengamati. Demikian summary report tgl 6 Nopember 2015 pukul 19.00 wib. Sebagai catatan “ Tim Bappeko akan bertemu kembali dengan Lurah, RW serta RT untuk membahas hal ini.
http://www.jhonhardi.com
12 Nopember 2015 Diskusi program penataan kampung pesisir Pertemuan pada tanggal 12 Nopember 2015 dilaksanakan pada pukul 11.00 sd 12.30 wib di Kantor Kelurahan Kedung Cowek Surabaya. Turut hadir dalam pertemuan adalah Kepala Kantor Kelurahan Kedung Cowek, Ketua LKMK, Ketua RW 02, Ketua RT 03 serta Koordinator BKM. Tujuan pertemuan ini adalah ingin mengetahui kegiatan detail penataan kawasan kampung berbasis komunitas yang dilaksanakan oleh BKM di RW 02 khususnya area RT 03. Pada momen diskusi tersebut beberapa hal yang disampaikan sebagai berikut : 1. Lurah Bahwa pertemuan ini menjadi momen awal dalam membangun kawasan pantai terutama masyarakatnya atau perkampungannya. Oleh karena itu, perlu komunikasi dan koordinasi agar program bisa terlaksana dengan baik. Kelurahan akan selalu mendampingi dan monitor setiap kegaitan di wilayah Kedung Cowek. Oleh karena itu, keterlibatan sejak awal menjadi sangat penting. 2. BKM
Disampaikan bahwa program yang disosialisasikan pada tgl 6 Nopember 2015, merupakan program lanjutan dari tahun 2014. Program 2015 dari BKM ini difokuskan di wliayah RW 02 yang meliputi 3 RT (yaitu RT01,RT02,RT03). BKM akan sinergi dengan tim dari Bappeko yang memiliki rencana akan menata area RT 03 saja terkait dengan iven kunjungan UN Habitat 2016. BKM berharap pada pelaksanaanya bisa sinergi atara BKM dengan tim Bappeko serta masyarakat.
3. RW
Mohon bisa dipertemukan dengan penanggungjawab program proyek pembangunan (yang menurut informasi akan dibuat taman). Sebagai ketua RW sangat mendukung program yang sedang dilaksanakan, hanya saja mohon bisa dilibatkan sejak awal jadi bisa menjawab pertanyaan dari warga terutama RT03. Beberapa permasalahan yang disampaikan adalah (tanah urug yang mncemari lingkungan warga, Mohon bisa dibantu pemasangan air PDAM bagi warga yang sudah lengkap syaratnya, RW02 tidak memiliki sisa tanah yang peruntukannya untuk balai RW). Sebagai ketua RW selalu mendukung semua program dari pemerintah kota yang terpenting program itu bermanfaat juga bagi warga sekitar. 4. TIM Bappeko Program penataan kampong nelayan merupakan program yang muaranya untuk kemanfaatan warga. Komunikasi dan koordinasi merupakan asas utama yang selalu dikedepankan. Hal ini penting karena keberhasilan dari program salah satu sebagai ukuranya adalah program tersebut bisa berkelanjutan dalam arti masyarakat penerima program itu yang akan menjaga dan mengembangkan. Oleh karena itu, pertemuan ini menjadi penting dan akan menjadi media untuk sinergi program. http://www.jhonhardi.com
Resume Lanjutan… 1. Rapat koordinasi ini membahas sinkronisasi antara program yang direncanakan BKM dan tim Bappeko sehingga program yang dilakukan tidak saling tumpah tindih maupun berlawanan. 2. Program yang akan dilakukan oleh tim BKM lebih memprioritas ke arah program sanitasi, kampung kumuh dan air bersih dengan sasaran seluruh wilayah RW 02. Sistem pelaksanaan menggunakan skala prioritas (tidak merata di seluruh RW 02) sehingga rumah tangga yang memiliki kriteria patut untuk dibantu maka akan menjadi prioritas utama meskipun letaknya cenderung berdekatan. Detail Engineering Design tim BKM akan diserahkan ke tim bappeko kurang lebih tanggal 16 November 2015 3. Tim bappeko akan segera mempelajari Detail Engineering Design tim BKM untuk mengetahui program yang belum tercover khususnya di wilayah RT 03 RW 02. 4. Dari hasil pertemuan ini, juga ditemukan permasalahan-permasalahan yang terjadi dilapangan khususnya disekitar wilayah pembangunan taman, yaitu: 5. Pengerukan taman yang dilakukan oleh dinas pertamanan sejak bulan Mei 2015 berdampak terhadap sumur-sumur warga menjadi keruh sehingga tidak layak pakai dan banyak sumur-sumur yang akhirnya ditutup. 6. Memasuki musim hujan, diperkirakan genangan air di daerah kerukan akan mengakibatkan banjir terutama di jalan cumpat haji ulum 7. Saluran pipa induk PDAM yang telah di ajukan warga hingga saat ini belum dilaksanakan 8. Diharapkan seyogyanya pemerintah daerah memperlajari dampak lingkungan dari keberadaan proyek yang akan dilakukan sehingga dapat meminimalisir dampak negatif yang akan terjadi. 9. Diperlukan koordinasi segera mungkin untuk membahas tindak lanjut proses pengerukan dan mengatasi dampak yang terjadi mengingat sudah memasuki musim penghujan
http://www.jhonhardi.com
Gambar dokumentasi pertemuan tgl 12 Nopember 2015. Hadir dalam pertemuan adalah Kepala Kantor Kelurahan Kedung Cowek, Ketua LKMK, Ketua RW 02, Ketua RT 03 serta Koordinator BKM
http://www.jhonhardi.com
18 Nopember 2015 Diskusi program penataan kampung pesisir Pertemuan pada tanggal 18 Nopember 2015 dilaksanakan pada pukul 11.00 sd 12.30 wib di Kantor Bappeko ini sebagia tindaklanjut dari pertemuan tgl 12 Nopember 2015. 1. Bagian Kelurahan akan berkoordinasi kembali dengan PDAM terkait usulan penyambungan air minum di wilayah RT 03 di Gang Ulum, Gang 9 dan Gang 10 di Kelurahan Kedung Cowek. 2. Badan Lingkungan Hidup akan memberikan hasil sampel kualitas air sumur yang telah diambil pada tahun 2014 untuk membandingkan kualitas air sebelum dan sesudah dilakukan pengurukan. 3. Bappeko, Dinas Keberishan Pertamanan, Serta PU Bina Marga Pematusan akan melakukan koordinasi terkait masukan warga seperti penanggulangan dampak pengurukan, pembuatan saluran sementara dan penataan kawasan tersebut.
Gambar dokumentasi pertemuan tgl 18 Nopember 2015. Tindaklanjut pertemuan tgl 12 Nop, hadir dalam pertemuan tersebut adalah DKP, PDAM, PU, LH, Sekretaris Kelurahan, Dinas Pertanian, Kasubid Bid Ekonomi, Staf Bappeko, Tim Penata Kampung Nelayan http://www.jhonhardi.com
20 Nopember 2015 Pada tanggal 20 Nopember 2015, tim Bappeko yang dipimpin langsung oleh Kasubid Ekonomi, Ibu Lilis berkunjung ke lokasi area yang akan dilakukan penataan. Sebagaimana poinment yang sudah disepakati pada pertemuan tgl 18 November, bahwa tim DKP dan PU juga turut hadir kelokasi guna mencarikan solusi terkait ekses proyek pembuatan taman. Selain koordinasi tindaklanjut, tim Bappeko juga mengunjungi bungker atau dikenal dengan Gudang Peluru. Tujuan survey lokasi ini adalah untuk mengetahui kondisi riil Gudang Peluru saat ini dan kalau memungkinkan bisa di jadikan salah satu destinasi UN Habitat 2016. Tim selanjutnya mampir ke rumah Bapak Ketua RW 02 yang pada saat bersamaan di rumah beliu sedang menikahkan putrinya.
http://www.jhonhardi.com
27 Nopember 2015 Agenda pertemuan pada tanggal 27 Nopember 2015 ini dilakukan antara Tim Bappeko dengan Tim BKM. Tempat pelaksanaan di pendopo Kantor Kelurahan Kedung Cowek. Turut hadir yaitu Bapak Lurah Kedung Cowek, Koordinator BKM, Faskel, serta Tim Bappeko. Hasil pertemuan adalah, BKM akan segera melaksanakan program Penataan Lingkungan Pemukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) di RW 2 Kelurahan Kedung Cowek. DED sudah disampaikan kepada Tim Bappeko, namun waktu pelaksanaan program menunggu turunya dana. Project yang akan dikerjakan di RW 02 yang meliputi RT 03, RT 02 dan RT 04 adalah: 1. Prograng pavingisasi, 2. Program pembuatan dan penataan saluran warga, 3. Program pembuatan dan penataan sanitasi, 4. Program pengadaan tempat sampah, 5. Program pengecatan.
Gambar Koordinasi Tim Bappeko denga Tim BKM-PLPBK di Kelurahan Kedung Cowek
http://www.jhonhardi.com
1 SD 4 Desember 2015 Quick Social Mapping Setelah melalui tahapan sosialisasi dan diskusi dengan pemangku kepentingan, warga serta tokoh masyarakat, tahapan yang dilakukan setelahnya adalah melakukan maping sosial di RT 03 RW 02 Kelurahan Kedung Cowek Surabaya. Mapping sosial bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial yang ada di wilayah RT 03, meliputi kondisi demographi, sosial, ekonomi, lingkungan, sejarah serta kondisi lain yang perlu diketahui. Metode yang digunakan dalam aktifitas ini adalah dengan metode purposive sampling, yaitu tim dalam menentukan respondennya berdasarkan justmen dari tim atas pertimbangan-pertimbangan khusus. Berikut dokumentasi tim waktu melakukan maping sosial.
Tim melakukan sosial mapping langsung ke warga yang dijadikan responden
http://www.jhonhardi.com
Profile RT 03 Terdiri 6 Gang
PERSIAPAN Jumlah Rumah
Gang 7
29 Rumah
Gang 8
30 Rumah
Gang TPI
26 Rumah
Gang 9
30 Rumah
Gang 10
32 Rumah
Gang H Ulum
13 Rumah, 3 Kapling
Waktu : 22 Desember 2015 pukul 18.00 wib
Lokasi : Gang H Ulum RT 03 Peserta : Perwakilan Tim Bappeko, Lurah Kedung Cowek, RT/RW, LKMK, perwakilan warga (3 orang tiap gang) RT 03, Warga wilayah Nambangan pemilik Kambing
Agenda Pembahasan: 1. Diskusi dengan warga RT 03 mulai membersihkan lingkungan sesuai rencana rembuk kampung 2. Barang-barang yang tidak dipakai di ringkas (kombong, kayu, jemuran, sampah dibersihkan) 3. Rencana penghijauan di setiap gang 4. Aktifasi fasilitas umum (pendidikan, kesehatan, sarana ibadah). 5. Aktifasi karangtaruna http://www.jhonhardi.com
Rembug Warga 22 Desember 2015 Pada hari Jumat tanggal 22 Desember 2015, tim penataan kawasan nelayan, diskusi atau mengadakan rambug dengan warga. Hadir dalam rembug warga ini adalah : Kepala Kelurahan Kedung Cowek serta staf yang mendampingi, kemudian tim dari Bappeko. Sedangkan dari warga yang hadir adalah Ketua RW 02, Ketua RT 03 serta warga Gg H Ulum sejumlah 13 KK, perwakilan 5 Gg lainnya masing-masing 3 orang dari tiap Gg. Dimulai dari Gg 10, Gg 9, Gg TPI, Gg 8 dan Gg 7. Lokasi pertemuan di serambi rumah Bp Arifin, salah satu warga Gg H Ulum, yang merupakan tokoh serta coordinator kebersihan di Gg H Ulum. Beberapa point kesepakatan yang dihasilkan dari pertemuan ini adalah sebagai berikut : 1. Seluruh wara RT 03 sepakat untuk melakukan penataan kampoeng menjadi lebih rapi resik dan asri. 2. Langkah awal adalah mengadakan kerjabhakti warga yang akan dilangsungkan pada tgl 8 Januari 2016, pada hari Jumat. Hal ini dikarenakan warga nelayan libur tidak melaut pada hari jumat. 3. Penghijauan kampoeng akan bisa dilaksanakan dengan lancar jika permasalahan kambing diselesaikan, factor utama tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik karena kambing bebas berkeliaran. Kepada bapak Lurah, sebaiknya segera bisa diatasi masalah ini. 4. Warga di Gang lainnya, sepakat akan melakukan hal serupa, dengan didahului rembug bersama di setiap gang terlebih dahulu.
http://www.jhonhardi.com
Take Action
http://www.jhonhardi.com
ACTIVITIES
Januari 2016
I. Persiapan
1. Penentuan Lokasi 2. Koordinasi dengan SKPD, tim 3. Koordinasi dengan warga, tokoh warga, komunitas 4. Social Mapping 5. Membentuk Tim Kader Kampung II. Pelaksanaan LINGKUNGAN 1.Beutifikasi 2.Pelatihan Kader Kesehatan dan Lingkungan PENDIDIKAN Aktivasi lembaga pendidikan yang berada di wilayah KESEHATAN Aktivasi Posyandu UMKM Mapping potensi IGA
http://www.jhonhardi.com
PELAKSANAAN PROGRAM
Profile Gang H Ulum Panjang= 105 m, lebar = 14 m Terdiri 13 Rumah
Waktu : 1 Januari 2015 (pukul 06.00 sd 10.00 wib) Lokasi : Gang H Ulum RT 03
Peserta : Warga Gg H Ulum, Perwakilan Tim Bappeko, Lurah Kedung Cowek, RT/RW, LKMK
Agenda : 1. Warga gang H Ulum mulai membersihkan lingkungan sesuai rencana rembuk kampong yang dilakukan 2. Barang-barang yang tidak dipakai di ringkas (kombong, kayu, jemuran, sampah dibersihkan) 3. Penanaman sejumlah pohon dari DKP di sepanjang Gang oleh warga 4. Diperlukan 30 tanaman di sepanjang gang H Ulum (warga bersama-sama kerjabhakti dalam menanam)
PELAKSANAAN PROGRAM PENATAAN NO LETAK OBYEK
1
2
3
4
KONDISI EKSISTING
• Kondisi saat ini di setiap Gg belum Gang 10 tampak ada tanaman (32 Rumah) penghijauan jadi tampak gersang dan panas • Pola hidup bersih sehat sudah dimengerti namun Gang 9 untuk melakukan (30 Rumah) dan menjadikan sebagai kebiasaan masih belum tampak • Penataan peralatan warga yang dipergunakan setiap hari antara perlengkapan rumah tangga dan peralatan kerja masih Gang TPI bercampur (26 Rumah) • Belum terpasang signed kampanye kepedulian lingkungan • Masih tampak binatang piaraan (Kambing) yang Gang 8 (30 Rumah) dibiarkan bebas Gang 7 (29 Rumah)
GAMBAR OBYEK
AKTIFITAS PENATAAN • Melakukan diskusi dengan warga di setiap Gang, membuat rencana kerja bersama dengan skala prioritas menata lingkungan (memisahkan peralatan kerja dengan perlengkapan rumahtangga, melakukan penghiajuan didepan rumah masing-masing, membiasakan membuang sampah ditempatnya. • Membuat rambu atau signed kampanye lingkungan dengan bahasa lokal yang direncanakan dan dibuat oleh warga setiap Gang. • Dibentuk kader lingkungan dan kesehatan warga disetiap Gang (yang berfungsi sebagai media dan fasilitator kegiatan yang akan dilakukan). • Dibentuk tim dari warga untuk antisipasi binatang pemakan tanaman (Kambing). Tim tersebut selalu konsolidasi dengan pemilik agar kambingnya di kandangkan atau di gembalakan di tempat lain bukan di area RT 03 yang sedang ditata. • Dibentuk kader KUB (Kelompok Usaha Bersama) yang berfungsi menginformasikan kegiatan bisnis yang dilakukan oleh warga serta menjadi penghubung dengan jaringan usaha dengan pihak luar RT 03. Dan mengoptimalkan potensi usaha yang ada di lingkungan RT 03 http://www.jhonhardi.com
FASILITAS UMUM NO NAMA FASUM
1
2
3
4
KONDISI EKSISTING
• Sarana ibadah berupa mushola SARANA warga yang IBADAH digunakan untuk kegiatan keagamaan • Kegiatan belajar anak-anak warga dilakukan di MI Al SARANA Mutmainnah. Ada PENDIDIKAN juga sebagain anak MI warga yang ALmengikuti sekolah MUTMAINNAH umum. Buku perpustakaan belum tertata dan buku bacaan masih sedikit • Sarana Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas berada di SARANA seberang jalan utama KESEHATAN kampung, warga tidak kesulitan dalam mengaksesnya. • Kondisi MCK diluar dari pemukiman warga, tampak kurang rapi dan bersih MCK
GAMBAR OBYEK
OPTIMALISASI SARANA • Untuk menunjang sosialisasi kegiatan yang bersifat kerohanian, mushola ini bisa dijadikan sarana diskusi, tentunya koordinasi dengan pengurus mushola. • Koordinasi dengan pengurus MI, dan merencanakan kegiatan pendidikan misalnya lomba bercerita, menggambar kepada anakanak warga. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan minat baca pada anak serta mengurangi kegiatan yang tidak baik. • Kerjasama dengan pihak Puskesmas terkait dengan sosialisasi maupun pelatihan kader kesehatan. Misalnya penyuluhan Posyandu, PHBS, Gizi serta informasi kesehatan warga lainnya. • Membuat kepengurusan disertai dengan tugas serta tanggungjawab sebagai bentuk komitmen dalam menjaga dan merawat fasilitas umum. • Dibuat kepengurusan organisasi RT serta Karang Taruna RT 03, yang dilakukan oleh tokoh muda. Kegiatan ini akan menjadi wadah dan kegiatan bagi kepemudaan RT 03. • Didampingi untuk membuat rencana kerja RT
http://www.jhonhardi.com
RENCANA KERJA NO
KEGIATAN
ITEM YANG DIPERLUKAN
1
Kerjabhakti pembersihan lingkungan sekaligus penghijauan di kampung (RT 03 Gang H Ulum)
Tanaman hijau dan tanaman produktif, Rambu Lingkungan
Menyesuikan dengan lokasi
• • •
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pertanian Dinas PU dan Ciptakarya
Pelatihan kader kesehatan dan kader lingkungan
Peserta dari warga yang terpilih, aktif memikirkan kesehatan dan lingkungan warga
20 orang perwakilan dari 6 Gang RT 03 Cumpat
• • •
Dinas Kesehatan Dinas Lingkungan Dinas Sosial
Aktifasi pendidikan warga RT 03 (Anak-anak, Remaja dan Dewasa)
(Buku-buku cerita dan buku pengetahuan)
Disesuikan dengan kebutuhan dan secara bertahap
• •
Dinas Pendidikan Dinas Sosial
Data potensi ekonomi warga
6 KUB, 1 tempat penampungan hasil laut bepindah di area SIB
• •
Dinas Pertanian Dinas Sosial
2
3
4
Penumbuhan wirausaha warga dan (KUB) Kelompok Usaha Bersama.
JUMLAH
SKPD SUPPORTING
http://www.jhonhardi.com
Kerjabhakti warga pembersihan lingkungan sekaligus penghijauan di kampung (RT 03 Gang H Ulum) 8 Januari 2016
15 Januari 2016
http://www.jhonhardi.com
Gang H Ulum RT 03
Before…….
…….Has been progress… http://www.jhonhardi.com
Rembug Warga 15 Januari 2016 Gg 10 RT 03 CUMPAT
Rembug Warga Gg 10 Pada hari Jumat tanggal 15 Januari 2015, tim penataan kawasan nelayan, diskusi atau mengadakan rambug dengan warga. Hadir dalam rembug warga ini adalah : tim dari Bappeko. Sedangkan dari warga yang hadir adalah Ketua RW 02, Ketua RT 03 serta warga Gg 10. Lokasi pertemuan di pinggir pantai tanggul ujung Gang 10. Beberapa point kesepakatan yang dihasilkan dari pertemuan ini adalah sebagai berikut : 1. Seluruh warga Gg 10 sepakat untuk melakukan penataan Gg 10 menjadi lebih rapi resik dan asri. 2. Langkah awal adalah mengadakan kerjabhakti warga yang akan dilangsungkan pada tgl 22 Januari 2016, pada hari Jumat. Hal ini dikarenakan warga nelayan libur tidak melaut pada hari jumat. 3. Permasalahan utama adalah saat nelayan panen kerang, maka di tiap jalan gang akan dipenuhi sisa kulit kerang hasil perebusan yang membuat kotor. Solusi sementara adalah disiapkan tempat sampah untuk mewadahi kulit kerang. 4. Aktifitas kerjabhakti yaitu perapihan dan pembersihan gang 10 oleh warga. Selain itu warga berkeinginan dilakukan pengecatan terhadap pagar dan jalan paving. Selain itu diberikan tanaman hijau yang cocok dan akan dikoordinasikan dengan ibu-ibu. 5. Hari senin tgl 18 Januari 2016, tim bersama perwakilan warga gang 10, diskusi kebutuhan untuk mensupport kegiatan kerjabhakti hari Jumat tgl 22 Januari 2016. http://www.jhonhardi.com
Gotong Royong Warga 21 Januari 2016 Gg 10 RT 03 CUMPAT
http://www.jhonhardi.com
Rembug Warga Gg 09 Rt 03 Rw 02 Cumpat
Solusi
Hasil rembug dengan warga gang 9 RT 03 Cumpat di Rumah Bpk. Nasrulloh tanggal 22 Januari 2016. Beberapa uneg uneg dari warga yang disampaikan :
Penataan gang 9 disesuaikan dengan keinginan warga, warga dilibatkan secara langsung dalam penataan kampung, tim Bappeko sebagai support. Agar terlihat luas, gang 9 ditata dan dirapikan.
1. -
-
-
2.
3.
4.
Pak Nasrulloh Setelah survey gang 9, model penataan yang cocok untuk gang 9 seperti apa agar terlihat luas dan asri ? Terkait penghijauan gang 9, masalah yang dihadapi adalah kambing, solusinya bagaimana ? Berharap Bappeko meyediakan tempat pembuangan sementara mengingat selama ini warga membuang kulit kerang sembarangan bahkan di buang ke laut karena tidak adanya TPS. Kerja bakti di gang 9, apakah nanti sama dengan kerja bakti di gang H. Ulum dan gang 10 ? Pak Suparno menanyakan siapa saja yang ikut kerja bakti. Kerja bakti kali ini yang terlibat adalah warga gang 9 dan tim Bappeko. Pak Anam, jenis tanaman yang cocok ditanam di lingkungan rumahnya apa ? karena Pak Anam memelihara ayam, takutnya tanaman habis dimakan ayam. Dll
-
-
Untuk masalah kambing, sudah berkoordinasi dengan Pak Lurah, Pak RW dan Pak RT. Penyelesaiannya atas kesepakatan warga. Bappeko akan menyediakan tempat pembuangan sementara, untuk lokasinya atas kesepakatan warga. Untuk kerja bakti di gang 9 ini difokuskan pada menata dan membersihkan gang 9. Untuk penghijauan, diharapkan ibu-ibu gang 9 lebih aktif mulai dari menentukan tanaman yang sesuai sampai pemeliharaan. perihal penghijauan dengan pot, menurut Pak Suratno penghijauan dengan pot membutuhkan lahan yang luas sementara gang 9 sempit. Mengenai program sanitasinya bagaimana ? Untuk paving yang tidak rata dan berlubang, bagaimana kalau diratakan dulu ? Bappeko bersama Ibu2 akan menetukan jenis tanaman apa saja yang sesuai dengan lokasi yang sempit. Nanti data-datanya akan dikumpulkan dan diaplikasikan. Program sanitasi warga mencoba swadaya dan diharpkan bisa maksimal. Program jalan yang berlubang warga punya inisiatif diratakan lebih dulu.
http://www.jhonhardi.com
Rembug Warga Gg TPI Rt 03 Rw 02 Cumpat Resume rapat di gang TPI 29 Januari 2016 Resume rapat di gang TPI 29 Januari 2016 Pengantar dari Pak Lurah, membangkitkan semangat gotong royong dari warga yang hampir luntur, supaya muncul kembali dan membekas dalam benak semua warga sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan sekitar untuk keberlangsungan hidup kita dan anak cucu kita semua. Warga menanggapi dengan semangat yang tinggi untuk membenahi kampung menjadi kampung yang bersih dan rapi Usulan dan pertanyaan yang disampaikan oleh salah satu warga : Pak Syamsul=> bahwasannya setiap hari jum’at kerja bakti membersihkan dan menata kampung, terutama pada gangnya masing-masing warga, pertanyaan saya : Menjadikan kampung bersih itu yang seperti apa ya? Peralatan nelayan blm ada tempatnya, jadi diletakkan di tepi pantai dan halaman rumah, solusinya bagaimana? Penghijauan yang ada terkendala oleh kambing dan ayam, kambingnya sudah jarang, namun ayamnya masih tetap berkeliaran, bagaimana solusinya? Apakah ada program pembuatan got/saluran pembuangan? Sebagian besar warga membuang hajat di laut karena keterbatasan sarana bagaimana solusinya? Tempat penampungan sampah di gang TPI dan gang lainnya jg belum ada, jadi sementara ini sampah dibuang di laut lepas, bagaimana solusinya? Jawaban : Yang dimaksud kampung yang bersih disini, sesuai kemampuan warga bersama-sama dalam membersihkan dan menata kampungnya secara berkala dan terencana. Dengan cara memilah dan membersihkan barang-barang yang masih dipakai dengan yang sudah tidak dipakai, diringkas dan ditata rapi. Berkaitan juga dengan peralatan nelayan yang blm ada tempatnya diringkas dan ditata rapi pada rumah masing-masing warga. Untuk penghijauan dengan tanaman, ibu-ibu nati rembugan mengenai penghijauan dengan tanaman apa yang cocok menurut ibu-ibu untuk gang TPI Untuk pemubuatan got/saluran pembuangan sudah ada program dari dinas sosial yang sementara ini berjalan di jalan nambangan, yang nantinya menuju ke jalan Cumpat Mengenai MCK merupakan program dari PLPBK (Got/saluran pembuangan, MCK, dan TPS) Untuk tempat penampungan sampah di setiap gang, kemarin sewaktu pengadaan tempat sampah di gang H. Ulum pak lurah mengusulkan kontainer besar, diberikan box kecil, nah nanti box kecil akan ditaruh di gang 10-7 ditukar dengan kontainer yg besar diletakkan di gang H. Ulum Pak Lurah mendapatkan informasi dari Bappenas, nelayan yang masih bertahan di taraf nasional adalah daerah Cumpat oleh karena itu untuk kesuksesan dari program ini, minta dukungan dan do’anya dari warga supaya berjalan dengan lancar dan membawa banyak manfaat untuk warga masyarakat.
http://www.jhonhardi.com
Rembug Warga Gg 08 Rt 03 Rw 02 Cumpat Resume rapat di gang 08 11 Februari 2016 •Hasil rembug warga gang 8 cumpat di rumah Pak Qomar (ketua RT) •Pak Hatta (mantan pengurus BKM cumpat) bertanya: •Warga cumpat sebagan besar adalah nelayan, setiap harinya menghasilkan ikan dan kerang serta hasil laut lainnya, notabene ada kotoran yang ditinggalkan setelah hasil laut tersebut diolah, setelah kegiatan tersebut selesai maka dilakukan bersih-bersih di lingkungan masing-masing, jadi kebudayaan bersih-bersih itu sebenarnya sudah ada dan dilakukan setiap hari oleh warga, nah bersih-bersih yang seperti apa yang dimaksudkan dalam program ini? •Dalam segala kegiatan harus ada penekanan dari pejabat RT dan RW untuk memonitor kegiatan tersebut supaya berkelanjutan dan terus menerus, karena bertolak dari pengalaman yang sudah dialami oleh warga sini, mengenai kegiatan bersih-bersih yang tidak dimonitor langsung oleh pihak penyelenggara, akhirnya setelah program bersih-bersih tersebut selesai ya selesai juga kebudayaan bersih-bersih dari warga (tidak membekas dalam benak warga) •Jawaban : •Yang dimaksudkan bersih-bersih disini, adalah membersihkan segala peralatan maupun perlengkapan yang tidak digunakan dengan yang masih digunakan sepanjang gang 8 kemudian diringkas sesuai kebutuhan dan fungsinya masing-masing, disimpan yang rapi. Kemudian membersihkan sarana jalan di gang 8 yang selanjutnya dilakukan pengecatan sepanjang gang 8 dari ujung barat sampai ke timur. Dilakukan secara bersama-sama dengan warga didukung oleh bapeko,RT, dan RW. •Untuk penekanan yang dimaksudkan sudah dijalankan oleh pejabat RT dan RW sesuai fungsinya masing-masing, tanpa
Rembug Warga Gg TPI Rt 03 Rw 02 Cumpat Resume rapat di gang TPI
Warga menanggapi dengan semangat yang tinggi untuk membenahi kampung menjadi kampung yang bersih dan rapi Usulan dan pertanyaan yang disampaikan oleh salah satu warga : Pak Syamsul=> bahwasannya setiap hari jum’at kerja bakti membersihkan dan menata kampung, terutama pada gangnya masing-masing warga, pertanyaan saya : • Menjadikan kampung bersih itu yang seperti apa ya? • Peralatan nelayan blm ada tempatnya, jadi diletakkan di tepi pantai dan halaman rumah, solusinya bagaimana? • Penghijauan yang ada terkendala oleh kambing dan ayam, kambingnya sudah jarang, namun ayamnya masih tetap berkeliaran, bagaimana solusinya? • Apakah ada program pembuatan got/saluran pembuangan? • Sebagian besar warga membuang hajat di laut karena keterbatasan sarana bagaimana solusinya? • Tempat penampungan sampah di gang TPI dan gang lainnya jg belum ada, jadi sementara ini sampah dibuang di laut lepas, bagaimana solusinya? Jawaban : • Yang dimaksud kampung yang bersih disini, sesuai kemampuan warga bersama-sama dalam membersihkan dan menata kampungnya secara berkala dan terencana. Dengan cara memilah dan membersihkan barang-barang yang masih dipakai dengan yang sudah tidak dipakai, diringkas dan ditata rapi. • Berkaitan juga dengan peralatan nelayan yang blm ada tempatnya diringkas dan ditata rapi pada rumah masing-masing warga. • Untuk penghijauan dengan tanaman, ibu-ibu nati rembugan mengenai penghijauan dengan tanaman apa yang cocok menurut ibu-ibu untuk gang TPI • Untuk pemubuatan got/saluran pembuangan sudah ada program dari dinas sosial yang sementara ini berjalan di jalan nambangan, yang nantinya menuju ke jalan Cumpat • Mengenai MCK merupakan program dari PLPBK (Got/saluran pembuangan, MCK, dan TPS) • Untuk tempat penampungan sampah di setiap gang, kemarin sewaktu pengadaan tempat sampah di gang H. Ulum pak lurah mengusulkan kontainer besar, diberikan box kecil, nah nanti box kecil akan ditaruh di gang 10-7 ditukar dengan kontainer yg besar diletakkan di gang H. Ulum • Pak Lurah mendapatkan informasi dari Bappenas, nelayan yang masih bertahan di taraf nasional adalah daerah Cumpat oleh karena itu untuk kesuksesan dari program ini, minta dukungan dan do’anya dari warga supaya berjalan dengan lancar dan membawa banyak manfaat untuk warga masyarakat. http://www.jhonhardi.com
Rembug Warga Gg 07 Rt 03 Rw 02 Cumpat Resume rapat di gang 07 Hasil rembug warga gang 7 cumpat di rumah Pak Heri 16 Februari 2016 jam 19.30 - 21.00 wib Informasi dari Pak Lurah, Sehubungan dengan informasi kunjungan kampung nelayan cumpat oleh 167 negara dunia dengan jumlah pengunjung terdiri dari 5000 - 6000 orang, maka dilakukan beberapa persiapanpersiapan dalam proses penyambutannya yang dilakukan oleh warga kampung cumpat dari gang H.ulum - gang 7. Oleh sebab itu kegiatan tersebut dibahas dalam pertemuan malam ini, yaitu kerja bakti yang dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 19 Februari 2016 jam 06.00 wib berlokasi di gang 7 cumpat. Informasi CSR yang berupa saluran PDAM ke rumah-rumah warga dari pemkot dananya tidak segera dikucurkan karena dikhawatirkan dipergunakan untuk kepentingan pribadi, yang sebenarnya diperuntukkan warga gakin yang mendapatkan bantuan tersebut. Untuk penataan kampung yang mendapatkan bantuan dari BKM sebesar 1 M dalam bentuk: Pembuatan saluran (selokan di tengah + tutupnya) Penerangan di lingkungan gang H. Ulum – gang 7 Bantuan Septik Tank kepada warga yang kurang mampu Pot dan penghijauan Pengecatan antar gang Perapian dan penataan fasat MCK di taman berencana dipindahkan disebelah utara diganti dengan balai RW Khusus gang H. Ulum mendapatkan bantuan: Saluran dan pagar tembok setinggi 1 meter Pengecatan dan perapian gang H. Ulum Pak Lurah juga mengajukan proposal ke Dinas Pertanian untuk minta 500 tanaman hias dan 500 tanaman pangan. berdasarkan rembugan Pak Lurah, Pak Camat, Pak iman (Cipta Karya), dan Bu Risma. Sesi diskusi warga Pak Heri, Sebetulnya got dan septik tank sangat diharapkan realisasinya, kapan pengerjaannya ? Kenapa di mata luar cumpat itu identik dengan kumuh dan kotor? Bersih-bersih / kerja bakti nanti dibuang kemana sampahnya? Jawaban dari Pak Lurah, iya pak, mengenai bantuan 1 M itu masih dihitung kembali untuk pembagian tiap gangnya supaya merata. Pengerjaan septik tank dimulai bulan maret karena proposalnya baru ditandatangani, sebulan setelah penandatanganan baru dijalankan. Berawal dari limbah laut,berupa minyak dan solar dari perusahaan di Perak mengalir dan berhenti di wilayah cumpat sehingga wilayah cumpat terkenal kumuh dan kotor. Mengenai sampah Pak Lurah sudah minta ke Dinas DKP kontainer yang diletakkan di gang H. Ulum dan box kecil di setiap gang mulai gang 10 sampai gang 7, namun pesan Pak Lurah “untuk pembuangan sampah kering dikontainer dan yang cair hasil rebusan kerang dan sejenisnya jangan diikutkan karena menimbulkan bau yang menusuk dan bisa merusak kontainer (berkarat)”. Pak Mujb, Kerja bakti besok jum’at itu jam berapa, karena jum’at itu saya membenahi kapal/perahu? Jawaban dari Pak RW, Kerja bakti besok jum’at itu permulaan untuk gang 7, tidak diwajibkan laki-laki yang ikut, jadi semua anggota keluarga lainnya bisa ikut juga kerja bakti bersama warga yang lain, meskipun dalam satu keluarga, ada kepala keluarganya yang tidak bisa ikut lantaran memperbaiki kapal saat itu juga, dan saat itu juga bisa diwakilkan ke anggota keluarga yang lainnya : istri, anakanaknya, saudara-saudaranya, dll. Mas Inul, Kalau sudah kerja bakti, sudah bersih lingkungannya, sudah hijau, namun selokan/salurannya belum dibenahi, tetap saja kotor saluran pembuangannya, itu bagaimana? Jawaban dari Pak Lurah, Iya mas, kita harus optimis pasti dibuatkan saluran dan semuanya itu dilakukan secara bertahap, termasuk kerja bakti ini merupakan bentuk upaya kita semua mewujudkan lingkungan yang bersih, hijau, dan rapi. Masukan dari Pak Rir, Kalau penataan dan kebersihan itu sudah ada sejak dulu, jaman lurah-lurah yang dulu sampai sekarang daerah pinggir laut itu harus memberikan sebagian tanahnya untuk jalan umum dan kenyataannya sekarang malah sebaliknya rumahnya menutup jalan umum sehingga warga kalau mau lewat harus berputar dulu.
Rembug Warga Gg H Ulum sd Gg 7 Rt 03 Rw 02, 18 Maret 2016 Pertemuan ini dilakukan oleh warga secara keseluruhan dari mulai Gg H Ulum sd Gg 7 RT 03 RW 02. Dilakukan guna menindaklanjuti program yang sudah dilakukan sebelumnya. Hadir dalam pertemuan ini antara lain Camat Bulak, Lurah Kedung Cowek, Tim Ahli Bappeko untuk penataan lingkungan pesisir, Perwakilan PPLPBK Serta tokoh masyarakat. Pertemuan ini membahas fokus penataan selanjutnya adalah fasad depan H Ulum yang berbatasan dengan taman, Penataan pinggir tanggul yang berbatasan dengan laut serta Fasad lingkungan yang berada disamping jalan utama. Direncanakan akan dilakukan penataan dari sisi 5R. Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin. Agenda awal akan difokuskan pada pengecatan warna warni pada dinding rumah-rumah yang berada di depan. Rekomendasi dari Tenaga Ahli Bappeko Jhon Hardi, menyampaikan agar ada pertemuan awal antara Dinas PU dengan PPLP-BK untuk pembagian tugas agar tidak overlapping dalam pengecatan dan yang lainnya. Pelaksanaan akan di monitoring oleh Camat dan Lurah. http://www.jhonhardi.com
Jadwal Kegiatan 2016 Lanjutan
SEMUA YANG KITA BERSAMA CITA-CITAKAN DAN HARAPKAN BISA TERWUJUD MELALUI
GOTONG ROYONG KERJABHAKTI
http://www.jhonhardi.com
SARAN ….
1. Hasil Pemetaan daerah perlu disosialisasikan, termasuk potensi daerahnya (SDA, Ekonomi, SDM) 2. Penerapan pendekatan partisipatif perlu mempertimbangkan prinsip-prinsip umumnya sesuai muatan pengetahuan lokal.
3. Pemerintah diharapkan menjadi fasilitator kemitraan BUMN/D/S, stakeholders lokal supaya program pengembangan daerah terkait program CSR tidak tumpang tindih. 4. Perguruan tinggi sebagai institusi riset dan pengembangan potensi daerah, akan lebih efektif peranannya apabila memahami kompleksitas dan heterogenitas masalah yang dihadapi oleh masyarakat lokal yang kandungan pengetahuannya cenderung tidak terdokumentasi. 5. Terakhir dan terpenting, masyarakat daerah tertinggal jangan dijadikan obyek tetapi subyek yang harus diberi kesempatan dan diyakinkan bahwa mereka memiliki potensi untuk bisa berubah secara sosial-ekonomi.http://www.jhonhardi.com
Sekretariat ForumCSR 12 Oktober 2016