PENGARUH KUALITAS JASA KONSULTAN PAJAK DAN PENGETAHUAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (STUDI PADA WAJIB PAJAK PENGGUNA JASA KANTOR KONSULTAN PAJAK DONI BUDIONO) Imam Fauzhi Srikandi Kumadji Otto Budihardjo PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya,
[email protected] ABSTRACT This research is conducted based on low number of tax servants to help taxpayers in fulfilling their tax obligations. This condition gives impact to some of taxpayers in using the tax consultant service. Taxpayers expect that the tax consultants are able to help in resolving tax problems that are being undertaken by the taxpayer. Those taxpayers expectation requires the tax consultant to have a good quality services to improve taxpayer compliance. Another factor affecting tax compliance is the tax knowledge of the taxpayer. The type of research conducted in this study is an explanatory research by using quantitative approach and using questionnaires as data collection methods. The populations in this study are the whole taxpayers who use the tax consultant services. The samples involved in this study are 43 respondents. Based on the F test result, it is noted that the quality of tax consultant’s service quality and tax knowledge is jointly having a significant effect on taxpayer compliance. While based on the results of t-test is noted that the quality of tax consulting service quality. And tax knowledge is a partially having significant effect on taxpayer compliance. Tax Knowledge has a dominant influence on tax compliance. Keywords: tax consultants service quality, tax knowledge, taxpayer compliance PENDAHULUAN
dari 70% dari total penerimaan dalam negeri
Pemerintah sebagai penyelenggara negara
setiap tahun. Realisasi penerimaan dalam negeri
berkewajiban untuk meratakan kesejahteraan
dan realisasi pajak Indonesia pada Tabel 1.
rakyat baik secara material maupun spritual. Hal
Tabel 1. Realisasi Penerimaan Dalam Negeri dan Realisasi Penerimaan Pajak Indonesia (dalam Triliun Rupiah)
ini terbukti dengan banyak kebijakan-kebijakan dibidang
perpajakan
seperti
Peraturan
Pemerintah nomor 46 tahun 2013 tentang pajak penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memilki peredaran
Tahun
Realisasi Penerimaan dalam Negeri
Realisasi Penerimaan Pajak
2009 2010 2011 2012 2013
828,43 964,05 992,39 1086,36 1497,5
619,92 722,94 742,94 835,25 1099,9
bruto tertentu (PP N0. 46). Pemerintah dalam menjalankan
kebijakan
membutuhkan
dan
program
kerja
untuk
itu
pembiayaan,
pemerintah akan menghimpun dana sebagai penerimaan negara. Pajak menjadi salah satu cara pemerintah masyarakat
untuk dalam
mneghimpun membiayai
dana
pengeluaran
negara. Sistem pemungutan pajak di Indonesia sejak tahun 1983 menggunakan Self Assessment System. Self Assessment System adalah suatu sistem
pemungutan
wewenang
kepada
pajak wajib
yang pajak
memberi untuk
menentukan sendiri besarnya pajak terutang (Mardiasmo, 2011:7). Penerapan Self Assessment System dalam memungut pajak di Indonesia dinilai
optimal.
Hak
ini
terbukti
dengan
penerimaan Negara dari sektor pajak telah lebih
Kontribusi Penerimaan Pajak Terhadap Penerimaan dalam Negeri (%) 74,83 74,99 74,83 76,88 73,45
Sumber: Badan Pusat Statistik (2013) Penerimaan pajak berdasarkan Tabel 1 menunjukkan terjadi peningkatan tiap tahun. Peningkatan
target pajak tiap
tahun tidak
diimbangi dengan jumlah pegawai di Direktorat Jendral Pajak (DJP). Hal ini didasarkan pada rasio perbandingan jumlah pegawai pajak dengan jumlah penduduk antara Indonesia dengan Negara lain cukup rendah. Indonesia memiliki perbandingan pegawai pajak dengan jumlah penduduk 1 banding 7.700, perbandingan ini cukup rendah dibanding Negara lain seperti jerman
dan
Australia
yang
masing-masing
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 4 No. 1 Maret 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
1
memiliki perbandingan sebesar 1 banding 727
dimiliki oleh wajib pajak adalah pengetahuan
dan 1 banding 1000. Rasio pegawai pajak dengan
terkait ketentuan umum dibidang perpajakan
penduduk pada Tabel 2.
seperti tata cara pelaporan, penyetoran, sanksi
Tabel 2. Perbandingan Pegawai Pajak dengan Penduduk
pajak serta pengetahuan yang bersifat material.
Negara Jerman Australia Jepang
Jumlah Pegawai Pajak
Jumlah Penduduk
110.000 25.000 66.000
80.000.000 25.000.000 120.000.000
Perbandingan Pegawai Pajak dengan Penduduk 1 : 727 1 : 1.000 1 : 1.818
Sumber: Direktorat Jendral Pajak (2013) Peningkatan jumlah wajib pajak yang harus diawasi oleh DJP menyebabkan wajib pajak tidak optimal dalam menjalankan kewajiban perpajakan. Wajib pajak dalam menyelesaikan permasalahan ini menggunakan cara lain dengan cara
memanfaatkan
jasa
tenaga
profesional
seperti konsultan pajak. Pemilihan
konsultan
pajak
dalam
menjalankan kewajiban perpajakanan wajib pajak semakin
menjadi
pilihan.
Terbukti
dengan
peningkatan jumlah konsultan pajak dari tahun ke tahun. Jumlah konsultan pajak hingga Oktober 2013 telah mencapai sebanyak 2.021 konsultan pajak, meningkat lebih dari 50% sejak tahun 2009. Jumlah konsultan pajak resmi di Indonesia disajikan dalam Gambar 1.
selain untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap pentingnya membayar pajak serta meningkatkan kewaspadaan atas hal-hal yang tidak diingikan oleh wajib pajak dibidang perpajakan. Kualitas jasa yang baik diharapkan oleh wajib pajak selaku pengguna jasa konsultan pajak yaitu
mencapai
kepuasan
konsumen
yang
diharapkan. Salah satu kepuasan konsumen yang diharapkan oleh wajib pajak adalah pencapaian sebagai wajib pajak patuh. Peran wajib pajak seperti
memiliki
pengetahuan
dibidang
perpajakan membantu mencapai penghargaan sebagai wajib pajak patuh. Keuntungan wajib pajak mendapat penghargaan sebagai wajib pajak patuh adalah seperti pengembalian pendahuluan tanpa harus dilakukan pemeriksaan oleh DJP (Rahayu, 2010:143). Kantor
Konsultan
Pajak
(KKP)
Doni
Budiono adalah salah satu KKP terdaftar dan memiliki ijin praktek dari DJP. KKP Doni Budiono merupakan salah satu konsultan pajak yang memiliki kualitas baik di kota Surabaya. Hal ini terbuki dengan banyaknya keahlian yang
3000
dimiliki oleh Doni Budiono selaku pemilik KKP
2000 1000
Manfaat wajib pajak memiliki pengetahuan pajak
Doni Budiono. Salah satu prestasi Doni Budiono 1300
1400
1600
2009
2010
2011
2021
1883
2012 Okt-13
juga dipercaya sebagai ketua Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) cabang Kota Surabaya.
0
Gambar 1. Jumlah Konsultan Pajak Resmi di
Pengalaman yang dimiliki Doni Budiono dalam menjalankan praktek konsultan pajak cukup dipercaya oleh klien KKP Doni Budiono dalam membantu menyelesaikan berbagai masalah yang
Indonesia Sumber: Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (2013)
terjadi dalam bidang perpajakan. Prestasi dan
Konsultan pajak sebagai tenaga profesional
keahlian inilah yang dipercaya oleh wajib pajak
yang menawarkan jasa dibidang perpajakan
untuk menggunakan jasa dari KKP Doni Budiono
mengedepankan kualitas pelayanan yang optimal
karena dipercaya memilki kualitas jasa yang
terhadap wajib pajak yang nantinya akan jadi
cukup tinggi. Berdasarkan latar belakang tersebut
klien konsultan pajak. Pemberian kualitas jasa
peneliti ingin mengkaji tentang kualitas jasa
yang
konsultan pajak dan pengetahuan pajak terhadap
terbaik
dapat
menjadikan
persaingan
kepatuhan wajib pajak.
kompetitif bagi para konsultan pajak. Konsultan pajak dalam menjalankan tugas sebagai kuasa wajib pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakan akan tetap bekerja sama dengan wajib pajak. Hal ini menuntut wajib pajak untuk
memiliki
pengetahuan
dibindang
perpajakan. Pengetahuan pajak yang diharapkan
TINJAUAN TEORI Kualitas Jasa Konsultan Pajak Kualitas jasa menurut Jasfar (2005:47) adalah terhadap
bagaimana jasa
tanggapan
yang
konsumen
dikonsumsi
atau
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 4 No. 1 Maret 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
2
dirasakannya. Kualitas jasa juga dapat diartikan sebagai pencapaian keunggulan suatu jasa sesuai harapan
konsumen
dan
mengendalikan
Kualitas Jasa
keunggulan jasa untuk memenuhi keinginan konsumen
(Tjiptono,
2004:59).
Konsultan
Berdasarkan
pengertian tersebut dan dikaitkan dengan jasa
Kepatuhan
yang ditawarkan oleh konsultan pajak maka
Wajib Pajak
pengertian kualitas jasa konsultan pajak adalah
Pengetahuan
tanggapan dari klien atas jasa yang yang telah dimanfaatkan.
Apabila
kualitas
jasa
Pajak
yang
diterima oleh klien lebih baik atau sama dengan yang dibayangkan, maka klien cenderung akan mencoba kembali dan begitu juga sebaliknya. Pengetahuan Pajak Notoatmojo
dalam
Carola
(2013:19),
pengertian pengetahuan adalah, “hasil dari tahu dan setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek
tertentu”.
Widayati
(2010:6)
dalam penelitiannya, pengetahuan adalah hasil kerja pikir (penalaran) yang merubah tidak tahu menjadi tahu dan menghilangkan keraguan terhadap suatu perkara. Berdasarkan pengertian pengetahuan yang telah disebutkan apabila dikaitkan dengan perpajakan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan pajak adalah hasil kerja pikir yang merubah tidak tahu menjadi tahu dan menghilangkan keraguan terhadap perpajakan yang ditangkap oleh panca indera manusia.
umum
bahasa
kepatuhan indonesia
dalam dalam
kamus Rahayu
(2010:138), istilah kepatuhan berarti tunduk atau patuh pada ajaran atau aturan. Nowak dalam Rahayu (2010:138) mengartikan kepatuhan wajib pajak adalah, “suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan, tercemin dalam situasi dimana wajibpajak paham peraturan perpajakan serta dapat menghitung, menyetor dan melaporkan pajak terutang”. Apabila memahami dari pengertian kepatuhan wajib pajak, predikat wajib pajak patuh tidak dapat lihat dari nominal pajak yang dibayar akan tetapi
dari
ketepatan
H1:
Kualitas jasa konsultan pajak dan pengetahuan pajak mempunyai pengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap kepatuhan wajib pajak. H2: Kualitas jasa konsultan pajak dan pengetahuan pajak mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak. H3: Variabel kepatuhan wajib pajak berpengaruh dominan terhadap kepatuhan wajib pajak. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory
Kepatuhan Wajib Pajak Pengertian
Gambar 2. Model Hipotesis Keterangan: Pengaruh bersama-sama Pengaruh persial Rumusan Hipotesis:
dalam
menjalankan
kewajiban perpajakan sesuai undang-undang
research
dengan
pendekatan
kuantitatif dan menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan data (Singarimbun dan Effendi, 2006:5). Penelitian dilakukan di KKP Doni Budiono dan menggunakan klien KKP Doni Budiono sebagai populasi dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan sebanyak 43 responden dengan menggunakan teknik sampel jenuh. HASIL DAN PEMBAHASAN Validitas dan Reliabilitas Instrumen yang baik adalah instrumen yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Instrumen dalam penelitian ini telah valid dan reliable karena dalam uji validitas r-hitung lebih besar daripada r-hitung dan uji reliabilitas memiliki nilai alpa Cronbach > 0,6 (Ghozali, 2005:41-45).
perpajakan yang berlaku saat itu. Uji Asumsi Klasik HIPOTESIS
1.
Model hipotesis dalam penelitian ini disajikan dalam Gambar 2 sebagai berikut:
Uji Normalitas Uji
normlitas
menggunakan uji
dalam
penelitian
ini
Kolmogorov-Smirnov. Nilai
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 4 No. 1 Maret 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
3
signifikan variabel kualitas jasa konsultan pajak
kualitas jasa konsultan pajak tetap atau
(0,427), pengetahuan pajak (0,749) dan kepatuhan
konstan.
wajib pajak (0,078) sehingga disimpulkan bahwa bebas dari distribusi normal. 2.
Uji Multikolinearitas Nilai Tolerance dan VIF variabel kualitas jasa
konsultan pajak dan pengetahuan pajak masingmasing adalah 0,819 dan 1,221 sehingga dapat disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
gejala
multikolinearitas. 3.
Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi merupakan ukuran keterwakilan variabel terikat oleh variabel bebas atau
sejauh
mana
variabel
bebas
dapat
menjelaskan variabel terikat (Suharjo, 2008:79). Berdasarkan Tabel 4, nilai Adjusted R2 adalah sebesar 0,342 atau 34,2%. Nilai ini dapat diartikan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini dapat
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 3. Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Koefisien Korelasi Rank Spearman Variabel X1 X2
mempengaruhi variabel terikat sebesar 34,2% dari
total
variabel
bebas
yang
dapat
mempengaruhi variabel terikat dalam penelitian ini. Variabel bebas lainnya yang tidak dimasukan
Correlation Coefficient
Spearman's Sig. (2-tailed) rho N
0,262
-0,042
0,089
0,789
43
43
Sumber: Diolah Peneliti (2014)
kedalam
penelitian
ini
yang
mampu
mempengaruhi variabel terikat sebesar 65,8%. Pengujian Hipotesis 1. Uji F
signifikan
Berdasarkan Tabel 4 probabilitas F-hitung
variabel bebas lebih besar dari 0,05 sehingga
adalah sebesar 0,00. Hasil ini menunjukkan
dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak
bahwa probabilitas F-hitung lebih kecil daripada
terjadi heteroskedastisitas.
5% sehingga dapat diartikan Variabel kualitas
Berdasarkan
Tabel
3
Nilai
jasa konsultan pajak dan pengetahuan pajak Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Variabel Terikat
mempunyai pengaruh signifikan secara bersamasama terhadap kepatuhan wajib pajak dan H0 ditolak. 2. Uji t
Variabel Bebas
B
X1
0,153
0,013
pajak adalah sebesar 0,013. Probabilitas t-
X2
0,162
0,012
hitung lebih kecil daripada 5% sehingga
4,780
0,059
dapat disimpulkan variabel kualitas jasa
Y Konstanta Adjusted R2
Sig.t
a. Variabel Kualitas Jasa Konsultan Pajak (X1) Probabilitas t-hitung kualitas jasa konsultan
Sig. F Sumber: Diolah Peneliti (2014)
0,342
konsultan
0,000
signifikan secara parsial terhadap kepatuhan
pajak
mempunyai
pengaruh
wajib pajak dan H0 ditolak.
Berdasarkan Tabel 4, maka didapatkan persamaan regresi sebagai berikut:
b. Variabel Kualitas Pelayanan Fiskus (X2) Probabilitas t-hitung pengetahuan pajak
Y = 4,780 + 0,153 X1 + 0,162 X2
adalah sebesar 0,012. Probabilitas t-hitung
Keterangan::
lebih kecil daripada 5% sehingga dapat
1. Nilai koefisien regresi untuk variabel X1 atau
disimpulkan variabel pengetahuan pajak
kualitas jasa konsultan pajak adalah sebesar
mempunyai
0,153. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin
parsial terhadap kepatuhan wajib pajak dan
baik kualitas jasa konsultan pajak akan
H0 ditolak.
pengaruh
signifikan
secara
meningkatkan kepatuhan wajib pajak dengan asumsi pengetahuan pajak tetap atau konstan. 2. Nilai koefisien regresi untuk variabel X2 atau
Pembahasan Hasil Penelitian Hasil
Uji
F
menunjukkan
bahwa
pengetahuan pajak adalah sebesar 0,162. Hal
probabilitas F-hitung adalah sebesar 0,00 dan
ini dapat diartikan bahwa semakin baik
lebih kecil daripada 5%. Hasil uji F ini menerima
pengetahuan
hipotesis pertama yang bahwa variabel bebas
kepatuhan
pajak wajib
akan pajak
meningkatkan dengan
asumsi
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 4 No. 1 Maret 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
4
dalam penelitian ini mempunyai pengaruh secara
meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Seseorang
bersama-sama terhadap variabel terikat. Besarnya
yang memiliki pengetahuan pajak yang cukup
pengaruh variabel kualitas jasa konsultan pajak
akan semakin mudah dalam menjalakankan
dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan
kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan
wajib pajak berdasarkan hasil uji R
yang berlaku (Nurmantu, 2005:32). Hal ini
adalah
2
sebesar 34,2%.
diharapkan
1. Pengaruh kualitas jasa konsultan pajak
melalui
mendorong
DJP
sangat
peran
pemerintah
dibutuhkan
dalam
secara parsial terhadap kepatuhan wajib
meningkatkan
pajak
penduduk di Indonesia agar dapat menigkatkan
Hasil uji t variabel kualitas jasa konsultan pajak
terhadap
kepatuhan
wajib
pajak
menyimpulkan bahwa variabel kualitas jasa konsultan pajak memiliki pengaruh secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil uji t ini menerima hipotesis kedua dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menguatkan hasil penelitian yang
dilakukan
oleh
Devos
(2013:1)
yang
menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan secara statistik antara kebutuhan untuk melibatkan para konsultan pajak dan perilaku kepatuhan wajib pajak. Hasil
peneitian
ini
menunjukan
pentingnya peran konsultan pajak dalam sistem perpajakan yang digunakan di Indonesia. Peran konsultan pajak dalam sistem perpajakan di Indonesia selain sebagai kuasa wajib pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakan juga sebagai media
penghubung
informasi
peraturan
perpajakan antara wajib pajak dengan DJP. Hal ini erat hubungannya dengan hasil penelitian Erard
(1993:1)
konsultan
pajak
yang
menunjukkan
berperan
bahwa
penting
dalam
mengurangi hambatan informasi sehubungan dengan pemenuhan kewajiban perpajakan. 2. Pengaruh pengetahuan pajak secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak Hasil uji t variabel pengetahuan pajak
Kepatuhan Wajib Pajak Hasil pengujian hipotesis yang ketiga menunjukkan bahwa terdapat variabel yang mempunyai pengaruh dominan. Variabel yang mempunyai
konsultan pajak. Variabel pengetahuan pajak sebagai variabel yang dominan menguatkan hasil penelitian
yang
dilakukan
oleh
Alviansyah
(2011:1) yang menyatakan pengetahuan pajak lebih dominan dalam mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dibandingkan variabel lain yaitu sanksi pajak dan pelayanan pajak. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan atas variabel kualitas jasa konsultan pajak, pengetahuan pajak dan kepatuhan wajib pajak dengan melakukan studi pada wajib pajak yang menggunakan jasa KKP Doni adalah sebagai berikut: 1.
Kualitas
jasa
pengetahuan bersama-sama
konsultan pajak
pajak
berpengaruh
signifikan
dan secara
terhadap
kepatuhan wajib pajak. 2.
Kualitas
jasa
konsultan
pajak
dan
pengetahuan pajak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak. 3.
Pengetahuan pajak mempunyai pengaruh dominan terhadap kepatuhan wajib pajak.
menyatakan bahwa pengetahuan pajak memiliki
Saran
pengaruh secara parsial terhadap kepatuahan
1.
Saran peneliti kepada KKP Doni Budiono untuk terus meningkatkan kualitas jasa
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memiliki
adalah
dibandingkan variabel lainnya yaitu kualitas jasa
besar dibandingkan t-tabel sebesar 1,96 dan
wajib pajak.
dominan
koefisien b pengetahuan pajak lebih besar
menguatkan hasil penelitian yang dilakukan oleh hitung pengetahuan pajak sebesar 5,388 lebih
pengaruh
pengetahuan pajak. Hal ini berdasarkan nilai
kedua dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini Alviansyah (2011:1) yang menunjukkan bahwa t-
kepada
Variabel Bebas yang Dominan Mempengaruhi
bahwa variabel pengetahuan pajak memiliki wajib pajak.. Hasil uji t ini menerima hipotesis
pajak
kesadaran dan kepatuhan wajib pajak.
terhadap kepatuhan wajib pajak menyimpulkan pengaruh secara parsial terhadap kepatuhan
pengetahuan
pengetahuan
pajak
konsultan pajak terhadap klien karena akan
mampu
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 4 No. 1 Maret 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
5
meningkatkan kepatuhan wajib pajak seperti meningkatkan daya tanggap terhadap klien dengan
cara
membuat
divisi
khusus
distruktur KKP dalam memberikan respon cepat terhadap permasalahan pajak klien KKP. Meningkatnya kepatuhan wajib pajak akan membantu DJP dalam mengelola pajak pusat. 2.
Saran peneliti kepada DJP berdasarkan hasil penelitian ini untuk lebih meningkatkan pengetahuan
wajib
pajak
dibidang
perpajakan karena dengan meningkatkan pengetahuan terhadap
pajak
akan
peningkatan
berpengaruh
kepatuhan
wajib
pajak. Meningkatkan pengetahuan dibidang perpajakan
bisa
dilakukan
dengan
melakukan sosialisai terkait peraturan pajak terbaru kepada wajib pajak. 3.
Saran peneliti kepada peneliti lainnya yang akan melakukan penelitian yang sama untuk mengkaji ulang variabel lain yang belum dimasukan dalam penelitian ini dalam mempengaruhi
kepatuhan
wajib
pajak
seperti sanksi pajak, sosialisasi pajak dan tarif pajak yang kaitanya dengan kualitas jasa konsultan pajak dan pengetahuan pajak. DAFTAR PUSTAKA Alviansyah. Tri Palira. 2011. “Pengaruh Sanksi, Pelayanan, Tingkat Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi”. Jurnal. Universitas Brawijaya. Malang.
Role Tax Practitioner”. Volume 52: Iss. 163-164.
Journal
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS. Semarang: BPUD. Jasfar, Farida. 2005. Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu Cetakan Pertama. Bogor: Ghalia Indonesia. Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: CV. Andi Offset Nurmantu, Safri. 2005. Pengantar Perpajakan Edisi 3. Jakarta: Grani. Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2013 tentang pajak penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memilki peredaran bruto tertentu Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (Ed). 2006. Metode Penelitian Survai. Jakarta : Bumi Aksara. Suharjo, 2008. Analisis Regresi Terapan dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tjiptono, Fandy. 2004. Manajemen Yogyakarta: Andi Offset.
Jasa.
_______, Fandy. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing. Widayati. 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemauan Untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas. Jakarta: Skripsi Universitas Indonesia
Badan Pusat Statistik. Realisasi Penerimaan Negara. diakses pada tanggal 22 April 2014 dari http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php? kat=2&tabel=1&daftar. Carola,
Ditta. 2013. “Analisis Pengetahuan Umum, Tingkat Ekonomi, dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan PBB Masyarakat Desa dan Kota dengan Variabel Moderating Kontrol Petugas Desa/Kelurahan (Studi Kasus Pada Kabupaten Dema)”. Semarang: Skripsi Universitas Diponegoro.
Devos,
Ken. 2012. “The Impact of Tax Professionalsupon the Compliance Behavior of Australian Individual Taxpayers”. Journal Volume 22: Iss. 1, Article 2. Monash University.
Erard,
Brian. 1993. “Taxation With Representation An Analysis of the
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 4 No. 1 Maret 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
6
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 4 No. 1 Maret 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
7