Pekerjaan ubin dan keramik
Pemasangan keramik dengan cara tipis bukanlah baru namun bagi tukang di Negara kita belum banyak yag melaksanakan dengan method ini. Disamping harga material yang mahal teknologi ini dianggap sulit. Cara ini dilakukan dengan memplester dinding terlebih dahulu, plesteran harus benar – benar rata, dan setelah kering baru dipasang keramik. Pasangan keramik menjadi lebih mudah dan cepat, yaitu dengan cara meletakkan adukan khusus ke permukaan plesteran atau pada tegelnya kemudian tegel ditempelkan pada plelsteran. Cara ini sangat baik dilaksanakanpada pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan air misalnya bak air. Lihat cara pemasangan pada gambar berikut :
Langkah kerja pemasangan tegel keramik sistim tipis adalah sebagai berikut : Dinding yang akan dipasang keramik harus diplester dengan tegak lurus dan rata.Aplikasi plesteran dengan campuran 1 pc : 2-3 ps terutama untuk daerah basah ika plesteran sudah kering lakukan pengukuran seperti pada sistim tebal dan terikan benang sebagai acuan. Kemudian aplikasikan adukan dengan roskam bergerigi pada dinding atau lantai.
Aplikasi adukan
Pemasangan keramik Materi Pelatihan Instruktur MTU
171
Pekerjaan ubin dan keramik
Aplikasi adukan pada dinding atau lantai alur/ goresan dari roskam tidak boleh ada yang terputus, bila terputus harus diulang sampai alur kelihatan rata seperti pada gambar disamping, arah alur boleh sembarang kekiri, kanan , diagonal maupun melingkar
3. Pemasangan pada lantai a. Lakukan pengukuran rencana tinggi lantai dengan membuat level pinjaman 1.00 m pada dinding sebagai acuan b. Tentukan as dari ruangan atau berdasarkan as pintu sebagai acuan. c. Hitung jumlah keramik yang akan terpasang,dan perhatikan apakah terjadi pemotongan pada kanan kiri sesuai dengan aturan minimal ½ dari lebar keramik,jika tidak maka tentukan apakah as ruangan sama dengan as badan keramik atau digeser tepat pada siar,sehingga didapat pemotongan yang baik. d. Penetapan as pintu
172
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan ubin dan keramik
e. Pasang benang sebagai kepala,benang yang terpasang sebaiknya dua sama lebar dengan keramik sesuai titik duga lantai. f. Lapisan dipasang membentuk salib dan pada baris kedua dari pinggir.hal ini dimaksudkan agar pemasangan keramik bagian pinggir lebih rapi. g. Buatlah campuran untuk memasang keramik dengan dray mix mortar dalam kondisi plastis. h. Pasang keramik dimulai dari bagian kepala yang berlawan dengan pintu keluar,agar keramik yang sudah terpasang tidak diinjak-injak.
Pengisian nat Corak garis – garis antara tegel – tegel dinamakan NAT. Bahan pembantu untuk jarak nat adalah batang korekapi, paku dan spaiser (tebal 2mm ) berbentuk plus / tambah dan bahan dari plastik.
Materi Pelatihan Instruktur MTU
173
Pekerjaan ubin dan keramik
a. Fungsi nat adalah : Anti slip. Penghubung tegel – tegel. Menyamakan perbedaan ukuran tegel. Menempatkan bahan pengisi jarak antara tegel. Membentuk pola lantai dan dinding yang indah. Memperkokoh / memperkuat duduk dan letak pasangan tegel. b. Ukuran nat : Jika pemasangan tegel tanpa jarak, disebut Nat dipress, cara ini kurang baik (berdasarkan fungsi nat). Ukuran Nat yang tetap adalah 2 mm. Sedangkan untuk tegel yang besar (mis; 30 x 30 cm), ukuran Nat boleh lebih lebar lagi (melihat – lihat peratuaran dari pabrik tegel).
Spasier
c. Macam-macam nat (siar) : Mengisi sela-sela ubin. Setelah ubin keramik terpasang, waktunya mengisi sela-sela ubin dengan grout. Grout adalah material terbuat dari semen, pasir, air, dan sedikit warna. Ia digunakan untuk mengisi sela-sela ubin dan merekatnya. Grout tersedia dalam berbagai warna dan Anda dapat memilih yang sesuai dengan warna ubin. Gunakan rubber grout float dan masukkan grout ke sela-sela ubin. Gunakan grout float pada sudut sedemikian rupa sehingga Anda dapat mengisi celah dengan sebanyak mungkin grout. Setelah mengisi grout di sela-sela ubin keramik. Gunakan spon basah untuk membersihkan grout yang berlebih. Bilas spon untuk melarutkan grout yang berlebih supaya tiap ubin tetap bersih. Anda dapat membubuhkan sealant pada garis-garis grout setelah grout mengering. Dan selesai! Mempelajari cara memasang ubin keramik itu mudah! Dengan mengikuti langkah-langkah dasar ini, Anda juga dapat mewujudkan desain lantai keramik Anda. Mempelajari cara memasang lantai keramik dengan benar akan memberikan kepuasan tersendiri terhadap pekerjaan yang berhasil dilakukan dengan baik, dan sebuah lantai keramik yang indah.
174
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan ubin dan keramik
1. Nat yang kaku Untuk Nat yang biasa, diisi dengan semen portland. Agar tidak terdapat retak – retak mengkerut, maka cairan pengisi Nat ditambah stainmil. Nat yang dipress, boleh diisi dengan cairan semen saja. 2. Nat elastis (meluaskan, melebarkan) Nat elastis harus didisi dengan bahan yang lunak, misalnya silikon. Didalam pemasangan tegel siar elastis dipakai untuk menghubungkan pemasangan bagian bangunan yang berbeda, seperti kayu, logam, PVC, gelas dan sebagainya. Fungsi dari nat elastis ini dapat untuk mengantisipasi dari keramik yang terangkat (meledak) nat elastis ini dipasang setiap 50 m2 atau pada pertemuan antara dinding dan lantai, bila dalam 1 ruangan luasnya kurang dari 50 m2.
Nat elastis (meluaskan, melebarkan)
Pemasangan nat menggunakan silen pada sudut dan ruangan
Pemasangan pada sudut
Pemasangan keramik pada sudut tidak boleh saling menempel antara keramik lantai dan dinding, tegel plin dan keramik harus ada jarak/ spasi ruang dan untuk aplikasinya dapat diisi dengan bahan lunak ( kapur ) bahan ini untuk mengantisipasi bila terjadi pergerakan dari keramik baik karena pemuaian/ penyusutan 3. Nat yang awet dengan bahan kimia Nat yang diisi dengan adukan semen akan diserang dan dihancurkan oleh air asamnya. Untuk mengawetkan Nat tersebut maka Nat dapat diisi dengan bahan khusus, misalnya Araldite, Epoxi dan lain – lain.
Materi Pelatihan Instruktur MTU
175
Pekerjaan ubin dan keramik
4. Nat berwarna Warna dari Nat yang biasa adalah abu – abu (dari semen portland) dan putih (dari semen putih). Terdapat pula Nat berwarna yang dibuat dari semen berwarna ditambah semen biasa. Selain itu ada bahan khusus untuk mengisi Nat dalam beberapa warna. Dapat juga membeli bahan berwarna untuk mengisi Nat yang sudah dicampur oleh pabrik tegel teraso d. Cara pengisian siar / nat Pengisian nat/ siar pada pemasangan berperan sangat penting karena bagaian ini adalah finising akir dari pemasangan dan akan terlihat terus ketebalan dari siar/ jarak siar antara keramik, kerapian dari pengisian siar akan berpengaruh pada estetika pasangan keramik. Peralatan yang dipakai,
Kapi / kape karet Spon pembersih
Kain majun
Tempat adukan
Setelah pemasangan keramik selesai dan perlu menunggu pasangan keramik kering paling tidak dalam 1-2 hari maka perlu dipersiapkan pengisian nat. Pada dasarnya pengisian nat atau grouting sangat sederhana namun membutuhkan ketelitian agar nat bersih dan berarna sama sert terisi penuh.
176
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan ubin dan keramik
Adapun langkah-langkah pengisian nat tersebut seperti dijelaskan berikuti dibawah ini 1. Pengolesan adukan siar dengan kapi karet Untuk Nat yang biasa, diisi dengan semen portland. Agar tidak terdapat retak – retak mengkerut, maka cairan pengisi Nat ditambah stainmil. Nat yang dipress, boleh diisi dengan cairan semen saja. Adukan siar diletakkan dengan cetok ke atas kapi/ roskam karet dan dioleskan seluruhnya ke dinding tegel sampai siar – siar penuh. Pengolesan kapi karet selalu pada arah diagonal, supaya net terisi penuh. Instruksi untuk pembuatan grout mengikuti petunjuk dari pembuatnya / pabrik, dapat dilihat pada kemasan Adukan siar diletakkan dengan cetok ke atas kapi/ roskam karet dan dioleskan seluruhnya ke dinding tegel sampai siar – siar penuh. Pengolesan kapi karet selalu pada arah diagonal, supaya net terisi penuh. Instruksi untuk pembuatan grout mengikuti petunjuk dari pembuatnya / pabrik, dapat dilihat pada kemasan 2. Selama 3 hari pertama, perhatikan apakah keramik terpasang terhindar dari benturan, getaran dan pekerjaan disekitarnya 3. Bersihkan permukaan keramik dan celah nat dari debu dan kotoran lainya. Pembersihan tidak boleh dilakukan dengan benda keras
Materi Pelatihan Instruktur MTU
177
Pekerjaan ubin dan keramik
4.
Campur pengisi nat secara bertahap ke dalam air aduk dengan rata selama kurang lebih 2 menit. Biarkan 5-10 menit dan aduk kembali sebelum digunakan .
5.
Untuk jenis yang memiliki daya serap tinggi basahi dulu permukaan keramik sebelun digrouting untuk mencegah keramik mengambil air dari bahan grouting yang menyebabkan pengeringan tidak merata
6.
Isi celah keramik dengan menggunakan trowel karet dengan gerakan diagonal / melingkar.tekan kedalam agar celah terisi penuh Letakan trowel karet tegak lurus dengan permukaan keramik. Bersihkan sisa pengisi nat dengan menggosok trowel secara diagonal terhadap garis nat
7.
Membersihkan segera sisa grouting yang menempel dengan kuat pada permukaan keramik Pembersian pada keramik setelah diisi siar adalah sangat perlu dilakukan karena sisa dari adukan pengisi siar Alat yang digunakan : a. Spon pembersih b. Kain majun c. Bak air (ember)
Setelah adukan siar sudah agak kering ( ± 15 – 20 menit ), adukan yang tersisa dibersihkan dengan spon. Spon tidak boleh basah sekali. Spon dioleskan dengan arah diagonal dan tanpa tekanan. Setelah permukaan dinding tegel kering, permukaan dinding dibersihkan lagi dengan lap kain kering dan untuk merapikan siar gunakan benda tumpul dari kayu untuk membentuk siar.
178
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan ubin dan keramik
8.
Untuk perawatan setelah pengisian nat dilakuan dengan cara seperti berikut ini, basahi celah dengan menggunakan lap basah setiap hari setelah grouting mongering 24 jam selama jangka waktu 3 hari untuk meningkatkan kualitas grouting. Gunakan karet busa yang sudah dibasahi dengan air bersih, tekan dan gosok dengan gerakan melingkar
Perlindungan setelah pekerjaan pasang keramik Setelah pekerjaan pasangan keramik dilaksanakan, perlu dilakukan perlindungan keramik yang sudah terpasang terhadap kerusakan dan kotoran sehingga kondisi pemasangan tetap baik pada waktu selesai pemasangan Cara yang bisa dipakai untuk melakukan perlindungan tersebut adalah menutup dengan triplek atau plastic atau menutup ruangan apabila pekerjaan diruangan tersebut telah dianggap selesai
Materi Pelatihan Instruktur MTU
179
Kompetensi Inti
11
Pekerjaan Kusen & Daun Pintu Jendela
Waktu : Teori : 5 JPL Praktek : 35 JPL
Kebutuhan material : Balok 6 x 15x400, 4 x 12 x 400, 4 x 25 x 400, 3 x 25 x 400, triplek 6 mm, lem pvc, engsel, slot, sekrup ¾, dowel ddiameter 8mm
Kebutuhan peralatan : Pensil, Siku 90, Siku 45, dan Siku goyang, gergaji potong, gergaji belah dan gergaji punggung, ketam pendek dan ketam panjang, meteran rol, mistar baja 1 m, perusut, crospen, kakak tua, catut, benang, waterpas, palu besar, palu kecil dan palu kayu, pahat (8,12,14,18,24,30 mm), mesin bor, ketam, gergaji, amplas getar, jigsaw, ruter, mata bor kayu dan mata bor besi 1 set
Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela
Pekerjaan Kusen Sebelum kusen dipasang, periksa dahulu apakah sudah benar-benar siku dan dipaku dengan kayu pada sudut sikunya. Bagian yang menempel bata harus dimeni dulu agar tidak meresap ke pori-pori kayu. Perhatikan pada sisi luarnya apakah satu garis dengan permukaan pasangan bata paling luar atau harus ditonjolkan setebal plesteran agar nantinya permukaan kusen rata dengan plesteran. Cara penyeletelan kusen : Pasang nit/duk di bagian bawah setinggi 10cm dari permukaan lantai, pasang angkur kanan/kiri setiap 50cm atau minimal 3 buah, berdirikan dan pasang skur, luruskan dengan tarikan benang serta kontrol tegak lurus dengan lot. Bila sudah benar tegak baru skur-skur dimatikan.
Dimeni
Angkur
Dimeni
Alur Kapur
Skur
Duk
Sloof
Materi Pelatihan Instruktur MTU
181
Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela
Untuk pasangan di atas kusen agar dibuat konstruksi pasangan bata berdiri (rollag). gunanya adalah agar beban dari atas tidak sepenuhnya menekan kusen tapi dipikul oleh rollag tersebut dan dialihkan ke samping. Akan lebih baik lagi kalau rollag diganti dengan balok latei (beton bertulang). Keuntungan memasang balok latei adalah lebih kuat dan lebih mudah bila ingin mengganti kusen yang sudah lapuk atau sekedar ingin mengganti model kusen baru. Balok latei juga menambah ketahanan terhadap gempa.Agar tidak dimakan rayap sebaiknya kusen kayu diberi lapisan finishing anti rayap. Macam-macam kusen :
Kusen gendong Kusen pintu
Contoh ukuran kusen : Kusen Kusen Kusen Kusen Kusen jendela
182
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Kusen bouvenlight
pintu : 80 x 200cm gendong : 150 x 200cm jendela : 50 x 120cm bouvenlight : 70 x 50cm
Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela
Proses pemasangan kusen pintu
Materi Pelatihan Instruktur MTU
183
Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela
Proses pemasangan kusen jendela
184
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela
Bila kusen menggunakan kusen beton : Pemasangan sama dengan kusen kayu, perlu dipasang skur-skur yang diikat dengan kawat bindrat karena kusen beton sulit dipaku. Bila kusen menggunakan aluminium : Buatlah lubang dengan presisi ukuranya, perkuat tepi lubang dengan kolom praktis, bagian atas dengan balok late. Setelah bekisting dibuka rapikan dengan plesteran/benangan. Pemasangan kusen aluminium adalah setelah tembok semua rapi bahkan kalau perlu tembok sudah dalam kondisi dicat barul kemudian dipasang kusennya. Kusen aluminium dipasang dengan bantuan skrup dan fisher.
Sekrup kusen masuk baru diserkrup Lubang Tembok dirapikan
Kusen Aluminium
Masukan Kusen
Materi Pelatihan Instruktur MTU
185
Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela
Pemasangan daun pintu Tujuan : 1. Peserta 2. Peserta 3. Peserta 4. Peserta
dapat dapat dapat dapat
menggunakan peralatan tangan dengan baik memasang engsel pintu dengan benar memasang kunci pintu dengan baik menyetel pemasangan pintu pada kosen dengan baik
Waktu : 7 jam 45 menit Peralatan : a. Pahat b. Palu c. Perusut
d. Obeng (plus –minus) e. Pensil f. Rol meter
Gergaji potong
Mesin bor
Mata bor kayu
189
Materi Pelatihan Instruktur MTU
j. Mata bor kayu k. Tangga l.
g. Siku-siku 90 derajat h. Gergaji Potong i. Mesin Bor
Palu
Siku 90 derajat
Pahat
Perusut
Obeng plus - minus
Tangga
Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela
Langkah kerja cara pemasangan 1.
Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
2.
Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
3.
Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
4.
Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
5.
Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm (untuk pintu dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3 engsel)
6.
Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai dengan engsel pada daun pintu.
7.
Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
8.
Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya, kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
9.
Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen. 11. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan lurus dengan kusen 12. Lepaskan daun pintu dan gambar posisi kunci pada daun pintu sesuai dengan ketinggian yang dikehendaki. 13. Kerjakan bagian lubang kunci pintu dengan menggunakan mesin bor kemudian diratakan dengan pahat agar bentuk lubang untuk menanam kunci terlihat rapi. 14. Masukan kunci pintu pada lubang dan letakan semua komponen pintu yang telah tersedia dan sekrup semua bagian kunci yang ada. 15. Setelah kunci pintu terpasang dengan baik, kemudian kerjakan bagian lubang lidah kunci yang terpasang pada kosen pintu. 16. Untuk mendapatkan posisi lubang lidah kunci pada kosen yaitu rapatkan bagian pintu pada kosen dan beri tanda dengan pensil posisi lidah kunci dalam kondisi keluar.
Materi Pelatihan Instruktur MTU
187
Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela
Keselamatan kerja Hal-hal yang diperhatikan dalam proses kerja dalam upaya keselamatan dan kesehatan kerja termasuk sikap kerja. a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar. c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan. d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau. e. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya. f. Bahan yang rusak/tidak boleh di pakai g. Meminta bantuan bila pekerjaan tidak bisa dikerjakan sendiri h. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi. i. Ikuti semua petunjuk instruktor.
Gambar pintu 188
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela
Pemasangan engsel pintu bagian atas
Materi Pelatihan Instruktur MTU
189
Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela
Pemasangan engsel pintu bagian bawah
190
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela
Pemasangan kunci pintu
Menggambar posisi kunci pintu
Mengebor lubang kunci pintu
Materi Pelatihan Instruktur MTU
191
Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela
Mengerjakan bagian lubang untuk kunci pintu : Lukis posisi kunci sesuai dengan yang diinginkan. Lubangi dengan mesin bor agar mempermudah pemahatan
Membersihkan bagian lubang kunci
Membersihkan lubang kunci : Bersihkan dan ratakan bekas dengan menggunakan pahat tusuk Perhatikan agar lubang kunci dalam posisi tegak dan lurus.
192
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Waktu : Teori : 4 JPL Praktek : 20 JPL
Kebutuhan material : 8 x 12 x 400, 3 x 25 x 400, 3 x 5 x 400, 5 x 7 x 400, 2 x 20 x 400, genteng dan bubungan, paku 2 “ 3”dan 4”, begel kalung, begel strip, mur baut ½ dim, meni
Kebutuhan peralatan :
Kompetensi Inti
12
Pekerjaan Kuda-Kuda Atap
Pensil, Siku 90, Siku 45, dan Siku goyang, gergaji potong, gergaji belah dan gergaji punggung, ketam pendek dan ketam panjang, meteran rol, mistar baja 1 m, perusut, crospen, kakak tua, catut, benang, waterpas, palu besar, palu kecil dan palu kayu, pahat (8,12,14,18,24,30 mm), mesin bor, ketam, gergaji, amplas getar, jigsaw, ruter, mata bor kayu dan mata bor besi 1 set tangga Lipat 1 grup (2 buah Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kuda-kuda atap
Membuat kuda-kuda Macam-macam bentuk kuda-kuda Tujuan : 1. Peserta dapat mengetahui macam – macam bentuk kuda-kuda 2. Peserta dapat memilih kuda-kuda dengan benar Waktu : 2 jam Isi materi : 1. Ketam Bentuk konstruksi kuda kuda berdasar lebar bentang. Konstruksi kuda-kuda adalah susunan rangka batang yang berfungsi mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri, sekaligus dapat memberikan bentuk pada atap.Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss), secara umumnya kuda - kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang. Kuda - kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksimal sekitar 12 m. Kuda - kuda bambu pada umumnya mampu mendukung beban atap sampai dengan 10 meter. Kuda - kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter, seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll. Kuda - kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang sekitar 10 hingga 12 meter. Pada kuda - kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk memperkaku struktur kuda-kuda pada arah horisontal. Pada dasarnya konstruksi kuda - kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda - kuda satu sama lain akan berbeda, tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami perubahan. Kuda-kuda diletakkan diatas dua struktur beton/baja selaku tumpuannya. Perlu diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horisontal maupun momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja ( dalam perhitungan struktur tembok tidak diperhitungkan sebagai penerima beban tapi hanya sebagai beban ) Beban-beban yang dihitung adalah :
194
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kuda-kuda atap
1. Beban mati ( yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda - kuda, plafon termasuk instalasi listrik, air bersih/air kotor dan instalasi lain yang berada diatas plafon dengan posisi menggantung ) 2. Beban hidup ( angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap ). Kuda - kuda berdasarkan bentang kuda-kuda dan jenis bahannya : Bentang 3-4 Meter. Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 3 s.d. 4 meter, bahannya dari kayu, atau beton bertulang kuda-kuda bentang 3-4 meter
Bentang 4-8 Meter. Untuk bentang sekitar 4 s.d. 8 meter, bahan dari kayu atau beton bertulang.
kuda-kuda bentang 4-8 meter
Bentang 9-6 Meter. Untuk bentang 9 s.d. 16 meter, bahan dari baja (double angle). Bentang 20 Meter. Bentang maksimal sekitar 20 m, Bahan dari baja (double angle) dan Kuda-kuda atap sebagai loteng, Bahan dari kayu kuda-kuda bentang 20 meter
Materi Pelatihan Instruktur MTU
195
Pekerjaan kuda-kuda atap
kuda-kuda baja profil siku
kuda-kuda gabel profil WF
196
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kuda-kuda atap
Untuk bentang lebih dari 9 m disarankan menggunakan tenaga ahli dalam menentukan dimensi material yang digunakan. Persyaratan bahan : Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok dan mempunyai derajad kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.
Pekerjaan konstruksi atap Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin, klos, usuk, reng dan seluruh rangka atap dibuat dari kayu kualitas baik tua, kering atau tidak pecah-pecah. Papan lisplang bisa digunakan kayu atau woodplank Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja Pekerjaan konstruksi atap Kaki kuda-kuda - ukuran 8/12 cm Pengerat - ukuran 8/12 cm Ander - ukuran 8/12 cm Skoor - ukuran 8/12 cm Nok - ukuran 8/12 cm Pengapit - ukuran 2 x 6/12 cm Gording - ukuran 8/12 cm Konsol - ukuran 8/12 cm Usuk - ukuran 5/7 cm Reng - ukuran 3/4 cm / 2/3 cm tergantung jenis genteng yang dipakai Listplank kayu - ukuran 3/30 cm / 2/20 cm Pekerjaan konstruksi atap Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin hingga memberikan penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan. Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus waterpass menurut kemiringan atap, sedangkan reng dipasang setiap jarak sesuai dengan ukuran genteng. Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor) harus diserut rata dan licin, setiap sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang berfungsi pengunci. Pekerjaan kayu harus rata, melentur, bengkok
Materi Pelatihan Instruktur MTU
197
Pekerjaan kuda-kuda atap
Membuat kuda-kuda dan penutup atap Pekerjaan merakit kuda-kuda adalah membuat komponen-komponen dan merakit komponen kuda-kuda Perakitan kuda-kuda yang dijelaskan disini adalah kuda-kuda tradisional/ konvensional dengan bentang 6 m dari as-as bangunan Penyambungan balok kayu Perakitan daun pintu/jendela papan kayu meliputi perakitan rangka daun pintu/jendela sekaligus dengan papan kayu sebagai pengisinya. Macam-macam bentuk kuda-kuda Tujuan : 1. Peserta dapat mengetahui macam – macam bentuk kuda-kuda 2. Peserta dapat memilih kuda-kuda dengan benar Waktu : 2 jam Isi materi : 1. Kuda-kuda atap pelana
198
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kuda-kuda atap
Materi Pelatihan Instruktur MTU
199
Pekerjaan kuda-kuda atap
Pembuatan bentuk sambungan kayu Sambungan bibir miring berkait adalah salah satu sambungan kayu memanjang yang dapat menahan beban lentur sehingga sambungan ini dapat digunakan untuk menyambung batang tarik. Langkah kerja menyambung balok tarik : 1. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai. 2. Siapkan bahan balok kayu 8/12 cm sebanyak 2 batang @ 400 cm dan balok kayu 8/12 cm sebanyak 1 batang @ 80 cm sebagai balok pengunci. 3. Ketam balok-balok tersebut diatas keempat bidangnya hingga menjadi rata, lurus, halus dan siku. 4. Melukis/ menggambar sekeliling balok bentuk sambungan bibir miring berkait pada kedua ujung balok sesuai gambar kerja. Lukisan dibuat sama, dimana ujung yang satu dibuat menghadap keatas dan yang lainnya menghadap kebawah. 5. Melukis/ menggambar sekeliling balok pengunci sesuai gambar kerja. 6. Beri tanda bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya dengan cara arsir). 7. Potong bagian kayu yang diberi tanda dihilangkan hingga membentuk sambungan bibir miring berkait dengan menggunakan gergaji potong agar hasilnya dapat lurus dan rata.
Sambungan bibir miring berkait
200
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kuda-kuda atap
Sambungan bibir miring berkait diperkuat balok pengunci diatas
Pembuatan sambungan pada titik simpul Kuda-kuda tradisional dengan bentang 6 m memerlukan sambungan 6 titik simpul. Balok tekan terjadi pada kaki kuda-kuda, balok penyokong dan tiang penggantung. Identifikasi Sambungan pada Titik Simpul Kuda-kuda tradisional dengan bentang 6 m memerlukan sambungan 6 titik simpul. Balok tekan terjadi pada kaki kuda-kuda, balok penyokong dan tiang penggantung. a. Sambungan kaki kuda-kuda dengan batang tarik (2 buah) Kuda-kuda tradisional dengan bentang 6 m memerlukan sambungan 6 titik simpul. Balok tekan terjadi pada kaki kuda-kuda, balok penyokong dan tiang penggantung. Sambungan Batang Tarik Dengan Kaki Kuda-Kuda
Materi Pelatihan Instruktur MTU
201
Pekerjaan kuda-kuda atap
b. Sambungan kaki kuda-kuda dengan sekur (2 buah) Hubungan kaki kuda-kuda dengan balok sekur dilaksanakan dengan konstruksi lubang dan pen.
Sambungan Kaki Kuda-Kuda Dengan Sekur
202
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kuda-kuda atap
c. Sambungan kaki kuda-kuda dengan sekur (2 buah) Hubungan kaki kuda-kuda dengan tiang penggantung dilaksanakan dengan konstruksi lubang dan pen yang dilengkapi dengan gigi, sama dengan sambungan kaki kuda-kuda dengan balok tarik.
Sambungan Kaki Kuda-Kuda dengan Tiang Penggantung
Materi Pelatihan Instruktur MTU
203
Pekerjaan kuda-kuda atap
d. Sambungan antara balok tarik, tiang penggantung dengan sekur (1 buah) Hubungan antara balok tarik dengan tiang penggantung dilaksanakan dengan sambungan pen dan lubang. Tebal pen dan lubang pertemuan antara balok penggantung dengan balok tarik diambail 1/3 dari tebal kayu. Dada sambungan tiang penggantung tidak dipasang menempel dengan rapat pada sisi atas dan balok tariknya akan tetapi diberi jarak sekitar 2 cm sebagai toleransi, agar balok penggantung tersebut tidak menekan secara langsung pada balok tariknya. Perkuatan sambungan sudut rangka kuda-kuda dilakukan dengan diberikan besi strip atau begel kalung yang dilengkapi dengan baut mur.
Langkah kerja membuat kuda-kuda Hal-hal yang harus dikuasai dalam pembuatan kuda-kuda, antara lain adalah : 1. Menghitung kebutuhan bahan 2. Melukis gambar kerja dari bermacam-macam sambungan kuda-kuda 3. Membuat bermacam-macam sambungan
204
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kuda-kuda atap
3.1
Sambungan balok tarik menggunakan sambungan bibir miring berkait dengan balok pengunci kuda-kuda 3.2
Sambungan balok tarik menggunakan sambungan bibir miring berkait dengan balok pengunci kuda-kuda
3.3
Sambungan balok tarik dengan kaki kuda-kuda Menggunakan pen dan lubang dengan kemiringan Sudut derajat sesuai gambar
Materi Pelatihan Instruktur MTU
205
Pekerjaan kuda-kuda atap
3.4
Sambungan tiang dengan kaki kuda-kuda menggunakan lubang dan pen yang diperkuat dengan dowel 3.5
Sambungan kaki kuda-kuda dengan skor menggunakan lubang dan pen yang diperkuat dengan dowel 3.6
Mencoba semua sambungan di masing masing sudut sesuai gambar kerja
206
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kuda-kuda atap
3.7
Merakit konstruksi kuda kuda semua sambungan harus rapat dan tidak baling
Pembuatan bentuk sambungan pada titik simpul a. Sambungan balok tarik dengan tiang penggantung. Alat Meteran, siku, pensil, gergaji potong, ketam, perusut, pahat pelubang, pahat tusuk, klem, dan palu kayu. Langkah Kerja 1. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak). 2. Siapkan : • Balok tarik yang telah disambung /dirakit dengan panjang 6 m dari as ke as dinding ditambah 2 x 40 cm = 6,80 m. • Tiang penggantung 8/12 panjang 4 m. 3. Ketam balok penggantung keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus dan siku antara muka yang satu dengan lainnya. 4. Lukis bentuk sambungan balok tarik dengan tiang penggantung tepat di tengah-tengah bentang balok tarik sesuai gambar kerja. 5. Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilang kan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir). 6. Buat pen pada tiang penggantung sesuai gambar kerja dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan Materi Pelatihan Instruktur MTU
207
Pekerjaan kuda-kuda atap
7. Buat lubang pada balok pengunci balok tarik meng gunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman masing-masing setengah tinggi kayu. 8. Stel konstruksi sambungan balok tarik dengan tiang penggantung dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata (tidak baling) dan rapat. 9. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar rata (tidak baling) dan rapat. b. Sambungan Kaki Kuda-Kuda dengan Balok Tarik dan Tiang Penggantung Alat Meteran, siku, pensil, gergaji potong, ketam, perusut, pahat pelubang, pahat tusuk, klem dan palu kayu. Langkah Kerja 1. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak). 2. Siapkan bahan balok kaki kuda-kuda 8/12 panjang 4 m 2 buah. 3. Ketam balok kaki kuda-kuda keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus, dan siku antara muka yang satu dengan lainnya. 4. Dari titik pertemuan as tembok dan as kaki kuda-kuda buat sudut 30 derajad memotong as tiang penggantung. 5. Tumpangkan bahan kaki kuda kuda diatas balok tarik dan topang gantung dengan sudut 30 derajat bagian bawah, kemudian dilukiskan bentuk sambungan antara balok tarik dengan kaki kuda-kuda dan balok tarik dengan tiang penggantung sesuai gambar kerja. 6. Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir). 7. Buat pen pada kaki kuda-kuda sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan). 8. Buat lubangnya pada batang tarik dan tiang penggantung dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman masing-masing setengah tinggi kayu.
208
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kuda-kuda atap
9.
Buat takikan pada kaki kuda-kuda dan tiang penggantung dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan rapikan memakai pahat tusuk dan pahat lubang.
10. Stel konstruksi sambungan kaki kuda-kuda dengan batang tarik dan tiang penggantung, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata (tidak baling) dan rapat. 11. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar rata (tidak baling) dan rapat.
c. Sambungan kaki kuda-kuda dengan batang penyokong Alat Meteran, siku, pensil, gergaji potong, ketam, perusut, pahat pelubang pahat tusuk, klem, dan palu kayu. Langkah Kerja 1. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak) 2. Siapkan bahan balok penyokong 8/12 panjang 4 m, dibagi dua. 3. Ketam balok penyokong keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus dan siku antara muka yang satu dengan lainnya 4. Stel balok tarik, tiang gantung dan kaki kuda kuda, hingga tepat pada ukuran dan lukisan yang ditentukan. 5. Ukurlah panjang kaki kuda kuda dibagi sama panjang untuk meletakan balok penyokong. 6. Himpitkan balok penyokong dibawahnya pada rangkaian kuda kuda yang telah distel. 7. Ukurlah 8 cm dada purus topang gantung, tempelkan balok penyokong ujung pertama dan ujung kedua pada garis pertengahan kaki kuda kuda. 8. Lukis bentuk sambungan kaki kuda-kuda dengan balok penyokong dan tiang penggantung dengan balok penyokong sesuai gambar kerja. 9. Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir).
Materi Pelatihan Instruktur MTU
209
Pekerjaan kuda-kuda atap
10. Buat pen pada balok penyokong pada kedua ujungnya sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan). 11. Buat lubangnya pada kaki kuda-kuda dan tiang penggantung dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman setengah tinggi kayu. 12. Buat takikan pada kaki kuda-kuda dan tiang penggantung dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan dirapikan memakai pahat tusuk dan pahat lubang. 13. Stel konstruksi sambungan balok penyokong dengan kaki kuda-kuda dan kaki kuda-kuda, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata. 14. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar rata (tidak baling) dan rapat.
Penyetelan sementara sambungan pada setiap titik simpul 1. Stel sementara sambungan pada masing-masing titik simpul, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata (tidak baling) dan rapat. 2. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar rata (tidak baling) dan rapat. 3. Stel kembali sambungan 4. Ratakan sambungan pada masing-masing titik simpul tersebut dengan menggunakan ketam halus.
Perakitan kuda-kuda Penyambungan komponen kuda-kuda 1. Balok tarik panjang bentang 6 meter dari as ke as dinding. 2. Sambungkan kedua balok dengan sambungan bibir miring berkait. 3. Kuatkan dengan balok pengunci berukuran panjang 80 cm diperkuat dengan 4 buah mur baut 4. Setel tiang penggantung dengan balok tarik , tegak dengan penyiku. Pada dadapurus diganjal 2 cm untuk tolenransi. 5. Setel kaki kuda-kuda pada balok tarik dengan sudut 30 derajad dan tiang penggantung 6. Stel balok penyokong dengan tiang penggantung dan balok tarik 7. Pengeboran untuk pasak sambungan Berilah tanda pada masing-masing sambungan. Lepaskan tiap tiap sambungan purus dan lubang
210
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kuda-kuda atap
Pemeriksaan kekuatan 1. Periksa konstruksi sambungan balok tarik, tiang penggantung, kaki kuda-kuda dan balok penyokong. 2. Perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata (tidak baling) dan rapat. 3. Perbaiki semua sambungan yang masih kurang rapat, kurang rata dan masih baling 4. Setelah yakin sambungan sudah rapat dan tidak baling maka sambungan dapat diperkuat dengan pemasangan pasak pada lubang-lubang bor dan pemasangan begel pada sambungan-sambungan sesuai gambar rencana
Membuat atap Macam-macam penutup atap Tujuan : 1. Peserta dapat mengetahui macam – macam penutup atap 2. Peserta dapat memasang macam – macam penutup atap derngan benar Waktu : 2 jam Isi materi : 1. Atap sirip kayu Sirap merupakan material penutup atap yang terbuat dari papan kayu dalam bentuk lembaran. Jenis kayu yang digunakan sebagai atap sirap yaitu jenis kayu ulin kalimantan atau yang lebih dikenal dengan sebutan kayu besi atau kayu bulian. Jenis kayu ini memiliki ketahanan yang baik terhadap suhu dan kelembaban, selain itu kayu ini dikenal tahan terhadap serangan hama rayap. Saat ini jenis kayu ulin merupakan jenis kayu yang dilindungi dan dibatasi peredarannya oleh pemerintah.Hal ini menjadikannya semakin sulit untuk ditemukan dipasaran.Namun, sebagai alternatif penggantinya terdapat jenis atap sirap yang berasal dari kayu merbau, kayu benuas dan lainnya. Keunggulan dari jenis atap ini ialah; daya penyerapan panas yang cukup baik sehingga ruangan menjadi lebih sejuk, selain itu masa umur kayu yang tahan lama dapat mencapai puluhan tahun. Sedangkan kekurangannya ialah; membutuhkan perawatan yang ekstra, sulit untuk melakukan pemasangan, penggantian dan perbaikan, rentan terhadap bahaya kebakaran bila tidak dilapisi dengan lapisan anti panas, dan harga yang mahal.
Materi Pelatihan Instruktur MTU
211
Pekerjaan kuda-kuda atap
Atap sirip kayu
2. Genteng Genteng tanah liat tradisional Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya.Gentang terbuat dari tanah liat yang dipress dan dibakar.Kekuatannya cukup.Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya.Genteng dipasang pada atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan mengikat. Warna dan penampilan genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan. Biasanya akan tumbuh jamur di bagian badan genteng.
212
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kuda-kuda atap
3. Genteng keramik Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut. Umurnya bisa 20 – 50 tahun dapat ditanyakan ke distributor.Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan.
4. Genteng beton Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun.
Materi Pelatihan Instruktur MTU
213
Pekerjaan kuda-kuda atap
Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun.
Genteng beton memiliki 2 (dua) bentuk, genteng beton bergelombang dan genteng beton flat. Kedua bentuk tersebut memiliki daya tutup yang hampir sama sekitar 11 buah genteng/m² dengan sudut kemiringan minimum 20°, dan harganya bervariasi bergantung pada merk. Kelebihan genteng beton ialah lebih kuat dan lebih ekonomis, sementara kelemahan dari genteng ini bobotnya yang berat sehingga membebani struktur.
5. Genteng metal Bentuknya lembaran, mirip seng.Genteng ini ditaman pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran. Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja yang lebih besar. Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebalan 0.3mm dan panjang antara 1.2-12m.
214
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kuda-kuda atap
Genteng metal dihasilkan dari lembaran metal yang ditekan sehingga berbentuk lembaran lebar dan berpola seperti genteng, namun terdapat juga genteng metal dalam bentuk kepingan. Untuk pemasangannya, genteng metal lembaran akan ditanam pada balok gording rangka atap dengan sekrup.
Genteng metal dihasilkan dari lembaran metal yang ditekan sehingga berbentuk lembaran lebar dan berpola seperti genteng, namun terdapat juga genteng metal dalam bentuk kepingan. Untuk pemasangannya, genteng metal lembaran akan ditanam pada balok gording rangka atap dengan sekrup. Sementara pemasangan genteng metal bentuk kepingan hampir sama dengan genteng keramik, hanya saja pada genteng metal terdapat pengkaitan antara satu keping genteng dengan keping lainnya. Untuk meredam kebisingan air hujan, mengurangi daya hantar panas, serta menghilangkan kilap pada permukaan metal, maka pada permukaan bagian atasnya dilapisi dengan butiran pasir dan aspal yang direkatkan. Keunggulan dari genteng metal, yaitu memiliki bobot yang cukup ringan dibandingkan jenis genteng keramik dan beton sehingga menghemat biaya rangka atap; ukuran yang besar mempercepat proses pemasangannya, sudut pemasangan yang dapat lebih landai daripada genteng beton dan keramik yaitu di angka minimum 5° , dan keamanan kepingan untuk lepas dari struktur rangka. Kelemahan dari genteng ini pada masa lalu ialah kemampuannya yang rendah untuk menginsulasi bising saat hujan.Namun seiring dengan perkembangan zaman, telah ditemukan teknologi yang membuat genteng ini mampu meredam bising dengan baik sehingga genteng jenis ini layak menjadi pilihan.
Materi Pelatihan Instruktur MTU
215
Pekerjaan kuda-kuda atap
Adapun cara pemeriksaaan genteng yang baik, dilapangan sebagai berikut : a. Tinjauan terhadap pandangan luar : 1. Bila tiap-tiap bagian permukaan genteng itu dipukul, maka akan terdengar suara yang nyaring. 2. Tidak terlihat adanya retak-retak diseluruh permukaannya. 3. Permukaan genteng itu rata dan tidak ada lekuk-lekuk. 4. Setelah dipasang akan terlihat di atas atap rapih dan berukuran sama. b. Tinjauan terhadap berat rata-rata : 1. Bila tiap-tiap bagian permukaan genteng itu dipukul, maka akan terdengar suara yang nyaring. 2. Tidak terlihat adanya retak-retak diseluruh permukaannya. 3. Permukaan genteng itu rata dan tidak ada lekuk-lekuk. 4. Setelah dipasang akan terlihat di atas atap rapih dan berukuran sama. c. Tinjauan terhadap rembesan Sediakan sebuah genteng yang akan diperiksa dan sebuah kotak terbuka (kaleng) yang pada bagian sisi atas dan bawahnya terbuka serta semua sisi sampingnya tidak dapat tembus oleh air. Kotak ini direkatkan pada bagian atas permukaan genteng, selanjutnya dibagian luarnya diberi perekat lilin agar rapat air. Kotak ini diisi air kira-kira setinggi 6 cm. Setelah 3 jam lamanya dalam kotak, lalu bagian bawah genteng diperiksa apakah terjadi rembesan atau tetesan air. Catat dari 6 buah atau lebih genteng, berapakah yang tembbus air. Genteng yang baik tidak akan tembus air d. Tinjauan terhadap penampang patahan. Genteng yang akan diperiksa dipatahkan pada arah panjang dan melintang. untuk genteng yang baik akan terlihat seperti berikut :
216
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan kuda-kuda atap
6. Seng Atap ini sebenarnya dibuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan zinc secara elektrolisa. Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat.Jadi, kata seng berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum hilang, yang terjadi sekitar tahun ke-30-an.Setelah itu, atap akan mulai bocor apabila ada bagian yang terserang karat.
7. Plat beton Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton.Banyak digunakan pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer. Konstruksinya yang kuat memungkinkan untuk mempergunakan atap ini sebagai tempat beraktifitas.Contohnya menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot. Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi. Maka perlu pengawasan pada pengecoran dan pemakaian waterproofing pada lapisan atasnya
Materi Pelatihan Instruktur MTU
217
Pekerjaan kuda-kuda atap
8. Plat kaca Pemakaian atap kaca semakin popular untuk mendapatkan penerangan alami dalam rumah pada siang hari. Biasa dipakai pada bagian rumah yang tidak mendapatkan cahaya langsung dari jendela atau sebagai aksen yang melengkapi design sebuah rumah. Bentuknya pun bermacam macam, ada yang berbentuk lembaran kaca atau genteng kaca sesuai kebutuhan
9. Asbes Asbes merupakan material penutup atap yang terbuat dari asbes/asbestos, yaitu suatu biji mineral alami yang diolah sedemikian rupa dan menjadi suatu bahan bangunan yang siap untuk digunakan.Susunan berbagai serat asbes yang sangat halus dan kasat mata dengan berat yang sangat ringan. Asbes memiliki karakteristik hampir sama dengan seng yang murah, ringan dan cukup tahan lama. Namun, yang membedakannya dengan material seng, asbes ini tidak menyerap panas sehingga membuat rumah lebih sejuk. Selain itu, ia memiliki cara pemasangan yang lebih mudah dan tidak membutuhkan banyak reng dibandingkan genteng. Kelemahan asbes adalah penampilannya yang tidak menarik, mudah retak bila terinjak dan dapat membahayakan kesehatan (memicu timbulnya kanker paru mesothelioma dalam jangka panjang).Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, telah ada produk menyerupai asbes yang bebas serat asbestos.
218
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Waktu : Teori : 1 JPL Praktek : 7 JPL
Kebutuhan material : 5 x 7 x 400, 6 x 12 x 400, paku 2” dan 3 “, triplek 6 mm
Kebutuhan peralatan : Pensil, Siku 90, Siku 45, dan Siku goyang, gergaji potong, gergaji belah dan gergaji punggung, ketam pendek dan ketam panjang, meteran rol, mistar baja 1 m, perusut, crospen, kakak tua, catut, benang, waterpas, palu besar, palu kecil dan palu kayu, pahat (8,12,14,18,24,30 mm), mesin bor, ketam, gergaji, amplas getar, jigsaw, ruter, mata bor kayu dan mata bor besi 1 set
Kompetensi Inti
13
Pekerjaan Plafon
Pekerjaan plafon
Pemasangan dan penutup plafon Kerangka dan penutup plafon Tujuan : 1. Peserta 2. Peserta 3. Peserta 4. Peserta 5. Peserta
dapat dapat dapat dapat dapat
menjelaskan pengertian plafon dengan benar menjelaskan fungsi plafon menjelaskan bahan yang digunakan untuk penutup plafon mengetahui ukuran kayu yang digunakan untuk konstruksi plafon mengetahui ukuran yang digunakan untuk penutup plafon
Waktu : 2 jam Isi materi : 1. Konstruksi plafon Pengertian Plafon Atau Langit – Langit Plafon adalah bagian konstruksi merupakan lapis pembatas antara rangka bangunan dengan rangka atapnya, sehingga bisa sebagai atau dapat dikatakan tinggi bangunan dibawah rangka atapnya. Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagian dalam dari ruangan bangunan ( rumah ). Fungsi Plafon : Pengertian Plafon Atau Langit – Langit Plafon adalah bagian konstruksi merupakan lapis pembatas antara rangka bangunan dengan rangka atapnya, sehingga bisa sebagai atau dapat dikatakan tinggi bangunan dibawah rangka atapnya. Plafon atau sering disebut juga langit-langit merupakan bidang atas bagian dalam dari ruangan bangunan (rumah). Plafon berfungsi juga sebagai isolasi panas yang datang dari atap atau sebagai penahan perambatan panas dari atap (aluminium foil). Plafon dapat juga sebagai meredam suara air hujan yang jatuh diatas atap, terutama pada penutup atap dari bahan logam. Plafon sebagai finishing (elemen keindahan), mempunyai tempat untuk menggantungkan bola lampu, sedang bagian atasnya untuk meletakkan kabel – kabel listriknya (sparing instalasi). Bahan dan konstruksi plafon : Bahan untuk pembuatan plafon dapat dibuat dari kepang ( anyaman bambu atau bilik ), papan kayu, asbes semen, tripleks, hardboard, selotex, acustek tile, particle board, jabar wood dan pada saat ini banyak digunakan papan gipsum dan lain-lain. Adapun kontruksi plafon terdiri dari :
220
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan plafon
1. Rangka plafon 2. Penggantung rangka plafon dan stek 3. Bahan penutup plafon Dan rangka plafon dapat dipasang denga cara menyiapkan : 1. Rangka kayu (galar 6/12; kaso 5/6; kaso 4/6) 2. Rangka profil aluminium Penggantung rangka plafon, jika rangka atap dengan kuda – kuda kayu dapat menggunakan kaso 5/7. Jika bahan profil aluminium cukup dengan kawat yang dibelitkan atau diskrup pada atap rangka baja. Jika memakai dak beton, dapat memakai stek untuk mengaitkan pada rangka plafonnya yaitu rangka kayu. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Tripleks dengan tebal 4 mm. Asbes 3 mm. Akustic tile atau soft board 15 mm. Gypsum board. Aluminium. Papan / kayu. Hard board. Dan lain – lain.
Pola plafon hanger Penggambaran rencana (gambar kerja) plafon meliputi gambar rencana plafon dan detail plafon. Dalam pembuatan rencana plafon (terkadang disebut sebagai rencana rangka plafon atau denah plafon) hal – hal yang perlu iperhatikan adalah : Ukuran bahan yang akan digunakan terhadap luasnya ruangan yakni: Untuk bahan penutup dengan tripleks 4 mm, sebaiknya menggunakan ukuran dengan kelipatan 30 cm agar dapat efisien dalam penggunaan bahan, misalnya; 1,20 x 1,20 atau 0,60 x 1,20. Untuk bahan penutup dengan asbes, untuk efisiensi bahan menggunakan ukuran 1,00 x 1,00 atau 1,00 x 0,50. Sedangkan penggunaan jenis kabel untuk instalasi listrik sebaiknya menggunakan jenis kabel Tranca; Kabelindo; Supreme; Eterna atau kabel metal. Pemasangan instalasi listrik di dalam rangka plafon disebut in bouw sedangkan jika pemasangan kabel diluar plafon disebut out bouw, kesannya seperti perencanaan ME (Mekanikal dan Elektrikal) tidak matang, atau kemungkinan tahapan pekerjaan baru terpikirkan kemudian.
Materi Pelatihan Instruktur MTU
221
Pekerjaan plafon
Hal lain yang perlu diperhatikan pemasangan penutup plafon dengan tripleks 4 mm, ada dua cara yaitu; 1. Memberikan naad (jarak) antara dua lembar triplek yang akan dipaku pada rangka plafon dan list profil pada tepi dinding. 2. Memakai list, artinya pertemuan, umpama pakai eternit asbes, ditutup dengan list untuk kekuatan pemasangan penutup plafon. Pada ukuran kayu untuk rangka plafon dapat digunakan beberapa ukuran kayu sebagai berikut: 1. Balok induk; Ukuran 6/12 untuk bentangan 2 – 3 m Ukuran 8/14 untuk bentangan 3 – 5 m 2. Balok pembagi pertama; Ukuran 6/8 untuk bentangan 2 – 2,5 m Ukuran 5/7 untuk bentangan 1 – 2 m 3. Balok pembagi kedua; Ukuran 4/6 untuk bentangan Variant / Detail Plafon Perhatian pada perencanaan plafon dan keindahan untuk ruang dan interiornya, hal yang perlu diperhatikan adalah kekuatan rangka plafon yang dihubungkan dengan penggantungnya. Elevasi penutup plafon dan sistim penerangan perlu diperhatikan juga khususnya untuk ruang rapat atau ruang pertemuan termasuk ketinggian plafonnya.
Kerangka plafon metal
222
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan plafon
Detail kerangka plafon kayu
Rencana plafon Dalam pembuatan rencana plafond (atau terkadang disebut sebagai rencana rangka plafond atau denah plafond) hal – hal yang harus diperhatikan adalah: Hal lain yang perlu diperhatikan pemasangan penutup plafon dengan tripleks 4 mm, ada dua cara yaitu; Ukuran bahan yang akan digunakan terhadap luasan ruangan 1. Untuk bahan penutup dengan tripleks, sebaiknya menggunakan ukuran dengan kelipatan 30 cm agar dapat efisien dalam penggunaan bahan. Misalnya; 1,20 x 1,20 2. Untuk bahan penutup dengan asbes, untuk efisiensi bahan menggunakan ukuran 1,00 x 1,00 atau 1,00 x 0,50.
Materi Pelatihan Instruktur MTU
223
Pekerjaan plafon
Detail konstruksi sambungan kerangka plafon kayu
Pemasangan langit-langit Pada pemasangan langit-langit harus diperhatikan peraturan bangunan nasional pasal II.303, ayat 4 s/d 7 yang pada bangunan perumahan menentukan tinggi ruang/ kamar minimal sekurang-kurangnya 2.40 m dengan kekecualian kalau langit-langitnya/ kasau-kasaunya miring sekurang-kurangnya ½ dari luas ruang mempunyai tinggi ruang 2.40 m dan tinggi ruang selebihnya pada titik terendah tidak kurang dari 1.75 m. Pada ruang cuci dan kamar mandi/ kakus diperbolehkan sampai sekurang-kurangnya 2.10 m. Konstruksi langit-langit biasanya terdiri dari dua lapis, yaitu rangka (penggantung) dan penutup langit-langit. Konstruksi rangka langit-langit sebenarnya hampir tidak berbeda apa pun dipilih sebagai penutup. Rangka langit-langit untuk kuda-kuda biasa dibuat dari kayu ukuran 5/7,5 cm (2”/3”) yang dipasang berselang-seling. Pada kuda-kuda untuk rangka langit-langit cukup dengan menggunakan kayu reng berukuran ¾ cm. Sebagai penutup langit-langit digunakan asbes semen (Eternit) yang datar, 4 mm tebal dan biasanya dipasarkan dalam ukuran 100/100 cm. Pada bangunan yang lebih sederhana digunakan bilik atau papan-papan kayu. Bilik dan papan langit-langit, bila digunakan kayu yang tidak awet harus diawetkan dengan bahan pengawet (obat) terlebih dahulu. Kemungkinan lain ialah penggunaan kayu triplek setebal 4 mm atau 9 mm.
224
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan plafon
Penutup langit-langit dari kayu triplek
Penutup langit-langit dari pelat asbes semen.
Materi Pelatihan Instruktur MTU
225
Pekerjaan plafon
Pemasangan pekerjaan plafon Pemasangan Kerangka dan Penutup Plafon Tujuan : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta Peserta
dapat dapat dapat dapat dapat dapat
menggunakan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan plafon mengukur ketinggian plafon mengerjakan pembagian ukuran pentup plafon mengukur kedataran posisi plafon menentukani ukuran yang digunakan untuk penutup plafon mengerjakan pemasangan kerangka dan penutup plafon
Waktu : 8 jam 45 menit Peralatan : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
226
Pahat Palu Perusut Obeng (plus –minus) Pensil Rol meter
Materi Pelatihan Instruktur MTU
7. Siku-siku 90 derajat 8. Gergaji Potong 9. Kakak Tua/Tang 10. Slang Timbangan 11. Waterpas 12. Benang sipatan
13. 14. 15. 16.
Mesin Bor Beton Mata bor beton ø 8 mm Mata bor kayu ø 7 mm Tangga/steger
Pekerjaan plafon
Bahan : 1. 2. 3. 4.
Kayu usuk ukuran 5/7 cm Kayu pembagi 4/6 cm Kayu klos penahan 2/4/15 cm Fisher S 8
5. Sekrup Kayu 3 inch 6. Paku 2,5 inch 7. Paku 1,75 inch
Alat pelindung diri (APD) : 1. Baju Kerja 2. Sepatu Kerja
3. Helm Proyek 4. Sarung Tangan
Langkah kerja : 1.
Ketam semua kayu yang diperlukan sesuai dengan ukuran
2.
Buatlah garis horizontal keliling tembok dimana akan dipasang penutup plafon dan lakukan dengan terlebih dahulu diukur kedataran dengan slang timbangan.
3.
Ketam semua kayu yang diperlukan sesuai dengan ukuran
4.
Buatlah garis horizontal keliling tembok dimana akan dipasang penutup plafon dan lakukan dengan terlebih dahulu diukur kedataran dengan slang timbangan.
5.
Sisa pembagian dibagi dua kanan dan kiri.
6.
Beri tanda pada masing-masing pembagian tersebut pada tembok dengan pensil.
7.
Lubangi kayu usuk 5/7 cm dengan mesin bor sebelum dimatikan keliling pada tembok.
8.
Pasang usuk 5/7 cm keliling dengan terlebih dahulu membuat lubang pada balok beton yang ada untuk tempat fischer S8.
9.
Letakkan batang-batang yang berukuran besar terlebih dahulu, baru kemudian yang kecil.
10. Pembagian pada batang yang berukuran besar terhadap batang yang kecil selalu menggunakan tarikan benang. 11. Perletakan kayu pembagi 4/6 menggunakan klos dari kayu ukuran 2/4/15 cm. 12. Pemasangan rangka selesai, selanjutnya memang penutup plafon dengan menggunakan kayu lapis tebal 6 mm. Hal-hal yang diperhatikan dalam proses kerja dalam upaya keselamatan dan kesehatan kerja termasuk sikap kerja. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan pekerjaan. Materi Pelatihan Instruktur MTU
227
Pekerjaan plafon
Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya. Bahan yang rusak/tidak boleh di pakai Meminta bantuan bila pekerjaan tidak bisa dikerjakan sendiri Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi. Ikuti semua petunjuk instruktor. Gambar kerja Gambar kerja yang ada meliputi : 1. Gambar denah rencana plafon 2. Gambar potongan A-A 3. Gambar detail sambungan kerangka plafon
Denah rencana plafon dan potongan
228
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan plafon
Detail sambungan balok tepi dengan balok utama
Materi Pelatihan Instruktur MTU
229
Pekerjaan plafon
Detail sambungan balok utama dan pembagi
230
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Waktu : Teori : 3 JPL Praktek : 3 JPL
Kebutuhan material : Cat kayu, Cat tembok (2,3,4), Cat besi, roll, plamir, thiner, kuas 2” dan 3“, alkali, kertas gosok kasar (100) dan halus (240)
Kebutuhan peralatan : kape 1 set, Bak plastik
Kompetensi Inti
14
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan pengecatan
Cat tembok (interior dan eksterior) Pekerjaan pengecatan merupakan pekerjaan finishing yang harus dikerjakan dengan rapi, sehingga harus dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki kebiasaan bekerja dengan rapi dan teliti. Pekerjaan pengecatan sebuah rumah biasanya terdiri dari cat tembok (interior & eksterior), cat kayu, politur (sanding) Setelah pekerjaan plamir selesai permukaan dinding perlu digosok sampai halus dengan kertas gosok no. 1. Bagian-bagian yang masih kurang rata perlu diplamir ulang dan digosok lagi. Dengan campuran 1 kg lem PVAC : 1 kg semen putih : 2 kg kalsium sudah menghasilkan campuran plamir yang cukup baik. Sebaiknya plafon diplamir lebih dahulu sebelum dinding. Cat tembok memiliki kriteria cat tembok normal dan cat tembok yang tahan cuaca (weather shield). Cat Wheater Shield lebih tahan terhadap hujan atau panas, karena mengandung bahan yang lebih berkualitas. Tahap pengerjaan pengecatan tembok : Persiapan Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai hendaknya lantai diberi alas terlebih dahulu agar mudah dalam pembersihan nantinya. Plamir Untuk plamir terdapat plamir yang sudah jadi buatan pabrik atau plamir campuran sendiri dengan bahan lem putih (PVAC), semen putih dan kalsium. Perbandingannnya relatif beragam tergantung kebiasaan masing-masing orang/daerah. Namun kandungan kalsium yang terlalu banyak menyebabkan tingkat penyerapan atau porositasnya tinggi sehingga memboroskan cat dan waktu singkat warna cat berubah (memplak) karena warna aslinya terhisap oleh kalsium. Pengecatan Pengecatan dapat dilakukan dengan menggunakan kuat atau rol. Alur dan arah pengecatan harus searah tidak meloncat-loncat, misalnya saat mengecat dinding dari atas kebawah hingga rata kemudian bergeser kesamping.
232
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan pengecatan
Berikut ini beberapa tips pengecatan dan memilih warna untuk eksterior maupun interior : 1. Belilah cat yang berkualitas, dan biasanya harga lebih mahal. Cat yang berkualitas biasanya memiliki standar yang ketat dan petunjuk yang jelas tentang cara penggunannya. Seringkali justru cat-cat seperti ini memiliki pilihan warna lebih banyak. 2. Persiapkan dengan jeli, karena hal ini adalah kesuksesan pengecatan yang sempurna. Seringakali kurangnya persiapan justru membuat kita mengalami kerugian yang banyak. Penempatan warna pada dinding misalnya, bisa lebih presisi jika kita memiliki gambar desain atau skema warna yang sudah dipersiapkan. 3. Singkirkan barang-barang yang tidak perlu, seperti paku atau bekas isolasi yang menempel di dinding.Pengecatan bsia lebih sepurna bila dinding rata, maka tutuplah lubang dengan dempul atau semen sebelum pengecatan. 4. Jika ruangan memiliki dua warna berbeda, gunakan isolasi untuk alat bantu penutup pada batas warnanya. Isolasi membuat sambungan warna lebih rata. 6. Lakukan pengecatan dari sisi dinding yang telah kering untuk mencegah pola roller tersisa pada dinding.
Materi Pelatihan Instruktur MTU
233
Pekerjaan pengecatan
Cat kayu Tahapan pengecatan kayu adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pertama kayu yang akan dicat harus dalam kondisi kering. Dilapisi meni, kemudian dikeringkan. Dilapisi dempul/plamir kayu dan dikeringkan. Dihaluskan dengan amplas hingga permukaan rata. Tempelkan solasi kertas pada bidan kaca yang bersentuhan dengan cat. Dilaksanakan pengecatan dasar, bila sudah kering dilapisi cat lagi hingga menghasilkan warna permukaan yang sama.
Tips untuk hasil pengecatan kayu yang maksimal : 1. Bersihkan permukaan kayu yangakan di cat dari kotoran dan amplas searah serat menggunakan kertas amplas No. 180. 2. Aduk cat kayu hinggarata, tambahkan thinner B secukupnya sesuai alat aplikasi yang akan digunakan kemudian aduk cat tersebut untuk mendapat hasil yang seragam. 3. Aplikasikan sampai merata ke seluruh permukaan dengan alur yang searah.
Politur / sanding Pada kusen atau pintu dengan kayu yang mahal seperti kayu jati, kayu kamfer atau kayu yang memiliki serat yang bagus biasa dilaksanakan finishing dengan politur atau sanding. Tahapan pekerjaan sanding adalah : 1. 2. 3. 4. 5.
234
Kayu yang akan disanding harus dalam kondisi kering. Tempelkan isolasi kertas pada bidang kaca yang bersentuhan dengan politur. Lapisi kayu dengan wood filler, kemudian digosok. Lapisi dengan sanding sealer kemudian digosok. Lapisi dengan pelindung goresan (top coat) yang warnanya bening.
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Pekerjaan pengecatan
Tips untuk hasil politur yang maksimal : 1. Pilihlah politur yang praktis dan nyaman dengan aplikasinya (misal yang berpengencer air) 2. Tentukan posisi yang akan di politur. 3. Pilih alat aplikasi yang sesuai dan tepat dengan lokasi pengecatan. 4. Baca aturan pakai dan catat nomor produksi dari politur untuk menghindari jika cat tersebut ada masalah. 5. Lakukan pengerjaan dan pengenceran sesuai aturan pada kaleng.
Materi Pelatihan Instruktur MTU
235
Kompetensi Khusus
15
Pengetahuan pemasangan utilitas
236
Panduan Praktek Pekerja Konstruksi dengan MTU
Waktu : Teori : 4 JPL Praktek : 35 JPL
Kebutuhan material : Tidak ada
Kebutuhan peralatan : Tidak ada
Agar pemasangan instalasi listrik dan air hasilnya rapi, sebelum tembok di plester harus ditanam dahulu pipa-pipa instalasinya. Upayakan jangan membobol tembok lagi setelah plesteran dikerjakan hanya untuk memasang pipa air maupun listrik karena akan merusak permukaan plseteran. Plesteran yang dibongkar kemudian dipasang lagi hasilnya tidak akan rata.
sebelum diplester, tanam pipa listrik terlebih dahulu
saklar
150cm stop kontak
20-30cm
Demikian pula untuk instalasi pipa air, baik air bersih maupun air kotor, semua diupayakan diinstall sebelum plesteran dilaksanakan. Untuk instalasi horizontal, penarikan kabel-kabel dilakukan ketika rangka plafon terpasang, sebelum ditutup dengan eternit/triplek.
Materi Pelatihan Instruktur MTU
237
pipa 1”
tandon atas solar water heater
pipa 1/5”
pipa 3/4” sumur
shower kran
closet washtafel
Skema instalasi & peredaran air : 1. Air dipompa dari sumur ke tandon dengan ketinggian 6 meter, menggunakan pipa 1” 2. Kemudian air dari tandon di bagi kebawah menuju Solar Water Heater, kran luar, toilet, dapur dsb 3. Air panas dari Solar Water Heater dilarikan ke wastafel dan shower yang dicampur dengan air dingin untuk diatur suhunya.
Pemasangan instalasi air baik air dingin, air panas maupun air kotor harus dipasang oleh tukang plumbing yang berpengalaman agar hasilnya sempurna. Demikian juga pemasangan instalasi listrik, harus dikerjakan oleh instalatur yang bersertifikat. Instalasi air kotor : Kemirian pipa pembuangan/pipa air WC harus diusahakan minimal 3% agar alirannya lancar, sedang untuk air kotor dari KM minimal 1%.
100cm Arti kemiringan 3 %
238
Materi Pelatihan Instruktur MTU
3cm
Pada belokan usahakan untuk memasang bak kontrol, namun apabila akan disambung maka jangan menggunakan keni 90°, karena rawan buntu. gunakan jenis elbow yang besar radiusnya atau keni 45° dua kali. Untuk pemipaan air WC maka upayakan tidak terjadi belokan melebihi 180° agar aliran lancar dan tak ada resiko buntu. Bila mengunakan PVC maka mutu yang dipilih: -Untuk air bersih kualitas AW -Untuk air kotor minimal kualitas D
Belokan pipa dari WC / toilet
Pakai knie 90 kurang baik, resiko buntu.
Pakai Elbow lebih baik radius lebih besar.
Pakai Knie 2x45° lebih lancar knie = 45°
T = 90° y = 45°
Salah, pemakaian T - 90° riskan terhadap penyumbatan
Benar, gunakan y = 45° dan knie 45° agar aliran lebih lancar Materi Pelatihan Instruktur MTU
239
Kompetensi Khusus
16
RAB (Rencana Anggaran Biaya)
236
Panduan Praktek Pekerja Konstruksi dengan MTU
Waktu : Teori : 5 JPL Praktek : 35 JPL
Kebutuhan material : Balok 6 x 15x400, 4 x 12 x 400, 4 x 25 x 400, 3 x 25 x 400, triplek 6 mm, lem pvc, engsel, slot, sekrup ¾, dowel ddiameter 8mm
Kebutuhan peralatan : Pensil, Siku 90, Siku 45, dan Siku goyang, gergaji potong, gergaji belah dan gergaji punggung, ketam pendek dan ketam panjang, meteran rol, mistar baja 1 m, perusut, crospen, kakak tua, catut, benang, waterpas, palu besar, palu kecil dan palu kayu, pahat (8,12,14,18,24,30 mm), mesin bor, ketam, gergaji, amplas getar, jigsaw, ruter, mata bor kayu dan mata bor besi 1 set
RAB (Rencana Anggaran Biaya)
Rencana Anggaran Biaya Perhitungan Biaya atau biasa dikenal dengan Rencana Anggaran dan Biaya terdiri dari : A. B. C. D.
Biaya perijinan (Advice Planing / AP, Gambar, IMB) Biaya bahan / material yang digunakan Biaya upah pekerja, mandor, pengawas Harga satuan pekerjaan
Apabila dikerjakan oleh pemborong maka harga di atas masih harus ditambah dengan biaya administrasi meliputi pengadaan dokumen kontrak, biaya permodalan, asuransi dan resiko untuk keuntungan pemborong sehingga tentu saja membangun sendiri lebih murah dibanding dibangunkan oleh pemborong apabila mengerti teknik membangun rumah. Namun apabila kurang berpengalaman dalam membeli material, tidak bisa mengkoordinir tukang, dan tidak menguasai teknik membangun maka membangun sendiri bisa lebih mahal dan kualitasnya di bawah standar. a. Biaya perijinan terdiri dari : Biaya pembuatan Advice Planning (AP) Biaya perencanaan (membuat gambar dan perhitungan konstruksi bila bangunan bertingkat). Biaya IMB (dihitung luas bangunan dikalikan biaya per meter persegi). b. Biaya bahan, meliputi pembelian pasir, batu, bata, semen, besi, kayu, pipa PVC, dsb dengan satuan yang bervariasi:
No
Nama Bahan
Satuan
Kisaran Harga (Rp) Tahun 2011 di Malang
01
Pasir urug
M3
40.000 - 60.000
02
Pasir pasang
M3
50.000 - 100.000
03
Pasir cor
M3
70.000 - 150.000
04
Batu pecah / koral untuk cor
M3
10.000 - 250.000
05
Bata merah
biji
300- 500
06
Besi beton diameter 6 mm
lonjor
15.000 - 22.000
07
Besi beton diameter 8 mm
lonjor
20.000 - 35.000
08
Semen isi 40 kg
zak
42.000 - 48.000
09
Semen isi 50 kg
zak
52.000 - 60.000
10
Kayu untuk papan cor
M3
1.100.000 - 3.000.000
Materi Pelatihan Instruktur MTU
241
(RAB) Rencana Anggaran Biaya
Harga bervariasi tergantung lokasi daerah karena menyangkut biaya transportasi dan tingkat kesulitan mengangkut. Untuk mengangkt bangunan di gang sempit tentu lebih sulit dan harus diangkut pakai kereta dorong sehingga sampai di lokasi akan menjadi mahal. Untuk besi beton sangat tergantung dari ukuran yang nyata karena ukuran besi sangat variatif. Kalau menyebutkan ukuran 6 mm maka tersedia diameter 4,5 mm - 5,1 mm - 5,4 mm - 5,7 mm jarang sekali ada yang benar-benar 6 mm demikian juga panjangnya, ada yang hanya 9 m - 10 m - 10,4 m - 10,8 m - 11,1 m - 11,5 m - 11,7 m atau tepat 12 m. Khusus kayu cor : ada kayu randu, kayu sengon, kayu meranti dsb dengan harga yang sangat beraneka ragam. Cara menghitung volume
tinggi (t)
lebar (l)
Volume = panjang (p) x lebar (l) x tinggi (t). Satuan untuk panjang lebar maupun tinggi harus sama, misal meter.
panjang (p)
Contoh : a. Harga pasir Rp. 75.000,-/m3. Misal bak truk berisi pasir dengan tinggi 50cm, panjang bak 4,20 m lebar 1,90 m. Maka volumenya adalah : panjang x lebar x tinggi dalam satuan m = 4,20 x 1,90 x 0,50 = 3,99 m3 = 4 m3. Harga 1 trk pasir menjadi 4 m3 x Rp 75.000,= Rp 300.000,b. Batu bata : hitung luas pasangan (panjang x tinggi) setiap detail tembok. Misal ketemu luas dinding seluruhnya = 222 m2 bila kebutuhan rata-rata adalah 60 buah bata/ m2 maka bata yang dibeli adalah :
222 m² x 60 buah/m² Kehilangan / kerusakan = 5% Total Dibulatkan
= 13.320 = 666 + = 13.986 = 14.000 buah
Bila harga bata Rp. 350,-/buah= Rp. 4.900.000,Maka harga bata keseluruhan = 14.000 x Rp.350,-
242
Materi Pelatihan Instruktur MTU
RAB (Rencana Anggaran Biaya)
c. Cara menghitung harga 1m 3 beton : Kebutuhan bahan beton untuk mengecor sloof ukuran lebar 15cm tinggi 20cm panjang total 60 meter, dengan campuran 1 Semen : 2 Pasir : 3 Kerikil. Volume = panjang x lebar x tinggi dalam satuan meter = 60 x 0,15 x 0,20 = 1,80 m³ Berdasarkan analisa SNI untuk membuat 1 m³ beton campuran 1 Semen : 2 Pasir : 3 Kerikil diperlukan : 1. Semen = 280 kg
2. Pasir = 0,52 m³
3. Kerikil = 0,81 m³
Dengan demikian untuk membuat 1,80 m³ beton diperlukan : Semen = 280 kg x 1,80 = 504kg, dibagi 50 kg / zak menjadi 504 : 50 = 10,08 zak atau dibulatkan 10 zak Pasir = 0,52 m³ x 1,80 = 0,94 m³ dibulatkan 1,00 m³ Kerikil = 0,81 m³ x 1,80= 1,46 m³ dibulatkan 1,50 m³ Bila besi untuk sloof dibuat dari 4 tulangan pokok diameter 10mm dan beugel diameter 6mm, maka diperlukan: = 240 meter Tulangan pokok : 4 buah x 60 meter Tambahan kait, bengkokan, overlapping 5% = 12 meter + Panjang = 252 meter Bila besi beton yang akan dibeli panjangnya 11,50 meter maka kebutuhannya : 252 : 11,50 = 21,91 lonjor dibuatkan menjadi 22 lonjor. Jumlah beugel : ditentukan tebal selimut beton. Tebal selimut minimal adalah 2 cm bila ukuran sloof 15 cm x 20 cm maka setidaknya beugel berukuran 11cm x 16 cm dengan jarak 15 cm (0,15 m). Panjang per beugel = lebar (2 x 11) + tinggi (2 x 16) + kait (2 x 5) = 22 + 32 + 10 = 64 cm = 0,64 m. Jumlah beugel diameter 6 mm = 60 m / 0,15 m = 400 buah. Panjang total 400 buah x 0,64 m = 256 m, bila panjang per lonjor besi diameter 6 mm panjangnya 11 meter maka diperlukan : 256 : 11,50 = 22,2 lonjor, dibulatkan 23 lonjor. Papan bekisting : Untuk mengecor sloof dapat dilakukan dengan 2 tahap agar menghemat kayu bekisting. Papan ukuran 2/20 cm panjang 4 meter dengan jumlah : Panjang 60 meter x 2 (kanan / kiri) = 120 meter, kebutuhannya 120 m dibagi panjang per batang 4m = 30 batang ditambah 15 % estimasi terpotong / terbuang = 5 batang. Sehingga jumlahnya = 35 batang. Untuk pengepakan kanan/kiri diperlukan per m' reng ukuran 3/5 panjang 2 meter sebanyak 1 batang, jadi keperluan reng = 60 batang.
Materi Pelatihan Instruktur MTU
243
(RAB) Rencana Anggaran Biaya
Jumlah = Rp.3.256.000,Catatan : Papan dan reng bisa digunakan untuk pekerjaan beton yang berikutnya (kolom dan ring balok), sehingga biaya untuk bekisting pada pekerjaan berikutnya lebih murah, namun dalam analisa pekerjaan berikutnya dianggap membeli kayu baru sehingga di sinilah letak penghematan bahan yang merupakan keuntungan untuk pemborong.
d. Biaya upah Untuk menghitung biaya upah diperlukan perhitungan yang jeli dengan bantuan jadwal / rencana kerja. Contoh jadwal mengerjakan sloof 1 tukang + 2 pembantu.
No Uraian Pekerjaan
1
2
3
4
5
6
Keterangan
01 Meluruskan, memotong dan membengkok besi
1 hari penuh memotong + membengkok besi
02 Merangkai beugel, menyetel di atas fondasi
1 hari besi rangkaian terpasang
03 Pemasangan bekisting
1 hari pasang bekisiting
04 Pengecoran secara manual
1 hari ngecor
05 Pembongkaran bekisiting, pembersihan kayu
1 hari bongkar + menutup terpal
Dalam jadwal di atas direncanakan bahwa untuk membuat sloof diperlukan waktu 5 hari dari Senin s/d Jumat, termasuk pembersihan kayu bekas cor.
244
Materi Pelatihan Instruktur MTU
RAB (Rencana Anggaran Biaya)
Perkiraan upahnya adalah : - Tukang 1 orang x 5 hari @Rp. - Pekerja 2 orang x 5 hari @Rp.
50.000 = Rp. 250.000 35.000 = Rp. 350.000
Jumlah upah
= Rp. 600.000
e. Biaya lain-lain / peralatan Dalam proses pengecoran masih ada biaya lain meliputi pembelian ember, keranjang, sekop, cangkul dll yang harus disediakan oleh pemberi pekerjaan, dengan perkiraan biaya: Ember 10 buah @ Rp. 6.000 Keranjang 5 buah @ Rp. 8.000 Sekop, cangkul (10% x harga) LS Bak air, selang (10% x harga) LS
= = = =
Total
= Rp.145.000
Total biaya pembuatan sloof : Biaya bahan Biaya upah Biaya lain-lain Total
= = = =
Rp.60.000 Rp.40.000 Rp.20.000 Rp.25.000
Rp.3.256.000 Rp.600.000 Rp.145.000 Rp.4.001.000
Harga rata-rata beton untuk sloof = Rp.3.984.000 / 1.0 m3 = Rp.2.222.778,- / m3 Seperti diterangkan di atas bahwa apabila beton tersebut dikerjakan oleh pemborong maka harga satuannya akan lebih mahal karena ditambah biaya administrasi, bunga bank dan resiko / keuntungan yang secara total besarnya bervariasi antara 20% - 40% atau rata-rata 30%. Harga beton apabila dikerjakan pemborong kurang lebih menjadi : 130% x Rp. 2.222.778,- / m3 = Rp. 2.889.611,-/m3 f. Harga satuan pekerjaan berdasarkan analisa Harga satuan campuran beton per m 3 0,810 m³ Kerikil 2/3 cm 0,520 m³ Pasir cor 5,800 Zak Semen 50kg 0,025 Kepala tukang batu 0, 0250 Tukang batu 1,650 Pekerja 0,080 Mandor
@ Rp. 200.000 @ Rp. 120.000 @ Rp. 55.000 @ Rp. 55.000 @ Rp. 50.000 @ Rp. 30.000 @ Rp. 60.000
= = = = = = =
Rp. 162.000 Rp. 62.400 Rp. 319.000 Rp. 1.375 Rp. 30.000 Rp. 49.500 Rp. 4.800
Subtotal = Rp. 611.575 Materi Pelatihan Instruktur MTU
245
(RAB) Rencana Anggaran Biaya
Harga satuan pekerjaan bekisting per m² 0,045 m³ 0,300 kg 0,026 0,260 0,300 0,005
Kayu bekisting Paku Kepala tukang kayu Tukang kayu Pekerja Mandor
@ Rp. 1,300.000 @ Rp. 12.000 @ Rp. 55.000 @ Rp. 50.000 @ Rp. 35.000 @ Rp. 60.000 Sub Total
= = = = = =
Rp. 58.500 Rp. 3.600 Rp. 1.430 Rp. 13.000 Rp. 10.500 Rp. 300
= Rp. 87.730
Harga satuan pekerjaan pembesian per kg 1,05 kg 0,015 kg 0,0007 0,007 0,007 0,0003
Besi beton Kawat bendrat Kepala tukang Tukang besi Pekerja Mandor
@ Rp. 8.500 @ Rp. 12.000 @ Rp. 55.000 @ Rp. 50.000 @ Rp. 35.000 @ Rp. 60.000 Sub Total
Kebutuhan bekisting per m³ : Untuk 1,80 m³ memerlukan 60 m x 2 x 0,2 Kebutuhan per m³
= Rp. 8.925 = Rp. 180 = Rp. 39 = Rp. 350 = Rp. 245 = Rp. 18 = Rp. 9.757
= 24 m2 berarti : = 24 m2 / 1,8 = 13,30 m2
Kebutuhan besi untuk sloof sebanyak 1,80 m³ : Besi diameter 10 mm = 22 ljr Berat = 22 ljr x 11,5 m x 0,617 kg/ m' = 156 kg Besi diameter 6 mm = 23 ljr x 11,5 m x 0,222 kg/ m' = 59 kg Total keperluan besi = 156 kg + 59 kg = 215 kg Keperluan untuk 1 m³ beton = 215 kg / 1,8 m3 = 119,4 dibulatkan 120kg Rekapitulasi harga satuan beton bertulang untuk sloof per m³ : - Beton 1 m³ @ Rp. 611.575 = Rp. 611.575,- Besi 120 kg @ Rp. 9.757 = Rp. 1.170.840,- Bekisking 13,3 m² @ Rp. 87.730 = Rp. 1.166.809,Jumlah
Bandingkan dengan prakiraan harga pengalaman Selisih
246
Materi Pelatihan Instruktur MTU
= Rp. 2.949.224,-
= Rp. 2.889.611,= Rp. 57.613,= 2,06 %
RAB (Rencana Anggaran Biaya)
Kesimpulan Analisa RAB yang dibuat cukup aman untuk ditawarkan oleh pemborong karena masih di atas dengan prakiraan berdasarkan pengalaman. Dalam pekerjaan resmi yang dilelangkan maka semua menggunakan analisa Standar Nasional Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum. Analisa ini harus disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dihadapi, artinya apabila lokasinya sulit dan jauh maka harga bahan dan upah dinaikkan agar harga akhir sesuai dengan kebutuhan karena besaran volumenya tetap. Contoh RAB selengkapnya dapat dilihat pada analisa SNI, karena untuk mempelajari RAB / analisa diperlukan keahlian tersendiri. Yang penting bisa menghitung kebutuhan bahan dan memperkirakan upah untuk berbagai macam pekerjaan seperti contoh analisa di bawah: Cara menghitung harga borongan galian tanah biasa: Dalam analisa untuk galian tanah biasa, terdapat koefisien untuk upah sebagai berikut: - 0,526 pekerja - 0,052 mandor Dari sisi pekerja Kalau menelaah analisa di atas maka dalam 1 hari seorang pekerja minimal harus menyelesaikan galian sebanyak : 1/0,526 = 1,9 m³. Kalau pekerjaan itu dikerjakan secara harian tanpa pengawasan yang memadai, maka mungkin dalam 1 hari hanya melesaikan 1 – 1,5 m³ artinya jauh di bawah analisa, tetapi dengan pengawasan mandor yang disiplin dan bijaksana, seorang tukang gali bisa mengerjakan galian sampai 2-3 m³ bahkan tukang galian borongan bisa menggali sampai 3 – 4 m³ / hari karena ingin mendapatkan upah lebih besar dibanding dengan pekerjaan harian. Dari sisi mandor Dalam 1 hari seorang mandor harus bisa mengawasi pekerja hingga mencapai volume 1/ 0,052 = 19 m³ atau setara dengan mengawasi pekerja sebanyak 19 m3 / 1,9 m³ = 10 orang pekerja.
Perbandingan Bila dikerjakan secara harian (misal upah bekerja Rp. 35.000/hari dan mandor Rp. 60.000/hari) maka upah galian per m³ menjadi : 0,526 pekerja @ Rp. 35.000,- = Rp. 18.410,0,052 mandor @ Rp. 60.000,- = Rp. 3.120,Jumlah = Rp. 21.530,Sekarang kalau dicoba mandornya harian tetapi pekerjanya borongan dengan harga Rp. 15.000,-/m³ maka apabila pekerja tukang gali bisa menyelesaikan rata-rata 3,5 m³ /hari maka upah yang di bawa pulang adalah: 3,5 m³ x R. 15.000 = Rp. 52.500,- lebih banyak dibanding upah harian yang hanya Rp. 35.000/hari. Dri sisi pemberi pekerjaan ada
Materi Pelatihan Instruktur MTU
247
(RAB) Rencana Anggaran Biaya
penghematan biaya (18.410 – 15.000) = Rp. 3.410/ m³ atau sekitar (3.410/21.530) x 100% = 15%. Cara ini dilakukan oleh pemborong karena di dalam 15% tadi terkandung biaya administrasi dan keuntungan pemborong. pasangan batu belah
galian fondasi
aanstamping urugan pasir
Misalnya akan membuat fondasi sepanjang 60 m2 dengan ukuran sebagai berikut: Dari gambar di samping dan halaman 26, maka dapat dihitung volume pekerjaan : a. Galian fondasi = 60 x (0n70 +1n00) / 2 x 0,75 = 38,25 m3 b. Urugan pasir = 60 x (0,070 + 0,76) / 2 x 0,15 = 6,57 m3 c. Aanstamping = 60 x (0,76 + 0,84) / 2 x 0,20 = 9,60 m3 d. Pasangan batu belah = 60 x (0,50 + 0,30) / 2 x 0,60 = 14,40 m3 Dari volume pekerjaan bisa dihitung keperluan bahannya sebagai berikut : Kebutuhan bahan menurut Volume analisa (m3 )
Jenis Pekerjaan
Batu belah (m3)
Pasir (m3)
Semen (zak) isi 50kg
(m3)
Batu belah (m3)
Pasir (m3)
Semen (zak) isi 50kg
1
Galian pondasi, analisa per m3
-
-
-
38,25
-
-
-
2
Urugan pasir analisa per m 3
-
1,200
-
6,57
-
7,884
-
3
Aantamping analisa per m 3
1,200
0,300
-
9,60
11,520
2,880
-
1,100
0,520
3,260
14,40
15,840
7,488
46,944
Jumlah
27,360 (m3)
18,252 (m3)
46,944 zak
4 Pasangan batu kali, analisa per m3
Rekapitulasi keperluan bahan untuk membuat fondasi : - Batu belah = 27,360 m 3 - Pasir = 18,252 m 3 - Semen = 46,944 zak (dibulatkan 47 zak)
248
Kebutuhan bahan sesuai volume yang ada
Materi Pelatihan Instruktur MTU
Waktu : Teori : 2 JPL Praktek : 16 JPL
Kebutuhan material : Tidak ada
Kebutuhan peralatan : Tidak ada
Kompetensi Khusus
17
Operasionalisasi MTU
Balai Pelatihan Konstruksi dan Peralatan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jalan Dr. Suratmo No. 1 - Jakarta Pusat Tlp / Fax. 021 - 628 7842