III. METODOLOGI PENELITIAN
A.
Metode Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Pada suatu penelitian penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah sesuai aturan yang berlaku, agar penelitian tersebut dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Menurut Riduwan (2005 : 207) metode deskriptif korelasional yaitu studi yang bertujuan mendeskripsikan atau menggambarkan peristiwa atau kejadian yang sedang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan sesudahnya.
B.
Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Suharsimi Arikunto (1998:99). Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah objek atau gejala-gejala dalam penelitian yang bebas dan tidak tergantung dengan hal-
25
hal lain dilambangkan dengan (X) dan variabel terikat adalah objek atau gejala-gejala yang keberadaannya tergantung atau terikat dengan hal-hal lain yang mempengaruhi dilambangkan dengan (Y). berdasarkan judul penelitian, maka terdapat tiga variabel yaitu : 1.
Variabel bebas (X1) yakni : Motivasi intrinsik siswa pada siswa kelas X.
2.
Variabel bebas (X2) yakni : Motivasi ekstrinsik siswa pada siswa kelas X.
3.
C.
Variabel terikat (Y) yakni : Hasil keterampiln sepak takraw.
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut:
X1 Y X2 Y Gambar 2. Desain Penelitian.SumberSugiyono (2008: 10) Keterangan : X1= Motivasi Intrinsik X2 = motivasi Ekstrinsik Y
= Keterampilan gerak dasar sepak takraw
26
D.
Definisi Operasional Variabel
Menurut Moh. Nazir dalam Rizki Dwi Cahya mengatakan bahwa : definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasi kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. Dengan kata lain definisi operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur variabel. Jadi definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.(Moh. Nazir, 1983 : 152). Oleh karena itu variabel-variabel tersebut dapat didefinisikan secara operasional sebagai berikut : 1.
Motivasi Intrinsik adalah suatu dorongan yangtimbuldaridalam diri pesertadidik.Misalnya keinginan untuk mendapatketrampilantertentu, memperolehinformasidanpemahaman, mengembangkan sikapuntukberhasil, menikmatikehidupansecarasadarmemberikansumbangankepadakelom pok, keinginan untuk diterima oleh orang lain.
2.
Motivasi Ekstrinsik adalah suatu doronganyangdisebabkanolehfaktorfaktordari luarpeserta didik. Misalnya situasibelajar, nilai,ijazah,tingkatan,hadiah,medali,pertentangan dan persaingan.
3.
Sepaktakraw adalah permainan bola rotan dengan cara menyepak dan bola tidak boleh jatuh ketanah pada saat permainan berlangsung. Sedangkan menurut ahli mengatakan sepaktakraw adalah menyepak
27
bola dengan samping kaki, sisi kaki bagian dalam atau bagian luar kaki yang terdiri dari tiga orang pemain. Permainan ini dimainkan dalam sebuah lapangan yang berukuran panjang 13,40 M dan lebar 6,10 M.
E.
Populasi dan Sampel Penelitian
1.
Populasi Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 30) populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki sifat yang sama walaupun prosentase kesamaan itu sedikit, atau dengan kata lain seluruh individu yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruhsiswakelas X SMA Negeri 1 Semaka Kabupaten Tanggamus Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 105 siswa.
2.
Sampel Penelitian
Menurut Suharismi Arikunto (1998:109) berpendapat bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, apabila subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil antara 10 - 15% atau 20 - 25% atau lebih tergantung kemampuan peneliti. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 26 siswa di ambil 25% dari populasi dengan menggunakan pengambilan sampel secara acak (Random Sampling) dengan menggunakan sistem undian. Cara menentukan undiannya dengan menulis angka 1 sampai 105 dalam sebuah kertas kecil lalu setiap
28
angka dipisahkan dalam satu lipatan kertas kecil, setelah itu siswa dipanggil untuk mengambil satu kertas lipatan tadi. Siswa yang mendapat kertas lipatan berisikan No 1 sampai 26 maka siswa tersebut ditetapkan sebagai sampel penelitian.
F.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah : 1.
Metode Observasi Observasi sering disebut juga sebagai metode pengamatan Suharsimi Arikunto (1998 : 133). Pada saat penelitian pendahuluan Peneliti menggunakan metode observasi untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara cermat dan sistematis diruang lingkup SMA Negeri 1 Semaka.
2.
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Semaka. Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 97) Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai suatu hal yang dapat berupa catatan, transkrip, legger dan sebagainya.
3.
Metode Angket / Kuisioner. Merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang motivasi belajar yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.Tujuan dari angket ini adalah untuk memperoleh informasi dari siswa. Angket dalam
29
penelitian ini bersifat tertutup agar terdapat kesamaan jawaban masing-masing responden sehingga proses pengolahan datanya lebih mudah. Tes ini dilakukan dengan cara membagikan angket yang telah dihitung validitas dan reliabelitasnya kemudian siswa diberikan kesempatan untuk mengisi butir-butir tes yang ada dalam angket. Setelah data dari angket terkumpulkan kemudian angket di dihitungdenganmenggunakananalisisdatastatistikdenganrumus deskriptifpersentase.
G.
Lokasi dan Subjek Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Semaka yang berlokasi di SMA Negeri 1 Semaka Kabupaten Tanggamus.
H.
Instrumen Penelitian
Menurut Suharismi Arikunto (2006 : 188) instrumen adalah alat ukur yang digunakan dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini ada dua instrumen yang digunakan yaitu, angket dan tes keterampilan.Angket yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar (intrinsik dan ekstrinsik) pada siswa. Angket ini telah diuji cobakan oleh Eva Fauziah, yang memiliki tingkat reliabilitas 0,83 dan validitas 0,97. Serta instrumen tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan gerak dasar sepak takraw adalah jenis tes yang telah diujicobakan oleh Nurhasan, yang memiliki
30
tingkatreliabilitas 0,78 dan validitas 0,99. Tes keterampilan dasar sepak takraw yaitu : a.
Tes Servis Tujuan : menggukur keterampilan servis Pelaksanaan tes : 1.
Subyek melakukan servis ke lapangan lawan yang telah diberi garis dan angka-angka.
2.
Setiap subyek diberi kesempatan melakukan servis sebanyak 3 kali.
3.
Pelambung melambungkan bola kearah subyek.
Cara menskor : Skor diambil dari skor yang terdapat di daerah sasaran dimana bola jatuh. Bola yang melewati net hasilnya dijumlahkan dengan skor daerah dimana bola jatuh dipetak lapangan. Jika bola jatuh tepat pada garis yang membatasi dua petak sasaran maka skor yang dicatat adalah angka yang tertinggi. Bola yang terkena net ataupun keluar dari lapangan permainan tidak dinilai. Skor keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlah skor sasaran dengan skor dari 3 kesempatan melakukan servis.
31
Gambar 3.Lapangan tes servis dalam Rahmat Dodi Ariesna (2009)
a.
Tes Kontrol Bola (ball control) Tujuan : mengukur keterampilan mengontrol bola Pelaksanaan Tes : 1.
bola dikontrol dengan menggunakan sepak sila
2.
Perhitungan bola tiga kali sepakan dihitung satu
3.
bola yang jatuh ketanah dapat dimainkan lagi, sampai waktu yang tersedia habis.
4.
Kontrol bola yang dihitung harus setinggi dada
5.
Luas lapangan kontrol tidak dibatasi
6.
Waktunya selama 1 menit.
32
Cara Menskor : 1.
Skor diambil dari jumlah kontrolan bola yang dapat dilakukan selama 1 menit.
2.
Sepakan yang tidak setinggi dada tidak dihitung.
3.
Skor keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlahkan kesemua skor kontrol.
b.
Tes Operan (passing) Tujuan : mengukur keterampilan mengoper bola Pelaksanaan tes : 1.
Subyek berada pada garis serang yang ditetapkan
2.
Seorang pelambung bola dari daerah lawan, melambungkan bola kepada testee melewati net.
3.
Sabyek mengontrol bola satu kali dulu. Kemudian barulah melakukan operan dengan sepak sila.
4.
Operan yang dilakukan harus melewati net yang direntangkan dan bola jatuh dalam daerah serang yang mempunyai nilai.
5.
Setiap subyek di beri kesempatan melakukan 3 kali operan.
Cara Menskor :
33
1.
Skor diambil dari skor yang terdapat dimana bola jatuh didaerah sasaran.
2.
Operan yang melewati net tidak akan dinilai.
3.
Skor keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlahkan kesemua skor sasaran dari 3 kali melakukan operan.
Gambar 4.Lapangan tes operan dalam Rahmat Dodi Ariesna (2009)
c.
Tes Smash Tujuan : mengukur keterampilan smash Pelaksanaan Tes : 1.
Testee mengambil tempat didepan net dan siap melakukan smash.
34
2.
Bola dilambungkan kearah testee berdasarkan ketinggian yang dikehendaki, biasanya setinggi tiga meter diudara dekat net.
3.
Testee akan melompat dan melakukan smsh melewati atas net kelapangan lawan.
4.
Setiap testee diberi kesempatan melakukan 3 kali smash.
Cara menskor : 1.
Skor diambil dari skor yang terdapat didaerah sasaran dimana bola jatuh.
2.
Jika bola jatuh tepat pada garis yang membatasi dua petak sasaran maka skor yang dicacat adalah angka yang tertinggi.
3.
Skor keseluruhan diperoleh dengan cara menjumlahkan skor sasaran dengan skor waktu dari 3 kali kesempatan melakukan smash.
4.
Smash yang keluar dari lapangan atau tidak melewati net tidak akan dinilai.
35
Gambar 5. Lapangan tes smashdalam Rahmat Dodi Ariesna (2009) d.
e.
Alat atau fasilitas : 1.
Lapangan bermain sepak takraw
2.
Bebarapa buah bola sepak takraw
3.
Net sepak takraw
4.
Formulir pencatat skor
5.
Formulir pencatat waktu
6.
Stop watch
Petugas pelaksana : Pencatat skor Pelambung bola Pencatat waktu
I.
Teknik Analisis Data
36
Analisis data atau pengolahan data merupakan suatu langkah penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian seorang peneliti dapat menggunakan dua jenis analisis, yaitu analisis statistik dan analisis non statistik. Pada dasarnya statistik mempunyai dua pengertian yang luas dan yang sempit. Dalam pengertian yang luas statistik merupakan cara-cara ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, mengajukan, dan menganalisis data yang berwujud angka. Sedangkan dalam pengertian yang sempit statistik merupakan cara yang digunakan untuk menunjukkan semua kenyataan yang berwujud angka. Data yang dinilai adalah data variabel bebas : Motivasi intrinsik (X ), 1
MotivasiEkstrinsik (X ), serta variabel terikat yaitu keterampilan gerak 2
dasar sepak takraw (Y).
a.
Teknik korelasi Product Moment
Menurut Suharsimi Arikunto (2002), untuk menguji hipotesis antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y menggunakan statistik korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:
N XY
rxy = N
X2
X
Keterangan : r xy = Koefesien korelasi N
= Jumlah sampel
X
= Skor variabel X
Y
= Skor variabel Y
2
X
Y
N
Y2
Y
2
37
∑X = Jumlah skor variabel X ∑Y = Jumlah skor variabel Y ∑X2 = Jumlah kuadrat skor variabel X ∑Y2 = Jumlah kuadrat skor variabel Y Dari hasil analisis maka didapat koefisien korelasi antara motivasi intrinsik dengan keterampilan gerak dasar sepak takraw rX1
0,412
dan rtabel = 0,388 Jadi kesimpulannya, terdapat hubungan yang positif/ cukup kuat antara motivasi intrinsik dengan keterampilan gerak dasar sepak takraw. Sedangkan koefisien korelasi antara motivasi ekstrinsikdengan keterampilan gerak dasar sepak takraw rX1
-0,114 dan rtabel = 0,388
Jadi kesimpulannya, tidak ada hubungan yang positif/ cukup kuat antara motivasi ekstrinsik terhadap keterampilan gerak dasar sepak takraw. Setelah diketahui besar kecilnya r xy maka taraf signifikan dilihat dengan :
t=
r n-2 1-r 2
Uji signifikan motivasi intrinsik :
38
dengan distribusi α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n-2 uji satu pihak, sehingga didapat nilai
= 1,711. Ternyata
berarti tidak ada hubungan yang signifikan.
Uji Signifikansi motivasi ekstrinsik :
dengan distribusi α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n-2 uji satu pihak, sehingga didapat nilai
= 1,711. Ternyata
berarti tidak ada hubungan yang signifikan. 1.
Kriteria pengujian hipotesis tolak H0 jika thitung> ttabel, dan terima Ho jika thitung< ttabel. Untuk dk distribusi t diambil n-2 dengan α = 0,05, dan untuk mencari besarnya sumbangan ( kontribusi ) antara variabel X dan variabel Y maka menggunakan rumus Koefisien Determinansi :
KP = r 2 x 100% 00 % Keterangan: KP = Nilai Koefisien Detreminansi r
= Koefisien Korelasi
Maka koefisien determinasi motivasi intrinsik : sebagai berikut : 2
KP = r x 100 % KP = (0,412)2 x 100 %
39
KP = 16,99% Jadi, variabel motivasi intrinsik memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap keterampilan gerak dasar sepak takraw sebesar 16,99%, dan sisanya (83,01%) ditentukan oleh faktor lain. Sedangkan koefisien determinasi motivasi ekstrinsik : 2
KP = r x 100 % KP = (-0,114)2 x 100 % KP = 1,31% Jadi, variabel motivasi ektrinsik memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap keterampilan bermain sepak takraw sebesar 1,31%, dan sisanya (98,69%) ditentukan oleh faktor lain.
2.
Menurut Riduwan ( 2005:144), untuk menguji hipotesis antara X1 dengan X2 digunakan statistik F melalui model korelasi ganda antara X1 dengan X2, dengan rumus :
N
rx1x2 N
X1
X1 X 2 2
X1
X1 2
N
X2 X2
2
X2
Keterangan: r x1x2
= Koefesien korelasi antara X1 dengan X2
N
= Jumlah sampel
X1
= Skor variabel X1
X2
= Skor variabel X2
∑ X1
= Jumlah skor variabel X1
∑ X2
= Jumlah skor variabel X2
2
40
∑ X12
= Jumlah dari kuadrat skor variabel X1
∑ X22
= Jumlah dari kuadrat skor variabel X2
Didapat koefisien korelasi antara X1 dan X2 :
rX1 .X 2 .
0,103
rtabel = 0,388 Jadi kesimpulannya, tidak ada hubungan yang positif/ cukup kuat antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dengan keterampilan gerak dasar sepak takraw.
b.
Setelah dihitung r x1. x2, selanjutnya dihitung dengan rumus korelasi ganda. Analisis korelasi ganda dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan yaitu untuk mengetahui besarnya hubungan variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y) baik secara terpisah maupun secara bersama-sama. Pengujian hipotesis menggunakan rumus Korelasi Ganda dengan rumus sebagai berikut:
R X 1 X 2Y
2 X 1Y
rX22Y
2 rX 1Y
rX 2Y rX 1 X 2
1 rX21 X 2
Keterangan : R X1 X2 = Koefisien Korelasi Ganda antar variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y rX1.Y
= Koefisien Korelasi X1 terhadap Y
r X2.Y
= Koefisien Korelasi X2 terhadap Y
r X1 X2 = Koefisien Korelasi X1 terhadap X2
41
Dari analisis korelasi ganda antara X1 dan X2 didapat hasilsebagai berikut : rX1 X 2
0,418
Dilanjutkan dengan uji F untuk mencari taraf signifikan antara variabel X1, X2 dan Y, dengan rumus sebagai berikut :
R2 K F= (1 R 2 ) n k 1 Kriteria pengujian hipotesis tolak H0 jika F hitung> F tabel, dan terima H0 F hitung< F tabel. Dimana distribusi dk pembilang k=2 dan dk penyebut (n-k-1) dengan mengambil taraf uji α = 0,05.sehingga didapat nilai
= 2,00. Oleh karena itu dari hasil
analisis
berarti ada hubungan yang signifikan antara
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Adapun koefisien determinasi sebagai berikut : 2
KP = R x 100 % KP = (0,418)2 x 100 % KP = 17,50% Oleh karena itu, variabel motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik memberikan sumbanganatau kontribusi terhadap keterampilan gerak dasar sepak takraw sebesar 17,50 %, dan sisanya 82,50% ditentukan oleh faktor lain.