1
Studi dan Simulasi Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (Angin dan Air) di Pulau Selayar Propinsi Sulawesi Selatan Menggunakan Software Simulink Wisnu Dian Trisnandi, Teguh Yuwono, dan Sjamsjul Anam Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail:
[email protected],
[email protected]
Abstrak—Pembangkit Litrik Tenaga Hybrid merupakan integrasi dari beberapa jenis pembangkit, baik pembangkit listrik energi fosil dan pembangkit listrik energi terbarukan. Pembangkit yang menggunakan sumber daya energi terbarukan kebanyakan menggunakan generator induksi karena lebih awet dan ringkas konstruksinya daripada mesin sinkron. Pada tugas akhir ini membahas tentang studi dan simulasi perencanaan pembangkit listrik tenaga hybrid dengan sumber energi dari tenaga angin dan air, yang mengintegrasikan turbin angin sebagai PLTB dan juga pemompa air ke reservoir dengan turbin air yang mengolah air di reservoir sebagai PLTA dalam satu bentuk pembangkit di Pulau Selayar Propinsi Sulawesi Selatan yang mempunyai potensi angin mencapai 7,92m/s. Perencanaan pembangkit hybrid ini akan disimulasikan dengan software simulink untuk mengatur pengisian reservoir tank oleh pompa dari turbin angin dan pengaturan aliran air dari reservoir tank untuk memutar hydro turbine saat wind turbine berhenti.. Kata Kunci— Generator induksi, PLTHybrid, turbin angin, turbin air, simulink.
I. PENDAHULUAN
P
erkembangan taraf hidup manusia yang semakin meningkat tiap tahunnya membuat permintaan akan kebutuhan energi menjadi hal yang penting. Dengan bergantung kepada sumber energi fosil yang hanya akan bertahan selama beberapa puluh tahun dan menghasilkan polusi yang berbahaya bagi atmosfer bumi, menghasilkan efek rumah kaca bukan merupakan pilihan yang bijak [1]. Di Indonesia kebanyakan pemenuhan kebutuhan listrik pada daerah terpencil atau kepulauan menggunakan PLTD dimana sekarang ini cadangan minyak semakin menipis dan harganya yang semakin mahal. Alternatif penggunaan energi baru terbarukan (EBT) untuk diolah menjadi sumber daya litrik bisa menjadi pilihan yang bijak. Banyak energi terbarukan yang terkandung di bumi ini, antara lain sinar matahari, angin, air yang bila dimanfaatkan akan dapat menghasilkan energi yang sehat bagi bumi sendiri. Indonesia adalah negara dengan 2/3 wilayahnya merupakan lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin). Berdasarkan data angin rata-rata dari Lapan, Pulau
Selayar di Sulawesi Selatan Mempunyai potensi energi angin yang besar dengan kecepatan rata-rata mencapai 7m/s. Namun kondisi angin di negara tropis seperti di Indonesia membuat hembusan angin tidak berlangsung terus menerus yang bisa membuat rusaknya peralatan PLTB. Konsep penggunaan renewable energy wind power plant yang dihybridkan dengan hydro power generation sudah di pakai di Kepulauan Canary Spanyol dengan kapasitas daya 11,32 MW untuk hydro power generation dengan 6MW dengan kapasitas pompa 11,5MW yang di suplai wind power plant. Kendala pembangkit angin yang terbatas akan ketersediaan angin yang kencang dan kontinyu dapat di sokong oleh pembangkit tenaga air agar dapat dihasilkan listrik yang berkesinambungan. Turbin angin menghasilkan energi listrik yang dikirim ke power house dan pompa yang dipakai untuk memompa air dari reservoir bawah untuk dibawa ke reservoir atas. Energi listrik dari power house kemudian dialirkan ke substaion dan diditribusikan ke konsumen. Saat jumlah angin tidak memadai, maka air dari tandon atas akan dialirkan ke turbin air yang terhubung dengan generator yang hasil energi listriknya disalurkan ke power house [1]. Dalam tugas akhir ini akan dilakukan perencanaan pembangkit listrik tenaga hybrid angin dan air dengan lokasi di Pulau Selayar Sulawesi Selatan serta simulasi sistem kerja pengisian dan pengosongan reservoir atas dengan software simulink mathlab. II. PERKEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN AIR
A. Turbin Angin Pada dasarnya turbin angin dibagi menjadi dua jenis, yaitu Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV) dan Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH) dimana perbedaannya terdapat pada poros dari turbin angin nya. Daya yang dihasilkan oleh tenaga angin adalah (1) : masa jenis udara (1,225 kg/m3) A : luasan area dari rotor (m2) V : kecepatan dari angin (m/s)
2 Namun tidak semua daya bisa dihasilkan oleh turbin sehingga perlu adanya koefisien daya (Cp)
Prime mover
SEIG
(2)
Power Switch
BEBAN RESISTIF
Sehingga daya yang bisa dihasilkan oleh wind turbine P wt (watt) adalah (3) Torsi dari turbin angin adalah
KAPASITOR BANK (EKSITASI)
Gambar.2
Self Excited Induction Generator
(4) Cpmax= 16/27 = 0,593 yang dikenal sebagai batas Benz (Benz limit) yang menyatakan bahwa turbin tidak akan bisa menghasilkan energi tidak lebih dari 59% dari daya udara [2]. Pada kecepatan yang berubah-ubah, maka nilai koefisien daya (Cp) yang merupakan fungsi dari tip speed ratio (λ) dan pitch angle (β) adalah (
)
)
(
(5)
B. Turbin Air Perhitungan daya dari tenaga air dapat diperoleh dengan [4] Daya teoritis (P) = 9,8.Q.H (kW) Daya turbin (Pt) = 9,8.ηt.Q.H (kW) Daya generator (Pg) = 9,8. ηt. ηg.Q.H (kW) Energi yang dihasilkan (E) = P.t = 9,8. ηt. ηg.Q.H.t (kWH)
Dengan λ dan β adalah III. GAMBARAN UMUM PULAU SELAYAR DAN PERMODELAN SISTEM
(6) ( Dengan
A. Gambaran Umum Pulau Selayar
) Cp λ β c1-c9
(7)
: koefisien daya turbin : tip speed ratio : sudut pitch blade : konstanta empiris dari turbin angin
Kontanta empiris (c1-c9) mempunyai pengaruh terhadap daya output wind turbin, sedangkan untuk mendapatkan Cp max, maka β diset nol. Dari jenis exitasinya generator induksi dibagi menjadi DFIG (Doubbly Fed Induction Generator) dan SEIG (Self Excited Induction Generator). DFIG merupakan generator induksi yang terhubung dengan jaringan jala-jala listrik untuk mendapatkan daya reaktif.
Kabupaten Kepulauan Selayar adalah satu-satunya kabupaten di selatan Propinsi Sulawesi Selatan yang terpisah dari Pulau Sulawesi. Kabupaten ini terdiri dari gugusan pulau kecil yang berkumpul menjadi satu dengan satu pulau besar bernama Kabupaten Kepulauan Selayar mempunyai luas wilayah 1.357,03km2 dengan 11 wilayah kecamatan dan jumlah penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2009 sebanyak 121.749 orang. [8]
GRID 3 FASA
TURBIN DC
AC
AC
DC
Gambar.3
Lokai Pulau Selayar Propinsi Sulawesi Selatan
ROTOR
ANGIN
Gambar.1
DRIVE TRAIN
Doubbly Fed Induction Generator
DFIG menggunakan mesin induksi rotor tipe belit dengan slip ring yang berfungsi mengalirkan arus keluar atau masuk ke belitan rotor dan sebuah kontroller kecepatan berupa konverter AC/DC-DC/AC sebagai pengontrol besaran faktor daya agar daya reaktif yang masuk ke generator sesuai dengan kebutuhan dan konverter yang terhubung dengan rotor bekerja sesuai dengan frekuensi dari putaran generator. SEIG tidak perlu terhubung dengan jaringan listrik untuk memperoleh daya reaktif, namun diperoleh dari kapasitor yang diparalel dengan output generator sebagai sumber daya reaktif.
Pembangkit utama pada Pulau Selayar saat ini adalah PLTD Tangkala dengan kapasitas 5x1.224kW yang dikelola oleh PLN Ranting Selayar. Data potensi angin di Pulau Sulawesi terdapat pada tabel 1, yang diperoleh dari LAPAN dengan lokasi perencanaan pembangkit hybrid berada di Appa tanah, Selayar dengan potensi mencapai 7,92m/s pada ketinggian 50m di atas permukaan laut.
(8) (9) (10) (11)
3
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Tabel 1 Data kecepatan angin di wilayah Sulawesi [11] Site Propinsi 30m Sidrap Sulsel 6.19 UPT Punaga-Laikang-Takalar Sulsel 4.14 SBSPJLAPAN, Parepare Sulsel 5.97 Desa Bungaiya Kec. Bontomatene Sulsel 5.44 Selayar Appa tanah, Kec. Bontosikuyu Sulsel 7.25 Selayar Dongin, kec. Bantul Banggai Sulteng 3.10 Tinobu, Lasolo Kendari Sultra 2.18 Kaimbulawa, Buton Sultra 4.59 Gerak Makmur, Kec. Sampalawa, Sultra 3.10 Kab. Buton Sampuabalo, Lasa Limu Buton Sultra 3.11 Poliwai Mandar Sulbar 3.40 Bulungkobit, Tinangkung, Kab. Sulteng 3.56 Banggai Abason, Tatikum Banggai Sulteng 4.02 Sandana Bolaan Uki Bolaan Sulut 2.07 Mangondow Desa Libas, Kec. Likupang, Kab Sulut 3.33 Minahasa Desa Paudean, Kec. Bitung Selatan, Sulut 2.99 Kab.Bitung Kaluwatu, Manganitu Selatan Sangihe Sulut 2.30 Talaud Malamenggu Sangihe Talaud Sulut 5.17 Kalasuge, Tabukan Utara, Kab. Sulut 3.45 Sangihe Talaud Selayar Sulsel 6.51 Kota Palu Sulteng 3.00 Talaud Sulut 2.93 Parigi Sulteng 3.88
50m 6.47 4.58 6.62 6.02
Untuk memodelkan simulasi pengisian dan pengosongan reservoir atas (V1) guna keperluan hydro generation menggunakan bantuan model yang sudah ada pada simulink Mathlab sesuai dengan referensi yang diperoleh.
7.92 3.44 2.42 5.09 3.44 3.45 3.92 3.94 4.45 2.29 3.69 3.31 2.54 5.73 3.82 6.77 3.32 3.41 4.30
B. Permodelan Sistem Perencanaan dari pembangkit hybrid ini menggunakan referensi dari Florina Leach [3] dengan beberapa perubahan. Berdasarkan gambar 4 terdapat 3 unit Wind Turbin (Wg1, Wg2, Wg3), 1 unit hydro turbin (Hg), 2 unit pompa (P1, P2), reservoir atas (V1), reservoir bawah (V2), Power House. Daya yang dihasilkan Wg1 dan Wg2 langsung disalurkan ke Power House, Daya yang dihasilkan Wg3 untuk pompa P1 dan P2. Pompa P1 digunakan untuk mempompa air dari V2 ke V1, Pompa P2 digunakan untuk memompa air dari sumber lain apabila air pada V2 kurang/habis. Daya yang dihasilkan dari Hydro Generator (Hg) langsung disalurkan ke Power House-SubstationJaringan PLN (Konsumen)
Gambar.5
Simulink model of hybrid wind-hydro
Pada permodelan ini terdapat blok-blok yang terdiri dari : Blok dinamik dari reservoir atas V1 (Tank dynamik) Blok wind turbine dan pompa (In Valve) Blok Hydro turbine (Out Valve) Blok Kontrol Animasi pada simulasi (Animation Control) Blok Display (Scope) Skema logika memastikan perolehan variabel logika dari Valve Postion tergantung dari ketersediaan angin serta air pada reservoir atas. Ketika reservoir atas sudah penuh, maka pompa akan berhenti untuk memompa ke atas meskipun masih terdapat angin. Terdapat tank height sebagai penunjuk ketinggian reservoir saat nantinya diisi air oleh pompa P1 dan saat out valve terbuka untuk memutar turbin air Hydro Generator (Hg). Flush pulse sebagai sinyal untuk membuka out valve. Pada gambar 6 terdapat skema dari blok in valve, waktu pembukaan in valve diatur oleh signal builder. Signal builder memberikan sinyal time programming seperti di gambar 7 sebagai waktu kapan in valve akan dibuka dan berapa lama durasinya yang bisa diatur sesuai kebutuhan.
Gambar.6
Blok wind turbine dan pompa (In Valve)
Gambar.7
Signal builder pada blok wind turbine dan pompa (In Valve)
Gambar.8
Blok hydro turbine (Out Valve)
Gambar.4 Desain pembangkit hybrid
4 Dengan diameter 10,14m dan rating daya perencanaan 10kW, contoh produk wind turbin yang mendekati rencana ada pada tabel 3. Tabel.3 GENERAL Rated Power output Turbine Designed standard Annual Power Production
Gambar.9
Signal builder pada blok hydro turbine (Out Valve) Start up Wind speed Cut in Wind speed Cut out wind speed Survival wind speed Anemometer Rotor blade diameter Rotor speed Generator Voltage Generator Type Grid Feeding Turbine Controller
Pada gambar 8 diperlihatkan blok dari hydro turbine (out valve) dari simulasi ini. Juga terdapat signal builder sebagai time programming dari out valve sebagaimana ditunjukkan pada gambar 9 IV. PERHITUNGAN DAN ANALISA SIMULASI Hybrid Angin Air ini berlokasi di Appatanah, Pulau Selayar dengan kecepatan angin 7,25 m/s pada ketinggian 30m dan 7,92 m/s pada ketinggian 50m. Appatanah merupakan wilayah paling selatan yang ada di pulau Selayar, mempunyai topografi ketinggian tanah sampai 200m di atas permukaan air laut yang direncanakan untuk penempatan reservoir atas dari skema PLTHybrid ini. No 1 2 3 4 5 6
Tabel 2 Data pembangkit hybrid Data Simbol Kecapatan angin rata-rata V Head air H Daya pompa Pp Volume reservoir atas V1‟ Daya output generator turbin Pt air Daya output generator turbin Pwt angin
Satuan m/s m kW m3 kW
Nilai 7 40 6,17 2000 10
kW
10
A. Perhitungan Turbin Angin Daya yang dihasilkan oleh turbin angin adalah
Dengan memakai koeffisien dari Benz Limit, Cp=0,59, bisa dicari diameter untuk blade turbin angin ini dengan kecepatan angin rata-rata 7m/s
Yaw Controller Rotor speed Controller Braking System Remote Monitoring Interface Designed life span Acoustic Emission Unit Weight Towers
Spesifikasi turbin angin DESCRIPTION 10KW @ 9 m/s AWEA,MCS,IEC-61400 Wind class 2 Approximately 20000 kwh @ annual average wind speed of 5 m/s Approximately 30000 kwh @ annual average wind speed of 6 m/s Approximately 37000 kwh @ annual average wind speed of 7 m/s 2.5 m/s 3.5 m/s 25 m/s 59.5 m/s Ultrasonic 9.8m 150r/min-1000r/min 240Vdc @ 150 rpm Permanent Magnet 230v,50hz,110v,60Hz,1ph or 3ph WiCo Microprocessor based smart controller Active 1. Electronic speed limiter 2. Active Yaw 1.Automatic generator relay switch control WIPO remote monitoring system LAN,wireless/GPRS/3G >20 years <55db 650 KG Free standing with hydraulic lifting system Winforce 10kW
B. Perhitungan Hydro Generation Satu unit turbin angin khusus untuk penyuplai energi mesin pompa, dan dua unit turbin angin terhubung ke grid PLN. Hydro generation menggunakan generator induksi dengan daya 10KW. Ditentukan head (H) = 40m, dengan efisiensi turbin tipe impuls (turgo) dengan effisiensi pada beban maksimum dan Waktu operasi hydro turbin Outflow : jam 05.00-08.00 dan 17.00-24.00 WIBT Inflow : pompa P1 jam 08.00-20.00 WIBT inflow outflow
0
A adalah luasan dari blade turbin dengan bentuk seperti lingkaran apabila berputar, maka
5
outflow
8
17
20
24
Untu perhitungan debit untuk memutar turbin air, dapat diperoleh dengan ⁄
⁄
Untuk 10 jam operasi setiap hari membutuhkan air untuk pengisian reservoir atas dengan volume
5
dengan faktor resapan air tanah 10% sehingga volume reservoir atas
C. Analisa Simulasi Nilai dari perhitungan komponen pembangkit dimasukkan ke GUI (gambar 10).
dengan pembulatan menjadi 2000m3 . Volume untuk reservoir bawah dengan penjumlahan 50% volume awal sebagai cadangan engan perencanaan untuk reservoir atas dan bawah Luas alas : 400m2 Tinggi : 10m Ketika ada angin yang cukup untuk memutar turbin, reservoir atas akan dialiri air yang dipompa dari reservoir bawah menggunakan energi listrik yang dihasilkan oleh satu unit turbin angin. Debit pompa yang dibutuhkan untuk memompa air dari reservoir bawah V2 untuk mengisi reservoir atas V1
Daya yang dibutuhkan oleh pompa P1
Untuk daya dan debit pompa P2 mengikuti dari pompa P1, dengan pengoperasian yang berbeda waktu penyalaannya. Perhitungan penstock yang akan dipakai meliputi diameter dan ketebalan pipa yang akan dipakai (
)
(
Gambar.10 Graphic user interface dari simulasi pembangkit hybrid
Pada simulasi ini menggunakan besaran waktu 24 jam sebagai representasi jumlah jam dari satu hari. Memakai perbandingan 1 jam=10s pada simulasi ini. Dengan mengatur signal builder in valve pada gambar 7 pada posisi 80-200s sebagai input pompa air P1 beroperasi jam 08.00 s.d. 20.00 WIBT. Signal builder out valve gambar 9, sinyal 1 diatur dari posisi 50- 80s dan sinyal 2 pada posisi 170-220s. Out valve akan dibuka dua kali dalam satu hari pada jam 05.00 s.d. 08.00 WIBT dan jam 17.00 s.d. 24.00 WIBT. Tank Model GUI pada tank base area atau luas alas reservoir diset 400. Ketinggian reservoir diset 10m untuk sisi atas dan 2m untuk sisi bawah. Flow Rate-Out diset 50 untuk debit Qt = 0,050m3/s dan Flow Rate-In diset 42 ntuk debit pompa Qp = 0,042m3/s. Sehingga didapatkan hasil seperti pada gambar 11.
)
dengan tebal pipa
Tabel.4 Spesifikasi turbin air Tip :
Turgo
Nominal Power (W) :
10000
U Nom (V) : Head min (m)
20
Head max (m)
250
Flow min (l/s)
4
Flow max (l/s)
200
Runner Diam. ( mm) 9 Channel IGC included diversion load included
Cod Produs:
LPH00068
220VAC/380VAC
200/300 Yes Yes
Generator type:
Induction Hi Eff. 220/380V 3PH
Water to Wire Efficiency:
Max. 75% Min. 65%
Syncronus Gen
optional
ELC
optional
Model:
EV-LPE 10000200-AC
Gambar.11 Hasil simulasi pengisian dan pengosongan reservoir atas
Running simulasi diset untuk 30 jam (350) agar bisa terlihat hasil sampai hari berikutnya. Dari gambar 11, water height sampai waktu flushing pada posisi 6m sebagai awal cadangan air yang terdapat di reservoir atas. Flushing pertama jam 05.00-08.00, time programming pada signal builder memberikan signal 1, membuat sinyal flush selama 3 jam. Out valve membuka sampai waktu 90 karena ketinggian air pada waktu 80-90 berada di limit bawah dan beberapa waktu berada di bawah limit 2m. Rangkaian logika belum menutup out valve sampai water height berada pada limit bawah yaitu 2m. Pada jam 08.00-20.00 angin cukup untuk memutar turbin angin dan cukup untuk mengoperasikan pompa air P1 untuk mengisi air di reservoir atas yang terlihat pada grafik in valve yang on dari waktu 80 sampai 200 dan terjadi penambahan water height. Pada jam 17.00-24.00, sinyal 2 dari signal builder out valvememberikan sinyal out valve untuk flush selama waktu 170-240. Grafik penurunan water height antara waktu 170-200 belum curam karena invalve masih membuka,
6 sedangkan setelah waktu 200 ketinggian air turun sampai limit 2m karena pompa sudah berhenti beroperasi. Dari gambar 11 juga terlihat bahwa air berhenti mengalir pada waktu 250 karena sudah mendekati batas bawah. Semua air yang dipake untuk memutar turbin air sampai pada waktu 250, energi listrik yang dihasilkan dikirim ke grid PLN. Untuk membuat out valve menutup pada waktu 240, debit dari pompa (in flow) bisa diset pada 36 (0,036m3/s) seperti gambar 12.
3.
4.
5.
6. Gambar 12 Hasil simulasi dengan in flow 0,036m3/s 3
Untuk membuat agar debit in flow menjadi 0,036m /s dapat menggunakan cara pengurangan daya pompa dari P1 dengan perhitungan : ; ; membuat daya dari pompa P1 menjadi 5,29kW.
Pembangkit hybrid angin dan air ini menggunakan 3 buah turbin angin dengan daya 3x10kW dan turbin air dengan head 40m serta debit 0,050m3/detik menghasilkan daya 10kW. Satu buah turbin angin digunakan sebagai sumber daya untuk pompa P1 dengan debit 0,042m3/detik yang digunakan untuk memompa air ke reservoir atas dengan volume 1800m3 Waktu operasi dari turbin angin dari jam 08.00-20.00 WIBT, sedangkan untuk operasi turbin air mulai dari jam 17.00-24.00 dan 05.00-08.00 WIBT. Hasil simulasi menunjukkan bahwa out valve berhenti pada jam ke-25, hal ini tidak sesuai dengan perencanaan yang off pada jam ke-24 dikarenakan debit in valve yang besar. Untuk membuat out valve off pada jam ke-24 maka in valve bisa diset dengan debit 0,036m3/s dengan cara mengurangi daya pompa menjadi 5,29kW. Seluruh daya yang dihasilkan oleh pembangkit listrik baik dari wind generator maupun hydro generator dikirim ke grid PLN.
B. Saran 1. Pengembangan lebih lanjut untuk sistem pengaturan dari pembangkit hybrid ini agar berjalan secara otomatis. 2. Penggabungan dengan sumber energi terbarukan lainnya seperti solar cell agar diperoleh keluaran energi yang lebih besar daripada hybrid angin dan air ini. DAFTAR PUSTAKA [1]
[2]
[3]
Gambar.13 Daya wind turbin pada setiap kecepatan angin (3-9m/s)
[4]
Pada gambar 13 terdapat grafik daya yang dihasilkan oleh contoh produk turbin angin. Pada kecepatan 9m/s turbin angin menghasilkan daya 10kW sesuai dengan name plate, pada kecepatan angin 8m/s menghasilkan daya 7kW. Lokasi Appa tanah yang mempunyai potensi angin rata-rata 7,92m/s mampu menghasilkan daya 7kW sesuai dengan gambar 13. Daya dari pompa P1 mengikuti hasil keluaran daya sesuai gambar 13.
[5] [6] [7]
[8] [9] [10] [11]
V. KESIMPULAN A. Kesimpulan 1. Proses perencanaan komponen peralatan wind turbine dan hydro turbine seperti diameter blade turbin angin, debit hydro turbin dilakukan dengan perhitungan sesuai data kondisi angin dan topografi wilayah yang ada di Pulau Selayar. 2. Berdasarkan data kecepatan angin rata-rata di Sulawesi, lokasi perencanaan pembangkit hybrid ini berada di Appa tanah, Pulau Selayar dengan kecepatan angin 7,92m/s pada ketinggian 50m.
[12] [13]
[14]
[15]
[16]
Florina Cozorici, Ioan Vadan, Radu A. Munteanu, Ioan Cozorici, Petros Karaissas, “Design and Simulation of A Small Wind-Hydro Power Plant”, IEEE 2011 Brendan Fox, Damian Flynn, Leslie Bryans, Nick Jenkins, David Milborrow, Mark O‟Malley, Richard Watson and Olimpo Anaya Lara,”Wind Power Integration Connection and System Operational Aspects”, The Institution of Engineering and Technology, 2007 Florina Leach, R.A. Munteanu1, I. Vădan1 and D. Căpăţână2 “Didactic Platfrom for the Study of Hybrid Wind-Hydro Power Plant”, IEEE Trans ELECTROMOTION 2009 – EPE Chapter „Electric Drives‟ Joint Symposium, Lille, France, July, 2009. Arismunandar, Artono dan Kuwahara, Susumu, “Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik”, Pradnya Paramita, Jakarta, 2000. Marsudi Suwanto, Siswoyo Heri, Lestari Budi, “Perencanaan Kapasitas Daya Terpasang PLTA Kusan 3”, Universitas Brawijaya, Malang, 2011. Wind Turbine, Mechanical Engineering, Boston Evelina, Winna, “Analisa Karakteristik Penguatan VAR pada Generator Induksi Penguatan Sendiri dengan Menggunakan Kondesnser Sinkron”, Universitas Indonesia, Jakarta, 2008 Kabupaten Selayar Dalam Angka, 2010 RKPD Kabupaten Selayar 2013 Badan Nasional Penanggulangan Bencana, “Peta Topologi Kabupaten Selayar”, 2010 Martosaptro, Soeripno, “Wind Energy Potential and Development in Indonesia”, Masyarakat Energi Angin Indonesia, 2012 Luknanto, Djoko, “Bangunan Tenaga Air”, Diktat Kuliah Adami, Alif Reza And Putra Ps, Andika, “Perencanaan Bendungan Pamutih Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan (Design of Pamutih Dam at Kajen Subdistrict Pekalongan Regency)”, Undergraduate thesis, Fakultas Teknik UNDIP,2011. Pumpfundamentals, “Turbine Selection Chart”
ESDM Litbang, “Potensi Energi Angin” Hicks, Edwards, diedit oleh Harahap Z, “Teknologi Pemakaian Pompa”, Penerbit Erlangga, 1996.