E-STIKI
November 2011
e-STIKI
Nov 2011 MEDIA KOMUNIKASI ELEKTRONIK STIKI
ISI E-STIKI
ICT FOR EVERYONE By
Eva Handriyantini
Seiring perkembangan peradaban manusia saat ini menghadapi permasalahan baru dan complicated. ICT (baca: Information and Communication Technology) semakin menunjukkan perkembangannya dengan sangat cepat, dan menghilangkan batasan-batasan waktu dan ruang. Globalisasi merupakan fenomena yang tidak mungkin terelakkan, dan telah memberikan pengaruh yang signifikan pada semua aspek kehidupan. Perubahan dalam berbagai lini kehidupan selanjutnya menjadi “harga mati” dalam era kompetisi, untuk dapat mempertahankan eksistensi di tengah kehidupan yang terus berubah dan menuntut
perubahan. Dalam hal ini, pendidikan pun “terpaksa” harus turut andil.
Workshop Tema “ICT for Everyone” diangkat untuk mengajak semua institusi pendidikan, pemerintah dan industri untuk bersama-sama bergerak, meningkatkan kualitas ICT di Indonesia. Kegiatan STIKI untuk berbagai pengetahuan ICT untuk semua kalangan pendidikan, pemerintah dan industri juga telah dilakukan. Kami ingin lebih banyak lagi, untuk berkontribusi dalam kegiatan ICT yang inovatif, inspiratif dan mengundang siapapun untuk bersama-sama dan terus menerus memajukan ICT Indonesia.
STIKI mengemas kegiatan pelatihan ICT bagi dunia pendidikan, pemerintah dan industri melalui berbagai kegiatan. Informasi & Pendaftaran LPPM STIKI, Jln. Tidar 100 Malang. Tlp. 0341-560823, email:
[email protected] (Halaman 4)
PROFILE Fernandes, Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STIKI. Mahasiswa berpretasi akademik juga mampu mengukir prestasi sebagai Kakang Malang 2011. (Halaman #)
E-STIKI | November 2011
STUDI EKSKURSI By
Setiabudi Sakaria
Keberhasilan proses belajar mengajar tidak hanya ditentukan dari membaca teori yang ada diperpustakaan, tetapi juga belajar langsung di dunia kerja seperti di perusahaan. Pada hari kamis 27 Oktober 2011 yang lalu Mahasiswa D3 STIKI sebanyak 29 orang melakukan studi banding ke PT. HM Sampoerna Tbk. Sukorejo dan PT. Amerta Indah Otsuka (Pocari Sweat) Pasuruan. Salah satu tujuan yang akan dicapai oleh program studi adalah menghasilkan lulusan yang mampu mengintegrasikan solusi teknologiinformasi dengan proses bisnis untuk mendukung kebutuhan organisasi/perusahaan/in stansi pemerintahan. Studi banding ini sangatlah penting dalam memberikan wawasan dan
2
pengetahuan mahasiswa akan implementasi ilmu dan perkembangan aplikasi teknologi informasi di perusahaan. Di kedua perusahaan tersebut mereka mendapatkan informasi langsung tentang proses produksi, struktur organisasi dan peran masing masing. Dan tidak kalah penting adalah aplikasi Teknologi Informasi yang diterapkan sekaligus peranan staff pengolahan data pusat komputer yang melayani dan memberikan informasi terpadu bagi seluruh staff di bagian lainnya.
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas mahasiswa (sbs)
Menurut Anita S.Kom,M.T selaku Kaprodi Manajemen Informatika STIKI bahwa antara kebutuhan dunia kerja dan materi pembelajaran perlu disinergikan. Hal ini sejalan dengan penerapan metode Student Centre Learning (SCL) yang telah diterapkan dii STIKI, sehingga mahasiswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk membangun sendiri pengetahuannya lebih mendalam,
FERNANDES – KAKANG-MBAKYU MALANG 2011 By
Fernandes, Mahasiswa, 1 9thn , Program Studi Teknik Informatika, STIKI MALANG
Setiabudi Sakaria
Dalam pemilihan Kontes Kakang Mbakyu Kota Malang, akhirnya Fernandes Mahasiswa STIKI mendapatkan Runner up 2 sebagai duta wisata kota Malang, setelah melalui serangkaian seleksi ketat 10 finalis pasangan kakang mbakyu 2011 yang berlangsung di hotel Kartika Graha Malang pada hari Jumat tanggal 28 Oktober 2011 yang lalu. “Saya tidak menduga mendapatkan sebagai Runner Up 2 tahun ini, walaupun semua saya lakukan
dengan penuh percaya diri dan persiapan yang matang”, terang Fernandes. Suatu keberhasilan tentu harus diraih dengan usaha yang keras dan diimbangi dengan doa, apalagi persaingan dan tingkat seleksi ketat oleh juri tahun ini. “Sebenarnya saya tidak ada persiapan khusus, semua berawal dari saya yakin dan berusaha sekuat tenaga menjadi yang terbaik dalam ajang ini dan juga mengatur waktu mengingat tugas di kampus semakin padat” Ujar Fernandes. (sbs)
E-STIKI | November 2011
3
PERISTIWA
Leadership Training STIKI, diselenggarakan untuk meningkatkan wawasan mahasiswa akan kemampuan kepemimpinan.
SERTIFIKASI KEAMANAN JARINGAN STIKI bekerjasama dengan FORESEC, untuk penyelenggaraan sertifikasi keamanan jaringan bagi seluruh mahasiswa STIKI.
INFO ICT By
[email protected]
JURNAL SNATIKA Sejak April 2011, STIKI telah memiliki Jurnal SNATIKA (SSN), yang akan terbit 2 kali dalam 1 tahun. Informasi & pendaftaran, Hubungi : LPPM STIKI, Jln. Raya Tidar 100 Malang. Tlp. 0341 – 560823, email:
[email protected]. LINK ICT (By.
[email protected]) Antivirus untuk mobile device berbasis Java, bisa download di : 1. http://www.4shared.com/file/kak_ZQRP/antivi rus_virus_scan_for_java.htm 2. http://www.getjar.com/mobile-allapplication/antivirus-5130/?o=bestmatch.
Fring aplikasi chatting yang kaya fitur dan ringan. Kelebihan Fring adalah sudah mendukung Skype & Twitter. Protokol yang mendukung : MSN, YM, AIM, GTalk, FB, ICQ, Twitter, dan Skype. Aplikasi dapat diunduh di http://m.fring.com.
Bagaimana layar Touchscreen handphone bisa bekerja, saat permukaan layar disentuh? Layar touchscreen paling sederhana memiliki 3 komponen utama. 1. Touch sensor adalah lapisan penerima input dari luar layar (sentuhan). 2. Controller, perangkat penghubung antara sensor dengan perangkat penghubung komputer yang memproses sentuhan tersebut. 3. Software driver adalah pengatur pada perangkat layar sentuh yang tugasnya mengatur perangkat touchscreen dan komputer / HP / PDA dapat bekerja.
Teknologi touchscreen mengenal beberapa teknologi dengan fungsi dan kegunaannya tersendiri dalam aplikasinya: 1. Capasitive touchscreen memiliki cara kerja cukup rumit, namun andal dalam ketahanan dan kejernihannya. 2. Surface Wave Touchscreen, memanfaatkan gelombang ultrasonic untuk mendeteksi kejadian di permukaan layarnya. 3. Resistive Toucscreen, dengan layar dilapisi lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resistif terhadap sinyal listrik
E-STIKI | November 2011
4
SCHOOL GOES TO STIKI By
Setiabudi Sakaria jaringan yang sekarang dibutuhkan oleh berbagai perusahaan. Sementara itu para guru juga mendapatkan pelatihan tentang “Pembuatan presentasi dengan animasi”.(sbs)
Dalam dunia pendidikan yang berkembang saat ini dibutuhkan kemampuan untuk bersinergi dengan yang lain, khususnya sekolah kejuruan yang membutuhkan kerjasama dengan perusahaan, pemerintah dan instansi lain. Pada hari Kamis 27 Oktober 2011 yang lalu SMKN Baureno Bojonegoro berkunjung dan mendapatkan pelatihan jaringan di kampus ELANG STIKI. Kunjungan industri ini diperlukan untuk membentuk kerjasama kemungkinan siswa dalam penempatan magang atau sering disebut Praktek kerja Industri (Prakerin). Kunjungan ke STIKI dari siswa Baureno ini sejumlah 61 siswa siswi dan 10 guru pendamping. Dalam acara tersebut diawali dengan beberapa sambutan kemudian dilanjutkan keliling melihat sarana dan prasarana serta fasilitas yang ada di kampus STIKI setelah itu mereka mendapatkan pelatihan “setting jaringan dan keamanan dengan Mikrotik” oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Scen yang memang merupakan wadah dalam mempelajari dan mengimplementasi
E-STIKI | November 2011
5
BLITAR
STIKI GOES TO SCHOOL By Setiabudi Sakaria
STIKI sebagai lembaga pendidikan yang sudah lama mencetak Sarjana dan Ahli Madya Informatika telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan, pemerintah maupun sekolah. Kerjasama dengan sekolah melalui “STIKI goes School” yaitu STIKI memberikan pelatihan / seminar / workshop. Bulan Oktober ini dengan SMKN 2, SMAN 2 dan SMAK Diponegoro Blitar tepatnya pada tgl 22-23 Oktober 2011. Dalam rangka sharing knowledge atau berbagi ilmu ke sekolah STIKI memiliki team khusus yang memiliki kemampuan dibidangnya seperti Jaringan, Multimedia, Desain Grafis, Desain Web, mobile technology dan lainnya. Kedatangan team sharing knowledge ini berlangsung di SMAN 1 untuk 70 guru yang membutuhkan pelatihan “Pembuatan presentasi dengan animasi” sementara itu di SMKN 2 Blitar para siswa mendapatkan pelatihan tentang “Jaringan Mikrotik” dan di SMAK Diponegoro Blitar mendapat pelatihan “desain grafis dan multimedia”. Para siswa menyambut acara tersebut dengan antusias sekali, banyak diantara mereka yang sudah mencoba mendapatkan uang dari ilmu yang selama ini mereka geluti dengan membuat aplikasi komputer untuk perusahaan. Para guru juga sangat tertarik dengan pelatihan ini mengingat selama ini pemberian mata pelajaran secara konvensional tidak membuat siswa
semangat belajar malah bikin ngantuk kata salah guru yang ikut pelatihan. “Pelatihan dalam bentuk workshop / seminar ini semakin banyak sekolah di berbagai pelosok kota maupun kabupaten yang telah mendaftar untuk mengikuti acara STIKI Goes to School ini”, Ujar Setiabudi Sakaria M.Kom, Kahumas STIKI. Acara ini sifatnya Free alias tidak dipungut biaya apapun bagi sekolah yang mengikuti, tetapi jadwal pelatihan perlu diskusikan bersama. Semoga dengan pelatihan ini para guru dan siswa dapat ditingkatkan wawasan dan kemampuan kompentensi mereka menuju persaingan global saat ini.(sbs)
SMKN 2 Blitar Pelatihan Jaringan Mikrotik bagi siswa/I SMKN 2 Blitar
SMAK Diponegoro Blitar Pelatihan Pembuatan Bahan Ajar berbasis multimedia bagi guru-guru SMAK Diponegoro Blitar
SMKN 1 Blitar Pelatihan desain web bagi siswa/I SMKN1 Blitar
E-STIKI | November 2011
MENITI KARIR di BIDANG ICT By Prof. R. Eko Indrajit
Kurang lebih dua puluh lima tahun yang lalu, ketika untuk pertama kalinya PC masuk ke Indonesia, banyak lembaga---lembaga pelatihan yang mulai menawarkan keterampilan menggunakan komputer. Ketika itu hanya dikenal tiga jenis karir di bidang yang masih cenderung baru ini, yaitu sebagai system analyst, programmer, dan operator. Belum terbayangkan ketika itu bagaimana suatu kelak nanti kehadiran teknologi ini akan mampu merubah dunia, sehingga tingkat penguasaan dan kemahirannya pada saat itu hanya sebatas kursus--kursusan belaka. Komputer tak lebih hanyalah dipandang sebagai sebuah alat bantu manusia dalam mengolah kata dan angka, sehingga pada mulanya hanya dipandang sebagai piranti pengganti mesin tik dan kalkulator yang terintegrasi. Seperempat abad berlalu sudah, diwarnai dengan terjadinya revolusi di bidang industri informasi melalui kehadiran dan perkembangan komputer dalam beragam aspek kehidupan manusia. Konvergensi teknologi komputasi, telekomunikasi, dan konten multimedia yang dikenal dengan istilah ICT (baca: Information and Communication Technology) ini secara super cepat telah merasuk menjadi piranti pendukung dan pemicu perubahan di hampir seluruh sektor industri seperti: manufaktur,
6
keuangan dan perbankan, kesehatan, pendidikan, retail dan distribusi, pariwisata, dan jasa-jasa lainnya. Ilmu “kursus- kursusan” ini pun telah berubah menjadi primadona teknologi yang ditandai dengan lahirnya beraneka ragam disiplin pengetahuan yang dipelajari secara akademis maupun profesional di berbagai perguruan tinggi besar dunia, tak terkecuali di Indonesia. Dari sekitar 2,500 perguruan tinggi yang ada di tanah air, lebih dari 750 institusi yang telah memiliki jurusan informatika dan komputer, dengan jumlah mahasiswa aktif sekitar 600,000 dan lulusan tak kurang dari 40,000 siswa per tahunnya. Data memperlihatkan, bahwa paling tidak ada 5 (lima) jenis karir yang dijalani oleh para lulusan akademi, sekolah tinggi, politeknik, maupun universitas di bidang terkait. Yang pertama adalah sebagai karyawan atau pegawai perusahaan swasta, dimana yang bersangkutan bekerja sebagai seorang individu dalam sebuah divisi terkait langsung maupun tidak langsung dengan bidang informatika. Kalau dahulu hanya ada 3 (tiga) jenis profesi terkait dengan pekerjaan ini, sekarang telah lebih dari 200 tipe profesi yang dibutuhkan dan berkembang di masyarakat. Untuk tataran staf pemula misalnya, ada jenis profesi seperti data analyst, help desk analyst, database specialist, junior computer operator, forms and graphics designer,hardware installation coordinator, dan lain-lain. Sementara untuk tingkatan penyelia atau “middle management” dikenal
sejumlah profesi seperti capacity planning supervisor, information center manager, procurement administrator,webmaster,voice communications manager,dan lain sebagainya. Sementara untuk tataran manajemen puncak, diperlukan sejumlah individu yang
berpengalaman untuk menjabat sebagai Chief Information Officer (CIO),Chief Technology Officer (CTO), Chief Knowledge Officer (CKO),Director of IT Management Control,Director of Systems and Programmng,SeniorManager of Network and Computing Services, Senior Manager of Software Engineering,dan lain sebagainya.
E-STIKI | November 2011
Profesi berikutnya, yang kedua, adalah bekerja sebagai seorang birokrat. Berbeda dengan jenis karir pertama dimana yang bersangkutan bekerja sebagai seorang pegawai swasta dalam sebuah lingkungan industri tertentu, menjadi seorang birokrat berarti bekerja sebagai pegawai negeri di kantor-kantor atau institusi-institusi pemerintahan. Seorang dengan latar belakang pengetahuan, kompetensi, dan/atau keahlian maupun keterampilan di bidang komputer biasanya akan memulai karir “urutan kacangnya” dari seorang staf junior pada divisi teknologi informasi dan komunikasi. Berbeda dengan sektor swasta yang lebih memungkinkan seseorang untuk bekerja dan berinovasi bebas, bekerja di lingkungan pemerintahan biasanya dibatasi oleh ruang lingkup pekerjaan (baca: tupoksi=tugas pokok dan fungsi). Segala sesuatunya dalam lingkungan birokrasi ini dikendalikan dengan paradigm organisasi “command and control”. Biasanya dibutuhkan individu-individu yang sabar, cerdas, gigih, dan telaten untuk dapat berhasil bekerja sebagai seorang “pelayan masyarakat” (baca: public services) maupun sebagai bagian dari pembuat kebijakan public (baca: public policy). Berikutnya adalah berkarir sebagai seorang profesional murni. Berbeda dengan karyawan dan birokrat, karir sebagai individu profesional biasanya tidaklah bergantung dari kegiatan yang sifatnya rutin, namun lebih banyak berbasiskan program atau proyek yaitu aktivitas yang memiliki
7
jangka waktu tertentu pengerjaannya. Kenyataannya, keahlian dan kompetensi yang ditandai dengan kepemilikan sertifikasi atau standar internasional akan sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin berkarir sebagai profesional. Contoh pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai: IT Project Manager, IT Lead Auditor, Infrastructure and Technical Architecture Designer, System Analyst, Software Engineer, dan lain sebagainya. Karir keempat yang paling banyak mendominasi belakangan ini adalah sebagai wiraswastawan atau wirausahawan, yaitu seseorang dengan kemampuan yang dimilikinya membangun usaha bisnisnya sendiri secara mandiri, sambil menciptakan lapangan pekerjaan di lingkungannya. Secara generik, biasanya ada tiga jenis domain usaha, yaitu yang terkait dengan industri perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat manusia atau manajemen (brainware).Contoh usaha pada domain perangkat keras berkisar dari pekerjaan klasik menawarkan jasa reparasi komputer atau jual beli komputer, hingga yang berbasis pengetahuan seperti memberikan jasa desain dan manufaktur piranti teknologi informasi tertentu – seperti digital devices dan embedded systems. Sementara untuk industri perangkat lunak biasanya berkisar seputar kegiatan mengageni software buatan pihak ketiga hingga jasa merancang dan mengembangkan piranti aplikasi sesuai permintaan pelanggan.
Sofware yang dihasilkan Bisa berupa aplikasi bisnis, system software, maupun program yang berfungsi sebagai tool tertentu. Yang terakhir di bidang brainware adalah tawaran untuk melakukan kegiatan semacam pelatihan (training), pengalihdayaan (outsourcing), penangangan operasional, support and services, konsultasi manajemen, dan penanganan IT governance. Kemampuan, bakat, panggilan, serta semangat untuk berani jatuh bangun dan telaten dalam membangun wirausaha dari nol merupakan prasyarat utama yang harus dimiliki oleh mereka yang ingin menjadi entrepreneur sejati. Yang terakhir atau kelima adalah mereka yang berkeputusan untuk melanjutkan karir sebagai seorang akademisi atau peneliti, dimana komunitas terbesarnya ada pada berbagai institusi pendidikan tinggi seperti akademi, sekolah tinggi, politeknik, universitas, dan lembaga-lembaga riset. Sebagai seorang dosen atau peneliti, jelas yang bersangkutan memerlukan tingkat kompetensi kognitif yang cukup tinggi, yang biasanya tercermin pada latar belakang pendidikan akademik formal yang dimiliki, mulai dari jenjang sarjana hingga pasca sarjana (seperti gelar magister dan doktor) pada bidang ilmu yang menjadi fokusnya. Karir mereka sebagai seorang akademisi di Indonesia tergambar dalam jenjang pangkat akademik yang dimilikinya, yang dimulai dari Asisten Ahli hingga Guru Besar (baca: profesor). Mengajar, meneliti, mengamati, menasehati, dan melayani
E-STIKI | November 2011
masyarakat merupakan pekerjaan inti dari seorang akademisi murni. Terlepas dari seperti apa pun profesi yang digeluti, setiap karir memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jika ingin hidup terjamin dengan gaji rutin yang tetap, silahkan menekuni profesi sebagai seorang karyawan swasta atau birokrat. Sebaliknya untuk dapat membangun sebuah kerajaan bisnis, dengan nilai pendapatan berkisar antara nol dan tak terhingga, jalan mengembangkan wirausaha atau menjadi profesional menjadi pilihan yang tepat. Sementara jika ingin memberikan kontribusi kepada dunia ilmu pengetahuan melalui penciptaan beragam inovasi dan ilmu pengetahuan (baca: intellectual property). Apapun pilihan karirnya, fakta memperlihatkan bahwa kesuksesan selalu menyertai mereka yang memilih profesi dan karir di bidang yang paling di---SUKAI dan di--KUASAI… (REI)
8
E-STIKI | November 2011
e-STIKI
Jl. Raya Tidar 100 Malang, Tlp. 0341 – 560823, 564006. Fax 0341 - 562525 www.stiki.ac.id Email :
[email protected]
9