1
I.
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian. Pembahasan secara rinci beberapa sub bab tersebut dikemukakan sebagai berikut. A.
Latar Belakang Masalah
Guru merupakan ujung tombak pendidikan sebab secara langsung berupaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan peserta didik, sebagai ujung tombak, guru dituntut untuk memiliki kemampuan dasar yang diperlukan sebagai pendidik, pembimbing dan pengajar dan kemampuan tersebut tercermin pada kompetensi guru. Berkualitas tidaknya proses pendidikan sangat tergantung pada kreativitas dan inovasi yang dimiliki guru. Guru merupakan perencana, pelaksana sekaligus sebagai evaluator pembelajaran di kelas, maka peserta didik merupakan subjek yang terlibat langsung dalam proses untuk mencapai tujuan pendidikan. Kehadiran guru dalam proses pembelajaran di sekolah masih tetap memegang peranan yang penting. Peran tersebut belum dapat diganti dan diambil alih oleh apapun. Hal ini disebabkan karena masih banyak unsur-unsur manusiawi yang tidak dapat diganti oleh unsur lain. Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri.
2
Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidiakan) sebuah konsep kurikulum yang diluncurkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) pada tahun 2006 adalah sebuah model pengembangan kurikulum berbasis kemandirian sekolah dan profesionalisme guru yang diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat pendidikan saat ini. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di sekolah sangat tergantung pada kemampuan sekolah untuk mengembangkan kurikulum itu sendiri, memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan masyarakat dalam rangka mengefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Implementasi KTSP di setiap sekolah dan satuan pendidikan akan memiliki warna yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan kebutuhan wilayah, karakteristik masing-masing sekolah dan satuan pendidikan, serta sesuai dengan pula kondisi, karakteristik, dan kemampuan peserta didik. Implementasi KTSP menuntut guru mencurahkan segala potensi dan profesionalismenya, Secara jelas harus diakui bahwa sukses tidaknya implementasi kurikulum sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru yang akan menerapkan kurikulum tersebut dalam pembelajaran. Kemampuan guru tersebut akan teraktulisasikan dalam kinerjanya dalam
3
mengaplikasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan salah satu sekolah yang hendak menerapkan KTSP adalah SMA Negeri 4 Bandarlampung SMA Negeri 4 Bandar Lampung, beralamat di jalan Cipto Mangunkusumo No. 88 Kelurahan Kupang Teba, Kecamatan Teluk Betung Utara, Bandar Lampung. sebagai salah satu lembaga pendidikan Formal tingkat menengah atas, tidak terlepas dari masalah-masalah yang ada diantaranya: Kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran, Kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran, serta kinerja guru dalam disiplin tugas. Di sekolah ini terlihat adanya masalah kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, beberapa guru masih ada yang belum membuat persiapan pembelajaran sebelum mengajar. Selain itu juga terlihat masalah yang berhubungan dengan kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru dalam pelaksanaan pembelajaran juga belum menggunakan model pembelajaran yang bervariasi sehingga yang terjadi pembelajaran terasa membosankan bagi siswa dan evaluasi pembelajaran tidak dilakukan setelah pembelajaran usai. Begitu juga dalam disiplin tugas, beberapa guru belum mengikuti peraturan yang ditetapkan di sekolah, hal ini dapat terlihat ketika guru tidak hadir dan tidak memberikan tugas kepada guru piket untuk pembelajaran siswa. Sehingga kinerja guru dalam disiplin tugas pun belum optmal. Guru sebagi ujung tombak pelaksanan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dituntut untuk mampu membuat perencanaan pembelajaran, menerapkankan model belajar dan memiliki kedisiplinan yang baik. Dibawah ini disajikan data persentase kehadiran/absensi guru dan persentase penggunaan
4
model pembelajara guru pada Sebuah sekolah, sebagai sebuah indikator dalam mengimplementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Table 1. Persentase Pengunana Model Pembelajaran Pada SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011 Variasi Pengunanan Model Pembelajaran Beragam Konvensional/ monoton
No 1 2
Jumlah Guru 35 20 55
Persentase (%) 65 35 100
Sumber : Waka kurikulum SMA Negeri 4 Bandar Lampung
Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat diketahui masih cukup banyak guru yang belum mampu atau belum ingin menggunakan model pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif dan Menyenangkan), yakni berjumlah 20 orang dari 55 atau sebanyak 35% guru di SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011. Penggunaan model pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif dan Menyenangkan) mutlak harus menjadi sebuah kemampuan dasar bagi seorang guru dalam melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal ini menunjukkan belum maksimalnya kinerja guru dalam melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Tabel 2. Daftar Absensi Guru SMA Negeri 4 Bandar Lampung Semester Ganjil 2010/2011 Bulan
Juli Agustus September Oktober November Desember
Jumlah Guru
62 62 62 62 62 62 Jumlah
Jumlah Hari Kerja 18 19 14 26 23 14 114
Absensi Sakit 21 27 23 24 24 18 137
Izin 28 27 25 28 24 28 160
Jumlah Absensi Alpa 12 13 16 15 12 15 83
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 4 Bandar Lampung . Perhitungan persentase absensi sebagai berikut.
ℎ
ℎℎ
ℎℎ
100%
61 67 64 67 60 61 380
Tingkat Absensi (%) 5,46 5,68 7,37 4,15 4,02 7,02 33,7
5
(Flippo, 1996: 143 dalam Rita ) Berdasarkan Tabel 1 tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat ketidakhadiran guru di SMA Negeri 4 Bandar Lampung pada semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 cukup tinggi dengan persentase 33,7%, ini berarti rata-rata setiap bulannya adalah sebesar 5,61% guru tidak hadir. Kemudian total ketidak hadiran guru selama semester ganjil tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 380 absensi dibandingkan dengan jumlah hari kerja 137 hari dari 62 guru. Jumlah tersebut terbagi atas, guru yang tidak masuk karena alasan sakit (S) sebanyak 137 kali; alasan izin (I) sebanyak 160 kali; dan 83 kali dengan tanpa alasan (A). Hal ini berarti masih rendahnya disiplin kerja guru dengan ditunjukkan tingginya tingkat absensi guru tiap bulannya. Data mengenai persentase kehadiran/absensi guru dan penggunaan Model Pembelajaran tersebut dapat digunakan sebagai salah satu Indikator adanya masalah dalam kinerja guru
Pentingnya memahami dan mempelajari faktor yang berpengaruh terhadap kinerja Guru guna meningkatkan kuwalitas Guru serta peningkatan mutu pendidikan. Hal ini senada dengab pernyataan Ondi Saondi dan Aris Suherman. Kinerja guru dipersoalkan ketika memperbincangkan masalah peningkatan mutu pendidikan. Kontrovesi antara kondisi ideal yang harus dijalani guru sesuai harapan Undang Undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dengan kenyataan yang terjadi di lapangan merupakan suatu hal yang perlu dan patut untuk dicermati secara mendalam tentang faktor penyebab dilema tersebut, sebab hanya dengan memahami faktor yang berpengaruh terhadap kinerja guru akan dapat dicarikan alternatif pemecahan sehingga faktor tersebut bukan menjadi hambatan bagi peningkatan kinerja guru melainkan mampu meningkatkan dan mendorong kinerja guru ke arah yang lebih baik sebab kinerja sebagai suatu sikap
6
dan prilaku dapat menin 2010: 5). Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam pendidikan formal pada umumnya karena bagi siswa guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan menjadi tokoh identifikasi diri. Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Masalah masalah yang timbul berkaitan dengan kinerja guru perlu di pelajari dan dicarikan solusinya. Berdasarkan latar belakang diatas untuk mengetahui adakah pengaruh model pembelajaran, rencana pembelajaran dan disiplin kerja guru terhadap kinerja guru dalam melakasanakan KTSP maka pen
Pengaruh
Model, Rencana Pembelajaran dan Disiplin Kerja Guru Terhadap Kinerja Guru Dalam Melaksanakan KTSP pada SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun 2010/2011 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka permasalah dalam penilitian ini diidentifikasi sebagai berikut: 1. Sebagian besar guru SMA Negeri 4 Bandar Lampung belum menguasai empat kompetensi guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
7
2. Kekurang fahaman guru menggenai implementasi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang baik. 3. Rencanan pembelajaran dibuat hanya sebagai syarat adminsistratif bagi guru 4. Guru masih menggunakan model pembelajaran konvesional. 5. Sering terlambatnya guru dalam memasuki kelas sebelum mengajar. 6. Guru tidak memberikan tugas saat ia tidak masuk atau telat mengajar. 7. Guru tidak melakukan evaluasi setelah pembelajaran usai. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan dari identifikasi masalah diatas ternyata banyak masalah yang perlu dicarikan jawabanya. Untuk menjaga tingkat kecermatan dalam penilaian ini, maka penelitian ini membatasi pada masalah yaitu penggunaan Model Pembelajaran (X1), Rencana Pembelajaran (X2), Disiplin Kerja Guru (X3) dan Kinerja Guru dalam melaksanakan KTSP (Y) D. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari pembatasan masalah diatas maka masalah yang perlu dicarikan jawabanya dirumuskan sebagai berikut : 1.
Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran terhadap kinerja guru terhadap kinerja guru dalam melaksanakan KTSP pada SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 ?
2.
Apakah ada pengaruh penyiapan perencanan pembelajaran terhadap kinerja guru dalam melaksanakan KTSP pada SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 ?
8
3.
Apakah ada pengaruh disiplin kerja guru terhadap kinerja guru dalam melaksanakan KTSP pada SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 ?
4.
Apakah ada pengaruh pengunaan model mengajar, menyiapkan perencanaan pembelajaran, dan kedisiplinan guru terhadap kinerja guru dalam melaksanakan KTSP pada SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 ?
E.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1.
Pengaruh penggunaan model pembelajaran terhadap kinerja guru dalam melaksanakan KTSP pada SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011
2.
Pengaruh penyiapan perencanan pembelajaran terhadap kinerja guru dalam melaksanakan KTSP pada SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011
3.
Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru dalam melaksanakan KTSP pada SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011
4.
Pengaruh pengunana model pembelajaran, menyiapkan perencanaan pembelajaran, dan kedisiplinan guru terhadap kinerja guru dalam melaksanakan KTSP pada SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011.
F.
Manfaat Penelitian
9
Pada hakekatnya penelitian yang dilakukan seseorang diharapkan akan mendapatkan manfaat tertentu. Begitu pula dengan penelitian ini diharapkan mendatangkan manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis a. Merupakan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan pada umumnya dan pendidikan SMA pada khususnya. b. Sebagai bahan atau referensi bagi para peneliti-peneliti lainnya yang ingin mengembangkan dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru dalama mengimplemntasi KTSP di SMA Negeri 4 Bandar Lampung. b. Bagi Kepala Sekolah Hasil penelitian dapat digunakan sebagai input bagi pimpinan dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kepemimpinan kepala sekolah dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja guru.
c. Bagi Guru Dapat memberikan masukan kepada guru untuk menerapkan model pembelajaran, menyiapkan rencana pembelajaran dan meningkatkan disiplinnya untuk keberhasilan pelaksanaan KTSP .
10
G.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian Ini Adalah 1.
Ruang Lingkup Objek Penelitian penggunan Model Pembelajaran (X1), Rencana Pembelajaran (X2), Disiplin Kerja Guru (X3), dan Kinerja Guru dalam melaksanakan KTSP (Y)
2.
Ruang Lingkup Subjek Penelitian Guru SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011
3.
Ruang Lingkup Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Bandar Lampung
4.
Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini termasuk ke dalam ruang lingkup manajemen pendidikan.
5.
Ruang Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2010/2011