HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG Dewi Susanti, Yefrida Rustam (Poltekkes Kemenkes Padang ) ABSTRACT The aim of research to determine the relationship of pregnancy and postpartum visits toward exclusive breastfeeding in infants aged 0-6 months in the Belanti at North Padang in 2015. This analytic survey research with cross sectional study was conducted in February-August 2015. The entire study population of mothers with babies aged 7-12 months was 35 people. The sampling technique used total sampling. The univariate analysis used descriptive analysis while bivariate analysis used Chi-square test. The results showed more than half (68.6%) of respondents did not provide exclusive breastfeeding, less than half (45.7%) of respondents did not fit the standard pregnancy visits, and more than half (74.3%) of respondents did not postpartum visits according to the standard. There was a relationship of pregnancy visit with exclusive breastfeeding, and the relationship between postnatal visits with exclusive breastfeeding. Keywords: Visits Pregnancy, Postpartum visits, and Exclusive Breastfeeding
ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kunjungan kehamilan dan kunjungan nifas dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan diKelurahan Lolong Belanti Kecamatan Padang Utara Kota Padang Tahun 2015. Penelitian survey analitik dengan desain cross sectional study, dilaksanakan pada bulan Februari-Agustus 2015. Populasi penelitian seluruh ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan diKelurahan Lolong Belanti sejumlah 35 orang. Teknik pengambilan sampel total sampling. Analisis univariat menggunakan analisis deskriptif sedangkan analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separoh (68,6%) responden tidak memberikan ASI eksklusif, kurang dari separoh (45,7%) responden melakukan kunjungan kehamilan tidak sesuai standar, dan lebih dari separoh (74,3%) responden melakukan kunjungan nifas tidak sesuai standar. Terdapat hubungan kunjungan kehamilan dengan pemberian ASI eksklusif dan terdapat hubungan antara kunjungan masa nifas dengan pemberian ASI eksklusif. Kata Kunci : Kunjungan Kehamilan, Kunjungan Nifas, dan Pemberian ASI Eksklusif
PENDAHULUAN
Indonesia
Upaya bidang kesehatan ibu dan anak
seperti
menyusui
penatalaksanaan
dini,
ASI
inisiasi
eksklusif
cakupan
melakukan
ibu
hamil
pemeriksaan
pertama (K1)
yang
kehamilan
pada trimester
pertama
dan
adalah sebesar 81,6 % dan frekuensi ANC
manajemen laktasi semakin digalakan.
1-1-2 atau K4 sebesar 70,4 %. Tenaga
Ketiga program ini saling berkaitan satu
yang paling banyak memberikan pelayanan
sama lain. Tatalaksana manajemen laktasi
ANC adalah bidan (88%). Sementara itu
dan inisiasi menyusui dini yang optimal dan
terdapat
maksimal sangat mendukung tercapainya
mendapat pelayanan nifas pertama pada
ASI eksklusif (Maryunani, 2012).
periode 6 jam sampai 3 hari setelah
Rendahnya pemberian ASI Eksklusif merupakan
ancaman
%
ibu
bersalin
yang
melahirkan (KF1), periode 7 sampai 28 hari
tumbuh
setelah melahirkan (KF2) sebesar 51,8 %
kembang anak. Seperti di ketahui, bayi
dan periode 29 sampai 42 hari setelah
yang tidak di beri ASI setidaknya hingga
melahirkan (KF3) 43,4 %. Akan tetapi
usia 6 bulan lebih rentan mengalami
angka nasional untuk KF lengkap yang
kekurangan
menunjang
dicapai baru sebesar 32,1 %. Sedangkan
keberhasilan pemberian ASI eksklusif ,
persentase pemberian ASI eksklusif dalam
maka
pelaksanaanya
24 jam terakhir dan tanpa riwayat diberikan
harus di mulai dari program KIA (kesehatan
makanan dan minuman selain ASI pada
ibu dan anak) yaitu masa kehamilan,
umur 6 bulan hanya sebesar 30,2 %.
nutrisi.
dalam
bagi
81,9
Untuk
persiapan
segera setelah lahir dan pada masa post natal atau masa nifas (Maryunani, 2012). Ketika
seorang
ibu
Berdasarkan data dari Profil Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2013 ibu
melakukan
hamil yang ada di Kota Padang dengan
kunjungan kehamilan dan kunjungan nifas,
capaian K1 sebanyak 19.486 orang (97%)
ibu tersebut akan mendapatkan pendidikan
dan K4 sebanyak 18.469 orang (92,1%).
atau penyuluhan dan informasi tentang
Jika dibanding tahun 2012 capaian ini
kesehatan dan gizi termasuk informasi
hampir sama, yaitu capaian K1
persiapan
dengan
98,6 %, dan capaian K4 sebesar 92,2 %.
menyusui secara dini dengan posisi yang
Sementara itu ibu nifas yang mendapat
benar, teratur dan eksklusif. Kunjungan
pelayanan kesehatan nifas yaitu sebanyak
kehamilan dan kunjungan nifas merupakan
84,2 % dari 91,4 % ibu hamil yang
pelayanan
melakukan
pemberian
penting
ASI
untuk
memastikan
persalinan
sebesar
dengan
tenaga
kesehatan ibu serta mendukung persiapan
kesehatan. Cakupan ini sedikit turun jika di
pemberian
bandingkan dengan tahun 2012, ibu nifas
ASI
secara
eksklusif
(Maryunani, 2012). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 bahwa di
yang mendapat pelayanan kesehatan nifas sudah
melebihi
sebanyak 93,1 %.
target
(92
%)
yaitu
yang
Hasil studi lain diketahui bahwa
92,8 % sementara cakupan pelayanan
menjadi
kunjungan nifas sebesar 87,2 %. Cakupan
salah
satu
penyebab
kegagalan pemberian ASI eksklusif yaitu
pelayanan
kunjungan
kehamilan
dan
ibu memberikan susu formula terlalu dini
kunjungan
nifas
sangatlah
baik
kepada bayi ( 87,3 %) dengan alasan
sementara untuk cakupan pemberian ASI
produksi ASI sedikit sehingga ibu khawatir
eksklusif masih sangat rendah (41,4 %).
ASI tidak cukup untuk bayi. Kekhawatiran
Kemudian antara Kelurahan Lolong Belanti
ini muncul karena ibu kurang mendapatkan
dan Kelurahan Ulak Karang Selatan yang
informasi mengenai pemberian ASI baik
merupakan wilayah kerja Puskesmas Ulak
saat hamil maupun setelah melahirkan
Karang,
atau nifas (Fikawati, 2011).
cakupan ASI terendah yaitu Kelurahan
Di lihat dari cakupan pelayanan kunjungan
kehamilan
dan
ini
kelurahan
yang
mempunyai
Lolong Belanti (38,2%). Berdasarkan kajian
pelayanan
di atas perlu diketahui hubungan antara
kesehatan nifas, Puskesmas Ulak Karang
kunjungan kehamilan dan kunjungan nifas
memiliki jumlah cakupan kunjungan K1
dengan
yang cukup tinggi yaitu sekitar 99,8 % dan
Kelurahan
cakupan kunjungan kehamilan K4 sekitar
Padang Utara Kota Padang.
METODE PENELITIAN
penelitian
Jenis penelitian survey analitik dengan desain cross sectional study. Penelitian ini
data
pemberian Lolong
ASI
eksklusif
Belanti
di
Kecamatan
(total sampling). Pengumpulan
dilakukan
dengan
menggunakan
lembaran observasi dan kuesioner.
dilaksanakan di Kelurahan Lolong Belanti
Analisis univariat pada penelitian ini
Kecamatan Padang Utara Kota Padang
menggunakan
pada
melihat distribusi frekuensi dan presentase
bulan
Februari-Agustus
2015.
bayi usia
dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
Lolong
Analisis
untuk
dari
Kelurahan
variabel.
deskriptif
Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki 7-12 bulan yang ada di
tiap
statistik
bivariat
Belanti
Kecamatan
hubungan variabel independen dengan
Padang Utara Kota Padang
pada bulan
varibel dependen dengan melakukan uji
Juni tahun 2015 yang berjumlah 35 orang.
statistik
Semua
komputerisasi.
populasi
di
jadikan
subjek
chi
square
pada
program
HASIL PENELITIAN Analisis Univariat Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Kelurahan Lolong Belanti Padang Utara Kota Padang Tahun 2015 No Pemberian ASI Eksklusif f % . 1 Tidak ASI Eksklusif 24 68,6% 2 ASI Eksklusif 11 31,4% Jumlah Tabel 1 dapat dilihat bahwa lebih dari
35 100% responden tidak memberikan ASI secara
separoh (68,6%)
eksklusif.
Tabel 2.Distribusi Frekuensi Kunjungan Kehamilan di Kelurahan Lolong Belanti Kecamatan Padang Utara Kota Padang Tahun 2015 No . 1 2
Kunjungan Kehamilan
f
%
Tidak Sesuai Standar Sesuai Standar
16 19
45,7% 54,3%
Jumlah Tabel 2 dapat dilihat bahwa kurang
dari
separoh (45,7%) responden melakukan
35 100% kunjungan kehamilan tidak sesuai dengan standar
Distribusi Frekuensi Kunjungan Nifas Tabel 3. Distribusi Kunjungan Nifas di Kelurahan Lolong Belanti Kecamatan Padang Utara Kota Padang Tahun 2015 No Kunjungan Nifas f % . 1 Tidak Sesuai Standar 26 74,3% 2
Sesuai Standar
9
Jumlah Tabel 3 dapat dilihat bahwa lebih dari
35 kunjungan nifas
separoh (74,3%) responden melakukuan
standar.
25,7% tidak
100% sesuai
dengan
Analisis Bivariat Hubungan Kunjungan Kehamilan dengan Pemberian ASI Ekslusif Tabel 4. Hubungan Kunjungan Kehamilan dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Kelurahan Lolong Belanti Padang Utara Kota Padan Tahun 2015 Pemberian ASI Eksklusif Total Pvalue Tidak ASI ASI No. Kunjungan Kehamilan Ekslusif Eksklusif f % f % f % 1 Tidak Sesuai Standar 11 68,8% 5 31,2% 16 100% 0,008 2 Sesuai Standar 13 68,4% 6 31,6% 19 100% Jumlah
24
68,6%
11
31,4%
35
100%
Tabel 4 dapat dilihat bahwa presentase
dengan
responden yang tidak memberikan
kunjungan
ASI
responden
yang
kehamilan
(68,4%).
melakukan
sesuai Hasil
dengan
eksklusif hampir sama banyak antara
standar
uji
statistik
responden yang melakukan kunjungan
menggunakan uji chi-Square dengan α =
kehamilan tidak sesuai standar (68,8%)
0,05 di dapatkan nilai Pvalue 0,008.
Hubungan Kunjungan Nifas dengan Pemberian ASI Eksklusif Tabel 5. Hubungan Kunjungan Nifas dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Kelurahan Lolong Belanti Kecamatan Padang Utara Kota Padang Tahun 2015 Pemberian ASI Eksklusif Total Pvalue Tidak ASI ASI No. Kunjungan Nifas Ekslusif Eksklusif f
%
f
%
f
%
1
Tidak Sesuai Standar
20
76,9%
6
23,1%
26
100%
2
Sesuai Standar
4
44,4%
5
55,6%
9
100%
Jumlah
24
68,6%
11
31,4%
35
100%
dengan
0,003
Tabel 5 dapat dilihat bahwa presentase
bandingkan
responden yang tidak memberikan ASI
melakukan kunjungan nifas sesuai standar
eksklusif lebih banyak pada responden
yaitu
yang melakukan kunjungan nifas tidak
menggunakan uji chi-Square dengan α =
sesuai dengan standar yaitu 76,9% di
0,05 di dapatkan nilai Pvalue 0,003.
44,4%.
Pemberian PEMBAHASAN
responden
Hasil
makanan
uji
yang statistik
tambahan
yang
terlalu dini dapat menggangu pemberian
Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di Kelurahan
ASI eksklusif serta meningkatkan angka
Lolong Belanti Kecamatan Padang Utara
kesakitan
Kota Padang Tahun 2015,bahwa lebih
menimbulkan
dari separoh (68,6%) responden tidak
pertumbuhan dan perkembangan bayi
memberikan
(Maryunani, 2012).
ASI
secara
Eksklusif.
Pemberian ASI eksklusif adalah menyusui
pada
Hasil
ini
bayi
karena
dampak
negatif
penelitian
ini
dapat bagi
sejalan
bayi secara murni, bayi hanya di berikan
dengan hasil penelitian yang dilakukan
ASI saja tanpa tambahan cairan dan
oleh Sari Anugrah di Daerah Bantul pada
makanan lain kecuali obat sampai bayi
tahun 2011
usia 6 bulan. Para ahli berpendapat
(59,8%) responden tidak memberikan ASI
bahwa
secara
manfaat
ASI
akan
sangat
yaitu lebih dari separoh
eksklusif
kepada
bayinya.
meningkat bila bayi hanya di beri ASI saja
Selanjutnya penelitian yang di lakukan
selama 6 bulan pertama kehidupannya.
oleh Maria Pangkrasia di Wilayah Kerja Puskesmas Moragi Merauke pada tahun
2014
tentang
kunjungan
hubungan
ANC
frekuensi
dengan
riwayat
proses
awal
dari
pemberian
ASI
( Sulistyawati, 2011).
pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6
Setiap ibu hamil seharusnya mendapat
bulan menyatakan bahwa dari 42orang
perawatan
responden lebih dari separoh (70,1%)
dengan cara memeriksakan kehamilannya
responden tidak memberikan ASI secara
sesuai dengan kebijakan yang telah di
eksklusif.
tetapkan
kehamilannya
dan
secara
mampu
baik,
menerapkan
Kunjungan kehamilan merupakan
informasi pendidikan kesehatan yang di
suatu proses untuk memulai pemberian
dapatkan saat kunjungan kehamilan. Tetapi
ASI, sedangkan kunjungan nifas dan
pada kenyataannya ibu hanya menerima
pemberian
bertujuan
informasi yang sampaikan itu dengna
untuk mempertahankan keberlangsungan
percuma saja sehungga masih banyak ibu
pemberian
hamil belum mengerti dan mampu lebih
konseling ASI.
nifas
Akan
tetapi
pada
kenyataannya pada masa postpartum
dalam
pemberian ASI sudah di gantikan atau di
pendidikan kesehatan yang di berikan saat
modernisasi
melakukan kunjungan kehamilan terutama
dengan
pemberian
susu
formula. Hal ini dapat kita lihat dari 24
untuk
menerapkan
informasi
pemberian ASI eksklusif.
orang responden yang tidak memberikan ASI secara eksklusif, sebanyak 54,16% di
Hubungan
antaranya
Pemberian ASI Eksklusif
memberikan
susu
formula
pada masa post partum ketika produksi ASI belum lancar.
Kunjungan
Berdasarkan
Nifas
dengan
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kunjungan masa nifas dengan
Hubungan
Kunjungan
Kehamilan
pemberian ASI eksklusif. Selama masa
dengan Pemberian ASI Eksklusif
nifas
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
perubahan. pelayanan
dilakukan
merupakan cara penting untuk memonitor
membuktikan bahwa terdapat
ibu
akan
berbagai
atau
dan
dengan
normal dan mengetahui secara dini bila
ASI
Eksklusif.
kesehatan
asuhan
hubungan antara kunjungan kehamilan pemberian
mendukung
mengalami
ada
pelayanan
dengan tujuan agar ibu dapat melalui masa
untuk
memastikan
nifasnya
menjamin ibu untuk melakukan persalinan
sehat.Kunjungan
di fasilitas kesehatan agar berjalan dengan
kesehatan ibu dapat terkontrol dengan
baik
baik.
normal,
serta
mendukung
Kunjungan
selamat
ditemukan
kesehatan ibu selama kehamilan dan
dan
dengan
yang
nifas
Kunjungan kehamilan merupakan suatu penting
penyimpangan
ibu
nifas ini
dan
bayi
dilakukan
agar
bertujuan
untuk
persiapan pemberian ASI secara eksklusif
mencegah, mendeteksi dan menangani
pada masa kehamilan
masalah-masalah
yang merupakan
yang
masa nifas (Saleha 2009).
terjadi
selama
Saat ibu melakukan kunjungan nifas petugas
berkewajiban
eksklusif. Akan tetapi pada kenyataannya
mendukung ibu dalam rangka pemberian
masih banyak ibu nifas yang enggan untuk
ASI
menyusui
melakukan kunjungan nifas yang sesuai
dengan baik dan tidak memperlihatkan
dengan standar itu sendiri. Kemudian ibu
tanda-tanda penyulit pemberian ASI serta
hanya menerima informasi yang diberikan
penyuluhan
saat melakukan kunjungan nifas tanpa
awal,
kesehatan
keberlangsungan pemberian ASI secara
memastikan
kesehatan
ibu
lainya
tentang
pemberian ASI eksklusif yang merupakan proses
untuk
menerapakannya.
mempertahankan
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan penelitian ini lebih dari separoh ibu yang memiliki balita tidak
usia 0-6 bulan di Kelurahan Lolong Belanti Kecamatan Padang Utara Kota Padang.
memberikan ASI eksklusif. Kurang dari
Guna mengoptimalkan pemberian
separoh ibu balita melakukan kunjungan
ASI ekslusi disarankan pada pemegang
kehamilan tidak sesuai dengan standar.
program
Lebih dari separoh ibu balita melakukan
mengoptimalkan penyuluhan tentang ASI
kujungan
nifas
tidak
eksklusif pada ibu hamil dan mengadakan
standar.
Ada
hubungan
kehamilan
dengan
sesuai
dengan
kunjungan
pemberian
ASI
eksklusif. Ada hubungan kunjungan nifas
di
kelas/kelompok tujuan
puskesmas
ibu
meningkatnya
menyusui
untuk
dengan
pemberian
ASI
eksklusif dimasyarakat.
dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi DAFTAR PUSTAKA Cadwell, Karin & Turner, Cindy. 2011. Buku Saku Manajemen Laktasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran (EGC) Fikawati, Sandra. 2011. Hubungan antara Frekuensi Pemeriksaan Nifas dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Sampai Umur 4 Bulan. Depok. Dari : http://www.jurnal.asi.nifas.go.id/wpcontent/download.php?id=56. Di akses Maret 2015 Gandita, 2010. Hubungan Frekuensi Kunjungan Nifas dengan Tingkat Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif. Sleman. Dari : http : // www. jurnal. asi. nifas. go.id/ wp-content/download.php? id=56. Di akses Maret 2015
Hani, Umi et al. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika Kirimunun, Hesti. 2012. ASI Eksklusif dan Masa Nifas. Mopah. Dari : http://www.gizi.nifas.asi.go.id /download. Di akses Maret 2015 Lia Dewi, Vivian Nanny & Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika Lydia, 2009. Hubungan Kunjungan Nifas dengan Pemberian ASI Eksklusif. Sibolga Dari : http://www.gizi.nifas.asi.go.id /download. Di akses Maret 2015 Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi Menyusui Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi. Jakarta: Trans Info Media