Worksheet02
HUBUNGAN KECEPATAN KENDARAAN DENGAN KEBISINGAN YANG DITIMBULKAN Muhammad Guntur, Syaiful Program Studi Teknik Sipil Universitas Ibn Khaldun Bogor Jl. KH. Sholeh Iskandar KM. 2 Kedung Badak, Tanah Sareal Bogor email.
[email protected] ,
[email protected]
Abstrak Suara merupakan gelombang zat yang sampai ketelinga manusia, suara yang tidak dikehendaki disebut kebisingan. Kendaraan merupakan sumber utama kebisingan yang terjadi dijalan raya. Kecepatan kendaraan berpengaruh menimbulkan kebisingan dikarenakan semakin cepat laju kendaraan semakin tinggi putaran mesin dan interaksi antara roda dengan jalan semakin besar. Penelitian ini mengkaji tentang hubungan kecepatan kendaraan dengan kebisingan yang ditimbulkannya. Metode yang dipakai dalam perhitungan ini adalah menggunakan analisis linier berganda. Hasil dari kajian hubungan ini terdapat hubungan antara kecepatan kendaraan bermotor dengan suara yang ditimbulkannya sebesar 51,15 dBA. Kata kunci; kecepatan kendaraan, linier berganda dan kebisingan 1.
PENDAHULUAN
Pekonomian dan perkembangannya di daerah tertentu sangat mempengaruhi daerah lainnya. Perkembangan ini juga seiring dengan berkembanganya jaringan transportasi. Perkembangan transportasi ini meningkatkan jumlah arus lalu lintas dari tahun ke tahun.kesibukan lalu lintas disetiap waktu menyebabkan tingginya intensitas kendaraan. Dampak yang ditimbulkan adalah suara dari kendaraan bermotor mempengaruhi aktifitas dan kegiatan dalam lingkungan tertentu. Masjid Assalafiyah adalah salah satu tempat ibadah yang terletak di dekat dengan jalan raya. Lokasi masjid berada di Jalan HR Edi Sukma KM 22 kecamatan Cigombong kabupaten Bogor. Jalan ini merupakan jalan arteri primer yang menghubungkan anatara kabupaten Sukabumi dengan kabupaten Bogor. Jalan ini setiap hari tergolong padat dan ramai sehingga berpotensi menjadi sumber Kebisingan akibat terjadinya peningkatan jumlah kendaraan dan kecepatan kendaraan. Adapun tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara kecepatan kendaraan bermotor dengan kebisingan yang ditimbulkan. Dari tujuan ini diharapkan dapat memberikan solusi alternatif untuk dinas terkait di kabupaten Bogor untuk meminimalkan tingkat kebisingan yang ditimbulkan.
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecepatan kendaraan Kecepatan didefinisikan sebagai jarak yang dapat ditempuh suatu kendaraan per satuan waktu. Kecepatan dapat diukur sebagai kecepatan titik, kecepatan perjalanan, kecepatan ruang dan kecepatan gerak. Waktu perjalanan bergerak dapat diperoleh dari metode kecepatan setempat [2]. Hubungan antara kecepatan, volume dan Kepadatan dapat digambarkan secara grafis dengan menggunakan persamaan matematis yang merupakan dasar dari pergerakan arus lalu lintas [6]. Kecepatan arus bebas didefinisikan sebagai kecepatan pada tingkat nol, yaitu kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika mengendarai kendaraan Bermotor tanpa dipengaruhi oleh kendaraan lain di jalan [3]. 2.2 Kebisingan Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan. Usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam satuan desible disingkat dBA [4]. Berdasarkan efeknya ada dua jenis gangguan yaitu Temporarsily Threshold Shifts (TTS) yaitu melemahnya kemampuan pendengaran seseorang ketika terpapar kebisingan yang cukup intensif dan Permanent Threshold Shifts (PTS) yaitu melemahnya secara permanen kemampuan pendengaran seseorang karena terpapar kebisingan yang bersifat mendadak [5]. Ada pengaruh jarak terhadap kebisingan yang ditimbulkan kendaraan bermotor [7,9], selanjutnya pengaruh kecepatan sepeda motor dan pengaruh arus kendaraan bermotor terhadap kebisingan [8,10]. Penambahan kecepatan kendaraan bermotor 1,870 km/jam didepan RS PMI Bogor didapatkan nilai kebisingan sebesar 51,649 dBA [11]. 2.3 Analisis Data dan Korelasi Korelasi adalah hubungan antara dua variabel bebas atau lebih secara bersama-sama dan dihubungkan dengan variabel terikatnya, sehingga dapat diketahui berapa besarnya kontribusi variabel bebas yang menjadi objek penelitian terhadap variabel terikatnya [1]. 3.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini disajikan metode penelitian seperti Gambar 1 dibawah ini.
Gambar 1 Metode Penelitian 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dari Penelitian Hasil perhitungan kecepatan berdasarkan panduan Bina Marga adalah sebagai berikut dimana diambil satu sampel data sepeda motor untuk rentang waktu 15 menitan dengan rincian U = d/t atau jarak dibagi dengan waktu. Jarak yang diambil adalah 75 m (untuk jalan Arteri Primer). Contoh perhitungan. Data waktu yang dibutuhkan dalam rentang 75 ma adalah Waktu yang dibutuhkan (t) = 12,20 detik Jarak pengamatan (d) = 75 m Jumlah kendaraan/spm (s) = 992 kendaraan Didapatkan hasil seperti dibawah ini. Kecepatan (Us) = 75/1000 12,2/3600 = 22,14 km/jam
Berdasarkan hasil perhitungan untuk masing-masing kegiatan didapatkan variasi dan fluktuasi masing-masing kecepatan kendaraan bermotor. Hasil-hasil yang diperoleh ini menunjukkan bahwa ada jam sibuk yang sangat mempengaruhi kecepatan kendaraan Bermotor. Hasil ini ditunjukkan dalam Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1 Hasil kecepatan maksimum kendaraan bermotor No Kendaraan Kecepatan maksimum km/jam 1 Sepeda Motor 33,26 Mobil pribadi 30,38 Mobil angkutan umum 29,74 Mobil angkutan barang 29,30 2 Sepeda Motor 35,42 Mobil pribadi 32,40 Mobil angkutan umum 30,38 Mobil angkutan barang 28,80 3 Sepeda Motor 33,42 Mobil pribadi 30,35 Mobil angkutan umum 29,59 Mobil angkutan barang 28,84 4 Sepeda Motor 32,51 Mobil pribadi 29,92 Mobil angkutan umum 27,32 Mobil angkutan barang 26,93 Berikut ini juga ditampilkan hasil perhitungan SLM yang didapatkan apada hari yang sama berdasarkan hari penelitian yang sama juga. Hasil perhitungan SLM yang didapatkan ditampilkan dalam Tabel 2 dibawah ini. Tabel 2 Hasil perhitungan tingkat kebisingan SLM No Jenis SLM berdasarkan jarak 1 SLM 1 jarak 0,00 m SLM 2 jarak 5,00 m SLM 3 jarak 7,50 m 2 SLM 1 jarak 0,00 m SLM 2 jarak 5,00 m SLM 3 jarak 7,50 m 3 SLM 1 jarak 0,00 m SLM 2 jarak 5,00 m SLM 3 jarak 7,50 m 4 SLM 1 jarak 0,00 m SLM 2 jarak 5,00 m SLM 3 jarak 7,50 m
SLM dBA 81,66 73,19 66,64 83,27 78,88 65,34 85,24 77,84 63,70 83,43 74,19 62,51
4.2 Pembahasan dari Hasil dari Penelitian Pembahasan analysis pada hari pertama untuk jarak 0,00 m 5,00 m dan 7,50 m dari tepi jalan raya adalah hasil statistic uji yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kecepatan kendaraan bermotor terhadap kebisingan rendah dan tidak ada pengaruh signifikan antara kecepatan dan kebisingan pada SLM 1, SLM 2 dan SLM 3. Selanjutnya pembahasan analysis pada hari kedua untuk jarak 0,00 m dari tepi jalan raya adalah hasil statistic uji yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara kecepatan kendaraan bermotor terhadap Kebisingan rendah dan tidak ada pengaruh signifikan antara kecepatan dan kebisingan pada SLM 1. Akan tetapi untuk jarak 5,00 m dan 7,50 m hasil keputusan hipotesis hubungan kecepatan terhadap kebisingan sedang dan memberikan pengaruh yang cukup signifikan antara kecepatan kendaraan terhadap kebisingan pada SLM 2 dan SLM 3. Pembahasan analysis pada hari ketiga untuk jarak 0,00 m , 5,00 m dan 7,50 dari tepi jalan raya adalah hasil statistic uji yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara kecepatan kendaraan bermotor terhadap kebisingan rendah dan tidak ada pengaruh signifikan antara kecepatan dan kebisingan pada SLM 1, SLM 2 dan SLM 3. Pada hari keempat untuk jarak 0,00 m , 5,00 m dan 7,50 dari tepi jalan raya adalah hasil statistic uji yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara kecepatan kendaraan bermotor terhadap kebisingan rendah dan tidak ada pengaruh signifikan antara kecepatan dan kebisingan pada SLM 1, SLM 2 dan SLM 3. Berikut ditampilkan dalam Tabel 3 hasil uji statistic dan rekapitulasi perhitungannya. Tabel 3 Pembahasan rekapitulasi Hasil perhitungan tingkat kebisingan SLM No Hari SLM berdasarkan jarak Nilai R Hubungan 1 Pertama SLM 1 jarak 0,00 m 0,212 RENDAH SLM 2 jarak 5,00 m 0,239 RENDAH SLM 3 jarak 7,50 m 0,249 RENDAH 2 Kedua SLM 1 jarak 0,00 m 0,305 RENDAH SLM 2 jarak 5,00 m 0,404 SEDANG SLM 3 jarak 7,50 m 0,559 SEDANG 3 Ketiga SLM 1 jarak 0,00 m 0,196 SGT RENDAH SLM 2 jarak 5,00 m 0,316 RENDAH SLM 3 jarak 7,50 m 0,304 RENDAH 4 Keempat SLM 1 jarak 0,00 m 0,254 RENDAH SLM 2 jarak 5,00 m 0,345 RENDAH SLM 3 jarak 7,50 m 0,043 SGT RENDAH
5.
KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan antara kecepatan kendaraan bermotor dengan tingkat kebisingan pada hari kedua dengan jarak 7,50 m pada SLM 3 dengan nilai R sebesar 55,90% dan tingkat kebisingan sebesar 51,15 dBA. DAFTAR PUSTAKA [1] D. Priyatno, 2010, “Seri CD Software Olah Data Statistik dengan Program PSPP,” penerbit Mediakom, Yogyakarta. [2] Ditjen Bina Marga, 1990. ”Panduan Survai dan Perhitungan Waktu Perjalanan Lalu lintas,” Jakarta. [3] Ditjen Bina Marga, 1997. “Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), “ Jakarta. [4] Menteri Negara Lingkungan Hidup. 1996, “Baku Tingkat Kebisingan, Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-48/MENLH/1996/ 25 Nopember 1996, Jakarta. [5] H.S. Huboyo dan S.Sumiyati. 2008. “Buku Ajar Pengendalian Bising dan BAU,” Universitas Diponegoro, Semarang. [6] O.Z. Tamim, 1992, “Hubungan Volume, Kecepatan dan Kepadatan Lalu lintas di Ruas Jalan HR. Rasuna Said Jakarta,” Institut Teknologi Bandung, Bandung. [7] SYAIFUL, SYAIFUL (2005) ANALISIS KEBISINGAN ARUS LALU LINTAS DAN GEOMETRI JALAN DI KAWASAN SIMPANG LIMA KOTA SEMARANG. Masters thesis, program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Diponegoro University, INSTITUTIONAL REPOSITORY. [8] Syaiful, “Road Map Kebisingan Yang Ditimbulkan Kendaraan Bermotor Di Kota Bogor (Kajian Seksi III untuk Kasus Di Depan SDN Cibuluh 1 No. 222 Kota Bogor),” di Prosiding Konteks 9 Konferensi Nasional Teknik Sipil 9, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Hasanuddin, Makassar. [Online]. No. Buku: 579.FT.28.09.15, 7-8 Oktober 2015, hlm. 951-954. Available: http://konteks.id/arsip/konteks-9/ [9] Syaiful, “Tingkat Kebisingan Akibat Kendaraan Bermotor Di Depan Rumah Sakit Hermina Bogor,” di Seminar Nasional Teknik Sipil V 2015, Universitas Muhammadiyah Surakarta. [Online]. tanggal 19 Mei 2015. Available: https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/6479/Paper_Syaiful.pdf ?sequence=1&isAllowed=y
[10] Syaiful, “RoadMap Kebisingan yang Ditimbulkan Kendaraan Bermotor di Kota Bogor (Kajian Seksi IV untuk Kasus di Depan Masjid Agung Bogor),” di Prosiding The 18th FSTPT International Symposium Unila, Universitas Lampung, Bandar Lampung. [Online]. August 28, 2015. Available: http://fstpt.unila.ac.id/wp-content/uploads/2015/08/T218.docx [11] Syaiful, (2016, January), “Noise Analysis Caused by Vehicle Speed in Front of RS PMI Bogor,” International Journal of Advanced Research (2016). [Online]. Volume 4, Issue 1, pp. 772-779. Available: http://www.journalijar.com/article/7687/noise-analysis-caused-by-vehicle-speedin-front-of-rs-pmi-bogor/