perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN JADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Oleh : Della Arginia Octaviadon R 0107019
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN JADIAN HYPEREMESIS GRAVIDARUM
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Oleh : Della Arginia Octaviadon R 0107019
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Della Arginia Octaviadon. R0107019. Hubungan Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum. Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dari kehidupan seorang wanita. Dukungan suami penting untuk kehamilan ibu dalam menghadapi segala keluhan kehamilannya. Mual dan muntah adalah gejala yang wajar akan tetapi mual dan muntah yang berat yang berlangsung sampai 4 bulan disebut hyperemesis gravidarum. Angka insidensi kejadian tersebut 3-20 per 1000 kehamilan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum . Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pada penelitian ini populasi targetnya adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi. Jumlah sampel sebanyak 44 responden diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik analisa data yang digunakan yaitu Chi Square (α = 0,05). Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar ibu hamil mendapat dukungan dari suami dan tidak menderita hyperemesis gravidarum . Dari hasil uji statistik menghasilkan nilai x2= 10,910 dan nilai p = 0,001. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum.
Kata Kunci : Dukungan suami, Hyperemesis Gravidarum
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelasaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan Dukungan Suami terhadap kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum”. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Saint Terapan Program Studi Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, antara lain kepada: 1. Prof. Dr. dr. Zainal AA SpPD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta 2. H. Tri Budi Wiryanto, dr. Sp.OG (K) selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta 3. Mochammad Arief Tq, dr, MS, PHK selaku Ketua Tim KTI Studi D-IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta 4. Ika Sumiyarsi, SSiT, M.Kes selaku Pembimbing Utama 5. M.Nur Dewi K, Amd, SST, M.Kes selaku Pembimbing Pendamping 6. Endang Listyaningsih, dr, M.Kes selaku Penguji 7. Agus Eka N.Y, SST, M.Kes selaku Penguji 8. Seluruh staf D-IV Kebidanan FK UNS yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. drg. H. Hendro Wahyudiono selaku Direktur RSUD Dr.Soeroto Ngawi 10. Ibu-ibu hamil yang telah bersedia menjadi subyek pada Karya Tulis Ilmiah ini 11. Teman-teman D-IV Kebidanan FK UNS yang selalu memberikan dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini 12. Keluarga yang selalu memberi dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini menjadi lebih baik. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin
Surakarta, Juli 2011 Della Arginia Octaviadon
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN VALIDASI ................................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ .iii ABSTRAK ...................................................................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................... v DAFTAR ISI ................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 2 C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 5 B. Kerangka Konsep ......................................................................... 12 C. Hipotesis ....................................................................................... 12 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian .......................................................................... 13 B. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 13 commit to user C. Populasi Penelitian ....................................................................... 13
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Sampel ......................................................................................... 14 E. Definisi Operasional ..................................................................... 15 F. Cara Kerja ..................................................................................... 16 G. Rencana Pengolahan dan Analisis Data ....................................... 21 BAB IV HASIL PENELITIAN A.Gambaran Lokasi Penelitian ......................................................... 23 B. Analisis Univariat ......................................................................... 24 C. Analisis Bivariat ........................................................................... 28 BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden .............................................................. 30 B. Dukungan Suami terhadap Kehamilan ......................................... 32 C. Kejadian Hyperemesis Gravidarum ............................................. 32 D. Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum .................................................................................. 33 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ................................................................................... 36 B. Saran ............................................................................................. 36 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Definisi Operasional ..................................................................... 15 Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Dukungan Suami pada Ibu Hamil ................... 17 Tabel 3.3.Kisi-kisi Kuesioner Kejaadian Hyperemesis Gravidarum .............. 19 Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ................................ 24 Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........................ 25 Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .......................... 25 Tabel 4.4 Dukungan Suami terhadap kehamilan dengan kejadian Hyperemesis Gravidarum ..................................................................................... 28 Tabel 4.5 Chi Square Test ............................................................................... 29
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kerangka Konsep ....................................................................... 12 Gambar 4.1 Diagram Prosentase Skor pada Indikator Dukungan Suami terhadap Kehamilan ………………………………………......... 26 Gambar 4.2 Prosentase Dukungan Suami terhadap Kehamilan ..................... 27 Gambar 4.3 Prosentase Kejadian Hyperemesis Gravidarum .......................... 27
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.
Jadwal Penelitian
Lampiran 2.
Lembar Permohonan menjadi Responden
Lampiran 3.
Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent)
Lampiran 4.
Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 5.
Surat Permohonan Ijin Penelitian dan Pengambilan Data
Lampiran 6.
Surat Persetujuan Pelaksanaan Penelitian dan Pengambilan Data
Lampiran 7.
Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 8.
Rekapitulasi Data Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 9.
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 10. Data Hasil Penelitian Lampiran 11. Hasil Uji Chi Square Hubungan Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Lampiran 12. Lembar Tabel Nilai Chi Square Lampiran 13. Lembar Tabel Nilai-nilai r Product Moment Lampiran 14. Lembar Konsultasi Pembimbing I Lampiran 15. Lembar Konsultasi Pembimbing II
commit to user
xi
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita. Proses ini akan menyebabkan terjadinya perubahan fisik, mental dan sosial yang dipengaruhi beberapa faktor diantaranya faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi. Psikologis ibu hamil cenderung lebih labil daripada wanita yang tidak hamil sehingga memerlukan banyak dukungan dari keluarga terutama suami. Dukungan suami penting untuk kehamilan ibu. Terkadang ibu dihadapkan pada situasi ketakutan dan kesendirian, sehingga suami diharapkan selalu memotivasi, membantu dan mendampingi ibu hamil dalam menghadapi keluhan kehamilannya agar ibu tidak merasa sendirian karena kecemasan ibu yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan ibu menurun, kelemahan fisik dan mual muntah berlebihan (Asrinah, 2010 ; Sulistyawati, 2009). Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multi gravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 commit to user
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut hyperemesis gravidarum (Wiknjosastro, 2006). Hyperemesis gravidarum yang tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat menyebabkan kematian pada ibu hamil. Angka insidensi kejadian tersebut 3-20 per 1000 kehamilan (Kurniawati, 2009). Menurut data statistik yang dikeluarkan WHO sebagai badan PBB yang menangani masalah bidang kesehatan, tercatat angka kematian ibu dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai 515.000 jiwa setiap tahun. Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Dr.Soeroto Ngawi selama bulan Januari-Desember 2010 terdapat 660 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya, dari data tersebut didapatkan 72 ibu hamil mengalami hyperemesis gravidarum. Sedangkan pada bulan Januari 2011 terdapat 75 ibu hamil yang memeriksakan kehamilan, dari data tersebut 50 ibu hamil dengan umur kehamilan 0-16 minggu. Penulis juga melakukan wawancara
kepada 8 ibu hamil yang mengalami hyperemesis
gravidarum, 5 diantaranya tidak ditemani suami saat memeriksakan kehamilan karena suami sibuk bekerja. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk memilih judul “ Hubungan Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum ”.
B. Rumusan Masalah “Adakah hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan commit to user kejadian hyperemesis gravidarum?”
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum . 2. Tujuan Khusus a) Mengetahui dukungan suami terhadap kehamilan. b) Mengetahui kejadian hyperemesis gravidarum . c) Menganalisa hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum .
D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan awal untuk penelitian tentang hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. 2. Aplikatif a) Bagi Peneliti Hasil
penelitian
ini
diharapkan
berguna
untuk
sarana
menerapkan ilmu yang berkaitan dengan hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. b) Bagi Suami Memberikan
masukan
bagi
suami
tentang
commit to user dukungan suami terhadap kehamilan dalam mencegah
pentingnya terjadinya
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
hyperemesis gravidarum dan mewujudkan kehamilan yang sehat . c) Bagi Masyarakat Khususnya pada pasangan suami istri sebagai masukan yang bermanfaat untuk peningkatan respon positif dalam menghadapi kehamilan.
commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Dukungan Suami terhadap Kehamilan Dukungan secara harfiah yaitu gendongan, sokongan, bantunan. Suami adalah pria yang menjadi pasangan hidup seorang istri atau perempuan (Poerwadarminta, 2005). Dukungan suami merupakan salah satu sumber dukungan sosial yang berasal dari lingkungan keluarga. Peran keluarga khususnya suami sangat diperlukan bagi ibu hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami pada kehamilan akan mempererat hubungan antara anak ayah dan suami istri. Dukungan yang diperoleh ibu hamil akan membuatnya tenang dan nyaman dalam kehamilannya untuk mewujudkan kehamilan yang sehat (Asrinah, 2010). Irianti (2010) menyebutkan bentuk dukungan sosial dapat dibagi menjadi lima jenis berbeda sesuai dengan kebutuhannya, yaitu : a) Dukungan harga diri diperlukan untuk membantu pemecahan masalah individu, seperti keraguan terhadap kemampuan diri. Dukungan dapat berupa perhatian, dorongan, sapaan atau kasih sayang. b) Dukungan informasi adalah pemberian dukungan dengan memberi informasi
untuk
menyelesaikan commit to user
masalah.
Dukungan
dapat
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
berupa informasi, saran, nasihat pemecahan masalah dan umpan balik. c) Dukungan instrumental adalah bantuan nyata dalam bentuk materi atau benda yang dibutuhkan guna meringkankan beban individu. d) Dukungan kedekatan sosial yang diwujudkan dengan terbinanya hubungan antar individu dalam lingkungan tempat ia berada untuk menghindari individu dari kesepian dan kesendirian. e) Dukungan motivasi yang bertujuan agar individu termotivasi untuk segera mencari penyelesaian masalah. 2. Hyperemesis Gravidarum a) Pengertian Hyperemesis gravidarum merupakan mual muntah persisten pada ibu hamil sehingga mengakibatkan penurunan berat badan >5% dari berat badan sebelum hamil dan ketonuria (karena gangguan metabolisme) (Kurniawati, 2009). Hyperemesis gravidarum merupakan mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan seharihari karena keadaan umumnya menjadi buruk karena terjadi dehidrasi (Manuaba, 2009). Hyperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan yang
terjadi
pada
ketidakseimbangan
wanita kadar
hamil
sehingga
menyebabkan
elektrolit,
dehidrasi,
ketosis,
kekurangan nutrisi (Runiari, 2010). commit to user
dan
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b) Etiologi Penyebab dari hyperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa teori menyebutkan beberapa penyebab terjadinya hyperemesis gravidarum sebagai berikut : 1) Faktor adaptasi dan hormonal Yang termasuk dalam ruang lingkup faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, wanita primigravida, dan overdistensi rahim pada hamil ganda dan hamil mola hidatidosa. Peningkatan kadar progesteron, estrogen, HCG dapat menjadi faktor pencetus mual dan muntah. Peningkatan hormon progesterone
menyebabkan
otot
polos
pada
sistem
gastrointestinal mengalami relaksasi, hal itu menyebabkan penurunan motilitas lambung sehingga pengosongan lambung melambat (Runiari, 2010). 2) Faktor psikologis Komponen psikologis juga berperan terhadap parahnya mual dan muntah serta perkembangan hyperemesis gravidarum. Kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan, tekanan pekerjaan dan pendapatan, dan rumah tangga yang retak dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah (Runiari, 2010). 3) Faktor alergi Alergi sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
anak. Adanya histamine sebagai pemicu dari mual dan muntah pada kehamilan. Mual dan muntah berlebihan juga terjadi pada klien yang sangat sensitif terhadap sekresi korpus luteum (Kurniawati, 2009 ; Runiari, 2010). c) Patofisiologi Patofisiologi hyperemesis gravidarum masih belum jelas, namun peningkatan kadar progesteron, estrogen, dan human chorionic gonadotropin (HCG) dapat menjadi faktor pencetus mual dan muntah. Refluks esophagus, penurunan motilitas lambung, dan penurunan sekresi asam hidroklorid juga berperan dalam terjadinya mual dan muntah. Mual muntah ini dapat diperberat oleh faktor psikologis, spiritual, lingkungan dan sosiokultural (Runiari, 2010). d) Jenis Hyperemesis Gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan : 1) Tingkat I Ciri-ciri : muntah terus menerus, ibu merasa lemah, tidak ada nafsu makan, berat badan menurun, nyeri pada epigastrum, nadi meningka 100x/menit dan tekanan darah sistol menurun, turgor kulit berkurang, lidah mengering dan mata cekung, suhu tubuh meningkat. 2) Tingkat II Ciri-ciri : penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kulit menurun, lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun dan nadi meningkat, suhu naik, mata ikteris, berat badan turun, mata cekung, hemokonsentrasi, oliguria,
dan
konstipasi,
napas
berbau
aseton
(karena
mempunyai aroma khas dan dapat pula ditemukan dalam urine). 3) Tingkat III Ciri-ciri : KU lebih parah, muntah berkurang/berhenti, tekanan darah turun, nadi meningkat, dan suhu naik, dehidrasi makin jelas, terjadi gangguan faal hati, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, komplikasi pada susunan saraf. e) Diagnosis (1) Amenorea disertai mual mual hebat, pekerjaan sehari-hari terganggu. (2) Nadi meningkat 100x/menit , tekanan darah menurun. (3) Fisik : ada tanda dehidrasi, kulit pucat, ikterus, berat badan menurun, inspekulo serviks berwarna biru (livide). (4) Pemeriksaan USG : untuk mengetahui kesehatan kehamilan dan mengetahui kemungkinan kehamilan kembar. (5) Laboratorium : kenaikan relatif hemoglobin dan hematokrit, adanya proteinurine. (6) Pada keluhan hyperemesis gravidarum yang berat perlu dipertimbangkan faktor dan terapi psikologis. commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f) Pengobatan/ Pengelolaan 1) Isolasi dan pengobatan psikologis Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah dan peredaran udara yang baik, hanya dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar klien sampai muntah berhenti dan klien mau makan. Kadang-kadang dengan tanda isolasi dan gejala-gejala akan berkurang/hilang tanpa pengobatan. Perlu diyakinkan kepada klien bahwa penyakit dapat disembuhkan. Berikan motivasi untuk menghilangkan rasa takut karena kehamilannya , kurangi pekerjaannya, serta menghilangkan masalah/konflik yang menjadi latarbelakang tejadinya penyakit ini. 2) Pemberian cairan pengganti Pada kasus hyperemesis gravidarum sering terjadi dehidrasi maka tindakan yang dilakukan adalah rehidrasi yaitu mengganti cairan tubuh yang hilang ke volume normal, osmolaritas yang efektif dan komposisi cairan yang tepat untuk keseimbangan asam basa. Diberikan cairan parenteral yaitu glukosa 5%-10% untuk mengatasi dehidrasi. 3) Obat-obatan Pengobatan yang diberikan tidak bersifat teratogenik. Obat yang diberikan diantaranya adalah sedative ringan, anti alergi, obat anti mual muntah, vitamin. commit to user
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4) Penghentian kehamilan Pada
sebagian
kasus
pengobatannya, perlu
yang
tidak
berhasil
dalam
dipertimbangkan untuk mengakhiri
kehamilan. (Wiknjosastro, 2009) 3. Hubungan dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan psikologis pada wanita hamil adalah keluarga yang cukup terutama suami. Hal ini akan sangat mempengaruhi, membuat merasa tenang dan nyaman serta membantu mengurangi rasa cemas, takut, dan bingung pada ibu dalam menjalankan kehamilannya (Bahiyatun, 2010). Dukungan yang dapat diberikan adalah memberi ketenangan pada istri, mengantarkan ibu memeriksakan kehamilannya, memenuhi keinginan ibu hamil yang mengidam, mengingatkan minum tablet besi, membantu melakukan kegiatan rumah tangga dan memberi pijatan ringan bila istri merasa lelah/capek. Walaupun
suami
melakukan tindakan kecil, tindakan tersebut mempunyai makna yang berarti dalam meningkatkan kesehatan psikologis kearah yang lebih baik. Diharapkan dengan dukungan suami, istri dapat melewati kehamilan dengan perasaan senang dan tanpa depresi. Keluarga juga harus membantu dan mendampingi ibu dalam menghadapi keluhan kehamilannya agar ibu tidak merasa sendirian karena kecemasan ibu commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan menurun, kelemahan fisik, dan mual muntah berlebihan (Jhaquin, 2010).
B. Kerangka Konsep
Dukungan suami terhadap kehamilan
Ada dukungan suami : a. Harga diri b. Informasi c. Instrumental d. Kedekatan sosial e. Motivasi
Tidak ada dukungan suami : kondisi rumah tangga yang tidak harmonis Keluhan kehamilan : 1. kecemasan nafsu makan berkurang 2. kelemahan fisik
Hyperemesis Gravidarum
Keterangan : : diteliti : tidak diteliti
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
C. Hipotesis Ada hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hiperemesis gravidarum. commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan observasional
analitik
dengan
pendekatan
cross
sectional
untuk
mempelajari hubungan antara variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Pada penelitian ini dukungan suami terhadap kehamilan sebagai variabel bebas dan kejadian hyperemesis gravidarum sebagai variabel terikat diukur secara bersamaan (Taufiqurrohman, 2009).
B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan April - Juni 2011.
C. Populasi Penelitian 1. Populasi Target Pada penelitian ini populasi targetnya adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi. 2. Populasi Aktual Pada penelitian ini populasi aktualnya adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan Mei 2011 sebanyak 50 orang. commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
D. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang periksa di RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan Mei Juni 2011. 1. Estimasi Besar Sampel Dari studi pendahuluan diketahui bahwa jumlah ibu hamil dengan umur kehamilan 0-16 minggu yang periksa di poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan Januari 2011 adalah 50 orang. Notoatmodjo (2006) menyatakan bahwa untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000, maka formula estimasi besar sampel yang digunakan adalah: 㐠
1
Keterangan:
N N d
1
N= Besar populasi
50 50 0,05
50 1,125
44,44
44
d = Tingkat kepercayaan
㐠 = Besar sampel yang diinginkan (0,05)
Namun, ukuran sampel yang diperoleh dari rumus ukuran sampel
apapun bukan merupakan harga mati, boleh kurang dan boleh lebih dari perhitungan rumus, dengan mempertimbangkan etika, biaya dan waktu (Murti, 2010). Ukuran sampel untuk penelitian adalah antara 30-500 (Sugiyono, 2008). 2. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dengan simple random sampling . Setiap ibu hamil dengan usia kehamilan 0-16 minggu yang memeriksakan kehamilan di Poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi pada bulan Mei sampai Juni 2011 yang memenuhi kriteria inklusi mempunyai kesempatan/peluang yang sama untuk menjadi responden. Sampel diambil secara acak kemudian didapatkan sampel yang representatif. 3. Kriteria Restriksi a. Kriteria Inklusi 1) Memiliki suami 2) Bersedia menjadi responden 3) Primigravida b. Kriteria Eksklusi 1) Ibu hamil yang buta huruf 2) Ibu hamil dengan usia kehamilan >16 minggu
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian: Tabel 3.1 Definisi Operasional Pengukuran Variabel Bebas : Dukungan Suami
Definisi Operasional Alat Ukur Segala bantuan yang diberikan suami kepada ibu untuk mewujudkan suatu kehamilan yang sehat dan psikologis yang lebih baik mencakup dukungan harga diri, informasi, instrumental, kedekatan sosial dan motivasi. commit to user
Skala
Kuesioner Nominal Mendukung: Apabila skor yang didapat>50% dari skor tertinggi Tidak mendukung :Apabila skor yang didapat ≤50% dari skor tertinggi
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Terikat : Kejadian Hyperemesis gravidarum
suatu keadaan mual muntah berlebihan yang terjadi pada ibu hamil dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menyebabkan dehidrasi dan kematian.
Kuesioner
Nominal
Terjadi: Apabila skor yang didapat >50% dari skor tertinggi Tidak terjadi : Apabila skor yang didapat ≤50% dari skor tertinggi
F. Cara Kerja 1. Intervensi Dalam penelitian ini kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan dan kuesioner kejadian hyperemesis gravidarum diberikan langsung kepada responden dan diisi langsung oleh responden. 2. Instrumentasi a.
Dukungan suami 1)
Alat ukur : kuesioner
2)
Cara pengukuran : Dalam penelitian ini kuesioner yang dipakai adalah kuesioner dengan skala Guttman berbentuk closedended dichotomy question yaitu dalam pertanyaan disediakan 2 jawaban (ya atau tidak) dan responden hanya memilih satu diantara jawaban tersebut (Nursalam,2008). Hasil yang diperoleh berupa nominal dikotomi (mendukung dan tidak mendukung) dengan kriteria: a) Apabila skor yang didapat responden <50% dari skor commit to user tertinggi, maka dianggap tidak mendukung
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b) Apabila skor yang didapat responden >50% dari skor tertinggi, maka dianggap mendukung (Hidayat, 2007) 3)
Kisi-kisi soal kuesioner Kuesioner berisi 30 pertanyaan tertutup dengan jawaban ya dan tidak. Pernyataan positif (favourable), jika jawaban “ya” akan diberi skor 1 dan jawaban “tidak” akan diberi skor 0, sebaliknya untuk pernyataan negatif (unfavourable), jika jawaban “ya” akan diberi skor 0 dan jika jawaban “tidak” akan diberi skor 1 (Azwar, 2005). Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Suami pada Ibu Hamil Indikator Dukungan
Nomor Soal Jumlah Item
Harga diri
1,3,5,17
Unfavourable () 16,18,20
Informasi
2,6,24,27
15
5
11,19
10,14
4
7,9,25,30
4,8,26
7
13,21,22
12,23,28,29
7
17
13
30
Instrumental Kedekatan Sosial Motivasi Total Soal
Favourable (+)
7
Sumber : Data Primer, 2011 b.
Kejadian Hyperemesis Gravidarum 1)
Alat ukur : kuesioner
2)
Cara pengukuran : Pengukuran kejadian Hyperemesis Gravidarum dapat dilakukan dengan lembar pertanyaan kuesioner yang commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
diberikan langsung pada responden dan diisi sendiri oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini berbentuk closedended dichotomy question yaitu dalam pertanyaan disediakan 2 jawaban (ya atau tidak) dan responden hanya memilih satu diantara jawaban tersebut (Nursalam,2008). Hasil yang diperoleh berupa nominal dikotomi (terjadi dan tidak terjadi) dengan kriteria: a) Apabila skor yang didapat responden <50% dari skor tertinggi, maka dianggap tidak terjadi. b) Apabila skor yang didapat responden >50% dari skor tertinggi, maka dianggap terjadi (Hidayat, 2007) 3) Kisi-kisi kuesioner Kuesioner berisi 20 pertanyaan tertutup dengan jawaban ya dan tidak. Pernyataan positif (favourable), jika jawaban “ya” akan diberi skor 1 dan jawaban “tidak” akan diberi skor 0, sebaliknya untuk pernyataan negatif (unfavourable), jika jawaban “ya” akan diberi skor 0 dan jika jawaban “tidak” akan diberi skor 1 ( Notoatmodjo, 2006). Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Kejadian Hyperemesis Gravidarum Indikator Hyperemesis Gravidarum Ciri-ciri hyperemesis gravidarum
Nomor Soal Favourable (+)
Unfavourable (-)
Jumlah Item
1,2,4,6,7,10, 12,14,16,17, 19,20 commit to user
3,5,8,9,11,13,15,1 8
20
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Total Soal
12
8
20
Sumber : Data Primer ,2011 3. Uji validitas dan Uji Reliabilitas Berdasarkan Supranto (2006), sebelum digunakan sebagai alat pengumpulan data, penting untuk menjamin bahwa data yang diperoleh dari responden mencerminkan informasi yang andal dan shahih maka kuesioner akan dilakukan uji coba terlebih dulu dengan validitas dan reliabilitas. Dalam pengujian validitas dan reliabilitas ini akan dibantu dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 17.00. Validitas dan reliabilitas dilakukan pada tanggal 4-29 April di RSUD Dr. Soeroto Ngawi dengan jumlah responden 30 orang. Uji coba dimaksudkan untuk mendapat instrumen yang benar-benar valid dan reliabel ( Notoatmodjo, 2002). Adapun langkah-langkah yang ditempuh antara lain : a) Uji validitas Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2008). Uji validitas dilakukan dengan analisis butir soal yaitu skor yang ada pada butir soal dipandang sebagai nilai x dan skor total dipandang sebagai nilai y. Selanjutnya dihitung dengan korelasi product moment. Setelah diperoleh harga rxy hasilnya dikonsultasikan dengan harga kritik product moment. Jika harga rxy commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
> rtabel maka dapat dikatakan butir itu valid dengan
a = 5%
(Notoatmodjo, 2006). Setelah dilakukan uji validitas dengan a = 5% dan rtabel = 0,36 kepada 30 responden maka didapatkan data yaitu pada kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan sebanyak 30 item, dari uji tersebut didapatkan 28 item yang valid dan 2 item yang tidak valid ( 20 dan 26). Selanjutnya 28 item yang valid dipergunakan untuk pengambilan data penelitian sedangkan 2 item yang tidak valid tidak digunakan untuk pengambilan data penelitian. 2 item yang tidak valid dihilangkan dari kuesioner karena item-item yang valid sudah mewakili indikator-indikator yang telah ditentukan. Pada kuesioner kejadian hyperemesis gravidarum terdiri dari 20 item, setelah dilakukan uji validitas didapatkan hasil 20 item valid sehingga semua item dipergunakan untuk pengambilan data penelitian. b) Uji Reliabilitas Reliabitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkalikali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2008). Menurut Hidayat (2007) perhitungan reliabilitas dapat menggunakan teknik Spearman Brown . Alat ukur dikatakan reliabel jika sebaliknya alat ukur dikatakan tidak reliabel jika commit to user
<
>
tabel,
tabel .
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Setelah dilakukan uji reliabilitas kepada 30 responden didapatkan data
lebih besar dari rtabel sebesar 0,36 yaitu 0,949 0,9
untuk kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan dan 0,956 0,9 untuk kuesioner kejadian hyperemesis gravidarum sehingga ehingga kedua kuesioner dinyatakan reliabel.
G. Pengolahan dan Analisis Data Hidayat (2007) menyebutkan dalam melakukan analisis data, terlebih dahulu data diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis dengan langkah: 1. Pengolahan Data a) Editing adalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh. Langkah dilakukan pada tahap pengumpulan atau setelah data terkumpul. b) Coding merupakan
kegiatan
pemberian
kode
numerik
(angka) terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. c) Entri data adalah memasukkan data ke komputer menggunakan aplikasi program SPSS ((Statistical cal Package For Social Science). d) Tabulating adalah pengklasifikasian engklasifikasian data agar dengan mudah dilakukan perhitungan statistik deskriptif.
commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Analisis Data a) Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan dengan hasil distribusi frekuensi dalam bentuk persentase atau proporsi dari tiap variabel penelitian. Distribusi
frekuensi
meliputi
dukungan
suami,
kejadian
hyperemesis gravidarum dan data pribadi responden. b) Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mencari hubungan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. Variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini menggunakan skala nominal maka analisa data yang digunakan adalah Uji Chi Square. Kriteria pengujian Ho ditolak bila X2 hitung > X2 tabel (α, df). Batas kemaknaan yang dipakai adalah taraf signifikan (α) 0,05 (Fajar, 2009). Uji Chi Square ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi program SPSS 17 (Dahlan, 2008).
commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi merupakan rumah sakit tipe C milik pemerintah kabupaten Ngawi yang didirikan pada tahun 1920. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto Ngawi berlokasi di Jl. Dr Wahidin No 27 Ngawi, berada di wilayah barat Propinsi Jawa Timur. Fasilitas yang ada di RSUD dr. Soeroto Ngawi terdiri dari 4 golongan yaitu : 1. Fasilitas Pelayanan Kesehatan Fasilitas pelayanan ada dua jenis yaitu : a.
Pelayanan rawat jalan Pelayanan rawat jalan merupakan pelayanan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang sakit dan tidak perlu diopname,
selama
proses
berlangsung
pasien
berada
dalam
pengawasan tenaga medis secara berkala. Pasien melakukan pemeriksaan di poliklinik sesuai dengan jenis penyakitnya (Poli THT, Poli Syaraf, Poli Fisioterapi, Poli Mata, Poli KIA/KB, Poli Anak, Poli Dalam, Poli Umum, Poli Bedah, Poli Gilut) lalu membeli obat di apotik sesuai dengan resep yang telah diberikan dokter dan pulang. b.
Pelayanan rawat inap. Pelayanan rawat inap memberikan pelayanan kepada masyarakat commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang sakit dan memerlukan perawatan di rumah sakit. 2. Fasilitas Perawatan Perawatan ada beberapa jenis yaitu pelayanan perawatan rawat darurat, pelayanan operasi, radiologi dan laboratorium. 3. Fasilitas Pendidikan dan Pelatihan Kerja Kegiatan dari fasilitas ini adalah penerimaan mahasiswa atau siswa sekolah kejuruan yang akan kerja praktek lapangan di RSUD D.Soeroto Ngawi. 4. Fasilitas Penunjang Fasilitas penunjang terdiri dari kegiatan administrasi, kegiatan farmasi, kegiatan gizi, dan kegiatan laundry.
B. Analisis Univariat 1. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Karakteristik
Frekuensi
Persentase(%)
<20 20-35
10
22,78
34
77,22
Total
44
100
Sumber : Data Primer, 2011 Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa responden yang memeriksakan kehamilannya di poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi umur <20 tahun yaitu sebanyak 10 orang (22,78%) dan umur 20-35 tahun commit to user sebanyak 34 orang (77,22%).
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Karakteristik a. b. c. d. e. f.
Tidak sekolah SD SMP SMA Diploma Sarjana
Total
Frekuensi
Prosentase (%)
3 5 5 15 7 9
6,82 11,36 11,36 34,1 15,91 20,45
44
100
Sumber : Data Primer, 2011 Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengenyam pendidikan SMA yaitu sebanyak 15 orang (34,10 %) dan sebagian kecil responden tidak pernah sekolah yaitu sebanyak 3 orang (6,82%). 3. Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Karakteristik a. b. c. d. e.
Buruh Petani Wiraswasta PNS Ibu Rumah Tangga
Total
Frekuensi
Prosentase (%)
3 4 7 14 16
6,82 9,09 15,91 31,82 36,36
44
100
Sumber : Data Primer, 2011 Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar responden menjadi ibu rumah tangga yaitu sebanyak 16 orang (36,36%) dan user buruh yaitu 3 orang (6,82%). sebagian kecil respondencommit bekerjatosebagai
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4. Dukungan Suami terhadap Kehamilan Dukungan suami terhadap kehamila kehamilan n pada responden dinilai berdasarkan seberapa banyak responden menjawab dengan pertanyaan pertanyaanpertanyaan pada kuesioner dukungan suami terhadap kehamilan. Hasil data perhitungan pada responden berdasarkan indikator dukungan suami terhadap kehamilan dapat dilih dilihat at pada diagram batang berikut ini : Gambar 4.1 Diagram prosentase skor pada indikator dukungan suami terhadap kehamilan 100.00
81.82
90.91
100 77.92
80.00
52.27
60.00
prosentase
40.00 20.00 0.00 Indktr1
Indktr2
Indktr3
Indktr4
Indktr5
Sumber : Data Primer, 2011 Berdasarkan diagram batang diatas ddapat diketahui bahwa skor pada indikator 1 ( harga diri) yaitu 252 (81,82%),, indikator 2 (informasi) yaitu 200 (90,91 (90,91%), indikator 3 ( instrumental ) yaitu 176 (100%), (100 indikator 4 ( kedekatan sosial ) yaitu 240 (77,92%),, dan indikator 5 ( motivasi ) yaitu 161 ((52,27%).
commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 4.2 Prosentase Dukungan Suami terhadap Kehamilan milan prosentase dukungan suami terhadap kehamilan 31.82 68.18
mendukung tidak mendukung
Sumber : Data Primer, 2011 Mayoritas responden menyatakan bahwa suami mendukung kehamilannya yaitu sebanyak 30 orang (68,18%) dan sebagian responden tidak mendapatkan dukungan suami yaitu sebanyak 14 orang (31,82%). 5. Kejadian Hyperemesis peremesis Gravidaru Gravidarum Gambar 4.3 Prosentase Kejadian Hyperemesis Gravidarum Prosentase Kejadian Hyperemesis Gravidarum
36.36 63.64
terjadi tidak terjadi
Sumber : Data Primer, 2011 Dari hasil perhitungan data dapat diketahui bahwa responden yang
commit to user mengalami hyperemesis peremesis gravidarum yaitu sebanyak 16 orang (36,36% 36,36%)
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sedangkan responden yang tidak mengalami hyperemesis gravidarum yaitu sebanyak 28 (63,64%).
C. Analisis Bivariat Analisis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dukungan
suami
terhadap
kehamilan
dengan
kejadian
hyperemesis
gravidarum adalah stastistik Chi Square dengan Statistical Programs For Social Science (SPSS) for windows maka didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Dukungan suami terhadap kehamilan dengan hyperemesis gravidarum Dukungan suami thd kehamilan Tidak mendukung Mendukung Total
Kejadian hiperemesis gravidarum Terjadi Tidak terjadi 10 4 5,1 % 8,9% 6 24 10,9% 19,1% 16 28
Total 14 30 44
Sumber : Data Primer,2011
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa terdapat 14 responden yang tidak mendapat dukungan dari suami. Sebanyak 10 responden ( 71,43%) menderita hyperemesis gravidarum dan 4 responden (28,57%) tidak menderita hyperemesis gravidarum. Responden yang mendapat dukungan dari suami yaitu sebanyak 30 orang, terdapat 6 responden (20%) menderita hyperemesis gravidarum dan 24 responden (80%) tidak menderita hyperemesis gravidarum.
commit to user
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tabel 4.5 Chi Square Test
Value a
Pearson Chi-Square
10.910
N of Valid Cases
44
Df 1
Asymp. Sig. (2-sided) .001
Dari tabel 4.5 dapat dilihat x2 hitung = 10,910 > x2 tabel = 3,841 dengan df=1 dan signifikasi p (0,001) < 0,05, maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Ha) diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum.
commit to user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dilakukan pembahasan dari penelitian hubungan dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum.
A. Karakteristik responden 1. Umur responden Data mengenai karakteristik responden memperlihatkan bahwa responden mempunyai rentang usia < 20 tahun dan 20-35 tahun. Sebagian besar responden berusia 20-35 tahun (77,22%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah siap untuk mengandung dan melahirkan karena tidak semua periode usia baik untuk mengandung dan melahirkan. Menurut Hartanto (2003), umur antara 20-35 merupakan periode usia yang terbaik untuk mengandung dan melahirkan. 2. Pendidikan responden Pendidikan merupakan upaya berperilaku dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberikan kesadaran pada sekelompok orang atau individu. Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia dalam membuka pikiran untuk menerima hal-hal baru dan berfikir secara alamiah (Notoadmodjo, 2003). Pada prinsipnya, pendidikan adalah proses untuk membentuk seseorang menjadi pribadi commit to user analisis terhadap apa yang yang mandiri dan mampu melakukan
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dihadapinya. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden (34,1%) mengenyam pendidikan setingkat SMA. Pendidikan setingkat SMA merupakan pendidikan tingkat menengah dimana tingkat pendidikan ini diharapkan seseorang akan cukup memiliki kemampuan untuk menerima informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan biologi reproduksi manusia. Tingkat pendidikan seorang wanita yang baik juga akan mempengaruhi bagaimana ia menyikapi proses kehamilan yang sedang dihadapi. 3. Pekerjaan responden Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan baik individu, kelompok atau masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 16 responden (36,36%). Pekerjaan merupakan kegiatan utama yang dilakukan untuk mencari nafkah. Lingkungan pekerjaan dapat mempengaruhi seorang wanita dalam menghadapi kehamilannya untuk bertukar pikiran yang salah satunya dipengaruhi oleh teman-teman di lingkungan kerja. Ibu rumah tangga yang biasa melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa bantuan orang lain saat ia hamil akan memperberat mual-muntah yang dialaminya sehingga berpotensi mengalami hyperemesis gravidarum (Wiknjosastro, 2006).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
32 digilib.uns.ac.id
B. Dukungan suami terhadap kehamilan Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 30 responden (68,18%) mendapat dukungan dari suami. Dukungan yang paling besar didapatkan responden adalah dukungan instrumental yaitu 100% dan dukungan yang paling kecil didapatkan adalah dukungan motivasi yaitu 52,27%%. Hal ini menunjukkan bahwa peran keluarga khususnya suami itu sangat penting dalam kehamilan. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan oleh suami pada kehamilan akan mempererat hubungan antara anak- ayah dan suami- istri. Dukungan yang diperoleh ibu hamil akan membuatnya tenang dan nyaman dalam mewujudkan kehamilan yang sehat. Dukungan suami yang dibutuhkan seorang istri dalam menghadapi masa kehamilannya tidak hanya berupa dukungan material misalnya uang, barangbarang dan material lain tetapi istri juga membutuhkan dukungan yang berupa perhatian, kasih sayang, pemberian informasi, saran, nasehat, kedekatan sosial agar ibu tidak kesepian, dan adanya motivasi untuk memecahkan masalah yang ia hadapi.
C. Kejadian Hyperemesis Gravidarum Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 44 responden primigravida didapatkan data yaitu sebanyak 16 responden (36,36%) menderita hyperemesis gravidarum dan sebanyak 28 responden (63,64%) tidak menderita hyperemesis gravidarum. Hasil tersebut menunjukkan bahwa commit to user
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
angka kejadian hyperemesis gravidarum pada primigravida cukup tinggi . Hal ini sesuai dengan teori bahwa hyperemesis gravidarum merupakan mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari hal ini disebabkan karena keadaan umumnya menjadi buruk dan terjadi dehidrasi yang terjadi pada 60-80% primigravida (Wiknjosastro, 2006).
D. Dukungan Suami terhadap Kehamilan dengan Kejadian Hyperemesis Gravidarum Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data bahwa responden yang tidak mendapat dukungan suami dan menderita hyperemesis gravidarum sebanyak 10 orang (22,73%), responden yang tidak mendapat dukungan suami tetapi tidak menderita hyperemesis gravidarum sebanyak 4 orang (9,09%), responden yang mendapat dukungan suami tetapi menderita hyperemesis gravidarum sebanyak 6 orang (13,64%), dan responden yang mendapat dukungan suami dan tidak menderita hyperemesis gravidarum sebanyak 24 orang (54,54%).
Hal ini memperlihatkan bahwa sebagian besar responden
mendapat dukungan suami terhadap kehamilannya dan tidak menderita hyperemesis gravidarum. Dari hasil analisis bivariat mengenai hubungan dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum dengan Uji Chi Square diperoleh nilai x2 hitung = 10,910 dan nilai p = 0,001. Kriteria pengujian Ho ditolak apabila x2 hitung > x2 tabel dan p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan yang commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dukungan suami terhadap kehamilan mempengaruhi terjadinya kejadian hyperemesis gravidarum. Hal ini sesuai dengan teori bahwa peran keluarga khususnya suami dalam kehamilan sangatlah penting karena ibu hamil mengalami banyak perubahan baik fisik maupun psikologis. Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan psikologis pada wanita hamil adalah keluarga terutama suami. Dukungan suami akan membuat merasa tenang dan nyaman serta membantu mengurangi rasa cemas, takut, dan bingung pada ibu dalam menjalankan kehamilannya (Bahiyatun, 2010). Istri diharapkan dapat melewati kehamilan dengan perasaan senang dan tanpa depresi. Keluarga juga harus membantu dan mendampingi ibu dalam menghadapi keluhan kehamilannya agar ibu tidak merasa sendirian karena kecemasan ibu yang berlanjut akan menyebabkan nafsu makan menurun, kelemahan fisik, dan mual muntah berlebihan (Jhaquin, 2010). Berdasarkan hasil penelitian dan teori yang ada maka dapat disimpulkan bahwa dukungan suami kehamilan mempengaruhi terjadinya hyperemesis gravidarum pada ibu hamil khususnya primigravida. memberikan
dukungan
misalnya
mengantarkan
Suami dapat ibu
memeriksakan
kehamilannya, memenuhi keinginan ibu hamil yang mengidam, mengingatkan minum tablet besi, membantu melakukan kegiatan rumah tangga dan memberi pijatan ringan bila istri merasa lelah/capek. Walaupun commit to user
suami melakukan
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tindakan kecil, tindakan tersebut mempunyai makna yang berarti dalam meningkatkan kesehatan psikologis kearah yang lebih baik.
commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian di Poli KIA/KB RSUD Dr.Soeroto Ngawi sebesar 68,18% responden menyatakan bahwa suami mendukung kehamilannya dan 31,82% responden menyatakan suami tidak mendukung kehamilannya. Jadi sebagian besar responden mendapatkan dukungan dari suami. 2. Responden yang menyatakan menderita hiperemesis gravidarum yaitu sebanyak 36,36% dan sebesar 63,64% responden menyatakan tidak menderita hyperemesis gravidarum. Jadi sebagian besar responden tidak menderita hyperemesis gravidarum. 3. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami terhadap kehamilan dengan kejadian hyperemesis gravidarum dengan nilai x2 hitung = 10,910 dan nilai p = 0,001.
B. Saran 1. Peneliti selanjutnya a. Lebih meningkatkan penelitian dengan mencari faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya hyperemesis gravidarum. b. Mempublikasikan hasil penelitian ini pada masyarakat luas sehingga dapat menerapkan ilmu dalam kehidupan nyata di masyarakat. commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Suami Diharapkan suami dapat menjadi suami yang siaga dan memberi motivasi misalnya mengantarkan istri ke bidan atau dokter apabila terdapat keluhan dalam kehamilan agar keluhan tersebut dapat segera terselesaikan sehingga terwujud kehamilan yang sehat. 3. Masyarakat Diharapkan masyarakat khususnya pasangan suami istri agar lebih memberikan respon positif terhadap kehamilan misalnya dengan Antenatal Care (ANC) teratur sebagai deteksi dini komplikasi kehamilan terutama hyperemesis gravidarum.
commit to user