Hazrat Mirza Masroor Ahmad Khalifatul Masih V atba GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
TELADAN AGUNG
Kesederhanaan Rasulullah:
Makannya Rasulullah Rasulullah SAW adalah contoh paripurna, hal sekecil apapun telah beliau berikan contohnya untuk ditiru oleh umatnya. Salah satunya cara beliau makan. Berikut adalah bagaimana contoh yang beliau perlihatkan dalam hal makan dan minum.
Menjaga perasaan .Beliau selamanya tidak pernah memperlihatkan rasa kurang senang apabila kepada beliau dihidangakan makanan yang beliau sendiri tidak menyukainya. Untuk itu beliau tidak memakannya dan tidak mengungkapkan kekesalannya. Dan apabila kepada beliau dihidangakan maka segera beliau memperlihatkan rasa minatnya kepada makanan tersebut. Beliau tidak menyukai sikap pura-pura yang mengesankan orang yang diberi hidangan itu terlalu agung untuk makanan yang hidangkan. Kebersamaan. Sekali peristiwa beliu diberi hadiah oleh salah seorang sahabat buah kurma. Setelah mengitung orang yang ada disekeliling beliau, segera beliau membagi kurma tersebut dengan rata. Ketika sekumpulan orang di jalan sedang menghadapi makanan berupa anak kambing yang dipanggang, demi melihat Rasullah saw. Maka merekapun mengundang Rasulah untuk makan bersama mereka, Rasulullah saw, menolaknya dengan alasan beliau tidak menyetujui mengadakan perjamuan di tempat terbuka dan terlihat orang miskin. Karena sudah pasti hal ini akan meninbulkan kecemburuan dan iri. Bila ada makanan yang istimeawa dimasak dirumah, beliau menganjurkan supaya tetanggatetangganya juga ikut menikmatinya. Sangat pentinganya kebersamaan ini sehinga beliau pernah bersabda bahwa tidak akan masuk sorga orang yang sementara dia kenyang dan membiarkan tetangganya kelaparan. Berhenti sebelum kenyang. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa beliau saw tidak pernah makan kenyang walaupun hanya sekedar roti jewawut.(Bukhari). Beliau selalu mengingatkan kepada para sahabat untuk berhenti makan sebelum kenyang, makanan untuk satu orang harus cukup membuat kenyang dua orang. Doa. Beliau senantiasa mengawali dan mengakhiri makan dengan doa Sabar. Kejadian yang menimpa Abu Hurairah menjadi sejarah yang sangat terkenal, bagaimana beliau mengajarkan kepada Abu Hurairah agar tidak memperlihatkan raut muka yang memelas. Janganlah kesusahan itu dijual untuk mendapatkan sesuatu yang ingin kita harapkan yang menjadi kebutuhan kita. Kita harus bertahan dari derita lapar dan menyerahkan diri kepada Tuhan tanpa harus menarik perhatian orang lain walaupun secara tidak langsung. Pakailah tangan kanan. Beliau makan dan minum senantisa dengan tangan kanan dan selalu berhenti tiga kali untuk bernafas di tengah-tengah beliau minum. Makanan yang beliau makan adalah makanan yang bersih dan halal. Beliau sangat sederhan sekali dalam hal makanan, namun ketika kepada beliau dipersembahkan makanan yang lezat maka beliau tidak menolaknya. (Sumber: Riwayat Hidup Rasulullah Saw, hal 215-218) 1 GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
NASEHAT
NASEHAT
MENJADI
PENAKLUK HATI Dan bila ada seseorang daiilalah yang hakiki maka wilayah yang ditaklukan adalah wilayah hati, jiwa dan pikiran yang harus dirubah menjadi kecintaan kepada Tuhan.
aya ingin menerangkan hal ini kepada setiap Ahmadi sehingga dengan begitu pesan-pesannya sampai di rumah masing-masing dengan jelas dan dimengerti. Ini adalah satusatunya jalan menjadi dai yang berhasil. Dan keberhasilan dai dapat dilihat melalui hasilnya. Bila seorang dai’ilallah sungguh-sungguh tergerak dan termotivasi lalu dia mengikuti semua contoh-contoh Hazrat Muhammad saw maka keberhasilan di lapangan pertablighan pasti akan diraihnya. Banyak yangbetabligh dengan motivasi yang salah, dan mendapatkan keberhasilan, 2 GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
akan tetapi keberhasilan mereka tidak berarti apa-apa. Mereka hanya memenangkan daerah teritorial tetapi tidak kepada Tuhan. Layaknya kekuatan kolonial yang memenangkan berbagai wilayah jajahannya juga mengadakan propaganda agama dengan beberapa macam niat/motivasi. Mereka juga mengetahui bahwa untuk bercokol lebih lama dan mempertahankan penjajahan, mereka harus menguasai berbagai wilayah yang pada akhirnya harus menerangkan wilayah hati dan pikiran bila mereka bermaksud memperkuat dan melestarikan jajahannya. Apa yang saya maksudkan adalah bila seseorang berhasil, maka niatnya/motivasinya yang menentukan keberhasilannya. Dan bila ada seseorang dai’ilalah yang hakiki maka wilayah yang ditaklukan adalah wilayah hati, jiwa dan pikiran yang harus dirubah menjadi kecintaan kepada Tuhan. Orang yang baiat dengan cara demikian maka orang tersebut akan berubah menjadi orang yang cinta akan Tuhan. Tuhan akan nampak kepada mereka dan mereka akan merasakan suatu kedekatan kepada Tu-han, akan merasakan Tuhan di sekelililing mereka dan akan merasakan bahwa Tuhan bekerja melalui mereka. (Sumber: Pidato Hazrat Khalifatul Masih IV rh, 31 Juli 1992)
IFTIT AH IFTITAH
SYURA KITA April 2004 ini kita jemaat Indonesia akan melaksanakan Majelis Syura Nasional (MSN). Sebuah agenda rutin tahunan memang , namun justeru di sinilah ruhnya Jemaat. Majelis Syura (MS) adalah lembaga terting gi dalam jemaat sesudah Khilafat. e n g i n g a t kedudukannya yang penting inilah maka yang duduk di MSN bukanlah orang biasa, mereka adalah wakil-wakil dari jemaat lokal yang terpilih. Selama tiga hari berbagai persoalan akan dibahas disana. Rupanya bagi jemaat Ahmadiyah, bulan April merupakan musim penyelenggaraan MSN. Sehingga pada kesempatan khutbah tanggal 12 Maret 2004 Hazrat Khalifatul Masih V, sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam jemaat merasa perlu memberikan nasihatnya sehubungan dengan pelaksanaan MS. Pada khutbah tersebut antara lain Huzur menyampaikan bahwa MS bukanlah ajang untuk membuat keputusan, tapi sebuah tempat untuk membuat usulan-usulan. Mengapa? Karena insti-tusi tertinggi adalah Khilafat, sehingga yang berhak menjadikan usulan itu sebagai sebuah ke-putusan adalah Khalifah. Kepada institusi inilah usulan itu disampaikan untuk kemudian diserahkan sepenuhnya kepada Khalifah. Menjadi hak baginya untuk
menolak atau menerima, mengurangi atau menambah usulan MSN tersebut. Beliau juga menasihatkan bahwa Syura hendaknya dijauhkan dari ajang adu mulut atau ngotot-ngototan. Di sinilah sebenarnya para wakil MSN diuji. Mengapa? Ya. Karena mereka adalah wakil terpilih dari cabang-cabangnya masing-masing. Sebagai orang terpilih tentunya ia akan menjaga amanat itu dengan sebaik-baiknya. Tentu nasehat ini bukan berarti larangan untuk beradu argumentasi yang dilandasi dengan berpkir yang sehat, karena untuk menghasilkan sebuah usulan yang berbobot, tentunya diperlukan pemikiran yang cerdas dan fakta yang akurat. Dan untuk itu beragam pikiran dan usulan harus bisa diolah sehingga menjadi sebuah kompilasi usulan yang berbobot tadi. Usulan tambah berisi jika lahir penuh dengan balutan doa. Namun harus diingat usulan berbobot adalah usulan yang dilandasi dengan ketakwaan. Sejatinya ketakwaan inilah yang menentukan berbobot tidaknya sebuah usulan. Nasehat yang tidak kalah pentingnya adalah, seorang yang duduk di MSN, dalam satu tahun itu pula ia menduduki jabatan itu. Jadi tugasnya tidak hanya dalam tiga hari itu. Lalu? Setelah usulan itu sampai ke Huzur, maka setelah melalui proses di lembaga Khilafat, usulan tersebut akan diputuskan oleh Huzur. Setelah Huzur menjadikan usulan menjadi keputusan maka menjadi kewajiban seluruh anggota jemaat untuk melaksanakannya, karena ia sudah menjadi perintah Khalifah. Jadi selama satu tahun itu anggota MSN mengawasi sejauh mana keputusan MSN dilaksanakan. Inilah mekanisme kontrol terhadap proses pelaksanaan instruksi Khalifah. Pada tingkat Nasional maka anggota Majelis Amilah yang melakukan kontrol itu, sementara pada tingkat cabang, mereka yang menjadi wakil di MSN yang ikut mengawasi pelaksanaan pada tingkat cabang. Inilah proses berjalannya demokrasi yang sejati. Dan yang tidak boleh dilupakan ada Pengawas Lain yang lebih Tahu dari para wakil MSN itu sendiri. Tuhan sendiri yang akan menjadi pengawas bagi kita semua atas seluruh proses MS. Kitapun kelak akan dimintai pertanggungjawaban mengenai itu. Inilah ujian bagi kita, apakah kita termasuk orang yang taat, diam atau masa bodoh, atau malah ingkar terhadap perintah Khalifah. Maka taati semua keputusan Syuro itu sambil selalu berharap akan datangnya kekuatan dan pertolongan dari Allah Taala. Yakinlah Allah tidak akan membebani kita dengan beban yang melebihi kemampuan kita. Betul? M. Repala 3 GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
Majlis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia
Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
EDISI IV/TH. IV/APRIL 2004-SHAHADAT 1383 HS.
JEMAAT AHMADIYAH:
SEJARAH DAN REKONSTRUKSI ISLAM Di tengah-tengah kemunduran dan demisionernya kepemimpinan Islam, kegelisahan dan keputusasaan golongan Islam, di tahun 1889 telah bergulir pendakwaan “Kemahdian” dan “Kemasihan” (Mahdi dan Masih Mau’ud). Pendakwa itu tiada lain Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, a.s. Beliau lahir 13 Pebruari 1835 M (14 Syawal 1250 H) di Qadian India. Leluhur beliau berasal dari Farsi (Iran) yang hijrah ke India pada abad XIV. Dari silsilah keluarga beliau masih memiliki jalur keturunan dengan Hadhrat Fatimah r.a., puteri terkasih Rasulullah saw. Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. menyandang kedudukan sebagai ahlul bait baik secara zahir maupun bathin. Pengakuan ahlul bait berlaku juga untuk umat Rasulullah yang bertakwa, setia dan taat kepada Rasulullah saw.. Beliau bersabda: “Sesungguhnya keturunanku ialah orang-orang yang bertakwa” (Abu Dawud). Sehingga beliau-pun pernah bersabda: “Salman itu adalah dari kita, wahai ahli bait”.
JAWA MASIH DOMINASI PENGKHIDMATAN
AMNESTI INTERNASIONAL
Memperhatikan keadaan yang timpang ini, Sadr MKAI menginstruksikan kepada kelompok pengkhidmatan agar berusaha meratakan pengkhidmatan terutama di daerah luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sadr berharap agar semangat pengkhidmatan melalui pengobatan homeopathy dapat juga ditularkan kepada khuddam di luar Pulau Jawa. Untukmendukung upaya ini Sadr juga memerintahkan muhtamim dilingkungan kelompok pengkhidmatan untuk mengadakan kunjungan ke luar Jawa. Kunjungan ini dimaksudkan sebagai upaya melatih khuddam agar mampu melakukan pengkhidmatan berupa pengobatan homeopathy.
DESAK BANGLADESH Amnesti Internasional sebagai lembaga internasional yang mengawasi pelaksanaan hak azasi manusia juga meminta pemerintah untuk mempublikakan pernyataan dukungan penuh untuk kebebasan beragama dan menolak setiap tindakan intimadasi yang mengakibatkan korban warga ahmadi. AI juga menuntut agar semua pelaku kejahatan kemanusian tersebut diseret ke muka pengadilan.
Penerbit: PPMKAI Pemimpin Umum: Abdul Muksit L. Maala Pemimpin Redaksi: Basyir AS. Redaksi: Sutrisno AM., Firdaus M. Sekr. Redaksi: A. Riyanto Liputan Daerah: Budi ( Markaz), Abdul Rohim, Iwan K. (DKI), Menir (Garut), Didim Dimyati, Mochamad Rafi (Bandung), Hermawan H. (Surabaya), Nasir AN. (Jember), Wahyu AR. (Bali), Zaenudin (NTB), Andi Alam (Manado), Asep N., Nasir MA. (Yogyakarta), Wendy P., Kusnan Widodo (Palembang), M. Yusuf (Bekasi), Beben Nurhakim, Nanang (Tasikmalaya), Hindarta S. (Semarang), Tatang S. (Ciamis), Abdul H. (Salawu), Mahfudz, Arif Rahman, Yoseef (Banten), Ashaf R. (Bogor), Nursalam (Lampung); Alamat Redaksi: Jl. Raya Parung-Bogor No. 27 P.O. Box 33/Pru Telp (0251) 614524; E-mail:
[email protected]; Percetakan: Data Gemilang, Jakarta. GEMA Berkhidmat Demi demi Kejayaan Kejayaan Islam
MULAI JUNI
Ditolak Laporan dengan Ker tas Penegasan ini disampaikan Sadr MKAI pada rapat Paripurna PPMKAI bulan April 2004. Langkah ini diambil untuk efeiensi biaya dan waktu.
1234567890 1234567890 ampai dengan bulan 1234567890 1234567890 1234567890 1234567890 Mei 2004 laporan 1234567890 1234567890 1234567890 masih memakai cara 1234567890 1234567890
lama, dimana laporan dari qaid majelis mapun daerah/wilayah dialamatkan ke sekretariat PPMKAI. Namun mulai Juni 2004 cara tersebut tidak berlaku lagi (cut of), dan surat menyurat tidak lagi menggunakan kertas yang memakai jasa pos melainkan meng gunakan kecangihan teknologi informasi melaui electronic mail (email). Laporan yang datang dari cabang maupun daerah/wilayah langsung ditujukan kepada email Sadr dengan tembusan Mutammad dan Qaid daerah/Wilayah. Selanjutnya Mutammad akan mendistribusikan laporan yang kepada masing-masing muhtamim. Oleh Muhtamim laporan ini
dari PPMKAI juga akan menggunakan jalur ini.
dianilasa untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi setiap bulannya ada kesempatan rapat paripurna. Untuk surat yang bersifat instruksi
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
5
FEEDBACK
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 SADR MKAI 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 QAID MAJELIS 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 CC: MUTAMMAD 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 QAID DAERAH/WIL. 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 FILE MUTAMMAD 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 Diklasifikasi berdasarkan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 bidang/Muhtamim 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 FILE MUHTAMIM/ 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 RAPAT PARIPURNA 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 BIDANG TERKAIT 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 PPMKAI 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 Evaluasi/Pembahasan Dipelajari dan 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 laporan yang telah 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 dianalisa 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 dianalisa 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234 Gb. Alur Laporan via email berlaku mulai Juni 2004 12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234
Diharapkan semua cabang yang berada di wilayah ibukota Kabupaten atau Kotamadya dapat berada di garis depan merealisasikan rencana ini. Menjawab pertanyaan mengenai cabang yang jauh dari teknologi ini seperti beberapa cabang yang berada di Cianjur dimana untuk bisa mendapatkan akses internet mereka harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, Sadr MKAI memberikan kemudahan untuk mengirimkan laporan setiap tiga bulan sekali. Dalam waktu dekat Muhtamim Tajnid diminta untuk segera menyiapkan soft copy format laporan yang akan doberikan kepada masingmasing Qaid Majelis maupun Qaid daerah /Wilayah. Tim internet sendiri sudah menyiapkan mail server untuk mendukung rencana ini. Nan6
tinya Sadr, para Muhtamim, pengurus non-struktural dan Qaid Daerah/Wilayah akan memiliki email dengan domain ahmadiyya.or.id namun hal ini menunggu sampai server terpasang di Giga Net. Alhamdulillah, demikian kalimat yang terlontar dari Ketua Tim Internet MKAI, Tata Martadinata ketika dimintai tanggapannya mengenai program ini. Ia mengatakan bahwa program ini sejalan dengan pengembangan program yang akan dijalankan melalui Ahmadiyya Information Management System (AIMS). Karena nantinya AIMS juga sudah merencanakan jaringan online maupun offline di seluruh cabang. Beberapa pengurus daerah maupun cabang juga sudah menyatakan kesiapannya menyukseskan program ini. Mahfud, Qaid Daerah Banten
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
bahkan sudah terbiasa mengirimkan laporan via email. Dan iapun sudah mendorong majelis yang ada di daerahnya untuk melakukan hal serupa. Yossef, Qaid Majelis Serang meskipun sudah siap namun ia masih menanyakan mengenai laporan keuangan, mengingat untuk laporan keuangan masih ada bukti setor/transfer yang harus dikirimkan ke pusat. Menjawab pertanyaan ini Sadr mengatakan khusus laporan keuangan bukti setoran tetap dikirimkan. kaidah keuangan tetapdipakai, demikian kata Sadr Memang sudah seharusnya begitu, demikian tanggapan yang dikemukakan Qaid Majelis Tangerang, Makmun Rosyid. Latihan dua kali sebulan Untuk memberikan pemahaman organisasi kepada setiap pengurus, dalam waktu dekat dibawah koordinasi Mutammad PPMKAI akan diadakan pelatihan organisasi. Pelatihan ini akan dipusatkan di Markaz, Parung. Peserta pelatihan adalah para pengurus pada tingkat cabang. Pola yang digunakan adalah pola latihan 6 jam. Materi pelatihan meliputi bidang ‘itimad dan maal. Masing-masing cabang akan dipanggil untuk mengikuti pelatihan ini. (mrp_02)
Pengkhidmatan
Harus Rata Saya tidak ingin lagi dalam Majelis Syuro tahu depan laporan bidang pengkhidmatan masih didominasi daerah seperti Garut dan Sukabumi, demikian pernyataan Sadr MKAI pada kesempatan rapat PPMKAI Sabtu (24/4) di Markaz, Kemang. 123456789 123456789 123456789 123456789 123456789 123456789 123456789 123456789 123456789 123456789
aporan Majelis Syuro tahun 2003 memperlihatkan bidang pengkhidmatan masih didominasi daerah Jawa Barat. Sebut saja daerah Garut atau tiga bulan terkahir ini Sukabumi mulai memperlihatkan semangat pengkhidmatan yang tinggi. Dengan homeoptahy kedua daerah tersebut berlomba-lomba menebar pengkhidmatan terhadap sesama. Memperhatikan keadaan yang timpang ini, Sadr MKAI menginstruksikan kepada kelompok pengkhidmatan agar berusaha meratakan pengkhidmatan terutama di daerah luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Sadr berharap agar semangat pengkhidmatan melalui pengobatan homeopathy dapat juga ditularkan kepada khuddam di luar Pulau Jawa. Untukmendukung upaya ini Sadr juga memerintahkan muhtamim dilingkungan kelompok pengkhidmatan untuk mengadakan kunjungan ke
luar Jawa. Kunjungan ini dimaksudkan sebagai upaya melatih khuddam agar mampu melakukan pengkhidmatan berupa pengobatan homeopathy. Di luar Jawa bukan berarti homeopathy tidak dimanfaatkan untuk pengkhidmatan. Di Kalimantan misalnya, Mubaligh Nasirudin secara ritun melakukan pengobatan homeopathy. Sambutan masyarakat di tempat ini sangat luar biasa. Ia yang membuka praktek pengobatan homeoptahy bersama isterinya ini sudah membuktikan keampuhan homeopathy kepada masyarakat luas. Tak heran beberapa anggota masyarakat mensejajarkannya dengan ‘dukun’. Bahkan oleh beberapa orang yang mendapat kesembuhan melalui pengobatan homeopathy ia dipanggil dengan sebutan ’dukun’. Buntutnya, orang yang kehilangan barang karena kecopetan atau kecurian mencoba meminta bantuan kepadanya.
Dari pengalaman Mubaligh Nasirudin terlihat animo masyarakat Kalimantan terhadap obat yang satu ini. Dengan melibatkan khuddam di dalamnya akan semakin menambah akselarasi aksi pengkhidmatan melaui pengobatan homeopathy. Selain luar Jawa, Sadr juga meminta secara khusus kepada Muhtamim Khidmat Khalq untuk secara aktif membantu memanfaatkan Balai Pengobatan Mubarak, yang keberadaanya di Markaz Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Dengan bantuan ini diharapkanbalai Pengobatan dapat memberikan layanan pengobatan homeopathy secara maksimal. Dalam waktu dekat ini Muhtamim Khidmat Khalq berencana akan menyelenggarakan Pelatihan Nasional Homeopathy. Dari kegiatan ini diharapkan lahir kader-kader yang mampu mengimplemantasikan homeopathy untuk pengkhidmatan. (mrp/02)
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
7
Salah satu adegan dalam film dokumenter Muslim or Heretic?
Muslims or Heretics? Sebuah Cerita Kekejaman HAM Penindasan serta kekejaman yang dialami warga jemaat di Bangladesh telah menarik perhatian banyak orang. Tak terkecuali Naeem Mohaiemen, cineas Bangladesh yang tinggal di Amerika. Ia mencoba mengemas kekejaman ini dalam sebuah film dokumenter. Muslims or Heretics? adalah judul film dokumenter pertama yang mengisahkan tentang kekejaman yang dialami oleh Ahmadiyah Muslim. Untuk pertama kalinya pemutaran film ini dilakukan di Goethe Institute pada 15 April 2004. Penggagas dari kegiatan ini adalah Drishtipat, sebuah organisasi yang beranggotakan orang8
orang Bangladesh yang tinggal di Amerika. Organisasi ini mefokuskan aksinya pada isuisu hak azasi manusia (HAM). Drishtipat tidak punyai kaitan apapun dengan salah satu partai politik di Bangladesh. Ini adalah murni organisasi non partisan, kami tidak mempunyai aliansi dengan partai politik manapun. Asif Saleh, salah seorang pengurus Drishtipat
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
menegaskan hal ini ketika memberikan pengan-tarnya sebelum pemutaran film dimulai. Ia juga mengatakan bahwa Drishtipat berjuang semata-mata untuk penegakkan HAM. Sutradara film ini, Naeem Mohaiemen, adalah Editor pada situs Shobak.Org dan Associate Editor dari Progressive Muslim dengan situs-
Salah seorang jemaat yang menjadi korban kekerasan HAM di Bangladesh (foto: daily star) nya AltMuslim.com. Naim menjelaskan alasannya membuat film ini. “Di Amerika kami aktif melakkan kampanye untuk meleindungi hakhak Muslim serta imigran Arab, terutama setelah kejadian 11 September. Registrasi yang diskriminatif, upaya deportasi paksa serta tindakan rasial lainnya menjadi pemandangan yang menyedihkan yang menimpa Muslim dan imigrant asal Arab di Amerika. Di Amerika Utara dan Eropa kami adalah minoritas, tapi di Bangladesh kami mayoritas dan sebuah golongan minoritas di Bangladesh sedang menghadapi saat-saat yang sulit hanya karena mereka minoritas. Jadi,
jika kami melakukan protes karena perlakuan diskriminatif terhadap Muslim di Barat, hal yang sama juga kami lakukan untuk memp-rotes tindakan yang menimpa Muslim Ahmadiyah”, demikian alasan yang dikemukakan Naeem Mohaiemen sebagaimana dikutip harian Daly Star yang terbit di Bangladesh. Pertunjukkan yang dikemas dalam tayangan layar lebar ini rupanya menarik orang untuk menyaksikan. Ini terbukti dengan penuhnya ruang pertunjukkan, bahkan banyak pengunjung yang terpaksa berdiri selamam pemutaran film berlangsung. Nampak hadir di keramaian penonton
adalah Dr. Shahdin Malick (BRAC University), Dr. Faustina Pereira, Barrister Sara Hossain, Sajjad Sharif (Prothom Alo), Morshedul Islam (sutradara film), Khushi Kabir, Hameeda Hossain, Govinda Shil (journalist), dan Moinuddin Khan Badal. Naeem Mohaiemen usai pemutaran film memberikan komentarnya, ”Sebagai Muslim yang berpikir maju, saya merasa bahwa esensi seorang Muslim adalah memberikan perlindungan HAM bagi semua golongan minoritas. Golongan ekstrimis Islam telah meng gunakan Ahmadiyah sebagai kuda tung gangan layaknya ‘Kuda Troya’. Mereka secara intensif mendorong diberlakukannya Hukum Blasphemy, mereka memimpikan sebuah akan memimpin sebuah negara fundamentalist”. ‘Muslims or Heretics?’ sebagai film dokumenter pertama yang mengisahkan kekejeman yang dialami Muslim Ahmadiyah mendapat penghargaan dari Perkumpulan Mahasiswa Hukum (Law Students Association), New York University. (pr/int)
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
9
Laporan Amnesty International
Usut Tuntas Pelanggaran
HAM di Bangladesh Amnesty International (AI) mendesak pemeritah Bangladesh segera mencabut larangan penyebaran Ahmadiyah, tidak mematuhi permintaan pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan diskrimansi terhadap hak-hak warga Ahmadi. AI sebagai lembaga internasional yang mengawasi pelaksanaan hak azasi manusia juga meminta pemerintah untuk mempublikakan pernyataan dukungan penuh untuk kebebasan beragama dan menolak setiap tindakan intimadasi yang mengakibatkan korban warga ahmadi. AI juga menuntut agar semua pelaku kejahatan kemanusian tersebut diseret ke muka pengadilan. Tuntutan–tuntutan tersebut tertuang dalam rekomondasi yang diterbitkan oleh AI dalam sebuah laporannya yang berjudul: ‘Bangladesh: The Ahmadiyya Community - their rights must be protected’ (Bagladesh: Jemaat Ahmadiyah-kewajiban melindungi hak-hak mereka) yang dipublikasikan dalam situs resmi mereka pada Jumat (23/4)yang lalu. Dalam laporan tersebut terungkap bahwa Ahmadiyah telah menjadi terget sasaran bagi kampanye penuh kebencian yang didalangi oleh sejumlah kelompok Islam, ditambahkan dalam laporan tersebut bahwa kelompok dimaksud telah memobilisasi massa untuk meneriakkan slogan-slogan anti Ahmadiyah, mengambilalih secara paksa masjid-masjid jemaat dan mendesak pemerintah untuk menetapkan Ahymadiyah sebagai bukan Muslim. 10
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
AI juga mencatat lebih dari 100 ribu warga jemaat telah hidup dalam ketakutan karena adanya ancaman serangan sewaktu-waktu, perampokan dan pembunuhan yang mereka terima sejak bergolaknya geraka anti Ahmadiyah pada bulan Oktoner 2003. AI lagilagi mendesak kepada pemerintah untuk segera membentuk lembaga independen yang bekerja dengan menggunakan standar penyelidikan internasional, tim ini harus terdiri dari para ahli yang mempunyai kewenangan unhtuk melakukan penyelidikan menyeluruh untuk kasus-kasus penyerangan yang mengakibatkan korban warga ahmadi, sebagai akibat diabaikannya hak-hak azasinya. Permintaan lainnya adalah upaya untu mengungkap tuntas siapa pembunuh Shah Alam Ketua jemaat Raghunathpurbak serta siapa-siapa saja yang melakukan penyerangan selama bulan Oktober tahun lalu. Pada bulan itu AI juga mencatat adanya penangkapan secara tidak sah yang dilakukan aparat terhadap 17 Keluarga ahmadi yang tinggal di desa Kushtia Uttar Bhabanipur. Pemerintah diminta untuk menyelidiki para pemimpin kelompok Islam dan siapa saja yang sejak Oktober 2003 melakukan upaya menyebarkan sentimen anti Ahmadiyah melalui penyebaran slogan-slogan anti Ahmadiyah dan upaya memprofokasi massa untuk melakukan
tindakan pengambilalihan masjid-masjid Ahmadiyah. Penyelidikan yang sama juga harus dilakukan terhadap kemungkinan terlibatnya aparat polisi pada sejumlah kasus penyerangan terhadap warga jemaat. AI meminta agar rekomondasi yang dikeluarkan tersebut untuk bisa dilaksanakan sesegera mungkin terutama untuk upaya penyelidikan. Sementara pemerintah mencegah masuknya massa ke dalam mesjid Ahmadiyah, namun ia tidak melakukan apapun ketika para pe-
laku kejahatan menyebarkan kebencian mereka. Bahkan haka azasi orang-orang ahmadi telah diperkosa dengan dikeluarkannya pelarangan terhadap penyebaran bukubuku jemaat. Keluarnya larangan tersebut pada 8 Januari 2004 semakin memperburuk keadaan warga ahmadi, laporan surat kabar setempat menyebutkan bahwa pemimpin kelompok Islam yang menentang Islam di Bangladesh telah menekan pemerintah lokal agar mengijinkan mereka masuk ke dalam rumah
orang-orang ahmadi untuk memusnahkan buku-buku terbitan jemaat. Amnesty Internatioanl mendesak Pemerintah Bangladesh agar menjamin keselamatan dan keamanan warga ahmadi, menjunjung tinggi hak-hak mereka untuk melakukan ibadah tanpa rasa takut dari ancaman penyiksaan, cabut larangan peredaran bukubuku jemaat, menjamin bahwa mereka yang bertanggungjawab melakukan serangan terhadap warga ahmadi akan diadili. (pr/int)
Inalillahi wa innailaihi ra’jiun Segenap anggota PPMKAI menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya:
Maulana Attaur Razak Mubaligh Wilayah Nusra pada Senin, 26 April 2004/Shahadat 1383 HS di Rumah Sakit Pirngadi, Medan. Semoga amal baik almarhum diterima disisi-Nya dan bagi keluarga yang ditinggalkan semoga selalu diberi kekuatan dan ketabahan. Amin
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
11
KHILAFAT
Sejarah dan Rekontruksi Islam dalam Ahmadiyah
Oleh: Abdush Shomad “Allah telah manjanjikan kepada orangorang-dari antara kamu yang beriman dan beramal shaleh, sungguh Dia akan menjadikan mereka itu khalifah-khalifah di muka bumi ini, sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah-khalifah dari antara orang-orang sebelum mereka; dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, yang te-lah Dia ridhai bagi mereka; dan niscayalah Dia akan memberi mereka keamanan dan kedamaian sebagai pengganti sesudah ketakutan mencekam mereka. Mereka akan menyembah kepada-Ku, dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu dengan Daku. Dan barangsiapa inkar sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang durhaka. (QS. An-Nur: 56) Konsep Khilafat “Nizhom” (Arab) atau “nizam” (Urdu) berarti sistem, tatanan atau peraturan. “Khilafat” berasal dari kata “kho-la-fa” (menggantikan, to succed), meninggalkan, pengganti atau pewaris (succesor).Khilafat adalah lembaga atau institusi yang menjalankan fungsi kepemimpinan (“Imamah”) umat beragama sebagai pengganti dan penerus peranan kenabian dalam memelihara agama dan mengatur dunia di bawah kepemimpinan khalifah-khalifah Allah SWT. yang darinya ditampakkan kekuatan dan iradah-Nya. Rasulullah saw. membagi perkembangan Islam dalam 4 periodisasi, Rasulullah saw. bersabda: 12
Hudzaifah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Akan terjadi nubuwat sampai masa yang disukai Allah..... kemudian akan ada khilafat dalam nubuwat sampai masa yang disukai Allah.... kemudian akan berdiri kerajaan sampai waktu yang dikehendaki Allah.... kemudian akan ada khilafat dalam nubuwat.” Kemudian beliau berdiam diri. (Musnad Ahmad, Baihaqi, Misykat hal 461) Berdasarkan periodesasi ini, Khilafat menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dari perkembangan Islam. Ia dipahami sebagai lembaga kepemimpinan guna meng gantikan dan meneruskan misi kenabian dan penyempurnaan tujuan agama.
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
Jadi, Allah Ta’ala senantiasa akan mengangkat khalifah dari hamba-hamba-Nya yang beriman dan shaleh. Sedangkan fungsi Khalifah sendiri adalah: 1). Meneguhkan agama bagi segenap umat, 2). Memberikan keamanan dan kedamaian sebagai pengganti ketakutan, 3). Menegakkan Tauhid Ilahi. Khilafat didirikan untuk membe-rikan ketenteraman dan pengayoman ruhani, serta pengikat persatuan umat. Hadhrat Usman r.a. pernah bersabda: “Karena Khilafat Allah SWT. telah mempersatukan kamu, dan kalau sekarang kamu hendak menghapuskan Khilafat, ingatlah, sampai hari kiamat kamu tidak akan bisa bersatu”.
Pasca “Khulafa’ al-Rasyidin” “Khulafaur Rasyidah”(khalifah yang terpercaya karena mendapat petunjuk), Islam mengalami banyak kemunduran. Kedudukan khalifah sebagai pemegang tonggak tampuk kepemimpinan Islam menjadi bahan rebutan kelompok dan negara-negara kelompok Islam berpengaruh hingga terjadi beberapa kali perguliran pergantian. ”kekha-lifahan”. Mulai masa Muawiyah, Umayyah (661-750 M), Dinasti Abbasiyah (750-1258 M), Dinasti Ummayyah Spanyol (756-1031 M), Dinasti Fathimiyah Mesir (909-1171 M), Utsmaniyah Turki (1299-1924 M), Syafawi Iran (1501-1722 M), Moghul India (1526-1858 M). Lembaran “khilafat versi Politik Islam” ini syarat konspirasi dan konflik kepentingan di antara kelompok dan negaranegara Islam yang berpengaruh pada masa itu. Sehingga lembaga khilafat ini berakhir sejak Musthtafa Kemal Attaturk menghapuskannya pada tanggal 3 Maret 1924. Keinginan besar umat Islam un-tuk tetap berdiri di bawah kibaran bendera Khilafat terus diupaya-kan sampai sekarang, tetapi semua upaya itu tak berbuah.Hal ini dikarenakan sebagian umat Islam telah menafikan kedu-dukan Allah Ta’ala atas hak dan wewe-nangNya dalam mengangkat khalifahkhalifah-Nya. Khilafat telah dikotori oleh niat dan ambisi politik bermotifkan kepentingan duniawi. Didapati dalam sebuah riwayat, bahwa Rasulullah saw.pun membatalkan niat beliau untuk menunjuk langsung Hadrat Abubakar sebagai khalifah beliau, dengan alasan Allah Ta’allah yang berhak menentukan
khalifah, dengan memilihnya melalui pilihan orang-orang beriman. Kemahdian dan Kemasihan Di tengah-tengah kemunduran dan demisionernya kepemimpinan Islam, kegelisahan dan keputusasaan golongan Islam, di tahun 1889 telah bergulir pendakwaan “Kemahdian” dan “Kemasihan” (Mahdi dan Masih Mau’ud). Pendakwa itu tiada lain Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, a.s. Beliau lahir 13 Pebruari 1835 M (14 Syawal 1250 H) di Qadian India. Leluhur beliau berasal dari Farsi (Iran) yang hijrah ke India pada abad XIV. Dari silsilah keluarga beliau masih memiliki jalur keturunan dengan Hadhrat Fatimah r.a., puteri terkasih Rasulullah saw. Hazrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. menyandang kedudukan sebagai ahlul bait baik secara zahir maupun bathin. Pengakuan ahlul bait berlaku juga untuk umat Rasulullah yang bertakwa, setia dan taat kepada Rasulullah saw.. Beliau bersabda: “Sesungguhnya keturunanku ialah orangorang yang bertakwa” (Abu Dawud). Sehingga beliau-pun pernah bersabda: “Salman itu adalah dari kita, wahai ahli bait”. Hal itu mengingatkan umat Islam akan nubuwatan agung Rasu-lullah saw., Hadhrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan, kami sedang duduk-duduk dekat Nabi saw. Ketika surat Jum’at diturunkan kepada beliau saw. Sahabat-sahabat bertanya siapakah yang dimaksud dalam ayat itu? Beliau tidak menjawab hingga para sahabat bertanya tiga kali. Di antara kami terdapat seorang yang bernama Salman dari Farsi (Iran), kemudian Rasulullah saw. Meletakkan tangannya ke atas pundak Sal-
man seraya bersabda: “Jika iman telah terbang ke bintang suraya, beberapa orang laki-laki atau seorang laki-laki dari antara orang-orang ini akan membawanya kembali”. (HR. Bukhari). Berbagai nubuwatan Rasulullah saw berkenaan dengan Mahdi dan Masih sempurna dalam diri beliau. Melaluinya Jamaahnya telah ditanamkan benih kejayaan Islam dalam kudrat kedua pemerintahan ruhaniyat, yakni “khilafat ‘ala minhajun nubuwat” . “Dan Dia akan membangkitkan di tengah-tengah suatu golongan lain dari antara mereka yang belum pernah ber-gabung dengan mereka. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Al-Jumah: 4) “Apabila sudah lewat 1240 tahun Hijrah, Allah SWT. akan membangkitkan Imam Mahdi a.s.” (An-najmussaqib, Jld. 2 hal. 209) Meskpun beliau menghadapi berbagai penentangan dan makarmakar jahat, baik dari kalangan intern umat Islam sendiri maupun dari non Islam. Tetapi dengan kudrat Allah Ta’ala Dengan meyakinkan dakwah beliau menampakkan banyak kemajuan dan kepadanya telah bergabung banyak pengikut dan murid setia. Sesuai dengan petunjuk Allah Ta’ala, beliau mendirikan bahtera Jamaah Ahmadiyah pada tanggal 23 Maret 1889, yang ditandai dengan pengambilan ikrar setia (bai’at) para pengikut beliau di sebuah kota bernama Ludhiana. Pasca kepemimpinan Imam Mahdi a.s. di dalam Jemaat Ahmadiyah ini telah bergulir sistem atau Nizhom khilafat, Khilafat ‘ala minhajan-nubuwwat yang manifestasinya adalah Khilafat-al-Masih, kekhalifahan yang berpangkal pada keberadaan dan misi Al-Masih
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
13
akhir zaman, yang mengusung misi “menghidupkan agama dan menegakkan kembali syari’at Islam” serta menggenapkan kemenangan Islam di atas semua agama lainnya. Khilafat beliau bernama Khilafatul Masih. Di usianya yang hampir 115 tahun ini (1889 - 2004), gerakan dakwah Ahmadiyah sudah merambah ke lebih dari 175 negara di lima benua, dengan pengikut lebih dari 200 juta orang. Dalam corak keimanan dan ketakwaan yang khas, murid dan pengikut Imam mahdi secara kokoh dan gagah membentengi Islam serta dengan cara yang mempesona menarik hamba-hamba Allah ke dalam pangkuan Islam. Dalam Nizhom khilafat inilah kudrat Allah Ta’ala ditampakkan. Sistem dan tatanan organisasi (nizham) Ilahiah ini terus meraih kemajuan dan kesuksesan dengan kepemimpin-an KhalifahKhalifah terpilih dari hambahamba-Nya yang saleh. Amanah yang Harus Dipikul AllahTaala berfirman:Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya dan jangan pula berkhianat terhadap amanat-amanat (yang ada pada kamu sementara kamu mengetahui”. (QS. Al-Anfal,8:28) Para khalifah adalah para pemikul beban tanggungjawab setelah para nabi, yakni mereka harus menyempurnakan tugas para nabi a.s.. Khalifah memiliki corak dan kedudukan yang khas dibanding dengan kepemimpinan lain yang bersifat duniawai. Kalau para nabi dipilih langsung oleh Allah Ta’ala, maka khalifah secara zahir dipilih oleh orang14
orang beriman dengan suara terbanyak melalui dewan pemilihan (intikhab). Tetapi secara bathin Allah Ta’ala-lah yang memilihnya de-ngan meng gerakkan hati orang-orang shaleh sesuai kehendak-Nya. Hamba-hamba Allah Ta’ala yang shaleh itu adalah hasil tarbiyat para nabi dan khalifah sebelum-nya. Selain itu dia diperintahkan oleh Allah Ta’ala agar ber musya-warah dengan orang-orang mu’min, tetapi ia tidak terikat oleh putusan dan permufakatan. Ia da-pat memberi putusan sesuai de-ngan kehendaknya demi ke-maslahatan umat sesuai dengan tuntunan syari’at. Para amir dan pengurus adalah amin (pengemban amanat) dan bukan malik (pemilik/penguasa), karena tiada “malik” kecuali Tuhan. Bagi para amin dalam urusan dunia maupun agama ada pertanggungjawaban dan pembalasan atas amanat yang diembannya. Amanat yang paling utama adalah amanat yang datang dari Allah Ta’ala yang telah diserahkan-Nya kepada para Nabi serta hambahamba-Nya yang setia. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang me-melihara sembahyang-nya. Mereka itu-lah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya”. (QS. Al Mu’minun: 9-12) Organisasi dan takwa bukan dua hal yang terpisah, organisasi yang baik tidak dapat dipisahkan dari ketakwaan. Para pengurus (mun-tazim) adalah juga pengayom ketakwaan. Maksudnya, disamping secara pribadi ia senantiasa bertawakal dan bertikhtiar dengan
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
doa dan kerja keras untuk ketakwaan untuk dirinya sendiri, ia juga hendaknya lebih banyak memperhatikan ketakwaan para bawahan dan khalayak awam dalam Jamaahnya untuk seterusnya menjauhkan kelemahan-kelemahan dari diri mereka. Hendaklah ia memandang dan bertindak seper-ti seorang ibu kepada anaknya. Yakni ia melihat dengan sorot mata penuh cinta kasih, dan dari kegelisahannya lahir doa-doa makbul dan nasihat-nasihat bertuah. Dalam mengemban tugas kepengurusan hendaklah memandang segala sesuatu dengan pandangan ketakwaan. Penghormatan tidak dibedakan atas dasar warna kulit dan kaya-miskin tetapi atas dasar ketakwaan. Hz. Muslih Mau’ud memperlihatkan cinta dan takzimnya sedemikian rupa kepada para sahabat yang mukhlis dan mem-berikan hadiah untuk mereka, pada berbagai kesempatan beliau biasa menulis surat dan me-mohon doa untuk beliau. Para amin hendaklah memiliki sikap kasih sayang, tawadhu, lapang dada dalam mensikapi berbagai persoalan dan tugasnya. Pohon yang baik ialah ia yang berakar kuat, menghujam ke kedalaman tanah, Karenanya pohon menjadi tangguh tak mudah runtuh dihembus angin badai atau terkikis air. Akar itu sedemikian rupa menyerap gizi dan mineral yang dibutuhkan pohon itu sehingga ia tumbuh menjadi pohon yang besar kuat dan tinggi menjulang dengan dahan-dahan yang mancapai langit. Ia memiliki daun yang lebat merindangi bumi dan menghasilkan buah yang lebat mensejahterakan. Akar yang kuat adalah gambaran anggota
yang kuat menggenggam ketakwaan serta sedemikian baik menyerap mineral dan gizi-gizi ruhani yang menjadi sumber kehidupan sang pohon. Bagian Pohon menggambarkan posisi Amir dan para pengurus yang menjadi cerminan atau bagian permukaan organisasi. Dengan berpayungkan daun yang lebat menggambarkan pungsi pengayoman kepada bawahan dan segenap anggota. Atas kinerja yang baik dan sehat itu lahirlah buah-buah yang ranum yang menjadi simbol keberhasilan Amir yang merupakan lambang keberhasilan seluruh Jamaah. Kemenangan Islam tidaklah berarti berdaulatnya kekuasaan Islam di suatu tempat, melainkan bahwa pemerintahan Allah Ta’ala berdiri di atas kalbu (hati) setiap manusia. Pemerintahan Muhammad Mustafa saw. ditegakkan di atas amalan-amalan serta tingkah laku kita menjadi ‘arasy Ilahi , dan Allah Ta’ala memerintah di atas kita. Betapa besar tanggungjawab Jamaah berkaitan dengan predikatnya sebagi kaum akhirin yang menurut Rasu-lullah saw. akan diunggulkan di atas seluruh agama lainnya. Untuk itu sebagai umatnya maka seakan-akan kita semua adalah khalifah , maksudnya setiap individu harus dapat mendukung dan menolong Rasulullah saw. layaknya seorang khalifah. Orang yang beranggapan bahwa jabatan dalam Jamaah adalah sebagai sarana untuk kehormatan dirinya dan mereka berjuang untuk itu, mereka inilah orang-orang yang paling khianat dan mereka inilahorang-orang yang menghancurkan Nizhom Jamaah. Berkenaan dengan kewajiban-kewajiban
para pengurus, maka mereka harus mengetahui dan memahami apa amanat yang diemban untuk seterusnya membuat program secara bertahap sesuai dengan kemampuan. Jangan sekali-kali berlepas diri dan tidak berbuat atas amanat itu. Supaya memperoleh keringanan di dalam tugastugas itu makai ia harus berusaha dengan penuh semangat, minat dan penuh kesabaran. Bila pada suatu hari beban tugas sudah dikerjakan maka beban hari berikutnya akan menjadi lebih ringan. Ya Allah, kami memikul bebanMu, beban yang engkau bebankan atas kami. Janganlah kiranya beban itu kami tidak sang gup untuk memikul-nya (QS. Al Baqarah:287) Terdapat ungkapan agung dari seorang arif billah, yakni ibunda Chaudhry M. Zafrullah Khan ketika beliau ditanya oleh Raja Muda India pada masa penjajahan Ing-gris, “Manakah yang lebih sulit, mengurus rumah tangga atau meng-urus suatu kerajaan yang besar?” Beliau menjawab: “Seandainya karunia Allah tidak hadir, urusan rumah tangga yang biarpun kecil tidak dapat ber jalan. Namun andai-kata karunia Allah hadir, menata urusan kerajaan yang yang biar bagai-manapun besarnya sama sekali tidak menjadi masalah”. Menjaga Keutuhan Nidham Dia Allah berfirman, “Hai Iblis, apa yang telah menghalangi engkau tunduk kepada apa yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku? Karena terlalu takaburkah engkau atau engkau benar-benar termasuk orang-orang yang merasa agung?’ Ia berkata, ‘Aku lebih baik dari pada dia. Engkau telah menciptakan aku dari api dan dia telah engkau ciptakan dari
tanah liat.’” Dia, berfirman: Jika demikian, keluarlah engkau dari sini, kar ena sesung guhnya engkau terusir’” (QS. Shad: 76-79) Bahaya terbesar bagi Islam muncul dari rasa keakuan dan sikap menentang Nizhom. Yang dimaksud hamba Allah SWT. adalah yang di dalam dirinya, syetan itu telah bersujud kepada Tuhannya, sehingga apapun yang dilakukan adalah selaras dengan kehendak Allah Ta’ala, dan Allah Ta’ala menjadi ridha kepadannya. Sedang yang menjadi hamba syetan adalah mereka yang segala dorongan dan kehendaknya telah melampaui batas keta’atan dan mengingkari ketentuan Ilahi. Maksud “kedua tangan-Ku” adalah dua aspek Nizhom Ilahi, yakni rohani (menduduki maqam ketinggian ruhani dan menjadi kahalifatullah) dan duniawi (menjadi pemandu manusia kepada petunjuk Tuhan). Hubungan seorang ahmadi dengan khilafat bukan hanya bersifat organisatoris belaka, malahan akan dan lebih erat lagi. Kenyataan demikian sangat penting sekali dan sung guh memberikan perasaan tentram yang mendalam kepada kita, yakni badan-badan Jamaah berkembang dengan baik dan kuat tetapi dalam aktivitasnya tidak bertabrakan dengan pola kebijakan yang digariskan oleh Jamaah induknya. Tidak ada friksi ataupun gesekan yang menimbulkan bahaya, bahkan sebaliknya menambahkan kekuatan kepada induk Jamaahnya. Inilah ruh Nizhom dan sesuai dengan ruh itu hendaknya badanbadan berkarya di seluruh dunia.
15 GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
TABLIGH MKAI KEBAYORAN
PANASKAN SUDUT SENAYAN
ara
Bagi Anda khuddam yang berada di kota besar, mungkin model tabligh seperti ini patut ditiru. Murah, meriah tapi butuh nyali gede.
16
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
Semilir angin berhembus sejuk, matahari mengintip di balik pucuk pepohonan,suara kicau burung saling menyahut dari balik rerimbunan daun dan dedahanan pohon, itulah suasana minggu pagi di kawasan Istora Senayan Jakarta, sebuah komplek olah raga favorit bagi warga Jakarta. ENAYAN sebagai kawasan hijau di ibukota Jakarta menjadi tempat pilihan bagi warganya untuk berolahraga di Minggu pagi. Ratusan bahkan mungkin ribuan warga ibukota memadati areal hijau Senayan untuk berolahraga. Suasana ramai dengan banyak orang yang sedang bersantai ini dimanfaatkan oleh khuddam Kebayoran untuk bertabligh. Kegiatan tabligh di pusat-pusat keramaian sebelumnya pernah dilakukan seperti di Blok M dan Monas. Karena berbagai alasan akhirnya kegiatan dakwah yang tergolong berani ini dihentikan. Kini semangat untuk memberi nuansa dakwah dikeramaian seperti di Senayan kembali bangkit. Di lokasi inilah sudah satu bulan ini Desk Tabligh dilakukan oleh khuddam Kebayoran. Kegiatan dipimpin langsung oleh oleh Sadiq, Qaid Majelis dan Dudi Abdulhadi, Sekr.Tabligh jemaat Kebayoran. Meskipun baru satu bulan namun dakwah di keramaian Monas ini telah memperlihatkan kemajuan yang berarti, baik intern jemaat maupun ghair jemaat. Untuk intern jemaaat, langkah ini mampu membangkitkan semangat pertablighan khuddam yang selama ini jarang bahkan mungkin tidak pernah tabligh. Tabligh yang mengambil tempat di pintu II Senayan juga berhasil membakar keberanian khuddam untuk langsung melakukan tabligh kepada pengunjung. Beberapa ghair ahmadi
menurut pengakuan khaddim yang sering ikut kegitan ini, Faqih menjadi lang-ganan tetap stand tabligh. Mereka ini bahkan dengan antusias membeli beberapa VCD yang memang diperuntukkan untuk dijual. VCD yang cukup mernarik perhatian penikmat Monas adalah VCD Dakwah Ero-pa. Bak jualan VCD, merekapun memutarnya, pengunjung dapat melihat dari layar TV yang telah disediakan khusus. Selain dakwah Eropa, VCD Selayang Pandang jemaat Ahmadiyah Indonesia dan Misteri kain Turin juga takluput dari perhatian pengunjung. Beberapa bukubuku juga nampak menghiasi stand desk tabligh. Desk tabligh ini juga membuka jasa layanan mengukur tensi dan timbang badan gratis. Jasa layanan gratis ini cukup diminati oleh masyarakat terbukti pada setiap digelarnya desk tabligh paling sedikit 15 orang memanfaatkan jasa layanan gratis ini. Kepada mereka ini diberikan data hasil timbang dan tensi darah pada secarik kertas yg di ujung bawahnya tertulis : Love fo All Hatred for None www.ahmadiyya.or.id. Untuk pengembangan di masa mendatang telah direncanakan untuk membuka desk tabligh di lokasi lain yaitu di Universitas Indonesia, Depok. Dengan melihat catatan positif ini, Nazim Tabligh MKAI Wilayah DKI, Yendra berencana mengadopsi kegiatan ini untuk dijadikan sebagai kegiatan wilayah. Kegiatan yang rencananya berlangsung setiap minggu ini dikerjakan bersama-sama oleh majlis-majlis di Jakarta dibawah koordinasi Nazim Tabligh Wilayah, dimana setiap majlis mengirimkan anggotanya untuk bertugas menjaga desk tabligh sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Dengan cara ini diharapkan kegiatan desk tabligh bisa terus berlangsung dengan kontinyu. Manfaat lainnya adalah sebagai sarana untuk saling mengenal dan mempererat silaturrahmi bagi khudam di wilayah Jakarta.
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
17
PADANG LAIN DULU LAIN SEKARANG MKAI Padang kini mulai menampakkan aktivitasnya. Setiap Sabtu dan Minggu masjid dan halamannya diramaikan oleh kegiatan yang dirancang khusus untuk menarik sebanyak mungkin khuddam untuk datang dan terlibat di dalamnya. ehadiran Sholeh Ahmadi sebagai mubaligh muda mampu memberikan dorongan bagi kawula muda dilingkungan MKAI Padang untuk kembali menyemarakkan kegiatan. Setiap Minggu ba’da Maghrib khuddam diajak berdiskusi dalam dialog interaktif membahas masalahmasalah aktual baik yang berkembang di jemaat mapun diluar. Diskusi atau orang Padang menyebutnya sebagai ‘wirid’ memberikan kesempatan kepada khuddam untuk tampil sebagai pembicara. Kesempatan ini tidak disiasiakan mereka untuk uji kemampuan dan wawasan mengenai tema yang diangkat. Khuddam yang datang tidak hanya dari Padang saja, melainkan dari dua majelis yang ada di luar Padang yaitu 18
Pampangan dan Duku. Hal ini sengaja dilakukan mengingat kalau kegiatan diadakan terpisah di ketiga majelis maka kegiatan akan sedikit diikutin para peserta, mengingat jumlah anggota di Duku dan Pampangan memang tidak sebanyak Padang. Kegiatan yang dirancang khusus untuk menarik kehadiran khuddam adalah dengan penyelenggaraan beragam perlombaan permainan. Perlombaan ini bahkan dikemaas layaknya sebuah turnamen profesional dengan memperebutkan piala bergilir. Petandingan yang diselenggarakan antara lain sepak bola dan sepak takraw. Sabtu Minggu pada bulan-bulan terakhir ini menjadi hari-hari yang sangat dinantikan para khaddim di wilayah Padang dan sekitarnya. Karena di Masjid Padang sudah
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
tersedia kegiatan yang dapat menampung semangat mereka sebagai kawula muda. Yang tak kalah pentingnya adalah terjalinnya persaudaraan antar khuddam, yang tadinya tidak saling mengenal kini mejadi akrab karena tiap Ming gu biasa berdiskusi bersama, sholat berjamaah bersama dan bermain bersama. Tiap Minggunya paling sedikit khudam yanghadir sebanyak 30 orang. Minggu pagi usai deras shubuh, para khadim bersiapsiap untuk melakukan olahraga. Tidak hanya sekedar olahraga namun mereka menghadapi sebuah turnamen pertandingan yaitu sepak takraw dan sepakbola. Kegiatan olahraga ini berlangsung hingga pukul 09.00 WIB. Setelah ini mereka mempunyai tanggungjawab untuk mengajar Athfal serta Nashirat di Pra
Hazrat Khalifatyul Masdih IV rh. dalam sebuah acara dialog di kota Padang pada saat kunjungan beliau tahun 2000. (tatang/mta) Madrasah. Mereka ini dibagi dalam dua kelas, kelas A dan kelas B dengan jumlah siswa 28 anak. Kegiatan ini tidak hanya didominasi oleh khudam, karena mereka juga melibatkan LI muda di dalamnya. Namun untuk urusan perut, mereka tidak menggantungkan kepada LI. Untuk urusan yang satu ini mereka masak sendiri. Dengan ditempatinya kantor baru, atau Sholeh menyebutnya sebagai base camp-nya khudam Padang juga memberikan arti tersendiri bagi penghuninya. Karena dengan base camp ini mereka kini mempunyai tanggungjawab untuk meramaikannya.
Sholeh yang diwawancarai usai acara Majelis Syura 2004 ini juga menngungkapkan bahwa mubayyin baru kini juga mulai berdatangan. Salah satu jalan bagi datangnya para pencari kebenaran di Padang adalah dijadikannya jemaat Ahmadiyah sebagai obyek peneletian mereka untuk menyelsaikan tugas akhir baik berupa skripsi maupun paper. Sampai bulan April sudah tercatat dua mahasiswa semester akhir dari IAIN Imam Bonjol yang menyatakan baiat kepada Masih Mauud as. Rupanya peneletian mereka membuktikan adanya kebenaran sejati pada jemaat ini. Beberapa mahasiswa juga
sudah menyatakan keinginannya untuk baiat, namun hal ini tidak begitu saja diterima. ‘Anda harus pelajari dulu, dan yakin akan kebenarannya, baru Anda bisa bai’at”, demikian pesan Sholeh kepada orang yang meminang baiat. Di Padang kini bukan hanya khudam dan LI saja yang sedang bergeliat, Anshorpun kini sudah menampakkan kembali semangat untuk beraktifitas. Mereka berlomba dalam kerangka fastabikhul khoirot. Masih menurut Sholeh kembali bangunnya MKAI Padang dalam semarak kegiatan tidak lepas dari doa dan dorongan yang diberikan oleh Anshornya.
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
19
MKAI JAKARTA BARAT
Kultumnya Diserang Demam “Assalamu’alaikum wa Rahmatulahi wa Barakatuhu....puji syukur ke hadirat Allah....”, yah, itulah sepenggal kalimat pembuka dari seorang khadim Jakarta Barat yang sedang berlatih menyampaikan kuliah tujuh menit (kultum).
20
Pada Minggu (28/3) MKAI Jakarta Barat sukses melakukan kegiatan Pelatihan Kultum bertempat di masjid jemaat Jakarta Barat, Darus Salam. Pelatihan yang ditujukan untuk para pengurus ini diikuti 12 orang peserta dibawah bimbingan Mubaligh Muhammad Idris. Qaid MKAI Jakarta Barat, Arif Nurhadi menjelaskan program pelatihan kultum ini dilatar belakangi atas kurangnya SDM khudam yang memiliki kemampuan sebagai penceramah. Dengan adanya program ini para khadim dibekali pendidikan dalam menyusun dan menyapaikan kultum sehingga diharapkan kelak para khadim memiliki kemampuan dalam memberikan ceramah yang baik dan melahirkan oratororator Khudam yang tangguh. Program diawali dengan pemaparan teori menyusun dan menyampaikan ceramah oleh Mubaligh Muhammad Idris. Setelah mendengarkan pemaparan teori lalu para peserta diminta untuk menyusun materi kultum, dan kemudian setiap peserta menyampaikan
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
kultumnya masing-masing di mimbar masjid. Setelah menyampaikan kultumnya maka langsung mendapatkan evaluasi oleh Mubaligh. Meskipun ada ketegangan karena demam panggung dari para peserta, tetapi suasana pelatihan tetap segar, antusias, dan bernuansa humor. Seusai acara diadakan diskusi, dan tanya jawab antara para peserta dengan Mubaligh. Seorang peserta bertanya bagaimana dengan kelanjutan program pelatihan kultum, Qaid Jakarta Barat menjanjikan akan memperbanyak jam terbang kultum para pengurus dengan tugas-tugas memberi kultum tarbiyah baik pada acara-acara pengajian khuddam maupun pada pengajianpengajian kelompok. Bahkan seorang peserta dengan antusias mengusulkan bahwa pada saat rapat Khudam juga bisa diawali atau diselingi dengan penyampaian kultum. Acara ini juga mendapat perhatian dari Qaid Wilayah dan Nazim Taklim Tarbiyah Wilayah Jakarta yg hadir untuk meninjau dan memberikan dukungan atas program pelatihan kultum ini. (iwan)
BAHAGIA UNTUK TUNANETRA Penyandang Tuna Netra di Nigeria kini boleh berbesar hati. Jemaat Ahmadiyah kini sudah menyiapkan sekolah kejuruan bagi mereka bahkan hingga tingkat Universitas. igeria adalah negara terakhir yang mendapat kunjungan Hazrat Khalifatul Masih V ATBA pada lawatan beluia selama sebulan di bumi Afrika. Seperti di Ghana, sambutan di Nigeria tak kalah meriahnya, anggota jemaat di negeri ini mengelu-elukan kehadiran beliau. Sebelumnya beliau mengadakan kunjungan di negera Burkina Faso dan Benin,di kedua negeri ini khutbah live melalui MTA hanya bisa dinikmati audionya saja. Namun di Nigeria, khutbah beliau kembali bisa dinikmati baik audio maupun videonya. Beliau mengunjungi beberapa proyek yang telah sukses didirikan oleh jemaat, selain itu disalah satu universitas terkemuka di Nigiera beliau berkesempatan mengadakan kuliah umum (Stadium General). Kehadiran belau di benua Afrika telah memberikan berkah di kawasan ini. Untuk membantu pembangunan di benua ini, jemaat sudah me-
nyiapkan partisipasinya secara khusus melalui pembentukan sebuah Pan African Ahmadiyya Muslim Association (PAAMA). PAMAA sendiri dikendalikan langsung dari Pusat jemaat di Inggris. Salah satu rencana sebagai bagian dari impelementasi program PAMAA adalah penyediaan pendidikan yang memadai bagi mereka yang memiliki cacat tunanetra. Program ini didesain khusus untuk melengkapi program pendidikan mubaligh. Sebagai langkah awal jemaat akan membangun sekolah kejuruan pertama di Nigeria yang akan dikususkan untuk mendidik orang buta di negeri ini. Di sekolah khusus setingkat SMU ini, orang buta didik untuk memiliki keahlian khusus sesuai dengan jurusan yang telah disediakan sekolah ini. PAMAA juga menyiapkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi orang buta, mereka kini berkesempatan untuk melanjutkan penididkan ke-
jenjang yang lebih tinggi setingkat universitas. Presiden PAMAA, Alhaji Hamza Ola Adesanu mengatakan kepada harian THISDAY, harian yang terbit di Nigeria bahwa upaya ini ditujukan untuk mendu-kung mereka yang mempuyai kekurangan fisik, bahwa siapaun yang mempunyai keinginan akan mendapatkan bantuan untuk memenuhi cita-cita pendidikannya. Adasenu ketika hadir pada presentasi mesin braile keluaran Perking yang akan digunakan oleh Brother Uthman Rabiu, mengatakan, ”Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan dalam hidup saya dan ini menyisakan kesan yang mendalam dalam hati. Saya bahagia karena seluruh anggota Ahmadi Nigeria di United Kingdom telah dapat memenuhi janjinya yang sangat menyentuh hidup mubalighmubaligh kami. Siapapun yang membutuhkan pendidikkan akan dibantu untuk memenuhi cita-citanya”. (pr/int)
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
21
MKAI Manislor
Training Organisasi Tepatnya pada Minggu (22/2) ba’da Magrib, aula masjid AnNur mendadak ramai, padahal kondisi cuaca saat itu hujan gerimis. Elit pengurus di jajaran MKAI Manislor berkumpul malam itu. empat itu dipakai oleh MKAI Manislor untuk mengadakan sebuah pelatihan model baru. Training Organisasi Ala Muslih Mau’ud, demikian Qaid Majelis Manislor menyebutnya. Training ini ide gagasannya keluar dari nazim Tabligh yang dipoles lebih menarik lagi oleh Qaid Majlis dan Mu’tamad. Hasilnya tidak begitu mengecewakan dengan men-dapat predikat cukup memu-kau dan berhasil. Lebih dari 29 orang khuddam mengikuti acara itu terdiri dari 15 pengurus MKAI cabang dan 14 orang yang datang mewakili ziamat/kelompok. Hadir pula Mubaligh Dudung Zafar Ahmad, karena kesehatannya terganggu, panitia urung memintanya menjadi salah satu pemateri. Menurut Qaid Majelis acara ini dibuat karena dilatar belakangi oleh kurangnya kemampuan dari masing-ma-sing pengurus dalam hal leader ship, skill komunikasi, program kerja dan masalah keorganisasian lainnya. 22
Feedback yang diharapkan dari acara ini adalah pengurus nantinyab bisa lebih meningkatkan mekanisme kerja organisasi yang diliputi oleh semangat pengkhidmatan Secara rinci tujuannya mencakup tiga hal, pertama untuk mengadakan perbaikan in-tern, baik organisasi maupun individu, kedua untuk meningkatkan sema-ngat keitaatan pada Jemaat, ketiga pengurus dan anggota memiliki motivasi bertabligh. Di acara itu terlihat para peserta serius dalam mengikuti acara, dari acara pembukaan sampai penutupan. Keseriusan peserta bukan tanpa alasan,
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
karena pengurus MKAI Manislor jauh-jauh hari sudah menyiapkan alat perangsang. Alat ini memberikan performance berupa rangkaian acara dalam kemasan futuristik. Ini karena dukungan piranti komputer, yang memakai
power point. Desain interior ruangan juga ditata rapih, meja membentuk huruf O sehingga setiap orang dalam mengikuti kegiatan tersebut saling berhadapan. “Pengaturan ruangan seperti itu menunjukkan rapat kejemaatan juga sangat penting”, komentar Nazim Tabligh. Biasanya bangku-bangku dibentuk berjajar kebelakang. Training itu terkesan meyakinkan, lebih hidup dan komunikatif. Adapun acara yang disodorkan ke audiences saat itu berupa pemutaran V C D Se-
layang Pandang Jemaat Manislor dan pembacaan syarat bai’at. Setelah itu para peserta diajak untuk memberikan apresiasinya. Selepas itu, acara dilanjutkan dengan prolog dasar pemikiran acara inti, pembedahan organisasi ala Muslih Mau’ud dan yang terakhir goal setting oleh Qaid Majelis. Acara ini dikemas secara interaktif, sehingga setiap sesi acara berjalan hidup penuh dinamika karena terjadinya dialog antar peserta. Dipandu Nazim Tabligh, training terlihat lebih interaktif, saat itu nazim Tablih mengarahkan audiences untuk menganalisa kegiatan tabligh, tarbiyat, dan pramadrasah. Dari 29 orang peserta , panitia membagi empat kelom-pok, masing-masing juru
bicara berbicara pan-jang lebar mengutarakan keluhannya dan berusaha untuk memberikan solusi dari permasalahan yang ada. Materi yang tak kalah pentingnya adalah skill komunikasi. Pada sesi ini para peserta di ajarkan untuk bisa berkomunikasi secara efektif. Dalam pembahasan materi organisasi ala Muslih Mau’ud. Ketua jemaat Manislor memberikan penjelasan panjang lebar, lugas dan gamblang. Ia mengemukakan bagaimana Muslih Mau’ud memimpin Jemaat. Ketua berharap semua pengurus bisa meneladani sosok dari kepemimpinan beliau. Yang tidak kalah menariknya yaitu goal setting yang disampaikan oleh Qaid Majelis, ia yang berbicara pelan namun pasti ini memberikan pesan bahwa organisasi akan berhasil kalau masing-masing pengurus saling menjaga kekompakan. Nazim Tabligh Manislor sendiri dalam siaran persnya yang diterima redaksi Gema, berharap MKAI Manislor untuk kedepannya memiliki formula yang tepat untuk memajukan roda organisasinya. Dengan anggota khuddam yang mencapai ratusan dan datang dari beragam latarbelakang, pengurus MKAI Manislor harus me-miliki strategi khusus untuk mengelolanya disamping kerjasama antar pengurus dan dukungan semua elemen jemaat yang ada di Manislor. (Nz. Tabligh).
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
23
RAPATKAN BARISAN DENGAN RAPAT ertempat di lantai dua Mesjid AlFadhl Jemaat Bogor, para perserta Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Bogor berkumpul. mereka datang dau majelismajleis yang ada di Qiadat Daerah Bogor. Selain perwakilan majelis, hadir pada kesempatan tersebut adalah staf Qaid Daerah Bogor. Acara dimulai jam 08.30 dengan terlebih dahulu dibuka dengan do‘a oleh Qaid Daerah Bogor, Yadi Suryaningrat. Bagi Yadi jabatan Qaid Daerah adalah jabatan yang baru baginya. Sebelumnya jabatan Qaid daerah Bogor dipegang olehAhmad Dani yang tidak lain adalah adik kandungnya sendiri. Pada sesi pembukaan diisi dengan perkenalan masingmasing peserta rapat. Setelah itu Qaid Daerah menyampaikan beberapa nasihat terbaru dari Hazrat Khalifatul Masih V berkenaan dengan Nizam Jemaat. Nasihat yang disampaikan pada kesempatan khutbah Huzur anatara lain menyoroti tentang pentingnya memiliki sikap hormat pada 24
nizam jema‘at ; memahami tugas-tugas dan kewajiban sebagai khadim dan upaya konsolidasi dan bekerja keras untuk mencapai tujuan. Mengamankan Hasil Rapat Rapat ini merupakan debut pertama bagi Qaid Daerah dalam upaya konsolidasi ke dalam terhadap tugas dan tanggung jawab untuk mensukseskan program kerja, demikian dikatakan Yadi pada kesempatan kunjungan-nya ke Kantor PPMKAI pada Minggu pertama April. Rapat permata ini dimanfaatkan betul oleh Yadi untuk mengadakan konsolidasi ke dalam. Hasil-hasil dari Rapat Paripurna PPMKAI tanggal 13-14 maret 2004 yang menjadi porsi daerah juga disampaikan pada kesempatan ini. Qaid Daerah berharap agar majelis dapat mensikapi hasilhasil rapat dan melaksanakannya sesuai dengan kondisi masing-masing. Semangat untuk Khuddam Hall
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
Salah satu pembahasan rapat yang mendapat respon positif dari peserta rapat adalah mengenai alokasi dana Khuddam Hall. Dari alokasi daerah yangtelah ditetepkan oleh PPMKAI, Qaiddaerah kemudian mengalokasikannya untuk majelis-mejlis. Alokasi tersebut diterima dengan penuh semangat oleh perwakilan majelis yang hadir. Barakalloh, demkian kata yang diucapkan oleh perwakilan majelis ketika mendengar alokasi dana Khuddam Hall yang harus mereka upayakan oleh anggota majelisnya. Dalam sesi pembahasan, hasil-hasil rapat yang kita sepakati diantaranya: Melaksanakan pelatihan shooting qiadat daerah Bogor tanggal 20-21 maret 2004 di Cisalada ; Pembinaan olahraga dengan melaksanakan pertandingan sepak bola gabungan antar majlis di Cimayang. Kedua agenda tersebut telah sukses digelar. Pertandingan sepakbola di Cimayang bahkan telah melibatkan pemuda ghair yang bergabung dengan tim Cimayang. (yadi)
PEGANG KAMERA DI CISALADA Sebagai upaya untuk memberikan kelimuan dan pengetahuan kepada anggota, Qaid daerah Bogor barubaru ini menyelenggarakan pelatihan kameramen. elatihan ini merupakan realisasi salah satu agenda Rapat Koorinasi Daerah (Rakorda) Qiadat Bogor. Pelatihan dilaksanakan pada Sabtu (20-21/3) bertempat di masjid jemaat Cisalada. Acara dimulai usai peserta menjalankan ibadah sholat maghrib. Acara dipandu oleh Nazim Daerah Khidmat Khalq dan Wikari Amal. Suasana santai tapi serius terpancar di wajah para peserta. terlihat ada beberapa peserta yang sesekali mengeluarkan joke, hal ini tentu saja menjadikan suasana latihan tidak tegang bahkan sebalik-nya mengakrabkan satu sama lainnya. Instruktur pelatihan, Akhmad Riyanto, angota MTA Khuddam Section dengan piawainya menjelaskan satu persatu istilah-istilah dalam teori pengambilan gambar sambil memperagakan bagian-bagian serta fungsi-fungsi kamera. Sesekali Riyanto mengarahkan lensa kamera
kepada peserta pelatihan. Kemunculan wajah peserta di layar TV yang sengaja disiapkan untuk pelatihan menambah kehangatan di masjid milik jemaat Cisalada ini. Metode pelatihan yang menerapkan learning by doing memudahkan peserta untuk memahami dasardasar pengambilan gambar. Peserta juga diberi kesempatan untuk mempraktekkan secara langsung cara pengambilan gambar, sementara peserta lainnya memberikan komentar terhadap hasilnya. Acara ini bertujuan untuk menjaring minat khuddam untuk belajar menjadi kameramen, sehingga diharapkan qiadat daerah Bogor memiliki khuddam yang berpotensi dalam bidang peliputan, sehingga nantinya dapat memberikan kontribusinya kepada MTA. Hadir pada kesempatan latihan ini Qaid Daerah Bogor, Yadi Suryaningrat. Menurut penuturan Yadi jumlah peserta yang hadir sebanyak 26 orang, mereka datang dari
majelis Bogor, Cisalada, Ciherang dan Cibitung. “Untuk menggairahkan minat khuddam dan athfal mengikuti kegiatan, ciptakanlah banyak kegiatan.Kemudian liput kegiatan tersebut agar memberikan kesan tersendiri bagi khuddam kemudian jadikan memori kegiatan untuk tarbiyat ke dalam”,demikian pesan dan harapan Qaid daerah kepada peserta pelatihan. Qaid Daerah sendiri sudah menyiapkan langkah berikutnya sebagai kelanjutan dari latihan ini. Untuk tahap berikutnya kegiatan ini akan kita lanjutkan kepada pemahaman dalam bidang editing dan jurnalistik, demikian kata Yadi. Esok harinya peserta melaksanakan wikari amal, kegiatan ini didominasi oleh khuddam tuan rumah. kegiatan ini juga menjadi ajang bagi peserta pelatihan untuk mempraktekkan teori yang telah didapatkan pada malam sebelumnya. Kesempatan ini banyak digunakan oleh khuddam dari majelis Bogor.(yadi).
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
25
Menyoal Politik Indonesia
engan gaya khas dan bak seorang analis politik terkenal, J.H. Lamardi, seorang cendekiawan Muslim Ahmadi berhasil memukau mahasiswa Jamiah Ahmadiyah Indonesia (JAMAI) dengan uraian-uraian menarik tentang analisis sosial dan kon-figurasi sosial politik Indonesia mutakhir dalam acara bulanan KBM Jamiah Ahmadiyah Indo-nesia, Studium Generale. Topik politik pada hari itu diketengah-kan mengingat pengetahuan seputar politik dirasakan amat penting bagi para mahasiswa Jamiah, calon-calon ‘Guru Dunia’ itu. Acara itu diselenggarakan mulai pukul 09.30 hingga 11.30 WIB. Bertempat di masjid AnNashr lantai II even menarik ini dihadiri oleh Direktur JAMAI, Maulana Ahmad Hidayatullah, Shd, dua orang staf dosen dan para mahasiwa tingkat IV, III dan II. “Terutusnya para nabi diikuti oleh bangkitnya sebuah peradaban”, demikian pendapat J.H. Lamardi dalam acara tersebut pada Sabtu ( 27/3). Kedatangan Hadhrat Masih Mau’ud a.s. tentu akan diikuti pula tumbuhnya peradaban baru. Pembahasan dimulai tentang metode-metode berfikir sebagai alat analisis perkembangan masyarakat. Konstruksi atau susunan pemikiran lama dikritisi lalu seba26
gai hasilnya terbentuklah susunan pemikiran baru yang berbeda bahkan lebih baik lagi. Lamardi selanjutnya membahas tentang perkembangan masyarakat yang berkembang dari bentuk nomaden hingga ma-syarakat post industri atau informatika. Keberadaan organisasi dan seluk-beluknya sebagai ciri khas masyarakat modern. Agama dalam hal ini disorot karena kepentingannya sebagai perintis awal pembentuk peradaban manusia. Organisasi dan kepemimpinan sangat diperlukan dalam proses peradaban tersebut. Pengorganisasian sebuah masyarakat aktor peradaban ialah nama lain dari politik. Politik dalam hal ini ialah salah satu instrumen per-adaban tersebut. Mau tak mau semua pihak pasti harus terlibat. Lamardi mempertanyakan di mana dan kemanakah posisi Ahmadiyah di tengah-tengah komunitas dunia yang berkembang dan senantiasa berubah. Menurut Lamardi jika masyarakat madani sudah terbentuk, tentu hak-hak sipil yang asasi dan kecil sekalipun pasti sangat dihargai dijunjung tinggi. Jadi salah satu peran Jemaat ialah membentuk masyarakat model itu. Ahmadiyah mempunyai jawaban dan solusi diatas karena Ahmadiyah pembawa obor kenabian mutakhir , mempunyai fondasi kokoh, cita-cita yang jelas dan dikaruniai bekal dan
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
arah yang pasti sebagai alat revolusi masyarakat dunia. Masalahnya ialah bagaimana mengembangkan konsep Islam dalam bernegara dan bermasyarakat sedangkan akidah sudah solid dan lengkap, sistem nilai sudah tuntas tetapi disamping itu peradaban dan sistem hukum harus teruji dan banyak nilai potensil AlQur’an yang belum teraktualisasikan. Kendala yang harus diperhatikan ialah overexclusivistic, penurunan intelectual excercise dan SDM anggota baik lahir maupun batin. Pendapatnya seputar motif partisipasi para anggota Jemaat dalam pemilu kali ini menekankan prinsip bahwa serahkanlah amanat, termasuk pemerintahan pada ahlinya. “Jangan berpikir pendek, bangsa kita sudah demikian terpuruk”, katanya. Lamardi menolak apriori sebagian anggota jemaat yang bersikap su’udzon terhadap partai-partai Islam bahwa mereka akan melibas Jemaat. “Walau bagaimanapun, mereka saudara-saudara kita”, sambungnya. “Banyak faktor yang membuat kita optimis dengan adanya pemilu periode ini”, demikian katanya menutup pembahasannya setelah menyampaikan prediksi-prediksi analitis pemilu dan situasi politik Indonesia. (Dil)
CIMAYANG YANG MENANG Jemaat Cimayang yang jauh dari Kota Bogor pada Sabtu malam (17/4), tiba-tiba menjadi ramai oleh kedatangan sekelompok anak muda yang asing bagi warga setempat. Anak muda sebanyak 17 orang ditambah dengan 4 orang anak kecil tersebut datang dari arah jalan masuk utama Cimayang yang sedikit mendapat lampu penerangan.
Para pendatang itu tidak lain adalah khuddam-khuddam dan athfal dari MKAI Bogor, Ciherang dan Cisalada (BCC). Mereka datang untuk menantang MKAI Cimayang plus simpatisannya untuk adu fisik, strategi dan kelihaian dalam pertandingan sepak bola. Kegiatan ini adalah merupakan kegiatan ketiga yang diadakan oleh Qaid Daerah Bogor. Kegiatan ini bertujuan untuk menarik anggota khuddam dan athfal yang kurang aktif. Namun karena mungkin kurangnya publikasi sehingga belum banyak menyedot minat khadim atau athfal yang selama ini dinilai kurang aktif di berbagai kegiatan. Acara intinya yang diadakan pada Minggu pagi ini walau pun tidak memberikan kemenangan kepada Tim BCC namun memberikan kesan tersendiri bagi tim tamu. Kesan yang mendalam bukan
didapatkan pada saat pertandingan melainkan pada saat Cimayang menjamu makan Tim BCC pada sebuah jamuan akbar. Untuk keperluan ini Cimayang sudah mempersiapkan hidangan tiga ekor ayam boiler yang dibakar. Setelah menelan kekalahan, barulah muncul kecurigaan, Sukma khadim Bogor menduga hidangan malam Minggu sebagai bagian strategi tuan rumah Cimayang untuk meraih kemenangan. Kalau pada malamnya tim tamu melahap 3 ekor ayam bakar, pada saat pertandingan giliran Cimayang melumat habis perlawanan tim BCC. Ber main di kandang sendiri, menjadi keuntungan sendiri bagi Cimayang, ia bermain tanpa beban. Dalam dua pertandingan Cimayang berhasil merobekrobek pertahanan tamu, keadaan ini berlangsung hingga pertandingan usai. Cimayang menang telak di dua per-
tandingannya dengan skor 42 dan 2-0. Straiker andalan Cimayang, Zafaruddin ‘Mr. Bebeto’ dua kali menjebol gawang tim BCC yang dikomandoi Taufik Ahmad. Zafarudin yang juga Qaid majelis Cimayang ini tidak begitu kesulitan menerobos pertahanan lawan, dengan postur tubuhnya yang kecil, menjadikan serangan yang dibangunnya bak kilat sehingga tidak bisa diantasipasi lawannya. Taufik yang bertubuh overweight kesulitan untuk melakukan passing apalagi membawa bola. Bisa jadi tiga ayam bakar semalam mebuat terlena tim tamu. Dengan kondisi yang masih kekenyangan, masih menurut Sukma maka BCC menjadi lambat gerakannya dan tidak mampu menciptakan irama permainan. Cimayang dengan mudah mendikte irama pertandingan. (sukma)
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
27
PETUNJUK PELAKSAN AAN TAJNID PELAKSANAAN Oleh: Tim Tajnid Nasional
Pembentukan Team Tajnid Team Tajnid cabang adalah pelaksana langsung pada program pendataan anggota (Tajnid). Team ini hendaknya dibentuk di setiap cabang yang memiliki jumlah anggota melebihi 100 orang atau menurut kebutuhan.
1. Keanggotaan Ketua : Ketua Jemaat Pelaksana : Qaid Majelis MKAI Anggota : Nazim Tajnid, Ketua LI, Ketua Anshar, Anggota-MKAI (yang ditunjuk), Anggota ANSHAR (yang ditunjuk), Anggota-LI (yang ditunjuk) 2. Teknis Pelaksanaan a) Ketua team akan menugaskan anggotanya untuk melakukan pendataan berdasarkan wilayah atau tempat tinggal anggotanya dalam bentuk kunjungan langsung. Siapkan formulir tajnid, formulir personal budget maupun peralatan lainnya. b) Formulir tidak dibagikan secara langsung kepada anggota tetapi Pendataan dilakukan secara door to door (langsung didatangi, dan formulir diisi ditempat). Oleh anggota team. Biasanya kalau formulir dibagikan untuk diisi sendiri oleh anggota (formulir dibawa pulang) sedikit sekali yang mengembalikannya. Satu lembar/formulir tajnid ini digunakan untuk satu keluarga. Jika dalam satu rumah ada 2 keluarga, maka digunakan 2 formulir. Begitu seterusnya. Untuk anggota yang belum berkeluarga tapi sudah mandiri gunakan formulir terpisah. c) Secara berkala (seminggu sekali) Team Tajnid ini mengevaluasi progress/Perkembangan pelaksanaan Tajnid dan melaporkannya kepada ketua jemaat. 28
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
d) Status Tajnid anggota hendaknya dibahas dalam setiap rapat bulanan Majelis Amilah cabang, dalam hal ini ketua cabang harus mengumumkan status Tajnid (mutasi : penambahan maupun pengurangan). e.Jika formulir kurang, segera laporkan ke pusat sehingga kekurangannya akan segera dikirim. f) Buatlah duplikat formulir yang telah diisi (formulir yang telah diisi difoto copy) kemudian didokumentasikan dalam sebuah tempat (binder atau map). Sedangkan formulir asli yang sudah terisi dikirim ke pusat cq. Sekum PB atau Muhtamim Tajnid PPMKAI. Buatkan rekap tajnidnya dalam komputer untuk keperluan cabang. g) Mengelompokan/memisahkan anggota tersiar (anggota yang tempat tinggalnya bukan dalam wilayah cabang yang bersangkutan), sehingga akan didapat jumlah ang gota sebenarnya. Hal ini dilakukan untuk menerapkan tertib administrasi sesuai dengan domisili (hasil keputusan rapat Majelis Amilah Nasional) h) Membuat surat pemberitahuan untuk masing-masing anggota tersiar agar status keanggotaannya menginduk kepada jemaat sesuai dengan tempat tinggalnya. Lampiran disampaikan kepada Jemaat dimana anggota tersebut tersiar dan rekapnya (nama-namanya) disampaikan kepada Mubaligh Wilayah. i) Bagi anggota yang merantau untuk kurun waktu yang lama mohon diberikan pengertian agar segera mutasi ke Jemaat tempat mereka merantau. j) Membuat laporan rekapitulasi Tajnid dalam komputer maupun secara manual, kemudian hasilnya dilaporkan ke Team Tajnid pusat lampiran kepada team Tajnid daerah.
ADA APA DENGAN TAJNID? Tajnid Nasional sebagai upaya mendata anggota secara Nasional belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Padahal Tajnid atau sensus ini sangat diperlukan karena perannya dalam melakukan pemetaan kekuatan jemaat dari sisi anggota dari berbagai bidang. Bagaimana tajnid dilakukan dan apa saja kendalanya selama ini, berikut adalah wawancara Gema dengan salah seorang anggota Tim Tajnid Nasional, Dudung Abdul Latief yang juga Muhtamim Tajnid PPMKAI.
Apa manfaat Tajnid itu?, sehingga tajnid mendesak untuk dilakukan? Data tajnid merupakan sumber informasi utama, maka seluruh komponen yang ada dalam jemaat ini akan membutuh-kannya, apakah itu badanbadan mau-
pun para pengurus jemaat baik dari tingkat pusat sampai tingkat cabang. Contoh saja program Sekretaris Maal untuk memiliki data personal budget maka harus punya data tajnid dulu. Kemudian berapa jumlah anak usia sekolah dasar?, berapa jumlah anggota yang menganggur? berapa jumlah ahli hukum?, berapa jumlah guru?. Itu semua hanya sebagian kecil saja pertanyaan yang tentunya akan bisa terjawab dengan benar jika sudah memiliki database tajnid yang lengkap. Jadi jelas sekali data-base tajnid sangat berperan dalam melakukan pemetaan kekuatan dan kelemahan jemaat dari sisi anggota dari berbagai bidang. GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
29
Bagaimana tajnid dilakukan? siapa yang bertanggung jawab ? Sebetulnya pelaksanaan tajnid dilakukan oleh badan-badan, oleh karenanya ada sekretaris badan (muhtamim) yang membidangi masalah ini seperti Muhtamim Tajnid (MKAI), Sekretaris Tajnid (LI) Qaid Tajnid ( Anshar ). Akan tetapi penyajian data secara keseluruhan menjadi output laporan dari Sekum PB. Dikarenakan di Jemaat Ahmadiyah Indonesia ini belum terbentuk sebuah database Tajnid yang lengkap dan up todate maka pelaksanaannya sudah dan sedang dilaksanakan secara serentak. Pendataan anggota bukanlah pekerjaan yang mudah, oleh karena itu tidak bisa dilakukan secara sambil lalu. Perlu dibuat sebuah team kecil semacam “task force” di setiap cabang yang akan melakukan pendataan secara langsung door to door. Kenapa harus secara langsung?, dari berbagai pengalaman yang ada di cabang-cabang, jika formulir dibagikan kepada anggota untuk diisi masing-masing maka yang mengembalikannya hanya sebagian kecil saja. Jadi yang efektif adalah petu-
gas tadi yang mendatangi rumah anggota kemudian melakukan pendataan secara langsung. Tentunya cara ini akan sedikit mengeluarkan biaya, akan tetapi hasilnya akan maksimal. Karena data tajnid ini sifatnya dinamis, maka perlu dilakukan pembaruan secara berkala baik secara kuantitas (kelahiran, kematian, pindah cabang, pindah badan, mubayiin baru) maupun secara kualitas (data penghasilan, data pendidikan, dll). Inysa ALLAH kalau ini dilakukan, jika ada yang bertanya “Berapa jumlah anggota di Jemaat saudara”, maka tidak ada jawaban “yaa.. sekitar..” atau “kira-kira…”.
Targetnya berapa bulan program ini dilakukan ? Seharusnya kalau setiap cabang membentuk “team tajnid” yang akan bekerja secara berkesinambungan, Insya ALLAH meskipun cabang yang anggotanya besar tidak akan membutuhkan waktu lebih dari 2 bulan. Yang akan lama justru entry data secara keseluruhan di Pusat, karena seluruh formulir yang sudah diisi di cabang-cabang rencananya akan di masukan kedalam komputer di Pusat.
Evaluasi apa yang bisa diberikan dari proses yang telah dan sedang dikerjakan ? Kendala yang sering muncul dicabang adalah for mulir tajnid yang tidak kembali setelah dibagikan kepada anggota. Tentunya perlu diambil langkah konkret untuk mengan-tisipasinya. Saya pikir dengan membentuk “team tajnid” yang bekerja dibawah peng-awasan ketua Jemaat lokal dan diketuai oleh Qaid Majelis yang akan diserahi tanggung jawab secara penuh untuk melakukan penda-taan secara langsung ke rumah-rumah anggota masalah ini bisa dipecahkan. Selain itu harus diberikan target waktu kepada team tadi tentunya disesuaikan dengan jumlah ang gota maupun domisilinya. Komunikasi akan sangat efektif kalau dilakukan secara berjenjang. Artinya pelak-sanaan cabangcabang akan ada dibawah koordinator maupun pengawasan team daerah/wilayah yang dalam hal ini akan melibatkan Mubaligh Wilayah, Qaid Wilayah/Daerah, Zaim Wilayah maupun Pembina LI Wilayah.(pr/1)
SUDAHKAH ANDA MENGISI FORMULIR TAJNID? 30 GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
JAMIAH AHMADIYAH INDONESIA PUSDIK MUBARAK Jl. Raya Parung-BOgor No. 27 PO Box 33/Pru Bogor 16330 Telp. (0251) 614524 Fax. (0251) 617961 – (021) 6321640
PENGUMUMAN PENDAFTARAN CALON MAHASISWA BARU JAMIAH AHMADIYAH INDONESIA (JAMAI) TAHUN AKADEMIK 2004 / 2005 Nomor: 090/JAMAI/12 April 2004M/1383HS. Diberitahukan Kepada seluruh warga Jemaat Ahmadiyah Indonesia, bahwa Jamiah Ahmadiyah Indonesia (JAMAI) membuka pendaftaran calon mahasiswa baru tahun akademik pendidikan dengan ikatan dinas. Pada 2 tahun pertama akan dikhususkan pada mata kuliah: bahasa Arab, Urdu, Inggris dan Terjemah Al-Qur’an. A. Syarat-syarat pendaftaran 1. Anggota Majlis Khuddamul Ahmadiyah Indonesia maksimal: a. Usia 20 tahun bagi tamatan SLTA b. Usia 22 tahun bagi tamatan D I, D II, D III c. Bagi mubayyin baru usia bai’at minimal 3 tahun d. Tidak mempelajari kebatinan dan hal-hal mistik 2. a. Menyerahkan Ijazah SD, SLTP, SLTA dan Danem rata-rata 80 (Grade A) b. Bagi tamatan Madrasah Aliyah nilai agama rata-rata 80, umum 70 c. Bagi tamatan SMU nilai rata-rata umum 80, agama 70 3. Surat keterangan sehat dari dokter 4. Srat izin dari orang tua atau wali. 5. Surat rekomendasi dari ketua Jemaat dan Mubaligh setempat 6. Sudah bisa: a. Membaca Al Qur’an dengan baik b. Azan dan Shalat dengan benar 7. Menyerahkan pas photo terbaru berwarna ukuran 4x3, dan 2x3, masing-masing 3 lembar. 8. Bersedia mewakafkan diri untuk mencari keridhoan Allah SWT. B. Penerimaan 1. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 3 s/d 13 Juni 2004 tanpa dipungut biaya (bisa dikirim melalui Pos). 2. Calon mahasiswa harus sudah berada di kampus Mubarak Tanggal 15 Juni 2004 3. Test insya Allah akan diselenggarakan mulai tanggal 16, 17 dan 18 Juni 2004 4. Materi yang akan diujikan meliputi: a. Al Qur’an (Bacaan, Tajwid, hapalan surat-surat pendek dan ayat-ayat pilihan) b. Pengetahuan agama (Fiqh, dan Tiga Masalah Penting) c. Dasar-dasar bahasa Arab dan Inggris d. Psikotest e. Tes Fisik (Lari, Push up, pull up, renang, dll) Demikian pengumuman ini disampaikan agar menjadi maklum adanya. Jazakumullah ahsanal jaza. Bogor, 28 Maret 2004 M/1383 HS Wassalam yang lemah Ttd Ahmad Hidayatullah Shd. Direktur
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
31
MARKAZ
Kini Bergegas Debu halus yang beterbangan tidak begitu dipedulikan oleh bebarapa khaddim di siang yang terik itu. Debu yang ditimbulkan dari karpet biru yang mereka bawa mengiringi genangan keringat yang mulai mengucur dari kulit kepala mereka.
Karpet akan mereka siapkan untuk mejadi alas bagi peserta ceramah kewirausahaan. Tempat ceramah di salah satu ruangan kelas Jamiah Ahmadiyah Indonesia (JAMAI). Menurut rencana, acara yang digagas oleh Nazim Sabat Watijarot MKAI Markaz, Zulkifly ‘Fiki’ Ahmad, akan menghadirkan penceremah, Drs. Mubarik Ahmad. Belum juga hilang kecapaian dari Fiki mengangkat karpet dan mempersiapkan ruangan untuk ceramah. Kini sedikit kepanikan mulai menggerayangi kepalanya. Penceramah belum juga hadir, Qaid Markaz terus mendesaknya dengan pertanyaan, kapan undangan diberikan kepada penceramah, kapan ketemu terakhir, kapan ia dihubungi. Dan serentetan pertanyaan bak peluru yang terus ditembakkan tepat di jantungnya. Ia 32
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
mencoba menguasai diri dan bersikap tenang. Fiki yang baru saja menelepon hand phone Mubarik tidak terhubung langsung dengan orang yang dimaksud melainkan asistennya, dari asistennya inilah iamendapt informasi kalau Mubarik sedang dalam perjalanan ke Parung. Namun itu belum memuaskan Qaid Markaz, karena orangnya juga belum menampakkan batang hidungnya dilingkungan Muba-rak. Belum sempat ia menjelaskan banyak kepada Qaid Markaz, Amir Nasioanal berdiri, petanda sholat ashar akan segera dimulai. Usai salam, di barisan bela-kang, masih satu barisan dengan Qaid Markaz dan Fiki, nampak sosok yang mereka tunggu-tunggu, Mubarik. Setelah itu Fiki maju kedepan memberikan pengumuman kepada seluruh angota MKAI Markas agar mendatangi cermah kewirausahaan. Minggu sore (28/ 3) tepat pukul 16.15 dimulai ceramah dan diskusi kewirausahaan dengan tema “Memulai Usaha Kecil”. Pembicara menjelaskan secara ringkas sejumlah kiat yang diperlukan untuk dapat mengatasi tantangan dan kendala dalam memulai suatu usaha sendiri. Pembicara juga menyinggung sejumlah aspek usaha berkaitan dengan posisinya sebagai in charge Majalah Nur Islam dan atas pertanyaan peserta di akhir acara, menjelaskan tentang prospek usaha es yoghurt yang sedang dijalankannya. Pada kesempatan
itu pem-bicara juga memberikan satu eksemplar Majalah Ziroat yang antara lain berisi petunjuk Huzur IV r.a. untuk para pelaku usaha, yang berisi antara lain larangan untuk mengadakan kongsi, meminjam dana bank, dan membuat suatu loncatan besar (high jump). Menanggapi surat dari Muhtamim Sanat wa Tijarot PPMKAI berupa lowongan pelatihan bidang perhotelan di Cimahi dan pengisian form Sanat wa Tijarot oleh setiap anggota majelis, Nazim Sanat wa Tijarot segera menampilkan informasi tersebut di Mading MKAI Markaz dan mendapat respon dengan telah mendaftarnya 2 orang pembaca lembar informasi. Khidmat Khalq terus merangsak Tidakmau ketinggalan dengan Sanat Watijarot, sebelumnya pada Jumat (19/3) Nazim Khidmat Khalq bekerjasama dengan Nazim Wikari Amal, memimpin kgiatan pembersihan lingkungan sekolah SD Pondok Udik dan mengadakan program pengumpulan bambu sebagai upaya swadaya para siswa dalam memagari lingkungan sekolah, dengan lebih dulu membagibagikan tali rafia satu ukuran panjang sebagai ukuran panjang bambu yang harus dikumpulkan oleh para siswa. Sekitar 150 orang siswa terlibat dalam acara ini dan juga para guru mereka. Acara ini Insya Allah berlangsung secara kontinyu tiap hari Jumat sampai selesainya pemagaran lingkungan SD, demikian keterangan yang disampaikan Budi Rahmatullah S, Nazim Umumi.
Maal menggalang dana Khuddam Hall Bekerjasama dengan na-zimnazim lain di Bidang Administrasi, menggalang Dana bagi Pembangunan MTA Hall Tahun 2004. Alokasi dana yang dibebankan kepada MKAI Markaz sebesar Rp 11 juta lebih. Sampai dengan akhir Maret 2004 telah masuk 28 pejanji dengan jumlah perjanjian Rp8,5 juta. Dari pendataan menunjukkan, masih terdapat 100 anggota khuddam, athfal yang masih belum dimintakan perjanjiannya sehing ga diperkirakan akan diperoleh nilai perjanjian yang jauh lebih besar daripada alokasi yang dibebankan.
Minggu pagi yang secara rutin diisi oleh kegiatan sholat bersama, permainan yang bernuansa hiburan dan olahraga. Pertemuan pertama berlangsung pada tanggal 13-14 Maret dan pertemuan kedua pada tanggal 2728 Maret yang dimeriahkan dengan acara lomba azan dan kuis menebak makna cerita dari film kartun berdurasi pendek. Mereka secara bersama menyaksikan pemutaran film tersebut. Menebak makna bagian dari pembelajaran terhadap athfal untuk memberikan apresiasi terhadapa nilai yang ada di masyarakat. Jumlah athfal yang berpartisipasi dalam acara dwi mingguan ini sebanyak 15 orang.
Umumi Jalin Silaturrahmi Sebagai upaya membina hubungan baik dengan unsur-unsur yang ada di tengah masyarakat dan dengan aparat pemerintah, Nazim Umumi MKAI Markaz telah mendatangi Kepala Desa Pondok Udik, Babeh Amsar. Nazim Umumi juga mengadakan kontak yang lebih intensif dengan para warga Ahmadi yang tinggal di luar Kampus Mubarak. Hal ini dilatarbelakangi adanya isu yang menyudutkan Mubarak. Isu itu menyebutkan Mubarak berperan dalam peristiwa terbakarnya warung remang-remang dan penggusuran para pedagang di sekitar Kampus Mubarak.
Nazim Wikari Amal Di tengah keprihatinan masyarkat Indonesia di tengah wabah penyakit Demam Berdarah, atas instruksi Amir Nasional kepada Qaid Markaz, Nazim Wikari Amal mengadakan Kampanye Anti Wabah Demam Berdarah yang dimulai dengan pembagian selebaran “Waspada Wabah Demam Berdarah” kepada para Ibu LI di Kampus Mubarak pada ba’da Jumat 27 Pebruari dan segera disusul dengan inspeksi jentik nyamuk dan genangan air pada keesokan harinya dan pada 2 hari Jumat berturut-turut berikutnya. Nazim Wikari Amal bekerjasama dengan Nazim Khidmat Khalq mengerahkan para khuddam untuk mengadakan pembersihan lingkungan sekolah SD Pondok Udik dan program pemagaran lingkungan sekolah. (mkai markaz).
Athfal nonton film bareng Pada bulan Maret telah diadakan dua kali pekan athfal yaitu acara pertemuan athfal yang berlangsung tiap 2 minggu sekali mulai hari Sabtu sore hingga
GEMA Berkhidmat demi Demi Kejayaan Kejayaan Islam Islam
k Data terakhir sampai dengan Maret 2004 : 119 khuddam, 25 athfal, 22 abna.
33
Malang,
Tidaklah Malang Kehadiran Neki Firdaus sebagai mubaligh di malang melahirkan banyak harapan semua pihak. Kedatangan mubaligh muda asal Sukabumi ini telah membangunkan Malang dari tidur panjangnya. emang tidaklah berlebihan kalau Malang saat ini sedang bangun dari tidurnya yang panjang dengan diutusnya Mubaligh yang ditempatkan di Malang. Di daerah yang terkenal dengan buah apelnya ini, mubaligh jebolan Jamiah Ahmadiyah Indonesia tahun 2003 mulai menggeliatkan anggota-anggotanya untuk menyadari begitu pen-tingnya Jemaat ini bagi per-jalanan kehidupan ini. Neki sendiri ditugaskan di Malang sejak September 2003. Meskipun baru bertugas seumur jagung namun ia kini telah banyak membuat gebrakan-gebrakan. Kini di Malang penuh dengan kegiatan-kegiatan yang sangat menarik dan sangat bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat dan para anggota sangat antusias dalam melaksanakan kegiatan kegiatannya. Karena kepiawiannya menarik hati anggota dengan berbagai inofasi. Contohnya 34
pertabighan, sebagai panglima komando ia bertanggungjawab langsung mengisi amunisi para dai yang akan diterjunkan ke lapangan dengan strategi pertablighan. Para daipun jadi punya keberanian untuk terjun di medan dakwah menebarkan dakwah Illahi. Kebangkitan Malang bertambah lengkap dengan datangnya muhajirin dari berbagai daerah di luar Jawa Timur. Sebut saja Muhammad Nurdin Ahmad dari Manislor dan Khoeri dari Kendal. keduanya semakin menyemarakkan kegiatan-kegiatan Jemaat di Malang. Salah satu gawe yang kini ditekuni anggota Malang adalah koperasi. Sejak 1 Januari 2004 anggota jemaat Malang telah memiliki sebuah koperasi yang diberi nama Muslim Madani. Meskipun tergolong masih bayi namun kiprahnya telah mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap perekonomian anggotanya dan Jemaat. Sehingga dari hasil ini
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
menjadi daya tarik bagi anggota-anggota yang lain. Bahkan dengan kelahiran koperasi baru initelah mendekatkan anggota yang sebelumnya jauh dari kegiatan-kegiatan jemaat. menjauh kini bisa mendekat lagi. Menurut Ketua Koperasi Muslim Madani, Ahmad Khoeri koperasinya kini menitikberatkan pada home industry berupa kerajinan tangan dan bidang pertanian. Bagi pemuda yang kini menjabat sebagai Qaid Majlis Malang, anggota jemaat merupakan pasar yang potensial untuk pemasaran produkproduk yang dihasilkan koperasinya. Sehingga pada beberapa kesempatan even wilayah maupun nasional, ia man faatkan untuk mempromosikan barang dagangannya. Khoeri berharap adalah agar jemaat Malang, menumbuhkan kembali benih-benih yang telah di tebar untuk tumbuh berkembang dan tidak kembali tidur. ( Khoeri).
DI NGANTANG
DIMULAI TANTANGAN Arek Jawa Timur yang tergabung dalam tim MTA Khuddam Section Biro Surabaya membuat terobosan baru. Ini sebagai langkah awal untuk melakukan konsolidasi organisasi. Tidak tanggung-tanggung untuk kegiatan yang bertajuk ’timbuliding’ ini Qaid Wilayah memboyong MTA Khuddam Section Biro Jawa Timur ke Taman Wisata Danau Ngantang, Malang pada Sabtu-Minggu (10-11/ 4). Danau Ngantang sendiri adalah sebuah lokasi perkemahan yang selalu ramai dikunjungi kaum muda Jawa Timur pada harihari libur. Tempatnya yang asri dan se-juk serta pemandangan sekelilingnya yang indah menjadidayatari sendiri bagi siapa saja yang pergi ke danau Ngantang. Dengan alasan inilah, Qaid Wilayah Jawa Timur, Heri ‘Mas Boy’ Tahir memilih pergi ke tempat yang menjanjikan kesejukkan, sangat berbeda dengan suasana panas mebakar di jantung Surabaya. Beruntung Mubaligh Wilayah mendukung penuh rencana ini, sehingga mobil dinasnyapun direlakkan untuk mengangkut awak biro Surabaya. Dukungan Mubwil tidak hanya denganmeminjamkan mobil, ia juga memutuskan untuk ikut dalam rombongan. Dengan dikendarai oleh Umar ‘Schumacher’ Farouk menjadikan perjalanan terasa begitu cepat, bahkan memaksa beberapa penumpangnya menahan napas panjang, demi melihat Cak ‘Schumacher’ memacu kendarannya dengan kecepatan tinggi. Sesampainya di lokasi mereka kemudian mendirikan tenda, karena tenda yang dibawa kecil, maka mereka menyiapkan 2 tenda yang akan dipakai menginap oleh sembilan orang peserta.
Malam harinya mereka mendapatkan materi pelatihan ‘timbuilding’. Materi ini dibawakan leh Jerry ‘Mat Sekum’ Carol. Mantan aktivis HMI Papua ini dengan memberikan materi dengan dibantu oleh Mr. Jig Saw. Karena materi yang diberikan dikemas untuk memakai metode Jig Saw. Materi-materi yang dibnerika antara lain: Azas organisasi, tim building, analisa SWOT dan 12 hukum tim. Mat Sekum lulisan sarjana Sosiologi yang juga mantan trainer HMI tidak menemui kesulitan melakukan transformasi ilmu. Usai acara pelatihan inti, peserta kemudian dibawa kepada suasana hening melaui renungan malam. Keindahan yang menawan dari danau Ngantang dimanfaatkan betul oleh arek Jawa Timur ini. Siang yang tidak begitu panas karena alam yang teduh digunakan untuk memancing. Namun sayang dari memancing ini hasilnya tidak begitu menggembirakan, tidak cukup ikan yang didapat untuk meladeni nafsu makan mereka yang berlebih. Maklum hawa dingin biasanya memunculkan keinginan untuk selalu makan. Namun untuk makan mereka sudah siapkan dari markaz di Bubutan. Dengan swadaya tanpa memungut dari kas MKAI mereka membeli bahan makanan yang siap dimasak di tempat camping. Menurut Mas Boy, penggagas dari acara ini tujuan diadakan acara ini adalah untuk pembuatan job description, pembuatan program kerja, dan penyatuan visi dan misi.
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
35
12345678 12345678 12345678 12345678 12345678 12345678 12345678 12345678 12345678
TIJAROH TIJAROH
Beternak Puyuh
Memperoleh DOQ hingga pencegahan penyakit Pengadaan DOQ Cara memperoleh Day Old Quail (DOQ) atau puyuh umur sehari ialah: Membeli DOQ dari pembibit, membeli telur puyuh tetas dan menetaskan sendiri, memelihara bibit puyuh. Setelah DOQ diperoleh hal selanjutnya yang sangat penting untuk diperhatikan adalah pelaksanaan sexing. Sexing adalah langkah untuk menentukan jenis kelamin puyuh yang dipelihara. Mengingat puyuh yang menghasilkan telur adalah puyuh betina. Rasio kelamin adalah 1:5 (1 jantan untuk lima betina). Sexing dilakukan pada umur satu hari. Ciri-ciri puyuh jantan: bulu diatas mata berwarna gelap dan membentuk garis melengkung, bulu pada dada warnanya cokelat muda tanpa ada warna putih, pada anus ada tonjolan kecil di kloaka. Biasanya perbandingan jumlah betina dan jantan adalah 50:50, artinya kalau ada puyuh 100 ekor puyuh maka 50 adalah jantan dan 50 ekor betina.
36
Pemberian Pakan Pada setiap pertumbuhan dan perkembangannya puyuh membutuhkan pakan dengan kualitas berbeda. Berikut tabel kebutuhan pakan puyuh pada setiap tingkatan umur. Dengan sudah banyaknya produk pakan ternak khusus
Pemberian Air Minum Puyuh tidak hanya butuh makanan, ia juga membutuhkan minum yang cukup. Jika puyuh kehilangan atau kekurangan air hingga 10% puyuh mengalami gangguan fisiologis dan berdampak pada menurunnya tingkat produksi. Ke123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 kurangan hingga 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 Umur Puyuh 20% akan meKebutuhan Jumlah Pakan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 (gram/hari) 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 ngakibatkan ke123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 matian bagi si pu123456789012345678901234567890121234567890123456789012 2-3 0 - 10 hari 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 yuh. Air untuk mi123456789012345678901234567890121234567890123456789012 4-5 11 - 20 hari 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 num puyuh da123456789012345678901234567890121234567890123456789012 8-10 21 - 30 hari 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 pat berasal dari: 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 12-15 31 40 hari 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 1. Air sumur 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 17-20 40 - apkir 123456789012345678901234567890121234567890123456789012 Sebelum diguuntuk puyuh, peternak tidak nakan sebaiknya air sumur perlu susah-susah lagi me- dianalisa di laboratorium. ramu pakan untuk ternak pu- 2. Air PAM yuhnya. Untuk peternak peAir dari sumber ini dinilai mula yang belum menguasai paling aman karena telah melateknik menyusun ransum atau lui proses pembersihan sepakan ternak, sebaiknya meng- hingga aman untuk langsung gunakan pakan khusus buatan dikonsumsi oleh puyuh. Mespabrik. Biayanya tentu akan kipun demikian sebaiknya unlebih mahal, tetapi resiko yang tuk mencegah adanya adanya dihadapi tidak tinggi. pengaruh dari pengaratan pipa Beberapa hal yang perlu PAM sebaiknya air diendapdiperhatikan dalam penyusun- kan semalam. an ransum: ketersediaan bahan 3. Air sumur artesis di lapangan, harga penyusun ranAir jenis ini paling aman, sum dan kandungan gizi bahan namun untuk membuat supakan.
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
123456789 123456789 123456789 123456789 123456789 123456789 123456789 123456789 123456789
TIJAROH TIJAROH
murnya dibutuhkan biaya yang mahal. Kulaitas air yang baik untuk puyuh harus memenhui syarat berikut ini: Derajat keasaman (pH) yang normal bagi puyuh berkisar 6,8-7,2. Derajat kesadahan, air dengan kesadahan ting gi mengandung ion Ca dan Mg yang cukup tinggi. Untuk menetralisir keduanya digunakan senyawa polipospat. Warna air, air yangbaik biasanya jernih atau bening. Jangan sekali-kali menggunkan air keruh. Kekurangan air pada puyuh dapat menyebabkan: pertumbuhan lambat, warna bulu kusam, kulit kurang elastis, produksi kurang optimal dan kematian. Agar air yang dipakai dapat bermanfaat secara optimal perlu memperhatikan langkah-langkah berikut 1. Air ditampung dahulu sebelum diberikan sebagai air minum. 2. Tempat penampungan air sebaiknya tidak terkena sinar matahari langsung. 3. Tempat penampungan air sebaiknya tidak terbuat dari bahan yang sudah berkarat. 4. Air minum yang akan dikonsumsi oleh puyuh sebaiknya tidak terkena pemanasan secara langsung dan suhunya terjaga tidak lebih dari 250C. 5. Air minum diberikan secara tidak terbatas (adlibitum) 6. Tempat minum dibersihkan setiap hari.
7. Pencampuran air dengan antobiotikan tertentu seperti streptomosin atau basitrasin, dilakukan secara berkala dengan mempertimbangkan waktu retensi antibiotika tersebut dalam tubuh puyuh. Tujuannya adalah antibiotika tersebut tidak terbawa dalam telur puyuh. Pencegahan penyakit Ada tiga langkah sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit, langkah ini harus dilakukan secara disiplin. 1. Menjaga Sanitasi kandang Karakteristik paling menonjol dari bibit penyakit adalah menyukai tempat yang kotor. Karena itu peternak harus menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya. Hal ini bisa dicapai dengan melaksanakan program sanitasi dan disinfeksi kandang secara rutin. Alas kandang (jika bukan kawat) harus segera diganti jika mulai basah dan mengeluarkan bau tidak sedap. Kotoran harus dibersihkan setiap hari, sisa makanan harus dibersihkan.Penggunana disinfektan harus disesuaikan dengan jenis penyakit yang pernah berjangkit di wilayah lokasi kandang. 2. Melakukan vaksinasi Puyuh termasuk unggas yang memiliki daya tahan cukup tinggi terhadap berbagai penyakit, tetapi tidak memilki kekebalan permanen. Untuk lebih meningkatkan daya tahan tubuh puyuh terhadap bibit
penyakit yang lebih spesifik, terutama yang disebabkan virus, perlu dilakukan program vaksinasi.Vaksin yang perlu diberikan adalah vaksin ND. Vaksin ini diberikan pada saat puyuh berumur 2 hari, 15 hari dan 30 hari. Setelah itu bisa diulang setiap dua bulan sekali. (Dosisnya bisa dibaca dalam kemasan vaksin). Vaksin yang digunakan sebaiknya vaksin yang semakin tinggi tingkat keganasannya. Selain vaksinasi pemberian preparat antibiotika yang dicampur dalam air minum secara berkala akan memberikan dampak yang baik dalam menjaga kesehatan puyuh. Karena puyuh mempunyai karakter sebagai kanibal maka paruh puyuh perlu dipotong. 3. Mengadakan Isolasi Larangan masuk ke dalam area kandang bagi orang yang tidak berkepentingan. Pergantian petugas pada masa produksi sebaiknya tidak dilakukan. Pengambilan telur dilakukan pada saat-saat tertentu misalnya pagi hari (pkl. 07.0008.00) atau sore hari (15.0016.00) Penyimpanan pakan harus memakai tempat khusus. Serangga seperti lalat dan nyamuk juga perlu dicegah masuk dalam area kandang, caranya dengan menggunakan insektisida yang sesuai. (tamat) Selamat mencoba beternak puyuh.
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
37
BUSTHANUL ATHFAL
Alit adalah seekor bebek kecil alias itik. Dia adalah seekor itik yang pandai. Dia dapat berjalan terkedek-kedek seperti itik lainnya. Dia juga dapat berbicara seperti itik lainnya. etapi ada satu hal yang ia tidak dapat melakukannya, dia tidak dapat berenang. Sedangkan itik-itik lainnya dapat melakukan hal itu. Dia merasa sedih, dia merasa tidak bahagia. Seekor bebek besar berkata kepadanya bahwa ia ditetaskan oleh seekor induk ayam alias babon. Alit berkata bahwa dia adalah seekor itik yang bodoh. Benarkah demikian? Tiada seekor hewanpun yang mengajarnya bere-nang, begitu pikirnya. Padahal ia ingin sekali dapat berenang. Dia ingin sekali belajar berenang. Tetapi, siapakah yang bersedia mengajarnya? Dia telah berusaha untuk belajar berenang sendiri. Hal itu ia lakukan ssetiap hari. Tetapi tetap saja belum berhasil. Setiap kali dia mencoba untuk berenang, dia selalu tenggelam ke dasar kolam. Ya, dia tidak dapat berenang. Pagi berikutnya, alit mendapat sebuah ide. Dia bertanya dan meminta kepada beberapa hewan lainnya agar bersedia mengajarnya berenang. Untuk itu dia pergi ke rumah Mbak Ayam. Tetapi tiada seekor ayampun di rumah tersebut. Lalu dia pergi ke rumah Mas Kelinci, setelah mejawab salam dari Alit, Mas Kelinci mempersilahkan masuk dan bertanya, “Apa kabar?” alit menjawab, “Alhamdulillah, baik-baik saja.” Mas Kelinci bertanya lagi, “Apa yang dapat saya lakukan untukmu?” Jawab Alit, “Baiklah Mas, dapatkah Mas Kelinci mengajar saya berenang? Saya ingin sekali belajar.” Mas Kelinci menjelaskan bahwa ia tidak dapat mengajar berenang. Sebab ia sendiri tidak dapat berenang. “Saya mohon maaf, Alit”, katanya. Alit lalu permisi. Ia sedih dan kecewa, tetapi tidak putus asa. Dia berusaha terus untuk mencari teman yang dapat mengajarnya berenang. Meskipun beberapa kali usahanya kandas, tetapi ia yakin bahwa pada suatu saat cita-citanya akan tercapai.
38 GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
Sambil berjalan ia berfikir, kepada siapa ia harus belajar? Dia teringat kepada Kang Burung Hantu, temannya. Kang burung Hantu tinggal di sebuah pohon tua dan besar. Pohon tersebut berada di dekat kolam, lumayan jauh dari sini. Maka ia berlari secepat mungkin menuju rumah Kang Burung Hantu. Alhamdulillah, Kang burung Hantu
berada di tempat. Setelah mengucapkan salam dan dipersilahkan masuk. Singkat cerita, meskipun Kang burung Hantu tidak dapat berenang, tetapi ia memberi saran yang sangat membantu. “Saya punya ide bagus untuk kamu, Alit. Gunakanlah sebatang pohon pisang alias kedebong atau kedebog. Masukkanlah kedebog tersebut ke dalam kolam. Lalu ketika kamu belajar berenang, berpeganglah kamu kepadanya sambil menggerakgerakkan kakimu. Insya Allah kamu akan berhasil.” Alit tersenyum ceria sambil menggerak-gerakkan kakinya, …. Ternyata ia bisa, ia berhasil. Setiap hari ia belajar berenang. Teman-teman lainnya sering melihat ia berlatih dan mulai mengagumi kepadaiannya. Ia sangat bersyukur kepada Allah Swt. “Alhamdulillah,” begitu ia sering berujar. Dari dongeng di atas kita mendapat beberapa pelajaran berharga. Seperti kata pepatah, “Rajin pangkal pandai.” Atau, “Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.” Hal tersebut sesuai dengan firman Allah Swt. Bahwa Dia tidak akan merubah nasib seseorang atau suatu kaum, jika orang atau kaum itu tidak berusaha merubah nasibnya sendiri.( QS. Ar-Ra’d/13:12)
(Disadur dari “The Little Duck Who Chould Not Swim” oleh Fiona Daniels, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992 oleh ZA. Khudori).
SEKALI LAGI TENTANG
PERAN SOSIAL KIT A KITA Oleh: Dildaar Ahmad D.
Bagaimanakah kita dapat terlibat dalam persoalanpersoalan krusial kemanusiaan? Apakah kendalakendala yang menghalangi keterlibatan dalam masalah esensial tersebut? Jawaban bagi pertanyaan ini memang menuntut kita lebih banyak mengkaji ulang keyakinan kita. Adakah doktrin tanggung jawab sosial dan keterlibatan sosial bagi kita di dalam keyakinan kita sendiri? Kalau memang ada apakah formatnya dan apakah kendalanya? i tahun 1970-an hingga 1990-an, masalah yang ra-mai dibicarakan di kalangan umat Islam Indonesia ialah seputar qunut, tahlilan, usholli dan sejenisnya. Persoalan ini cukup menyita perhatian ummat, betapa energi umat tersia-sia hanya untuk membicarakan masalahmasalah furu’ dan tidak prinsipil seperti itu. Terjadinya fenomena diatas sebagai kompensasi dan pelarian dari umat Islam yang gagal dalam peranannya menghitamputihkan negeri ini secara politik. Pada tahuntahun tersebut, kekuatan politik di Indonesia ditentukan oleh militer yang nasionalis dan sekuler. Padahal banyak persoalan bangsa yang menuntut peran umat dan cendikiawan Muslim saat itu. Persoalan kebangsaan, yang berarti masalah krusial yang menyangkut hidup dan kehidupan sebuah bangsa memang sangat banyak. Segi-segi kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial budaya dan lainnya memerlukan pemikiran da-
D
lam untuk menyelesaikannya. Bahkan hanya memikirkannya pun tak cukup, karena lebih banyak butuh kerja keras dibanding hanya sekedar ‘memikirkan’. Menarik perhatian kita bahwa persoalan semacam ini telah menjadi pembahasan pihak kristiani. Dalam buku Issues facing Christian Today, John Stott menulis tentang dasar alkitabiah (dalil naqli) bagi keprihatinan sosial, yakni mengapa orang Kristen harus terlibat. Karena doktrin yang genap atau lebih sempurna tentang Allah, manusia, Kristus, keselamatan dan gereja. Ini menjadi paradigma baru yang menuntut konsekuensi dan aplikasi dari keyakinan tersebut. Orang tak cukup hanya percaya kepada Allah, keselamatan, Kristus dan aktif di gereja tanpa meninggalkan bekas dari kepercayaan tersebut di dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai gerakan keagamaan, tak syak lagi bahwa Ahmadiyah mempunyai misi dan visi besar. Misi atau tugas Ahmadiyah tak lain ialah menegakkan syariat dan meng-
hidupkan agama yang untuk mencapainya diperlukan ishlah dan perubahan positif manusia. Sedangkan visi atau pandangan kedepan Ahmadiyah ialah menginginkan terbentuknya bumi baru dan langit baru. Dalam proses perubahan menuju perbaikan dan kebaikan manusia itu, diperlukan perjuangan, pengorbanan dan do’a yang tidak mengenal lelah. Tegasnya diperlukan amal nyata dan kerja keras atau jihad dari kita. Doktrin keterlibatan sosial dalam Islam ternyata tak lepas dari inti dan hakikat ajarannya sendiri. Amien Rais, berpendapat bahwa kesatuan manusia merupakan konsekuensi dari kesatuan penciptaan. Kesatuan penciptaan ini berasal dari ketauhidan Ilahi. Adanya kesatuan kemanusiaan menghendaki tegaknya keadilan yang komprehensif atas seluruh masyarakat. Di kalangan NU masalah-masalah jender, fikih kontemporer dengan metodologi baru fikih dan lainlain telah menjadi pokok bahasan yang menarik untuk dikaji. Semenjak berdirinya pada tahun 1926, mereka mempunyai semacam lembaga atau forum yang meng-godog kebutuhan hukum agama bagi kaum nahdliyyin. Forum bahtsul masa’il ini mengalami pasang surut dalam perkembangannya. Pasca Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ari, di bawah K.H. Wahab Hasbullah, forum bahtsul masa’il mengalami kesuraman karena kebijakan waktu itu lebih political oriented. Beberapa kajian skriptural tradisional kritis di kalangan NU telah dimulai sekitar tahun 1987. Kitab kuning karya ulama-ula-
39 GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
ma terdahulu pun tak luput dari kritikan mereka. Kegiatan yang dimotori oleh kaum muda NU ini mendapat kritikan tajam dari kalangan ulama tua. Kajian bertempat di kantor PBNU pun dilarang. Setahun berikutnya, 1988 kajian kritis ini mendapat dukungan ulamaulama terkemuka yang memperkenankan diadakannya kelompok diskusi (halaqah). (Imadadun Rahmat: 2002) Jemaat Ahmadiyah yang mengklaim sebagai jamaah Islam Sejati selayaknya harus lebih tampil ke depan menyambut dan mengantisipasi perubahan. Perubahan bagaimanapun merupakan sebuah keniscayaan dan bersamaan dengan perubahan tersebut ikut pula di dalamnya persoalan-persoalan serius yang meminta perhatian dan kerja keras untuk diselesaikan. Doktrin keterlibatan sosial memang ada di dalam Jemaat ini. Syarat bai’at kesembilan menyatakan bahwa, “Akan selamanya menaruh belas kasih terhadap makhluk Allah seumumnya dan akan sejauh mungkin mendatangkan faedah kepada umat manusia dengan kekuatan dan nikmat yang dianugerahkan Tuhan kepada-nya”. Format bagi keterlibatan sosial Jemaat berada dalam Nizam Khilafat. Khilalat adalah suatu keunggulan komparatif yang tidak dipunyai golongan Muslim lainnya. Nizam Khilafat itu ibarat satu tubuh yang akan semakin kuat dan sehat jika masing-masing bagian dapat hidup dan bergerak. Kepasifan satu bagian merupakan satu ancaman bagi yang lain. Kunci suksesnya sederhana yaitu mengetahui tugas masing-masing dan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Sekedar contoh di dalam Ketentuan Dan Peraturan Tahrik Jadi Anjuman Ahmadiyah (revisi 1998) disebutkan tugas Sekretaris Tabligh yang kelima ialah, “Ia harus mendidik para anggota mengenai kepercayaan Jama’at dan sikapnya mengenai berbagai masalah agama dan masalah atau isu kontro-
40
versial dan harus mengambil langkahlangkah yang tepat untuk maksud ini”. Sedangkan tugas keempat bagian f disebutkan, “penampilan pandangan Jama’at melalui media massa”. Tabligh hanyalah salah satu cara dari berbagai cara kita melibatkan diri secara positif dan aktif dalam kehidupan sosial. Khidmat khalq dan wikari amal merupakan beberapa contoh lainnya. Ada beberapa kendala kemajuan Islam bahkan kendala bagi niat untuk terlibat secara positif dalam kegiatan sosial. Pertama mundurnya kajian konstruktif dan komprehensif dari Islam itu sendiri. Kemunduran ini diantara disebabkan tercerabutnya umat dari prinsip-prinsip wahyu. Keadaan ini terjadi karena prinsip-prinsip duniawi dan materialisme diutamakan di atas kepentingan agama dan ukhrawi. Akibatnya, terjadilah kelangkaan manusiamanusia setingkat wali atau nabi didalam umat tersebut ditambah kurangnya penghargaan dan ketaatan terhadap mereka. Merekalah terang dunia dan garam dunia. Pengaruhnya terasa walau-pun wujudnya sering dianggap tidak ada dan tak berarti. Barulah sepeninggal mereka secara kolektif pengakuan diucapkan. Kedua ialah banyaknya persoalan tidak prinsipil (furu’) yang justru menjadi isu utama umat. Contohnya masalah qunut, membaca aamin dalam shalat dibaca keras atau tidak, cara takbiratul ihram dan masalah kecil lainnya. Berkutat dalam masalah cabang ini berakibat pada terhambatnya pengkajian agama secara global dan komprehensif. Umat akhirnya memfokuskan pengkajian agama secara parsial dan tidak melihat Islam dari perspektif tujuan, makna dan berbagai prinsip umum lainnya. Prioritas utama bergeser dari penyelesaian masalah krusial dan esensial menjadi penyelesaian masalah sepele, kecil dan remeh.
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
Umat akhirnya terjebak dalam formalitas keberagamaan, suatu hal yang sangat diwanti-wanti oleh Hadhrat Masih Mau’ud a.s. sebagai bentuk ‘keyahudian’ ditengah-tengah umat Islam. Sebagaimana pada masa Hz. Isa a.s., bangsa Yahudi secara umum tenggelam pada penyakit zhahiriah, yakni melihat pada kulit agama dengan mengabaikan isi, pada masa kini hal serupa dapat menjangkiti siapa saja diantara umat Islam, bahkan boleh jadi warga jemaat yang tenggelam dalam perdebatan tentang masalah furu’. Padahal sejatinya, orang yang mengutamakan isi pasti akan mendapatkan kulitnya (H.M.B.Mahmud Ahmad: 1997) Jika ruh agama, ruh kecintaan dan ketaatan kepada Tuhan dan rasul-Nya telah merasuk, maka perintah-Nya yang sekecilkecilnya pun akan diperhatikan dan dilaksanakannya. Ia akan menjaga agar kecintaan pada Rasul-Nya s.a.w. tidak ternodai dengan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan sunnah bahkan ia akan berupaya beramal dengan dasar sabda beliau s.a.w, meski dalam hal yang remeh sekalipun. Agama memiliki dimensi ushul (dasar, pokok, asas, prinsipil) dan furu’ (cabang dari hal yang bersifat asas). Contoh dimensi ushul dari agama ialah rukun iman dan rukun Islam. Keduanya merupakan hal yang sangat pokok dalam Islam. Adapun masalah seperti cara shalat, wudhu, thaharah merupakan masalah furu’. Untuk masalah ini ada dua petunjuk, pertama, Rasulullah s.a.w. memberi perintah untuk mengerjakan suatu pekerjaan (amalan) dengan cara tertentu dan beliau melarang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tersebut dengan cara lain selain cara tertentu itu. Dalam keadaan ini hendaklah hanya menempuh cara sebagaimana diperintahkan oleh Rasulullah s.a.w. Kedua, ialah terdapat dua atau lebih sumber yang meriwayatkan tentang suatu pekerjaan yang dilakukan oleh Rasulullah
s.a.w. dengan cara yang berlain-lainan. Sebagian golongan Islam sejak dahulu senantiasa melakukan pekerjaan itu dengan berpedoman pada sebagian riwayat dan sebagian lagi berpedoman pada riwayatriwayat lainnya. Sehubungan dengan kenyataan itu kita hendaknya berpegang pada keyakinan bahwa semua benar dan sesuai dengan sunnah. Sebab, seandainya tidak demikian, betapa mungkin ada diantara sahabat menempuh satu cara dan sebagian lainnya menempuh cara yang lain. Yang benar ialah dalam beberapa kasus Rasulullah s.a.w. – mengingat akan keragaman perangai-mengizinkan melakukan pekerjaan itu dengan aneka cara, atau beliau sendiri memperagakan beberapa pekerjaan dengan beragam cara, supaya hati orang-orang tidak menaruh syak.(H.M.B.Mahmud Ahmad: 1996). Amalan furu yang perbedaan harus ditolerir di antaranya, macam-macam bacaan sholat, gerakan sholat dan lain-lain hal yang bisa dikaji dalam Kitab Ha-dits Shihah sittah dan juga kitab hadits non-shihah sittah. Toleransi, fleksibel dan kondisional merupakan sifat dari masalah furu’ yang kedua ini. Mengenai masalah furu’ ini Hadhrat Khalifatul Masih IV r.h.a. mengatakan “.... Jika menurut kesan anda, itulah yang dilakukan oleh Hz. Rasulullah s.a.w, maka cara tersebut adalah yang lebih baik untuk anda. Anda abaikan saja perbedaan-perbedaan kecil tersebut.” (Darsus no.37/99) Yusuf Qardhawi berpendapat perbedaan itu tidak berbahaya, khususnya dalam soal-soal furu’ (cabang) dan sebagian ushul (pokok) yang tidak prinsipil. Perbedaan dalam masalah furu’ adalah keniscayaan dan mustahil menyatukannya. Tetapi yang berbahaya adalah perpecahan dan permusuhan yang telah diperingatkan Allah dan Rasul-Nya kepada kita. Oleh karena itu, kebangkitan Islam dan gerakan Islam dengan semua kecenderungan dan madrasahnya sangat memerlukan kesadaran
yang mendalam mengenai apa yang dinamakan sebagai fiqhul ikhtilaf. Pengkajian tentang perbedaan pendapat (fiqhul ikhtilaf) merupakan salah satu dari lima ilmu fiqh yang harus diperhatikan karena kita sangat memerlukannya. Kelima pengkajian tersebut yakni, Fiqhul maqashid (sasaran), suatu fiqh (pengkajian) yang tidak hanya berhenti pada juz’iyat dan kulit syariat saja. Tetapi menembus kepada kulliyat dan sasaran-sasaran syariat dalam segala aspek kehidupan. Fiqhul aula-wiyat (skala prioritas). Fiqhus Sunah, yakni sunnah-sunnah kauniyah (kealaman) dan ijtima’iyah yang ditetapkan Allah di alam kita ini, sunnah-sunnah itu bersifat ‘pasti’ dan tidak pernah berubah. Seperti sunnah perubahan, dan lain sebagainya. Fiqhul Muwa-zanah bainal mushalih wal mafasid (pertimbangan antara kemaslahatan dan kemudharatan) yang didasarkan pada pemahaman, kajian ilmiah, objektifitas dan kecermatan terhadap realitas, baik realitas diri maupun orang lain, dengan memanfaatkan semua data, informasi dan sarana modern. Fiqhul ikhtilaf (perbedaan pendapat) yang sudah dikenal sejak abad terbaik ummat, yakni masa para sahabat, tabi’in dan para Imam mazhab. Perbedaan ilmiah yang terjadi di kalangan mereka tidak pernah menimbulkan dampak negatif sama sekali. Kealpaan dalam menekuni fiqhul ikhtilaf menyebabkan kita saling bermusuhan hanya lantaran masalah-masalah kecil atau tanpa sebab sama sekali. Sebab-sebab ikhtilaf ada dua. Pertama, ikhtilaf yang disebabkan oleh faktor akhlaq (membanggakan diri dan mengagumi pendapatnya sendiri, buruk sangka, menuduh tanpa bukti, fanatik golongan). Kedua ikhtilaf yang disebabkan faktor pemikiran, yakni perbedaan sudut pandang mengenai suatu masalah, baik alamiah maupun amaliah.
Sebuah produk yang ditawarkan untuk konsumen harus mempunyai kualitas dan teknik pemasaran yang bagus jika ingin menjangkau sekaligus merebut hati mereka. Konsumen sendiri saat ini sudah kritis sehingga sulit untuk membodohi apalagi menipu mereka melalui derasnya promosi, karena pelan namun pasti konsumen sadar bahwa kualitas yang diiklankan tak sama dengan yang sebenarnya. Ahmadiyah ialah ‘produk’ Tuhan dan Dia Sendiri yang bertanggungjawab memasarkannya (me teri tabligh ko zamin ke kinarung tak pahuncaung ga). Manusia dimintai pertanggungjawaban atas amanat yang telah diberikan Tuhan padanya. Amanat itu berupa penyebarluasan Tauhid Ilahi di muka bumi. Tetapi pada zahirnya, para Ahmadi dalam batas tertentu bertanggungjawab pula mendakwahkannya. Batas tanggungjawab ialah jangkauan seluruh kemampuan dan daya upaya yang ada pada kita guna pelaksanaannya. Sebagai ‘penjual’ produk spesial Tuhan, sejauh manakah kita terlibat secara positif dalam persoalan kemanusiaan dan mendakwahkan solusinya menurut Kitab-Nya? Kendala kelangkaan ulama sejati dan bergeser-nya prioritas utama pembaharuan dan perjuangan dapat menghalangi kita untuk menyukseskan misi Islam di muka bumi ini. Jemaat Ahmadiyah, bukanlah sembarang Jamaah karena Tuhan sendiri yang menanamnya. Kita harus pula hati-hati dan waspada agar tidak tergelincir sebagaimana dahulu dan sekarang para ulama Yahudi dan Islam, karena begitu menitikberatkan pada masalah-masalah lahiriah hingga esensi agama terlupakan. Janganlah sampai saudara kita dari Nahdiyyin dan Muhammadiyah tersenyum sambil berkata, “Kami sudah terbang tinggi dan tinggal di planet Mars dan kini orang Ahmadiyah sedang sibuk bertengkar tentang masalah furu”.
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
41
Qisah KETIKA SUKARAME
JADI RAMAI Garut Panen Mubayyin
Bak pepatah ‘dimana ada gula di situ ada semut’ , hal itulah yang terjadi dalam jemaat Ilahi ini. Di mana ada jemaat di situ pasti ada penentangan. Berbagai upaya lawan, baik dalam skala kecil maupun besar selalu mengiringi langkah kemajuan yang diraih oleh jemaat. ni dirasakan betul oleh seorang mubayiin baru, Hasan dari Sukarame yang baru bebeberapa bulan menjadi anggota Jemaat. Cerita masuknya Hasan ke dalam Jemaat akhirnya beredar luas di kampungnya. Layaknya selebretis yang baru naik daun, Hasan menjadi bahan gosip miring yang disebar dari mulutke mulut. Khabar miring ikhwal masuknya Hasan ke dalam jemaat inilah yang menjadikan beberapa warga menjadi marah dan kesal setiap kali mereka melihat wajah Hasan. Berita yang tersebar luas di kampung Sukarame menyebutkan bahwa Ahmadiyah adalah ajaran sesat dan menyesatkan. Tuduhan yang bikin kuping panas ini masih ditambah dengan tuduhan miring lainnya seperti shahadatnya beda, sholatnya beda sampai kata berita yang beredar, sholatnya orang ahmadiyah adalah di gereja. masya Allah. Tidak hanya cukup menyebarkan gosip murahan yang bermuatan fitnah kepada publik Sukarame, para penentang jemaat 42
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
berupaya menjadikan fitnah murahan ini menjadi sebuah kasus yang bisa membawa Hasan, keluarga dan teman-temannya yang baiat berurusan dengan yang berwajib. Benar saja setelah pihak kepolisian mendengar aduan ini mereka akhirnya melayangkan surat panggilan kepada Hasan. Surat panggilan itu didasarkan kepada laporan bahwa di Sukarame ada orang yang memeluk ajaran Ahmadiyah yang sesat dan menyesatkan. Mereka yang dipanggil untuk diperiksa adalah Hasan dan Yeyet serta beberapa mubayyin lainnya. Untuk keperluan pemeriksaan ini, pihak Polsek setempat menghadirkan juga beberapa orang dari Majelis Ulama Kecamatan Cigedug dan aparat Kecamatan. Sudah diduga sebelumnya, karena aparat yang memeriksa sudah terkena virus fitnah. Maka yang terjadi ukanlah proses pemeriksaan yang bersih,namun tidak lebih dari sebuah pentas sumpah serapah terhadap ajaran Ahmadiyah. Yang amat kelewatan, aparat yang seharusnya menjamin kebebasan bagi warganya dalam urusan agama kepercayaan, malah mereka melakukan tindakan yang tidak terpuji. Aparat mendesak para mubayyin untuk keluar dari ajaran yang telah diyakininya. Setelah aparat puas dengan sumpah serapahnya, giliran Hasan menjelaskan kebenaran ajaran Ahmadiyah sejatinya. Secara bergantian Hasan dan mubayyin lainya membebebarkan ajaran Ahmadiyah. Penjelasan itu bertolak belakang dengan fitnah yang keluar dari aparat.
Qisah Tapi karena sudah terbius fitnah dari prang-orang yang ‘khatamallhu ‘ala kulu bihim’, penjelasan itu hanya masuk telinga kiri dan entah keluar lewat mana. Hasan tidak putus asa dengan terus berdoa selama pemeriksaan berlangsung. Ia berharap Tuhan bersama mereka selalu dan akan menunjukkan kebenaran-Nya di ruangan pemeriksaan itu. Setelah mendengar penjelasan yang sebenarnya dari Hasan, aparat justeru tambah berani melakukan tindakan intimidasi, kalau pada awal pemeriksaan mereka mendesak Hasan untuk keluar dari Ahmadiyah, kini mereka sudah menyiapkan kertas dan bolpoin agar Hasan dan mubayiin lainnya membubuhkan tanda tangannya sebagai bukti bahwa mereka keluar dari Ahmadiyah. Sontak, Yeyet bagai terbakar jiwanya, kecin-taanya kepada jemaat menyembul keluar. Rasa keberagamaanya benar-benar dilecehkan. Ia lantas berdiri dan mengangkat kepada aparat, ”Saya beserta teman-teman siap melaksanakan perintah Bapak untuk keluar dari Jemaat Ahmadiyah, tapi dengan syarat saya beserta anggota Jemaat yang lain yang telah bai’at kepada Imam Mahdi a.s. dosa saya ditanggung oleh Bapak, baik dunia maupun akhirat. Seperti disambar geledek di sinag bolong aparat terbengong membisu. Mulut mereka terkunci, mereka hanya bisa terbengong seperti habis menyaksikan pemandangan yang sangat dasyat yang jauh dari perkiraan mereka sebe-lumnya. Sesaat setelah itu salah satu aparat berbicara,”Jangankan menanggung dosa orang lain, dosa saya juga belum tentu diampuni oleh Allah”. Mendengar jawaban dari aparat tersebut Yeyet kembali menimpali,”Kalau begitu saya tetap tidak akan keluar dari Jemaat Ahmadiyah karena menurut keyakinan yang tertanam di hati saya bahwa Ahmadiyah adalah ajaran Islam yang benar.”
Hari itu dan mungkin selamanya aparat gagal untuk mengambil keimanan Hasan dan warga jemaat lainnya di Sukarame. Gagal mencopot keimanan membuat geram aparat, sehingga aparat mengambil taktik lain. Dan taktik ini justeru lebih menyakitkan, bak seorang pembunuh berdarah dingin, jemaat di Sukarame dimusnahkan dengan pelan-pelan dan sedikit demi sedikit. Taktik ini ini diwujudkan dengan keluarnya pelarangan bagi warga jemaat di Sukarame untuk shalat Jum’at di Garut dan juga tidak diperbolehkan shalat berjemaah di daerah Sukarame, kecuali mau bermakmum kepada mereka. Namun warga jemaat tetap melaksanakan kegiatan shalat di kampungnya, bahkan setiap Jum’at menyempatkan diri shalat Jum’at di Mesjid Nasir, Garut Kota. Meskipun harus bergantian datang ke mesjid tersebut, jadi secara bergiliran mereka melaksanakan shalat Jum’at di Mesjid Nasir Garut dan Mesjid Mahmud Sanding Garut. Warga jemaat di Sukarame cintanya sudah sehidup semati. Mereka bertekad mempertahankan keimanan mereka hingga maut menjemput mereka kelak. Ada beberapa orang di Kampung Hasan, yang mengatakan bahwa setelah masuk Ahmadiyah Hasan terlihat sibuk melaksanakan ibadah baik shalat maupun ibadah lainnya, bahkan setiap seminggu sekali kelihatan oleh masyarakat di kampung tersebut Hasan suka pergi ke Garut untuk melaksanakan ibadah shalat Jum’at, berbeda dengan sebelum masuk ke dalam Jemaat Ahmadiyah begitu tutur salah seorang penduduk di Sukarame. Sukarame mulai ramai dengan gencarnya petablighan kepada mereka yang menaruh simpati. Setelah itu, pelan namun pasti Sukarame menghasilkan mubayiin baru dan Garut-pun panen mubayyin. Bahkan panen kali ini melebihi alokasi yang ditetapkan PB. (menir/pr) GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
43
BUSTANUL ATHFAL
Selamat dan Sukses atas penyelenggaraan
Majelis Syura Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia Kemang, 16-18 April 2004
Selamat dan Sukses atas penyelenggaraan
Majelis Syura Nasional &
Ijtima Nasional Lajnah Imailah Indonesia Kemang, 18-20 April 2004 44 GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012
KEPERGIAN
Pejuang Perdamaian PAKISTAN
LAHORE
INDIA
ersama keluarganya, Hazrat Masih Mau’ud AS pergi ke Lahore. Perjalanan ini menjadi perjalanan terakhir bagi beliau. Kunjungan ke kota Lahore ini terjadi tepatnya pada tanggal 27 April 1908. Maksud dari perjalanan ini adalah untuk memberikan sebuah pidato keagamaan. Sebagaimana pidato-pidato sebelumnya, pidato ini juga menengahkan bagian dari keindahan-keindahan ajaran Islam. Di Lahore, ia tidak hanya pergi untuk berpidato. Selama berada di Lahore ia menyempatkan diri untuk menulis sebuah buku. Buku ini tidaklah terlalu tebal, dan ini kemudian menjadi buku terakhir yang beliau tulis. Beliau memberi judul buku itu ‘Paigham-i-Suloh’ yang artinya Piagam Perdamaian. Buku ini benar-benar menjadi piagam perdamaian bagi kehidupan beragama di India saat itu. Seruan perdamaian menjadi semangat buku ini, terutama buku ini ditujukan kepada
B
kaum Hindu dan Islam. Selama berabadabad Hindu dan Islam selalu terlibat dalam rasa permusuhan. Dari permusuhan ini telah menimbulkan korban di kedua belah pihak, baik harta benda maupun nyawa. Namun banyaknya korban yang berjatuhan tidak juga menyadarkan mereka untuk mau berdamai. Melihat keadaan yang sangat memprihatinkan ini Hazrat Masih Mauud as. kemudian menulis buku tersebut. Buku ini menyerukan kepada mereka agar mengadakan perjanjian yang ditandatangani bersama untuk berdamai dan mau hidup berdampingan. Kehidupan bersama itu harus diliputi semangat toleransi dan tenggang rasa yang tinggi, sehingga persatuan dapat dijaga dan dipelihara. Namun keduanya rupanya tidak mengindahkan nasihat dari Utusan Tuhan ini, sehingga sejarah selamanya mencatat permusuhan keduanya. Bahkan hingga kini pertumpahan darah akibat permusuah keduanya masih berlangsung. Perebutan bahkan sampai kepada perusakan tempat ibadah, menjadi pemandangan yang sangat menyedihkan bagi kehidupan beragama di anak benua India. Buku tersebut dikatakan buku terakhir yang beliau as. tulis karena selama menulis buku tersebut beliau selalu dihujani wahyu mengenai kewafatan beliau:
“Saat keberangkatan telah pasti dan maut sudah dekat”.
(Sumber: Ahmadi Muslim) GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam
GEMA Berkhidmat Demi Kejayaan Islam