Majalah Bisnis dan Iptek Vol.7, No. 2, Oktober 2014, 45-50 Suzanto, Good Corporate Governance 2014
GOOD CORPORATE GOVERNANANCE DALAM MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN
Boy Suzanto STIE Pasundan Bandung Email:
[email protected]
Abstract Transparency, accountability, responsibility, independence and fairness are the basis for the company to develop relationships with stakeholders who have interests in the company's operations. This includes customers, suppliers, creditors, employees and the communities in which it operates. It is necessary to maintain a balance between efforts to meet the interests of shareholders and stakeholders. For that we need a set of corporate governance aspects relating to internal and external balance. Corporate governance is the process and structure used to direct and manage the business and affairs of the company. The goal of course improve the performance and accountability of the company, in order to realize the added value for shareholders in the long term, with due regard to the interests of other stakeholders. Keywords: corporate governance; performance
Abstrak
Transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran merupakan dasar bagi perusahaan mengembangkan hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) yang mempunyai kepentingan terhadap operasional perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah para pelanggan, pemasok, kreditur, karyawan dan masyarakat dimana perusahaan beroperasi. Hal ini diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara upaya memenuhi kepentingan shareholders dengan stakeholders. Untuk itu diperlukan suatu tata kelola perusahaan (corporate governance) yang mengatur aspek-aspek yang terkait dengan keseimbangan internal dan eksternal. Corporate governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola usaha serta urusanurusan perusahaan. Tujuannya tentu saja meningkatkan kinerja dan akuntabilitas perusahaan, supaya bisa mewujudkan nilai tambah bagi para pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders yang lain. Kata kunci: tata kelola perusahaan, kinerja
Majalah Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung 45
Suzanto, Good Corporate Governance 2014
Pendahuluan Transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran merupakan dasar bagi perusahaan mengembangkan hubungan dengan pemangku kepentingan (stakeholders) yang mempunyai kepentingan terhadap operasional perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah para pelanggan, pemasok, kreditur, karyawan dan masyarakat dimana perusahaan beroperasi. Hal ini diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara upaya memenuhi kepentingan shareholders dengan stakeholders. Untuk itu diperlukan suatu tata kelola perusahaan (corporate governance) yang mengatur aspek-aspek yang terkait dengan keseimbangan internal dan eksternal. Corporate governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola usaha serta urusan-urusan perusahaan. Tujuannya tentu saja meningkatkan kinerja dan akuntabilitas perusahaan, supaya bisa mewujudkan nilai tambah bagi para pemegang
saham
dalam
jangka
panjang,
dengan
tetap
memperhatikan
kepentingan stakeholders yang lain. Good corporate governance (GCG) pada PHE didefinisikan sebagai pola pikir dan pola kerja di seluruh jajaran perusahaan, untuk menciptakan sistem kerja yang efisien dan efektif, dalam pengelolaan sumber daya dan usaha serta meningkatkan tanggung jawab manajemen pada pemegang saham dan stakeholders lainnya. Adapun tujuan penerapan GCG adalah: 1.
Memaksimalkan nilai perusahaan dengancara meningkatkan penerapan prinsipprinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, dan kewajaran dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan;
2.
Terlaksananya pengelolaan Perusahaan secara profesional dan mandiri;
3.
Terciptanya pengambilan keputusan oleh seluruh Organ Perusahaan yang didasarkan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4.
Terlaksananya tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap stakeholders;
5.
Meningkatkan iklim investasi nasional yang kondusif, khususnya di bidang energi dan petrokimia;
Untuk mencapai tujuan tersebut, PHE berpegang teguh kepada prinsip-prinsip GCG yaitu :
Majalah Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung 46
Suzanto, Good Corporate Governance 2014
1.
Transparansi Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan;
Prinsip Dasar Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.
Pedoman Pokok Pelaksanaan 1. Perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya. 2. Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan lainnya yang memiliki benturan kepentingan, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. 3. Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundangundangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi. 4. Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.
2. Kemandirian Keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh / tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan Peraturan PerundangUndangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat;
Majalah Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung 47
Suzanto, Good Corporate Governance 2014
Prinsip Dasar Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
Pedoman Pokok Pelaksanaan 1. Masing-masing organ perusahaan harus menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif. 2. Masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain sehingga terwujud sistem pengendalian internal yang efektif. 3. Akuntabilitas Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif; Akuntabilitas (Accountability) Prinsip Dasar Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain . Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. Pedoman Pokok Pelaksanaan 1.
Perusahaan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ perusahaan dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan.
2.
Perusahaan harus meyakini bahwa semua organ perusahaan dan semua karyawan mempunyai kompetensi sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG.
Majalah Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung 48
Suzanto, Good Corporate Governance 2014
3.
Perusahaan harus memastikan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan perusahaan.
4.
Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran perusahaan yang konsisten dengan nilai-nilai perusahaan, sasaran utama dan strategi perusahaan, serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment system) .
5.
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ perusahaan dan semua karyawan harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati .
4. Pertanggungjawaban Kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat; 5. Kewajaran Keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku Dalam rangka mencapai kinerja manajemen dan keuangan, terutama akuntabilitas tindakan manajemen dan keuangan, transparansi operasi dan keterbukaan kebijakan direksi, independensi internal dan eksternal auditor serta perlindungan kepentingan stakeholders, maka aspek-aspek yang diperhatikan adalah :
Majalah Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung 49
Suzanto, Good Corporate Governance 2014
6.
Etika Usaha dan Tata Perilaku
Dalam melaksananakan dan menyelengarakan usaha, menganut tatanan nilai-nilai yang telah ditetapkan yang berkomitmen untuk melaksanakan praktik-praktik Good Corporate Governance atau tata kelola perusahaan yang baik sebagai bagian dari usaha untuk pencapaian visi dan misi perusahaan, sebagai pemberi arah bagi sikap dan perilaku seluruh pekerja dan manajemen dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Code of Conduct ini merupakan salah satu wujud komitmen tersebut dan menjabarkan Tata Nilai Unggulan 6C, yaitu Clean, Competitive, Confident, Customer Focused, Commercial dan Capable ke dalam interpretasi perilaku yang terkait dengan etika usaha dan tata perilaku. Seluruh jajaran Perusahaan mengacu dan mendukung penuh terbentuknya citra yang diinginkan harus ada pada pekerja.
Referensi Fisher, Cynthia D., et. al. 1993, Human Resources Management, Third Edition Houghton Mifflin Company Inc., Boston. Gibson, James L., Ivancevich, John M., and James H. Donnelly, 1996, Organisasi dan Manajemen, Perilaku Struktur, Proses, Edisi keempat, Erlangga, Jakarta. Gordon, Yudith R., et.al.,1990, Management and Organization Behavior, Allyn and Bacon, London. Ivancevich M J. and Michael T. Matteson.,1987, Organizational Behavior and Management, Business Publishing, Inc., Texas. Lau, James B, Shani, AB Rami.1992. Behaviour in Organization, an Experiental Approach. Fifth Edition. Richard D. Irwin Inc. Milkovich G.T, J.M Newman. 1996. Compensation. Boston: Richard D.Irwin Inc. Robbins, Stephen P., 1994, Teori Organisasi : Struktur, Desain dan Aplikasi, Terjemahan Jusuf Udaya, PT Arcan, Jakarta. Robbins, Stephen P. 1996. Organization Behavior Concepts. Controversies, Application. New Jersey. Prentice Hall. Roberstson, Cameron. 2000. NVQS: The Impact of Competence Approaches, Management Development Review, vol 8, No. 5 Zwell Michale. 2000. Creating a Culture of Competence. John Willy & Sons Inc.
Majalah Bisnis Dan Iptek | Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan Bandung 50