Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Hindari kerusakan gigi
S
ikat gigi bukanlah satu-satunya senjata yang mampu melindungi gigi Anda. Pola makan Anda juga bisa membantu! Selain menggosok gigi dan menggunakan benang gigi, makanan yang sehat (dengan fluorida tambahan atau alami) akan melindungi gigi dari kebusukan dan juga membantu menjaga kesehatan gusi. 1. Kebusukan gigi (lubang dan karies gigi) dan penyakit gusi disebabkan oleh koloni bakteri yang selalu melapisi gigi dengan lapisan tipis yang disebut plak. Jika plak ini tidak dibersihkan, bakteri yang ada akan memecah gula dan zat tepung dalam makanan yang akan menghasilkan asam yang merusak enamel gigi. Plak dapat mengeras menjadi tartar, yang dapat menyebabkan radang gusi, yang dikenal sebagai gingvitis. 2. Diet yang seimbang akan memberikan mineral, vitamin, dan berbagai zat gizi yang penting untuk kesehatan gigi dan gusi. Fluorida, yang sering muncul di berbagai makanan dan air, dapat membantu memerangi kerusakan gigi. Hal ini dapat mengurangi tingkat kerusakan sampai dengan 60%. 3. Anda akan membutuhkan sejumlah besar kalsium untuk gigi dan tulang yang kuat. Produk susu rendah lemak, susu kedelai, salmon kaleng dan sardin (dengan tulang), almond, sayuran hijau adalah sumber kalsium yang baik. Vitamin D diperlukan untuk menyerap kalsium. Vitamin D didapat dari susu cair, susu kedelai, margarin, ikan berlemak:
salmon, atau sinar matahari. 4. Kuncinya adalah fluorida. Lubang gigi dapat dicegah dengan memberikan fluorida kepada anak-anak dalam tahuntahun pertama kehidupan mereka. Fluorida didapat dari air, teh, ikan, dan berbagai merek pasta gigi dan mouthwash (cuci mulut/kumur). Berhati-hatilah untuk asupan fluorida, karena fluorida dapat menyebabkan gigi menjadi belang. Selain ketiga hal di atas, dibutuhkan juga fosfor, magnesium, vitamin A dan beta karoten. Fosfor banyak ditemukan dalam daging, ikan dan telur, magnesium ditemukan di biji-bijian, bayam dan pisang. Vitamin A juga dibutuhkan untuk membangun gigi dan tulang yang kuat. Sumber beta karoten, yang diubah menjadi vitamin A oleh tubuh, adalah buah berwarna oranye, sayuran berwarna hijau dan oranye. Anak-anak sangat mudah terserang kerusakan gigi, sehingga sebaiknya mulai kecil anak diajari untuk makan makanan yang baik bagi kesehatan gigi dan gusi. Bantu anak untuk menggosok gigi sampai mereka mampu melakukannya sendiri (usia 6 sampai 7 tahun). Pastikan bahwa anak selalu menggosok gigi dan menggunakan benang gigi seterusnya. Jangan biarkan botol susu ditinggal bersama bayi (karena mengandung laktosa), juga jangan biarkan botol jus atau minuman manis yang lain. Jangan pernah mencelupkan dot bayi ke madu atau sirup. 5. Hindari mengkonsumsi makanan/minuman yang terlalu panas.
INFO SASETA
Shodaqoh Lisan Shodaqoh tidaklah harus dengan uang/harta. Kita bisa shodaqoh dengan lisan kita. Lisan adalah perangkat tubuh kita yang sangat sulit dikendalikan. Lisan bisa menjadi sangat manis semanis madu tapi bisa juga tajam setajam sembilu. Lisan bisa mendekatkan orang yang baru kenal tetapi juga bisa mencerai beraikan dua orang yang bersaudara. Ketika kita bertanya
kepada penderita yang kita layani tentang kabarnya atau masalahnya hari ini, itu sudah shodaqoh. Walaupun kita tahu hari ini mereka masih sakit. Pertanyaan dengan senyum lembut akan menyambung hubungan kekrabatan dan keakraban. Tujuan utama SASETA (Salam, Senyum, Tanya) untuk menjalin komunikasi antara petugas dan penderita sehingga tercapainya Layanan Sepenuh Hati.
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 1 Juni 2012 / 11 Rajab 1433
Golongan yang Beruntung
A
l-Qur’an merupakan petunjuk bagi Muslim dalam menjalankan kehidupan agar memperoleh kemenangan dan keberuntungan di dunia dan akhirat. Dalam Al-Qur'an dijelaskan tentang golongan yang memperoleh kemenangan. Mereka adalah yang memiliki iman, takwa, mendirikan shalat secara konsisten dan kontinue, sabar menjalankan kehidupan, dan bertobat kepada Allah ketika berbuat salah dan dosa. Selain itu, golongan yang menang memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut. Pertama, menjauhkan kegiatan hidup dari segala bentuk praktik riba dan yang dilarang agama. Dengan iman yang kokoh, umat Islam akan menjauhkan riba dari kegiatan ekonomi. Mereka menyadari bahwa riba akan merugikan diri sendiri dan menzalimi orang lain yang bermuamalah dengan mereka. Allah berfirman, ''Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.'' (QS 3: 130). Kedua, berupaya untuk selalu dekat kepada Allah. Ini diwujudkan dengan ketaatan kepada Allah secara maksimal dan berperilaku yang diridhai-Nya. Mereka yang mampu melakukannya akan mencapai kedudukan tinggi di sisi Allah dengan mendapat balasan surga. Mereka termasuk golongan yang menang. Demikian penje-
lasan Ibn Katsir ketika menafsirkan firman Allah, ''Hai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.'' (QS 5: 35). Ketiga, selalu bersyukur terhadap nikmat yang diberikan Allah. Syukur merupakan ungkapan terima kasih kepada Allah yang telah memberi nikmat tiada terhitung jumlahnya. Syukur diungkapkan dalam hati dengan meyakini apa pun yang diperoleh karena karunia dan pemberian Allah. Juga secara lisan dengan memuji Allah sebagai pemberi nikmat. Wujud syukur dibuktikan pula dengan menggunakan nikmat sesuai dengan tujuan penciptaan yang ditetapkan Allah. Allah berfirman, ''Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.'' (QS 7: 69). Keempat, senantiasa berzikir dan mengingat Allah. Zikir dan mengingat Allah bukan hanya dilakukan sesudah shalat, tapi dalam semua aktivitas dan waktu. Berzikir dan mengingat Allah dilakukan sebanyak mungkin sesuai dengan kemampuan. Allah berfirman, ''Hai orang-orang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.'' (QS 8: 45). Kelima, berupaya mengajak manusia kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
perbuatan munkar. Ini harus dilakukan kapan dan di manapun kita berada. Allah berfirman, ''Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar. Merekalah orang-orang yang beruntung.'' (QS 3: 104). Karakteristik dan perilaku golongan yang menang ini perlu dicontoh setiap kita dalam kehidupan. Sebab, karakteristik dan perilaku semacam ini akan membawa kita kepada kemenangan hidup di dunia dan akhirat. Ahli Waris Al-Qur'an Nabi Muhammad SAW, seperti halnya semua nabi, tidak mewariskan harta, tetapi mewariskan ilmu, kebenaran, dan ajaran dari Allah SWT. Dalam hadits sahih disebutkan, ''Kami para nabi tidak mewariskan (harta). Apa yang kami tinggalkan menjadi sedekah.'' (HR Bukhari). Apa yang ditinggalkan Nabi, seperti disebut dalam hadits di atas, menurut pendapat banyak pakar, adalah ilmu atau kebenaran dari Allah. Ilmu atau ajaran Tuhan sebagai peninggalan Nabi merupakan sedekah alias menjadi aset atau kekayaan milik seluruh umat manusia, khususnya orang-orang yang beriman kepada Nabi. Itu sebabnya dikatakan, ''Al-ulama waratsat al-anbiya.'' Artinya, para ulama adalah ahli waris para nabi. Para ulama dan seluruh orang beriman sesungguhnya adalah ahli waris Nabi Muhammad SAW. Sebagai ahli waris, mereka wajib menerima ajaran Islam, memperjuangkan, dan mewujudkan dalam realitas kehidupan.
Firman Allah, ''Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada pula yang lebih dahulu berbuat kebaikan.'' (Fathir: 32). Sebagai ahli waris Alquran, kaum Muslim menurut ayat di atas ternyata terbagi ke dalam tiga kelompok. Pertama, zhalim linafsih, merupakan kelompok orang yang menganiaya diri mereka sendiri. Menurut ahli tafsir Ibnu Katsir, mereka adalah orang-orang yang suka meninggalkan kewajiban-kewajiban agama dan melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT (muharramat). Kedua, muqtashid, merupakan kelompok pertengahan (moderat). Mereka adalah orang-orang yang melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan semua larangan agama, tetapi mereka belum mampu melaksanakan hal-hal yang bersifat anjuran (mustahabbat) dan hal-hal yang bersifat keutamaan (ihsan) serta belum bisa meninggalkan hal-hal yang makruh dan syubhat. Ketiga, sabiq bi al-khairat, merupakan kelompok terdepan dalam kebaikan. Mereka adalah orang-orang yang mampu melaksanakan kewajiban-kewajiban agama dengan sempurna. Mereka dapat disebut sebagai pelopor dan motivator kebaikan, sehingga mereka disebut al-muqarrabun, yaitu orangorang yang dekat atau didekatkan kedudukan mereka di sisi Allah SWT (Waqi'ah: 11).
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
7 Golongan yang Mendapat Perlindungan
Allah
di Hari Akhir
D
ari Nabi SAW, beliau bersabda: "Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya bergantung kepada masjid (selalu melakukan shalat berjamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seseorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk bezina), tapi ia mengatakan: "Aku takut kepada Allah", seseorang yang diberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata dari kedua matanya." (HR Bukhari) Tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan dari Allah yang pada hari itu tidak ada perlindungan kecuali hanya perlindungan Allah. Pertama, imamun adil, pemimpin yang adil, hakim yang adil. Subhanallah, terdepan, yang pertama mendapat perlindungan Allah. Dan sungguh negeri Indonesia yang tercinta ini sangat merindukan pemimpin yang adil, hakim yang adil. Kedua, pemuda yang aktif, gesit, dalam ibadah kepada Allah SWT. Aktivitasnya mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.
Yang ketiga, manusia, hamba Allah, yang hatinya senang berada di dalam masjid. Dia betah di masjid. Shalat berjama'ah, ia senang, subuh-subuh ia menegakkan shalat berjamaah. Allahu Akbar, tentu ini hamba Allah yang benar-benar beriman kepada Allah. Keempat, orang yang bersedakah yang tangan kanannya memberi tapi tangan kirinya tidak tahu. Subhanallah.. Apa ini? Orang yang ikhlash, tidak riya, tidak ujub. Kelima, orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu karena Allah, berpisah karena Allah. Keenam, sangat sulit ini, pemuda yang dirayu, digoda, oleh wanita cantik yang memiliki kekayaan, lalu ia berkata: "Aku takut kepada Allah". Keinginan maksiatnya ada, tapi rasa takutnya kepada Allah lebih hebat, sehingga ia tidak mau melakukan kemaksiatan. Kita sangat merindukan pemuda, yang memiliki kualitas keimanan yang luar biasa, sehingga ia mampu menahan dari berbagai macam godaan. Ketujuh, yaitu pemuda, atau hamba Allah, atau orang yang dalam mengingat kepada Allah, dalam ibadahnya, dalam doanya, dalam dzikirnya, ia menangis. Allahu Akbar, menangis.. Dua tetesan yang dibanggakan Allah di hari kiamat, pertama tetesan darah fii sabilillah, kedua tetesan air mata karena menangis, takut azab Allah, karena merasa bersalah atas segala dosa yang ia lakukan kepada Allah, karena ia sangat mencintai Allah.
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Sembelit, Apa yang Harus Dilakukan?
B
ila kita sering mengalami sembelit, maka beberapa cara dapat kita lakukan untuk mengatasinya. Yang terpenting adalah mengusahakan agar feses (kotoran) dapat keluar dengan lancar. Agar dapat keluar dengan lancar maka feses tersebut harus lembek, konsistensinya tidak keras dan adanya massa feses yang cukup besar. Caranya, yaitu dengan mengkonsumsi banyak serat sebanyak 20-35 gram sehari, banyak minum dan berolahraga. Untuk mencegah agar sembelit tidak terjadi, cobalah beberapa hal berikut ini:
penanganan yang sederhana seperti banyak makan serat, banyak minum dan lain sebagainya. Sembelit yang terjadi lebih dari 3 minggu, sembelit yang disertai keluhan demam, lemas atau adanya darah pada feses. Maka sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter. Jangan menggunakan pencahar tanpa pengawasan atau berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Jangan menunda-nunda buang air besar Konsumsi banyak cairan, sekurangnya 8 gelas sehari. Cairan disini dapat berupa air putih, sari buah, sup, teh dan lain sebagainya. Buang air besar secara rutin, dengan waktu yang tetap misalnya saat mandi pagi. Berolahraga atau aktif bergerak Jangan sering-sering menggunakan pencahar untuk membantu keluarnya feses. Bila Anda mengalami sembelit dengan tandatanda berikut ini, seperti sembelit yang terjadi mendadak, sembelit yang berat dan bertambah buruk. Sembelit yang disertai dengan turunnya berat badan dan tidak ada perubahan dengan
INFO SASETA
Sebarkan Salam Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.'' (HR Muslim dari Abi Hurairah). Menyebarkan salam berarti menyebarkan kedamaian. Sebab, kata salam mengandung makna kedamaian, keselamatan, dan keamanan. Karena itu, orang yang mengucapkan salam
pada hakikatnya mengucapkan doa terhadap orang yang diberi salam agar senantiasa mendapat kedamaian, kasih sayang, dan berkah dari Allah SWT. Usahakanlah setiap bertemu dengan para pasien ucapkanlah salam. Salam yang kita ucapkan akan menghilangkan jarak antara petugas dengan penderita yang pada akhirnya mampu memberikan motivasi sembuh kepada pasien. Maka sebarkanlah salam berikanlah kedamaian kepada para penderita dengan melaksanakan SASETA (Salam, Senyum, Tanya)
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 8 Juni 2012 / 18 Rajab 1433
Membangun Keluarga Islami
N
ikah merupakan sunnah Rasul yang sangat sakral, karenanya nikah juga merupakan ikatan yang sangat kuat yang dalam istilah Al-Qur'an disebut dengan miytsaqon ghaliyzho (QS 4:21). Oleh karena itu pernikahan dan walimatul urusy harus dilaksanakan yang sesuai dengan ajaran Islam. Karena itu pernikahan jangan sampai dinodai dengan hal-hal yang bernilai maksiat. Sesudah pernikahan berlangsung, kehidupan berumah tanggapun harus dijalani dengan sebaikbaiknya meskipun tantangan dan godaan menjalani kehidupan rumah tangga yang Islami sangat banyak. Untuk menjalani kehidupan rumah tangga yang islami, ada beberapa hal yang harus mendapat perhatian suami dan isteri. Memperkokoh Rasa Cinta. Cinta merupakan perekat dalam kekokohan kehidupan rumah tangga, bila rasa cinta suami kepada isteri atau sebaliknya telah hilang dari hatinya, maka kehancuran rumah tangga sangat sulit dihindari. Oleh karena itu suasana cinta mencintai harus saling ditumbuhkan yang tidak hanya terjadi pada masa-masa awal kehidupan rumah tangga, tapi juga pada masa-masa selanjutnya hingga suami isteri mencapai masa tua dan menemui kematian. Berumah tangga itu diumpamakan
seperti orang yang sedang berlayar, ketika pelayaran baru dimulai, kondisi di kapal masih tenang karena disamping penumpangnya betul-betul ingin menikmati pelayaran itu, juga karena belum ada kesulitan, belum ada ombak dan angin kencang yang menerpa, tapi ketika kapal itu telah mencapai lautan yang jauh, barulah terasa ombak besar dan angin yang sangat kencang menerpa, dalam kondisi seperti itu saling mengokohkan rasa cinta antara suami dengan isteri menjadi sesuatu yang sangat penting dalam menghadapi dan mengatasi terpaan badai kehidupan rumah tangga. Pernikahan dilangsungkan dengan maksud agar lelaki dan wanita yang mengikat hubungan suami isteri dapat memperoleh ketenangan dan rasa cinta. Allah berfirman yang artinya: Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menjadikan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar menjadi tanda-tanda bagi kaum yang berpikir (QS 30:21). Saling Hormat Menghormati. Saling cinta mencintai itu harus diperkokoh dengan saling hormat menghormati, suami hormat kepada isteri dengan
Nasehat Luqman Al-Hakim memberikan penghargaan yang wajar terhadap hal-hal baik yang dilakukan isterinya, begitu pula dengan istri selayaknya menerima pemberian suami dengan sebaikbaiknya. Saling Menutupi Kekurangan. Suami dan isteri tentu saja memiliki banyak kekurangan, tidak hanya kekurangan dari segi fisik, tapi juga dari sifat-sifat. Oleh karena itu suami isteri yang baik tentu saja menutupi kekurangan-kekurangan itu. Meskipun demikian dengan maksud untuk konsultasi dan perbaikan atas persoalan keluarga kepada orang yang sangat dipercaya, maka seseorang boleh saja mengungkapkan kekurangan sifat-sifat suami atau isteri. Kerjasama Dalam Keluarga. Dalam mengarungi kehidupan rumah tangga tentu saja banyak beban yang harus diatasi, misalnya beban ekonomi, dalam hal ini suami harus mencari nafkah dan isteri harus membelanjakannya dengan sebaikbaiknya dalam arti untuk membeli hal-hal yang baik dan tidak boros. Begitu juga dengan tanggung jawab terhadap pendidikan anak yang dalam kaitan ini diperlukan kerjasama yang baik antara suami dan isteri dalam menghasilkan anak-anak yang shaleh. Kerjasama yang baik dalam men-
didik anak itu harus dengan keteladanan yang baik, juga tidak ada kontradiksi antara sikap bapak dengan ibu dalam mendidik anak dan sebagainya. Keharusan kita bekerjasama dalam hal-hal yang baik kan Allah yang artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran (QS 5:2). Memfungsikan Rumah Tangga Secara Optimal. Rumah harus difungsikan seperti madrasah yang anggota keluarganya harus memperoleh ilmu dan pembinaan karakter sehingga suami dan isteri diharapkan berfungsi seperti guru bagi anak-anaknya yang memberikan ilmu dan keteladanan yang baik. Yang juga tak kalah penting adalah memfungsikan keluarga seperti benteng pertahanan yang memberikan kekuatan pertahanan aqidah dan kepribadian dalam menghadapi godaan-godaan kehidupan yang semakin banyak. Empat perkara yang merupakan dari kebahagian seseorang, yaitu: mempunyai isteri yang shalehah, mempunyai anak yang berbakti, mempunyai teman yang shaleh dan mencari rizki di negerinya sendiri (HR. Dailami dari Ali ra)
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
A
l- Qur'an adalah sumber hukum dan ilmu pengetahuan yang tak pernah kering untuk ditimba, penuh dengan pelajaran, di dalamnya terdapat hikmah dan teladan. Salah satu isi pokok dari Al Qur'an adalah kisah perjalanan kehidupan para nabi dan rasul serta orang-orang saleh dari umatumat sebelum nabi Muhammad SAW. Hikmah diceritakannya sirah manusia-manusia pilihan itu tidak lain karena besarnya manfaat dari keteladanan iman, sifat dan akhlaq mereka, salah satunya adalah kisah Luqman Al Hakim. 1. Tidak menyekutukan Allah. Sebesar-besar kedzaliman dan kemungkaran adalah menyekutukan Allah SWT, sebagaimana firman Allah SWT "Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".(Q.S. Luqman:13) Allah SWT tidak akan mengampuni dosa syirik, kecuali ia bertobat dan meninggalkan perbuatannya. Sesungguhnya hanya Allah sajalah yang berhak untuk disembah. Dia lah yang berhak di mintai pertolongan. Hanya kepada-Nyalah segala urusan diserahkan, takut (khouf), berharap (raja') hanya layak ditujukan kepada Allah swt, bukan kepada yang lainnya 2. Berbuat baik kepada kedua orang tua. Firman Allah SWT : "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu."( QS.Luqman: 14) Di dalam riwayat Bukhari, Rasulullah pernah ditanya oleh seorang sahabat: "Amalan apakah yang dicintai oleh Allah? Beliau menjawab: Shalat pada waktunya, ia bertanya lagi: Kemudian Apa? Beliau menjawab: berbuat baik kepada orang tua, Ia bertanya lagi: kemudian apa? Beliau menjawab: Jihad di jalan Allah" (HR Bukhari) 3. Ketaatan kepada kedua orang tua harus dilandasi oleh ketaatan kepada Allah Kita tidak boleh taat kepada orang tua dalam rangka berbuat maksiat kepada Allah, lebih-lebih menyekutukan Allah ( syirik ). Allah berfirman : "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik" (QS. Luqman: 14). 4. Menegakkan sholat. Shalat adalah tiang agama, sehingga ia tidak akan tegak tanpa shalat. Maka sebagai seorang yang beriman kita diwajibkan menegakkannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Luqman ayat 17 yang berbunyi : "Hai anakku, dirikanlah shalat …" Shalat dapat mencegah manusia dari perbuatan keji dan mungkar, sebagaimana firman Allah SWT ”.…Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar." (QS. Al 'Ankabuut: 45) 5. Amar Ma'ruf nahi Munkar. "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung".(QS. Ali Imran:104).
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Kiat Mengatasi Migren Migren atau sakit kepala sebelah sungguh menyakitkan. Kepala terasa mau pecah dan seperti tertusuk-tusuk benda tajam. Sayangnya, sejauh ini belum diketahui penyebab pasti migren. Obat penyembuh migren pun belum ada. Para peneliti hanya bisa mengidentifikasi bahwa migren terkait dengan faktor genetik. Mekanisme migren Banyak ahli saraf menyatakan bahwa kemunculan migren terkait dengan impuls listrik yang berlebihan di otak sehingga meningkatkan aliran darah serta menyebabkan pelebaran pembuluh. Keadaan ini merupakan sinyal sistem saraf yang kelebihan beban akibat terpaan informasi dari luar. Saat kelebihan beban, saraf berusaha menghalangi aliran informasi agar otak bisa relaks. Migren perlu dikelola agar serangannya tidak mengacaukan aktivitas dan produktivitas Anda. Berikut ini tips mengatasi migren: - Kenali dan hindari pemicu migren. Catat setiap episode serangan migren Anda dan cari tahu kemungkinan faktor pemicunya. Mungkin butuh beberapa bulan sebelum pemicu migren ditemukan. - Tetaplah berolahraga secara rutin. Jika
serangan migren terjadi saat berolahraga, catat aktivitas yang baru dilakukan, apa yang Anda makan sebelumnya, dan keadaan cuaca hari itu. - Jaga pola tidur yang rutin. Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit bisa memicu migren. - Hindari stres sebisa mungkin. Banyak penderita mendapatkan migren setelah melalui peristiwa yang menekan. - Jaga pola makan. Makanlah secara teratur dan selingi dengan makanan ringan. Makanan dengan pemanis buatan (aspartam), makanan yang mengandung nitrat, berlebihan kafein atau berhenti tiba-tiba minum teh dan kopi, alkohol, MSG, coklat juga diduga sebagai pemicu migren. Makanan yang banyak mengandung serotonin: jeruk, anggur, keju, coklat, piang hijau. - Faktor pemicu lainnya yang berkaitan adalah siklus menstruasi, rangsangan visual yang intensif, misalnya pantulan sinar matahari dan cahaya yang terang. - Bila Anda terserang migren, atasi dengan cara istirahat dan tidur di kamar yang bercahaya redup serta tenang. Kompres bagian kepala yang sakit dengan air dingin untuk menyempitkan pembuluh darah.
INFO SASETA
Tetap Salam, Senyum, Tanya Kita tidak pernah bisa menduga apa yang akan terjadi di akhir hari. Mengawali hari dengan hati riang dan semangat menjulang, kadang bisa diakhiri dengan bersungut-sungut atau marah oleh sebab berbagai macam hal. Semangat dan keriangan yang tadinya dirasakan penuh, seolah-olah terkikis habis oleh satu atau dua kejadian yang dialami. Rasanya, keseluruhan hari itu menjadi begitu buruk oleh sebab peristiwa yang dialami di ujung hari.Namun kita harus senantiasa sadar
dan ingat, bahwa kita memiliki tugas yang mulia. Pelayanan maksimal yang kita berikan kepada pasien akan memberi dorongan motivasi mereka untuk sembuh. Kekuatan motivasi ini mampu merubah yang pesimis jadi optimis. Senantiasa kita mengingatkan bahwa SASETA (Salam, Senyum, Tanya) bertujuan menjembatani komunikasi antara petugas dan penderita. Jangan sampai perasaan kesal kita menjadikan keikhlasan kita menguap begitu saja. Lakukan SASETA untuk mencapai Layanan Sepenuh Hati (LSH).
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 15 Juni 2012 / 25 Rajab 1433
Maksiat Menghancurkan Kehidupan
T
idak mudah. Tapi lakukanlah. Setiap saat. Di mana hadirkanlah dalam kehidupan ini hukuman-hukuman, dan akibat yang ditetapkan oleh Allah terhadap perbuatan dosa. Bayangkan betapa dahsyatnya akibat hukuman yang bakal kita terima. Lalu, jadikanlah hal itu sebagai, langkah untuk mengajak jiwa ini meninggalkan dosadosa. Syeikh Ibn Qayyim menyebutkan beberapa hukuman, akibat dari perbuatan maksiat yang cukup membuat seseorang harus berpikir, sebelum melakukan perbuatan maksiat. Digambarkan oleh Syikhul Islam, akibat perbuatan maksiat itu antara lain : Pertama, perbuatan maksiat yang dilakukan oleh seseorang itu, mempunyai akibat, akan dapat menutup hati, pendengaran, dan penghilatan. Sehingga, terkuncilah hatinya, tersumbat kalbunya, karena ia penuh dengan kotoran yang berkarat. Allah yang membolak-balikkan hatinya itu, sehingga tidak memiliki pendirian, membuat jarak antara diri dan hatinya. Allah akan membuatnya lupa untuk berzikir, dan membuat lupa dirinya sendiri. Allah meninggalkan orang-orang berbuat maksiat dengan tidak membersihkan hatinya. Maksiat membuat dada seseorang sempit, sukar bernafas seperti naik ke langit, hatinya dipalingkan dari kebenaran, menambah penyakit dengan penyakit, dan akan tetap sakit. Seperti yang diterangkan oleh Imam Ahmad, dari Hudhaifah ra, ia berkata, 'hati itu
ada empat kondisi'. Pertama, yaitu hati bersih yang memiliki lampu yang menerangi. Itulah hati orang mukmin. Kedua, hati yang tertutup, yaitu hati orang kafir. Ketiga, hati yang terbalik, yaitu orang munafik. Keempat, hati yang ada dua unsur materi (madah), didalamnya, unsur keimanan dan kemunafikan. Kapan saja salah satu unsurnya yang mendominasi, maka unsur itu yang menguasainya. Hakikatnya, kemaksiatan juga menjauhkan seseorang dari kethaatan kepada Allah, menjadikan hati menjadi tuli dan enggan mendengarkan kebenaran. Selalu menolak kebenaran, dan membuat seseorang buta dan enggan melihat kebenaran. Perumpaan antara hatinya dan kebenaran yang tidak bermanfaat adalah seperti antara telinga dan suara, antara mata dan warna, serta antara lidah orang bisu dengan ucapannya. Sebenarnya, hakekat kebutaan, ketulian, dan kebisiuan hati adalah hakikat cacat yang sebenarnya, cacat akan zat, dan cacat organ sekaligus. “Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi buta ialah hati yang di dalam dada”. (Al-Hajj : 46). Bukan ayat diatas itu menafikan cacat kebutaan fisik, sebab Allah berfirman : “Tidak ada halangan bagi orang buta”. (An-Nur : 61) “Dia (Muhammad) bermuka masa dan berpaling karena telah datang seoran buta”. ('Abassa :1-2) Kemudian yang dimaksud ayat diatas itu,
kebutaan yang sempurna dan yang sebenarnya adalah kebutaan hati. Sebagaimana Sabda Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam : "Bukanlah orang yang kuat itu orang yang kuat dalam bergulat (bertarung), akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai hawa nafsunya ketika marah”. Dan Sabda beliau lainnya : “Bukanlah orang-orang miskin itu orang yang berkeliling yng datang padamu yang minta sesuap makanan, akan tetapi orang miskin yang tidak meminta-minta kepada orang dna tidak diketahui orang tetapi ia diberi sedekah”. (RH : Bukhari). Selanjutnya, maksiat dapat menyebabkan longsornya hati seperti longsornya suatu bangunan ke dalam bumi, hingga menyebabkan jatuh hatinya pada derajat yang paling bawah. Tanda-tanda longsornya hati tidak bisa dirasakan pemiliknya. Tanda-tanda longsornya hati adalah selalu berlaku pada hal-hal yang hina, keji, rendah, dan kotor. Seorang ulama salaf mengatakan, “Sesungguhnya hati kita ini berkeliling. Ada yang berkeliling di sekitar arsy (singgasana Allah), tetapi juga ada pula hati yang di sekitar tempat-tempat yang kotor-kotor. Maksiat juga dapat mengubah bantuk hati atau mengutuk, sebagaimana dikutuknya sebuah bentuk fisik makhluk menjadi binatang. Akibatnya, hati berubah menjadi bentuk binatang dalam perilaku, watak, dan kelakuannya. Ada hati yang dikutuk menjadi bentuk babi, anjing, khimar, ular, kelajengking, atau watak-watak binatang tersebut. Sufyan atsTsauri menafsirkan ayat “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada dalam bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua
sayapnya melankan umat-umat (juga) seperti kamu”. (Al-An'am : 38). “Diantara mereka ada yang memiliki akhlak (perilaku) seperti binatang buas, juga yang memiliki perilaku anjing, perilaku babi, perilaku khimar, atau ada juga yang suka menghiasi pakaiannya seperti burung merak, atau ada juga yang bodoh seperti khimar. Ada yang lebih suka mengutamakan orang lain atas dirinya seperti ayam jago. Ada juga yang sangat jinak dan penurut seperti burung dara, ada juga yang sangat pendendam seperti unta, ada juga yang baik seperti kambing, dan ada juga yang mirip serigala, dan lainnya”. Jika persamaan watak dan perilaku ini menguat secara bathin, maka akan nampak wujudnya dalam bentuk lahir yang mampu dilihat orang yang firasatnya kuat. Allah akan mengubah bentuk fisiknya dengan bentuk binatang yang perilakuknya diserupai. Sebagaimana apa yang dilakukan oleh Allah kepada orang Yahudi da orang yang menyerupai mereka, di mana mereka dikutuk menjad babi dan anjing. Betapa banyak hati yang sakit, tanpa dirasakan oleh pemiliknya, betapa banyak hati yang dikutuk, danhati yang longsor. Betapa banyak orang yang terfitnah oleh pujian manusia, orang yang tertipu, karena perilakunya ditutupi oleh Allah. Ini semua adalah hukuman dan penghinaan Allah kepada ahli maksiat. Maksiat juga menghijab hati dari Allah di dunia dan hijab terbesar adalah ketika hari kiamat. Allah berfirman: “.. Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat Tuhan mereka”. (AlMuthaffifin : 15). Wallahu'alam.
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
Pertaubatan Abdullah bin Mubarak
A
bdullah bin Mubarak sedemikian tergila-gila kepada seorang gadis dan membuat ia terus-menerus dalam kegundahan. Suatu malam di musim dingin ia berdiri di bawah jendela kamar kekasihnya sampai pagi hari hanya karena ingin melihat kekasihnya itu walau untuk sekilas saja. Salju turun sepanjang malam itu. Ketika adzan Shubuh terdengar, ia masih mengira bahwa itu adalah adzan untuk shalat 'Isya. Sewaktu fajar menyingsing, barulah ia sadar betapa ia sedemikian terlena dalam merindukan kekasihnya itu. “Wahai putera Mubarak yang tak tahu malu!”, katanya kepada dirinya sendiri. “Di malam yang indah seperti ini engkau dapat tegak terpaku sampai pagi hari karena hasrat pribadimu. tetapi apabila seorang imam shalat membaca surah yang panjang engkau menjadi sangat gelisah.” Sejak saat itu hatinya sangat gundah. Kemudian ia bertaubat dan menyibukkan diri dengan beribadah kepada Allah. Sedemikian sempurna kebaktiannya kepada Allah sehingga pada suatu hari ketika ibunya memasuki taman, ia lihat anaknya tertidur di bawah rumpun mawar sementara seekor ular dengan bunga narkisus di mulutnya mengusir lalat yang hendak mengusiknya. Di kota ini ia mengisi tahun-tahun kehidupannya secara berselang-selang. Tahun pertama ia menunaikan ibadah haji dan pada tahun kedua ia pergi berperang, tahun ketiga ia berdagang. Keuntungan dari perdagang-
annya itu dibagikannya kepada para pengikutnya. la biasa membagi-bagikan kurma kepada orang-orang miskin kemudian menghitung biji buah kurma yang mereka makan, dan memberikan hadiah satu dirham untuk setiap biji kepada siapa di antara mereka yang paling banyak memakannya. Abdullah sangat teliti dalam kesalehannya. Suatu ketika ia mampir di sebuah warung kemudian pergi shalat. Sementara itu kudanya yang berharga mahal menerobos ke dalam sebuah ladang gandum. Kuda itu lalu ditinggalkannya dan meneruskan perjalanannya dengan berjalan kaki. Mengenai hal ini Abdullah berkata: “Kudaku itu telah mengganyang gandum-gandum yang ada pemiliknya”. Pada peristiwa lain, Abdullah melakukan perjalanan dari Merv ke Damaskus untuk mengembalikan sebuah pena yang dipinjamnya dan lupa mengembalikannya. Suatu hari Abdullah melalui suatu tempat. Orang-orang mengatakan kepada seorang buta yang ada di situ bahwa Abdullah sedang melewati tempat itu. “Mintalah kepadanya segala sesuatu yang engkau butuhkan!” “Abdullah berhentilah!”, orang buta itu berseru. Abdullah lalu berhenti. ” Doakanlah kepada Allah untuk mengembalikan penglihatanku ini!”, ia memohon kepada Abdullah. Abdullah menundukkan kepala lalu berdoa. Seketika itu juga orang buta itu dapat melihat kembali. Wallahu a'lam
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Tips Mengatasi Gangguan Lambung Gangguan lambung (sering dikenal sakit mag) gejala yang paling umum adalah heartburn (sensasi panas dan nyeri pada perut bagian atas, dada, dan tenggorokan) rasa sakit pada lambung bisa juga akibat tukak yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter Pylori (H.Pylori) tetapi bisa juga disebabkan oleh penggunaan jangka panjang obat-obatan tertentu seperti aspirin. Tukak adalah kerusakan pada lapisan dalam dinding lambung atau usus dua belas jari yang disebabkan oleh asam lambung, usus atau cairan lain yang dihasilkan oleh proses pencernaan. Gejala tukak lambung adalah rasa sakit atau tak nyaman pada lambung, rasa kembung, perut terasa penuh atau malah kosong, mual ringan dan kebiasaan bersendawa. Beruntung bagi Anda yang menjalani pola makan kaya serat, karena risiko tukak lambung bisa turun hingga separuhnya. Dan apel cukup ampuh untuk meringankan tukak selain itu Makanan yang kaya flavonoid seperti seledri, bawang Bombay dan teh hijau atau hitam juga dapat menghambat pertumbuhan H.pylori. begitu pula zat yang terkandung pada brokoli yaitu sulforaphrane bisa mematikan
H.pylori. sebaliknya mengonsumsi kopi lebih dari tiga cangkir sehari dapat meningkatkan kerentanan Anda terhadap H.pylori Orang-orang yang sering menderita gangguan lambung disarankan untuk mencoba mengubah gaya hidup dan pola makan terlebih dahulu sebelum mencari pengobatan medis. Beberapa saran yang patut dicoba adalah: 1. Mengurangi atau menghindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, coklat, juga mint. Bahkan kopi yang tidak mengandung kafein pun dapat meningkatkan produksi asam lambung. 2. Menghindari minuman bersoda. 3. Menerapkan diet kaya akan buah dan sayur, tetapi hindari buah dan sayur yang sifatnya asam seperti jeruk, lemon, jeruk bali dan nanas. 4. Menjaga kondisi pencernaan yang sehat dengan menghindari lemak jenuh dan asupan lemak berlebihan, terutama jika memiliki kelebihan berat badan. 5. Setelah makan berjalan-jalanlah sebentar. Atau paling tidak tetap duduk atau berdiri tegak. Jangan berbaring atau melakukan gerakan membungkuk. 6. Hindari makan sebelum tidur. Pastikan waktu terakhir anda mengonsumsi makanan adalah dua jam sebelum tidur.
INFO SASETA
Belajar Senyum dari Rasulullah Rasulullah, amat pemurah akan senyum. Seorang sahabat mengatakan bahwa tak pernah Rasulullah memandang atau mendatanginya, melainkan senantiasa dengan tersenyum. Bibir tipisnya senantiasa menyungging indah, lahir dari keinginan tulus membahagiakan orang lain. mengenal Rosululloh, adalah kekayaan yang tak ternilai harganya bagi kita. Rosululloh sungguhsungguh dicipta oleh Allah untuk menjadi
tauladan. Diamnya, pembicaraannya pula tindakantindakannya, dari ujung rambut sampai pangkal kakinya, semuanya pelajaran, seluruhnya adalah referensi berharga pembawa jalan keselamatan bagi yang mengikutinya. Program SASETA yang digulirkan adalah untuk meneladani apa yang rosul contohkan. Dengan SASETA (Salam Senyum Tanya) diharapkan pengabdian di RSUD Dr. Soetomo bisa memberikan warna yang ceriah, yaitu warna kebahagiaan. Senyumlah untuk mereka.
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 22 Juni 2012 / 2 Syaban 1433
Kaum Loyalis Kepada Syetan
T
ahukah Anda bahwa di antara umat manusia terdapat orang-orang yang menjadikan syetan sebagai pemimpinnya? Mereka menyerahkan loyalitas kepada syetan sedemikian rupa sehingga lambat laun syetan berhasil berkuasa atas orangorang itu. Akhirnya orang-orang yang menyerahkan loyalitasnya kepada para syetan menjadi bagian dari hizbusy-syaithan (pasukan syetan atau partai syetan). Na'udzubillahi min dzaalika.. Di antara ciri-ciri mereka yang berpemimpin syetan ialah orang-orang yang ketika membaca Kitabullah Al-Qur'anul Karim tidak mengawali dengan memohon perlindungan kepada Allah dari syetan yang terkutuk (membaca ta'aawudz). Itulah yang membedakan mereka dengan orang-orang beriman. Orang-orang beriman senantiasa mengawali bacaan Al-Qur'an dengan memohon perlindungan Allah untuk dirinya dari godaan syetan yang tekutuk. ”Apabila kamu membaca Al Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syetan yang terkutuk. Sesungguhnya syetan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaannya (syetan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (QS AnNahl ayat 98-100) Mengapa mereka merasa tidak perlu
memohon perlindungan Alah dari syetan terkutuk ketika mengawali bacaan AlQur'an? Di antara sebabnya karena mereka sendiri tidak percaya bahwa Al-Qur'an sungguh-sungguh merupakan Kitabullah, Kitab Suci yang datang dan bersumber dari Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mereka perlakukan Al-Qur'an sebagai sebuah buku biasa karya manusia biasa, bahkan seperti yang diutarakan oleh salah seorang pegiat Jaringan Islam Liberal, AlQur'an merupakan sebuah buku sejarah kebudayaan bangsa Arab karya manusia Arab untuk kepentingan kultural budaya Arab semata. Al-Qur'an sebagai sebuah teks, menurut Nasr Hamid Abu Zayd, pada d a s a r n y a a d a l a h p ro d u k b u d a y a . (Tekstualitas Al-Qur'an, 2000). Oleh karenanya para aktifis JIL menganggap sah-sah saja bila Al-Qur'an ditafsirkan dengan metode Hermeneutika, yaitu sebuah metode interpretasi liberal terhadap Al-Qur'an sebagaimana diterapkan oleh kaum Nasrani dalam menginterpretasi Kitabullah Injil alias Bibel. Selain itu, kaum loyalis kepada syetan ialah mereka yang mempersekutukan Allah. Sebab mereka sangat berbeda dengan kaum beriman yang benar-benar beriman kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan bertawakal kepadaNya. Pengertian bertawakkal kepada Allah ialah kaum beriman sangat mengandalkan apa-apa yang merupakan petunjuk dan arahan dari Allah.
Sedemikian rupa ke-tawakkal-an kaum beriman kepada Allah sehingga mereka tidak rela bila harus menjalani hidup, baik secara personal maupun sosial, di dalam naungan aturan dan hukum selain hukum Allah. Sementara kaum loyalis kepada syetan sangat rela bahkan yakin bahwa kehidupan pribadi maupun bermasyarakat dan bernegara berdasarkan aturan dan hukum bikinan manusia alias bukan hukum Allah, merupakan jalan hidup yang sah-sah saja. Berarti mereka tidak benar-benar mau ber-tawakkal kepada Allah. Mereka enggan untuk mengandalkan arahan dan petunjuk ilahi dalam menempuh kehidupan pribadi, bermasyarakat dan bernegara. Mereka lebih yakin dan mengandalkan diri mereka sendiri dalam menata kehidupan pribadi dan sosialnya. Padahal Nabi Muhammad shollallahu 'alaih wa sallam mengajarkan doa agar kita tidak mengandalkan diri sendiri dalam hidup, namun harus mengandalkan Allah semata. Bertawakkal kepada Allah. Sebab bertawakkal kepada selain Allah merupakan salah satu bentuk mempersekutukan Allah dengan sesuatu selain Dia. Sikap itu merupakan sikap seorang musyrik..! “Wahai Allah Yang Maha Hidup, wahai Allah Yang Senantiasa Mengurusi, tidak ada tuhan selain Engkau, dengan rahmatMu aku memohon pertolongan, perbaikilah keadaan diriku seluruhnya dan jangan Engkau serahkan nasibku kepada diriku sendiri (walau) sekejap mata, tidak pula kepada seorang manusiapun.” (HR Thabrani 445) Dewasa ini kita hidup dalam sebuah zaman dimana kebanyakan orang menganggap
bahwa bertawakkal kepada Allah hanya dalam urusan ketika sudah menghadapi masalah dalam hidup. Itupun ke-tawakkal-an dalam bentuk memohon kepada Allah pertolongan saat diri telah tenggelam dalam kesulitan hidup seperti jatuh miskin atau sakit berat atau kehilangan sesuatu stau seseorang yang sangat dicintainya. Sedangkan sewaktu dia berjaya dia tidak pernah peduli untuk hidup dengan mengikuti petunjuk ilahi dan mematuhi aturan serta hukum Allah. Ia bangga dan sangat percaya diri hidup berdasarkan hawa nafsu pribadinya dan mematuhi aturan dan hukum selain yang datang dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Mereka enggan untuk menjadikan ajaran Allah, AlIslam, sebagai jalan hidup. Mereka lebih bangga dan percaya diri untuk menata kehidupan berdasarkan berbagai ideologi buatan manusia seperi demokrasi, nasionalisme, humanisme, liberalisme, materialisme dan sekularisme. Padahal sikap demikian menunjukkan absennya ke-tawakkal-an kepada Allah. Dan barangsiapa yang tidak tawakkal kepada Allah berarti sama saja dengan mempersekutukan Allah dengan sesuatu selainNya alias memproklamirkan diri sebagai bagian dari kaum musyrikin. Dan menjadi bagian dari kaum musyrikin sama saja dengan menjadi loyalis kepada syetan, fihak yang semestinya seorang beriman bermusuhan dengannya dan tidak berkompromi sedkitpun dengannya. ”Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS Faathir ayat 6)
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
Abbad bin Bisyir r.a.
S
uatu saat Rasulullah saw. bersabda kepada orang-orang Anshar, “Wahai golongan Anshar, kalian adalah inti, sedangkan golongan lain adalah bagai kulit ari. Maka tak mungkin aku diciderai kalian.” Semenjak itu, yakni semenjak Abbad bin Bisyir mendengar ucapan ini dari Rasulullah, ia pun rela menyerahkan harta dan nyawanya di jalan Allah. Maka kita temui, di arena pengorbanan, ia adalah orang pertama. Tapi di arena pembagian harta rampasan, ia sulit ditemukan. Di samping itu ia adalah seorang ahli ibadah yang tekun, seorang pahlawan yang gigih dalam ber ju ang, seorang dermawan yang rela berkurban, dan seorang mukmin sejati yang telah membaktikan hidupnya untuk keimanan ini. Keimanannya telah dikenal luas di kalangan sahabat. Aisyah ra. pernah berkata, ada tiga orang Anshar yang keutamaannya tak dapat diatasi oleh seorangpun juga, yaitu Saab bin Muadz, Useid bin Hudlair dan Abbad bin Bisyir. Dalam peperangan untuk memerangi kaum murtad di bawah pimpinan Musailamah Al-Kadzab, Abbad bin Bisyir mendapat amanah untuk menjadi komandan pasukan. Dalam peperangan ini, ia harus berhadapan dengan tentara Musailamah yang kejam berpengalaman. Sehari sebelum perang Yamamah dimulai, Abbad bermimpi yang takwil mimpinya ia ketahui tak lama setelah mimpinya itu. Abu Sa'id al-Khudri berkata, “Abbad bin Bisyir berkata kepadaku, wahai Abu Said, tadi malam saya bermimpi, saya melihat langit terbuka untukku, kemudian tertutup lagi.” Saya meyakini, takwil mimpi itu adalah saya akan mengalami syahid. Abu Said berkata, sungguh itu adalah mimpi yang baik. Lalu meletuslah perang Yamamah. Ketika
ia melihat kemenangan seakan di tangan musuh, ia teringat oleh sabda Rasulullah kepaa golongan Anshar, “Kalian adalah inti, tak mungkin aku diciderai kalian.” Ucapan ini memenuhi rongga dada dan hatinya, hingga seolah-olah sekarang ini Rasulullah masih berdiri dan mengulang-ulang perkataannya. Abbad merasa bahwa tanggung jawab itu terpikul hanya di atas bahu orangorang Anshar saja, atau di atas bahu mereka sebelum golongan lain. Ia kemudian naik ke atas bukit dan berseru, “Hai golongan Anshar, pecahkanlah sarung pedangmu dan tunjukkanlah kemampuan kalian.” Dan ketika seruannya ini dijawab oleh 400 orang pejuang, Abbad bersama Abu Dujanah dan Barra' bin Malik membawa mereka hingga taman maut, sebuah taman yang dijadian Musailamah sebagai benteng pertahanan. Pahlawan besar itupun berjuang layaknya seorang laki-laki, mukmin dan warga Anshar. Pada hari yang mulia ini, pergilah Abbad menjumpai syahidnya. Dan benarlah mimpi yang dialaminya semalam, pintu langit terbuka untuk dirinya kemudian tertutup kembali. Wallahu A'lam.
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Mengatasi Sariawan Sariawan atau stomatitis adalah radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan. Bercak itu dapat berupa bercak tunggal maupun berkelompok. Sariawan dapat menyerang selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit dalam rongga mulut. Meskipun tidak tergolong berbahaya, namun sariawan sangat mengganggu. Sariawan dapat disebabkan oleh kondisi mulut itu sendiri, seperti kebersihan mulut yang buruk, pemasangan gigi palsu, luka pada mulut karena makanan atau minuman yang terlalu panas, dan kondisi tubuh, seperti adanya alergi atau infeksi. Sariawan sering dikaitkan dengan kekurangan vitamin C. Kekurangan vitamin itu memang mengakibatkan jaringan di dalam rongga mulut dan jaringan penghubung antara gusi dan gigi mudah robek yang akhirnya menyebabkan sariawan. . Sariawan umumnya ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar yang terkadang menyebabkan penderita sulit untuk menelan makanan, dan bila sudah parah dapat menyebabkan demam. Gangguan sariawan dapat menyerang siapa saja, termasuk bayi yang masih berusia 6-24 bulan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa faktor psikologis (seperti stres) juga merupakan faktor pencetus terjadinya
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 29 Juni 2012 / 9 Syaban 1433
sariawan. Kondisi lainnya yang diduga memicu sariawan yaitu kekurangan vitamin B, vitamin C, serta zat besi, luka tergigit pada bibir atau lidah akibat susunan gigi yang tidak teratur; luka karena menyikat gigi terlalu keras atau bulu sikat gigi yang sudah mengembang; alergi terhadap suatu makanan (seperti cabai dan nanas), dan adanya infeksi oleh mikroorganisme. Sariawan dapat diredakan dengan menggunakan beberapa jenis obat, baik dalam bentuk salep, obat tetes, maupun obat kumur. Sariawan umumnya akan sembuh dalam waktu 4 hari. Namun, bila sariawan tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter, karena hal itu bisa merupakan gejala awal sesuatu yang serius, misal: jamur (candida), herpes, bahkan tanda awal keganasan kanker di mulut/lidah. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya sariawan, antara lain yaitu menghindari kondisi stres; sering mengonsumsi buah dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin B, vitamin C, dan zat besi; menjaga kesehatan atau kebersihan gigi dan mulut; serta menghindari makanan dan obat-obatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada rongga mulut.
INFO SASETA
Shodaqoh Lisan Shodaqoh tidaklah harus dengan uang/harta. Kita bisa shodaqoh dengan lisan kita. Lisan adalah perangkat tubuh kita yang sangat sulit dikendalikan. Lisan bisa menjadi sangat manis semanis madu tapi bisa juga tajam setajam sembilu. Lisan bisa mendekatkan orang yang baru kenal tetapi juga bisa mencerai beraikan dua orang yang bersaudara. Ketika kita bertanya
kepada penderita yang kita layani tentang kabarnya atau masalahnya hari ini, itu sudah shodaqoh. Walaupun kita tahu hari ini mereka masih sakit. Pertanyaan dengan senyum lembut akan menyambung hubungan kekrabatan dan keakraban. Tujuan utama SASETA (Salam, Senyum, Tanya) untuk menjalin komunikasi antara petugas dan penderita sehingga tercapainya Layanan Sepenuh Hati.
Marhaban Ya Ramadhan, Welcome Ramadhan “Ya Allah berikan kepada kami barakah pada bulan Rajab, Sya'ban dan berikanlah kami kesempatan untuk berjumpa kembali dengan RamadhanMu yang suci... kabulkanlah ya Allah..." Ungkapan di atas merupakan untaian do'a yang dilantunkan oleh para sahabat enam bulan sebelum orang-orang yang di cintai Allah tersebut bertemu dengan bulan Ramadhan. Bisa kita bayangkan betapa berharga dan istimewanya Ramadhan bagi mereka sehingga kedatangannya sangat ditunggu dan dirindukan, hingga Rasulullah menyatakan: "sekiranya ummatku mengetahui akan kandungan yang dibawa bulan Ramadhan, maka semuanya akan berharap agar sepanjang tahun berisi hanya bulan Ramadhan". Bagaimana dengan kita, apakah Ramadhan merupakan suatu hal yang special di hati kita ?
Keistimewaan Bulan Ramadhan Rasulullah menganjurkan kepada para sahabat untuk memperbanyak melakukan amal ibadah karena ibadah pada bulan Ramadhan nilai pahalanya akan dilipatgandakan hingga 700 kali lipat atau lebih, Rasulullah juga menganjurkan sekali untuk memberi makanan berbuka (iftor) kepada orang-orang yang berpuasa karena bagi orang tersebut akan mendapat pahala dari orang yang diberi iftor tanpa mengurangi pahala orang tersebut. Sahabat bertanya : Ya, Rasulullah saya tidak mempunyai apa-apa yang berharga untuk diberikan kepada orang yang berpuasa, Rasulullah menjawab: Sediakanlah apapun yang kau punya walaupun hanya sepotong kurma, seteguk air ataupun segelas susu asam. Ramadhan merupakan bulan yang permulaannya penuh rahmat, pertengahan-
nya penuh dengan ampunan dan akhirnya penuh dengan kebebasan dari api neraka. Allah akan mengampuni dosa-dosa yang terdahulu bagi orang-orang yang melakukan puasa semata-mata karena keimanan dan mengharapkan keridhaan Allah. Terbukanya pintu-pintu syurga dan tertutupnya pintu-pintu neraka. Ibadah wajib yang dilakukan pada bulan Ramadhan akan dilipatgandakan nilai pahalanya, dan bila melakukan ibadah sunah pahalanya sama dengan ibadah wajib. Persiapan Menjelang Ramadhan Para sahabat membagi waktu dalam setahun ini menjadi dua bagian, enam bulan menjelang Ramadan, mereka sibuk untuk melakukan persiapan menjelang Ramadhan, enam bulan setelah Ramadhan mereka gunakan untuk mengevaluasi dan memohon pada Allah agar amal ibadah di bulan Ramadhan tersebut dapat bernilai dan diterima oleh Allah. Persiapan-persiapan apa saja yang sahabat contohkan sehingga ketika kita memasuki bulan puasa tersebut, kita dalam keadaan siap lahir batin dan akan memperolah hasil maksimal disisi Allah. Hendaknya kita menyambut bulan suci ini dengan suka cita dan penuh kerinduan sehingga dapat menumbuhkan motivasi/semangat dalam menjalankan segala amal ibadah di bulan tersebut. Menyempurnakan segala kekurangan yang ada pada masa yang lalu sempurnakanlah hutang-hutang puasa ramadhan yang lalu selesaikanlah segala utang piutang
yang telah jatuh tempo dan janganlah sungkan untuk bertanya pada sesama rekan mengenai hutang-hutang kita, dikhawatirkan tanpa kita sadari ada hutang yang belum terbayar, walaupun jumlahnya kecil janganlah dianggap sepele. Perbaikilah hubungan antar manusia dengan silaturahim dan saling memaafkan. Bacalah kembali buku-buku mengenai Fiqhusshaum (hukum-hukum puasa) sehingga dalam melaksanakannya kita merasa yakin bahwa ibadah yang kta lakukan sesuai dengan yang disyariatkan, tidak hanya ikutikutan, dan akan bernilai tinggi disisi Allah karena dilakukan atas dasar ilmu. Pada saat bulan Ramadhan, jadwal waktu makan kita, tidur dan segala aktivitas kita akan berubah, yang secara otomatis akan berpengaruh dengan tubuh kita, oleh karena itu dibutuhkan persiapan fisik yang prima sehingga perubahan jadwal aktivitas tersebut tidak mengurangi etos kerja kita. Janganlah puasa Ramadhan ini dijadikan kambing hitam untuk mentolerir penurunan etos kerja kita. Akan lebih baik lagi bila pada bulan Sya'ban ini kita banyak melakukan puasa sebagai sarana latihan menjelang Ramadhan. Persiapan terakhir yang tidak kalah penting adalah persiapan materi untuk memenuhi kebutuhan sepanjang bulan ramadhan dan untuk keperluan berinfaq dan shodaqoh, kebutuhan ini harus dipenuhi terutama bagi orang-orang berni'at untuk beri'tikaf (berdiam di mesjid dengan tujuan untuk mendekatkan diri pada Allah swt).
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
Di Ambang Ramadhan
B
ulan Ramadhan segera menjelang. Rahmat dan ampunan Allah SWT pun akan datang, lengkap dengan pahala-Nya yang menjulang. Di saat seperti ini, Rasulullah SAW telah memberi sunnah. Pertama, memperbanyak puasa sunat di bulan Sya'ban (HR Bukhari). Rasul mengajak membiasakan puasa sunat sebagai latihan menghadapi medan pertempuran melawan hawa nafsu yang sesungguhnya. Disunahkan pula fisik dan kejiwaan kita dikondisikan. Kesehatan dijaga. Hati ditautkan. Pelan-pelan kerinduan kepada bulan suci dibangkitkan hingga ketika malam pertama Ramadhan menghampiri, kerinduan itu langsung diwujudkan dengan menegakkan perintah dan anjuran-Nya saat Ramadhan, persis pelampiasan kerinduan seseorang kepada kekasihnya yang setahun tak berjumpa. Kedua, bergembira secara terbuka dan menyebarkannya kepada kaum Muslimin. Rasul menunjukkan keriangannya dan berkali-kali memompa perasaan yang sama kepada para sahabat dengan menyampaikan warta gembira, seperti dibukakannya pintu surga, pintu neraka ditutup, dan dibelenggunya para setan (HR Ahmad dan Nasaai). Juga adanya suatu malam yang bila beramal saat itu akan diganjar lebih baik daripada amal selama seribu bulan (QS Al Qadr). Allah pun berjanji mengampuni dosa-dosa kita di masa lalu jika benar-benar berpuasa dan menegakkan malam-malam
Ramadhan (HR Tirmidzi, Abu Daud, Nasaai dan Ibnu Majah). Tentu saja, kecuali dosa syirik, dosa-dosa besar yang memerlukan tobat khusus seperti zina, serta dosa-dosa penganiayaan manusia lain yang membutuhkan pemaafan korban lebih dulu, seperti pembunuhan (penzaliman fisik), atau korupsi dan kejahatan perdagangan (penzaliman harta). Bergembiralah setiap hari, karena Rasul SAW bersabda bahwa seseorang yang berpuasa bergembira dua kali, yakni saat berbuka dan bertemu Allah (HR Muslim). Karenanya, tiada tempat rasa sedih dan gelisah. Juga bayangan akan kelaparan, atau kesulitan berdagang makanan/minuman di siang hari, serta godaan tidak mampu bekerja jika berpuasa. Hanya orang kafir dan munafik yang bermuram durja setiap Ramadhan menyapa. Ketiga, di akhir bulan Sya'ban Rasul SAW mengumpulkan orang-orang serta berpidato tentang keutamaan Ramadhan dan dorongan memperbanyak amal (HR Ibnu Khuzaimah). Termasuk penghidupan sunah Nabi jika ada acara khusus berupa khutbah, seminar, atau diskusi apa pun untuk memperkuat semangat ibadah kaum Muslimin yang dilakukan para pejabat pemerintah dan swasta, juga para kepala keluarga. Semoga Ramadhan menjadi titik tolak perubahan pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia hingga tiada lagi kaum Muslimin yang menderita.