Adisti Rizky Arti (A24080164) Institut Pertanian Bogor
FUNGSI ALAT TUBUH TUMBUHAN
Kehidupan tumbuhan tidak jauh berbeda dengan kehidupan makhluk hidup lainya , seperti manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan mengalami masa embrio, masa tunas, masa pertumbuhan, masa dewasa, masa berkembang biak, dan mati. Untuk menunjang kehidupan, tumbuhan memiliki alat pernapasan, trasportasi, pengeluaran, gerak dan irribilitas. Alat pernapasan tumbuhan berupa stomata dan lentisel, alat transportasi berupa pembuluh dan alat pengeluaran berupa stomata dan bagian tertentu. Alat-alat tersebut memiliki struktur dan fungsi yang berbeda.
PERNAFASAN PADA TUMBUHAN Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernafas. Bernafas berarti menghirup oksigen serta mngeluarkan karbondioksida dan uap air. Bernafas bertujuan untuk memperoleh oksigen. Energi diperoleh dari sari makanan dengan bantuan oksigen, sehingga disebut oksidasi atau pembakaran. Pembakaran terjadi di dalam tubuh, sehingga disebut oksidasi biologis. Sisa pembakaran berupa karbon dioksida dan air dibuang ke udara. Organ yang berperan dalam proses pernafasan tumbuhan adalah stomata da lentisel yang berguna sebagai tempat keluar masuknya oksigen.
1. Pernafasan pada tumbuhan tingkat tinggi Ciri-ciri tumbuhan tinggi : Berdaun hijau atau disebut tumbuhan hijau (memiliki klorofil dan zat hijau daun. Alat pernafasannya berupa stomata(mulut daun)yang terletak di permukaan daun bagian atas atau bawah lentisel (celah-celah antar sel yang terdapat pada bagian batang dan bagian akar). *Tanah harus digemburkan agar terdapat rongga-rongga di dalam tanah, sehingga udara masuk ke dalam tanah dan masuk ke dalam sel-sel akar untuk bernafas melalui lentisel. Beberapa jenis tumbuhan hijau tertentu memiliki alat bantu bernafas yang khas antara lain: pohon beringin ( Ficus benjamina) mamiliki akar gantung sebagai akar nafas, dan tanaman Bakau (Rhizophora mucronata) yang hidup di daerah rawa-rawa atau daerah pasang surut memiliki akar nafas berupa akar tunjang(muncul pada bagian batang di atas permukaan tanah yang menjulur ke bawah menembus tanah).
Adisti Rizky Arti (A24080164) Institut Pertanian Bogor
*Tumbuhan hijau seperti teratai dan eceng gondok yang hidup di dalam air memiliki saluran udara pada bagian batang yang berfungsi memperlancar pengedaran oksigen ke dalam sel-sel tumbuhan. Jadi, meskipun tumbuhan itu terendam air, tetapi tidak mengalami pembusukan. Selain itu pada bagian permukaan batang maupun daunya terdapat lapisan kutikula (lapisan lilin) yang berguna untuk menghalangi masuknya moleku-molekul air ke dalam sel-sel batang maupun sel-sel daun. Jenis tumbuhan di daerah berlumpur atau daerah rawa memiliki akar bernafas yang khas berupa akar-akar cabang silindris (yang muncul tegak lurus dari dalam lumpur, ujung akar yang menjulang ke atas permukaan air berhubungan langsung dengan udara luar). Misal pohon api-api(Avicenmia officinalis). *Dibandingkan dengan akar biasa, akar nafas banyak memiliki lentisel pada dindingdinding sel. Lentisel terdiri dari massa sel yang tersusun lepas dengan banyak sekali ruang antar sel sebagi jalan keluar masuknya udara(oksigen) ke jaringan-jaringan batang. 2. Pernafasan pada tumbuhan rendah Ciri: tidak memiliki klorofil atau zat hijau daun sehingga tidak mampu melakukan fotosintesis. Biasanya tumbuhan bersel satu atau tumbuhan belah seperti jamur belah, bakteri dan ganggang belah. Kelompok tumbuhan bersel banyak yang tergolong tumbuhan rendah adalah jamur merang, jamur tempe(Rhizopus), dsb. *Untuk membuat makanan , jamur ini mengeluarkan fermen atau enzim dari hifanya (hifa=benang jamur). Hifa menguraikan makanan menjadi zat-zat makanan hasil penguraian ini dilakukan oleh rhizoid. Pada tumbuhan tingkat rendah pernafasan sering disebut pernafasan anaerob karena tidak memerlukan oksigen.
ALAT PENGANGKUTAN PADA TUMBUHAN Sistem pengangkutan atau system transport adalah system pada alat tubuh yang mengatur pengangkutan atau peredaran zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh ke seluruh bagian tubuh. Tumbuhan tingkat tinggi yang meliputi tumbuhan paku dan tumbuhan biji memiliki alat pangangkutan : jaringan pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem.
Adisti Rizky Arti (A24080164) Institut Pertanian Bogor
Xilem terdiri dari dua bagian pokok : pembuluh kayu dan serabut kayu. Pembuluh kayu merupakan pembuluh kapiler halus, yang dindingnya diperkuat oleh zat kayu atau lignin berbentuk kumparan menyerupai cincin atau serupa lapisan tebal yang berlubang-lubang halus. Fungsinya : mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah ke daun. Pada tumbuhan berkambium terdapat 2 xilem : xylem primer dan xylem sekunder. Serabut kayu merupakan bagian xylem yang berbentuk sel-sel panjang menyerupai serabut dengan dinding sel yang mengandung zat kayu. Floem sering disebut juga jaringan pembentuk makanan. Struktur floem terdiri dari: pembuluh tapis, sel tetanggaI(sel penggiring), dan serabut kulit.
1. Jaringan Pengangkut pada akar Fungsi: -alat bantu untuk menyerap air dan garam mineral yang dibutuhkan tubuh tumbuhan -memperkokoh tegaknya tanaman -menyimpan cadangan makanan (pada tumbuhan umbi-umbian) seperti dahlia, kentang, singkong, dan ubi jalar. Struktur akar terdiri dari tiga lapis. Lapisan terluar atau kulit terluar tersusun atas jaringan epidermis. Kulit pertama berupa jaringan korteks. Bagian tengah akar terdapat silinder pusat (di dalamnya terdapat pengangkut xylem dan floem). Di antara jaringan korteks dan silinder pusat terdapat bagian yang disebut endodermis (mengatur air dari dalam tubuh sampai ke silinder pusat). Bagian terluar epidermis terdapat bulu-bulu akar, yang berfungsi sebagai memperluas bidang penyerapan akar dalam menyerap air dan mineral. Bagian akar yang terdiri dari bulubulu akar disebut daerah meristematik. Bulu akar memiliki sifat yang khusus yaitu terusmenerus dibentuk dimuka dan mati dibelakang , dengan matinya bulu-bulu akar berarti epidermis akar juga mati. Pada bagian ujung akar terdapat yang dinamakan tudung akar atau kaliptra. Air dan garam mineral dapat naik dari dalam tanah ke daun karena : Tekanan akar , Daya serap air, Daya kapilaritas pembuluh.
Adisti Rizky Arti (A24080164) Institut Pertanian Bogor
2. Jaringan Pengangkut Pada Batang Batang memiliki struktur yang sama dengan akar. Bagian terluar batang terdapat epidermis atau kulit luar. Pada kulit pertama terdapat korteks atau kulit pertama. Sedangkan di bagian paling dalam adalah silinder pusat. Antara korteks dan silinder pusat terdapat bagian yang disebut endodermis. Lapisan endodermis banyak mengandung zat tepung (pati) sehingga sering disebut sarung tepung. Endodermis berfungsi mengatur jalanya air dari tanah sampai ke silinder pusat. Pada bagian epidermis terdapat bagian yang disebut kutikula atau lapisan lilin yang tidak dapat ditembus. Kambium secara terus-menerus membentuk xylem dan floem sekunder dari tahun-ke tahun selama pertumbuhannya. Sel-sel pembentuk cambium disebut inisial cambium. Pada musim hujan cambium membentuk xylem yang lebuh luas dibanding pada musim kemarau. Hal tersebut mengakibatkan adanya batas-batas yang jelas pada kegiatan cambium setiap tahunnya. Batas tersebut bernama lingkaran tahun.
3. Jaringan Pengangkut pada Daun Daun merupakan batang yang telah dimodifikasi, perbedaanya terletak pada masa petumbuhan. Batang mengalami pertumbuhan yang tak terbatas. Jaringan pengangkut yang berupa xylem dan floem terletak di bagian tulang-tulang daun yang terdapat pada daerah bunga karang. Pembuluh kayu pada daun mengangkut air dan mineral dari pembulu kayu batang ke bagian yang terdapat butir-butir kloroplas. Air diubah menjadi zat makanan dalam bentuk tepung atau glukosa saat fotosintesis. Pristiwa tersebut berlangsung pada jaringan tiang atau palisade dan jaringan bunga karang atau spons. Tiga factor yang menyebabkan pengangkutan air melalui pembuluh xylem dari akar dapat berlangsung, yaitu tekanan akar, daya hisap daun, dan daya kapilaritas. 1. Tekanan akar Bulu-bulu akar selalu menghisap air dari dalam tanah. Jumlah air yang dihisap semakin banyak menekan air yang terdapat di atasnya, sehingga air dalam xylem batang terangkat ke atas.
Adisti Rizky Arti (A24080164) Institut Pertanian Bogor
2. Daya isap daun Daun setiap saat mengadakan penguapan. Akibatnya, banyak air yang hilang dan daun mengalami kekurangan air, sehingga mengambil air di bawahnya dan mengakibatkan air naik ke daun. 3. Daya Kapilaritas Berkas pembuluh angkut atau xylem merupakan kumpulan ddari pembuluh kayu yang kecilkecil. Pembuluh ini memiliki daya kapilaritas yang besar. Adanya daya kapilaritas menyebabkan air mampu naik ke atas. Masuknya air kedalam tanah dapat berlangsung melalui dua cara : Osmosis dan cara bergerak dari sel ke sel.
SISTEM PENGELUARAN PADA TUMBUHAN Sistem pengeluaran merupakan system yang mengatur pembuangan zat-zat sisa metabolism dari tubuh makhlok hidup. Proses pengeluaran zat –zat sisa yang sudah tidak di manfaatkan oleh tubuh karena suatu proses tertentu dinamakan ekresi. Proses pengeluaran pada tumbuhan sering disebut transpirasi atau penguapan sebab yang dibuang hanyalah berupa gas, baik berupa air(h20), gas asam (o2), maupun gas asam arang atau karbonmonoksida (co2). Dan proses transpirasi sering terjadi pada stomata dibandingkan dengan lentisel. Proses membuka dan menutupnya stomata ini banyak dipengaruhi oleh intensitas cahaya di sekitarnya. Oleh karena itu pada siang hari stomata lebih banyak membuka dan traspirasi menjadi lebih besar, dibandingkan malam hari (menutup). Gerakan membuka dan menutupnya stomata ini juga disebabkan oleh mengembang dan mengerutnya sel pengawal yang terdapat di sekeliling stomata. Gutasi adalah menetesnya air dari dalam tubuh tumbuhan melalui ujung dan tepi daun, dan terjadi pada saat lingkungan yang lembab.
Adisti Rizky Arti (A24080164) Institut Pertanian Bogor
Jenis tumbuhan yang hidup di daerah lembab atau higrofit memiliki struktur daun lebar dan tipis, sehingga transpirasi dapat berlangsung secara cepat. Pada bagian batangnya terdapat rongga-rongga udara yang membantu kelancaran sirkulasi udara.
GERAK PADA TUMBUHAN Gerak pada tumbuhan terdiri dari 3 macam : Tropisme, taksis, nasty. 1. Tropisme Merupakan gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan luar. Rangsangan luar yang mempengaruhi gerak tumbuhan ada bermacam-macam misalnya : Cahaya, gravitasi, air atau kelembaban, dari sentuhan atau singgungan. Berdasarkan jenis rangsangan tersebut, tropisme dibedakan menjadi : a. Fototropisme : gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang cahaya. Apabila gerak tersebut menuju ke arah cahaya, berarti tumbuhan tersebut melakukan gerak fototropisme positif. Apabila gerak tumbuhan itu menjauhi cahaya, maka disebut fototropisme negative. b. geotropisme : gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Apabila arah pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk geotropism negative. Apabila arah pertumbuhan tersebut ke bawah maka termasuk geotropism positif. c. Hidrotropisme : gerak bagian tumbuhan menuju kea rah yang basah atau berair. Arah pertumbuhan menuju tempat yang berair disebut gerak hidrotropisme positif dan sebaliknya. d. Tigmotropisme : gerak tumbuhan dari bagian tumbuhan akibat persinggungan. Contoh: sulur markisa dan batang mentimun yang membelit tanaman lain.
2. Taksis Gerak seluruh tubuh tumbuhan berpindah tempat yang disebabkan oleh datangnya rangsang.Taksis dibedakan menjadi dua, menurut rangsang penyebabnya : 1. fototaksis : gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh caha 2. kemotaksis
Adisti Rizky Arti (A24080164) Institut Pertanian Bogor
3. Nasti Merupakan gerak tumbuhan yang tidak dipengaruhi rangsang. Gerak nasty dibagi menjadi dua yaitu : a. Seismonasti : gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang sentuhan (putri malu,Mimosa pudica) b. Niktinasti : karena adanya waktu yang mempengaruhi rangsangan (daun lamtoro,pada siang hari membuka kembali sedangkan malam hari menutup karena adanya rangsangan gelap).