ISSN 2085-0174
Volume 5, nomor 1, Juni 2013
JURNAL PENDIDIKAN
Diterbitkan oleh : Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan PGRI Bangkalan JL. Soekarno Hatta S2,Bangkalan Telp. Fax (03 l) 3092325, www. stkippgri-bk1.:ac.id
ff
Volume 5
Nomor
1
Halaman
|-64
Bangkalan Juni 2013
ISSN 208s-0174
JP JURhIAL PENDIDIKAN
rssli VOLUME
5,
NOI{OR
2085_8174
1,
JLT{I ZAI3, Halaman
|
- 64
Terbit dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember. mulai r-olume 1. dalam saru r-olume ada 2 nomor berisi tulisan yang diangkat dari hasil penelitian. analisis dan ka_iian pustaka bidang pendidikan.
Ketua Penlnnting Sn Rukiyatiningsih
\\ akil Ketua Penyunting Ardian-1ah Penl-unting Pelaksana Sri luni Hanifah IIla Farida .Ali Djaldar Raq id Ahmad Yani Anton Pun'oharjo Sunar Drn'ijowahono Subandy Wrjaya Mistaryono Pelaksana Tata Usaha Sri Ernawati
Musta'in Devi Sukma Wiradianittf Aryu Aldri Oktario Pramudya Evi Anindita Pembantu Pelaksana Syamsul Gunawan
ZeiniMiftah Alamat.Pe.nvunting dan tata Usaha: LppM e -mail : lp2mstkipp gri _bkl@yahoo. co. id
srKlp PGRI Bangkalan
JurnalPendidikanditerbitkansejakDesember20@anTenaga Kependidikan (LPTK) Dicetak di percetaLan, cv supER PERDANA, Jl. Ngagel Mulyo, Surabaya, e-mail; sulis_oase@yahoo. co. id
JP JURNAL PENDIDIKAN rssN 2085-0174 VOLUME 5, NOMOR 1, JLINI 20130 Halaman
l
- 64
DAFTAR ISI THE OBSTRUCTIONS OF WORD PRONUNCIATION STYLE IN STUDYING ENGLISH SPEECH Tera Athena, STKIP PGRI Bangkalan
THE EFFECTTVENESS OF SPEED READING TECHNIQUE IN IMPROVING STUDENTS' READING COMPREHENSION AT FOURTH SEMESTERS OF ENGLISH DEPARTMENT Mohammad Arief Wahyudi, STKIP PGM Bangkalan PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BIJZZ GROUP MENGGUNAKAN TUTOR SEBAYA TERI{ADAP PRESTASI BELAJAR PADA MATERI KUBUS DAN BALOK Abdur Rosyid, STKIP PGRI Bangkalan
PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH DI SMPN 1 SOKOBANAH KABUPATEN SAMPANG Ruski, STKIP PGRI Banglailan
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SHARE (TPS) DI SMA NEGERI 4 BANGKALAN Dwi lvayana Sari, STKIP PGkt Bangkalan EFEK PROSOSIAL PROGRAM ANAK DI TELEVISI DALAM MENUNJANG PROSES PENDIDIKAN DAN PERIGMBANGAN MENTAL ANAK Sri Wahyuningsih, (Jniversitas Trunoj oyo Madura
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUIST MELALUI PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA Sri Rukiyati Ningsih, SMAN I Kamal
PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU SEKOLAH DI SMPN 1 SOKOBANAH KABUPATEN SAMPANG
Research conducted at SMPN1 Sokobanah aimed to describe the role of the School Committee in improving the quality of schools, dictionary School Committee in carrying out monitoring and evaluating school programs and identify the factors constraint implementation role of the school committee in the administration of education at SMPN1 Sokobanah. Approach qualitative research was conducted by collecting data and using data reduction, data display and data verification. Results showed that the school committee's role in supporting the improvement of education quality in SMPN 1 Sokobanah derived in the role of the School Committee as a forum for connecting schools with communities. Shape the role of helping schools develop programs that are relevant, helping to implement school programs, to overcome problems resulting from the school and outside school. The role of the School Committee in carrying out monitoring and evaluation of school programs that fit with the role and functions of the School Committee as one form of schoolbased management implementation at SMPN1 Sokobanah is to conduct monitoring and evaluating the implementation of school programs and to control the use of funds, implementation both schools came from government and from society in the form of dues School Committee. Shape the role of the School Committee in implementing the School-Based Quality Improvement Management (SBMQI) in SMPN 1 Sokobanah is supporting the improvement of education quality that prioritize programs and improve education quality by both teachers and students, assist the implementation of school programs, to guide the school to support to the achievement and Another program in accordance with the needs of schools, as well as striving to meet societal expectations. Kata kunci: Peran komite sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah
Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Menyadari pentingnya proses peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka Pemerintah telah berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Tetapi kenyataan belum cukup dalam meningkatkan kualitas pendidikan (Depdiknas, 2001:2). Pengertian mutu secara umum adalah gambaran dan karakteristik yang menyeluruh dari barang - barang dan jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan dalam konteks pendidikan. Pengertian mutu mencakup Input, proses dan output pendidikan (Depdiknas Buku 1 MPMBS, 2001:25). Salah satu wujud aktualisasinya dibentuklah suatu badan yang mengganti keberadaan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3) yakni Komite Sekolah melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor : 044/U/2002 tanggal 2 April 2002. Penggantian nama BP3 menjadi Komite Sekolah didasarkan atas perlunya keterlibatan masyarakat secara penuh dalam meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu tujuan pembentukan Komite Sekolah adalah meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan. Hal ini berarti peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam peningkatkan mutu pendidikan, bukan hanya sekadar memberikan bantuan berwujud material saja, namun juga diperlukan bantuan yang berupa pemikiran, ide, dan gagasan-gagasan inovatif demi kemajuan suatu sekolah. Demikian juga dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No. 004/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Kemudian diperkuat lagi dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, menyebutkan bahwa: masyarkat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan melalui dewan pendidikan dan Komite Sekolah (pasal 56 ayat 1) dan pasal 56 ayat (3) menyebutkan bahwa: Komite Sekolah / Madrasah, sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta
pengawasan
pendidikan
pada
tingkat
nasional,
provinsi,
dan
Kabupaten/Kota yang tidak mempunyai hubungan hierarkis. Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Sokobanah adalah institusi pendidikan di tingkat pertama yang menyelenggarakan pendidikan selama 3 tahun, yang direncanakan dapat memberi layanan pendidikan yang ideal, dengan kualitas proses yang tinggi dan menghasilkan lulusan dengan kualifikasi unggul, baik di bidang akademik maupun non akademik di tingkat lokal, regional, nasional, dan global dengan berlandaskan iman dan taqwa (imtaq) serta berwawasan kebangsaan Indonesia. Kondisi sosial masyarakat yang berada di sekitar sekolah tersebut menjunjung tinggi budaya gotong royong dan religius. Orang tua/wali siswa yang belajar di SMPN 1 Sokobanah sangat memberikan dukungan yang besar terhadap pembentukan Komite Sekolah sebagai wadah yang akan menjalankan peran dan fungsi dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah tersebut.
Beberapa alasan penulis memilih tema di atas adalah: 1) adanya fenomena yang berkembang di masyarakat terhadap keberadaan Komite Sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan 2) Komite Sekolah merupakan organisasi baru dalam dunia pendidikan yang menarik untuk ditelaah lebih mendalam khususnya dalam membantu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Oleh karena itu agar memperoleh data yang akurat sesuai dengan maksud penelitian ini di ambil fokus penelitian sebagaian berikut: 1
Bagaimana peran Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah di SMPN 1 Sokobanah?
2
Bagaimana keterlibatan Komite Sekolah dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dalam meningkatkan mutu sekolah di SMPN 1 Sokobanah?
3
Apakah hambatan dalam melaksanakan peran Komite Sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah di SMPN 1 Sokobanah? Tujuan umum yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengevaluasi
peran Komite Sekolah SMPN 1 Sokobanahdalam hal pemberi pertimbangan (advisory agency) pendukung (supporting agency) pengontrol (controlling agency) mediator dan keterlibatan Komite Sekolah melaksanakan monitoring dan evaluasi program sekolah di SMPN 1 Sokobanahdalam melaksanakan peningkatan mutu sekolah. METODE Berdasarkan
fokus
dan
tujuan
penelitian,
maka
penelitian
ini
menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik dan bersifat evaluatif. Pendekatan ini berusaha membiarkan fenomena yang diteliti berada dalam setting alami dan diusahakan tidak terusik oleh kehadiran peneliti, hal ini dilakukan supaya gambaran atau potret obyek yang diteliti dalam keadaan yang senyatanya.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fonomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007). Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini didasarkan atas beberapa alasan-alasan, antara lain: Penelitian ini ingin mengakaji secara mendalam dan menyeluruh peran serta masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah di SMPN1 Sokobanah Kabupaten Sampang. Penelitian ini ingin mengakaji secara menyeluruh, bentuk dan cara masyarakat berperan serta dalam meningkatkan mutu pendidikan sebagai suatu proses yang meletakkan bobotnya pada interaksi yang terlibat. Berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif, maka untuk memperoleh data harus disesuaikan dengan pendekatan yang dipakai. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara atau penelaahan dokumentasi (Moleong, 2007). Analisis data dilakukan terus menerus, sewaktu dilapangan dari awal sampai akhir penelitian, begitu data terkumpul langsung dianalisis agar tidak tertumpuk. Seluruh langkah penelitian kualitatif merupakan proses yang berlangsung simultan dan serempak, serta saling melengkapi. Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Berdasarkan wujud dan sifat-sifat data tersebut peneliti memproses data penelitian mulai dari reduksi data, penyajian data sampai pada penarikan
kesimpulan, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Miles dan Huberman (1992:126). Ketiga cara tersebut saling berkaitan dan merupakan alat kegiatan analisis yang memungkinkan data menjadi bermakna.
PEMBAHASAN A. Peran Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah Di SMPN 1 Sokobanah Peran serta masyarakat dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan khususnya di
SMPN 1 Sokobanah memiliki kebudayaan yang strategis.
Kemajuan-kemajaun yang telah dicapai selama ini tidak terlepas dari keterlibatan masyarakat, yang diwakili oleh Komite Sekolah. Maka dalam rangka meningkatkan mutu baik dalam arti proses dan hasil pendidikan keterlibatan mereka menjadi resources yang penting untuk diberdayakan. Dalam paradigma penyelenggaraan pendidikan saat ini peran Komite Sekolah menjadi sesuatu yang utama dipertimbangkan karena keterlibatan mereka menjadi salah satu faktor penting yang membuat sekolah mencapai hasil yang baik/bermutu. Peran Komite Sekolah yang mewakili masyarakat merupakan faktor penting yang mendukung kemajuan SMPN 1 Sokobanah dalam menyelenggarakan pendidikan. Komite Sekolah SMPN 1 Sokobanah banyak memberi sejak mulai merencanakan, merumuskan/menyusun visi dan misi sekolah, menyusun program, pelaksanaan program sampai pada monitoring dan evaluasi program sekolah. Peran Komite Sekolah sebagai organisasi yang bertugas menjadi mediasi untuk kepentingan sekolah dengan masyarakat dirasakan kurang populer di
tengah masyarakat, yang paling banyak dipahami masyarakat adalah fungsi komite sebagai organisasi yang berfungsi mencari dana finansial. Pola pikir seperti itulah yang berkembang di masyarakat. Keterlibatan masyarakat yang direpresentasikan oleh keberadaan Komite Sekolah tidak bersifat simbolis formal misalnya sekedar menghadiri undangan rapat sekolah, keterlibatan mereka bersifat aktif dalam memberikan masukan, pemikiran dan usaha langsung dalam mengembangkan kebijakan operasional, program dan kegiatan pendidikan. Masukan, pemikiran dan usaha mereka menjadi salah satu faktor penting menunjang pencapaian keberhasilan SMPN 1 Sokobanah dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan demikian dapat dikemukakan simpulan bahwa, peran Komite Sekolah di SMPN 1 Sokobanah Sampang adalah sebagai pemberi pertimbangan sekaligus sebagai mediator antara masyarakat dengan sekolah dan pemerintah dalam menjalankan peran utamanya mendukung pemikiran dalam membantu baik kegiatan sekolah serta mencari dana, mengatasi masalah serta melakukan pengontrolan
atas
pengguna
dana
dari
masyarakat
untuk
keperluan
penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
B. Keterlibatan Komite Sekolah Dalam Pelaksanaan Monitoring Dan Evaluasi Program Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah di SMPN 1 Sokobanah Pada praktiknya monitoring dan evaluasi (monev) telah dilakukan oleh komite kepada pihak sekolah. Monitoring dilakukan setiap persemester sesuai dengan kesepakatan pihak sekolah dengan pengurus komite. Kadangkala pada saat pengurus komite diundang rapat juga dimanfaatkan untuk menanyakan
tentang program/kegiatan yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan termasuk menyempatkan diri dalam pertemuan-pertemuan informal. Sedangkan evaluasi seluruh dilakukan pada setiap akhir tahun pelajaran bersamaan dengan rapat pleno komite yang mengahadirkan semua anggota komite yaitu semua orang tua murid dan stakeholder yang lain. Komite Sekolah sebagai wakil dari masyarakat telah menjalankan fungsinya dalam kegiatan monev terhadap kinerja, proses dan hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan pendidikan di SMPN 1 Sokobanah Sampang. Adapun monev yang dilakukan meliputi: (1) monev menyeluruh yaitu evaluasi tahunan yang berlangsung dalam forum pleno komite; (2) monev persemester yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, yaitu sekolah dan komite, (3) monitoring dengan memanfaatkan pertemuan-pertemuan informal, dan (4) monev terjun langsung melihat pelaksanaan program/kegiatan, misalnya program pembangunan, pelaksanaan latihan dan pembinaan dan pembinaan siswa dan sebagainya.
Monev
dengan
terjun
langsung
melihat
pelaksanaan
program/kegiatan, misalnya program pembangunan, pelaksanaan latihan siswa dan pembinaan siswa, dan sebagainya. Monev dilakukan pihak komite dimaksudkan untuk : (1) mengetahui kendala/hambatan yang dihadapi pihak sekolah dalam melaksanakan program/kegiatan; dan (2) antisipasi penyimpangan dan mengefektifkan kinerja dan komite tidak untuk mencari-cari kesalahan pihak sekolah, untuk mengefektifkan kinerja dan komite pihak pelaksana serta wujud dan tanggung jawab komite terhadap pelaksana program sekolah. Di samping itu monev
yang
dilakukan
pihak
komite
terhadap
pihak
sekolah
juga
mengevaluasi/pengontrol alokasi dengan dana baik yang bersumber dari komite sendiri maupun pemerintah. Monitoring dilakukan dengan menayakan langsung lisan kepada bendahara komite di sekolah serta meminta laporan tertulis dengan bukti alokasi persemester. Evaluasi yang berkaitan dengan penggunaan dan ini juga dilakukan dengan melihat langsung misalnya proses pengadaan dan pengembangan yang dilakukan pihak sekolah. Seluruh proses monev yang dilakukan komite adalah untuk meningkatkan akuntabilitas publik SMPN 1 Sokobanah Sampang dalam pengelolaan keuangan yang bersumber dari masyarakat dan pemerintah. Evaluasi/monitoring yang dilakukan komite menjadi dasar terwujudnya kerjasama yang efektif bagi sekolah untuk bertanggungjawab benar dan teliti dalam mengalokasikan dana yang dihimpun di sekolah. Selain dilaksanakan oleh Komite Sekolah, monev terhadap pelaksanaan program maupun penggunaan dan sekolah pengunaan juga dilakukan atau melibatkan peran serta lembaga swadaya masyarakat.
Perguruan
tinggi
dan
organisasi-organisasi
lainnya
yang
berkembang di masyarakat Sampang. Peran serta semua kalangan/pihak tersebut telah meningkatkan akuntabilitas publik SMPN 1 Sokobanah dan partisipasi masyarakat dalam mendukung program-program pendidikanya. Ini dibuktikan dengan peningkatan animo masyarakat yang signifikan dalam menyekolahkan putra-putrinya di sekolah ini. Menutut Suyata (1999) apa yang diupayakan ini dapat dipandang sebagai wujud mengaktualkan partisipasi selalu hadir mendukung pelaksanaan program pendidikan
yang
ada
di
sekolah,
termasuk
untuk
mengembangkan
akuntbilitasnya dalam melayani serta pengelolaan sehingga menumbuhkan saling percaya antara masyarakat dengan sekolah.
C. Hambatan Dalam Melaksanakan Peran Komite Meningkatkan Mutu Sekolah Di SMPN 1 Sokobanah
Sekolah
Untuk
Dari paparan data yang telah dideskripsikan menyeluruh di atas dapat dikatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam menunjang penyelenggaraan pendidikan khususnya dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 1 Sokobanah cukup tinggi. Hal ini berhubungan signifikan dengan tingkat keberhasilan yang telah dicapai yang simultan berimbas pada peningkatan peran Komite Sekolah dan partisipasi masyarakat. Meskipun demikian bukan berarti SMPN 1 Sokobanah tidak menghadapi kendala dalam mengimplementasikan peran Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Mengacu pada kerangka teori yang dikembangkan Arikunto (1999) tentang sumber masalah yang dihadapi dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yang bersumber dari sumber daya manusia, heterogenitas orang tua murid dan masyarakat dan sistem kesejahteraan guru. Maka faktor kendala yang dihadapi SMPN 1 Sokobanah dalam implementasi peran serta masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan berasal dari latar belakang keluarga dan masyarakat yang kompleks. Kondisi ini menyebabkan tidak samanya tingkat perhatian terhadap kemajuan penndidikan putra-putrinya. Dalam perspektif yang lebih spesifik mencerminkan partisipasi orang tua dan masyarakat dalam bidang tersebut belum memadai. Demikian juga kendala yang datang dari intern Komite
Sekolah sendiri, yaitu jumlah pengurus komite yang terbatas yang harus menangani banyak komponen kegiatan sehingga ada beberapa peran yang tidak dilaksanakan secara maksimal. Dalam rangka mengatasi masalah tersebut ditempuh beberapa pendekatan antara lain: (1) membentuk forum kelas pada setiap kelas, (2) mengintensifkan hubungan dengan orang tua murid dan masyarakat, (3) meningkatkan frekwensi dan kualitas kegiatan home visit , (4) memanggil orang tua murid yang bermasalah untuk membicarakan dan menyelesaikan permasalahannya; (5) mewajibkan para siswa mengikuti program pembinaan kesiswaan untuk lebih banyak mereka menghabiskan waktunya untuk kegiatan yang bermanfaat sebagai cara mengatasi intrusi pergaulan dan menumbuhkan hubungan yang personal untuk lebih mudah diarahkan. Apa yang telah dilakukan mengatasi kendala tersebut belum menyeluruh efektif mengatasi masalah yang dihadapi. Diperlukan komitmen dan kerjasama yang terus menerus pihak Komite Sekolah orang tua murid dan masyarakat untuk mengatasinya bersama-sama.
D. Alternatif Pengembangan Peran Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Sekolah Berdasarkan data yang diperoleh melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi, bahwa peran Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMPN 1 Sokobanah sudah cukup tinggi. Hal ini dapat dilakukan karena Komite Sekolah (khususnya pengurus komite) memiliki waktu yang
cukup untuk berpartisipasi, mempunyai kemampuan untuk berpartisipasi, adanya komunikasi antar partisipan, tersedianya biaya yang cukup. Meskipun jumlah pengurus kurang maksimal tapi dalam hal ini ketua komite dapat mengatasi masalah tersebut dengan baik serta dapat mencapai hasil yang optimal, hal ini tidak terlepas adanya bantuan dari kepala sekolah dan guru SMPN 1 Sokobanah. Walaupun demikian peran dan fungsi komite yang begitu banyak, maka ada beberapa peran yang belum dapat dilaksanakan secara maksimal. Potensi lingkungan, masyarakat, orang tua/ wali murid di SMPN 1 Sokobanah sangat mendukung. Sehubungan dengan hal tersebut peneliti dapat mengemukakan alternatif pengembangan peran komite sekolah antara lain: 1. Peran sebagai pembentuk tim atau satuan tugas (satgas) yang mendukung peran Komite Sekolah yang menangani bidang tertentu misalnya tim perencanaan, tim pengembangan kurikulum, tim membina keagamaan, tim pembina ekstrakurikuler, tim monev, tim pembina kesiswaan berprestasi, tim konsultan bimbingan dan konseling dan tim yang lain sesuai kebutuhan dan tim ini beranggotakan orang tua/wali murid sesuai dengan keahlian masingmasing. 2. Peran koordinator, yaitu mengkoordinir semua kegiatan yang dilakukan oleh tim yang sudah dibentuk. Komite Sekolah menyusun uraian tangan masingmasing tim, sehingga tugas-tugas tim dapat dikerjakan sesuai yang diinginkan.
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan temuan dan pembahasan penelitian maka dapat dikemukakan simpulan sebagai hasil temuan penelitian tentang peran Komite Sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah Di SMPN 1 Sokobanah kabupaten sampang, sebagai berikut: 1. Peran Komite Sekolah sudah berjalan sebagaimana yang ditentukan oleh Komite Sekolah SMPN 1 Sokobanah yaitu banyak memberi pertimbangan sejak mulai merencanakan, pelaksanaan program sampai pada monitoring dan evaluasi program sekolah. selain itu juga sebagai pendukung antara lain memberikan bantuan dana, dukungan dalam pelaksanaan ektrakurikuler, memverifikasi
dan
mengesahkan
meningkatkan komitmennya
bagi
RAPBS, upaya
memotivasi
masyarakat
peningkatan mutu sekolah,
melaksanakan subsidi silang bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Peran kontrol yang dilaksanankan oleh Komite Sekolah adalah untuk menjaga agar kegiatan dilaksanakan terarah dan menuju kepada pencapaian tujuan yang direncanakan dan mengadakan koreksi terhadap kegiatankegiatan yang menyimpang atau kurang tepat sasaran yang dituju. Ketiga fungsi tersebut memiliki peran yang berbeda-beda dan fungsi keempat yaitu mediator, dalam hal ini komite sebagai mediator dengan masyarakat pada umumnya dan orang tua murid khususnya dan yang tidak kalah pentingnya dengan pemerintah, ternyata proaktif dan mendukung kesuksesan yang dicapai oleh sekolah. Sesuai peran mediator, hubungan antara sekolah,
Komite Sekolah dan masyarakat SMPN 1 Sokobanah berjalan harmonis. Hubungan ini pada satu sisi menjadi faktor yang strategis terjadinya peningkatan peran Komite Sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya dalam meningkatkan mutu pendidikan. 2. Pada praktiknya monitoring dan evaluasi (monev) telah dilakukan oleh komite kepada pihak sekolah. Monitoring dilakukan setiap persemester dengan
kesepakatan
pihak
sekolah
dengan
pengurus
sesuai komite.
Evaluasi/monitoring yang dilakukan komite menjadi dasar terwujudnya kerjasama yang efektif bagi sekolah untuk bertanggungjawab benar dan teliti dalam mengalokasikan dana yang dihimpun di sekolah. Selain dilaksanakan oleh Komite Sekolah, monev terhadap pelaksanaan program maupun penggunaan dan sekolah pengunaan juga dilakukan atau melibatkan peran serta lembaga swadaya masyarakat. Perguruan tinggi dan organisasiorganisasi lainnya yang berkembang di masyarakat Sampang. Komite Sekolah sebagai wakil dari masyarakat telah menjalankan fungsinya dalam kegiatan monev terhadap kinerja, proses dan hasil dari pelaksanaan program dan kegiatan pendidikan di SMPN 1 Sokobanah. 3. Kendala yang dihadapi Komite Sekolah di SMPN 1 Sokobanah antara lain Akuntabilitas sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan kepada masyarakat masih sangat rendah, pengguna sumber daya tidak optimal, rendahnya anggaran pendidikan merupakan kendala yang besar, partisipasi masyarakat terhadap pendidikan rendah, latar belakang keluarga dan masyarakat yang kompleks. Kondisi ini menyebabkan tidak samanya tingkat perhatiannya
terhadap kemajuan pendidikan putra-putrinya akibatnya sekolah tidak mampu mengikuti perubahan yang terjadi di lingkungannnya. Apa yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut belum menyeluruh efektif mengatasi masalah yang dihadapi. Diperlukan komitmen dan kerjasama yang terus menerus pihak Komite Sekolah orang tua murid dan masyarakat untuk mengatasinya bersama-sama.
B. Saran 1. Hendaknya masyarakat dan pemerhati pendidikan lebih proaktif lagi untuk mendukung kesuksesan bukan hanya bentuk dana, sumbangan pemikiran tetapi juga peduli terhadap kesuksesan pendidikan peserta didik yang berkualitas serta dapat membantu memberikan solusi-solusi kepada komite sekolah dalam menjalankan keempat perannya 2. Hendaknya kepengurusan komite sekolah ini lebih dapat menyatukan semua anggota pengurusnya terutama dalam proses monev sehingga tidak terjadi dominasi kerja dan semua anggota pengurus komite dapat menjalankan fungsinya dalam kegiatan moniv terhadap kinerja untuk memajukan SMPN 1 Sokobanah. 3. Kerjasama yang sinergis yang harmonis antara sekolah, komite sekolah, orang tua/wali murid dan masyarakat di SMPN 1 Sokobanah harus terus dipertahankan
dan
ditingkatkan
kualitasnya
dalam
rangka
memacu
peningkatan mutu pendidikan dan mengatasi kendala-kendala yang ada seperti partisipasi masyarakat terhadap pendidikan yang rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Renika Cipta. Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Renika Cipta. Bafadal, Ibrahim. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Dan Sentralisasi Menuju Desentralisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Depdikbud. 1999. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22/ Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah. Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah (Buku1). Jakarta : Depdiknas. Depdiknas. 2002. Panduan Umum Dasar dan Komite Sekolah. Jakarta: Dirjen Pendidikan. Depdiknas. 2002. Himpunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Kependidikan Tahun 2002. Jakarta: Novindo Pustaka Mandiri. Fattah, Nanang. 2000. Manajemen Berbasis sekolah. Bandung: Andira. Fattah, Nanang. 2001. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Fattah, Nanang. 2004. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Dan Dewan Sekolah. Bandung: Quraisy Pustaka Bani.
Miles, Mathew dan Michael Huberman (Alih Bahasa: Tjetjep Rohendi Rohidi). 1992. Analisa Data Kualitatif. Jakarta: UI Press. Moleong, Lexy. 1997. Metodologi Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution. 2001. Asas-asas Kurikulum. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Nazir, Moh.1998. Metodologi Penelitian. Grahalia Indonesia. Nursisto. 2002. Peningkatan Prestasi Sekolah Menengah. Cendekia Insan. Riyanto, Yatim. 2003. Penelitian Kualitatif. Surabaya: Penerbit SIC. Riyanto, Yatim. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Surabaya: UNESA University Press. Sagala, Syaiful. 2007. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Soenarya, Endang. 2000. Teori Perencanaan Pendidikan Berdasarkan Pendidikan Sistem. Yogyakarta : Adi Cita Karya Nusa. Sunarto. 2001. Metodelogi Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial Dan Pendidikan. Surabaya: Unesa University Press. Supriadi, Dedi. 1999. Mengangkat Citra Dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicipta Karya. Supriono, Subakir & sapari, Ahmad. 2001. Manajemen Berbasis Sekolah. Surabaya: SIC. Suryosubroto. 2001. Humas Dalam Dunia Pendidikan; Suatu Pendekatan Praktis. Yogyakarta. Suryosubroto. 2004. Manajemen Pendidikan Di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Tilaar. 2002. Pendidikan Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. Tilaar. 2002. Pendidikan Untuk Masyarakat Baru. Jakarta: Grasindo cipta. Umaedi. 1999. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Sebuah Pendekatan Baru Dalam Pengelolaan Sekolah Untuk Peningkatan Mutu. Jakarta: Depdikbud.
Undang-Undang RI Nomer 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah. Jakarta. Undang-Undang RI Nomer 20 Tahun 2003 Tentang Simtem Pendidikan Nasional. Jakarta. Undang-Undang, 2004. Otonomi Daerah. Bandung. Universitas Negeri Malang, 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Negeri Malang. Usman, Husaini dan purnomo, SA. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Zamroni. 2000. Pradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: BIGRAF Publising.
Depdiknas. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah (Buku 1). Jakarta : Depdiknas. Depdiknas. 2001. Partisipasi Masyarakat. Jakarta: Depdikbud. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor: 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Soenarya, Endang. 2000. Teori Perencanaan Pendidikan Berdasarkan Pendidikan Sistem. Yogyakarta : Adi Cita Karya Nusa. Umaedi. 1999. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Depdiknas.