FENOMENA LONG WEEKEND DALAM MEMPENGARUHI ABNORMAL RETURN : CASE STUDY HARI LIBUR NASIONAL WAFAT ISA ALMASIH TAHUN 2013 Sheilla Annisa Universitas Paramadina Program Studi Manajemen 2014 ABSTRAK (Sheilla Annisa/210000254) Fenomena Long Weekend Dalam Mempengaruhi Abnormal Return: Case Study Hari Libur Nasional Wafat Isa Almasih Tahun 2013. (11 Halaman), (3 Tabel) Hari libur sering ditemukan di Indonesia, menjelang hari libur investor cenderung menjual sahamnya untuk menghidari potensi penurunan drastis pada harga saham. Fenomena ini disebut dengan weekend effect. Salah satu fenomena yang menarik di pasar modal Indonesia adalah Long weekend, yang menunjukkan hari libur yang jatuhnya pada hari Jumat atau Senin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan Abnormal Return sebelum dan sesudah peristiwa long weekend pada Hari Libur Wafat Isa Almasih Tahun 2013. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah event study. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahan-perusahan yang terdapat pada 9 sub sektor Indeks Sektoral yang meliputi 435 perusahaan. Event period yang digunakan selama 3 hari sebelum dan sesudah peristiwa (t-3 sampai dengan t+3). Metode analisis menggunakan paired sample T-Test. Berdasarkan uji statistik, uji dua sisi dengan menggunakan level signifikansi 5%, pada jendela pengamatan (t-3 sampai dengan t+3) ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa long weekend di pada hari libur Wafat Isa Almasih di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013. Kata Kunci : Long weekend, return, abnormal return Daftar Pustaka : (27 pustaka) (2006 s.d 2013)
1
1. PENDAHULUAN Efisiensi dalam konteks investasi adalah kondisi dimana harga pasar yang terbentuk di pasar sudah mencerminkan semua informasi yang tersedia. Konsep dasar efisien menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas menuju harga keseimbangan yang baru, sebagai respon atas informasi baru yang masuk ke pasar (Gumanti, 2011). Salah satu terobosan penting dalam perkembangan teori keuangan perusahaan adalah hipotesis pasar efisien (Efficient Market Hypothesis) yang dikemukakan oleh Fama di tahun 1970. Teori pasar efisien seakan-akan menjadi magnet bagi peneliti keuangan untuk terus diuji keabsahannya. Miller (1999) sebagai salah satu penerima hadiah Nobel bidang Ekonomi dalam artikelnya tentang sejarah keuangan, berpendapat bahwa Fama juga pantas untuk mendapatkan hadiah Nobel atas teori yang disampaikannya tersebut. Dalam hal ini, Fama memperoleh hadiah nobel risetnya pada tahun 2013 karena hasil karya dalam hal analisis empiris dari harga asset. Miller (1999) dalam Gumanti (2011) mengatakan bahwa salah satu temuan penting dalam sejarah perkembangan teori keuangan adalah teori pasar efisien dan dari sekian banyak teori keuangan, teori pasar efisien adalah yang paling banyak mendapat perhatian dan diuji secara empiris di hampir semua pasar modal di dunia. Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama pada tahun 1970. Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market) dan pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu maupun investor institusi, mampu memperoleh return tidak normal (abnormal return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada. Pasar efisien dapat dilihat dari sejauh mana dan seberapa cepat informasi akan mempengaruhi pasar yang tercermin dalam perubahan harga sekuritas. Haugen (2001) membagi kelompok informasi menjadi tiga, yaitu (1) informasi harga saham masa lalu (information in past stock prices), (2) semua informasi publik (all public information), dan (3) semua informasi yang ada termasuk informasi yang berasal dari orang dalam (all avalaible information including inside or private information). Masing-masing kelompok informasi tersebut mencerminkan sejauh mana tingkat efisiensi suatu pasar (Gumanti, 2011). Sebuah fenomena di pasar keuangan dimana saham buka pada hari Senin, secara signifikan lebih rendah dibandingkan hari Jumat. Maksudnya adalah harga saham pada saat open price lebih rendah dibandingkan saat close price. Beberapa teori menyatakan bahwa weekend effect 2
mungkin terkait dengan short selling, yang akan mempengaruhi saham dengan posisi jangka pendek yang tinggi. Penelitian yang dilakukan Kato (1990) dalam Yuhelmi & Afrida (2010) di Bursa Efek Jepang yang menemukan bahwa efek akhir pekan terjadi pada hari selasa, bukan pada hari Senin seperti yang terjadi di Amerika, dimana return saham hari senin lebih rendah dibandingkan dengan return saham pada hari perdagangan lainnya. Weekend effect telah menjadi fitur regular dari pola perdagangan saham selama bertahuntahun. Sebagai contoh, menurut sebuah studi oleh (Federal Reserve, 1987) ada return negatif yang signifikan secara statistik selama weekend. Namun, studi ini tidak menyebutkan bahwa return negatif telah menghilang dalam periode pasca tahun 1987-1998. Sejak tahun 1998, volatilitas selama weekend telah meningkat lagi, dan fenomena weekend tetap menjadi topik banyak diperdebatkan. Di Indonesia banyak terdapat hari libur, salah satu Holiday Effect di Indonesia yang sering terjadi adalah libur panjang di setiap minggunya. Libur panjang yang dimaksud adalah long weekend, libur tambahan di seputar hari sabtu dan minggu. Long weekend adalah istilah yang digunakan di negara-negara barat untuk menunjukkan akhir pekan yang setidaknya tiga hari panjang karena hari libur jatuh di kedua hari Jumat atau Senin. Di Indonesia ketika liburan terjadi pada hari Selasa atau Kamis menyebabkan beberapa lembaga untuk menyatakan hari libur atau bahkan beberapa pelajar atau karyawan menyatakan membuat libur sendiri agar mendapatkan long weekend. Pada umumnya banyak penelitian yang mengkaji tentang holiday effect menggunakan indikator aktivitas volume perdagangan saham, abnormal return atau return yang ingin melihat bagaimana dampak sebelum dan setelah peristiwa holiday effect. Salim (2013) menganalisis pengaruh holiday effect terhadap return Indonesia Composite Index periode 1997-1999 dan periode 2003-2005. Hasil penelitian tersebut memberikan bukti bahwa tidak terdapat pengaruh holiday effect terhadap return IHSG, namun pada kenyataannya terdapat abnormal return pada bullish dan bearish karena ada berbagai macam anomali atau penyimpangan yang telah ditemukan diluar holiday effect yang turut berkontribusi menyebabkan abnormal return. 2. PERMASALAHAN Akibat yang ditimbulkan dari adanya long weekend adalah sebuah ketidakpastian apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara return sebelum long weekend ataukah tidak terdapat perbedaan. Penelitian ini mencoba mengkaji lebih lanjut potensi-potensi tersebut kemudian 3
mengukur seberapa signifikan pengaruh yang ditimbulkan dari long weekend tersebut. Sehingga yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata abnormal return saham pada periode sebelum dan setelah peristiwa long weekend pada saham di BEI? 3. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengkajian lebih lanjut untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return sebelum long weekend dengan sesudah long weekend. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara lain: 1.
Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan investasi, khususnya dalam melakukan investasi saham di Bursa Efek Indonesia. 2.
Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pedoman atau perbandingan bagi
penelitian yang dilakukan di bidang pasar modal, khususnya tentang analisis rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah long weekend pada Indeks Sektoral di Bursa Efek Indonesia, dewasa ini dan pada masa mendatang. 3. Bagi Peneliti Dapat digunakan sebagai dasar perluasan penelitian terutama yang berhubungan dengan analisis hari perdagangan pada saat sebelum dan sesudah long weekend yang dihubungkan dengan return saham. 4. METODOLOGI PENELITIAN Teknik Analisis Teknik analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan event study. Penelitian yang mengamati dampak dari pengumuman informasi terhadap harga sekuritas sering disebut dengan event study. Penelitian event study umumnya berkaitan dengan seberapa cepat suatu informasi yang masuk ke pasar dapat tercermin pada harga saham (Tandelilin, 2001). Event pada penelitian ini adalah long weekend yang terjadi pada tahun 2010-2013. Penelitian ini mengamati pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia untuk menganalisis perbedaan rata-rata abnormal return antara sebelum dan setelah peristiwa. 4
Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sugiyono (2011) menjelaskan purposive sampling termasuk ke dalam rangkaian yang terdapat pada nonprobability sampling. Kriteria saham yang akan dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Saham tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang termasuk dalam kelompok perusahaan IHSG dan 9 sub sektor Indeks Sektoral dengan total jumlah perusahaan 435 perusahaan selama periode penelitian dari 2013. 2. Aktif diperdagangkan selama periode penelitian Pengumpulan Data Pada penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan berbagai cara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi dengan cara mengambil data harga saham harian yang aktif sesuai dengan tanggal yang ditentukan pada event window, yang terkumpul dalam IHSG dan 9 sub sektoral Indeks Sektoral yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. Alat Analisis Data Event window yang digunakan adalah 3 hari sebelum dan 3 hari sesudah Hari Libur Wafat Isa Almasih dengan alasan 3 hari waktu yang tepat untuk melihat apakah ada dampaknya pada saham sebelum dan setelah peristiwa long weekend. Metode yang digunakan adalah model Paired Sample T-test. Paired sample t-test merupakan uji beda dua sampel berpasangan. Sampel berpasangan merupakan subjek yang sama namun mengalami perlakuan yang berbeda. Dalam pengujian hipotesis menggunakan uji paired sample t-test dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 %. Tes ini merupakan uji beda dua sampel berpasangan. 5. HASIL PENELITIAN Penelitian ini menggunakan beberapa data untuk diolah guna menjawab rumusan masalah. Data-data tersebut antara lain adalah return saham, return pasar, expected return, dan abnormal return pada sub sektor pada hari libur Wafat Isa Almasih yang jatuh pada tanggal 26 Maret 2013. Selain itu, pada analisis data terdapat analisis deskriptif yang disusun untuk
5
mendeskripsikan berbagai variabel yang digunakan dalam penelitian, antara lain return saham, abnormal return. 1) Statistik Deskriptif Return Saham Sebelum dan Sesudah Hari Libur Wafat Isa Almasih Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Return (26 Maret-3 April 2013)
RS Sebelum
Minimum 0,0015
Maximum 0,0095
Mean 0,0048
St. Deviation 0,0026
RS Sesudah
-0,0009
0,0114
0,0048
0,0041
Sumber: Diolah Peneliti (Output SPSS 22.0)
Rata-rata return saham pada seluruh sampel dapat dilihat dari tabel 4.1. Return saham terendah sebelum Hari Libur Wafat Isa Almasih adalah sebesar 0,15% yang muncul pada sektor pertanian. Return tertinggi sebelum terjadinya hari libur terjadi pada sektor industri barang & konsumsi sebesar 0,95%. Bila dilihat dari rata-rata return, return sebelum Hari Libur Wafat Isa Almasih dengan return sesudah hari libur memiliki nilai yang sama sebesar 0,48%. Selain itu sesudah terjadi hari libur return saham terendah sebesar -0,09% yang terjadi pada sektor transportasi & infrastruktur dan nilai return saham tertinggi adalah sebesar 1,14% yang terjadi pada sektor industri dasar & kimia. 2) Statisk Deskriptif Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Hari Libur Wafat Isa Almasih Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Abnormal Return (Tanggal 26 Maret – 3 April 2013)
AR Sebelum
Minimum -0,0042
Maximum 0,0051
Mean 0,00092
St. Deviation 0,0033
AR Sesudah
-0,00541
0,0101
0,0027
0,0048
Sumber: Diolah Peneliti (Output SPSS 22.0)
Dapat dilihat dari tabel 4.5 di atas, abnormal return saham terendah sebelum Hari Libur Wafat Isa Almasih adalah sebesar -0,42% yang muncul pada sektor properti & real estate. Abnormal return tertinggi sebelum Hari Libur Wafat Isa Almasih terjadi pada sektor industri barang & konsumsi sebesar 0,51%. Bila dilihat dari rata-rata abnormal return, abnormal return sesudah hari libur wafat isa almasih lebih besar sebesar 0,27% dari return sebelum Hari Libur Wafat Isa Almasih yang hanya sebesar 0,09%. Selain itu sesudah hari libur abnormal return
6
saham terendah adalah sebesar -0,54% yang terjadi pada sektor properti & real estate dan nilai abnormal return saham tertinggi adalah sebesar 1,01% terjadi pada sektor aneka industri. UJI HIPOTESIS Pengujian Hipotesis Hipotesis ini menyebutkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham pada periode sebelum dan sesudah Hari Libur Wafat Isa Almasih. Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis tersebut dilakukan dengan metode analisis statistik paired t-test. Penelitian ini akan dilakukan dengan pengamatan analisis uji beda rata-rata yang telah ditentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut: H0
: Tidak terdapat perbedaan abnormal return (AR) saham pada periode sebelum dan sesudah Hari Libur Wafat Isa Almasih di BEI
Ha
: Terdapat perbedaan abnormal return (AR) saham pada periode sebelum dan sesudah Hari Libur Wafat Isa Almasih di BEI Hipotesis-hipotesis tersebut diuji secara statistik dengan menggunakan uji paired t-test
dengan dua sisi dan taraf signifikansinya (significant level) sebesar 5%. Hasil dari uji paired ttest tersebut dilakukan pengamatan pada t-hitungnya. Apabila nilai t-hitung lebih besar dari nilai signifikansi 5% (0,05) maka H0 dapat diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulan yaitu : “Tidak terdapat perbedaan abnormal return saham pada periode sebelum dan sesudah Hari Libur Wafat Isa Almasih di BEI”. Akan tetapi, jika nilai t-hitung mempunyai nilai lebih kecil dari nilai signifikansi 5% (0,05) maka H0 ditolak, sehingga kesimpulannya adalah “Tidak Terdapat perbedaan abnormal return saham pada periode sebelum dan sesudah Hari Libur Wafat Isa Almasih di BEI”. Hasil pengolahan data akan disajikan pada Tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Uji Beda Rata-Rata Abnormal Return 3 Hari Sebelum dan 3 Hari Sesudah Perisitiwa Hari Libur Wafat Isa Almasih
Mean Mean Difference Standar Deviasi T Sig. (2-tailed) Keterangan
Rata-Rata Abnormal Return Rata-Rata Abnormal Return Saham sebelum Hari Libur Saham sesudah Hari Libur Wafat Isa Almasih Wafat Isa Almasih 0,00092 0,00275 -0,00183 0,00332 -1,654 0,137 Ho Tidak Ditolak
Sumber : Diolah Peneliti (Output SPSS 22.0)
7
Berdasarkan pada tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa rata-rata abnormal return pada hari-hari sebelum peristiwa Hari Libur Wafat Isa Almasih (t-3 sampai t-1) adalah sebesar 0,092% dan dapat dikatakan telah terjadi reaksi yang positif. Sedangkan 3 hari setelah hari libur (t+1 sampai t+3) diperoleh angka rata-rata abnormal return sebesar 0,275%. Adanya reaksi positif sebelum dan setelah hari libur menguatkan dugaan bahwa investor cenderung mengamankan sahamnya dalam peristiwa setelah hari libur. Selain itu, berdasarkan informasi di atas, angka rata-rata AR sebelum hari libur lebih kecil dibanding angka rata-rata AR sesudah hari libur. Hal ini dapat menguatkan dugaan bahwa sebelum hari libur investor menjual sahamnya sebelum hari libur, saham menjadi likuid untuk diperdagangkan dan berdampak pada tidak signifikannya perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah hari libur. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah Hari Libur Wafat Isa Almasih, secara statistik diperoleh nilai t= 1,654 dengan signifikansi sebesar 0,137 atau berada di atas 0,025, maka H0 tidak ditolak. Dapat disimpulkan bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan atas rata-rata abnormal return saham di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah Hari Libur Wafat Isa Almasih. 6. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya yang bertujuan untuk menganalisis perbedaan Abnormal Return sebelum dan sesudah peristiwa hari libur mengasilkan simpulan sebagai berikut : Berdasarkan hasil pengujian terhadap Abnormal Return saham pada Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan uji t menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara ratarata abnormal return pada periode sebelum dan sesudah long weekend pada Hari Libur Wafat Isa Almasih. Dengan demikian pada Bursa Efek Indonesia tidak terjadi weekend effect , hal ini menunjukkan hipotesis yang diajukan tidak berhasil didukung. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diambil, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
8
1. Bagi penelitian selanjutnya peneliti menyarankan agar mencoba menguji dimana letak perbedaan hari perdagangan saham satu persatu dan melihat signifikansi faktor-faktor yang menjadi penyebab long weekend ini. 2. Bagi penelitian selanjutnya memperpanjang periode pengamatan serta menambah event yang diteliti. 3. Hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan oleh investor sebagai salah satu informasi guna memperkuat proses pengambilan keputusan dalam berinvestasi.
9
DAFTAR PUSTAKA Darmadji, T., & Fakhruddin, H. (2006). Pasar Modal di Indonesia (2 ed.). Jakarta: Salemba Empat. Fakhruddin, H., & Hadianto, M. (2001). Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Gramedia. Gitman, L. (2006). Principle of Managerial Finance. Boston: Pearson Addison - Wesley. Gumanti, T. A. (2011). Manajemen Investasi Konsep, Teori dan Aplikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media. Gumanti, T. A., & Utami, E. S. (2002). Bentuk Pasar Efisien dan Pengujiannya. Jurnal Akuntansi & Keuangan, 54-68. Hamid, S. (2003). Pengaruh Hari Libur Terhadap Return Pasar. Semarang: Universitas Diponegoro Semarang. Husnan, S. (1996). Dasar-Dasar Teori Portfolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. IDX. (t.thn.). Dipetik April 13, 2014, dari Indeks Harga Saham: http://www.idx.co.id/idid/beranda/informasi/bagiinvestor/indeks.aspx Jogiyanto. (2005). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Jogiyanto, H. (2005). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Jogiyanto, H. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Jogiyanto, H. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Jonathan, S. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Latifah, U., & Prasetiono. (2012). Analisis Perbedaan Return Saham Sebelum Dan Sesudah Hari Libur Keagamaan Serta Hari Libur NasionaL. Diponegoro Journal Of Management, 117-129. Luhgianto. (2011). Analisis Weekend Effect Terhadap Return Saham. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, 117-129. Marret, G., & Worthington, A. (2007). An Empirical Note On The Holiday Effect In The Australian Stock Market, 1996-2006. School of Accounting and Finance Working Paper Series. Meidawati, N., & Harimawan, M. (2004). Pengaruh Pemilihan Umum Legislatif Indonesia Tahun 2004 Terhadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham LQ-45 di PT Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen, 7, 89-101. 10
Salim, S. J. (2013). Pengaruh Holiday Effect Terhadap Return Indonesia Composite Index (Periode 1997-1999 dan 2003-2005). Finesta, 1, 78-85. Samsul, M. (2006). Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga. Samsul, M. (2006). Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga. Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Jakarta: Alfhabeta. Sutrisno. (2003). Manajemen Keuangan (Teori, Konsep, dan Aplikasi). Yogyakarta: BPFE. Tandelilin, E. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portfolio. Yogyakarta: BPFE. Widayanto, W., & Sunarjanto. (2005). Analisis Pengaruh Pengumuman Pemecahan Saham (Stock Split) terhadap Harga Saham, Volume. Fokus Manajerial, 3, 154-164. Yahoo. (t.thn.). Data Pergerakan Harga Saham IHSG. Dipetik April 15, 2014, dari Yahoo Finance: http://finance.yahoo.com/ Yuhelmi, & Afrida, Y. (2010). Analsys Days Of The Weekend Effect To Days Return At Jakarta Stock Exchange. Jurnal Manajemen Universitas Bung Hatta.
11