FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL (Studi Analitik Di Puskesmas Baturetno Kabupaten Wonogiri) *Sri Handayani *Putri Halimu Husna *) Staf Pengajar Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri
ABSTRAK Wanita dan anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan mengalami Kekurangan Energi Kronik. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 terdapat beberapa tantangan yang masih harus diselesaikan salah satunya adalah masalah Kurang Energi Kronis (KEK). Terjadi peningkatan proporsi ibu hamil usia 15-19 tahun dengan KEK dari 31,3 % pada tahun 2010 menjadi 38,5 % dan yang tidak hamil dari 30,9 % pada tahun 2010 menjadi 46,6 %. Desain penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua wanita hamil di wilayah puskesmas Baturetno. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian dengan cluster sampling untuk menentukan desa yang akan digunakan sebagai sampel, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan simple random sampling untuk menentukan responden yang ada dalam cluster desa yang digunakan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan, jarak kelahiran, paritas, dan beban pekerjaan berpengaruh terhadap kejadian KEK dengan nilai sig (p-value) lebih kecil dari 0,05. Kata Kunci : KEK, Analisa, Pengaruh
I.
PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Ibu Indonesia (SKDI) tahun 2012, AKI mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup. Sementara itu, laporan dari daerah yang diterima Kementrian Kesehatan menunjukkan jumlah ibu yang meninggal karena kehamilan dan persalinan pada 2013 sebanyak 5019. Sedangkan jumlah bayi yang meninggal di Indonesia berdasarkan estimasi SKDI 2012 mencapai 160.681.( Jakarta. Pos Sore.com. Selasa 29 April 2014)
Penyebab langsung yang sering terjadi pada kematian lbu adalah, perdarahan sebesar 28%, eklampsia 24% dan penyakit infeksi 11%, sedangkan penyebab tidak langsung adalah kurang energi kronis (KEK) sebesar 37% dan anemia 40%. ( Riskesdas 2007) Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 terdapat beberapa tantangan yang masih harus diselesaikan diantaranya adalah anemia pada ibu hamil sebesar 37,1 %, malaria pada ibu hamil sebanyak 1,9 %, proporsi Wanita Usia Subur (WUS) dengan Kurang Energi Kronis (KEK). Terjadi peningkatan proporsi ibu hamil
usia 15-19 tahun dengan KEK dari 31,3 % pada tahun 2010 menjadi 38,5 % dan yang tidak hamil dari 30,9 % pada tahun 2010 menjadi 46,6 %. Wanita dan anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan mengalami KEK. Menurut data Riskesdas 2007, proporsi wanita usia subur resiko KEK usia 15-19 tahun yang hamil sebesar 38,5% dan yang tidak hamil sebesar 46,6%. Pada usia 20-24 tahun adalah sebesar 30,1% yang hamil dan yang tidak hamil sebesar 30,6%. Selain itu, pada usia 25-29 tahun adalah sebesar 20,9% yang hamil dan 19,3% yang tidak hamil. Serta pada usia 30-34 tahun adalah sebesar 21,4% yang hamil dan 13,6% yang tidak hamil. Hal ini menunjukkan proporsi WUS risiko KEK mengalami peningkatan dalam kurun waktu selama 7 tahun Kekurangan Energi Kronis ditandai dengan lingkar lengan atas (LiLA) ibu hamil kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LiLA, artinya wanita tersebut mempunyai resiko Kekurangan Energi Kronis (Supariasa, dkk, 2002; h. 46-49). Data Riskesda (2013), Prevalensi risiko KEK wanita hamil lebih tinggi dari wanita tidak hamil. Terdapat 17 kabupaten dengan prevalensi risiko KEK pada wanita hamil di atas angka provinsi (23,2 %) yaitu Banyumas, Wonosobo, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Semarang, Temanggung, Batang, Tegal, Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, dan Kota Tegal. Prevalensi KEK pada wanita tidak hamil di tingkat provinsi 20,2 %. Terdapat 18 kabupaten dengan prevalensi KEK diatas prevalensi provinsi yaitu Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Kebumen, Magelang, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Rembang, Kudus, Jepara, Temanggung, Pekalongan, Tegal, Kota Magelang, Kota Salatiga, Kota
Pekalongan, dan Kota Tegal. Prevalensi KEK di Jawa Tengah sebesar 74 ibu hamil dari 663 atau sekitar 11,6 % KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain : anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi. Pengaruh KEK terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), pendarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat. KEK ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Bila BBLR bayi mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan perkembangan anak. Untuk mencegah resiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya dengan LILA tidak kurang dari 23,5 cm. Apabila LILA ibu sebelum hamil kurang dari angka tersebut, sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak beresiko melahirkan BBLR Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya kekurangan energi kronis ( KEK ) pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Baturetno II.
METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik. Pengambilan data dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor risiko dengan efek, dengan
cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di wilayah Puskesmas Baturetno pada tahun 2014 adalah ± 212 orang/bulan. Pada penelitian ini peneliti mengambil sampel 15 % dari populasi, Penghitungan sampel : S = 15 % X 212 = 31,8 ≈ 32 Teknik pengambilan sampel dalam penelitian dengan cluster sampling yaitu teknik penentuan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, yang digunakan untuk menentukan desa yang akan digunakan sebagai sampel, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan simple random sampling untuk menentukan responden yang ada dalam cluster desa yang akan digunakan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada. Wilayah yang masuk dalam cluster diambil 30 % dari 13 desa yang ada di Kecamatan Baturetno. Wilayah yang masuk ke dalam cluster meliputi : 1) Sampel cluster 1 Desa Glesungrejo, 2) Sampel cluster 2 Desa Saradan 3) Sampel cluster 3 Desa Gambiranom 4) Sampel cluster 4 Desa Balepanjang Dengan kriteria inklusi : 1) Ibu hamil yang tidak dalam perawatan atau menderita penyakit yang menggangu asupan makanan, seperti hiperemesis, hipertiroid, penyakit infeksi, dll. 2) Ibu hamil yang bisa membaca dan menulis. 3) Ibu hamil yang ada dirumah saat dilakukan penelitian. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 32 orang. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dan pita LiLA. III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
HASIL Analisis Univariat a. Kejadian KEK Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno LiLA Jumlah % ≤ 23,5 cm 14 43,75 >23,5 cm 18 56,25 Jumlah 32 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden yang mengalami KEK (LiLA < 23,5 cm) adalah 43,8%.
b.
Usia Table 4.2. Distribusi Frekuensi Usia Responden di Puskesmas Baturetno Usia Jumlah % Beresiko 9 28,1 Tidak 23 71,9 Beresiko 32 100 Jumlah Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa responden dengan usia beresiko (usia < 20 th dan > 35 th) adalah 28,1% c. Pendidikan Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Puskesmas Baturetno Pendidikan Jumlah % SD 6 18,8 SMP 10 31,2 SMA 11 34,4 PT 5 15,6 Jumlah 32 100 Berdasarkan tabel 4.3 diketahuibahwa pendidikan responden mayoritas adalah menengah, pendidikan responden SMA 34,4%.
d. Pendapatan Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Pendapatan Responden di Puskesmas Baturetno Pendapatan Jumlah % Tinggi 10 31,2 Sedang 16 50,0 Rendah 6 18,8 Jumlah 32 100
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Paritas Responden di Puskesmas Baturetno Paritas Jumlah % >5 kali 8 25,0 2-4 kali 7 21,9 1 kali 7 21,9 0 kali 10 31,2 Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa responden mayoritas dengan pendapatan sedang(
Berdasarkan tabel 4.7 diketahuibahwa responden yang primipara adalah 31,25%.Proporsi jarak kelahiran dinilaidengan mengesampingkan ibu hamilyang belum pernah melahirkan, karenaibu yang belum pernah melahirkantidak mempunyai jarak kelahiran. Ibuhamil yang belum pernah melahirkan sebanyak 10 orang.
e. Pengetahuan Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di Puskesmas Baturetno Pengetahuan Jumlah % Tinggi 12 37,5 Sedang 11 34,4 Rendah 9 28,1 Jumlah 32 100 Berdasarkan tabel 4.5 diketahuibahwa respoden mayoritas dengan pengetahuan tinggi adalah 37,5%. f. Jarak Kelahiran Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Jarak Kelahiran Responden di Puskesmas Baturetno Jarak Jumlah % Kelahiran Beresiko 11 34,4 Tidak 21 65,6 Beresiko 32 100 Jumlah Berdasarkan tabel 4.6 diketahuibahwa responden yang jarak kelahirannya beresiko (< 2 th) adalah34,4%. g. Paritas
h. Beban Pekerjaan Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Beban Pekerjaan Responden di Puskesmas Baturetno Beban Jumlah % Pekerjaan Berat 13 40,6 Sedang 10 31,3 Ringan 9 28,1 Jumlah 32 100 Berdasarkan tabel 4.8 diketahui responden dengan beban pekerjaan beratsebanyak 40,6 %. 2.
Analisi Bivariat a. Pengaruh Usia Terhadap Kejadian KEK Tabel 4.9. Pengaruh Usia Terhadap Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno Usia KE K
LiLA % Td k KE K
%
Tot al
%
p
Beres iko Tidak Beres iko Total
4 11 15
12, 5 34, 37
8 9
25 28, 12
17
12 20 32
37 ,5 62 ,5
0,2 37 Tinggi Sedang Rendah Total
10 0
Pengaruh Pendidikan Terhadap Kejadian KEK Tabel 4.10. Pengaruh Pendidikan Terhadap Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno
3 8 6 17
9,3 7 25 18, 75
E K 2 10 3 16
6,2 5 31, 25 9,3 7
5 18 9 32
b.
Pendid ikan
SD SMP SMA PT Total
K E K
1 4 7 1 13
LiLA % Td k K E K 3,1 3 2 5 12, 9 5 2 21, 19 87 3,1 2
%
9,3 7 15, 62 28, 12 6,2 5
To tal
4 9 16 3 32
%
12, 5 28, 12 50 9,3 7 10 0
p
Beresi ko Tidak Beresi ko Total
Pengaruh Pendapatan Terhadap Kejadian KEK Tabel 4.11. Pengaruh Pendapatan Terhadap Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno
Tinggi Sedan g Renda h Total
K E K
2 9 5 16
LiLA % Td k K E K 6,2 3 5 8 28, 5 12 16 15, 62
%
9,3 7 25 15, 62
To tal
%
5 17 10 32
15, 62 53, 12 31, 25 10 0
p
0,0 57
d.
Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kejadian KEK Tabel 4.12. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno
Penget ahuan
K E K
LiLA % Td k K
%
To tal
%
p
0,9 67
Pengaruh Jarak Kelahiran Terhadap Kejadian KEK Tabel 4.13. Pengaruh Jarak kelahiran Terhadap Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno
Jarak Kelah iran
0,0 09
c.
Penda patan
e.
15, 62 56, 25 28, 12 10 0
KE K
5 7 12
LiLA % Td k KE K 15, 8 62 12 21, 87 20
%
25 37 ,5
To tal
%
p
13 20
40, 62 62, 5
0,0 01
32
f.
Pengaruh Paritas Terhadap Kejadian KEK Tabel 4.14. Pengaruh Paritas Terhadap Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno Parit as
>5 kali 2 – 4 kali 1 kali 0 kali Tota l
KE K
1 3 4 2 10
LiLA % Td k KE K 3, 2 12 5 9, 37 7 8 12 22 ,5 6, 25
%
6,2 5 15, 62 21, 87 25
Tot al
%
p
3 8
9,3 7 25
0,0 02
11 10 32
34, 37 31, 25 100
g.
Pengaruh Beban Pekerjaan Terhadap Kejadian KEK Tabel 4.15 Pengaruh Beban Pekerjaan Terhadap Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno Beban Pekerj aan
KE K
LiLA % Td k KE K
%
Tot al
%
p
Tinggi Sedan g Renda h Total
1 8 5 14
3,1 2 25 15, 62
3 9 7 19
9,3 7 28, 12 21, 87
4 17 12 32
12, 5 53, 12 37, 5
0,0 06
c. Uji F Hasil uji F adalah sebagai berikut: Model
3.
Analisis Multivariat a. Analisis Regresi Berganda Nila ikoefisien regresi dari masing-masing variabel adalah usia sebesar 0,149, endidikan sebesar 0,160, pendapatan sebesar 0,154, pengetahuan sebesar -0,003, jarak kelahiran sebesar 0,407, Paritas sebesar 0,150, beban pekerjaan sebesar 0,188.Berdasarkan nilai koefisien regresi tersebut maka dapat diketahui bahwa pengetahuan memberikan kontribusi negatif terhadap kejadian KEK, sedangkan variabel lainnya memberikan kontribusi positif terhadap kejadian KEK b. Uji t Hasil uji t adalah sebagai berikut:
Model 1
t (Constant)
Sig.
-2.930
.007
USIA
1.212
.237
PENDIDIKAN
2.865
.009
PENDAPATAN
1.996
.057
PENGETAHUAN
-.042
.967
JARAK_KELAHIRAN
3.818
.001
PARITAS
3.442
.002
BEBAN_PEKERJAAN
2.998
.006
Hasil diatas menunjukkan bahwa variabel usia, pendapatan, pengetahuan tidak berpengaruh terhadap kejadian KEK. Hal ini dilihat dari nilai sig. (p-value) yang lebih besar dari 0,05, sedangkan variable yang lain yaitu pendidikan, jarak kelahiran, paritas, dan beban pekerjaan berpengaruh terhadap kejadian KEK dengan nilai sig (pvalue) lebih kecil dari 0,05.
1
Sum of Squares
Mean Square
df
Regression
6.096
7
Residual
1.779
24
Total
7.875
31
F
Sig.
.871 11.75 .000a 0 .074
a. Predictors: (Constant), BEBAN_PEKERJAAN, PARITAS, JARAK_KELAHIRAN, PENDAPATAN, PENDIDIKAN, USIA, PENGETAHUAN b. Dependent
Variable: LiLA Hasil di atas menunjukkan bahwa nilai F sebesar 11,750 dan sig (pvalue) sebesar 0,000 sehingga secara bersama-sama semua variabel seperti usia, pendidikan, pendapatan, pengetahuan, jarak kelahiran, paritas, dan beban pekerjaan berpengaru hterhadap kejadian KEK.
PEMBAHASAN a. Pengaruh Usia Terhadap Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai p = 0.237, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara usia terhadap kejadian KEK. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Handayani dan Suci (2011) yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara usia dengan kejadian KEK b. Pengaruh Pendidikan Terhadap Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai p = 0.009, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pendidikan terhadap kejadian KEK. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Handayani dan Suci (2011) yang menyatakan bahwa ada pengaruh antara pendidikan dengan kejadian KEK. Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga
terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat (Notoatmodjo, 2003;h.). Pendidikan formal dari ibu sering kali mempunyai asosiasi yang positif dengan pengembangan pola-pola konsumsi makanan dalam keluarga. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka semakin baik pengetahuan gizi dan semakin diperhitungkan jenis serta jumlah makanan yang dipilih untuk dikonsumsi (Sediaoetama, 2002) c.
d.
Pengaruh Pendapatan Terhadap Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai p = 0.057, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara pendapatan terhadap kejadian KEK. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Handayani dan Suci (2011) yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara pendapatan dengan kejadian KEK. Konsumsi makanan harus dalam jangkauan keuangan keluarga dan mengandung zat-zat gizi yang diperlukan. Perkirakan bahan makanan yang dibutuhkan dan harganya, apabila tidak sanggup dibeli dengan keuangan yang ada maka dapat dikurangi secara bertahap Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai p = 0.967, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara pengetahuan terhadap kejadian KEK. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Handayani dan Suci (2011).
e.
Pengaruh Jarak Kelahiran Terhadap Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai p = 0.001, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara jarak kelahiran terhadap kejadian KEK. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Handayani dan Suci (2011) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara jarak kelahiran dengan kejadian KEK. Jarak melahirkan yang terlalu dekat (< 2 tahun) akan menyebabkan kualitas janin atau anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan ibu tidak memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri dimana ibu memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya (Baliwati, 2004; h.3).
f.
Pengaruh Paritas Terhadap Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai p = 0,002, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara paritas terhadap kejadian KEK. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Handayani dan Suci (2011) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian KEK.
g.
Pengaruh Beban Pekerjaan Terhadap Kejadian KEK di Puskesmas Baturetno Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai p = 0,006, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara beban pekerjaan terhadap kejadian KEK. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Handayani dan Suci (2011). IV. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara usia terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Baturetno 2. Terdapat pengaruh yang bermakna antara pendidikan terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Baturetno. 3. Tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara pendidikan terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Baturetno. 4. Tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara pengetahuan terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Baturetno. 5. Terdapat pengaruh yang bermakna antara jarak kelahiran terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Baturetno. 6. Terdapat pengaruh yang bermakna antara paritas terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Baturetno. 7. Tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara beban pekerjaan terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Baturetno. 8. Faktor dominan berpengaruh terhadap kejadian KEK pada ibu hamil di Wilayah Puskesmas Baturetno adalah jarak kelahiran dan paritas. SARAN 1. Bagi ibu
Ibu sebaiknya mengatur jarak kelahiran anak dan membatasi jumlah anak serta mengurangi beban pekerjaan pada saat hamil untuk meningkatkan status kesehatan ibu dan menghasilkan generasi yang berkualitas 2. Bagi Puskesmas Puskesmas Baturetno diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai jarak kelahiran dan paritas dengan melakukan penyuluhan, sehingga dapat mengurangi kejadian KEK di wilayah Puskesmas Baturetno. 3. Bagi Peneliti Peneliti selanjutnya diharap dapat memperdalam penelitian mengenai Jarak kelahiran dan paritas dengan menggunakan eksperimen dan metode yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA Agus Wilopo, Siswanto, Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan KB dalam Upaya Menurunkan Kematian Maternal. Jakarta: BKKBN; 2004. h. 3. Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2009. h. 3; 13; 144. Alya, Qonita. Kamus Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Dasar. Bandung: 2008; h. 536 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta Rineka Cipta; 2006. H. 134
Arisman. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: EGC; 2007. H.8-9; 15; 20; 1634 Atika Proverawati dan Siti Asfuah. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan,Yogyakarta: Numed Medika; 2009. H. 37-8; 40-1;43; 45-6;51-3; 80-3; 169179; 192 Baliwati, Yayuk Farida. Pengantar Pangan Dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya; 2004. h. 3 Depkes. Glosarium Data dan informasi Kesehatan ; 2006. (Diases tanggal 27 januari 2014) Dewi, erna Puspita. Hubungan antara Pengetahuan ibu hamil Tentang Kekerangan Energy Kronik dengan kejadian kekurangan energi Kronik pada ibu hamil di Puskesmas Kajoran II Magelang; 2009. Program DIV Kebidanan, STIKES Muhammadiyah Magelang. di dapat dari: http://www.depkes.co.id------------, Profil Kesehatan Indonesia 2008; 2009. (di akses tanggal 27 Januari 2014). Di dapat dari: http://www.depkes.co.id http://possore.com/2014/04/29/aki-danakb-masih-tinggi-kemkeskampanye-peduli kesehatanibu-2014/ ( diakses tanggal 20 Juli 2014) Manuaba. IBG. Ilmu Kebidanan, Penyakit kanduangn dan keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta: EGC; 2010. H. 166 ------------. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. 194-5 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013
Sri Handayani, Suci Budianingrum, Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil di wilayah Puskesmas Klaten. 2011 Saryono, A.S. 2010. Metode Penelitian Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika Sastroasmoro, S. 2008. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Bina Rupa Aksara Sopiyudin. 2009. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta :Salemba medika Sukmadinata. 2003. Informasi dan pengetahuan. Jakarta: Bina Rupa Aksara Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: ALFABETA.