10 AKUNTANSI Vol. 2 e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013 e-Jurnal BINAR No. 1, Januari 2013
ISSN 2303 - 1522
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI
Alfebriano Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh partisipasi penganggaran, informasi asimetri, penekanan anggaran, komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan terhadap slack anggaran di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Kota Jambi. Populasi penelitian ini adalah pihak yang berkerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Kota Jambi. Analisis data dilakukan dengan uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan metode regresi berganda. Penelitian ini menggunakan data primer dengan menyebarkan kuesioner kepada 48 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi penganggaran, informasi asimetri, penekanan anggaran, komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan mempengaruhi slack anggaran secara simultan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara parsial informasi asimetri mempengaruhi slack anggaran, sedangkan partisipasi penganggaran, penekanan anggaran, komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan tidak mempengaruhi slack anggaran. Kata kunci; informasi asimetri, ketidakpastian lingkungan, komitmen organisasi, partisipasi penganggaran, penekanan anggaran, slack anggaran. PENDAHULUAN Anggaran merupakan rencana memperhatikan salah satu pihak, atau tertulis mengenai kegiatan suatu komunikasi antara bawahan dan atasan organisasi yang dinyatakan secara kurang berjalan dengan baik, maka kuantitatif untuk jangka waktu tertentu kemungkinan bisa mengakibatkan sistem dan umumnya dinyatakan dalam satuan anggaran gagal dikarenakan adanya pihak uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam yang kurang puas dengan anggaran yang satuan barang/jasa, anggaran juga telah disusun. Sebagai contoh, pihak merupakan alat manajemen dalam bawahan yang ikut berpartisipasi dalam mencapai tujuan (Nafarin, 2009:11). pembuatan anggaran akan cenderung Aspek sumber daya manusia sebagai membuat anggaran yang menguntungkan penyusun dan pelaksana anggaran bagi mereka, yaitu dengan membuat haruslah dipertimbangkan karena anggaran yang mudah dicapai, sehingga anggaran akan dipengaruhi oleh perilaku dalam praktiknya, anggaran tersebut dapat manusia terutama bagi pihak yang terlibat dicapai oleh bawahan. Hal ini yang langsung dalam penyusunan dan biasanya disebut dengan budget pelaksanaan anggaran, apabila dalam slack/slack anggaran. penyusunan anggaran tidak
11
e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013
Salah satu penyebab slack anggaran adalah partisipasi penganggaran. Menurut Brownell (1982) dalam Falikhatun (2007) partisipasi penganggaran adalah proses yang menggambarkan individu-individu terlibat dalam penyusunan anggaran dan mempunyai pengaruh terhadap target anggaran dan perlunya penghargaan atas pencapaian target anggaran tersebut. Partisipasi penganggaran memberikan kesempatan para manajer bawah dan menengah untuk melakukan senjangan demi kepentingan pribadinya. Informasi asimetri juga dapat menyebabkan slack anggaran. Dunk (1993) dalam Falikhatun (2007) mendefinisikan informasi asimetri sebagai keadaan apabila informasi yang dimiliki bawahan melebihi informasi yang dimiliki atasannya. Slack anggaran terjadi ketika manajer bawahan memberikan informasi yang bias, misalnya dengan membuat anggaran yang relatif lebih mudah dicapai. Faktor lain yang mempunyai kemungkinan akan menimbulkan slack anggaran adalah adanya penekanan anggaran. Hal tersebut bisa terjadi apabila penilaian kinerja seorang karyawan sangat ditentukan oleh anggaran yang telah disusun, maka bawahan cenderung akan melakukan budget slack. Bila bawahan dirangsang dengan adanya suatu reward positif yang besar jika dalam kerjanya melampaui anggaran dan jika bawahan akan dikenakan reward yang negatif bila kinerjanya dibawah anggaran, maka bawahan akan cenderung melonggarkan anggarannya dalam penyusunan anggaran supaya anggaran mudah dicapai atau dengan kata lain melakukan slack anggaran. Faktor komitmen juga mempengaruhi terhadap slack anggaran,
komitmen organisasi menunjukkan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap nilai dan sasaran (goal) yang ingin dicapai oleh organisasi. Komitmen organisasi yang kuat dalam diri individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan organisasi sesuai dengan tujuan dan kepentingan organisasi. Manajer yang memiliki tingkat komitmen organisasi yang tinggi akan memiliki pandangan yang positif dan lebih berusaha untuk berbuat yang terbaik demi kepentingan organisasi, sebaliknya manajer yang memiliki komitmen yang rendah akan menggunakan anggaran untuk mengejar kepentingan dirinya sendiri dan menyebabkan slack anggaran. Faktor ketidakpastian lingkungan juga berpengaruh terhadap slack anggaran. Seseorang mengalami ketidakpastian karena merasa tidak memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi keadaan pada masa yang akan datang. Menurut Kren dan Kerr (1993) dalam Sujana (2009), bagi suatu organisasi, sumber utama ketidakpastian berasal dari lingkungan yang meliputi pesaing, konsumen, pemasok, regulator, dan teknologi yang dibutuhkan. Ketidakpastian lingkungan rendah mendorong terjadinya slack anggaran karena keterbatasan atasan dalam menganalisis seluruh informasi. Walaupun pada kondisi ketidakpastian rendah informasi mudah diperoleh, kemampuan analisis atasan tetap terbatas. Atasan tidak sepenuhnya dapat mengakses dan memproses informasi terutama informasi teknis yang lebih dikuasai bawahan yang membidanginya. Atasan perlu bantuan bawahan untuk memproses informasi agar menghasilkan analisis yang akurat.
e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013
12
Kondisi ini dapat dimanfaatkan bawahan untuk melakukan tindakan negatif demi kepentingan pribadinya dengan memberikan informasi bias kepada atasan. Oleh karena itu, penulis tertarik mencoba melakukan penelitian mengenai pengaruh dari faktor-faktor tersebut diatas terhadap kecenderungan timbulnya slack anggaran. Hipotesis: Ha1 Partisipasi Penganggaran, Informasi Asimetri, Penekanan Anggaran, Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh secara simultan terhadap Slack Anggaran. Ha2 Partisipasi Penganggaran, Informasi Asimetri, Penekanan Anggaran, Komitmen Organisasi
dan Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh secara parsial terhadap Slack Anggaran. METODE PENELITIAN Objek Penelitian dan Subyek Penelitian Peneliti mengambil objek dan subjek penelitian di Kota Jambi. Objeknya adalah partisipasi penganggaran, informasi asimetri, penekanan anggaran, komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan. Sehingga subjek dari penelitian ini adalah pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang berada di Kota Jambi yang terdiri dari 12 kantor unit, yang menjadi pilihan peneliti.
Operasional Variabel Tabel 1 Operasional Variabel Variabel X1 Partisipasi Penganggaran
Konsep Partisipasi penganggaran adalah sebagai tingkat keikutsertaan manajer dalam menyusun anggaran.
X2 Informasi Asimetri
Informasi asimetri adalah keadaan dimana bawahan memiliki banyak informasi mengenai perusahaan atau instansi tempatnya bekerja dibanding dengan atasannya.
X3 Penekanan Anggaran
Penekanan anggaran yaitu dimana anggaran merupakan satu faktor yang paling dominan dalam pengukur
Indikator 1. Keikutsertaan penyusunan anggaran. 2. Penilaian anggaran. 3. Permintaan pendapat tentang anggaran. 4. Pengaruh dalam anggaran. 5. Pentingnya usulan anggaran. 6. Keterlibatan manajer. 1. Informasi yang dimiliki bawahan dibandingkan atasan. 2. Hubungan input-output yang ada dalam operasi internal. 3. Kinerja potensial. 4. Teknis pekerjaan. 5. Mampu menilai dampak potensial. 6. Pencapaian bidang kegiatan. 1. Laba yang dihasilkan. 2. Usahan yang dilakukan. 3. Perhatian terhadap kualitas. 4. Kemampuan mencapai
Skala Interval
Interval
Interval
e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013
13
kinerja bawahan.
X4 Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi.
X5 Ketidakpastian Lingkungan
Ketidakpastian lingkungan adalah ketidakmampuan individu untuk menilai probabilitas seberapa besar keputusan yang telah dibuat akan gagal atau berhasil yang disebabkan karena kesulitan untuk memprediksi kemungkinan yang akan terjadi.
Y Slack Anggaran
Slack anggaran merupakan perbedaan antara anggaran yang dilaporkan dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi terbaik perusahaan.
target anggaran. 5. Hubungan dengan bawahan. 6. Efisiensi menjalankan pekerjaan. 7. Sikap terhadap pekerjaan. 8. Hubungan dengan kelompok staf. 1. Persamaan sistem nilai. 2. Kebanggaan terhadap pekerjaan. 3. Kemampuan adaptasi terhadap pekerjaan. 4. Peluang untuk meningkatkan kinerja. 5. Perubahan dapat menyebabkan meninggalkan organisasi. 6. Ketepatan memilih pekerjaan. 7. Kepedulian terhadap masa depan organisasi. 1. Mengetahui metode kerja terbaik. 2. Informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan. 3. Menilai keputusan yang terbaik. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan. 5. Tindakan dan sikap dalam instansi. 6. Penyesuaian untuk mengatasi perubahan. 7. Tindakan yang dilakukan dalam menyelesaikan tugas. 8. Cara mendapatkan informasi. 9. Memenuhi harapan instansi. 10. Kesulitan mencapai sasaran. 11. Kemampuan dalam melaksanakan tugas. 1. Standar anggaran dapat meningkatkan produktivitas. 2. Pencapaian anggaran. 3. Monitor biaya disebabkan batasan anggaran. 4. Tuntutan pada anggaran. 5. Target anggaran menyebabkan efisiensi.
Interval
Interval
Interval
14
e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013 6. Target anggaran sulit dicapai.
Jenis dan Sumber Data Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang berada di Kota Jambi. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang berada di Kota Jambi yang terdiri dari 12 kantor unit. Dalam penelitian ini seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 48 yang berasal dari 12 kantor unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang berada di Kota Jambi. Validitas dan Realibilitas Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, sehingga kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Untuk itu diperlukan dua macam pengujian yaitu: uji validitas (test of validity) dan uji reliabilitas (test of reliability). Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program software SPSS 17 for windows. Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17 for
windows. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda (multiple linear regression) yaitu suatu model dimana variabel tak bebas tergantung pada dua atau lebih variabel bebas. Persamaannya adalah sebagai berikut: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + e Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang diuji dalam penelitian ini adalah uji multikolinieritas, uji heterokedastisistas dan uji normalitas. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan cara uji simultan (uji F), uji parsial (uji t), koefisien determinasi (R2) dan koefisien determinasi disesuaikan (adjusted R2)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan menyebar 48 kuesioner secara langsung kepada Unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Kota Jambi. Penelitian sejak tanggal pengiriman dan pengumpulan data berlangsung selama kurang lebih 1 bulan. Data kuesioner yang dapat digunakan adalah 44 kuesioner, dari 48 kuesioner yang disebarkan dan 4 kuesioner tidak dapat digunakan karena kuesioner tersebut tidak kembali/hilang.
15
e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Dari pengujian validitas dapat disimpulkan bahwa setiap butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan dari pengujian reliabilitas dapat disimpulkan bahwa kuesioner di dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Hasil Analisis Persamaan Regresi Persamaan regresi yang telah dirumuskan kemudian dengan bantuan program SPSS, dilakukan pengolahan data sehingga didapat persamaan akhir sebagai berikut: Y = 7,021 - 0,160X1 + 0,566X2 + 0,188X3 + 0,029X4 + 0,041X5 Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Data Hasil uji normalitas didapatkan nilai signifikansi dari Uji K-S, Z masingmasing yaitu: residual regresi ganda X1, X2, X3, X4 dan X5 terhadap Y sebesar 0,358. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan taraf signifikansi 5% (0,05). Hal tersebut memberikan gambaran bahwa sebaran data tidak menunjukan penyimpangan dari kurva normalnya, yang berarti bahwa sebaran data telah memenuhi asumsi normalitas. Dengan grafik histogram maupun grafik normal P-Plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal, sedangkan pada grafik normal P-Plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta arah penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas. Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heteroskedastisitas dapat disimpulkan bahwa pada model regresi
tidak terjadi keheterokedastisitan, dengan kata lain pada model regresi terjadi kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Sehingga model regresi ini telah memenuhi asumsi heteroskedastisitas, hal ini menunjukan bahwa variasi data homogen. Uji Multikolinearitas Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas didapat nilai tolerance dari variabel bebas X1, X2, X3, X4 dan X5 mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,10 (10%) yaitu X1: 0,799 (79,9%), X2: 0,728 (72,8%), X3: 0,655 (65,5%), X4: 0,826 (82,6%) dan X5: 0,826 (82,6%) dan nilai Variance Inflantion Factor (VIF) tidak lebih dari 10 yaitu X1: 1,252, X2: 1,374, X3: 1,526, X4: 1,210 dan X5: 1,211. Dengan demikian dapat disimpulkan dalam model regresi tidak terjadi multikolinieritas antara variabel bebas tersebut. Hasil Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F) Pada hasil uji regresi dalam penelitian ini, diketahui uji F sebesar 4,144 dengan tingkat signifikansi 0,004, dimana disyaratkan nilai signifikan F lebih kecil dari 5%. Selanjutnya, membandingkan Fhitung dengan Ftabel dimana jika Fhitung>Ftabel maka secara simultan variabel-variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 0,05, df1 (jumlah variabel-1) atau 6-1=5 dan df2 (n-k-1) atau 44-5-1= 38 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen),
16
e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013
diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,463. Dengan demikian, nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (4,144 >2,463). Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap slack anggaran (Y), sehingga dapat dikatakan Ha1 diterima. Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Penekanan Anggaran, Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan secara parsial terhadap Slack Anggaran Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai thitung -0,847, 1,011, 0,150, 0,321 dan ttabel 2,024, karena thitung > ttabel (-0,847, 1,011, 0,150, 0,321 < 2,024) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha ditolak artinya partisipasi penganggaran, penekanan anggaran, komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan tidak berpengaruh terhadap slack anggaran. Pengaruh Informasi Asimetri secara parsial terhadap Slack Anggaran Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai thitung 3,289, dan ttabel 2,024, karena thitung > ttabel (3,289 > 2,024) sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima artinya informasi asimetri berpengaruh terhadap slack anggaran, nilai thitung positif, artinya pengaruh yang terjadi adalah positif, semakin tinggi informasi asimetri yang dimiliki PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kota Jambi, maka semakin tinggi slack anggarannya. Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Berdasarkan hasil pengolahan data besarnya nilai adjusted R square adalah 0,268, hal ini berarti 26,8% menunjukan bahwa pada variasi slack anggaran yang bisa dijelaskan oleh variabel partisipasi penganggaran, informasi asimetri, penekanan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan, sedangkan sebesar 73,2% dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model penelitian ini. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1).Partisipasi penganggaran, informasi asimetri, penekanan anggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap slack anggaran, 2).Partisipasi penganggaran, penekanan anggaran, komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran, 3).Informasi asimetri secara parsial berpengaruh signifikan terhadap slack anggaran. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini terbatas pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Kota Jambi, sehingga dimungkinkan adanya perbedaan hasil, pembahasan atau kesimpulan untuk objek dan subjek penelitian yang berbeda. Penelitian ini pengukuran slack anggaran hanya ditinjau dari aspek partisipasi penganggaran, informasi asimetri, penekanan anggaran, komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat meninjau dari aspek lain yang belum digunakan dalam
17
e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013
penelitian ini dan hasil penelitian ini sangat bergantung pada kejujuran para responden dalam menjawab kuesioner dan penelitian ini tidak terlepas dari kelemahan yang mungkin saja terjadi dan mempengaruhi hasil penelitian. Saran Peneliti memberi saran untuk peneliti selanjutnya, yaitu responden pada penelitian selanjutnya hendaknya diperluas, tidak hanya dari lingkup pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk di Kota Jambi. Selain itu juga dapat melakukan penelitian di perusahaan yang berbeda dan kota yang berbeda, dan menguji variabel-variabel lain yang diduga mempunyai pengaruh terhadap munculnya slack anggaran, sehingga hasilnya bisa digeneralisasi untuk lingkup yang lebih luas jadi untuk memperkuat validitas eksternal diperlukan penelitian lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA Anthony, Robert N dan Vijay Govindarajan. 2005. Management Control System Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Falikhatun. 2007. Partisipasi Penganggaran terhadap Budgetary Slack dengan Variabel Pemoderasi Ketidakpastian Lingkungan dan Kohesivitas Kelompok. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 6 No. 2. September 2007. Hal. 207-221 Fitri, Yulia. 2006. Senjangan Anggaran: Pengaruh Informasi Asimetri,
Partisipasi Penganggaran dan Komitmen Organisasi (Studi Empiris pada Universitas Swasta di Kota Bandung). Universitas Syiah Kuala: Jurnal Ichsan Gorontalo. Vol. 2 No. 3. Agustus – Oktober 2007. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Latuheru, Belianus Patria. 2005. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Senjangan Anggaran dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Kawasan Industri Maluku). Universitas Kristen Maluku: Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 7 No. 2. November 2005. Hal. 117-130. Minanda, Yulpipa. 2009. Pengaruh Sasaran Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kesenjangan Anggaran Pemerintah Provinsi Sumatra Utara. Universitas Sumatra Utara: Tesis. (Tidak Dipublikasikan). Muhammad, Gamal. 2001. Pengaruh Interaksi Partisipasi Anggaran, Informasi Asimetris dan Penekanan Anggaran terhadap Budget Slack (Studi Kasus pada Samudera Indonesia Group). Universitas Diponegoro: Tesis. (Tidak Dipublikasikan). Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
18
e-Jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013
Novita, Dina dan Iskandar Sam dan Salman Jumaili. 2009. Analisis Pengaruh Partisipasi Anggaran, Informasi Asimetri, Komitmen Organisasi terhadap Budgetary Slack di PDAM Tirta Mayang Kota Jambi. Jurnal Cakrawala Akuntansi. Vol. 1 No. 1. Februari 2009. Hal. 1-10. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta Bandung.
Sujana, I Ketut. 2009. Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Penekanan Anggaran, Komitmen Organisasi, Asimetri Informasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Budgetary Slack pada Hotel-Hotel Berbintang di Kota Denpasar. Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Veronica, Amelia dan Komang Ayu Krisnadewi. 2009. Pengaruh Partisipasi Penganggaran, Penekanan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Kompleksitas Tugas terhadap Slack Anggaran pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Bandung. Universitas Udayana: AUDI Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol.4 No.1. Januari 2009.