FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK STARBUCKS COFFEE DI BEKASI
MELIA IMANITA
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
ii
iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Keputusan Pembelian Produk Starbucks Coffee di Bekasi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, April 2014
Melia Imanita NIM H24100131
iv
ABSTRAK MELIA IMANITA. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Keputusan Pembelian Produk Starbucks Coffee di Bekasi. Dibimbing oleh MA’MUN SARMA. Pertumbuhan pangsa pasar di Indonesia yang semakin meningkat diikuti dengan cermat oleh perusahaan, sehingga banyak perusahaan baru yang mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Salah satu bisnis yang berkembang yaitu bisnis yang bergerak di bidang food and bevarages, seperti gerai kopi. Salah satu gerai kopi yang berada di daerah Bekasi adalah Starbucks Coffee. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik kosumen produk minuman Starbucks Coffee, mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee dan menganalisis pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian meliputi pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis terhadap keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian diperoleh faktor proses psikologis berpengaruh langsung terhadap keputusan pembelian. Kata kunci: Keputusan pembelian, konsumen, regresi linear berganda, Starbucks Coffee. ABSTRACT MELIA IMANITA. Factors which Influence the Consumer for Decision of product Purchasing Starbucks Coffee in Bekasi. Supervised by MA’MUN SARMA. The growth of market share in Indonesia is followed closely by companies, therefore many new companies develop business in Indonesia. One of a growing business that is engaged in the business of food and bevarages is coffee outlets. One coffee shop located in Bekasi area is Starbucks Coffee. The objectives of this study are to identify the characteristics of customers in Starbucks Coffee beverage products, identify product purchase decision process drinks Starbucks Coffee, to analyze the factors that influence purchasing decisions include environmental influence, individual differences and psychological processes on product purchasing decisions to drink Starbucks Coffee. The analytical tool used in this research is descriptive analysis and multiple linear regression analysis. The result showed psychological factors directly influence the process of purchasing decisions. Keyword : Consumers, multiple linear regression, purchasing decision, Starbucks Coffee.
v
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK STARBUCKS COFFEE DI BEKASI
MELIA IMANITA
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
vi
vii
Judul Skripsi : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Keputusan Pembelian Produk Starbucks Coffee di Bekasi Nama : Melia Imanita NIM : H24100131
Disetujui oleh
Dr Ir Ma’mun Sarma, MS, MEc Pembimbing
Diketahui oleh
Dr Mukhamad Najib, STP, MM Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2013 sampai Februari 2014 ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian produk Starbucks Coffee di Bekasi. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Ma’mun Sarma, MS. MEc yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada konsumen Starbucks Coffee di Mall Bekasi memberikan penulis bantuan berupa kerjasama yang baik sehingga penulis bisa melaksanakan penelitian. Ungkapan terima kasih penulis untuk orang tua tercinta (Bapak Human Brillianto dan Ibu Meis Rochani) serta adik tercinta Alim Widyawan, seluruh keluarga, yang teristimewa Angki Yanuar, para sahabat (Wida, Emha, Devi, Ayu, Fikri, Wibi, Mirza, Viana, Marda, Budi, Feby, Bondan dan Sandy) dan temanteman atas doa, kasih sayang, dan dukungannya dalam pembuatan skripsi ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, April 2014
Melia Imanita
ix
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xi
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
3
Manfaat Penelitian
3
Ruang Lingkup Penelitian
3
TINJAUAN PUSTAKA
4
Pengertian Produk dan Jasa
4
Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian
4
Proses Keputusan Pembelian
6
Penelitian Terdahulu
7
METODE
8
Kerangka Penelitian
8
Hipotesis Penelitian
9
Lokasi dan Waktu Penelitian
9
Metode Pengambilan Sampel
9
Metode Pengumpulan Data
10
Analisis Data
11
Uji Validitas Kuesioner
11
Uji Reliabilitas
11
Analisis Deskriptif
11
Analisis Regresi Linear Berganda
12
HASIL DAN PEMBAHASAN
13
Gambaran Umum Starbucks Coffee
13
Karakteristik Responden
14
Analisis Persepsi Konsumen Starbucks Coffee
16
Uji Asumsi Klasik
19
Uji Normalitas
20
Uji Multikolinearitas
20
x
Uji Heteroskedastisitas
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
21
21
Uji F
22
Uji t
23
Persamaan Regresi Linear Berganda
23
Implikasi Manajerial
24
SIMPULAN DAN SARAN
25
DAFTAR PUSTAKA
26
RIWAYAT HIDUP
35
xi
DAFTAR TABEL
1 Data Kedai Kopi Di Daerah Bekasi 2 Data jumlah populasi yang membeli produk minuman Starbucks Coffee di mall Bekasi 3 Jumlah alokasi responden di Mall Bekasi 4 Skala pengukuran 5 Skala penilaian persepsi 6 Karakteristik responden 7 Penilaian konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi 8 Penilaian konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada Perbedaan Individu 9 Penilaian konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada Proses Psikologis 10 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada Pengenalan Kebutuhan 11 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada Pencarian Informasi 12 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada Evaluasi Alternatif 13 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada Keputusan Pembelian 14 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada Evaluasi Pasca Pembelian 15 Hasil uji Multikolinearitas 16 Model summary pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen 17 Hasil Uji F 18 Hasil Uji t
2 9 10 11 12 14 16 16 17 17 18 18 18 19 21 22 22 23
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5
Proses keputusan pembelian Kerangka pemikiran dalam penelitian Struktur Starbucks Indonesia Hasil uji normalitas data penelitian Hasil uji heteroskedastisitas
6 8 13 20 21
DAFTAR LAMPIRAN 1 Kuesioner penelitian 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
28 33
xii
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar barangbarang yang berwujud (Kotler dan Armstrong 2008). Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke pasar untuk dikonsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dari perusahaannya. Pengertian produk menurut Kotler (2002), memiliki pengertian yang luas yaitu segala sesuatu yang ditawarkan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk didalamnya adalah fisik, jasa, orang, tempat, organisasi serta gagasan. Definisi di atas dapat disimpulkan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat memiliki nilai untuk dipasarkan dan untuk dibeli oleh konsumen, dipergunakan atau dikonsumsi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Sebagai salah satu negara berkembang di dunia, menjadikan Indonesia sebagai pasar yang besar untuk dimasuki perusahaan yang ingin memperkenalkan dan memasarkan produknya. Persaingan yang semakin tinggi menuntut adanya keunggulan bersaing yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Para pelaku bisnis khususnya di bidang industri minuman tertarik untuk memasarkan produknya, tidak hanya meningkatnya minat beli tetapi pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi membuat para pelaku bisnis berani mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Pertumbuhan pangsa pasar di Indonesia yang semakin meningkat diikuti dengan cermat oleh perusahaan, sehingga banyak perusahaan baru yang mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Salah satu bisnis yang berkembang yaitu bisnis yang bergerak di bidang food and bevarages, seperti gerai kopi. Pada masa sekarang ini, minum kopi di gerai kopi telah menjadi kebiasaan (lifestyle) masyarakat Indonesia. Konsumen tidak hanya untuk sekedar minum kopi, tetapi biasanya gerai kopi juga menjadi tujuan beberapa kalangan untuk melakukan kegiatan tertentu, seperti bertemu klien, sebagai tempat untuk meeting point, berkumpul dan berdiskusi dengan teman-teman dan untuk belajar kelompok bagi kalangan mahasiswa. Salah satu kota yang berada dekat dengan ibu Kota Indonesia, Jakarta adalah Bekasi. Banyaknya gerai kopi yang membuka cabangnya di Kota Bekasi dan diikuti juga dengan gaya hidup masyarakat Bekasi yang cenderung konsumtif, membuat banyaknya gerai kopi yang baru membuka gerainya di kota Bekasi. Salah satu gerai kopi terkenal yang berasal dari Amerika yang membuka tiga cabangnya sekaligus di Kota Bekasi adalah Starbucks Coffee. Banyaknya konsumen yang memilih produk Starbucks Coffee selain karena citra produknya, Starbucks Coffee juga memiliki rasa yang khas pada setiap rasa minumannya sehingga dapat membedakannya dengan produk lain. Berikut data jumlah perusahaan yang bergerak di bidang gerai kopi yang berada di kota Bekasi, disajikan pada Tabel 1.
2
Tabel 1 Data Gerai Kopi Di Kota Bekasi Nama Kedai Country of Lokasi Kopi Origin Starbucks Metropolitan Mall, Grand Metropolitan, Coffee Amerika Grand Galaxy Park The Coffee Summarecon Mall Bekasi, Grand Bean & Tea Amerika Metropolitan Leaf Bengawan Solo Indonesia Summarecon Mall Bekasi Coffee Metropolitan Mall, Grand Metropolitan, Grand Galaxy Park,Mega Bekasi, Bekasi J-CO Indonesia Square Grand Metropolitan,Summarecon Mall Excelso Indonesia Bekasi Sumber : Data Primer (2013)
Berdasarkan data di atas terlihat bahwa jumlah gerai kopi di Indonesia terutama di kota Bekasi relatif banyak. Konsumsi kopi di Indonesia mengalami kenaikan rata-rata sekitar 3% setiap tahunnya, lebih tinggi dibanding pertumbuhan konsumsi kopi dunia yang rata-rata sekitar 2%. Hal tersebut menjadi peluang bagi industri pengolahan kopi di Indonesia (Kemenperin 2009). Dengan banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang minuman kopi dan konsumsi kopi yang terus meningkat, menjadikan konsumen menentukan pilihannya secara luas untuk produk yang mereka sukai. Banyaknya gerai kopi terkenal yang di buka di Bekasi membuat banyaknya konsumen untuk menentukan pilihannya dalam memilih produk minuman. Konsumen bebas memilih produk yang dibutuhkan atau diinginkan, pasar sebagai pihak yang menawarkan berbagai produk kepada konsumen (Goenadhi 2011). Salah satu cara agar konsumen tetap memilih produk minuman tertentu adalah dengan membuat perbedaan antara produk dengan produk sejenis atau yang menjadi pengganti. Salah satu gerai kopi yang berada di Kota Bekasi adalah Starbucks Coffee. Starbucks Coffee adalah sebuah jaringan gerai kopi dari Amerika Serikat yang berpusat di Seattle, Washington, USA (United State of America) dikenal sebagai tempat bersosialisasi terutama bagi masyarakat urban. Berdasarkan latar belakang seperti dijelaskan sebelumnya, penelitian ini akan membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah dari penelitian ini antara lain: 1. Bagaimana karakteristik konsumen produk minuman Starbucks Coffee? 2. Bagaimana proses pengambilan keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee ?
3
3. Bagaimana pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian meliputi pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis terhadap keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee? Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini antara lain: 1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen produk minuman Starbucks Coffee 2. Mengidentifikasi proses pengambilan keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee 3. Menganalisis pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian meliputi pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis terhadap keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan : 1. Bagi Perusahaan : Dengan penelitian ini diharapkan perusahaan dapat mengetahui langkahlangkah apa saja yang harus diambil untuk mempertahankan dan memperluas pangsa pasar untuk produknya kepada masyarakat. 2. Bagi Akademisi : Penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan bahan bacaan atau referensi dan menambah pengetahuan pembaca tentang faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini membahas karakteristik konsumen produk minuman Starbucks Coffee, mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee, serta pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian meliputi pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis terhadap keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee terutama mengkhususkan untuk konsumen yang melakukan pembelian di Starbucks Coffee kota Bekasi.
4
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Produk dan Jasa Produk sebagai salah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar barangbarang yang berwujud (tangiable). Dalam arti luas, produk meliputi objek-objek fisik, jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran entitas-entitas ini. Produk adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar (Kotler dan Armstrong 2008). Jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual dan pada dasarnya tak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan akan sesuatu (Kotler dan Armstrong 2008). Dalam bauran pemasaran, perusahaan yang menyediakan produk dan jasa seperti restoran dan gerai kopi, ada unsur-unsur atau elemen yang menjadi dasar pertimbangan perusahaan dalam pengambilan keputusan dalam pembuatan strategi komunikasi pemasaran, yaitu 7P (Product, Place, Promotion, Price, People, Process dan Physical Environment). Bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan perusahaannya, maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan satu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar (Kotler dan Keller 2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Menurut Engel dkk (1994), bervariasinya proses keputusan pembelian konsumen ditentukan oleh faktor pengaruh lingkungan, perbedaan individu, serta proses psikologis. 1) Pengaruh Lingkungan : a) Budaya Menurut Engel dkk (1994), budaya mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan simbol-simbol lain yang bermakna membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat. Produk dan jasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi budaya, karena produk mampu membawa pesan makna budaya itu sendiri. Budaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam tiga faktor, yaitu (i) budaya yang mempengaruhi struktur konsumsi, (ii) budaya yang mempengaruhi bagaimana individu mengambil keputusan, (iii) budaya adalah peubah utama dalam penciptaan dan komunikasi makna dari sebuah produk. b) Kelas Sosial Menurut Engel dkk (1994), kelas sosial adalah pembagian individu di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. Ukuran-ukuran yang biasa digunakan untuk menggolongkan masyarakat adalah pendapatan, pendidikan, pekerjaan, kekayaan dan sebagainya. Kelas sosial dapat menunjukkan preferensi produk dan pemilihan merek yang berbeda-beda dalam berbagai kategori produk. c) Pengaruh Pribadi Faktor ini memiliki pengaruh peranan penting dalam pengambil keputusan konsumen, khususnya jika ada keterlibatan yang tinggi dan risiko
5
yang dirasakan dari suatu atau produk pilihan. Pengaruh ini berasal dari kelompok acuan dan pemimpin opini. Kelompok acuan adalah orang-orang yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Sedangkan pemimpin opini adalah orang dapat dipercaya dan berpengaruh, serta dianggap sebagai sumber informasi mengenai pembelian dan pemakaian produk tertentu. d) Keluarga Keluarga menjadi daya tarik para pemasar, karena keluargamemiliki pengaruh yang besar kepada konsumen. Anggota keluarga saling mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian dan konsumsi suatu produk. Masing-masing anggota keluarga memiliki peranan penting mencakup pemberi pengaruh, pengambilan keputusan, pembeli dan pemakai. e) Pengaruh Situasi Pengaruh situasi ini dapat timbul dari lingkungan fisik (lokasi, tata ruang, suara, warna), lingkungan sosial (orang lain), waktu (momen), tugas (tujuan dan sasaran pembelian) dan keadaan emosional (suasana hati dan kondisi situasional konsumen). 2) Perbedaan Individu a) Sumber Daya Konsumen Konsumen membawa tiga sumber daya ke dalam situasi pengambilan keputusan, yaitu sumber daya ekonomi (pendapatan dan kekayaan), sumber daya temporal (waktu) dan sumber daya kognitif (kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi). Umumnya terdapat keterbatasan yang jelas pada ketersediaan masing-masing, sehingga memerlukan semacam alokasi yang cermat. b) Motivasi dan keterlibatan Kebutuhan adalah peubah utama dalam motivasi. Bila kebutuhan dipenuhi akan menimbulkan adanya motivasi, yaitu dorongan dalam diri seseorang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya yang diarahkan pada tujuan memperoleh kepuasan. Keterlibatan mengacu pada tingkat relevansi yang disadari dalam tindakan pembelian dan konsumsi. c) Pengetahuan Menurut Engel dkk (1994), pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai bermacam produk dan jasa, pengetahuan yang terkait dengan produk dan jasa tersebut, serta informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Pengetahuan individu konsumen dapat dikelompokkan atas tiga kategori, yaitu pengetahuan produk mencakup atribut produk dan kepercayaan merek, pengetahuan tentang proses pembelian (di mana membeli dan kapan membeli) dan pengetahuan tentang penggunaan (dari ingatan konsumen dan iklan). d) Sikap Sikap memainkan peranan utama dalam membentuk perilaku. Dalam memutuskan merek apa yang akan dibeli, toko mana untuk dijadikan langganan, konsumen secara khas memilih merek atau toko yang dievaluasi secara paling menguntungkan menurutnya. Sikap seseorang adalah tanggapan yang dibentuk terhadap rangsangan lingkungan yang mempengaruhinya. Sikap ini dibentuk berdasarkan pandangan konsumen terhadap produk dan proses
6
belajar yang diperolehnya dari pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain. e) Kepribadian, Gaya Hidup dan Demografi Menurut Engel dkk (1994), kepribadian dan gaya hidup merupakan peubah-peubah yang menyebabkan perbedaan dalam konsumsi produk dan preferensi merek. Kepribadian didefinisikan sebagai respons yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Sedangkan gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan mengahbiskan waktu, serta uang. Gaya hidup adalah fungsi motivasi konsumen dan pembelajaran sebelumnya, kelas sosial, demografi dan peubah lainnya. Selain itu perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor demografi seperti usia, tingakat pendidikan, pekerjaan, pendidikan dan lain-lain. 3) Proses Psikologis Menurut Engel dkk (1994), proses psikologis mempunyai pengaruh cukup besar dalam membentuk motivasi dan perilaku konsumen. Ada tiga cara yang membentuk semua aspek motivasi dan perilaku konsumen, yaitu : a) Pemprosesan Informasi Pemprosesan informasi mengacu pada proses suatu stimulu diterima, ditafsirkan dan disimpan dalam ingatan, serta belakangan diambil kembali. b) Pembelajaran Pembelajaran dapat dipandang sebagai proses di mana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap dan perilaku. Definisi ini mencerminkan posisi dua aliran pikiran utama mengenai pembelajaran. Satu perspektif mengenai pembelajaran dikenal sebagai pendekatan kognitif, pembelajaran dicerminkan melalui perubahan pengetahuan. Perspektif lainnya adalah pendekatan behaviorisme yaitu pembelajaran dengan perilaku yang dapat diamati. c) Perubahan Sikap dan Perilaku Sikap konsumen akan mengalami perubahan dalam pengambilan keputusan pembelian, setelah mendapatkan informasi dan pembelajaran akan suatu produk. Tahap ini akan menentukan produk mana yang akan konsumen konsumsi. Proses Keputusan Pembelian Pengenalan kebutuhan Pencarian informasi Evaluasi alternatif Keputusan pembelian Perilaku pasca pembelian Gambar 1 Proses keputusan pembelian (Kotler dan Armstrong 2008)
7
Gambar 1 memperlihatkan bahwa proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian sesungguhnya dan berlanjut dalam waktu yang lama setelah pembelian (Kotler 2008). Penelitian Terdahulu Graha (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktot-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kecap Manis Merk ABC”. Metode penelitian ini menggunakan teknik sampling yaitu teknik non probability sampling dengan metode accidental sampling. Data diperoleh dari kuesioner yang kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda. Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa ketiga variabel independen yang diteliti terbukti secara signifikan mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian. Kemudian melalui uji F dapat diketahui bahwa variabel kesadaran merk, kualitas produk dan strategi promosi layak untuk menguji variabel dependen (keputusan pembelian). Kurniawan (2011) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Trust in a Brand terhadap Loyalitas Pelanggan studi pada Starbucks Coffee di Semarang”. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 60 responden. Dalam penelitian ini cara pengambilan sampel menggunakan accidental sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan memberikan kuesioner untuk diisi kepada para konsumen yang membeli di Starbucks Coffee kota Semarang. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh variabel baik merek itu sendiri (brand characteristic), perusahaan pembuat merek (company characteristic) dan konsumen (consumer-brand characteristic) berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyalty. Ahmad (2009) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Komunikasi Pemasaran terhadap Kepuasan Konsumen pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahabat Langkat”. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 75 responden. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil perhitungan menunjukkan kualitas Pelayanan dan komunikasi Pemasaran secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Konsumen. Secara parsial menunjukkan ada pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen, sedangkan komunikasi pemasaran secara statistik signifikan pengaruhnya terhadap Kepuasan Konsumen Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu ada pada perusahaan dan produk yang diteliti. Meskipun pada beberapa penelitian terdahulu menggunakan alat analisis yang sama, namun terlihat perbedaan dari perusahaan atau tempat. Penelitian ini juga berimplikasi manajerial berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan variabel-variabel faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian meliputi pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis terhadap keputusan pembelian berdasarkan pengaruh secara simultan dan parsial dengan menggunakan regresi linear berganda.
8
METODE
Kerangka Penelitian Penelitian ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee. Penelitian ini diawali dengan identifikasi konsumen berdasarkan karakteristik konsumen, mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian dan menganalisis variabelvariabel faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian (X) meliputi pengaruh lingkungan (X1), perbedaan individu (X2), proses psikologis (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). Kuesioner yang telah diberikan kepada responden akan menghasilkan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee. Dengan menggunakan alat analisis regresi linear berganda dengan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Service Solution) maka dapat menghasilkan variabel X yang paling mempengaruhi keputusan pembelian. Gambar kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2. Starbucks Coffee
Konsumen di Mall Bekasi
Keputusan Pembelian
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Karakteristik Konsumen
Pengaruh Lingkungan (X1)
Perbedaan Individu (X2)
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Proses Psikologis (X3)
Karakteristik : Jenis Kelamin Usia Status menikah Pendidikan terakhir Pekerjaan Pendapatan per bulan Pengeluaran per bulan
Analisis Deskriptif
Analisis Regresi Linear Berganda
Mengidentifikasi pengaruh faktor keputusan pembelian yang mempengaruhi keputusan pembelian
Gambar 2 Kerangka pemikiran dalam penelitian
Keputusan Pembelian (Y)
9
Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara yang menyatakan adanya pengaruh antara variabel-variabel penelitian. Adapun hipotesis yang dirancang dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1.0: Tidak adanya pengaruh variabel X1 (pengaruh lingkungan) terhadap (keputusan pembelian). H1.1: Adanya pengaruh variabel X1 (pengaruh lingkungan) terhadap Y (keputusan pembelian). H2.0: Tidak adanya pengaruh variabel X2 (perbedaan individu) terhadap Y (keputusan pembelian). H2.1: Adanya pengaruh variabel X2 (perbedaan individu) terhadap Y (keputusan pembelian). H3.0: Tidak adanya pengaruh variabel X3 (proses psikologis) terhadap Y (keputusan pembelian). H3.1: Adanya pengaruh variabel X3 (proses psikologis) terhadap Y (keputusan pembelian). Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Keputusan Pembelian Produk Starbucks Coffee” ini dilaksanakan di Starbucks Coffe yang berada di Mall-mall di Kota Bekasi, Indonesia. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan kemudahan dalam menjangkau lokasi sehingga penelitian dapat lebih cepat untuk dipantau dan dikontrol. Penelitian dilaksanakan selama bulan Desember 2013 – Februari 2014. Metode Pengambilan Sampel Penelitian ini responden yang ditetapkan adalah pengunjung konsumen Starbucks Coffee yang melakukan pembelian di Mall - mall di Kota Bekasi. Penentuan jumlah sampel atau responden ditentukan berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Slovin (Umar 2005), yaitu : n= ………………………………………………………………..(1) Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi e = Nilai kritis yang digunakan (10%) Tabel 2 Data jumlah pengunjung yang membeli produk minuman Starbucks Coffee di mall Bekasi Nama Mall Jumlah pengunjung perbulan (orang) Metropolitan Mall 900 Grand Metropolitan Mall 950 Grand Galaxy Park 800 Jumlah 2650 orang Sumber : Data diolah (2014)
10
Maka berdasarkan rumus Slovin dengan tingkat kesalahan sebesar 10%, didapat jumlah responden sebanyak 100 responden dengan perhitungan sebagai berikut : ………………………………………………….(2) Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik quota sampling. Quota sampling adalah teknik sampling non probabilitas, responden yang akan dipilih adalah orang-orang yang diperkirakan dapat menjawab semua pertanyaan dalam kuesioner (Umar 2013). Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mengetahui jumlah responden masing-masing mall agar respondennya terwakili secara proporsional, sebagaimana disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Jumlah alokasi responden di Mall Bekasi Nama Mall Jumlah Bobot Pengunjung Metropolitan Mall 900 0,34 Grand Metropolitan 950 0,36 Mall Grand Galaxy Park 800 0,30 Jumlah 2650 1
Jumlah Responden 34 36 30 100
Sumber : Data diolah (2014)
Keterangan : Kolom 3 = Kolom 4 = kolom 3 x 100 Kriteria konsumen yang akan dijadikan responden pada penelitian ini yaitu responden yang pernah melakukan pembelian produk di Starbucks Coffee di mall Bekasi dan usia responden lebih dari 17 tahun, diyakini pada usia tersebut konsumen dapat mengambil keputusan untuk melakukan pembelian sendiri. Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan adalah melalui wawancara kuesioner kepada konsumen yang melakukan pembelian minuman Starbucks coffee di Mall Bekasi selaku responden penelitian. Kuesioner yang diberikan kepada responden berisikan pertanyaan tertutup dan terbuka, pertanyaan tertutup adalah alternatif jawaban yang telah disediakan (responden memilih alternatif jawaban yang paling sesuai) sedangkan pertanyaan terbuka yaitu responden bebas memberikan jawabannya. Kuesioner selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Data sekunder diperoleh dari studi literatur berbagai buku, internet, majalah, jurnal ilmiah, laporan terdahulu serta dari berbagai sumber – sumber lain yang relevan.
11
Analisis Data Uji Validitas Kuesioner Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur (kuesioner) dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah kuesioner yang telah dibuat tentunya harus dapat mengukur apa yang ingin diukurnya. Data yang terkumpul harusnya adalah data yang valid. Uji validitas dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 30 orang pertama (n= 30). Suatu skala pengukuran dapat dikatakan valid > ). Pengujian apabila nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel validitas dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2007. Uji validitas dilakukan terhadap 30 responden. Pada penelitian ini r-tabel yang digunakan adalah sebesar 0,361 dengan tingkat kesalahan 5%. Teknis analisis yang digunakan adalah korelasi product moment, yakni menghitung korelasi antar masing-masing pertanyaan dengan skor total (Umar 2005). Hasil uji validitas kuesioner pada penelitian ini menyatakan bahwa kuesioner sudah valid karena nilai dari r hitung > r tabel (0,361). Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Uji Reliabilitas Setalah alat ukur dinyatakan sahih, maka tahap selanjutnya reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur harus memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang konsisten. Uji realibilitas dilakukan terhadap 30 responden dimana reliabilitas variabel dikatakan baik apabila memiliki nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,60. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Analisis Deskriptif Faktor-faktor yang tidak dianalisis secara statistik dianalisa secara deskriptif. Analisis deskriptif merupakan metode yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami dalam bentuk informasi yang ringkas. Analisis ini digunakan untuk karakteristik responden yang membeli produk minuman Starbucks Coffee. Selain itu, analisis deskriptif juga digunakan untuk penilaian persepsi responden terhadap variabel yang diujikan. Analisis persepsi digunakan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan pembelian. Data yang diperoleh melalui kuesioner dengan menggunakan empat skala Likert dalam bentuk interval untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Skala Pengukuran Keterangan (Pilihan) Sangat Tidak Setuju/ Sangat Tidak Mempengaruhi Tidak Setuju/ Tidak Mempengaruhi Setuju/ Mempengaruhi Sangat Setuju/ Sangat Mempengaruhi Sumber : Data diolah (2014)
Skor 1 2 3 4
12
Penilaian menggunakan empat skala Likert yang memiliki rentang nilai sebagai berikut:
Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh interval penilaian yang ditunjukkan pada Tabel 5 di bawah ini. Tabel 5 Skala penilaian persepsi Interval 1 - 1,75 1,75 - 2,50 2,50 - 3,25 3,25 - 4,00
Skala Sangat Tidak Setuju/ Sangat Tidak Mempengaruhi Tidak Setuju/ Tidak Mempengaruhi Setuju/ Mempengaruhi Sangat Setuju/ Sangat Mempengaruhi
Sumber : Data diolah (2014)
Skala penilaian persepsi ini digunakan untuk menilai pertanyaan pertanyaan pada kuesioner yang digunakan dalam penelitian menurut persepsi konsumen. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda yaitu suatu metode yang digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dari pengaruh yang terjadi antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Model analisis regresi linear berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut terbebas dari asumsi klasik, yaitu terbebas uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Analisis regresi dilakukan terhadap model lebih dari satu variabel independen, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan Uji F dan Uji t. Uji F untuk menunjukkan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji t untuk menunjukkan seberapa jauh variabel independen dalam menerangkan variabel dependen secara terpisah atau parsial. Pada penelitian ini, analisis regresi menggunakan alat bantu program software SPSS for windows untuk mempermudah proses pengolahan data-data penelitian. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini disusun dalam persamaan berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3………………………………………………………………………………….(4) Keterangan: Y : Keputusan pembelian X1 : Pengaruh lingkungan X2 : Perbedaan individu
13
X3 a b1,b2,b3
: Proses psikologis : Konstanta : Koefisien regresi HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Starbucks Coffee Starbucks adalah sebuah jaringan gerai kopi dari Amerika Serikat yang dikenal sebagai tempat bersosialisasi terutama bagi masyarakat urban. Perusahaan ini berpusat di Seattle, Washington. Ide nama akan brand Starbucks Coffee ini berasal dari sebuah karya sastra. Salah satu pemiliknya terdahulu sangat menyukai karya sastra Moby Dick dan di dalam karya sastra itu terdapat seorang kelasi kelas satu yang bernama Starbucks. Dari karya sastra inilah nama Starbucks diperoleh karena dapat membangkitkan romantika tentang lautan bebas dan tradisi berlayar di lautan dari pedagang kopi yang terdahulu. Starbucks mulai beroperasi pada tahun 1971 di pusat perdagangan Seattle dengan tujuan untuk menyediakan kopi untuk sejumlah restaurant dan bar di sekitarnya dengan berbendera Starbucks Coffee Company. Starbucks membuka store pertama di lokasi Seattle’s Pike Place Market Amerika Serikat. Pada tahun 1982, Howard Schultz bergabung dengan Starbucks sebagai Direktur Retail dan Pemasaran. Pada tahun1984, Schultz berhasil meyakinkan pemberi dana Starbucks untuk mencoba pembangunan gerai baru yang berlokasi di belahan lain dari kota Seattle. Pada tahun berikutnya Starbucks memperkenalkan beberapa jenis minuman kopi. Starbucks Coffee Indonesia dikelola oleh PT Sari Coffee Indonesia yang merupakan salah satu dari anak perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP). Secara resmi Starbucks Coffee pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 2001. Saat ini PT Sari Coffee Indonesia telah memiliki 152 gerai di 10 kota besar di Indonesia. Anthony Cottan adalah Direktur PT Sari Coffee Indonesia (Starbucks Indonesia). Beliau terus melebarkan sayap Starbucks Coffee ke seluruh Indonesia. Gambar 3 merupakan struktur organisasi pada Starbucks Coffee. General Manager
District Manager Store Manager
Store Manager
Store Manager
Asistant Manager Shift Supervisor Barista Gambar 3 Struktur Starbucks Indonesia PT Sari Coffee Indonesia
14
Karakteristik Konsumen Responden dalam penelitian ini adalah Konsumen Starbucks Coffee di Kota Bekasi. Responden yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin, usia, status pernikahan, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan per bulan dan pengeluaran per bulan. Melalui identifikasi karakteristik responden ini, kita dapat mengetahui berbagai macam karakteristik yang dimiliki oleh responden. Untuk memperjelas karakteristik responden yang dimaksud, maka disajikan pada Tabel 6 mengenai responden seperti dijelaskan sebagai berikut ini. Tabel 6 Karakteristik responden No Karakteristik Responden 1 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 2 Usia Responden (tahun) 17-24 25-32 33-40 > 40 3 Status Pernikahan Menikah Belum Menikah 4 Pendidikan Terakhir SD/SLTP SMU/SMK Diploma S1 S2 S3 5 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa Pegawai Negeri Sipil Pegawai BUMN Pegawai Swasta Wiraswasta/Pengusaha Ibu Rumah Tangga Pensiunan Lainnya 6 Pendapatan per bulan ≤ Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 - Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 - Rp 6.000.000 Rp 6.000.000 - Rp 12.000.000 > Rp 12.000.0000 7 Pengeluaran per bulan ≤ Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 - Rp 3.000.000
Jumlah (orang)
Persentase (%)
61 39
61% 39%
38 13 6 43
38% 13% 6% 43%
58 42
58% 42%
0 28 6 46 19 1
0% 28% 6% 46% 19% 1%
29 8 9 38 8 5 1 2
29% 8% 9% 38% 8% 5% 1% 2%
3 25 15 25 32
3% 25% 15% 25% 32%
7 25
7% 25%
15
Lanjutan Tabel 6 No Karakteristik Responden Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 - Rp 8.000.000 ≥ Rp 8.000.0000
Jumlah 15 21 32
Frekuensi 15% 21% 32%
Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 61 orang dengan persentase 61 %. Responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 39 orang dengan persentase 39 %. Angka tersebut menggambarkan bahwa konsumen Starbucks Coffee di kota Bekasi di dominasi oleh laki-laki. Tabel 6 menunjukkan bahwa usia responden konsumen Starbucks Coffee di kota Bekasi mayoritas berusia > 40 tahun sebanyak 43 orang dengan persentase 43 %. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pengunjung atau konsumen Starbucks Coffee adalah pengunjung yang berusia > 40 tahun yang telah memiliki pekerjaan tetap dan berpenghasilan tetap. Hasil observasi menemukan bahwa Starbucks dianggap sebagai tempat nongkrong dan tempat meeting andalan bagi sebagian konsumen. Tabel 6 menunjukkan bahwa status pernikahan responden teridentifikasi sebanyak 58 orang dengan persentase 58 % telah menikah. Hal ini menggambarkan bahwa pengunjung Starbucks Coffee rata-rata telah berstatus menikah. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan mayoritas adalah berpendidikan sarjana S1 sebanyak 46 orang dengan persentase 46 %. Berdasarkan observasi selama penelitian, dikatakan bahwa pengunjung Starbucks Coffee sebagian besar telah menyelesaikan studi di bangku kuliah. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan diperoleh hasil bahwa konsumen Starbucks Coffee didominasi oleh pegawai swasta sebanyak 38 orang dengan persentase 38 %. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan sebagai pegawai swasta lebih sering mengunjungi Starbucks Coffee dibandingkan dengan pekerjaan lain. Berdasarkan pendapatan per bulan, Tabel 6 menunjukkan bahwa responden yang mendominasi adalah yang berpendapatan sebesar lebih dari Rp 12.000.000 sebanyak 32 orang dengan persentase 32 %. Dapat dilihat bahwa konsumen yang berkunjung di Starbucks Coffee adalah kalangan menengah ke atas. Berdasarkan pengeluaran per bulan, Tabel 6 menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran perbulan pengunjung yang membeli produk Starbucks Coffee di dominasi oleh responden yang melakukan belanja atau pengeluaran per bulan lebih dari Rp 8.000.000 sebanyak 32 orang dengan persentase 32 %. Harga produk minuman Starbucks Coffee yang cukup tinggi, membuat hanya kalangan tertentu yang membeli produk minuman Starbucks.
16
Analisis Persepsi Konsumen Starbucks Coffee Analisis persepsi konsumen merupakan penilaian hasil kuesioner terhadap 100 responden yang merupakan pelanggan Starbucks Coffee di Kota Bekasi. Dalam penelitian ini menggunakan variabel – variabel faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan keputusan pembelian. Variabel independen adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian (X) yang memiliki tiga indikator utama yaitu pengaruh lingkungan (X1) , perbedaan individu (X2) dan proses psikologis (X3). Variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah keputusan pembelian, pada penelitian ini peneliti ingin melihat faktorfaktor yang mempengaruhi keputusan dan proses keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee melalui analisis persepsi konsumen. Penilaian terhadap pertanyaan pada setiap pertanyaan kuesioner tersebut ditunjukkan pada Tabel 7 di bawah ini. Tabel 7 Penilaian konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada Pengaruh Lingkungan No Indikator Rataan Skor Keterangan Mengikuti perkembangan 2,84 Mempengaruhi 1 budaya 2 Pengaruh teman 3,09 Mempengaruhi 3 Pekerjaan 2,97 Mempengaruhi Bahan baku dan rasa minuman 3,41 Sangat 4 yang khas mempengaruhi 5 Pengaruh anggota keluarga 2,87 Mempengaruhi 6 Berlokasi di mall 3,2 Mempengaruhi 7 Fasilitas penunjang 3,49 Sangat mempengaruhi Rataan 3,12 Mempengaruhi Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa pengaruh lingkungan sangat dipengaruhi oleh fasilitas penunjang yang memiliki nilai tertinggi sebesar 3,49 di antara indikator yang lain. Hal ini dikarenakan fasilitas penunjang yang dimiliki oleh gerai Starbucks Coffee dapat memanjakan konsumennya dengan menyediakan free wifi, tempat nyaman, dan musik. Tabel 8 Penilaian konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada Perbedaan Individu No Indikator Rataan Skor Keterangan 1 Pendapatan 3 Mempengaruhi 2 Keinginan untuk membeli 3,22 Mempengaruhi 3 Pengetahuan menu minuman 2,89 Mempengaruhi 4 Kemasan minuman menarik 3,18 Mempengaruhi 5 Potongan harga (diskon) 2,96 Mempengaruhi 6 Gaya hidup 3,00 Mempengaruhi Rataan 3,04 Mempengaruhi Sumber : Data diolah (2014)
17
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa perbedaan individu sangat dipengaruhi oleh keinginan untuk membeli yang memiliki nilai tertinggi sebesar 3,22 di antara indikator yang lain. Hal tersebut yang membuat konsumen memutuskan untuk membeli dan meminum produk Starbucks Coffee. Tabel 9 Penilaian konsumen terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pada Proses Psikologis No Indikator Rataan Skor Keterangan 1 Media promosi 3,07 Mempengaruhi 2 Variasi jenis minuman 3,2 Mempengaruhi 3 Keyakinan terhadap rasa 3,34 Sangat yang khas mempengaruhi 4 Citra merek 3,33 Sangat mempengaruhi Rataan 3,24 Mempengaruhi Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa proses psikologis sangat dipengaruhi oleh keyakinan terhadap rasa yang khas dengan nilai tertinggi sebesar 3,34 di antara indikator yang lain. Hal ini dikarenakan produk minuman Starbucks Coffee memiliki rasa yang khas sehingga konsumen memutuskan untuk membeli produk minuman Starbucks Coffee. Tabel 10 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada Pengenalan Kebutuhan No Indikator Rataan Skor Keterangan 1 Motivasi berkunjung karena 3.29 Sangat setuju ingin membeli minuman dengan rasa yang khas 2 Motivasi terpengaruh media 2,93 Setuju promosi 3 Manfaat sebagai pemuas 3,25 Setuju kebutuhan minuman 4 Manfaat sebagai pemenuhan 2,9 Setuju hobby Rataan 3,09 Setuju Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa pengenalan kebutuhan sangat dipengaruhi oleh motivasi berkunjung karena ingin membeli minuman dengan rasa yang khas dengan nilai tertinggi sebesar 3,29 di antara indikator yang lain. Hal ini membuat konsumen termotivasi untuk membeli produk Starbucks Coffee karena produk tersebut memiliki rasa yang khas dibandingkan dengan produk lain.
18
Tabel 11 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada Pencarian Informasi No Indikator Rataan Skor Keterangan 1 Memperoleh informasi melalui 2,79 Setuju anggota keluarga 2 Memperoleh informasi melalui 3,12 Setuju teman dekat 3 Memperoleh informasi 3,26 Sangat setuju melalui media promosi Rataan 3,06 Setuju Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa pencarian informasi sangat dipengaruhi oleh memperoleh informasi melalui media promosi dengan nilai tertinggi sebesar 3,26 di antara indikator yang lain, sebagian besar konsumen mengetahui produk Starbucks Coffee melalui media promosi seperti internet, iklan dan logo. Tabel 12 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada Evaluasi Alternatif No Indikator Rataan Skor Keterangan 1 Evaluasi kepopuleran produk 3,41 Sangat setuju dan Citra merek dalam membeli produk minuman 2 Evaluasi rasa minuman yang 3,47 Sangat setuju khas dalam membeli produk minuman 3 Evaluasi tempat yang 3,54 Sangat setuju nyaman dalam membeli produk minuman Rataan 3,47 Sangat setuju Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa evaluasi alternatif sangat dipengaruhi oleh evaluasi tempat yang nyaman dalam membeli produk minuman dengan nilai tertinggi sebesar 3,54 di antara indikator yang lain. Konsumen yang memutuskan untuk membeli produk Starbucks Coffee, karena gerai tersebut mempunyai tempat yang memiliki design dan interior yang membuat konsumennya nyaman untuk membeli produk di gerai tersebut. Tabel 13 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada Keputusan Pembelian No Indikator Rataan Skor Keterangan 1 Keputusan jenis minuman yang 3,37 Sangat setuju ditawarkan bervariasi 2 Keputusan menjadi kebiasaan 2,73 Setuju dalam membeli produk minuman
19
Lanjutan Tabel 13 No Indikator 3 Keputusan fasilitas penunjang yang disediakan 4 Keputusan membeli pada hari libur 5 Keputusan membeli dengan keluarga Rataan
Rataan Skor 3,47
Keterangan Sangat setuju
3,07
Setuju
3,08
Setuju
3,14
Setuju
Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh keputusan fasilitas penunjang yang disediakan dengan nilai tertinggi sebesar 3,47 di antara indikator yang lain. Tabel 14 Penilaian konsumen terhadap proses keputusan pembelian pada Evaluasi Pasca Pembelian No Indikator Rataan Skor Keterangan 1 Merasa puas setelah membeli 3,4 Sangat setuju minuman 2 Akan merekomendasikan 3,12 Setuju kepada orang lain 3 Akan tetap memilih apabila 2,93 Setuju mengalami kenaikan harga 4 Harga relatif terjangkau 2,94 Setuju 5 Keunggulan kepopuleran 3,36 Sangat setuju produk dan citra merek 6 Keunggulan bahan baku dan 3,4 Sangat setuju rasa minuman yang khas Rataan 3,19 Setuju Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan penilaian persepsi konsumen di atas diketahui bahwa evaluasi pasca pembelian sangat di pengaruhi oleh dua indikator yaitu merasa puas setelah membeli minuman dan keunggulan bahan baku dengan nilai tertinggi sebesar dengan nilai sebesar 3,4 di antara indikator yang lain. Konsumen Starbucks Coffee merasa puas setalah membeli produk tersebut, hal ini dikarenakan produk tersebut memiliki bahan baku yang khas yang membuat rasa minuman produk tersebut berbeda. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik regresi merupakan uji prasyarat jika menggunakan analisis linear untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu analisis regresi. Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik agar hasil regresi yang digunakan untuk memprediksi variabel terkait tidak
20
membias (Sigilipu 2013). Adapun uji asumsi klasik yang digunakan yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Uji Normalitas Uji normalitas merupakan suatu bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data. Tujuan dari pengujian normalitas adalah untuk mengetahui apakah data yang diambil adalah data penelitian masing-masing variabel telah terdistribusi normal atau tidak. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat sebaran standarized pada kurva P-P plots, bila standarized residual berada pada kisaran garis normal maka data mempunyai terdistribusi secara normal (Santoso 2001). Adapun hasil uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Hasil uji normalitas data penelitian
Pada Gambar 4 terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonalnya dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dapat simpulkan bahwa distribusi data pada penelitian ini normal memenuhi asumsi normalitas. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan di mana terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi. Suata model regresi dikatakan mengalami multikolinearitas jika ada fungsi linear yang sempurna pada beberapa atau semua independen variabel dalam fungsi linear. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen ( Priyatno 2013). Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas antara lain dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas (Ghozali 2005). Hasil uji multikolinearitas yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 15.
21
Tabel 15 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
Pengaruh Lingkungan
,422
2,368
Perbedaan Individu
,524
1,907
Proses Psikologis
,420
2,383
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Data diolah (2014)
Berdasarkan Tabel 15 di atas terlihat bahwa tidak terjadi multikolinearitas dalam penelitian yang telah dilakukan. Hal ini memperlihatkan bahwa nilai Tolerance yang diperoleh pada semua variabel memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan nilai VIF yang diperoleh terlihat bahwa semua variabel memiliki nilai VIF < 10. Ini menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak mengandung multikolineritas. Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas adalah keadaan di mana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi (Priyatno 2013). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi masalah heterokedastisitas, sehingga varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah tetap. Adapun hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Hasil uji heteroskedastisitas
Dapat dilihat pada Gambar 5 di atas hasil pengujian heterokedastisitas memperlihatkan bahwa tidak membentuk dan tidak terdapat suatu pola yang jelas dari titik-titik tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi adanya gejala heteroskedastisitas, sehingga layak untuk digunakan karena tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi ini. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah pengaruh lingkungan, perbedaan
22
individu, dan proses psikologis, variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian. Dari hasil analisis regresi, dapat di lihat pada output model summary dan disajikan pada Tabel 16. Tabel 16 Model Summary pengaruh variabel independen terhadap variabel Dependen Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,614a ,377 ,358 ,30138 a. Predictors: (Constant), Proses Psikologis, Perbedaan Individu, Pengaruh Lingkungan b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data diolah (2014)
Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan nilai R square sebesar 0,377. Hal ini berarti 37,7% keragaman variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian meliputi pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis atau sisanya 62,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Uji F Uji secara simultan atau uji F merupakan uji secara bersama-sama untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen meliputi Pengaruh lingkungan (X1), Perbedaan individu (X2) dan Proses psikologis (X3) secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y). Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel atau nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (<5%) maka seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya, jika Fhitung < dibandingkan dengan Ftabel atau nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari 0,05 (>5%) maka variabel-variabel tersebut tidak mempengaruhi variabel dependennya secara bersama-sama. Hasil Uji F dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17 Hasil uji F ANOVAb Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares 5,287 8,719 14,006
df 3 96
Mean Square 1,762 ,091
F 19,403
Sig. ,000a
99
a. Predictors: (Constant), Proses Psikologis, Perbedaan Individu, Pengaruh Lingkungan b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data diolah (2014)
Tabel 17 diatas menunjukkan pengujian model regresi untuk keseluruhan variabel menunjukkan nilai Fhitung angka sebesar 19,403 dengan tingkat
23
signifikansi 0,000 sementara nilai Ftabel yang diperoleh sebesar 3,09 pada tingkat signifikansi 0,05 (5%) karena nilai Fhitung > Ftabel dan nilai signifikansi yang diperoleh < dari 0,05 maka secara keseluruhan variabel faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang meliputi pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis berpengaruh secara simultan (bersamasama) terhadap keputusan pembelian produk Starbucks Coffee. Uji t Hasil pengujian t (koefisien regresi secara parsial) uji digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh mengetahui apakah secara parsial pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee. Apabila t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan variabel tersebut mempunyai pengaruh secara signifikan. Hasil uji t dapat dilihat dalam tabel 18 di bawah ini. Tabel 18 Hasil uji t Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,445 ,253 Pengaruh Lingkungan ,156 ,110 ,176 Perbedaan Individu ,070 ,106 ,074 Proses Psikologis ,309 ,091 ,421 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
t 5,714 1,424 ,661 3,383
Sig. ,000 ,158 ,510 ,001
Sumber : Data diolah (2014)
Tabel 18 menunjukkan bahwa terdapat satu variabel X yang berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y yaitu proses psikologis (X3) nilai signifikansi X3 adalah sebesar 0,001 < 0,05 sehingga tolak H3.0 (tidak adanya pengaruh variabel x3 terhadap variabel y) dan terima H3.1 (adanya pengaruh variabel X3 terhadap variabel y). Nilai signifikansi X1 dan X2 lebih besar dari nilai α (0,05) yaitu 0,158 dan 0,510. Hal ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Y. Sehingga tolak H1.1 (adanya pengaruh variabel X1 terhadap variabel y), tolak H2.1 (adanya pengaruh variabel X2 terhadap variabel Y) dan terima H1.0 (tidak adanya pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y), terima H2.0 (tidak adanya pengaruh variabel X2 terhadap variabel Y). Persamaan Regresi Linear Berganda Hasil analisis regresi linear berganda menghasilkan persamaan sebagai berikut Y = 1,445 + 0,156 X1 + 0,070 X2 + 0,309 X3+e…………………………………...(5)
24
Dari hasil uji t didapatkan hasil bahwa X1 dan X2 tidak berpengaruh signifikan terhadap Y, sehingga diperoleh persamaan regresi linear berganda yang baru, yaitu : Y = 1,445 + 0,309 X3 Berdasarkan persamaan regresi linear berganda yang baru, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 1,445 mengandung makna bahwa jika semua koefisien variabel independen memiliki nilai 0 (nol) maka variabel dependen (keputusan pembelian) adalah 1,445. 2. Nilai koefisien variabel proses psikologis (X3) adalah 0,309 menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel X3 satu satuan, maka variabel keputusan pembelian akan naik sebesar 0,309 dengan asumsi bahwa variabel bebas lain dari model regresi adalah tetap. Dalam penelitian ini, pengaruh lingkungan dan perbedaan individu tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, sehingga konsumen cenderung untuk memilih faktor proses psikologis dengan indikator membeli produk minuman Starbucks Coffee karena terpengaruh media promosi (Internet, Iklan, Logo), membeli produk minuman Starbucks Coffee karena banyaknya variasi jenis minuman yang ditawarkan, membeli produk minuman Starbucks Coffee karena adanya keyakinan terhadap rasa yang khas terhadap produknya dan citra merek Starbucks Coffee mempengaruhi konsumen dalam memilih produk minuman Starbucks Coffee.
Implikasi Manajerial Starbucks Coffee adalah sebuah jaringan kedai kopi dari Amerika Serikat yang menyediakan barang konsumsi produk minuman olahan kopi, sehingga identifikasi tindakan manajerial dapat ditelaah dari sudut pandang bauran pemasaran 7P (Product, Place, Promotion, Price, People, Process dan Physical Environment) yang terkait dengan hasil penelitian. Dilihat dari sudut pandang produk, Starbucks Coffee memiliki variasi rasa yang khas dari setiap jenis minuman seperti espresso, java chip, green tea cream, mango passion fruit,dll sehingga Starbucks Coffee sebaiknya mempertahankan cita rasa yang khas dan memperbanyak varian rasa minuman agar konsumen tetap memutuskan untuk membeli produk minuman Starbucks Coffee. Selanjutnya dari segi tempat, Starbucks Coffee telah menyediakan tempat yang nyaman bagi konsumen yang melakukan pembelian di gerai Starbucks Coffee. Selain itu Starbucks Coffee telah menyediakan fasilitas-fasilitas penunjang seperti tempat yang nyaman, free wifi dan musik bagi konsumen yang melakukan pembelian di gerai tersebut. Diharapkan pihak manajemen Starbucks Coffee tetap mempertahankan dan meningkatkan pelayanan dan fasiltas yang telah tersedia, sehingga dapat membentuk suatu keterikatan dengan konsumen yang akan berimplikasi pada peningkatan penjualan. Dari segi promosi, pihak manajemen Starbucks Coffee belum banyak melakukan promosi untuk memasarkan produk tersebut, sehingga pihak manajemen Starbucks perlu melakukan perluasan promosi dalam memasarkan produknya seperti melakukan promosi di media cetak, media elektronik dan media sosial.
25
Bauran pemasaran harga pada produk Starbucks Coffee telah sesuai dengan segmen pasar dan target pemasaran yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen sehingga konsumen tetap melakukan pembelian di Starbucks Coffee. Pada unsur People, Starbucks Coffee sebaiknya melakukan rekruitmen karyawan secara lebih cermat, agar setiap pegawai yang bekerja di gerai Starbucks Coffee dapat memberikan pelayanan terbaik untuk konsumen. Starbucks Coffee telah memberikan kemudahan process pembelian produk minuman bagi konsumen, dengan hanya memesan produk minuman di kasir dan membayarnya di tempat yang sama untuk selanjutnya mengambil produk yang sudah siap dihidangkan di tempat pengambilan pesanan yang telah disediakan. Physical Environment merupakan tindakan manajerial yang berhubungan dengan lingkungan luar dan lingkungan dalam perusahaan, Starbucks Coffee telah memiliki strategi yang cukup baik dalam menentukan lokasi gerai, seperti di rest area di sepanjang jalan tol, di sekitar kantor, dan di mall-mall.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1)
2)
3)
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa konsumen produk minuman Starbucks Coffe mayoritas adalah laki-laki (61%) dengan rentang usia > 40 tahun (43%), dengan status pernikahan mayoritas menikah (58%) dan memiliki latar belakang pendidikan terakhir S1 (46%). Mayoritas sudah memiliki pekerjaan dengan beragam jenis pekerjaan tetapi didominasi oleh pegawai swasta (38%) dengan besar pendapatan per bulan sebesar > Rp 12.000.000,- (32%) dan berdasarkan pengeluaran per bulan sebesar ≥ Rp 8.000.000,- (32%). Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan di mana indikator paling dominan dipilih oleh konsumen adalah motivasi berkunjung karena ingin membeli minuman dengan rasa yang khas. Dalam pencarian informasi, indikator paling dominan memperoleh informasi melalui media promosi. Evaluasi alternatif indikator paling dominan evaluasi tempat yang nyaman dalam membeli produk minuman. Indikator keputusan pembelian paling dominan adalah keputusan fasilitas penunjang yang disediakan. Evaluasi pasca pembelian indikator paling dominan adalah merasa puas setelah membeli minuman dan keunggulan bahan baku dan rasa minuman yang khas. Terdapat tiga variabel faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis secara simultan dan bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee dengan nilai F hitung sebesar 19,403 dengan tingkat signifikansi 0,000. Pada Uji t, ternyata hanya terdapat satu variabel faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu proses psikologis yang mempunyai pengaruh nyata atau signifikan terhadap keputusan pembelian produk minuman Starbucks Coffee dengan nilai sig 0,001.
26
Saran Persaingan bisnis di luar semakin ketat, untuk itu pihak manajemen Starbucks Coffee sebaiknya perlu merancang strategi promosi lebih baik seperti promosi melalui media elektronik, media sosial dan media siaran agar banyak konsumen mengenal produk Starbucks Coffee. Sebaiknya Starbucks Coffee menambah varian produk minuman setiap pergantian musim agar konsumen tidak jenuh dengan rasa minuman yang lama. Dan tetap mempertahankan produk unggulan yang paling banyak dikonsumsi oleh konsumen.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad R. 2009. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Komunikasi Pemasaran terhadap Kepuasan Konsumen pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahabat Langkat. Jurnal Ilmiah Abdi Ilmu [Internet]. [diunduh 2013 Desember 2]; Vol 2 (1): 97-105. Tersedia pada: https://library.pancabudi.ac.id/ Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen (Terjemahan). Jilid 1. Jakarta (ID). Binarupa Aksara. Graha G. 2011. [Skripsi]. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kecap Manis Merk ABC (Studi Kasus pada Ibu Rumah Tangga di Daerah Tembalang) [Internet]. [diunduh 2013 Desember 15]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro. Ghozali I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Menggunakan Program SPSS. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada Press. Goenadhi L. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza Di Kota Banjarmasin. Jurnal Manajemen dan Akuntansi [Internet]. [diunduh 2013 Desember 10]; Vol 12 (2): 155-158. Tersedia pada: http://jurnalstiei-kayutangi.ac.id/ [Kemenperin] Kementrian Perindustrian. 2009. Roadmap Industri Pengolahan Kopi. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia [Internet]. [diunduhh20133Desemberr8]..Tersediaapada:.http://agro.kemenperin.go.id/ eklaster/file/roadmap/KIKLAMPUNG_.pdf. Kotler P. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium. Jakarta (ID): Prenhalindo. Kotler P dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian Edisi Pertama. Jakarta (ID): Prentice Hall Kotler P, Armstrong G. 2008. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta (ID): Erlangga. Kurniawan AS. 2011. [Skripsi]. Pengaruh Trust in a Brand terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi pada Starbucks Coffee di Semarang) [Internet]. [diunduh 2013 Desember 10]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro. Priyatno D. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS. Yogyakarta (ID): Mediakom. Santoso S. 2001. SPSS 10: Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta (ID): PT Elex Media Komputindo.
27
Sigilipu S. 2013. Pengaruh Penerapan Informasi Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengukuran Kinerja terhadap Kinerja Manajerial. Jurnal EMBA [Internet]. [diunduh 2013 Desember 5]; Vol 1 (3): 239-247. Tersedia pada: ejournal.unsrat.ac.id inde .php emba article ... 1732 Starbucks. 2013. Struktur Organisasi. [Internet]. [Diunduh pada 2013 Desember 5]; Tersedia pada : http://www.starbucks.co.id Umar H. 2005. Riset Pemasaran Perilaku Konsumen. Jakarta (ID). Gramedia. Umar H. 2013. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta (ID). PT RajaGrafindo Persada.
28
LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner penelitian No. Kuesioner:
Tanggal :
Kuesioner ini digunakan sebagai bahan dalam penyusunan Skripsi mengenai : “Faktor – faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Keputusan Pembelian Produk Minuman Starbucks Coffee Di Bekasi”. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari mahasiswi bernama Melia Imanita (H24100131) Mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Peneliti mohon kesediaan Bapak/Ibu/sdr/i untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Semua kerahasiaan responden akan terjaga. Terima kasih atas bantuan dan kerja sama Anda Bagian 1. Petunjuk Pengisian : Pilih jawaban yang paling sesuai dan beri tanda (x) pada jawaban yang telah disediakan, Selamat Mengisi. I. SCREENING 1. Pernahkah Anda membeli minuman di Starbucks Coffee Mall Bekasi? b. TIDAK a. YA (Jika menjawab (b), Anda tidak perlu melanjutkan pengisian kuesioner, Terima kasih) 2. Apakah usia anda lebih dari 17 tahun ? a. YA b. TIDAK (Jika menjawab (b), Anda tidak perlu melanjutkan pengisian kuesioner, Terima kasih) Bagian 2. I. Identitas Responden Nama :.................................................. Jenis kelamin ( Laki-laki / Perempuan) Nomor HP :.................................................. Usia : a. 17-24 tahun c. 33-40 tahun b. 25-32 tahun d. > 40 tahun Status pernikahan : a. Menikah b. Belum menikah Pendidikan terakhir : a. SD/SLTP d. S1 b. SMU/SMK e. S2 c. Diploma f. S3
29
Lanjutan lampiran 1 Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasiswa e. Wiraswasta/Pengusaha b. Pegawai Negeri Sipil f. Ibu Rumah Tangga c. Pegawai BUMN g. Pensiunana h. Lainnya, sebutkan......................... d. Pegawai Swasta Rata-rata pendapatan per bulan : a. ≤ Rp. 1.500.000 b. Rp. 1.500.000 < ≤ Rp. 3.000.000 c. Rp.3.000.000 < ≤ Rp. 6.000.000 d. Rp. 6.000.000 < ≤ Rp 12.000.000 e. x > Rp 12.000.000, sebutkan............... Rata-rata pengeluaran Anda per bulan : a. ≤ Rp. 1.500.000 b. Rp. 1.500.000 - Rp. 3.000.000 c. Rp. 3.000.000 - Rp. 5.000.000 d. Rp. 5.000.000 - Rp. 8.000.000 e. ≥ Rp. 8.000.000, sebutkan............... Bagian 3. Petunjuk umum : Berilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Anda berdasarkan keterangan pilihan berikut : Keterangan : STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju S = Setuju SS = Sangat Setuju Proses pengambilan keputusan pembelian Alternatif Jawaban No Proses Pengambilan Keputusan Pembelian STS TS S SS Pengenalan Kebutuhan 1 Motivasi Saya berkunjung ke Starbucks Coffee karena ingin membeli minuman dengan rasa yang khas Motivasi Saya berkunjung ke Starbucks Coffee 2 karena terpengaruh media promosi (Internet, Iklan, Logo) Manfaat utama yang Saya dapatkan untuk 3 membeli minuman di Starbucks Coffee adalah sebagai pemuas kebutuhan minuman 4 Manfaat utama yang Saya dapatkan untuk membeli minuman di Starbucks Coffee adalah sebagai pemenuhan hobby
30
Lanjutan Lampiran 1 No Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14 15
16 17 18
Pencarian Informasi Saya memperoleh informasi tentang produk minuman Starbucks Coffee melalui anggota keluarga Saya Saya memperoleh informasi tentang produk minuman Starbucks Coffee melalui teman dekat Saya Saya memperoleh informasi tentang produk minuman Starbucks Coffee melalui media promosi (Internet, Iklan,Logo) Evaluasi Alternatif Kepopuleran Produk dan Citra Merek yang kuat menjadi pertimbangan Saya dalam membeli produk minuman di Starbucks Coffee Rasa minuman yang khas menjadi pertimbangan Saya dalam membeli minuman di Starbucks Coffee Tempat yang nyaman menjadi pertimbangan Saya dalam membeli minuman di Starbucks Coffee Keputusan Pembelian Saya memutuskan membeli produk minuman di Starbucks Coffee karena jenis minuman yang ditawarkan bervariasi Saya memutuskan membeli produk minuman di Starbucks Coffee karena menjadi kebiasaan bagi Saya Saya memutuskan membeli produk minuman di Starbucks Coffee karena fasilitas penunjang (free wife,tempat nyaman,musik) yang disediakan Saya memutuskan untuk membeli minuman di Starbucks Coffee pada hari libur Saya memutuskan untuk membeli minuman di Starbucks Coffee dengan keluarga Evaluasi Pasca Pembelian Saya merasa puas setelah membeli produk minuman di Starbucks Coffee Saya akan merekomendasikan Starbucks Coffee kepada orang lain Saya akan tetap memilih produk minuman Starbucks Coffee apabila mengalami kenaikan harga
Alternatif Jawaban STS TS S SS
31
Lanjutan Lampiran 1 No
Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
19
Harga produk minuman di Starbucks Coffee relatif terjangkau Keunggulan produk minuman Starbucks Coffee adalah kepopuleran produk dan citra merek Keunggulan produk minuman Starbucks Coffee adalah bahan baku dan rasa minuman yang khas
20 21
Alternatif Jawaban STS TS S SS
Bagian 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian Menurut Anda, sejauhmana faktor-faktor di bawah ini yang mempengaruhi Anda untuk membeli produk minuman Starbucks Coffee. Petunjuk umum : Berilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Anda berdasarkan keterangan pilihan berikut : Keterangan : STM = Sangat Tidak Mempengaruhi TM = Tidak Mempengaruhi M = Mempengaruhi SM = Sangat Mempengaruhi Faktor yang mempengaruhi Anda dalam Alternatif Jawaban No STM TM M SM membeli produk minuman Starbucks Coffee Pengaruh Lingkungan 1 Saya membeli produk minuman Starbucks Coffee karena mengikuti perkembangan budaya saat ini 2 Teman memiliki pengaruh bagi Saya untuk melakukan pembelian produk minuman di Starbucks Coffee 3 Pekerjaan mempengaruhi Saya dalam melakukan pembelian produk minuman Starbucks Coffee 4 Pemilihan melakukan pembelian produk minuman Starbucks Coffee karena bahan baku dan rasa minuman yang khas 5 Saya membeli produk minuman Starbucks Coffee karena adanya pengaruh dari anggota keluarga Saya 6 Pemilihan melakukan pembelian produk minuman di Starbucks Coffee karena berlokasi di mall 7 Fasilitas penunjang (free wife, tempat nyaman, musik) mempengaruhi Saya dalam memilih
32
Lanjutan Lampiran 1 Faktor yang mempengaruhi Anda dalam No membeli produk minuman Starbucks Coffee Perbedaan Individu produk minuman di Starbucks Coffee 8 Saya membeli produk minuman Starbucks Coffee karena sesuai dengan pendapatan (Gaji) Saya 9 Saya memiliki keinginan untuk membeli dan meminum produk Starbucks Coffee 10 Saya mengetahui dengan baik menu minuman pada produk Starbucks Coffee 11 Kemasan menarik mempengaruhi Saya dalam memilih membeli produk minuman di Starbucks Coffee 12 Potongan harga (diskon) mempengaruhi Saya dalam memilih membeli produk minuman di Starbucks Coffee 13 Gaya hidup mempengaruhi Saya dalam membeli produk minuman di Starbucks Coffee Proses Psikologis 14 Saya membeli produk minuman Starbucks Coffee karena terpengaruh media promosi (Internet, Iklan, Logo) 15 Saya membeli produk minuman Starbucks Coffee karena banyak variasi jenis minuman yang ditawarkan 16 Saya membeli produk minuman Starbucks Coffee karena adanya keyakinan terhadap rasa yang khas terhadap produknya 17 Citra merek Starbucks Coffee mempengaruhi saya dalam memilih produk minuman di Starbucks Coffee
Alternatif Jawaban STM
TM
M
Komentar
: ................................................................................................ ................................................................................................
Saran
: ................................................................................................ ................................................................................................
SM
TERIMA KASIH BANYAK ATAS BANTUAN DAN KERJASAMA ANDA UNTUK MENGISI KUESIONER INI
33
Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil Uji Validitas Pertanyaan Proses Keputusan Pembelian
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
r-hitung 0,737 0,776 0,807 0,733 0,548 0,652 0,860 0,807 0,888 0,815 0,595 0,467 0,805 0,743 0,567 0,639 0,537 0,655 0,509 0,613 0,724
r-tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Ket VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
Hasil Uji Validitas Pertanyaan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
r-hitung 0,601 0,719 0,797 0,637 0,408 0,788 0,756 0,764 0,678
r-tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Ket VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
34
Lanjutan Lampiran 2 No 10 11 12 13 14 15 16 17
r-hitung 0,765 0,702 0,401 0,430 0,675 0,730 0,865 0,835
r-tabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Ket VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID Hasil Uji Reliabilitas
Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100,0 a Excluded 0 ,0 Total 30 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items ,941
38
35
RIWAYAT HIDUP Penulis bernama Melia Imanita dilahirkan di Bekasi, 7 Oktober 1992, dari pasangan Bapak H. Human Brillianto, SE. MSi. dan Ibu Hj Meis Rochani sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Penulis memulai pendidikan formal di TK Pertiwi X Sinjai Sulawesi Selatan pada tahun 1996, melanjutkan ke pendidikan Sekolah Dasar di SDN 010083 Kisaran Sumatra Utara pada kelas 1 – kelas 2, kemudian kelas 3 – kelas 6 di SDN Margahayu 6 Bekasi Timur dan lulus pada tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan ke SMPN 4 Tambun Selatan, Bekasi dan lulus pada tahun 2007 dan menempuh pendidikan Sekolah Menengah Atas diselesaikan penulis pada tahun 2010 di SMA Negeri 1 Bekasi. Pada tahun 2010, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB), Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen melalui jalur Ujian Talenta Mandiri (UTM). Selama masa perkuliahan penulis mengikuti beberapa kegiatan kepanitiaan COM@ yaitu COMIC, Unilever Goes to Campus dan IT Pedas.