FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERAJAT ANEMIA SELAMA KEHAMILAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR Oleh : NUR FITRIANI Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan ABSTRAK : Anemia merupakan penyebab tidak langsung terjadinya kematian pada ibu hamil. Kekurangan zat besi diduga penyebab paling umum dari anemia global. Angka kejadian anemia pada wanita hamil di dunia mencapai 41,8%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan derajat anemia selama kehamilan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Diantaranya faktor umur, paritas, konsumsi tablet Fe, dan budaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dan sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang mengalami anemia berjumlah 62 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Accidental Sampling. Data yang dianalisis dengan uji alternatif Chi Square dan Fisher’s Exact Test melalui program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara umur ρ (0,534) > α (0,05), paritas ρ (0,520) > α (0,05), konsumsi tablet Fe ρ (0,160) > α (0,05), budaya ρ (0,722) > α (0,05) dengan derajat anemia selama kehamilan. Dalam penelitian ini disimpulkan tidak ada hubungan antara umur, paritas, konsumsi tablet Fe, dan budaya dengan derajat anemia selama kehamilan. Di sarankan kepada petugas kesehatan agar memberikan penyuluhan kebada ibu tentang bahaya kehamilan saat umur reproduksi sudah tidak ideal yaitu <20 dan >35 tahun, tentang dampak yang bisa terjadi apabila paritas >3 kali, tentang pentingnya mengkonsumsi Tablet Tambah Darah, tentang jenis-jenis makan yang seharusnya dikonsumsi ibu hamil agar tidak terjadi permasalahan gizi pada ibu dan janinnya. Kata Kunci: Derajat Anemia, Umur, Paritas, Konsumsi Tablet Fe, Budaya Daftar Pustaka: 36 (1995-2014)
1
2
ABSTRACT : Anemia is not a direct cause of death in pregnant women. Iron deficiency is the most common cause of the alleged global anemia . The incidence of anemia in pregnant women in the world reached 41.8 % . The aim of this research is to know the factors associated with the level of anemia during pregnancy in Siti Fatimah maternal and child Hospital Makassar, namely age, parity, Fe tablet consumption, and culture. This was analytic study with cross sectional design. The population in this study were all pregnant women and samples in this study were all pregnant women who suffer from anemia as many as 62 people . Sampling technique was accidental sampling . Data were analyzed using Chi Square test and Fisher's Exact Test as alternative by using SPSS program. The results showed that there was no relationship between age ρ ( 0.534 ) > α ( 0.05 ), parity ρ ( 0.520 ) > α ( 0.05 ) , the consumption of iron tablet ρ ( 0.160 ) > α ( 0.05 ) , cultural ρ ( 0.722 ) > α ( 0.05 ) with the degree of anemia during pregnancy. In this study concluded there was no correlation between age , parity , Fe tablet consumption , and culture with the level of anemia during pregnancy. Suggestion for health provider in order to provide education about the dangers of pregnancy to mother at the age of reproduction has not ideal such as < 20 and > 35 years , about the effects that could occur if the parity > 3 times , about the importance of consuming Tablet Add Blood , about the types of eating that should be consumed by pregnant women to prevent nutritional problems in the mother and fetus . Keywords : Anemia level, Age, Parity, Fe Tablet consumption, Culture PENDAHULUAN Sasaran pembangunan Millenium Development Goals (MDG’s) ke-5 yaitu menurunkan angka kematian ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015. Angka kematian ibu merupakan salah satu sasaran MDG’s yang memerlukan upaya keras untuk mencapai target 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Millenium Development Goals, 2011). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu negara. Anemia merupakan penyebab tidak langsung terjadinya kematian pada ibu hamil (Ridwan, 2004). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun pada tahun 2007 angka kematian ibu
mencapai menjadi 228 per 100.000 angka kelahiran hidup, pada tahun 2010 angka kematian ibu meningkat menjadi 259 per 100.000 angka kelahiran hidup, tahun 2012 meningkat menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan target angka kematian ibu yang ingin dicapai pada tahun 2014 yaitu 118 per 100.000 kelahiran hidup. Kekurangan zat besi diduga penyebab paling umum dari anemia global. Meskipun kondisi lain seperti folat, kekurangan vitamin B12 dan vitamin A, peradangan kronis, infeksi parasit, dan kelainan bawaan semua dapat menyebabkan anemia. Dalam bentuk yang berat, hal ini terkait dengan kelelahan, kelemahan, pusing dan mengantuk. Wanita hamil dan anak- anak sangat rentang (World Health Organization, 2014).
2
Angka kejadian anemia pada wanita hamil di dunia diperkirakan mencapai 41,8% (World Health Organization, 2012). Prevalensi ibu hamil anemia lebih tinggi di negara berkembang dibandingkan negara maju yang berkisar antara 37-75% di Asia, 35-72% di Afrika, dan 37-52% di Amerika Latin. Anemia biasanya lebih tinggi di daerah pedesaan dari pada perkotaan (World Health Organization, 2002). Prevalensi anemia di Indonesia masih cukup tinggi, dan perkembangannya dari tahun 1995 sampai 2001 tidak menunjukkan penurunan yang nyata (Depkes, 2003). Angka kematian ibu yang meninggal dunia saat melahirkan anak di tanah air masih tinggi, yakni sekitar 359 ibu yang meninggal dari 100.000 kelahiran. Jumlah itu masih jauh dari target pemerintah dalam percepatan pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs). Berdasarkan data yang diproleh dari RSIA Siti Fatimah Makassar pada tahun 2013 jumlah kejadian anemia dari 593 orang ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya terdapat 383 orang ibu hamil yang terkena anemia. 257 orang (43,33%) anemia ringan, 85 orang (14,33%) anemia sedang, 41 orang (6,91%) anemia berat. Dasar pengambilan judul penelitian ini karena masih banyaknya angka kejadian anemia pada ibu hamil. Maka peneliti mengambil judul faktorfaktor yang berhubungan dengan derajat anemia selama kehamilan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan analitik rancangan cross sectional merupakan rancangan penelitian dengan, melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor resiko atau paparan dangan penyakit. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Waktu penelitian dilaksanakan 12 Juni sampai dengan 12 Juli 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami anemia di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Pengambilan data dengan cara Accidental Sampling. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden. HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Analisis Univariat a. Umur Distribusi frekuensi sampel berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini:
3
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Umur di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar % Umur n Berisiko
38
61,3
Tidak berisiko
24
38,7
62
100,0
Jumlah Sumber
: Data Sekunder, 2014
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah umur yang berisiko sebanyak 38 orang (61,3%) dan Jumlah umur yang tidak berisiko sebanyak 24 orang (38,7%).
yaitu trimester 2 sebanyak 30 orang (48,4%) dan usia kehamilan dengan frekuensi terendah yaitu trimester 1 sebanyak 7 orang (11,3%). c. Pekerjaan Distribusi frekuensi sampel berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Pekerjaan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Pekerjaan n % PNS 14 22,6 Karyawan 3 22 Swasta IRT 45 72,6 Jumlah 62 100,0 Sumber
b. Usia Kehamilan Distribusi frekuensi sampel berdasarkan usia kehamilan dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Usia Kehamilan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Usia n % kehamilan Trimester 1 7 11,3 Trimester 2 30 48,4 Trimester 3 25 40,3 Jumlah 62 100,0 Sumber
: Data Sekunder, 2014
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa usia kehamilan ibu hamil dengan frekuensi tertinggi
: Data Sekunder, 2014
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan ibu hamil dengan frekuensi tertinggi yaitu IRT sebanyak 45 orang (72,6%) dan pekerjaan ibu hamil dengan frekuensi terendah yaitu karyawan swasta sebanyak 3 orang (4,8%). d. Pendidikan Distribusi frekuensi sampel berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini:
4
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Pendidikan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar % Pendidikan n SD
7
11,3
SMP SMA S1
13 27 15
21,0 43,5 24,2
Jumlah
62
100,0
Sumber
: Data Sekunder, 2014
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan ibu hamil dengan frekuensi tertinggi yaitu SMA sebanyak 27 orang (43,5%), sedangkan pendidikan dengan frekuensi terendah yaitu SD sebanyak 7 orang (11,3%). e. Kadar HB Distribusi frekuensi sampel berdasarkan kadar HB dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini:
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar HB ibu hamil dengan frekuensi tertinggi yaitu anemia ringan sebanyak 41 orang (66,1%) sedangkan kadar HB ibu hamil dengan frekuensi terendah yaitu anemia sedang-berat sebanyak 21 orang (33,9%). f. Berat Badan Distribusi frekuensi sampel berdasarkan berat badan dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini: Tabel 6 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Berat Badan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar % Berat Badan n 45-65
24
38,7
66-87
38
61,3
Jumlah
62
100,0
Sumber
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Kadar HB di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar % Kadar HB n Anemia Sedang21 Berat
33,9
Anemia Ringan
41
66,1
Jumlah
62
100,0
Sumber
: Data Sekunder, 2014
: Data Sekunder, 2014
g. Paritas Distribusi frekuensi sampel berdasarkan paritas dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini: Tabel 7 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Paritas di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar % Paritas n Berisiko
12
19,4
5
Tidak berisiko
50
80,6
Jumlah
62
100,0
Sumber
: Data Sekunder, 2014
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah paritas ibu hamil yang berisiko sebanyak 12 orang (19,4%) dan jumlah paritas ibu hamil yang tidak berisiko sebanyak 50 orang (80,6%). h. Konsumsi Tablet Fe Distribusi frekuensi sampel berdasarkan konsumsi tablet Fe dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini: Tabel 8 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Konsumsi Tablet Fe di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar % Konsumsi Fe n Tidak Konsumsi Konsumsi Jumlah Sumber
i. Budaya Distribusi frekuensi sampel berdasarkan budaya dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:
11
17,7
51
82,3
62
100,0
: Data Sekunder, 2014
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil yang yang tidak menkonsumsi tablet Fe sebanyak 11 orang (17,7%) 51 dan jumlah ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 51 orang (82,3%).
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan budaya di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar % budaya n Ada Larangan
46
74,2
Tidak Ada Larangan
16
28,8
Jumlah
62
100,0
Sumber
: Data Sekunder, 2014
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah ibu hamil yang ada larangan sebanyak 46 orang (74,2%) dan jumlah ibu hamil yang tidak ada larangan sebanyak 16 orang (25,8%). Analisis Bivariat j. Hubungan Antara Umur dengan Derajat Anemia Selama Kehamilan Hubungan antara umur dengan derajat anemia dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini: Tabel 10 Hubungan Antara Umur Dengan Derajat Anemia Selama Kehamilan Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Umur
Derajat Anemia Anemia Anemia Sedang-Berat Ringan
Jumlah
p value
6
N
%
n
%
N
%
Berisiko
14
36,8
24
63,2
38
100,0
Tidak berisiko
7
29,2
17
70,8
24
100,0
Jumlah
21
33,9
41
66,1
62
100,0
Sumber
0,534
: Data Sekunder, 2014
Berdasarkan analisis bivariat dari tabel 10 menunjukkan, dari 38 responden (100,0%) yang berisiko sebanyak 14 responden (36,8%) yang mengalami anemia sedang-berat dan 24 responden (63,2%) yang mengalami anemia ringan. Sedangkan dari 24 responden (100,0%) yang tidak berisiko ada 7 responden (29,2%) yang mengalami anemia sedang berat dan 17 responden (70,8%) yang mengalami anemia ringan. Hasil uji Chi Square diperoleh ρ = 0, 534 dengan tingkat kemaknaan = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ρ > yang artinya tidak ada hubungan antara umur dengan derajat anemia pada ibu hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. k. Hubungan Antara Paritas dengan Derajat Anemia Selama Kehamilan Hubungan antara paritas dengan derajat anemia dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini: Tabel 11 Hubungan Antara Paritas Dengan Derajat Anemia Selama Kehamilan Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Paritas
Berisiko
Derajat Anemia Anemia Anemia SedangRingan Berat
Jumlah
n
%
n
%
N
%
5
41,5
7
58,3
12
100,0
16
32,0
347
68,0
50
100,0
Jumlah
21
33,9
41
66,1
62
100,0
: Data Sekunder, 2014
Hubungan antara paritas dengan derajat anemia dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini: Tabel 12 Hubungan Antara Konsumsi Tablet Fe Dengan Derajat Anemia Selama Kehamilan Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Konsumsi Tablet Fe
0,520
Derajat Anemia Anemia Anemia SedangRingan Berat
Jumlah
n
%
n
%
n
%
Tidak Konsumsi
6
54,5
5
45,5
11
100,0
Konsumsi
15
29,4
36
70,6
21
33,9
41
66,1
51 62
100,0 100,0
Jumlah
Sumber
Tidak berisiko
Sumber
p value
Berdasarkan analisis bivariat dari tabel 11, dari 12 responden (100,0%) yang berisiko sebanyak 5 responden (41,5%) yang mengalami anemia sedang-berat dan 7 responden (58,3%) yang mengalami anemia ringan. Sedangkan dari 50 responden (100,0%) yang tidak berisiko ada 16 responden (32,0%) yang mengalami anemia sedangberat dan 34 responden (68,0%) yang mengalami anemia ringan. Hasil uji Fisher’s Exact Test diperoleh ρ = 0, 520 dengan tingkat kemaknaan = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ρ > yang artinya tidak ada hubungan antara paritas dengan derajat anemia pada ibu hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. l. Hubungan Antara Konsumsi Tablet Fe dengan Derajat Anemia Selama Kehamilan
p value
0,160
: Data Sekunder, 2014
Berdasarkan analisis bivariat dari tabel 12, dari 11 responden (100,0%) yang tidak mengkonsumsi sebanyak 6 responden (54,5%) yang
7
mengalami anemia sedang-berat dan 5 responden (45,5%) yang mengalami anemia ringan. Sedangkan dari 51 responden (100,0%) yang mengkonsumsi ada 15 responden (29,4%) yang mengalami anemia sedang-berat, 36 responden (70,6%) yang mengalami anemia ringan. Hasil uji alternatif Fisher’s Exact Test diperoleh ρ = 0,160 dengan tingkat kemaknaan = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ρ > yang artinya tidak ada hubungan antara konsumsi tablet Fe dengan derajat anemia pada ibu hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
m. Hubungan Antara Budaya dengan Derajat Anemia Selama Kehamilan Hubungan antara paritas dengan derajat anemia dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini: Tabel 13 Hubungan Antara Budaya Dengan Derajat Anemia Selama Kehamilan Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Budaya
Ada larangan Tidak Ada Larangan Jumlah
Sumber
Derajat Anemia Anemia Anemia SedangRingan Berat
Jumlah
n
%
n
%
n
%
15
32,6
31
45,5
46
100,0
6
37,5
10
70,6
16
100,0
21
33,9
41
66,1
62
100,0
p value
0,722
: Data Sekunder, 2014
Berdasarkan analisis bivariat dari tabel 13, dari 46 responden (100,0%) yang ada larangan ada 31 responden (67,4%) yang mengalami anemia ringan dan 15 responden
(32,6%) yang mengalami anemia sedang-berat. Sedangkan dari 16 responden (100,0%) yang tidak ada larangan sebanyak 10 responden (62,5%) yang mengalami anemia ringan, 6 responden (37,5%) yang mengalami anemia sedang-berat. Hasil uji alternatif Chi Square diperoleh ρ = 0,722 dengan tingkat kemaknaan = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai ρ > yang artinya tidak ada hubungan antara budaya dengan derajat anemia pada ibu hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
PEMBAHASAN n. Hubungan Antara Umur dengan Derajat Anemia Peneliti menganalisis dari 62 responden (100,0%), yang berisiko sebanyak 14 responden (36,8%) yang mengalami anemia sedangberat dan 24 responden (63,2%) yang mengalami anemia ringan. Sedangkan dari 24 responden (100,0%) yang tidak berisiko ada 7 responden (29,2%) yang mengalami anemia sedang berat dan 17 responden (70,8%) yang mengalami anemia ringan. Setelah dilakukan uji statistik dengan Chi Square hasil penelitian ini memperlihatkan tidak ada hubungan antara umur ibu dengan derajat anemia karena nilai ρ (0,534 ) > α (0,05). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nurfaidah (2011) dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kota Pangkajene Kabupaten Pangkep. Didapatkan umur ibu yang berisiko sebanyak 31
8
(73,8%), sedangkan umur ibu yang berisiko sebanyak 11 (26,2%). Setelah dilakukan uji statistik dengan Chi Square diperoleh ρ (0,454) > α (0,05). Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan antara umur dengan derajat anemia pada ibu hamil. Peneliti menganalisis bahwa ditemukan adanya ketidaksesuaian antara teori dengan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara umur dengan derajat anemia selama kehamilan, sedangkan pada teori menjelaskan bahwa umur memiliki kaitan yang erat untuk menderita anemia. Hal ini disebabkan karena ditunjang dari data analisis univariat berdasarkan paritas lebih banyak responden yang tidak berisiko terkena anemia dibandingkan responden yang berisiko terkena anemia. Dalam penelitian ini terdapat 7 responden (29,2%) yang umurnya tidak berisiko tetapi terkena anemia sedang-berat, hal ini disebabkan karena ibu tidak teratur mengkonsumsi tablet Fe dan ada larangan dalam budaya (tabu) yang tidak boleh dikonsumsi selama kehamilan. Berdasarkan data, 7 (29,2%) responden terlihat bahwa ada yang mengkonsumsi tablet Fe tetapi tidak teratur, ada yang memang sama sekali tidak mengkonsumsi tablet Fe dan ada makanan yang dianggap hal tabu dalam budaya yang dianut yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh ibu dan janin. o. Hubungan Paritas Derajat Anemia
dengan
Peneliti menganalisis dari 62 responden (100,0%), dari 12 responden (100,0%) yang berisiko sebanyak 5 responden (41,5%) yang mengalami anemia sedang-berat dan 7 responden (58,3%) yang mengalami anemia ringan. Sedangkan dari 50 responden (100,0%) yang tidak berisiko ada 16 responden (32,0%) yang mengalami anemia sedang-berat dan 34 responden (68,0%) yang mengalami anemia ringan. Setelah dilakukan uji statistik dengan Fisher’s Exact Hasil penelitian ini memperlihatkan tidak ada hubungan antara paritas dengan derajat anemia karena nilai ρ (0,520 ) > α (0,05). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahayu. S (2011) dengan judul faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Plus Bara-Baraya Kota Makassar. Hasil uji statistik dengan Fisher’s Exact diperoleh ρ (0,973) > α (0,05). Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan antara paritas dengan derajat anemia pada ibu hamil. Peneliti menganalisis bahwa hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara paritas dengan derajat anemia. Hal ini disebabkan karena paritas yang berisiko lebih sedikit dibandingkan paritas yang tidak berisiko yaitu dari 12 responden (100,0%) yang berisiko sebanyak 7 responden (58,3%) yang mengalami anemia ringan dan 5 responden (41,5%) yang mengalami anemia sedang-berat dengan paritas >3 kali. Sedangkan dari 50 responden (100,0%) yang tidak berisiko ada 34 responden (68,0%) yang mengalami anemia ringan dan
9
16 responden (32,0%) yang mengalami anemia sedang-berat dengan paritas <3 kali. p. Hubungan Antara Konsumsi Tablet Fe dengan Derajat Anemia Peneliti menganalisis 62 sampel dalam penelitian, dari 11 responden (100,0%) yang tidak mengkonsumsi sebanyak 6 responden (54,5%) yang mengalami anemia sedang-berat dan 5 responden (45,5%) yang mengalami anemia ringan. Sedangkan dari 51 responden (100,0%) yang mengkonsumsi ada 15 responden (29,4%) yang mengalami anemia sedang-berat, 36 responden (70,6%) yang mengalami anemia ringan . Hasil uji statistik dengan Fisher’s Exact memperlihatkan tidak ada hubungan antara konsumsi tablet Fe dengan derajat anemia karena nilai ρ (0,160 ) > α (0,05). Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Ernawati (2008) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Didapatkan ibu yang terkena anemia sebanyak 63,8%, sedangkan ibu yang tidak terkena anemia sebanyak 36,25%. Setelah dilakukan uji statistik chisquare diperoleh ρ (0,000) > α (0,05). Hal ini menunjukkan ada hubungan antara konsumsi tablet Fe dengan derajat anemia pada ibu hamil. Dalam penelitian ini terdapat 15 responden (29,5%) yang mengkonsumsi tablet Fe tetapi terkena anemia sedang-berat, hal ini disebabkan karena ibu tidak teratur mengkonsumsi tablet Fe. Berdasarkan data, 15 responden terlihat bahwa ada yang
mengkonsumsi tablet Fe tetapi tidak teratur, dalam hal ini ibu sering lupa dan ada pula ibu yang mengkonsumsi tablet Fe tetapi tidak berhenti meminum teh/kopi. Hal ini juga ditunjang dari analisis univariat berdasarkan paritas karena lebih banyak responden yang tidak berisiko terkena anemia dibandingkan responden yang berisiko terkena anemia. q. Hubungan Antara Budaya Dengan Derajat Anemia Peneliti menganalisis 62 sampel dalam penelitian, dari 46 responden (100,0%) yang ada larangan ada 31 responden (67,4%) yang mengalami anemia ringan dan 15 responden (32,6%) yang mengalami anemia sedang-berat. Sedangkan dari 16 responden (100,0%) yang tidak ada larangan sebanyak 10 responden (62,5%) yang mengalami anemia ringan, 6 responden (37,5%) yang mengalami anemia sedang-berat. Hasil uji statistik dengan Chi Square memperlihatkan tidak ada hubungan antara budaya dengan derajat anemia karena nilai ρ (0,722 ) > α (0,05). Dalam penelitian ini terdapat 6 responden (37,5%) yang didalam budayanya tidak ada larangan tetapi terkena anemia sedang-berat, hal ini disebabkan karena pendidikan yaitu sebatas SMP dan SMA, pekerjaan ibu hamil rata-rata IRT. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkat pengetahuan yang dimilikinya. Berdasarkan data, ada ibu yang malas memeriksakan kesehatan diri dan janinnya sebab
10
ibu tidak tahu dampak apa yang akan terjadi apabila ibu tidak rutin memeriksakan kehamilannya. SIMPULAN Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara umur, paritas, konsumsi tablet Fe, dan budaya dengan derajat anemia selama kehamilan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. SARAN 1. Petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan kepada ibu tentang bahaya kehamilan saat umur reproduksi sudah tidak ideal yaitu <20 dan >35 tahun. 2. Petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan tentang dampak yang bisa terjadi apabila paritas >3 kali yang dapat berpengaruh terhadap ibu dan janin. 3. Pencegahan anemia terhadap ibu hamil sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan memberikan Tablet Tambah Darah untuk dikonsumsi pada trimester ke II secara rutin sebanyak 90 tablet agar kebutuhan zat besi ibu dan janin selalu terpenuhi. 4. Petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan tentang jenis-jenis makanan yang seharusnya dikonsumsi oleh ibu hamil agar tidak terjadi permasalan gizi. Karena Tidak sedikit ibu hamil yang tidak mau mengkonsumsi suatu jenis makanan karena dianggap hal tabu. Padahal banyak jenis makanan yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh tubuh ibu dan janin.
DAFTAR PUSTAKA Arisman M.B. 2004. Gizi Daur Kehidupan. Penerbit Buku Kedokteran EGG, Jakarta. Amiruddin, R. 2006. Anemia Defisiensi Zat Besi Pada Ibu Hamil di Indonesia. Available http://www.padusi.com. Daemayer E.M, 1995. Pencegahan dan Pengawasan Anemia Defisiensi Besi. Alih Bahasa Arisman M.B. Jakarta. Widya Medika. Dahlan, M Sopiyudin. 2011. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5. Salemba Medika, Jakarta DepKes RI. 2003. Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan. DepKes RI. 2002. Pedoman Teknis Audit Maternal Perinatal Di Tingkat Kabupaten, Jakarta: DepKes RI. DepKes RI. 2005. Anemia Gizi dan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk Wanita Usia subur (WUS). Jakarta: Direktorat Gizi Masyarakat. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Erniwati. 2008. Hasil Penelitian di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Esse Puji, dkk. 2014. Panduan Penulisan Skripsi Edisi 10
11
Makassar. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar. Hani, Ummi. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat Alimul A. 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta. I Mada Bakta. 2003. Hematilogi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC. Lalage, Zerlina. (2013). Menghadapi Kehamilan Beresiko Tinggi. Klaten: Abata Press. Lawrence, M. Tierney. 2003. Diagnosis dan Terapi Kedokteran (Penyakit Dalam). Jakarta: Salemba Medika. Manuaba, I. B. G. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC. Millenium Development Goals, 2011, Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milinium Indonesia 2011, http://mdgsdev.bps.go.id/main.php?link=mdg indonesia. Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi, obstetri Patologi. Jakarta. EGC. Muliaty. 2007. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Besi di RSUD Arifin
Nu’mang Rappang Sidrap. FKM Unhas.
Kabupaten
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurfaidah. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kota Pangkajene Kabupaten Pangkep. Skripsi tidak diterbitkan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stik Makassar. Purwaningsih, Sri, dkk. 2004. Analisis Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Ibu Hamil dalam Meng-konsumsi Tablet Besi. http://ejournal.undip.ac.id/ index.php/jnc. Ridwan, Wahyuddin. 2004. Studi Kasus Kontrol Faktor Biomedis terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil di Puskesmas Bantimurung Maros Tahun 2004. Riskesdas. 2007. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riskesdas. 2010. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
12
Riskesdas. 2013. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia Simkin Penny, 2008, Kehamilan, Melahirkan, dan Bayi, Arcan, Jakarta. Sri Harnany, Afiyah. 2006. Pengaruh Tabu Makanan, Tingkat Kecukupan Gizi, Konsumsi Tablet Besi, Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil di Kota Pekalongan. Universitas Diponegoro Semarang. Semarang. Sri Rahayu. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Plus Bara-Baraya Kota Makassar. Skripsi tidak diterbitkan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar. Tarwoto, Ns dkk. 2007. Buku Saku Anemia Pada Ibu Hamil. Jakarta: Trans Info Media. Trula Myers Gorrie. 1998. Fundations of Maternal Newborn Nursing. WB Saunders Company. Wiknjosastro. Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Edisi 3 Cetakan 7. Jakarta : YBP SP. Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP. World Health Organization. 2002. Anemia: “Lost Years of Healthy Life” Anemia Prevention and
Control: What Works. Part i: Program Guidance. Geneva: World Health Organization. World Health Organization. 2011. Veterinary public health.http://www.who.int/ zoonoses/vph/en/. World Health Organization. 2012. Guideline: Daily Iron and Folic Acid Supplementation in Pregnant Women. Geneva:World Health Organization. World Health Organization, 2014. topics of the World Health Organization, www.who.int/topics/millennium_ development_goals/maternal_heal th/en/index.html. Varney. 2004. Ilmu Kebidanan. Bandung: Sekoloa Publisher.