SKRIPSI
PENGEMBANGAN WEBSITE BASIS DATA KOMPOSISI ZAT GIZI MAKANAN INDONESIA DAN PROGRAM ESTIMASI KANDUNGAN GIZI FORMULASI PRODUK PANGAN SERTA PROGRAM PENGHITUNG KEBUTUHAN GIZI HARIAN
F24104011 MUHAMMAD FARIED MA’RUF
2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Muhammad Faried Ma’ruf. F24104011. Pengembangan Website Basis Data Komposisi Zat Gizi Makanan Indonesia dan Program Estimasi Kandungan Gizi Formulasi Produk Pangan serta Program Penghitung Kebutuhan Gizi Harian. Di bawah Bimbingan Ir. Sutrisno Koswara, M.Si. 2008 RINGKASAN Informasi kandungan zat gizi pada makanan saat ini mulai diperhatikan oleh masyarakat. Pencantuman label kandungan gizi makanan juga sudah menjadi aturan yang wajib dipenuhi oleh produsen makanan. Informasi ini sangat penting bagi setiap orang, karena memiliki manfaat yang berdeda-beda bagi setiap orang tergantung kebutuhan mereka. Misalnya, anak usia pertumbuhan membutuhkan beberapa zat gizi tertentu yang penting untuk perkembangan anak, contohya protein. Dengan adanya data kandungan gizi ini, setiap orang dapat mengetahui dengan mudah apakah pada bahan makanan yang dikonsumsi mengandung komponen zat gizi yang diperlukan tubuh. Pada penyajian makanan di rumah tangga, umumnya tidak diketahui berapa kandungan gizi pada makanan tersebut. Oleh karena itu akan sangat membantu apabila virtual processing untuk mengestimasikan kandungan gizi pada pembuatan formulasi pangan dapat dibuat, sehingga setiap orang dapat mengestimasikan dan memperhitungkan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi atau tujuan tertentu lainnya. Sedangkan untuk praktisi industri pangan atau peminat pangan dapat mengestimasikan formulasi apa yang digunakan apabila mereka menargetkan untuk mencapai nilai tertentu pada suatu zat gizi di produk yang mereka buat. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem informasi kandungan gizi zat makanan Indonesia dan virtual processing untuk mengestimasi kandungan gizi pada pembuatan formulasi pangan serta program penghitung kebutuhan gizi harian yang berbasiskan internet. Sistem informasi tersebut digunakan untuk mempermudah mendapatkan informasi kandungan zat gizi pada makanan untuk keperluan tertentu, membantu menghitung kebutuhan gizi harian, dan mempermudah dalam mengestimasikan kandungan gizi pada pembuatan formulasi pangan.. Penelitian dimulai dengan pemahaman masalah dan pencarian solusi masalah. Dilanjutkan dengan perancangan proses dan data yang diperlukan dalam pembuatan program maupun tampilan website. Jika terdapat kesalahan logika dan alur algoritma, dilakukan pengecekan ulang pada perancangan proses dan data. Setelah alur logaritma dan logika sudah benar, penelitian dilanjutkan dengan memulai konsep penulisan program dan rancangan tampilan website menggunakan komputer. Kompilasi program dilakukan setelah tampilan dan kode program sudah selesai dibuat. Pengecekan ulang kesalahan sintak dan bahasa pemrograman dilakukan agar program dapat berjalan dengan baik. Penelitian kemudian dilanjutkan dengan eksekusi program untuk pengecekan kesalahan program agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Seteah itu dilakukan pengujian program untuk mengetahui kinerja dan kesesuaian atau akurasi perhitungan program. Hasil pembuatan sistem informasi ini adalah sebuah website yang didukung basis data. Website ini terdiri dari tiga program utama, yaitu : (1) program basis data pangan yang memiliki data komposisi bahan pangan sebanyak 962 buah, (2)
program virtual processing untuk mengestimasi kandungan gizi pada pembuatan formulasi pangan, dan (3) program penghitung kebutuhan gizi harian. Hasil perhitungan program virtual processing hanya dibatasi pada empat komponen gizi utama, yaitu : protein, lemak, karbohidrat, dan abu, serta energi yang dihasilkan. Untuk mengetahui tingkat keakuratan program, maka dilakukan uji laboratorium untuk membandingkan kesesuaian antara nilai perhitungan dengan nilai hasil pengujian di laboratorium. Berdasarkan perbandingan uji di laboratorium dan perhitungan program, diperoleh perbedaan rata-rata pada komponen protein sebesar 13.53 %, lemak sebesar 57.16 %, karbohidrat sebesar 3.07 %, dan abu sebesar 25.13 %. Berdasarkan uji pembandingan nilai tengah diperoleh kondisi bahwa nilai perhitungan dengan nilai hasil pengujian di laboratorium masih dijumpai penyimpangan. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya kehilangan akibat proses dalam pembuatan produk, dimana produk mengalami pemanasan dan pemasakan dalam suhu yang relatif tinggi, sehingga sangat mungkin terjadi kerusakan komponen.
PENGEMBANGAN WEBSITE BASIS DATA KOMPOSISI ZAT GIZI MAKANAN INDONESIA DAN PROGRAM ESTIMASI KANDUNGAN GIZI FORMULASI PRODUK PANGAN SERTA PROGRAM PENGHITUNG KEBUTUHAN GIZI HARIAN
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh: MUHAMMAD FARIED MA’RUF F24104011
2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PENGEMBANGAN WEBSITE BASIS DATA KOMPOSISI ZAT GIZI MAKANAN INDONESIA DAN PROGRAM ESTIMASI KANDUNGAN GIZI FORMULASI PRODUK PANGAN SERTA PROGRAM PENGHITUNG KEBUTUHAN GIZI HARIAN
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh: MUHAMMAD FARIED MA’RUF F24104011 Dilahirkan pada tanggal 22 Januari 1986 di Lamongan, Jawa Timur
Tanggal lulus : Menyetujui, Bogor, September 2008
Ir. Sutrisno Koswara, MSi Dosen Pembimbing Mengetahui,
Dr. Ir. Dahrul Syah, MSc Ketua Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis dilahirkan di Kota Lamongan pada tanggal 22 Januari 1986. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari keluarga Bapak Farizal A.R. dan Ibu Rukmi P. Penulis mengawali jenjang pendidikannya di SD Negeri Sidoharjo I Lamongan pada tahun 1992-1998, menempuh sekolah lanjutan di MTs PPMI Assalaam Sukoharjo pada tahun 19982001, serta SMA PPMI Assalaam pada tahun 2001-2004. Penulis lulus seleksi penerimaan mahasiswa IPB pada tahun 2004 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan terdaftar di Departemen Teknologi Pangan dan Gizi (yang sekarang dirubah menjadi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan), Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Fateta, IPB). Selama di bangku perkuliahan penulis aktif dalam kegiatan akademik, non akademik, dan organisasi mahasiswa daerah. Dalam kegiatan akademik penulis pernah mengikuti lomba Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dalam bidang kewirausahaan pada tahun 2007 dengan judul “Pengembangan Produk Es Krim Ubi Jalar Ungu Sebagai Produk Pangan Fungsional” dan pada tahun 2008 dengan judul “Pengembangan Usaha Produk Minuman Herbal Instan dari Bunga Rosela”. Penulis juga pernah mengikuti Indofood Riset Nugraha pada tahun 2007 dengan judul “Pembuatan Produk Nasi Singkong Instan Berbasis Fermented Cassava Flour Sebagai Alternatif Produk Pangan Darurat”. Dalam bidang non akademik penulis pernah menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan dan Gizi pada periode 2006-2007 dalam Biro Solusi TI sebagai kepala biro. Penulis juga aktif sebagai Administrator CCFT / Laboratorium Komputer ITP pada periode 2005-2008.. Penulis menyelesaikan tugas akhirnya yang berupa penelitian yang berjudul “Pengembangan Website Basis Data Komposisi Zat Gizi Makanan Indonesia dan Program Estimasi Kandungan Gizi Formulasi Produk Pangan serta Program Penghitung Kebutuhan Gizi Harian“ di Laboratorium Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan di bawah bimbingan Ir. Sutrisno Koswara, MSi.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
karunia-NYA
yang
telah
dilimpahkan,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Website Basis Data Komposisi Zat Gizi Makanan Indonesia, Program Estimasi Kandungan Gizi Formulasi Produk Pangan dan Program Penghitung Kebutuhan Gizi Harian“. Skripsi ini merupakan pelaksanaan tugas akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Selama masa studi di IPB, penulis tidak terlepas dari bantuan, dorongan dan dukungan dari beberapa pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga penulis dapat menyelesaikan masa studinya dengan baik. Selanjutnya penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ibu dan ayah yang sangat aku sayangi, yang tiada hentinya selalu memberikan bimbingan, kasih sayang, doa, nasihat, dan dukungan kepada penulis selama ini. 2. Ir. Sutrisno Koswara, MSi selaku dosen pembimbing akademik atas pengarahan,
perhatian,
dan
masukan
serta
kesabarannya
untuk
membimbing penulis selama kuliah hingga mampu menyelesaikan tugas akhir ini. 3. Dr. Ir. Yadi Haryadi, MSi selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktunya untuk menguji, memberi masukan serta saran yang sangat berarti. 4. Ir. Evira Syamsir, MSc selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktunya untuk menguji, memberi masukan serta saran yang sangat berarti. 5. Masku M. Faruq Bumantara, adikku Nur’aini Muhartiningrum, dan seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan dan do’a kepada penulis 6. Indri Ferdiani atas segala kepercayaan, dukungan, doa, perhatian, dan kebersamaan yang sangat berarti bagi penulis. 7. Keluarga besar Pondok Berkah dan Kutilang: Aris Dwi Toha, Hans Putra Kelana, Datoe M. Iqbal dan Sofiyan Hadi atas kebersamaannya selama ini.
8. Rekan-rekan Admin CCFT (Yudhan, Ados, Hans C.W dan M.T. Assyaukani) serta Mbak Darsih dan Bu Dias atas kerjasamanya selama ini. 9. Saudari seperjuanganku Nona Widarosa, atas persahabatan, persaudaraan, dan kerjasamanya selama ini. 10. Teman-temanku : Ririn, Tenni, Inke, Dyah, April, Aris, Dini, Bima, Rani, Ofa, Kani, Rhais, HansCW, Lutfi, Titin, Sucen, Echi, Ame, Dilla, Dikin, Fina, Chie2, dkk. 11. Rekan-rekan Indofood Riset Nugraha 2007 (Qia, Ofa, dan Shofi) atas kerjasamanya dalam menyelesaikan kontrak yang telah diberikan. 12. Teman-temanku ITP41 lainnya atas persahabatan dan kebersamaannya selama menempuh kuliah di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. 13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selama ini telah membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan pendidikan di IPB. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membutuhkan dan terhadap pengembangan ilmu khususnya di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, FATETA, IPB.
Bogor, Agustus 2008 Penulis
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ...............................................................................
i
DAFTAR ISI .............................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
v
DAFTAR TABEL ....................................................................................
vi
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................
vii
I. PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. LATAR BELAKANG....................................................................
1
B. TUJUAN PENELITIAN ................................................................
2
II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................
3
A. GIZI ...............................................................................................
3
B. DAFTAR KOMPOSISI BAHAN MAKANAN..............................
4
C. KATEGORI PANGAN ..................................................................
5
D. PENGOLAHAN PANGAN ...........................................................
6
E. KESETIMBANGAN MASSA .......................................................
8
F. SISTEM INFORMASI...................................................................
9
G. SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA ........................................
10
H. PHP................................................................................................
12
I. MySQL ..........................................................................................
12
III. METODOLOGI PENELITIAN ...........................................................
14
A. ALAT DAN BAHAN ....................................................................
14
B. METODE PENELITIAN ...............................................................
15
C. ANALISIS MASALAH .................................................................
16
D. RANCANGAN PROSES ...............................................................
16
E. RANCANGAN DATA ..................................................................
17
F. PENGUJIAN SISTEM...................................................................
17
1. Pengujian Tampilan dan Kinerja Website ...................................
17
2. Pengujian Akurasi Program ........................................................
17
a. Kadar Air..............................................................................
17
b. Kadar Protein .......................................................................
18
c. Kadar Abu ............................................................................
19
d. Kadar Lemak ........................................................................
19
e. Kadar Karbohidrat ................................................................
20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................
21
A. ANALISIS MASALAH ................................................................
21
B. RANCANGAN BASIS DATA.......................................................
22
C. RANCANGAN PROSES ...............................................................
25
D. TAMPILAN PROGRAM...............................................................
26
1. Program Database Pangan ........................................................
27
2. Program Formulator (Virtual Processing).................................
29
3. Program Penghitung Kebutuhan Gizi Harian ............................
31
E. UJI COBA PROGRAM .................................................................
33
1. Pengujian Tampilan dan Kinerja Website .................................
33
2. Pengujian Akurasi Program ......................................................
33
F. INTERPRETASI PROGRAM .......................................................
36
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................
37
A. KESIMPULAN..............................................................................
37
B. SARAN..........................................................................................
38
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
39
LAMPIRAN ..............................................................................................
41
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Transformasi data menjadi informasi .....................................
8
Gambar 2. Diagram alir metodologi penelitian ........................................
14
Gambar 3. Hubungan antar tabel pada basis data.....................................
25
Gambar 4. Tampilan layout website ........................................................
26
Gambar 5. Tampilan form pencarian berdasarkan kata kunci...................
27
Gambar 6. Tampilan halaman hasil pencarian berdasarkan kata kunci.....
28
Gambar 7. Tampilan form pencarian berdasarkan nilai zat gizi ...............
28
Gambar 8. Tampilan halaman hasil pencarian berdasarkan nilai zat gizi..
28
Gambar 9. Tampilan komposisi zat gizi bahan pangan ............................
29
Gambar 10. Tampilan input program virtual processing............................
30
Gambar 11. Tampilan output program virtual processing..........................
30
Gambar 12. Tampilan input program penghitung kebutuhan gizi harian ....
32
Gambar 13. Tampilan output program penghitung kebutuhan gizi harian ..
32
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Pengelompokan Bahan Makanan.................................................
5
Tabel 2. Pengelompokan bahan makanan pada tabel kategori_pangan.......
23
Tabel 3. Penyajian data nilai gizi dan jumlahnya.......................................
24
Tabel 4. Hasil analisis proksimat bahan baku ............................................
33
Tabel 5. Formula sweet potato flakes ........................................................
34
Tabel 6. Hasil analisis proksimat sweet potato flakes ................................
34
Tabel 7. Hasil perhitungan program ..........................................................
35
Tabel 8. Penyimpangan hasil perhitungan program ...................................
35
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1.
Struktur basis data gizipangan.............................................
Lampiran 2.
Logika pemrograman untuk mengestimasikan kandungan
Lampiran 3.
42
gizi pada formulasi pangan .................................................
43
Contoh penggunaan program virtual processing .................
44
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Kemajuan di segala bidang saat ini menuntut perubahan pola hidup manusia, termasuk juga perubahan pola konsumsi bahan pangan. Saat ini kesadaran masyarakat akan pola makan sehat sudah tumbuh dan berkembang. Tujuan pengkonsumsian makanan bukan lagi sekedar kenyang, namun mulai memperhatikan kandungan zat gizi apa yang mereka temui dalam makanan yang dikonsumsi. Informasi kandungan zat gizi pada makanan mulai diperhatikan oleh masyarakat. Pencantuman label tentang kandungan gizi makanan juga sudah menjadi aturan yang wajib dipenuhi oleh para produsen makanan. Informasi ini sangat penting bagi setiap orang, karena informasi ini memiliki kegunaan dan manfaat yang berdeda-beda bagi setiap orang tergantung kebutuhan mereka. Pada ibu hamil dan anak-anak pada usia pertumbuhan misalnya, mereka membutuhkan protein untuk memenuhi peningkatan total protein tubuh yang terus berkembang. Sedangkan bagi orang dewasa yang tidak mengalami pertumbuhan juga membutuhkan asupan protein, karena terjadi kerusakan berkelanjutan dan pergantian protein dalam tubuh mereka. Dengan adanya data kandungan gizi ini, setiap orang dapat mengetahui dengan mudah apakah pada bahan makanan yang dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan komponen zat gizi yang diperlukan tersebut. Akan tetapi informasi kandungan gizi umumnya hanya dijumpai pada produk pangan yang diproduksi oleh industri, sedangkan bahan-bahan makanan yang dijumpai di pasar-pasar tradisional dan rumah-rumah makan umumnya tidak mencantumkan kandungan zat gizi pada bahan makanan tersebut. Oleh karena itu perlu adanya informasi akan kandungan zat gizi bahan-bahan makanan tersebut yang mudah diakses. Begitu pula pada penyajian makanan di rumah tangga, umumnya masakan yang disajikan tidak diketahui berapa kandungan gizi pada makanan tersebut. Oleh karena itu akan sangat membantu apabila program virtual processing untuk mengestimasikan kandungan gizi pada pembuatan formulasi
pangan dapat dibuat, sehingga setiap orang dapat mengestimasikan dan memperhitungkan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi atau tujuan tertentu lainnya. Praktisi industri pangan atau peminat pangan misalnya, dapat mengestimasikan formulasi apa yang digunakan apabila mereka menargetkan untuk mencapai nilai tertentu pada suatu zat gizi di produk yang mereka buat. Dewasa ini kemajuan di bidang teknologi informasi berkembang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi informasi dalam mengembangkan akses informasi juga sedang dan terus berkembang seiring perkembangan laju teknologi informasi. Penggunaan internet yang sudah sedemikian luas membutuhkan jalinan komunikasi yang baik antara penyedia informasi dengan pencari informasi. Komunikasi yang interaktif ini membutuhkan suatu rancangan web yang dapat menjembatani kebutuhan tersebut. Website yang menginformasikan basis data kandungan zat gizi makanan Indonesia dan virtual processing untuk mengestimasi kandungan gizi pada pembuatan formulasi pangan masih jarang dijumpai. Karena itu perlu adanya media yang menjembatani antara pemilik informasi dengan pengguna informasi. B. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem informasi kandungan gizi zat makanan Indonesia dan virtual processing untuk mengestimasi kandungan gizi pada pembuatan formulasi pangan serta program penghitung kebutuhan gizi harian yang berbasiskan internet. Sistem informasi tersebut digunakan untuk mempermudah mendapatkan informasi kandungan zat gizi pada makanan untuk keperluan tertentu, membantu menghitung kebutuhan gizi harian, dan mempermudah dalam mengestimasikan kandungan gizi pada pembuatan formulasi pangan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. GIZI Secara umum dapat dikatakan bahwa zat-zat gizi (nutrien) adalah molekul kimia yang diperlukan oleh tubuh yang mengkonsumsinya, baik sebagai sumber energi, untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel tubuh yang rusak, atau untuk mengatur metabolisme dalam tubuh itu sendiri. Zat-zat gizi tersebut dapat digolongkan menjadi lima golongan, yaitu : protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Air seringkali juga digolongkan sebagai zat gizi karena merupakan zat yang terpenting bagi kehidupan mahluk hidup (Muchtadi et al., 1992). Gizi atau yang juga sering disebut nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh. Namun tidak semua nutrisi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi dapat digunakan oleh tubuh karena sebelumnya harus dilakukan pencernaan dan penyerapan. Zat gizi yang benar-benar dapat digunakan oleh tubuh adalah sejumlah yang dapat diserap. Dengan kata lain, jumlah masing-masing zat gizi yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh tergantung dari daya cernanya. Selain itu khusus untuk protein, tidak semua yang dapat diserap oleh tubuh dapat dimanfaatkan oleh tubuh, dan kelebihannya akan dibuang melalui urin sebagai urea (Muchtadi, 2006). Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup (Anonim, 2008). Angka kebutuhan nutrisi dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA). Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi
optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup (Anonim, 2008). B. DAFTAR KOMPOSISI BAHAN MAKANAN Daftar komposisi bahan makanan adalah daftar yang memuat kadar gizi berbagai bahan makanan yang digunakan di Indonesia. Ilmu gizi telah menentukan angka kecukupan zat gizi bagi manusia guna mempertahankan tingkat kesehatan yang baik. Angka tersebut baru ada artinya apabila diwujudkan dalam bahan makanan. Dan ini hanya mungkin jika ada daftar komposisi bahan makanan (Depkes, 1981). Data komposisi zat gizi makanan sangat diperlukan dalam berbagai kegiatan pertanian, pangan, gizi dan kesehatan. Kegiatan pengumpulan data komposisi zat gizi makanan merupakan kegiatan yang dilakukan terus menerus karena jenis makanan terus bertambah (Depkes, 2001). Daftar komposisi bahan makanan berguna untuk merencanakan hidangan makanan yang baik dan memenuhi kecukupan zat gizi. Juga dapat digunakan untuk menilai apakah konsumsi makanan sehari-hari telah memenuhi kecukupan zat gizi, baik bagi perorangan, keluarga maupun sekelompok besar orang (Depkes, 1981). Angka yang tercantum dalam daftar komposisi bahan makanan tidak dapat dikatakan sebagai angka mutlak. Kadar zat gizi suatu bahan makanan tergantung pada : jenis, derajat kematangan, iklim, keadaan tanah dan sebagainya. Angka tersebut mempunyai nilai yang besar dan praktis, sebab
merupakan pedoman untuk mengetahui tinggi atau rendahnya kadar zat gizi suatu bahan makanan (Depkes, 1981). Kolom zat gizi di dalam daftar berisi angka dan tanda. Kolom zat gizi yang tidak berisi angka atau tanda (-) berarti zat gizi tersebut tidak ditentukan kadarnya. Tanda 0 berarti makanan tersebut tidak mengandung zat gizi itu (Depkes, 2001). C. KATEGORI PANGAN Peredaran produk-produk pangan yang semakin banyak menuntut adanya suatu standar dan definisi pangan yang diakui dan baku. Untuk itulah badan POM sebagai badan yang bertanggung jawab dalam pengawasan obat dan makanan menyusun suatu sistem pengkategorian pangan berdasarkan turunan bahan pangan tersebut. Sistem kategori pangan ini disusun oleh Direktorat Standarisasi yang yang berada di bawah Deputi III badan POM. Sistem kategori pangan adalah suatu sistem yang memuat definisi dan persyaratan-persyaratan yang harus dimiliki oleh suatu produk pangan yang umum (http://www.pom.go.id, 2007). Pada topik keamanan pangan, pengklasifikasian atau pengkategorian pangan dan pakan ditujukan terutama untuk penyeragaman dalam hal penamaan dan untuk mengklasifikasikan pangan ke dalam suatu kelompok atau sub-kelompok
dengan tujuan untuk menetapkan batasan residu
maksimum kelompok pada komoditas yang memiliki karakteristik dan potensi residu yang sama (Codex Alimentarius Commision, 2006). Untuk mempermudah pencarian suatu bahan makanan Puwastien et.al. (2000) mengelompokkan jenis makanan / bahan makanan dengan pengelompokan yang digunakan dalam buku komposisi zat gizi makanan ASEAN (ASEAN Food Composition Tables). Prinsip pengelompokan makanan
tersebut
ialah
menempatkan
suatu
makanan
menurut
penggunaannya, jika makanan tersebut merupakan bahan tunggal seperti buah kelor yang masuk ke kelompok sayuran bukan buah-buahan, atau masuk ke kelompok besarnya. Jika makanan itu terdiri dari beberapa bahan seperti gulai ikan, maka termasuk ke kelompok ikan dan hasil olahannya. Berikut ini macam pengelompokan makanan yang dimaksud :
Tabel 1. Pengelompokan Bahan Makanan No.
Kelompok Bahan / Makanan
1. Serealia dan hasil olahannya 2. Umbi berpati dan hasil olahannya 3. Kacang-kacangan dan hasil olahannya 4. Sayuran dan hasil olahannya 5. Buah dan hasil olahannya 6. Daging, Unggas dan hasil olahannya 7. Telur dan hasil olahannya 8. Ikan, Kerang, Udang dan hasil olahannya 9. Susu dan hasil olahannya 10. Lemak dan minyak 11. makanan jajanan 12. Lain - lain
D. PENGOLAHAN PANGAN Pengolahan bahan pangan merupakan proses umum yang ditemui hampir di sebagian besar makanan yang dikonsumsi oleh manusia. Kebanyakan bahan pangan tidak sepenuhnya dapat diterima dan harus dipangkas dan dimasak untuk membuatnya lebih lezat dan bergizi. Sebagian bahan pangan tercemari mikroba dan serangga, karena itu harus diolah untuk membuatnya aman dan dapat diterima (Karmas, 1989). Menurut Karmas (1989), bahan pangan diolah dengan tiga macam maksud
: (1) untuk mengawetkan, mengemas, dan menyimpan (contoh:
pengalengan); (2) membuat produk yang dikehendaki, termasuk di dalamnya penggizian bahan makanan (contoh: pemanggangan); dan (3) menyiapkan makanan untuk dihidangkan. Pengawetan sebagai salah satu tujuan pengolahan pangan merupakan salah satu upaya mencegah atau menunda kerusakan bahan pangan. Menurut Karmas
(1989),
penyebab
utama
kerusakan
bahan
pangan
adalah
pertumbuhan mikroba, kegiatan enzim dan perubahan kimia. Pertumbuhan
mikroba berlangsung paling cepat pada aktivitas air yang tinggi, didukung pula olehfaktor suhu, pH, dan faktor lingkungan lainnya. Asas pengawetan bahan pangan didasarkan pada pengaturan semua faktor lingkungan yang mendukung pertumbuhan mikroba. Sebagai contoh, mikroba membutuhkan suhu optimum untuk tumbuh, suhu yang lebih tinggi merusak pertumbuhannya, dan suhu yang lebih rendah menghambat pertumbuhannya (Karmas, 1989). Menurut Karmas (1989), ada enam asas dasar pengolahan bahan pangan untuk pengawetan : (1) penghilangan (penurunan kadar) air, (contoh : pengeringan, dehidrasi, dan pengentalan); (2) perlakuan panas (contoh : pengukusan, pasteurisasi, dan pensterilan); (3) perlakuan suhu rendah (contoh : pendinginan dan pembekuan); (4) pengendalian keasaman (contoh : fermentasi dan pemberian zat tinambah); (5) berbagai macam zat tinambah pada proses kimia; (6) penyinaran. Pengolahan pangan sangat penting bagi kebutuhan pangan masyarakat. Selain memberikan nilai tambah dan daya terima bagi bahan pangan yang diolah tersebut, menurut Harris (1989), dalam banyak kasus pengolahan juga mengakibatkan penurunan nilai gizi pangan. Pengolahan pangan pada pemasakan di rumah tangga dan pengolahan yang dilakukan secara terkontrol dengan baik, menurut Muchtadi (1993) dapat meningkatkan nilai gizi produk yang dihasilkan, misalkan meningkatkan daya cerna protein dan pati atau meningkatkan ketersediaan vitamin-vitamin dan mineral. Akan tetapi seringkali terjadi bahwa pengolahan pangan tersebut lebih ditujukan untuk menghasilkan produk yang secara organoleptik lebih dapat diterima konsumen, sehingga faktor nilai gizi menjadi terabaikan. Pengolahan pangan secara ini dapat menurunkan nilai gizi produk yang dihasilkan, misalnya karena terjadinya reaksi antara molekul zat-zat gizi, hancurnya zat-zat gizi yang tidak tahan terhadap lingkungan pengolahan (pH, suhu tinggi, oksigen dan lain-lain), atau terbentuknya molekul kompleks antar zat-zat gizi sehingga tidak dapat lagi dicerna atau digunakan oleh tubuh (Muchtadi et al., 1992).
E. KESETIMBANGAN MASSA Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa massa tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Jadi dalam suatu sistem, total massa bahan yang masuk harus sama dengan total massa bahan yang keluar ditambah dengan jumlah massa yang tertinggal dalam sistem (Irawanto, 1987). Kesetimbangan
massa
adalah
perhitungan
laju
massa
dan
perubahannya selama di dalam sistem. Secara prinsip perhitungan kesetimbangan massa yang terakumulasi dalam sistem baik dengan ataupun tanpa reaksi kimia yaitu massa yang masuk melalui sistem dikurangi massa yang keluar melalui sistem ditambah dengan massa yang timbul dalam sistem dan massa yang digunakan sistem. Kesetimbangan massa sangat penting dalam perancangan proses baru untuk industri pangan maupun dalam analisis ekonomi teknologi alternatif dan modifikasi proses untuk meningkatkan hasil atau rendemen (Irawanto, 1987). Pada
agroindustri,
kesetimbangan
massa
diperlukan
untuk
merencanakan desain proses, evaluasi ekonomi proses yang diharapkan, kontrol proses, dan optimasi proses (Himmelblau, 1982). Prinsip dasar yang digunakan dalam perhitungan kesetimbangan massa atau material adalah hukum konservasi massa. Berdasarkan hukum konservasi massa, kuantitas massa yang masuk ke dalam sistem sama dengan kuantitas massa yang keluar dari sistem ditambah massa yang terakumulasi dalam sistem. Hukum tersebut dapat dituliskan sebagai persamaan berikut : Akumulasi massa dalam sistem = Input massa ke dalam sistem - Output massa keluar sistem
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pembuatan diagram kesetimbangan massa antara lain menggambarkan proses dengan aliran-aliran yang diperlukan, menuliskan besaran dan data yang diketahui pada diagram tersebut, memeriksa apakah dari data dapat langsung dihitung, menetapkan dasar perhitungan, jumlah besaran yang tidak diketahui yang harus dihitung tidak boleh melebihi jumlah persamaan kesetimbangan massa independen yang ada, jika jumlah persamaan kesetimbangan massa yang diketahui
melebihi, perlu dipilih persamaan yang dapat menyelesaikan soal, membuat persamaan yang sesuai dengan jumlah yang tidak diketahui, serta menyelesaikan persamaan untuk mendapatkan yang tidak diketahui (Irawanto, 1987). F. SISTEM INFORMASI Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (O’Brien, 2003). Suatu sistem menurut Hartono (1999) mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Hartono, 1999). Sedangkan menurut Post dan David (2003), informasi merupakan data yang telah diolah, diorganisir, dan digabungkan untuk memberikan pengertian yang lebih dalam. Menurut Kadir (2002), kualitas suatu informasi sering diukur berdasarkan : (1) relevansi; (2) ketepatan waktu, dan (3) keakurasian. Aliran data menjadi informasi disajikan pada Gambar 1.
Data
Proses
Informasi
Gambar 1. Transformasi data menjadi informasi Sistem informasi diartikan sebagai sistem yang menerima data-data sebagai masukan (input) dan memprosesnya sehingga menghasilkan produk informasi sebagai keluaran (output). Sistem informasi tergantung pada sumber daya manusia (pengguna akhir dan pelaksana sistem informasi), perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data (data dan pengetahuan dasar) dan jaringan (perangkat komunikasi dan jaringan pendukung) yang melakukan proses pemasukan, pemrosesan, pengeluaran, penyimpanan, dan aktifitas pengendalian yang mengubah data-data mentah menjadi suatu hasil berupa informasi (O’Brien, 1999)
Post dan David (2003) menyatakan bahwa untuk menciptakan suatu sistem informasi yang efektif, dibutuhkan berbagai macam komponen. Kualitas
sistem
informasi
ditentukan
dengan
kemampuannya
untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan secara tepat, dan informasinya harus akurat dan aktual. Menurut Wilkinson (1982), sasaran yang harus dicapai untuk menentukan kriteria penilaian suatu sistem informasi adalah : 1.
Relevansi (sesuai kebutuhan)
2.
Capacity (kapasitas dari sistem)
3.
Effisiency (efisiensi dari sistem)
4.
Timeliness (ketepatan waktu menghasilkan informasi)
5.
Accesibility (kemudahan akses)
6.
Flexibility (keluwesan sistem)
7.
Accuracy (ketepatan nilai dari informasi)
8.
Reliability (keandalan dari sistem)
9.
Security (keamanan dari sistem)
10.
Economy (nilai ekonomis dari sistem)
11.
Simplicity (kemudahan system digunakan) Menurut wahyono (2004), sistem informasi berbasis komputer
merupakan sebuah sistem yang terintegrasi, sistem manusia-mesin yang memanfaatkan perangkat keras dan peangkat unak komputer, prosedur, dan basis data yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. G. SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA Database atau basis data adalah kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu. Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi (Irmansyah, 2003). Fatyansyah (2004) mengatakan bahwa basis data dapat didefinisikan dari sejumlah sudut pandang seperti : 1.
Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2.
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3.
Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpan elektronis. Database Management System (DBMS) atau sistem manajemen basis
data adalah suatu kumpulan data yang saling berhubungan satu sama lain dan sekumpulan program untuk mengakses data. Sistem basis data dirancang untuk mengelola informasi dalam jumah besar dan bertujuan untuk kemudahan dan efisiensi dalam penyimpanan informasi ke dalam basis data maupun pengambilan informasi dari basis data. Dalam basis data terdapat model data yang berfungsi untuk menjelaskan struktur basis data. Salah satu diantaranya adalah model basis data relasional tersebut (Korth dan Silberschatz, 1986). Menurut
Kadir
(2002)
komponen-komponen
yang
menyusun
lingkungan sistem manajemen basis data terdiri dari : (1) perangkat keras, digunakan untuk menjalankan DBMS beserta aplikasi-aplikasinya. Perangkat keras berupa komputer; (2) perangkat lunak, mencakup DBMS itu sendiri, program aplikasi, serta perangkat lunak pendukung untuk komputer dan jaringan; (3) data; (4) prosedur, petunjuk yang berisi cara merancang hingga menggunakan basis data; dan (5) orang, terdiri dari tiga kelompok, yaitu : pemakai akhir, pemrogram aplikasi, dan administrator basis data.
H. PHP PHP adalah bahasa pemrograman serbaguna yang digunakan secara luas yang dikhususkan untuk pengembangan web dan dapat disisipkan pada bahasa HTML. PHP digunakan untuk pemrograman di sisi server tetapi dapat digunakan dari tampilan antar muka command line maupun dengan aplikasi grafis yang berdiri sendiri. PHP merupakan akronim rekursif dari Hypertext Preprocessor (http://www.php.net, 2007). PHP merupakan salah satu pemrograman server-side di antara beberapa pemrograman yang ada. Sejak diluncurkan, PHP mendapat respon yang sangat baik dari kalangan pengembang aplikasi web. Kemudahannya untuk dipahami serta sintaksnya yang mirip bahasa C menjadikan pemrograman ini cepat dikenal oleh kalangan luas (Prasetyo, 2004). PHP ditulis dan diperkenalkan pertama kali sekitar tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf melalui bahasa skrip yang terbilang baru dan tersedia secara bebas dan masih memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. PHP dapat diintegrasikan (embedded) ke dalam web server, atau dapat berperan sebagai program CGI yang terpisah. Karakteristik yang paling unggul dan paling kuat dalam PHP adalah lapisan integrasi basis data (database integration layer). Basis data yang didukung PHP adalah : Oracle, Adabas-D, sybase, File Pro, mSQL, Velocis, MySQL, Informix, Solid, dBase, ODBC, Unix dbm, dan PostgreSQL. Tipe-tipe variabel yang didukung oleh PHP adalah integer, float, string, array, object, pdf doc, dan pdf info (bila didukung oleh PDF). Tipe-tipe variabel tersebut tidak ditentukan poleh programer, tetapi ditentukan oleh PHP pada saat runtime tergantung pada konteks yang digunakan (PHP Documentation Group, 1998). I. MySQL MySQL
merupakan
basisdata
bertipe
Relational
Database
Management System (RDBMS). Kemampuan MySQL sebagai database server memungkinkan penggunaan banyak orang pada komputer yang berbeda untuk mengakses basisdata yang sama pada waktu yang bersamaan. MySQL dimiliki dan disponsori oleh perusahaan Swedia bernama MySQL AB yang memegang paten atas semua kode programnya. Basisdata MySQL
dipublikasikan dalam lisensi GPL (General Public License) yang mirip dengan lisensi freeware dengan bebebapa keterbatasan, di mana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoprasian database, terutama untuk pemilihan/seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis (Prasetyo, 2002). MySQL adalah suatu server basis data yang relatif kecil, berbobot, dan mudah digunakan. MySQL Documentation Group (1998) memberikan tiga pernyataan mengenai MySQL yaitu : 1.
MySQL adalah suatu sistem manajemen basis data (SMBD). Suatu basis data adalah suatu koleksi data terstruktur. Data tersebut dapat berupa apa saja, dari list sederhana sampai sebuah galeri gambar. Untuk menambah, mengakses, dan memproses data yang tersimpan dalam sebuah basis data dibutuhkan suatu SMBD seperti halnya MySQL.
2.
MySQL adalah suatu SMBD relasional. Suatu basis data relasional menyimpan data dalam tabel-tabel yang terpisah. Hal ini menambah kecepatan dan fleksibilitas. Tabel-tabel tersebut terhubungkan oleh suatu relasi terdefinisi yang memungkinkan memperoleh kombinasi data dari beberapa tabel dalam suatu permintaan. SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses basis data.
3.
MySQL merupakan perangkat lunak Open Source, yang berarti dapat digunakan dan dimodifikasi oleh siapa saja. Semua orang dapat mengunduh MySQL dari internet dan menggunakannya secara bebas.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. ALAT DAN BAHAN Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan website basis data komposisi zat gizi makanan Indonesia dan program estimasi kandungan gizi pada formulasi produk pangan ini antara lain sebagai berikut : 1.
Perangkat Keras (Hardware) Personal Computer (PC) Laboratorium Komputer ITP dengan processor Intel Pentium III 667 MHz, memory SD-RAM 256 MB PC 133, VGA GeForce 2MX, Harddisk 20 GB, monitor, keyboard, dan mouse. Sedangkan perangkat keras penunjang berupa USB Flashdisk dan CD.
2.
Perangkat Lunak (Software) Sistem operasi yang digunakan dalam pembuatan dan pengujian program ini adalah Microsoft Windows 2000 Professional with SP4, Microsoft Windows XP Professional dan Microsoft Windows Vista. Program aplikasi yang digunakan dalam pembuatan ini adalah MySQL, dan PHP 5.0. Browser Internet yang digunakan dalam pengujian program ini adalah Internet Explorer 6.0, Mozilla Firefox 2.0, dan Opera 9.0.
3.
Sumber basis data Sumber yang digunakan untuk mengisi basis data adalah buku Daftar Komposisi Bahan Makanan (2005) dan buku Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia (2001).
4.
Alat Analisis Proksimat Alat yang digunakan dalam analisis proksimat antara lain oven, tanur, labu kjeldahl mikro, soxhlet, neraca, buret, dan alat-alat gelas.
5.
Bahan Kimia Bahan kimia yang akan digunakan yaitu bahan kimia untuk analisis proksimat yaitu K2SO4, HgO, H2SO4 pekat, NaOH-Na2S2O3, H3BO3, indikator methylen blue, HCl, serta pelarut n-heksana.
B. METODE PENELITIAN Penelitian dimulai dengan pemahaman masalah dan pencarian solusi masalah. Dilanjutkan dengan perancangan proses dan data yang diperlukan dalam pembuatan program maupun tampilan website. Jika terdapat kesalahan logika dan alur algoritma, dilakukan pengecekan ulang pada perancangan proses dan data. Setelah alur algoritma dan logika sudah benar, penelitian dilanjutkan dengan memulai konsep penulisan program dan rancangan tampilan website menggunakan komputer. Kompilasi program dilakukan setelah tampilan dan kode program sudah selesai dibuat. Pengecekan ulang kesalahan sintak dan bahasa pemrograman dilakukan agar program dapat berjalan dengan baik. Penelitian kemudian dilanjutkan dengan eksekusi program untuk pengecekan kesalahan program agar sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Pemahaman masalah Pencarian solusi Perancangan proses dan data Pengecekan alur logika pemrograman Penulisan program
Perancangan tampilan program
Kompilasi program Pengecekan kesalahan sintax dan bahasa pemrograman Eksekusi program Pengujian program Analisis data
Gambar 2. Diagram alir metodologi penelitian
C. ANALISIS MASALAH Analisis masalah dilakukan untuk mempermudah merumuskan masalah dan mencari pemecahan masalah. Masalah yang dianalisis pada penelitian ini adalah kemudahan mendapatkan informasi kandungan zat gizi pangan dan kemudahan megestimasikan kandungan zat gizi pada pembuatan formulasi pangan. Pemecahan masalah yang dapat diambil dari masalah di atas adalah dengan membuat suatu sistem informasi yang dapat diakses oleh semua orang yang berkepentingan. Sistem
informasi tersebut akan dibuat
menggunakan pemrograman menggunakan bahasa PHP dan menggunakan Macromedia Dreamweafer 8 sebagai alat bantu untuk mendesain tampilan program yang dapat diakses melalui internet, serta menggunakan MySQL sebagai server basisdata. D. RANCANGAN PROSES Proses program didesain dalam beberapa halaman dengan layout berbentuk frame yang terdiri dari frame header, form menu, form content dan frame footer. Website terdiri dari beberapa program yang dapat dieksekusi. Setiap halaman memiliki isi dan fungsi masing-masing : 1. Halaman pertama berisi halaman pembuka yang menyambut pengunjung dan menginformasikan kegunaan situs serta daftar isi program yang ada pada website. 2. Halaman kedua berisi program database pangan pencarian pangan berdasarkan kategori
pangan dan program pencarian pangan
berdasarkan nilai zat gizi tertentu yang diinginkan. 3. Halaman ketiga berisi program penghitung kebutuhan gizi harian yang dapat membantu pengguna dalam menghitung indeks massa tubuh, metabolisme
basal,
dan
menampilkan
kebutuhan
gizi
harian
berdasarkan AKG 2004. 4. Halaman keempat merupakan halaman yang berisi program virtual processing untuk mengestimasikan kandungan gizi pada pembuatan formulasi pangan.
5. Halaman kelima berisi halaman yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pengelola website, sehingga pengunjung dapat memberikan komentar, saran, maupun kritik mengenai program ini. Proses program yang dieksekusi dirancang untuk dapat mengolah data dari database dan dapat menginformasikannya ke pengguna. Pengolahan database pada penelitian ini akan menggunakan PHP dengan MySQL. E. RANCANGAN DATA Data yang diperlukan dalam website basis data komposisi zat gizi makanan Indonesia dan program estimasi kandungan gizi pada formulasi produk pangan adalah data kandungan gizi makanan yang diperoleh dari berbagai literatur. Sedangkan rancangan data yang dihasilkan adalah berupa tampilan pencarian dan penampilan data yang dicari dari database. Data-data yang diperoleh disimpan oleh MySQL dalam bentuk tabel-tabel untuk mempermudah pengolahan dan menampilkan data. F. PENGUJIAN SISTEM Sistem yang telah dibuat perlu diakukan pengujian sebelum dipasang pada suatu alamat url yang resmi. Pengujian tersebut meliputi pengujian tampilan dan performa dari website, serta uji validasi keakuratan dari hasil perhitungan program estimasi kandungan gizi pada formulasi produk pangan. 1.
Pengujian tampilan dan kinerja website Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah program dapat berjalan baik dengan tampilan yang tetap terjaga pada berbagai jenis Browser Internet yang eksis di pasaran saat ini.
2.
Pengujian akurasi program Adapun untuk validasi tingkat keakuratan akan dilakukan analisa proksimat terhadap lima sampel. Hasil dari
yang nilainya akan
dibandingkan dengan keluaran dari perhitungan menggunakan program. a. Kadar Air (AOAC, 1995) Cawan aluminium dikeringkan dalam oven selama 15 menit dan didinginkan dalam desikator selama 10 menit lalu
ditimbang (W1). Timbang sampel kurang lebih sebanyak 2 gram dalam cawan (W2). Cawan beserta isi dikeringkan dalam oven 100oC selama 6 jam. Pindahkan cawan ke dalam desikator, kemudian didinginkan dan ditimbang (W3). Cawan beserta isinya dikeringkan kembali sampai diperoleh berat konstan. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
KA (% berat basah) =
[W 2 − (W 3 − W 1)] x 100 % W 3 −W1
b. Kadar Protein Metode Mikro Kjeldahl (AOAC, 1995) Sampel sebanyak 100 mg ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl 30 ml. Ditambahkan 1,9 ± 0,1 g K2SO4, 40 ± 10 mg HgO, dan 3,8 ± 0,1 ml H2SO4. Tambahkan batu didih pada labu, lalu didihkan sampel selama 1 - 1,5 jam sampai cairan jernih. Labu beserta sampel didinginkan dengan air dingin. Dipindahkan isi labu dan air bekas pembilasnya ke dalam alat destilasi. Labu erlenmeyer 125 ml diisi dengan 5 ml larutan H3BO4. Larutan NaOH-Na2S2O3 sebanyak 8 – 10 ml ditambahkan ke dalam alat destilasi dan dilakukan destilasi sampai didapat destilatnya sebesar kurang ± 15 ml dalam erlenmeyer. Destilat dalam erlenmeyer tersebut lalu dititrasi dengan larutan HCl 0,02 N hingga terjadi perubahan warna hijau menjadi biru. Dilakukan perhitungan jumlah nitrogen setelah sebelumnya diperoleh jumlah volume (ml) blanko. Perhitungan:
N=
(ml HCl sampel − ml HCl blanko ) x N HCl x 14,007 x 100% mg contoh
Kadar protein (%) = jumlah N x faktor konversi (6,25)
c. Kadar Abu (AOAC, 1995) Disiapkan cawan untuk melakukan pengabuan, kemudian dikeringkan dalam oven selama 15 menit lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang (Wc). Sampel ditimbang sebanyak 3 gram di dalam cawan (Ws) lalu dibakar dalam ruang asap sampai tidak mengeluarkan asap lagi, kemudian dilakukan pengabuan di dalam tanur listrik pada suhu 400600oC selama 4 sampai 6 jam sampai terbentuk abu berwarna putih atau memiliki berat yang tetap. Sampel beserta cawan didinginkan dalam desikator lalu ditimbang (Wa). Perhitungan:
A=
Wa − Wc x 100% Ws
d. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak disediakan sesuai dengan ukuran alat ekstraksi soxhlet yang digunakan. Labu dikeringkan dalam oven dengan suhu 105oC, kemudian didinginkan dalam desikator, lalu ditimbang. Ditimbang sebanyak 5 gram sampel dalam kertas saring dan kemudian ditutup dengan kapas bebas lemak. Kertas saring beserta isinya dimasukkan ke dalam ekstraksi soxhlet dan dipasang pada alat kondensor. Pelarut heksan dituangkan ke dalam labu soxhlet secukupnya. Dilakukan refluks selama 5 jam sampai pelarut yang turun kembali menjadi bening. Pelarut yang tersisa dalam labu lemak didestilasi, kemudian labu dipanaskan dalam oven pada suhu 105oC. Setelah dikeringkan sampai berat tetap dan didinginkan dalam desikator, kemudian labu beserta lemak ditimbang dan dilakukan perhitungan kadar lemak. Perhitungan:
Kadar lemak (%) =
berat lemak x 100% berat sampel ker ing
e. Kadar Karbohidrat (by difference) (AOAC, 1995) Perhitungan kadar karbohidrat menggunakan metode by difference dilakukan dengan cara: Kadar karbohidrat (%) = 100% − (P + KA + A + L )
Keterangan: P : kadar protein (%) KA : kadar air (%) A : abu (%) L : kadar lemak (%)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. ANALISIS MASALAH Informasi kandungan zat gizi pada makanan saat ini mulai diperhatikan oleh masyarakat. Pencantuman label tentang kandungan gizi makanan juga sudah menjadi aturan yang wajib dipenuhi oleh para produsen makanan. Informasi ini sangat penting bagi setiap orang, karena informasi ini memiliki kegunaan dan manfaat yang berdeda-beda bagi setiap orang tergantung kebutuhan mereka. Informasi komposisi bahan makanan berguna untuk merencanakan hidangan makanan yang baik dan memenuhi kecukupan zat gizi. Juga dapat digunakan untuk menilai apakah konsumsi makanan sehari-hari telah memenuhi kecukupan zat gizi, baik bagi perorangan, keluarga maupun sekelompok besar orang (Depkes, 1981). Akan tetapi informasi kandungan gizi umumnya hanya dijumpai pada produk pangan yang diproduksi oleh industri, sedangkan bahan-bahan makanan yang dijumpai di pasar-pasar tradisional dan rumah-rumah makan umumnya tidak mencantumkan kandungan zat gizi pada bahan makanan tersebut. Oleh karena itu perlu adanya informasi akan kandungan zat gizi bahan-bahan makanan tersebut yang mudah diakses. Dewasa ini kemajuan di bidang teknologi informasi berkembang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi informasi dalam mengembangkan akses informasi juga sedang dan terus berkembang seiring perkembangan laju teknologi informasi. Penggunaan internet yang sudah sedemikian luas menjadikannya sebagai media yang efektif dalam menyebarkan informasi. Oleh karena itu website merupakan bentuk media penyampai informasi basis data kandungan zat gizi makanan yang paling sesuai karena kemudahan aksesnya tersebut. Tujuan penggunaan informasi komposisi bahan makanan salah satunya berguna untuk merencanakan hidangan makanan yang baik dan memenuhi kecukupan zat gizi. Kebutuhan tiap individu akan gizi berbeda satu sama lain, tetapi secara umum ada panduan mengenai kebutuhan gizi harian yang telah diterbitkan
oleh
Departemen
Kesehatan
RI.
Untuk
mempermudah
penyampaian informasi kebutuhan gizi harian, dalam website ini juga akan disertakan program pemandu yang dapat menunjukkan kebutuhan gizi berdasarkan data diri individu yang di-input. Informasi komposisi bahan makanan ini juga dapat digunakan oleh para praktisi pangan untuk melakukan estimasi kandungan gizi produk pada pembuatan produk pangan. Program virtual processing yang juga disertakan dalam website ini diharapkan dapat membantu praktisi pangan dalam melakukan estimasi kandungan gizi pada produk pangan yang dibuat.
B. RANCANGAN BASIS DATA Basis
data
yang
digunakan
dalam
program
ini
dinamakan
dbgizipangan. Basis data dbgizipangan terdiri dari beberapa tabel yang dikelompokkan berdasarkan isi data yang termuat dalam masing-masing tabel. Tabel-tabel tersebut masing-masing bernama tabel kategori_pangan, tabel akg, dan tabel bahan_pangan. Semua tabel dibuat dalam file phpmyadmin. Oleh karena itu untuk perluasan dan pengembangan data dapat dilakukan dalam file tersebut. Tabel kategori_pangan berisi kategori-kategori pengelompokan pangan yang digunakan untuk merapikan dan memudahkan dalam pencarian data. Tabel ini terdiri dari dua field dengan field nama bersifat unique agar tidak tejadi kesalahan dalam pemasukan data. Field nama juga dijadikan indeks untuk mempermudah pencarian data dalam formulir pencarian berdasarkan kategori pangan, field kode digunakan sebagai acuan pencarian data jika formulir pencarian dipilih suatu kategori pangan. Pengelompokan pada Tabel kategori_pangan didasarkan pada buku Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia yang telah disesuaikan untuk kepentingan program. Prinsip pengelompokan makanan tersebut ialah menempatkan suatu makanan menurut penggunaannya, jika makanan tersebut merupakan bahan tunggal seperti buah kelor yang masuk ke kelompok sayuran bukan buah-buahan, atau masuk ke kelompok besarnya. Jika makanan itu terdiri dari beberapa bahan seperti gulai ikan, maka termasuk ke kelompok ikan dan hasil olahannya. Berikut ini macam pengelompokan makanan yang dimaksud :
Tabel 2. Pengelompokan bahan makanan pada tabel kategori_pangan
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Kelompok Bahan / Makanan Serealia dan hasil olahannya Produk pangan hasil olahan seralia Umbi berpati dan hasil olahannya Produk pangan hasil olahan umbi Kacang-kacangan dan hasil olahannya Produk pangan hasil olahan kacang-kacangan Sayuran dan hasil olahannya Produk pangan hasil olahan sayuran Buah dan hasil olahannya Produk pangan hasil olahan buah Daging, Unggas dan hasil olahannya Produk pangan hasil olahan daging Telur dan hasil olahannya Produk pangan hasil olahan telur Ikan, Kerang, Udang dan hasil olahannya Produk pangan hasil olahan Ikan, kerang dan udang Susu dan hasil olahannya Produk pangan hasil olahan susu Lemak dan minyak Makanan jajanan Lain – lain
Tabel bahan_pangan berisi data bahan-bahan pangan dan kandungan gizinya, tabel ini terdiri dari 25 field. Field no bersifat unique dan auto increment sehingga nomer urut data tidak akan sama dan akan terus bertambah secara otomatis. Field kode digunakan sebagai acuan pencarian data jika formulir pencarian dipilih suatu kategori pangan. Field sumber berisi data tentang sumber kandungan gizi pangan yang diinput. 22 Field lainnya merupakain detail kandungan gizi dari pangan yang ada, antara lain : field energi, field protein, field lemak, field karbohidrat, field serat, field abu, field kalsium, field fosfor, field besi, field natrium, field kalium, field tembaga, field seng, field retinol, field vitaminb, field betakaroten, field thiamin, field riboflavin, field niasin, field vitaminc, dan field air. Tabel bahan_pangan ini berisikan data bahan-bahan pangan dan kandungan gizinya yang di-input dari sumber pustaka. Sumber yang digunakan untuk input adalah buku Daftar Komposisi Bahan Makanan (2005) dan buku Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia (2001). Data yang telah di-
input saat ini adalah sebanyak 962 bahan pangan. Input dilakukan manual dengan memindahkan (mengetik) isi buku ke dalam database melelui file phpmyadmin. Penyajian data nilai gizi dan jumlahnya pada Tabel bahan_pangan dapat dilihat pada Tabel 4. Pada penyajian data ini dilakukan penyeragaman satuan dan nilai desimal untuk keseragaman data. Tabel 4. Penyajian data nilai gizi dan jumlahnya
Zat gizi Energi Protein Lemak Karbohidrat Serat Makanan Abu Kalsium Fosfor Besi Natrium Kalium Tembaga Seng Retinol (Vitamin A) Vitamin B β-karoten Thiamin (Vitamin B1) Riboflavin (Vitamin B2) Niasin Vitamin C Air
Satuan kal g g g g g mg mg mg mg mg mg mg µg mg mg mg mg mg mg g
Angka desimal Tidak ada 1 1 1 1 1 Tidak ada Tidak ada 1 Tidak ada Tidak ada 2 1 Tidak ada 1 Tidak ada 2 2 1 Tidak ada 1
Tabel akg berisi data angka kecukupan gizi berdasarkan AKG 2004. tabel ini berisi 27 field. Field no bersifat unique dan auto increment sehingga nomer urut data tidak akan sama dan akan terus bertambah secara otomatis. Field kode digunakan sebagai acuan pencarian data jika formulir pencarian dipilih suatu jenis kelamin. Field umur digunakan sebagai acuan pencarian data jika formulir pencarian dipilih suatu kelompok umur. 24 Field lainnya merupakain detail kandungan gizi dari pangan yang ada, antara lain : field bb, field tb, field energi, field protein, field vit_a, field vit_d, field vit_e, field vit_k, field thiamin, field riboflavin, field niasin, field vit_b12, field
asam_folat, field piridoksin, field vit_c, field kalsium, field fosfor, field magnesium, field fluor, field besi, field seng, field iodium, field mangan, dan field selenium. Struktur database gizipangan dapat dilihat pada Lampiran 1. Hubungan antara Tabel kategori_pangan dan Tabel kategori_pangan _formulasi dengan Tabel bahan_pangan adalah nilai dari field nama pada kedua tabel kategori digunakan sebagai field kode pada Tabel bahan_pangan. Jadi semua data bahan pangan ada pada Tabel bahan_pangan, yang digunakan untuk membedakan pengelompokan mereka adalah field kode. Ilustrasi hubungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
Tabel kategori_pangan
Tabel bahan_pangan
field
field
kode
no
nama
kode nama
Tabel kategori_pangan_formulasi field kode nama
energi protein lemak karbohidrat serat abu kalsium .....
Gambar 3. Hubungan antar tabel pada basis data
C. RANCANGAN PROSES Bentuk sistem yang digunakan untuk menampilkan program-program yang dibuat adalah sistem yang berbasiskan internet, yaitu website. Wabsite ini terdiri dari beberapa halaman, tiga diantaranya merupakan halaman program utama yang akan ditampilkan. Halaman pertama berisi halaman pembuka yang menginformasikan kegunaan situs serta daftar isi program yang
ditampilkan pada halaman-halaman berikutnya. Halaman kedua berisi informasi mengenai pengkategorian pangan pada database serta satuan dan nilai setiap zat gizi yang digunakan di dalam database. Halaman ketiga berisi program database pangan untuk pencarian pangan. Halaman keempat berisi program virtual processing untuk mengestimasikan kandungan gizi pada pembuatan formulasi pangan. Halaman kelima berisi program penghitung kebutuhan gizi harian. Halaman keenam adalah halaman yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pengelola website, sehingga pengunjung dapat memberikan komentar, saran, maupun kritik menegenai program ini.
D. TAMPILAN PROGRAM Program basis data kandungan gizi makanan Indonesia, program estimasi kandungan gizi pada formulasi pangan, dan program penghitung kebutuhan gizi harian adalah sebuah website yang dapat diakses melalui web browser. Tampilan website ini terdiri dari beberapa halaman dengan tiga halaman program utama. Layout website ini terdiri dari empat frame yaitu frame header, frame menu, frame content dan frame footer. Frame header berisi gambar yang menjadi identitas website. Frame menu berisi menu pilihan yang juga merupakan navigasi untuk mengakses content website, frame menu akan selalu tampil pada setiap halaman agar pengunjung dapat dengan mudah mengakses halaman yang ada. Frame content adalah halaman utama yang berisi informasi yang disajikan dalam website, frame ini adalah bagian yang akan berganti content sesuai dengan menu yang dipilih. Sedangkan frame footer adalah bagian pembatas bawah website.
#header
#menu
#content
#footer Gambar 4. Tampilan layout website
Pengerjaan tampilan website ini dilakukan dengan menggunakan software pembantu yaitu Macromedia Dreamweaver dan Adobe Photoshop. sedangkan penulisan progam menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Javascript.
1. Program database pangan Program database pangan merupakan program yang digunakan untuk berinteraksi dengan data pada database gizipangan. Interaksi yang dapat dilakukan yaitu melakukan pencarian, pembacaan, pemasukan data baru, dan pembaharuan data yang sudah ada pada database. Program pencarian data pada website ini dibuat dalam dua sistem pencarian yang dapat dipilih tergantung kebutuhan pengguna. Program pencarian pertama berisi form pencarian bahan pangan berdasarkan kata kunci yang diinput, form ini menampilkan combo box yang menampilkan kategori pengelompokan pangan, text field untuk memasukkan kata kunci pencarian, dan button submit unuk mengeksekusi perintah pencarian. Secara default pencaraian akan dilakukan pada semua kategori pangan apabila tidak dilakukan pemilihan kategori pada combo box. Tampilan form pencarian ini dapat dilihat pada Gambar 5, dan hasil pencariannya pada Gambar 6.
Gambar 5. Tampilan form pencarian berdasarkan kata kunci Program kedua berisi form pencarian bahan pangan berdasarkan nilai zat gizi tertentu yang diinput, form ini menampilkan tiga combo box yang menampilkan (1) kategori pengelompokan pangan; (2) komponen zat gizi dan (3) simbol persamaan matematika, text field untuk memasukkan nilai, dan button submit untuk mengeksekusi perintah pencarian. Tampilan form pencarian ini dapat dilihat pada Gambar 7 dan hasil pencariannya pada Gambar 8.
Gambar 6. Tampilan halaman hasil pencarian berdasarkan kata kunci
Gambar 7. Tampilan form pencarian berdasarkan nilai zat gizi
Gambar 8. Tampilan halaman hasil pencarian berdasarkan nilai zat gizi
Gambar 9. Tampilan komposisi zat gizi bahan pangan Program pemasukan data baru dan pembaharuan data yang sudah ada pada database adalah program yang digunakan untuk melakukan update pada database. Program ini hanya dapat diakses oleh administrator website yang telah melakukan login terlebih dahulu.
2. Program formulator (virtual processing) Program
virtual
processing
digunakan
untuk
menghitung
kandungan gizi pada formulasi produk pangan yang akan dibuat. Tampilan program ini berupa form yang berisi dua combo box yang saling berkait satu sama lain. Perubahan yang terjadi pada pilihan combo box di atas combo box yang lain akan mengubah isi dari combo box di bawahnya. Pilihan pada combo box kedua akan mengakibatkan ditampilkannya tombol eksekusi untuk memasukkan bahan ke dalam formulasi. Combo box pertama berisi kategori pengelompokan pangan, sedangkan combo box kedua berisi bahan-bahan pangan yang ada pada kategori pangan yang dipilih pada combo box pertama. Proses pemasukan bahan yang dimasukkan dalam formulator ini dapat diulang sampai semua bahan yang akan digunakan dalam formulasi telah tersedia, kemudian jumlah gram tiap bahan diisikan pada text field yang disediakan untuk penghitungan estimasi kandungan gizinya dan bobot produk jadi juga dapat di-input untuk memperoleh estimasi kandungan gizi dalam satuan persen. Alur berpikir dan nalar program tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2. Tampilan input program ini tersaji pada Gambar 10, dan hasil perhitungan
program pada Gambar 11. Contoh lengkap penggunaan program (demo) dapat dilihat di Lampiran 3.
Gambar 10. Tampilan input program virtual processing
Gambar 11. Tampilan output program virtual processing Prinsip perhitungan pada program ini adalah dengan mengubah nilai komponen gizi pada database menjadi satuan gram yang pada dasarnya satuan pada database adalah per 100 gram. Setelah itu dilakukan perkalian dengan jumlah gram bahan yang telah di-input pengguna. Hasil perhitungan tiap bahan ini kemudian dijumlahkan dengan bahan-bahan lainnya. Sehingga diperoleh estimasi kandungan gizi produk dalam jumlah gramnya. Nilai gizi dalam satuan gram hasil perhitungan kemudian dibandingkan dengan bobot akhir produk, sehingga dapat diperoleh kadar gizi produk dalam satuan persen. Bobot akhir produk diperoleh dengan cara meng-input kadar air produk, dengan menggunakan prinsip kesetimbangan massa diperileh bobot produk dengan asumsi kehilangan /
penambahan bobot hanya dipengaruhi air, sedangkan komponen lainnya diasumsikan tidak mengalami perubahan. Prinsip perhitungan ini masih memiliki kendala, yaitu pada pengolahan produk yang melibatkan penggorengan. Pada penggorengan terjadi peningkatan kadar lemak akibat produk menyerap minyak yang digunakan untuk menggoreng. Sehingga prinsip perhitungan diatas menjadi tidak sesuai, dimana perubahan tidak hanya terjadi pada komponen air, tapi juga pada komponen lemak. Hasil perhitungan program ini dibatasi hanya pada komponen utama, yaitu : protein, lemak, karbohidrat, dan abu, serta energi yang dihasilkan. Pembatasan komponen yang dihitung dilakukan karena data kandungan komponen gizi pada database masih beragam, tidak semua data bahan makanan memiliki kelengkapan komponen yang sama. Data komponen gizi yang ada pada bahan makanan umumnya selalu mencantumkan komponen-komponen utama. Oleh karena itu, demi memperoleh hasil perhitungan yang sebaik mungkin, maka data yang digunakan dibatasi hanya pada perhitungan komponen utama. Pendugaan yang dilakukan oleh program ini belum menyertakan pengaruh akibat proses pengolahan yang dilakukan pada formulasi. Hal ini dikarenakan keterkaitan dengan pembatasan komponen yang dihitung, sementara umumnya proses pengolahan lebih berpengaruh pada komponen vitamin dan mineral. Script yang digunakan untuk menambah item, menghapus item, dan menghitung nilai estimasi adalah adopsi dari script shopping cart yang dapat diperoleh secara gratis di internet. Script ini telah dimodifikasi sehingga
dapat
digunakan
dalam
virtual
processing
untuk
mengestimasikan kandungan gizi pada pembuatan formulasi pangan. Script ini bekerja dengan memanfaatkan variabel SESSION milik PHP dan database MySQL.
3. Program penghitung kebutuhan gizi harian Program penghitung kebutuhan gizi harian dapat digunakan untuk menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT), metabolisme basal dan
menampilkan kebutuhan gizi harian berdasarkan AKG 2004. Halaman ini berupa form yang berisi beberapa combo box dan text field untuk menerima input dari pengguna berupa jes kelamin, umur, tinggi badan, dan berat badan, serta button submit untuk mengeksekusi program. Tampilan input program ini tersaji pada Gambar 12 dan output program pada Gambar 13.
Gambar 12. Tampilan input program penghitung kebutuhan gizi harian Nilai indeks massa tubuh diperoleh melalui rumus matematika dimana berat badan seseorang (dalam kg) dibagi dengan tinggi badan (dalam m²). Sedangkan nilai metabolisme basal diperoleh menggunakan rumus yang telah dikeluarkan oleh FAO/WHO/UNU pada tahun 1984, yaitu dengan cara mengalikan berat badan (kg) dengan angka 11,6 kemudian hasilnya dijumlahkan dengan angka 879 (Muchtadi et al., 2006).
Gambar 13. Tampilan output program penghitung kebutuhan gizi harian
E. PENGUJIAN PROGRAM Pada sistem yang telah dihasilkan dilakukan pengujian sebelum dipasang pada suatu alamat url yang resmi. Pengujian tersebut meliputi pengujian tampilan dan performa dari website, serta uji validasi keakuratan dari hasil perhitungan program estimasi kandungan gizi pada formulasi produk pangan.
1. Pengujian tampilan dan kinerja website Website telah diujicoba pada jaringan lokal (LAN) dengan menggunakan software apache sebagai virtual web server. Website dapat berjalan dengan baik pada jaringan lokal ini. Situs ini juga diuji dengan diakses melalui berbagai web browser yang banyak digunakan di pasaran, yaitu : Mozilla Firefox 2.0, Internet Explorer 6.0, dan Opera 9.0. website ini dapat tampil dengan baik pada masing-masing browser tersebut. Selanjutnya website ini akan di-upload pada alamat url yang resmi, sehingga dapat diakses melalui internet.
2. Pengujian akurasi program Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ketepatan hasil perhitungan program formulator (virtual processing) dengan cara membandingkan dengan hasil uji laboratorium. Pengujian dilakukan dengan cara menghitung sejumlah formulasi, kemudian dibandingkan dengan hasil uji laboratorium untuk formulasi yang sama. Formulasi yang diuji adalah formulasi dari makanan sarapan ubi jalar (sweet potato flakes) yang telah dilakukan analisis kandungan gizi pada bahan baku. Adapun formulasi yang digunakan dapat dilihat di Tabel 5. Tabel 4. Hasil analisis proksimat bahan baku Komposisi Air Abu Protein Lemak Karbohidrat
Tepung ubi jalar (g) 4.87 2.86 4.82 0.71 86.74
Tepung kedelai (g) 7.27 5.70 44.23 20.18 22.62
Tapioka (g) 11.72 0.18 1.03 0.11 86.96
Tabel 5. Formula sweet potato flakes Formula 1 2 3 4 5
Tepung ubi jalar (%) 75 70 65 60 55
Tepung kedelai (%) 25 25 25 25 25
Tapioka (%) 0 5 10 15 20
Gula pasir (%) 9.05 9.05 9.05 9.05 9.05
Pembandingan hasil perhitungan dan hasil uji laboratorium dilakukan pada setiap komponen gizi utama yang ditampilkan oleh program. Tabel hasil uji laboratorium dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel hasil perhitungan program dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 6. Hasil analisis proksimat sweet potato flakes Komponen Kadar air (%) Kadar abu (%) Kadar Protein (%) Kadar Lemak (%) Kadar Karbohidrat (%)
1 8.35 4.43 12.32 3.37 71.54
Formula Produk 2 3 4 8.77 7.60 7.12 4.26 4.06 3.85 11.44 11.23 11.13 3.31 3.20 3.02 72.24 73.93 74.89
5 6.71 3.38 10.80 2.99 76.14
Formula Produk 2 3 4 8.77 7.60 7.12 3.06 2.98 2.89 12.90 12.92 12.85 4.94 4.99 5.00 70.53 71.57 72.15
5 6.71 2.78 12.77 5.01 72.68
Tabel 7. Hasil perhitungan program Komponen Kadar air (%) Kadar abu (%) Kadar Protein (%) Kadar Lemak (%) Kadar Karbohidrat (%)
1 8.35 3.18 13.08 4.97 70.42
Hasil analisis pada laboratorium dan hasil perhitungan program dilakukan mengetahui
pembandingan besar
nilai
tengah
penyimpangan
atau
komponen deviasi
pembandingan nilai tengah dapat dilihat pada Tabel 8.
gizinya
untuk
program.
Hasil
Tabel 8. Penyimpangan hasil perhitungan program Komponen Kadar air (%) Kadar abu (%) Kadar Protein (%) Kadar Lemak (%) Kadar Karbohidrat (%)
1 0
2 0
28.22 6.17 47.48 1.57
28.17 12.76 49.24 2.37
Formula Produk 3 4 5 0 0 0 26.60 15.05 55.94 3.19
24.93 15.45 65.56 3.66
17.75 18.24 67.56 4.54
Rata-rata 0 25.13 13.53 57.16 3.07
Berdasarkan Tabel 8, dapat dilihat pada komponen abu penyimpangan yang terjadi cukup besar dengan rata-rata penyimpangan sebesar 25.13 %. Sedangkan penyimpangan pada komponen protein cukup rendah, yaitu sebesar 13.53 %. Pada komponen lemak dijumpai penyimpangan paling besar yaitu sebesar 57.16 %, dan penyimpangan pada komponen karbohidrat paling rendah yaitu sebesar 3.07 %. Penyimpangan ini dapat terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya proses dalam pembuatan produk, dimana produk mengalami pemanasan dan pemasakan dalam suhu yang relatif tinggi, sehingga sangat mungkin terjadi kerusakan komponen. Seperti yang terdapat pada komponen lemak, dimana terjadi penyimpangan yang cukup besar. Pada produk yang diuji secara laboratorium apabila dibandingkan dengan hasil perhitungan program, dijumpai bahwa kadar lemaknya lebih rendah daripada hasil perhitungan program, hal ini menunjukkan adanya kehilangan selama proses pengolahan terjadi. Efek dari proses pengolahan umumnya lebih pada availabilitas dan daya cerna zat gizi pada makanan hasil olahan tersebut. Seharusnya kehilangan komponen gizi makro tidak terlalu signifikan pada pengolahan yang dilakukan. Kadar air pada produk akhir juga sangat mempengaruhi kadar nutrisi produk. Pada pengolahan yang melibatkan perebusan misalnya, umumnya dijumpai produk dengan kadar air yang meningkat, hal ini mengakibatkan kadar konsentrasi komponen lainnya turun. Sebaliknya pada pemanggangan, terjadi kehilangan air yang cukup signifikan, sehingga kadar konsentrasi komponen lain akan naik (Bender et al., 2001).
F. INTERPRETASI PROGRAM Interpretasi hasil perhitungan program diserahkan pada pengguna program. Program hanya mengolah data dan menampilkannya ke dalam informasi yang dapat dipahami pengguna. Program hanya berfungsi sebagai alat bantu untuk mengetahui kandungan gizi suatu formulasi produk pangan. Penyimpangan atau deviasi pada perhitungan program formulator (virtual processing) ini masih mungkin terjadi. Salah satunya adalah kesalahan akibat adanya kehilangan selama proses pengolahan. Selain itu program formulator ini juga tidak cocok digunakan pada produk yang memiliki rendemen kecil karena akan diperoleh tingkat kesalahan yang cukup besar.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN Sistem informasi basis data komposisi kandungan gizi pangan merupakan suatu sistem yang dapat menyampaikan informasi-informasi yang berkaitan dengan kandungan zat gizi pada berbagai pangan. Selain menyediakan informasi, sistem ini juga menyediakan program virtual processing untuk mengestimasikan kandungan gizi pada pembuatan formulasi pangan dan program untuk menghitung kebutuhan gizi harian. Halaman pertama berisi halaman pembuka yang menyambut pengunjung dan menginformasikan kegunaan situs serta daftar isi program yang ada pada website. Halaman kedua berisi program database pangan pencarian pangan berdasarkan kategori pangan dan program pencarian pangan berdasarkan nilai zat gizi tertentu yang diinginkan. Halaman ketiga berisi program penghitung kebutuhan gizi harian yang dapat membantu pengguna dalam menghitung indeks massa tubuh, metabolisme basal, dan menampilkan kebutuhan gizi harian berdasarkan AKG 2004. Halaman keempat merupakan halaman yang berisi program virtual processing untuk mengestimasikan kandungan gizi pada pembuatan formulasi pangan. Halaman kelima berisi halaman yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan pengelola website, sehingga pengunjung dapat memberikan komentar, saran, maupun kritik mengenai program ini.. Basis data diolah menggunakan penggolah basis data MySQL yang digabungkan dengan script PHP sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk website. Pada basis data telah diinput 962 bahan pangan yang diperoleh melalui buku Daftar Komposisi Bahan Makanan (2005) dan buku Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia (2001). Berdasarkan pengujian pada jaringan lokal dengan virtual web server dan pengujian pada beberapa web browser, hasilnya menunjukkan sistem dapat berjalan dengan baik. Program virtual processing untuk mengestimasikan kandungan gizi pada
pembuatan
matematika
formulasi
pangan,
dibuat
berdasarkan
yang menggunakan prinsip kesetimbangan
perhitungan massa. Hasil
perhitungan program hanya dibatasi pada empat komponen gizi utama, yaitu : protein, lemak, karbohidrat, dan abu, serta energi yang dihasilkan. Untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara nilai perhitungan dengan nilai hasil pengujian di laboratorium maka dilakukan pembandingan antara hasil uji laboratorium dan hasil perhitungan program. Berdasarkan uji diperoleh kondisi bahwa nilai perhitungan dengan nilai hasil pengujian di laboratorium pada masih dijumpai penyimpangan. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya kehilangan akibat proses dalam pembuatan produk, dimana produk mengalami pemanasan dan pemasakan dalam suhu yang relatif tinggi, sehingga sangat mungkin terjadi kerusakan komponen.
B. SARAN Tampilan pada website ini masih kurang menarik, karena adanya kebutuhan memori yang besar untuk menampilkan gambar-gambar yang berlawanan dengan kebutuhan dalam hal kecepatan akses. Untuk itu diperlukan adanya desain yang lebih menarik tetapi hanya membutuhkan sedikit kapasitas memori sehingga kecepatan akses dapat tetap tinggi. Perhitungan pada program virtual processing untuk mengestimasikan kandungan gizi pada pembuatan formulasi pangan hanya menampilkan komonen gizi makro saja. Hal ini disebabkan data dalam basis data yang kurang lengkap, terutama pada komponen vitamin dan mineral. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh Depkes untuk memperlengkap data pada buku Daftar Komposisi Bahan Makanan, sehingga dapat digunakan dalam program yang telah dibuat. Program ini juga belum menyertakan pengaruh proses pengolahan pada pendugaan kandungan gizi formulasi pangan yang dibuat karena kurangnya data penelitian mengenai kerusakan gizi selama pengolahan pangan.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2001. Panduan Praktis Pengembangan Web Berbasis Javascript dan CGI. Pernerbit ANDI, Yogyakarta. Anonim. 2008. Can calorie restriction extend your life?.http://blog.nutritiondata. com/ndblog/2007/10/calorie-restric.html. [10 Maret 2008] AOAC. 1995. Official Method of Analysis of The Association of Offical Agricultural Chemistry. Association of Official Agriculture Chemistry, Washington DC Bender, A.E. dan D.A. Bender. 2001. Food Tables and Labelling. Oxford University Press, Oxford. Codex Alimentarius Commission. 2006. Codex Classification of Foods and Animal Feeds. Food and Agriculture Organizaton of The United Nations World Health Organization. [Depkes] Departemen Kesehatan.1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Penerbit Bhratara Karya Aksara, Jakarta. [Depkes] Departemen Kesehatan. 2001. Komposisi Zat Gizi Makanan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi, Bogor. Fatyansyah. 2004. Basis Data. Informatika, Bandung. Harris, R.S. dan E. Karmas. 1989. Evaluasi Gizi Pada Pengolahan Bahan Pangan. Penerbit ITB. Bandung Hartono, J. 1999. Analisis dan Desain. Penerbit Andi, Yogyakarta. Himmelblau, D.M. 1977. Basic Principles and Calculation in Chemical Enggineering. Prentice Hall Inc. Englewood Ciffs, New Jersey. Irmansyah, F. 2003. Pengantar Database. http://www.ilmukomputer.com. [10 Maret 2008] Irawanto A.K. et al. 1987. Energi dan Elektrifikasi Pertanian. Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. IPB, Bogor. Kadir, A. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Penerbit Andi, Yogyakarta. Karmas, E. 1989. Segi Gizi dalam Pengolahan Pangan. Di dalam Robert S. Harris dan Endel Karmas, editor. Evaluasi Gizi Pada Pengolahan Bahan Pangan. Penerbit ITB. Bandung
Korth, F. H. dan A. Silberschatz. 1986. Database System Concepts. McGraw Hill Book Company, New York. Muchtadi, D., N.S. Palupi, M. Astawan. 1992. Metoda Kimia Biokimia dan Biologi dalam Evaluasi Nilai Gizi Pangan Olahan. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor. Muchtadi, D. 1993. Teknik Evaluasi Nilai Gizi Protein. Program Studi Pascasarjana IPB. Bogor Muchtadi, D. 2006. Metabolisme Zat Gizi Pangan. UT, Jakarta. MySQL Documentation Group. 2000. MySQL Manual. Intenet http://www.mysql .com/documentation/. [10 Maret 2008] O’Brien, J. 2003. Introduction to Information Systems. McGraw-Hill, New York PHP Documentatin Group. 1998. PHP 3 Manual. Internet http://www.php.net/ download/bigmanual.html. [10 Maret 2008] Post, G., V. dan L.A. David. 2003. Management Information Systems. McGrawHill Book Company, New York. Prasetyo, D.D. 2002. Administrasi Database Server MySQL. Elex Media Komputindo. Jakarta. Prasetyo, D.D. 2004. Solusi Pemrograman Berbasis Web Menggunakan PHP 5. Elex Media Komputindo. Jakarta. Puwastien, P., Burlingame B., Raroengwichit M., Sungpuag P. 2000. ASEAN Food Composition Tables. Institute of Nutrition Mahidol University, Thailand. Wahyono, T. 2004. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi). Graha Ilmu, Yogyakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur basis data gizipangan Tabel kategori_pangan field Type Collation null Default Extra kode Varchar(40) latin1_swedish_ci No nama Varchar(50) latin1_swedish_ci No
Tabel kategori_pangan_formula field Type Collation null Default Extra kode Varchar(40) latin1_swedish_ci No nama Varchar(50) latin1_swedish_ci No
Tabel bahan_pangan field No Kode Nama Energi Protein Lemak Karbohidrat Serat Abu Kalsium Fosfor Besi Natrium Kalium Tembaga Seng Retinol Vitaminb Betakaroten Thiamin Ribofavin Niasin Vitaminc Air Sumber
Type int(11) Varchar(50) varchar(30) smallint(4) float(4,1) float(4,1) float(4,1) float(4,1) float(4,1) smallint(4) smallint(4) float(4,1) smallint(4) smallint(4) float(4,2) float(4,1) smallint(4) float(4,2) smallint(4) float(4,2) float(4,2) float(4,1) smallint(4) float(4,1) varchar(200)
Collation
null No latin1_swedish_ci No latin1_swedish_ci No Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes Yes latin1_swedish_ci No
Type int(5) varchar(20) varchar(20) float(4,1) smallint(3) smallint(4)
Collation
Default
Extra auto_increment
Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null Null
Tabel akg field no kode umur bb tb energi
null No latin1_swedish_ci No latin1_swedish_ci No No No No
default Extra auto_increment
protein vit_a vit_d vit_e vit_k thiamin riboflavin niasin vit_b12 asam_folat piridoksin vit_c kalsium fosfor magnesium fluor besi seng iodium mangan selenium
smallint(4) smallint(4) smallint(4) smallint(4) smallint(4) float(4,1) float(4,1) smallint(4) float(4,1) smallint(4) float(4,1) smallint(4) smallint(4) smallint(4) smallint(4) float(4,2) float(4,1) float(4,1) smallint(4) float(4,3) smallint(4)
No No No No No No No No No No No No No No No No No No No No No
Lampiran 2. Logika pemrograman virtual processing untuk mengestimasikan kandungan gizi pada pembuatan formulasi pangan
Start
Input bahan
Memanggil data dari database untuk komposisi dari bahan yang telah diinput
Input jumlah gram Input kadar air produk
Menghitung data berdasarkan jumlah tiap bahan yang dimasukkan
Menjumlahkan data hasil perhitungan dari tiap bahan
Membandingkan data hasil perhitungan dari tiap bahan dengan bobot akhir produk
Output estimasi zat gizi formulasi
End
Lampiran 3. Contoh penggunaan program virtual processing
Studi kasus pembuatan makanan sweet potato flakes dengan komposisi 55 g tepung ubi jalar, 25 g tepung kedelai, 15 g tapioka dan 9 g gula pasir. 1. tampilan awal program
2. pilih kategori pangan dari bahan yang akan diinput
3. pilih bahan yang akan diinput
4. tekan tombol ”Tambahkan ke formula” untuk memasukkan bahan dalam formula
5. tampilan hasil input program
6. tekan ”Tambahkan bahan lainnya” untuk menambahkan bahan lain dalam formula 7. ulangi langkah 1-6 sampai semua bahan telah dimasukkan 8. tampilan hasil input program
9. masukkan nilai gram dari setiap bahan dan kadar air produk akhir
10. tekan tombol ”Update formula” untuk memperoleh hasil perhitungan program