EVALUASI KINERJA SIMPANG RE.MARTADINATAJALAN CITARUM TERHADAP LARANGAN BELOK KIRI LANGSUNG ARDILES GERDEN NRP : 0621025 Pembimbing : TAN LIE ING, S.T., M.T.
ABSTRAK Volume lalulintas Kota Bandung mengalami peningkatan setiap tahunnya yang diakibatkan oleh bertambahnya jumlah kepemilikan kendaraan. Dengan diberlakukan UU Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 122 Ayat 3 tentang larangan belok kiri langsung pada setiap simpang bersinyal, kecuali ditentukan oleh rambu-rambu atau alat pemberi isyarat pengatur belok kiri langsung. Pada simpang RE. Martadinata-Jl. Citarum yang sebelumnya boleh belok kiri langsung, pada saat ini dilarang untuk belok kiri langsung. Dengan memperhatikan kondisi geometri jalan, volume arus lalulintas, hambatan samping dan lingkungan simpang yang merupakan daerah komersil, maka dilakukan penelitian untuk mengevaluasi kinerja simpang RE. Martadinata-Jl. Citarum terhadap larangan belok kiri langsung. Cara penelitian yang dilakukan dengan metode survei di lapangan untuk mendapatkan data primer. Kemudian data primer tersebut akan diolah dengan menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Data lalulintas diperoleh dari pencacahan jumlah kendaraan di lapangan yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2010 pada jam 16.00-17.00 WIB, di simpang RE. Martadinata-Jl. Citarum. Data disajikan dalam bentuk formulir SIG I – SIG IV untuk simpang bersinyal menggunakan KAJI (MKJI 1997). Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kinerja simpang RE. Martadinata-Jl. Citarum bila diterapkan larangan belok kiri langsung dan dengan belok kiri langsung melewati jenuh. Gerakan arus lalulintas belok kanan pada pendekat Selatan besarnya 400 smp/jam lebih besar dari 250 smp/jam, sehingga bisa menimbulkan banyak konflik lalulintas. Maka perlu adanya perubahan fase dari duafase hijau menjadi tiga-fase hijau dengan memisahkan arus belok kanan pada pendekat Utara dan Selatan pada Jl. Martadinata, sehingga dapat meningkatkan kinerja simpang RE. Martadinata-Jl. Citarum di masa mendatang.
vi
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI Halaman Judul
i
Surat Keterangan Tugas Akhir
ii
Surat Keterangan Selesai Tugas Akhir
iii
Lembar Pengesahan
iv
Pernyataan Orisinalitas Laporan Tugas Akhir
v
Abstrak
vi
Kata Pengantar
vii
Daftar Isi
ix
Daftar Gambar
xiii
Daftar Tabel
xiv
DaftarNotasi
xvii
Daftar Lampiran
xx
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
1
1.2
Tujuan Penelitian
2
1.3
Ruang Lingkup Penelitian
2
1.4
Sistematika Penulisan
3
BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1
Peraturan Larangan Belok Kiri Langsung
4
2.2
Pengertian Simpang
4
2.3
Karakteristik Sinyal Lalulintas
5
2.4
Fase Terlindung dan Terlawan
11
2.5
Kondisi Arus Lalulintas
12
2.6
Lebar Pendekat Efektif
13
2.7
Arus Jenuh Dasar (So)
14
2.8
Faktor Penyesuaian
19 ix
Universitas Kristen Maranatha
2.9
Waktu Siklus dan Waktu Hijau
23
2.10 Penentuan Kapasitas Pendekat Simpang Bersinyal dan Derajat Kejenuhan
24
2.11 Keperluan Untuk Perubahan
25
2.12 Perilaku Lalulintas
26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Tahapan Penelitian
31
3.2
Data yang Dibutuhkan
32
3.2.1
Data Geometri Simpang
32
3.2.2
Data Sinyal Lalulintas
32
3.2.3
Data Arus Lalulintas
32
3.3
Survei Pendahuluan
32
3.4
Pelaksanaan Penelitian
33
3.4.1
Waktu Penelitian
33
3.4.2
Cara Penelitian
33
3.4.3
Peralatan Penelitian
34
3.4.4
Lokasi Penelitian
35
BAB IV ANALISIS DATA 4.1
Gambaran Umum
36
4.2
Perhitungan Dengan Larangan Belok Kiri Langsung (N-LTOR)
37
4.2.1
Data Lapangan Dengan Larangan Belok Kiri Langsung
38
4.2.2
Arus Jenuh Dasar (So) Dengan Larangan Belok Kiri Langsung
4.2.3
39
Data Lapangan Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan
4.2.4
39
Arus Jenuh Dasar (So) Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan
4.2.5
40
Nilai Arus Jenuh (S) Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan
4.2.6
41
Perbandingan Arus Lalulintas Dengan Arus
x
Universitas Kristen Maranatha
Jenuh (FR) Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan 4.2.7
42
Waktu Siklus Sebelum Penyesuaian (cua) dan Waktu Hijau (g) Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan
4.2.8
43
Kapasitas (C) dan Derajat Kejenuhan (DS) Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan
4.2.9
Perilaku Lalulintas Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan
4.3
44
45
Perhitungan Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung (LTOR)
48
4.3.1
Data Lapangan Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung
50
4.3.2
Arus Jenuh Dasar (S0) Tanpa Larangan Belok Kiri
50
4.3.3
Data Lapangan Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perancanaan
4.3.4
51
Arus Jenuh Dasar (So) Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan
4.3.5
52
Nilai Arus Jenuh (S) Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan
4.3.6
53
Perbandingan Arus Lalulintas Dengan Arus Jenuh (FR) Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan
4.3.7
53
Waktu Siklus Sebelum Penyesuaian (cua) dan Waktu Hijau (g) Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan
4.3.8
54
Kapasitas (C) dan Derajat Kejenuhan (DS) Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan
4.3.9
55
Perilaku Lalulintas Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan
xi
56
Universitas Kristen Maranatha
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan
60
5.2
Saran
61
DAFTAR PUSTAKA
62
LAMPIRAN
63
xii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Konflik-konflik Utama dan Kedua pada Simpang Bersinyal dengan Empat Kaki Simpang (MKJI, 1997)....................................... 6
Gambar 2.2
Urutan Waktu pada Pengaturan Sinyal dengan Dua Fase (MKJI, 1997)....................................................................................... 7
Gambar 2.3
Pengaturan-pengaturan Fase Sinyal (MKJI, 1997) ............................. 9
Gambar 2.4
Model Dasar untuk Arus Jenuh (Akcelik, 1989) .............................. 10
Gambar 2.5
Penentuan Tipe Pendekat (MKJI, 1997) ........................................... 12
Gambar 2.6
Pendekat Dengan Belok Kiri Langsung (MKJI, 1997)..................... 14
Gambar 2.7
Arus Jenuh Dasar Untuk Pendekat Tipe P (MKJI, 1997) ................. 15
Gambar 2.8
Pendekat-pendekat Tipe O Tanpa Lajur Belok Kanan Terpisah ...... 17
Gambar 2.9
Pendekat-pendekat Tipe O Dengan Lajur Belok Kanan Terpisah .... 18
Gambar 2.10 Faktor Penyesuaian untuk Kelandaian .............................................. 20 Gambar 2.11 Faktor Penyesuaian untuk Pengaruh Parkir dan Lajur Belok Kiri yang Pendek............................................................................... 20 Gambar 2.12 Faktor Penyesuaian untuk Belok Kanan ........................................... 21 Gambar 2.13
Faktor Penyesuaian untuk Belok Kiri .............................................. 21
Gambar 2.14 Penetapan Waktu Siklus Pra Penyesuaian ........................................ 24 Gambar 2.15 Perhitungan Jumlah Antrian (NQmax) dalam smp ............................. 27 Gambar 3.1
Bagan Alir Proses Penelitian............................................................. 31
Gambar 3.2
Peta Lokasi Penelitian ....................................................................... 35
Gambar 3.3
Denah Lokasi Penelitian ................................................................... 35
xiii
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Tipe Kendaraan ................................................................................. 13
Tabel 2.4
EMP Untuk Masing-Masing Pendekat.............................................. 13
Tabel 2.3
Faktor Koreksi Ukuran Kota (FCS) Untuk Simpang ......................... 19
Tabel 2.4
Faktor Koreksi Gangguan Samping (FSF) Untuk Simpang............... 19
Tabel 2.5
Waktu Siklus yang Layak Untuk Simpang ....................................... 23
Tabel 3.1
Tipe Kendaraan yang Dihitung Dalam Penelitian ............................ 34
Tabel N-LTOR Tabel 4.1
Data Lapangan Dengan Larangan Belok Kiri Langsung ................. 39
Tabel 4.2
Data Lapangan Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan......................................................................... 40
Tabel 4.3
Perhitungan Arus Jenuh Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan ........................................................ 41
Tabel 4.4
Perhitungan Nilai Arus Jenuh Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan ......................................................... 42
Tabel 4.5
Perhitungan Rasio Arus dan Rasio Fase Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan ....................................... 42
Tabel 4.6
Perhitungan Waktu Hijau Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan ......................................................... 43
Tabel 4.7
Perhitungan Kapasitas dan Derajat Kejenuhan Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan....................... 44
Tabel 4.8
Perhitungan Jumlah Antrian Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan ......................................................... 45
Tabel 4.9
Perhitungan Panjang Antrian Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan ......................................................... 46
Tabel 4.10
Perhitungan Angka Henti dan Jumlah Kendaraan Terhenti Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan ......... 47
xiv Universitas Kristen Maranatha
Tabel 4.11
Perhitungan Tundaan Dengan Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan.......................................................................... 48
Tabel LTOR Tabel 4.12
Data Lapangan Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung..................... 50
Tabel 4.13
Data Lapangan Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan.......................................................................... 51
Tabel 4.14
Perhitungan Arus Jenuh Dasar TanpaLarangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan ......................................................... 52
Tabel 4.15
Perhitungan Nilai Arus Jenuh TanpaLarangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan ......................................................... 53
Tabel 4.16
Perhitungan Rasio Arus dan Rasio Fase Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan ....................................... 54
Tabel 4.17
Perhitungan Waktu Hijau Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan ......................................................... 55
Tabel 4.18
Perhitungan Kapasitas dan Derajat Kejenuhan Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan ....................................... 55
Tabel 4.19
Perhitungan Jumlah Antrian Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan ......................................................... 56
Tabel 4.20
Perhitungan Panjang Antrian Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan ......................................................... 57
Tabel 4.21
Perhitungan Angka Henti dan Jumlah Kendaraan Terhenti Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan............ 58
Tabel 4.22
Perhitungan Tundaan Tanpa Larangan Belok Kiri Langsung Setelah Perencanaan.......................................................................... 59
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR NOTASI ALL RED
Waktu merah semua.
AMBER
Waktu lampu kuning dinyalakan setelah hijau dalam sebuah pendekat (det).
C, Capacity
Kapasitas.
c, Cycle Time
Waktu siklus.
COM, Commercial
Komersial.
CS, City Size
Ukuran kota.
D, Delay
Waktu tempuh tambahan yang diperlukan untuk melalui simpang apabila dibandingkan lintasan tanpa melalui suatu simpang.
DS, Degree of Saturation
Derajat kejenuhan.
Emp
Ekivalensi mobil penumpang.
F, Correction Factor
Faktor penyesuaian.
FCS, City Size Factor
Faktor penyesuaian ukuran kota.
FG, Gradient Factor
Faktor penyesuaian kelandaian.
Fp, Parking Factor
Faktor penyesuaian parkir.
FSF, Side Friction Factor
Faktor penyesuaian hambatan samping.
FRT, Right Turn Factor
Faktor penyesuaian belok kanan.
FLT, Left Turn Factor
Faktor penyesuaian belok kiri.
FR, Flow Ratio
Faktor arus.
g, Green Time
Waktu hijau.
gmax, Maximum Green Time
Waktu hijau maksimum.
gmin, Minimum Green Time
Waktu hijau minimum.
GR, Green Ratio
Rasio hijau.
GRAD, Gradient
Kemiringan dari suatu segmen jalan dalam arah perjalanan (+/-%).
i, Phase
Fase (i = index untuk no fase) xvi Universitas Kristen Maranatha
IFR, Intersection Flow Ratio
Rasio arus simpang.
IG, Intergreen
Antar hijau.
L, Distance
Panjang dari segmen jalan (m).\
LT, Left-Turning
Lalulintas yang belok kiri.
LTI, Lost Time Index
Waktu hilang.
LTOR, Left Turn On Red
Lalulintas belok kiri yang diijinkan lewat pada saat sinyal merah.
N-LTOR, Not Left Turn On Red
Dilarang belok kiri langsung pada saat sinyal merah.
NS, Number Stop
Angka henti.
NQ, Number Queued
Jumlah kendaraan yang antri dalam suatu pendekat (kend/smp).
PENDEKAT
Daerah dari suatu lengan persimpangan jalan untuk kendaraan mengantri sebelum keluar melewati garis henti.
PR, Phase Ratio
Rasio fase.
PRT, Ratio of RT
Rasio belok kanan.
Psv, Proportion of Stopped
Rasio kendaraan terhenti.
Vehicles Q, Traffic Flow
Arus lalulintas.
Q0, Opposing Flow
Arus melawan.
QL, Queue Length
Panjang
antrian
kendaraan
dalam
suatu
pendekat (m). QRT0, Right-Turning Opposing
Arus melawan, belok kanan.
Traffic Flow RA, Restricted Access
Akses terbatas.
RES, Resident al
Permukiman.
RT, Right-Turning
Lalulintas yang belok ke kanan.
S, Saturation Flow
Arus jenuh.
S0, Base Saturation Flow
Arus jenuh dasar.
xvii Universitas Kristen Maranatha
SF, Side Friction
Hambatan samping.
Smp
Satuan mobil penumpang.
ST, Straight-Through
Lalulintas yang lurus.
T, Turn
Lalulintas yang berbelok.
Type 0, Opposed Discharge
Arus berangkat terlawan.
Type P, Protected Discharge
Arus berangkat terlindung.
WA, Approach Width
Lebar dari bagian pendekat yang diperkeras, yang digunakan oleh lalulintas buangan setelah melewati persimpangan jalan (m).
We, Effective Width
Lebar efektif Jalan (m).
WKELUAR
Lebar dari bagian pendekat yang diperkeras, yang digunakan oleh lalulintas buangan setelah melewati persimpangan jalan (m).
WMASUK
Lebar dari bagian pendekat yang diperkeras, diukur pada garis henti (m).
xviii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: Rekapitulasi Survei Volume Lalulintas Pada Simpang RE. Martadinata-Jl. Citarum
Lampiran 2.1
: Formulir SIG Dengan Kondisi Larangan Belok Kiri Langsung Sebelum Perencanaan
Lampiran 2.2
: Formulir SIG Dengan Kondisi Larangan Belok Kiri Langsung Sesudah Perencanaan
Lampiran 2.3
: Formulir SIG Dengan Kondisi Belok Kiri Langsung Sebelum Perencanaan
Lampiran 2.4
: Formulir SIG Dengan Kondisi Belok Kiri Langsung Sesudah Perencanaan
Lampiran 3
: Foto Lokasi Penelitian
xix Universitas Kristen Maranatha