ESlt 2252-507
,illllilruillll[t|lru
BS
Zl5r.5E7
,ru|lrullilffi1[ul
SPORT PEDAGOGY JTJRNAL PEhIDIDIKAN OLAHRAGA
Volume 3, Nomor 2, Agustus 2013 Terbit dua kali serahun April dan Agustus, berisi ringkasan penelitian, gagasan konsep0al, kajian teori, dan penerapan teori pendidikan olahraga.
Pengarah Prof. Dr. Samsul Rizal, M.Eng
Ketua Dr. Saifuddin, M.Pd
Wakil Ketua Dr. Nyak Amir, M.Pd
Editor Pelaksana Dr. Ahadin, M.Ed Dr. Hajidin, M.Pd Drs. Awaluddin, M.Pd Drs. Miskalena, M.Kes
Editor Ahli hof. Drs. Toho Cholik Mutohir, MA, P.hD Prof. Dr. Hari Seotiono, M'Pd Prof. Dr. Furqan Rahmatullah, M'Pd Prof. Dr. M.E. Winamo, M.Pd Prof. Dr' Agung Sunarto, M.Pd
Alamat Editor dan Tata usaha: Kompleks PPs Unsyiah. Jl. Tgk. chik Pante Kulu No, 5 Unsyiah Darussalam, Banda Aceh. Telepon/fax 0651t7407659-7555110. website Pascasarjana Unsyiah:www.pps,unsviah.ac.id dan Email: iumal soort.nedaeosv(aJshoo'com Langganan 2 nomor (seahun) Rp. 50.000,. ditambah ongkos kirim.
sPoRT PEDAGOGY JURNAL PENDIDIKAN OLAI{F.r{GA ttiterbitkan oleh Program studi Magister Pardidikan Olahraga PPs Unsyiah.
Editor menerima sumbangan tulisan yang belum pern* ditertitkm dalam media cetak lain' Naskah diketik dengpn spasi rangkap pada kertas kutrto pmjeg lG20 halmm huruf Times New Roman sebanyok ets-emptar 6etitr lanjut baca pduoi.a 6*i p*,lb pada sampul dalam pcr@u ahli editor dapgt belakang) Naitah yang masuk di evaluasi oleh editor aili
i
melakfim isi tulisan.
perubahan lada tulisan yang dimuet untuk
r5tar
kascr4nr' trnf'
mergubah maksud dan
Jurnal Spnrt Pedagogt YoI
j.
No_ 2.
AEustus 2013
SPORTPEDAGOGY JIJRNAL PENDIDIXAN OLAEARGA
DAI'TAR ISI Ilalarnan
Muhrmmadiah Pengaruh Metode Latihan Lari percepatan dan Terhadap Keterampilan Bermain Sepakbola
l-t0
lari Interval
M. Yahya Kompetensi dan Gaya Kepemimpinan personality Komunitas Olahraga di provinsi Aceh
Sufriadl
25-32
l_en!1!ahn Kooperatifpada Pokok Bah,q",r pencak Sitat untuk Ketuntasan Hasil Pembelajaran Pendidikaa Jasmani
Sulriman Penerqan Lesson Study pada Pokok Bahesan permainan Sepakbola untul! Kenmtason
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Siswa Kelas
VIII SMp Nigeri I
Ghazali
sldzllz
Teuku Hasan
lari
48-54
Stmhsn
Saifuddln Mcmbangun Karakter Bangsa Melalui Olahraga
Nyak Amir Karbohidrat Sebagai Penghasil Eneryi
4147
Cepat unhrk Ketuntasan Hasil
Efek Aktifitas Fisik Terhadap Kesegaran Jasmani Anak Usia Sekolah dan Remaja
Soedirman Komunikasi Massa dalam Olahraga
3340
Banda Aceh
Pend€katan dar Pemetaan Olahraga prestasi Koni Kabupaten pidie Tahutr 2006
Pendckatan B€rmain pada Sub-pokok Bahasan Pembelaj aran Pendidikan Jasmani
lta4
55-57
58{t 6246 67-71
Jurnal Sport Pedagogt Yol. 3. No. 2. Aguslus 2013
KOMUMKASI MASSA DALAM OLAHRAGA Soedirman*)
Absfiak: Olah'aga adalah fenomena social, yang perkembangrya ,idak pemah bisa rerlepas dari dinanika social itu sendirri. &bagai fenomenan social maka olahraga hanu bisa berfuleraksi dengon kehiclupan social, dan sebalikzya kondisi social nasyaratat sangal nvwanai pe*embangan olahraga Agar lul tersebu, bisa berlangsung efehil naka ada salu kata funci dalam yang haras ditangkap fulam olahrqa, yailu "komunikasi". Dengan komunikasi yong efetld nalca olahraga bisa berkembong seiring dengan perkmbangat janan.
Xola kunci: Fenomena Social, Komuaikasi. Mosse Budrya
atlet sepakbolatrya agar bisa berpartisipasi secaa
Petrdrhulurn
Tidak dqat dipungkiri bahwa dewasa ini
p€r&embangan olahraga sudah semakin pesat seiring dengan semakin diter+kan ilmu pengetahuan dan telmlogi dalam dunia keolahragaan. Olahaga sudah bergeser dari fmgsi semulq tidak lagi sebagai persembahan terhadap dewa-dewa seperti pada jaman Yunani Kuno, tetapi mengarah pada pemiliharaann
dan pedngkarau kebugamn, sebagai alat
untuk
mencapai tujuan pendidikarl penitrgkatan sumber daya manusia, prestise bahkan sebagai alat untuk menyampaikan pesan tertentu guna mempengaruhi masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan petrdapat Kemal dan Supandi (1990) yang menjelaskan olahraga telah berkembanng menjadi fenomena sosial yang tertesar di seluruh duni4 olalraga meqjadi latihan, tontonaq pendidikas, mata pencaharia[ kesehatan dan
langsung pada kesempatan yang lainnya. Demikianlah pula bagi negara penyelenggara" keutungan finasial yang berlipat ganda akan mereka dapatkan dari ajang penyelenggaraan ini.
Kerengkr Teoritis Perrn Komunikesi Masa dalam Olehngr Kalau menyimak uraian di atas sebetelnya ada satu kata kunci yang membuat segala hal di atas dapat
terjadi, yaitu komunikasi. Begitu penting fimgsi komunikasi. Begitu tingginya kedudukan kumunikasi. Sehingga semua pihak berlomba-lomba menangkap hal ini. Mereka ingin yang lerdepan dan tercepat dalam menyampaikan komukasi merekg menguasai
informasi berarti pula dengan mudah menguasaai masa.
Kenyataan yang dapat ditunjukkan sebagai bukti bahwa olahraga sebagai fenomena social, misalnya sewaktu persiapan menjelang kejuaraaan
Komunikasi pada hakekatnya adalah proses yang dilakukan seseorang Aelompok/pihak tertentu melemperar lambang/idea yang ditqiukan kepada orang lain/kelompok lain/pihak lain. Dengao tujuan
dunia sepakbola, semua lapisan
masyarakat
agar terjadi persamaan pendapat di antara yang terlibat
penggemar sepakbola sibuk dengan tawaran jadwal pertandingan yang akan ditayangkan oleh televisitelevisi di dunia iermasuk di Indonesia, demikian pula berbagpi p€rusahaan berlombalombba menawarkan produk unggulannya. Bukan hanya alat olahraga saja" tetapi sudah merambah ke berbagai produk seperti eletronilq biro perjalanan dan wisata, pakaian, kaset rekaman, makanan dan minuman, mobil dan lain sebagainya. Ekploitasi besar-besaran dari moment ini memttutuhkan dana milyaran bahkan trilyunan yang dikeluarkan dengan harapan trilyunan pula
komunikasi, di dalam mengartikan lambanldea itu.
kebugaran.
keuntungan yang didapat.
Fenomenan tersebut sudah barang tentu berpengaruh pada atlet, pelatih, manajer, bukan saja langsung pada negaril yang berpartisipasi pada final sepakbola dunia atas tetapi juga pada negara dan berbagai wilayah lainnya untuk bisa terus membira
ffi
sr"d,i,,,,,
Komunikasi ihr dapat dilakukan xcara langsrmg, dengan atau tanpa medi4 dapal menggumkan media massa dapat pula berlangsung seoars rutin, tetapi dapat pula secara tidak rutin. Pemilihan/penggunaan
saluran/media disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuar dilskukamya komunikasi iir. Suherman (1975) memberikan definisi tentang komrmikasi sebagai berikut Bila kita melakukan komunikasi, kita mencoba membangunan persamaan dengan seseorang, Kita mencoba tukar menukar informasi, idea atau sikap, intisari dari komunikasi adala& terutama dalam mengartikan peran, sehingga anataa penerimaan dan pengirim dapat mengartikan yang sanra tertadap pesan itu,
Hovland- Lebih tegas lagi
dalam
mergindentifikasi komunikasi, seperti dalam ungliapaula adalah proses di mana seseorang
Jurta! 5:':-- l,-
-z:,::, i r/. -l \o. ).
-lgustut )013
-:::r:r,i:ixr. .j:-r ieon )arg =-:-: E!,e [lagluliiia:i ma::a ,rr;i;r=. r J-;-. '.i.:-:-:.? iic"edr_aeai tempar
(komunikator) m€ngirim rangsangan (biasanya berupa lambang) dengao maksud untuk mengubah sikap individu-individu yang lain (kominikan).
dasar 1a"3 &:3 :<-j menl aralan 5tr.a
Nampaklya pengortian komunikasi memang saogat sederhana dan mudah dipahami, tetapi
semaliin lama:
pelaksanaannya tidaklah semudah yang kita duga. Hal
ini bisa apabila yang terlibat komunikasi memiliki reGnsi yang berbeda, atau di dalam komunikasi berjalan satu arah. Maka usaha uatuk membentuk persarnaan ini akan mengalami erosi alau penyimpangan arti sehingga apa yang dimaksud oleh pengirim diartikar lain oleh penerima. Dalam hal yang s€perti ini Susanto (1981) menyarnpaikan hal
sebagai berikut karena
itulah proses
menjadi
pengertiar/isi pesan menjadi milik beersama hanyalal
efektif bila disalurkan melalui dau memanfaadian sistem nilai masyarakat yang bersangkutan. Bila menghendaki kqmunikasi berjalan dengan baik maka teknik-teknik yang digunakan dalam komunikasi juga harus dikuasai. Hal ini perlu diperhatikan metrgingat hampir seluruh kehidupan manusia menggunakan komunikasi. Susarto (1981) menyebutkan bahwa aktivitas manusia sehari-hari hampir 90% menggunakan komunikasi.
Komunikasi adalah dasar dari proses sosial dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mau tidak mau akam menimbulkan pengaruh pada semua proses sosial, dan berakhir pada bentuk, perilaku dan adat
kebiasaan.
Di
dalam komunikasi maka terjadilah
sebenarnya proses peayesuaian
situasinya, sebagaimana
diri manusia dengan
juga usaha
melguasaaii
keadaan; karena itulah maka manusia berkomunikasi. Menurut Laswell proses komunikasi dapat dijabarkan dengan menjawab pertanyaan di bawah ini. a.
Who: unsur yang terdapt pada sumber
atau
komunikasi b. Says what : terdapat pada isi pesan (massages) c. In Which Channel : terdapat pada sarana/media d. To Whom ; terdapat pada sasaran (komunikan) e. With what effect : terdapat pada pengaruh yang ditimbulkan. Jenis Komunikasi
Komunikasi dalam praktekrya mempunyai
adalah
dikatakau sebagai ten".mena Giobal.
Dalam peneeniar di aras komunikasi massa teleh lerarah pada komunikasi menggunakan media massa moderen vans terbit atau disiarkan secara periodik. sepeni surar kabar, radio, televisi, intemet dan lainnla. Ada bentuk komunikasi massa yang lainnya Xang berbeda dari bentuk di atas akan tetapi saling berhubungan, seperti wayang, lawakan, Ienong,
Sandiwara yatrg dalam pelaksanaan sating betatap muka.
Komunikasi massa mempunyai hubungan timbal balik dalam Olahraga. Artinya segala aktifitas
Olaluaga melahirkan informasi yang
harus
disampaikan kepada massa.Demikian sebaliknya basil
dari sebuah proses ini komunikasi massa
dapat
membentuk masyarakat olahraga, Yang dimaksut dalm komunikasi massa pada umumnya adalah pembaca surat kabar atau majalah, pendeogar radio, peoortotr televisi, penyimak pamflek dan sebagainya. Mereka pada umumrya memiliki sifat-sifat: a.Banyak jumlahnya
b.Tidak saling kenal c.Heterogsn d.Tidak terorganisir e.'l idak kenal dekat riengan komunikasi f.Tidak dapar memberi umpan balik secara langsung (Wahyudi.l986) Dengan memilih sifat di atas maka media masa yang efektif apabila memiliki karakteristik sebagai b€rikut: a.Bersifat unum b.Bisa diterima masyarakat yang hiterogen c.Lepas dari hubungan kepribadian
d.Menimbulkan kesamaan Olahraga sebagai fenomena socia[ akan mudah dalam memenuhi karalfteristik di atas oleh karena itu olahraga akan mudah menunjang keberhasilan komunikasi massa.
beberapajenis, yaitu:
l. Komunikasi antar pribadi Komunikasi keiompok bukan massa 3. Komunikasi massa
Peagaruh Sosial Olahraga . Philips (1993) Memaparkan berbagai alasan
2.
Dalam penerapannya di lapangan berbagaijenis komunikasi ini untuk mendapatkan hasil yang dikehendaki oeriu dipilih media./sarana yang dipakai. Jadi
mentiliki saiuian yang dipakai. Jadi disini
si
komunikator halus pandai-pandai dalam memilih paluran yang dipakai. Saat ini telah berltrngsung revolusi konrunikasi pet ubahan-perubaha,r lengah te.iadi dar teori-te,-,ri
mengapa seseorang memberi perhatian dan berpartisipasi dalam olahraga. Hal ini yang menyebabkan oahraga bisa berkembang dan populer
antara lain karena faktor wilayah (seperti bola voli. polo air. hoki). Adajuga yang tergantung pada koldisi
ski dipergrnungan alpi, suning Iayar) ada yang terbatas karena faktor ekonomi
geografis (seperti
misalnya (seperti dalung) ada pLrla yang menyangkut nrasalall rasional/kclonrpok etrlis tertentu (seperti: bola
basket. judo. kenipo. pencak
silat).Dalan1
Jurnal Sport Pedagogt Yol. 3. No. 2. Agltstus 2013
jup
merupakan refleksi dari
Seiring dengan pergesemn nilai kegiatan
unsur-unsur (etnis, ekonomi, rasial dan jenis kelamir/gender) yang menjadi kamkteristik sosial masyarakat Dengan perbedaan-pertedaan sosial
otahraga pada masyarakat moderen berubah firngsi rmtuk hal-hal sebagai berikut: a-Olalraga sebagai t[juan sebagai kelangsungan hidup
perkembangan olahraga
tersebut, olahraga
juga
membentuk berbagai
perbedaan sosial bagi pelakunya.
Sebagai bagian dari fenomena sosial olalraga mempunyai andil yang besar dalam membentuk karakter masyarakat di suatu tempat atau di suatu daerah. olalnaga juga berkembang seiring dengan pertembangan karakter sosial sustu wilayah tertentu berdasartan tnis, ekonomi, rasial, dan geografis tertentu. Dengan media olahraga sudu pesan atau ide tertentu akau dapal dan mudah ditangkap oleh masyarakat dari pandangan sosiologi olahraga itu tidak lain merupakan suatu interaksi antar indMdu dalam situasi rasional yang kedudukannya ada di antra rentangan bekerja dan bermain. Se.cara tegas Luscher (1967) menyatakaq bahwa olahraga adalah
kegiatan rasional yarg mengandurg permainan dengan imbalan yang bersifat ekstrinsik
Budaya dau Olahragr Huky (1986) menyatakar! bahwa kebudayaan merupakan kebulatan ymg komplek dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukur& adat kebiasaan dan kapabilitas serta kebiasaan lainnya yang diperoleh seseorang sebagai atrggota masyarakatKebudayaan sebagai pola tingkah taku yang selalu
berubah tingkah laku
iur
dipelajari dan dapat
menghasilkan sikap, nilai, pengetahuan dan obyekobyek materi yang disebar&an daa di alihkan di aatara anggota masyarakar Selain hal yang disebutkan di atas kebudayaan juga mempunyai ciri-ciri seperti: b. Kebudayaan bersifrt adaptif.
benifrt adadtif d. Kebudayaan merupakan abtraksi kenyataan dasar manusia, yaitu tingkah laku manusia dan hasilc. Kebudayaan
hasilnya
Budaya suatu tempal sangat berpengaruh terhadap perkombangan olahraga, karena karakteristik karena karaktEristik budaya yang ada dengan sendirinya mewamai kegiatan suatu tempat Pada zaman dalulu orang dalam mempertahankan kehidupan saEgat dituntut untuk selalu beraktivitas seperti berburu maupun mempertahankan diri dari ancaman binatang buas
ffi
s,,d,i,,,,
perkembangan jaman, Sehingga olahraga dituntut untuk bisa terus menyesuaikan diri dengan arus
Hal tersebut dimaksudkan agar olahraga tetap m€rupakan bagian dari fanomena sosial dar tak pemah lepas sedikitpun dengan masyarakat. Agar olahra$ bisa besemayam terus di dalam perkembangan.
dinamika masyarakat. Danisworo
(1997) menggambarkan fungsi olahraga bagi masyarakat modern adalah sebagai berikut:
SPORTS
(AS MODERN URBAN CULTURE)
,T' I
r-t
I
OIGANTZEDPLAY
COMPETTTTV NON. COMPETTTTVE E
a. Kebudayaan dapat memuaskan
berlari, memanjat, melempal melompat,
secara modelpn b.Olahraga sebagai tujuan kegembiraan c.Olahraga sebagai tujuan prestasi Dari ketiga ftngsi di atas olahraga borkembang ditengah-tengah dinamika masyarakat. Dengan pergeseran fimgsi di atas bukan berarti nilai olalraga akan pudar- $ebab hal tersebut semata karena funtutan
berenang,
ttl
SPONIAXEOIJs
+
C^SU^L
Jurnal Sport Pe&gogt t-oL 3- 9L
Drftar Pustak Albig, W (1939) Pablic Op:mio. isi ed: New York and London, Tenth Impi€ssior Danisworo, M (1997) Spoaarcots Sport as a Non
of Urban Design, Iakarta Scientific Serninar of the 19 th. SEA GAMES Hovlan4 C.I (1953) Social Conuralnicariot , Reqder in Public Opinion and Comnaoticaion, ITltoais plrysical Conponent
Huky (1986) Pengantar Sosiologi, Surabaya: Usaha Nasional
Laswell,H.D (1949) The aet
2 +-3
oc Coalarazifli.--
Yrban : The University of lllionis l\es Philips, J.C (1993) Sociologt of Sporr. Bostor, Allyr and Bacon: University of the Pacific. Schramm, W (1965) The Press and Effect of MassCommunicatioo Urbana: University of
Susanto,
A.S (1981) Inti Fils$at
Komunikosi,
Pendidikan dan Perlembangan Komunikasi Massa: Jakarta, FISS. UL
Wahyudi,
I.B
(19E6) Media Komunikasi Massa
televisi, Bandung: PT. Alumni
Kemal dan Supandi, J (1990) Petqontor Sosiologi Olahraga. Bar.dung: FPOK IKIP Bandung-
Soeclirrnon
ffi