EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM DI INGGRIS DAN EROPA Workshop Arsitektur Ekonomi Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 28 Februari 2012 Rifki Ismal Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia
Outline
Pendahuluan
Perkembangan Bank Syariah di Inggris Faktor-faktor pendorong Peran pemerintah dan Lembaga Terkait
Jumlah bank syariah Tantangan pengembangan bank syariah
Progam Pendidikan Syariah di Inggris Reputasi dan Kurikulum University yang menawarkan program syariah
Tenaga Pengajar dan Sharia Scholars Fasilitas Penunjang Journal-journal terkait syariah
Pendahuluan United Kingdom terdiri dari 4 negara independent:
England, Irlandia Utara, Wales dan Scotlandia yang menginduk kepada 1 Ratu (Queen Elisabeth). Negaranegara koloni Inggris antara lain: Pakistan, Malaysia, Kanada, Srilanka, India. Jumlah penduduknya diperkirakan 58 juta (2006) dengan agama mayoritas kristen katholik (lebih dari 66%). Negara dipimpin oleh Perdana Menteri. Otoritas moneternya: Bank of England (BoE) sedangkan otoritas perbankan: Financial Stability Authority (FSA). Sejak 16 Juni 2010, FSA dibubarkan. Inggris merupakan pusat keuangan dunia di benua eropa dengan pasar keuangan dan infrastruktur yang sudah well-established dan integrated. Sistem pendidikan (universitas) sudah ada sejak ratusan tahun lalu c/ Oxford (800 tahun) dan Cambridge (500 tahun).
Perkembangan Bank Syariah di Inggris: Faktor-faktor pendorong
Sistem keuangan yang terintegrasi dan posisi Inggris
sebagai pusat keuangan di eropa memudahkan Inggris untuk juga menjadi pusat keuangan syariah dunia di eropa. Jumlah penduduk muslim 2-5 juta, terbesar kedua setelah Prancis (8-10 juta). Dominasi etnis Pakistan, Bangladesh dan India, artinya, pasar domestik untuk keuangan syariah sangat tinggi. Inggris tidak se”paranoid” US kepada muslim. Wanita muslim banyak yang bebas berjilbab, polwan berjilbab, anggota parlemen muslim dan bahkan menterinya ada yang muslim (wanita keturunan pakistan). Beberapa negara koloni Inggris adalah muslim seperti: Pakistan, Malaysia dan, Bangladesh sehingga memudahkan kerjasama keuangan syariah.
Perkembangan Bank Syariah di Inggris: Faktor-faktor pendorong
Dana dari konglomerat timur tengah yang keluar dari
Amerika pasca 9/11 disinyalir USD1,5 triliun. Jumlah ini bertambah menjadi USD3 triliun karena wind fall profit kenaikan harga minyak dunia 2008-2009. Semua dana ini hanya akan ditempatkan di lembaga dan instrumen keuangan syariah. Inggris lebih friendly terhadap konglomerat muslim disamping karena jumlah populasi muslimnya yang cukup besar. Berdirinya sejumlah bank syariah di Inggris adalah berasal dari kontribusi dana-dana timur tengah. Di Inggris ada Islamic foundation dan Prince Charles yang meresmikan Oxford Center for Islamic Studies (OXCIS)- Oxford University. Ada juga middle east center (Cambridge Univ) dan Center for Islamic economics and finance (Durham University).
Perkembangan Bank Syariah di Inggris: Faktor-faktor pendorong
Pemerintah Inggris cukup terbuka dengan sistem
perbankan syariah. – Sir Howard Davies, mantan kepala Financial Service Authority-FSA menyatakan “Britain has economic interest in the development of Islamic finance” (2002). – Alistair Darling, mantan Chancellor of the Exchequer (Menteri Keuangan Inggris) menyatakan “Government committed for the development of Islamic banking and finance in the UK” (2006). – Edward George, mantan Gubernur BoE mengatakan: “There was no reason why Islamic financial products could not coexist quite happily alongside our traditional financial services. Nor could I see any reason why specifically Islamic financial institutions should not be able to establish here (2004).
Perkembangan Bank Syariah di Inggris: Faktor-faktor pendorong
Pemerintah Inggris cukup terbuka dengan sistem
perbankan syariah. – Gordon Brown, mantan Perdana Menteri Inggris menyatakan: “We are looking for the benefits of investment including the ones from middle east countries. Islamic banking is one of the evidences of it” (2008). – Iqbal Khan, mantan CEO HSBC Amanah, London dan pernah dianugerahi The Islamic Banker Awards, menyatakan “Edi George ever ignored the idea of Islamic banks but he denied it afterwards. (2008). – Muhammad Amin, mantan partner (owner) Pricewaterhouse Cooper (PwC) Inggris menyatakan “Britain accepts the idea of Islamic Finance, except, it requires the conversion of all Arabic terms into English” (2009).
Perkembangan Bank Syariah di Inggris: Peran Pemerintah dan Lembaga Terkait
Pemerintah Inggris telah menyesaikan masalah double
stamp duties (pengenaan pajak ganda) pada transaksi syariah tahun 2003. Menerima kontrak Murabahah dan Mudarabah dalam sistem keuangan dan peraturan keuangan tahun 2005. Menerima kontrak Wakalah dan diminishing Musharakah untuk melengkapi instrumen-instrumen keuangan syariah yang telah diberlakukan di Inggris. Setiap pekan, di London, selalu diselenggarakan training/conference/seminar bertemakan Islamic banking/finance oleh sejumlah lembaga training seperti euromoney, dll termasuk annual joint workshop London School of Economics dan Harvard University.
Perkembangan Bank Syariah di Inggris: Peran Pemerintah
Laporan terakhir HM Treasury (Departmen Keuangan
Inggris) dan FSA bertajuk: Legislative Framework for the Regulaton of Alternative Finance Investment Bond (Sukuk) bulan Oktober 2009, mengatakan bahwa sejumlah ketentuan perpajakan undang-undang keuangan negara telah direvisi untuk menerbitkan sukuk pemerintah. Pemerintah juga membolehkan bank-bank konvensional seperti Lloyds TSB, Barclays, dll membuka layanan rekening simpanan syariah. Bank asing seperti HSBC amanah juga beroperasi di Inggris. Pemerintah juga mengembangkan industri pembiayaan Islami (Islamic mortgage) dengan jumlah asset diperkirakan USD14 miliar per tahun.
Perkembangan Bank Syariah di Inggris: Peran Pemerintah
Landasan hukum dan aktifitas perbankan syariah di UK
dituangkan dalam undang-undang “Financial Services and Markets Act 2000” (FSMA). Aturan perpajakan untuk transaksi syariah tidak secara spesifik menggunakan istilah arab namun diterjemahkan ke istilah umum agar kontrak-kontrak syariah tidak terkesan hanya untuk kalangan muslim. Gordon brown di tengah krisis keuangan global 20082009 sering berkunjung ke timur tengah untuk menjaring dana-dana melalui bank maupun pasar keuangan syariah di Inggris. Namun demikian, pengembangan kontrak-kontrak syariah masih terbatas pada trade finance dan property finance.
Perkembangan Bank Syariah di Inggris: Jumlah Bank Syariah
Bank syariah pertama yaitu Islamic Bank of
Britain (IBB) tahun 2004 lalu merupakan upaya sistematis yang dilakukan oleh kalangan elit muslim di Inggris. Selain IBB saat ini sudah berdiri empat bank syariah lainnya yaitu: – – – –
Gatehouse Bank (2008), European Islamic Investment Bank (2005), Bank of London and Middle East (2007) European Finance House (2008).
Hanya dalam waktu lima tahun Inggris telah
berhasil mendirikan lima bank syariah.
Perkembangan Bank Syariah di Inggris: Tantangan pengembangan bank syariah
Pemahaman masyarakat terhadap kontrak-kontrak
syariah belum paripurna dan menyeluruh. Pemahaman pemerintah dan regulator yang belum sepenuhnya memahami kontrak-kontrak perbankan syariah. C/ masih mencari persamaan kontrak-kontrak perbankan syariah dengan konvensional. Orientasi pendirian bank syariah dan pengembangan Islamic finance adalah untuk likuiditas. Sehingga yang banyak berkembang adalah pasar keuangan syariah (sukuk) dan bukan sektor riil. Kontrak-kontrak kontroversial di middle east berlaku di Inggris utamanya tawarruq. Pelanggan bank syariah masih didominasi oleh muslim.
Pendidikan ekonomi dan keuangan Islam Reputasi Universitas dan Kurikulum
Oxford, Cambridge, LSE, Erasmus, Sorbornne Univ.
Durham, Newcastle, Reading, Aston, Salford, MIHE, dll. Orientasi pendidikan kepada theoretical understanding.
Fondasi pemikiran dibangun di level S1 dan S2 sedangkan S3 adalah aplikasi research. Untuk program keuangan syariah, kurikulumnya adalah gabungan kuliah-kuliah konvensional dan syariah dengan orientasi kepada aspek keuangan dan ekonomi, bukan ke aspek fiqh/syariah. Selain kuliah-kuliah konvensional dan syariah, kuliah kuantitatif seperti ekonometri, mikro, makro, risk management, dll adalah wajib.
Program Pendidikan Syariah di Inggris: Kurikulum
Master degree syariah ada yang: (i) research
based dan (ii) course based, sedangkan PhD degree hanya research based dan kuliah-kuliah wajib sebagai penunjang riset. Master degree umumnya ditempuh hanya 1 tahun dengan sejumlah kuliah wajib dan pilihan. Karena waktunya singkat dan wajib lulus setiap mata kuliah, tingkat kegagalan di level master cukup tinggi bagi yang tidak siap (tidak ada mengulang di th ke 2). PhD diselesaikan wajib antara 3-4 tahun. Risiko gagal bagi tidak selesai lebih dari 4 tahun, gagal di sidang doktoral (viva) atau tidak lulus pada kuliah-kuliah prasyarat.
Program Pendidikan Syariah di Inggris: Universitas yang menawarkan program syariah
Sejumlah universitas di Inggris telah membuka program
master/PhD Islamic banking/finance/economics seperti: – – – – – – – – – – –
Markfield Institute of Higher Education (MIHE) (Leicester) Durham University (Durham), Reading University (London), Salford University (Manchester), Bangor University (Wales), City University (London), Dundee University (Scotland), Aberdeen University (Scotland), Newcastle University (Newcastle), London School of Business and Economics (London), Aston University (Birmingham).
Oxford University memiliki Oxford Islamic Finance
Center sebuah lembaga kajian Islamic finance.
Program Pendidikan Syariah di Inggris: Tenaga Pengajar
Eropa dan Inggris dekat dengan founding fathers Islamic
economics. Sehingga Umer chapra, Khursyid Ahmad, Anas Zarqa, Nejatullah shiddiqui, dll adalah pengajar di sejumlah univ di Inggris. Terdapat sejumlah nama kondang seperti: – Prof. Khursyid Ahmad (MIHE, one of the founding fathers of Islamic economics). – Prof. Anas Zarqa (MIHE, one of the most senior scholars). – Prof. Habib Ahmed (Durham University - IRTI). – Prof. Rodney Wilson (Durham University). – Prof. John Presley (Loughborough – IDB nobel winner). – Prof. Shahid Ibrahim (Bangor University). – Prof. Philip Mollynuex (Bangor University). – Prof. Humayon Dar (City University). – Prof. Simon Archer (Reading University). – Dr. Ugi Suharto (MIHE – Indonesian). – Dr. Syeif Tag El din (MIHE). – Dr. Mehmet Asutay (Durham).
Program Pendidikan Syariah di Inggris: Fasilitas Penunjang
Perpustakaan memiliki koleksi yang
sangat lengkap: buku, langganan puluhan ribu journal, CD, dll. Kerjasama antara perpustakaan univ-univ besar (scorpus). Mahasiswa di univ-univ tersebut boleh saling meminjam. British library juga bisa diakses/digunakan siapa saja. Fasilitas internet dan ruang kuliah yang modern: video conference, ruang studio, dll
Program Pendidikan Syariah di Inggris: Journal dan Publisher terkait syariah
Terdapat sejumlah journal international Inggris di
bidang syariah seperti: – Review of Islamic Economics (MIHE). – Journal of Islam and Middle Eastern Finance (Emerald). – Journal of Islamic Accounting and Business Research (Emerald). – Journal of Islamic Marketing (Emerald). – Humanomics, International Journal of System and Ethics (Emerald). – Studies in Economics and Finance (Emerald). – British Accounting Review. – Thunderbird International Business Review (Elsevier). – Journal of Financial Market (Emerald).
Penerbit (i) Wiley and Sons (ii) Edward Elgar (iii)
Edinburgh Press, rutin menerbitkan buku-buku syariah