Media Elektrika, Vol. 7 No. 2, Desember 2014
ISSN 1979-7451
EFEKTIFITAS PEMANFAATAN PASIR PANTAI BERKALSIUM TINGGI SEBAGAI MATERIAL PENGISI BAHAN ISOLASI RESIN EPOKSI UNTUK ISOLATOR LISTRIK
M. Toni Prasetyo Jurusan Teknik Elektro FT Universitas Muhammadiyah Semarang Jl. Kasipah No.12 Semarang INDONESIA Email :
[email protected]
ABSTRACT Insulation materials that commonly used in air insulation, which, is operated at high voltage, are the porcelain, glass, and polymer materials. One of the insulating polymer materials that are used is epoxy resin because it has several advantages compared to that. However, this insulation material has a degradation of the surface due to environmental and cause insulation coated with dirt and chemicals in the long time. Material that was used in this research was epoxy resin polymer isolation using of comparison values (base material diglycidyl ether of bisphenol-A: hardener material metaphenylene diamine) were 1:1, with the increase of silane and high calcium coastal sand as filler by the value of 10%, 20%, 30%, 40%, and 50%. Research was done in laboratory according to standard IEC 587: 1984. In this study, the effect of variation in stoichiometry to the hydrophobic contact angle value, leakage current waveforms, and surface degradation caused by erosion and tracking processes and tracking time were analyzed. From the results of the research, it was obtained that the epoxy resin that was used in this research are categorized as hydrofobik and partially wetted. The increase concentration of silane dan high calcium coastal sand as filler caused the increase in contact angle which meant the increase in surface insulation resistance, so that leakage currents flew on the surface not easily and slow down the aging or the degradation decreasing on the surface of insulating material. Concentration value of filler that had the optimal performance of the tracking process and erosion was 40%. Keywords : Angle of contact, epoxy resin, hidropobik, leaky current, materials filler
1. PENDAHULUAN Efektifitas Pemanfaatan Pasir.....
1
Media Elektrika, Vol. 7 No. 2, Desember 2014
ISSN 1979-7451
Material polimer khususnya resin epoksi
Dalam melakukan penelitian terhadap
sekarang ini telah digunakan secara luas
arus bocor pada permukaan isolator ini
sebagai isolasi peralatan tegangan tinggi
digunakan metode Inclined-Plane Tracking
karena
keunggulan
(IPT) yang diatur dalam IEC 587:1984. Dalam
dibanding dengan material lain. Sebagai
metode ini, sampel material dengan ukuran
isolator pasangan luar, kondisi lingkungan
tertentu diposisikan dengan sudut 45° dan
cukup berpengaruh terhadap material isolasi.
diberikan cairan polutan buatan dengan aliran
Adanya polutan di udara dapat menyebabkan
tertentu, sehingga metode ini sangat cocok
permukaan isolator dilapisi oleh polutan yang
untuk merepresentasikan keadaan isolator
mengendap. Saat terjadi hujan, polutan pada
pasangan luar di Indonesia yang memiliki curah
permukaan isolator akan larut dalam air dan
hujan yang tinggi.
mempunyai
banyak
membentuk jalur konduktif yang kontinyu sehingga dapat menyebabkan arus bocor. Adanya arus bocor ini menimbulkan panas yang
akan
mengeringkan
permukaan
isolator.
pada
inilah
yang
Hal
menyebabkan
terbentuknya
Adanya
kering
pita
polutan
pita
memicu
terjadinya
distribusi medan listrik pada pita kering lebih tinggi dibanding daerah lainnya. Jika pita kering semakin meningkat, maka semakin lama akan terjadinya
flashover
yang
merupakan kegagalan suatu isolator. Dari fenomena arus bocor dan dampak yang ditimbulkan seperti di atas melatarbelakangi pentingnya dilakukan penelitian mengenai arus bocor
di
laboratorium,
khususnya
pada
material resin epoksi dengan silane dan pasir pantai sebagai pengisi.
1.
Material Isolasi Isolasi adalah sifat bahan yang berfungsi
kering.
pelepasan muatan ke udara dikarenakan
menyebabkan
2. DASAR TEORI
dapat memisahkan secara elektris dua buah atau lebih penghantar listrik bertegangan yang berdekatan, sehingga tidak terjadi kebocoran arus,
lompatan
api
(flashover),
ataupun
percikan api (sparkover). Sedangkan isolator adalah alat yang dipakai untuk mengisolasi atau penyekatan.Kemampuan bahan isolasi untuk menahan tegangan disebut kekuatan dielektrik, semakin tinggi kekuatan dielektrik bahan isolasi semakin baik dipakai, terutama pada peralatan listrik tegangan tinggi(Jauhari, E., 2005,). Kekuatan dielektrik dari bahan isolasi sangat penting dalam hal menentukan kualitas
isolator
yang
nantinya
akan
mendukung keseluruhan sistem tenaga listrik. Efektifitas Pemanfaatan Pasir.....
2
Media Elektrika, Vol. 7 No. 2, Desember 2014
2.
ISSN 1979-7451
Resin Epoksi Resin epoksi adalah golongan polimer
termoset dimana campuran dua komponen yang akhirnya berbentuk seperti kaca pada temperatur ruang yang mempunyai sifat isolasi listrik
yang layak dan juga mempunyai
kekedapan air yang tinggi. Resin epoksi sudah menjadi bagian penting dari material isolasi khususnya dalam
Gambar 1. Reaksi pematangan DGEBA dan MPDA
bidang kelistrikan karena jenis polimer ini sudah dikenal lebih dari 50 tahun. Resin epoksi
3.
Bahan Pengisi Silane
adalah isolator listrik yang baik dan melindungi
Silane yang disebut juga silicon rubber
komponen listrik dari arus pendek, debu dan
adalah bahan yang tahan terhadap temperatur
kelembaban
tinggi yang biasanya digunakan untuk isolasi
Resin epoksi memiliki karakteristik: sifat kekentalan
rendah,
mudah
dibentuk,
penyusutan yang rendah, tingkat kekerasan tinggi, sifat mekanik tinggi, isolasi listrik yang tinggi serta ketahanan kimia yang baik.
kabel dan bahan isolasi tegangan tinggi.Silicone Rubber merupakan polymeric synthetic yang relatif baru penggunaannya sebagai bahan isolasi dalam bidang teknik listrik dibanding dengan polimer lainnya seperti resin epoksi atau polyethylene. Kepopuleran bahan ini
Resin epoksi yang digunakan dalam penelitian
dibanding dengan bahan keramik/porselin dan
ini adalah hasil pematangan epoksi resin
jenis polimer lainnya karena memiliki sifat
diglycidyl ether of bisphenol A (DGEBA) dan
hidrofobik yang tinggi, dengan demikian
Metaphenylenediamine
konduktivitas
(MPDA)
pengisi silane (lem kaca).
dengan
permukaan
isolator
tetap
rendah, sehingga dapat meminimalkan arus bocor (Idayono. A.T., 2006). Selain itu memiliki sifat dielektrik yang baik, sangat ringan, mudah penanganan dan pemasangannya.Sifat fisik bahan ini dapat
Efektifitas Pemanfaatan Pasir.....
3
Media Elektrika, Vol. 7 No. 2, Desember 2014
diperbaiki
dengan
mencampurkan
bahan
karakteristik bahan isolasi, dalam keadaan terpolusi,
pengisi seperti pasir silika. Pada pengujian ini, komposisi silane yang digunakan yaitu 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%.Penamaan ini didasarkan pada persentase bahan pengisi.
4.
ISSN 1979-7451
bahan
masih
mampu
bersifat
menolak air yang jatuh di permukaannya. Sifat hidrofobik berguna untuk isolasi pasangan luar karena dalam keadaan basah atau lembab tidak akan terbentuk lapisan air yang kontinu pada permukaan isolator, sehingga permukaan
Bahan Pengisi Pasir Pantai yang
isolator tetap memiliki konduktivitas yang
Banyak Mengandung Kalsium
rendah,
Pasir pantai Kukup digunakan sebagai
kecil(Amin, M. Et.al., 2007).
akibatnya
arus
bocor
sangat
bahan pengisi tambahan yang merupakan jenis pasir pantai yang banyak mengandung kalsium. Dari hasil uji pada Laboratorium Kimia Analitik Universitas Gajah Mada, kandungan kalsium kabonat (CaCO3) mencapai 55,98% dari jumlah
a. basah sebagian b. Tidak basah
keseluruhan
keseluruhan
pasir,
kalsium
oksida
(CaO)
c. Basah
31,37%, magnesium karbonat (MgCO3), dan Gambar 2. Klasifikasi sudut kontak
beberapa unsur pendukung lainnya. Penambahan
pengisi
pasir
Para
akan
memperbaiki sifat fisik bahan sehingga akan dihasilkan bahan yang tak mudah lentur dan
peneliti
mengklasifikasikan
permukaan material dengan kuantitas sudut kontak yaitu permukaan material sangat basah (hidrofilik) bila sudut kontak cairan pada
rapuh (Moh Toni, 2012).
permukaannya lebih kecil dari 30°.Bila sudut
5.
Sudut Kontak Hidropobik
kontak
antara 30° sampai dengan 89°,
Sudut kontak merupakan sudut yang
permukaan material disebut basah sebagian
dibentuk antara permukaan bahan uji dengan
(partially wetted).Sudut kontak lebih dari 90°
air yang diteteskan ke permukaan bahan
disebut hidrofobik atau bersifat menolak
uji.Pengukuran sudut kontak pada suatu bahan
air.(Shaowu, W. et.al., 2002).
isolasi dilakukan untuk mengetahui sifat permukaan
bahan,
hidofobik
atau
6.
Isolasi Terpolusi dan Arus Bocor
hidrofilik.Sifat hidrofobik merupakan suatu Efektifitas Pemanfaatan Pasir.....
4
Media Elektrika, Vol. 7 No. 2, Desember 2014
ISSN 1979-7451
Dilihat dari lokasi pemasangan, isolator,
Arus bocor permukaan bahan isolasi dari
terdiri dari isolator pasangan dalam dan
isolator
isolator pasangan luar.Sebagian besar material
tergantung
isolasi tegangan tinggi digunakan untuk isolator
menyebabkan kontaminasi permukaan.Selain
pasangan luar.Kinerja suatu isolator sangat
itu juga tergantung pada iklim dan kondisi
dipengaruhi kondisi lingkungan dimana isolator
cuaca. Pembasahan lapisan polutan oleh cuaca
ditempatkan, terutama bagi isolator pasangan
lembab, butir-butir air, pembasahan air hujan
luar. Pengaruh lingkungan seperti adanya
yang rintik-rintik, mengakibatkan elektrolit
perubahan suhu, iklim, radiasi sinar matahari,
yang konduktif, sehingga resistansi permukaan
polusi
akan menjadi kecil, dan menyebabkan arus
udara,
dan
sebagainya
akan
menentukan kinerja dan umur isolator(Goofur,
saluran dari
udara kondisi
pasangan
luar,
polutan
yang
bocor permukaan(Berahim,Hamzah, 2005).
A., 2005).
Analisis arus bocor (leakage current)
Polutan yang terkandung di udara dapat
diselidiki berdasarkan pada bentuk gelombang
menempel pada permukaan isolator dan
dan durasi peluahan listrik secara signifikan
berangsur-angsur membentuk suatu lapisan
mempengaruhi kinerja bahan isolasi secara
tipis pada permukaan isolator.Unsur polutan
keseluruhan. Oleh karena itu, identifikasi sifat
yang paling berpengaruh terhadap unjuk kerja
arus bocor ini dapat digunakan untuk deteksi
isolator adalah garam yang terbawa oleh angin
dini kegagalan isolator tegangan tinggi.
laut.Lapisan garam ini bersifat konduktif terutama pada keadaan cuaca lembab, kabut, maupun hujan gerimis. Di saat kondisi cuaca demikian, akan mengalir arus bocor dari kawat fasa ke tanah melalui lapisan konduktif yang menempel pada permukaan isolator maupun pada tiang penyangga. Apabila tegangan yang harus ditahan sebuah isolator melebihi dari kemampuannya maka akan terjadi aliran arus yang disebut dengan arus bocor(Karady, G.G, 1995).
3. METODE PENELITIAN
1.
Bahan Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Polimer resin epoksi dengan DGEBA (Diglycidyl Ether of Bisphenol A) sebagai bahan
dasar,
MPDA
(Metaphenylenediamine) sebagai bahan pengeras.
Efektifitas Pemanfaatan Pasir.....
5
Media Elektrika, Vol. 7 No. 2, Desember 2014
2. Silane (Lem Kaca), danpasir pantai Kukup
ISSN 1979-7451
meletakkan sampel yang telah dijepit
yang banyak mengandung sebagai bahan
elektroda,
pengisi.
peristaltik ( peristaltik pump))
3. Polutan
berupa
NH4Cl
(ammonium
chloride).
kertas
saring,
pompa
4. Transformator AC 5. Osiloskop 6. Kamera
Tabel 1. Komposisi campuran resin epoksi, dan bahan pengisi
7. Seperangkat komputer C. Langkah-langkah pengukuran C.1 Pengujian Sudut Kontak Pengujian sudut kontak ini dimaksudkan untuk mengetahui sifat permukaan bahan uji. Sifat yang dimaksud yaitu sifat hidrofobik. Jika
4.
sudut yang didapat semakin besar, artinya
Peralatan Penelitian
besar kemungkinan bahan tersebut memiliki
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
sifat hidrofobik. Semakin hidrofobik suatu permukaan bahan, maka semakin besar pula
1. Seperangkat alat pencetak bahan uji
kekuatan bahan untuk menahan air agar tidak
(kaca, kertas mika, pengaduk, tempat
masuk ke dalam bahan. Langkah pengujian
mencampur bahan uji).
sudut kontak yaitu sebagai berikut.
2. Seperangkat alat untuk mengukur sudut
1. Meletakkan sampel dan menghidupkan
kontak (Kotak lampu dengan lampu
kamera, keduanya diposisikan sedemikian
1000W,
rupa
pipet
tetes
50µl,
tempat
sehingga
pada
layar
kamera,
permukaan sampel tampak seperti garis
menaruh polutan, kaca)
lurus. 3. Seperangkat alat untuk pengujian arus bocor (Elektroda atas dan elektroda
2. Meneteskan air sebanyak 50 µl. Air yang
bawah yang terbuat dari alumunium
diteteskan ini berupa polutan yang akan
(stainless
digunakan.
steel),support,
Efektifitas Pemanfaatan Pasir.....
untuk
6
Media Elektrika, Vol. 7 No. 2, Desember 2014
ISSN 1979-7451
3. Menghidupkan sumber cahaya agar ketika
C.2 Pengujian Arus Bocor
diambil foto, titik air pada permukaan
Pengujian arus bocor yang menghasilkan
sampel tampak jelas.
proses tracking dan erosi dari isolator polimer
4. Memfoto dengan kamera digital, sehingga
resin
epoksi
dengan
pengisi
silane
hasilnya dapat langsung dimasukkan ke
terkontaminasi dilakukan melalui langkah-
dalam komputer untuk mendapatkan besar
langkah berikut ini (British Standar, BSi., 1986):
sudut kontak yang terukur.
1.
Berikut adalah gambar rangkaian pengujian
Meletakkan elektroda atas dan bawah pada sampel. Pada elektroda atas,
sudut kontak.
sebelum dipasang pada sampel diberi kertas saring sebanyak 8 layer. Kemudian meletakkan sampel tersebut pada support sehingga bagian permukaan sampel menghadap ke bawah dengan sudut 450 terhadap sumbu horizontal.
Gambar 3. Rangkaian penelitian sudut kontak Hasil pengujian sudut kontak didapatkan berupa data-data besaran sudut tiap masingmasing sampel
Gambar 5. Penempatan elektroda pada bahan uji
2.
Mengatur kecepatan aliran polutan pada 0,3 ml/menit, kemudian mengalirkan ke sampel melalui kertas
Gambar 4. Sudut kontak sampel 40% Efektifitas Pemanfaatan Pasir.....
saring. Fungsi dari penggunaan kertas 7
Media Elektrika, Vol. 7 No. 2, Desember 2014
ISSN 1979-7451
saring ini adalah agar terjadi aliran kontaminan yang uniform dari elektroda atas sampai elektroda bawah sebelum tegangan diaplikasikan. Nilai aliran polutan ini berhubungan dengan
Gambar 7. Rangkaian pembagi tegangan
tegangan aplikasi dan resistor seri yang C.3Pengujian Degradasi Permukaan
sesuai dengan IEC 587:1984.
Proses pengukuran degradasi permukaan bahan dilakukan dengan menggunakan foto mikro yang pada hakekatnya merupakan pengamatan terhadap perubahan struktur penuaan bahan uji, dengan prosedur kerja sebagai berikut :
Gambar 6. Diagram rangkaian penelitian
1. Bahan ditoto dengan menggunakan foto biasa, kemudian dibandingkan setiap
3.
Menerapkan tegangan 3,5 kV pada sampel, yang didapatkan dari
konsentrasinya. 2. Bahan difoto menggunakan foto makro
pembangkit tegangan tinggi melalui elektroda atas, sedangkan elektroda bawah dihubungkan dengan peralatan
pada bagian terjadinya jalur konduksi 3. HasiI rekaman film dicetak dalam bentuk foto gambar
ukur. 4.
Mengukur arus bocor menggunakan osiloskop. Untuk mengatasi tegangan besar masuk ke dalam osiloskop, maka
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Pengujian Sudut Kontak Hidropobik Besarnya sudut kontak permukaan bahan
digunakan rangkaian pembagi tegangan
terhadap tetesan cairan diperoleh berdasarkan
sebagai berikut.
hasil
pengamatan
langsung
melalui
pemotretan kamera digital yang kemudian A
Tegangan Ukur
I1
R2 920 1K O
680 R1 O I 2
D
R4 O 820 1K O
B
R3 O 100
E
C
disimpan pada komputer. Hasil pemotretan R5 IO4 10K
I3
Tegangan Input Osiloskop
diolah menggunakan software Image Pro
F
Efektifitas Pemanfaatan Pasir.....
8
Media Elektrika, Vol. 7 No. 2, Desember 2014
ISSN 1979-7451
Plusuntuk mendapatkan sudut kontak pada sisi kanan dan sisi kiri sampel uji yang diukur. Hasil pengukuran dan perhitungan sudut kontak hidrofobik bahan uji resin epoksi silaneterhadap variasi komposisi bahan pengisi dengan polutan NH4Cl dapat dilihat pada tabel berikut.
Dari data hasil pengujian dan Gambar 8. dapat dilihat bahwa komposit resin epoksi yang digunakan pada penelitian ini bersifat basah sebagian (partially wetted) dan hidrofobik. Nilai sudut kontak berkisar antara 65° sampai 91.5° yang bisa dikategorikan bersifat partially wetted (basah sebagian) sampai hidofobik. Sudut kontak yang paling besar adalah resin
Tabel 2. Hasil Pengujian sudut kontak
epoksi RTV40.Sifat hidrofobik pada material resin epoksi didapatkan dari pengisinya yaitu silane yang memiliki karakteristik menolak air.
1. Hasil Pengujian Arus Bocor Bahan uji ditempatkan dengan sudut kemiringan 45o. Pada penelitian ini, polutan NH4Cl, dan polutan Pantai Parangtritis dengan kecepatan
0,3
ml/menit
mengalir
di
permukaan bahan uji melalui kertas saring 8 layer yang dijepitkan di antara bahan uji dan elektroda atas menuju ke bawah. Elektroda atas diterapkan tegangan AC 3,5 kV. Hasil pengujian arus bocor ini ditunjukkan oleh
gambar
osiloskop.
Nilai
gelombang gelombang
tegangan
pada
tegangan
ini
merupakan tegangan masukan osiloskop dari rangkaian
pembagi
tegangan.
Rangkaian
pembagi tegangan diperlukan untuk mengatasi input Gambar 8. Grafik hubungan sudut kontak dan konsentrasi pengisi komposit resin epoksi Efektifitas Pemanfaatan Pasir.....
tegangan
besar masuk
ke
dalam
osiloskop. Besarnya nilai arus bocor dapat dihitung menggunakan persamaan berikut. I1 = 0,0240735 VCF
….1 9
Media Elektrika, Vol. 7 No. 2, Desember 2014
dengan : I1
= arus
bocor (A)
VCF = tegangan yang terbaca di osiloskop(V). Hasil pengujian arus bocor komposit resin epoksi dengan variasi nilai konsentrasi pengisi sebagai berikut :
ISSN 1979-7451
terjadi hingga berkali-kali, kemudian terjadi kegagalan
isolasi
yang
ditandai
dengan
gelombang sinusoidal arus bocor pada detik ke-2855.
Gelombang
menunjukkan
bahwa
sinusoidal telah
ini
terjadi
jalur
konduksi utuh dari elektroda tegangan tinggi ke elektroda pentanahan.. Hal yang seupa juga terjadi pada variasi nilai konsentrasi yang lain, tetapi yang berbeda pada frekuensi dan waktu terjadinya flash over sampai terjadinya breakdown.
a)
Waktu
pengujian
arus
bocor
untuk
polutan NH4Cl dapat dilihat pada tabel berikut. Tabe12. Waktu penjejakan (tracking) permukaan b) Gambar 9 a) Hasil pengujian arus bocor
% pengisi
waktu, t waktu awal flash
waktu
penjejaakan
over (s)
breakdown (s)
(s)
77
2855
2778
70
1585
1502
187
1991
2018
43
1190
1138
351
1651
1300
303
1925
1605
452
2084
1701
komposit resinepoksi RTV10 sampel 1 10%
b) Hasil pembesaran 10x range saat sebelumbreakdown Berdasarkan gambar 9, dapat disimpulkan
20%
bahwa terjadi lucutan muatan (flashover) pada detik ke-77. Pelucutan muatan ini ditandai dengan adanya perubahan magnitude arus
30%
bocor secara mendadak. Pelucutan muatan ini Efektifitas Pemanfaatan Pasir.....
10
Media Elektrika, Vol. 7 No. 2, Desember 2014
ISSN 1979-7451
288
2800
2836
resin epoksi cenderung menyebabkan kenaikan
68
1707
2067
waktu penjejakan. Hal ini menunjukkan bahwa
196
2467
2320
628
2608
1980
konduksi dan jalur karbon pada permukaan
184
1940
1903
bahan isolasi akancenderung semakin lambat,
49
1799
1750
115
1235
1117
49
2025
1976
semakin tinggi konsentrasi pengisi komposit 40%
resin epoksi maka proses terjadinya jalur
sehingga dapat memperlambat terjadinya degradasi permukaan.
50%
2.
Hasil Pengujian Degradasi Permukaan Untuk mengetahui degradasi permukaan
dalam bentuk erosi, keretakan dan pengapuran Dari hasil pengujian, dapat pula diperoleh
diperlukan suatu cara untuk mengkarakterisasi
waktu penjejakan rata-rata masing - masing
permukaan. Salah satu metode yang digunakan
konsentrasi pengisi resin epoksi. Hubungan
untuk keperluan ini adalah teknik foto makro.
antara waktu penjejakan rata - rata dan nilai konsentrasi komposit resin epoksi dapat dilihat pada Gambar 13.
1.
(b)
(c) Gambar 11. Hasil foto
Gambar 10. Grafik hubungan waktutracking dengan konsentrasi pengisi komposit
Efektifitas Pemanfaatan Pasir.....
dan (c) makro 30x dari permukaan sampel komposit resin epoksi RTV10
Dari gambar 9 diatas, dapat dilihat bahwa kenaikan nilai konsentrasi pengisi
(a) tanpa pembesaran(b) makro10x
komposit
Hasil foto makro permukaan sampel komposit resin epoksi yang digunakan pada 11
Media Elektrika, Vol. 7 No. 2, Desember 2014
ISSN 1979-7451
peneiitian ini menunjukan bahwa telah terjadi
mengalir di permukaan bahan
perubahan struktur pada permukaan komposit
isolasi. Kenaikan nilai konsentrasi
isolator resin epoksi.
pengisi pasir berkalsium dan silane tidak akan mempermudah terjadinya
5. KESIMPULAN
lompatan listrik (flashover) yang Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil
akan memicu terjadinya kegagalan
analisis data yang telah diolah, maka dapat
isolasi.
disimpulkan:
1.
3. Memperlambat proses terjadinya
Kenaikan nilai konsentrasi pasir
jalur karbon pada permukaan bahan
berkalsium tinggi dan silane sebagai
isolasi
pengisi komposit resin epoksi cenderung menyebabkan:
4. Menurunkan kerusakan (degradasi) permukaan bahan isolasi epoksi
1. Kenaikan sudut kontak. Sudut
resin. Pola penjejakan terjadi dari
kontak yang paling besar adalah
elektroda tegangan rendah ke
resin epoksi RTV40 dengan
tegangan tinggi. Hal ini disebabkan
konsentrasi pengisi 20% pasir dan
karena arah aliran elektron secara
20% silane dan perbandingan bahan
aktual adalah dari elektroda negatif
pengeras metaphenylene diamine
ke elektroda positif.
(MPDA) bahan dasar diglycidyl ether of bisphenol A (DGEBA) 1:1.
5.
tinggi dan silane sebagai pengisi
2. Memperlambat terjadinya kegagalan
komposit akan berbanding lurus
isolasi atau mempersulit terjadinya
terhadap waktu penjejakan dan
arus bocor permukaan bahan isolasi
besarnya sudut kontak akan
epoksi resin. Kenaikan nilai
mempengaruhi waktu penjejakan,
konsentrasi pasir berkalsium tinggi
berbanding lurus terhadap waktu
dan silane sebagai pengisi
penjejakan.
menyebabkan kenaikan sudut kontak yang berarti kenaikan
Nilai konsentrasi pasir berkalsium
6.
Nilai konsentrasi pasir berkalsium
resistansi permukaan bahan isolasi,
tinggi dan silane sebagai pengisi
sehingga arus bocor tidak mudah
komposit resin epoksi yang
Efektifitas Pemanfaatan Pasir.....
12
Media Elektrika, Vol. 7 No. 2, Desember 2014
mempunyai kinerja optimal terhadap
ISSN 1979-7451
Gbofur,
A.,
2005,
Pengaruh
UV
clan
proses penjejakan dan erosi adalah
Kontaminasi Polutan Industri terhadap
40%.
Arus Bocor pada Bahan Isolasi DGEBA dengan
DAFTAR PUSTAKA
Bahan
Pengisi
Alumunium
Oksida dan Sillicone Rubbe", VMS Digital
Amin, M. etal., 2007,Hidrophobicity of Silicone
Library.
Rubber Used For Outdoor Insulation ( An Overview)
Advanced
Study
Center
Gorur, A.D.L.O. and Burnham, J.T., 1996, Electrical Performance of Non¬Ceramic
CO.Ltd.
Insulators in Artificial Contamination Berahim,Hamzah, 2005, Metodologi Untuk Mengkaji Kinerja Isolasi Polimer Resin
Tests, IEEE Transaction on Dielectrics and Electrical Insulation, Vol 3 NO.6.
Epoksi Silane Sebagai Material Isolator Tegangan Tinggi di Daerah Tropis,
Idayono. A.T., 2006, Pengaruh Kontaminasi
Disertasi Fakultas Ilmu Teknik Jurusan
Polutan Garam dan UV Terhadap Sifat
Teknik Elektro Universitas GadjahMada
Absorbsi Air Bahan Isolasi DGEBA dengan
British Standar, BSi., 1986, Metode for Evaluating Resistance to Tracking and
Bahan
Pengisi
Alumunium
Oksida dan Sillicone Rubbe", OMS Digital Library.
Erosion of Electrical insulating materials used under severe ambient conditions,
Jauhari, E., 2005, Isolator Saluran Udara. Eri Jauhari-EnJ's Blog
IEC 587 :1982. Chandrasekar, S. et.al., 2007, Analysis of
Karady, G.G, 1995, Flashover Mechanism of
Surface Degradation of Silicone Rubber
Silicone Rubber Insulator Used For
Insulation Due To Tracking under
Outdoor Insulation 1. IEEE Transaction
Different Voltage Profiles, Elecr.Eug
on Power Delivery, Vol 10, No.4
(2007) 89 : 489-50 L
Moh Toni, 2012,Analisis Degradasi Permukaan
Eklund, A. et.al., 1995, Conditioning of Silicone
Bahan Isolasi Resin Epoksi dengan
Rubber Insulatiors : Loss and Recovery
Pengisi Pasir Pantai yang Banyak
of
Mengandung Kalsium, Tesis, Universitas
Hydrophobicity,
9th
Austria.
Efektifitas Pemanfaatan Pasir.....
ISH,
Graz,
Gadjah Mada, Yogyakarta
13
Media Elektrika, Vol. 7 No. 2, Desember 2014
ISSN 1979-7451
Shaowu, W. et.al., 2002, Hydrophobicity Changing of Silicone Rubber Insulators in Service, 21,rue d'artois F-5008, Paris.
Efektifitas Pemanfaatan Pasir.....
14