e-journal boga, Volume 03, Nomor 1, edisi yudisium periode Februari tahun 2014, hal. 203-212
203
Penerapan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengolah Hidangan Daging The result of class management observation was rated excellent for teachers’ activity which percentage reached 100%, the activity of students which consists of four aspects that reached 91.67% which can be considered as very good. The completeness of student learning outcomes reached 90.63%, which can be categorized as very good. The results of the analysis of student responses reached 95.92% who responded positively to interactive multimedia. Based on the study analysis data, it can be concluded that the implementation of interactive multimedia can improve learning outcomes of students of class XI Jasa Boga 3 at SMK Negeri 6 Surabaya. Keywords: interactive multimedia, learning outcomes, process meat dishe
adalah
PENDAHULUAN
membuat
media
pembelajaran
yang
Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003
menarik. Dalam meningkatkan hasil belajar siswa
tentang sistem Pendidikan pada pasal 3, yang
saat ini sangat dibutuhkan perkembangan teknologi
berbunyi
berfungsi
yang dapat diaplikasikan dalam bentuk media
mengembangkan kemampuan dan membentuk
pembelajaran agar siswa dapat berfikir kreatif
karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat
sehingga memperoleh hasil belajar yang baik sesuai
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
dengan harapan. Penggunaan media pembelajaran
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional,
merupakan hal yang penting dalam PBM. Namun,
jelas bahwa pendidikan disetiap jenjang harus
media pembelajaran tidak sepenuhya menjadi
diselenggarakan secara sistematis
dapat
faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar.
mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan
Kurikulum yang digunakan juga memberikan
dengan
didik
pengaruh yang besar. Saat ini kurikulum yang
sehingga mampu bersaing, beretika, dan bermoral,
digunakan adalah kurikulum 2013. Pada penerapan
sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.
kurikulum ini diharapkan siswa tidak hanya
pendidikan
pembentukan
Di
nasional
karakter
Indonesia
agar
peserta
pendidikan
formal
memiliki kualitas di bidang akademik, tetapi juga
diwujudkan melalui beberapa jenjang pendidikan
dapat menunjukkan karakter siswa yang bermoral,
tertentu dimulai dari pendidikan jenjang Sekolah
beretika, dan berakhlak yang baik.
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Materi pembelajaran mengolah hidangan
Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan(SMA/
daging merupakan salah satu bagian dari mata
SMK),
SMK
pelajaran pengolahan makanan kontinental. Materi
merupakan salah satu pendidikan formal yang
tersebuttermasuk dalam pelajaran produktif yang
menyelenggarakan pendidikan kejuruan. SMK juga
harus ditempuh oleh siswa kelas XI di SMK
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa
Surabaya. Materi ini harus diketahui oleh siswa
serta meningkatkan keahlian dalam bidang yang
sebelum mempelajari materi yang lebih kompleks.
dituju, sebab di SMK lebih dominan materi praktik
Mengolah hidangan daging biasanya disajikan pada
pelajaran produktif dibanding dengan materi teori
hidangan main course.
dan
Perguruan
Tinggi
(PT).
pelajaran umum. Berdasarkan tujuan tersebut guru diharapkan dapat
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
melatih keterampilan serta
mata pelajaran kontinental di SMK Negeri 6
kreativitas siswa sehingga hasil belajar dapat
Surabaya
dicapai dengan baik sesuai dengan keinginan.
menguasai
menyatakan dalam
bahwa
materi
siswa
kurang
mengolah
daging.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh
Pernyataan tersebut dapat juga dilihat dari hasil
guru untuk memenuhi tujuan tersebut, diantaranya
belajar siswa pada materi mengolah hidangan
204
e-journal boga, Volume 03, Nomor 1, edisi yudisium periode Februari tahun 2014, hal. 203-212 daging. Hal tersebut terjadi dimungkinkan karena
Multimedia interaktif sering digunakan
proses pembelajaran yang masih berpusat pada
karena dianggap dapat meningkatkan minat siswa
guru, siswa hanya mendengarkan apa yang
serta memberikan daya tarik tersendiri bagi siswa
dijelaskan oleh guru didepan kelas. Dalam kondisi
untuk memperhatikan apa yang dijelaskan oleh
ini,siswa
guru. Namun, tidak sedikit siswa yang masih belum
lebih
banyak
menunggu
untuk
mendapatkan materi dari guru daripada aktif
menunjukkan
mencari
memperhatikan pelajaran
informasi
terhadap
materi.
Media
ketertarikannya saat
dalam
proses
belajar
pembelajaran yang digunakan di SMK Negeri 6
berlangsung. Dalam hal ini, guru sangat memiliki
Surabaya juga masih menggunakan modul ataupun
peran penting dalam memberikan motivasi siswa
hand out yang berisi resep-resep yang nantinya
untuk memberikan daya tarik tersendiri. Proses
akan mereka praktikkan secara berkelompok.
belajar mengajar yang baik dapat ditunjang dari
Perkembangan berperan
dalam
teknologi
juga
susasana
belajar
yang
juga
meliputi
media
media
pembelajaran. Proses belajar mengajar terdapat
pembelajaran, khususnya perkembangan teknologi
komponen-komponen yang saling terkait, yang
informasi. Saat ini dibeberapa SMK khususnya di
meliputi tujuan pengajran, guru dan peserta didik,
Surabaya sudah menggunakan komputer sebagai
bahan pelajaran, metode/strategi beljar mengajar,
media
alat/media,
pembelajaran.
digunakan
umumnya
perkembangan
ikut
Namun masih
aplikasi
yang
menggunakan
sumber
Penelitian
ini
microsoft office. Berdasarkan kenyataan tersebut
interaktif
pda
diharapkan adanya upaya untuk memaksimalkan
Hidangan Daging
pelajaran,
akan
dan
menerepkan
Kompetensi
evaluasi. multimedia
Dasar
Mengolah
fasilitas yang ada dengan mengikuti perkembangan
Berdasarkan pada permasalahan yang
teknologi informasi. Aplikasi yang dapat digunakan
sudah disebutkan di atas, maka dapat dapaat
sebagai media pembelajaran juga semakin banyak
dirumuskan tujuan dari penelitian ini, yaitu:
seiring dengan perkembangan dunia teknologi
mengetahui keterlaksanaan pembelajaran yang
informasi. Salah satu aplikasi yang memungkinkan
meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa dengan
untuk digunakan dalam proses pembelajaran adalah
menggunakan
multimedia
kompetensi dasar mengolah hidangan daging pada
multimedia
interaktif. interaktif
Dengan
menggunakan
diharapkan
dapat
multimedia
interaktif
pada
siswa kelas XI Jasa Boga 3 di SMKN 6 Surabaya,
meningkatkan hasil belajar siswa.
mengetahui hasil belajar siswa kelas XI Jasa Boga
Pembelajaran menggunakan multimedia
3 SMK Negeri 6 Surabaya dengan menggunakan
pembelajaran interaktif yang diberikan kepada
multimedia
interaktif pada kompetensi dasar
siswa berisi tentang beberapa penjelasan serta
mengolah hidangan daging, serta mengetahui
gambaran tentang mengolah daging dan beberapa
respon siswa kelas XI Jasa Boga 3 di SMK Negeri
teknik perlakuannya. Di dalam media tersebut
6 Surabaya dengan adanya multimedia interaktif
diharapkan siswa lebih memahami bagaimana cara
pada kompetensi dasar mengolah hidangan daging.
mengolah daging yang baik dan benar. Dengan adanya media tersebut juga diharapkan dapat
METODE
mendorong siswa menjadi kreatif dalam mengolah
Menurut
hidangan daging.
Sugiyono
(2010)
metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-experimental design karena belum
205
Penerapan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengolah Hidangan Daging merupakan eksperimen sesungguhnya, sebab masih
Prosedur penelitian yang dilakukan adalah sebagai
terdapat variabel lain yang juga mempengaruhi
berikut :
terbentuknya variabel dependen. Penelitian ini
1. Menentukan materi pembelajaran.
hanya menggunakan post test sebagai pembanding
Materi
antara hasil belajar dengan Kriteria Ketuntasan
hidangan daging
Minimal (KKM).
yang
digunakan adalah
mengolah
2. Menyusun perangkat pembelajaran.
Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran
Perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP,
2013/2014 di SMK Negeri 6 Surabaya sebagai
serta lembar penilaian
tempat pengambilan data dan Universitas Negeri
3. Mengembangkan multimedia interaktif.
Surabaya sebagai tempat perancangan penelitian,
Multimedia
pengembangan
aplikasi
instrumen,
analisis
data,
dan
pembelajaran
yang
berisi
berupa
materi
program
pembelajaran
mengolah hidangan daging
penyusunan laporan penelitian.
4. Melakukan validasi.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI Jasa Boga SMK Negeri
Membuat
6 Surabaya
lembar
kelayakan
media
yang
dengan jumlah 95 siswa. Berdasarkan pendapat
nantinya akan dinilai oleh ahli medi, ahli
dari Ridwan (2003), teknik pemilihan subyek
pendidikan
dan
penelitan
Multimedia
interaktif
adalah
purposive
sampling
yaitu
ahli
materi pada
tata
boga.
penelitian
ini
pemilihan subyek penelitian berdasarkan kriteria-
divalidasi oleh tiga validator, yakni dosen PKK
kriteria tertentu, yaitu kelas tersebut merupakan
Unesa Ir. Asrul Bahar, M.Pd. selaku ahli media,
kelas
rendah
dosen PKK Unesa Choirul Anna Nur Afifa,
dibandingkan kelas lainnya. Dalam hal ini yang
S.Pd. selaku ahli materi dan guru tata boga
menjadi subyek penelitian adalah Siswa kelas XI
SMKN 6 Surabaya Sri Kurniawati, S.Pd. selaku
Jasa Boga 3 SMK Negeri 6 Surabaya dengan
praktisi pendidikan. Validasi dilakukan dengan
jumlah 32 siswa pada semester gasal SMK Negeri
mengisi lembar penilaian yang menggunakan
6 Surabaya. Teknik pengumpulan data yang
skala dengan rentang nilai 1-4
yang
kemampuannya
lebih
metode
Hasil validasi dari kelayakan isi mencapai
observasi, tes, angket, dan dokumentasi. Instrumen
persentase 93,81 % dan dapat dikatakan layak.
yang digunakan lembar pengamatan, tes hasil
Hasil validasi dari aspek bahasa mencapai
belajar, angket respon siswa. Teknik analsis data
persentase sebesar 97,25 % dan dapat dikatakan
yang digunakan adalah deskiptif.
layak. Hasil validasi dari aspek penyajian
digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan penelitian yang digunakan
konsep mencapai 91,69 % yang juga masuk
pada penelitian ini adalah one–shoot case study
dalam kategori layak. Hasil validasi dari aspek
untuk mengetahui efisiensi dan efektifitas media
kegrafikan
pembelajaran. Adapun rancangan penelitan sebagai
77,72% yang dapat dikategorikan cukup layak.
berikut:
Dari hasil kesueluruhan diperoleh persentase X
O
mencapai
persentase
sebanyak
rata-rata hasil validasi kelayakan media sebesar 90,12%. Dengan pencapain tersebut dapat
Gambar 1.1 Design One – Shoot Case Study Keterangan :
dikatakan multimedia interaktif yang digunakan
X : Penerapan Multimedia Interaktif
layak digunakan sebagai media pembelajaran.
O : Kelas Eksperimen (Sugiyono, 2010)
206
e-journal boga, Volume 03, Nomor 1, edisi yudisium periode Februari tahun 2014, hal. 203-212 5. Pembelajaran interaktif.
menggunakan
multimedia
Melakasanakan
penelitian
4. Angket Angket
(pengambilan data)
mengetahui
yang menggunakan multimedia interaktif pada
dari hasil penelitian.
materi mengolah daging.
7. Kesimpulan. Menyusun hasil ananlisis data
Dalam penelitian ini ada beberapa cara
yang diperoleh
untuk mengumpulkan data. Beberapa cara
Instrumen penelitian adalah alat peneliti digunakan
untuk
respon siswa terhadap proses pembelajaran
6. Analisis data. Menganalisi data yang diperoleh
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan
yang
digunakan diantaranya sebagai berikut :
data
1. Observasi
(Sugiyono, 2010). Instrumen yang digunakan
Teknik ini digunakan untuk mengetahui
dalam penelitian ini adalah:
proses
1. Lembar validasi
multimedia interaktif pada materi mengolah
Lembar validasi ini digunakan sebagai alat
pembelajaran
yang
menggunakan
daging. Hal yang diobservasi adalah aktivitas
penilaian terhadap multimedia interaktif serta
guru
perangkat pembelajaran yang akan digunakan
menggunakan multimedia interaktif.
pada proses pembelajaran. Hal-hal yang dinilai
selama
proses
pembelajaran
yang
2. Tes Hasil Belajar
adalah kelayakan isi, bahasa, konsep serta
Teknik ini digunakan untuk mengukur
kegrafikan.
tingkat kemampuan siswa setelah diberikan
2. Lembar pengamatan
materi
Lembar pengamatan ini berisi lembar
dengan
menggunakan
media
pembelajaran multimedia interaktif. Teknik ini
aktivitas siswa dan lembar aktivitas guru.
berisi tes tulis dari aspek kognitif
Lembar
untuk
diberikan setelah proses pembelajaran. Jika
mengamati aktivitas siswa terhadap kegiatan
siswa yang mendapat nilai ≥ 75 lebih dari 85 %
pembelajaran yang menggunakan multimedia
jumlah seluruh siswa maka ketuntasan pada
interaktif
kompetensi mengolah daging telah berhasil
aktivitas
sebagai
siswa
digunakan
media
pembelajaran.
Sedangkan lembar aktivitas guru digunakan
dicapai
untuk mengetahui aktivitas guru selama proses
3. Angket
pembelajaran.
Teknik
3. Lembar hasil belajar
ini
digunakan
untuk
yang
mengetahui
tanggapan siswa terhadap media pembelajaran
Lembar hasil belajar siswa digunakan
multimedia interaktif, pendapat dari para ahli
untuk mengetahui tentang pemahaman siswa
materi pembelajaran dan juga ahli media tentang
terhadap materi yang telah diajarkan yaitu
kelayakan media beserta isi yang digunakan dalam
mengolah hidangan daging. Siswa tersebut
penelitian.
dinyatakan tuntas apabila telah mencapai
4. Dokumentasi
standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan
Lembar yang digunakan berupa tes tulis yang
data yang berhubungan dengan dokumentasi saat
dicantumkan di dalam multimedia interaktif.
proses pembelajaran berlangsung.
Hasil dari tes tulis digunakan untuk mengetahui
Dalam menganalisis hasil penelitian diperlukan
hasil belajar siswa dari aspek kognitif yang
cara untuk menganalisis, yaitu :
berhubungan dengan materi pembelajaran.
207
Penerapan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengolah Hidangan Daging 1.
Analisis hasil pengamatan (Observasi)
Data yang dikumpulkan menggunakan
Analisis ini menggunakan lembar
angket diisi dengan memberi nilai. Nilai yang
pengamatan penggunaan multimedia interaktif
diberikan sesuai dengan jawaban responden.
yang selanjutnya disajikan menggunakan
Deskripsi respon siswa terhadap multimedia
skala Likert. Skala Likert digunakan untuk
interaktif untuk setiap aspek penilaian dapat
mengukur sikap, dan persepsi seseorang atau
dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
sekelompok orang tentang kejadian atau
Persentase
gejala sosial (Riduwan, 2003). Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai rata-rata pada proses pembelajaran sebagai berikut :
(Indana dalam Shofiyah, 2005) Dari analisis angket dapat disimpulkan
Rata-rata setiap komponen
bahwa penerapan multimedia interaktif layak untuk digunakan bila persentasenya mencapai > 75 %.
Nilai rata-rata tahap 3.
Analisis hasil belajar Analisis ini berupa nilai yang diperoleh dari hasil tes siswa. Analisis tes hasil siswa dilakukan
Kriteria penilaian didasarkan pada
setelah
pembelajaran
yang
ketentuan sebagai berikut (Likert dalam
menggunakan multimedia interaktif. Cara
Ridwan 2003) :
menghitung nilai tes yang selanjutnya dirubah dalam bentuk persentase ketuntasan belajar adalah sebagai berikut :
1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Sangat baik
(Indana dalam Shofiyah, 2005) 2.
Analisis hasil respon siswa HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis ini berupa angket yang diisi oleh siswa. Angket ini dianalisis secara
Hasil yang akan dibahas meliputi aktivitas
deskripsi kuantitatif. Disusun berdasarkan
guru dalam pengelolaan pembelajaran, aktivitas
skala
siswa selama pembelajaran, hasil belajar siswa
Guttman
yang
disajikan
dalam
serta respon siswa terhadap multimedia interaktif.
pernyataan dengan kriteria penilaian sebagai
Pelaksanaan
berikut :
Nilai
Ya
1
Tidak
0
materi
mengolah hidangan daging dengan menggunakan
Tabel 1.1 Nilai Skala Guttman Kriteria
pembelajaran
multimedia interaktif diamati menggunakan lembar pengamatan yang disesuaikan dengan perangkat pembelajaran
berupa
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran. Pada pengamatan ini menggunakan
(Guttman dalam Ridwan, 2003)
skala dengan rentang nilai 1-4.Tahap pengamatan
208
KBM memperoleh persentase 100 %, sebab KBM
yang diajarakan. Dalam keadaan tersebut, guru juga
berlangsung denganVolume baik karena guru1, mampu antusias. Kondisi menjadikan e-journal boga, 03, Nomor edisi yudisium sangat periode Februari tahuntersebut 2014, hal. 203-212kelas menyajikan
dan
mempresentasikan
informasi
serasa hidup, proses pembelajaran terasa sangat
materi kepada siswa dengan baik hingga siswa
menyenangkan.
merasa paham terhadap materi yang disampaikan.
Pada pemanfaatan sumber daya alam yang
Guru juga mampu mengkoordinasikan siswa agar
tersedia juga sangat baik. Karena guru dapat
dapat
memanfaat
mengoperaasikan
aplikasi
multimedia
segala
Kecanggihan
teknologi
Jadi,
pemanfaatan media yang ada. Waktu yang sudah
siswa
mampu
mengoperasikan
aplikasi mutimedia. Pengamatan
direncanakan pengelolaan
sangat
ada.
interaktif pada materi mengolah hidangan daging. seluruh
juga
yang
dalm
membantu
Rencana
dalam
Perangkat
pembelajaran
Pembelajaran (RPP) juga dapat dimanfaatkan
memperoleh persentase yang sama yakni 100 %,
dengan baik. Waktu yang tersedia sangat sesuai,
karena guru dianggap dapat memanfaatkan waktu
tidak kurang dan juga tidak berlebihan.
seefisien mungkin. Waktu yang tersedia tidak
Aktivitas siswa diamati oleh tiga observer
terbuang namun juga tidak mengalami kekurangan
dengan menggunakan lembar pengamatan yang
waktu. Jadi, waktu yang direncanakan dalam RPP
menggunakan skala denga rentang nilai 1 -3.
sesuai dengan pelaksanaan. Guru juga mampu
Aktivitas siswa masuk dalam kategori baik
memaksimalkan sumber daya yang ada yakni
Multimedia interaktif dapat memotivasi siswa
penggunaan media pembelajaran yang dalam hal
untuk mempelajari materi dan dapat menimbulkan
ini adalah multimedia interaktif. Kegiatan yang
rasa ingin tahu yang ditunjukkan dengan persentase
tercantum dalam RPP secara keseluruhan dapat
hingga 100 %. Banyak dari siswa yang juga ingin
terlaksana pada PBM.
tahu bagaimana membuat aplikasi multimedia
Pengamatan suasana kelas memperoleh
interaktif. Mereka ingin menerapkan aplikasi
persentase yang sama yaitu 100 %, karena antara
tersebut di beberapa mata pelajaran yang lain yang
guru dan siswa ada hubungan interkatif yang dapat
menurut mereka kurang menarik. Mereka berharap
membuat kelas menjadi menyenangkan serta
dengan menggunakan media tersebut mereka jadi
timbulnya
menyukai dengan mata pelajaran yang mereka
antusias
guru
dan
siswa
saat
pembelajaran berlangsung. Siswa menjadi aktif
anggap sulit.
selama PBM, guru pun juga antusias terhadap
Dalam hal mensyukuri karunia Tuhan
keaktifan siswa. Berdasarkan
Yang Maha Esa, perilaku ilmiah (jujur, disiplin, hasil
pengamatan
dari
tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan)
berbagai aspek, yakni aspek pengamatan KBM
gotong royongserta menghargai kerja individu dan
mencapai persentase 100%, aspek pengelolaan
kelompok mencapai persentase sebanyak 88,89 %.
pembelajaran mencapai 100%, serta aspek suasana
Hal tersebut diwujudkan dari kejujuran mereka
kelas juga mencapai 100% dapat disimpulkan
dalam mengerjakan soal-soal latihan. Meskipun
bahwa pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan
duduk bersebelahan mereka tidak berniat untuk
baik. Hal tersebut juga dibuktikan pada saat
mencontoh jawaban dari teman yang lain. Mereka
pengambilan dat. Siswa menjadi aktif selama
percaya atas kemampuan mereka pada materi
proses pembelajaran yang diwujudkan dengan
mengolah hidangan daging. Mereka juga merasa
banyaknya siswa yang bertanya mengenai materi
bahwa dengan tampilan yang menarik menjadikan
209
soal terlihat lebihMultimedia mudah. Mereka Penerapan Interaktifjuga Untuksaling Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Ketuntasan Hasil Mengolah Hidangan Daging membantu kepada teman yang merasa kesulitan Belajar Siswa dalam Wujud
mengoperasikan disiplin
multimedia
juga
terlihat
interaktif. pada
Tuntas
saat 90,63 %
mengumpulkan hasil atau nilai tes soal pada multimedia
interaktif.
Ketika
Tuntas
9,37 %
waktu
mengumpulkan tiba, mereka segera mengumpulka Gambar 1.2Diagram Persentase Ketuntasan
yang diminta oleh oleh guru. Rata-rata persentase
91,67
aktivitas %.
siswa
Pencapaian
Hasil Belajar Siswa
mencapai ini
Hasil penilaian media juga diperoleh dari
dapat
respon siswa yang dinilai menggunakan lembar
dikategorikan baik.
angket yang dilakukan oleh seluruh siswa yang
Hasil belajar siswa diperoleh pada saat
mengikuti kegiatan pembelajaran yang berjumlah
siswa telah selesai mengoperasikan multimedia
32 siswa di kelas XI Jasa Boga 3 SMK Negeri 6
interaktif. Dari 32 siswa terdapat 3 siswa yang
Surabaya.
tidak tuntas, karena nilai yang dicapai kurang dari
Multimedia interaktif dapat dikatakan
nilai KKM. Hal tersebut terjadi dikarenakan
layak digunakan jika persentase respon siswa yang
menurut guru tata boga di SMKN 6 Surabaya tiga
dihasilkan mencapai > 75 %. Pada tabel respon
siswa tersebut memiliki daya tangkap materi yang
siswa diatas menunjukkan bahwa 95,92 % siswa
lebih lemah dibandingkan dengan siswa yang
memberikan respon positif terhadap multimedia
lainnya. Mereka juga tergolong siswa yang suka
interaktif. Dari 10 indikator, terdapat 4 indikator
tidak menghiraukan kata-kata guru pada mata
yang mendapat respon sangat baik karena mencapai
pelajaran apapun. Disamping itu pada lembar tes
100 %.
pengisian tabel juga memerlukan ketelitian karena
Jadi, multimedia interaktif yang digunakan
penulisan kata harus benar dan menggunakan huruf balok.
Namun,
sebagaian
siswa
pada penelitian ini dapat dikatakan layak karena
tidak
hampir seluruh siswa memberikan respon yang
memperhatikan hal tersebut yang mengakibatkan
positif. Meskipun ada sebagian siswa memilih opsi
mereka tidak mendapatkan point pada soal tersebut.
“tidak”, yakni pada aspek kualitas gambar dan
Standart ketuntasan yang harus dicapai ≥ 75 dan jika 80% siswa
suara yang mencapai persentase sebanyak 9,37 %.
dikelas mencapai nilai ≥ 75 maka ketuntasan
Hal ini disebabkan karena ruang kelas yang
tiap individu adalah
digunakan tergolong luas dan pada saat proses
klasikal telah berhasil dicapai. Pada tabel hasil
pembelajaran
belajar siswa menunjukkan 90,63 % siswa dapat
telah
berhasil
siswa
yang
yang sedang berjalan. Sehingga suara media kurang
klasikal siswa kelas XII Jasa Boga 3 menggunakan interaktif
suara
antusias lebih terdengar daripada suara multimedia
dikatakan tuntas. Dengan demikian ketuntasan
multimedia
berlangsung
terdengar jelas.
dicapai.
Berdasarkan respon dari siswa juga dapat
Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada
dibuktikan pada tingkat ketuntasan siswa yang
diagram pie berikut.
cukup baik. Sebagian dari siswa juga sangat antusias jika pada pelajaran lain juga menggunakan media yang serupa.
Hasil yang diperoleh dari
lembar respon siswa adalah siswa lebih mudah
210
e-journal boga, Volume 03, Nomor 1, edisi yudisium periode Februari tahun 2014, hal. 203-212
memahami materi dan juga lebih termotivasi untuk
Saran
mempelajari materi yang diajarkan. Persentase
Berdasarkan hasil penelitian dan juga
yang dicapai pada
aspek
pembahasan peneliti memberikan beberapa saran,
mempermudah praktek sebesar 93,75 % dan 6,25
diantaranya yaitu :
% tidak memberikan respon yang positif. Hal ini
1.
Bagi lembaga SMK kelompok pariwisata agar
disebabkan karena sebagian dari siswa tidak
dapat menggunakan multimedia interaktif
membaca materi sercara keseluruhan, dan mereka
pada pembelajaran seperti yang diterapkan
memilih
peneliti.
langsung
mengerjakan
soal
latihan.
Sedangkan banyak materi yang berhubungan
2.
Bagi guru bidang studi tata boga khususnya,
dengan pelaksanaan praktek mengolah hidangan
peneliti menyarankan agar dapat
daging telah tercantum dalam isi pembahasan atau
menggunakan multimedia interaktif pada
materi dalam multimedia interaktif.
materi pembelajaran yang lain selain dari materi mengolah hidangan daging, dan
PENUTUP
perlunya penyempurnaan multimedia
Simpulan
interaktif agar lebih mudah untuk dipahami
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk
pembahasan pada penerapan multimedia interaktif
lebih aktif selama pembelajaran.
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar mengolah hidangan daging dapat
DAFTAR PUSTAKA
disimpulkan sebagai berikut :
Alwi, Syafaruddin. 2001. Manajemen Sumber
1.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan,
Daya
keterlaksaan pembelajaran pada penggunaan
Kompetitif. BPFE. Yogyakarta.
multimedia interaktif pada materi daging
Strategi
Unggulan
Kelas. Jakarta : PT. Bumi Angkasa.
– rata persentase sebesar 100 %., sedangkan
Arsyad Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta:
untuk aktivitas siswa memperoleh persentase
PT. Asdi Mahasatya.
sebesar 91,67%.
Hamalik, Omar. 2005. Proses Belajar Mengajar.
Penerapan media pembelajaran multimedia
Jakarta: Bumi Aksara.
interaktif dapat memenuhi ketuntasan hasil
3.
:
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan
terkait dengan aktivitas guru memperoleh rata
2.
Manusia
Munir.
2008.
Kurikulum
Berbasis Teknologi
belajar yang dicapai secara klasikal yaitu
Informasi dan Komunikasi. Bandung :
sebesar 90,63%.
Alfabeta.
Respon siswa pada penerapan multimedia
Ridwan, M.B.A, 2003. Dasar-dasar Statistika.
interaktif mendapatkan respon yang positif.
Bandung: Alfabeta.
Persentase yang dicapai untuk respon siswa
Sadiman, dkk. 2008. Media Pendidikan. Jakarta:
sebanyak 95,92%. Pencapaian persentase
PT Raja Grafindo Persada.
tersebut dapat dikatakan sangat baik.
Sanjaya Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
211
Penerapan Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Mengolah Hidangan Daging Slameto, Alfabeta. (2003). Belajar dan FaktorFaktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Shofiyah,
Naili.
2005.
Penerapan
Modul
Pembelajaran Multimedia Interaktif pada Sub Kompetensi Mengidentifikasi Aturan Makan/Diet dan Kebutuhan Zat Gizi di Kelompok Target untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tingkat 1 SMKN 6 Surabaya. Skripsi FT. UNESA Soenardi, Tuti. 2012. Teori Dasar Kuliner. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Soeparno, 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Yoyakarta: Gadjah Mada University Press. Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta. Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2007. Media Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima. W. Gulo. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo. Winarni Astriati. 1994. Pengelolaan Hidangan Kontinental. Surabaya: Unesa University Press. Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
212