Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, PARTISIPASI PENGGUNA SISTEM DAN PROGRAM PELATIHAN TERHADAP PENGEMBANGAN SIA DI CV MEGAH PERKASA UTAMA SEMARANG Kasih Purwantini1, Sukemi Kamto Sudibyo2 1,2
Jurusan Komputer Akuntansi, Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer Semarang Email:
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Dewasa ini, kemajuan ilmu teknologi informasi dan komputer (TIK) berada pada tingkat perkembangan yang sangat pesat, terutama dalam hal pertukaran informasi, perusahaan-perusahaan dituntut untuk mampu meningkatkan produktifitas agar bisa bersaing dengan perusahaan lainnya. Tujuan dari perusahaan salah satunya adalah mengembangkan usahanya dengan selalu mengadakan perubahan-perubahan baik di bidang hasil produksi maupun kinerja pada sebuah perusahaan. Sistem Informasi menjadi poros untuk mengalirkan informasi dengan lancar guna mendukung proses manajemen agar dapat berlangsung secara kesinambungan dan teratur. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana suatu perusahaan dapat bertahan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, maka perlu diadakan penelitian yang meliputi beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi (SIA). SIA telah diuji hubungannya dengan beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti keterlibatan pengguna dalam pengembangan SIA, Pendidikan dan pelatihan pengguna dan dukungan manajemen puncak. Seperti para pemakai (user) perlu mengetahui dan memahami teknologi informasi bagi perusahaan dalam sistem informasinya, dengan pemahaman yang baik dari user atas TI diharapkan akan membuat seorang user berpartisipasi lebih terhadap SIA sehingga bermanfaat bagi perusahaan tersebut akan memenuhi harapan dari tujuan perancangannya. Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Manajemen Puncak, Partisipasi Pengguna, Program Pelatihan
1. PENDAHULUAN Sistem Informasi menjadi poros untuk mengalirkan informasi dengan lancar guna mendukung proses manajemen agar dapat berlangsung secara kesinambungan dan teratur. Seorang manajer dalam menjalankan fungsinya sangat membutuhkan informasi untuk membuat keputusan, mengelola kompleksitas serta menjadikannya dasar pengendalian. Informasi akuntansi merupakan bagian terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan manajemen karena informasi akuntansi terutama berhubungan dengan data keuangan suatu perusahaan [1]. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dirancang untuk mengatur arus dan pengelolaan data akuntansi dalam perusahaan sehingga data keuangan yang ada dalam perusahaan dapat bermanfaat dan dijadikan dasar pengambilan keputusan, baik oleh pihak manajemen maupun pihak lain di luar perusahaan. Teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya [2]. Dengan teknologi informasi memungkinkan perusahaan yang mengadopsinya memiliki keunggulan kompetitif. Teknologi informasi memberikan peluang bagi perusahaan global untuk meningkatkan koordinasi dan pengendalian, atau dapat pula dimanfaatkan untuk mendapatkan keunggulan daya saing di pasar dunia [3-8]. SIA merupakan sistem yang sering digunakan secara luas dan yang paling besar dari subsistem informasi dalam suatu organisasi bisnis, bahkan dalam beberapa organisasi, SIA adalah satu satunya sistem informasi yang dtunjuk secara formal, dan karenanya mempengaruhi sistem informasi manajemen[9]. Mengemukanan bahwa ada beberapa cara dalam memandang keberhasilan pengembangan sistem secara tipikal, suatu sistem dikatakan berhasil jika dipenuhi tiga kondisi yakni[10]: penggunaan dari sistem tersebut meningkat, persepsi pengguna atas mutu sistem lebih baik, atau kepuasan pengguna informasi meningkat. Pendapat ini menegaskan pendapat para teliti terdahulu seperti [10-16] yang sepakat mengarahkan penggunaan sistem (System use) sebagai tolak ukur keberhasilan sistem. 2. METODE Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Briliantien [17], Komara [18] dan Puspitasari [19] penelitian ini tidak diupayakan untuk meneliti semua faktor yang mempengaruhi keberhasilan sistem seperti penelitian yang dilakukan oleh Soegiharto [9] yang bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja SIA. Penelitian dilakukan dengan objek perusahaan perusahaan yang terdaftar pada ASX Data Disk ata Australia Busiess Who’s Who Disk di Australia denga responden yang dipilih untuk menyampaikan persepsinya terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi yang digunakan [9]. Hasil penelitian menunjukkan hanya faktor keterlibatan pemakai yang secara signifikan dan positif 297
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 berpengaruh terhadap pemakaian sistem, sedangkan faktor ukuran organisasi dan formalisasi pengembangan sistem dengan pemakaian sistem dan faktor ukuran organisasi dengan kepuasan pemakai sistem informasi juga berhubungan secara signifikan tetapi hubungan tersebut berkorelasi negatif, sedangkan faktor lainnya tidak terbukti memiliki hubungan dengan kinerja SIA[9]. Keberadaan dewan pengarah juga memberikan perbedaan atas kinerja SIA pada perusahaan yang memilikinya atau tidak. Penelitian ini juga mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Tjhai Fung Jen [20] yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan kinerja SIA. Penelitian dilakukan dengan menguji kembali penelitian Soegiharto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat formalisasi yang diterapkan perusahaan dalam proses pengembangan sistem informasinya, kepuasan pemakai akan semakin tinggi, tetapi pemakaian[20]. Kerangka pemikiran teoritisnya dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 2. Kerangka pemikiran teoritis. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN H1: Dukungan manajemen puncak berpengaruh positif dalam kinerja sistem informasi akuntansi. H2: Partisipasi pengguna dalam proses pengembangan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. H3: Program pelatihan berpengaruh positif dalam kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil pengujian validitas kuesioner ditunjukkan pada Tabel 1.
Variabel
Tabel 1. Hasil pengujian validitas kuesioner r hitung r tabel > Indikat (Corrected / (=0,05) or Item Total < Correlation)
Partisipasi Pengguna (X1)
X1.1 X1.2 X1.3
0.704 0.567 0.597
> > >
0,320 0,320 0,320
Dukungan Manajemen Puncak (X2)
X2.1 X2.2 X2.3
0.427 0.550 0.394
> > >
0,320 0,320 0,320
Program Pelatihan (X3)
X3.1 X3.2 X3.3
0.847 0.832 0.846
> > >
0,320 0,320 0,320
Y1 Y2 Y3
0.722 0.722 0.791
> > >
0,320 0,320 0,320
Kinerja SIA
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas ini dilakukan dengan membandingkan r hitung dan r tabel. Apabila r hitung > r tabel maka kuesioner dinyatakan valid. Tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel kuesioner valid, karena masing-masing item memenuhi syarat yaitu nilai Corrected Item Total Correlation atau r hitung > r tabel = 0,320 ( N = 38 , = 0,05 )
298
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 3.1. Uji Kelayakan Model 1) Pengaruh Partisipasi Pengguna, Dukungan Manajemen Puncak dan Program Pelatihan terhadap Kinerja SIA a. Koefisien Determinasi Hasil pengujian koefisien determinasi dapat dijelaskan berdasarkan tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Hasil pengujian koefisien determinasi Model Adjusted R Square 1
b.
.593
Tabel di atas menunjukkan bahwa angka adjusted R square atau adjusted R2 sebesar 0,593. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yaitu partisipasi pengguna, dukungan manajemen puncak dan program pelatihan, memiliki kontribusi pengaruh terhadap Kinerja SIA sebesar 59,3 % sedangkan yang 40,7 % dijelaskan faktor lain di luar model misalnya motivasi, IT dan lain– lain. Uji F Hasil Uji F dapat dijelaskan berdasarkan Tabel 3.
Model
Table 3. Hasil Uji F F
1
14.472
Sig. .000
Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai F hitung = 14.472 > F tabel= 2,69 (df = n – k – 1 = 38 – 4 – 1 = 33, = 0,05) dengan angka signifikansi = 0,000 < = 0,05 (signifikan). Berdasarkan pengujian adjusted R2 dan F di atas dapat disimpulkan model persamaan regresi adalah layak untuk digunakan. 2)
Pengujian Hipotesis Pengaruh Partisipasi Pengguna, Dukungan Manajemen Puncak dan Program Pelatihan terhadap Kinerja SIA. Pengujian hipotesis pengaruh Partisipasi Pengguna, Dukungan Manajemen Puncak dan Program Pelatihan terhadap Kinerja SIA dapat dijelaskan berdasarkan Tabel 4. Tabel 4. Koefisien regresi Model
1
3)
Standardized Coefficients Beta (Constant) Pengguna (X1) Manajemen (X2) Pelatihan (X3)
.370 .270 .349
t
Sig.
-1.881 3.002 2.496 2.813
.069 .005 .018 .008
Pengujian Hipotesis 1 (H1): - Ho:1 = 0: Diduga tidak terdapat pengaruh partisipasi pengguna terhadap kinerja SIA pada CV Megah Utama Perkasa di Semarang. - Ha:1 > 0: Diduga terdapat pengaruh positif partisipasi pengguna terhadap kinerja SIA pada CV Megah Utama Perkasa di Semarang. Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa nilai t hitung dari pengaruh variabel partisipasi pengguna terhadap kinerja SIA = 3,002 > t tabel = 1,69 (df = n – k – 1 = 38 – 4 – 1 = 33, = 0,05, uji satu pihak) dapat dilihat pada lampiran – 7, dengan angka signifikansi = 0,005 < = 0,05 (signifikan). Dengan demikian hipotesis (H1) bahwa diduga terdapat pengaruh positif partisipasi pengguna terhadap kinerja SIA pada CV Megah Utama Perkasa di Semarang terbukti.
4)
Hipotesis 2 (H2): - Ho:2 = 0: Diduga tidak terdapat pengaruh dukungan manajemen puncak terhadap kinerja SIA pada CV Megah Utama Perkasa di Semarang. 299
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 - H1:2 > 0: Diduga terdapat pengaruh positif dukungan manajemen puncak terhadap kinerja SIA pada CV Megah Utama Perkasa di Semarang. Berdasarkan Tabel 4 juga dapat diketahui bahwa nilai t hitung dari pengaruh variabel dukungan manajemen puncak terhadap kinerja SIA sebesar 2.496 > t tabel = 1,69 dengan angka signifikansi = 0,018 < = 0,05 (signifikan). Dengan demikian hipotesis (H2) bahwa diduga terdapat pengaruh positif dukungan manajemen puncak terhadap kinerja 5)
Hipotesis 3 ( H3): - Ho:3 = 0: Diduga tidak terdapat pengaruh program pelatihan terhadap kinerja SIA pada CV Megah Utama Perkasa di Semarang. - H1:3 > 0: Diduga terdapat pengaruh positif program pelatihan terhadap kinerja SIA pada CV Megah Utama Perkasa di Semarang.
Berdasarkan Tabel 4 di atas juga dapat diketahui bahwa nilai t hitung dari pengaruh varibel program pelatihan terhadap kinerja SIA sebesar 2.813 > t tabel = 1,69 dengan angka signifikansi = 0,008 < = 0,05 (signifikan). Dengan demikian hipotesis (H3) bahwa diduga terdapat pengaruh positif program pelatihan terhadap kinerja SIA pada CV Megah Utama Perkasa di Semarang terbukti. 4. SIMPULAN Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung dari pengaruh variabel partisipasi pengguna terhadap kinerja SIA = 3.002 > t tabel = 1,69 dengan angka signifikansi = 0,005 < = 0,05 (signifikan). Dengan demikian hipotesis (H1) bahwa diduga terdapat pengaruh positif partisipasi pengguna terhadap kinerja SIA pada CV Megah Utama Perkasa di Semarang terbukti. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung dari pengaruh varibel dukungan manajemen puncak terhadap kinerja SIA sebesar 2.496 > t tabel = 1,69 dengan angka signifikansi = 0,018 < = 0,05 ( signifikan ). Dengan demikian hipotesis (H2) bahwa diduga terdapat pengaruh positif dukungan manajemen puncak terhadap kinerja SIA pada CV Megah Utama Perkasa di Semarang terbukti. Nilai t hitung dari pengaruh varibel program pelatihan terhadap kinerja SIA sebesar 2.813 > t tabel = 1,69 dengan angka signifikansi = 0,008 < = 0,05 ( signifikan ). Dengan demikian hipotesis (H3) bahwa diduga terdapat pengaruh positif program pelatihan terhadap kinerja SIA pada CV Megah Utama Perkasa di Semarang terbukti. Dengan demikian apabila dilihat secara parsial Partisipasi Pengguna, Dukungan Manajemen Puncak, Program Pelatihan terhadap Kinerja SIA, maka Partisipasi Pengguna Dukungan Manajemen Puncak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja SIA CV Megah Utama Perkasa di Semarang. 5. REFERENSI [1] Sutabri, T. 2005. Sistem Informasi Manajemen. 2005. Jakarta. [2] Romney, M. B. dan Steinbart, P. J. 2000. Accounting Information System. 8th editin. Upper Saddle River-New Jersey: Prentice- Hall International Inc. [3] Johnston, H.R. dan Carrico, S.R. 1988. Developing Capabilities to Use Information Strategically”, MIS Quartely. (12:1). Edisi bulan Maret. halaman 37–50. [4] Clemons, E.K. 1991. Sustaining IT Advantage: The Rule of Structure Differences. MIS Quarterly. 15 (3): 274-292. [5] Mahmood, M. A. dan Man. G.J. 1993. Measuring the Organizational Impact of Information Technology Investment: an Exploratory Study. Journal of Management Information Systems. 10(1): 97-122. [6] Kettinger, W.J., Grover. V., Guha. S. dan Segars. A.H. 1994. Strategic Information System Revisited: A Study in Sustainability and Performance. MIS Quarterly. 18(1): 31-58. [7] Mata, F. J., Fuerst, dan Barney. 1995. Information Technology and Competitive Advantage: A Resource Based Analysis. MIS Quarterly. [8] Ross, J.W., Beath, dan Goodhue. 1966. Develop Long Term Competitiveness, through IT Assets. Sloan Management Review. [9] Soegiharto. 2001. Influence Factors Affecting The Performance Of Accounting Information Systems. Gajah Mada International Journal Of Business. 3(2): 177-202. [10] Tait, P. dan Vessey, I. 1988. The Effect of User Involvement on Systm Success Success : A Contingency Approach. MIS Quarterly. Pp. 91 – 108. 300
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4 [11] Baroudi, J., Olson, M., dan Ives, B. 1986. An Empirical Studi of The Impact of User Involmenet on System Usage and Information Staticfaction. Communication of The ACM. 29(3): 232-238. [12] Jefferson, Ann. dan Robey, D. 1988. Teori Kesusasteraan: Perkenalan secara Perbandingan. Terjemahan Mochtar Ahmad. Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur. [13] Lucas, H. C. 1978. Empirical Evidence for Descriptive Model of Implementation. MIS Quartely. 2(2): 27-41. [14] Charles, D. dan Schewe. 1976. The Management Information System User: An Exploratory Behavioral Analysis.(Online), (http:// http://amj.aom.org/content/19/4/577, diakses 10 April 2015). [15] Ginzberg, M. J. 1981. Early diagnosis og MIS implementation failure: Promising result and unanswered questions. Management Science. 27: 459-478. [16] Wilkinson, Cerullo, dan Raval, on, W. W. 2000. Accounting Information System. [17] Almilia, Spica, L., dan Briliantien. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah di Wilayah Surabaya dan Siduarjo. Jurnal Ilmiah. STIE Perbanas. Surabaya. [18] Komara dan Asep. 2005. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, Jurnal SNA 8. Halaman 836-848. [19] Puspitasari. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pasar Swalayan Ada Semarang. Tesis Program Pascasarjana Undip Semarang. [20] Jen, T. F. 2002. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 4(2).
301
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: 978-602-1034-19-4
302