dr. Benedreky Leo (Program Pendidikan Profesi Dokter Umum 2014) drg. Sudirman (Program Kepaniteraan Dokter Gigi 2013) Ali Ariyono S.Ked. (S1 Pendidikan Dokter 2012) Chan Jin Kiet S.Ked. (S1 Pendidikan Dokter 2012) Choo Hao Jian S.Ked. (S1 Pendidikan Dokter 2012) Christina Caraswati Liantara S.Kom. (S1 Ilmu Komputer 2012) Evarista Kurnia S.Ked. (S1 Pendidikan Dokter 2012) Gabriella Pratini S.Ked. (S1 Pendidikan Dokter) Giyatno S.S. (S1 Sastra Nusantara 2011) Hendra Wijaya S.H. (S1 Ilmu Hukum 2012) Khatrin S.H. (S1 Ilmu Hukum 2012) Rhea Rosanti S.T. (S1 Teknik Arsitektur 2011) Sawitri S.S. (S1 Sastra Nusantara 2011) Soh Chin Thing S.Ked. (S1 Pendidikan Dokter 2012) Teo Jia Ing S.Ked. (S1 Pendidikan Dokter 2012) Vincent S.Ked. (S1 Pendidikan Dokter 2012) Yenlisa S.E. (S1 Akuntansi 2012) Yodi S.Ked. (S1 Pendidikan Dokter 2012) Mahendra Hita Nugraha A.Md. (D3 Bahasa Inggris 2011) drg. Winadi Suryanata Woe (Program Kepaniteraan Dokter Gigi 2013) drg, Xin Yi Low (Program Kepaniteraan Dokter Gigi 2013) drh. Kartika Kusuma Wati (Program Profesi Dokter Hewan 2014)
Salam Redaksi Namo Buddhaya, Halo semua! Tidak terasa Eka-citta kini telah memasuki edisi ke XLII. Pada edisi kali ini, Eka-citta akan membahas isu yang menarik yaitu Entrepreurship atau kewirausahaan. Istilah ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan kewirausahaan merupakan kegiatan yang dapat dilakukan seorang ataupun berkelompok untuk melakukan penjualan baik produk sendiri maupun bukan produk sendiri dengan pengembangan ide dan inovasi yang mengikuti perkembangan dunia. Entrepreneuship sendiri menarik untuk dibicakan karena saat ini banyak sekali anakanak muda yang sukses dan berhasil dengan berwirausaha. Seberapa banyakkah anda tahu mengenai Entrepreneurship? Apakah anda sudah tahu fakta-fakta menarik seputar Entrepreneurship? Pada edisi kali ini, tim Eka-citta akan mengajak anda untuk mengetahui dan mengenal Entrepreneurship lebih jauh. Tidak lupa tentu saja kita akan melihat dari segi perspektif buddhis terhadap Entrepreneurship ini. Seorang wirausaha yang sukses tidak hanya dipandang dari hasil yang diperolehnya tetapi juga cara dan proses dalam mencapai kesuksesannya. Oleh sebab itulah kita harus melihat dalam kacamata dhamma. Selain itu juga disajikan berbagai artikel yang hangat dan menarik terkait dengan Entrepreneurship. Terimakasih kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung dalam pembuatan Eka-citta, juga kepada donatur yang telah menyumbangkan dana untuk Eka-citta edisi XLII ini. Akhir kata, kami dari tim Ekacitta mohon maaf bila terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penggunaan kata dan penyajian informasi. Untuk kemajuan buletin Eka-citta kedepannya, besar harapan kami mendapatkan saran dan kritik dari para pembaca. Selamat membaca para pembaca setia Eka-citta! Semoga bermanfaat. Sabbe satta bhavantu sukhitatta May all beings be happy Semoga semua makhluk berbahagia
Salam Metta, Redaksi
1
Daftar Isi Salam Redaksi Daftar Isi Cover Issue Untaian Dhamma Info : Berwirausaha, Why Not? 4 Tips Sederhana Menjadi Orang Sukses Wawancara Hiburan : Komik Dhamma Resensi Pojok Kampus Renungan Cerpen Liputan: LPDS Bakti Sosial Waisak Dhammapada Atthakatha Kontak Dhamma PonoKamad Pelindung Pembina Penanggung Jawab Pimpinan Umum Redaksi Penyunting Tata letak Iklan dan Pemasaran
1 2 3 8 12 15 19 22 23 25 27 29 31 35 38 39 40
: Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D : Dr. Dr. Ir. Effendie Tanumihardja, S.U., MM : Anathapindika Kamandjaja : Ryan Kurnia : Dewi Karina; Hery Ciaputra; Panna Dikha Citrawati : Tara Ayu Cintoro; Filbert Utomo; Joanna Gautami Djuasa : Kwan, William Kurniawan; Pandapotan; Renardi Winata : Frendy Tanoto Yoga; Katherine; Steven Febriyanto
Kami dari tim Eka-citta memohon maaf atas segala kesalahan penulisan maupun informasi pada Eka-citta. Kami menerima kritik dan saran yang dapat disampaikan via email:
[email protected]
2
Cover Issue Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan Oleh : Panna Dikha Citrawati Istilah kewirausahaan tentu sudah terdengar tidak asing lagi di zaman modern saat ini. Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapat awalan ke- dan akhiran -an, sehingga, kewirausahaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial atau non-komersial, sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis. Dalam bahasa Inggris, wirausaha adalah entrepreneur, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Perancis. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya, Jean Baptista Say menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Secara umum banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai kewirausahaan, dibawah ini akan dikemukakan beberapa pendapat tersebut, yang diambil dari berbagai sumber : Harvey Leibenstein (1968, 1979) mengemukakan, kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya. Beberapa tokoh wirausaha dunia yang berhasil adalah Bill Gates dengan perusahaan Microsoft, Larry Page dengan perusahaan search engine Google, Steve Jobs dengan perusahaan gadget Apple, Mark Zuckerberg dengan perusahaan media sosial yang banyak digunakan saat ini Facebook.Tak hanya di dunia, Indonesia juga memiliki beberapa tokoh wirausaha yang sukses seperti Bob Sadino, Dahlan Iskan, Chairul Tanjung dan Ciputra. Mereka adalah contoh wirausahawan yang sukses. Kesuksesan mereka tidak didapatkan
3
dengan begitu saja tetapi tentu saja dengan proses yang sangat panjang. Pada umumnya seorang wirausahawan memiliki karakter keberanian dalam berkreasi, berani mengambil resiko, berkemauan keras, ulet, serta berorientasi pada masa depan. Siapapun bisa menjadi seorang wirausaha karena dalam berwirausaha tidak ada batasan usia dan latar belakang sehingga siapapun juga memiliki peluang untuk berhasil dalam bidang kewirausahaan tanpa terkecuali mahasiswa. Jika mahasiswa mampu melihat peluang yang ada, banyak jenis wirausaha yang dapat dikembangkan di kalangan mahasiswa seperti usaha berbentuk jasa berupa photocopy, penjilidan, warnet, rental komputer, copywriter atau usaha berupa produk makanan seperti cake dan kue kering. Pendapatan yang diperoleh dari wirausaha tersebut dapat digunakan sebagai tambahan biaya hidup. Menjadi seorang wirausaha saat mahasiswa bukanlah sebuah keharusan, tetapi merupakan sebuah pilihan sendiri. Meski tidak berkewajiban untuk berwirausaha namun karakter dalam berwirausaha dapat diterapkan dalam kehidupan mahasiswa. Seperti contohnya berkemauan keras dalam belajar. Seorang mahasiswa dituntut untuk selalu belajar hal-hal akademis dan non akademis baik didalam kelas maupun diluar kelas karena setelah masa belajarnya diperkuliahan seorang mahasiswa diharapkan mampu terjun dan mengabdikan diri kepada masyarakat. Selain itu, seorang mahasiswa juga dapat menerapkan karakter keberanian dalam berkreasi yang mungkin nantinya dapat menghasilkan sebuah kreasi atau ciptaan yang bermanfaat bagi kehidupan di masyarakat. Keberanian dalam berkreasi seorang mahasiswa menunjukkan hasil pembelajaran selama di perkuliahan. Dalam Anguttara Nikaya IV 285, Sang Buddha menjabarkan bahwa keberhasilan sebuah usaha paling sedikit tergantung pada empat faktor utama yaitu : 1. Utthanasampada Rajin dan bersemangat dalam bekerja atau berusaha . Semangat
4
menduduki urutan pertama untuk menentukan kesuksesan karena pekerjaan tidak akan berhasil bila dikerjakan dengan setengah hati. Semangat bekerja atau berusaha akan mudah didapat bila jenis pekerjaan atau usaha yang dilakukan adalah menjadi kesenangan bahkan sejalan dengan hobi atau bakat. 2. Arakkhasampada Penuh hati-hati menjaga kekayaan yang telah diperoleh. Memelihara kesuksesan adalah hal pokok kedua yang kadang diremehkan oleh sebagian orang yang telah merasa berhasil dalam usahanya. Menjaga kesuksesan ini termasuk dalam menjaga sistem yang digunakan dan hasil yang didapat serta berusaha untuk lebih meningkatkannya lagi. 3. Kalyanamitta Memiliki teman yang bersusila. Dalam pengertian Buddhis, teman dan lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh cukup besar untuk kemajuan usaha atau pekerjaan. 4. Samajivita Hidup sesuai dengan pendapatan, tidak boros dan juga tidak kikir. Materi dalam agama Buddha bukanlah musuh yang harus dihindari, namun ia juga bukan pula majikan yang harus dipuja. Bersikap netral terhadap materi serta mampu menggunakan sewajarnya sesuai dengan kebutuhan adalah sikap yang sudah seharusnya. Sang Buddha menganggap kesejahteraan ekonomi sebagai salah satu syarat bagi kenyamanan manusia, tetapi pengembangan moral dan spiritual adalah syarat bagi kehidupan yang bahagia, damai dan memuaskan (Sri Dhammananda, Keyakinan Umat Buddha : 178). Ajaran Buddha tidak memandang kesejahteraan materil sebagai tujuan akhir, kesejahteraan materil hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi dan luhur. Oleh sebab itu agama Buddha mengakui perlunya suatu kesejahteraan materil yang minimum untuk mencapai sukses.
5
Sang Buddha dalam Cakkavattisihanada Sutta, Digha Nikaya : 26 menyatakan bahwa kemiskinan adalah sebab utama dari perbuatanperbuatan yang tidak bermoral dan kejahatan seperti pencurian, penipuan, pemerasan, kebencian, kekejaman, adu domba dan lain lain. Untuk melenyapkan kejahatan, ajaran Buddha menganjurkan agar keadaan perokonomian rakyat diperbaiki. Disinilah pentingnya suatu usaha yang mandiri (wirausaha) dikembangkan. Banyak keuntungankeuntungan yang didapat dalam pengembangan wirausaha Buddhis karena dengan kekayaan yang dikumpulkan dan dengan semangat dan halal seseorang dapat membuat dirinya bahagia, juga orang tuanya dan orang-orang lainnya; dapat mempertahankan kekayaannya; memberikan hadiah dan persembahan kepada sanak saudara; tamutamu, arwah leluhur dan para dewa; membayar pajak kepada pemerintah dan pemberian kepada orang-orang suci untuk mengumpulkan karma baik.( Angutara nikaya III, hal 45). Selain itu, Sang Buddha juga mendukung suatu bentuk kemandirian/wirausaha bagi seseorang, dengan berangkat dari modal yang kecil, ditekuni, digeluti dengan penuh kecermatan dan kewaspadaan, maka ia akan memperoleh kesuksesan besar. Suatu bentuk usaha/wirausaha dapat dilakukan oleh seseorang dengan memanfaatkan modal seadanya dulu, tidak harus dengan modal yang langsung besar. Kepiawaian dalam memanfaatkan peluang yang ada untuk usaha bisnis, sangat berpengaruh terhadapa kesuksesan. Hal ini juga perlu didukung dengan Bala 4 (empat macam kekuatan) yaitu: 1.Panna-bala : kekuatan dari kebijaksanaan. Wirausaha hendaknya memerhatikan aspek kehati-hatian, penuh pertimbangan berbagai aspek : individu sosial, input-output, income-outcome-nya. 2.Viriya-bala : kekuatan semangat. Kekuatan ini menjadi api penggerak/adhitthana demi berkobarnya suatu bentuk usaha. Semangat memegang peranan untuk menghancurkan kemalasan yang
6
terjangkit dalam diri wirausahawan. 3.Anavajja-bala : kekuatan dari kesucian. Hal ini meliputi bentuk usaha, bidang usaha dan jalannya usaha yang penuh dengan kebersihan dari usaha kotor (korupsi, penipuan, pemalsuan, dll) 4.Sangaha-bala : kekuatan dari simpati. Seorang wirausahawan/wirausahawati seyogyanya memperhatikan dan membuat orang lain, alam sekitar, masyarakat luas, pemerintah menaruh simpati sehingga perusahaan semakin besar dan berkembang. Hal ini dapat dilakukan dengan sikap adanya penghargaan. Di sini dibutuhkan hubungan timbal balik (simbiosis mutualisme), perusahaan menaruh perhatian terhadapa produknya, masyarakat membutuhkan hasil produksi dalam keseharian. Daftar Pustaka: Ahmad, Baihaqi. 2015. Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha. Diakses dari http://www.apapengertianahli.com/2015/06/pengertiankewirausahaan-dan-wirausaha-ciri-tujuan.html , pada tanggal 1 Juli 2016 pukul 20.43 WIB. Manajemen UKM. 2011. Bagaimana Cara Membangun Jiwa Kewirausahaan. Diakses dari https://bisnisukm.com/bagaimana-cara-membangun-jiwakewirausahaan.html , pada tanggal 1 Juli 2016 pukul 22.49 WIB.
7
Untaian Dhamma Wirausaha Dalam Perspektif Buddhis “Gemar tidur, suka berpelesir, tidak mau bekerja, bermalas – malasan dan maunya hanya uring – uringan, serampangan adalah muara kemerosotan”. -Khuddaka Nikaya, Sutta Nipata 304Oleh: Tiandi Widayat Kata “wirausaha” terdiri dari dua kata, yaitu wira yang berarti keberanian, dan usaha yang berarti bisnis, secara umum wirausaha berarti kegiatan dan keberanian seseorang dalam membuat sebuah usaha dengan menggunakan suatu analisis. Analisis dalam kewirausahaan selalu berkaitan dengan ekonomi, dalam agama Buddha sendiri terdapat konsep ekonomi, yaitu : 1.Bekerja keras tanpa membuang-buang waktu mereka yang sangat berharga untuk mendapatkan uang, 2.Menabung untuk masa depan dan untuk menopang keluarga, 3.Memenuhi tugas dan kewajiban dengan hati-hati dalam mengeluarkan uang dari apa yang dihasilkan dengan tanpa boros. Tidak menunda pekerjaan apapun merupakan konsep dasar dalam pencarian kekayaan (Digha Nikaya III : 31). Dalam agama Buddha, kita tidak dilarang untuk berwirausaha dan mengumpulkan kekayaan materi, bahkan wirausaha termasuk dalam salah satu dari jalan mulia berunsur delapan (Ariya Atthangika Magga), yaitu Pencaharian Benar atau sammā-ājīva. Disini tampak secara jelas Sang Buddha tidak mempermasalahkan kekayaan materi yang kita miliki, tetapi Sang Buddha ingin menjelaskan kepada kita bahwa Pencaharian benar merupakan satu jalan bagi kita untuk mencapai nibbana. Bagaimana sebenarnya wirausaha yang Sang Buddha ajarkan kepada kita untuk mencapai nibbana? Pencaharian Benar (sammā
8
ājīva) berarti bahwa umat Buddha tidak sepatutnya berhubungan dengan usaha atau pekerjaan yang baik secara langsung maupun tidak langsung melukai makhluk hidup lainnya. Agar pencaharian kita tidak melukai mahkluk lain, Sang Buddha menganjurkan umat awam untuk menghindari lima macam penghidupan salah (Anguttara Nikaya III, 207) berikut : 1. Memperdagangkan alat senjata yang dimanfaatkan untuk mencelakakan atau memusnahkan makhluk hidup. “Semua orang gentar terhadap hukuman. Semua makhluk hidup takut menghadapi kematian. Setelah membandingkan diri sendiri dengan yang lain, seseorang hendaknya tidak membunuh sendiri atau menyuruh orang lain membunuh”. (Danda Vagga X : 129) 2. Memperdagangkan manusia (budak, anak, organ tubuh manusia,dll). “Petani mengalirkan air menuju sawah, pemanah meluruskan anak panah, tukang kayu melengkungkan kayu; orang baik melatih diri sendiri”. (Danda Vagga X : 145) 3. Memperdagangkan daging hasil dari pembunuhan makhluk hidup. “Semua makhluk hidup mendambakan kebahagiaan. Barang siapa yang mencari kebahagiaan bagi dirinya sendiri dengan menganiaya makhluk hidup lain maka setelah kematiannya, ia niscaya tidak akan memperoleh kebahagiaan”. (Danda Vagga X : 131) 4. Memperdagangkan minuman keras, narkotika dan obat-obatan berbahaya yang dapat melemahkan kesadaran dan kewaspadaan. “Barang siapa yang mencelakai orang lain yang tidak menganiaya, suci dan tidak bernoda batin; kejahatan niscaya akan berbalik menimpa si bodoh itu bagaikan debu yang ditabur melawan arah angin”. (Papa Vagga IX : 125)
9
5. Memperdagangkan racun yang dimanfaatkan menghancurkan kehidupan makhluk – makhluk hidup. “Janganlah meremehkan kejahatan walaupun kecil dengan mengatakan bahwa “Itu tidak akan memberikan akibat apa pun”. Ibarat tempayan yang dapat terpenuhi oleh air yang jatuh setetes demi setertes, demikian pula orang bodoh yang sedikit demi sedikit memenuhi dirinya dengan kejahatan” (Papa Vagga IX : 121) Selain itu, Sang Buddha menyebutkan bahwa penghidupan salah dapat terjadi apabila dilakukan dengan cara (Mahā-Cattārīsaka Sutta, MN 117) berikut: 1. Penghianatan/ketidaksetiaan, pekerjaan dilakukan dengan melanggar janji, tidak sesuai dengan kesepakatan. 2. Peramalan/penujuman, pekerjaan yang berkaitan dengan ramalan-ramalan dan ketidakpastian. 3. Penipuan/kecurangan, suatu pekerjaan dilakukan dengan menipu atau berbagai bentuk tipuan atau hal-hal curang lainnya. 4. Lintah Darat, pekerjaan dilakukan dengan mencari keuntungan tidak wajar dan sangat berlebih-lebihan. Maka, sebagai umat Buddha kita hendaknya selalu berkesadaran dalam berwirausaha agar apa yang kita lakukan tidak menyakiti makhluk lain. Penggunaan materi yang kita peroleh dari hasil pencaharian kita, dapat kita gunakan dengan seimbang sesuai dengan Digha Nikaya III, 188, yaitu 50% digunakan untuk usaha, 25% digunakan untuk kehidupan sehari-hari, dan 25% untuk cadangan dan bakti sosial. Bisnis sama sekali tidak menentang ajaran Buddha, selama tidak membuat mahkluk lain dirugikan atau menderita “Na nikatya dhanam hare : Janganlah mencari kekayaan dengan curang” (Khuddaka Nikaya , Jataka I : 603)
10
Daftar Pustaka: Ksubho. 2009. Agama Buddha Dan Ekonomi. Diakses dari http://id.netlog.com/ksubho/blog/blogid=12624, pada tanggal 20 Juni 2016 pukul 08:13 WIB. Medhavīro. 2014. Mata Pencaharian Benar. Diakses dari http://www.dhammacakka.org/?channel=ceramah&mode=detai lbd&id=477, pada tanggal 20 Juni 2016 pukul 08 : 41 WIB. Sumedho. 2007. Etika Berbisnis Dari Kaca Mata Buddhis. Diakses dari https://dhammacitta.org/artikel/etika-berbisnis-dari-kaca-matabuddhis/ , pada tanggal 20 Juni 2016 pukul 06 : 33 WIB.
Selamat!!! kepada para pemenang Quiz TTS Eka-citta edisi XLI - Eko Senputra - Harris Daniswara - Henri Widyanto Terima kasih atas partisipasinya^^
11
Info Berwirausaha, Why Not ? Oleh : Willy Sandi Lious Apakah pembaca pernah bermimpi ingin menjadi seseorang seperti Bill Gates? Ataukah berimajinasi ingin menjadi seperti Steve Jobs? Apasih arti entrepreneur itu? Bagaimana caranya agar bisa menjadi entrepreneur seperti mereka? Pernahkah pembaca memikirkan pertanyaan – pertanyaan diatas? Berikut adalah penjelasan singkat mengenai pertanyaan - pertanyaan tersebut. Sebenarnya dari kata entrepreneur sendiri telah tertanam arti yang sangat jelas hanya saja tidak semua orang mengetahuinya. Sama seperti kata ilmiah, misalnya entalpi. Tahukah anda arti dari kata entalpi? Entalpi memiliki awalan en yang sama seperti entrepreneur yang juga berawalan en. Awalan en pada kedua kata tersebut mengandung arti yang sama yaitu energi. Mungkin pembaca akan bertanya apa hubungan energi dengan kata entrepreneur. Jawabannya adalah karena sebenarnya menjadi seorang entrepreneur adalah menjadi seseorang yang memiliki energi untuk berwirausaha, energi untuk bangkit dari kegagalan, energi untuk berinovasi, berkarya, dan energi untuk tidak cepat berputus asa dalam berusaha. Kita tahu bahwa menjadi seorang pengusaha sukses adalah impian setiap orang. Tapi apakah pembaca tahu perjuangan jatuh bangun yang dialami oleh pengusaha-pengusaha seperti Bill Gates dan Steve Jobs hingga mereka bisa sesukses itu? Tentu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Akan tetapi, jangan sampai kata sulit menjadi hambatan bagi pembaca untuk menjadi pengusaha seperti mereka karena sebenarnya untuk menjadi pengusaha seperti mereka tidaklah serumit itu. Berikut adalah tips untuk mewujudkan cita-cita pembaca menjadi pengusaha yang sukses. Yang pertama adalah inovasi, kreativitas, dan ide – ide cemerlang. Dengan melihat pada perkembangan teknologi zaman sekarang yang semakin canggih, banyak cara bagi pembaca untuk memulai suatu usaha. Otak yang dapat berinovasi adalah hal yang pembaca perlukan. Kreativitas anda
12
berinovasi adalah hal yang pembaca perlukan. Kreativitas anda menjadi penentu kesuksesan anda dalam membuka usaha. Mungkin pembaca sering mengalami hambatan-hambatan dalam berbagai aspek yang membuat ide kreatif pembaca menjadi semakin tertutup. Itulah salah satu masalah yang sering terjadi pada pemuda-pemuda bangsa kita. Untuk memulai suatu usaha, pembaca diharapkan jangan terlalu mengkhawatirkan masalah-masalah yang mungkin muncul ketika anda memikirkan sebuah ide yang kreatif. Percayalah masalah-masalah yang ada pada aspek tersebut pasti akan ada jalan keluarnya walau pembaca belum menemukannya pada saat itu. Seorang entrepreneur memang dituntut untuk menjadi orang yang dapat think out of the box karena itulah salah satu cara untuk menjadi sukses. Contohnya, perusahaan Nokia yang kita ketahui merupakan perusahaan yang besar dan kaya. Produk-produk telepon genggam Nokia sangatlah populer pada tahun 2001-2009. Akan tetapi apa yang terjadi pada saat ini? Mereka harus mengalah pada perusahaan besar seperti Samsung dan Apple saat ini. Masalah yang dialami Nokia tersebut adalah tidak adanya ide atau inovasi dari perusahaan Nokia tersebut yang membuat konsumen beralih pada produk yang lebih kreatif dan canggih dengan fitur-fitur yang terus berkembang. Kesimpulan dari contoh tersebut adalah sebagai seorang entrepreneur, kita dituntut untuk terus berinovasi, berubah dan berkembang untuk bersaing dengan yang lain. Sejak dilahirkan, manusia memang kerap memiliki sifat tidak pernah puas, sifat tersebutlah yang menjadi penyebab bahwa pengusaha harus terus berubah dan berkembang mengikuti keinginan konsumen yang selalu berubah dari zaman ke zaman. Yang kedua adalah motivasi dalam membangun usaha. Menjadi seorang entrepreneur tidak akan bisa jika hanya bermodalkan ide, motivasi juga berperan penting dalam dunia usaha. Dalam kehidupan sebagai pengusaha, akan ada masa dimana semuanya berjalan tidak sesuai dengan yang pembaca inginkan, kacau, rusak, dan pembaca
13
merasa seperti ingin mengakhiri hidup. Maka yang anda butuhkan adalah motivasi untuk bangun dari masa terpuruk tersebut. Dalam membangun usaha, perlu juga dibangun semangat pada diri kita. Selalu tanamkan dalam benak kita : “Siapa kita” “ Apa yang kita lakukan” “ Bagaimana kita melakukannya” “ Mengapa kita melakukannya” Karena dengan kurangnya motivasi dan semangat dalam usaha, kita akan menjauhkan kesuksesan tanpa sepengetahuan kita. Semangat yang diperlukan tersebut juga tercantum dalam ajaran Buddha yang disebut viriya. Sang Buddha mengajarkan kita untuk menanamkan viriya dalam diri kita dalam menjalani usaha agar usaha dapat mekar seperti bak teratai. Hal yang penting untuk diingat oleh seorang entrepreneur yang baik adalah harus memiliki ide kreatif dan motivasi untuk memulai, meneruskan, dan melanjutkan usaha yang kita bangun, bangkit dari kegagalan yang akan dihadapi. Semoga dengan membaca artikel ini, pembaca dapat terinspirasi untuk menjadi entrepreneur yang sukses dan menbanggakan bangsa. Daftar Pustaka : Iskandar st. 2013. Semangat Nomor 1. Diakses dari http://www.iskandarst.com/semangat-nomor-1/, pada tanggal 29 Juni 2016.
14
4 Tips Sederhana Menjadi Orang Sukses Oleh : Kwan, William Kurniawan Luangkanlah waktu anda selama kurang lebih 10 menit untuk membaca artikel ini yang akan mengubah pemikiran anda seumur hidup. Berikut ada 4 tips mendasar untuk menjadi orang sukses di kehidupan masa kini : 1. Memanfaatkan dan melipatgandakan waktu “Time is money” itulah semboyan hidup dari mayoritas orang-orang sukses dan bahkan orang-orang terkaya di dunia. Mereka mampu mencuri, melipatgandakan, dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Jika dilihat secara terperinci dalam kehidupan orang sukses, banyak hal yang dapat kita tiru dan aplikasikan pada kehidupan kita masingmasing, misalnya : - Ada banyak metode yang dilakukan oleh tiap orang sukses di dunia dalam mengawali harinya antara lain : Steve Jobs yang setiap pagi bertanya pada dirinya sendiri, “Jika hari ini adalah hari terakhir dalam hidupku, apa yang akan kulakukan hari ini?”, Tony Robbins yang selalu memvisualisasikan jalannya hari itu sebelum memulai hari itu, Barack Obama yang berolahraga di pagi hari untuk membersihkan pikirannya dan meringankan tingkat stresnya, atau Mark Twain yang selalu mengerjakan hal yang menurutnya lebih berat terlebih dahulu. - Pengaturan jadwal terhadap hal yang akan dilakukan serta dapat diselesaikan pada hari atau minggu yang ditargetkan. Hal ini juga perlu diikuti dengan sikap kita sebagai pengguna waktu, kita hendaknya selalu tepat waktu dalam melaksanakan setiap pekerjaan. - Menata dan membersihkan barang-barang yang ada di sekitar lingkungan kerja merupakan salah satu teknik orang sukses agar dapat menghemat waktu. Selain untuk merawat lingkungan kerja, hal ini juga membuat barang-barang yang digunakan menjadi lebih awet dan tidak perlu dibersihkan ketika dibutuhkan.
15
ada di sekitar lingkungan kerja merupakan salah satu teknik orang sukses agar dapat menghemat waktu. Selain untuk merawat lingkungan kerja, hal ini juga membuat barang-barang yang digunakan menjadi lebih awet dan tidak perlu dibersihkan ketika dibutuhkan. - Tidur merupakan hal penting yang disadari oleh semua orang sukses, mereka berusaha untuk tidur optimal sekitar 6 – 8 jam, walaupun beberapa waktu kemungkinan besar hanya tidur 3 – 4 jam karena kesibukan mereka. Namun tidur adalah sesuatu yang wajib, yang mana berdasarkan penelitian bahwa 33% orang mampu menemukan ide-ide baru yang kreatif di pagi hari setelah tidur nyenyak di malam hari. Berdasarkan riset oleh Dr. Walker, seorang peneliti dari University of California, menyatakan bahwa kemampuan mempelajari sesuatu hal akan menurun 40% keesokan harinya jika kita tidak tidur. 2. Mulailah investasi! Sebagai mahasiswa seringkali kita merasa investasi adalah hal yang sulit dan bahkan tidak mungkin bagi sebagian orang. Apakah hal ini benar? Tidak! Tidak ada sesuatu hal yang sulit jika memiliki keinginan yang teguh untuk mendapatkannya. Keinginan untuk menjadi orang sukses, misalnya investasi, tidaklah semata-mata hanya memandang dari segi materi. Investasi disini dibagi menjadi 5 hal, yaitu dalam segi keuangan, kesehatan, waktu, pengetahuan, dan kebahagiaan. Investasi secara materi dapat dilakukan melalui uang, properti, emas, atau saham suatu perusahaan. Hal yang tidak disadari oleh orang – orang tentang investasi adalah jika seseorang menghemat dan memanfaatkan waktu dengan baik untuk belajar, sosial, dan tidur yang cukup, mereka telah berinvestasi jangka panjang untuk kesehatan, waktu, pengetahuan serta kebahagiaan.
16
3. Fokus dan menjadi semakin fokus Fokus disini dapat diartikan sebagai suatu cara dimana seseorang dapat berkonsentrasi penuh pada pekerjaan yang sedang dilakukannya. Misalnya, seseorang yang diberikan sebuah tugas dengan tenggang waktu tertentu, ketika ia fokus dalam mengerjakannya, ia mampu menyelesaikan tugasnya dengan maksimal dan tepat waktu, sehingga ia mampu bekerja dengan efektif serta efisien. Untuk meningkatkan fokus, kita dapat melatihnya dengan meditasi. Dengan bermeditasi, kita juga dapat melatih intuisi agar dalam pengambilan keputusan dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Selain itu, untuk membantu titik fokus dalam kehidupan, membuat to do list adalah sebuah metode yang sangat disarankan. Hampir 90% orang sukses di dunia ini membuat agenda dan to do list yang berisi kegiatan – kegiatan penting yang bisa mereka selesaikan pada waktu yang dijadwalkan. 4. Teknologi Ada ungkapan “lepas bebas”, yang mana berarti melepas sesuatu hal tersebut mengganggu dan menggunakannya selama itu membantu. Lepas bebas disini, jika dikaitkan dengan teknologi pada era ini, dapat digambarkan seperti alat yang membantu manusia tetapi juga dapat mengganggu serta menjauhkan kehidupan kita dari kesuksesan. Pengetahuan akan pemanfaatan teknologi disini menjadi penting, karena selain dapat memudahkan pekerjaan, hal ini dapat menyulitkan pekerjaan dan membuang waktu dari kebanyakan orang jika tidak menggunakannya dengan bijak. Smartphone memiliki alarm sebagai pengingat, perekam, fasilitas audio, serta aplikasi notepad yang jika digunakan secara bijak dapat digunakan untuk membantu dan menghemat waktu bekerja.pengingat, perekam, fasilitas audio, serta aplikasi notepad yang jika digunakan secara bijak dapat digunakan untuk membantu dan menghemat waktu bekerja.
17
“Jangan menunggu karena tak akan ada waktu yang tepat. Mulailah dari sekarang dan berusahalah dengan segala yang ada. Seiring waktu, akan ada cara yang lebih baik asalkan tetap berusaha” – Napoleon Hill Daftar Pustaka: Anggen, Monica dan Erlita, Pratiwi. 2016. 99 Perbedaan Cara Mengelola Waktu Miliarder VS Orang Biasa. Jakarta : Penerbit Gramedia. Sirait, Pasaroan. 2015. 99 Perbedaan Kebiasaan Miliarder VS Orang Biasa. Jakarta : Penerbit Gramedia.
Laporan Keuangan Eka-citta edisi 41 / XLI Saldo Awal
Rp 1.117.870,10
Sponsor a.n. Herman (Eka-citta edisi XL) Dana usaha 14 Februari 2016 Donasi a/n Maria Yosefa Deni Donasi a/n Victor Andreas Sponsor Predator Subtotal Pemasukan
Rp 350.000,00 Rp 1.152.120,00 Rp 250.000,00 Rp 150.000,00 Rp 300.000,00 Rp 2.202.120,00
Cetak poster donasi (1x lembar A3) Cetak proposal sponsor (1x lembar A3, 2 muka) Cetak isi Eka-citta (10x2 muka, 150eks, @Rp 180) Cetak cover Eka-citta (2 muka, 75 lembar, @Rp 4200) Biaya potong Biaya jilid Kekurangan biaya cetak proposal (Eka-citta edisi XL) Pengeluaran Saldo Akhir
18
Rp 4.200,00 Rp 8.400,00 Rp 270.000,00 Rp 315.000,00 Rp 15.000,00 Rp 75.000,00 Rp 600,00 Rp 688.200,00 Rp 2.631.790,10
Wawancara Nama Lengkap : Donny Orlando Tempat, tanggal lahir : Medan, 26 September 1989 Pendidikan : S1 Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian UGM Pekerjaan : Penjaja kopi keliling Hobi : Bicara kopi, literatur, olahraga
Berbicara tentang kewirausahaan, tentu tidak terlepas dari praktiknya sendiri. Maka dari itu, kami memutuskan untuk mencari seorang tokoh wirausaha untuk kami wawancara. Kami harap narasumber ini dapat memberi cuplikan pengalamannya kepada para pembaca. Beliau adalah Saudara Donny Orlando. Donny Orlando lahir di Medan, 26 September 1989. Beliau adalah alumnus Universitas Gadjah Mada jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Saat ini, Donny mengelola usaha pengolahan kopi yang berdomisili di Tangerang. Usaha ini sudah dimulai sejak Februari 2014.
19
Bagaimana pandangan saudara Donny tentang wirausaha dan berwirausaha? Wirausaha itu asyik. Wirausaha bukan hanya urusan jual beli seperti pedagang, tetapi melibatkan perencanaan dan eksekusi terhadap ide pengembangan ke depannya. Dengan berwirausaha, kita juga berbagi kekayaan dengan orang lain, dalam bentuk gaji kepada karyawan misalnya. Lebih lanjut, sebuah negara yang maju pastilah memiliki jumlah wirausahawan yang banyak. Apa cerita di balik awal mula usaha saudara Donny ? Awal usaha dimulai setelah mengundurkan diri dari kerjaan sebelumnya. Kemudian pulang ke Medan dan jalan-jalan ke Parapat, Toba. Disitu saya melihat kebun kopi arabika yang luas. Saya pun mengikuti danmempelajari mata rantai perdagangan kopi. Ternyata arabika dominan diekspor dan sedikit diserap pasar domestik. Yang di pasaran adalah kopi instan yang faktanya adalah kopi kualitas sangat rendah. Apa saja suka dan duka selama berwirausaha? Hal yang menyenangkan adalah adanya pelanggan tetap yang terus memperkenalkan kopi kami kepada teman-temannya. Ini yang namanya sistem mouth to mouth dan terbukti sangat efektif. Yang paling berkesan adalah kadang-kadang ada saja orang yang telepon entah dapat nomor dari mana dan mau membeli dalam jumlah banyak. Pernah dari Tangerang, Bogor, Malaysia dan kemarin dari orang Tiongkok asli yang sedang di Jakarta. Hal ini membuat saya benar-benar bersyukur. Beberapa kasus yang sukar dialami diantaranya pelanggan yang sukar di follow up. Dalam beberapa kejadian, setelah ngobrol dengan pelanggan, ternyata ada kabar kepastian. Ada juga pelanggan yang manis didepan tetapi pahit asem di ujung. Ada juga yang ambil sample terus. Tetapi, kami coba ambil positifnya dan mungkin akan bisa dijadikan buku 'antalogi penjaja kopi keliling'.
20
Banyak yang mengatakan bahwa saat berwirausaha, kita sebagai pengusaha harus menggunakan sedikit ketidakjujuran. Bagaimana pendapat saudara Donny mengenai hal ini? Kalau mau berwirausaha hindari ketidakjujuran, produk / jasa yang jelek mungkin bisa membohongi satu dua konsumen, tetapi mematikan potensi pengembangan usaha. Pengalaman usaha kami menunjukkan bahwa edukasi kepada konsumen adalah yang terpenting, bukan membohongi konsumen dengan segala tipu daya untuk membeli. Apakah saudara Donny ada pesan untuk para pemula wirausahawan? Bagi yang mau memulai usaha sendiri, siapkan diri anda untuk bekerja lebih keras dan lebih cerdas. Tapi jangan lantas pesimis. 'Jangan pernah ragu untuk memulai, nikmati prosesnya, dan jangan cepat putus asa.' Dari beberapa pertanyaan ini tentu dapat dilihat bahwa berwirausaha kadang mengharuskan kita untuk memulai dari nol. Tentu jalan penuh dengan resiko, pengorbanan, dan perjuangan. Hal-hal inilah yang menjadi suka duka bagi Saudara Donny. Tetapi sikap dan tindakan positif kita tetap harus dikedapankan. Diwawancarai oleh : Ryan Kurnia
21
Komik Dhamma
22 Oleh: Anonim
Resensi Penulis : Buntario Tigris,S.H.,SE.,M.H. Penyunting : Budi Hartono Transcript : Alex Chandra Cover&Layout : Hedi Kasmanto Perpustakaan dan Komunitas Buddhist Online : http://www.dhammacitta.org
Yayasan Dhammadasa :
[email protected]
Oleh: Dewi Buku yang berjudul “1 Menit Yang Mengubah Hidup Anda” ini membahas 6 topik yang menarik dan sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Misalnya saja, yang paling sederhana yaitu apakah tujuan dari hidup kita? Mungkin sebagian besar jawaban adalah menjadi keluarga yang kaya, bahagia, harmonis, berkuasa, sehat, memiliki pasangan yang cantik dan rupawan, karir yang cemerlang dan lain sebagainya. Namun pada buku ini penulis mengajak kita semua untuk memahami tujuan hidup yang sebenarnya dan memahami bahwa selama ini tujuan hidup yang kita inginkan penuh dengan ke-AKU-an. Seperti salah satu kutipannya yaitu “ Kita cari uang untuk AKU, agar AKU tercukupi, tidak kekurangan. Kita mempunyai keturunan untuk menjaga agar harta warisan AKU dapat terjaga, tanpa memperdulikan atau menyadari akibat buruk atau baik yang akan dialami oleh cucu penerima warisan tersebut. Kita mencari kedudukan tinggi , kekuasaan tinggi untuk melindungi AKU. Konsep yang salah ini terus menghantui kita, jadilah kita hantu AKU”. Pada buku ini dengan jelas dan singkat membahas kebijaksanaan dalam menjalani hidup, dan berusaha tidak melekat pada harta benda maupun pada orang-orang yang kita cintai. Salah satu cara mereposisi tujuan hidup kita seperti yang dijelaskan dalam buku yaitu kita mencari kebenaran sejati, yaitu
23
Dhamma, menyediakan sebagian waktu untuk mempelajari dhamma, kesehatan yang baik, keluarga yang harmonis dan mencari kekayaan dunia ini yang bermanfaat secara benar. Buku ini memiliki judul yang sangat menarik “ 1 Menit Yang Mengubah Hidup Anda”. Kenapa 1 menit? Apa yang bisa kita lakukan dalam waktu sesingkat itu untuk mengubah hidup kita? Jawaban semua pertanyaan ini dijelaskan bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita bisa melatih latihan meditasi 1 menit dengan “NAFAS”. Nafas adalah cara yang paling handal yang diberikan oleh alam untuk melatih kesadaran, nafas senantiasa tersedia, karena nafas adalah teman sejati kita. Apabila latihan ini menjadi kebiasaan, maka akan memunculkan banyak efek positif, misalnya saja dalam menghadapi permasalahan kita bisa menjadi lebih tenang, mengurangi stress dan tekanan hidup, memperbaiki hubungan antarmanusia, dan pada akhirnya akan membawa dampak pada kemajuan batin. Dalam setiap penjelasan, buku ini memberikan contoh-contoh nyata (real) sehingga sebagai pembaca kita dapat merenung sejenak dan memahami penjelasan yang telah dipaparkan. Buku ini sangat bagus untuk dibaca karena dapat menambah banyak pengetahuan dhamma, cara mengatasi permasalahan hidup, serta manfaat dari meditasi. Meditasi yang diterangkan cocok bagi pemula seperti misalnya latihan meditasi 1 menit yang berfokuskan pada nafas. Biasanya bagi pemula, meditasi adalah hal yang sulit dan membosankan. Namun dengan latihan meditasi hanya 1 menit maka dapat mengurangi permasalahan bagi pemula. Tentu saja juga membutuhkan rutinitas dan menjadikan meditasi sebagai kebiasaan. “Betapa tololnya melakukan perbuatan yang berdosa karena ceroboh.Sementara Dhamma murni bertebaran di sekelilingmu. Betapa konyolnya menghabiskan seluruh kehidupanmu tanpa makna. Padahal tubuh manusia yang berharga ini merupakan pemberian langka” -kutipan dari Nyanyian Milarepa, Terbitan University Books,New York
24
Pengabdian untuk Bangsa dan Negeri dari UGM Oleh: Harry Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk pengaplikasian ilmu yang telah didapatkan mahasiswa dibangku kuliah melalui pengabdian kepada masyarakat. Caranya adalah dengan mencari formulasi terbaik untuk mengatasi permasalahan yang ada dalam masyarakat. Di UGM sendiri pada tahun 2016, pelepasan mahasiswa yang akan berangkat untuk Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) pada Senin (20/6) itu dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah yang juga Ketua Kagama Ganjar Pranowo, dan Rektor UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D beserta jajaran pimpinan universitas. Pemberangkatan berlangsung di Grha Sabha Pramana (GSP) dengan total 5.813 mahasiswa yang akan dikirimkan ke 33 provinsi. Puan Maharani meminta mahasiswa UGM untuk dapat menangkap aspirasi dan merasakan denyut nadi rakyat dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, nurani rakyat adalah modal penting untuk menjadi bangsa besar. Pemerintah tahun 2016 mengalokasikan tidak kurang dari 40 triliun rupiah untuk dana desa. Namun, anggaran sebesar itu tidak akan berguna apabila masyarakat tidak mengimplementasikannya untuk membangun desa. Diharapkan KKN-PPM UGM bisa menjadi media untuk belajar, menimba pengalaman, membagi ilmu, mengedukasi masyarakat, dan juga bergotong royong membangun desa. Saat KKN, mahasiswa juga bisa menjadi pelopor gerakan revolusi mental yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk membangun cara pikir, cara kerja, dan cara hidup dengan etos kerja gotong-royong. Lebih lanjut, Puan mengatakan bahwa Indonesia sedang menikmati bonus demografi karena sejak tahun 2012, 67 persen penduduknya tergolong dalam usia produktif, dan seperempat bagian penduduk Indonesia merupakan pemuda-pemudi. Hal ini menunjukan bahwa pemuda mempunyai peran besar dalam memajukan bangsa ini.
25
Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan upaya peningkatan kualitas SDM melalui perguruan tinggi maupun pendidikan vokasi dan politeknik. Menurutnya, hal itu bisa menjadi modal besar untuk menjadi bangsa yang sejahtera. Pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla yang disampaikan Puan berkomitmen memperkuat pembangunan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan. Kualitas SDM ini bukan hanya bertumpu pada hal kepintaran, melainkan juga menyangkut kebudayaan. Rektor UGM, Dwikorita Karnawati mengungkapkan, KKN-PPM UGM antarsemester 2016 diikuti 5.813 mahasiswa. Sarana mengidentifikasi permasalahan masyarakat itu dilakukan di 33 propinsi, 108 kabupaten, 179 kecamatan, dan 176 desa. Kegiatan dibagi dalam 4 klaster, masing-masing klaster saintek, klaster agro, klaster sosial humaniora dan klaster kesehatan. KKN yang dimulai pada 20 Juni hingga 7 Agustus 2016 akan didampingi 221 dosen pembimbing lapangan (DPL) dan 17 guru besar/profesor. UGM menggandeng beberapa mitra dalam KKN-PPM antar semester 2016, diantaranya Pertamina, Exxon Mobil, Kementerian Desa, Kementerian Sosial, Kementerian Pupera, Danareksa, BNI dan Kemenko PMK. Daftar Pustaka: Anonim. 2016. Hai Mahasiswa UGM, Ini Ada Pesan dari Mbak Puan. Diakses dari http://www.jpnn.com/read/2016/06/20/442165/HaiMahasiswa-UGM-Ini-Ada-Pesan-dari-Mbak-Puan- , pada tanggal 1 Juni 2016. Prabowo. 2016. Puan Lepas KKN 5.813 Mahasiswa UGM ke 33 Provinsi. Diakses dari http://news.okezone.com/read/2016/06/20/65/1420473/puan-lepaskkn-5-813-mahasiswa-ugm-ke-33-provinsi , pada tanggal 30 Juni 2016. Unjianto, Bambang. 2016. Puan Maharani: Mahasiswa KKN UGM Bisa Pantau Program Dana Desa. Diakses dari http://berita.suaramerdeka.com/puan-maharani-mahasiswa-kknugm-bisa-pantau-program-dana-desa/ , pada tanggal 1 Juni 2016.
26
Penebang Kayu Kehilangan Kapak Alkisah, ada seorang penebang kayu. Suatu hari dia kehilangan kapaknya, sehingga dia tidak bisa bekerja. Dia mencurigai tetangganya yang mencuri kapaknya. Pagi itu, ketika sang tetangga berangkat dan menutupi peralatan kerjanya dengan kain, rasanya kapaknya pasti disembunyikan di sana, apalagi tetangga ini senyumnya terasa tidak tulus. Pasti dia pencurinya. Besoknya, tetangganya bahkan terasa jadi ramah berlebihan karena biasanya jarang menyapa, kali ini menyempatkan berbasa-basi. Apalagi dilihat hasil tebangan kayunya dua hari ini banyak sekali, pasti dia menebang menggunakan kapak curiannya.Semakin dipikir semakin yakin. Pada hari ketiga baru disadari ternyata kapaknya tersimpan di laci dapur. Istrinya yg sedang keluar kota menyimpankan di sana. Senang benar hatinya karena kapaknya dapat ditemukan kembali. Dia amati lagi tetangganya yang lewat, dan dia merasa tetangga ini tidak berkelakuan seperti pencuri dan senyumnya juga tulus-tulus saja. Bahkan percakapannya terasa sangat wajar dan jujur. Dia heran kenapa kemarin dia melihat tetangganya seperti pencuri? Persepsi membentuk kenyataan, pikiran kita membentuk sudut pandang kita. Apa yang kita yakini akan semakin terlihat oleh kita sebagai kenyataan. Sebagai contoh, apapun yang dilakukan orang yang kita cintai adalah baik dan benar. Anak nakal dianggap lucu, kekasih pelit dianggap berhemat, orang cerewet dibilang perhatian, keras kepala dibilang berprinsip dan makanan tidak enak dibilang bergizi. Hidup tidak pernah dan tidak ada yang adil, tidak ada benar salah, kita ciptakan sudut pandang kita sendiri. Kita menemukan apa yang kita ingin temukan. Apa yang terlihat bukan kenyataan, kenyataan adalah siapa kita dan bagaimana kita memandang semuanya itu. Pandangan kita berubah mengikuti perubahan zaman dan keadaan. Segalanya mengalir dalam dimensi ruang dan waktu. Mari kita renungkan. Dikutip dari: Iphincow.com (Cerita motivasi dan kumpulan kisah inspiratif terbaik)
27
Liputan Latihan Pengembangan Diri dan Spiritual Kamadhis UGM 2016 “1 Reason 2 Pratice Dhamma, 3 Ways 4 Better Selves” Latihan Pengembangan Diri dan Spiritual Kamadhis UGM atau disingkat LPDS Kamadhis UGM adalah program kerja bidang Dhamma dan Pendidikan Kamadhis UGM. LPDS bertujuan untuk mengembangkan softskill para peserta dan menambah pengetahuan mengenai Buddha-Dhamma. Program kerja pertama ditahun 2016 Kamadhis UGM ini dimulai dari hari Jumat sore tanggal 18 Maret 2016 dengan berkumpulnya para peserta di gedung Rektorat UGM. Acara dimulai dengan pembukaan dari pembawa acara, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu wajib, kata sambutan, dan selanjutnya para peserta berangkat menuju lokasi acara. LPDS ini dilaksanakan di Vihara Mendut, Magelang yang juga merupakan tempat tinggal beberapa bhikkhu MahaThera seperti Bhante Sri Pannavaro MahaThera dan Bhante Jothidhammo MahaThera. Sekilas Vihara Mendut terlihat memiliki banyak arca Buddha yang tersebar, tetapi sebenarnya penyebarannya tidak sembarangan karena tiap arca memiliki ceritanya. Dimulai dari pintu masuk Vihara Mendut adalah cerita perjuangan Bodhisatva Gotama mengumpulkan 10 paramitta di kehidupan Buddha pendahulu. Lalu, setelah terkumpulnya 10 paramitta dilanjutkan dengan kisah kehidupan Pangeran Sidharta dari lahir sampai tercapainya penerangan sempurna. Di seberang Vihara Mendut terdapat Candi Mendut. Candi yang membentuk garis lurus dengan Candi Pawon dan Candi Borobudur ini dibangun pada abad ke-9. Candi Mendut termasuk candi tertua diantara tiga candi yaitu Mendut, Pawon, dan Borobudur. Setelah perjalanan panjang dari Jogja ke Magelang, peserta pun diberikan arahan mengenai kegiatan untuk esok harinya dan dipersilahkan untuk beristirahat karena acara akan dimulai pada hari ke-2. Vihara Mendut memiliki wisma sendiri untuk tempat tinggal
28
ke-2. Vihara Mendut memiliki wisma sendiri untuk tempat tinggal pengunjung dengan fasilitas yang memadai. Esok harinya, para peserta dibangunkan pada pukul 4 subuh untuk persiapan pengambilan atthasila yang dipimpin oleh Bhante Atthapiyo. Atthasila terdiri dari kata attha yang berarti delapan dan sila yang berarti aturan kemoralan. Atthasila adalah delapan aturan kemoralan umat Buddhis yang biasanya dilaksanakan pada hari Uposatha. Para peserta memasuki Dhammasala untuk melakukan puja bakti dan pengambilan atthasila. Setelah itu, peserta diarahkan untuk sarapan dan beristirahat sejenak. Acara selanjutnya adalah kelas meditasi dengan Samanera Abhijato. Kelas meditasi ini berbeda dengan kelas meditasi pada umumnya karena lebih menekankan pada tujuan dilakukannya meditasi daripada meditasinya sendiri. Kegiatan selanjutnya pada pukul 12 siang adalah tanya jawab bersama Bhante Jothidhammo Mahathera. Disini peserta dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar Dhamma yang kemudian bhante akan mencoba menjawabnya. Lalu, ada sesi mengelilingi vihara Mendut dengan Bhante Atthapiyo. Bhante juga jelaskan penempatanpenempatan arca-arca Sang Buddha dan simbol-simbol yang tersebar di vihara. Meskipun gerimis, tetapi tidak meredupkan semangat para peserta dalam mengikuti acara vihara ini. Menjelang malam, para peserta kembali ke wisma untuk mandi dan beristirahat sejenak bersiap-siap untuk chanting malam hari. Setelah itu, ada 2 materi softskill yang dibawakan masing-masing oleh mas Bram dan mas Tri. Tema-tema yang dibawakan adalah Control your Mind to Always Be Positive dan Decision Making and Problem Solving. Hingga saatnya waktupun telah menunjukkan pukul 9 malam, setelah materi softskill para peserta kembali ke wisma untuk tidur. Pada minggu subuh, para peserta dibangunkan pada jam 5 pagi untuk persiapan pelepasan atthasila dengan Bhante Atthapiyo dan dilanjutkan dengan foto bersama dengan Bhante Atthapiyo dan Samanera Abhijato. Setelah itu, para peserta pun dipersilahkan untuk
29
berbenah diri dan sarapan. Kegiatan hari minggu itu adalah mengunjungi candi Mendut yang terletak di seberang Vihara Mendut dan games yang dipersiapkan dengan mengacu pada apa saja yang telah dilakukan pada hari sabtu kemarin. Kemudian acara dilanjutkan dengan kelas motivasi dan tanya jawab dengan Bhante Atthapiyo untuk menambah kepercayaan diri sebagai seorang umat Buddha. Setelah makan siang, sesi selanjutnya adalah sharing dari peserta dan panitia mengenai keseluruhan kegiatan yang dilakukan dan kesan pesan selama kegiatan. Setelah sesi sharing selesai, para peserta pun beres-beres dan ikut membersihkan wisma tempat penginapan mereka. Bus pun tiba dan akhirnya para peserta pun melakukan perjalanan kembali ke Jogja. Secara keseluruhan tema acara “1 Reason 2 Pratice Dhamma, 3 Ways 4 Better Selves” sudah dapat diaplikasikan. 3 ways yaitu atthasila, meditasi, dan noble silent. Diharapkan dengan diadakannya LPDS ini para peserta dapat mengaplikasikan pelajaran-pelajaran yang didapatkan dan juga diharapkan untuk mengakrabkan antar anggotaanggota Kamadhis UGM. Oleh: Hery Ciaputra
30
Bakti Sosial Kamadhis UGM “Berbagi Kasih Dengan Aksi Peduli, Tingkatkan Cinta Kasih kepada Sesama” Tahun ini Kamadhis UGM kembali mengadakan acara rutin yaitu bakti sosial. Bakti sosial kali ini diadakan di Dusun Krecek, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Temanggung, Jawa Tengah. Meski ditempat yang sama seperti bakti sosial tahun lalu, namun hal ini tidak mengalahkan semangat para panitia dan volunteer Kamadhis UGM karena disambut dengan hangat dan suasana kekeluargaan dari warga Dusun Krecek, Desa Getas. Bakti sosial ini diadakan selama 3 hari 2 malam pada tanggal 13-15 Mei 2016. Kegiatan ini dilakukan dengan konsep live in yaitu dimana para panitia dan volunteer menginap dirumah warga dan mengikuti kegiatan harian yang dilakukan para warga tersebut. Kegiatan rutin yang sebagian besar dijalani warga yaitu pergi ke ladang untuk memanen hasil panen misanya gula aren, sayur kol, mentimun, dan lain sebagainya. Tentu saja hal ini menjadi pengalaman yang menarik dan berkesan bagi panitia dan volunteer Kamadhis UGM yang belum pernah merasakan betapa sulitnya untuk mendapatkan hasil panen tersebut. Bila dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa dengan mudah mendapatkan makanan yang kita inginkan, hal ini tidaklah sama bagi warga dusun Krecek. Mereka harus pergi ke ladang dengan melewati jalan yang cukup sulit dan harus menapaki jalan dengan hatihati karena terdapat jalan yang sempit dan menanjak. Belum lagi bila musim hujan, jalanan menjadi licin dan susah dilewati. Kegiatan live in ini sangatlah berarti dan mengajarkan kita agar tetap bersyukur dan semangat dalam menjalani hari demi hari. Selain itu, juga ada kegiatan bermain dan edukasi bersama anak-anak PAUD (Pendidikan Anan Usia Dini) dan TK Saddhapala Jaya. Kegiatan ini disambut positif oleh para ibu warga Dusun Krecek
31
karena anak-anaknya sangat senang dan gembira dapat bermain bersama. Para panitia dan volunteer dengan sigap dapat menyesuaikan diri dan berbaur dengan anak-anak disana. Kegiatan yang dilakukan diantaranya mewarnai gambar buah-buahan yang sudah disediakan oleh panitia, dan juga ada kegiatan edukasi yaitu mengajarkan anakanak cara mencuci tangan yang baik dan benar. Cara mencuci tangan yang baik dan benar ini memang sangat diperlukan oleh anak-anak, apalagi usia mereka yang boleh dibilang masih dini. Usia dimana anakanak banyak bermain dimana-mana sehingga apabila tidak mencuci tangan sebelum makan, tentu akan membahayakan kesehatan diri mereka sendiri. Mereka sangat antusias mengikuti gerakan mencuci tangan yang dibantu oleh panitia dan volunteer dari Kamadhis UGM. Tidak hanya edukasi untuk anak-anak, kali ini juga diadakan edukasi untuk para warga Dusun Krecek khususnya untuk para ibu. Kegiatan yang dilakukan adalah demo masak yakni cara mengolah singkong yang disampaikan oleh saudari Shinta Yuwono, mahasiswi Fakultas Teknologi Pertanian dan Hasil Pangan. Singkong merupakan salah satu hasil panen yang paling banyak di Dusun Krecek ini. Oleh sebab itu, penting untuk memberi pemahaman kepada warga cara mengolah singkong menjadi bahan makanan yang sehat dan bergizi. Salah satunya adalah menyulap singkong menjadi bahan dasar pembuatan donat. Singkong harus diolah dengan benar karena singkong secara alami mengandung asam sianida dalam bentuk senyawa glikosida sianogenik yang dinamakan linimarin. Sianida dalam tubuh akan berakibat fatal karena sianida bekerja di enzim dalam mitokondria yang berfungsi mengikat oksigen untuk memenuhi kebutuhan pernafasan sel dalam menghasilkan energi. Kadar sianida dalam singkong terdapat dalam jumlah kecil dan kadarnya semakin berkurang dengan pengolahan yang benar. Setelah selesai menjelaskan cara pengolahan singkong, warga disuguhi dengan donat singkong yang telah dimasak. Warga sangat senang dan memberikan respon
32
positif terhadap rasa dan tekstur dari donat singkong tersebut. Warga juga antusias dengan meminta resep dan berencana mencoba membuat sendiri dirumahnya. Semoga dengan pengetahuan baru ini dapat memberikan manfaat bagi warga Dusun Krecek dalam mengolah singkong. Setelah selesai demo masak, dilanjutkan dengan acara yang spesial yaitu penerbangan lampion bersama. Seluruh warga diajak untuk bersama-sama menerbangkan lampion yang penuh dengan harapan ini. Warga tampak senang dan bahagia melihat lampion yang berterbangan karena sangat indah menghiasi dinginnya malam itu. Semoga keindahan lampion yang diterbangkan dapat mewakili indahnya kekeluargaan di Dusun Krecek, Desa Getas ini. Kemudian keesokan harinya, dilanjutkan dengan kegiatan yang ditunggu-tunggu yaitu pemeriksaan kesehatan. Acara ini sangat antusias disambut warga dilihat dari ramainya warga Dusun Krecek yang datang untuk memeriksa kesehatan mereka. Hal ini membuktikan bahwa warga masih peduli dengan kesehatan mereka sendiri. Banyak warga yang memeriksakan diri mereka ke dokter umum dengan berbagai masalah pada anggota tubuhnya, dan juga ke dokter gigi untuk memeriksa kesehatan gigi mereka. Ada yang menarik dari dusun Krecek ini, pada setiap sore menjelang malam hari, para warga akan berkumpul di vihara dan melakukan puja bakti bersama. Kali ini Kamadhis UGM berkesempatan untuk mengikuti puja bakti rutin ini. Dalam sesi puja bakti ini, juga diisi oleh ketua umum Kamadhis UGM periode 2016/2017 yaitu Anathapindika Kamandjaja. Dalam sesi ini, Anathapindika sebagai perwakilan mahasiswa diminta untuk menyampaikan pesan kesan serta motivasi untuk warga Dusun Krecek agar lebih semangat dan tetap mempertahankan perjalinan hubungan kekeluargaan antara Kamadhis UGM dan Dusun Krecek ini. Bakti sosial yang dilaksanakan oleh Kamadhis UGM ini,
33
mengangkat tema “Berbagi Kasih Dengan Aksi Peduli, Tingkatkan Cinta Kasih kepada Sesama” menggambarkan keseluruhan kegiatan yang dilaksanakan selama bakti sosial selama 3 hari 2 malam ini. Rasa kekeluargaan dan rasa saling berbagi sangat terasa selama bakti sosial. Semoga Kamadhis UGM terus meluncurkan aksi cinta kasih dan berbagi ditahun-tahun berikutnya. Viva Kamadhis ! Oleh : Dewi Karina
34
Dhammasanti Tri Suci Waisak 2560 BE/2016 Kamadhis UGM “Bangkitkanlah Semangat Dhamma Dalam Diri yang Hampa” Hari Raya Tri Suci Waisak tentu saja merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh umat Buddha di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali oleh mahasiswa Buddhis Universitas Gadjah Mada. Beberapa minggu sebelum Hari Waisak Nasional, yaitu pada tanggal 8 Mei 2016, Kamadhis UGM bersama dengan Bimas Agama Buddha dan berbagai organisasi Buddhis di Yogyakarta mengunjungi makam pahlawan untuk mengingat jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur. Acara yang dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya ini sungguh membangkitkan rasa nasionalisme peserta. Peserta juga menyebar ke seluruh bagian makam dan menebarkan bunga sebagai tanda terima kasih dan hormat kepada pahlawan yang pernah memperjuangkan negeri ini. Hari waisak merupakan hari istimewa untuk memperingati 3 peristiwa penting, yakni hari lahir Pangeran Siddharta, Petapa Gotama mencapai Nibbana dan Sang Buddha parinibbana ini, juga dirayakan secara khidmat dan meriah oleh Kamadhis UGM melalui acara Dhammasanti Tri Suci Waisak 2560BE/2016 Kamadhis UGM. Acara ini bertemakan “Menghidupkan Dhamma dalam Diri yang Hampa” dan diselenggarakan pada tanggal 29 Mei 2016 di Ruang Sidang Unit V Farmasi UGM. Acara ini berlangsung sejak pagi, dimulai dengan Puja Bhakti di Ruang Judo Gelanggang Mahasiswa UGM. Puja Bhakti ini dihadiri oleh Bhante Santacitto. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan berdana makanan kepada Bhante. Kegiatan berdana makanan ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi peserta untuk dapat memupuk karma baik. Acara berikutnya adalah Fang Shen yang diadakan di Hutan Biologi UGM. Fang Shen yang juga dipimpin oleh Bhante Santacitto ini diadakan dengan melepaskan berbagai jenis burung dan dengan harapan mereka dapat hidup bebas dan tidak tertangkap lagi.
35
Open Gate untuk acara Dhammasanti Waisak 2560BE/2016 Kamadhis UGM dimulai pada pukul 17.00 WIB. Sebelum memasuki ruangan, peserta diperkenankan untuk mengisi buku tamu, kemudian dilanjutkan dengan melakukan Yi Fo (memandikan rupang Buddha), lalu berfoto di photobooth. Acara dimulai pada pukul 18.00 WIB dan dibuka oleh MC Phung Adi Setiadi dan Herlin Puspita Kuarso. Selanjutnya, laporan dari Ketua Panitia, Yensita, dan kata sambutan sekaligus pembukaan dari Ketua Umum Kamadhis UGM 2016, Anathapindika Kamandjaja. Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan-penampilan musik dari anggota Kamadhis UGM. Lagu-lagu bernuansa Buddhis dan Waisak pun memeriahkan seluruh ruangan. Ada juga penampilan drama singkat mengenai riwayat hidup Buddha Gotama dan sedikit cuplikan kisah Angulimala. Drama yang dibawakan terasa santai namun sangat membekas di hati para peserta yang menyaksikannya. Pesan moral yang dibawakan berpadu dengan humor spontan memberikan kesan tersendiri kepada para peserta. Acara lalu diisi oleh Prasasti FIB UGM yang membawakan penampilan alat musik kluntung. Kepiawaian mereka dalam memaikan alat musik kluntung ini mampu membuat para penonton takjub. Kemudian tiba-tiba lampu diredupkan. Sembari panitia membagikan teratai dan lilin, dibacakan pula syair Dhammapada sebagai berikut “Sungguh sulit untuk dapat dilahirkan sebagai manusia, sungguh sulit kehidupan manusia, sungguh sulit untuk dapat mendengarkan Ajaran Benar, begitu pula, sungguh sulit munculnya seorang Buddha.” Dhammapada XIV:182 Suasana menjadi sangat khidmat dan peserta dipersilahkan untuk melakukan wishing. Sabbe Satta Bhavantu Sukhitata. Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia.
36
Lampu dinyalakan kembali dan acara ditutup dengan penampilan dari panitia. Lagu yang berjudul “Bukalah Semangat Baru” dibawakan dengan sangat bersemangat oleh panitia. Harapannya adalah untuk menghidupkan semangat dalam diri peserta dan mengusir kehampaan dalam diri mereka dengan ajaran yang bermanfaat, yaitu Dhamma. Oleh: Jessy Wijaya
37
Dhammapada Atthakatha Dhammapada Atthakatha : Kisah Godhika Thera Pada suatu kesempatan, Godhika Thera melatih meditasi ketenangan dan pandangan terang, di atas lempengan batu di kaki Gunung Isigili di Magadha. Ketika beliau telah mencapai Jhana, beliau jatuh sakit. Kondisi ini memengaruhi latihannya. Dengan mengabaikan rasa sakitnya, dia tetap berlatih dengan keras. Tetapi, setiap kali beliau mencapai kemajuan, beliau merasa kesakitan. Beliau mengalami hal ini sebanyak enam kali. Akhirnya, beliau memutuskan untuk berjuang keras hingga mencapai tingkat arahat, walaupun ia harus mati untuk itu. Tanpa beristirahat, beliau melanjutkan meditasinya dengan rajin. Akhirnya beliau memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Dengan memilih perasaan sakit sebagai obyek meditasi, beliau memotong lehernya sendiri dengan pisau. Dengan berkonsentrasi terhadap rasa sakit, beliau dapat memusatkan pikirannya dan mencapai arahat, tepat sebelum beliau meninggal. Ketika Mara mendengar bahwa Godhika Thera telah meninggal dunia, ia mencoba untuk mencari dimana Godhika Thera tersebut dilahirkan, tetapi gagal. Maka, dengan menyamar seperti laki-laki muda, Mara menghampiri Sang Buddha dan bertanya dimana Godhika Thera sekarang. Sang Buddha menjawab, “Tidak ada manfaatnya bagi kamu untuk mengetahui Godhika Thera. Setelah terbebas dari kekotoran-kekotoran moral, ia mencapai tingkat kesucian arahat. Seseorang seperti kamu, Mara, dengan seluruh kekuatanmu tidak akan dapat menemukan kemana para arahat pergi setelah meninggal dunia.” Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 57 berikut: “Mara tak dapat menemukan jejak mereka yang memiliki sila, yang hidup tanpa kelengahan, dan yang telah terbebas melalui Pengetahuan Sempurna.”
38
Kontak Dhamma Rubrik ini diasuk oleh Romo Effendie Tanumihardja. Bila ada pembaca yang ingin mengirim pertanyaan dapat dikirim ke e-mail Ekacitta :
[email protected]. Pertanyaan terpilih akan dijawab dengan berdiskusi dahulu dengan Romo Effendie. 1. Seberapa pentingkah puja bhakti? Tentu puja bhakti sangat penting (menurut saya). Hal ini dikarenakan puja bhakti mempunyai manfaat secara langsung ataupun tidak langsung bagi pribadi, masyarakat dan organisasi Buddha. Berikut adalah penjabarannya: a. Bagi pribadi: memupuk kusalakamma melalui manokamma, vacikamma dan kayakamma, melatih disiplin diri (dibantu dengan puja bhakti yang rutin dengan waktu tetap, menambah kesabaran (khanti), melatih konsentrasi, meningkatkan kecintaan kepada Buddha, menambah kesehatan otak dan kepekaan batin, menambah panjang umur, menambah kepedulian terhadap pendidikan anak-anaknya dalam beragama Buddha b. Bagi masyarakat dan organisasi Buddha menjadi contoh yang baik bagi umat lain, melengkapi fungsi vihara (agama akan eksis kalau tempat ibadah dipenuhi umat yang melaksanakan ibadah), menjadi ajang interaksi antar umat Buddha, berbagi pengalaman riil maupun pengalaman batin sebagai bentuk kesaksian dan berbagi pengetahuan, memberi kesempatan umat Buddha untuk mengembangkan metta, karuna dan mudita terhadap umat Buddha lain maupun umat beragama lain. 2. Apakah yang baik selalu benar dan apakah yang buruk selalu salah? Tidak selalu, sangat tergantung kondisi (tempat, waktu , lingkungan maupun suasana). Yang perlu diusahakan adalah kita berbuat baik dengan cara yang benar dan menghasilkan hasil yang baik dan benar. Kalau bisa diusahakan batasan baik dan benar itu sejalan antara definisi baik dan benar menurut Buddhadhamma dan dapat diterima masyarakat. Oke semoga jawaban ini dapat memberikan kepuasan dan wawasan yang lebih.Kalau kurang , itu merupakan kekurangan saya.Semoga semua mahluk bebas dari kegelapan batin dan hidup berbahagia. Sadhu-sadhu-sadhu.
39
Ponokamad
40
Anumodana, Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Gadjah Mada mengucapkan terima kasih kepada para donatur,
Saudari Pratiwi Semoga jasa-jasa kebajikan atas dana yang dipesembahkan dapat menyokong pembabaran Dhamma serta pematangan parami yang dipupuk dalam kehidupan.
Sleman, DIY Waroeng SS Perjuangan Jl.Kaliurang Km 3 Barat Graha Saha Pramana UGM, Mlati SS Babarsari 1 Timur Pertigaan Babarsari , Depok SS Condong Catur Barat Timur Perempatan Ringroad Utara Condong Catur, Depok Waroeng SS Pandega Jl. Pandega Marta , Mlati Waroeng SS Besi Jl. Kaliurang Km 13 Besi, Ngaglik Waroeng SS Monjali Jl. Monjali , Mlati Waroeng SS Godean Timur Jl. Godean Km 5, Godean Waroeng SS Condong Catur Timur Jl. Ringroad Utara (200mt barat POLDA DIY), Depok Waroeng SS Godean Barat Jl.Godean Km 5,5 , Godean Waroeng SS Babarsari 2 Jl Babarsari ( Samping SMA Babarsari), Depok,