VALIDITAS
Berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur fungsi ukurnya (Azwar, 2007)
Penelitian yg baik harus mampu memenuhi prinsip2 standar (Lincoln & Guba (dalam Poerwandari, 2001):
1.
Seberapa besar temuan data Sejauhmana hasil penelitian dapat diterapkan pada setting atau kelompok orang yang berbeda Bagaimana penelitian yang sama dapat diulang pada saat berbeda, dengan metode yang sama, partisipan yang sama, konteks yang sama? Bagaimana kita yakin bahwa temuan penelitian bukan temuan yang diwarnai bias dan prasangka-prasangka? Signifikansi, kecocokan teori dengan data sebagai hasil pengamatan, generalisasi, konsistensi, kemampuan diulang dan diproduksi kembali, presisi dan verifikasi.
2.
3.
4.
5.
Stangi dan Sarantakos (dalam Poerwandari, 2001) menyatakan validitas dalam kualitatif mencoba mencapai dengan tidak melalui manipulasi variabel melainkan melalui orientasinya, dan upaya mendalami dunia empiris, dengan menggunakan metode paling cocok untuk pengambilan dan analisis data.
JENIS-JENIS VALIDITAS 1.
2.
3.
Validitas kumulatif : temuan dari studi-studi lain mengenai topik yang sama menunjukkan hasil yang kurang lebih sama. Validitas komunikatif: dilakukan melalui dikonfirmasikannya kembali data dan analisisnya pada responden penelitian Validitas argumentatif: tercapai bila temuan presentasi antara temuan dan kesimpulan dapat diikuti dengan baik rasionalnya serta dapat dibuktikan dengan melihat kembali ke data mentah.
4.
Validitas ekologis: sejauhmana studi dilakukan pada kondisi alamiah dari partisipan yang diteliti, sehingga kondisi apa adanya dan kehidupan sehari-hari menjadi konteks penting penelitian
VALIDITAS ATAU KREDIBILITAS Terletak pada 1. Keberhasilan peneliti mencapai maksud, mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses kelompok sosial dan pola interaksi yg kompleks 2. Deskripsi mendalam yang menjelaskan kemajemukkan (kompleksitas aspek-aspek yang terkait (variabel) dan interaksi dari berbagai aspek 3. Kemampuan mendemonstrasikan bahwa upaya memotret kompleksitas hubngn antar variabel aspek dilakukan dengan cara ttt yg menjamin bhwa subjek pnelitian diidentifikasikan dan di deskripsikan scara akurat dan sistematis
Validitas lebih tinggi dibandingkan angket (menurut Lamnek dalam Poerwandari 2001 1. 2.
3.
Data lebih dekat dengan realitas sehari-hari subjek yang diteliti Upaya pengumpulan informasi tidak secara kaku ditentukan sejak awal, metode lebih luwes dan terbuka mengikuti konteks lapangan sehingga memperluas perolehan data Komunikasi antar peneliti dan subjek menjadi aspek penting:mulai dari rapport sampai keterbukaan tujuan penelitian.
Lanjutan Validity of a measure is the extent to which it measure what you intend to measure Alat ukur (dalam hal ini rancangan observasi) harus mengukur sesuai dengan aspek psikologis yang ingin diukur. ??? Kesalahan yg pernah tjd misalnya mengukur kecerdasan seseorang dengan cara mengukur besarnya tengkorak kepala
8
RELIABILITAS
1. 2.
3.
Reliabilitas adalah tingkat keterpercayaan data. Utk meningktkan reliabilitas hasil observasi, perlu diperhatikan hal-hal sbb: Koherensi: metode yang dipilih memang mencapai tujuan yang diinginkan. Keterbukaan: sejauhmana peneliti membuka diri dengan memanfaatkan metode-metode yang berbeda untuk mencapai tujuan. Diskursus: sejauhmana dan seintensif apa peneliti mendiskusikan temuan dan analisisnya dengan orang lain Sarantakos (dalam Poerwandari, 2001) 9
KONFORMIBILITAS dan OBJEKTIVITAS
Konformibilitas terletak pada transfaransi yaitu kesediaan observer mengungkapkan secara terbuka proses dan elemen-elemen penelitiannya hingga memungkinkan pihak lain melakukan penilaian.
Objektivitas observasi merupakan hal yang sangat penting. Peneliti/observer harus menjaga bias dan asumsi yang dimiliki, tidak mengintepretasi data. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel.
Langkah-langkah meningkatkan validitas dan reliabilitas: 1. 2.
3.
4.
Mencatat bebas hal-hal penting serinci mungkin (setting, partisipan atau pun hal-hal terkait). Mendokumentasikan secara lengkap dan rapi data yang terkumpul, proses pengumpulan data maupun strategi analisisnya. Menyertakan partner saat observasi untk menghindari subyektifitas Melakukan pengecekan dan pengecekan kembali data, menguji kemungkinan dugaan-dugaan yg berbeda.
Melakukan uji reliabilitas pada multi observer
Reliabilitas pada multi observer didasarkan atas skor dari dua atau lebih observer yang mencatat informasi yang sama. Dalam observasi indeks kesepakatan dihitung menggunakan teknik statistik yang memadai bisa dengan menggunakan: Koefisien korelasi product moment untuk menunjukkan hubungan linier hasil pengamatan observer satu dengan lainnya. 2. Percent agreement : menghitung jumlah observasi yang sama dibagi total jumlah observasi, dan dikalikan 100 (Borden, 2005) 1.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Obser X ver 1
O
X
O
X
O
O
X
O
X
Obser X ver 2
O
X
X
X
O
O
O
X
X
X menunjukkan perilaku muncul. O menunjukkan perilaku tidak muncul
13
CARA PENETAPAN PRESENTASE KESEPAKATAN 1.
Kesepakatan antarobserver dalam keseluruhan observasi
prosedur: hitung semua interval yang kedua oberver memberi tanda kesepakatan yang sama (baik perilaku muncul atau tidak) b. bagi jumlah interval dengan jumlah interval yang disepakati + yang tidak disepakati, kemudian dikalikan 100. a.
Rumus:
%A
Atot x 100 Atot D 14
2. Kesepakatan bahwa perilaku yang muncul prosedur: a. hitung jumlah interval yang disepakati bahwa perilaku muncul. b. bagi jumlah interval dengan jumlah interval yang disepakati + yang tidak disepakati, kemudian dikalikan 100.
Rumus: % Aacc
Aacc x 100 Aacc D
15
3. Kesepakatan bahwa perilaku “tidak” muncul prosedur: a. hitung jumlah interval yang disepakati bahwa perilaku “tidak” muncul. b. bagi jumlah interval dengan jumlah interval yang disepakati + yang tidak disepakati, kemudian dikalikan 100. Rumus:
% Anon
Anon x 100 Anon D
16