50
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian densitas plankton di kawasan limbah CPO perairan sungai Kapuas Hilir adalah nilai tertinggi untuk permukaan 0 meter adalah 1,60 di stasiun II (periode 15 Oktober 2008); kedalaman 3 meter yaitu 1,40 di stasiun III (periode 11 September 2008); dan kedalaman 6 meter adalah 1,52 di stasiun III (periode 15 Oktober 2008). Nilai densitas plankton terendah untuk permukaan 0 meter adalah 0,00 di stasiun III (periode 15 Oktober 2008); kedalaman 3 meter adalah 0,67 di stasiun I (periode 29 Oktober 2008); dan kedalaman 6 meter adalah 0,70 di stasiun III (periode 29 Oktober 2008). Berdasarkan hasil penelitian faktor fisika-kimia lingkungan di kawasan limbah CPO perairan sungai Kapuas Hilir pada stasiun I faktor fisika yaitu suhunya adalah 26,67oC, turbiditasnya adalah 43,40 NTU, kecepatan arusnya adalah 0,13 m/detik, sedangkan faktor kimia meliputi pH yaitu 5,45; DO yaitu 4,91 mg/l, COD yaitu 16,40 mg/l, BOD yaitu 1,86 mg/l, TSS yaitu 42,00 mg/l, Minyak dan Lemak yaitu 0,68 mg/l, pada stasiun II faktor fisika yaitu suhunya adalah 27,67oC, turbiditasnya adalah 27,63 NTU, kecepatan arusnya adalah 0,08 m/detik, sedangkan faktor kimia meliputi pH yaitu 6,32; DO yaitu 7,27 mg/l, COD yaitu 54,67 mg/l, BOD yaitu 20,63 mg/l, TSS yaitu 50,10 mg/l, Minyak dan Lemak yaitu 0,83 mg/l , sedangkan pada stasiun III faktor fisika yaitu suhunya adalah 27,63oC, turbiditasnya adalah 43,33 NTU, kecepatan arusnya adalah 0,06 m/detik, sedangkan faktor kimia meliputi pH yaitu 65,67; DO yaitu 8,00 mg/l,
51
COD yaitu 14,45 mg/l, BOD yaitu 1,72 mg/l, TSS yaitu 48,30 mg/l, Minyak dan Lemak yaitu 0,75 mg/l.
B. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap genera plankton yang lebih spesifik menjadi spesies plankton di kawasan limbah CPO sungai Kapuas Hilir, sebaiknya jarak pada lokasi ditambah dan di beri plot, sehingga penelitian menjadi lebih akurat. Perlu dilakukan pengambilan limbah secara berkala dalam waktu pertiga bulan oleh pabrik, serta dilakukan penelitian terhadap kualitas air dengan parameter biologi selain parameter fisika-kimia di kawasan limbah untuk mengetahui kapasitas limbah di perairan.
52
DAFTAR PUSTAKA
Anonim., 2009. Air Kapuas Berbahaya Jadi www.untan.ac.id. download 10 oktober 2009.
Bahan
Baku
PDAM.
Anonim., 2009. Sungai Kapuas. www.ppkmlb.page.tl. Download 10 oktober 2009. Alearts, G. dan Santika, S., 1987. Metode Penelitian Air, Usaha Nasional Surabaya. APHA., 1992. Standard Method For The Examination of Water and Waste Water, ANWA, WEF, Washington DC. Arinardi O. H. dan Sutomo, et. al., 1994. Pengantar Tentang Plankton serta Kisaran Kelimpahan dan Plankton Predominan di Sekitar Pulau Jawa dan Bali, Jakarta: Puslitbang-LIPI. Brahmana S. S., Tantowi, Achmad F., 2007. Dampak Buangan Lumpur Panas Porong-Sidoarjo Terhadap Kualitas Air Kali Porong, Jurnal Balitbang PU, Vol.3, No.4. Clesceri. L. S, A. E. Greenberg, A. D. Eaton., 1998. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 20 th Edition, 2120 B Visual Comparison Methods; APHA, AWWA, WEF, Washington DC. Data SBI., 2005. Pengendalian Effluent Treatment dan Water Treatment, Laboratorium PT. SBI, Pontianak. Darsono, V., 1995. Pengantar Ilmu Lingkungan. Universitas Atmajaya Yogyakarta. Edmendson., 1959. Freshwater Biology. John Wiley and Sons Inc, New York Effendie. H., 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Fachrull, Ferianita Melati., 2007. Metode Sampling Bioekologi, Bumi Aksara, Jakata. Fardiaz, S., 1992. Polusi Air dan Udara, Kanisius, Yogyakarta. Gintings, P., 1992. Mencegah dan Mengendalikan Pencemaran Industri, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.
53
Hutabarat, S. dan Evans .M., 1985. Pengantar Oceanografi. Vc Press, Jakarta. Indrawan Mochamad., Richard B. Primarck, Jatna Supriatna., 2007. Biologi Konservasi, Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. Leonore S. F. Cleveri et al., 1998. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 20 th Edition; APHA, AWWA, WEF, Washington DC. Leonore S. F. Cleveri et al., 1998. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 20 th Edition, Metode 5220 D (Clased Reflux, Colorimetric Method); APHA, AWWA, WEF, Washington DC. Mulia. M. Ricki., 2005. Kesehatan Lingkungan, Penerbit Graha Ilmu, Jakarta. Nybakken, 1992. Biologi Laut, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Nontji, Anugerah, 2008. Plankton Laut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, LIPI Press, Jakarta. Odum., 1996. Fundamental of Ecology, John Wiley and Sons Inc, New York. Pirzan Andi. Marshabuana dan Petrus Rani Pong-Masak., 2008. Dalam Jurnal Hubungan Keragaman Fitoplankton Dengan Kualitas Air di Pulau Bauluang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta. Ryadi, S., 1981. Ekologi, Ilmu Lingkungan, Dasar-dasar dan Pengertiannya, Usaha Nasional, Surabaya Riawan, S., 1990. Kimia Organik, Binarupa Aksara, Jakarta. Sachlan., 1986. Planktonologi, Diponegoro University Press. Sastrawijaya, 1991. Pendugaan Tingkat Pencemaran Sungai di Surabaya dengan Menggunakan Indeks Diversitas Makrofauna Dasar, Lembaga Penelitian Universitas Airlangga, Surabaya Sastrosayono, Ir. Selardi., 2003. Budi Daya Kelapa sawit, PT. Agro Media Pustaka, Jakarta. Satria, Harry., 1999. Dalam Jurnal Disain instalasi Pengolahan Limbah Cair Industri, Minyak Kelapa Sawit, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Lingkungan ITB.
54
Sawitri, Reny dan Sofian Iskandar., 2006. Dalam Jurnal Pengaruh Pengelolaan Hutan Produksi Terhadap Keragaman Jenis Plasma Nutfah Perairan. Buletin Plasma Nutfah Vol. 12 No. 2 Tahun 2006. Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam, Bogor. Shirota, A., 1966. Plankton of south Vietnam, Overseas Tecnical Co. Agency, Japan. Slamet, Juli Soemirat., 2006. Kesehatan Lingkungan, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Sudjana., 2005. Metode Statistika, Penerbit Tarsito Bandung. Sunyoto, Danang., 2007. Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat, Penerbit Amara Books, Yogyakarta. Susilowati, Ari., Wiryanto dan Ainur Rohimah., 2001. Dalam Jurnal Kekayaan Fitoplankton dan Zooplankton pada Sungai-Sungai Kecil di Hutan Jabolarangan. Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta. Wardhana, W. A., 2001. Dampak Pencemar Lingkungan, Andi Offset, Yogyakarta. Welch, P., 1953. Limnology 2nd, Mc Graw-ill Book Co. Inc, New-York.
55
LAMPIRAN
55 1
Lampiran 1. Peta Lokasi Pengambilan Sampel
2
3
4
5
6
7
8
9
Lampiran 6. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
10
LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 82 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas PARAMETER SATUAN KELAS Keterangan I II III IV Fisika o Temperature C Deviasi Deviasi Deviasi Deviasi Deviasi temperature dari keadaan alamiahnya 3 3 3 5 Residu Terlarut mg/L 1000 1000 1000 2000 Residu Tersuspensi mg/L 50 50 400 400 Bagi pengolahan air minum scr konvensional, residu tersuspensi ≤ 5000 mg/L KIMIA ANORGANIK pH mg/L 6-9 6-9 6-9 5-9 Apabila scr alamiah diluar rentang tersebut, maka ditentukan berdasarkan kondisi alamiah BOD mg/L 2 3 6 12 COD mg/L 10 25 50 100 DO mg/L 6 4 3 0 Angka batas minimum Total fosfat sbg P mg/L 0.2 0.2 1 5 NO3 sbg N mg/L 10 10 20 20 NH3-N mg/L 0.5 (-) (-) (-) Bagi perikanan, kandungan ammonia bebas unuk ikan yang peka ≤ 0.02 mg/L sbg NH3 Arsen mg/L 0.05 1 1 1 Kobalt mg/L 0.2 0.2 0.2 0.2 Barium mg/L 1 (-) (-) (-) Boron mg/L 1 1 1 1 Selenium mg/L 0.01 0.05 0.05 0.05
Lanjutan lampiran 6.
PARAMETER
11
SATUAN
KELAS
Keterangan
Kadmium Khrom (VI) Tembaga
mg/L mg/L mg/L
I 0.01 0.05 0.2
II 0.01 0.05 0.2
III 0.01 0.05 0.2
IV 0.01 1 0.2
Besi
mg/L
0.3
(-)
(-)
(-)
Timbal
mg/L
0.03
0.03
0.03
1
FISIKA Mangan Air Raksa Seng
mg/L mg/L mg/L
0.1 0.001 0.05
(-) 0.002 0.05
(-) 0.002 0.05
(-) 0.005 2
Khlorida Sianida Fluoride Nitrit sbg N
mg/L mg/L mg/L mg/L
0.02 0.5 0.06
600 0.02 1.5 0.06
(-) 0.02 1.5 0.06
(-) (-) (-) (-)
Sulfat Khlorida bebas Belerang sbg H2S
mg/L mg/L mg/L
400 0.03 0.002
(-) 0.03 0.002
(-) 0.03 0.002
(-) (-) (-)
MIKROBIOLOGI - Fecal coliform
Jml/100ml 100
1000
2000
2000
Bagi pengolahan air minum secara konvensional, Cu ≤ 1 mg/L Bagi pengolahan air minum secara konvensional, Fe ≤ 5 mg/L Bagi pengolahan air minum secara konvensional, Pb ≤ 0.1 mg/L
Bagi pengolahan air minum secara konvensional, Zn ≤ 5 mg/L (-) Bagi pengolahan air minum secara konvensional, NO2N ≤ 1 mg/L Bagi ABAM tidak dipersyaratkan Bagi pengolahan air minum secara konvensional, H2S ≤ 0.1 mg/L Bagi pengolahan air minum secara konvensional, Fecal
12
Lanjutan lampiran 6.
- Total coliform PARAMETER
Jml/100ml 1000
5000
SATUAN
10000
KELAS I
RADIOAKTIVITAS - Gross – A Bq/L - Gross – B Bq/L KIMIA ORGANIK Minyak dan lemak ug/L Deterjen sbg MBAS ug/L Senyawa fenol sbg ug/L fenol BHC ug/L Aldrin ug/L Chrorat ug/L DDT ug/L FISIKA Heptachlor dan ug/L heptachlor epoxide Lindane ug/L Methoxychlor ug/L Endrin ug/L toxaphan ug/L Keterangan: mg = milligram ug =microgram ml = milliliter
10000
II
coliform ≤ 2000/100 ml dan total coloform ≤ 10000/100 ml Keterangan
III
IV
0.1 1
0.1 1
0.1 1
0.1 1
1000 200 1
1000 200 1
1000 200 1
(-) (-) (-)
210 17 3 2
210 (-) (-) 2
210 (-) (-) 2
(-) (-) (-) 2
18
(-)
(-)
(-)
56 35 1 5
(-) (-) 4 (-)
(-) (-) 4 (-)
(-) (-) (-) (-)
13
Lanjutan lampiran 6. L = liter Bq = bequerel MBA = Methylene Blue Active Subtance ABAM = Air beku untuk air minum Logam berat merupakan logam terlarut Nilai di atas merupakan batas maksimum, kecuali untuk pH dan DO Bagi pH merupakan nilai rentang tidak boleh lebih dari nilai yang tercantum Nilai DO merupakan batas minimum Arti (-) diatas menyatakan bahwa untuk kelas termaksud, parameter tersebut tidak dipersyaratkan Tanda ≤ adalah lebih kecil atau sama dengan Tanda < adalah lebih kecil
Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Hukum dan Perundang-Undangan, Ttd Lambock V. Nahattands
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Ttd MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
14
Lampiran 7. Genera-Genera Plankton di Kawasan Limbah CPO Aulosira
Sumber:www.glerl.noaa.gov/seagrand/ GLWL/Algae/Cyanophyta/Cards/Aulo sira.html-12k-
Brachionus
Sumber:cfb.unh.edu/CFBkey/html/Org anisms/PRotifera/GBrachionus/brachi onus_calyciflorus
Astramoeba
Sumber: foto pribadi
Cocconeis
Sumber: foto pribadi
Asterionella
Bosmina
Sumber:www.bi.itb.ac.id/herbarium /indeks.php
Sumber:cfb.unh.edu/CFBkey/htm l/Organisms/FBosminidae/GBos mina/Bosmina_longirostris/bos minalongirostris.html
Diatoma
Diaphanosa
Sumber:www.adelaide.edu.au/diato ma/-9k
Sumber: www.bi.itb.ac.id
15
Lanjutan lampiran 7. Draparnaldiapsis
Sumber: foto pribadi
Melosira
Sumber: foto pribadi
Navicula
Sumber: foto pribadi
Paramaecium
Gonatozygon
Sumber: foto pribadi
Micrasterias
Sumber: foto pribadi
Nitszchia
Sumber: foto pribadi
Rhizosolenia
Keratella
Sumber: foto pribadi
Mougeotia
Sumber: foto pribadi
Notholca
Sumber: foto pribadi
Surirella
Lyngbya
Sumber: foto pribadi
Nauplius
Sumber:www.bi.itb.ac.id
Oscillatoria
Sumber: foto pribadi
Spirogyra
16
Sumber: foto pribadi
Sumber:www.bi.itb.ac.id
Sumber: foto pribadi
Sumber: foto pribadi
Lanjutan lampiran 7. Synedra
Sumber: foto pribadi
Tintinopsis
Sumber:www.cladocera.de/roti fer/taxonomy/taxrot.html
Zgynema
Sumber: foto pribadi
Symploca
Sumber:http://images.google.co.id/image s?q=symploca.org
Pinnularia
Hydrodyction
Gomphonema
Rotatoria
Sumber:www.xs4all.nl/`sturh/ engcalam/ewortels.html
Sumber:www.biolib.cz/en/taxo nimage/id34686/-10k-
Sumber:www.craticula.ncl.ac.u k/EADiatomKey/html/Gompho nema.html
Sumber:www.cladocera.de/rotifer/taxono my/taxrot.html
17
18
19