TIM EJOURNAL
Ketua Penyunting: Dr. Suparji, M.Pd Penyunting: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Prof. Dr. E. Titiek Winanti, M.S. Prof. Dr. Ir. Kusnan, S.E, M.M, M.T Dr. Nurmi Frida DBP, MPd Dr. Suparji, M.Pd Dr. Naniek Esti Darsani, M.Pd Dr. Dadang Supryatno, MT
Mitra bestari: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Prof. Dr. Husaini Usman, M.T (UNJ) Dr. Achmad Dardiri (UM) Prof. Dr. Mulyadi(UNM) Dr. Abdul Muis Mapalotteng (UNM) Dr. Akmad Jaedun (UNY) Prof. Dr. Bambang Budi (UM) Dr. Nurhasanyah (UP Padang)
Penyunting Pelaksana: 1. 2. 3. 4.
Drs. Ir. H. Karyoto, M.S Ari Widayanti, S.T,M.T Agus Wiyono,S.Pd, M.T Eko Heru Santoso, A.Md
Redaksi : Jurusan Teknik Sipil (A4) FT UNESA Ketintang - Surabaya Website: tekniksipilunesa.org E-mail: JKPTB
DAFTAR ISI Halaman
TIM EJOURNAL ............................................................................................................................ i DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii
Vol 1 Nomer 1/JKPTB/16 (2016)
PERILAKU SISWA KELAS X TGB DALAM PEMBELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMKN 3 SURABAYA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DAN STRATEGI PQ4R Agus Fahmi, Suparji ................................................................................................................... 1 - 7 PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA METODE BELAJAR AKTIF TIPE GROUP-TO-GROUP EXCHANGE DAN METODE CERAMAH PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN GEDUNG KELAS X TKK SMK NEGERI 2 TRENGGALEK Sylvia Dewani Hindratna, Djoni Irianto .................................................................................... 8 - 15 PENERAPAN GROUP INVESTIGATION DENGAN MENGGUNAKAN LKS UNTUK MENINGKATKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMKN 1 NGANJUK KELAS X PADA MATA PELAJARAN SURVEY PEMETAAN Usias Soleman Baitanu, Indiah Kustini ................................................................................... 16 - 25 PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TGB PADA MATERI MENGGAMBAR PELAT LANTAI (STUDI DI SMK NEGERI 1 BENDO MAGETAN) Rudiansyah, Nanik Estidarsani ................................................................................................ 26 - 32 PENGEMBANGAN JOBSHEET BERBASIS PERFORMANCE ASSESSMENT PADA KOMPETENSI KETERAMPILAN PENGUKURAN PENYIPAT DATAR MEMANJANG KELILING DI SMK NEGERI 1 NGANJUK Rachmat Hidayat, Indiah Kustini............................................................................................. 33 - 42 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MENGGUNAKAN MODUL PADA PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN SOFTWARE KELAS XI GB DI SMK NEGERI 1 BENDO MAGETAN Nanang Adi Apriyanto, Sudijono ............................................................................................. 43 - 51 PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA KONSTUKSI BANGUNAN RUMAH SEDERHANA BAGI SISWA TEKNIK BANGUNAN DI SMKN 1 SAMPANG Hadi Prasetiyo, Hendra Wahyu Cahyaka ................................................................................ 52 - 59
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUILDING KNOWLEDGE ADVENTURE GAME PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN UNTUK SISWA KELAS X TGB SMK NEGERI 1 JENANGAN PONOROGO Deddy Mahendra Wijaya, Nurmi Frida Dorintan Bertua Pakpahan ...................................... 60 - 67 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEMAMPUAN SPASIAL DASAR, DAN KEMAMPUAN SPASIAL LANJUTAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGAMBAR MENGGUNAKAN CAD SISWA TGB SMKN 1 Moch Sunan Firdaus, Karyoto ................................................................................................. 68 - 77
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 1 Nomer 1/JKPTB/16 (2016) : 68 - 77
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEMAMPUAN SPASIAL DASAR, DAN KEMAMPUAN SPASIAL LANJUTAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGAMBAR MENGGUNAKAN CAD SISWA TGB SMKN 1 Mochammad Sunan Firdaus Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya e-mail :
[email protected] Drs. Ir. H. Karyoto, M.S Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Abstrak Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siswa kelas XII TGB SMKN 1 Kediri secara akademik prestasi belajar dapat dikategorikan cukup baik yaitu nilai rata – rata sebesar 78. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dua faktor yang diprediksi memiliki pengaruh dalam peningkatan kemampuan menggambar siswa adalah bakat (kemampuan spasial) dan motivasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah ex post facto dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian dilakukan di SMKN 1 Kediri. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII TGB 2 SMKN 1 Kediri yang berjumlah 26 responden. Penelitian ini menggunakan dua macam variabel yaitu: 1) variabel bebas: motivasi belajar (X1), kemampuan spasial dasar (X2), kemampuan spasial lanjutan (X3) , 2) variabel terikat: kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD siswa (Y). Pengumpulan data untuk variabel motivasi belajar menggunakan metode angket dengan skala Likert. Pengumpulan data untuk variabel kemampuan spasial dasar, kemampuan spasial lanjutan, dan kemampuan menggambar menggunakan metode tes. Analisis data untuk uji hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana dan untuk mengetahui besarnya persentase derajat pengaruh variabel X terhadap variabel Y digunakan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara motivasi belajar dan kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat tingkat signifikansi 0,21, dengan nilai statistik hitung > statistik tabel (2,472 > 2,074). Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara kemampuan spasial dasar dan kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat tingkat signifikansi 0,094, dengan nilai statistik hitung < statistik tabel (1,742 < 2,074). Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara kemampuan spasial lanjutan dan kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat tingkat signifikansi 0,278, dengan nilai statistik hitung < statistik tabel (1,110 < 2,074) Kata kunci: Motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, kemampuan spasial lanjutan, kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD.
Abstract Based on the observations students of class XII SMK 1 Kediri TGB academically learning achievement can be categorized enough good that is value - average of 78. This is of course influenced by several factors. Two factors are predicted to have an effect in improving students' ability to draw is the talent (spatial ability) and motivation to learn. This research aim to find the effect of learning motivation, basic spatial relations, and advanced spatial relations of the student skills in drawing using CAD. The method used in this research is ex post facto with an approach quantitative research. The research was done in SMK 1 Kediri. The subjects of this research were students of class XII SMK 1 TGB 2 Kediri, amounting to as many as 26 respondents. This research uses two kinds of variables: 1) independent variables: learning motivation (X1), the basic spatial relations (X2), advanced spatial relations (X3), 2) the dependent variable: student skills of drawing using CAD (Y). The collection of data for the variable learning motivation using a questionnaire with Likert scale. The collection of data for variable spatial relations, advanced spatial relations, and student skills of drawing using the test method. Analysis of the data to test the hypothesis using a simple linear regression analysis and to find out the percentage of the degree of influence of variable X to variable Y used the coefficient of determination. The results showed that between learning motivation and the student skills of drawing using CAD there are a positive and significant influence. It can be seen by ANOVA or F test using IBM SPSS Statistics 18 program gained a significance level of 0,21, with a value of statistics count > statistics table (2,472> 2,074). The results showed that
68
Jurnal Kajian Pendidikan Teknik Bangunan Vol 1 Nomer 1/JKPTB/16 (2016) : 68 - 77 between basic spatial reliations and student skills of drawing using CAD there are no a positive and significant influence. It can be seen by ANOVA or F test using IBM SPSS Statistics 18 program gained a significance level of 0,094, the statistics count < statistics table (1,742 < 2,074). The results showed that between the advanced spatial reliations and student skills of drawing using CAD are no a positive and significant influence. It can be seen by ANOVA or F test using IBM SPSS Statistics 18 program gained a significance level of 0,278, the statistics count < statistics table (1,110 < 2,074) Keywords: Learning Motivation, Basic Spatial Relations, Advance Spatial Relations, student skills of drawing using CAD.
seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksireaksi dalam usaha mencapai tujuan. Siswa untuk dapat belajar mata pelajaran dengan baik, harus mempunyai motivasi yang tinggi, baik itu motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik, jadi kemungkinan kesalahankesalahan dalam pembelajaran teori maupun praktik bisa dikurangi, dengan demikian siswa tersebut mampu mengerjakan tugas dengan baik. Motivasi yang tinggi membuat hasil belajar teori maupun praktik dapat memuaskan, sebaliknya motivasi yang rendah hasil belajar teori maupun praktik tidak memuaskan. Menurut Sukardi (1997:144) Kemampuan spasial dasar (Spatial Relation) adalah kemampuan membayangkan suatu objek yang dikonstruksi dari suatu gambar dalam suatu pola. Kemampuan spasial dapat mengungkapkan bagaimana seseorang dapat membayangkan, membentuk gambar dari objek-objek padat, dengan hanya melihat rencana di atas kertas yang rata, serta bagaimana sebaiknya seseorang dapat berpikir dalam tiga dimensi. Kemampuan spasial lanjutan adalah kemampuan spasial dasar yang diterapkan dalam bidang teknik menggambar bangunan. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh kemampuan spasial terhadap kemampuan menggambar teknik siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 1 Balongan didapat keterangan bahwa variabel kemampuan spasial memberikan pengaruh sebesar 0,39 atau sebesar 15,37 % sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain (Handayani, 2011:19). Menurut Hamdu (2011:85) motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Tarumanagara Tawang Tasikmalaya setelah dikorelasikan menunjukkan interprestasi tingkat reliabilitas tinggi yaitu sebesar 48,1%. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siswa kelas XII TGB SMKN 1 Kediri secara akademik prestasi belajar dapat dikategorikan cukup baik yaitu nilai rata – rata sebesar 78. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dua faktor yang diprediksi memiliki pengaruh dalam peningkatan kemampuan menggambar siswa adalah bakat (kemampuan spasial) dan motivasi belajar.
PENDAHULUAN Pendidikan kejuruan adalah pendidikan khusus yang direncanakan untuk menyiapkan siswa guna memasuki dunia kerja, serta mampu mengembangkan sikap-sikap professional di bidang-bidang profesi tertentu. Pendidikan kejuruan diprogramkan untuk membekali peserta didiknya dengan berbagai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. Pendidikan kejuruan lebih menekankan pada kemampuan keterampilan (teori maupun praktik) siswa untuk memasuki lapangan kerja kelak. Lulusan pendidikan kejuruan diharapkan menjadi manusia produktif yang mampu menciptakan produk unggul yang dapat bersaing di pasar bebas (Handayani, 2011: 13). Siswa dibekali dengan mata pelajaran Menggambar Teknik untuk menjawab tantangan tersebut di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya pada jurusan teknik gambar bangunan. SMK harus mampu memanfaatkan dan mengikuti kemajuan teknologi yang ada pada saat ini, salah satunya menerapkan penguasaan menggambar dengan perangkat lunak menggunakan bantuan program CAD (Computer Aided Design) sebagai salah satu kompetensi dasar yang mulai dari kelas XII. Program CAD merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan mendasar yang harus dipahami siswa Teknik Gambar Bangunan (TGB), karena dapat dijadikan salah satu bekal keahlian dalam mencari pekerjaan setelah lulus. Siswa diharapkan menjadi drafter yang handal (Romadhuna, 2013:52). Kemampuan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, begitupula kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD. Menurut Azwar (dalam Arini, 2008:2) secara umum, ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti penglihatan dan pendengaran. Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non fisik, seperti minat, motivasi, bakat, intelegensi, sikap dan kesehatan mental. Menurut Mc. Donald (dalam Soemanto, 1987:191) motivasi adalah suatu perubahan tenaga dalam diri
69
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat guru memberikan latihan menggambar kepada siswa kelas XII TGB SMKN 1 Kediri didapat beberapa siswa mempunyai kemampuan menggambar yang baik. Dilihat juga adanya motivasi belajar yang ada pada diri siswa. Hal ini dapat dilihat dari keaktifan bertanya siswa kepada guru, keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat, mencatat penjelasan yang diberikan guru serta mengerjakan latihan – latihan sesuai dengan jobsheet. Berdasarkan kajian di atas dapat dilakukan penelitian tentang pengaruh motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan terhadap kemampuan menggambar menggunakan CAD Siswa TGB SMKN 1 Kediri. Rumusan masalah berdasarkan latar belakang di atas yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD ? 2. Bagaimanakah pengaruh kemampuan spasial dasar terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD ? 3. Bagaimanakah pengaruh kemampuan spasial lanjutan terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD ? Berdasarkan rumusan masalah penelitian didapat tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD. 2. Mengetahui pengaruh kemampuan spasial dasar terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD. 3. Mengetahui pengaruh kemampuan spasial lanjutan terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD. Menurut Sardiman (2010:75) motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat non-intelektual dan berperan untuk menumbuhkan gairah serta semangat untuk belajar. Menurut Nashar (2004:42) motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar dengan senang dan belajar secara sungguh-sungguh, yang ada pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kegiatanya. Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah faktor psikis yang mendorong siswa untuk semangat dalam belajar dan mengadakan perubahan seluruh tingkah laku sehingga diharapkan tujuan belajar dapat tercapai. Menurut Sukardi (1997:144) Kemampuan spasial dasar (Spatial Relation) adalah kemampuan membayangkan suatu objek yang dikonstruksi dari suatu
gambar dalam suatu pola. Kemampuan spasial dapat mengungkapkan bagaimana seseorang dapat membayangkan, membentuk gambar dari objek-objek padat, dengan hanya melihat rencana di atas kertas yang rata, serta bagaimana sebaiknya seseorang dapat berpikir dalam tiga dimensi. Kemampuan spasial lanjutan adalah kemampuan spasial dasar yang diterapkan dalam bidang teknik menggambar bangunan. Menurut Prasetyono (2013:7) Tes kemampuan spasial adalah tes untuk menguji sejauh mana orang bisa memvisualisasikan suatu benda dan membuat pengertiannya serta berpikir secara asbtrak melalui benda atau simbol – simbol. Kemampuan penalaran spasial memvisualisasikan dan memanipulasi dua dimensi atau tiga dimensi bentuk atau pola. Tingkat tinggi kemampuan penalaran spasial sangat penting dalam mata pelajaran yang berhubungan dengan bangun ruang dan tiga dimensi. Berdasarkan uraian dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan spasial dasar adalah kemampuan seseorang untuk memvisualisasi sebuah objek menjadi tiga dimensi. Sedangkan kemampuan spasial lanjutan adalah kemampuan spasial dasar yang diterapkan dalam semua bidang yang berhubungan dengan gambar bangun ruang dan tiga dimensi. Menurut Semiawan (1987:1) kemampuan adalah suatu daya untuk mengerjakan sesuatu, terutama untuk mengerjakannya dalam waktu sekarang. Jadi, kemampuan menunjukkan suatu tindakan yang dapat dilaksanakan pada waktu itu. Sementara itu Warren (1986:5) mengemukakan bahwa agar dapat berkomunikasi secara lengkap dengan orang lain, sarjana teknik harus cakap dalam tiga sarana komunikasi yang tersedia, yaitu: (1) bahasa (Inggris), baik tertulis maupun lisan; (2) simbol seperti yang dipakai dalam ilmu pengetahuan dasar; dan (3) gambar teknik. Kata teknik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1422) adalah suatu pengetahuan dan kepandaian dalam membuat sesuatu yang berkaitan dengan hasil industri (bangunan dan mesin). Menurut Handayani (2011:17) Kemampuan menggambar teknik adalah daya adalah daya siswa untuk menghasilkan sebuah gambar yang bersifat tegas, terdiri dari garis-garis,simbol-simbol serta tulisan tegak yang telah disepakati atau mempunyai standar tertentu Hipotesis sementara pada penelitian ini adalah motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan mempengaruhi kemampuan menggambar menggunakan perangkat lunak CAD siswa kelas XII TGB SMKN 1 Kediri
70
Penelitian dilaksanakan pada mata pelajaran Menggambar Menggunakan Perangkat Lunak semester gasal tahun ajaran 2015/2016 kelas XII kompetensi keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Kediri. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XII jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Kediri sebanyak 57 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XII TGB 2 SMK Negeri 1 Kediri sebanyak 27 siswa. Dipilih kelas XII TGB 2 karena mempunyai kemampuan menggambar lebih baik. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa teknik kuesioner dan teknik tes. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian digunakan untuk mengetahui respons siswa tentang motivasi belajar setelah mengikuti proses pembelajaran. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui besar kemampuan menggambar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan siswa. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah 1. Kuesioner Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah bentuk kuesioner tertutup, dimana setelah rumusan pertanyaan dibuat disediakan pula alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden. Kuesioner yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data pada penelitian ini yaitu kuesioner motivasi belajar ditunjukkan kepada siswa untuk memperoleh respon motivasi siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. 2. Tes Kemampuan Menggambar Tes kemampuan menggambar yang digunakan pada penelitian ini berupa jobsheet dimana terdapat gambar denah, rencana pondasi, rencana atap, dan detail pondasi. Tes yang disusun adalah tes yang mengacu pada aspek psikomotor yaitu siswa ditugaskan untuk menggambar potongan bangunan. Tes kemampuan menggambar dalam penelitian ini merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan menggambar siswa.. 3. Tes Kemampuan Spasial Dasar Tes kemampuan spasial dasar yang digunakan pada penelitian ini berupa pertanyaan gambar dua dimensi dan tiga dimensi yang disediakan juga alternatif jawaban yang dapat dipilih responden. Tes kemampuan spasial dasar dalam penelitian ini merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan spasial dasar siswa. Soal tes yang digunakan telah standar dan telah dipergunakan sebelumnya. 4. Soal Tes Kemampuan Spasial Lanjutan Tes kemampuan spasial dasar yang digunakan pada penelitian ini berupa pertanyaan gambar dua dimensi dan tiga dimensi yang disediakan juga alternatif jawaban yang dapat dipilih responden. Tes kemampuan spasial lanjutan dalam penelitian ini merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan spasial lanjutan
METODE Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah ex post facto dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Variabel bebas tidak dikendalikan secara langsung karena perwujudan variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi (Ary, Jacobs, & Razavieh, 2007:410). Penelitian ini bersifat asosiatif dengan hubungan kausal, karena tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dalam bentuk pengaruh antar beberapa variabel independent terhadap satu variabel dependent. Menurut Sugiyono (2011:36) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua/lebih variabel. Analisis statistik yang sesuai untuk melaksanakan penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana (Simple Linier Regression Analysis). Rancangan penelitian ini ditunjukkan pada gambar 3.1 Mulai Hipotesis
Memilih Pendekatan
‐ ‐ ‐ ‐
Menentukan Variabel VARIABEL BEBAS Motivasi belajar siswa Kemampuan spasial dasar siswa Kemampuan spasial lanjutan siswa VARIABEL TERIKAT Kemampuan siswa menggambar menggunakan perangkat lunak (CAD)
Pembuatan tes spasial, Menentukan dan Menyusun Instrumen
Validasi
Mengumpulkan Data (angket motivsai belajar, tes kemampuan spasial, dan tes kemampuan menggambar siswa
Analisis data
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar. 3.1 Diagram Alur
71
siswa. Soal tes yang digunakan telah standar dan telah dipergunakan sebelumnya. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan 1) Uji validitas instrumen, 2) Uji reliabilitas instrumen, 3) Uji Hipotesis. Teknik analisis data penelitian ini sebagai berikut.
Hasil validasi perangkat pembelajaran tersebut dihitung berdasarkan skor dari tiap-tiap indikator. Hasil validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Hasil Validasi (%)
1. Uji Validitas Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keaslihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:213). Semakin tinggi validitasnya, maka instrumen tersebut akan semakin sahih. Penelitian ini menggunakan validitas rumus angka kasar Pearson. Rumus tersebut adalah :
No
1 2 3 4
rXY = koefisien korelasi X = skor total soal nomor-n (1,2,3,.....dst) Y = skor total soal responden ke-n (1,2,3,.....dst) Nilai rXY yang dihasilkan kemudian digunakan untuk mencari harga-t untuk mengetahui apakah instrumen tersebut valid atau tidak. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan sekali menyebarkan instrumen kepada responden. Soal-soal yang tidak valid tersebut kemudian dibuang tanpa penggantian dengan catatan bahwa soal-soal yang valid tersebut masih mewakili seluruh indikator pada aspekaspek yang akan diungkap dalam penelitian. Validasi perangkat pembelajaran diantaranya Materi Pelajaran (Handout), Lembar Angket Motivasi, Tes Spasial Dasar, Tes Spasial Lanjutan dan Tes Kemampuan Menggambar. Penilaian perangkat pembelajaran divalidasi oleh 1 dosen jurusan Teknik Sipil Unesa dan 1 guru jurusan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Kediri. Validator yang telah memvalidasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.1. Penilaian validator bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan perangkat pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.
5
No
Validator 1
Keterangan
Validator 2
Keterangan
1.
Materi Pembelajaran
Ahli Materi
Dosen TS FT Unesa
Ahli Materi
Guru SMKN 1 Kediri
2.
Lembar Angket Motivasi
Ahli Materi
Dosen TS FT Unesa
Ahli Materi
Guru SMKN 1 Kediri
3.
Tes Spasial Dasar
Ahli Materi
Dosen TS FT Unesa
Materi
4.
Tes Spasial Lanjutan
Ahli Materi
Dosen TS FT Unesa
Materi
Guru SMKN 1 Kediri
Tes Kemampuan Menggambar
Ahli Materi
Dosen TS FT Unesa
Ahli Materi
Guru SMKN 1 Kediri
5.
Ahli Ahli
Pembelajaran
Materi Pembelajaran Lembar Angket Motivasi Tes Spasial Dasar Tes Spasial Lanjutan Tes Kemampuan Menggambar
Validator
Jumlah
ase rata-
Validator
Validator
1
2
93%
83%
176 %
88%
80%
91%
171 %
85,5%
80%
97%
177 %
88,5%
80%
97%
177 %
88,5%
87,5%
95%
182%
91,25%
rata
Soal tes kemampuan spasial divalidasi terlebih dahulu sebelum diujikan untuk mengetahui butir soal layak diujikan atau tidak. Hasil olah data nilai ujicoba soal tes kemampuan spasial di SMKN 3 Surabaya dengan jumlah 29 jumlah siswa ada pada tabel 3.3: Tabel 3.3 Hasil Data Korelasi dan Reliabilitas Butir Soal Nomor Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Tabel 3.1 Daftar Nama Validator Perangkat Pembelajaran
Persent
Perangkat
Guru SMKN 1 Kediri
72
Nilai Korelasi 0.182 0.518 0.048 0.337 0.638 0.254 0.492 0.002 0.165 0.184 0.184 0.394 0.585 0.295 0.423 0.265 0.328 0.255 0.521 0.025 0.370 0.071 0.288 0.567 0.644
Tingkat Kesukaran 0.24 0.69 0.17 0.41 0.9 0.45 0.52 0.14 0 0.03 0.72 0.48 0.62 0.31 0.33 0.38 0.45 0.48 0.55 0.28 0.52 0.24 0.66 0.59 0.76
Berdasarkan hasil olah data menggunakan Microsoft Excel didapat nilai reliabilitas soal sebesar 0,704 maka soal dinyatakan reliable. Berdasarkan hasil data di atas diambil 15 soal dari 25 soal yang diujicobakan karena dari 25 soal ada 8 soal yang tidak valid (tidak layak) dan ada 2 soal yang dianggap mudah untuk diberikan kepada siswa. Siswa dalam penelitian ini langsung menjawab tes kemampuan spasial yang dibagikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. r11 = Berdasarkan hasil perhitungan, nilai r11 dihitung > nilai r pada tabel sehingga angket tersebut dinyatakan reliabel. Pengujian reliabilitas menggunakan teknik split half methode yang merupakan salah satu metode dalam uji reliabilitas internal. 3. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis maka hipotesis penelitian diubah menjadi hipotesis statistik. Setelah mengubah hipotesis maka dilakukan uji hipotesis dengan perhitungan analisis regresi. Dalam analisis regresi dapat terjadi hubungan antara satu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Analisis Regresi linier sederhana ini dilakukan perhitungan dengan bantuan komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS). Persamaan regresi dapat ditulis dengan rumus : Ŷ = a + bX Keterangan : Ŷ = harga – harga pada variabel Y yang diramalkan X = harga – harga pada variabel X a = perpotongan garis regresi, yaitu apabila X = 0 b = koefisien regresi, yaitu besarnya perubahan pada Y jika satu unit perubahan terjadi pada X Penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda untuk mengetahui arah dan besar hubungan antara motivasi, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan terhadap kemampuan menggambar. Penggunaan regresi ganda dikarenakan dalam penelitian ini terdapat tiga variabel bebas. Persamaan regresi ganda untuk tiga variabel dapat adalah Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Keterangan : X1 = Motivasi belajar X2 = Kemampuan spasial dasar X3 = Kemampuan spasial lanjutan b1 = Koefisien regresi X1 b2 = Koefisien regresi X2 b3 = Koefisien regresi X3
Uji F-regresi digunakan untuk menguji signifikasi dari korelasi regresi. F-regresi dapat dicari dengan menggunakan persamaan :
Keterangan : Freg = Harga garis regresi yang dicari N = Banyaknya subjek yang dilihat m = Banyaknya prediktor R = Koefisien antara kriterium dan prediktor – prediktor HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian 1. Analisis pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD Hasil motivasi belajar didapatkan setelah guru menyampaikan materi potongan rumah sederhana dengan memberikan motivasi kepada siswa. Peneliti memberikan kuesioner kepada siswa berdasarkan motivasi belajar yang disampaikan guru pada materi pembelajaran menggambar potongan menggunakan CAD. Tabel 4.1 ANOVA b Motivasi belajar dan Kemampuan Menggambar Model
Sum of Squares
df
Mean Square
1 Regression 423.455
1
423.455 6.113 .021a 69.276
Residual
1662.614
24
Total
2086.070
25
F
Sig.
a. Predictors: (Constant), motivasibelajar b. Dependent Variable: kemampuan Berdasarkan tabel 4.1 uji ANOVA atau F test didapat hitung adalah 6,113 dengan tingkat signifikansi 0,021. Tabel 4.2 Coefficientsa Motivasi Belajar dan Kemampuan Menggambar Model
1
(Constant)
Unstandardized Coefficients B
Std. Error
15.251
24.901
motivasibelajar .777
.314
Standardized Coefficients Beta
T
.451
2.472 .021
a. Dependent Variable: kemampuan
Tabel 4.2 menggambarkan persamaan regresi: Y = 15,251 + 0,777 X Dimana: Y = Kemampuan Menggambar Siswa Menggunakan CAD X = Motivasi Belajar Siswa
73
Sig.
.612 .546
Mencari statistik t hitung, dari tabel output di atas terlihat bahwa t hitung (tertulis t) adalah 2,472. Untuk t tabel dua sisi , didapat angka 2,074.
yang digunakan untuk mengetahui kemampuan spasial lanjutan siswa adalah tes kemampuan spasial lanjutan. Tabel 4.5 ANOVA b Kemampuan Spasial Lanjutan dan Kemampuan Menggambar
2. Analisis pengaruh spasial dasar terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD Hasil spasial dasar didapatkan setelah memberikan tes kepada siswa berdasarkan kemampuan spasial dasar setelah siswa mengisi kuesioner motivasi belajar. Tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan spasial dasar siswa adalah tes kemampuan spasial dasar.
1
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
234.056
1 234.056 3.033 .094a
Residual
1852.013
24 77.167
Total
2086.070
25
F
Df
Mean Square
Regression 101.787
1
101.787 1.231 .278a
Residual 1984.283
24
82.678
Total
Sig.
Model
1(Constant)
1 (Constant) 57.523 11.135 spasialdasar .265
.152
T
Sig.
5.166 .000 .335
Beta
63.337 12.159
spasiallanjutan .207
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Beta
Std. Error .186
T
Sig.
5.209 .000 .221
1.110 .278
a. Dependent Variable: kemampuan Tabel 4.6 menggambarkan persamaan regresi: Y = 63,337+ 0,207 X Dimana: Y = Kemampuan Menggambar Siswa X = Kemampuan Spasial Lanjutan Mencari statistik t hitung, dari tabel output di atas terlihat bahwa t hitung (tertulis t) adalah 1,110. Untuk t tabel dua sisi , didapat angka 2,074.
Tabel 4.4 Coefficients a Kemampuan Spasial Dasar dan Kemampuan Menggambar
Std. Error
25
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B
Berdasarkan tabel 4.3 uji ANOVA atau F test didapat hitung adalah 3,033 dengan tingkat signifikansi 0,094.
B
Sig.
Tabel 4.6 Coefficients a Kemampuan Spasial Lanjutan dan Kemampuan Menggambar
a. Predictors: (Constant), spasialdasar b. Dependent Variable: kemampuan
Model
2086.070
F
a. Predictors: (Constant), spasiallanjutan b. Dependent Variable: kemampuan Berdasarkan tabel 4.5 uji ANOVA atau F test didapat hitung adalah 1,231 dengan tingkat signifikansi 0,278.
Tabel 4.3 ANOVA b Kemampuan Spasial Dasar dan Kemampuan Menggambar Model
Sum of Squares
Model
1.742 .094 4.
Analisis pengaruh motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD Analisis hasil motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan siswa terhadap kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD dilakukan dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics 18.
a. Dependent Variable: kemampuan Tabel 4.4 menggambarkan persamaan regresi: Y = 57,523 + 0,265 X Dimana: Y = Kemampuan Menggambar Siswa Menggunakan CAD X = Kemampuan Spasial Dasar Mencari statistik t hitung, dari tabel output di atas terlihat bahwa t hitung (tertulis t) adalah 1,742. Untuk t tabel dua sisi , didapat angka 2,074.
Tabel 4.7 ANOVA b Motivasi Belajar, Kemampuan Spasial Dasar, dan Kemampuan Spasial Lanjutan dan Kemampuan Menggambar
3. Analisis pengaruh spasial lanjutan terhadap kemampuan siswa dalam menggambar menggunakan CAD Hasil spasial lanjutan didapatkan setelah memberikan tes kepada siswa berdasarkan kemampuan spasial lanjutan setelah siswa mengisi tes kemampuan spasial dasar. Tes
Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression 683.942
3
227.981 3.577 .030a
Residual
1402.128
22
63.733
Total
2086.070
25
F
Sig.
a. Predictors: (Constant), spasiallanjutan, motivasibelajar, spasialdasar b. Dependent Variable: kemampuan
74
Berdasarkan tabel 4.7 uji ANOVA atau F test didapat hitung adalah 3,577 dengan tingkat signifikansi 0,030.
terdapat pengaruh secara signifikan antara motivasi belajar siswa terhadap kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD.
Tabel 4.8 Coefficients a Motivasi Belajar, Kemampuan Spasial Dasar, dan Kemampuan Spasial Lanjutan dan Kemampuan Menggambar Model
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B
1
(Constant)
Std. Error
Beta
-8.615 26.878
motivasibelajar .760
t
Sig.
-.321 .752
.302
.440
2.518.020
.233
.142
.295
1.643.115
spasiallanjutan .130
.168
.139
.772 .448
spasialdasar
2. Pengaruh Kemampuan Spasial Dasar Terhadap Kemampuan Menggambar Menggunakan CAD Kemampuan spasial dasar siswa dapat diketahui melalui tes kemampuan spasial yang telah dijawab oleh siswa XII TGB 2 ketika proses selesai mengisi kuesioner motivasi belajar. Berdasarkan data hasil tes kemampuan spasial didapat nilai kemampuan spasial dasar tertingi sebesar 86, sedangkan untuk nilai kemampuan spasial dasar terendah sebesar 57. Berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat hitung adalah 3,033 dengan tingkat signifikansi 0,094. Hal ini menunjukkan variabel kemampuan spasial dasar tidak bisa digunakan untuk memprediksi kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut menunjukkan variabel independen (kemampuan spasial dasar) tidak berpengaruh pada kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Berdasarkan hasil statistik dari tabel output menggunakan IBM SPSS Statistics 18 didapat bahwa t hitung (tertulis t) adalah 1,742. Berdasarkan perhitungan t tabel menggunakan uji dua sisi , didapat angka statistik t sebesar 2,074. Karena statistik hitung < statistik tabel (atau 1,742 < 2,074), maka Ho diterima. Ho diterima, berarti tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara kemampuan spasial dasar siswa terhadap kemampuan menggambar siswa.
a. Dependent Variable: kemampuan Tabel 4.8 menggambarkan persamaan regresi: Y = -8,715+ 0,760 X1 + 0,233 X2 + 0,130 X3 Dimana: Y = Kemampuan Menggambar Siswa X1 = Motivasi Belajar X2 = Kemampuan Spasila Dasar X3 = Kemampuan Spasial Lanjutan Mencari statistik t hitung, dari tabel output di atas terlihat bahwa t hitung motivasi belajar (tertulis t) adalah 2,518. T hitung kemampuan spasial dasar adalah 1,643. T hitung kemampuan spasial lanjutan adalah 0,772. Untuk t tabel dua sisi , didapat angka 2,074. B.Pembahasan 1. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Menggambar Menggunakan CAD Motivasi belajar siswa dapat diketahui melalui kuesioner yang telah diisi oleh siswa XII TGB 2 ketika proses pembelajaran selesai. Berdasarkan data hasil motivasi belajar didapat persentase tertingi sebesar 86%, sedangkan untuk persentase motivasi belajar terendah sebesar 67%. Berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat hitung adalah 6,113 dengan tingkat signifikansi 0,21. Hal ini menunjukkan variabel motivasi belajar siswa tepat digunakan untuk memprediksi kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut menunjukkan variabel independen (motivasi belajar) berpengaruh pada kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Berdasarkan hasil statistik dari tabel output menggunakan IBM SPSS Statistics 18 didapat bahwa t hitung (tertulis t) adalah 2,472. Berdasarkan perhitungan t tabel menggunakan uji dua sisi , didapat angka statistik t sebesar 2,074. Karena statistik hitung > statistik tabel (atau 2,472 > 2,074), maka Ho ditolak. Ho ditolak berarti
3. Pengaruh Kemampuan Spasial Lanjutan Terhadap Kemampuan Menggambar Menggunakan CAD Kemampuan spasial lanjutan siswa dapat diketahui melalui tes kemampuan spasial yang telah dijawab oleh siswa XII TGB 2 ketika proses selesai mengisi kuesioner motivasi belajar. Berdasarkan data hasil tes kemampuan spasial didapat nilai kemampuan spasial lanjutan tertingi sebesar 75, sedangkan untuk nilai kemampuan spasial lanjutan terendah sebesar 50. Berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat hitung adalah 1,231 dengan tingkat signifikansi 0,278. Hal ini menunjukkan variabel kemampuan spasial lanjutan tidak bisa digunakan untuk memprediksi kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut menunjukkan variabel independen (kemampuan spasial lanjutan) tidak berpengaruh pada kemampuan menggambar siswa. Berdasarkan hasil statistik dari tabel output menggunakan IBM SPSS Statistics 18 didapat bahwa t hitung (tertulis t) adalah 1,110. Berdasarkan perhitungan t tabel menggunakan uji dua sisi , didapat
75
angka statistik t sebesar 2,074. Karena statistik hitung < statistik tabel (atau 1,110 < 2,074), maka Ho diterima. Ho diterima, berarti tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara kemampuan spasial lanjutan siswa terhadap kemampuan menggambar siswa.
CAD. Hal tersebut bisa dilihat berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat hitung adalah 6,113 dengan tingkat signifikansi 0,21. Hal ini menunjukkan variabel motivasi belajar siswa tepat digunakan untuk memprediksi kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut menunjukkan variabel independen (motivasi belajar) berpengaruh pada kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. 2. Tidak terdapat pengaruh antara kemampuan spasial dasar siswa dengan kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat hitung adalah 3,033 dengan tingkat signifikansi 0,094. Hal ini menunjukkan variabel kemampuan spasial dasar tidak bisa digunakan untuk memprediksi kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut menunjukkan variabel independen (kemampuan spasial dasar) tidak berpengaruh pada kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. 3. Tidak terdapat pengaruh antara kemampuan spasial lanjutan siswa dengan kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat hitung adalah 1,231 dengan tingkat signifikansi 0,278. Hal ini menunjukkan variabel kemampuan spasial lanjutan tidak bisa digunakan untuk memprediksi kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Hal tersebut menunjukkan variabel independen (kemampuan spasial lanjutan) tidak berpengaruh pada kemampuan menggambar siswa.
4. Pengaruh Motivasi Belajar, Kemampuan Spasial Dasar, dan Kemampuan Spasial Lanjutan Terhadap Kemampuan Menggambar Menggunakan CAD Motivasi belajar siswa dapat diketahui setelah mengisi kuesioner motivasi belajar, sedangkan kemampuan spasial dasar dan kemampuan spasial lanjutan siswa dapat diketahui melalui tes kemampuan spasial yang telah dijawab oleh siswa XII TGB 2 ketika selesai mengisi kuesioner motivasi belajar. Berdasarkan uji ANOVA atau F test menggunakan program IBM SPSS Statistics 18 didapat hitung adalah 3,577 dengan tingkat signifikansi 0,030. Karena tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka Ha diterima. Ha diterima artinya motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan secara bersama – sama berpengaruh terhadap kemampuan menggambar menggunakan CAD. Hal ini menunjukkan variabel motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan secara bersama – sama bisa digunakan untuk memprediksi kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD. Berdasarkan hasil statistik dari tabel output menggunakan IBM SPSS Statistics 18 didapat statistik hitung motivasi belajar > statistik tabel (atau 2,518 > 2,074), maka Ho ditolak. Ho ditolak berarti terdapat pengaruh secara signifikan antara motivasi belajar siswa terhadap kemampuan menggambar siswa. Karena statistik hitung kemampuan spasial dasar < statistik tabel (atau 1,643 < 2,074), maka Ho diterima. Ho diterima berarti tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara kemampuan spasial dasar siswa terhadap kemampuan menggambar siswa. Karena statistik hitung kemampuan spasial lanjutan < statistik tabel (atau 0,772 < 2,074), maka Ho diterima. Ho diterima berarti tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara kemampuan spasial lanjutan siswa terhadap kemampuan menggambar siswa. PENUTUP
Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada guru dan peneliti supaya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Berdasarkan adanya pengaruh motivasi belajar siswa terhadap kemampuan menggambar siswa menggunakan CAD, maka guru diharapkan untuk tetap bisa memakai media dan metode pembelajaran yang digunakan untuk menjaga motivasi belajar siswa. Guru juga diharapkan untuk mengembangkan media dan metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa Siswa diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar karena motivasi belajar yang tinggi akan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan tentang pengaruh motivasi belajar, kemampuan spasial dasar, dan kemampuan spasial lanjutan terhadap kemampuan menggambar menggunakan CAD siswa TGB SMKN 1 Kediri dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh antara motivasi belajar dengan kemampuan menggambar siswa menggunakan 76
2.
3.
Wareen, J. Luzzader. (1986). Menggambar Teknik (Edisi Kedelapan). Jakarta:Erlangga.
Siswa diharapkan melatih dan mengasah kemampuan spasialnya karena dalam menggambar bangunan diharuskan dapat memproyeksikan dan memvisualisasiakn gambar dalam bentuk tiga dimensi untuk memudahkan dalam pembacaan gambar. Penelitian ini bisa dikembangkan pada materi kompetensi dasar yang lain agar siswa dan guru bisa mengetahui faktor apa saja yang bisa mempengaruhi hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Arini, Ni Kadek Sukiati.2008. Pengaruh Tingkat Intelegensi dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas II SMA Negeri 99. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: Pps Universitas Negeri Surabaya. Ary, D., Jacobs, L.C., & Razavieh, A. 2007. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Terj. Furchan, A. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat). Jakarta: PT Gramedia. Hamdu, Ghullam dan Lisa Agustina.2011. “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar IPA di Sekolah Dasar”. Jurnal Penelitian Pendidikan 2011. ISSN 1412-565X Handayani, Idha. 2011. “Pengaruh Intelligent Quotient (IQ) dan Kemampuan Tilikan Ruang Terhadap Kemampuan Menggambar Tilikan Siswa”. Jurnal Unesa 2011. ISSN 1412-565X Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press Prasetyono, Dwi Sunar. 2013. Kupas Tuntas Psikotes Gambar. Yogyakarta: Diva Press. Romadhuna, Ikasiti .2013. Perbedaan Kemampuan Menggambar Berbasis CAD Siswa SMK dengan Menggunakan Jobsheet. Jurnal UNP 2013. ISSN 2302-3341 Sardiman A.M. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rajawali Pers Semiawan, Conny. dkk. 1987. Memupuk Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta: PT. Gramedia. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta Soemanto, Wasty. 1987. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bina Aksara Sukardi, Dewa Ketut. 1997. Analisis Tes Psikologis. Jakarta : Rineka Cipta
77