Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 2, Agustus 2014
ISSN : 2301-9425
TEKNIK PENYEMBUNYIAN PESAN TEKS PADA MEDIA CITRA GIF DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) Hasiholan Manurung (0911765) Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id // Email :
[email protected] ABSTRAK Steganografi merupakan ilmu dan seni yang mempelajari teknik dan cara penyembunyian pesan rahasia ke dalam suatu media sedemikian rupa sehingga pihak ketiga tidak dapat melihat dan menyadari keberadaan pesan rahasia tersebut. Makalah ini membahas studi mengenai bagaimana steganografi pada media citra citra GIF. Terdapat juga sebuah perangkat lunak yang dihasilkan, yang dapat melakukan steganografi pada citra GIF menggunakan metode Least Significant Bit. Perangkat lunak menggunakan media citra GIF sebagai wadah penyisipan pesan rahasia. Kata kunci: steganografi, Least Significant Bit, citra GIF 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan ini dapat diatasi dengan menggunakan teknik kriptografi. Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan. Kriptografi mengubah informasi asli (plaintex) melalui proses enkripsi menjadi informasi acak (chipertext) menggunakan algoritma dan kata kunci tertentu, lalu setelah diterima oleh penerima informasi chipertext akan diubah kembali menjadi plantext melalui proses dekripsi menggunakan algoritma dan kunci yang sama dengan proses enkripsi. Sehingga pesan rahasia hanya dapat dimengerti oleh pihak pengirim dan penerima. Namum kriptografi mempunyai kelemahan. Informasi acak yang diubah menggunakan algoritma dan kunci berbentuk sebuah pesan yang tidak mempunyai makna, dan dapat dlihat secara kasat mata. Hal ini akan menimbulkan kecurigaan pada pihak selain penerima dan pengirim informasi. Oleh karena itu dipakai teknik lain untuk menjawab kelemahan tersebut. Teknik ini dinamakan steganografi. Steganografi adalah ilmu dan seni penyembunyian informasi yang dapat mencegah pendeteksian terhadap informasi yang disembunyikan. Ada steganografi yang informasi aslinya langsung disisipkan pada media lain (cover-object) lalu media yang telah disisipkan informasi (stegoobject) tadi dapat dipertukarkan kepada penerima. Steganografi mempunyai keunggulan dibanding dengan kriptografi yaitu tidak ada perbedaan secara kasat mata antara cover-object dengan stego-object. Media yang dapat disisipkan oleh informasi rahasia dapat berupa teks, citra, audio maupun video. Namun jumlah pertukaran data media besar membuat kemungkinan kecurigaan adanya informasi rahasia
yang dipertukarkan memalui pertukaran media digital. Sejauh ini steganografi umumnya dilakukan pada berkas citra. Hal ini dikarenakan berkas citra memiliki ukuran yang tidak besar, namun cukup efektif untuk menjadi madia penampung pesan dengan ukuran yang tidak besar. Salah satu format berkas digital yang digunakan adalah format gambar GIF. Format gambar GIF adalah salah satu format gambar yang umum digunakan saat ini karena selain ukurannya yang cukup kecil, format gambar GIF dapat menampilkan sebuah animasi sederhana yang merupakan tumpukan beberapa gambar yang diurutkan penampilannya dan disimpan menjadi sebuah berkas. Walaupun format gambar GIF hanya mempunyai ukuran warna 256 warna, namun untuk penggunaan berkas gambar yang tidak menggunakan lebih dari 256 warna dan fitur animasi sederhana tetap banyak dipergunakan. Format citra GIF sendiri terdiri dari dua versi, yaitu GIF87a dan GIF89a. Format GIF89a sudah ditambahkan fitur menampilkan animasi sederhana, yang belum ada di format GIF87a. Secara mendasar terdapat dua buah macam metode penyisipan informasi pada format gambar GIF, yaitu metode non adaptif dan adaptif. Metode non adaptif contohnya EZStego dan GIFShuffle, menyisipkan pesan rahasia kedalam format gambar GIF tidak berkorelasi pada fitur gambar. Contohnya metode LSB (Least Significant Bit) yang memilih secara acak piksel yang ingin disisipkan oleh pesan rahasia. Sedangkan metode adaptif mengkolerasikan modifikasi pada tiap piksel sesuai konten gambar. Contohnya penyisipan dengan metode adaptif dapat menghindari area dengan warna yang sama. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
Teknik Penyembunyian Pesan Teks Pada Media Citra Gif Dengan Metode Least 62 Significant Bit (LSB). Oleh : Hasiholan Manurung
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 2, Agustus 2014
1. 2. 3.
Bagaimana teknik penyembunyian pesan pada citra GIF. Bagaimana perancangan program penyembunyian pesan pada citra GIF dengan metode LSB. Bagaimana hasil perancangan program penyembunyian pesan dengan metode LSB pada citra GIF.
Tujuan dan Manfaat Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menjelaskan teknik penyembunyian pesan pada citra GIF. 2. Merancang program penyembunyian pesan dengan metode LSB pada citra GIF. 3. Menemukan hasil perancangan program penyembunyian pesan citra GIF dengan metode LSB.
ISSN : 2301-9425
Binary image atau citra biner adalah citra digital yang hanya memiliki dua buah pilihan nilai pada pikselnya yang menjadi titik warna. Dua kemungkinan nilai pada pikselnya adalah 0 untuk hitam dan 1 untuk putih. Contoh binary image ditunjukkan pada Gambar 1
1.3
Manfaat Penelitian : Secara umum penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penyembunyian pesan menggunakan media citra. 1.4 1. 2.
Batasan Masalah Ruang lingkup Skripsi ini dibatasi pada : Jenis citra yang digunakan adalah citra grayscale dan berwarna versi GIF87a. Pesan yang digunakan adalah pesan teks dengan format teks “.txt” Perancanganan dengan menggunakan software Visual Basic.Net 2008.
2. Landasan Teori 2.1 Citra Citra adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Secara matematis, citra merupakan fungsi menerus dari intensitas cahaya pada bidang dwimatra[1]. Terdapat dua jenis citra, yaitu: 1. Citra diam yaitu citra tunggal yang tidak bergerak. Contoh dari citra diam adalah foto. 2. Citra bergerak yaitu rangkaian citra diam yang ditampilkan secara berurutan sehingga memberi kesan sebagai gambar bergerak. Contohnya adalah video. 2.2 Citra Digital Citra digital adalah suatu matriks yang terdiri dari baris dan kolom dimana setiap pasangan indeks baris dan kolom menyatukan suatu titik pada citra. Nilai matriksnya menyatukan tingkat kecerahan titik tersebut, yang disebut sebagai piksel. Citra digital sering kali dipresentasikan sebagai matriks (n m), dimana elemen matriks adalah piksel. Contoh representasi matriks. Secara umum citra digital dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Binary image
Gambar 1 : Contoh Binary Image b. Grayscale image Grayscale image adalah citra yang terdiri dari warna hitam, abu-abu dan putih. Grayscale menunjukkan jumlah warna yang ada dalam satu citra. Makin besar angka grayscale, citra yang terbentuk makin mendekati kenyataan. Baiasanya grayscale image disebut gambar hitam putih dan memiliki 8 bit warna. Contoh grayscale image ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2: Contoh Grayscale Image c. Color image Color image atau citra berwarna adalah citra digital yang mengandung informasi warna pada setiap pikselnya. Contoh color image ditunjukkan pada Gambar 3. Pada skripsi ini format citra yang dipakai adalah GIF dan merupakan color image.
Gambar 3 : Contoh Color Image
Teknik Penyembunyian Pesan Teks Pada Media Citra Gif Dengan Metode Least 63 Significant Bit (LSB). Oleh : Hasiholan Manurung
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 2, Agustus 2014
2.3 Citra GIF Citra GIF adalah bentuk citra yang banyak digunakan untuk pemakaian logo ataupun gambar dengan ukuran sebanyak 8 bit piksel, yang membuat kapasitas warna GIF sebanyak 256 warna. Penggunaan format GIF sendiri banyak ditemukan pada citra sederhana yang tidak membutuhkan terlalu banyak warna, ataupun pada citra yang memiliki area warna solid yang cukup banyak (Ariyus, 2009). GIF adalah singkatan dari Graphics Interchange Format, yang diperkenalkan oleh CompuServe pada tahun 1987. Format GIF diperkenalkan untuk menggantikan format RLE (Run Length Encoding) yang hanya mampu menampilkan gambar dengan warna hitam putih saja. Format GIF dapat menampilkan suatu citra dengan maksimum kapasitas 256 warna. 2.4 Steganografi Steganografi adalah ilmu dan seni menyembunyikan pesan rahasia di dalam pesan lain, sehingga keberadaan pesan rahasia tersebut tidak dapat diketahuai. Steganografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu steganos yang artinya tulisan tersembunyi. Steganografi dapat dianggap sebagai kelanjutan dari kriptografi dan mempunyai hubungan yang erat, namun pada prakteknya steganografi dan kriptografi adalah dua hal yang berbeda. Dalam prakteknya kebanyakan teknik steganografi diselesaikan dengan melakukan perubahan tipis terhadap data digital yang disisipi pesan rahasia yang isinya tidak akan menarik perhatian dari penyerang atau orang ketiga. Teknik steganografi ini sudah sangat banyak digunakan pada steganografi komputer. Format file digital yang dapat digunakan pada steganografi diantaranya ; 1. Format image : bitmap (.bmp), gif, jpg / jpeg, pcx, dll. 2. Format audio : wav, amr, mp3, voc, dll. 3. Format video : avi, mp4, 3gp, flv, dll. 4. Format lain : teks, html, pdf, dll. Pada masa kini, steganografi banyak dilakukan pada data digital dengan menggunakan medai digital, seperti teks, citra, audio dan video. Steganografi digital ditekankan pada kinerja dan teknik penyisipan pesan agar sedapat mungkin pesan yang disisipkan kedalam medai digital tidak mengubah kualitas media digital tersebut. Proses steganografi mirip dengan digital watermarking, namun keduanya memiliki perbedaan. Pada steganografi pesan rahasia disembunyikan di dalam media penampung dimana media penampung tersebut tidak berarti apa-apa (hanya menjadi pembawa), sedangkan pada watermarking media penampung tersebut dilindungi kepemilikannya dengan pemberian label hak cipta (watermark). Selain itu, jika pada steganografi kekokohan data tidak terlalu penting, maka pada watermarking kekokohan watermark merupakan
ISSN : 2301-9425
properti utama sebab watermark tidak boleh rusak atau hilang meskipun media penampung dimanipulasi.
Gambar 4 : Diagram Penyisipan dan Ekstraksi Pesan Sumber: (Munir, 2006)
Gambar 5 : Diagram Sistem Steganografi Sumber: (http://doank29.multiply.com) 2.5
Metode LSB Metode yang digunakan untuk menyembunyikan pesan pada media digital tersebut berbeda-beda. Contohnya pada file image pesan dapat disembunyikan dengan menggunakan cara menyisipkannya pada bit rendah atau bit yang paling kanan (LSB) pada data pixel yang menyusun file tersebut. Seperti kita ketahui untuk file bitmap 24 bit maka setiap pixel (titik) pada gambar tersebut terdiri dari susunan tiga warna yaitu merah, hijau, dan biru (RGB) yang masing-masing disusun oleh bilangan 8 bit (byte) dari 0 sampai 255 atau dengan format biner 00000000 sampai 11111111 (http://doank29.multiply.com). 2.6 Contoh ilustrasi/ komputasi Pada proses penyisipan pesan, pesan yang akan disisipkan kedalam citra GIF dalam beberapa tahap. Pada susunan bit di dalam sebuah byte (1 byte = 8 bit), ada bit yang paling berarti (most significant bit atau MSB) dan bit yang paling kurang berarti (least significant bit atau LSB) (http://www.ittelkom.ac.id). mengambarkan contoh nilai biner pada 8 bit.
Teknik Penyembunyian Pesan Teks Pada Media Citra Gif Dengan Metode Least 64 Significant Bit (LSB). Oleh : Hasiholan Manurung
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 2, Agustus 2014
Gambar 6 : most significant bit (MSB) dan least significant bit (LSB) Sumber: (http://doank29.multiply.com) Bit yang cocok untuk diganti adalah bit LSB, sebab perubahan tersebut hanya mengubah nilai byte satu lebih tinggi atau satu lebih rendah dari nilai sebelumnya. Misalkan byte tersebut menyatakan warna merah, maka perubahan satu bit LSB tidak mengubah warna merah tersebut secara berarti, dan mata manusia tidak dapat membedakan perubahan yang sangat kecil itu. Misalkan ada sebuah gambar dengan nilai pexelnya sebagai berikut :
Gambar 7 : Proses File Image Menjadi Kumpulan Pixel-Pixel Pada dasarnya sebuah gambar bitmap merupakan kumpulan dari titik-titik yang disebut pixel. Pixel-pixel disetiap gambar mempunyai nilai berbeda-beda.
Gambar 8 : Proses File Image Menjadi Kumpulan Pixel-Pixel
ISSN : 2301-9425
(00100111 11001000 11101001) (11001000 00100111 11101001) Segmen citra sebelum disisipkan (00100110 11101001 11001000) (00100111 11001000 11101000) (11001001 00100110 11101001) Segmen citra sesudah disisipkan R 2.7 Ekstraksi Pesan Ekstraksi pesan yaitu proses mengembalikan pesan yang telah disisipkan kedalam media citra. Proses ekstraksi merupakan kebalikan dari proses penyisipan pesan, hanya saja proses kerjanya hampir sama, yaitu merubah gambar stego object ke bilangan biner, dan setelah itu akan langsung terlihat kode biner dari pesan rahasia tersebut, karena nilai biner pada bit terahir gambar telah di ubah menjadi nilai biner pesan rahasia. (00100111 11101001 11001000) (00100111 11001000 11101001) (11001000 00100111 11101001) Segmen citra sebelum disisipkan (00100110 11101001 11001000) (00100111 11001000 11101000) (11001001 00100110 11101001) Segmen citra sesudah disisipkan R Pada segmen citra setelah disisikan jelas terlihat bahwa bit terahir dari setiap segmen telah berubah, dan perubahan tersebut adalah proses penyisipan pesan. Dalam pengembalian pesan pada stego object nilai biner terahir di ambil lalu dikonversi kembali ke karakter dari kode biner tersebut. Bit-bit terahir dari setiap segmen citra adalah 01010010, dimana 01010010 adalah kode biner untuk 82 yang merupakan kode ASCII karakter R Dalam proses ini pesan telah berhasil dikembalikan. 3. Analisa Analisa merupakan proses mengurai konsep ke dalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sedemikian rupa sehingga struktur logisnya menjadi jelas. Analisi merupakan metode untuk menguji, menilai, dan memahami sistem pemikiran yang kompleks dengan memecahkannya ke dalam unsur yang lebih sederhana sehingga hubungan antar unsurunsur itu menjadi jelas. Adapun cara kerja dari metode least significant bit(LSB)dalam penyisipan adalah sebagai berikut : a. Mengkonversi teks yang akan disisipkan ke dalam bentuk biner. b. Mengkonversi nilai tingkat derajat keabuan citra ke dalam bilangan biner dalam bentuk matrik. c. Mengambil bit-bit dari setiap byte teks untuk disisipkan ke dalam blok-blok biner citra tersebut. d. Biti-bit teks yang disisipkan akan ditempatkan dibit akhir dari biner citra dengan mengganti biner dari citra sesuai dengan bit dari teks yang disisipkan.
Misalkan diambil nilai dari beberapa piksel pada gambar di atas, dimana nilai piksel dikonversikan dahulu ke bilangan biner untuk menyisipkan sebuah karakter “R” yang nilai binernya adalah 01010010, dimana 01010010 adalah kode biner untuk 82 yang merupakan kode ASCII karakter R. (00100111 11101001 11001000) Teknik Penyembunyian Pesan Teks Pada Media Citra Gif Dengan Metode Least 65 Significant Bit (LSB). Oleh : Hasiholan Manurung
ISSN : 2301-9425
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 2, Agustus 2014
e.
Citra yang telah disisipkan teks tersebut disebut dengan stego image. Berikut flowchart penyisipan pesan teks ke dalam citra penampung:
3.1. Proses Embedded/Penyisipan Pesan Tahap embedded pesan merupakan tahap penyisipan pesan ke dalam suatu media penampung dengan tujuan untuk menyembunyikan pesan agar tidak terlihat atau diketahui oleh orang lain yang tidak berhak untuk mengetahuinya. Misalkan pesan yang ingin disisipkan adalah karakter “olan”, desimal dari karakter “o” adalah “111” dan biner dari” 111” adalah “01101111”, desimal dari karakter “l” adalah “108” dan biner dari “108” adalah “01101100”, desimal dari karakter “a” adalah “97” dan biner dari “97” adalah “01100001, desimal dari karakter “n” adalah “110” dan biner dari “110” adalah “01101110. Nilai biner diatas akan disisipkan kedalam gambar yang nantinya akan di ubah nilai gambarnya ke nilai biner juga. Untuk contohnya diambil gambar grayscale sebagai media penyisipan pesan rahasia, sebagai berikut. Contoh citra grayscale adalah sebagai berikut :
Gambar 9 : Proses Penyisipan Pesan Teks Kemudian, setelah melakukan penyisipan dengan metodeleast significant bit, selanjutnya akan dilakukan ekstraksi/pengungkapan terhadap stego image untuk mendapatkan kembali teks/pesan yang telah disisipkan. Adapun cara kerja metode least significant bit dalam proses pengungkapan teks tersebut adalah sebagai berikut : a. Mengkonvesi nilai stego image ke bilangan biner dalam bentuk matriks. b. Kemudian mencocokkan setiap blok stego image dengan biner teks yang disisipkan. c. Jika sesuai, maka teks yang telah disisipkan akan didapatkan kembali dan dapat dibuktikan. Berikut flowchart pengungkapan pesan teks dari stego image :
(a).Citra Grayscale
(b). Citra Grayscale 5 x 5 piksel
(c). Nilai Derajat Keabuan Citra
Gambar 11 : Proses Konversi Citra Kedalam Bilangan Desimal Berikut adalah nilai biner dari derajat keabuan citra di atas adalah Tabel 1 : Derajat Keabuan Citra 01100010
01100001
10110110
01100101
00101000
01000011
11001000
01100100
00110010
01011010
00011001
10010110
00101101
11001000
01001011
10110000
00111000
01001101
01100100
00011001
01100101
00100010
11111010
00101000
01100100
Untuk penyisipan yang pertama adalah huruf pertama dari pesan rahasia yaitu “o”, yang nilai bitnya adalah 01101111. Maka proses penyisipannya sebagai berikut : a. Blok I = 01100010 Angka terahir dari bit gambarakandiganti dengan nilai bit yang pertama dari bit pesan Gambar 10 : Proses Pengungkapan Pesan Teks rahasia tersebut. Dari Stego Image 01100010 + 01101111 Teknik Penyembunyian Pesan Teks Pada Media Citra Gif Dengan Metode Least 66 Significant Bit (LSB). Oleh : Hasiholan Manurung
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 2, Agustus 2014
ISSN : 2301-9425
Bit yang disisipkan adalah 0 Maka hasilnya adalah01100010 Blok II = 01100001 Kemudian di angka terahir dari bit gambarakan diganti dengan nilai bit yang kedua dari bit pesan rahasia tersebut. 01100001 + 01101111 Bit yang disisipkan adalah 1 Maka hasilnya adalah01100001
jika di ubah ke bilangan desimal adalah merupakan bilangan 111.Kemudian untuk pengungkapan karakter kedua adalah sebagai berikut :
dan seterusnya. dan begitulah seterusnya sampai penyisipan pesan selesai. Dari proses penyisipan di atas, maka didapat matriks baru setelah dilakukan penyisipan. Hasilnya adalah :
Karakter o l a n Desimal 111 108 97 110 Biner 01101111 01101100 01100001 01101110
b.
Tabel 2 : Hasil Penyisipan pesan dalam kode biner 01011010
01100001
10110111
01100100
00101001
01000011
01000011
01100101
01011010
00011001
10010111
00101100
11001001
01001011
01001010
00110000
00111000
01001101
01100100
00011001
01100101
00100010
11111010
00101000
01100100
Dalam bilangan desimal maka hasilnya sebagai berikut : Tabel 3 : Hasil penyisipan Pesan Dalam Kode Desimal 97 97 183 100 41 67 201 101 50 91 25 150 45 201 74 56 77 100 25 175 101 34 250 40 100 3.2. Proses Retrieve/Pengungkapan Pesan Pada tahap retrieve/ pengungkapan pesan merupakan tahap mengungkapkan pesan rahasia dari stego image yang akan menampilkan pesan rahasia yang terdapat pada file citra tersebut. pada tahap ini stego image akan di ubah menjadi kode biner mulai dari blok I sampai Blok yang terahir disisipi pesan. Berdasarkan proses penyisipan, maka pesan yang disisipkan akan diekstrak atau diungkap dari nilai biner derajat keabuan citra tersebut. Proses pengungkapan pesan tersebut adalah sebagai berikut : a. Blok I = 01100010 Pesan yang disisipkan adalah bit terakhir yaitu 0 b. Blok II = 01100001 Pesan yang disisipkan adalah bit terakhir yaitu 1 dan begitu seterusnya. Jika dilihat dari angka terahir pada blok binernya, jelas terlihat bit-bit pesan yang disisipkan dalam kode biner media penampung. Dan jika diurutkan, maka nilai binernya adalah 01101111, nilai biner 01101111 merupakan karakter “o” yang
Tabel 4 : Hasil Pengungkapan Pesan Dalam Kode Desimal
4. Algoritma Dan Implementasi Adapun algoritma dan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam proses penyisipan ini adalah sebagai berikut : 1. Kompresi gambar ke bilangan biner. 2. Kompresi kata atau teks ke bilangan biner. a. Algoritma Kompresi Gambar Ke Biner Input : gambar ← citra berwarna. Output : GetJumlahData ← nilai matriks dari citra. Proses : PictureBox1.Image = gambar For Pc = 0 To gambar.Height - 1 For Pb = 0 To gambar.Width - 1 vM = gambar.GetPixel(Pb, Pc).R vH = gambar.GetPixel(Pb, Pc).G vB = gambar.GetPixel(Pb, Pc).B Rt = (vM + vH + vB) / 3 gambar.SetPixel(Pb,Pc, Color.FromArgb(Rt, Rt, Rt)) If jumlah <= 15 Then nbin = "0000" & nbin DesimaltoBiner = nbin P1.Image = gambar jBit = "" PictureBox1.Image = gambar Pc = 0 For Pb = 0 To gambar.Width – 1 vM = gambar.GetPixel(Pb, Pc).R vH = gambar.GetPixel(Pb, Pc).G vB = gambar.GetPixel(Pb, Pc).B jBit = jBit & Microsoft.VisualBasic.Mid((DesimalToBiner(vM)), 8, 1) & _ Microsoft.VisualBasic.Mid((DesimalToBiner(vH)), 8, 1) & _ Microsoft.VisualBasic.Mid((DesimalToBiner(vB)), 8, 1) xpin = xpin + 1 If xpin > 3 Then Exit For Next GetJumlahData = todecimal(Mid(jBit, 1, 8)) b. Algoritma Kompresi Kata ke Biner Input:kata ← teks yang disisipkan.
Teknik Penyembunyian Pesan Teks Pada Media Citra Gif Dengan Metode Least 67 Significant Bit (LSB). Oleh : Hasiholan Manurung
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : VII, Nomor: 2, Agustus 2014
Output:katatobiner ← nilai biner dari teks. Proses : For i = 9 To jBit Step 8 xByte = Mid(pesan, i, 8) j=j+8 Kata = Kata & Chr(todesimal(xByte)) Next i GetPesan = Kata Dim nDes As Long Dim katabiner As String Dim nBin As String Dim chex As String Dim i As Double Dim ckata As String katabiner = "" For i = 1 To Len(txt) ckata = Mid(txt, i, 1) nDes = Asc(ckata) chex = Hex(nDes) MsgBox(nDes) nBin = Hex2bin(chex) katabiner = katabiner & nBin Next katatobiner = katabiner
1. 2. 3. 4. 5.
ISSN : 2301-9425
Munir, Metode komunikasi untuk menyembunyikan pesan rahasia, 2006 Aryus, Dony. 2006, Computer Security. Yogyakarta : Andi, 34 http://dsatyananda.wordpress.com. Tanggal 12-06-2013 http://doank29.multiply.com. Tanggal 23-062013 http://www.ilmukomputer.com. Tanggal 2306-2013
5. Kesimpulan Dan Saran 5.1. Kesimpulan 1. Aplikasi ini dapat menyembunyikan pesan teks kedalam media citra gif dengan menggunakan Metode Least Signifcant Bit 2. Metode Least Signifcant Bit merupakan salah satu metode sederhana untuk menyembunyikan pesan teks kedalam sebuah gambar. 3. Metode Least Significant Bit mengubah nilai bit terahir pada gambar stego dengan nilai bit pada pesan teks. 4. Dalam Perancangan metode Least Significant Bit dapat meggunakan Program Visual Basic.Net 2008. 5.2. Saran Sebagai saran yang dapat diberikan penulis dalam perancanagan aplikasi ini yaitu : 1. Perancangan yang dibuat penulis dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran, terutama hal-hal yang berkaitan dengan penyembunyian pesan teks pada media citra. 2. Dalam merancang sebuah aplikasi penyembunyian pesan teks, penulis mengharapkan metode Least Significant Bit yang diterapkan dengan manggunakan Visual Basic.Net 2008 dapat dikembangkan Lebih sempurna. 3. Penulis mengharapkan aplikasi penyembunyian pesan teks tidak hanya diterapkan pada media citra gif saja, melainkan dapat menggunakan media lain seperti audio dan video. DAFTAR PUSTAKA
Teknik Penyembunyian Pesan Teks Pada Media Citra Gif Dengan Metode Least 68 Significant Bit (LSB). Oleh : Hasiholan Manurung