W
buletin
ra
ai
merupakan media informasi sosialisasi demokrasi yang diterbitkan setiap 3 bulan oleh Elpagar (Lembaga Pemberdayaan Pergerakan Rakyat), bekerjasama dengan Komunitas Indonesia untuk Demokrasi (KID) dan Kemitraan.
SUSUNAN REDAKSI Penanggung Jawab : Furbertus Ipur (Direktur Elpagar) Pemimpin Redaksi : Muhammad Isa Redaktur Pelaksana : Ar Irham Sidang Redaksi : Furbertus Ipur, Muhammad Isa, Ar Irham Tim Liputan : Yooce Febrina Tutkey, Jodia Sekar FL. Kontributor : Peserta Sekolah Demokrasi Desain Visual : Rudy Fransiskus Alamat Redaksi : Jalan Karya Baru Kompleks Pondok Agung Permai Nomor A1 Pontianak 78121 Telepon: (0561) 6580420 Email:
[email protected] Situsweb: sekolahdemokrasi.elpagar.org
EDITORIAL
Selamat Datang Tahun Pertarungan
T
ahun 2014 merupakan masa “pertarungan” banyak orang di republik ini untuk meraih posisi politik yang diidam-idamkan. Pemilu membuka peluang bagi para Caleg untuk bertarung memperebutkan kursi anggota dewan. Rawai edisi 11 kali ini, sengaja memberikan ruang bagi 25 Caleg dari Kabupaten Sanggau untuk mengabarkan tentang informasi dirinya kepada masyarakat. Dua puluh lima Caleg ini merupakan alumnus dan peserta Sekolah Demokrasi Sanggau, yang akan berjuang dalam Pemilukada. Pemilu seringkali disebut sebagai pesta demokrasi. Sepatutnya sebagai pesta, maka saatnya Pemilu menjadi ajang suka cita, bersenang-senang, ajang untuk berekspresi. Pesta menjadi momen membahagiakan bagi sang penyelenggara pesta dan tamu undangan. Penyelenggara pesta, meskipun harus repot menyediakan tempat dan berbagai sarana, pasti senang apabila banyak tamu yang datang. Demikian pula dengan para tamu yang merasa tersanjung dan dihargai telah sudi diajak bergabung dalam pesta. Berkaca dari analogi pesta demokrasi tersebut, maka sepatutnya Pemilu sebagai pesta demokrasi hendaknya mendatangkan kebahagiaan bagi rakyat Indonesia, dalam posisinya sebagai penyelenggara pesta maupun tamu undangan. Caleg dan pemilih adalah “peserta undangan” pesta demokrasi. Di dalam pesta demokrasi, Caleg diberikan kursi tamu yang bisa diduduki, asalkan mampu membeli kursi tersebut dengan cara memenangi hati rakyat. Tentu menjadi pekerjaan besar untuk memenangi hati rakyat dalam pesta demokrasi. Aturan pemilihan yang berlaku, menuntut para Caleg untuk cerdas menjawab keinginan masyarakat. Rakyat memerlukan Caleg yang tidak hanya bernafsu ketika kampanye, tapi malah kemudian tidur di kursi ataupun sombong dari kritikan. Proses pertarungan Pemilu, semestinya menjadi saringan mikro bagi para Caleg yang benar-benar mau bekerja untuk rakyat. Selamat bertarung para Caleg, jawablah pertanyaan-pertanyaan rakyat dengan kerja nyata berdasarkan nurani keadilan. Redaksi
Redaksi menerima kiriman artikel/opini dan pemasangan iklan layanan masyarakat.
RAWAI
DAFTAR ISI
9 Credit Union (CU) dan Demokrasi (Rosni (Kiteng))
3
LAPORAN KHUSUS
Berharap Komunikasi yang Sehat
6 Pemilih Cerdas Jangan Mau Dibeli Suaranya (Ela Karnela Eka Wihara, SP)
4 Membangun Demokrasi Bersih dari Korupsi (Abdillah Marzuki)
7 Motivasi menjadi Caleg (Helimiati) Agen Perubahan di Bidang Sosial (Mery)
5 Harapan Baru di 2014 (Deasy Anggella) Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat (Epifania Ratih Komala Dewi)
8 Komitmen Pendidikan (Molyadi SE) Tantangan Demokrasi (Sri Wahyuni) Bekerja Sesuai Tupoksi (Yohanes Haremius)
2
Wai
ra
10 Petani di Kecamatan Tertua (Tomy Kristian SP) 11 Proses Rekruitmen Caleg dalam Hubungan dengan Kualitas Legislatif (Zaenuri SH) 12-15 Biodata Profil Caleg 16 Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Pemilihan Umum Anggota DPRD Tahun 2014 Kabupaten Sanggau
LAPORAN KHUSUS
Berharap Komunikasi Politik yang Sehat
S
alah satu pilar demokrasi yang sangat penting di daerah adalah lembaga yang berfungsi sebagai regulator, pengontrol, budgeter untuk daerah yaitu Dewan Perwakilan Rakyat kabupaten. Persoalannya di Kabupaten Sanggau yang tidak bisa dipungkiri, bermula dari regulasi kurang berpihak kepada rakyat, penegakan regulasi se tengah hati, bahkan regulasi yang diabaikan. Di sisi lain, terjadi budgeting pembangunan yang juga yang tidak berpihak kepada rakyat miskin yang lebih fatal lagi kontrol pembangunan yang lemah. Kondisi ini menggerakkan Sekolah Demokrasi dan para alumninya untuk menyasar lebih serius badan legislatif di
kabupaten ini. Harapannya jika duduk nanti, Sekolah Demokrasi beserta alumninya yang berasal dari partai politik (multi partai) mampu melakukan perbaikan kualitas di DPRD Kabupaten Sanggau. Di sisi demokrasi prosedural, Sekolah Demokrasi dan alumninya diharapkan mampu memberi teladan dan contoh untuk bersaing secara elegan tanpa politik uang. Juga tidak melakukan kampanye yang membodohi masyarakat melalui suksesi masing-masing kandidat dari Sekolah Demokrasi, maupun alumni yang berkiprah di seluruh daerah pemilih di Kabupaten Sanggau. Jika nanti sudah duduk di DPRD, karena ini berasal dari multi partai, di-
“
Diharapkan ada komunikasi politik yang sehat, transparan, akuntabel, dan siap mempertanggunggugatkan kepada konstituen.” Furbertus Ipur Direktur Elpagar harapkan ada komunikasi politik yang sehat, transparan, akuntabel, dan siap mempertanggunggugatkan kepada konstituen apa yang sudah dilakukan di Dewan Perwakilan Rakyat. Komunikasi politik ini bisa terjadi secara individual, lintas fraksi, antar partai politik bahkan sebagai lembaga resmi DPRD. (*)
Wai
ra
3
LAPORAN KHUSUS
Abdillah Marzuki
Membangun Demokrasi Bersih dari Korupsi Nama : Abdillah Marzuki Partai : PAN Dapil : 3 (Kecamatan Parindu, Tayan Hulu, Balai) No Urut :7 Alumnus Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2011
4
Wai
ra
P
erhelatan pesta demokrasi Pileg dan Pilpres tinggal beberapa bulan lagi. Kini suhu politik mulai mengha ngat dengan muncul beberapa calon muka baru di DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi maupun DPRD kabupaten/kota. Calon muka baru ini menambah maraknya pesta demokrasi yang diikuti kurang lebih 12 partai politik nasional, seperti Partai Nasdem, Demokrat, PDI-P, PKB, PAN, PKS, PPP, PBB, Golkar, Gerindra, Hanura, dan PKPI. Hal tersebut merupakan hal positif bagi perkembangan demokrasi di Indonesia. Begitu juga mulai muncul kandidat presiden dan wakil presiden. Seperti H Wiranto – Hary Tanoe, bahkan yang menjadi fenomenal sekarang wajah baru seperti Jokowi yang kini menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta. Konon kabarnya calon kuat presiden yang diusung oleh PDI-P, begitu juga dengan Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto mantan Danjen Kopassus sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra. Namun demikian kita jangan terjebak kata manis maupun janji, yang mereka sampaikan pada waktu sosialisasi maupun kampanye. Sebagai lembaga atau organisaasi yang baru mulai berkembang, KKDS harus berhati-hati dalam menempatkan organisasinya dalam memajukan demokrasi yang ada di Kabupaten Sanggau. KKDS merupakan alumni Sekolah Demokrasi yang diharapkan mampu menjadi inisiator, mediator, maupun motivator dalam menggerakkan demokrasi di Sanggau, untuk perubahan lebih baik dalam memajukan bangsa dan negara. Kita sangat prihatin melihat perkembangan yang terjadi sekarang ini. Terutama para petinggi bangsa yang tidak dapat memberikan teladan bagi rakyatnya. Masih segar dalam ingatan kita kasus dugaan suap yang menimpa Ketua MK Akil Mochtar dalam kasus Pemilukada Gunung Mas Kalimantan Tengah, dan Pemilukada Lebak yang menyeret sejumlah pejabat penting bangsa ini. Untuk mengembalikan citra suatu lembaga agar menjadi bersih, tentunya kita harus membangun demokrasi yang bersih dari korupsi dan bertindak adil sesuai dengan aturan perundangan-undangan baik yang mengatur masalah rakyat maupun pejabat tinggi Negara. Sebagai suatu rumah demokrasi, KKDS diharapkan mampu menganalisa, mengkaji serta memetakan seluruh kekuatan caleg baik DPRD kabupaten/kota, DPRD provinsi, DPD RI, DPR RI bahkan Pilpres yang maju pada tahun 2014. Agar rakyat dapat menentukan pilihannya dengan tepat. (*)
LAPORAN KHUSUS
Deasy Anggella
Harapan Baru di 2014
S
ebentar lagi KPU Kabupaten Sanggau akan menyelenggarakan pesta demokrasi untuk pemilihan calon legislatif atau Pemilu DPRD Kabupaten Sanggau periode 2014-2019. Ada 86 calon anggota legislatif yang akan bertarung untuk daerah pemilihan Kapuas atau DAPIL 1, yang akan berkompetisi untuk memperebutkan delapan kursi yang telah ditetapkan oleh KPU Kabupaten Sanggau. Sebagai salah satu kandidat dari 86 calon anggota legislatif tersebut, saya (Deasy Anggela) mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Sanggau agar dapat menggunakan hak pilihnya pada saat hari pemilihan nanti. Menggunakan hak pilih merupakan salah satu bentuk kepedulian atau partisipasi masyarakat, terhadap pesta demokrasi. Sehingga hasilnya juga dapat maksimal dalam jumlah suara yang memilih, demi tercapainya kesejahteraan masyarakat. Harapan tersebut tentunya juga bisa terwakili oleh salah satu Caleg yang nantinya akan terpilih. Di era yang serba canggih dan mudah ini, kita dapat mengakses dan lebih tahu tentang siapa saja yang terdaftar di Daftar Calon Tetap (DCT) pemilu legislatif untuk periode 2014-2019. Harapan saya masyarakat harus
Nama : Deasy Anggella Partai : PAN Dapil : 1 (Kecamatan Kapuas) No Urut : 3 Alumnus Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2012
lebih pintar, cerdas, dan lebih teliti lagi untuk dalam menentukan pilihannya. Hendaknya masyarakat memilih dengan tidak memandang suku, agama, ras, termasuk dengan cara-cara yang berhubungan dengan praktik-praktik KKN. Mari kita jadikan agenda Pemilu legislatif periode 2014-2019 ini sebagai sarana bagi masyarakat dalam melaksanakan pesta demokrasi yang bersih, jujur, adil, aman, dan menjalankan nilainilai demokrasi. (*)
Epifania Ratih Komala Dewi
Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Nama : Epifania Ratih Komala Dewi Partai : Golkar Dapil : 1 (Kecamatan Kapuas) Nomor Urut : 6 Alumnus Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2011 Prioritas program yang akan saya angkat jika terpilih menjadi anggota legislatif yaitu: 1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan ketahanan pangan. 2. Memberikan pembinaan dan bimbingan melalui pelatihan keterampilan dan kreatifitas. 3. Melestarikan seni dan budaya lokal melalui pendirian dan pembinaan sanggar seni tari, musik dan kerajinan. 4. Meningkatkan akses sarana dan prasarana perhubungan melalui pembukaan jalan dan infrastruktur lainnya. 5. Meningkatkan perekonomian masyarakat bidang pertanian, perkebunan,kehutanan,pariwisata dan industri kecil melalui kelompok tani dan koperasi 6. Menjalin hubungan kerjasama dengan Pemda agar terjadi sinkronisasi program dan rencana pembangunan daerah 7. Meningkatkan peran pemuda dan kaum perempuan melalui kegiatan olahraga, kerohanian, dan kewirausahaan
Pengalaman Organisasi : - Anggota Mudika / OMK thn 1998-sekarang - Anggota Partai Golkar Kabupaten Sanggau thn 2000-sekarang - Anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Thn 20022004 - Anggota Kesatuan Partai Golkar (KPPG) thn 2004-2011 - Anggota Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) thn 2008-sekarang - Anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) thn 2009-sekarang - Anggota Ikatan Keluarga Besar Kabupaten Sanggau Jogyakarta (IKBSY) thn 2004-2005 - Anggota Persatuan Perempuan Dayak (P2D) Kabupaten Sanggau thn 2010-sekarang - Ketua Sanggar JuronkGong dan Domia Entertainment thn 2010sekarang - Wakil Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Sanggau thn 2011sekarang - Anggota Kosgoro 1957 Kabupaten Sanggau thn 2011-sekarang - Anggota DWP unit Set. DPRD Kabupaten Sanggau thn 2011sekarang - Anggota Kelompok Komunitas Demokrasi Sanggau (KKDS) thn 2012-sekarang Pengalaman Kerja : - Karyawati Bank Perkreditan Rakyat DSM Sanggau thn 20062007. - Pelatih / Penata Tari ( Koreografer) Sanggar Dharma Indah Seni (DIS) Sanggau thn 2002-2009. - Pelatih / Penata Tari (Koreografer) Sanggar JuronkGong dan Kursus Tari Domia Entertainment thn 2011-sekarang
Wai
ra
5
LAPORAN KHUSUS
Ela Karnela Eka Wihara, SP
Pemilih Cerdas Jangan Mau Dibeli Suaranya
T
ak terasa tinggal hitungan bulan kita akan menghadapi Pemilu legislatif 2014. Suhu politik sudah mulai terasa menghangat, para calon legislatif juga sudah mulai tebar pesona di mana-mana dengan berbagai macam cara. Baliho, banner, bendera partai, stiker, kalender, dan atribut kampanye lainnya sudah mulai bertebaran. Oleh sebab itu masyarakat harus cerdas dalam memilih dan harus lebih selektif dalam menentukan hak pilihnya. Jangan hanya karena sejumlah uang atau souvenir saja bisa membuat masyarakat menjatuhkan pilihan yang salah. Beberapa menit di TPS akan menentukan nasib masyarakat untuk lima tahun mendatang. Jangan hanya karena hal sepele seperti di atas, maka nasib masyarakat lima tahun kedepan hanya dibayar sejumlah uang atau souvenir. Wanita adalah tiang negara, jika wanitanya baik maka baik pulalah suatu negara, jika rusak wanitanya maka rusak pula suatu negara. Karena wanita mempunyai peranan penting dalam melahirkan dan mendidik generasi penerus bangsa. Wanita itu apakah nantinya akan berkarier atau hanya sebagai ibu rumah tangga, tetap harus mendapatkan pendidikan tinggi dan pengetahuan yang baik, agar nantinya dapat mendidik anak-anaknya kelak dengan baik. Melalui Undang-undang yang lebih berpihak kepada perempuan, dimana di dalam calon legislatif di partai politik harus memenuhi kuota minimal 30 persen perempuan.
Nama : Ela Karnela Eka Wihara, SP Partai : Hanura Dapil : 1 (Kecamatan Kapuas) No Urut :3 Alumnus Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2012
6
Wai
ra
Kesempatan perempuan dibuka seluas-luasnya untuk dapat berkiprah di dunia politik. Diharapkan jika jumlah perempuan di parlemen meningkat, akan mempengaruhi juga ter hadap perundang- undangan yang lebih banyak berpihak pada perempuan. Seperti kekerasan dalam rumah tangga yang masih tinggi, gizi buruk dialami bayi dan balita, serta tingkat kematian ibu dan bayi masih tinggi. Selain itu belum nyamannya kondisi perempuan di sektor publik, yang masih terbatas geraknya dikarenakan perempuan masih dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Masyarakat harus cerdas dan lebih teliti dalam memilih calon wakil rakyat yang benar-benar berpihak kepada rakyat, juga mampu memperjuangkan kepentingan masyarakat. Bukan hanya untuk kepentingan pribadi atau golongan, atau juga hanya pandai mengumbar janji-janji manis tapi palsu, demi mendapat simpati masyarakat. Malah kebanyakan lain di mulut lain di hati. (*)
LAPORAN KHUSUS
Helimiati
Motivasi Menjadi Caleg Nama : Helimiati Partai : PKB Dapil : 5 (Kecamatan Mukok, Bonti , Jangkang) No Urut :5 Alumnus Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2012 - Ingin memperjuangkan hak-hak masyarakat seperti masalah jalan untuk masyarakat luas. - Masalah listrik masih banyak di kampung-kampung atau di desa-desa belum dijamah oleh pemerintah setempat dna tidak diperjuangkan oleh DPRD Kabupaten Sanggau. - Memperjuangkan masyarakat untuk mempermudahkan mendapat SIM atau Surat Izin Mengemudi , seperti motor karena banyak masyarakat yang belum mengerti apa itu SIM. - Memperjuangkan dengan masyarakat masalah program KB atau Keluarga Berencana, supaya bisa mengikuti program pemerintah. - Ingin memberantas korupsi-korupsi yang ada di dalam pemerintahan dan di mana saja, karena korupsi sangat menyusahkan masyarakat luas dan merugikan negara yang ada di dunia ini.
Mery
Agen Perubahan di Bidang Sosial Nama : Mery Partai : PDIP Dapil : 1 (Kecamatan Kapuas) No Urut :8 Peserta Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2013
S
aya adalah seorang penata rias pengantin. Talenta itu sudah saya jalani dua belas tahun sampai sekarang. Hari-hari kosongku ku isi dengan macammacam kegiatan di luar seperti di organisasi maupun di pelayanan so-
sial. Yang sangat memotivasi saya sebagai caleg adalah mau membuat peru bahan khusunya di bidang sosial. Jika saya terpilih sebagai anggota dewan, saya akan menampung dan memperjuangkan aspirasi rakyat dalam pembuatan kebijakan pemerintah, meningkatkan pelaksanaan, meningkatkan kualitas sumber daya DPRD. Meningkatkan pelaksanaan fungsi legilasi, anggaran dan pengawasan serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembuatan peraturan daerah, serta peran sekretariat juga meningkatkan transparansi penyelenggaraan pemerintah daerah. Semua itu untuk menjunjung nilainilai demokrasi serta keadilan maupun kesejahteraan rakyat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Saya adalah siswa Sekolah Demokrasi , adapun prioritas program kerja utama setelah menjadi anggota dewan adalah : Mendirikan panti jompo di Kabupaten Sanggau dan memajukan “Sekolah Demokrasi”. (*)
Wai
ra
7
LAPORAN KHUSUS Aktivitas : • Kepala SMK Bina Utama Sosok 1996-2015. • Ketua ORGANDA Kabupaten Sanggau 2009-2015. • Ketua Forum Komunikasi Sektor Swasta Kab Sanggau 20112014. Diklat yang pernah diikuti: • Sarjana penggerak pembangunan pedeesaan ( SP3 ). • Pendamping IDT 2007 di Bandung. • Pekerja Sosial tingkat Nasional 2007 di Jakarta. • Konsultan Keuangan mitra bank 2006 di Pontianak. • Pengembangan Sistem Peningkatan Kompetensi Guru Vokasi/ KTSP 2009 di Bali. • Diklat Manajemen Kepala Sekolah se-KALBAR 2006 di Pontianak. • Penanggung jawab pendidikan lingkungan hidup ( LBH ) guru SMK tingkat Nasional 2008 di Jakarta.
Molyadi S.E.
Komitmen Pendidikan Nama : Molyadi S.E. Partai : Hanura Dapil : 3 (Kecamatan Parindu, Tayan Hulu, Balai) No Urut :1 Peserta Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2013
Piagam: • Piagam ke 10, 25, dan 50 kali donor danar dari PMI Kalimantan Barat. • Perkampungan Kerja Pemuda Remaja Tingkat Nasional II. • Pemuda Pelopor Tingkat Provinsi Kalimantan Barat Bidang Lingkungan Hidup Tahun 1999. • Seminar Nasional Pendidikan 2009 di Pontianak dengan tema : Kekerasan dan Perbaikan Kualitas Pendidikan di Kalimantan Barat.
Motivasi menjadi caleg: • Komitmen di dunia pendidikan Kabupaten Sanggau. • Membuat program-program keaksaraan dan pendidikan kesetaraan Paket A, B, C. • Melakukan inovasi program percepatan dan penyerapan anggaran agar IPM dibidang Pendidikan di Kabupaten Sanggau meningkat dari kabupaten lain. • Melakukan koordinasi dengan pihak yang berkompeten (stakeholder) untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Sanggau.
Sri Wahyuni
C
Tantangan Demokrasi Nama Partai Dapil
: Sri Wahyuni : PKB : 4 (Kecamatan Kembayan, Noyan, Beduai, Entikong) No Urut : 6 Peserta Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2013
aleg dari Sekolah Demokrasi tantangannya justru lebih besar, karena menyandang Sekolah Demokrasi dibelakangnya. Sekolah Demokrasi yang kita ketahui sangat menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi itu sendiri. Persaingan di dalam pemilihan Caleg untuk periode sekarang, tidak bisa kita pungkiri memang cukup berat. Tetapi dengan adanya pembekalan dan pembelajaran dari Sekolah Demokrasi selama setahun ini, bisa memberi rasa percaya diri yang tinggi untuk kita melangkah ke depan. Dengan cara menjual potensi diri yang ada dan berdiri dengan peraturan baku. Kita Caleg demokrasi harus bisa memberi peru bahan kepada masyarakat Kab. Sanggau khususnya. Yang selama ini masyarakatnya masih identik dengan money politic. Di sinilah saatnya para Caleg dari Sekolah Demokrasi untuk merubah pola pikir masyarakat, yang sudah melekat dan menjadi suatu tradisi. Sehingga ada definisi bahwa Caleg yang tidak mempunyai modal besar kecil kemungkinan bisa duduk di legislatif. Tantangan besar bagi Caleg Sekolah Demokrasi untuk membuat masyarakat lebih cerdas, dalam menggunakan hak pilihnya secara benar tanpa terintimidasi oleh pihak manapun. Juga memberi pengertian masyarakat menyadari betapa pentingnya hak pilih itu dipergunakan, untuk membuat suatu perubahan di daerahnya.
Yohanes Haremius
Bekerja sesuai Tupoksi Nama : Yohanes Haremius Partai : Hanura Dapil : 4 (Kecamatan Kembayan, Noyan, Beduai, Entikong) No Urut :7 Peserta Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2013 8
Wai
ra
Jikalau saya terpilih sebagai anggota Dewan pada hakikatnya, saya harus bekerja sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai anggota dewan : • Membuat dan menyusun Perda. • Mengawasi pemerintah daerah. • Menampung aspirasi rakyat melalui reses untuk dibahas sewaktu rapat anggota Dewan. • Ikut membantu masyarakat di dalam masalah. • Ikut peduli untuk meneruskan jalannya perkembangan Sekolah Demokrasi.
LAPORAN KHUSUS
Rosni (Kiteng)
Credit Union (CU) dan Demokrasi
I
stilah Credit Union (CU) berasal dari Bahasa Latin, yaitu “credere” yang artinya percaya, dan “union” atau “unus” yang berarti kumpulan. Sehingga “Credit Union” memiliki makna kumpulan orang yang saling percaya, dalam suatu ikatan organisasi dan sepakat untuk menabungkan uang mereka sehingga menciptakan modal bersama untuk dipinjamkan kepada anggota dengan tujuan produktif dan kesejahteraan. Keberadaan Credit Union atau CU di masyarakat, khususnya Kalimantan Barat, semakin dapat diterima secara luas, hal ini terbukti dengan semakin berkembangnya CU, baik jumlah lembaganya, anggotanya, maupun aset dan perputaran uang di dalamnya. Bagi masyarakat yang sudah bergelut seharihari dengan CU dalam kehidupannya, sudah tak asing lagi dengan istilah CU. Secara umum CU juga lazim disebut Koperasi Kredit. Undang-undang Perkoperasian Nomor 17 Tahun 2012 menggunakan istilah Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Credit Union terutama ditujukan bagi kesejahteraan anggotanya. Dalam hal ini profit bukanlah yang diutamakan, melainkan pelayanan yang ditujukan bagi kesejahteraan anggota. Dengan kata lain, CU tidak berorientasi mencari keuntungan. Berbeda dengan lembaga keuangan lain, anggota CU adalah sekaligus pemilik CU. Hal ini meningkatkan kepecayaan satu sama lain dalam CU. Bandingkan dengan bank misalnya, di mana nasabah hanyalah ”user” atau pengguna dari bank, bukan merangkap “owner” seperti halnya anggota CU. Dalam kegiatannya, CU hanya melayani nasabah yang memang sudah menjadi anggota. Pembinaan CU kepada anggota menumbuhkan sikap gemar menabung bagi masyarakat, juga meminimalisir penggunaan uang yang dipinjam anggota untuk hal-hal yang tidak penting atau bersikap konsumtif semata. Hal ini tidak terdapat dalam lembaga keuangan lainnya. Selain itu CU juga memberi kemudahan bagi anggotanya untuk menyimpan dan meminjam uang. Syarat-syaratnya dipermudah, dengan tujuan meningkatkan kemampuan ekonomi setiap anggotanya. Namun, CU juga tetap mempertimbangkan kesehatan keu angan secara internal. Kemudahan pelayanan ini mampu menjangkau setiap lapisan masyarakat, khususnya menengah ke bawah. Sehingga manfaatnya nyata oleh masyarakat. Credit Union mempunyai aturan berbeda untuk menjadi anggotanya. Yaitu dengan tidak begitu saja menerima setiap orang yang “punya uang: untuk menjadi anggota. Anggota harus melalui masa calon anggota, dan menerima pendidikan dasar sebelum menjadi anggota. Artinya setelah menjadi anggota dan menempuh pendidikan dasar, barulah masyarakat dapat menggunakan dan memfasilitasi layanan CU, meliputi penyimpanan dan peminjaman. Hal ini juga sejalan dengan aturan perundangundangan, bahwa hanya anggota kooperasi simpan pinjam, termasuk CU yang dapat memanfaatkan fasilitasi koperasi. Bila dikaitkan dengan demokrasi, CU dalam kegiatan dan keanggotaannya menggambarkan kondisi demokrasi yang idela dalam sebuah organisasi keuangan. Setiap anggota punya hak suara, satu orang satu suaram dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT). Setiap anggota juga berhak dipilih menjadi pengurus atau pengawas CU, dengan kriteria dan syarat-syarat tertentu. Namun, setiap anggota tetap memiliki kesempatan yang sama. (*)
Nama : Rosni (Kiteng) Partai : PDIP Dapil : 1(Kecamatan Kapuas) No Urut :2 Peserta Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2013
Wai
ra
9
LAPORAN KHUSUS
Tomy Kristian, SP.
Petani di Kecamatan Tertua Nama : Tomy Kristian SP Partai : PAN Dapil : 5 (Kecamatan Mukok, Bonti, Jangkang) No Urut :6 Alumnus Sekolah Demokrasi Sanggau Angkatan Tahun 2012
B
on mati adalah julukan yang biasa kita dengar jika ada pertentuan, rapat umum, maupun lokakarya yang diadakan di Bonti, karena Bonti merupakan kecamatan tertua dan tertinggal dari data statistik yang dibuat. Bonti terlihat maju beberapa tahun lalu di mana Bapak Camat Markus yang memimpin Bonti membuat program jitu yaitu “Jumat Bersih” beliau selalu turun ke lapangan untuk ikut kerja bakti, masyarakat sangat bangga dengan program ini. Sekarang beliau diganti oleh bapak camat Darmikus Heri S.Sos, beliau juga tidak melupakan program tersebut. Sehingga wajah Bonti terlihat lebih maju. Sejak dahulu pembangunan untuk Kecamatan Bonti baik infrastruktur, pendidikan, pertanian dan lain-lain selalu di nomor terakhirkan. Misalnya di bidang pertanian banyak sekali informasi-informasi penting yang tidak disampaikan ke masyarakat oleh penyuluh pertanian. Sehingga masyarakat miskin hanya menjadi penonton, sedangkan orang-orang kaya/berkuasa yang mendapat bantuan dengan mengatas namakan masyarakat miskin. Contohnya dana PUAP, bibit karet unggul, pemberian bantuan benih padi beserta pupuk ke kelompok tani, bibit ternak (sapi, kambing, itik, bebek, babi, ayam) bahkan perikanan banyak yang salah sasaran. Sebaiknya ada wilayah atau kecamatan yang perkembangannya sangat pesat. Hal tersebut disebabkan perwakilan Bonti tidak ada di kursi DPRD Sanggau, sehingga hasil musrenbang kecamtan Bonti tidak dikawal di kabupaten, namun di saat pemilu tiba baik pilbup maupun Pileg, Bonti selalu menjadi incaran dimana partisipasi pemilih
10
Wai
ra
dari kecamatan Bonti sangat tinggi, dari data KPU yang saya dapat saat mengikuti Dialog Publik “Konsolidasi Demokrasi untuk Masa Depan Kabupaten Sanggau” pada 3 Oktober 2013 lalu di mana tahun 2008 partisipasi pemilih dari Kecamatan Bonti mencapai 86,19%. Pada putaran kedua 83,40% dan tahun 2013 ini partisipasi pemilih kecamatan 2013 masih menjadi yang tertinggi yaitu 89,62%. Sehingga banyak calon legislatif yang non domisili Bonti memilih dapil Bonti untuk maju di pileg, melihat dari hal tersebut saya (Tomy Kristian, SP, Alumni SDS II, caleg PAN nomor 6) asli dari Bonti merasa mempunyai tugas yang sangat penting dan berat dimana kita sebagai tamatan Sekolah Demokrasi Sanggau , harus lebih ekstra memberi pelajaran dan nilai-nilai Demokrasi ke masyarakat, supaya ke depannya masyarakat tidak tertipu/salah memilih. “Siapa lagi yang benar-benar ingin membangun daerah kita (Bonti) kalau bukan orang asli penduduk setempat”. Apakah kita mau pembangunan yang tidak merata, hidup dalam gelap gulita tanpa adanya listrik, apakah kita mau infrastruktur jalan tidak diperhatikan, apakah kita masih mau Bonti dijuluki “bon mati”? Saya mengucapkan banyak terima kasih jika masyarakat mengerti dengan hal ini. (*)
LAPORAN KHUSUS
Zaenuri, SH.
Proses Rekruitmen Caleg dalam Hubungan dengan Kualitas Legislatif Nama : Zaenuri, SH Partai : PKB Dapil : 1 (Kecamatan Kapuas) No Urut :6 Alumnus Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2011
P
emilihan Umum untuk Anggota Legislatif merupakan agenda demokrasi yang dilaksanakan lima tahun sekali. Pada Pemilu sekarang hanya diikuti oleh 12 partai politik, hasil verifikasi oleh Komisi Pemilhan Umum. Seperti Pemilu sebelumnya banyak Caleg sudah melakukan kampanye baik secara diam-diam maupun secara terbuka dengan memasang gambar, baliho dan stiker disetiap sudut kota, yang membuat pemandangan semakin semrawut. Bahkan sudah ada caleg yang menyediakan ambulans gratis untuk menarik simpati masyarakat. Di sisi lain juga sudah ada Caleg yang melakukan kunjungan kerja kedesa-desa, dengan membawa penceramah atau mengadakan kegiatan pengajian, atau kegiatan bakti sosial. Apabila kita meninjau dari proses rekruitmen calon anggota legislatif oleh partai politik peserta Pemilu, banyak yang merupakan pendatang baru atau pindahan dari partai lain yang tidak lolos verifikasi, dalam artian bahwa bukan kader asli parpol, yang telah mengikuti latihan kader partai. Mereka adalah orang-orang pendatang yang mencoba untuk mengadu nasib di Pemilihan Umum anggota legislatif, dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman organisasi yang berbeda-beda. Dengan harapan bisa duduk di DPR/DPRD yang pendapatan yang lumayan besar dan fasilitas yang dijamin oleh negara. Di sisi lain para Caleg ini tidak menyadari atau kurang pengetahuannya, bahwa tugas di DPRD dan DPR cukup berat dan memerlukan pengalaman dan pengetahuan yang luas, sesuai dengan tugas dan fungsinya yakni legislasi, anggaran, dan pengawasan.
Dalam menjalankan tugasnya anggota DPRD akan berhadapan dengan eksekutif yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang luas dan cukup lama duduk di Pemerintahan, sementara kebanyakan anggota DPRD tidak punya pengalaman sama sekali di pemerintahan. Sehingga yang terjadi produk legislasi yang dihasilkan tidak berkualitas, banyak yang tidak memahami proses anggaran keuangan daerah, serta tidak maksimal dalam melaksanakan fungsi pengawasan. Meskipun dalam masa awal tugasnya Anggota Legislatif mendapat Pendidikan dan Latihan berkenaan dengan tugas dan fungsinya. Namun dalam kenyataan banyak anggota DPRD yang kualitasnya kurang memuaskan. Sehingga banyak kepentingan masyarakat yang terakomodir dalam APBD, dan penyimpangan anggaran yang luput dari pantauan pihak legislative. Untuk mengatasi hal tersebut, paling utama adalah tugas Partai Politik dalam melaksanakan Rekruitmen Caleg, harus mengutamakan kualitas pengetahuan dan pengalamannya, tidak hanya mengandalkan kemampuan finansial. Dalam menyiapkan kader yang akan duduk di DPRD/DPR. Parpol harus memberikan pelatihan kepada para Caleg tentang tugas yang diembannya pada saat duduk di DPRD/DPR. Sehingga Anggota DPRD tidak sekedar datang, duduk, dengar dan duit, pada saat berdiskusi dengan Pihak Ekskutif kalah dalam beragumentasi karena pengetahuan dan pengelamannya yang kurang. Bertitik tolak dengan paparan, diatas Parpol dalam menyiapkan Calegnya dari sekarang, agar kelak jika telah duduk di DPRD , Para Anggota Legislatif yang berasal dari Parpol. Dapat menjalankan fungsinya secara maksimal. (*)
Wai
ra
11
LAPORAN KHUSUS
Biodata Profil Caleg
: Andreas Sisen, S.Hut Nama : Nasdem Partai : 1 (Kecamatan Kapuas) Dapil :1 No Urut olah Demokrasi Sanggau Sek Alumnus Angkatan Tahun 2012
: Aswandi Nama bangunan : Partai Persatuan Pem Partai , Bonti , Jangkang) : 5 (Kecamatan Mukok Dapil :2 n 2012 No Urut nggau Angkatan Tahu Sa si ra ok m De h la ko Alumnus Se
12
Wai
ra
LAPORAN KHUSUS
Nama : Herkulanus Tatam, SP Partai : PDIP Dapil : 5 (Kecamatan Mukok, Bonti, Jangkang) No Urut :6 Moto : Berjuang untuk Kesejahteraan Rakyat Peserta Sekolah Demokrasi San ggau Tahun 2013
: Indrayati Nama : PAN Partai , : 5 (Kecamatan Mukok Dapil Bonti , Jangkang) :5 No Urut u h Demokrasi Sangga la ko Peserta Se Tahun 2013
Wai
ra
13
LAPORAN KHUSUS
Nama : Imelda Nalaprana, S.Sos Partai : PAN Dapil : Caleg Provinsi No Urut :1 Alumnus Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2012
Nama : Jaelani Partai : PDIP Dapil : 2 (Kecamatan Tayan Hilir, Meliau, Toba) No Urut :2 Alumnus Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2011
Nama : Konggo Tjintalong Tjondro, ST Partai : Golkar Dapil : 1 (Kecamatan Kapuas) No Urut :8 Alumnus Sekolah Demokrasi Sanggau 2011
14
Wai
ra
LAPORAN KHUSUS
Nama : Megawati Partai : PDIP Dapil : 5 (Kecamatan Mukok, Bonti , Jangkang) No Urut :5 Peserta Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2013
i : Rani Rahmawat Nama : Nasdem Partai apuas) : 1 (Kecamatan K Dapil :4 11 No Urut nggau Tahun 20 Sa si ra ok em D h Alumnus Sekola
Nama : Regina Rochyani, SH Partai : Nasdem Dapil : 1 (Kecamatan Kapuas) No Urut :2 Alumnus Sekolah Demokrasi San ggau
Tahun 2012
Nama : Yeremias Marsilinus Partai : PDIP Dapil : 5 (Kecamatan Mukok, Bonti , Jangkang) No Urut :1 Alumnus Sekolah Demokrasi Sanggau Tahun 2011
Wai
ra
15
INFOGRAFIS: RUDY FRANSISKUS
Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Pemilihan Umum Anggota DPRD Tahun 2014 Kabupaten Sanggau
16
Wai
ra