1 SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN NILAI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (USBN PAI) BERBASIS WEB (STUDI KASUS DIREKTORAT ...
SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN NILAI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (USBN PAI) BERBASIS WEB (STUDI KASUS DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTRIAN AGAMA RI)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Oleh: MUHAMAD MAWAHIB NIM: 105091002916
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H
PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN NILAI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (USBN PAI) BERBASIS WEB (STUDI KASUS DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTRIAN AGAMA RI)
SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh: Muhamad Mawahib NIM: 105091002916
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H
ii
PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN NILAI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (USBN PAI) BERBASIS WEB (Studi Kasus di Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI) Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh: MUHAMAD MAWAHIB 105091002916 Menyetujui, Pembimbing I,
Victor Amrizal, M.Kom NIP. 150 411 288 Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durrachman, M. Sc, MIT NIP. 19710522 200604 1 002
ii
PERANCANGAN SISTEM PELAPORAN NILAI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (USBN PAI) BERBASIS WEB (Studi Kasus di Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Menyetujui, Penguji 1
Penguji 2
Herlino Nanang, MT NIP. 19731209 200501 1 002
Yusuf Durachman, M.Sc, MIT NIP. 19710522 200604 1 002
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1 001
Yusuf Durachman, M.Sc, MIT NIP. 19710522 200604 1 002
ii
ABSTRAK Muhamad Mawahib – 105091002916. Perancangan Sistem Pelaporan Nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) Berbasis Web (Studi Kasus Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementrian Agama RI). (Di bawah bimbingan Ibu Khodijah Huliyah dan Bapak Victor Amrizal) Secara umum pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan agama Islam, sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional. Evaluasi hasil USBN PAI menjadi sangat penting, terkait dengan tujuan ujian itu sendiri. Kementrian dituntut untuk mampu menangani dan mengevaluasi hasil yang didapatkan melalui USBN PAI ini. Untuk kepentingan mengelola nilai hasil USBN PAI seluruh Indonesia maka dibutuhkan sistem manajemen data yang dapat menampung dan mengolah data nilai. Saat ini data nilai yang dikumpulkan dan diolah belum terintegrasi ke dalam manajemen sistem yang baik, dan masih menggunakan proses manual. Selain itu data hanya diolah di kantor pusat saja, dan kantor wilayah hanya menjadi tempat pengumpulan berkas sebelum dikirimkan ke pusat, sehingga proses pengolahan menjadi cenderung lebih lama karena terpusat pada satu titik dengan menunggu datangnya sumber data dari berbagai lokasi. Oleh karena itu perlu dikembangkan sistem untuk pelaporan nilai hasil USBN PAI yang lebih mudah dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Sistem yang dikembangkan ini merupakan aplikasi berbasis web yang menggunakan metode terstruktur dengan model pendekatan System Development Life Cycle Waterfall. Secara umum, sistem ini membantu proses penginputan data nilai hasil USBN dari setiap sekolah dan memudahkan user untuk mendapatkan informasi yang akurat dan relevan. Perangkat yang diperlukan dalam merancang sistem ini adalah PHP sebagai bahasa scripting, Apache Web Server dan MySQL sebagai pengolah database dengan menggunakan bundle software XAMPP.
Kata kunci : Web Based Application, System Development Life Cycle(SDLC), Waterfall, Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
HALAMAN PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta,
Juni 2011
Muhamad Mawahib 105091002916
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Perancangan Sistem Pelaporan Nilai Ujian Ekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) Berbasis Web (Studi Kasus di Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI) ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabat beliau. Setelah terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis, baik berupa bimbingan, moril maupun materiil, yang penulis tujukan kepada: 1. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Yusuf Durachman, MIT, M.Sc, selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Viva Arifin, M.MSI, selaku Seketaris Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vii
4. Khodijah Hulliyah, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 5. Victor Amrizal, M.Kom, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, seperti kata pepatah ”tiada gading yang tak retak”. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik lagi ke depannya. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada penulis sendiri dan bagi yang membacanya. Jakarta,
Juni 2011
Penulis
viii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Ya Allah Ya Rabbi Ayahanda yang mulia Ibunda yang tercinta titisan doa Air mata dan peluh perjuanganmu Telah membawaku memasuki gerbang masa depan Dari rasa khawatir hingga rasa yakin Aku mencoba bertahan atas nama ceritaku Aku selalu yakin.............. dengan dukunganmu Selalu, dan selalu ingin kuceritakan semua, tapi aku selalu kehabisan kata-kata Mungkin untuk saat ini, hanya inilah yang mampu kubuktikan kepadamu Bahwa aku tak pernah lupa pengorbananmu Tak pernah lupa nasihat dan dukunganmu Tak pernah lupa segalanya....... dan selamanya
Skripsi ini kupersembahkan seikhlasnya kepada : Bapakku (Tas’an) dan Emakku (Karmi) yang tercinta serta saudara kandungku yang kusayangi (Irma nur Octaviani) ”Your Smile are My Inspiration and Strength”
ix
Dan penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Halvian Lubis. SH. M.Ag. selaku Kepala Seksi Kurikulum dan Evaluasi Pendidikan Agama Islam, Kementrian Agama RI yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengembangkan sistem pelaporan nilai ini. 2. Drs Abdul Aziz Rofiq, M.Pd, selaku staff di Kementrian Agama yang telah memberikan jalan kepada penulis dalam melakukan penelitian ini. 3. Kakakku Yeni Khairani Lubis, S.Kom, yang telah memberikan dorongan semangat dan banyak referensi mengenai penulisan skripsi ini. 4. Pasruh Team MAN 4 tidak henti hentinya memberikan suntikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini. Rasa terima kasih khusus penulis ucapkan Akhi Tb. Ahmad Rofi’uddin yang selalu memantau perkembangan skripsi ini. 5. Teman-teman TI/SI: Aryando, Mada, Rizal, Hafidz, Romdhan, Hadi, Agung, Irzal, khususnya teman-teman seperjuangan dikelas TI-D 2005: Mirza, Deni Zakya, Shodiq, Zanba, Hari, Ipul, Bayu, Mukhlis, Fahmi, Ery, Zaki, Wildan, Adit, Khairin, Novan Dianita, Lia, Ale, Rindi, Nahtasya. 6. ISCA team SMK Al Amanah, (Junaedih, S.Kom, Sarbani, Khoirul Iman, Fandi Ahmad Saktianto, Indra Lesmana) yang sudah mau berbagi keilmuannya, semoga selalu saling berbagi.
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
117
LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Data, Proses, dan Informasi ....................................................
10
Gambar 2.2. Model Sekuensial Linier ........................................................
16
Gambar 3.1. Model Sekuensial Linier ........................................................
44
Gambar 4.1. Flowchart Sistem Berjalan .....................................................
49
Gambar 4.2. Flowchart Sistem yang Diusulkan ..........................................
52
Gambar 4.3. Flowchart Input Provinsi ........................................................
53
Gambar 4.4. Flowchart Input Kabupaten ....................................................
54
Gambar 4.5. Flowchart Input Sekolah ........................................................
55
Gambar 4.6. Flowchart Input Siswa dan Nilai ............................................
56
Gambar 4.7. Diagram Konteks ...................................................................
59
Gambar 4.8. DFD Level 1 ..........................................................................
61
Gambar 4.9. DFD Level 2 Proses 1 ............................................................
62
Gambar 4.10. DFD Level 2 Proses 2 ..........................................................
64
Gambar 4.11. DFD Level 2 Proses 3 ..........................................................
65
Gambar 4.12. DFD Level 2 Proses 4 ..........................................................
66
Gambar 4.13. DFD Level 2 Proses 5 ..........................................................
67
Gambar 4.14 Entity Relational Diagram (ERD) .........................................
68
Gambar 4.15. Tabel Tidak Normal .............................................................
69
Gambar 4.16. Bentuk Normal 1 ..................................................................
71
Gambar 4.17. Bentuk Normal 2 ..................................................................
72
Gambar 4.18. STD Menu Utama User Admin ............................................
80
ii
Gambar 4.19. STD Menu Utama User ........................................................
81
Gambar 4.20. STD Input Modul Provinsi ...................................................
82
Gambar 4.21. STD Input Modul Kabupaten ...............................................
83
Gambar 4.22. STD Input Modul Sekolah ...................................................
83
Gambar 4.23. STD Input Modul Siswa User Admin ...................................
85
Gambar 4.24. STD Input Modul Siswa User Sekolah .................................
86
Gambar 4.25. Antarmuka Halaman Provinsi Level Admin .........................
88
Gambar 4.26. Antarmuka Input Provinsi ....................................................
89
Gambar 4.27. Antarmuka Halaman Provinsi Level User ............................
90
Gambar 4.28. Antarmuka Halaman Kabupaten Level Admin .....................
92
Gambar 4.29. Antarmuka Input Kabupaten ................................................
92
Gambar 4.30. Antarmuka Halaman Kabupaten Level User ........................
93
Gambar 4.31. Antarmuka Halaman Sekolah Level Admin .........................
94
Gambar 4.32. Antarmuka Halaman Input Sekolah ......................................
95
Gambar 4.33. Antarmuka Halaman Sekolah level User ..............................
96
Gambar 4.34. Antarmuka Halaman Siswa Level Admin .............................
97
Gambar 4.35. Antarmuka Halaman Siswa Level Sekolah ...........................
98
Gambar 4.36. Antarmuka Halaman Input Siswa .........................................
99
Gambar 4.37. Antarmuka Halaman Upload Siswa ......................................
99
Gambar 4.38. Antarmuka Halaman Siswa Level User ................................
100
Gambar 4.39. Antarmuka Halaman Registrasi ............................................
101
Gambar 4.40. Antarmuka Halaman Login ..................................................
102
Gambar 4.41. Antarmuka Halaman Lupa Password ...................................
103
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Data, Proses, dan Informasi ....................................................
10
Gambar 2.2. Model Sekuensial Linier ........................................................
16
Gambar 3.1. Model Sekuensial Linier ........................................................
44
Gambar 4.1. Flowchart Sistem Berjalan .....................................................
49
Gambar 4.2. Flowchart Sistem yang Diusulkan ..........................................
52
Gambar 4.3. Flowchart Input Provinsi ........................................................
53
Gambar 4.4. Flowchart Input Kabupaten ....................................................
54
Gambar 4.5. Flowchart Input Sekolah ........................................................
55
Gambar 4.6. Flowchart Input Siswa dan Nilai ............................................
56
Gambar 4.7. Diagram Konteks ...................................................................
59
Gambar 4.8. DFD Level 1 ..........................................................................
61
Gambar 4.9. DFD Level 2 Proses 1 ............................................................
62
Gambar 4.10. DFD Level 2 Proses 2 ..........................................................
64
Gambar 4.11. DFD Level 2 Proses 3 ..........................................................
65
Gambar 4.12. DFD Level 2 Proses 4 ..........................................................
66
Gambar 4.13. DFD Level 2 Proses 5 ..........................................................
67
Gambar 4.14 Entity Relational Diagram (ERD) .........................................
68
Gambar 4.15. Tabel Tidak Normal .............................................................
69
Gambar 4.16. Bentuk Normal 1 ..................................................................
71
Gambar 4.17. Bentuk Normal 2 ..................................................................
72
Gambar 4.18. STD Menu Utama User Admin ............................................
80
xviii
Gambar 4.19. STD Menu Utama User ........................................................
81
Gambar 4.20. STD Input Modul Provinsi ...................................................
82
Gambar 4.21. STD Input Modul Kabupaten ...............................................
83
Gambar 4.22. STD Input Modul Sekolah ...................................................
83
Gambar 4.23. STD Input Modul Siswa User Admin ...................................
85
Gambar 4.24. STD Input Modul Siswa User Sekolah .................................
86
Gambar 4.25. Antarmuka Halaman Provinsi Level Admin .........................
88
Gambar 4.26. Antarmuka Input Provinsi ....................................................
89
Gambar 4.27. Antarmuka Halaman Provinsi Level User ............................
90
Gambar 4.28. Antarmuka Halaman Kabupaten Level Admin .....................
92
Gambar 4.29. Antarmuka Input Kabupaten ................................................
92
Gambar 4.30. Antarmuka Halaman Kabupaten Level User ........................
93
Gambar 4.31. Antarmuka Halaman Sekolah Level Admin .........................
94
Gambar 4.32. Antarmuka Halaman Input Sekolah ......................................
95
Gambar 4.33. Antarmuka Halaman Sekolah level User ..............................
96
Gambar 4.34. Antarmuka Halaman Siswa Level Admin .............................
97
Gambar 4.35. Antarmuka Halaman Siswa Level Sekolah ...........................
98
Gambar 4.36. Antarmuka Halaman Input Siswa .........................................
99
Gambar 4.37. Antarmuka Halaman Upload Siswa ......................................
99
Gambar 4.38. Antarmuka Halaman Siswa Level User ................................
100
Gambar 4.39. Antarmuka Halaman Registrasi ............................................
101
Gambar 4.40. Antarmuka Halaman Login ..................................................
102
Gambar 4.41. Antarmuka Halaman Lupa Password ...................................
103
xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Teknologi informasi berkembang dengan pesat, terlebih dengan adanya internet. Melalui internet, informasi dapat didistribusikan dalam waktu singkat. Dengan kata lain teknologi informasi berbasis komputer dengan dukungan internet sebagai media komunikasi cenderung dapat memenuhi kebutuhan informasi yang akurat dalam tempo singkat karena internet melambangkan penyebaran informasi dan data secara ekstrim (Wikipedia, 2011). Perkembangan teknologi informasi berdampak positif pada perkembangan teknologi web. Pada saat ini, web tidak hanya berfungsi menampilkan informasi, namun juga mampu untuk menangani dan mengolah data menjadi informasi. Proses pengolahan informasi dengan memanfaatkan teknologi web inilah yang menyebabkan web menjadi media yang dinamis. Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) adalah ujian akhir sekolah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang memenuhi kualitas standar nasional dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan. Tujuan dari ujian ini antara lain adalah sebagai salah satu dasar pertimbangan kelulusan siswa, dan merupakan umpan balik untuk perbaikan program pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah (Kemenag, 2010 : 31).
1
2
Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) Kementrian Agama RI merupakan salah satu Direktorat pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia yang secara struktural diatur dalam PMA No. 3 tahun 2006. Fungsi, tugas, dan tanggung jawab Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan
agama Islam pada sekolah.
Secara filosofi ideologis dan
konstitusional, Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) memiliki peran yang sangat strategis sebagaimana tertuang pada pasal 28 ayat (1) yang menyatakan bahwa setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran (Kemenag, 2011). Demikian halnya tuntutan UU. No. 20 tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab. Salah satu rencana strategis yang dijalankan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) adalah pengembangan kurikulum dan evaluasi (Kemenag, 2011). Salah satu kegiatan dalam pengembangan kurikulum dan evaluasi ini adalah analisis nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI). Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS)
dituntut untuk mampu untuk mengumpulkan dan
menganalisis hasil ujian dengan cakupan wilayah dari Sabang sampai Merauke.
3
Cakupan wilayah yang luas inilah menjadi salah satu kendala yang cukup berarti dalam rekapitulasi hasil ujian. Hasil ujian Pendidikan Agama Islam (PAI) dari daerah terkadang sampai ke pusat melebihi waktu yang ditentukan sehingga data yang dikirim tersebut tidak masuk sebagai data yang diolah. Seluruh provinsi mengirimkan hasil ujian dari wilayahnya dalam bentuk rekapitulasi tertulis lengkap dengan nama peserta Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) dan nilainya. Nilai hasil ujian ini dikirimkan melalui jasa pengiriman barang atau kurir, sehingga ada jeda waktu pengiriman dari masing-masing daerah kepada Kementrian Agama. Pada akhirnya semua nilai sampai kepada Kementrian Agama dalam waktu yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk melakukan pengolahan nilai menjadi data statistika yang dibutuhkan oleh Kementrian Agama sebagai bahan evaluasi. Penulis berencana menggunakan media web sebagai sarana untuk melakukan input data nilai sehingga nilai akan langsung diolah oleh sistem. Pada akhirnya setelah semua daerah penyelenggara Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) melakukan input data dari daerahnya masing-masing, sistem secara otomatis akan melakukan perhitungan nilai dan menampilkannya dalam bentuk grafik, serta dapat dicetak dalam format dokumen tertentu, sehingga dapat dilakukan analisis sesuai data yang muncul dari sistem dan dapat segera diambil tindakan untuk menyikapi hasil yang ditampilkan oleh sistem.
4
Oleh karena itulah penulis tertarik untuk mengambil judul sesuai dengan penjabaran yang penulis utarakan, yaitu Perancangan Sistem Pelaporan Nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) Berbasis Web dengan Studi Kasus di Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia.
1.2. Perumusan Masalah Penulis merumuskan masalah dalam skripsi ini yaitu membuat sebuah sistem yang mampu melayani pelaporan nilai USBN PAI menggunakan media web secara efektif dan cepat, mampu menampilkannya kembali berupa perhitungan total maupun perhitungan secara rinci disertai dengan tampilan grafik, dan juga mampu untuk menghasilkan laporan dalam format dokumen tertentu, sehingga memudahkan tim analisis untuk menganalisis hasil yang ditampilkan oleh sistem.
1.3.Pembatasan Masalah Dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi masalah yang akan penulis bahas sebagai berikut : 1. Sistem ini adalah sistem pengolahan data nilai yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu parameter pengambilan keputusan dalam evaluasi hasil USBN PAI oleh Kementrian Agama.
5
2. Data pengujian terhadap sistem adalah berupa simulasi, karena data yang penulis teliti berbeda kriteria dengan data yang penulis butuhkan dalam sistem ini. 3. Simulasi pengujian akan difokuskan pada satu jenjang pendidikan.
1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dibuatnya sistem ini adalah: 1. Membuat sistem pelaporan nilai yang efektif, sehingga mengurangi faktor keterlambatan data yang sebelumnya terjadi pada sistem pelaporan manual. 2. Membuat sebuah sistem yang mampu menangani dan mengolah data nilai hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI). 3. Menganalisis sistem yang ada (current system) pada Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah. 4. Merancang sistem baru yang mampu menunjang kinerja Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah.
6
1.5. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang penulis lakukan adalah : 1. Menjadi referensi bagi penelitian berikutnya, di bidang pengembangan sistem informasi. 2. Dapat Memahami konsep pelaporan nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI). 3. Dapat memahami konsep sistem informasi manajemen database dari pengolahan data nilai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
1.6. Metodologi Penelian Metode penelitian yang penulis lakukan terdiri dari metode pengumpulan dana dan metode pengembangan aplikasi. Metode pengumpulan data terdiri dari aktivitas berikut ini. 1.
Observasi
2.
Wawancara
3.
Studi Pustaka
4.
Studi Sejenis Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penyusunan
skripsi ini adalah dengan metode Software Development Life Cycle (SDLC) dengan menggunakan proses model Waterfall.
7
1.7. Sistematika Penulisan Dalam skripsi ini, pembahasan yang penulis sajikan terbagi dalam lima bab, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini membahas teori-teori yang mendukung penelitian skripsi. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan metodologi yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian. BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan hasil analisis dan perancangan dari aplikasi yang dibuat. BAB V
PENUTUP
Bab ini adalah bab terakhir yang menyajikan kesimpulan serta saran yang dihasilkan dari uraian bab sebelumnya.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem Sistem adalah perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Dengan kata lain sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005:2). Definisi di atas menunjukkan bahwa sistem sebagai gugus dari elemenelemen yang saling berinteraksi secara teratur dalam rangka mencapai tujuan atau subtujuan (Marimin, 2008:1). Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur (Mulyanto, 2009:2).
2.1.2. Pengertian Data dan Informasi Menurut Laudon dan Laudon data adalah fakta-fakta mentah yang mewakili kejadian-kejadian yang berlangsung dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum ditata dan diatur ke dalam bentuk yang dapat dipahami dan digunakan orang. Menurut Wilkinson data adalah fakta, angka,
8
9
bahkan simbol mentah, secara bersama-sama merupakan masukan bagi suatu sistem informasi (Kadir, 2009 : 3). Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya (Jogiyanto, 2005: 8). Menurut McFadden informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut (Mulyanto, 2009:17). Sejumlah faktor yang mempengaruhi kualitas informasi, yaitu (Mulyanto, 2009:20) : 1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Ketidak akuratan sebuah informasi dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan sehingga merusak atau mengubah data-data asli tersebut. 2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengembilan keputusan akan berakibat fatal bagi perusahaan. 3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi penerima.
10
Gambar 2.1. Data, Proses, dan Informasi (Sumber : Kadir, 2009:5)
2.1.3. Pengertian Sistem Informasi Menurut Alter pengertian sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur
kerja,
informasi,
orang
dan
teknologi
informasi
yang
diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi (Kadir, 2009: 7). Dalam sumber lain Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis mendefinisikan sistem informasi sebagai berikut: Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005:11).
Turban, McLean, danWaterbe (1999) dalam buku Information Technology for Management Making Connection for Strategies Advantages mendefinisikan sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Mulyanto, 2009:29).
11
Menurut Mulyanto (Mulyanto, 2009:29) sistem informasi merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan.
2.2. Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) 2.2.1. Pengertian USBN PAI Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) merupakan ujian akhir sekolah mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang memenuhi kualitas standar nasional dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan (Kemenag, 2010 : 31). 2.2.2. Tujuan dan Fungsi USBN PAI Secara umum pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan agama Islam, sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional (Kemenag, 2010 : 31). Lebih rinci tujuan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Meningkatkan kewibawaan Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran pada tingkat satuan pendidikan.
12
2. Meningkatkan motivasi dan kesungguhan peserta didik dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam (PAI). 3. Mengevaluasi kinerja satuan pendidikan melalui pemetaan berdasarkan pencapaian hasil belajar, baik pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. 4. Meningkatkan kualitas proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) (Kemenag, 2010 : 31). Sedangkan fungsi Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) adalah : 1. Salah satu dasar pertimbangan dalam penentuan kelulusan. 2. Umpan balik untuk perbaikan program pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah. 3. Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap Pendidikan Agama Islam (PAI). 4. Motivasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) bagi peserta didik dan pendidik (Kemenag, 2010 : 31). 2.2.3. Peserta USBN PAI Berikut ini adalah persyaratan untuk menjadi peserta USBN PAI (Kemenag, 2010 : 2) 1. Peserta adalah siswa yang beragama Islam kelas terakhir yang terdaftar pada satuan pendidikan.
13
2. Untuk mengikuti USBN PAI, peserta harus memiliki buku laporan penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan. 3. Peserta USBN PAI karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti USBN PAI di satuan pendidikan yang bersangkutan, dapat mengikuti USBN PAI di satuan pendidikan lain pada jenjang dan jenis yang sama atau pada tempat lain yang ditentukan sebagai penyelenggara ujian. 4. Peserta USBN PAI yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti USBN PAI utama dapat mengikuti USBN PAI susulan sesuai aturan sekolah. 2.2.4. Ruang Lingkup USBN PAI Ruang lingkup Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) adalah : 1. Aspek kognitif, yakni aspek pengetahuan peserta didik. Alat evaluasi aspek kognitif berupa ujian tertulis. 2. Aspek
prikomotorik,
yakni
aspek
ketrampilan
peserta
didik
melaksanakan materi ibadah yang bersifat praktik. Alat evaluasi aspek ini adalah materi ujian praktik yang harus direspon peserta didik dalam bentuk unjuk kemampuan dihadapan penguji. 3. Aspek afektf, berupa akhlak mulia menjadi bagian evaluasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) (Kemenag, 2010 : 31).
14
Aspek kognitif diuji melalui Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) yang soalnya terdiri dari 25 % butir soal yang disebut anchor item, yaitu soal yang telah disahkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang sebelumnya disusun oleh tim penyusun soal, ditambah oleh 75 % soal yang disusun oleh Tim Penyusun Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) tingkat provinsi. Aspek Psikomotrik diuji dengan melakukan praktikum Pendidikan
Agama
Islam
(PAI)
yang
pengujinya
ditunjuk
oleh
penyelenggara Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) tingkat provinsi. Aspek akhlak mulia dinilai berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI) masingmasing sekolah (Kemenag, 2010 : 46).
2.3. Web Web merupakan sekumpulan dokumen yang dipublikasi melalui jaringan internet maupun intranet sehingga dapat diakses oleh user melalui web browser (Sardi, 2005 : 4). Menurut kamus jaringan computer web adalah bagian dari internet yang mencakup semua sumberdaya dan pengguna yang menggunakan HTTP (Wahana, 2004: 534). Web menggunakan protokol yang disebut HTTP (HyperText Transfer Protocol) yang berjalan pada TCP/IP. Adapun dokumen web ditulis dalam format HTML (HyperText Markup Language). Dokumen ini diletakkan dalam web server (server yang melayani permintaan halaman web) dan diakses oleh klien
15
(pengakses informasi) melalui perangkat lunak yang disebut web browser atau sering disebut browser saja. 2.3.1. Web Server Web server adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk menyimpan dan mengirim dokumen untuk digunakan dalam word wide web (Misky, 2005 : 228). Web server merupakan suatu aplikasi pusat komputer yang mengirimkan informasi yang disimpan dalam bentuk file HTML (Hyper Text Markup Languange) yang membentuk website. Biasanya Web Server adalah media tempat seseorang
membuat website. Server merupakan
semacam pemandu dimana harus mencari website dan memberitahukan letak halaman yang harus di perlihatkan pada browser. Server berisi informasi website dan program-program yang memungkinkan browser melihat informasi dan mengontrol sembarang perintah yang telah disertakan dalam web page tersebut, karena beberapa alasan yaitu akses informasi mudah, set-up server lebih mudah, informasi lebih mudah di distribusikan, dan bebas platform, yaitu informasi dapat disajikan oleh web browser pada sistem operasi mana saja karena adanya standar dokumen berbagai tipe data yang dapat disajikan. Contoh web server antara lain adalah apache web server dan Internet Information Services (IIS) server.
16
2.3.2. Web Browser Web Browser adalah aplikasi yang digunakan untuk mengakses web (Misky, 2005 : 38). Web Browser merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memperoleh informasi dengan format hypertext. Web browser akan mengirimkan request ke web server, dan menampilkan hasilnya kepengguna. Beberapa contoh browser antara lain Mozilla Firefox, Google Chrome, Opera, Safari, dan Internet Explorer.
2.4. Konsep Dasar Waterfall Dalam pengembangan sistem pelaporan berbasis web ini, penulis menggunakan metode terstruktur dengan model pendekatan SDLC (System Development Life Cycle), yaitu pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem berdasarkan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik (Mulyanto, 2009: 243).
Gambar 2.2. Model Sekuensial Linier (Sumber : Pressman, 2005:79) Model proses sekuensial linier sering disebut juga dengan ”siklus kehidupan klasik” atau ”model air terjun (Waterfall)” merupakan SDLC model klasik yang melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut (Pressman, 2005:79):
17
1. Communication Kegiatan pada tahapan komunikasi ini adalah inisiasi proyek dan juga merencanakan berbagai kebutuhan yang akan dibutuhkan di dalam proyek. 2. Planning Pada tahap ini dilakukan estimasi waktu pengerjaan proyek, dan penjadwalan agar proyek dapat diselesaikan tepat waktu. 3. Modeling Pada tahap ini dilakukan analisis sistem baru dan pembuatan model dari perangkat lunak. Maksud pembuatan model ini adalah untuk memperoleh pengertian yang lebih baik terhadap aliran data dan kontrol, proses-proses fungsional, tingkah laku operasi dan informasi-informasi yang terkandung di dalamnya. Terdiri dari aktivitas utama pemodelan proses, pemodelan data dan desain antarmuka. 4. Construction Pada tahap ini hasil dari perancangan mulai diterjemahkan ke dalam bahasa mesin melalui bahasa pemrograman. Terdiri dari dua aktivitas yaitu pembuatan kode program dan pembuatan antarmuka program untuk navigasi sistem. Selanjutnya program harus diuji coba dimana di fokuskan terhadap pengujian terhadap fungsi-fungsi modul yang telah dibuat pada tahapan pengkodean.
18
5. Deployment Tahapan ini berisi kegiatan untuk menerapkan sistem yang telah selesai dibangun dan dicoba ke dalam lingkungan user atau pengguna, kemudian penulis akan memberikan support atas sistem baru yang berjalan, kemudian akan merespon feedback yang diberikan oleh user atas sistem baru.
2.5. . Komponen Perancangan Sistem 2.5.1. Data Flow Diagram (DFD) Menurut Pressman, Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran grafis yang menggambarkan aliran dan perubahan data, yang bergerak dari input ke output (Pressman, 2002: 364). DFD dapat digunakan untuk menggambarkan sebuah sistem atau perangkat lunak pada beberapa level. DFD juga dapat dikembangkan ke dalam level-level yang menggambarkan peningkatan aliran data dan fungsinya secara terperinci (Pressman, 2002: 364). DFD level 0 juga disebut Context Diagram (Diagram Konteks) mengambarkan seluruh elemen perangkat lunak sebagai sebuah proses dengan input dan output data yang ditandai oleh panah masuk dan keluar berturut-turut. Proses-proses tambahan dan aliran data seperti yang digambarkan di Context Diagram dipisah untuk menampakkan proses yang lebih rinci (Mulyanto, 2009:279). DFD level 1 merupakan diagram yang merepresentasikan proses yang ada di dalam sistem secara keseluruhan (Mulyanto, 2009:29).
19
Ada beberapa simbol yang umum digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD), antara lain: Tabel 2.1. Simbol-simbol yang umum digunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) Simbol
Nama
Entitas
Aliran Data
Proses
Penyimpanan Data
(Sumber : Pressman, 2002 : 365)
2.5.2. Entity Relational Diagram(ERD) Entity Relational Diagram (ERD) adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antar entitas (Kadir, 2009:30). ERD dapat digunakan pada semua alat-alat
20
pemodelan dan satu-satunya metode untuk menggambarkam sistem penyimpanan data.
Tabel 2.2. Sejumlah notasi pada Entity Relational Diagram (ERD)
Simbol
Penjelasan Resmi
Arti Sebenarnya
Entitas
(sekelompok orang, tempat atau sesuatu)
Entitas terhubung
(digunakan untuk menghubungkan dua entitas)
Entitas atribut
(Digunakan untuk kelompok terulang)
Ke 1 hubungan
(Tepat satu)
Ke banyak hubungan
(satu atau lebih)
21
Ke 0 atau 1 hubungan
(hanya 0 atau 1)
Ke 0 atau lebih hubungan
(Dapat nol, satu atau lebih)
Ke lebih dari 1 hubungan
(lebih besar dari satu)
(Sumber : Kadir, 2009:31) 2.5.3. Diagram Alur (Flowchart) Diagram Alur (Flowchart) adalah bagan yang menunjukkan alir di dalam program atau prosedur system secara logika (Jogiyanto, 2005 : 795) Flowchart digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Flowchart dapat menunjukkan apa yang dikerjakan oleh sistem. (Jogiyanto, 2005 : 796).
22
Tabel 2.3. Simbol-simbol yang umum digunakan dalam Flowchart Simbol
Nama
Terminator Garis Alir (Flow Line)
Fungsi
Permulaan/akhir program
Arah aliran program
Proses
Proses perhitungan/proses pengolahan data
Input/Output Data
Proses input/output data, parameter, informasi
Sub Program
Permulaan sub program / proses menjalankan sub program
Decision
Perbandingan pernyataan, penyeleksian data yang memberikan pilihan untuk langkah selanjutnya
Predefined Process
Pemberian harga awal
On Page Connector
Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada satu halaman
Stored Data
Penyimpanan data
23
Off Page Connector
Penghubung bagian-bagian flowchart yang berada pada halaman berbeda
(Sumber : Jogiyanto, 2005 : 802-803)
2.5.4. Normalisasi Normalisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik (Kadir, 2009:116). Dalam hal ini yang dimaksud dengan relasi yang berstruktur baik adalah relasi yang memenuhi dua kondisi berikut: 1. Mengandung redudansi yang sedikit mungkin. 2. Memungkinkan baris-baris dalam relasi disisipkan, dimodifikasi, dan dihapus, tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidak konsistenan (Kadir, 2009:116). Normalisasi sendiri dilakukan melalui sejumlah langkah. Setiap langkah berhubungan dengan bentuk normal (normal form) tertentu. Dalam hal ini yang disebut bentuk normal adalah suatu keadaan relasi yang dihasilkan oleh penerapan aturan-aturan sederhana yang berhubungan dengan dependensi fungsional terhadap relasi tersebut. Bentuk normal dalam normalisasi dapat berupa:
24
1. Bentuk Normal Pertama (1NF/ First Normal Form) Bentuk normal pertama (1NF) adalah suatu keadaan yang membuat setiap perpotongan baris dan kolom dalam relasi hanya berisi satu nilai. Untuk membentuk relasi agar berada dalam bentuk normal pertama, perlu langkah untuk menghilangkan atribut-atribut yang bernilai ganda. 2. Bentuk Normal Kedua (2NF/ Second Normal Form) Bentuk normal kedua adalah suatu bentuk yang menyaratkan bahwa relasi harus sudah berada dalam bentuk normal pertama dan tidak mengandung dependensi parsial. Suatu atribut Y dikatakan memiliki dependensi parsial terhadap X apabila memenuhi dua kondisi berikut: a. Y adalah atribut non_kunci primer dan X adalah kunci primer. b. Y memiliki dependensi terhadap bagian dari X (tetapi tidak terhadap keseluruhan dari X). 3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/ Third Normal Form) Bentuk normal ketiga adalah suatu keadaan yang menyaratkan bahwa relasi harus sudah berada dalam bentuk normal kedua dan tidak mengandung dependensi transitif. Suatu atribut Z dikatakan memiliki dependensi transitif terhadap X apabila memenuhi dua kondisi berikut: a. Z memiliki dependensi fungsional (atau kadang disebut dependensi saja, yaitu kekangan antara dua buah atribut atau dua buah himpunan atribut) terhadap Y.
25
b. Y memilki dependensi fungsional terhadap X. Dependensi transitif dapat dinotasikan sebagai berikut: XYZ
2.5.5.
Kamus Data (Data Dictionary) Kamus data atau data dictionary atau disebut juga dengan istilah
system data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhankebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD. Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya saja (Jogiyanto, 2005:725). Hasil akhir dari pendefinisian struktur data dari file-file database selanjutnya oleh analis sistem didokumentasikan di kamus data file. Kamus
26
data ini sangat diperlukan oleh programmer nantinya untuk membuat file secara fisik (Jogiyanto HM, 2005 : 407-408).
2.6. PHP PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing'/Form Interpreter. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek (Wahana, 2006: 13). PHP mempunyai fitur text processing yang sangat bermanfaat, dari POSIX Extended atau Perl Regular Expression untuk memparsing dokumen XML. Untuk memparsing dan mengakses dokumen XML, PHP 4 mendukung standart SAXOFON dan DOM. PHP 5 menstandarkan semua ekstensi XML menladi libxml2 yang tangguh dan memperluas fitur dengan menambahkan SimpleXML dan mendukung XMLREADER (Wahana, 2006: 15).
27
2.6.1 Kelebihan PHP Kelebihan dari PHP sehingga dapat diandalkan sebagai skrip pemrograman web menurut tim Wahana Komputer Semarang adalah (Wahana, 2006: 13) : 1. Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya. 2. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai IIS sampai dengan apache, dengan konfigurasi yang relatif mudah. 3. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan. 4. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena referensi yang banyak. 5. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem. 6. Termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakkan dalam tag HTML).
28
2.6.2. Dukungan PHP terhadap Basis Data (Database) Salah satu fitur penting pada PHP adalah dukungan terhadap basis data. Membuat web dinamis yang menampilkan data yang diinputkan kedalam basis data bukanlah hal yang sulit dalam PHP. Pada PHP 5, basis data (database) yang telah didukung untuk bisa dikorelasikan adalah (Wahana, 2006: 14): 1. Adabas D 2. dBase 3. Empress 4. File Pro 5. Hyperwave 6. IBM DB2 7. Informix 8. Ingres 9. Interbase 10. Front Base 11. Direct MySQL 12. MySQL 13. ODBC 14. Oracle 15. Ovrimos 16. PostgreSQL
2.7. Server Web Apache (Apache Web Server) Server web atau web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halamanhalaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML (Wikipedia, 2011). Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini mengunakan HTTP (Wikipedia, 2011). Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache merupakan produk yang dikeluarkan oleh Grup Apache. Grup Apache terlibat dalam suatu proyek yang disebut proyek apache untuk mengembangkan suatu software implementasi di bidang web server yang andal dan source code nya didistribusikan secara gratis (Wahana, 2006:24).
30
Menurut statistik dari Netcraft, Apache merupakan server web yang paling banyak digunakan di dunia per 2005 . Microsoft Internet Information Services (IIS) merupakan kompetitor utama Apache, diikuti oleh Sun Java Web Server dari Sun Microsystem (Wikipedia, 2011).
2.8. MySQL MySQL merupakan sistem manajemen database. Kata SQL pada MySQL merupakan singkatan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa standar yang digunakan untuk mengakses basis data (database) dan ditetapkan oleh ANSI/ISO SQL Standard (Wahana, 2006: 181) . MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL (Wikipedia, 2011). Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang
31
Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius (Wikipedia, 2011). MySQL sangat populer dalam aplikasi web seperti MediaWiki (perangkat lunak yang dipakai Wikipedia dan proyek-proyek sejenis) dan PHP-Nuke dan berfungsi sebagai komponen basis data dalam LAMP. Popularitas sebagai aplikasi web dikarenakan kedekatannya dengan popularitas PHP, sehingga seringkali disebut sebagai Dynamic Duo (Wikipedia, 2011). Sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu phpMyAdmin. Untuk perangkat lunak untuk administrasi basis data MySQL yang dijual secara komersial antara lain: MySQL front, Navicat dan EMS SQL Manager for MySQL (Wikipedia, 2011). Fitur utama MySQL adalah sebagai berikut (Wahana,2006: 182) 1. Ditulis dalam bahasa C dan C++ 2. Bekerja multiplatform 3. Menyediakan mesin penyimpan transaksi dan nontransaksi 4. Server tersedia sebagai program terpisah untuk digunakan pada lingkungan jaringan klien/server. 5. Memiliki library yang dapat ditempelkan pada aplikasi standalone sehingga aplikasi tersebut dapat digunakan pada komputer yang tidak terhubung ke jaringan. 6. Memiliki sistem password yang fleksibel dan aman.
32
7. Dapat menangani basis data dalam skala besar. Basis data dalam server MySQL dapat berisi 50 juta record. 8. Klien dapat berkoneksi ke MySQL server menggunakan socket TCP/IP pada platform manapun. 9. Server dapat mengirim pesan kesalahan ke klien dalam berbagai bahasa.
2.8.1. Operasi Dasar SQL Berikut ini merupakan operasi dasar menggunakan sintaks SQL: a.
Membuat basis data CREATE DATABASE nama_database;
b.
Mengkoneksikan ke suatu basis data membentuk tabel CONNECT TO basis_data USER nama/password;
c.
Memasukkan data CREATE TABLE nama_tabel( nama_kolom1 tipe_data([ukuran]), nama_kolom2 tipe_data([ukuran]),…);
d.
Memasukkan data INSERT INTO nama_tabel VALUES(‘…’,’…’,…);
e.
Melihat isi tabel SELECT * FROM nama_tabel;
f.
Mengganti struktur tabel ALTER TABLE nama_tabel RENAME kolom_lama TO kolom_baru;
33
g.
Mengetahui daftar basis data dan tabel SHOW DATABASES;
h.
Menghapus tabel DROP TABLE nama_tabel;
i.
Fungsi aggregate SUM() menghitung jumlah nilai AVG() menghitung nilai rata-rata MAX()mencari nilai maksimal MIN() mencari nilai minimal COUNT() menghitung jumlah baris
2.9. Profil Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) Kementrian Agama Republik Indonesia merupakan salah satu Direktorat pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia yang secara struktural diatur dalam PMA No. 3 tahun 2006. Fungsi, tugas, dan tanggungjawab Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan Agama islam pada sekolah. Secara filosofi ideologis dan konstitusional, Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) memiliki peran yang sangat strategis sebagaimana tertuang apada pasal 28 ayat (1) "Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran. Demikian halnya tuntutan UU. No. 20 tahun 2003 sebagaimana yang dinyatakan dalam UU tersebut bahwa
34
tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab (Kemenag, 2011). Dalam merealisasikan fungsi dan tujuan seperti yang dijelaskan di atas, Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) perlu menyusun berbagai program yang akan dilaksanakan dalam sebuah Rencana Strategis (Renstra) untuk progam jangka menengah tahun 2006-2011. Renstra ini disusun sebagai acuan dalam pengembangan program-program yang akan dilaksanakan pada semua subdit. Secara umum renstra ini menguraikan enam bidang utama yang dipandang strategis, meliputi (Kemenag, 2011): 1. Pengembangan kurikulum dan evaluasi, 2. Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, 3. Pemanfaatan bantuan sarana dan beasiswa, 4. Pemberdayaan kelembagaan, 5. Peningkatan mutu lulusan siswa dalam bidang PAI, dan 6. Peningkatan pelayanan administrasi dan ketatausahaan.
35
2.9.1. Visi dan Misi Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah 2.9.1.1. Visi Sejalan dengan visi pendidikan Nasional, Depag dan Ditjen Pendis, visi DITPAIS (Kemenag, 2011): "Terwujudnya siswa sekolah yang menjiwai keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT, berakhlaq mulia, memiliki kecerdasan, memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam sejalan dengan tujuan pendidikan nasional dan falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia.”
2.9.1.2. Misi Berikut ini adalah visi Direktorat Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah: 1. Memeratakan pelayanan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah, 2. Meningkatkan mutu lulusan siswa bidang Pendidikan Agama Islam (PAI), 3. Mengembangkan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI), 4. Meningkatkan kualitas guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah, 5. Meningkatkan mutu pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI), 6. Meningkatkan fasilitas Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah,
36
7. Mengembangkan dan memberdayakan lembaga Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah, 8. Mengembangkan minat siswa sekolah mencintai dan mendalami dan mengamalkan Pendidikan Agama Islam (PAI), 9. Meningkatkan tata kelola Pendidikan Agama Islam (PAI) (Kemenag, 2011). 2.9.2. Indikator Keberhasilan Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Berikut ini adalah indikator keberhasilan Pendidikan Agama Islam di sekolah berdasarkan informasi yang penulis dapatkan melalui situs kemenag.go.id 1. Proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam (PAI) berjalan lancar 2. Sekolah memiliki sarana ibadah yang memadai 3. Warga sekolah yang beragama Islam aktif melaksanakan sholat, puasa pada waktunya 4. Tampilan, prilaku dan sikap siswa dan segenap unsur pendidikan di sekolah pada setiap waktu mencerminkan nuansa islami 5. Ceramah/diskusi/seminar agama digalakkan dalam berbagai kegiatan luar sekolah 6. Sekolah menggalakkan aktivitas keagamaan, seperti peringatan HBI, pengumpulan infaq, aktivitas belajar al-Qur`an, dan lain sebagainya 7. Hasil belajar memenuhi standar isi dan kelulusan (Kemenag, 2011).
37
2.10. Studi Sejenis Penulis dalam membuat skripsi ini melakukan studi terhadap beberapa skripsi terdahulu, dengan maksud mempelajari dan mencari beberapa poin yang dapat penulis lengkapi di dalam skripsi ini. Qunut Fajri dalam dalam penulisan skripsinya yang berjudul Sistem Informasi Pembuatan Rapor SDN Pondok Kacang Timur IV tahun 2007 membahas mengenai pembuatan rapor menggunakan media komputer. Skripsi ini membahas input data nilai sampai dengan mencetak menjadi bentuk halaman rapor. Metode pengembangan sistem yang digunakan oleh Qunut Fajri dalam penelitian ini adalah SDLC dengan proses model sequensial linier. Puji Handayani dalam skripsinya yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi Laporan Prestasi Belajar Siswa Berbasis Web (Studi Kasus : SMA Negeri 8 Bogor) tahun 2008 menjelaskan tentang pengembangan sistem informasi laporan prestasi belajar siswa dengan memanfaatkan media internet sebagai media untuk mengakses data nilai siswa. Puji Handayani melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode pengembangan sistem SDLC dengan proses model sequensial linier. Citra Amalia dalam penulisan skripsinya yang berjudul Aplikasi Daftar Nilai Semester Mahasiswa Berbasis Web Online (Studi Kasus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) pada tahun 2009 membahas pembuatan aplikasi berbasis web yang mampu menjalankan business prosess pengolahan nilai mahasiswa oleh dosen tertentu sampai dengan mencetak nilai oleh mahasiswa yang bersangkutan.
38
Peneltian yang dilakukan oleh Amalia, menggunakan metode pengembangan sistem SDLC. Ibnu Mas’ud dalam penulisan skripsi yang berjudul Sistem Informasi Nilai Akademik Siswa Berbasis Web (Studi Kasus : SMU Muhammadiyah 7 Sawangan) menggunakan metode pengembangan sistem SDLC dengan proses model sequensial linier. Mas’ud mengkombinasikan berbagai parameter penilaian siswa mulai dari sistem absensi, nilai harian, nilai ujian tengah semester, dan ujian akhir semester menjadi satu kesatuan yang mampu langsung diimplementasikan sebagai sistem evaluasi siswa baik per hari, per tengah semester, dan juga per semester. Keempat referensi ini akan penulis jadikan sebagai referensi untuk penulisan skripsi ini. Dengan demikian kedua sumber ini akan penulis analisis sehingga mendapatkan suatu perbandingan untuk hasil yang lebih baik.
39
Berikut ini adalah hasil dari studi sejenis yang penulis lakukan. Tabel 2.4. Perbandingan Hasil Studi Sejenis No 1
Penulis Qunut Fajri
Kelebihan Dokumen dapat
Kekurangan
yang
dihasilkan 1. Sistem dibangun stand
langsung
digunakan
sebagai rapor siswa.
alone,
sehingga
dapat
dibuat
tidak sistem
terintegrasi. 2. Tidak
mendukung
platform sistem operasi selain windows. 3. Tidak adanya fasilitas laporan berupa grafik. 2
Puji Handayani
1. Web
sehingga 1. Sistem
Based,
dapat
diakses
massal
melalui
secara web
browser. 2. Sistem monitoring
memungkinkan data
secara
menyediakan
fasilitas
pelaporan dengan grafik, sehingga
menyulitkan
informasi
ditampilkan
secara monoton berupa angka-angka saja.
realtime. 3. Sistem
tidak
menyediakan 2. Perankingan
dilakukan
administrasi user sesuai
masih
manual,
dengan
dengan
nilai
masing-masing.
jabatannya
rapor siswa.
sesuai rata-rata
40
3
Citra Amalia
menyediakan 1. Tidak
1. Sistem
disediakan
administrasi user sesuai
perbandingan
dengan
nilai mahasiswa per mata
jabatannya
kuliah.
masing-masing. 2. Web
Based,
dapat
sehingga 2. Tidak adanya fasilitas
diakses
massal
rentang
secara
melalui
laporan berupa grafik.
web
browser 3. Terdapat Output dokumen berupa file PDF 4. Adanya
sistem
password
hashing
menggunakan
MD5 4
Ibnu Mas’ud
1. Sistem dibangun secara 1. Tidak Web Based. 2. Banyak
fitur perbandingan nilai parameter
penilaian terhadap siswa. 3. Terdapat berbentuk
Laporan grafik
yang
sangat membantu proses evaluasi.
disediakannya
per mata pelajaran. 2. Tidak
disediakannya
fitur perbandingan nilai antar kelas.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Pengertian Metodologi Penelitian Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsepkonsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni, atau disiplin yang lainnya. Sedangkan metode adalah suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. (Jogiyanto, 2005: 59).
3.2. Teknik Pengumpulan Data Dalam penyusunan skripsi ini, diperlukan data-data serta informasi yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian dan pembahasan. Oleh karena itu, sebelum penyusunan skripsi ini dilakukan, maka dilakukan riset atau penelitian terlebih dahulu untuk menjaring data serta informasi yang terkait. 3.2.1. Observasi Pengumpulan data dengan observasi atau pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Penyaksian terhadap peristiwa-peristiwa itu bisa dengan melihat, mendengarkan, merasakan, yang kemudian dicatat seobyektif mungkin.
41
42
Observasi yang penulis lakukan adalah ikut terjun langsung dalam hal input data nilai Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) yang diadakan oleh Subdit Kurikulum dan Evaluasi. Data yang diinputkan oleh penulis ke dalam dokumen Microsoft excel kemudian hasil pengolahan data dengan Microsoft excel tersebut diolah kembali oleh tim analisa sehingga menjadi sebuah laporan evaluasi hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI).
3.2.2. Wawancara Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka. Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. Dalam mengumpulkan data, penulis mewawancarai pihak yang memang memiliki kepentingan khusus dalam pengolahan data hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI), yaitu Bapak Dr. Halfian Lubis.SH.M.Ag selaku Kepala Seksi Kurikulum dan Evaluasi Pendidikan Agama Islam.
43
3.2.3. Studi Pustaka Penulis melakukan studi pustaka sebagai bahan tambahan guna melengkapi kekurangan-kekurangan data yang diperoleh dari wawancara. Pengumpulan data dengan cara mengambil dari sumber-sumber media cetak maupun elektronik yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah. Pada metode pengumpulan data ini, penulis juga mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini. Adapun data-data buku yang digunakan dalam penulisan skripsi ini terdapat dalam daftar pustaka. Pencarian melalui media elektronik seperti internet juga dilakukan dalam memperoleh datadata tambahan yang pada media cetak tidak ditemukan.
3.2.4. Studi Sejenis Penulis dalam membuat skripsi ini melakukan studi terhadap beberapa tulisan bertema sejenis yang sudah ada sebelumnya, dengan maksud mempelajari skripsi tersebut kemudian mengimplementasikan kelebihan dan melengkapi kekurangan yang terdapat pada skripsi acuan. Studi sejenis yang penulis lakukan telah penulis jabarkan pada bab ii.
3.3. Metodologi Pengembangan Sistem Dalam pengembangan aplikasi sistem pelaporan nilai ini, dengan menggunakan model pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) yakni pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem
44
dimana sistem tersebut dikembangkan melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik.
Gambar 3.1. Model Sekuensial Linier (Sumber : Pressman, 2002:37) Model proses sekuensial linier sering disebut juga dengan ”siklus kehidupan klasik” atau ”model air terjun (Waterfall)”. Berikut ini adalah alasan penulis menggunakan model proses ini, 1. Memudahkan dalam mereview
pada akhir tiap-tiap fase pengembangan,
karena sebelum melangkah ke fase selanjutnya harus dipastikan bahwa hasil yang diharapkan pada fase tertentu sudah berhasil tercapai. 2. Dokumentasi selalu dibuat di setiap fase. 3. Dapat memastikan kebutuhan sistem tepat sesuai dengan kebutuhan user sejak fase communication. Model proses waterfall melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1. Communication Pada tahap communication, penulis melakukan inisiasi proyek atau inisiasi sistem yang akan penulis buat dengan melakukan observasi untuk memahami permasalahan yang terjadi, sehingga dapat diketahui informasi yang harus diakomodasi oleh aplikasi yang akan dibuat.
45
Secara rinci, yang penulis lakukan pada tahap ini adalah 1) Menguraikan sistem yang saat ini berjalan, 2) Menganalisis kebutuhan sistem.
2. Planning Penulis melakukan perencanaan mengenai sistem yang akan penulis buat. Perencanaan di sini melibatkan mengenai estimasi waktu dan jadwal pengerjaan. Tahapan ini dilakukan agar proyek atau sistem yang dibangun dapat selesai tepat pada waktu yang telah direncanakan.
3. Modeling Pada tahap ini, dilakukan pemodelan informasi yang harus di akomodasi, proses-proses yang terjadi pada sistem, antar muka (interface) yang akan digunakan, dan data yang diperlukan selama pengembangan sistem. Secara rinci, yang penulis lakukan pada tahap ini adalah 1) Membuat Context Diagram, 2) Membuat Data Flow Diagram, 3) Membuat Entity Relational Diagram, 4) Membuat normalisasi database Merancang Kamus Data, 5) Merancang Antar Muka aplikasi.
46
4. Construction Tahap ini terdiri dari dua aktivitas yaitu pengkodean dan pengujian program. Aktivitas pengkodean sistem berarti perancangan mulai diterjemahkan ke dalam bahasa mesin melalui bahasa pemrograman, terdiri dari dua aktivitas yaitu pembuatan kode program sistem dan pembuatan antarmuka untuk navigasi sistem. Penulis menggunakan paket bundle application yaitu XAMPP 1.7.3 yang berisi webserver Apache dan database management system MySQL sebagai program utama dari sistem. Editor yang penulis gunakan untuk melakukan pembuatan dan pengeditan kode program yaitu Notepad++ 5.8 dan Adobe Dreamweaver CS3. Pengujian sistem akan menggunakan pendekatan Black Box dengan melakukan pengujian fungsi pada setiap halaman sistem. Penulis melakukan input data dan melihat hasil pengolahan informasi yang ditampilkan sebagai output sistem. Pada halaman provinsi, penulis akan mencoba melakukan penambahan, pengeditan, dan juga penghapusan provinsi serta mencoba untuk memperoleh informasi yang ditampilkan oleh halaman ini. Pengujian pada halaman lain kurang lebih seperti pada halaman provinsi.
5. Development Disebut juga sebagai tahapan penerapan aplikasi yang telah dibuat. Pada tahap ini, penulis melakukan instalasi sistem baru ke dalam komputer yang akan digunakan sebagai server.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Communication 4.1.1. Uraian Sistem Berjalan Dalam melakukan analisis hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI), aspek yang dinilai sebagai parameter pengujian yaitu : 1. Aspek kognitif, yakni aspek pengetahuan peserta didik. Alat evaluasi aspek kognitif berupa ujian tertulis. 2. Aspek prikomotorik, yakni aspek keterampilan peserta didik melaksanakan materi ibadah yang bersifat praktik. Alat evaluasi aspek ini adalah materi ujian praktik yang harus direspon peserta didik dalam bentuk unjuk kemampuan dihadapan penguji. 3. Aspek afektif, yakni akhlak mulia menjadi bagian evaluasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Adapun mekanisme pelaporan hasil USBN PAI berupa tiga aspek di atas adalah sebagai berikut : 1. Sekolah penyelenggara USBN PAI melaporkan hasil ujian kepada panitia penyelenggara tingkat kabupaten/kota dengan mengisi form yang telah disediakan oleh panitia penyelenggara tingkat pusat. 2. Panitia penyelenggara tingkat kabupaten/kota melakukan pengumpulan berkas nilai hasil USBN PAI di wilayahnya. Panitia penyelenggara tingkat
47
48
provinsi melakukan pengumpulan berkas nilai dari kabupaten yang ada pada propinsi yang bersangkutan, kemudian melaporkannya kepada panitia penyelenggara tingkat pusat berupa pengiriman dokumen berkas nilai USBN PAI. 3. Panitia penyelenggara tingkat pusat melakukan rekap hasil ujian dan menganalisisnya untuk mengetahui hasil USBN PAI secara nasional dan melaporkannya ke Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementrian Agama RI. Berkas yang dikirimkan adalah data mentah dari tiap kabupaten untuk selanjutnya diproses di panitia penyelenggara USBN PAI tingkat pusat. Current System diawali dengan pengiriman berkas secara manual untuk kemudian diolah menggunakan computer di panitia penyelenggara tingkat pusat sehingga menghasilkan informasi. Berikut ini adalah flowchart diagram dari sistem yang saat ini sedang berjalan.
49
Gambar 4.1. Flowchart Sistem Berjalan
50
4.1.2. Analisis Kebutuhan Hasil analisis sistem berjalan adalah sebagai berikut: 1. Sistem yang saat ini berjalan masih kurang efektif karena data mentah dikirim oleh setiap peserta Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI) berpotensi memiliki keterlambatan bahkan tidak sampai kepada tim pengolah data sehingga data yang diproses menjadi kurang valid karena tidak lengkapnya data dari peserta Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). 2. Laporan yang dibuat menjadi rentan terjadi kesalahan karena data yang dianalisis kemungkinan tidak lengkap. 3. Adanya waktu kosong selama berkas dikirimkan menggunakan jasa kurir, sedangkan berkas dikirimkan dari setiap provinsi di Indonesia yang memungkinkan banyak waktu yang terbuang. 4. Untuk itu, penulis mengajukan suatu inovasi yang dapat diterapkan di Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah (DITPAIS) dalam hal pemantauan hasil Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) melalui sistem terintegrasi, dan pelaporannya dalam bentuk aplikasi berbasis web guna memudahkan akses sistem melalui jaringan internet. Penulis mengusulkan perancangan sistem pemantauan hasil ujian Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai berikut :
51
1. Sistem pelaporan dan pemantauan yang penulis bangun merupakan sistem yang berbasis web agar dapat diakses dimana dan kapan saja, asalkan jaringan internet tersedia. 2. Sistem mampu memantau perolehan nilai tiap sekolah, kabupaten atau kota, dan juga tiap provinsi sehingga akan terlihat perbandingan nilai antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya, sehingga diketahui seberapa meratanya kemampuan siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). 3. Sistem mampu melakukan perankingan provinsi, perankingan kabupaten, sekolah, dan juga siswa. 4. Sistem mampu menggenerasi laporan dalam format dokumen xls sehingga data dapat diolah kembali, dan juga dapat menghasilkan grafik atau chart sesuai dengan data pada database yang digunakan oleh sistem. 5. Pada sistem yang penulis buat, terdapat beberapa jenis pengguna, yaitu user biasa atau user yang tidak melakukan login, sekolah, dan juga administrator.
52
Diagram Alir Sistem yang penulis usulkan adalah :
Gambar 4.2. Flowchart Sistem yang Diusulkan
53
Berikut ini adalah flowchart diagram untuk setiap proses dari system yang diusulkan. 1. Admin melakukan penambahan provinsi, kabupaten, dan sekolah.
Gambar 4.3. Flowchart Input Provinsi
54
Gambar 4.4. Flowchart Input Kabupaten
55
2. Sekolah dapat mendaftarkan dirinya sendiri ke dalam sistem, yaitu dari user biasa menjadi user sekolah setelah verifikasi dari sistem berhasil dilewati.
Gambar 4.5. Flowchart Input Sekolah
56
3. Sekolah melakukan upload data siswa beserta nilai setelah terlebih dahulu mengetikkan data pada dokumen sesuai dengan format dokumen yang ditentukan oleh sistem.
Gambar 4.6. Flowchart Input Siswa dan Nilai
4. Sistem akan menghasilkan grafik nilai secara otomatis berdasarkan nilai yang diupload oleh user sekolah. 5. Semua tingkatan user dapat melakukan cetak data ke dalam format dokumen dengan ekstensi xls.
57
4.1.3. Kebutuhan Perangkat Perangkat yang dibutuhkan oleh komputer klien untuk dapat mengakses sistem baru adalah sebagai berikut : 1. Perangkat Keras a. CPU (Central Processing Unit) Spesifikasi minimum untuk pengguna adalah sebagai berikut: 1)
Processor setara dengan Pentium III atau lebih tinggi
2)
Harddisk 20 GB
3)
RAM 256 MB
4)
VGA on board
b. Keyboard Keyboard adalah alat input yang biasanya didampingi dengan alat tampilan (display) di layar monitor yang menampilkan apa yang ditekan di keyboard. c. Mouse Mouse adalah alat input komputer yang digunakan oleh berbagai program aplikasi GUI (Graphical User Interface) dengan petunjuk posisi yang ditampilkan melalui monitor.
2. Perangkat Lunak a. Sistem Operasi Sistem operasi yang penulis sarankan adalah Microsoft Windows XP.
58
b. Web Browser Web Browser apa saja bisa digunakan, tapi penulis menyarankan untuk menggunakan Mozilla Firefox, Opera atau Google Chrome terbaru.
4.2. Planning Pada tahapan ini, penulis membuat timeline pengerjaan. Hal ini dimaksudkan agar pengerjaan skripsi dan pembuatan aplikasi dapat selesai pada waktu yang ditentukan. Waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan sistem ini adalah Sembilan minggu. Berikut ini adalah timeline yang penulis rencanakan : Tabel 4.1. Planning Pembuatan Aplikasi
Communication Planning Modelling Construction Deployment
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
Minggu
ke-1
ke-2
ke-3
ke-4
ke-5
ke-6
ke-7
ke-8
ke-9
59
4.3. Modelling 4.3.1. Context Diagram Context Diagram (Diagram Konteks) mengambarkan seluruh elemen perangkat lunak sebagai sebuah proses dengan input dan output data yang ditandai oleh panah masuk dan keluar berturut-turut. Prosesproses tambahan dan aliran data seperti yang digambarkan di Context Diagram dipisah untuk menampakkan proses yang lebih rinci.
Gambar 4.7. Diagram Konteks Pada perancangan aplikasi ini terdapat tiga entitas yaitu Admin, Sekolah, dan user non login. 1. Aliran data dari entitas admin kepada sistem berupa data provinsi, data kabupaten, data sekolah, dan data siswa.
60
2. Aliran data dari entitas sekolah kepada sistem berupa data siswa dari sekolah yang bersangkutan. 3. Admin dan kabupaten memiliki hak akses untuk melakukan update data nilai. Admin dapat melakukan update nilai kepada seluruh siswa dari setiap sekolah, sedangkan kabupaten hanya dapat melakukan update nilai siswa hanya dari kabupaten yang bersangkutan. 4. Aliran data dari sistem menuju admin, sekolah, kabupaten dan user berupa informasi nilai sebanyak tiga jenjang dari rata-rata nasional, tingkat provinsi, tingkat kabupaten, sampai dengan tingkat sekolah.
61
4.3.2. Data Flow Diagram (DFD) 4.3.2.1. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Data Flow Diagram (DFD) Level 1 merupakan diagram yang merepresentasikan proses yang ada di dalam sistem secara keseluruhan.
Gambar 4.8. DFD Level 1
62
4.3.2.2. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 4.3.2.2.1. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses Manajemen Provinsi Mendeskripsikan secara detail proses ke-1, yaitu proses manajemen provinsi yang terdiri dari lihat provinsi, input provinsi, update provinsi, dan hapus provinsi.
Gambar 4.9. DFD Level 2 Proses 1
Proses 1.1 adalah proses lihat provinsi. Proses ini mengambil data dari tabel provinsi untuk ditampilkan. Proses 1.2 yaitu proses input provinsi adalah proses memasukkan provinsi
63
baru ke dalam
tabel provinsi. Proses 1.3 yaitu proses update
provinsi merupakan proses pembaruan data lama dari tabel provinsi, dengan menampilkan data yang ada pada tabel untuk dilakukan perubahan, kemudian data baru ini menggantikan data yang lama. Proses 1.4 yaitu hapus provinsi merupakan proses penghilangan data provinsi tertentu atau seluruhnya dari tabel provinsi.
4.3.2.2.2. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses Manajemen Kabupaten Mendeskripsikan secara detail proses ke-2, yaitu proses manajemen kabupaten yang terdiri dari lihat kabupaten, input kabupaten, update kabupaten, dan hapus kabupaten. Entitas yang berperan dalam proses ke-2 ini adalah admin.
64
Gambar 4.10. DFD Level 2 Proses 2
4.3.2.2.3. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses Manajemen Sekolah Mendeskripsikan secara detail proses ke-3, yaitu proses manajemen sekolah yang terdiri dari lihat sekolah, input sekolah, update sekolah, dan hapus sekolah. Entitas yang berperan dalam proses ke-3 ini adalah admin.
65
Gambar 4.11. DFD Level 2 Proses 3
66
4.3.2.2.4. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses Manajemen Siswa
Gambar 4.12. DFD Level 2 Proses 4
67
4.3.2.2.5. Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Proses Manajemen Nilai Siswa
Gambar 4.13. DFD Level 2 Proses 5
4.3.3. Entity Relational Diagram (ERD) Entity Relational Diagram (ERD) adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antar-entitas. ERD dapat digunakan pada semua alat-alat pemodelan dan satu-satunya metode untuk menggambarkan sistem penyimpanan data.
68
Berikut ini merupakan ERD dari sistem yang penulis buat berdasarkan proses yang telah dijabarkan dalam DFD.
Gambar 4.14 Entity Relational Diagram (ERD)
4.3.4. Normalisasi Setelah membuat perancangan
database, selanjutnya dibuat
normalisasi dengan tujuan membentuk tabel normal untuk menghindari redudansi data.
69
4.3.4.1. Bentuk Tidak Normal Bentuk ini merupakan kumpulan data-data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.
Gambar 4.15. Tabel Tidak Normal
4.3.4.2. Bentuk Normal 1 Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris. Ketentuan bentuk normal pertama (1-NF) adalah tidak ada atribut yang berulang, telah ditentukannya primary key untuk tabel/relasi tersebut, dan setiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
70
Pada tabel sekolah dan skl_temp terdapat satu kolom yang akan berisi data berulang-ulang, yaitu kolom jenjang. Dengan demikian notasi normalisasi yang terjadi adalah sebagai berikut : Sekolah (id_skl*, nm_skl, alamat_skl, surat, password, jenjang, id_kab**, id_session) Menjadi Sekolah (id_skl*, nm_skl, alamat_skl, surat, password, id_jen**, id_kab**, id_session) Jenjang (id_jen*, nm_jen)
71
Gambar 4.16. Bentuk Normal 1
4.3.4.3. Bentuk Normal 2 Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya). Ketentuan dari bentuk normal kedua (2-NF) adalah bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu, atribut bukan kunci (nonkey) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada kunci utama/primary key.
72
Gambar 4.17. Bentuk Normal 2 4.3.5. Kamus Data Berikut ini adalah kamus data dari tabel-tabel yang terlibat dalam sistem: 1. Tabel Provinsi Nama Tabel
: Provinsi
Keterangan
: Berisi provinsi yang digunakan dalam program
Primary Key : id_prop
73
Tabel 4.2. Tabel Provinsi Nama Field
Tipe
Id_prop
Int(11)
Nm_prop
Varchar(50)
Ekstra
Keterangan
Auto increment
Id_provinsi sebagai primary key Nama provinsi
2. Tabel Kabupaten Nama Tabel
: Kabupaten
Keterangan
: Berisi data kabupaten
Primary Key : id_kab Foreign Key
: id_prop Tabel 4.3. Tabel Kabupaten
Nama Field
Tipe
Ekstra Auto increment
Keterangan
Id_kab
Int(11)
Nm_kab
Varchar(50)
Nama kabupaten
Id_prop
Int(11)
Sebagai foreign key yang digunakan untuk relasi dengan tabel provinsi
3. Tabel Jenjang Nama Tabel
: jenjang
Keterangan
: berisi jenjang pendidikan
Primary Key : id_jen
Id kabupaten
74
Tabel 4.4. Tabel Jenjang Nama Field
Tipe
Id_jen
Int(11)
Nm_jen
Varchar(50)
Keterangan
Varchar(200)
Ekstra Auto increment
Keterangan Id jenjang Nama jenjang pendidikan Berisi Keterangan dari baris tabel
4. Tabel Sekolah Nama Tabel
: Sekolah
Keterangan
: Berisi data Sekolah
Primary Key : id_skl Foreign Key
: id_kab, id_jen Tabel 4.5. Tabel Sekolah
Nama Field
Tipe
Ekstra Auto increment
Keterangan
Id_skl
Int(11)
Nm_skl
Varchar(50)
Nama sekolah
Alamat_skl
Varchar(200)
Alamat sekolah
Surat
Varchar(50)
Password
Varchar(50)
Id_kab
Int(11)
Unique
Id sekolah
Email dari sekolah sekaligus digunakan untuk username ketika login Password yang digunakan untuk melakukan verivikasi login Sebagai foreign key yang digunakan untuk relasi dengan
75
Id_jen
Int(11)
Id_session
Varchar(100)
tabel kabupaten Sebagai foreign key yang digunakan untuk relasi dengan tabel jenjang Id yang dihasilkan dari session php
5. Tabel Siswa Nama Tabel
: Sekolah
Keterangan
: Berisi data Sekolah
Primary Key : id_sekolah Foreign Key
: id_sekolah Tabel 4.6. Tabel Siswa
Nama Field
Tipe
Ekstra Auto increment
Keterangan
Id_sis
Int(11)
Id siswa
NIS
Varchar(45)
NIS siswa
Nm_sis
Varchar(150)
Nama Siswa
Jk
Enum(L,P)
Id_skl
Int(11)
Jenis kelamin siswa Id sekolah berfungsi sebagai foreign key dan digunakan untuk melakukan relasi dengan tabel sekolah
76
6. Tabel Ujian Nama Tabel
: Ujian
Keterangan
: Berisi daftar jenis ujian yang diujikan
Primary Key : id_ujian Foreign Key
: -
Tabel 4.7. Tabel Ujian Nama Field
Tipe
Id_ujian
Int(50)
Nama_ujian
Varchar(30)
Ekstra
Keterangan
Auto increment
Id_ujian berfungsi sebagai primary key Nama ujian
7. Tabel Nilai Nama Tabel
: Nilai
Keterangan
: Berisi nilai siswa dari tabel siswa
Primary Key : id_nl Foreign Key
: id_sis, id_ujian
77
Tabel 4.8. Tabel Nilai Nama Field
Tipe
Id_nl
Int(11)
Id_sis
Int(11)
Id_ujian
Int(50)
nilai
Float
Ekstra
Keterangan
Auto increment
Id kabupaten berfungsi sebagai primary key Id siswa berfungsi sebagai foreign key dan digunakan untuk melakukan relasi dengan tabel siswa Id_ujian berfungsi sebagai foreign key dan digunakan untuk melakukan relasi dengan tabel ujian Field atau kolom untuk menampung nilai ujian
8. Tabel Sekolah_Temp Nama Tabel Keterangan
: Sekolah_temp : Berisi data Sekolah yang sifatnya sementara. Tabel ini digunakan ketika user non login melakukan registrasi dan belum diaktivasi. Baris pada tabel ini dihapus ketika aktivasi berhasil dilakukan sesuai dengan id_temp.
Primary Key : id_skl Foreign Key
:id_kab, id_jen
78
Tabel 4.9. Tabel Sekolah_temp Nama Field
Tipe
Ekstra Auto increment
Keterangan
Id_skl
Int(11)
Nm_skl
Varchar(50)
Nama sekolah
Alamat_skl
Varchar(200)
Alamat sekolah
Surat
Varchar(50)
Password
Varchar(50)
Id_kab
Int(11)
Id_jen
Int(11)
Id_temp
Varchar(100)
unique
Id sekolah
Email dari sekolah sekaligus digunakan untuk username ketika login Password yang digunakan untuk melakukan verivikasi login Sebagai foreign key yang digunakan untuk relasi dengan tabel kabupaten Sebagai foreign key yang digunakan untuk relasi dengan tabel jenjang Id ini dihasilkan dari perhitungan acak sistem dan digunakan sebagai id aktivasi yang diterima dalam email
79
9. Tabel pengguna Nama Tabel
: pengguna
Keterangan
: Berisi pengguna yang memiliki hak akses sebagai
administrator Primary Key : id_pengguna Tabel 4.10. Tabel Pengguna Nama Field
Tipe
Id_user
Int(20)
Nama_user
Varchar(50)
Password
Varchar(50)
Id_session
Varchar(100)
Ekstra Auto increment unique
Keterangan Id_user Nama user yang digunakan sebagai username di saat login Password yang digunakan untuk melakukan verifikasi login Id yang dihasilkan dari session php untuk kepentingan pengamanan sistem
80
4.3.6. Perancangan State Transition Diagram (STD) 4.3.6.1. STD Menu Utama Rancangan modul Menu berfungsi untuk memanggil subprogram lain (modul-modul lain) untuk dijalankan. a. STD Menu Utama User Administrator dan User Sekolah
Gambar 4.18. STD Menu Utama User Admin
81
b. STD Menu Utama User Biasa
Gambar 4.19. STD Menu Utama User
82
4.3.6.2.Rancangan Modul Masukan (Input) Rancangan modul masukan dilakukan agar tingkatan keakuratan data tinggi dan proses pemasukan data benar sehingga dapat diterima dan dimengerti oleh pengguna sistem. a. Rancangan Modul Masukan User Administrator User dengan level administrator memiliki kewenangan untuk melakukan manipulasi data di setiap halaman atau modul yang ada. Berikut ini adalah State Transition Diagram (STD) Input untuk user administrator. 1. Modul Provinsi
Gambar 4.20. STD Input Modul Provinsi
83
2. Modul Kabupaten
Gambar 4.21. STD Input Modul Kabupaten
84
3. Modul Sekolah
Gambar 4.22. STD Input Modul Sekolah
85
4. Modul Siswa
Gambar 4.23. STD Input Modul Siswa User Admin
86
b. Rancangan Modul Masukan User Sekolah User dengan level sekolah hanya dapat memanipulasi data pada modul siswa. Modul siswa ini ada di dalam menu home dari user sekolah. Klik tambah Isi form tambah Siswa
Klik Home Masuk Siswa
Tambah
Data berhasil disimpan
Tampilan data Siswa
Siswa Klik ubah, hapus Menampilkan data Siswa
Keluar
Klik Home Masuk Siswa
Klik search Menampilkan data Siswa Siswa Klik cetak Cetak data Siswa Cetak
Gambar 4.24. STD Input Modul Siswa User Sekolah
87
4.3.7. Perancangan Antarmuka (Interface) 4.3.7.1 Rancangan Antarmuka Halaman Provinsi Halaman ini merupakan halaman awal bagi pengunjung ketika mencari data yang dibutuhkan. Pada halaman ini admin memiliki
kewenangan
untuk
menambahkan
provinsi
baru,
sedangkan bagi akun selain admin button tambah provinsi dan menu pada kolom aksi di tiap baris tidak akan berfungsi. Pada halaman ini seluruh akun memiliki kewenangan untuk melakukan proses pencetakan informasi yang ditampilkan ke dalam format data excel. Informasi yang ditampilkan halaman ini meliputi nilai rata-rata provinsi di tiga jenis ujian. Pada halaman ini pula ditampilkan grafik perbandingan nilai provinsi satu dengan provinsi yang lain. a. User Administrator Pada halaman ini, administrator diperkenankan untuk melakukan hal hal berikut ini. 1. Mengelola data provinsi. Administrator diperkenankan untuk melakukan penambahan provinsi baru, edit provinsi yang sebelumnya sudah diinputkan dan juga dapat menghapus provinsi yang sudah ada. 2. Administrator diperkenankan membuat report berdasarkan data
88
yang ditampilkan dengan melakukan klik pada tombol cetak, kemudian sistem akan membuatkan dengan otomatis data mengenai nilai per provinsi. 3. Administrator diperkenankan melihat perbandingan nilai data siswa seluruh Indonesia. Siswa ditampilkan secara keseluruhan per jenjang. Hal ini dimaksudkan agar diketahui perbandingan siswa secara keseluruhan. 4. Administrator dapat melihat grafik nilai rata-rata per provinsi dan juga nilai siswa seluruh Indonesia dalam bentuk grafik batang dan juga dalam bentuk grafik lingkaran.
Gambar 4.25. Antarmuka Halaman Provinsi Level Admin
89
Gambar 4.26. Antarmuka Input Provinsi b. User Selain Administrator 1. User diperkenankan membuat report dari data yang ditampilkan dengan melakukan klik pada tombol cetak, kemudian sistem akan membuatkan dengan otomatis data mengenai nilai per provinsi. 2. User diperkenankan melihat perbandingan nilai data siswa seluruh Indonesia. Siswa ditampilkan secara keseluruhan per jenjang. Hal ini dimaksudkan agar diketahui perbandingan siswa secara keseluruhan. 3. User dapat melihat grafik nilai rata-rata per provinsi dan juga nilai siswa seluruh Indonesia dalam bentuk grafik batang dan juga dalam bentuk grafik lingkaran.
90
Gambar 4.27. Antarmuka Halaman Provinsi Level User
4.3.7.2. Rancangan Antarmuka Halaman Kabupaten Halaman kabupaten terbuka jika user melakukan klik nama provinsi tertentu pada halaman provinsi. Dengan demikian halaman kabupaten sangat bergantung kepada halaman sebelumnya (halaman provinsi). Halaman ini menampilkan daftar kabupaten dari provinsi yang dipilih. Informasi yang ditampilkan meliputi daftar kabupaten beserta nilai rata rata dari tiga jenis ujian. Grafik yang ditampilkan adalah grafik perbandingan nilai antara kabupaten satu dengan lainnya.
91
User dengan tingkatan administrator dapat memanfaatkan menu tambah provinsi dan juga menu di dalam kolom aksi. a. User Administrator 1. Administrator
diperkenankan
mengolah
data
kabupaten.
Dengan demikian administrator dapat melakukan penambahan kabupaten, edit kabuapaten yang telah ada sebelumnya, dan juga dapat melakukan hapus kabupaten yang ada. 2. Administrator dapat membuat laporan berisi data yang ditampilkan pada halaman ini dalam format xls atau Microsoft excel. 3. Administrator diperkenankan untuk melihat peringkat siswa dalam satu provinsi tertentu. Di sini ditampilkan urutan siswa yang berada dalam provinsi yang dipilih sebelumnya.
92
Gambar 4.28. Antarmuka Halaman Kabupaten Level Admin
Gambar 4.29. Antarmuka Input Kabupaten
93
b. User Selain Administrator 1. User dapat melihat nilai rata-rata dan peringkat kabupaten dalam satu provinsi. 2. User dapat membuat laporan berisi data yang ditampilkan pada halaman ini dalam format xls atau Microsoft excel. 3. User diperkenankan untuk melihat peringkat siswa dalam satu provinsi tertentu. Di sini ditampilkan urutan siswa yang berada dalam provinsi yang dipilih sebelumnya.
Gambar 4.30. Antarmuka Halaman Kabupaten Level User
94
4.3.7.3.Rancangan Antarmuka Halaman Sekolah Halaman sekolah ditampilkan setelah user melakukan klik pada salah satu kabupaten di halaman kabupaten. Halaman ini menampilkan rata-rata nilai sekolah. Nilai rata-rata ini berdasarkan nilai yang diperoleh oleh siswa di masing masing sekolah. Pada user dengan level admin, menu tambah sekolah dapat digunakan dan menu pada kolom aksi juga dapat digunakan. Sekolah yang terdaftar di halaman ini merupakan user yang telah berhasil melakukan proses registrasi ataupun sengaja didaftarkan oleh administrator.
Gambar 4.31. Antarmuka Halaman Sekolah Level Admin
95
Pada halaman ini terdapat tombol untuk melakukan penambahan sekolah yang hanya dapat diakses oleh admin. Ketika tombol ini ditekan, maka akan tampil form isian untuk melakukan penambahan sekolah baru.
Gambar 4.32. Antarmuka Halaman Input Sekolah Pada level user, ada beberapa menu ditutup oleh sistem. Menu yang ditutup ini adalah menu yang bersifat administratif, yaitu menu untuk menambahkan sekolah, mengedit, dan juga menghapus.
96
Gambar 4.33. Antarmuka Halaman Sekolah level User
4.3.7.4.Rancangan Antarmuka Halaman Siswa Halaman siswa menjadi halaman home bagi sekolah yang telah melakukan login. Sekolah yang telah melakukan login dapat menambahkan siswa sesuai dengan data sekolahnya masing masing. Fasilitas input ini ada dua macam, yaitu input langsung melalui form pada aplikasi, atau input melalui file excel yang diupload melalui aplikasi. a. User Administrator 1. Administrator memiliki kewenangan untuk meninjau semua sekolah termasuk melakukan manajemen siswa di dalamnya.
97
Administrator dapat melakukan penambahan, pengeditan dan penghapusan siswa di seluruh sekolah. Administrator juga memiliki keleluasaan untuk melakukan manajemen nilai siswa. 2. Fasilitas upload siswa dapat digunakan oleh administrator jika ingin menginput siswa tidak dari form pada aplikasi, namun melalui data yang diketikkan terlebih dahulu melalui Microsoft excel. 3. Administrator memiliki kewenangan menciptakan dokumen berformat xls dari data siswa yang ditampilkan pada layar. 4. Administrator
memiliki
hak
akses
untuk melihat
menyimpan grafik perbandingan nilai siswa.
Gambar 4.34. Antarmuka Halaman Siswa Level Admin
dan
98
b. User Sekolah 1. User dengan level sekolah memiliki kewenangan mengelola siswa hanya pada sekolahnya saja. User dalam level ini tidak diperkenankan mengelola siswa pada sekolah lain. Hak akses yang diberikan meliputi tambah siswa, edit siswa, dan juga hapus siswa. 2. User dengan level sekolah diberi kewenangan oleh sistem untuk dapat mengelola nilai dari siswa nya. 3. Fasilitas cetak data ke format xls diperkenankan oleh sistem. 4. Fasilitas melihat dan menyimpan grafik perbandingan nilai antar siswa juga diperkenankan.
Gambar 4.35. Antarmuka Halaman Siswa Level Sekolah
99
Gambar 4.36. Antarmuka Halaman Input Siswa
Gambar 4.37. Antarmuka Halaman Upload Siswa
100
c. User Biasa User dalam level ini hanya memiliki hak akses sebatas melihat saja. 1. User diperkenankan melihat nilai dari seluruh sekolah tanpa ada hak untuk mengelola. 2. User diperkenankan mencetak data yang tampil ke dalam format dokumen xls. 3. User diperkenankan untuk melihat grafik perbandingan nilai.
Gambar 4.38. Antarmuka Halaman Siswa Level User
101
4.3.7.5.Rancangan Antarmuka Halaman Registrasi Halaman ini digunakan oleh user yang ingin mendaftarkan diri menjadi entitas sekolah. Halaman ini terdiri dari form yang harus diisi lengkap. Setelah data dikirim, maka user akan mendapatkan kode verifikasi melalui email untuk melakukan aktivasi user sekolah.
Gambar 4.39. Antarmuka Halaman Registrasi
102
4.3.7.6.Rancangan Antarmuka Halaman Login
Gambar 4.40. Antarmuka Halaman Login
4.3.7.7. Rancangan Antarmuka Halaman Lupa Password Halaman ini berfungsi sebagai halaman untuk mendapatkan password baru di kala user lupa dengan password yang telah dibuat. Halaman ini muncul ketika user memasuki halaman login dan melakukan klik pada tautan di dekat tombol login yaitu “Lupa Password..?” . User diminta untuk memasukkan alamat email yang berfungsi juga sebagai username pada sistem. Setelah user memasukkan email, maka sistem akan memproses alamat email tersebut valid atau tidak, jika valid, maka sistem akan mengirimkan email yang berisi kode unik untuk melakukan reset password. Hal
103
ini dilakukan untuk mencegah sembarang user melakukan reset password. User harus membuka emailnya untuk mendapatkan tautan yang telah dikirimkan oleh sistem. Setelah tautan diklik oleh user, maka password baru dibuat dan segera dikirimkan ke email user.
Gambar 4.41. Antarmuka Halaman Lupa Password
4.4.
Construction Pada tahap ini, hasil dari perancangan mulai diterjemahkan ke dalam
bahasa mesin melalui bahasa pemrograman, kemudian dilakukan uji coba modul yang ada. Terdiri dari dua aktivitas yaitu pengkodean dan juga pengujian.
104
4.4.1. Pengkodean Sistem Tahap ini perancangan mulai diterjemahkan ke dalam bahasa mesin melalui bahasa pemrograman, terdiri dari dua aktivitas yaitu pembuatan kode program sistem dan pembuatan antarmuka program untuk navigasi sistem. Tabel 4.11. Daftar Tools Tahap Pengkodean Sistem No
Tools
Kegunaan
1
Apache web server
Web server
2
MySQL
Database server
3
Phpmyadmin
Antar muka mysql
4
MySQL workbench
Antar muka mysql
5
Adobe Dreamweaver CS3
Editor HTML dan kode PHP
6
Notepad ++
Editor HTML dan kode PHP
4.4.1.1. Pembuatan Kode Sistem Pada
pemrograman
sistem
baru,
penulis
mengimplementasikan DFD, flowchart dan database sistem baru ke dalam kode pemrograman. Kode pemrogrman yang penulis tampilkan hanya kode-kode terpenting saja. Kode pemrograman dapat dilihat pada Lampiran.
105
4.4.1.2. Pembuatan Antarmuka Sistem Pembuatan
antarmuka
sistem
yaitu
melakukan
implementasi dari rancangan yang sebelumnya telah dibuat. Antarmuka yang penulis buat akan penulis tampilkan pada Lampiran. 4.4.2. Pengujian Sistem Setelah melakukan pengkodean, sistem harus diuji untuk mengantisipasi kesalahan yang mungkin akan terjadi pada penggunaan oleh end user. Pengujian yang penulis lakukan adalah menguji fungsi pada setiap halaman. a. Pengujian Halaman Login Tabel 4.12. Tabel Pengujian Halaman Login No
Fungsi
Keterangan
Hasil
yang Hasil
Diharapkan 1.
Login
Memasukkan username
Masuk
Pengujian Halaman OK
dan Manajemen Data
password 2.
Lupa Password
Memasukkan alamat
User
yang
lupa OK
email password
untuk
mendapatkan
mendapatkan
konfirmasi perubahan
konfirmasi
password
perubahan password
email
106
b. Pengujian Halaman Register Tabel 4.13. Tabel Pengujian Halaman Register No
Fungsi
Keterangan
Hasil
yang Hasil
Diharapkan 1.
Register sekolah Memasukkan baru
dari
sisi data
user
Data
Pengujian
diinputkan OK
sekolah sebagai sekolah baru,
yang
ingin email
didaftarkan
detail
user
dikirimkan.
c. Pengujian Halaman Provinsi Tabel 4.14. Tabel Pengujian Halaman Provinsi No
Fungsi
Keterangan
Hasil
yang Hasil
Diharapkan 1.
Menampilkan
Menampilkan
rekap nilai
rekap
Sistem
dapat OK
nilai menampilkan
secara nasional
rekap
Pengujian
nilai
data secara
nasional 2.
Menampilkan
Menampilkan
daftar provinsi
daftar yang
Klik
ada
tombol Melakukan
tambah provinsi
dapat OK
provinsi menampilkan
database 3.
Sistem
daftar
di provinsi berserta nilai rata-rata nya Tombol hanya akan OK
penambahan
muncul
provinsi baru
melakukan
jika
sebagai menampilkan
user login admin, form
107
input provinsi 4.
siswa Menampilkan seluruh OK
Klik tombol lihat Melihat siswa
dari
seluruh siswa
provinsi
dari
semua
provinsi sebagai data siswa secara nasional
5.
Klik
tombol Melakukan
cetak
Menghasilkan
generate dokumen
dokumen
OK
.xls
dari
excel tabel utama
dari data yang tampil pada tabel utama 6.
Klik link edit
Melakukan
Link akan tampil jika OK
pengeditan
user
provinsi
admin, menghasilkan
login
sebagai
form edit provinsi 7.
Klik link hapus
Melakukan
Link akan tampil jika OK
penghapusan
user melakukan login
provinsi
sebagai
admin,
provinsi yang dihapus akan hilang beserta seluruh
data
yang
berada di dalamnya 8
Menu pencarian
Melakukan
User
pencarian data
pencarian
melakukan OK dengan
memasukkan keywords yang ingin dijadikan pencarian
patokan
108
d. Pengujian Halaman Kabupaten Tabel 4.15. Tabel Pengujian Halaman Kabupaten No
Fungsi
Keterangan
Hasil
yang Hasil
Diharapkan 1.
Pengujian
Menampilkan
Menampilkan
Sistem
dapat OK
rekap nilai
rekap nilai
menampilkan
data
rekap
dari
nilai
provinsi
yang
sebelumnya dipilih 2.
Sistem
dapat OK
Menampilkan
Menampilkan
daftar kabupaten
daftar kabupaten menampilkan yang
ada
daftar
di kabupaten
database
dari
provinsi yang dipilih berserta nilai rata-rata nya
3.
Klik
tombol Melakukan
Tombol hanya akan OK
tambah
penambahan
muncul
kabupaten
kabupaten baru
melakukan
jika
user login
sebagai
admin,
menampilkan
form
input kabupaten 4.
Klik tombol lihat Melihat siswa
daftar Menampilkan seluruh OK
siswa
siswa
dari
seluruh
kabupaten yang ada di
provinsi
yang
dipilih 5.
Klik cetak
tombol Melakukan
Menghasilkan
generate dokumen
dokumen excel tabel utama
dari data yang
.xls
OK dari
109
tampil pada tabel utama 6.
Klik link edit
Melakukan
Link akan tampil jika OK
pengeditan
user
kabupaten
admin, menghasilkan
login
sebagai
form edit kabupaten 7.
Klik link hapus
Melakukan
Link akan tampil jika OK
penghapusan
user melakukan login
kabupaten
sebagai
admin,
kabupaten
yang
dihapus akan hilang beserta seluruh data yang
berada
di
dalamnya 8
Menu pencarian
Melakukan
User
pencarian data
pencarian
melakukan OK dengan
memasukkan keywords yang ingin dijadikan pencarian
patokan
110
e. Pengujian Halaman Sekolah Tabel 4.16. Tabel Pengujian Halaman Sekolah No
Fungsi
Keterangan
Hasil
yang Hasil
Diharapkan 1.
Pengujian
Menampilkan
Menampilkan
Sistem
dapat OK
rekap nilai
rekap nilai
menampilkan
rekap
nilai dari kabupaten yang
sebelumnya
dipilih 2.
Menampilkan
Menampilkan
daftar sekolah
daftar yang
Sistem
dapat OK
sekolah menampilkan ada
database
daftar
di sekolah
dari
kabupaten
yang
dipilih berserta nilai rata-rata nya 3.
Klik
tombol Melakukan
tambah sekolah
Tombol hanya akan OK
penambahan
muncul
sekolah baru
melakukan
jika
user login
sebagai
admin,
menampilkan
form
input sekolah 4.
Klik tombol lihat Melihat siswa
siswa
daftar Menampilkan seluruh OK siswa
dari
seluruh
sekolah yang ada di kabupaten
yang
dipilih 5.
Klik cetak
tombol Melakukan generate
Menghasilkan dokumen
.xls
OK dari
111
dokumen
excel tabel utama
dari data yang tampil pada tabel utama 6.
Klik link edit
Melakukan
Link akan tampil jika OK
pengeditan
user
sekolah
admin, menghasilkan
login
sebagai
form edit sekolah 7.
Klik link hapus
Melakukan
Link akan tampil jika OK
penghapusan
user melakukan login
sekolah
sebagai
admin,
sekolah yang dihapus akan hilang beserta seluruh
data
yang
berada di dalamnya 8
Menu pencarian
Melakukan
User
pencarian data
pencarian
melakukan OK dengan
memasukkan keywords yang ingin dijadikan pencarian
patokan
112
f. Pengujian Halaman Siswa Tabel 4.17. Tabel Pengujian Halaman Siswa No
Fungsi
Keterangan
Hasil
yang Hasil
Diharapkan 1.
Pengujian
Menampilkan
Menampilkan
Sistem
dapat OK
rekap nilai
rekap nilai
menampilkan
rekap
nilai
dari
yang
sekolah
sebelumnya
dipilih 2.
Menampilkan
Menampilkan
daftar siswa
daftar yang
Sistem
dapat OK
siswa menampilkan ada
di siswa
database
dari
daftar sekolah
yang dipilih berserta nilai rata-rata nya
3.
Klik
tombol Melakukan
tambah siswa
Tombol hanya akan OK
penambahan
muncul
siswa baru
melakukan
jika
user login
sebagai
admin,
menampilkan
form
input sekolah 4.
Klik
tombol Melakukan input Melakukan
upload siswa
siswa
OK
melalui penambahan
file Ms. Excel
siswa
melalui upload file tertentu
5.
Klik cetak
tombol Melakukan
Menghasilkan
generate dokumen
dokumen excel tabel utama
dari data yang tampil pada tabel utama
.xls
OK dari
113
6.
Klik link edit
Melakukan
Link akan tampil jika OK
pengeditan siswa
user
login
sebagai
admin, menghasilkan form edit siswa 7.
Klik link hapus
Melakukan
Link akan tampil jika OK
penghapusan
user melakukan login
siswa
sebagai admin, siswa yang dihapus akan hilang beserta seluruh data yang berada di dalamnya
8
Menu pencarian
Melakukan
User
pencarian data
pencarian
melakukan OK dengan
memasukkan keywords yang ingin dijadikan pencarian
patokan
114
g. Pengujian Halaman Ganti Password Tabel 4.18. Tabel Pengujian Halaman Ganti Password No
Fungsi
Keterangan
Hasil
yang Hasil
Diharapkan 1.
Ganti password
Merubah password
User
Pengujian
memasukkan OK
lama password
lama,
dengan password kemudian
password
baru
baru dan konfirmasi password baru untuk mengganti password lama
dengan
password yang baru
4.5.
Development Disebut juga sebagai tahapan penerapan aplikasi yang telah dibuat. Pada
tahap ini, penulis melakukan instalasi sistem baru ke dalam komputer yang akan digunakan sebagai server. Pelatihan terhadap user akan sangat dibutuhkan untuk efektivitas penggunaan sistem.
BAB V PENUTUP
Bab ini adalah bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran. 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang sudah diuraikan, penulis mencoba membuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem Pelaporan nilai USBN PAI berbasis web yang penulis buat dapat membantu monitoring prestasi siswa, sekolah, kabupaten dan juga provinsi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. Sistem Pelaporan nilai USBN PAI berbasis web dapat mendukung dihasilkannya informasi yang cepat dan akurat kepada semua pihak yang membutuhkan informasi mengenai nilai USBN PAI terupdate. 3. Sistem Pelaporan nilai USBN PAI berbasis web memberikan penghematan biaya yang sebelumnya digunakan untuk melakukan distribusi data dalam bentuk hardcopy. Data sudah tidak lagi dikirimkan berupa dokumen tertulis, namun sudah dalam bentuk data mentah yang diinputkan ke dalam sistem kemudian sampai ke pusat dalam bentuk informasi hasil pengolahan data mentah oleh sistem. 4. Sistem ini memberikan kemudahan kepada sekolah untuk menyampaikan nilai hasil ujian siswanya kepada panitia USBN PAI tingkat pusat. 5. Sistem Pelaporan nilai USBN PAI berbasis web memungkinkan adanya pengolahan data terpusat, dalam hal ini data akan diolah pada server sehingga
115
116
data tidak akan terserbar dan menjaga informasi yang dihasilkan merupakan informasi yang valid. 6. Sistem pelaporan yang berbasis web ini merupakan solusi tepat sebuah sumber informasi untuk diakses secara massal karena tidak membutuhkan instalasi di sisi client. Client hanya membutuhkan koneksi internet dan web browser sudah dapat melakukan pengolahan data pada server.
6.2.Saran Berdasarkan hasil penelitian dari kesimpulan, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Training atau pelatihan terhadap user diperlukan untuk efektifitas penggunaan sistem pelaporan ini. 2. Sistem ini akan lebih baik lagi jika dikembangkan menggunakan web service untuk mengambil data siswa dari Kementrian Pendidikan Nasional, sehingga ada sinkronisasi antara data siswa peserta Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI).
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, HM., MBA., Akt., Ph.D. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi: Yogyakarta. Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relational. Andi : Yogyakarta. Kemenag. 2010. Pedoman Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Mata Pelajaran Agama Islam. Kementrian Agama RI: Jakarta. Kemenag. 2011. Profil Direktorat Pendidikan Agama Islam pada Sekolah[Online] Tesedia : http://pendis.kemenag.go.id/kerangka/pais.htm.[30 Mei 2011] Marimin. 2008. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo: Jakarta. Misky, Dudi. 2005. Kamus Informasi dan Teknologi. Edsa Mahkota: Jakarta. Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Pustaka Belajar : Yogyakarta. Nugroho, Bunafit. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Perintah SQL. Media Kita:Jakarta. PhpMyAdmin
Devel
Team.
2003.
PhpMyAdmin
[Online]
Tersedia:
http://www.phpmyadmin.net/home_page/. [1 Pebruari 2010] Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Buku 1. Alih bahasa. Andi: Yogyakarta.
117
118
Pressman, Roger S. 2005. Software Engineering : A Practitioner’s Approach sixth edition. Mc Graw Hill: Singapore. Sardi, Irawan. 2005. Manajemen, Desain, dan Pengembangan Situs Web dengan Macromedia Dreamweaver MX, dan Adobe Photoshop 7.0. Elex Media Komputindo: Jakarta. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi: Yogyakarta. Wahana Komputer.2004. Kamus Lengkap Jaringan Komputer. Salemba Infotek: Jakarta. Wahana. 2005. Panduan Lengkap Menguasai Pemrograman Web dengan PHP 5. Andi: Yogyakarta. Wikipedia
.
2011.
Apache_HTTP_Server
[Online]
Tesedia
:
http://id.wikipedia.org/wiki/Apache_HTTP_Server.[30 Mei 2011] Wikipedia
.
2011.
Internet
[Online]
Tesedia
:
http://id.wikipedia.org/wiki/Internet.[30 Mei 2011] Wikipedia
.
2011.
Server
Web
[Online]
http://id.wikipedia.org/wiki/Web_server.[30 Mei 2011]
Tesedia
:
LAMPIRAN A WAWANCARA
Berikut ini adalah pertanyaan utama penulis dengan Bapak Dr. Halvian Lubis, SH. M.Ag.
1. Proses pengumpulan nilai USBN PAI dari seluruh provinsi di Indomesia. 2. Seberapa penting rekapitulasi nilai USBN PAI terhadap program kerja DITPAIS. 3. Tanggapan narasumber jika dibuat sistem terkomputerisasi yang mampu menangani pengumpulan nilai secara nasional. 4. Gambaran sistem yang diinginkan narasumber mengenai pelaporan dan pengolahan nilai USBN PAI.
Hasil dari wawancara ini telah penulis implementasikan ke dalam bab hasil dan pembahasan.
A1
LAMPIRAN B SOURCE CODE
Koneksi.php
="localhost"; ="root"; =""; ="final";
mysql_connect($host,$username,$password); $koneksi=mysql_select_db($db); if ($koneksi) { //echo "koneksi berhasil"; } else { echo "koneksi gagal"; } ?> Header.php :: Skripsi Wahib :: <script language='JavaScript'> function konfirmasi() { tanya = confirm('Penghapusan akan mengakubatkan seluruh data di bawah item induk ini akan ikut terhapus'); if (tanya == true) return true; else return false; } function showKab() {
B1
$idProp = $data['id_prop']; // membuat IF untuk masing-masing propinsi echo "if (document.demo.propinsi.value == \"".$idProp."\")"; echo "{"; // membuat option kabupaten untuk masing-masing propinsi $query2 = "SELECT * FROM kabupaten WHERE id_prop = $idProp"; $query3 = "SELECT count(id_kab) FROM kabupaten WHERE id_prop = $idProp"; $hasil2 = mysql_query($query2); $hitung = mysql_query($query3); if ($hitung > 0) { $content = "document.getElementById('kabupaten').innerHTML = \"<select name='kab'>"; while ($data2 = mysql_fetch_array($hasil2)) { $content .= ""; } $content .= "\";"; } else { $content = "document.getElementById('kabupaten').innerHTML = \<select name='kab'> \";"; } echo $content; echo "}\n"; } ?> }
"; if(!empty($key)) { $tampil=mysql_query("select prop.id_prop, prop.nm_prop,count(kab.id_kab) jml_kab, (select avg(nl.nl1) from kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where kab.id_prop = prop.id_prop and skl.id_jen = '$id_jen') avg1, (select avg(nl.nl2) from kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where kab.id_prop = prop.id_prop and skl.id_jen = '$id_jen') avg2, (select avg(nl.nl3) from kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where kab.id_prop = prop.id_prop and skl.id_jen = '$id_jen') avg3 from provinsi prop left join kabupaten kab on kab.id_prop = prop.id_prop where prop.nm_prop LIKE '%$key%' group by prop.id_prop "); } else { $tampil=mysql_query("select prop.id_prop, prop.nm_prop,count(kab.id_kab) jml_kab, (select avg(nl.nl1) from kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab
B10
inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where kab.id_prop = prop.id_prop and skl.id_jen = '$id_jen') avg1, (select avg(nl.nl2) from kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where kab.id_prop = prop.id_prop and skl.id_jen = '$id_jen') avg2, (select avg(nl.nl3) from kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where kab.id_prop = prop.id_prop and skl.id_jen = '$id_jen') avg3 from provinsi prop left join kabupaten kab group by prop.id_prop
on kab.id_prop = prop.id_prop
"); } $no=1; while ($r=mysql_fetch_array($tampil)){ echo "
/** $count1=mysql_query ("select count(nl.nl1) nl1 from kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl= skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where id_jen = $_SESSION[jenjang] and nl.nl1 between '8' and '10'"); $count2=mysql_query kabupaten kab
("select
count(nl.nl1)
nl1
from
B12
inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl= skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where id_jen = $_SESSION[jenjang] and nl.nl1 between '6' and '7.9'"); $count3=mysql_query ("select count(nl.nl1) kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl= skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where id_jen = $_SESSION[jenjang] and nl.nl1 between '0' and '5.9'");
$tampil=mysql_query("select * from provinsi prop inner join kabupaten kab on kab.id_prop = prop.id_prop inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where id_jen = $_SESSION[jenjang] order by nm_sis asc ");
} else if ($_GET[sc]=='2') { $tampil=mysql_query("select * from provinsi prop inner join kabupaten kab on kab.id_prop = prop.id_prop inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where id_jen = $_SESSION[jenjang] order by nm_skl asc "); } else if ($_GET[sc]=='3') { $tampil=mysql_query("select * from provinsi prop inner join kabupaten kab on kab.id_prop = prop.id_prop inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where id_jen = $_SESSION[jenjang] order by nm_prop asc "); } else if ($_GET[sc]=='5') { $tampil=mysql_query("select * from provinsi prop inner join kabupaten kab on kab.id_prop = prop.id_prop inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where id_jen = $_SESSION[jenjang] order by nl2 desc "); } else if ($_GET[sc]=='6') { $tampil=mysql_query("select * from provinsi prop inner join kabupaten kab on kab.id_prop = prop.id_prop inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where id_jen = $_SESSION[jenjang] order by nl3 desc "); } else { $tampil=mysql_query("select * from provinsi prop inner join kabupaten kab on kab.id_prop = prop.id_prop inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis
B15
where (id_jen = $_SESSION[jenjang] and sis.nm_sis like '%$key%') or (id_jen = $_SESSION[jenjang] and sis.nis like '%$key%') order by nl1 desc "); }
$no=1; while ($r=mysql_fetch_array($tampil)){ echo "
$tampil=mysql_query("select *, (select count(id_skl) from sekolah skl where skl.id_kab = kab.id_kab and skl.id_jen = '$id_jen') as jml_skl, (select avg(nl.nl1)as nl1 from sekolah skl inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where skl.id_kab = kab.id_kab and skl.id_jen = '$id_jen') as rata1, (select avg(nl.nl2)as nl1 from sekolah skl inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where skl.id_kab = kab.id_kab and skl.id_jen = '$id_jen') as rata2, (select avg(nl.nl3)as nl1 from sekolah skl inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where skl.id_kab = kab.id_kab and skl.id_jen = '$id_jen') as rata3 from kabupaten kab where (id_prop = '$id_prop' order by $order $type");
and
kab.nm_kab
like
'%$key%')
$no=1; while ($r=mysql_fetch_array($tampil)){ echo "
//$tampil=mysql_query("SELECT * FROM kabupaten where id_prop = '$id_prop'"); //$tampil=mysql_query("select *, (select count(id_skl) from sekolah skl where skl.id_kab = kab.id_kab and skl.id_jen = '$id_jen') as jml_skl //from kabupaten kab //where id_prop = '$id_prop'"); if ($_GET[sc]=='1') { $tampil=mysql_query("select * from kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl= skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where kab.id_prop = $_SESSION[id_provinsi] and id_jen = $_SESSION[jenjang] order by nm_sis asc"); } else if ($_GET[sc]=='2') { $tampil=mysql_query("select * from kabupaten kab
B23
inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl= skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where kab.id_prop = $_SESSION[id_provinsi] and id_jen = $_SESSION[jenjang] order by nm_skl asc"); } else if ($_GET[sc]=='3') { $tampil=mysql_query("select * from kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl= skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where kab.id_prop = $_SESSION[id_provinsi] and id_jen = $_SESSION[jenjang] order by nm_kab asc"); } else if ($_GET[sc]=='5') { $tampil=mysql_query("select * from kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl= skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where kab.id_prop = $_SESSION[id_provinsi] and id_jen = $_SESSION[jenjang] order by nl.nl2 desc"); } else if ($_GET[sc]=='6') { $tampil=mysql_query("select * from kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl= skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where kab.id_prop = $_SESSION[id_provinsi] and id_jen = $_SESSION[jenjang] order by nl.nl3 desc"); } else { $tampil=mysql_query("select * from kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl= skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where (kab.id_prop = $_SESSION[id_provinsi] and id_jen = $_SESSION[jenjang] and sis.nm_sis like '%$key%') or (kab.id_prop = $_SESSION[id_provinsi] and id_jen = $_SESSION[jenjang] and sis.nis like '%$key%') order by nl.nl1 desc"); } $no=1; while ($r=mysql_fetch_array($tampil)){ echo
"; $rata=mysql_query("select avg(nl.nl1) avg1, avg(nl.nl2) avg2,avg(nl.nl3) avg3, max(nl.nl1) max1, max(nl.nl2) max2, max(nl.nl3) max3, count(sis.id_sis) jml_sis, min(nl.nl1) min1, min(nl.nl2) min2, min(nl.nl3) min3 from kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl= skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where (kab.id_prop = $_SESSION[id_provinsi] and id_jen = $_SESSION[jenjang] and sis.nm_sis like '%$key%') or (kab.id_prop = $_SESSION[id_provinsi] and id_jen = $_SESSION[jenjang] and sis.nis like '%$key%') "); echo "
"; //$tampil=mysql_query("SELECT * FROM sekolah where id_kab = '$id_kab' and id_jen = '$id_jen'"); if ($_GET[sc]=='1') { $tampil=mysql_query("SELECT *, (select count(s.id_sis) from siswa s where s.id_skl = skl.id_skl) jml_sis, (select avg(nl.nl1) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata, (select avg(nl.nl2) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata2, (select avg(nl.nl3) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata3 FROM sekolah skl where id_kab = '$id_kab' and id_jen = '$id_jen' order by nm_skl asc"); } else if ($_GET[sc]=='2') { $tampil=mysql_query("SELECT *, (select count(s.id_sis) from siswa s where s.id_skl = skl.id_skl) jml_sis, (select avg(nl.nl1) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata, (select avg(nl.nl2) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata2, (select avg(nl.nl3) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata3 FROM sekolah skl where id_kab = '$id_kab' and id_jen = '$id_jen' order by jml_sis desc"); } else if ($_GET[sc]=='3') { $tampil=mysql_query("SELECT *, (select count(s.id_sis) from siswa s where s.id_skl = skl.id_skl) jml_sis, (select avg(nl.nl1) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata, (select avg(nl.nl2) from siswa s
B28
inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata2, (select avg(nl.nl3) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata3 FROM sekolah skl where id_kab = '$id_kab' and id_jen = '$id_jen' order by rerata desc"); } else if ($_GET[sc]=='4') { $tampil=mysql_query("SELECT *, (select count(s.id_sis) from siswa s where s.id_skl = skl.id_skl) jml_sis, (select avg(nl.nl1) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata, (select avg(nl.nl2) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata2, (select avg(nl.nl3) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata3 FROM sekolah skl where id_kab = '$id_kab' and id_jen = '$id_jen' order by rerata2 desc"); } else if ($_GET[sc]=='5') { $tampil=mysql_query("SELECT *, (select count(s.id_sis) from siswa s where s.id_skl = skl.id_skl) jml_sis, (select avg(nl.nl1) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata, (select avg(nl.nl2) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata2, (select avg(nl.nl3) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata3 FROM sekolah skl where id_kab = '$id_kab' and id_jen = '$id_jen' order by rerata3 desc"); } else { $tampil=mysql_query("SELECT *, (select count(s.id_sis) from siswa s where s.id_skl = skl.id_skl) jml_sis,
B29
(select avg(nl.nl1) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata, (select avg(nl.nl2) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata2, (select avg(nl.nl3) from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = skl.id_skl) rerata3 FROM sekolah skl where id_kab = '$id_kab' and id_jen = '$id_jen' and skl.nm_skl like '%$key%' order by rerata desc"); } $no=1; while ($r=mysql_fetch_array($tampil)){ echo "
"; $rata=mysql_query(" select avg(nl.nl1)as nl1,avg(nl.nl2) as nl2,avg(nl.nl3) as nl3, count(sis.id_sis) as jml_sis,
B30
max(nl.nl1)as max1,max(nl.nl2) as max2,max(nl.nl3) as max3, min(nl.nl1)as min1,min(nl.nl2) as min2,min(nl.nl3) as min3 from kabupaten kab inner join sekolah skl on skl.id_kab = kab.id_kab inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where kab.id_kab = '$_SESSION[id_kabupaten]' and skl.id_jen = '$_SESSION[jenjang]' and skl.nm_skl like '%$key%'"); echo "
if ($_GET[sc]=='1') { $tampil=mysql_query("select s.id_sis, s.nis,s.nm_sis, nl.id_nl, nl.nl1, nl.nl2, nl.nl3 from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = '$id_skl' order by nis asc"); } else if ($_GET[sc]=='2') {
B33
$tampil=mysql_query("select s.id_sis, s.nis,s.nm_sis, nl.id_nl, nl.nl1, nl.nl2, nl.nl3 from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = '$id_skl' order by nm_sis asc"); } else if ($_GET[sc]=='3') { $tampil=mysql_query("select s.id_sis, s.nis,s.nm_sis, nl.id_nl, nl.nl1, nl.nl2, nl.nl3 from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = '$id_skl' order by nl1 desc"); } else if ($_GET[sc]=='4') { $tampil=mysql_query("select s.id_sis, s.nis,s.nm_sis, nl.id_nl, nl.nl1, nl.nl2, nl.nl3 from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = '$id_skl' order by nl2 desc"); } else if ($_GET[sc]=='5') { $tampil=mysql_query("select s.id_sis, s.nis,s.nm_sis, nl.id_nl, nl.nl1, nl.nl2, nl.nl3 from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where s.id_skl = '$id_skl' order by nl3 desc"); } else { $tampil=mysql_query("select s.id_sis, s.nis,s.nm_sis, nl.id_nl, nl.nl1, nl.nl2, nl.nl3 from siswa s inner join nilai nl on nl.id_sis = s.id_sis where (s.id_skl = '$id_skl' and s.nm_sis like '%$key%') or (s.id_skl = '$id_skl' and s.nis like '%$key%') order by nm_sis asc"); } $no=1; while ($r=mysql_fetch_array($tampil)){ echo "
"; $rata=mysql_query("select avg(nl.nl1)as nl1,avg(nl.nl2) as nl2,avg(nl.nl3) as nl3, max(nl.nl1)as max1,max(nl.nl2) as max2,max(nl.nl3) as max3, min(nl.nl1)as min1,min(nl.nl2) as min2,min(nl.nl3) as min3, count(sis.id_sis) as jml_sis from sekolah skl inner join siswa sis on sis.id_skl = skl.id_skl inner join nilai nl on nl.id_sis = sis.id_sis where (skl.id_skl = '$_SESSION[id_sekolah]' and sis.nm_sis like '%$key%') or (skl.id_skl = '$_SESSION[id_sekolah]' and sis.nis like '%$key%') "); echo "
Gambar di atas adalah screenshot upload nilai SMK Al Amanah, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
C7
9. Halaman Home User Sekolah
C8
LAMPIRAN D FORM INPUT NILAI
Aplikasi yang penulis buat memiliki fitur untuk mengimpor file excel untuk kemudian dilakukan parsing sebelum akhirnya data pada file excel tersebut berhasil diinputkan ke dalam database. Form input data yang dapat berjalan pada program adalah sebagai berikut:
D1
LAMPIRAN E DATA PENELITIAN
Berikut ini penulis sertakan contoh data yang penulis teliti untuk kemudian dikembangkan aplikasi ini.