UNTUK KALANGAN SENDIRI
Perum a ha n Koa la Reg en c y C - 48 J l. Sem o low a ru Ba ha ri Sura ba ya T elp. /F a x . : (031) 59 81 5 80, E - m a il: yppa lhr@te lkom . n e, yp pa lhr@ ya hoo. com
P er u ma h an K oal a Re g en cy C - 4 8 J l . S em o l ow a r u B ah a ri S u ra ba ya
Telp ./F ax. : ( 031)59815 80, E -mail : y ppalhr @telk om .n et atau yp palhr@ yaho o.c om
Edisi VII/2009
Juli - Agustus 2009
SAMBUTAN KETUA YPPA LAHAI ROI Dr. Augustinus Simanjuntak, SH., MH. Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i
UNTUK APA BELAJAR? Renungan - Sri Purwanto, S.T.
PENGARUH NEW AGE MOVEMENT TERHADAP PENDIDIKAN Halim (Alumni ITS) dan Rosa (Alumni Brawijaya)
PROFESI DOSEN SEBAGAI BAGIAN PANGGILAN HIDUP & PELAYANAN Profile/Sharing Alumni - Hario Priambudi Setyo Pratomo
PMK TPKK ITS Program Mentoring MaBa 2009
UKMKKr UNAIR Persiapan KPIMB 2009 & Realitas Pembinaan
UK3 UNIJOYO Pembenahan Kurikulum dan Pola Pembinaan
DUKUNG DAN DOAKAN… Kelas Pembinaan Pra - Alumni Lahai Roi :
rs'Wm
muwcar {moo-sawr'}
STUDI GALI KATA ALKITAB - “DIDIKAN” Hery Setyo Adi - Tiranus Bandung
Sekilas tentang - KELAS PEMBINAAN PRA-ALUMNI Program Pelayanan YPPA Lahai Roi
Jum’at, 28 Agustus 2009 Jam 18.30 WIB di Koala Regency C-48 Surabaya Telp. 5981580 20
POKOK-POKOK DOA HAPPY BIRTHDAY Bulletin LAHAI ROI diterbitkan oleh Yayasan Persekutuan Penelaah Alkitab (YPPA) Lahai Roi. Dewan Pembina: Dian Anggraini Yahya (Ketua), Purnama Nugraha L. (Sekretaris), Paulus Setiadi, Pdt. Onny Darono, Herry Purwadi (Anggota). Dewan Pengawas: Hari Basuki N.(Ketua), Kris Nugroho, Hendraris Suriadjati, Augustinus Oenarta, Ronni Batubara, R.O. Saut Gurning (Anggota). Susunan Pengurus: Augustinus Simanjuntak (Ketua), Sri Purwanto (Wakil Ketua), A.A. Ayu Oka Aryani (Sekretaris), Benie Setiawan (Bendahara); Iwan Halim S., Hwian Christianto (Bidang Pelayanan Mahasiswa), Agung Prasetyo (Bidang Alumni), Aria Trisna S., Lukas Budi Santoso (Bidang Dana)
SAMBUTAN KETUA YPPA LAHAI ROI Pendidikan merupakan penentu masa depan suatu bangsa dan negara. Tanpa pendidikan yang benar dan bervisi kehidupan maka suatu bangsa akan menuju kekeringan nilai dan terjadinya krisis peradaban. Itu sebabnya setiap negara merasa berkewajiban untuk membangun dunia pendidikan dengan berbagai bentuk tanggungjawab pengelolaan maupun pembiayaan program pendidikan. Namun pendidikan masa kini rasanya semakin kehilangan arah seiring dengan kian menguatnya spirit materialis-hedonis, konsumerisme dan pragmatisme hidup. Pendidikan yang menurut tauladan Kristus Tuhan bertujuan untuk memberi hidup dan segala nilai-nilainya justru semakin menuju pada kebinasaan. Sebab, kebanyakan pendidikan masa kini bukan malah membawa pada kebenaran sejati, tetapi justru sebaliknya semakin membawa manusia ke dalam pemberontakan terhadap Allah. Pendidikan masa kini semakin cenderung membawa manusia pada cinta diri dan cinta uang. Kaum profesional yang dicetak di sekolahsekolah maupun perguruan tinggi seharusnya dididik untuk melayani manusia. Tetapi sekarang banyak profesi yang telah berubah nilai menjadi bidang pekerjaan yang hanya menjadikan profesi sebagai lahan pencari uang dan kekayaan materi. Aksiologi dari out put pendidikan menjadi begitu rendah karena hanya dinilai dari segi uang dan materi. Sukses pendidikan masa kini pun hanya diukur dari kepintaran dan bagaimana dia memiliki posisi dan kedudukan yang mapan di masyarakat. Fenomena ini menjadi tantangan bagi umat Kristiani. Di dalam konteks penginjilan dan mandat budaya, kita dituntut untuk meniru sistem dan pola pendidikan yang diterapkan oleh Kristus 2
Tuhan yang menekankan pada hidup. Guru Maha Agung itu memiliki murid-murid yang terus dididik untuk hidup dari kematian oleh dosa. Pendidikan bertujuan untuk hidup dan bagaimana memaknainya dalam kehidupan nyata. Pendidikan seharusnya membawa sinar kebenaran dan keadilan, bukan malah perusak dan pengacau konsep berpikir manusia. Oleh karena itu, bagi kita para pendidik Kristen, baik yang terjun dalam institusi pendidikan maupun dalam pendidikan keluarga, materi apa yang kita ajarkan kepada anak didik kita? Sungguh ironi jika keluarga Kristen tidak pernah memberitakan injil kepada anak-anaknya. Sungguh ironi pula jika kelas di sekolah maupun di universitas tidak lagi dijadikan sebagai mimbar pemberitaan nilai-nilai kebenaran dan cinta kasih Allah kepada peserta didik. Semoga Tuhan Yesus menolong dan memberkati kita dalam menjalankan tanggungjawab sebagai Kristen pendidik. Amin. (Dr. Augustinus Simanjuntak, SH., MH.) Kebodohan melekat pada hati orang
muda, tetapi tongkat didikan akan mengusir itu dari padanya.
POKOK-POKOK DOA Pokok Doa: 1. Kelas Pembinaan Pra-Alumni Lahai Roi, Jum’at 28 Agustus 2009 jam 18.30 di Rumah Lahai Roi; Topik : New Age Movement. Berdoa untuk pembicara, peserta dan acaranya. 2. Program pembinaan dan penjangkauan Mahasiswa Baru 2009 di kampus ITS, Unair dan Unijoyo. Berdoa untuk mentoring TPKK ITS, persiapan KPIMB UK3 Unair, dan pembinaan intensif UK3 Unijoyo. 3. Pola dan strategi pembinaan dan pemuridan melalui kelompok kecil di 3 kampus. Berdoa untuk berjalannya KK dan PD rutin. 4. Program pelayanan YPPA Lahai Roi. Mengucap syukur untuk pelaksanaan Pacal bulan ini dan rencana pelaksanaan Pacal bulan depan. Berdoa untuk persekutuan doa dan pertemuan rutin pengurus setiap Kamis jam 19.00 di rumah Lahai Roi. Berdoa untuk penerbitan
bulletin bulan depan. Berdoa untuk pendanaan program YPPA Lahai Roi. 5. Berdoa untuk mulai berjalannya pendidikan anak-anak pada tahun ajaran baru 2009 di semua tingkatan. 6. Berdoa untuk bangsa dan Negara; proses pemilu legislatif dan Capres/wapres hingga penyusunan cabinet yang baru. Doakan KPU, Pengawas Pemilu, MA dan MK dalam penyelesaian perselisihan Pemilu. Berdoa untuk stabilitas keamanan, doakan aparat terkait dalam penanganan kasus terorisme dan gangguan keamanan lainnya. 7. Berdoa untuk Alumni dan keluarganya dalam pergumulan pekerjaan, suami-istri, masalah ekonomi, kesehatan dan pelayanan. 8. Berdoa untuk Pengurus YPPA Lahai Roi dalam pelayanannya di Lahai Roi.
Pengurus YPPA Lahai Roi mengucapkan terima kasih kepada Saudara, para Alumni dan semua pihak yang telah mendukung pelayanan YPPA Lahai Roi. secara langsung, melalui doa maupun dukungan dana. (Rek. Bank BCA No. 4641343239 a.n. Benie Setiawan - Bendahara)
Amsal 22:15
Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian. (Amsal 23:23)
PERSEKUTUAN DOA alumni DAN CALON ALUMNI LAHAI ROI MINGGU, 02 Agustus 2009, JAM. 11.00 WIB Jl. Permata jambangan Kav. 8-9 Surabaya (Kel. Hendraris Suriadjati) THEMA : EKSPOSISI Kitab YUNUS Pbcr. : Pdt. Drs. Ec. Onny Darono, MA.
19
Sasaran Pelayanan - Memahami dan meyakini sasaran dan strategi serta prinsip dan fokus dari pola pelayanan Amanat Agung. - Mempelajari lebih dalam, melakukan lebih konsisten dan menularkan Konsep Pelayanan. Jadwal Pelaksanaan : 21 Oktober 2009. d) Test Potensi Diri Dalam penyampaian materi ini bekerja sama dengan UK Petra. Dalam materi ini peserta mengikuti Test Psikologi untuk dapat mengenal potensi diri dan bidang minat masing-masing. e) Materi Etika Tujuan materi etika adalah sebagai berikut : - Memberikan pengertian kepada para peserta bahwa etika Kristen dibangun di atas pondasi theologi yang benar. - Memberikan pengertian kepada para peserta bahwa etika Kristen adalah etika yang lintas jaman dan lintas wilayah. Memberikan dorongan dan contoh agar peserta setia membangun hidupnya berdasarkan etika Kristen. Jadwal Pelaksanaan : Materi Etika I : 04 November 2009. Materi Etika II : 18 November 2009. Materi Etika III : 02 Desember 2009.
2) Wawasan Ekonomi Tujuan : - Memberikan wawasan tentang perekonomian Indonesia dan perekonomian global. - Memberikan wawasan perekonomian dalam perspektif iman Kristen. - Memotivasi peserta untuk turut berperan dalam mensejahterakan bangsa. 3) Wawasan Sosial Politik Tujuan : - Memberikan wawasan tentang kondisi sosial politik di negara Indonesia. - Memberikan wawasan sehingga peserta dapat menentukan posisi dan peranan orang Kristen dalam bidang sosial dan politik. PERAN ALUMNI
Mengingat masih banyaknya kekurangan dalam pelaksanaan program Pra Alumni di satu sisi dan mengingat pentingnya program ini di sisi lain tentunya langkahlangkah perbaikan sangat diperlukan. Dalam hal ini tentu para pengurus tidak dapat bekerja sendiri, dukungan dari para alumni maupun dari adik-adik mahasiswa sangatlah diperlukan. Beberapa hal di bawah ini bisa jadi bahan pemikiran kita bersama untuk kemajuan program Pra Alumni : Peran Para Alumni : a) Sebagai Pendukung Doa dan Dana f) Materi Wawasan b) Sebagai Konseptor Ada tiga materi yang akan disampaikan dalam ma- c) Sebagai Pembimbing teri wawasan ini, yaitu : Peran PMK 1) Wawasan Kebangsaan Sebagai Mitra Tujuan : - Memberikan pengertian sehingga peserta dapat Dengan pemaparan dari program Pra Alumni tersebut, memposisikan diri sebagai bagian dari bangsa diharapkan ada perhatian dari para alumni dan adikIndonesia. adik PMK supaya terjadi kerja sama yang lebih baik - Memberikan pengertian sehingga peserta dapat antara pengurus, alumni dan PMK supaya pelayan ini mengetahui dan menentukan perannya bagi sungguh dapat menjadi alat Tuhan membentuk manubangsa Indonesia. sia-manusia yang mencintai Tuhan dan sesama, manu- Memberikan pengertian sehingga peserta dapat sia-manusia yang rela berkorban untuk mengerjakan menjadi pelaku dan bukan hanya penonton/ mandat Injil dan mandat budaya. pengkritik.
18
Renungan
UNTUK APA BELAJAR? Rasanya waktu saya masih di sekolah dasar saya termasuk siswa yang menonjol. Mungkin karena sekolah saya adalah sekolah kampung yang tidak banyak saingan orang pinternya maka saya kelihatan pinter di antara teman-teman saya. Rasanya kemajuan saya dalam belajar tidak lepas dari disiplin ibu saya. Sebenarnya, kalau saya pikir-pikir cara ibu saya mengajari saya belajar atau mendisiplin saya termasuk kasar. Mengapa saya mengatakan demikian? Karena ibu saya tidak segan-segan memberikan hadiah cubitan kepada saya kalau saya tidak bisa mengikuti apa yang dia ajarkan waktu itu. Lucu sebenarnya kalau mau dikenang, karena biasanya setelah menerima cubitan saya menangis dan akhirnya tidak jadi belajar. Tetapi saya pikir karena beliaulah maka saya tidak pernah merasakan sekolah di luar negeri, maksudnya dari sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi saya selalu di sekolah negeri. Selain cubitan, biasanya ibu saya juga memberikan “ceramah singkat” untuk menyuruh saya belajar. Salah satu isi “ceramah singkat” yang masih saya ingat adalah kalau saya tidak belajar dengan sungguhsungguh maka saya tidak akan bisa jadi anak yang pintar. Kalau saya tidak jadi anak yang pintar maka nanti akan jadi orang yang susah. Mengapa? Karena kalau tidak pintar maka akan kesulitan cari kerja yang baik. Kerja yang baik itu adalah kerja kantoran, kerja yang kelihatannya tidak susah tetapi menghasilkan banyak uang. Jadi dengan “ceramah singkat” dari ibu saya tadi, saya secara samar menangkap sebuah kesan bahwa belajar adalah sarana untuk menciptakan orang yang sanggup menghasilkan banyak uang. Banyak uang, sepertinya itulah akhir dari sebuah proses belajar, proses pendidikan. Banyak uang, sepertinya sebuah frasa yang dapat menggambarkan orang yang sukses. Dengan banyaknya uang orang bisa mendapatkan banyak hal, rumah mewah, mobil mewah, status sosial dan masih banyak yang lainnya. Rasanya saya tidak berlebihan kalau berpendapat bahwa inilah citra manusia sukses menurut kebanyak orang. Dari gambaran di atas mungkin akan memunculkan pertanyaan-pertanyaan di benak kita. Benarkah itu semua yang disebut kesuksesan? Benarkah bahwa tujuan pendidikan adalah menghasilkan orang-orang yang demikian? Saya yakin 200% kalau kita semua akan berpendapat bahwa banyak uang, banyak harta bukanlah ukuran kesuksesan. Kita bisa memberikan argumentasi kita masingmasing yang mendasari pendapat kita itu. Namun saya hanya akan mengajak kita mengingat kembali apa yang Tuhan Yesus katakan dalam Matius 16 : 26, “Apa gunanya
seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”. Dengan jelas dapat kita lihat bahwa nyawa terlalu amat sangat jauh lebih berharga dari pada harta kita. Kalau kita kehilangan nyawa kita, Tuhan Yesus mengatakan “Apakah gunanya?”. Berarti sebuah kesiasiaan. Maka dengan mudah kita dapat mengatakan bahwa kesia-siaan bukanlah sebuah kesuksesan. Tetapi apakah kesuksesan itu? Pertanyaan ini menurut hemat saya akan terjawab dengan sendirinya kalau kita bisa menjawab pertanyaan : untuk apakah pendidikan itu? Untuk menjawab pertanyaan di atas saya tertarik mengajak kita semua untuk memperhatikan apa yang dituliskan oleh Nicholas P. Wolterstorf dalam bukunya Mendidik Untuk Kehidupan. Di dalam buku ini dijelaskan bahwa kalau kita ingin melihat hal-hal yang mendasar dari sebuah pendidikan tidak boleh lepas dari tugas dan panggilan gereja di tengah-tengah dunia ini. Tetapi, siapakah gereja? Apa panggilannya di tengah-tengah dunia? Mengacu apa yang dituliskan oleh Wolterstorf, gereja bukanlah sebuah institusi keagamaan. Gereja dalam hal ini adalah umat Allah. Mereka adalah sekelompok orang yang dipanggil dan dipilih oleh Allah untuk menjadi pengikut dan murid-murid dari Tuhan Yesus Kristus. Lantas apakah yang menjadi panggilan dari umat Allah ini? Masih menurut Wolterstorf, ada tiga dimensi dari panggilan umat Allah, yaitu : (1) Mereka dipanggil untuk memberitakan Injil. (2) Mereka dipanggil demi damai sejahtera (shalom) dan demi pembebasan dari segala sesuatu yang menindas dan menekan. (3) Mereka dipanggil untuk menyaksikan damai sejahtera dalam kehidupan mereka. Artinya gereja dipanggil untuk memberi bukti bahwa mereka memang telah mendapatkan damai sejahtera di dalam hidupnya. Dengan demikian pendidikan yang kita lakukan, baik untuk generasi mendatang ataupun untuk diri kita sendiri adalah untuk memperlengkapi umat Allah agar dapat memberikan kontribusinya yang unik dalam memperjuangkan panggilan umat Allah. Maka dapat kita simpulkan bahwa orang yang sukses adalah orang yang dapat memberikan kontribusinya dalam memperjuangkan panggilan umat Allah. Yang menjadi perenungan kita adalah: untuk apa kita bersusah-susah, berjerih lelah untuk belajar? Untuk apa kita berusaha keras untuk memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak kita, untuk generasi yang akan datang? Selamat merenung. (Sri Purwanto, ST.)
3
Artikel Mandat Budaya
PENGARUH NEW AGE MOVEMENT TERHADAP PENDIDIKAN Zaman Baru (New Age) merupakan suatu istilah yang sering kita jumpai, dikaitkan dengan suatu sistem kepercayaan atau filsafat, organisasi, dan karya-karya tertentu, seperti aliran musik. Sebagai suatu gerakan, Zaman Baru sangat sulit didefinisikan, karena tidak ada suatu definisi dikeluarkan oleh suatu organisasi Zaman Baru yang resmi. Namun demikian, semakin banyak orang yang terlibat dalam gerakan ini, baik secara sadar atau tidak. Pemikiran-pemikiran dalam gerakan ini juga telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan pada saat ini. Bagaimana pengaruh pemikiran dari Gerakan Zaman Baru (New Age Movement) terhadap dunia pendidikan dan bagaimana mengantisipasinya?
tingkat kesadaran dan kualitas manusia yang transenden. Sebagai contoh, Citrus Community College di Glendora, California mempunyai mata kuliah selfhypnosis dan parapsychology yang mengajarkan tentang ESP, telepati, melihat hal-hal supranatural, bagaimana melihat dan menginterpretasi aura, bagaimana mengenali pengalaman di luar tubuh, dan bagaimana rahasia membengkokkan sendok melalui psychokinesis. Contoh lain, konseling seksual yang diturunkan dari praktek Tantric dan Taoisme ditawarkan di California Institute of Integral Studies di San Francisco. Rosebridge Graduate School of Integrative Psychology menawarkan program Ph.D. yang mengkombinasikan psikologi barat dengan hikmat tentang tubuh, pikiran dan roh dari timur. Antioch University memiliki program MA dalam bidang Somatic Psychology and Education. John F. Kennedy University memiliki program master dalam bidang Psychology, Holistic Health, dan Art and Consciousness. Bahkan menurut pemimpin-pemimpin Gerakan Zaman Baru, apa yang diajarkan di tingkat universitas seperti yang telah disebutkan di atas perlu juga diajarkan kepada murid-murid Sekolah Dasar, Taman Kanak-kanak, bahkan Kelompok Bermain. Sebagai contoh, Gay Luce, seorang konsultan pendidikan di National Intitute of Mental Health dan presiden dari Scientific Advisory Committee, mengatakan bahwa ia berharap teknik meditasi yang mengikuti energi cakra tubuh segera diajarkan di Taman Kanak-kanak.
Pengaruh Terhadap Tujuan Pendidikan Dengan melihat kembali kepada natur manusia dan masalah utama dalam diri manusia, maka pendidikan perlu diselenggarakan demi menyadarkan para murid dari kebutaan akan hakikat diri mereka yang sebenarnya. Seperti yang disampaikan oleh Dr. Galyean, salah satu tokoh pendidikan gerakan Zaman Baru, “Pada dasarnya kita bukanlah individu-individu melainkan bagian dari kesadaran universal (yaitu allah). Menyadari kesatuan esensi ini, dan mengalami sendiri sebagai bagian dari hal itu, adalah tujuan utama pendidikan anak.” Dr. Galyean juga mengatakan, “Sekali kita mulai melihat bahwa kita semua adalah allah... tujuan keseluruhan hidup adalah untuk memiliki kembali keserupaan dengan allah yang ada dalam diri kita: kasih yang sempurna, hikmat yang sempurna, pemahaman yang sempurna, kecerdasan yang Pengaruh Terhadap Metode Pengajaran sempurna, dan saat kita melakukan itu kita Aktivitas-aktivitas Gerakan Zaman Baru banyak menciptakan kembali kesatuan esensi yang lama yaitu yang diadopsi menjadi metode kesadaran. Sehingga keseluruhan pandangan saya sungguh didasarkan pada ide tersebut.” Pengaruh Terhadap Kurikulum Pendidikan Kurikulum pendidikan sangat terkait dengan tujuan penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. Pada dasarnya kurikulum itu akan mengarahkan murid pada
4
PELAKSANAAN PROGRAM PRA-ALUMNI b) Materi Filsafat Dalam pelaksanaan program Pra Alumni sekarang ini Materi filsafat dibagi menjadi tiga materi : perlu diakui bahwa masih sangat jauh dari konsep yang 1) Pengantar Filsafat telah dipaparkan di atas. Namun dengan berbagai Tujuan : peserta memahami pengertian dan keterbatasan yang ada YPPA Lahai Roi tetap berusaha metode berfikir filsafat dalam kehidupan sehariuntuk melaksanakan program tersebut dengan hari, terutama dilingkungan kampus dalam berkegiatan-kegiatan sebagai berikut : bagai ragam filsafat yang sedang dan akan dihadapi. Camp Pra Alumni Jadwal Pelaksanaan : 3 Juni 2009 Camp ini telah dilakukan pada tanggal 27 – 29 Maret 2) Filsafat Dunia vs Filsafat Kristen I : Hedonisme 2009 bertempat di rumah retreat Ciptaningati, Pacet Tujuan : memahami pondasi filsafat hedonisme Mojokerto. Para peserta berasal dari tiga kampus yang dibanding pondasi iman Kristen, sehingga peselama ini menjadi fokus pelayanan YPPA Lahai Roi serta mampu memposisikan filsafat Kristen sebayaitu Unijoyo, Unair dan ITS. Puji Tuhan, walaupun gai karunia Allah dalam mengkritisi dan menyijumlah peserta tidak sebanyak yang direncanakan, kapi hedonisme. tetapi Tuhan tetap mengijinkan YPPA Lahai Roi meJadwal Pelaksanaan : 1 Juli 2009 layani para calon alumni dengan materi-materi sebagai 3) Filsafat Dunia vs Filsafat Kristen II : New Age berikut : Movement a) Eksposisi Matius 28 : 18 – 20. Tujuan : memahami lebih lanjut pondasi new b) Tujuan Hidup Kristen. age movement dibanding dengan filsafat iman c) Tantangan Visi di Tengah Ragam Filsafat. Kristen dan memahami bagaimana implikasinew d) Tanggungjawab Kristen di Bidang Sosial Politik. age movement dalam kehidupan sehari-hari, e) Tanggungjawab Kristen di Bidang Sains dan sehingga peserta waspada dan peka terhadap Teknologi. berbagai pengaruh filsafat tersebut. f) Profession as Mission and Tent-Maker Mission. Jadwal Pelaksanaan : 26 Agustus 2009 g) Be A Visionary and Transforming Leader h) Pemahaman Alkitab : eksposisi tokoh. c) Konsep Pelayanan Sasaran dari materi ini adalah : Kelas Pembinaan Pra Alumni Sasaran Pengajaran Kelas Pembinaan Pra Alumni ini merupakan kelanjutan - Memahami dan meyakini prinsip firman Tuhan dari Camp Pra Alumni. Penyusunan materinya menmengenai pekerjaan pelayanan yang meliputi gacu pada dua pertimbangan penting yaitu, pertama seluruh umat. materi-materi yang telah diberikan pada camp, kedua - Memahami dan meyakini prinsip firman Tuhan materi yang belum maksimal dikerjakan oleh PMK. mengenai lingkup pekerjaan pelayanan yang meliPertimbangan ini dirasa penting supaya apa yang dikerputi seluruh dunia. jakan oleh Lahai Roi tidak tumpang tindih dengan apa - Memahami dan meyakini prinsip firman Tuhan yang dikerjakan oleh PMK sehingga gerak PMK dan mengenai bidang pekerjaan pelayanan yang meliLahai Roi menjadi gerak sinergis untuk membangun puti seluruh injil. pembinaan yang utuh. Berdasarkan pertimbangan Jadwal Pelaksanaan : 2 September 2009 tersebut maka materi-materi yang disampaikan dalam Sasaran Kerohanian Kelas Pembinaan adalah sebagai berikut : Mempersembahkan diri sebagai persembahan a) Materi Pembukaan yang hidup bagi kemuliaan nama Tuhan. Tujuan : memberikan pengertian kepada para peJadwal Pelaksanaan : 16 September 2009. serta pentingnya program Pra Alumni untuk memSasaran Karakter persiapkan diri menjadi alumni Kristen. Memiliki kerinduan dan komitmen untuk menjadiJadwal Pelaksanaan : 13 Mei 2009 kan pelayanan sebagai gaya hidup. Jadwal Pelaksanaan : 07 Oktober 2009.
17
Artikel Mandat Budaya
Sekilas tentang - KELAS PEMBINAAN PRA-ALUMNI Pada kesempatan ini kami akan kembali mengajak para alumni dan setiap pembaca buletin Lahai Roi untuk mengenal lebih dekat lagi dengan Pra Alumni, salah satu program yang masih dikerjakan oleh YPPA Lahai Roi. Harapannya para alumni dan para pembaca yang budiman mengenal pergumulan yang sedang dihadapi dan mungkin berkenan memberikan sumbang sihnya untuk pelayanan Pra Alumni. Tentu bukan untuk Pra Alumni semata, melainkan untuk terpenuhinya apa yang menjadi rencana Tuhan melalui Pra Alumni bagi hormat dan kemuliaan nama Tuhan. KONSEP PRA-ALUMNI Tujuan Jangka Pendek Pra-Alumni. a) Menyiapkan suatu pola pikir sarjana Kristen yang lebih mampu bertahan dalam kehidupan riel di dunia kerja. b) Menyiapkan sarja Kristen yang memiliki komitmen dan pemikiran jangka panjang tentang peran serta tanggung jawabnya di dunia selaku garam dan terang. c) Melengkapi para sarjana Kristen dengan kemampuan manajemen yang dibutuhkan. d) Secara teratur dan sistematis membuka wawasan mereka tentang kondisi aktual yang sedang berkembang. e) Membuka wawasan tentang planning kehidupan yang lebih baik. Tujuan Jangka Panjang Pra-Alumni a) Membentuk alumni yang lebih mampu menghadapi persaingan dunia global. b) Mempersiapkan terbentuknya suatu jaringan alumni Kristen. c) Membentuk link informasi antar alumni Kristen. Sasaran Program a) Mahasiswa Kristen yang telah mempunyai kejelasan keselamatan dalam Kristus. b) Mahasiswa semester 5 (S1) dan mahasiswa semester 3 (D3). c) Fresh Graduate sampai tahun ke-2. d) Telah dibimbing dalam KK / bersedia dibimbing dalam KK.
16
PROGRAM LAHAI ROI
Waktu Pembinaan & Materi Pokok Secara konsep pembinaan Pra Alumni direncanakan berlangsung selama satu tahun (12 bulan) per angkatan, dengan materi pokok meliputi : a) Materi filosofi yang membahas Christian World View. b) Wawasan dunia kerja, profesi, pelayanan untuk memberikan gambaran riel tantangan sekarang dan mendatang. c) Materi managerial skill, melengkapi dan melatih kemampuan manajemen pribadi dan kelompok, analisis informasi dan ketrampilan komunikasi, ketrampilan hidup, perencanaan keluarga dan penginjilan kontekstual. Metode Pembinaan Secara konsep ada empat metode yang akan dilaksanakan : PA Induktif. Dengan PA Induktif diharapkan para calon alumni mengenal kebenaran yang Alkitab nyatakan sebagai kebenaran yang absolute dan final dalam sleuruh kehidupan orang Kristen. Kelas Pembinaan Pra Alumni. Kelas Pembinaan dilakukan untuk membekali para calon alumni dengan materi-materi spesifik yang akan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka memasuki dunia kerja. Pemuridan Melalui Pelayanan Adopsi (PMPA) Alumni. Pemuridan melalui pelayanan adopsi adalah pemuridan Pra Alumni melalui kegiatan yang dilakukan bersama dalam kehidupan alumni sebagai pembimbing. Pembimbing mengadopsi Pra Alumni untuk belajar dan meneladani hidupnya. Camp Pra Alumni Camp Pra Alumni diarahkan untuk pembukaan visi dan membangun komitmen Pra Alumni pada awal program bersama Pembimbing / Team Pembinaan Pra Alumni dan peneguhan serta pengutusan sebelum mengakhiri program pembinaan. Camp juga menjadi media pembinaan konsentrasi untuk materi-materi khusus.
pengajaran di sekolah dan universitas demi mencapai tujuan pendidikan itu. “Seorang anak dapat terhubung kepada pikiran universal dan menerima nasehat, informasi, dan pertolongan darinya. Hal ini dapat dilakukan melalui meditasi dan kontak dengan roh.” demikian kata Dr. Galyean. Dia mengatakan juga bahwa setiap orang dapat menciptakan realitanya sendiri dengan memilih apa yang dipersepsikan dan bagaimana mempersepsikannya. Jika kita mengajarkan anak-anak untuk fokus pada pikiran positif dan perasaan kasih, realitas mereka akan menjadi demikian. Berikut ini beberapa contoh aktivitas-aktivitas yang diadopsi menjadi metode-metode pengajaran di sekolah, baik kegiatan intra maupun ekstra kurikulum : a) Meditasi transendental mulai populer di kalangan sekolah. Banyak guru tertarik dan menjalankan praktek serupa di kelas-kelas mereka. Misalnya, murid-murid diajak berbaring di dalam kelas, melihat ke langit-langit. Mereka diperintahkan untuk membayangkan sinar matahari sedang bersinar langsung ke atas tubuh mereka. Selanjutnya mereka diyakinkan bahwa mereka dapat melihat sinar matahari itu secara langsung tanpa membahayakan mata mereka. Mereka juga diminta untuk berusaha membawa matahari itu ke dekat mereka lalu masuk ke tubuh mereka sehingga mereka bisa merasakan hangat dan tenaganya. b) Dalam perkemahan Pramuka, murid-murid Sekolah Dasar berdiri mengelilingi api unggun sambil bergandengan tangan, memejamkan mata, sementara itu pembina membacakan cerita-cerita mengenai kehidupan, kegagalan, masa lalu, orang tua, Tuhan, dan seterusnya selama kurang lebih 2 jam. Di tengah acara itu, beberapa anak mulai menangis terisak, berteriak histeris, bahkan pingsan. c) Dalam pelatihan dasar teater, para peserta latihan diajarkan bagaimana cara yang tepat untuk menghayati suatu peran yang akan dibawakan. Salah satu bentuk latihannya disebut metode kontemplasi, misalnya pergi ke sungai pada tengah malam yang sangat dingin sehingga mereka semua menggigil. Pelatih memerintahkan para peserta itu
agar mereka membayangkan bahwa air di sungai itu hangat, tidak ada kedinginan sama sekali. Bersamaan dengan itu juga disertai latihan pernafasan. Dan secara perlahan, mereka semua telah dapat merasakan kehangatan air sungai itu. Pengaruh Terhadap Murid Salah satu aspek yang membahayakan dari praktek menciptakan realita sendiri adalah orang yang melakukannya lebih menyukai realita yang dia ciptakan itu padahal realita yang sesungguhnya tidak seperti itu. Sehingga sikap dan perilakunya bisa berubah karena menyesuaikan dengan realita semua yang diciptakannya itu. Di sisi lain, sikap dan perilakunya itu sangat tidak sesuai dengan realita yang sesungguhnya. Sebagai contoh, dalam suatu kegiatan teater, demi menghayati perannya sebagai orang gila, seorang pemain mencoba membayangkan dan berusaha menciptakan realita hidupnya yang baru sebagai orang gila. Untuk itu ia berperilaku dan berpikir seperti orang gila. Dengan mengenakan pakaian tidak pantas, makan dari makanan yang tidak layak, tidur di pinggir-pinggir jalan. Pada awalnya latihan ini terasa berat karena itu kondisi yang sangat tidak wajar tersebut. Namun setelah beberapa hari berlalu, ia semakin nyaman dengan keadaan itu, bahkan mulai bisa menikmati hari -harinya sebagai orang gila. Hasilnya, pertunjukan teater berlangsung dengan sukses karena penghayatan peran yang sempurna. Akan tetapi, setelah pertunjukan itu berakhir, ia tidak bisa kembali menjadi dirinya yang semula. Baginya sekarang, kehidupan yang diciptakannya itulah realita yang sesungguhnya. Makan dari tempat sampah adalah hal yang wajar. Makanan bersih itulah yang tidak wajar. Menyisir rambut adalah hal yang aneh setelah sekian lama tidak pernah melakukannya, bahkan memikirkannya pun tidak. Butuh perjuangan yang sangat berat untuk menyadari realita yang sebenarnya. Praktek-praktek meditasi dapat berdampak juga pada kehilangan kesadaran akan realita yang sesungguhnya dan pada akhirnya bisa mengakibatkan gangguan mental yang serius. Dalam beberapa kasus, si pelaku dapat diserang dan bahkan kerasukan setan. Orang-orang Kristen yang menjalani meditasi atau yoga pada akhirnya akan menjauhi Tuhan dan menerima kebenaran yang lain seperti bahwa Tuhan
5
Artikel Mandat Budaya
dapat dijangkau melalui iman yang lain. Mengantisipasi Pengaruh New Age Movement dalam Dunia Pendidikan. Beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai anakanak Tuhan dalam menghadapi tantangan Gerakan Zaman Baru khususnya dalam dunia pendidikan adalah: a) Sebagai orang tua, tentu kitalah pendidik pertama untuk anak-anak kita. Oleh karena itu kita harus menanamkan kebenaran Firman Tuhan sejak dini kepada mereka untuk membangun Christian Worldview mereka. Christian Worldview dibangun berdasarkan Alkitab yang adalah firman Allah, dan sama sekali berbeda dengan worldview dari Gerakan Zaman Baru : - Allah adalah adalah realitas tertinggi dan bersifat pribadi. Allah memperkenalkan dirinya sebagai pribadi “AKU ADALAH AKU (Kejadian 3:14) - Segala sesuatu diciptakan oleh Allah, dan terpisah dari Allah (Kejadian 1:1-28) - Manusia adalah ciptaan Allah, diciptakan sesuai dengan gambar dan rupaNya ( Kejadian 1 : 26-28) - Manusia telah jatuh ke dalam dosa beserta segala konsekuensinya. Langit, bumi dan segala isinya juga terkena dampak dari kejatuhan manusia itu. Ini adalah masalah terbesar manusia. (Kejadian 3: 1-19) Penebusan Tuhan Yesus Kristus merupakan solusi satu-satunya dari masalah terbesar manusia ini (Efesus 2:1-9) - Segala yang tidak kekal ini akan berakhir sesuai dengan rencana Allah (2 Petrus 3:1-13). Manusia yang akan diselamatkan akan terus bersamasama dengan Allah, sedangkan yang tidak akan selamanya terpisah dari Allah (Wahyu 20: 11-15). b) Dengan membangun Christian Worldview yang benar dan kuat, kita dapat membendung pengaruh Gerakan Zaman Baru dalam dunia pendidikan dalam hal : - Tujuan pendidikan: Pendidikan seharusnya membawa kembali peserta didik kepada Allah, yaitu menyadari keberadaan sebagai manusia yang berdosa dan memerlukan keselamatan. Dan sebagai manusia yang telah diselamatkan, dia menyadari kembali peranannya sebagai wakil Allah di dunia ini untuk menjalankan mandat
6
budaya dan mandat Injil. - Kurikulum: Segala sesuatu yang dipelajari didasarkan pada kebenaran firman Tuhan dan dapat membawa kembali semuanya untuk hormat dan kemuliaan Tuhan. - Metode pengajaran: Disesuaikan dengan natur manusia sebagai ciptaan dan perkembangannya yang seharusnya. Metode pendidikan yang memperhatikan dan memaksimalkan potensi belajar yang telah Tuhan berikan kepada perserta didik tersebut seharusnya yang diterapkan. c) Membangun relasi yang lebih intim dengan anakanak kita, saat mereka mulai masuk di sekolah. Secara khusus kita perlu mulai mengajarkan kepada mereka untuk bisa kritis terhadap worldview dari Gerakan Zaman Baru. d) Membangun hubungan dengan sekolah, untuk mengetahui worldview yang dianut secara luas di sekolah itu, terutama yang dianut oleh para guru. e) Harus mencermati buku-buku teks yang digunakan di kelas. f) Mencermati metode-metode pengajaran yang digunakan di sekolah. g) Lebih jauh lagi, kita perlu bersama-sama mencermati semua peraturan dan undang-undang mengenai pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Referensi : www.cs_uni_potsdam.de/ti/kreitz/christian/ cults/9.newage.pdf Douglas R. Groothuis, Membuka Topeng Gerakan Zaman Baru, Momentum, 1996. www.ccel.us/newage.ch3.html Bedjo, Makalah Bedah Buku dan Film “The Secret” karya Rhonda Byrne Russ Wise, Education and New Age Humanism, http://www.christianinformation.org/article.asp? artID=51 http://en.wikipedia.org/wiki/New_age (Iwan Halim S. & Rosa)
Gali Kata “Didikan”
Kolom Gali Kata Alkitab
mengarahkan telingaku kepada pengajarpengajarku? Aku nyaris terjerumus ke dalam tiap malapetaka di tengah-tengah jemaah dan perkumpulan" (Amsal 5:12-14).
jangan segan memberikan “teguran”, “hukuman”, “hajaran”, “pelajaran”, “ganjaran”, “petunjuk”, “peringatan”, dan “kecaman”.
“Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat (Amsal 5:23). “Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat” (Amsal 10:17). “Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati” (Amsal 15:10). Implikasi Belajar dari Raja Salomo dalam Kitab Amsal, “didikan” itu begitu penting. “Didikan” menyangkut hidup atau matinya seseorang. Karena itu, mari kita lakukan “didikan” yang membawa hidup bagi anak-anak atau pun murid kita. Seperti padanan lain dari kata “musar” (memutar kepala), maka agar anakanak atau pun murid kita memperoleh hidup,
(Berbagai sumber dipakai sebagai rujukan tulisan ini. Rujukan utama diambil dari artikel dengan judul “Didikan” yang dimuat dalam Pelayanan via SMS dalam rubrik "Gali Kata Alkitab" edisi 24, Rabu 20 Agustus 2008 dari nomor HP 085294397157 oleh Hery Setyo Adi. Artikel sejenis dapat dibaca juga di http:// harysa.blogs.friendster.com/gali_kata. Hery SA. bersama Ria Sawitri (istri) adalah alumni yang sekarang melayani di STT Tiranus Bandung) (Elija Rochman D.)
Yayasan Persekutuan Penelaah Alkitab “Lahai Roi” Visi Membentuk mahasiswa dan alumni sebagai pembawa mandat Amanat Agung dan mandat Budaya Injil dalam kehidupan nasional dan global. Misi 1. Mewadahi persekutuan alumni untuk memperkokoh kesehatian dan menyatukan potensi-potensi alumni dalam mendukung pelayanan mahasiswa. 2. Mendukung serta membawa pelayanan kampus kepada pengertian yang benar dan setia kepada Firman Tuhan. Dasar Pelayanan 1. Persekutuan Roh Kudus. 2. Otoritas Firman Allah yang hidup. 3. Kasih Allah dalam Kristus Yesus. 4. Persekutuan dalam kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus. 5. Mata air hidup yang memancar.
15
Kolom Gali Kata Alkitab
GALI KATA ALKITAB “DIDIKAN” Kata “didikan” merupakan padanan dari kata Ibrani “musar” (mem-sureq-samekhqames-resh), meskipun kata itu bukanlah padanan tunggalnya. Beberapa kata lain, seperti “teguran”, “hukuman”, “hajaran”, “pelajaran”, “ganjaran”, “petunjuk”, “peringatan”, dan “kecaman” merupakan padanan dari kata “musar” tersebut. Berikut ini ayat-ayat dalam Alkitab (Indonesia Terjemahan Baru/ITB) yang terdapat padanan kata “musar” itu, yaitu: “didikan” (Ayub 5:17; Amsal 1:2,7; 3:11; 4:1, 13; 5:12, 23; 8:33; 10:17; 12:1; 13:1, 18; 15:5, 10, 32; 19:20, 27; 22:15; 23:12, 23), “teguran” (Ayub 20:3, Mazmur 50:17, Yeremia 17:23, dan Zepanya 3:2), dan “kecaman” (Zepanya 3:7). Berikutnya, kata “hajaran”, “penghaj aran”, bahkan “menghajar” (Amsal 13:24, Yeremia 2:30; 5:3; 7:28; 30:14; 32:33; 35:13, dan Hosea 5:2), “pelajaran” (Amsal 24:32), “ganjaran” (Yesaya 53:5), “peringatan” (Ezekiel 5:15), “petunjuk” (Yeremia 10:8), dan “hukuman” (Amsal 7:22, Bahasa Indonesia Sehari-hari/BIS). Apa arti kata “musar” tersebut ditinjau dari tulisan Ibrani kuno? Kata itu berasal dari akar kata induk “sr” (samekhresh). Dalam piktograf Ibrani kuno, huruf “samekh” adalah gambar duri atau onak yang melambangkan ide “memutar”, sedangkan huruf “resh” adalah gambar kepala seorang laki-laki. Jadi gabungan dua gambar itu berarti “memutar 14
kepala”. Arah kepala menentukan arah penglihatan dan jalan yang dipilih. Jika kepala menghadap ke utara, maka penglihatan ke arah utara dan arah jalan pun ke utara. Begitu juga jika kepala menghadap ke selatan, timur, ataupun barat, maka penglihatan dan jalan yang ditempuh ke arah itu juga. Seseorang “memutar kepala” anak-anak atau murid ke arah tertentu agar melihat ke arah yang ia kehendaki. Ide “memutar kepala” ini dapat dilakukan melalui pengajaran, perintah, bahkan kekuatan. Melalui pengajaran, perintah, atau pun kekuatan seseorang “memutar kepala” anak-anak atau murid yang dididiknya agar memiliki “arah penglihatan” yang dikehendakinya. Salomo melihat “didikan” (memutar kepala) itu amat penting. Bahkan, dia menghubungkan “didikan” itu dengan hidup. Dalam Kitab Amsal, setidaknya enam kali ia menghubungkan “didikan” itu dengan hidup. Baginya, “didikan” berkaitan dengan jalan kehidupan atau jalan yang benar, yaitu jalan Tuhan. Mari kita melihat beberapa ayat dari kitab Amsal! “Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu” (Amsal 4:13). “Lalu engkau akan berkata: "Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran; mengapa aku tidak mendengarkan suara guruguruku, dan tidak menga-
Profesi Dosen sebagai bagian dari panggilan hidup & pelayanan Tujuan dari pembinaan mahasiswa Kristen adalah membentuk sarjana Kristen yang melayani Tuhan dan mengabdi pada bangsa, negara, dan gereja melalui profesi masing-masing. Hingga saat ini, mahasiswa Kristen yang dulu dibina di persekutuan mahasiswa Kristen sekarang sebagai alumni melayani Tuhan di berbagai bidang/profesi di seluruh penjuru bangsa ini bahkan hingga ke luar negeri. Dalam bidang pendidikan, alumni yang berprofesi sebagai pendidik (guru dan dosen) melayani di berbagai sekolah dan Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta. Sebagai dosen, mereka mengabdi di ITS, Unair, Unbraw, Ubaya, UK Petra, UPH, Ciputra, UWK, Stikom, Untag, UHT dan kampus-kampus lain. Beberapa alumni juga mengajar di beberapa Sekolah Tinggi Theologia. Beberapa diantara mereka sedang menempuh studi S-3 baik dalam maupun luar negeri. Puji Tuhan, beberapa bulan yang lalu Prof. Dr. Ir. Indarto, DEA dikukuhkan sebagai guru besar di ITS, menjadi teladan bagi dosen -dosen muda lainnya. Dalam kolom Profil Alumni saat ini, seorang alumni mensharingkan bagaimana pergumulannya memilih profesi dosen sebagai pelayanannya. Kiranya menjadi berkat bagi kita semua. Sebelumnya kami mengucapkan banyak terimakasih untuk kesediaannya berbagi cerita dalam Profil Alumni ini. Bolehkah kami meminta anda memperkenalkan diri terlebih dahulu? Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk berbagi dalam Profil Alumni. Nama Saya Hariyo Priambudi Setyo Pratomo, alumni Jurusan Teknik Mesin – ITS Surabaya, angkatan 1995. Status sudah menikah dengan mantan pacar saya, Rina Yuanita yang juga alumni ITS Surabaya, angkatan 1995, Jurusan Matematika. Tentang pekerjaan, sejak Januari 2002 saya bergabung di Jurusan Teknik Mesin – Universitas Kristen Petra sebagai dosen, sampai
PROFILE/SHARING ALUMNI
dengan saat ini. Kalau boleh bertanya, mengapa anda memilih profesi sebagai dosen? Bukankah seringkali dosen itu identik dengan gaji yang kurang memadai? Apa yang membuat anda yakin bahwa inilah jalan hidup yang harus diambil? Sebenarnya, saya tidak pernah menggumulkan profesi sebagai dosen sebelumnya. Cita-cita saya adalah bekerja di perusahaan yang besar dan memperoleh gaji yang besar. Tapi, ternyata TUHAN punya rencana tersendiri buat saya. Pada saat saya lulus, dosen pembimbing saya mereferensikan saya untuk melamar posisi dosen di UK PETRA, karena kebetulan pada saat itu di UK PETRA sedang membuka lowongan. Itulah awalnya saya menyandang profesi sebagai dosen. Justru pergumulan terjadi setelah saya diterima menjadi dosen. Kakak pembimbing saya (mas Sri Purwanto) dan pacar saya saat itu (sekarang istri saya) lah yang justru banyak menolong saya melihat potensi dan talenta yang diberikan TUHAN kepada saya untuk menjalani profesi ini. Setelah saya renungkan, tipikal kepribadian saya memang lebih cocok sebagai pendidik daripada bergelut di dunia Industri. Saya memang menyesal karena sebelum memutuskan untuk memilih profesi ini saya tidak bergumul sungguh di hadapan Tuhan. Saya hanya go with the flow saja. Tapi, justru itulah yang membuat saya sangat bersyukur, karena Tuhan memimpin dengan luar biasa, jauh di luar penalaran saya. Kalau soal pandangan orang bahwa dosen identik dengan gaji yang kurang memadai, ya kalau menurut saya gaji kurang memadai atau memadai
7
Profile/Sharing Alumni
atau sangat memadai itu relatif karena kepuasan dalam hidup ini tidak melulu diukur dari besarnya gaji. Menurut saya kepuasan hidup yang sesungguhnya adalah kalau kita menemukan talenta yang Tuhan berikan kemudian menggunakan talenta tersebut secara all out dalam pekerjaan yang diberikan kepada kita. Ini kepuasan yang luar biasa!
Karena seorang dosen seharusnya menjadi teladan dalam hal profesionalitas kerja dan integritas hidup. Jadi dalam mengerjakan segala sesuatu, dalam bertindak, dalam mengambil keputusan, dari hal paling kecil pun semangat ketuntasan itu seharusnya ada. Bukankah kita pun sudah Tuhan ajarkan ketuntasan melalui karya penebusanNya. Tantangan-tantangan lainnya saya kira bersifat sekunder dan tidak seharusnya menggantikan posisi tantangan yang primer tersebut.
Pernahkah anda tergoda untuk meninggalkan dunia mengajar ini dan bekerja pada bidang lain? Saya mengalami pasang surut dalam men- Apakah yang membuat anda tetap bertahan dari jalani profesi dosen ini. Ada kalanya saya merasa semua tantangan itu? jenuh karena terjebak dalam rutinitas. Pekerjaan Terlepas dari kegagalan dan kelemahan saya, kok hanya begitu-begitu Puji Tuhan, masih ada saja – tidak ada yang Tetapi terlepas dari apapun profesi kita, setiap semangat untuk belajar menarik. Hal ini mem- kita punya peran untuk memberikan pengaruh dan bekerja dengan buat saya ingin mengak- dalam dunia pendidikan kita saat ini melalui kete- tuntas. Saya belajar metualisasikan diri saya di ladanan dengan berusaha melakukan apa yang mahami berita yang bidang lain, hanya untuk menjadi bagian kita – bekerja atau sekolah atau paling indah itu – berita membuktikan bahwa kuliah- dengan professional dan penuh integritas. yang senantiasa memdiri saya capable di berikan vitalitas hidup bidang yang lain. Saya merasa mungkin di “luar” yang sesungguhnya bahwa saya sudah ditebus. sana saya bisa lebih berkembang dan lebih banyak tantangan. Tapi biasanya setelah diskusi dengan Kami ingin tahu juga pandangan anda tentang istri, saya sadar bahwa profesi sebagai dosen se- dunia pendidikan kita, menurut anda bagaimanabenarnya juga cukup menantang, kalau saya mau kah dunia pendidikan kita sekarang? Apakah ada benar-benar menggelutinya dengan profesional kelebihan dan kekurangan yang anda lihat? dan sepenuh hati, sebagai bagian dari panggilan Dunia pendidikan kita sekarang ini sedang hidup dan pelayanan saya. mengalami kemunduran. Pendidikan kita terkesan hanya menekankan satu sisi yaitu aspek knowlTantangan apa sajakah yang anda hadapi selain edge. Padahal aspek dalam pendidikan bukan hal-hal di atas dalam tugas anda sebagai dosen? hanya knowledge / pengetahuan, tapi juga menSaya melihat bahwa tantangan paling krusial cakup aspek spiritual, mental, skill. Akibatnya, adalah tantangan dari dalam diri saya. Tantangan dunia pendidikan saat ini tidak terintegrasi, dan untuk melihat bahwa profesi ini bukan sekedar akibatnya sulit sekali menghasilkan individupekerjaan untuk bertahan hidup, tapi sebagai individu yang berintegritas. panggilan hidup dan pelayanan saya sesuai talApalagi, dengan penekanan hanya pada salah enta yang Tuhan sudah anugerahkan dalam hidup satu aspek saja, mengakibatkan terjadi ketimpansaya. gan dalam pendidikan. Anak didik justru Dalam hal yang lebih praktis, tantangan ter- cenderung apatis dan tidak semangat belajar, berat adalah tantangan untuk bekerja secara tuntas - all out- dalam hal apapun. Mengapa?
8
UK3 UNIJOYO Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Kristen Universitas Trunojoyo
Selain terlibat dalam pembinaan mahasiswa di PMK TPKK ITS dan UKMKKr Unair, YPPA Lahai Roi juga secara langsung terlibat dalam pembinaan di UK3 Universitas Trunojoyo Bangkalan Madura hingga saat ini. Lahai Roi terlibat langsung dalam pembimbingan kelompok kecil, penyusunan pola dan kurikulum pembinaan. Alumni yang membimbing di sini adalah Budi Waluyo (alumni ITS) dan Elija R.D. (alumni Unair - Full-time Staff YPPA Lahai Roi). Seperti PMK lain, UK3 Unijoyo mengadakan persekutuan doa setiap Jum’at. Mereka juga mengadakan doa malam setiap hari Senin dan Kamis. Selain itu, ada KTB (Kelompok Tumbuh Bersama) setiap 2 minggu sekali, dan doa misi. UK3 Unijoyo menghadapi pergumulan yang sama seperti PMK lainnya, menurunnya kehadiran mahasiswa dalam persekutuan. Pembimbingan dan pemuridan dalam Kelompok Kecil belum berjalan maksimal. Dua pembimbing yang adalah alumni belum bisa memuridkan mahasiswa yang ada secara tuntas. Beberapa mahasiswa yang dimuridkan dan diharapkan menjadi pembimbing belum melakukan seluruh kelompok kecil yang dijadwalkan dengan berbagai alasan, misalnya kesibukan studi. Puji Tuhan, masih ada beberapa mahasiswa yang masih tetap komitmen untuk setia dibimbing dan melayani di kampus Unijoyo ini. Saat ini mereka menyiapkan pola pembinaan untuk mahasiswa baru 2009, yang pada tahun sebelumnya tidak berjalan dengan baik. Setiap angkatan, ada sekitar 20-25 mahasiswa baru yang masuk ke Fak. Teknik, Fak. Ekonomi, Fak. Pertanian, Fak. Hukum - Sospol, dan Fak. Komunikasi. Tiga tahun terakhir, sebagian besar mahasiswa berasal dari Sumatera Utara, dan sebagian yang lain dari Surabaya dan sekitarnya, serta dari Papua. Selain di bina dalam persekutuan mahasiswa, mereka juga aktif di kegiatan kampus dan fakultas. Beberapa kegiatan penyambutan mahasiswa baru 2009 yang sudah direncanakan adalah pemasangan spanduk selamat datang di kampus, pencarian data mahasiswa baru Kristen dari Rektorat, membimbing dalam mencari tempat kost dan gereja tempat ibadah, serta mengadakan acara Welcome Party. Kegiatankegiatan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh setiap Maba. Seorang mahasiswa Kristen dari Medan menceritakan pengalamannya ketika pertama kali datang di Uni-
KOLOM PMK
joyo/Madura sebagai mahasiswa baru dengan diantar ayahnya. Terlintas dalam pikirannya untuk membatalkan kuliah di Unijoyo, ketika memperhatikan suasana kampus yang kelihatan tidak bersahabat. Puji Tuhan, ada kakak bimbing yang menjumpai dan membimbing serta meneguhkan dia bahwa ada persekutuan mahasiswa Kristen di kampus ini. Mahasiswa ini telah melewati masa satu tahun kuliah dengan hasil studi yang memuaskan. Pengurus persekutuan berkomitmen untuk mengadakan Kamp Pembinaan Iman bagi mahasiswa baru 2009 pada minggu ke-dua bulan Oktober 2009. Mereka berdoa, kiranya semua mahasiswa baru ini mengalami Lahir Baru dalam kamp ini, dan diteguhkan untuk menjalani kuliah di Unijoyo Bangkalan Madura. Yang menjadi pergumulan besar pengurus PMK adalah bagaimana membimbing mereka mulai hari pertama berada di kampus Unijoyo pada 2 Agustus 2009. Mereka belum siap untuk membimbing dan memimpin kelompok kecil dan tetap berharap ada bantuan dari alumni Lahai Roi untuk membimbing mereka. Saat ini mereka juga sedang menggumulkan tema-tema dan kurikulum pembinaan. Lahai Roi terlibat langsung dalam menyusun pola dan kurikulum pembinaan ini untuk 1 - 3 tahun ke depan secara integratif, dan kelas intensif untuk pengurus dan calon pembimbing. UK3 Unijoyo yang relatif masih muda ini unik dibandingkan dengan PMK lainnya. Selain sebagai wadah pembinaan mahasiswa Kristen, keberadaannya juga diharapkan menjadi salah satu pintu diberitakannya Khabar Baik di pulau yang sudah lama belum terjangkau ini. Kita tahu bahwa sejarah gerakan misi ke penjuru dunia tidak bisa dilepaskan dari keberadaan persekutuan mahasiswa Kristen pada waktu itu. Mari berdoa, kiranya beberapa mahasiswa yang sudah dibimbing terus bertumbuh imannya dan tetap setia melayani di kampus ini; pola dan kurikulum pembinaan bisa disiapkan dengan baik; kelas intensif dan KTB bias terlaksana dan memuridkan mahasiswa; pihak Rektorat memberikan dukungan pelayanan persekutuan mahasiswa ini; dan Tuhan mengirimkan alumni-alumni baru yang terbeban mendukung pelayanan di kampus ini
13
Profile/Sharing Alumni
KOLOM PMK SHARE PEMBINAAN UK3 UNAIR Kami dari Departemen Pembinaan UK3 Unair ingin mensharingkan mengenai keadaan pembimbingan di Unair, terutama selama satu semester terakhir ini. Program-program yang direncanakan dalam program kerja telah dilaksanakan. Programprogram tersebut, antara lain: Paskah bersama UK3, Persekutuan Doa Jumat selama satu semester ini, Kelas Intensif angkatan 23 dan 24, pertemuan pembinaan pusat-fakultas, pertemuan pembimbing fakultas, retreat persekutuan doa Fakultas Ekonomi, retreat persekutuan doa FISIP, Sastra dan Psikologi, dan program-program lain. Persekutuan Doa Jumat, yang biasa diadakan pada hari Jumat jam 11 siang di lantai 3 Fakultas Ilmu Budaya, telah berjalan satu semester. Tanggal 12 Juni 2009 kemarin adalah Persekutuan Doa Jumat (PDJ) terakhir untuk semester ini. Jumlah peserta PDJ rata-rata mencapai 80-90 orang. Tema besar untuk semester genap kemarin adalah memotivasi mahasiswa untuk melakukan penginjilan. Dari hasil evaluasi, diketahui bahwa sebagian besar materi telah tersampaikan dengan baik, namun untuk proyek ketaatan masih perlu banyak dievaluasi (dilihat dari evaluasi untuk adik bimbing dan kakak bimbing). Peserta Kelas Intensif 24, yaitu untuk angkatan 2008, tercatat 24 orang terdaftar. Ujian yang pertama baru saja mereka jalani. Mohon bantuan doanya dari kakak-kakak sekalian, mengingat problem utama UK3 setiap tahun adalah jumlah dan kualitas kakak bimbing. Mengenai Kelas Intensif angkatan 23, dijadwalkan pada bulan Juli 2009, mereka akan menjalani ujian akhir. Pertemuan pusat-fakultas sekarang di-desain dengan cara: masing-masing pembinaan pusat (berjumlah 3 orang dan 2 orang koordinator Kelas Intensif) akan mengadakan pertemuan setiap bulan dengan pembinaan-pembinaan fakultas yang
12
telah ditetapkan bagi masing-masing pembinaan pusat. Evaluasi untuk program ini adalah cukup efektif untuk membantu menangani masalahmasalah pembimbingan di fakultas-fakultas. Pembinaan fakultas dapat mensharingkan apapun yang menjadi pergumulan fakultas, dan pembinaan pusat atau pembinaan fakultas lain dapat langsung menanggapinya. Program yang bisa dibilang baru, yaitu pertemuan pembimbing di fakultas, setelah dijalankan dan dievaluasi, ternyata efektif sebagai sarana untuk saling menguatkan antar kakak bimbing, dan mengetahui secara lebih mendalam masalah-masalah pembimbingan di fakultas masingmasing. Problem-problem utama yang dihadapi dalam proses pembimbingan belakangan ini adalah menurunnya komitmen dari pembimbingpembimbing yang ada di UK3 terutama pembimbing baru (terlihat dari menurunnya jumlah pembimbing yang mengikuti Persiapan Pemahaman Alkitab dan kedatangan di PDJ), kurang maksimalnya penjangkauan lewat retreat-retreat yang ada dan masalah kurangnya pembimbing di beberapa fakultas. Sementara inilah sharing evaluasi proses pembimbingan secara umum di UK3 selama 1 semester ini. Mohon support dari kakak-kakak sekalian, terutama dalam doa dan masukan, untuk pembinaan semester ke depan, agar dapat lebih sesuai dengan apa yang Tuhan mau dan efektif. Tuhan Yesus memberkati.
(Departemen Pembinaan UKMKKr Unair)
karena mereka kesulitan memahami korelasi antara apa yang mereka pelajari di sekolah / bangku kuliah dengan realita kehidupan yang mereka hadapi. Terutama saat mereka memasuki dunia kerja. Karena mereka hanya dibekali knowledge, dan tidak dipersiapkan dari sisi mental, spiritual, dan skill. Selain itu, pendidikan di Indonesia terlalu sering gonta-ganti kurikulum, tanpa punya grand design yang fundamental. Akibatnya justru hanya terkesan tambal sulam tanpa menyentuh persoalan yang sesungguhnya. Karena masalah pendidikan adalah masalah hidup seseorang. Bagaimana kita seharusnya menyikapi kondisi yang ada dalam dunia pendidikan kita? Memulai dari diri kita. Profesi kita. Komunitas kita. Yang paling sederhana, tentunya dimulai dari keluarga melalui nilai-nilai yang kita tanamkan pada anak-anak kita. Tetapi terlepas dari apapun profesi kita, setiap kita punya peran untuk memberikan pengaruh dalam dunia pendidikan kita saat ini melalui keteladanan dengan berusaha melakukan apa yang menjadi bagian kita – bekerja atau sekolah atau kuliah- dengan professional dan penuh integritas. Cara terbaik mengajar seseorang adalah dengan memberikan teladan, bukan? Apakah iman mempunyai peranan yang penting dalam dunia pendidikan? Iman adalah dasar dari pendidikan. Setiap aspek dalam pendidikan, baik itu aspek spiritual, mental, knowledge, skill semuanya tidak bisa dilepaskan dari apa yang diimani oleh seseorang. Apa yang kita lakukan didasari oleh apa yang kita pikirkan, dan apa yang kita pikirkan didasari oleh apa yang kita percayai (Iman). Jadi iman jelas punya peranan penting dalam dunia pendidikan. Menurut anda, siapakah yang paling bertanggung jawab pada pembinaan iman bagi generasi yang akan
datang? Sebenarnya setiap kita punya tanggung jawab itu. Tapi orang tua, pendidik , pendeta punya akses yang lebih luas untuk memberikan pembinaan iman bagi generasi berikutnya. Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam pembinaan iman, karena pendidikan paling awal berasal dari keluarga. Di sinilah peran orang tua dalam meletakkan dasar-dasar iman pada saat mendidik anaknya. Pendidik (guru/dosen) juga mempunyai tanggung jawab besar, karena pendidikan tidak bisa dilepaskan dari iman. Kalau kita berbicara tentang dunia mahasiswa, siapakah yang bertanggung jawab terhadap pertumbuhan iman mereka kalau memang iman itu penting? Seharusnya memang dosen sebagai pendidik memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam hal ini. Tapi saya sendiri , sebagai dosen, seringkali merasa belum banyak berperan, dan cenderung terjebak dalam hal-hal yang pragmatis dan rutinitas. Menurut anda, apakah mereka telah melaksanakan tanggung jawabnya itu? Tentu saja itu bukan hal yang mudah, karena selama ini mind-set sebagai pendidik hanya terbatas pada sharing knowledge, dan menghindari bersentuhan dengan hal-hal yang mendasar, seperti iman. Tapi bagaimanapun, itu adalah tanggung jawab yang besar, yang seharusnya menjadi beban bagi setiap orang yang terpanggil menjadi pendidik. Apakah saran anda? Bagi para mahasiswa yang terpanggil sebagai pendidik, apakah itu guru atau dosen, pergumulkan baik-baik dari sekarang. Bagi rekanrekan seprofesi, mari kita saling menguatkan dan mengingatkan. Soli Deo Gloria
9
KOLOM PMK
PMK TPKK ITS PMK Tim Pembina Kerohanian Kristen ITS
UKMKKr UA
KOLOM PMK
Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Kristen UA
Beberapa sharing alumni dan mahasiswa menyatakan bahwa rata-rata kehadiran mahasiswa di acara persekutuan yang diadakan setiap hari Jumat di Theater B Kampus ITS, dalam tiga tahun terakhir ini tidak sebanyak periode sebelumnya. Dari sisi materi yang disampaikan, diamati adanya pergeseran dalam hal sistematika dan kedalaman pembahasan yang diberikan. Tidak nampak adanya suatu alur pembinaan yang terstruktur melalui materi-materi yang diberikan.
Bentuk kegiatannya seperti kelompok kecil, yaitu seorang pembimbing akan memimpin sejumlah mahasiswa. Jadwal kegiatan dimulai pertengahan Agustus sampai dengan pertengahan September 2009.
Untuk pembinaan melalui kelompok kecil, rata-rata jumlah kelompok yang terbentuk setiap tahunnya dalam tiga tahun ini juga menunjukkan kecenderungan menurun. Konsistensi jalannya dari kelompok yang terbentuk juga dipertanyakan, karena dari pengamatan secara kasar, nampak adanya kecenderungan kelompok mengalami kemacetan pada semester kedua setelah terbentuk.
Mengingat perbedaan kesibukan mahasiswa dan alumni, maka untuk persiapan pembimbing alumni dibedakan jadwalnya dengan mahasiswa. Persiapan pembimbing alumni direncakan pada hari Kamis, 6 Agustus 2009, jam 18.30 - 21.00.
Setiap mahasiswa dijadwalkan mengikuti 8 kali pertemua, @ 2 jam selama sebulan (2 kali pertemuan per minggu). Tempat di kampus ITS, rencana mulai jam 5 7 malam.
Pengurus PMK sangat mengharapkan peran serta alumni untuk bisa menjadi pembimbing untuk acara mentoring ini. Jumlah mahasiswa yang siap menjadi Keterbebanan untuk terlibat dalam kepengurusan, pembimbing saat ini sangat terbatas dan tidak mencukhususnya kepanitiaan juga mengalami pergeseran. kupi dibandingkan dengan semua mahasiswa baru Secara kuantitas terdapat kemunduran, dengan Kristen 2009. memperhitungkan bahwa jumlah orang yang menunjukkan konsistensi dalam pelayanan mengalami Kiranya Tuhan mengirimkan para alumni untuk menpenurunan. Kualitas kerja yang ditunjukkan, jadi pembimbing dalam kegiatan ini, sehingga semua kepedulian dan kebersamaan, serta proses mahasiswa baru bias dilayani dengan efektif. Para pertumbuhan pribadi selama menjadi pengurus atau alumni yang terpanggil untuk menjadi pembim-bing panitia kurang memuaskan. dalam kegiatan ini, mohon menghubungi Iwan Halim S. melalui email :
[email protected] atau sms ke 081 Puji Tuhan, sebagai upaya pembenahan permasalahan 553 845 288. pembinaan tersebut di atas, pengurus PMK dan beberapa alumni telah menggumulkan pola pembinaan Mari kita dukung dalam doa untuk permohonan rekoyang baru khususnya untuk pembinaan Mahasiswa mendasi kegiatan dari Rektorat, permohonan bantuan Baru 2009. dana dari SPP dan Ikoma, koordinasi seluruh anggota Panitia, persiapan intensif pembimbing, dan tentunya Pola pembinaan yang baru adalah semacam mentor- persiapan hati para mahasiswa baru 2009 sendiri meing. Kegiatan ini terkait dengan kuliah Agama dan telah masuki kampus ITS dan mengikuti pembinaan/ disetujui oleh dosen agama, jadi bersifat wajib untuk mentoring ini. semua mahasiswa baru. Tujuan mentoring diarahkan pada penguatan materi KKR Penginjilan yang diadakan sebelum mentoring ini dan menyiapkan mahasiswa untuk dibina lebih lanjut dalam kelompok kecil (pasca kegiatan mentoring). Materi disesuaikan dengan tujuan di atas dan materi kuliah agama meliputi PA seputar dosa, keselamatan, dan pentingnya (ditulis kembali oleh Elija R.D.) pertumbuhan rohani.
10
Shalom Pada kesempatan kali ini kami ingin mensharingkan tentang kegiatan KPIMB ‘09. KPIMB (Kamp Pembinaan Iman Mahasiswa Baru) yang merupakan program rutin Unit Kegiatan Kerohanian Kristen Universitas Airlangga yang biasanya diadakan satu tahun sekali pada saat penerimaan mahasiswa baru. KPIMB biasa diadakan pada bulan September. Tujuan diadakannya KPIMB adalah untuk menyambut mahasiswa baru Kristen dan memenangkan jiwajiwa mahasiswa baru Kristen ‘09. PERKEMBANGAN KPIMB ‘09 Sebenarnya pada awal masa kepengurusan, kami sempat mempergumulkan apakah tahun ini akan tetap mengadakan KPIMB atau tidak. Mengingat di tahun ini UKMKKr-UA juga sedang bergumul tentang tempat persekutuan yang mana hal itu juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun setelah melalui pergumulan yang panjang akhirnya kami memutuskan untuk tetap mengadakan KPIMB. Pertimbangannya, KPIMB merupakan hal yang sangat penting bagi UK3 dalam menjangkau jiwa-jiwa baru. Persiapan yang sudah kami lakukan untuk mempersiapkan KPIMB ‘09 adalah membentuk panitia. Saat ini panitia sudah terbentuk dan sudah diutus. Hanya saja masih ada dari beberapa sie yang anggotanya belum lengkap. Menurut rencana, KPIMB akan diadakan pada tanggal 11, 12, 13 September 2009. Mengenai tempatnya, tetap akan diadakan di STAN (Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara) Malang dengan pertimbangan harga dan kapasitas yang memadai. Panitia yang sudah terbentuk mulai mempersiapkan diri dari sekarang, misalnya saja sie pendaftaran sudah mulai menjangkau mahasiswa baru pada saat registrasi yang diadakan tanggal 15-24 Juni 2009. Puji Tuhan hasil dari penjangkauan saat registrasi sebanyak 70 Mahasiswa Baru. Dan sie dana juga mulai menggalang dana dengan cara diedarkannya
2x kantong persembahan pada waktu Persekutuan Doa Jumat dan nantinya mereka juga akan menjual baju-baju bekas yang masih layak pakai, Koran bekas, botol bekas dll. Panitia yang lain juga mulai memikirkan apa saja yang harus disiapkan menjelang KPIMB diadakan. Dana yang dibutuhkan untuk KPIMB Rp 52.498.250,-. KONSEP KPIMB ‘09 Sebelum menuju KPIMB, ada 3 hal (Garda) yang biasanya dilakukan oleh panitia KPI dan Pengurus fakultas, yaitu penjangkauan saat registrasi, mendampingi MaBa waktu ishoma (Ospek Fakultas) dan Welcome Party (WP). Dan di KPIMB tahun ini kami sudah mempergumulkan 1 tambahan Garda menuju KPIMB ‘09 ini, yaitu garda Visitasi. Konsep visitasi yang dimaksud disini adalah pengurus fakultas beserta tim PI dan pembimbing fakultas akan berkunjung ke rumah atau tempat kos mahasiswa baru untuk lebih mengakrabkan diri dan sebisa mungkin akan di-PI. Dengan adanya visitasi ini sangat diharapkan maba Kristen nantinya merasa bahwa ketika mereka masuk ke Unair, mereka merasa tidak sendiri dan banyak saudara-saudara seiman yang mempedulikan dan memperhatikan. Sehingga nantinya juga diharapkan akan lebih mudah mengajak mereka KPIMB dan boleh dimenangkan di KPIMB. Amin. Untuk mem-PI mahasiswa baru akan dilakukan di garda visitasi atau garda welcome party. Sekian sharing dari kami tentang KPIMB ‘09, kami mohon dukungan daya, dana dan doa dari kakakkakak alumni agar dalam mempersiapkan KPIMB semuanya dapat berjalan dengan lancar, dan nantinya kami dapat menjangkau jiwa-jiwa baru bagi kemuliaan Tuhan melalui KPIMB tahun ini. Tuhan Yesus memberkati. (Rico - Ketua UKMKKr UA)
11