Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
REPRESENTASI DATABASE BERBASIS ONTOLOGI DENGAN RESOURCE DESCRIPTION FRAMEWORK (RDF) Erna Kumalasari Nurnawati1) 1)
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND, Yogyakarta,INDONESIA. Email:
[email protected] ABSTRAK Semantic web merupakan gagasan dimana suatu data di web yang didefinisikan dan dihubungkan sedemikian rupa sehingga bisa digunakan oleh mesin, bukan hanya ditampilkan saja tetapi juga untuk tujuan otomatisasi, integrasi dan penggunaan kembali data antar aplikasi. Dengan gagasan ini diharapkan informasi memiliki arti yang terdefinisi secara lebih baik dengan mengupayakan persamaan persepsi antara konsep-konsep yang ada, sehingga memungkinkan manusia dan komputer bekerja lebih optimal. Ontologi menjadi konsep utama penentuan domain di dalam konteks semantic web.Dalam suatu sistem, ontologi merupakan spesifikasi yang jelas tentang serangkaian konsep yang menjelaskan sebuah wilayah pengetahuan tertentu yang dipakai bersama-sama oleh para pengguna sistem RDF (Resource Description Framework) merupakan bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan metadata. RDF mendukung interoperabilitas antar aplikasi yang mempertukarkan informasi yang bersifat machine undestandable pada web. Semantic web terdiri dari data yang ditulis dalam bahasa yang ditulis dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin seperti RDF. RDF menggunakan graf untuk merepresentasikan kumpulan pernyataan. Tulisan ini membahas penyajian metadata dalam konsep ontologi dengan menggunakan Resource Description Framework (RDF) dengan menggunakan sintaks berbasis XML sehingga biasa disebut RDF/XML. Kata kunci: Semantic Web, Ontologi,RDF,database.
PENDAHULUAN Terminologi website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada didalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah web page adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP. Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. Beberapa website membutuhkan subskripsi agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut.
Gambar 1: Pengangkesan data melalui Internet Dari awal penciptaannya hingga sekarang, web telah mengalami perkembangan yang pesat. World Wide Web atau www atau web saat ini telah menjadi bagian hidup hampir setiap orang. Kebanyakan tidak menyadari bahwa web baru berkembang sekitar 20 tahun yang lalu. Web lahir pada tahun 1989 oleh seorang peneliti CERN Tim Barners-Lee, yang membuat browser berbasis hyperlink untuk sistem pengakses tulisan ilmiah di lembaga tersebut. Browser tersebut diberi nama B-300
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
www (world wide web). Jika pada tahun 1992 hanya terdapat sekitar 16.000 domain dengan 50 website maka pada tahun 2001 terdapat sekitar 30.000 domain dan 28.000 website, dan saat ini diperkirakan telah terdapat sekitar 40-50 juta website dengan halaman sebanyak 4-5 milyar webpage. Dari sudut pandang resorces, cara orang menemukan sesuatu di web melalui pencarian berdasar kata kunci dan teks sederhana telah berkembang ke arah yang lebih handal, yaitu menggunakan teknik semantik, baik untuk pencarian maupun penelusuran. Dari sudut pandang pengguna, resource di web yang awalnya hanya bisa dikomsumsi oleh manusia dan bersifat machine readable saat ini berkembang menjadi machine-understandable. Dari sudut pandang fungsi dan layanan, selain melaksanakan fungsi dasarnya sebagai tempat untuk mencari sesuatu, kini web berkembang menjadi tempat untuk melakukan sesuatu. Semua kemampuan baru yang dimiliki oleh web tersebut didasarkan pada gagasan adanya semantik. Dari sini perkembangan web juga bisa dipandang dari sudut pandang semantik., yaitu web yang biasanya tidak memiliki semantik secara eksplisit pada informasi resource nya kini menjadi kaya akan semantik (Uschold,1996). Saat ini web memiliki standar yang mempermudah user bukan hanya untuk mencari dokumen yang berisi data, tetapi juga untuk mencari data itu sendiri, melalui teknik penempatan dan identifikasi semantik. Hasil dari implementasi standar ini akan memunculkan generasi web selanjutnya yaitu web semantik (semantic web). Dengan dukungan XML,RDF dan OWL, semantic web mampu merepresentasikan data di web yang dapat diproses oleh mesin(Soraya,2006). Pengertian Semantic Web, kata semantik berarti makna. Semantik dari sesuatu adalah makna dari sesuatu tersebut. Sesuatu dikatakan memiliki semantik jika dapat diproses dan dimengerti oleh komputer. W3C (world wide web Concortium) memberikan suatu visi dari semantic web yaitu gagasan untuk memiliki suatu data di web yang didefinisikan dan dihubungkan sedemikian rupa sehingga bisa digunakan oleh mesin, bukan hanya ditampilkan saja tetapi juga untuk tujuan otomatisasi, integrasi dan penggunaan kembali data antar aplikasi (W3C,2001). Mesin disini mengacu pada komputer atau program komputer yang memiliki fungsi web, seperti software agents,softbot, dan aplikasi lainnya. Sementara pencetus ide web Lee,dkk (2001) mengatakan bahwa semantic web merupakan perluasan web saat ini, dimana informasi memiliki arti yang terdefinisi secara lebih baik dengan mengupayakan persamaan persepsi antara konsep-konsep yang ada, sehingga memungkinkan manusia dan komputer bekerja lebih optimal. Arsitektur Semantic Web, W3C merekomendasikan di dalam semantic web activity terdapat beberapa layer arsitektur yang ditunjukkan pada Gambar 2:
Gambar 2: Arsitektur Web Semantic (Lee,dkk,2001) Layer paling bawah adalah layer unicode dan URI (Uniform Resource Identifiers) yang memastikan penggunaan sekumpulan karakter yang telah disepakati secara internasional dan menyediakan alat untuk mengidentifikasi obyek di semantic web. Jenis URI yang paling terkenal adalah URL (Uniform Resurce Locator) yang akan memberitahu komputer dimana letak suatu resource tertentu. Di atas layer unicode dan URI terdapat XML, namespace dan xmlschema. Layer ini mengintegrasikan definisi semantic web dengan documen xlm lain yang sesuai standar. XML merupakan format standar untuk layanan dokumen terstruktur dan sebagai cara paling fleksibel untuk menciptakan standar bagi format informasi dan kemudian menyediakan format tersebut beserta datanya di web. XML schema menggambarkan struktur dan batasan dari isi dokumen xml, B-301
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
sedangkan namespace merupakan standar yang digunakan untuk menentukan label unik pada sekumpulan nama elemen yang didefinisikan oleh XML schema. Di atas layer XML adalah layer RDF dan rdfschema yang memungkinkan pengguna untuk membuat pernyataan tentang obyek dan URI serta mendefinisikan kosakata yang bisa diacu dengan URI tersebut. Layer inilah yang bisa menentukan tipe dari resource dan link. Aplikasi RDF merupakan metadata data tentang data. Pada RDF Schema dideklarasikan keberadaan kelas dan properti, termasuk subkelas, subproperti, domain dan range. Di atas layer RDF dan rdfschema terdapat layer ontologi yang mendukung perkembangan kosa kata karena pada layer RDF dapat ditentukan relasi antar konsep yang berbeda. Layer logic menyediakan framework untuk menulis aksioma dari aturan dasar sistem. Layer proof mengeksekusi aturan dari layer logic dan kemudian layer trust mengevaluasi apakah hasil dari layer proof bisa dipercaya. Di bagian terakhir dari layer terdapat digital signature yang mendefinisikan blok dari data yang tereksripsi yang akan dimanfaatkan oleh komputer dan agen untuk memastikan apakah suatu informasi disediakan oleh sumber yang terpercaya serta mendeteksi adanya perubahan pada dokumen (Lee, 2001). Ontologi menjadi konsep utama penentuan domain di dalam konteks semantic web. Banyak ragam untuk mendefinisikan ontologi dari berbagai ahli dan lembaga. Dalam sistem informasi, ontologi adalah spesifikasi yang jelas tentang serangkaian konsep yang menjelaskan sebuah wilayah pengetahuan tertentu yang dipakai bersama-sama oleh para pengguna sistem (Pendit, 2008). Seringkali ontologi didefinisikan sebagai suatu struktur hirarkis yang mengandung definisi kelas (class), antar hubungan (relationships), karakteristik dan property, dan tata aturan (rules) yang berlaku pada suatu bidang pengetahuan. Itulah sebabnya Gruber (1995) mendefinisikan ontologi sebagai sebuah spesifikasi yang formal dan eksplisit tentang konsep yang dipakai bersama (a formal, explicit spesification of a shared conceptualization). Bahasa ontologi adalah sebuah bahasa formal dari suatu pengembangan ontologi. Beberapa bahasa pendukung teknologi semantic web yang digunakan dan menjadi struktur ontologi antara lain XML, XMLS, RDF,RDFS, dan OWL. XML (eXtensible Markup Language) merupakan suatu perkembangan teknologi dan generasi baru penerus HTML. XML lebih berkonsentrasi pada struktur data. Dalam hal ini XML sebagai pioner yang digunakan untuk membawa data dan dapat digunakan untuk mengirim data sehingga pertukaran data akan lebih mudah. XMLS (eXtensible Markup Language Schema) adalah suatu bahasa formal dalam dokumen XML yang digunakan untuk mengetahui struktur dan batasan dari isi dokumen XML. RDF (Resource Description Framework) merupakan bahasa yang digunakan untuk merepresentasikan metadata. RDF mendukung interoperabilitas antar aplikasi yang mempertukarkan informasi yang bersifat machine undestandable pada web. Semantic web terdiri dari data yang ditulis dalam bahasa yang ditulis dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin seperti RDF. RDF menggunakan graf untuk merepresentasikan kumpulan pernyataan. Simpul dalam graf mewakili suatu entitas, dan tanda panah mewakili relasi. RDFS (Resource Description Fra-mework Schema), RDF menguraikan resource dengan kelas-kelas, properti, dan nilai yang ada pada property. Sebagai tambahan, RDF juga memerlukan cara untuk menggambarkan spesifikasi kelas dan properti. Spesifikasi kelas dan properti harus didefinisikan menggunakan perluasan RDF atau salah satu perluasan yang digunakan adalah dengan bagan RDF yang disebut dengan RDFS (Resource Description Framework Schema) (www.w3schools.com OWL (Ontology web Language) adalah bahasa ontologi yang direkomendasikan oleh W3C yang merepresentasikan arti dari istilah-istilah suatu domain pengetahuan secara eksplisit serta relasi antar istilah tersebut yang tidak dapat dipisahkan dengan dokumen atau aplikasi web. OWL dikembangkan dari teknologi lain yang dikembangkan oleh W3C, yaitu XML/S dan RDF/S. XML menyediakan sintak dasar untuk dokumen terstruktur, tetapi tidak memiliki batasan semantik terhadap arti dokumen tersebut. XML Schema adalah bahasa untuk membatasi struktur dari dokumen XML dan memperluas XML dengan tipe data. RDF merupakan model data untuk objek (Resource) dan relasi antar objek yang dapat direpresentasikan dengan sintak XML. RDF menyediakan semantik sederhana untuk model data tersebut. RDF Schema adalah kosakata untuk menggambarkan properti dan kelas dari resource RDF. RDF schema memberikan semantik bagi herarki properti dan kelas yang didefinisikan. OWL menambahkan kosakata untuk B-302
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
menggambarkan kelas dan properti, antara lain relasi antar kelas misal disjoin, kardinalitas,equality, tipe properti yang lebih kaya, kelas properti misalnya simetri dan kelas enumerisasi. Dengan demikian, OWL memiliki fasiliras yang lebih dibanding XML dan RDF/S dalam mengekspresikan arti semantik. OWL juga melebihi bahasa-bahasa tersebut dalam kemampuan merepresentasikan isi dokumen web yang machine interpreted (Bechhofer,dkk,2004). METODE Representasi Model Data Dengan RDF didasarkan pada gagasan dimana hal-hal yang sedang diuraikan memiliki properti yang didalamnya mempunyai nilai dan resource yang dapat diuraikan dengan pembuatan statemen (Minola dan Miller, 2004). RDF menggunakan istilah tertentu untuk menguraikan statemen. Secara rinci, bagian yang mengidentifikasi dalam statemen disebut subyek, karakteristik (property) dari subyek disebut predicate, sedangkan nilai dari property disebut object. Lasila dan Swick (1999) menyatakan model data RDF terdiri atas tiga tipe obyek: a. Sumber (Resource), segala sesuatu yang digambarkan dengan RDF disebut resource. Resource bisa berupa keseluruhan halaman web, misalnya dokumen html, (www.w3.org/overview.html), bisa juga berupa suatu bagian dari halaman web. Resource biasanya diberi nama dengan menggunakan URI (uniform Resource Identifiers). Segala sesuatu bisa memiliki URI, karena URI bersifat dapat diperluas, maka URI dapat digunakan sebagai pengenal bagi berbagai macam identitas. Sebagai contoh http://www.akprind.ac.id adalah URI yang mengidentifikasi situs web Institus Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. b. Karakteristik (Property), property merupakan aspek, karakteris-tik, atribut atau relasi khusus yang digunakan untuk menggambarkan sebu-ah resource. Setiap property memiliki arti khusus, mendefinisikan nilai yang mungkin, tipe resource yang digambar-kan dan relasinya dengan properti lainnya. c. Pernyataan (statement), suatu resource tertentu bersama-sama dengan property dan nilai dari property untuk resource tersebut membentuk suatu pernyataan RDF. Ketiga bagian ini disebut subyek, predikat dan obyek membentuk RDF triple. Obyek dapat berupa resource lain, atau berupa literal (string atau tipe data lain yang didefinisikan oleh XML).
Gambar 3. Triple Graf RDF (Klyene dan Caroll, 2004) Setiap unit informasi dalam RDF dapat dinyatakan sebagai sebuah kombinasi dari tiga komponen yang disebut subject, predicate dan object (lihat gambar 3). Unit informasi tersebut dinamakan sebagai RDF triple (Klyene dan Caroll,2004). Simpul (node) merepresentasikan obyek, konsep dan situasi, sedangkan Penghu-bung yang menghubungkan antar simpul dan digambarkan dengan panah berarah yang diberi label menyatakan hubungan yang direpresentasikan.Hal ini tidak jauh berbeda dengan yang diungkapkan oleh Manola dan Miller (2004) bahwa untuk memodelkan pernyataan (statement) dalam RDF dapat menggunakan web identifier atau URI. Sebagai contoh: pernyataan “seseorang yang diidentifikasi dengan http://www.w3.org/People/EM/contact#me, bernama Eric Miller, dengan email
[email protected], dan memiliki titel Dr.” Dapat direpresentasikan dalam bentuk RDF graph seperti pada gambar 4: Individu, dalam hal ini Eric Miller, yang diidentifikasi dengan http://www.w3.org/People/EM/ contact#me. Sesuatu, dalam hal ini, Person(orang), yang diidentifikasi dengan http://www.w3.org/ 2000/10/swap/pim/contact#Person. Property dari sesuatu tersebut, dalam hal ini, mailbox, yang diidenti-fikasi dengan http://www.w3.org/2000/10/swap/pim/contact# mailbox value dari property tersebut berupa, mailto:
[email protected] sebagai value dari property mailbox (RDF juga menggunakan strings seperti “Eric Miller”, dan tipe data lainnya seperti integers dan dates sebagai value dari property)RDF B-303
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
juga memiliki sintaksis berbasis XML (dikenal dengan RDF/XML) untuk merepresentasikan graph ini. Example-1 di bawah ini menunjukkan representasi graph pada Gambar 1 dalam bentuk sintaksis XML.Example-1 : RDF/XML mendes-kripsikan Eric Miller. Perhatikan bahwa RDF/XML ini juga memiliki URI, selain property seperti mailbox dan fullName (dalam bentuk yang disingkat), dengan value-nya
[email protected] dan Eric Miller.
Gambar 4: RDF menggunakan URI untuk mengidentifikas (Minola dan Miller, 2004) PEMBAHASAN Seperti layaknya HTML, RDF/XML memiliki sifat mudah diproses oleh mesin dan, dengan URI, dapat menghubungkan beberapa informasi lintas web. Namun, berbeda dengan hypertext yang konvensional, RDF URI dapat merujuk kepada segala sesuatu selama dapat diidentifikasi, termasuk sesuatu yang tidak dapat diperoleh secara langsung dari web (seperti Person : Eric Miller). Singkat kata RDF disamping dapat digunakan untuk sesuatu seperti halaman web, RDF juga dapat mendeskripsikan mobil, bisnis, orang, berita, event dsb. Selain itu RDF properties juga memiliki URI, untuk mengidentifikasi secara akurat hubungan / relationship antara item-item yang berhubungan. Sintaks RDF, model data RDF menyediakan suatu kerangka konseptual untuk mendefinisikan dan menggunakan metadata. Untuk menciptakan dan mempertukarkan metadata dibutuhkan suatu sintaks yang konkret. Manola dan Miller (2004) mengemukakan spesifikasi RDF ini biasanya menggunakan sintaks dasar XML sehingga disebut juga dengan RDF/XML. Berikut adalah suatu contoh representasi XML dari RDF di atas (gambar 5).
Eric Miller Dr.
Gambar 5: Contoh sintak XML untuk merepresentasikan RDF (Milner, 2004)
B-304
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
RDF menguraikan resource dengan kelas-kelas, properti, dan nilai yang ada pada property. Sebagai tambahan, RDF juga memerlukan cara untuk menggambarkan spesifikasi kelas dan properti. Spesifikasi kelas dan properti harus didefinisikan menggunakan perluasan RDF atau salah satu perluasan yang digunakan adalah dengan bagan RDF yang disebut dengan RDFS (Resource Description Framework Schema)(www.w3schools.com). Bagan RDF tidak menghasilkan spesifi-kasi kelas dan properti secara nyata. Sebagai gantinya, bagan RDF menyedia-kan kerangka untuk menguraikan spesifikasi kelas dan property-nya. Kelas dalam bagan RDF didefinisikan seperti kelas dalam pemrograman berbasis objek. Berikut adalah contoh penggunaan bagan RDF yang menjelaskan kelas horse merupakan subklas dari kelas Animal, yang dipresentasikan pada Gambar 6:
Gambar 6:Pendefinisian Klas dan subklas dalam RDF Kelas RDFS diekspresikan dalam model data yang sama seperti dalam model data RDF. RDFS merupakan kumpulan resources RDF (termasuk kelas dan properti)dalam batasan relasinya. Kosakata RDFS didefinisikan dalam namespace ‘rdfs’ dan diidentifikasikan oleh URI http/www.w3.org/1999/02/22-rdf-syntax-ns#. Resource RDFS dapat berupa instance dari satu kelas atau lebih. Hal ini ditunjukkan dalam properti rdf:type. Kelas-kelas tersebut diatur secara hirarkis. Sebagai contoh kelas horse merupakan subkelas dari Animal. Berarti resource dengan rdf:type Horse juga dianggap sebagai rdf:type Animal. Hubungan ini digambar-kan dalam property rdfs:subclassOf untuk mendapatkan relasi antar kelas. Setiap model RDF yang digambarkan dalam namespace RDF schema memiliki kelas utama dalam kosakata RDFS (RDF schema vocabulary). Kelas-kelas dalam RDFS meliputi (Bickley and Guha, 2004): a. rdf:resorce. Rdf resource menyimpan segala sesuatu (thing) yang diekspresikan oleh rdf disebut resource dan dianggap sebagai instance kelas rdfs:Resource. Kelas rdfs:Resource mewakili sekumpulan ressource yang ada dalam model formal RDF. Termasuk kategori resource misalnya: penulis, buku, penerbit, orang, hotel, ruangan, dan sebagainya. b.
Rdf:Pro-perty mewakili bagian dari resource yaitu propertynya. Mendeskripsikan hubungan antar resource, misalnya ditulis oleh, usia, judul buku, tahun terbit, dan sebagainya.
c. rdfs:kelas yang Berkaitan dengan konsep umum suatu kategori atau tipe, sama dengan konsep kelas dalam bahasa pemrograman berorientasi objek seperti Java. Jika suatu schema B-305
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
mendefinisikan suatu kelas baru,maka resource yang mewakili kelas tersebut harus memiliki property rdfs:type yang nilainya adalah resource rdfs:Class. Sebagai contoh adalah representasi kelas RDFS dalam kasus berikut dari kalimat ‘Database diampu oleh Khabib Mustofa’ , maka dapat dibuat representasi grafik untuk RDF dan RDFS sebagai berikut untuk menggambarkan layer dan struktur semanticnya (Gambar 7). Skema dapat berisi Kelas, seperti dosen, angota staff, matakuliah dan properti dapat berupa diampu oleh, nomor telepone dan NIP. Dalam ilustrasi, kotak menggambarkan properti, elips menggambarkan kelas dan elips bagian bawah menggambarkan instans. range
range
literal
telepo n
nip involve
staff domain
Sub property domain
domain
subClassOf
range
Di ampu oleh
Staf akademik
subclas sOf
domain
matakuliah
profesor
SubclassOf
SubclassOf
Kelompok profesor
type
Asisten profesor
RDFS
RDF
Basis data
Khabib Mustofa Diampu oleh
Gambar 7. Contoh representasi basis data dengan RDF. Adapun sintak XML dapat dilakukan:
Khabib Mustofa KESIMPULAN 1. Semantic web memungkinkan suatu data di web yang didefinisikan dan dihubungkan sedemikian rupa sehingga bisa digunakan oleh mesin, bukan hanya ditampilkan saja tetapi juga untuk tujuan otomatisasi, integrasi dan penggunaan kembali data antar aplikasi. Diharapkan informasi memiliki arti yang terdefinisi secara lebih baik dengan mengupayakan persamaan persepsi antara konsep-konsep yang ada, sehingga memungkinkan manusia dan komputer bekerja lebih optimal. Pengembangan apikasi berbasis semantic web dapat membuat web yang semakin cerdas. 2. Representasi basis data berbasis ontologi dengan menggunakan RDF dan RDF Schema dapat merepresentasikan domain, propertis dan hubungan antara domain dan properti dengan lebih baik. Dengan penyajian berbasis ontologi diharapkan tercipta suatu hubungan semantic yang nantinya menjadi dasar dalam pengembangan semantic web.
B-306
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3 November 2012
ISSN: 1979-911X
3. RDF menyediakan dasar bagi representasi dan proses metadata. RDF mempunyai model data berbasis grafis untuk menyajikan model data. Ini menjadi konsep utama dari resource, property dan statement yang menjelaskan hubungan antar resource dengan resource dan atau property. 4. RDF merupakan domain yang independen.RDF schema menyediakan mekanisme untuk mendeskripsikan domain secara spesifik. DAFTAR PUSTAKA Antoniou,G.,Van Harmelen,F.,2004, A Semantic Web Primer, MIT Press, Cambridge, Massachussetts. Bechhofer,S.,Harmelen,F.V.,Hendler,J.,Horrocks, McGuiness,D.L.,Patel-Schneider,P.F., Stein,2004, OWL Web Ontology Language Reference, Recomendation, WWW Consortium (W3C), http://www.w3C.org Brickley,D., dan Guha, R.V., 2004, RDF Vocabulary Description Language 1.0, RDF Schema, Recomendation, WWW Consortium (W3C), http://www.w3C.org Davies,J.,Fensel,D.,Van Harmelen,F.,2004, Toward on Semantic Web: Ontology-driven, Knowledge Management, John Willey & Sons, Chichester Klyene,G., dan Carroll,J., 2004, Resource Description Frameworks (RDF), Concepts and Abstact Syntax Recommendation, WWW Consortium (W3C), http://www.w3C.org Manola, F.,dan Miller E., 2004, RDF Primer Recomendation, WWW Consortium (W3C), http://www.w3C.org McCharthy,P., 2005, Search RDF Data using SPARQL, http://www.ibm.com/developerworks/xml/library/j-sparql/ di akses pada 5 Mei 2012 Noy N.F., dan McGuinness,D.L.,2008, Ontology Develompment 101: A Guide to Creating your First, Stanford University, http://protege/Stanford.edu/publications/ontology_development diakses pada 1 Mei 2012 Stamou,G.,Kollais,S.,2005, Multimedia Content and Semantic Web Method, Standards and Tools, John Willey and Sons
B-307