62
RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN DALAM MENGURANGI RESIKO PENCURIAN PADA ATM MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA16 Ryan Rahmannanda¹, Maimunah², Aziz Setyawan H³ 1,3
Jurursan Teknik Informatika STMIK Nusa Mandiri, Program Studi Teknik Komputer Universitas Islam “45” Bekasi 1
[email protected], 2
[email protected] , 3
[email protected] 2
ABSTRAK Sistem pengamanan dengan penggunaan CCTV ( Closed Circuit Television) pada ATM masih terdapat kekurangan dalam pengambilan tindakan dan kurang efektif untuk mencegah pencurian pada mesin ATM. Terlebih lagi operator hanya dapat melihat pada rekaman tanpa bisa melakukan tindakan secara langsung. Dengan memanfaatkan mikrokontroler sebagai media pendukung, diharapkan dapat memaksimalkan keamanan diruang ATM. Memanfaatkan kamera WebCam yang terpasang sebagai media visual, dapat digerakkan oleh operator dan akan mengamati keadaan di ruang ATM. Pemicu tembak akan bekerja dengan instruksi yang diberikan dari operator serta rangkaian buzzer akan aktif sebagai tanda yang merupakan sistem pengaman level akhir dalam rangkaian sistem pengaman yang dirancang. Kata Kunci : Sistem Keamanan, ATM,Mikrokontroler ATMega16
ABSTRACT Security system with the use of CCTV (Closed Circuit Television) on the ATM there are still deficiencies in taking action and less effective to prevent the theft of the cash machine. Moreover, the operator can only see on the tape without being able to perform actions directly. By utilizing microcontroller as a media supporters, are expected to maximize the security camera in the room utilizing the ATM. built-in WebCam as visual media, it can be actuated by the operator and shall observe the conditions in space ATM. firing Triggers will work with the instructions given by the operator as well as a series of buzzer will be activated as a sign of which is the final level of protection system in the circuit protection system. Keywords: Security System, ATM, microcontroller ATMega16
JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1
63
PENDAHULUAN Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat, maka aktivitas manusia akan semakin meningkat dan menuntut manusia untuk lebih meningkatkan kualitasnya. Namun, Kemiskinan di Indonesia makin lama makin meningkat. Hal ini disebabkan terjadinya krisis ekonomi yang melanda hampir semua negara termasuk Indonesia. Krisis ekonomi menyebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan, sehingga banyak orang yang menganggur. Keadaan ini berpotensi meningkatkan tindak kejahatan seperti kasus pencurian Bank atau pun pembobolan pada mesin ATM oleh para tindak kriminal, yang berakibat kerugian yang sangat besar. Tidak hanya kerugian materi, adapun korban jiwa akibat tindak kriminal tersebut. Menurut Murisa dkk (2013:175) Kurangnya pemantauan terhadap lingkungan sekitar merupakan salah satu penyebab meningkatnya tindak kriminal. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat untuk mengetahui atau memantau serta melakukan suatu tindakan untuk mencegah ataupun menindak secara langsung dengan suatu pengontrolan. Ada beberapa sistem pengamanan yang dapat diterapkan, seperti pengamanan di ruang tertutup (ruangan, kamar, brankas toko ataupun ATM ) dan ruang terbuka (luar rumah, pagar bangunan dan lain-lain), yang diterapkan baik secara otomatis ataupun secara manual. Pengamanan CCTV makin banyak diminati masyarakat karena mengurangi kebutuhan Satpam atau penjaga keamanan. Melihat hal itu, penulis berinisiatif membuat suatu proyek awal sistem monitoring menggunakan WebCam dengan pergerakan terkontrol melalui saklar. Penelitian menggunakan mikrokontroler Atmega16 telah dilakukan yaitu untuk merancang system pengendali lift empat lantai. Dalam perancangan system pengendali lift empat lantai menggunakan actuator yang digunakan sebagai penggerak adalah motor DC gear 300 rpm sehingga menghasilkan putaran yang stabil dan torsi yang cukup besar. Sistem telah berfungsi dengan baik dan dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan (Assadad, 2011). Selain itu Mikrokontroler ATMega16 juga dapat bekerja dengan baik untuk model sistem monitoring ruangan menggunakan webcam berbasis mikrokontroler ATmega16 (Zuhro,2013) METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Analisa Kebutuhan Alat ini dibuat berdasarkan kebutuhan yang dituntut memberikan keamanan seoptimal mungkin dalam menangani serta mengurangi kasus pencurian dan pembobolan pada mesin ATM sehingga menekan kerugian materi maupun korban jiwa atas tindak kriminal tersebut. b. Desain Desain yang akan dibuat untuk alat ini adalah Prototype yang berupa WebCam dan pemicu tembak yang dapat digerakkan serta pemicu suara yang akan aktif apabila kabel/perangkat WebCam dirusak dengan sengaja melalui bantuan mikrokontroler. c. Testing Testing alat ini membutuhkan ruanganuntukmengaplikasikan cara kerjanya. Pertama-tama koneksikan WebCam ke perangkat komputer dan WebCam akan menampilkan situasi pada ruangan tersebut. Pemicu tembak akan dapat langsung bekerja bila user memberikan perintah pada tombol yang telah diaplikasikan sebelumnya. Jika alat tersebut dinonaktifkan secara manual/dirusak, maka pemicu suara akan aktif secara otomatis. d. Implementasi JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1
64
Penerapan yang akan dilakukan yaitu penulis akan mencoba mengimplementasikannya pada perusahaan atau tempat yang menggunakan mesin ATM 1. Perancangan Blok Diagram berfungsi untuk menjelaskan perblok dan keterangannya dari rangkaian digunakan.
Gambar 1. Blok Diagram rangkaian pengamanan Gambar 1 menggambarkan rangkaian pengamanan dapat bekerja. Terdapat catu daya dengan output sebesar 12 volt DC dan 5 volt DC yang akan memberikan tegangan kepada rangkaian buzzer dan mikrokontroler. PC ( Personal Computer ) terhubung langsung ke WebCam yang akan mengamati situasi di dalam ruangan ATM. Saklar yang berupa pushbutton terhubung ke rangkaian mikrokontroler yang berfungsi sebagai pusat kendali secara manual yang di perantarai oleh IC driver L293D untuk menggerakkan motor DC sebagai penggerak arah Webcam secara horizontal dan vertical serta sebagai penggerak motor untuk mengaktifkan pemicu tembak. Rancangan catu daya berfungsi untuk mengubah arus AC ( arus tinggi ) menjadi arus DC ( arus rendah ). Dalam rangkaian ini terdapat satu tegangan masukan dan dua daya keluaran. Keluaran pertama sebesar 12V DC menuju alarm dan pemicu tembak dan yang kedua sebesar 5V DC menuju driver motor DC dan sistem minimum.
Gambar 2. Rangkaian Catu Daya Trafo berfungsi sebagai penaik dan penurun tegangan AC (alternating current) menjadi arus DC (direct current). Dalam rangkaian ini menggunakan trafo stepdown, yaitu menurunkan tegangan AC JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1
65
220V menjadi tegangan DC 12Volt yang akan menyalurkan ke seluruh rangkaian. Selanjutnya pada Dioda 1N4002 yang berfungsi sebagai penyearah arus, akan meneruskan arus yang diberikan oleh trafo secara DC (direct current) tanpa menimbulkan arus balik pada rangkaian, kemudian arus akan mengalir dan disimpan sementara oleh kapasitor elco yang juga berfungsi untuk mencegah noise pada tegangan. Selanjutnya IC Regulator 7812 akan menghasilkan arus sebesar 12 Volt DC dan IC regulator 7805 akan menghasilkan arus sebesar 5 Volt DC. Perencanaan saklar berfungsi sebagai switch arus ON/OFF untuk menggerakkan motor DC.
Gambar 3. Perencanaan Saklar Terdapat 4 buah saklar yang berfungsi sebagai switch. Saklar ke 1 pada IC L293D dihubungkan dengan pin 2 sebagai input ke pin 1 (PB0) ATmega16 dan dihubungkan ke pin 40 (PA0) sebagai output pada Atmega16 yang berfungsi untuk menggerakkan posisi kamera ke atas, Saklar ke 2 pada IC L293D dihubungkan dengan pin 7 sebagai input ke pin 2 (PB1) ATmega16 dan dihubungkan ke pin 39 (PA1) sebagai output pada ATmega yang berfungsi untuk menggerakkan kamera ke bawah, Saklar ke 3 dihubungkan dengan pin 10 L293D ke pin 3 (PB2) ATmega 16 sebagai input dan dihubungkan ke pin 38 (PA2) sebagai output pada ATmega16 yang berfungsi untuk menggerakkan posisi kamera ke kanan, dan saklar ke 4 dihubungkan dengan pin 15 IC L293D ke pin 4 (PB3) ATmega 16 sebagai input dan JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1
66
dihubungkan ke pin 37 (PA3) sebagai output pada ATmega16 yang berfungsi untuk menggerakkan posisi kamera ke kiri. Minimum system adalah suatu rangkaian minimal untuk mikrokontroler, dimana rangkaian ini dapat difungsikan sebagai downloader juga bisa digunakan untuk simulasi I/O pada port mikrokontroler.
Gambar 4. Sistem Minimum ATmega 16 Pada rangkaian ini berfungsi sebagai kontrol sistem, yang mengatur kerja dari keseluruhan rangkaian, yang telah diprogram sebelumnya. Komponen utama yang digunakan adalah IC ATmega16A dengan osilator 12MHz. Pada perencanaan output ini berisi tentang rancangan output yang digunakan beserta dengan komponen yang digunakan serta keterangannya berupa uraian maupun tabel. Pada perencanaan ini berupa motor, buzzer dan pemicu tembak. Motor DC yang digunakan pada rangkaian ini terbagi menjadi tiga buah yang mempunyai tugasnya masing-masing. Untuk menggerakkan posis i WebCam secara Vertikal ( atas dan bawah ) adalah tugas dari motor DC 1 , sedangkan secara Horizontal ( ke kanan dan ke kiri ) adalah tugas dari motor DC 2 dan motor DC 3 bertugas sebagai pemicu tembak. Untuk menggerakkan motor ini menggunakan driver L293D. JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1
67
Gambar 5. Rangkaian Driver L293D Rangkaian Buzzer berfungsi sebagai alarm yang akan mengeluarkan suara bising, dimana pada rangkaian buzzer ini dipasang terpisah dari rangkaian motor pada webcam dan pemicu tembak. Menggunakan IC 555 pin 1 merupakan ground yang terhubung dengan pin 5 sebagai control voltage yang kemudian terhubung dengan kapasitor 0,01µF akan menuju jalur ground dan terhubung dengan pin 2 sebagai trigger dan pin 6 sebagai threshold yang terhubung oleh kapasitor 0,01µF menuju pin 7 sebagai discharge yang di terhubung oleh resistor 68kΩ menuju pin 8 sebagai Vcc 12 Volt yang terhubung dengan resistor 10kΩ. Dan pin 3 sebagai output terhubung elco 1µF menuju buzzer. Buzzer akan aktif apabila kabel yang menghubungkan Resistor 1K yang merupakan jalur Vcc dengan pin 4 sebagai reset (kabel biru) pada gambar dibawah ini diputus.
Gambar 6. Rangkaian Buzzer Pendukung pada keseluruhan rangkaian ini menggunakan gear yang berfungsi sebagai penggerak pada motor.
JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1
68
Gambar 7. Gear Rangkaian Keseluruhan dari alat yang dirancang seperti dalam gambar 8.
Gambar 8. rangkaian keamanan JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1
69
2. Cara kerja alat Webcam terhubung ke PC/laptop terpisah dari rangkaian mikrokontroler. Catu daya/adaptor akan memberikan tegangan input ke rangkaian alarm dan pemicu tembak sebesar 12 volt dan memberikan tegangan input ke Mikrokontroler dan driver motor DC sebesar 5 volt, CPU pada mikrokontroler akan memproses program yang telah dimasukkan, motor DC 1, motor DC 2, dan motor DC 3 akan aktif jika diberikan perintah atau instruksi dari program yang sudah dibuat. Motor DC 1 bertugas untuk menggerakkan arah gerak WebCam secara Horizontal (ke kiri dan ke kanan), sedangkan motor DC 2 bertugas menggerakkan arah gerak WebCam secara Vertikal (ke atas dan ke bawah), dan motor DC 3 bertugas sebagai penggerak pemicu tembak. Pada level pertama, Rangkaian Buzzer ini yang menggunakan IC NE555 berfungsi sebagai alarm yang akan mengeluarkan suara bising, apabila kabel yang menghubungkan Resistor 1K dengan pin 4 terputus. Pada rangkaian Buzzer ini dipasang terpisah dari rangkaian motor pada WebCam dan pemicu tembak. Kemudian pada level kedua, operator akan memberikan perintah kepada mikrokontroler dengan driver L293D untuk menggerakan WebCam dan pemicu tembak kearah pelaku. Program yang dipakai pada perancangan alat ini menggunakan Code Vision AVR karena dapat diprogram dengan bahasa C yaitu bahasa yang mudah untuk dipahami untuk membangun sebuah program.
Gambar 9. Flowchart Sistem pengamanan ATM Pada gambar 9 menunjukkan diagram alir pengamanan ATM. Prinsip kerja dari rangkaian ini menggunakan mikrokontroler ATmega16 yang- akan menggerakkan motor DC untuk pos isi kamera WebCam dan pemicu tembak. Pada saat diberi catu daya, mikrokontroler rangkaian buzzer dan sebuah PC JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1
70
(personal computer) berada dalam kondisi aktif. Selanjutnya apabila kondisi kabel pada mesin ATM yang telah dirancang sebelumnya dalam kondisi terputus, maka rangkaian buzzer pada ruang operator akan aktif dan operator akan menginstruksikan mikrokontroler untuk menggerakkan posisi Webcam serta pemicu tembak sebagai upaya perlawanan terhadap pelaku. Terakhir, jika pelaku merusak atau memutus kabel pada interface kamera Webcam, maka alarm akan aktif pada ruang ATM HASIL DAN PEMBAHASAN Komponen yang digunakan pada rangkaian ini sebagai berikut: Tabel 1. Komponen Catu Daya Nama Komponen Kondisi Transformator (trafo) Baik Dioda 1N4002 Baik Kapasitor Elco 1000µF Baik Kapasitor Elco 47µF Baik IC Regulator 7805 Baik IC Regulator 7812 Baik Pada pengujian catu daya ini menggunakan Multimeter untuk mengetahui komponen yang ada pada rangkaian. Multimeter akan menunjukkan pergerakan jarum apabila komponen dalam kondisi benar. Tegangan yang dibutuhkan pada alat ini adalah 5 volt dan 12 volt. Untuk tegangan 5 volt dogunakan IC regulator LM7805, sedangkan untuk tegangan 12 volt digunakan IC regulator LM 7812. Pengujian dilakukan dengan menggunakan multitester. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar dan tabel dibawah ini.
Gambar 10. Pengukuran catu daya Berikut adalah tabel hasil pengukuran nilai catu daya Tabel 2. Hasil nilai catu daya Terminal Tegangan T1 8V T2 23V T3 6V T4 14V JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1
71
Tegangan yang dibutuhkan pada seluruh rangkaian di jelaskan pada tabel dibawah ini. Tabel 3. Kebutuhan Tegangan Rangkaian Output Catu Daya Driver motor L293D 5 Volt Sistem Minimum 5Volt Rangkaian Buzzer Mesin ATM 5Volt Rangkaian Buzzer Kamera 12Volt Pemicu Tembak 12Volt
Keterangan OK OK OK OK OK
Hasil pengujian kali ini, rangkaian catu daya mengeluarkan output tegangan sebesar 6 Volt DC dan 14 Volt DC. Dan pada rangkaian pengamanan ini menunjukkan kondisi tegangan yang dibutuhkan terpenuhi dengan baik. Hasil pengujian input seperti dalam tabel 4
Push Button Off On Off On
Tabel 4. Pengujian Saklar Motor DC Push Motor DC 1 Button 2 Diam Off Diam Bawah On Kanan Diam Off Diam Atas On Kiri
Uji selanjutnya yaitu menguji aplikasi WebCam yang dibuat menggunakan program Visual Basic 6.0 melalui kabel USB (Universal Serial Bus) sebagai tampilan WebCam.
Gambar 11. Tampilan WebCam Adapun hasil uji program WebCam menggunakan aplikasi Visual Basic 6.0 sebagai berikut: Tabel 5. Hasil Uji Program WebCam Menu Keterangan Mulai Untuk memulai perekaman Stop Untuk memberhentikan rekaman Tutup Untuk keluar dari program JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1
72
Pengujian output dilakukan pada pengujian buzzer seperti dalam tabel 7. Tabel 6 Pengujian Buzzer Kondisi kabel Keterangan Tersambung Buzzer off Terputus Buzzer on Alat yang dirancang seperti dalam gambar 13.
Gambar 12. Unit alat
SIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan alat ini adalah: 1. Rancangan alat yang telah dibuat dapat menekan segala bentuk tindakan kriminal pada sarana dan fasilitas umum termasuk pada Mesin ATM (Automated Teller Machine). 2. Mikrokontroler Atmega16 dapat digunakan untuk merancang sistem keamanan pada ATM. 3. WebCam adalah media alternatif dalam penggunaan sistem keamanan yang selama ini menggunaan kamera CCTV (Closed-Circuit Television) yang relatif mahal dan sulit dalam pengaplikasiannya. 4. Buzzer akan berbunyi jika pelaku tindak kriminal merusak fasilitas yang ada pada ruang ATM. SARAN Adapun saran-saran yang dapat diambil dalam perancangan alat ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam perancangan alat ini diharap dapat menggunakan kekuatan pelontar yang lebih baik. 2. Dalam pengisian bahan pelontar, diharap dapat dikembangkan menggunakan sistem pengisian secara otomatis. 3. Model sistem keamanan ini dapat dikembangkan lagi dengan menggunakan lebih dari 1 perangkat kamera. 4. Model sistem keamanan ini dapat dikembangkan dengan lebih baik lagi menggunakan sistem kunci pintu otomatis pada Ruang ATM jika yang terjadi memang sebuah tindak kriminal. JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1
73
5. Sistem Keamanan yang telah dirancang dapat dikembangkan melalui pengontrolan menggunakan internet. DAFTAR PUSTAKA Arifianto, Deni. 2011. rangkaian elektronika sederhana. Jakarta: Kawan Pustaka. Aryanto, Mahmud Bin Amir. 2010. IP Camera dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Assadad, Rif’an Tsaqif, Iswanto dan Jihad Anwar Sadad. 2011. Implementasi Mikrokontroler Sebagai Pengendali Lift Empat Lantai. Yogyakarta: Jurnal Ilmiah Semesta Teknika Vol. 14, No. 2 November 2011: 160-165. Zuhro, Murisa Farina, Ratna Susana dan Widowati S. 2013. Perancangan Dan Realisasi Model Sistem Monitoring Ruangan Menggunakan Webcam Berbasis Mikrokontroler ATmega16. Bandung: Jurnal Reka Elkomika Vol. 1, No. 2 Februari 2013: 174-185
JREC Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1