ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
RANCANG BANGUN INKUBATOR ANAKAN BURUNG LOVEBIRD OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER (BAGIAN I)
TUGAS AKHIR
Oleh : OKTAVIO ADRENG FARADILA NIM 081310213025
PROGRAM STUDI D3 OTOMASI SISTEM INSTRUMENTASI DEPARTEMEN TEKNIK FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN INKUBATOR ANAKAN BURUNG LOVEBIRD OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER (BAGIAN I)
TUGAS AKHIR
Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) pada Program Studi D3 Otomasi Sistem Instrumentasi Pada Departemen Teknik Fakultas Vokasi Universitas Airlangga
Oleh : OKTAVIO ADRENG FARADILA NIM. 081310213025
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing,
Dosen Konsultan,
Yhosep Gita Yhun Yhuwana, S.Si
Deny Arifianto, S.Si
NIP. 19730904 200604 1 001
NIK. 139111263
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
ii
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH TUGAS AKHIR
JUDUL
: RANCANG BANGUN INKUBATOR ANAKAN BURUNG LOVEBIRD OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLLER (BAGIAN I)
PENYUSUN
: Oktavio Adreng Faradila
NIM
: 081310213025
TANGGAL UJIAN : 02 Agustus 2016 PEMBIMBING
: Yhosep Gita Yhun Yhuwana, S.Si
KONSULTAN
: Deny Arifianto S.Si
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing,
Dosen Konsultan,
Yhosep Gita Yhun Yhuwana, S.Si
Deny Arifianto, S.Si
NIP. 19730904 200604 1 001
NIK. 139111263
Mengetahui :
Ketua Departemen Teknik
Koordinator Program Studi
Fakultas Vokasi
D3 Otomasi Sistem Instrumentasi
Universitas Airlangga
Universitas Airlangga
Ir.Dyah Herawatie, M.Si
Winarno, S.Si., M.T.
NIP.19671111 199303 2 002
NIP. 19810912 201504 1 001
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
iii
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR
Tugas Akhir ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam lingkungan Universitas Airlangga. Diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi kepustakaan, tetapi pengutipan seijin penulis dan harus menyebutkan sumbernya sesuai kebinasaan ilmiah.
Dokumen Tugas Akhir ini merupakan hak milik Universitas Airlangga.
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
iv
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia serta hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Rancang Bangun Inkubator Anakan Burung Lovebird Otomatis Berbasis Mikrokontroller” dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan yang terang. Tugas akhir ini,dapat selesai dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yang terhormat: 1. Bapak Winarno, S.Si., M.T selaku Ketua Koordinator Program Studi D3 Otomasi Sistem Instrumentasi yang telah menyetujui proposal tugas akhir ini. 2. Bapak Yhosep Gita Yhun Yhuwana, S.Si selaku Dosen Pembimbing yang merelakan
waktunya
untuk
membimbing dan menyemangati
untuk
menyelesaikan Proposal Tugas Akhir ini. 3. Bapak Deny Arifianto, S.Si, selaku Dosen Konsultan yang tak jemu – jemunya mengingatkan dan memberikan arahan dengan gaya khasnya. 4. Bapak Dr. Khusnul Ain, S.T., M.Si. sebagai dosen penguji yang telah membuat alat ini menjadi lebih baik lagi. 5. Kedua Orang Tua yang selalu mendoakan, mendukung dan memotivasi serta membiayai hingga penulis mampu menyelesaikan proposal tugas akhir ini. 6. Semua Dosen D3 Otomasi Sistem Instrumentasi yang selalu mengajar dengan baik walaupun para mahasiswanya yang kurang baik. 7. Keluarga ASTRAI 2016 jahat (Gecol, Kopyor, Pres, Jaket Ijo, Hulk 70an, Master Turu, Bosqu, Aligator, Arek atine sing paling elek sak Jawa Timur, dan partner yang merupakan setpoint segala makhluk Bung Sueb yang telah menemani dan membantu penulis dalam pembuatan Proposal Tugas Akhir. Semoga kita diberikan kesuksesan dengan cara yang lebih berkesan. 8. Tim ASHURO yang telah mengajarkan kesabaran dan bekerja dalam tekanan hingga perempat final regional yang sangat tidak mungkin sebenarnya. TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
v
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9. Semua teman D3 Otomasi Sistem Instrumentasi 2013 terkadang tidak kompak yang selalu banyak membantu. 10.
Warung Pak Takur yang mempermudah penulis dalam penyediaan
konsumsi ketika konsultasi maupun mencari inspirasi. 11.
Para wanita di sekitar kantin, instagram, path yang telah mencerahkan
pemikiran penulis. 12.
Lenovo G400s RAM 6GB dan Printer Brother yang telah ganti roll seharga
250K Laboratorium Robotika Medis yang telah bekerja sekuat tenaga mencetak proposal ini. Kamu bintangnya. 13.
Teman – teman kontrakan yang selama 3 tahun menemani susah dan payah
di Surabaya yang keras ini (Melon, Gomek, dan Agil). 14.
Para penjual yang memberikan energi jiwa dan raga yaitu, klebet ijo,
kelontong, soto keputih, sakinah, pentol papyruss,kopma FST yang sering menggoda saya, mie mojopahit, sambel ijo kontrakan,toko elektronik berkat, eltech, asco shop, mbah Katiran, sate giki, sate bang toyib, warkop BNI, giras, pecel madiun yang menemani satu bulan penuh ramadhan, dll. 15.
Semua wanita yang merasa tertanda tanyakan perasaanya selama ini entah
itu teman, cemceman, adek – adek an, teman nonton film, teman nonton konser, teman traveling, teman enak – enakan, dan para mantan atau entah siapapun kalian, maafkan saya. Kalian tetap #adrengisme di hati Vio. Akhir kata, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi penyempurnaan proposal tugas akhir ini.
Surabaya, 09 Agustusr 2016
Penulis
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
vi
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Oktavio Adreng Faradila, 2016, Rancang Bangun Inkubator Anakan Burung Lovebird Otomatis Berbasis Mikrokontroller (Bagian I). Tugas Akhir ini di bawah bimbingan Yhosep Gita Yhun Yhuwana, S.Si dan Deny Arifianto S.Si. Prodi D3 Otomasi Sistem Instrumentasi Departemen Teknik Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.
ABSTRAK Dalam dunia peternakan khususnya unggas belakangan ini muncul jenis burung dengan warna bulu yang cantik dan suara yang merdu yaitu lovebird. Anakan lovebird harus dijaga suhunya hingga umur 30 hari atau hingga bulu – bulunya terbentuk dengan sempurna. dikarenakan kemungkinan anakan lovebird hidup setelah menetas tergantung dari suhu lingkungan. Cuaca yang tiba – tiba berubah akan membuat anakan sulit untuk bertahan hidup. Rancang bangun ini menggunakan exhaust fan sebagai pengatur suhu ruangan dan lampu pijar sebagai heater yang diaktifkan oleh relay. Menggunakan sensor DS18B20 sebagai pengendali suhu dan mikrokontroller sebagai pusat pengendalian serta LCD yang menampilkan suhu ruangan. Jika suhu ruangan kurang dari set point maka kipas akan berputar dengan PWM rendah dan jika suhu ruangan lebih dari set point maka kipas akan berputar dengan PWM maksimum. Alat ini dapat menaikkan suhu 33°C dengan waktu 3 menit 20 detik dan suhu 35°C dengan waktu 6 menit. Sensor suhu DS18B20 yang digunakan memiliki linieritas sebesar 0,9708 dengan simpangan terbesar 3,0405. Dalam menjaga kestabilan sistem membutuhkan rata – rata total daya 151,6 watt. Suhu dalam inkubator pada MODE A atau MODE B tidak melebihi atau kurang 1 °C dari set point.
Kata Kunci
TUGAS AKHIR
: Lovebird, Mikrokontroller, DS18B20, Exhaust fan.
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
vii
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ................................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR ................................................... iv KATA PENGANTAR .............................................................................................v ABSTRAK ............................................................................................................ vii DAFTAR ISI ...................................................................................................... ..viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 1.1
Latar Belakang ................................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah ...........................................................................................3
1.3
Batasan Masalah .............................................................................................3
1.4
Tujuan .............................................................................................................3
1.5
Manfaat ...........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4 2.1
Lovebird ..........................................................................................................4
2.2
Arduino UNO .................................................................................................5
2.3
Lampu Pijar ...................................................................................................6
2.4
Sensor Suhu DS18B20 ...................................................................................6
2.5
LCD 16x2 .......................................................................................................8
2.6
Relay ...............................................................................................................9
2.7
Kipas DC ......................................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................12 3.1
Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................12
3.2
Bahan dan Alat Penelitian ............................................................................12 3.2.1 Bahan-bahan Penelitian .......................................................................12 3.2.2 Alat-alat Penelitian .............................................................................12
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
viii
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3.3
Prosedur Penelitian .......................................................................................13 3.3.1
Tahap Persiapan ................................................................................14
3.3.2
Tahap Pembuatan Alat......................................................................15
1. Tahap Pembuatan Mekanik..................................................................15 2. Tahap Pembuatan Hardware ...............................................................17 3. Tahap Perwujudan Alat ........................................................................19 4. Tahap Pembuatan Software ..................................................................19 3.3.3
Tahap Pengujian Alat ........................................................................20
1. Pengujian Lampu ................................................................................21 2. Pengujian Kipas DC ............................................................................21 3. Pengujian Sensor Suhu DS18B20 .......................................................21 4. Pengujian Daya Listrik ........................................................................22 5. Pengujian Software ..............................................................................22 6. Pengujian Kestabilan Alat ...................................................................22 3.3.4 Analisis Data ........................................................................................22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................23 4.1
Hasil Rancang Bangun Alat ..........................................................................23 4.1.1 Pembuatan Mekanik ............................................................................24 4.1.2 Pembuatan Hardware..........................................................................25
4.2
Pengujian Lampu ..........................................................................................26 4.2.1 Hubungan Kenaikan Suhu Terhadap Waktu dengan Menggunakan lampu 5 watt .........................................................................................26 4.2.2 Hubungan Kenaikan Suhu Terhadap Waktu dengan Menggunakan lampu 25 watt .......................................................................................30 4.2.3 Hubungan Kenaikan Suhu Terhadap Waktu dengan Menggunakan lampu 60 watt .......................................................................................34
4.3
Pengujian Kipas DC ......................................................................................36
4.4
Pengujian Sensor Suhu DS18B20 .................................................................37
4.5
Pengujian Daya Listrik ..................................................................................38
4.6
Pengujian Kestabilan Sistem .........................................................................39
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
ix
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................42 5.1
Kesimpulan ...................................................................................................41
5.2
Saran ..............................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................43 LAMPIRAN ...........................................................................................................44
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
x
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konfigurasi Sensor DS18B20 .............................................................7 Gambar 2.2 Konfigurasi LCD 16x2 .........................................................................9 Gambar 3.1 Diagram Prosedur Kerja .....................................................................14 Gambar 3.2 Desain Mekanik Alat ..........................................................................15 Gambar 3.3 Penempatan Sensor DS18B20 dan Kipas DC ....................................16 Gambar 3.4 Penempatan Lampu ............................................................................17 Gambar 3.5 Penempatan Push Button dan LCD ....................................................17 Gambar 3.6 Diagram Blok Alat .............................................................................16 Gambar 4.1 Hasil Rancang Bangun .......................................................................23 Gambar 4.2 Penempatan Kipas DC, Lampu dan Sensor DS18B20 .......................24 Gambar 4.3 Kotak Hardware.................................................................................25 Gambar 4.4 Meja Tempat Inkubator ......................................................................25 Gambar 4.5 Rangkaian Kontrol .............................................................................25 Gambar 4.6 Hubungan Waktu Terhadap Kenaikkan Suhu Pada Uji Coba Lampu ................................................................................................35 Gambar 4.7 Hubungan Kalibrasi Sensor Suhu DS18B20 dengan Termometer Alkohol ..............................................................................................38
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
xi
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Pembacaan Data Hasil Suhu Konversi DS18B20 ....................................8 Tabel 3.1 Pengalamatan port Mikrokontroler ........................................................19 Tabel 4.1 Data Hubungan Kenaikan Suhu Terhadap Waktu Menggunakan Lampu 5 watt..........................................................................................27 Tabel 4.2 Data Hubungan Kenaikan Suhu Terhadap Waktu Menggunakan Lampu 25 watt........................................................................................31 Tabel 4.3 Data Hubungan Kenaikan Suhu Terhadap Waktu Menggunakan Lampu 60 watt........................................................................................34 Tabel 4.4 Data Hubungan Penurunan Suhu Terhadap Waktu Menggunakan Kipas DC ................................................................................................36 Tabel 4.5 Tabel Pembanding Pembacaan Suhu dengan Sensor DS18B20 Dan Termometer Alkohol ......................................................................37 Tabel 4.6 Data Konsumsi Daya Sistem .................................................................39 Tabel 4.7 Pengujian Kestabilan Sistem dalam Menjaga Set Point ........................40
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
xii
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan pada hari ini semakin cepat. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia sehari – hari. Membuat alat yang sebelumnya tidak ada hingga pengembangan alat yang telah ada sebelumnya.
Perkembangan
teknologi
dan
ilmu
pengetahuan
tersebut
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan tidak terkecuali dalam dunia peternakan. Dalam dunia peternakan khususnya unggas belakangan ini muncul jenis burung dengan warna bulu yang cantik yaitu lovebird. Penggemar burung biasanya memelihara burung ini karena keindahan bulu atau suara kicauannya yang merdu. Selain itu juga sebagai salah satu jenis peluang usaha yang sangat potensial untuk di jalankan. Lovebird sendiri memiliki ukuran bentuk tubuh kecil antara 13-17 cm dengan berat sekitar 40 Gr - 60 Gr. Dalam mengembangbiakkan terdapat beberapa fase seperti penetasan telur, fase anakan 7-30 hari, dan fase burung yang sudah siap menjadi indukan lagi pada umur 1,5 bulan. Fase anakan merupakan tahapan yang sangat penting karena anakan lovebird dipisahkan dari induknya. Anakan lovebird harus dijaga suhunya hingga umur 30 hari atau hingga bulu – bulunya terbentuk dengan sempurna. Kemungkinan anakan lovebird hidup setelah menetas tergantung dari suhu lingkungan. Dari berbagai referensi dan peternak, suhu anakan lovebird untuk umur 7 – 14 hari adalah 33 – 35 °C dan umur 15 – 30 hari adalah 31 – 33 °C. Cuaca yang tiba – tiba berubah akan membuat anakan susah untuk bertahan hidup.
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
1
OKTAVIO ADRENG F.
2 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Apalagi peternak tidak selalu berada di lokasi, sehingga menjaga suhu lingkungan cukup sulit. (Wulan Susanti, 2015, dari www.mediaronggolawe.com/kiat-suksesmemelihara-anakan-lovebird-dalam-kondisi-cuaca-extreme.html/ 20 Desember 2015). Jika suhu tidak terjaga dengan baik maka bulu dari anakan tersebut akan rontok dan tidak akan menjadi lovebird dewasa dengan kualitas terbaik. Maka dari itu anakan lovebird Harus diinkubasi atau ditempatkan dalam kotak dan diatur suhunya sesuai usia anakan. Penanganan pada fase ini kebanyakan masih dilakukan dengan metode manual. Setiap jam dicek berapa suhu kotak inkubasi atau inkubator. Alat yang sudah ada masih manual dimana inkubator masih harus terus diawasi jika suhu lebih dari batas maka lampu dimatikan oleh peternak. Terdapat juga inkubator yang menggunakan thermostat. Namun penggunaan thermostat rawan cepat rusak dan pengaturan suhu dengan thermostatnya masih manual serta pengaturan yang cukup sulit, karena faktor konstruksinya yang tidak presisi yang menjadikannya cukup sulit dalam pengaturan suhunya, ketika sudah didapatkan suhu yang di targetkan terkadang suhu berubah lagi, dikarenakan konstruksi pemegang kapsul yang terbuat dati plasik yang memuai terkena panas, belum lagi fluktuasiyang tidak pasti, antara 1 - 2 derajat celcius, karena tuas penekan switchnya yang sudah paten dalam konstruksinya sehingga tidak bisa kita atur lagi Hal inilah yang membuat penulis perlu mengembangkan inkubator untuk anakan lovebird agar suhu tetap terjaga secara otomatis berbasis mikrokontroler sehingga anakan lovebird terjaga kualitasnya.
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
3 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang dan membangun rancang bangun inkubator anakan lovebird otomatis berbasis mikrokontroller ? 2. Bagaimana kinerja alat tersebut mempertahankan kestabilan sistem ? 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah yang diambil yakni: 1. Alat uji dalam kondisi tenang dan tidak terpapar matahari secara langsung. 2. maksimal anakan yang diinkubasi adalah 16 ekor. 1.4 Tujuan Adapun tujuan dari perancangan alat ini adalah: 1. Untuk dapat merancang dan membangun rancang bangun inkubator anakan lovebird otomatis berbasis mikrokontroller ? 2. Untuk mengetahui kinerja alat mempertahankan kestabilan sistem. 1.5 Manfaat Adapun manfaat dari perancangan alat ini adalah : 1. Dengan menjaga suhu sesuai kebutuhan diharapkan mampu meminimalisir tingkat kematian anakan lovebird dengan kondisi sehat dan tanpa cacat. 2. Menghemat waktu karena tidak harus memantau anakan tiap waktu.
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
ALDN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lovebird Burung Lovebird memiliki nama ilmiah Agapornis. Agapornis berasal dari bahasa Yunani yaitu agape berarti cinta dan ornis berarti burung. Penamaan dari burung ini berdasarkan dari pengamatan terhadap tingkah laku burung dengan pasangannya dimana burung jantan dan burung betinanya duduk berdekatan dan memiliki rasa saling menyayangi satu sama lain. Lovebird adalah salah satu jenis burung dengan ukuran yang kecil antara 13cm hingga 17cm, beratnya antara 40 sampai 60 gram dan ekornya pendek, paruhnya besar serta memiliki sifat sosial yang tinggi. Lovebird banyak dipelihara oleh para pecinta binatang karena warnanya yang cantik dan juga suara kicauannya yang merdu merupakan alasannya. Bisnis penjualan Lovebird di pasaran juga semakin meningkat, otomatis membuat permintaan kepada para peternak juga semakin tinggi. Namun, memelihara Lovebird
bukan
tergolong
sesuatu
yang
mudah
karena
susahnya
pengembangbiakan dan perawatan anakan Lovebird tersebut. Anakan burung Lovebird membutuhkan waktu sekitar 4-6 minggu untuk bisa mandiri. Anakan yang masih berumur kurang dari 4 minggu harus mendapatkan perawatan khusus. Perawatan yang sering dilakukan yaitu antara lain dengan membantu melolohkan makanan ataupun memberikan kehangatan kepada
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
4
OKTAVIO ADRENG F.
5 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
anakan tersebut. Pemberian suhu yang tepat juga akan berpengaruh pada keindahan bulu yang tumbuh ataupun kesehatan Lovebird ketika mereka tumbuh dewasa. Kehangatan yang diberikan pada anakan Lovebird dapat dilakukan dengan cara membuatkan inkubator. Dari salah satu peternak lovebird di Surabaya bernama pak Lalang didapatkan informasi dimana suhu yang diberikan untuk anakan usia 7 – 14 hari adalah 32 – 35° C dan usia 14 – 30 hari adalah 31 – 33° C. Anakan tidak terlalu sensitif terhadap cahaya yang langsung mengenai tubuhnya namun untuk menghindari hal yang tidak diinginkan disarankan tidak kenakan cahaya secara langsung. Dari sumber informasi yang didapatkan tersebut, perancangan alat yang akan dilakukan kali ini diharapkan dapat mengatur suhu yang ada dalam inkubator tersebut secara otomatis, sesuai dengan suhu yang dibutuhkan. 2.2 Arduino UNO Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan padaATmega328. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya. Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
6 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari rangenya dengan menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi special yaitu TWI (pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL) untuk men-support komunikasi TWI dengan menggunakan Wire library. Pada arduino nanti akan menjadi pusat kontrol jalanya sistem dari inkubator dengan mengendalikan LCD, relay, sensor DS18B20, dan kipas DC. 2.3 Lampu pijar Lampu pijar ialah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Kaca yang menyelubungi filamen panas tersebut menghalangi udara untuk berhubungan
dengannya
sehingga
filamen
tidak
akan
langsung
rusak
akibat teroksidasi. Pemilihan lampu pijar ini didasari atas konversi listrik menjadi cahaya jauh sangat kecil dibandingkan lampu LED. Kurang lebih 90% daya yang digunakan oleh lampu pijar dilepaskan sebagai radiasi panas dan hanya 10% yang dipancarkan dalam radiasi cahaya kasat mata (Lembaga Penelitian dan Kajian Teknik Aplikatif Universitas Gadjah Mada. 2009). Lampu pijar yang terdapat dipasaran membutuhkan tegangan (voltase) kerja yang bervariasi dari mulai 1,25 volt hingga 300 volt. 2.4 Sensor suhu DS1820 Sensor DS18B20 merupakan termometer digital yang menyediakan pengukuran suhu sebanyak 9-bit °C sampai dengan 12-bit °C. Sensor suhu
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
7 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DS18B20 bekerja berdasarkan perubahan suhu yang dialami oleh material sensor, dengan keluaran yang dihasilkan berupa data suhu digital yang langsung dapat dioperasikan ke dalam mikrokontroler. Aplikasi yang menerapkan sensor suhu DS18B20 adalah pengontrolan termostatik, sistem industri dan termometer. Dalam sistem ini sistem sensor suhu digunakan untuk pengontrolan suhu yang digunakan dalam sistem pengeringan. Sensor suhu DS18B20 memiliki kelebihan-kelebihan sebagai berikut : Jalur komunikasi DS18B20 hanya memerlukan satu jalur data dipusat mikrokontroler (1-Wire Bus) Memiliki ketepatan ± 2 °C pada suhu 10 °C sampai dengan 85 °C Jangkauan maksimal suhu antara -55 °C sampai dengan 125 °C Bekerja pada tegangan 3 Volt sampai dengan 5,5 Volt Konversi data suhu manjadi data digital sebanyak 12-bit dengan waktu yang diperlukan sebesar 750 ms. Konfigurasi pin sensor suhu DS18B20 ini dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Konfigurasi Sensor DS1820 (MAXIM, 2007)
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
8 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sensor suhu DS18B20 mengkalibrasi data suhu ke dalam satuan °C. Sensor DS18B20 dapat mengkonversi secara langsung data suhu yang terbaca ke dalam data digital. Adapun pembacaan data suhu hasil konversi oleh sensor DS18B20 yang tersimpan pada memori scratchpad dapat ditunjukkan pada Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Pembacaan Data Hasil Suhu Konversi DS18B20 (MAXIM, 2007)
Sensor DS18B20 digunakan untuk mendeteksi suhu inkubator yang dimana menjadi input mikrokontroller untuk menentukan kecepatan kipas DC. Jika suhu mencapai setpoint atau lebih maka kipas bekerja maksimal, jika suhu kurang dari set point maka kipas akan berputar pelan. 2.5 LCD 16x2 LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
9 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
layar komputer. Pada postingan aplikasi LCD yang dugunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk menampilkan status kerja alat. Adapun fitur yang disajikan dalam LCD ini adalah : a. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris. b. Mempunyai 192 karakter tersimpan. c. Terdapat karakter generator terprogram. d. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit. e. Dilengkapi dengan back light. Konfigurasi pin LCD 16x2 dapat dilihat pada Gambar berikut:
Gambar 2.2. Konfigurasi LCD 16x2 (www.alldatasheet.com)
Pada rancang bangun alat ini LCD 16x2 digunakan sebagai display suhu saat alat bekerja sehingga bisa dipantau apakah pada saat suhu sesuai set point sistem bekerja sesuai perencanaan atau tidak. 2.6 Relay Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Relay terdiri atas coil input berteras feromagnetik dan tuas saklar output. Jika coil input diberi tegangan listrik, maka teras
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
10 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
feromagnetik akan bersifat magnetik. Sehingga tuas saklar tertarik dan akan menyebabkan jalur output tersambung atau terputus. Terminal output relay dapat bersifat normal terbuka NO (Normally Open) atau normat tertutup NC (Normally Close). Sebuah relay dapat memiliki sebuah kutub switch atau beberapa buah kutub switch. Pada umumnya kemampuan daya maksimum output relay jauh lebih besar jika dibandingkan dengan daya inputnya. Relay pada alat ini digunakan untuk menghidupkan lampu yang dimana membutuhkan tegangan 220 V tiap lampunya. 2.7 Kipas DC Prinsip kerja kipas DC sebenarnya sama saja seperti kipas angin AC hanya saja arus yang dibutuhkan berupa arus. Dalam kipas angin terdapat suatu motor listrik, motor listrik tersebut mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Pada sebuah motor listrik terdapat suatu kumparan besi pada bagian yang bergerak beserta sepasang pipih berbentuk magnet U pada bagian yang diam (Permanen). Ketika listrik mengalir pada lilitan kawat dalam kumparan besi, hal ini membuat kumparan besi menjadi sebuah magnet. Karena sifat magnet yang saling tolak menolak pada kedua kutubnya maka gaya tolak menolak magnet antara kumparan besi dan sepasang magnet tersebut membuat gaya berputar secara periodik pada kumparan besi tersebut. Oleh karena itu baling - baling kipas angin dikaitkan ke poros kumparan tersebut. Penambahan tegangan listrik pada kumparan besi dan menjadi gaya kemagnetan ditujukan untuk memperbesar hembusan angin pada kipas angin.
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
11 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kipas DC yang kita gunakan merupakan kipas yang biasa yang digunakan pada pendingin PC dengan daya 12 volt serta arus 1,3 ampere. Kipas DC pada alat ini difungsikan sebagai kipas exhaust yang berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang untuk dibuang ke luar. Oleh karena itu, peletakkannya di antara indoor dan outdoor. Hal ini dimaksudkan pada saat suhu dalam inkubator tinggi, kipas DC akan membuang udara panas sehingga udara dalam inkubator menurun.
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Tempat dan Waktu Penelitian Perancangan dan pembuatan alat ini dilakukan di Laboratorium Robotika
Medis, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga selama kurang lebih 4 bulan yang dimulai dari bulan April 2016 sampai Juli 2016. 3.2
Bahan dan Alat Penelitian
3.2.1 Bahan-bahan Penelitian Bahan – bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Sensor Suhu DS18B20
2.
Lampu 60 Watt
3.
LCD 16x2
4.
Acrylic
5.
Relay
6.
Besi
7.
Kipas DC
8.
Anakan lovebird (Agapornis)
3.2.2 Alat-alat Penelitian Alat yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Minimum Sistem Arduino TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
12
OKTAVIO ADRENG F.
13 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Personal Computer (PC) / Laptop Termometer Power Supply IDE Arduino 3.3
Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan pada penulisan ini terdiri dari beberapa
tahapan sebagai berikut: 1.
Tahap Persiapan
2.
Tahap Pembuatan Alat
3.
Tahap Pengujian Sistem
4.
Analisis Data
Masing-masing tahapan yang dilakukan penulis saling berkesinambungan satu sama lain, olah sebab itu setiap tahapan yang dilakukan harus dipastikan sudah sesuai dengan yang diharapkan sebelum dilanjutkan ke tahap berikutnya. Jadi untuk mengeksekusi pengujian sistem harus diselesaikan pembuatan mekanik, lalu pembuatan hardware dan yang terakhir pembuatan software. Untuk lebih jelasnya beberapa tahapan yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
14 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gambar 3.1. Diagram Prosedur Kerja kerja
3.3.1
Tahap Persiapan
Tahap persiapan adalah tahapan awal dalam melakukan penelitian, pada tahap ini penulis melakukan studi literatur dengan mencari berbagai acuan baik melalui buku, jurnal, tugas akhir maupun artikel dengan narasumber yang jelas dan terpercaya dengan tujuan untuk melengkapi literatur mengenai penelitian ini. Dan juga penulis menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini untuk mempersiapkan pada tahap selanjutnya.
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
15 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3.3.2 Tahap Pembuatan Alat Tahap pembuatan alat dibagi menjadi tiga tahap, yakni tahap perancangan alat yakni perancangan mekanik dan perancangan hardware, tahap perwujudan alat, dan tahap pembuatan software. Berikut penjabaran dari masing-masing tahapan : 1. Tahap Perancangan Mekanik Tahap pembuatan mekanik terdiri atas pembuatan kotak inkubator untuk tempat inkubasi anakan lovebird. Kotak inkubator terbuat dari acrylic. Pada bagian tengah terdapat tempat anakan lovebird. Lampu ditempatkan di bagian atas inkubator agar setiap sisi anakan lovebird dapat disinari. Desain inkubator anakan lovebird dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.2 Desain Mekanik Alat
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
16 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kipas ditempatkan pada kedua sisi samping pada ketinggian 100mm dari tempat anakan. Untuk sensor DS18B20 diletakkan pada bagian depan dan belakang. Hal ini dimaksudkan agar pembacaan suhu tidak tertanggu dengan kipas. Posisi sensor ditempatkan pada ketinggian 100mm dari dasar inkubator dan memiliki selisih 30mm dari sarang burung yang menjadi tempat anakan (70mm). Hal ini dimaksudkan agar suhu yang dibaca tidak jauh berbeda dengan keadaan suhu pada tempat anakan. Berikut rencana penempatan sensor DS18B20 dan kipas DC.
Gambar 3.3 Penempatan Sensor DS18B20 dan Kipas DC Penempatan lampu berada sisi atas inkubator dimaksudkan agar seluruh anakan mendapatkan panas yang merata. Berikut adalah rencana gambar penempatan lampu pada inkubator.
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
17 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Gambar 3.4 Penempatan Lampu
Push button dan LCD ditempatkan pada atas inkubator agar mudah dalam penggunaan. Push button terdiri atas push button untuk memilih menu, tombol untuk enter, tombol back, dan switch power (yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 3.5 Penempatan Push Button dan LCD
2. Tahap Perancangan Hardware Tahap pembuatan hardware terdiri atas pembuatan beberapa rangkaian elektronik yang diperuntukkan agar inkubator anakan lovebird secara otomatis dapat berjalan. Adapun rancangan hardware dari sistem yang akan dibuat adalah
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
18 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
rangkaian driver relay, rangkaian sensor suhu DS18B20, rangkaian push button yang dapat dilihat pada lampiran. Cara kerja dari alat ini adalah dari penempatan anakan lovebird dalam inkubator dimana setelah ditutup akan dipilih set point suhunya sesuai umur anakan. Selanjutnya mikrokontroller akan membaca suhu inkubator menggunakan sensor DS18B20, data digital yang dihasilkan sensor DS18B20 akan diproses oleh arduino. Pada inkubator ini digunakan 2 sensor DS18B20 agar dapat membaca suhu inkubator dengan lebih presisi. Jika nilai rata – rata keluaran dari kedua sensor DS18B20 kurang dari set point maka kipas DC berputar lambat atau PWM diatur agar kipas berputar lambat. Apabila suhu mencapai setpoint atau lebih maka kipas akan berputar cepat atau nilai PWM di setting maksimal agar suhu dalam inkubator turun. Diagram blok alat inkubator anakan lovebird ini dapat dilihat pada gambar 3.6 berikut :
Gambar 3.6 Diagram Blok Alat
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
19 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3. Tahap Perwujudan Alat Tahap perwujudan alat meliputi perealisasian dari perancangan alat. Perealisasian tersebut yakni merancang mekanik alat sesuai dengan rancangan mekanik yang telah dibuat. Dilanjutkan dengan perancangan dan perakitan komponen – komponen elektronika yang akan membentuk suatu kesatuan sistem alat, meliputi pembuatan rangkaian sensor Suhu DS18B20, rangkaian relay, dan rangkaian push button. Dalam hal ini pemilihan komponen dapat mempengaruhi kinerja dari alat dan juga kualitas sistem yang akan dibuat. 4. Tahap Pembuatan Software Tahap
pembutan
software
meliputi
pembuatan
program
untuk
mengeksekusi rancangan hardware yang telah dibuat. Sebelum isi program pada sistem ini terlebih dahulu ditentukan port mana saja yang digunakan untuk menjalankan sistem yang akan dirancang. Pengalamatan port dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Pengalamatan port Mikrokontroler
Hardware LCD 16x2 Relay 1 Relay 2 Relay 3 Sensor DS18B20 Tombol Mode A Tombol Mode B Tombol Stop Kipas 1 Kipas 2
TUGAS AKHIR
Port yang digunakan SCL & SDA Port 2 Port 3 Port 4 Port 10 Port 8 Port 9 Port 11 Port 5 Port 6
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
20 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Start menandakan alat mulai bekerja yang nantinya akan mengaktifkan sensor suhu. Dilanjutkan dengan memilih suhu yang sesuai umur anakan yang akan di inkubasi. Sensor suhu DS18B20 terlebih dahulu dinisialisasikan. Sensor suhu DS18B20 memiliki nilai output berupa nilai digital. Digunakan sebagai kontrol suhu untuk mempertahankan suhu sesuai setpoint yang akan mempengaruhi kinerja kipas exhaust. Setiap perubahan suhu akan ditampilkan pada LCD. Inisialisasi juga dilakukan pada relay untuk mengendalikan lampu yang berfungsi sebagai heater. 3.3.3 Tahap Pengujian Alat Tahap pengujian alat terdiri dari pengujian seluruh sistem alat yang sudah dibuat yakni meliputi uji sensor suhu DS18B20, uji rangkaian modul relay, uji lampu, dan uji software. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dari sensor maupun sistem yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut penjelasan masing-masing pengujian yang dilakukan: 1. Pengujian Lampu Pengujian lampu dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari lampu yang digunakan. Pengujian dilakukan dengan mencatat kenaikan suhu setiap 20 detik hingga suhu mencapai batas ketentuan yang sudah ditetapkan yaitu 35°C. Dari data tersebut akan dilakukan linieritas hubungan antara kenaikan suhu pada inkubator terhadap waktu.
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
21 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2. Pengujian Kipas DC Pengujian kipas dilakukan untuk mengetahui kipas yang digunakan dapat menurunkan suhu inkubator ketika suhu sudah mencapai batas maksimal. Pengujian dilakukan dengan mencatat perubahan nilai suhu setiap 10 detik hingga suhu mencapai titik terendah yang bisa dicapai. Dari data tersebut dapat diketahui apakah kipas yang digunakan dapat menurunkan suhu hingga batas yang diinginkan.
3. Pengujian Sensor Suhu DS18B20 Pengujian linieritas pada sensor suhu DS18B20 dilakukan dengan membandingkan pembacaan suhu yang terbaca pada sensor suhu DS18B20 dengan pembacaan suhu pada kalibrator. Kalibrator suhu yang digunakan yakni termometer Alkohol. Cara pembacaan yakni meletakkan termometer berdekatan dengan sensor DS18B20 dan dilakukan pemanasan menggunakan lampu hingga suhu naik sampai suhu tertentu. Sehingga dengan melakukan perbandingan tersebut dapat diketahui seberapa besar nilai linieritas dan simpangan yang terjadi antara nilai suhu yang terbaca pada termometer dengan nilai suhu yang terbaca oleh sensor DS18B20. 4. Pengujian Daya Listrik Pengujian daya dilakukan untuk mengetahui konsumsi daya alat pada saat sistem bekerja. Dari data tersebut dapat diketahui berapa daya alat ketika sistem bekerja.
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
22 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5. Pengujian Software Pengujian software pada penelitian ini meliputi pengujian hardware terhadap program yang sudah ditransmisikan ke dalam mikrokontroler. Tahapan pengujian ini juga digunakan untuk mengetahui apakah alat sudah bisa membaca dan mengeksekusi perintah dari program yang sudah dibuat atau tidak. 6. Pengujian Kestabilan Sistem Pengujian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kestabilan sistem pada saat sistem melakukan proses menjaga suhu inkubator sesuai set point. 3.3.4
Analisis Data Pengambilan data ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif software
dan hardware yang telah dibuat sehingga alat ini dapat bekerja sesuai dengan harapan. Untuk menguji kelayakan maupun keberhasilan sistem yang telah dibuat apakah sesuai dengan harapan atau tidak maka dapat dilihat dari data pengujian linieritas sensor dengan kalibrator dan analisis data yang akan diambil. Data yang akan dianalisis yakni hubungan kalibrator suhu dengan sensor DS18B20. Sedangkan untuk data yang akan dianalisis dalam sistem ini yakni hubungan antara nilai suhu dan waktu. Lalu akan dilakukan analisis terhadap kinerja dari lampu yang digunakan apakah sudah bekerja dengan sesuai. Hubungan nilai suhu dan waktu dilakukan dengan cara pengambilan data lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tiap nilai set point suhu yang dikehendaki.
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Rancang Bangun Alat Setelah rancangan dan segala komponen penyusunya telah selesai dibuat
maka tahap selanjutnya adalah tahap pembuatan alat yang terdiri atas pembuatan mekanik dan hardware. Berikut adalah hasil pembuatan rancang bangun alat yang telah dirancang :
Gambar 4.1. Hasil Rancang Bangun Alat 4.1.1 Pembuatan Mekanik Pembuatan mekanik meliputi kotak inkubator sebagai tempat anakan lovebird, kotak berisikian hardware penunjang, dan meja tempat kotak inkubator. Pembuatan kotak inkubator digunakan bahan acrylic dengan tebal 3mm dengan dimensi panjang 502mm, lebar 250mm, dan tinggi 298mm. Pada kedua sisi samping diberi lubang dengan diameter 80mm untuk kipas agar dapat
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
23
OKTAVIO ADRENG F.
24 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
menghembuskan udara keluar. Lampu sebagai heater ditempatkan pada bagian atas dengan jarak antar lampu sebesar 140mm yang dimaksudkan agar sebaran panas merata. Sensor DS18B20 di tempatkan pada bagian depan dan belakang dengan ketinggian 100mm dari dasar inkubator. Hal ini dimaksudkan agar suhu yang terbaca sama dengan suhu yang diterima anakan lovebird. Di bagian belakang terdapat pintu untuk memindahkan anakan lovebird dengan panjang 250mm dan tinggi 150mm.
Gambar 4.2. Penempatan Kipas DC, Lampu dan Sensor DS18B20 Kotak hardware dibuat dengan dimensi panjang 228mm, lebar 182mm, dan tinggi 122mm dimana pada bagian atas kotak diletakkan switch power, rangkaian push button, dan LCD sebagai display agar lebih memudahkan user dalam menggunakan alat.
Gambar 4.3. Kotak Hardware TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
25 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Pembuatan meja yakni dengan dimensi panjang 773mm, lebar 252mm, dan tinggi 555mm. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan anakan dari gangguan hewan lain.
Gambar 4.4. Meja Tempat Inkubator
4.1.2 Pembuatan Perangkat Keras (Hardware) Pembuatan Hardware meliputi pembuatan rangkaian driver relay, rangkaian push button, rangkaian sensor suhu DS18B20. Hasil dari pembuatan hardware seperti berikut : MIKROKONTROLLER REGULATOR STEP DOWN RELAY
POWER SUPPLY
Gambar 4.5. Rangkaian Kontrol
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
26 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Arduino sebagai pusat kontrol pada sistem meliputi input tombol dan sensor DS18B20. Sedangkan
Output kontrol pada LCD, kipas, dan relay. Relay
digunakan sebagai switch elektronik lampu. Pada alat ini digunakan power supply switching dengan tegangan keluaran 12V dan arus 3,2 ampere. Untuk suplai tegangan pada mikrokontroller digunakan regulator step down dengan keluaran 5V.
4.2
Pengujian Lampu Pengujian lampu dilakukan untuk mengetahui karakteristik lampu yang
akan digunakan berupa hubungan waktu terhadap kenaikan suhu. Adapun lampu yang digunakan sesuai perencanaan 5watt dan pengujian dengan lampu 25 serta 60 watt. Dari pengujian didapatkan data hubungan antara kenaikan suhu pada ruangan terhadap waktu yang dibutuhkan. Berikut data pengujian lampu :
4.2.1 Hubungan kenaikan suhu terhadap waktu dengan menggunakan lampu 5 watt Untuk mengetahui hubungan antara waktu dengan kenaikan suhu maka dilakukan pengambilan data berupa kenaikan suhu setiap 20 detik sekali. Range suhu mulai dari 31oC – 35oC sehingga diperoleh 75 data. Berikut data yang diperoleh dari pengujian lampu 5 watt :
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
27 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel 4.1. Data Hubungan Kenaikan Suhu Terhadap Waktu Menggunakan Lampu 5 Watt Suhu
Suhu
Waktu
Sensor 1
Sensor 2
Suhu Rata – rata
No.
(sekon)
(°C)
(°C)
(°C)
1
20
31,1250
31,0000
31,0625
2
40
31,1875
31,1250
31,1562
3
60
31,2500
31,1875
31,2187
4
80
31,3750
31,2500
31,3125
5
100
31,4375
31,3750
31,4062
6
120
31,4375
31,3750
31,4062
7
140
31,5000
31,4375
31,4687
8
160
31,5625
31,5000
31,5312
9
180
31,6875
31,5625
31,6250
10
200
31,7500
31,7500
31,7500
11
220
31,8750
31,8750
31,8750
12
240
32,0000
31,9375
31,9687
13
260
32,2500
32,0000
32,1250
14
280
32,3750
32,0625
32,2187
15
300
32,3750
32,1250
32,2500
16
320
32,5000
32,3750
32,4375
17
340
32,5625
32,3750
32,4687
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
28 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
360
32,6250
32,4375
32,5312
19
380
32,6875
32,5625
32,6250
20
400
32,7500
32,6875
32,7187
21
420
32,8125
32,7500
32,7812
22
440
32,9375
32,8750
32,9062
23
460
33,0625
32,9375
33,0000
24
480
33,1875
33,0000
33,0937
25
500
33,1875
33,0625
33,1250
26
520
33,3125
33,1875
33,2500
27
540
33,3750
33,1875
33,2812
28
560
33,4375
33,3125
33,3750
29
580
33,4375
33,3750
33,4062
30
600
33,5625
33,4375
33,5000
31
620
33,5625
33,4375
33,5000
32
640
33,6250
33,5000
33,5625
33
660
33,6875
33,5625
33,6250
34
680
33,6875
33,6250
33,6562
35
700
33,7500
33,6250
33,6875
36
720
33,8750
33,7500
33,8125
37
740
33,8750
33,7500
33,8125
38
760
33,9375
33,7500
33,8437
39
780
33,9375
33,8750
33,9062
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
29 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40
800
33,9375
33,8750
33,9062
41
820
33,9375
33,9375
33,9375
42
840
34,0625
33,9375
34,0000
43
860
34,0625
33,9375
34,0000
44
880
34,0625
33,9375
34,0000
45
900
34,1875
34,1250
34,1562
46
920
34,2500
34,1250
34,1875
47
940
34,3125
34,1875
34,2500
48
960
34,3125
34,2500
34,2812
49
980
34,3750
34,2500
34,3125
50
1000
34,3750
34,3125
34,3437
51
1020
34,4375
34,3750
34,4062
52
1040
34,4375
34,3750
34,4062
53
1060
34,4375
34,3750
34,4062
54
1080
34,4375
34,4375
34,4375
55
1100
34,5000
34,4375
34,4687
56
1120
34,5625
34,4375
34,5000
57
1140
34,5625
34,4375
34,5000
58
1160
34,6250
34,5000
34,5625
59
1180
34,6250
34,5625
34,5937
60
1200
34,6875
34,5625
34,6250
61
1220
34,7500
34,6250
34,6875
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
30 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62
1240
34,7500
34,6250
34,6875
63
1260
34,8750
34,6875
34,7812
64
1280
34,8750
34,6875
34,7812
65
1300
34,8750
34,7500
34,8125
66
1320
34,9375
34,7500
34,8437
67
1340
34,9375
34,8125
34,8750
68
1360
34,9375
34,8125
34,8750
69
1380
34,9375
34,8750
34,9062
70
1400
35,1250
34,8750
35,0000
71
1420
35,1250
34,9375
35,0312
72
1440
35,1875
34,9375
35,0625
73
1500
35,2500
34,9375
35,0937
74
1520
35,2500
34,9375
35,0937
75
1540
35,2500
35,0000
35,1250
4.2.2. Hubungan kenaikan suhu terhadap waktu dengan menggunakan lampu 25 watt Untuk mengetahui hubungan antara waktu dengan kenaikan suhu maka dilakukan pengambilan data berupa kenaikan suhu setiap 20 detik sekali. Range suhu mulai dari 31oC – 35oC sehingga diperoleh 58 data. Berikut data yang diperoleh dari pengujian lampu 25 watt :
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
38 31 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tabel 4.2. Data Hubungan Kenaikan Suhu Terhadap Waktu Menggunakan Lampu 25 Watt
Waktu No. (sekon)
Suhu
Suhu
Sensor 1
Sensor 2
Suhu Rata – rata
(°C)
(°C)
(°C)
1
20
31,0625
31,0000
31,0312
2
40
31,3125
31,1875
31,2500
3
60
31,5000
31,3125
31,4062
4
80
31,6250
31,4375
31,5312
5
100
31,7500
31,5000
31,6250
6
120
31,8750
31,8125
31,8437
7
140
32,0625
32,0000
32,0312
8
160
32,2500
32,1875
32,2187
9
180
32,3750
32,2500
32,3125
10
200
32,3750
32,3750
32,3750
11
220
32,4375
32,3750
32,4062
12
240
32,5625
32,5625
32,5625
13
260
32,6875
32,6250
32,6562
14
280
32,7500
32,6250
32,6875
15
300
32,8125
32,6875
32,7500
16
320
32,8125
32,6875
32,7500
17
340
32,9370
32,7500
32,8435
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
39 32 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
360
33,0000
32,8750
32,9375
19
380
33,1250
33,0000
33,0625
20
400
33,1250
33,0625
33,0937
21
420
33,3125
33,0625
33,1875
22
440
33,4375
33,1250
33,2812
23
460
33,5625
33,1250
33,3437
24
480
33,5625
33,1875
33,3750
25
500
33,5625
33,3125
33,4375
26
520
37,0000
33,3125
35,0937
27
540
37,0000
33,3125
35,0937
28
560
33,8750
33,4375
33,6562
29
580
34,0000
33,5000
33,7500
30
600
34,0000
33,625
33,8125
31
620
34,1250
33,625
33,8750
32
640
34,2500
33,6875
33,9687
33
660
34,2500
33,6875
33,9687
34
680
34,4375
33,8125
34,1250
35
700
34,4375
33,8125
34,1250
36
720
34,4375
33,8125
34,1250
37
740
34,5000
33,8125
34,1562
38
760
34,5625
33,9375
34,2500
39
780
34,6875
33,9375
34,3125
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
40 33 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40
800
34,6875
33,9375
34,3125
41
820
34,7500
33,9375
34,3437
42
840
34,8125
34,0000
34,4062
43
860
34,8125
34,0000
34,4062
44
880
34,9375
34,0000
34,4687
45
900
34,9375
34,0625
34,5000
46
920
35,0000
34,0625
34,5312
47
940
35,0625
34,1875
34,6250
48
960
35,0625
34,1875
34,6250
49
980
35,1875
34,2500
34,7187
50
1000
35,3125
34,3125
34,8125
51
1020
35,3125
34,3125
34,8125
52
1040
35,3125
34,3750
34,8437
53
1060
35,4375
34,4375
34,9375
54
1080
35,4375
34,4375
34,9375
55
1100
35,4375
34,4375
34,9375
56
1120
35,4375
34,4375
34,9375
57
1140
35,4375
34,4375
34,9375
58
1160
35,5000
34,5000
35,0000
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.2.3
37 34
Hubungan kenaikan suhu terhadap waktu dengan menggunakan lampu 60 watt Untuk mengetahui hubungan antara waktu dengan kenaikan suhu maka
dilakukan pengambilan data berupa kenaikan suhu setiap 20 detik sekali. Range suhu mulai dari 29oC – 35oC sehingga diperoleh 18 data. Berikut data yang diperoleh dari pengujian lampu 60 watt : Tabel 4.3. Data Hubungan Kenaikan Suhu Terhadap Waktu Menggunakan Lampu 60 Watt Suhu
Suhu
Waktu
Sensor 1
Sensor 2
Suhu Rata – rata
No.
(sekon)
(°C)
(°C)
(°C)
1
20
29,7500
29,1250
29,4375
2
40
30,5625
30,0000
30,2812
3
60
31,0000
30,5000
30,7500
4
80
31,5000
31,0000
31,2500
5
100
31,8750
31,6875
31,7812
6
120
32,0625
32,0625
32,0625
7
140
32,5000
32,2500
32,3750
8
160
32,7500
32,6875
32,7187
9
180
32,9375
32,9375
32,9375
10
200
33,1875
33,1875
33,1875
11
220
33,5625
33,5625
33,5625
12
240
33,8125
33,8750
33,8437
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
38 35
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
260
34,1250
34,0625
34,0937
14
280
34,3750
34,1875
34,2812
15
300
34,3750
34,4375
34,4062
16
320
34,7500
34,7500
34,7500
17
340
34,8125
34,8750
34,8437
18
360
35,1875
35,0000
35,0937
Suhu (°C)
Hubungan Waktu Terhadap Kenaikkan Suhu Pada Uji coba Lampu 37 36 y = 0,0154x + 29,947 y = 0,0032x + 31,673 R² = 0,9664 R² = 0,9588 35 34 33 y = 0,0027x + 31,528 32 R² = 0,9475 31 30 29 28 27 26 25 0 150 300 450 600 750 900 1050 1200 1350 1500 1650
Series1 Series2 Series3 5 watt 25 watt 60 watt
Waktu (sekon)
Gambar 4.6. Hubungan Waktu Terhadap Kenaikkan Suhu Pada Uji Coba Lampu Dari pengujian lampu dengan daya berbeda, didapatkan adanya perbedaan waktu dalam kenaikan suhu. Penggunaan lampu 60 watt memiliki rentang waktu yang lebih kecil diantara lampu 5 dan 25 watt dan memiliki linieritas lebih besar dari pada lampu yang lain sehingga penulis memutuskan untuk menggunaan lampu 60 watt. Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui untuk mencapai suhu 33oC dibutuhkan waktu 200 detik atau 3 menit 20 detik. Sedangkan untuk mencapai suhu
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
39 36
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35oC dibutuhkan waktu 360 detik atau 6 menit. Dapat diketahui antara waktu dan suhu mempunyai hubungan yang sebanding, Semakin tinggi suhu yang ingin dicapai maka dibutuhkan waktu yang lebih lama dan antara nilai daya lampu dan suhu mempunyai hubungan yang sebanding pula. 4.3 Pengujian Kipas DC Kipas DC yang digunakan membutuhkan tegangan 12V. Kipas DC berfungsi untuk menurunkan suhu inkubator. Berikut ini adalah data perubahan suhu terhadap waktu : Tabel 4.4. Data Hubungan Penurunan Suhu Terhadap Waktu Menggunakan Kipas DC
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Waktu (sekon) 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280
TUGAS AKHIR
Suhu Rata – rata
(°C) 37,13 34,06 33,75 33,5 33,31 33,06 32,97 32,94 32,88 32,78 32,78 32,72 32,63 32,66 32,59
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
300 320 340 360 380 400 420 440 460 480 500 520 540 560 580 600
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
32,59 32,44 32,41 32,31 32,06 31,91 31,66 31,53 31,5 31,53 31,44 31,37 31,31 31,19 31,19 31,06
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38 37
Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa kipas DC yang difungsikan sebagai kipas exhaust untuk menurunkan suhu inkubator dapat bekerja. Dengan PWM maksimal atau 255 suhu inkubator dapat mencapai 31,06 °C dengan rentang waktu 600 detik atau 10 menit. Dengan set point 32°C untuk mode A dan 34°C mode B maka kipas tersebut dapat digunakan untuk menurunkan suhu inkubator. 4.4 Pengujian Sensor Suhu DS18B20 Sensor suhu yang dipergunakan pada alat ini adalah sensor suhu DS18B20 yang memiliki output berupa data digital yang langsung dapat dibaca nilai keluaran suhu oleh mikrokontroler karena mempunyai internal Analog to Digital Converter (ADC). Memiliki rentan pembacaan suhu antara -55oC sampai dengan 125oC, dapat bekerja pada tegangan 3 volt sampai dengan tegangan 5,5 volt. Sensor suhu DS18B20 dapat bekerja apabila jalur data yang terhubung ke mikrokontroler dihubungkan dengan resistor pull up (mode powering). Berikut ini adalah data perbandingan sensor DS18B20 dengan termometer alkohol: Tabel 4.5. Tabel Pembanding Pembacaan Suhu dengan Sensor DS18B20 dan Termometer Alkohol Suhu Termometer Suhu S1 (°C) Suhu S2 (°C) No. Alkohol (°C) (St) 1 30 30,0000 30,5000 2 31 31,4375 32,1250 3 32 32,5625 33,0000 4 33 32,8125 33,5625 5 34 33,8125 34,4375 6 35 34,3750 35,0625 7 36 35,0000 35,5625 8 37 35,6875 36,0625
TUGAS AKHIR
Suhu Rata rata (Sd) 30,2500 31,7812 32,7812 33,1875 34,1250 34,7187 35,2812 35,8750
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
Simpangan (St- Linieritas Sd)/St*100 (R2) -0,83333333 -2,52016129 -2,44140625 -0,56818182 -0,36764706 0,803571429 1,996527778 3,040540541
0,9618
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39 38
Hubungan Kalibrasi Sensor Suhu DS18B20 dengan Termometer Alkohol Sensor DS18B20 (°C)
37 36
y = 0,7574x + 8,1257 R² = 0,9708
35 34 33
Series1
32
Linear (Series1)
31 30 29 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Termometer Alkohol (°C)
Gambar 4.7. Hubungan Kalibrasi Sensor Suhu DS18B20 dengan Termometer Alkohol Metode yang digunakan dalam pembacaan pada termometer alkohol dan sensor suhu DS18B20 adalah sama, yakni menempatkan termometer pada tempat yang sama dengan sensor suhu DS18B20. Pengambilan data dilakukan setiap kenaikan 1oC dari termometer alkohol. Setelah data diambil maka nilai suhu dari pembacaan termometer alkohol dibandingkan dengan nilai suhu hasil pembacaan sensor suhu DS18B20 dan didapatkan simpangannya. Dari data yang telah diambil semakin tinggi suhu dari termometer alkohol maka simpangan antara sensor DS18B20 semakin besar, nilai simpangan terbesar yakni 1,125, dan hal tersebut merupakan karakteristik dari sensor DS18B20. 4.5
Pengujian Daya Listrik Pengujian ini dilakukan pada alat saat sistem sedang berlangsung sehingga
dapat diketahui konsumsi daya pada alat tersebut. Untuk mengetahui konsumsi
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40 39
daya digunakan Watt meter. Penggunaan Watt meter bertujuan untuk menghitung daya yang dibutuhkan oleh alat saat sitem bekerja. Berikut adalah konsumsi daya sistem saat menjaga suhu inkubator : Tabel 4.6. Data Konsumsi Daya Sistem
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Daya (watt) 151,5 151,5 151,5 152 151,5 151,5 151,5 152 151,5 151,5
Dari data diatas didapatkan pada saat sistem bekerja mempertahankan setpoint daya yang dibutuhkan rata – rata 151,6 watt. Standar deviasi yang didapatkan menggunakan perhitungan pada microsoft excel adalah +/- 0,2108185. 4.6
Pengujian Kestabilan Sistem Pengujian kestabilan sistem ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem
yang digunakan dapat menjaga kestabilan suhu seseuai dengan pilihan setpoint yang telah ditetapkan dengan mengatur kecepatan putaran kipas DC menggunakan kontrol PWM (Pulse Width Modulation). Berikut hasil data yang didapatkan saat sistem menjaga kestablian suhu pada dua pilihan menu dengan set point yang berbeda yaitu MENU A 34°C dan MENU B 32°C. Data hasil pengamatan yang telah diambil dapat dilihat pada tabel 4.7:
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41 40
Tabel 4.7 Pengujian Kestabilan Sistem dalam Menjaga Set Point
No.
MENU A
MENU B
1.
34.13°C
32.16°C
2.
34.09°C
32.13°C
3.
34.03°C
32.19°C
4.
34.06°C
32.16°C
5.
34.03°C
32.19°C
6.
34.06°C
32.22°C
7.
34.09°C
32.25°C
8.
34.13°C
32.19°C
9.
34.06°C
32.22°C
10.
34.09°C
32.16°C
11.
34.13°C
32.06°C
12.
34.06°C
32.09°C
Dari data hasil pengamatan tabel 4.7 diketahui bahwa sistem dapat dikatakan berhasil dalam menjaga kestabilan set point yang telah ditetapkan yaitu pada MENU A dengan set point sebesar 34 °C dan MENU B dengan set point sebesar 35 °C. Suhu tidak lebih atau kurang dari 1 °C dimana suhu yang diterima anakan lovebird +/- suhu set point
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Dari kegiatan pengujian tugas akhir dengan judul “Rancang Bangun
Inkubator Anakan Burung Lovebird Otomatis Berbasis Mikrokontroller” dapat menarik suatu kesimpulan sebagai berikut : 1.
Penulis dapat membangun rancang bangun inkubator anakan lovebird otomatis berbasis mikrokontroller sesuai rancangan.
2.
Diketahui kinerja alat dalam mempertahankan kestabilan sistem dengan pengujian hardware yang digunakan dan daya yang dibutuhkan.
5.2
Saran Penulis mengharapkan agar kedepanya alat ini bisa dikembangkan sehingga
lebih baik lagi dalam menjaga suhu sesuai set point. Beberapa saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut: 1.
Penggunaan pemanas yang memiliki daya lebih rendah akan membuat alat ini menjadi lebih efisien.
2.
Dalam pengaturan PWM kipas DC dapat menggunakan metode lain seperti PID atau logika fuzzy.
3.
Penggunaan lampu sebagai heater dengan metode radiasi termal bisa digantikan dengan yang lebih efisien seperti pemanas infrared yang tidak memancarkan cahaya namun tetap menghasilkan panas.
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
41
OKTAVIO ADRENG F.
42 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.
Peletakkan sensor dan komponen penunjang lainya harus sangat diperhatikan agar tidak mengganggu kinerja antar komponen.
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR PUSTAKA Budidaya, Usaha. (2009, 9 Maret). “Perkembangan Usaha Ternak LoveBird di Indonesia”. 13 Desember 2015, dari https://infopeluangusaha.org/perkembangan-usaha-ternaklovebird-di-indonesia/ Haris, Mohammad.”Rancang Bangun Pengering Kacang Tanah Otomatis (Bagian I)”. Surabaya: D3 Otomasi Sistem Instrumentasi, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga. Kok, Vincent.(2013, 28 Juli). “Temperature Controlled Relay with Arduino”. Diperoleh 9 Desember 2015 , dari http://www.electroschematics.com/8998/arduino-temperaturecontrolled-relay/ Primawan, Andy dkk. 2014. “Prototipe Inkubator Telur Otomatis”. Bandung : Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, Institut Teknologi Bandung. Ramdhani, Wisnu. 2012. “Pengembangan Inkubator Bayi dan Sistem Monitoring Berbasis Wireless”. Bandung : Jurusan Teknik Komputer, FTIK, Universitas Komputer Indonesia. Saputra, Gita Adi.(2013, 19 September). “Burung LoveBird”. Diperoleh 10 Desember 2015 , dari http://www.satwa.net/575/burung-love-bird.html Wikanta, Prasaja., dan Murinto. 2014. “Kontrol Kecepatan Fan dan Monitoring Online Suhu pada Rak Server Politeknik Negeri Batam”. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
43
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN
Rangkaian Skematik Relay
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6
Rangkaian Skematik Push Button
Rangkaian Skematik Modul Sensor DS18B20
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN INKUBATOR...
OKTAVIO ADRENG F.