PT Budi Acid Jaya Tbk dan Anak Perusahaan/ PT Budi Acid Jaya Tbk and Its Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasian/ Consolidated Financial Statements Untuk Periode-Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan 2011/ For The Six-Month Periods Ended June 30, 2012 and 2011
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/ PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Daftar Isi/Table of Contents
Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Pelaporan Keuangan Konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 serta untuk PeriodePeriode 6 Bulan yang Berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 PT Budi Acid Jaya Tbk dan Anak Perusahaan / Directors’ Statement on the Responsibility for Consolidated Financial Statements as of June 30, 2012 and December 31, 2011 and for the Six-Month Periods Ended June 30, 2012 and 2011 of PT Budi Acid Jaya Tbk and its Subsidiaries
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian/ Consolidated Statements of Financial Position
i
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian/ Consolidated Statements of Comprehensive Income
iii
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian/ Consolidated Statements of Changes in Equity
iv
Laporan Arus Kas Konsolidasian/ Consolidated Statements of Cash Flows
v
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian/ Notes to Consolidated Financial Statements
1
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Financial Position June 30, 2012 and December 31, 2011
Catatan/ Notes
2012 Rp '000.000
2011 Rp '000.000
ASET Aset Lancar Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Persediaan Biaya tanaman ditangguhkan Pajak dibayar dimuka Uang muka dan biaya dibayar dimuka
ASSETS
229.224 34.249
126.782 13.466
394.294 115.928
214.707 104.626
3.608 2.675 300.819 5.812 12.922 47.668
1.675 387.085 6.326 5.462 46.872
Current Assets Cash and cash equivalents Short-term investment Trade accounts receivable Related party Third parties Other accounts receivable Related party Third parties Inventories Deferred crop costs Prepaid taxes Advances and prepaid expenses
1.147.199
907.001
Total Current Assets
5.328
4.243
1.222.343 2.218
1.210.049 1.992
Noncurrent Assets Investment in an associated company Property, plant and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 935,921 million and Rp 890,021 million as of 2012 and 2011 Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.229.889
1.216.284
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
2.377.088
2.123.285
Total Assets
2e,2h,2j,3,4,21,40 2e,2i,2j,3,5,21,40 2e,2j,3,6,21,40 2f,39 2j,3,21,40 2f,39 2k,2s,7 2m 2w,8,36 2n,9
Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Investasi pada perusahaan asosiasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 935.921 juta dan Rp 890.021 juta pada tahun 2012 dan 2011 Aset lain-lain
2b,2d,2j,2l,3,10
2o,2p,2s,2u,3,11 2w,12
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
i
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Financial Position June 30, 2012 and December 31, 2011
Catatan/ Notes
2012 Rp '000.000
2011 Rp '000.000
LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas Jangka Pendek Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak Biaya yang masih harus dibayar Utang lain-lain Bagian liabilitas jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pendapatan diterima dimuka Liabilitas sewa pembiayaan Utang bank jangka panjang
LIABILITIES AND EQUITY
2e,2j,3,13,21,40 2e,2j,3,14,21,40 2f,39
563.397
435.676
2w,15,36 2e,2j,16,21,40 2j,3,21,40
9.440 255.240 12.480 18.649 3.283
17.046 157.571 9.762 19.386 5.057
17,41 2p,3,18,21,40 2e,2j,3,19,21,40
48.108 7.538 48.767
31.314 5.280 44.282
966.902
725.374
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities Short-term bank loans Trade accounts payable Related parties Third parties Taxes payable Accrued expenses Other accounts payable Current portion of long-term liabilities: Deferred income Lease liabilities Long-term bank loans Total Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Pendapatan diterima dimuka 17,41 Liabilitas sewa pembiayaan 2p,3,18,21,40 Utang bank jangka panjang 2e,2j,3,19,21,40 Utang kepada pihak berelasi 2e,2f,2j,3,20,21,39,40 Cadangan imbalan pasti pasca-kerja 2v,3,35 Liabilitas pajak tangguhan 2w,36
8.361 379.768 44.117 19.541 109.720
15.657 7.262 396.956 41.727 19.541 105.737
Long-term liabilities - net of current portion: Deferred income Lease liabilities Long-term bank loans Due to a related party Defined-benefit post-employment liabilities Deferred tax liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
561.507
586.880
Total Noncurrent Liabilities
1.528.409
1.312.254
Jumlah Liabilitas
Noncurrent Liabilities
Total Liabilities
Ekuitas
Equity
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Equity attributable to owners of the Company
Modal saham - nilai nominal Rp 125 per saham Modal dasar - 4.200.000.000 Saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 4.080.463.654 saham dan 3.783.367.329 saham pada tahun 2012 dan 2011 Saham treasuri - 59.066.000 saham Tambahan modal disetor Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Komponen ekuitas lainnya
24 2q,25 2r,26
6.000 198.973 (351)
806.410
767.875
Total
42.269
43.156
848.679
811.031
2.377.088
2.123.285
510.058 (13.547) 96.486
2d,27 29 2a,2j,10,44
Jumlah Kepentingan Nonpengendali
6.500 200.528 (1.008)
Capital stock - Rp 125 par value per share Authorized - 4,200,000,000 shares Subscribed and fully paid - 4,080,463,654 shares and 3,783,367,329 shares as of 2012 and 2011 Treasury stocks - 59,066,000 shares Additional paid-in capital Difference in value of restructuring transaction among entities under common control Retained earnings Appropriated Unappropriated Other equity components
2c,23
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
7.393
ii
472.921 (13.547) 96.486 7.393
Non-controlling interest Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Untuk Periode - Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan 2011 Catatan/ Notes
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Comprehensive Income For the Six-Month Periods Ended June 30, 2012 and 2011
2012 Rp '000.000
2011 Rp '000.000
PENDAPATAN USAHA
2f,2t,30,39
1.194.427
1.276.816
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2f,2t,31,39
1.077.845
1.087.643
COST OF SALES
116.582
189.173
19.873 39.042
36.403 29.105
OPERATING EXPENSES Selling expenses General and administrative expenses
Jumlah Beban Usaha
58.915
65.508
Total Operating Expenses
LABA USAHA
57.667
123.665
INCOME FROM OPERATIONS
1.085 471 (18.349) (36.576) 1.801
401 14.685 (34.833) 2.083
OTHER INCOME (EXPENSES) Share in net income of an associated company Interest income Gain (loss) on foreign exchange - net Interest and other financial charges Others - net
Beban Lain-lain - Bersih
(51.568)
(17.664)
Other Expense - Net
LABA SEBELUM PAJAK
6.099
106.001
INCOME BEFORE TAX
948 3.983
10.125 14.057
TAX EXPENSE Current Deferred
Jumlah Beban Pajak
4.931
24.182
Total Tax Expense
LABA BERSIH
1.168
81.819
NET INCOME
LABA KOTOR BEBAN USAHA Beban penjualan Beban umum dan administrasi
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Pendapatan bunga Keuntungan (kerugian) selisih kurs - bersih Beban bunga dan keuangan lainnya Lain-lain - bersih
BEBAN PAJAK Kini Tangguhan
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Laba belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar efek tersedia untuk dijual milik perusahaan asosiasi Selisih kurs penjabaran laporan keuangan anak perusahaan
2f,2t,32,39 2f,2t,2v,33,39
2b,2l,10 2e 13,18,19,20,34
2w,36
2j,10
-
2a
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF Laba yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah LABA BERSIH PER SAHAM DI ATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (Dalam Rupiah Penuh) Dasar Dilusian
4.998 2.841
511
89.658
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
2.055 (887) 1.168
73.942 7.877 81.819
Income attributable to: Owners of the Company Non-controlling interests Total
1.398 (887) 511
81.781 7.877 89.658
Comprehensive income attributable to: Owners of the Company Non-controlling interests Total
2x,38
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
0,5 0,5
iii
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Unrealized gain on increase in fair value of available for sale securities of an associated company Difference in foreign currency translation of financial statements of a subsidiary
(657)
2c,23
2c,23
GROSS PROFIT
20,0 18,0
EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE COMPANY (in full Rupiah) Basic Diluted
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
Catatan/ Notes
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 sebelum penyesuaian Penghentian pengakuan goodwill negatif sesuai ketentuan transisi PSAK No. 22 (Revisi 2010) "Kombinasi Bisnis"
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Changes in Equity June 30, 2012 and December 31, 2011
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Subscribed and Fully Paid Stock Rp '000.000
471.383
2b
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 setelah penyesuaian
-
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to Owners of the Company Selisih Nilai Laba yang Transaksi Belum Direalisasi Restrukturisasi atas Nilai Wajar Entitas Investasi dalam Sepengendali/ Tambahan Saham/ Selisih Difference in Unrealized Gain Penjabaran Modal Saldo Laba/Retained Earnings Value of Restructuring on Increase in Mata Uang Asing/ Saham Disetor/ Additional Transactions Among Fair Value of Difference in Ditentukan Tidak ditentukan Treasuri/ Treasury Entities Under Available for Sale Foreign Currency Penggunaannya/ Penggunaannya/ Paid-in Stock Capital Common Control Securities Translation Appropriated Unappropriated Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000
(13.547)
-
471.383
(13.547)
96.486
-
7.393
-
96.486
9.954
-
7.393
(3.029)
-
9.954
5.500
5.500
Dampak pelepasan anak perusahaan
1d
-
-
-
-
-
-
-
Dividen
37
-
-
-
-
-
-
-
2b,10
-
-
-
-
-
-
29
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Pengaruh penerapan PSAK No. 15 (Revisi 2009) "Investasi pada Entitas Asosiasi" Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya Pelaksanaan waran seri I
1b,24
1.538
763.247
-
(500)
537
39.300
-
802.547
19
19
(48.762)
-
(48.762)
(9.954)
-
(9.954)
1.538
-
-
-
-
-
Balance as of January 1, 2011 before adjusment Derecognition of negative goodwill in accordance with transition provision of PSAK No. 22 (Revised 2010) "Business Combination" Balance as of January 1, 2011 after adjustment
Effect of the disposed subsidiaries Cash dividends
Effect of PSAK No. 15 (Revised 2009) "Investments in Associates"
Appropriation for general reserve 1.538
Exercise of Series I Warrants
59.128
61.806
3.837
65.643
472.921
(13.547)
96.486
7.393
-
(351)
6.000
198.973
767.875
43.156
811.031
Balance as of December 31, 2011
Saldo pada tanggal 1 Januari 2012
472.921
(13.547)
96.486
7.393
-
(351)
6.000
198.973
767.875
43.156
811.031
Balance as of January 1, 2012
37.137
Exercise of Series I Warrants
29
37.137
Jumlah laba komprehensif
-
Saldo pada tanggal 30 Juni 2012
510.058
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(13.547)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
96.486
7.393
500 (657)
-
(1.008)
iv
-
802.010
-
1b,24
2.678
189.107
-
500
39.300
Jumlah laba komprehensif
Pelaksanaan waran seri I
-
537
(48.762)
-
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp '000.000
762.710
537
-
Kepentingan NonPengendali/ NonControlling Interests Rp '000.000
Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya
-
(9.954)
188.570
-
(3.029)
Jumlah/ Total Rp '000.000
(500) -
6.500
-
37.137
2.055
1.398
200.528
806.410
-
(887) 42.269
Total comprehensive income
Appropriation for general reserve
511
Total comprehensive income
848.679
Balance as of June 30, 2012
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Arus Kas Konsolidasian Untuk Periode - Periode 6 Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan 2011
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Consolidated Statements of Cash Flows For the Six-Month Periods Ended June 30, 2012 and 2011
2012 Rp '000.000
2011 Rp '000.000
1.114.658
1.397.872
(1.028.365)
(1.216.706)
86.293 (32.093) (13.767)
181.166 (28.185) (3.376)
Net cash generated from operations Payment of interest Income tax paid
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
40.433
149.605
Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Uang muka pembelian aset tetap Perolehan aset tetap Penempatan deposito berjangka
(6.167) (47.454) (20.783)
(52.591) (8.996) (10.848)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Advances purchase of property, plant, and equipment Acquisitions of property, plant and equipment Placements in of time deposits
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(74.404)
(72.435)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang bank jangka pendek Perolehan utang bank jangka pendek Pembayaran utang bank jangka panjang Perolehan utang bank jangka panjang Pembayaran utang lain-lain Pembayaran liabilitas sewa pembiayaan Penerimaan dari konversi waran Pembayaran dividen
127.799 (26.072) (3.415) 37.137 -
(60.954) (91.008) 13.548 (6.899) 957 (18.969)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments for short-term bank loans Proceeds from short-term bank loans Payments for long-term bank loans Proceeds from long-term bank loans Payments for others accounts payable Payments for lease liabilities Proceeds from exerise of warrants Payments for dividends
Kas Bersih Diperoleh dari (Dipergunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
135.449
(163.325)
PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
101.478
(86.155)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
126.782
177.762
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada kontraktor, pemasok, karyawan dan lainnya Kas bersih dihasilkan dari operasi Pembayaran beban bunga Pembayaran pajak penghasilan
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
964
229.224
(789)
90.818
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Aktivitas pendanaan yang tidak mempengaruhi kas:
2.588
-
Penambahan aset tetap melalui sewa pembiayaan
6.772
-
Penambahan aset tetap melalui utang lain-lain
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
Cash paid to contractors, suppliers, employees and others
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
Effect of foreign exchange rate changes CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Noncash financing activities:
Kapitalisasi beban bunga ke aset dalam kontruksi
Penambahan aset tetap dari uang muka pembelian
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers
1.380
v
15.116 -
Capitalization of interest expense to construction in progress Acquisition of property and equipment through capital lease Acquisition of property and equipment through other accounts payable Acquisition of property and equipment through application of advances
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
1.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Umum a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
General a.
Establishment and General Information
PT Budi Acid Jaya Tbk (Perusahaan), didirikan berdasarkan Akta No. 15 tanggal 15 Januari 1979 dari Henk Limanow, S.H., notaris di Jakarta. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No YA5/279/11 tanggal 12 September 1979 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 8 Februari 1980, Tambahan No 67. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta No. 04 tanggal 9 Januari 2009 dari Ny. Kartuti Suntana S., S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Akta Pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU06226AH0102.Tahun 2009 tanggal 5 Maret 2009.
PT Budi Acid Jaya Tbk (the Company), was established based on Notarial Deed No. 15 dated January 15, 1979 of Henk Limanow, S.H., public notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. YA5/279/11 dated September 12, 1979 and published in Supplement No. 67 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 12 dated February 8, 1980. The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 04 dated January 9, 2009 of Mrs. Kartuti Suntana S., S.H., public notary in Jakarta, concerning the change of all its Articles of Association to comply with Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies. The amendment of the Establishment Deed was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in Decision Letter No. AHU-06226AH0102.Year 2009 dated March 5, 2009.
Perusahaan dan anak perusahaan (selanjutnya disebut Grup) didirikan dan menjalankan usahanya di Indonesia. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Sungai Budi.
The Company and its subsidiaries (herein after refered to as “the Group”) were incorporated and conduct their operations in Indonesia. The Company operates under the Sungai Budi group of business.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang manufaktur bahan kimia dan produk makanan, termasuk produk turunan yang dihasilkan dari ubi kayu, ubi jalar, kelapa sawit, kopra dan produk pertanian lainnya dan industri lainnya khususnya industri plastik. Saat ini, Perusahaan bergerak dalam pembuatan dan penjualan tepung tapioka, glukosa dan fruktosa, asam sitrat, karung plastik, asam sulfat dan bahanbahan kimia lainnya.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is mainly to engage in manufacturing of chemicals and food products, including derivative products produced from cassava, sweet potatoes, coconut palm, copra and other agricultural products and other industries particularly plastic industry. At present, the Company engages in the manufacture and sale of tapioca starch, glucose and fructose, citric acid, plastic packaging, sulfuric acid and other chemicals.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Wisma Budi lantai 8-9, Jalan HR. Rasuna Said Kav C-6, Jakarta. Lokasi Pabrik Perusahaan di Subang, Lampung, Jambi dan Surabaya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Januari 1981. Produk-produk Perusahaan dijual ke pasar lokal dengan persentase 97% dan diekspor ke beberapa negara di Eropa dan Asia dengan persentase 3%. Kapasitas produksi komersial Grup berupa glukosa dan fruktosa, karung plastik, tepung tapioka, dan asam sitrat mencapai 94%, 61%, 49%, dan 24% dari total kapasitas produksi Grup.
The Company’s main office is located in th Wisma Budi 8-9 floor, HR. Rasuna Said Street Kav C-6, Jakarta. Its factories are located in Subang, Lampung, Jambi and Surabaya. The Company commenced its commercial operations in January 1981. About 97% of the Company’s total products are sold to local market and 3% are exported to several countries in Europe and Asia. The Group’s commercial production capacities for glucose and fructose, plastic packaging, tapioca starch, and citric acid reached 94%, 61%, 49% and 24%, respectively of the Group’s total production capacities.
-1-
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
b. Penawaran Umum Saham
b. Public Offering of Shares
Pada tanggal 31 Maret 1995, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) untuk menawarkan 30.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan harga penawaran sebesar Rp 3.000 (Rupiah penuh) per saham. Pada tanggal 8 Mei 1995, Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di BEI.
On March 31, 1995, the Company obtained the effective statement from the the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam - LK) to offer its 30,000,000 shares of stock with par value of Rp 500 (full amount) per share to the public through the Indonesia Stock Exchange (BEI) at the offering price of Rp 3,000 (full amount) per share. As of May 8, 1995, the Company listed all of its issued shares in BEI.
Pada tanggal 26 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam LK untuk Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada Pemegang Saham sebanyak 2.463.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 125 (Rupiah penuh) per saham melalui BEJ pada harga penawaran Rp 150 (Rupiah penuh) per saham dimana melekat sebanyak 410.500.000 Waran Seri I dimana satu (1) Waran Seri I memiliki hak untuk membeli satu (1) saham baru pada harga penawaran sebesar Rp 125 (Rupiah penuh) per saham mulai tanggal 11 Januari 2008 sampai 10 Juli 2012.
On June 26, 2007, the Company obtained the effective statement from BAPEPAM - LK for Limited Public Offering I with pre-emptive rights to the Stockholders of 2,463,000,000 shares with a nominal value of Rp 125 (full amount) per share through BEJ at the offering price of Rp 150 (full amount) per share with an attached 410,500,000 Series I Warrant in which one (1) Series I Warrant has the right to buy one (1) new share at an exercise price of Rp 125 (full amount) per share starting from January 11, 2008 until July 10, 2012.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan telah mencatatkan seluruh Waran Seri I dan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia.
At June 30, 2012 and December 31, 2011, all of the Series I warrants and shares of the Company are listed in the Indonesia Stock Exchange.
c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan
c. Consolidated Subsidiaries
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, anak perusahaan yang dikonsolidasikan termasuk persentase kepemilikan Perusahaan adalah sebagai berikut:
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, the subsidiaries which were consolidated, including the respective percentages of ownership held by the Company, are as follows:
-2-
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
d.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
PT Budi Lumbung Ciptani
PT Budi Lumbung Ciptani
Berdasarkan Akta No. 51 tanggal 25 Oktober 2010 dari Inggraini Yamin, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan melakukan penambahan investasi dalam saham BLCT sebanyak 4.000 saham atau Rp 4.000 juta sehingga persentase kepemilikan Perusahaan meningkat dari 99,97% menjadi 99,98%.
Based on the Notarial Deed No. 51 dated October 25, 2010 from Inggraini Yamin S.H., public notary in Jakarta, the Company made additional investments in BLCT representing 4,000 shares at Rp 4,000 million resulting to the increase in the Company’s ownership interest from 99.97% to 99.98%.
Penjualan Anak Perusahaan
d.
Disposal of Subsidiaries
PT Indo Bangna Prima (IBP)
PT Indo Bangna Prima (IBP)
Berdasarkan Akta No. 53 tanggal 25 November 2011, dari Inggraini Yamin, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menyetujui untuk menjual 94,50% sahamnya di IBP dengan harga jual sebesar Rp 50 juta kepada PT Mitra Cemerlang Pratama, pihak ketiga. Transaksi jual beli ini dilakukan pada tanggal 25 November 2011.
Based on Notarial Deed No. 53 dated November 25, 2011 of Inggraini Yamin, S.H., a public notary in Jakarta, the Company agreed to sell to PT Mitra Cemerlang Pratama, a third party, its 94.50% ownership interest in IBP for Rp 50 million. The sale was consumated on November 25, 2011.
Rincian pelepasan IBP adalah sebagai berikut:
The details of disposal of IBP are as follows:
IBP Rp '000.000 Harga penjualan Nilai tercatat investasi anak perusahaan
50 (16)
Keuntungan atas penjualan
66
Selling price Carrying value of investment in IBP Gain on sale
Selisih antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi IBP sebesar Rp 66 juta dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain-lain” di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011.
The difference between the selling price and the carrying value of the investment in IBP amounting to Rp 66 million is presented as part of “Other income” in the 2011 consolidated statement of comprehensive income.
Sejak tanggal 25 November 2011, laporan keuangan IBP tidak dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Perusahaan.
Since November 25, 2011, the financial statements of IBP were no longer consolidated with the financial statements of the Company.
PT Budi Starch International (BSI)
PT Budi Starch International (BSI)
Berdasarkan Akta No. 31 tanggal 8 Desember 2011, dari Inggraini Yamin, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menyetujui untuk menjual 99,93% sahamnya di BSI dengan harga jual sebesar Rp 100 juta kepada PT Satya Mandala Pratama, pihak ketiga. Transaksi jual beli ini dilakukan pada tanggal 8 Desember 2011.
Based on Notarial Deed No. 31 dated December 8, 2011 of Inggraini Yamin, S.H., a public notary in Jakarta, the Company agreed to sell to PT Satya Mandala Pratama, a third party, its 99.93% ownership interest in BSI for Rp 100 million. The sale was consumated on December 8, 2011.
-3-
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Rincian pelepasan BSI adalah sebagai berikut:
The details of disposal of BSI are as follows:
BSI Rp '000.000 Harga penjualan Nilai tercatat investasi anak perusahaan
100 33
Keuntungan atas penjualan
e.
67
Selling Price Carrying value of investment in BSI Gain on sale
Selisih antara harga pelepasan dengan nilai buku investasi BSI sebesar Rp 67 juta dicatat sebagai “Penghasilan Lain-lain” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The difference between the selling price and the carrying value of the investment in BSI amounting to Rp 67 million is presented as “Other income” in the consolidated statement of comprehensive income.
Bagian rugi bersih dari BSI sebelum pelepasan sebesar Rp 2.243 juta disajikan sebagai bagian dari “Bagian atas rugi bersih anak perusahaan” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011.
Share in net loss of BSI prior to disposal amounting to Rp 2,243 million is presented as part of “Share in net loss of a subsidiary” in the 2011 consolidated statement of comprehensive income.
Sejak tanggal 8 Desember 2011, laporan keuangan BSI tidak dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Perusahaan.
Since December 8, 2011, the financial statements of BSI were no longer consolidated with the financial statements of the Company.
Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi
e.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana didokumentasikan dalam Akta No. 77 tanggal 20 Mei 2011 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:
Employees, Board of Commissioners and Directors As of June 30, 2012, and December 31, 2011 based on the Stockholders’ Meeting, as documented in Notarial Deed No. 77 dated May 20, 2011 of Antoni Halim, S.H., public notary in Jakarta, the Company’s Board of Commissioners and Directors consist of the following:
-4-
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam (sekarang Bapepam dan LK). Berdasarkan Akta No. 76 tanggal 20 Mei 2011 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
As a public company, the Company has Independent Commissioners and an Audit Committee as required by Bapepam (currently Bapepam-LK). Based on Notarial Deed No. 76 dated May 20, 2011 of Antoni Halim, S.H., public notary in Jakarta, the Company’s Audit Committee as of June 30, 2012 and December 31, 2011 comprises of the following:
Perusahaan memberikan remunerasi kepada pengurus Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus. Jumlah remunerasi adalah sebesar Rp 10.886 juta dan Rp 8.254 juta untuk periode-periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011.
The Company provided salaries, allowances and bonus as remuneration to its management. Total remuneration amounted to Rp 10,886 million and Rp 8,254 million for Six-month periods ended June 30, 2012 dan 2011.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Grup memiliki jumlah karyawan tetap sebanyak 3.424 karyawan.
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, the Group have 3,424 permanent employees, respectively.
Laporan keuangan konsolidasian PT Budi Acid Jaya Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2012 telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 26 Juli 2012. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements of PT Budi Acid Jaya Tbk and its subsidiaries for the year ended June 30, 2012 were completed and authorized for issuance on July 26, 2012 by the Company’s Directors who are responsible for the consolidated financial statements.
2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Penting a.
2.
Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian
Summary of Significant Accounting Financial Reporting Policies a.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang telah diubah dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dalam Industri Manufaktur, yang telah dipertegas dengan Surat Edaran No. SE-03/BL/2011 tanggal 13 Juli 2011. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
and
Basis of Consolidated Financial Statements Preparation and Measurement The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards “SAK”, which comprise the statements and interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam - LK) No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 as amended with the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP554/BL/2010 dated December 30, 2010, and Circular Letter No. SE-02/PM/2002 regarding “Guidelines on Preparation and Presentation of Financial Statements of Issuers or Public Listed Companies in Manufacturing Industry” as reaffirmed with Circular Letter No. SE-03/BL/2011 dated July 13, 2011. As disclosed further in
-5-
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011. Such consolidated financial statements are an English translation of the Group’s statutory report in Indonesia, and are not intended to present the financial position, results of operations and cashflows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2012 disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” yang diterapkan sejak 1 Januari 2011.
The consolidated financial statements for the year ended June 30, 2012 are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, adopted on January 1, 2011.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut menimbulkan dampak signifikan terhadap penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The said adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements are consistent with those adopted in the preparation of the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The measurement basis used is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies. The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp), kecuali untuk Budi Acid Jaya Singapore Pte., Ltd. (BAJS), anak perusahaan, yang menggunakan Dolar Singapura untuk mata uang fungsional, pelaporan dan pencatatannya sejak tahun 2007. Manajemen berpendapat bahwa pemilihan mata uang Dolar Singapura sebagai mata uang pelaporan dan pencatatan adalah tepat karena transaksitransaksi dan akun-akun utama BAJS adalah dalam mata uang Dolar Singapura. Untuk tujuan konsolidasian, akun-akun dalam laporan keuangan BAJS dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan nilai tukar berikut (dalam Rupiah penuh):
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rupiah), except for Budi Acid Jaya Singapore Pte., Ltd. (BAJS), a subsidiary, which has adopted the Singapore Dollar as its functional and reporting currency since 2007. Management believes that having the Singapore Dollar as the reporting and recording currency is appropriate since BAJS main transactions and balances are denominated in Singapore Dollars. For consolidation purposes, the accounts of BAJS were translated into Rupiah amounts on the following basis (in full Rupiah):
-6-
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
b.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Akun-akun laporan posisi keuangan: Nilai tukar yang berlaku pada tanggal terakhir transaksi (Rp 7.415 dan Rp 6.974 per 1 SGD masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011).
Statements of financial position accounts: The prevailing rates of exchange as at the last banking day of the year (Rp 7,415 and Rp 6,974 per SGD 1 as of June 30, 2012 and December 31, 2011, respectively).
Akun-akun laba rugi komprehensif: Nilai tukar yang berlaku pada tanggal transaksi. Untuk tujuan praktis, digunakan nilai tukar rata-rata selama periode berjalan (Rp 7.654 dan Rp 6.884 per 1 SGD masing-masing untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011).
Statements of comprehensive income accounts: The exchange rates prevailing at the date of transactions. For practical reasons, average rates during the period (Rp 7,654 and Rp 6,884 per SGD 1, for the six-month periods ended June 30, 2012 and 2011, respectively) were used.
Laba atau rugi yang timbul dari penjabaran akun-akun laporan posisi keuangan konsolidasian dan laba rugi komprehensif konsolidasian disajikan sebagai bagian dari “Komponen ekuitas lainnya” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Gains or losses arising from translation of consolidated statements of financial position and consolidated statement of comprehensive income accounts are presented as part of “Other equity components” in the equity section of the consolidated statements of financial position.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.
All figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah unless otherwise stated.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Revisi Efektif 1 Januari 2011
b.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut: (1)
Adoption of Statements and Interpretations of Financial Accounting Standards Effective January 1, 2011 The Group has adopted the following Statements (PSAKs) and Interpreation (ISAKs) of Financial Accounting Standards effective January 1, 2011:
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, mengatur penyajian laporan keuangan, antara lain tujuan, komponen laporan keuangan, penyajian yang wajar, materialitas dan agregat, saling hapus, pemisahan antara aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif dan konsistensi dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain estimasi dan pertimbangan untuk akun-akun utama, manajemen permodalan, dan pendapatan komprehensif lain. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan “pendapatan komprehensif lain”. Entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan laba rugi komprehensif atau dua laporan yang berkaitan, yakni laporan laba rugi
(1)
-7-
PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, and other comprehensive income. This standard introduces a statement of comprehensive income that combines all items of income and expenses recognized in the profit and loss together with “other comprehensive income”. The entities may choose to present all items in one statement, or to present two linked statements, a separate statement of income and a
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
terpisah dan laporan laba rugi komprehensif. Grup memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan dan menyajikan laporan keuangan konsolidasian periode-periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian tanggal 30 Juni 2012.
statement of comprehensive income. The Group has elected to present a single statement and has presented its prior period’s consolidated financial statements in conformity with this PSAK to be comparative with the June 30, 2012 consolidated financial statements.
(2)
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada anakanak perusahaan, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
(2)
PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, provides for the preparation and presentation of the consolidated financial statements for a group of entities under the control of Company, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities, and associated entities when separate financial statements are prepared as additional information.
(3)
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, yang mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. PSAK ini menyempurnakan definisi segmen operasi dan mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Grup menyajikan informasi segmen periode-periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2012.
(3)
PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, requires reporting information of each operating segment to be in accordance with the information which are regularly reported to the decision maker in operations to make decisions on resources that will be allocated to the segment and to value its performance. This PSAK has improved the definition of segment information using the same basis as in the internal reporting. The Group has presented prior period’s segment information in accordance with this PSAK to be comparative with the financial statements for the six-month periods ended June 30, 2012.
(4)
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan pihakpihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan.
(4)
PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosures of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements.
(5)
PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”, mengatur akuntansi untuk investasi pada perusahaan asosiasi antara lain menentukan pengaruh yang signifikan, metode akuntansi yang diterapkan, penurunan nilai investasi dan laporan keuangan tersendiri.
(5)
PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, prescribes the accounting for investments in associates as to determination of significant influence, accounting method to be applied, impairment in value of investments and separate financial statements.
-8-
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Dampak dari penerapan PSAK ini, investasi Grup dalam saham PT Tunas Baru Lampung Tbk pada Catatan 10 telah dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
As a result of the adoption of this PSAK, the investment of the Group in shares of stock of PT Tunas Baru Lampung Tbk as disclosed in Note 10 has been accounted for using the equity method of accounting.
(6)
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
(6)
Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, yang diterapkan untuk transaksi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
The Group prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applicable for business combinations that occur on or after the beginning of a financial year commencing on or after January 1, 2011.
Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 22 (Revisi 2010), sejak 1 Januari 2011, maka Grup:
In accordance with the transitional provisions of PSAK No. 22 (Revised 2010), starting January 1, 2011, the Group:
menghentikan goodwill;
amortisasi
ceased the amortization;
mengeliminasi nilai tercatat akumulasi amortisasi goodwill; dan
eliminated the carrying amount of the related accumulated amortization of goodwill; and
melakukan uji penurunan nilai goodwill sesuai dengan ketentuan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
performed an impairment test of goodwill in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
Selanjutnya, saldo goodwill negatif yang telah diakui sebelum 1 Januari 2011 sebesar Rp 537 juta disesuaikan ke saldo laba pada awal tahun buku 1 Januari 2011 (Catatan 22). (7)
PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
goodwill
Further, the balance of negative goodwill which is recognized before January 1, 2011 of Rp 537 million was adjusted to retained earnings as of the beginning of the financial year, January 1, 2011 (Note 22).
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, mengatur tentang prosedur yang digunakan oleh entitas untuk meyakinkan bahwa nilai tercatat aset tidak melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Suatu aset nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan melalui pemakaian dan penjualan aset tersebut. Jika ini yang terjadi, maka aset tersebut diturunkan nilainya dan pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui kerugian penurunan nilai
(7)
-9-
PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
aset. Pernyataan revisi ini juga mengatur kapan entitas harus memulihkan kerugian penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan.
reverse an impairment prescribes disclosures.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tersebut juga menimbulkan dampak signifikan terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan terkait.
As described herein, the adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has a significant impact on the financial reporting including for the related disclosures.
Berikut ini PSAK dan ISAK yang relevan dan telah diterapkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:
The following are the PSAKs and ISAKs which are relevant and have been adopted effective January 1, 2011 but do not have material impact to the Group’s consolidated financial statements:
PSAK
PSAK
(1)
PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas
(1)
PSAK No. 2 (Revised Statements of Cash Flows
(2)
PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim
(2)
PSAK No. 3 (Revised 2010), Interim Financial Reporting
(3)
PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
(3)
PSAK No. 8 (Revised 2010), Events After the Reporting Period
(4)
PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Takberwujud
(4)
PSAK No. 19 Intangible Assets
(Revised
2010),
(5)
PSAK No. Pendapatan
2010),
(5)
PSAK No. Revenues
(Revised
2010),
(6)
PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
(6)
PSAK No. 25 (Revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
(7)
PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
(7)
PSAK No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
23
(Revisi
ISAK (1)
23
loss
and
2009),
ISAK ISAK No. 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai
(1)
ISAK No. 17, Interim Reporting and Impairment
Financial
Berikut ini adalah standar baru dan revisi atas PSAK dan ISAK yang wajib diterapkan mulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:
The following are the new and revised PSAKs and ISAKs which are effective January 1, 2011 but are irrelevant to the Group’s consolidated financial statements:
PSAK
PSAK
(1)
PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama
(1)
PSAK No. 12 (Revised Investments in Joint Ventures
(2)
PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
(2)
PSAK No. 58 (Revised 2009), Noncurrent Assets Held For Sale and Discontinued Operations
- 10 -
2009),
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
ISAK
c.
ISAK
(1)
ISAK No. Konsolidasian Khusus
7
(Revisi 2009), Entitas Bertujuan
(1)
ISAK No. 7 (Revised 2009), Consolidation-Special Purpose Entities
(2)
ISAK No. 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa
(2)
ISAK No. 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities
(3)
ISAK No. Pelanggan
Loyalitas
(3)
ISAK No. Program
(4)
ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik
(4)
ISAK No. 11, Distribution of Non-Cash Assets to Owners
(5)
ISAK No. 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
(5)
ISAK No. 12, Jointly Controlled Entities-Nonmonetary Contributions by Venturers
(6)
ISAK No. 14, Aset Takberwujud Biaya Situs Web
(6)
ISAK No. 14, Web Site Costs
10,
Program
Prinsip Konsolidasian dan Kombinasi Bisnis
c.
10,
Customer
Loyalty
Principles of Consolidation and Accounting for Business Combination
Prinsip Konsolidasian
Principles of Consolidation
Efektif 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif, yaitu: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan nonpengendali (“KNP”) bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; dan (v) konsolidasian anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang.
Effective January 1, 2011, the Group retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for the following items that were applied prospectively: (i) losses of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling interests (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a loss of control; (iv) potential voting rights in determining the existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long-term restriction.
- 11 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Kebijakan Akuntansi Efektif 2011
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
1 Januari
Accounting Policies Effective January 1, 2011
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup sebagaimana diungkapkan pada Catatan 1c.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1c.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and account balances (including the related significant unrealized gains or losses) have been eliminated.
Anak perusahaan dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Control also exists under certain circumstances even when the Group owns half or less of the voting power of an entity.
Rugi anak perusahaan yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI (formerly known as minority interest) even if that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu anak perusahaan, maka Grup:
In case of loss of control over a subsidiary, the Group:
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas anak perusahaan; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam komponen laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
- 12 -
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary; derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any; recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the Company.
Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2011
Accounting Policies January 1, 2011
Sebelum
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada anakanak perusahaan tertentu yang tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak perusahaan tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup. d.
Transaksi Restrukturisasi Sepengendali
Prior
to
Prior to January 1, 2011, losses attributable to the NCI in certain non-wholly owned subsidiaries that have exceeded the NCI’s portion in the equity of the said subsidiaries were temporarily charged against the controlling shareholder unless the NCI has a binding obligation to cover these losses. Subsequent profits of the said subsidiaries are allocated to the controlling shareholder until the NCI’s share of losses previously absorbed by the controlling shareholder has been recovered.
Entitas
d.
Akuisisi anak perusahaan dari entitas yang merupakan entitas sepengendali yang merupakan reorganisasi perusahaanperusahaan di bawah pengendali yang sama (pooling of interest), dipertanggungjawabkan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38 tersebut, transfer aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu berada di bawah grup yang sama. Karena transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset dan liabilitas yang ditransfer dicatat pada nilai tercatatnya seperti kombinasi bisnis yang menggunakan metode penyatuan kepemilikan.
Restructuring Transactions of Entities Under Common Control Acquisition of a subsidiary from entities under common control which is a reorganization of companies under common control (pooling of interest), is accounted for in accordance with PSAK No. 38 (Revised 2004), “Accounting for Restructuring Transactions among Entities Under Common Control. Based on PSAK No. 38, transfer of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership among entities under common control do not result in a gain or loss to the group or to the individual company within the same group. Since a restructuring transaction among entities under common control does not result in a change of the economic substance of the ownership of assets, liabilities, shares and other instruments of ownership which are exchanged, assets or liabilities transferred are recorded at book values as business combination using the pooling of interest method.
- 13 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Any difference between the transfer price and book value of each restructuring transaction between entities under common control are recorded in the account “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control,” presented as a component of equity in consolidated statements of financial position.
Saldo “selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai laba atau rugi yang direalisasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, (2) pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo baru atas akun ini.
The balance of “Difference in value arising from restructuring transactions among entities on control” account is taken to the consolidated statements of comprehensive income as realized gain or loss as a result of (1) loss of under common control substance, and (2) transfer of the assets, liabilities, equity or other ownerhip instruments to another party who is not under common control. On the other hand, when there are reciprocal transactions between entities under common control, the existing balance is set – off with the new transaction, hence creating a new balance of this account.
e.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
e.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.
The books of accounts of the Group are maintained in Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the consolidated statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted using the Bank Indonesia’s middle rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations in consolidated statements of comprehensive income.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun.
The foreign exchange gains or losses on monetary items is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.
- 14 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 kurs konversi yakni kurs tengah Bank Indonesia, yang digunakan oleh Grup adalah sebagai berikut:
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, the conversion rates used by the Group were the middle rates of Bank Indonesia as follows:
Dolar Amerika Serikat /U.S. Dollar Dolar Singapura/Singapore Dollar Euro Yen Jepang/Japanese Yen f.
2012
2011
9.480 7.415 11.801 120
9.068 6.974 11.739 117
Transaksi Pihak Berelasi
f.
Transactions with Related Parties
Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011
Accounting January 1, 2011
Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup:
A party is considered to be related to the Group if:
1.
1.
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak:
Policies
Effective
directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party:
a.
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup;
a.
controls, is controlled by, or is under common control with, the Group;
b.
memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau
b.
has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or
c.
memiliki pengendalian bersama atas Grup;
c.
has joint control over the Group;
2.
perusahaan asosiasi;
2.
the party is an associate of the Group;
3.
perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer;
3.
the party is a joint venture in which the Group is a venturer;
4.
pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau Induk Perusahaan;
4.
the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;
5.
anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
5.
the party is a close member of the family of any individual referred to in (1) or (4);
6.
entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh, atau dimana hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
6.
the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (4) or (5); or
7.
suatu program imbalan pasca – kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup.
7.
the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
- 15 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
Kebijakan Akuntansi 1 Januari 2011
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Sebelum
Accounting Policies January 1, 2011
to
Pihak-pihak berelasi adalah:
Related parties consist of the following:
1.
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);
1.
Companies that, through one or more intermediaries, control or are controlled by, or are under common control with, the Group (including holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);
2.
Perusahaan asosiasi;
2.
Associated companies;
3.
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Grup secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Grup);
3.
Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Group that gives them significant influence over the Group, and close family members of such individuals (close family members are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Group);
4.
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Grup yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Grup serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
4.
Key management personnel, that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the Group, including commissioners, directors and managers of the Group and close family members of such individuals; and
5.
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Grup dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Grup.
5.
Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such person is able to exercise significant influence. These include companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Group, and companies that have a common member of key management with that of the Group.
Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. g.
Prior
All transactions with related parties, whether or not done under similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Penggunaan Estimasi
g.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlahjumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
Use of Estimates Management makes estimates and assumptions in the preparation of the financial statements which affect the reported amounts of assets, liabilities, revenues and expenses. Actual results could differ from those estimates. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
- 16 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
h.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Kas dan Setara Kas
h.
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. i.
Cash consists of cash on hand and in banks. Cash equivalents are short-term, highly liquid investments that are readily convertible to known amounts of cash with original maturities of three (3) months or less from the date of placements, and which are not used as collateral and are not restricted.
Deposito Berjangka
i.
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan, atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi jangka pendek. j.
Cash and Cash Equivalents
Time Deposits Time deposits with maturities of three months or less from the date of placement which are used as collateral or are restricted, and time deposits with maturities of more than three months from the date of placement, are presented as short-term investments.
Instrumen Keuangan
j.
Financial Instruments
Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position if, and only if, they become a party to the contractual provisions of the instrument. All regular way purchases and sales of financial instruments are recognized on the settlement date.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial instruments are recognized initially at fair value, which is the fair value of the consideration given (in case of an asset) or received (in case of a liability). The fair value of the consideration given or received is determined by reference to the transaction price or other market prices. If such market prices are not reliably determinable, the fair value of the consideration is estimated as the sum of all future cash payments or receipts, discounted using the prevailing market rates of interest for similar instruments with similar maturities. The initial measurement of financial instruments, except for financial instruments at fair value through profit and loss (FVPL), includes transaction costs.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method.
- 17 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Effective interest rate method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and allocating the interest income or expense over the relevant period by using an interest rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the instruments or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial instruments. When calculating the effective interest, the Group estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instruments excluding future credit losses and includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Amortized cost is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
The classification of the financial instruments depends on the purpose for which the instruments were acquired and whether they are quoted in an active market. At initial recognition, the Group classifies its financial instruments in following categories: financial assets at FVPL, loans and receivables, held-to-maturity (HTM) investments, available for sale (AFS) financial assets, financial liabilities at FVPL, and other financial liabilities; and, where allowed and appropriate, re-evaluates such classification at every reporting date.
- 18 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Penentuan Nilai Wajar
Determination of Fair Value
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the consolidated statements of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models. In the absence of a reliable basis for determining fair value, investments in unquoted equity securities are carried at cost, net of any impairment.
Laba/Rugi Hari ke-1
“Day 1” Profit/Loss
Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang sesuai.
Where the transaction price in a non-active market is different from the fair value of other observable current market transactions in the same instrument or based on a valuation technique whose variables include only data from observable market, the Group recognizes the difference between the transaction price and fair value (a “Day 1” profit/loss) in the consolidated statement of comprehensive income unless it qualifies for recognition as some other type of asset. In cases where the data is not observable, the difference between the transaction price and model value is only recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the inputs become observable or when the instrument is derecognized. For each transaction, the Group determines the appropriate method of recognizing the “Day 1” profit/loss amount.
- 19 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Aset Keuangan
Financial Assets
(1) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi
(1) Financial Assets at FVPL
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki untuk diperdagangkan apabila aset keuangan tersebut diperoleh terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat.
Financial assets at FVPL include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at FVPL. Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.
Aset keuangan ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
Financial assets may be designated at initial recognition at FVPL if the following criteria are met:
a.
Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul dari pengukuran aset atau pengakuan keuntungan dan kerugian karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; atau
a.
the designation eliminates or significantly reduces the inconsistent treatment that would otherwise arise from measuring the financial assets or recognizing gains or losses on them on a different basis; or
b.
Aset tersebut merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan, atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan; atau
b.
the assets are part of a group of financial assets, financial liabilities or both which are managed and their performance evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy; or
c.
instrumen keuangan tersebut memiliki instrumen melekat, kecuali jika instrumen melekat tersebut tidak memodifikasi secara signifikan arus kas, atau terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisis, bahwa pemisahan instrumen melekat tidak dapat dilakukan.
c.
the financial instruments contain an embedded derivative, unless the embedded derivative does not significantly modify the cash flows or it is clear, with little or no analysis, that it would not be separately recorded.
- 20 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Bunga yang diperoleh dicatat sebagai pendapatan bunga, sedangkan pendapatan dividen dicatat sebagai bagian dari pendapatan lainlain sesuai dengan persyaratan dalam kontrak, atau pada saat hak untuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebut telah ditetapkan.
Financial assets at FVPL are recorded in the consolidated statements of financial position at fair value. Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statement of comprehensive income. Interest earned is recorded as interest income, while dividend income is recorded as part of other income according to the terms of the contract, or when the right of payment has been established.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
As of June 31, 2012 and December 31, 2011, the Group has not classified any financial asset at FVPL.
(2)
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
(2)
Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are not entered into with the intention of immediate or short-term resale and are not classified as financial assets at FVPL, HTM investments or AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
After initial measurement, loans and receivables are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less allowance for impairment. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees and costs that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of comprehensive income. The losses arising from impairment are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha dan piutang lain-lain yang dimiliki oleh Grup.
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, the Group’s cash and cash equivalents, short-term investments, trade accounts receivable and other accounts receivable are included in this category.
- 21 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
(3)
(4)
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
(3)
HTM Investments
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dan manajemen Grup memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Apabila Grup menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo, maka seluruh aset keuangan dalam kategori tersebut terkena aturan pembatasan (tainting rule) dan harus direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual.
HTM investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities for which the Group’s management has the positive intention and ability to hold to maturity. When the Group sells or reclassifies other than an insignificant amount of HTM investments before maturity, the entire category would be tainted and the investments are reclassified as AFS financial assets.
Setelah pengukuran awal, investasi ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat penghentian pengakuan dan penurunan nilai dan melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial measurement, these investments are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method, less impairment in value. Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fees that are an integral part of the effective interest rate. The amortization is included as part of interest income in the consolidated statements of comprehensive income. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the HTM investments are derecognized and impaired, as well as through the amortization process using the effective interest method.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Grup tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, the Group has not classified any financial asset as HTM investments.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual
(4)
Aset keuangan tersedia untuk dijual merupakan aset yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan dalam kategori instrumen keuangan yang lain. Aset keuangan ini diperoleh dan dimiliki untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan dapat dijual sewaktuwaktu untuk memenuhi kebutuhan likuiditas atau karena perubahan kondisi pasar.
AFS Financial Assets AFS financial assets are those which are designated as such or not classified in any of the other categories. They are purchased and held indefinitely and may be sold in response to liquidity requirements or changes in market conditions.
- 22 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar, dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui sebagai pendapatan komprehensif lain, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai, dimana pada saat itu akumulasi laba atau rugi direklasifikasi ke komponen laba rugi dan dikeluarkan dari ekuitas.
After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income until the investment is derecognized, or determined to be impaired, at which time the cumulative gain or loss is reclassified to the profit and loss and removed from equity.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Grup tidak memiliki aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
As of June 30, 2012 and December 31, 2011 the Group has not classified any financial asset as at AFS.
Liabilitas Keuangan
Financial Liabilities
1.
1.
2.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial Liabilities at FVPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini apabila liabilitas tersebut merupakan hasil dari aktivitas perdagangan atau transaksi derivatif yang tidak dimaksudkan sebagai lindung nilai, atau jika Grup memilih untuk menetapkan liabilitas keuangan tersebut dalam kategori ini.
Financial liabilities are classified in this category if these result from trading activities or derivative transactions that are not accounted for as accounting hedges, or when the Group elects to designate a financial liability under this category.
Perubahan dalam nilai wajar langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Changes in fair value are recognized directly in the consolidated statements of comprehensive income.
Pada tanggal 30 Juni 2012 31 Desember 2011, Grup memiliki liabilitas keuangan ditetapkan untuk diukur pada wajar melalui laporan laba rugi.
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, the Group has not classified any financial liability as at FVPL.
dan tidak yang nilai
Liabilitas Keuangan Lain-lain
2.
Other Financial Liabilities
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category pertains to financial liabilities that are not held for trading or not designated at FVPL upon the inception of the liability.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Issued financial instruments or their components, which are not classified as financial liabilities at FVPL are classified as other financial liabilities, where the substance of the contractual arrangement results in the Group having an obligation either to deliver cash or another financial asset to the holder, or to satisfy the obligation other than by the exchange of a fixed amount of cash or another financial asset for a fixed number of own equity shares.
- 23 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga bunga efektif atas premi, diskonto dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Other financial liabilities are recognized initially at fair value and are subsequently carried at amortized cost, taking into account the impact of applying the effective interest method of amortization (or accretion) for any related premium, discount and any directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang kepada pihak berelasi, utang lain-lain, dan utang jangka panjang yang dimiliki oleh Grup.
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, the Group’s short-term bank loans, trade accounts payable, accrued expenses, due to a related party, other accounts payable and long-term loans are included in this category.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Group’s management assesses at each statement of financial position date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
(1)
(1)
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Assets Carried at Amortized Cost The management first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the management determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and that group of financial assets is collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss, is or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment.
- 24 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
(2)
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables or HTM investments carried at amortized cost has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset is reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of comprehensive income.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
If, in a subsequent year, the amount of the impairment loss decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed. Any subsequent reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income, to the extent that the carrying value of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date.
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
(2)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa.
Assets Carried at Cost If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset.
- 25 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
(3)
Aset keuangan tersedia untuk dijual
(3)
AFS Financial Assets
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam komponen laba rugi, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam komponen laba rugi. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui komponen laba rugi. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the consolidated statements of comprehensive income is removed from equity and recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the consolidated statements of comprehensive income. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.
Dalam hal instrumen utang dalam kelompok tersedia untuk dijual, penurunan nilai ditelaah berdasarkan instrumen yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga tetap diakru berdasarkan suku bunga efektif asal yang diterapkan pada nilai tercatat aset yang telah diturunkan nilainya, dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan nilai wajar tersebut karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan melalui komponen laba rugi.
In the case of debt instruments classified as AFS, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Interest continues to be accrued at the original effective interest rate on the reduced carrying amount of the asset and is recorded as part of interest income in the consolidated statements of comprehensive income. If, in subsequent year, the fair value of a debt instrument increased and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statements of comprehensive income, the impairment loss is reversed through the consolidated statements of comprehensive income.
Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan (1)
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Aset
dan
Derecognition of Financial Assets and Liabilities
Aset Keuangan
(1)
Financial Assets
Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial assets (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a.
a.
Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
- 26 -
the rights to receive cash flows from the asset have expired;
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
b.
Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c.
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c.
the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. (2)
Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement, and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor the transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
Liabilitas Keuangan
(2)
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Financial Liabilities A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged, cancelled or has expired. Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability. The recognition of a new liability and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
- 27 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
k.
l.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Persediaan
k.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Cost is determined using the moving average method. Net realizable value is an estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.
Penyisihan persediaan usang dan penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
Allowance for inventory obsolescence and decline in value of the inventories are provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable values. l.
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
Investments in Associated Companies
Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh yang siginifikan namun tidak mengendalikan, pada umumnya dengan penyertaan antara 20% sampai dengan 50% kekuasaan suara. Investasi ini termasuk goodwill yang teridentifikasi pada saat akusisi, setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
Investments in associated companies are accounted for using the equity method of accounting and are initially recognized at cost. Associated companies are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% to 50% of the voting rights. These investments include goodwill identified on acquisition, net of any impairment loss.
Bagian Grup atas laba atau rugi perusahaan asosiasi setelah tanggal akusisi diakui dalam komponen laba rugi dan bagian Grup atas perubahan pada pendapatan komprehensif lain perusahaan asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui pada pendapatan komprehensif lain. Akumulasi perubahan setelah tanggal akuisisi disesuaikan pada nilai tercatat investasi. Jika penyertaan Grup atas kerugian pada perusahaan asosiasi sama dengan atau melebihi penyertaannya pada perusahaan asosiasi, Grup tidak mengakui bagiannya atas kerugian lebih lanjut, kecuali Grup memiliki kewajiban konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi.
The Group’s share of its associated companies post-acquisition profits or losses is recognized in consolidated statements of comprehensive income, and its share of post acquisition movements in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income. The cumulative post-acquisition movements are adjusted against the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in associated companies equals or exceeds its interest in the associated companies, the Group does not recognize further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the associated companies.
Keuntungan atau kerugian dilusi pada perusahaan asosiasi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Laba yang belum direalisasi dari transaksitransaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi dieliminasi sebesar persentase kepemilikan pada perusahaan asosiasi tersebut. Rugi yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut didukung dengan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Penyesuaian dilakukan apabila dibutuhkan untuk menyamakan kebijakan akuntansi pada perusahaan asosiasi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
Dilution gains or losses arising from investments in associated companies are recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Unrealized gains on transactions between the Group and its associated companies are eliminated to the extent of its interest in the associated companies. Unrealized losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Adjustments are made where necessary to conform the associated companies accounting policies with the policies adopted by the Group.
- 28 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
m.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Biaya Tanaman Ditangguhkan
m.
Biaya tanaman ditangguhkan adalah biayabiaya selama masa tanam yang ditangguhkan dan akan dibukukan sebagai harga pokok singkong bilamana tanaman sudah dipanen dan diperkirakan panen tersebut adalah setiap sembilan (9) bulan. n.
Deferred crop costs are expenses that are deferred during the planting period and will be recognized as cost of raw materials when crops have been harvested (i.e. cassava) normally every nine (9) months.
Biaya Dibayar Dimuka
n.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. o.
Deferred Crop Costs
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Aset Tetap
o.
Property, Plant and Equipment
Pemilikan Langsung
Direct Acquisitions
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika ada.
Property, plant and equipment, except land, are carried at cost, excluding day-to day servicing, less accumulated depreciation and any impairment in value. Land is not depreciated and is stated at cost less any impairment in value.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.
The initial cost of property, plant and equipment consists of its purchase price, including import duties and taxes and any directly attributable costs in bringing the property, plant and equipment to its working condition and location for its intended use.
Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka bebanbeban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap.
Expenditures incurred after the property, plant and equipment have been put into operations, such as repairs and maintenance costs, are normally charged to operations in consolidated statements of comprehensive income in the year such costs are incurred. In situations where it can be clearly demonstrated that the expenditures have resulted in an increase in the future economic benefits expected to be obtained from the use of the property, plant and equipment beyond its originally assessed standard of performance, the expenditures are capitalized as additional costs of property, plant and equipment.
Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed on a straight-line basis over the property, plant and equipment’s useful lives as follows: Tahun/Years
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Kendaraan dan alat berat Perabot dan peralatan kantor
5 - 20 10 - 20 5 5
- 29 -
Buildings and infrastructure Transportation and equipment Vehicles and heavy equipment Furnitures, fixtures and equipment
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
The carrying values of property and equipment are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be recoverable.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
When each major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the item of property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. Such major inspection is capitalized and amortized over the next major inspection activity.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan amortisasi serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. When assets are sold or retired, the cost and related accumulated depreciation and amortization and any impairment loss are eliminated from the accounts. Any gains or loss arising from de-recognition of property, plant and equipment (calculated as the difference between the net disposal proceeds, if any, and the carrying amount of the item) is included in the consolidated statements of comprehensive income in the year the item is derecognized.
Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
The asset’s residual values, useful lives and depreciation and amortization method are reviewed and adjusted if appropriate, at each financial year end.
Aset dalam Konstruksi
Construction in Progress
Aset dalam konstruksi merupakan aset tetap dalam tahap konstruksi, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya.
Construction in progress represents property, plant and equipment under construction which is stated at cost and is not depreciated. The accumulated costs will be reclassified to the respective property, plant and equipment account and will be depreciated when the construction is substantially complete and the asset is ready for its intended use.
p.
Transaksi Sewa
p.
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
Lease Transactions The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
- 30 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassessment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a.
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a.
there is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the agreement;
b.
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihakpihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b.
a renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c.
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c.
there is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d.
Terdapat perubahan subtansial atas aset yang disewa.
d.
there is a substantial change to the asset.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassessment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassessment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Leases, which transfer to the Group substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against consolidated statements of comprehensive income.
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Capitalized leased assets are depreciated over the estimated useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term. Operating lease payments are recognized as an expense in the statements of comprehensive loss on a straight-line basis over the lease term.
- 31 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
q.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Saham Treasuri
q.
Saham treasuri dicatat dengan metode biaya (cost method) dan disajikan sebagai pengurang akun Modal Saham. r.
Treasury stock is at cost and presented as a reduction in the “Capital Stock” account.
Biaya Emisi Efek Ekuitas
r.
Biaya emisi efek ekuitas dikurangkan dari akun “Tambahan Modal Disetor” bagian yang berhubungan dengan proses penerbitan saham dan tidak diamortisasi. s.
Treasury Stock
Stock Issuance Costs Stock issuance costs are deducted from the “Additional paid-in capital” portion of the related proceeds from issuance of shares and are not amortized.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
s.
Impairment of Non-Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit’s (CGU’s) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or group of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive loss as “Impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available.
Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan rugi komprehensif sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses are recognized in the statements of comprehensive loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
- 32 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Perusahaan mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset may not longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statements of comprehensive income/loss. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
t.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
t.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke Grup dan pendapatan ini dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan pendapatan berikut harus dipenuhi sehingga pendapatan dapat diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Penjualan lokal diakui pada saat pengiriman barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui sesuai persyaratan penjualan.
Revenues from local sales are recognized when the goods are delivered to the customers, while revenues from export sales are recognized in accordance with the terms of the sale.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Pendapatan diterima dimuka akan diakui sebagai pendapatan pada saat pengiriman barang kepada pelanggan telah dilakukan.
Deferred income will be recognized as revenue when the delivery of goods to the customer has done.
Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income and interest expense for all financial instruments are recognized in the consolidated statements of comprehensive income on accrual basis using the effective interest rate method.
- 33 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan dalam kategori investasi dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang, dan aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan penurunan nilai.
If a financial asset or group of similar financial assets in the category are held to maturity, loans and receivables, and AFS are impaired, the interest income earned after the impairment loss is recognized based on the interest rate used for discounting future cash flows in calculating impairment losses.
Biaya transaksi yang terjadi dan dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
Transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial instruments not measured at FVPL are amortized over the life of financial instruments using the effective interest rate method and recorded as part of interest income for transaction costs directly attributable to financial assets, and as part of interest expense for transaction costs directly attributable to financial liabilities.
u.
Biaya Pinjaman
u.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskon/premium dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana.
Borrowing costs are interest and exchange difference on foreign currency denominated borrowings and other costs (amortization of discounts/premiums on borrowings) incurred in connection with the borrowing of funds.
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Borrowing costs what are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying assets are capitalized as part of the acquisition cost of the qualifying assets. Other borrowing costs are recognized as expenses in the period in which they are incurred.
Jika Grup meminjam dana secara khusus untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian, maka Grup menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasikan sebesar biaya pinjaman aktual yang terjadi selama periode berjalan dikurangi penghasilan investasi atas investasi sementara dari pinjaman tersebut.
To the extent that the Group borrows funds specifically for the purpose of obtaining a qualifying asset, the amount of borrowing costs eligible for capitalization is determined as the actual borrowing costs incurred on that borrowing during the year less any investment income on the temporary investment of those borrowings.
Jika pengembangan aktif atas aset kualifikasian dihentikan, Grup menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman selama periode yang diperpanjang tersebut.
The Group suspends capitalization of borrowing costs during extended periods in which it suspends active development of a qualifying asset.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan saat selesainya secara subtansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan atau dijual sesuai dengan maksudnya.
The Group ceases capitalizing borrowing costs when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying asset for its intended use or sale are complete.
- 34 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
v.
w.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Imbalan Kerja
v.
Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial. Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Short-term employee benefits are in the form of wages, salaries, and social security contribution. Short-term employee benefits are recognized at its undiscounted amount as a liability, after deducting any amount already paid, in the consolidated statement of financial position and as an expense in the consolidated statements of comprehensive income.
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.
Post-employment benefits are unfunded defined-benefit plans which amounts are determined based on years of service and salaries of the employees at the time of pension. The actuarial valuation method used to determine the present value of defined-benefit reserve, related current service costs and past service costs is the Projected Unit Credit. Current service costs, interest costs, vested past service costs and effects of curtailments and settlements (if any) are charged directly to current operations. Past service costs which are not yet vested and actuarial gains or losses for working (active) employees are amortized during the employees’ average remaining years of service.
Cadangan imbalan pasti pasca-kerja disajikan bersih sebesar nilai kini cadangan imbalan pasti setelah memperhitungkan keuntungan atau kerugian aktuarial yang tidak diakui dan beban jasa lalu yang belum diakui.
Defined-benefit post-employment reserve is presented at the present value of definedbenefit reserve net of unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service costs.
Pajak Penghasilan
w.
Income Tax
Pajak Penghasilan Final
Final Income Tax
Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau liabilitas pajak tangguhan.
In accordance with the tax laws and regulations, income subject to final income tax is not to be reported as taxable income and all expenses related to income subject to final income tax are not deductible. However, such income and expenses are included in the profit and loss calculation for accounting purposes. Accordingly, no temporary difference, deferred tax asset and liability are recognized.
- 35 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya, maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan.
If the recorded value of an asset or liability related to final income tax differs from its taxable base, the difference is not recognized as deferred tax asset or deferred tax liability.
Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.
The current tax expense on income subject to final income tax is recognized in proportion to the total income recognized during the year for accounting purposes.
Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini dalam laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak.
The difference between the amount of final income tax payable and the amount charged as current tax in the consolidated statements of income comprehensive is recognized either as prepaid taxes and taxes payable, accordingly.
Pajak Penghasilan Tidak Final
Nonfinal Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan serta rugi fiskal yang dapat dikompensasikan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to the differences between the financial statement’s carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, and deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences and carryforward tax benefit of unused fiscal losses to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized and the carryforward tax benefit of unused fiscal losses can be applied.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at consolidated statements of financial position date. Deferred tax is charged or credited in the consolidated statements of comprehensive income, except when it relates to items charged or credited directly to equity, in which case the deferred tax is also charged or credited directly to equity.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan konsolidasian, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.
Deferred tax assets and liabilities are offset in the consolidated statements of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented.
- 36 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Grup, ketika hasil banding telah ditentukan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
x.
y.
Laba Per Saham
x.
Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share are computed by dividing net income attributable to owners of the company by the weighted average number of shares outstanding during the year as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.
Informasi Segmen
y.
Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian.
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the consolidated financial statements.
Efektif 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mensyaratkan identifikasi segmen operasi berdasarkan laporan internal atas komponen-komponen Grup yang secara berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke dalam segmen dan penilaian kinerja Grup. Sebaliknya, standar terdahulu mengharuskan Grup untuk mengidentifikasi dua jenis segmen (usaha dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
Effective January 1, 2011, PSAK No. 5 (Revised 2009) requires operating segments to be identified on the basis of internal reports about components of the Group that are regularly reviewed by the chief operating decision maker in order to allocate resources to the segments and to assess their performances. In contrast, the predecessor standard required the Group to identify two sets of segments (business and geographical), using a risks and returns approach.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
An operating segment is a component of an entity:
a)
Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
a)
That engages in business activities which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transaction with other components of the same entity);
b)
Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
b)
Whose operating results are reviewed regularly by the entity’s chief operating decision maker to make decision about resources to be allocated to the segments and assess its performance; and
c)
Tersedia informasi dapat dipisahkan.
c)
For which discrete financial information is available.
keuangan
yang
- 37 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Informasi yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan alokasi sumber daya dan penilaian kinerjanya lebih difokuskan pada kategori masing-masing produk, yang mana serupa dengan segmen usaha yang dilaporkan pada periode-periode terdahulu.
Information reported to the chief operating decision maker for the purpose of resources allocation and assessment of its performance is more specifically focused on the category of each product, which is similar to the business segment information reported in the prior period.
z.
Peristiwa setelah Periode Pelaporan
z.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian (peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. 3.
Penggunaan Estimasi, Asumsi Manajemen
Pertimbangan
Events after the Reporting Date Post year-end events that provide additional information about the consolidated statement of financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements when material.
dan
3.
Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian:
Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures in the consolidated financial statements:
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
a.
a.
Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2j.
Classification of Financial Financial Liabilities
Assets
and
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2j.
- 38 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
b.
c.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
b.
Allowance Assets
for
Impairment
of
Financial
Penyisihan kerugian penurunan nilai dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statements of financial position date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diterima dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance for doubtful accounts is provided on accounts specifically identified as impaired. Loans and receivables written off are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions will be taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance for doubtful accounts recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.
Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang Grup tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 sebagai berikut:
The carrying value of the Group’s loans and receivables as of June 30, 2012 and December 31, 2011 are as follows: 2012
2011
Rp '000.000
Rp '000.000
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang lain-lain
229.224 34.249 510.222 6.283
126.782 13.466 319.333 1.675
Loans and receivables Cash and cash equivalents Short-term invesments Trade accounts receivable Other accounts receivable
Jumlah
779.978
461.256
Total
Sewa Pembiayaan
c.
Grup telah menandatangani perjanjian sewa kendaraan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan asetaset tersebut.
Finance Lease The Group has entered into commercial vehicle lease arrangements. The Group has determined that these are finance leases since it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties.
- 39 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:
a.
a.
b.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 21.
The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 21.
Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
b.
Masa manfaat aset tetap Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
Estimated Useful Life of Property and Equipment The useful life of property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.
- 40 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Tidak terdapat perubahan signifikan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama tahun berjalan. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 1.222.343 juta dan Rp 1.210.049 juta (Catatan 11).
There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the year. The carrying value of property and equipment as of June 30, 2012 and December 31, 2011 amounted to Rp 1,222,343 million and Rp 1,210,049 million, respectively (Note 11).
c.
d.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
c.
Impairment of Non-Financial Asset
Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terjadi indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada jumlah nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.
Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.
Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 1.222.343 juta dan Rp 1.210.049 juta (Catatan 11).
The carrying value of these assets as of June 30, 2012 and December 31, 2011 are Rp 1,222,343 million and Rp 1,210,049 million, respectively (Note 11). d.
Imbalan Pasti Pasca-Kerja
Post-employment Benefits
Penentuan cadangan dan imbalan pascakerja dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 35 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsiasumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja.
The determination of the obligation and post-employment benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 35 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of defined benefit post-employment reserve.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, cadangan imbalan pasti pasca-kerja masing-masing adalah sebesar Rp 19.541 juta (Catatan 35).
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, defined-benefit post-employment reserve amounted to Rp 19,541 million, respectively (Note 35).
- 41 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
e.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
e.
Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo aset pajak tangguhan bruto masing-masing sebesar nihil (Catatan 36).
4.
Deferred Tax Assets Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of June 30, 2012 and December 31, 2011, gross deferred tax assets amounted to nil, respectively (Note 36).
Kas dan Setara Kas
4.
- 42 -
Cash and Cash Equivalents
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
5.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Investasi Jangka Pendek
5.
This account represents time deposits used as collateral for LC or SKBDN facilities (Notes 13 and 41).
Akun ini merupakan deposito berjangka yang dijaminkan untuk fasilitas LC atau SKBDN (Catatan 13 dan 41).
6.
Short-term Investments
Piutang Usaha
6.
Trade Accounts Receivable
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
The details of trade accounts receivable are as follows:
a.
Berdasarkan pelanggan
a.
b.
Berdasarkan Umur
b.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh piutang usaha dikategorikan lancar.
By Debtor
By Age As of June 30, 2012 and December 31, 2011, all trade accounts receivable are classified as current.
- 43 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
c.
7.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Berdasarkan Mata Uang
c.
By Currency
Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap kolektibilitas saldo masing-masing piutang, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas piutang usaha.
Based on management’s evaluation of the collectibility of the individual receivable accounts, management believes that no allowance for doubtful accounts was provided.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang dari pihak ketiga.
Management believes that there are no significant concentrations of credit risk in third party receivables.
Piutang usaha Grup digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek dan utang jangka panjang (Catatan 13 dan 19).
The Group’s trade accounts receivable are used as collateral for the short-term bank loans and long-term loans (Notes 13 and 19).
Persediaan
7.
Inventories
Rincian persediaan adalah sebagai berikut:
The details of inventories are as follows:
Grup melakukan peninjauan berkala atas jumlah tercatat persediaan, untuk memastikan bahwa jumlah tercatatnya tidak melebihi nilai wajar atau nilai realisasi bersih. Manajemen berpendapat bahwa pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, tidak terdapat penurunan nilai persediaan dan nilai tercatat persediaan telah mencerminkan nilai realisasi bersihnya.
The Group regularly reviews the carrying values of its inventories to ensure that the recorded values do not exceed its market value or net realizable values. Management believes that as of June 30, 2012 and December 31, 2011, there is no decline in value of inventories and that the carrying values reflects the net realizable values of those inventories.
Persediaan dengan nilai tercatat sebesar Rp 285.573 juta pada tanggal 30 Juni 2012 dan US$ 15 juta dan Rp 151.473 juta pada tanggal 31 Desember 2011, digunakan sebagai jaminan atas utang jangka pendek dan utang jangka panjang (Catatan 13 dan 19).
Certain inventories totaling Rp 285,573 million as of June 30, 2012 and US$ 15 million and 151,473 million as of December 31, 2011, are used as collaterals for the short-term loans and long-term loans (Notes 13 and 19).
Persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jaya Proteksi, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 2,85 juta dan Rp 238.250 pada tanggal 30 Juni 2012 dan US$ 2,85 juta dan Rp 222.250 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian aset yang dipertanggungkan.
Inventories are insured with PT Asuransi Jaya Proteksi, a third party, against losses from fire, theft and other possible risks for coverage of US$ 2.85 million and Rp 238,250 million as of June 30, 2012 and US$ 2.85 million and Rp 222,250 million as of December 31, 2011. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
- 44 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
8.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Pajak Dibayar Dimuka
8.
Rincian pajak dibayar dimuka adalah sebagai berikut:
9.
The details of prepaid taxes are as follows:
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
9.
Rincian uang muka dan biaya dibayar dimuka adalah sebagai berikut:
10.
Prepaid Taxes
Advances and Prepaid Expenses The details of advances and prepaid expenses are as follows:
Investasi pada Perusahaan Asosiasi
10.
- 45 -
Investment in an Associated Company
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Investasi saham merupakan investasi saham PT Tunas Baru Lampung Tbk sebanyak 29.400.000 saham atau persentase kepemilikan sebesar 0,59%.
Investment in shares of stock represents investments in shares of PT Tunas Baru Lampung Tbk representing 29,400,000 shares or 0.59% ownership.
Seperti diungkapkan di Catatan 2.b atas laporan keuangan konsolidasian, sesuai dengan penerapan PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Perusahaan Asosiasi”, Grup telah mencatat investasi ini menggunakan metode ekuitas.
As disclosed in Note 2b to the consolidated financial statement, upon adoption of PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investment in Associates”, the Group has accounted for this investment using equity method.
11.
Aset Tetap
11.
- 46 -
Property, Plant and Equipment
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation is allocated as follows:
Pengurangan selama tahun 2012 dan 2011 merupakan penjualan aset tetap dengan perincian sebagai berikut:
Deductions in 2012 and 2011 pertains to the sale of certain property, plant and equipment with details as follows:
Bunga yang dikapitalisasi dari aset dalam konstruksi masing-masing sebesar Rp 6.142 juta pada tanggal 30 Juni 2012 dan Rp 3.554 pada 31 Desember 2011.
Interest capitalized in construction in progress amounted to Rp 6,142 million in June 30, 2012 and Rp 3,554 million in December 31, 2011, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, management believes that there is no impairment in values of the aforementioned property, plant and equipment.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, aset tetap dengan nilai tercatat sebesar Rp 848.502 juta dan Rp 853.901 juta, digunakan sebagai jaminan atas utang jangka panjang (Catatan 19).
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, certain property, plant and equipment with a total net book value of Rp 848,502 million and Rp 853,901 million, respectively, are used as collaterals for the long-term loans (Note 19).
- 47 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jambi, Lampung, Solo dan Karawang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo antara tahun 2022 dan 2030.
The Group own several parcels of land located in Jambi, Lampung, Solo and Karawang with Building Use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) which will expire until 2022 to 2030.
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Asuransi Jaya Proteksi, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar EUR 1,21 juta, US$ 84,85 juta dan Rp 825.570 juta pada tanggal 30 Juni 2012, dan EUR 1,21 juta, US$ 84,85 juta dan Rp 812.670 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset dipertanggungkan.
Property, plant and equipment, except for land, are insured with PT Asuransi Jaya Proteksi, a third party, against losses from fire with insurance coverage of EUR 1.21 million, US$ 84.85 million and 825,570 milion as of June 30, 2012, and EUR 1.21 million, US$ 84.85 million and Rp 812,670 million as of December 31, 2011. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Rincian aset dalam konstruksi pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
The details of construction in progress as of June 30, 2012 and December 31, 2011, are as follows:
Pabrik Tapioka dan Glukosa
Tapioca and Glucose Factory
Pabrik tapioka dan glukosa yang dimiliki oleh BLCT dibangun di daerah Solo, sedangkan pembangunan pabrik tapioka dan glukosa lainnya dibangun di daerah Lampung.
Tapioca and glucose factory owned by BLCT is being constructed in the area of Solo, while the tapioca and other glucose factory are being constructed in the area of Lampung.
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas (PLTBG)
Bio Gas Power Plant Projects (PLTBG) Project
PLTBG dibangun di kawasan pabrik Perusahaan di Buyut Ilir dan Menggala, Lampung.
PLTBG was built in the Company’s factory areas located in Buyut Ilir and Menggala, Lampung.
- 48 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
12.
Aset Lain-lain
12.
Other Assets
13.
Utang Bank Jangka Pendek
13.
Short-term Bank Loans
Perusahaan
The Company
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tahun 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja I (KMK-I) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar US$ 5 juta dengan jangka waktu 3 tahun sampai 31 Maret 2010.
In 2007, the Company obtained a working capital loan (KMK-I) facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with a maximum facility of US$ 5 million with a term of 3 years until March 31, 2010.
Pada tahun 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja II (KMK-II) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 100.000 juta. Pada tahun 2009, fasilitas tersebut ditambah menjadi sebesar Rp 200.000 juta dengan jangka waktu sampai 31 Maret 2010.
In 2008, the Company obtained a working capital loan II (KMK-II) from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with a maximum facility of Rp 100,000 million. In 2009, this facility increased to become Rp 200,000 million for a period until March 31, 2010.
Pada tahun 2010, Perusahaan menandatangani perubahan perjanjian kredit dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sesuai dengan Akta Addendum IV perjanjian Kredit Modal Kerja tanggal 24 Maret 2010 sebagai berikut:
In 2010, the Company signed an amendment on the credit agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, in accordance with Addendum IV of the Working Capital Loan Agreement dated March 24, 2010 with details as follows:
Menambah fasilitas KMK-II dari Rp 200.000 juta menjadi sebesar Rp 300.000 juta.
To increase the KMK-II facility from Rp 200,000 million to Rp 300,000 million.
Melakukan konversi fasilitas KMK-I dari mata uang US$ menjadi Rupiah dengan kurs Rp 9.115 untuk US$ 1 atau ekuivalen sebesar Rp 45.575 juta.
To convert KMK-I facility in US$ currency to Rupiah currency at an exchange rate of Rp 9,115 per US$ 1 or in equivalent amount of Rp 45,575 million.
Menggabungkan fasilitas KMK-I setelah dikonversi menjadi fasilitas Rupiah dengan KMK-II, sehingga jumlah fasilitas KMK-II menjadi sebesar Rp 345.575 juta.
To combine KMK-I facility after conversion to Rupiah facility with KMK-II, to become KMK-II facility totalling Rp 345,575 million.
- 49 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Pada tahun 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Fix Loan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 175.000 juta.
In 2012, the Company obtained a working capital fixed loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with a maximum facility of Rp 175,000 million.
Jangka waktu fasilitas pinjaman terakhir sampai dengan 31 Maret 2013. Pinjaman ini dikenakan suku bunga berkisar antara 9,5% - 9,75% per tahun pada tahun 2012 dan berkisar antara 9,75% - 11,00% per tahun pada tahun 2011.
The loan has been extended to the latest until March 31, 2013. These facilities bear interest rate at ranging from 9.5% - 9.75% per annum ini 2012 and at ranging from 9.75% to 11.00% per annum in 2011.
Pinjaman ini dijamin dengan persediaan dan piutang usaha milik Perusahaan dan jaminan tersebut cross collateral dengan jaminan untuk fasilitas utang jangka panjang (Catatan 19).
This loan is secured with certain inventories and trade accounts receivable of the Company and cross collateral with long-term loan facilities (Note 19).
Untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, beban bunga atas pinjaman ini masingmasing sebesar Rp 14.283 juta dan Rp 26.507 juta (Catatan 34).
During six-month periods ended June 30, 2012 and for the year ended December 31, 2011, interest expense on this loan amounted to Rp 14,283 million and Rp 26,507 million, respectively (Note 34).
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Letters of Credit (L/C) dan fasilitas kredit Trust Receipt (TR) dari PT Bank CIMB Niaga Tbk, terakhir dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar US$ 30 juta dengan jangka waktu sampai dengan 9 Juni 2013. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk pembelian bahan baku, bahan bakar dan mesin yang dapat digunakan dalam mata uang US$ dan Rupiah. Pada tahun 2012 dan 2011, pinjaman ini dikenakan suku bunga sebesar 6,00% per tahun dan 5,50% 6,00% per tahun dalam mata uang US$.
In 2010, the Company obtained Letters of Credit (L/C) line and Trust Receipt (TR) facilities from PT Bank CIMB Niaga Tbk, last with a maximum credit facility of US$ 30 million, which matures on June 9, 2013. This facility is used for the purpose of purchasing raw materials, fuel and engines which can be utilized in US$ and Rupiah currencies. In 2012 and 2011, this loan bears interest of 6.00% per annum and 5.50% to 6.00% per annum for US$ currency.
Pinjaman ini dijamin dengan deposito sebesar 10% untuk setiap pembukaan L/C atau SKBDN dalam mata uang yang sama dan jaminan berupa piutang usaha dan/atau persediaan (Catatan 5, 6 dan 7).
The loan is secured by a deposit of 10% each for L/C or SKBDN in the same currency and secured by trade accounts receivable and/or inventories (Notes 5, 6 and 7).
Untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, beban bunga atas pinjaman ini masingmasing sebesar Rp 787 juta dan Rp 1.991 juta (Catatan 34).
During six-month periods ended June 30, 2012 and for the year ended December 31, 2011, interest expense on this loan amounted to Rp 787 million and Rp 1,991 million, respectively (Note 34).
Anak Perusahaan
Subsidiary
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
ABB memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terakhir dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 87.000 juta, dengan suku bunga berkisar antara 9,5% - 9,75% per tahun pada tahun 2012 dan 9,75% - 11% per tahun pada tahun 2011. Pinjaman ini jatuh tempo terakhir sampai dengan tanggal 31 Maret 2013. Pinjaman ini dijamin dengan piutang, persediaan, tanah, bangunan dan peralatan milik ABB.
ABB obtained a working capital credit facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with the lastest maximum credit limit of Rp 87,000 million, bearing interest at rates ranging from 9.5% - 9.75% per annum in 2012 and at rates ranging from 9.75% - 11% per annum in 2011. The loan has been extended to the latest until March 31, 2013. This loan is collateralized by receivables, inventories, land and building and equipment owned by ABB.
- 50 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, beban bunga atas pinjaman ini masingmasing sebesar Rp 2.589 juta dan Rp 3.598 juta (Catatan 34).
During six-month periods ended June 30, 2012 and for the year ended December 31, 2011, interest expense on this loan amounted to Rp 2,589 million and Rp 3,598 million, respectively (Note 34).
14.
15.
Utang Usaha
14.
Trade Accounts Payable
Akun ini merupakan kewajiban yang timbul atas pembelian barang jadi, bahan baku, bahan pembantu, dengan rincian sebagai berikut:
This account is a liability incurred on the purchase finished goods, raw materials, auxiliary materials, with detail as follows:
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, seluruh utang usaha dikategorikan lancar.
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, all trade accounts payable are classified as current.
Rincian utang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
Details of trade accounts currencies is as follows:
Utang Pajak
15.
Besarnya pajak yang terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak (self assessment). Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007 mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari sebelumnya 10 tahun) setelah terutangnya pajak, dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun pajak 2013.
payable
based
Taxes Payable
The filing of tax returns is based on the Group’s own calculation of tax liabilities (selfassessment). Based on the third amendment of the General Taxation Provisions and Procedures No. 28 Year 2007, the time limit for the tax authorities to assess or amend taxes was reduced from 10 to 5 years, subject to certain exceptions, since the tax became payable and for year 2007 and prior years, the time limit will end at the latest on fiscal year 2013.
- 51 -
on
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
16.
Biaya yang Masih Harus Dibayar
16.
Accrued Expenses
17.
Pendapatan Diterima Dimuka
17.
Deferred Income
18.
NEDO
NEDO
Pada tanggal 21 Mei 2007, Perusahaan memperoleh dana sebesar JPY 402.139.501 dari New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) untuk membiayai PLTBG I (dicatat dalam akun aset tetap – Catatan 11) untuk pembelian karbon kredit yang dapat dilaksanakan setelah Perusahaan memperoleh Certified Emision Reduction (CER). CER adalah satuan pengurangan emisi bersertifikat yang diterbitkan oleh United Nations Framework Convention in Climate Change (UNFCCC). Pendapatan diterima dimuka CER akan diakui sebagai pendapatan pada saat sertifikasi CER diperoleh dan diserahkan ke NEDO. Pada tanggal 30 Juni 2012, sertifikasi CER masih dalam proses dan diperkirakan akan diterima oleh Perusahaan pada bulan Juni 2013 (Catatan 41.a).
On May 21, 2007, the Company received JPY 402,139,501 from New Energy and Industrial Technology Development Organization (NEDO) to finance PLTBG I (recorded in property, plant and equipment - Note 11) for the purchase of carbon credit from the Company after obtaining Certified Emission Reduction (CER). CER is a unit of certified emission reductions issued by the United Nations Framework Convention in Climate Change (UNFCCC). The amount received on CER will be recognized as revenue when the certification of CERs is obtained and given to NEDO. As of June 30, 2012, the CER certification is in process and expected to be received by the Company on June 2013 (Note 41.a).
Liabilitas Sewa Pembiayaan
18.
Lease Liabilities
Merupakan liabilitas atas perolehan kendaraan tahun 2012 dan 2011. Liabilitas sewa pembiayaan berjangka waktu tiga (3) tahun, dengan suku bunga 3,60% - 5,50% per tahun dan dijamin dengan aset yang disewa (Catatan 11).
These represent liabilities for the acquisition of vehicles in 2011. These liabilities have a term of three (3) years with interest rate at 3.60% 5.50% per annum which are collateralized with the related leased assets (Note 11).
Untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, beban bunga liabilitas sewa pembiayaan ini masing-masing sebesar Rp 462 juta dan Rp 419 juta (Catatan 34).
During six-month periods ended June 30, 2012, and for the year ended December 31, 2011 interest expense on these lease liabilities amounted to Rp 462 million and Rp 419 million, respectively (Note 34).
- 52 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Berikut adalah pembayaran sewa pembiayaan minimum masa yang akan datang (future minimum lease payment) berdasarkan perjanjian sewa antara Perusahaan dan PT Balimor Finance, PT Mandiri Tunas Finance dan PT Dipo Star Finance.
The following are the future minimum lease payments based on the lease agreement between the Company and PT Balimor Finance, PT Mandiri Tunas Finance and PT Dipo Star Finance.
2012 Rp' 000.000 Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun: 2012 2013 2014 2015 Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum Bunga Nilai sekarang pembayaran sewa pembiayaan minimum Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
19.
2011 Rp Payments due in: 2012 2013 2014 2015
4.282 8.564 4.846 405
5.969 5.969 2.251 -
18.097 (2.198)
14.189 (1.647)
Total minimum lease payments Interest
15.899 (7.538)
12.542 (5.280)
Present value of minimum lease payments Less current portion
8.361
7.262
Utang Jangka Panjang
19.
- 53 -
Long-term portion of lease liabilities - net of current portion
Long-term Loans
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Utang Bank
Bank Loans
Perusahaan
Company
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
a.
Pada tahun 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi (KI) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar US$ 32 juta yang jatuh tempo tanggal 23 Juni 2018. Suku bunga sebesar 5% per tahun pada tahun 2012 dan berkisar antara 3,50% - 5,00% per tahun pada tahun 2011. Fasilitas tersebut digunakan untuk pembiayaan PLTBG di daerah Tulang Bawang, Gunung Agung, Pakuan Agung, Terbanggi, Way Jepara, Unit IV, Ketapang dan Way Abung. Pinjaman ini dibayar melalui cicilan per triwulan dan dijamin dengan mesin dan peralatan, tanah dan bangunan milik Perusahaan (Catatan 11).
a. In 2011, the Company obtained an investment credit loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with a maximum credit facility of US$ 32 million and with a term until June 23, 2018. The interest rate is 5% per annum in 2012 and at rate ranges 3.50% 5.00% per annum in 2011. The purpose of the loan is to finance of PLTBG in Tulang Bawang, Gunung Agung, Pakuan Agung, Terbanggi, Way Jepara, Unit IV, Ketapang and Way Abung. This loan is payable on a quarterly basis and secured by machineries and equipment and land and building owned by the Company (Note 11).
Untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, beban bunga atas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 7.487 juta dan Rp 5.091 juta (Catatan 34).
During six-month periods ended June 30, 2012 and for the year ended December 31, 2011, interest expense on this loan amounted to Rp 7,487 million and 5,091 million, respectively (Note 34).
Pada tahun 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi (KI) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp 86.000 juta yang jatuh tempo tanggal 31 Desember 2016. Suku bunga berkisar antara 9,5% - 9,75% per tahun pada tahun 2012 dan berkisar antara 9,75% - 11,00% per tahun pada tahun 2011. Fasilitas tersebut digunakan untuk pembiayaan pabrik glukosa. Pinjaman ini dibayar melalui cicilan per triwulan dan dijamin dengan mesin dan peralatan dan tanah dan bangunan milik Perusahaan (Catatan 11).
b. In 2010, the Company obtained an investment credit loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with a maximum credit facility of Rp 86,000 million, and with a term until December 31, 2016. The interest at rates ranging from 9.5% - 9.75% per annum in 2012 and at rates ranging from 9.75% - 11.00% per annum in 2011. The purpose of the loan is to finance the building of a glucose warehouse. This loan is payable on a quarterly basis and is secured by machinery and equipment and land and building owned by the Company (Note 11).
Untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, beban bunga atas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 3.705 juta dan Rp 8.676 juta (Catatan 34).
During six-month periods ended June 30, 2012 and for the year ended December 31, 2011, interest expense on this loan amounted to Rp 3,705 million and Rp 8,676 million, respectively (Note 34).
b.
- 54 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian c.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Pada tahun 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi Refinancing (Aflopend Plafon) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar US$ 17,48 juta, dalam rangka untuk membiayai kembali pinjaman sindikasi dan pinjaman kepada PT Bank OCBC NISP Tbk. Fasilitas kredit ini akan jatuh tempo dalam jangka waktu lima (5) tahun dan jatuh tempo tanggal 3 Mei 2012 dengan suku bunga sebesar 7,00% per tahun.
c.
In 2007, the Company obtained Refinancing Investment Credit (Aflopend Plafond) facility from PT Mandiri (Persero) Tbk with a credit limit amounting to US$ 17.48 million in the framework to refinance the syndicated loan and loan obtained from PT Bank OCBC NISP Tbk. The credit facility will mature in five (5) years until May 3, 2012 with interest rates 7.00% per annum.
Berdasarkan Surat No. CBG.AGB/CA2.002/ SPPK/2010 tanggal 17 Maret 2010, Perusahaan dan Mandiri, setuju mengkonversi fasilitas KI Refinancing dengan baki debet per tanggal 23 Februari 2010 sebesar US$ 10,35 juta menjadi fasilitas kredit dalam mata uang Rupiah sebesar Rp 94.050 juta. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei 2012 serta suku bunga berkisar antara 9,5% - 9,75% per tahun pada tahun 2012 dan 9,75% 11,00% per tahun pada tahun 2011.
Based on Letter No. CBG.AGB/CA2.002/ SPPK/2010 dated March 17, 2010, the Company and Mandiri, agreed to convert investment credit loan - refinancing facility amounting to US$ 10.35 million as of February 23, 2010 to Rupiah currency amounting to Rp 94,050 million. The credit facility will mature on May 3, 2012 with interest at rates ranging from 9.5% - 9.75% per annum in 2012 and from 9.75% to 11.00% per annum in 2011.
Pinjaman ini dibayar dengan angsuran per triwulan.
This loan is payable on a quarterly basis.
Pinjaman ini dijamin dengan beberapa pabrik asam sitrat dan pabrik tepung tapioka milik Perusahaan di Lampung (Catatan 11) dan jaminan seluruh aset Grup yang dimiliki oleh Perusahaan dengan persentase kepemilikan 90%, kecuali untuk aset yang diperoleh dari transaksi normal dengan perusahaan non-afiliasi.
The loan is secured by several citric acid factories and tapioca starch factories owned by the Company located in Lampung (Note 11) and negative pledge on all assets of the Group equivalent to 90% interest ownership, except for assets acquired from normal transactions with non-affiliated companies.
Pada bulan Mei 2012, Perusahaan telah melunasi pinjaman ini kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
On May 2012, the Company settled its loan facility with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, beban bunga atas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp 210 juta dan Rp 4.205 juta (Catatan 34).
During six-month periods ended June 30, 2012 and December 31, 2011, interest expense on this loan amounted to Rp 210 million and Rp 4,205 million, respectively (Note 34).
Anak Perusahaan
Subsidiaries
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pada tahun 2010, BLCT, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah kredit maksimum Rp 56.105 juta. Fasilitas pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2017, dengan suku bunga berkisar antara 9,5% - 9,75% per tahun pada tahun 2012 dan 9,75% - 11,00% per tahun pada tahun 2011. Pinjaman ini dibayar melalui cicilan per triwulan.
In 2010, BLCT, a subsidiary, obtained an investment credit facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with maximum credit limit of Rp 56,105 million. The loan payable on a quarterly basis until June 30, 2017 and bears interest at rates ranging from 9.5% - 9.75% per annum in 2012 and 9.75% - 11.00% per annum in 2011. This loan is payable on a quarterly basis.
Untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, beban bunga atas pinjaman ini masingmasing sebesar Rp 2.588 juta dan Rp 3.554 juta (Catatan 34).
During six-month periods ended June 30, 2012 and for the year ended December 31, 2011, interest expense on this loan amounted to Rp 2,588 million and Rp 3,554 million, respectively (Note 34).
- 55 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Hua Nan Commercial Bank Ltd., Singapura (HNCB)
Hua Nan Commercial Bank Ltd., Singapore (HNCB)
Pada tahun 1999, VWBI, anak Perusahaan, memperoleh pinjaman modal kerja dari HNCB. Berdasarkan revisi terakhir surat fasilitas kredit tanggal 10 Mei 2005, fasilitas kredit ini diubah menjadi pinjaman jangka menengah tanpa jaminan dengan fasilitas kredit maksimum sebesar US$ 800.000. Pada tahun 2011, pinjaman ini dikenakan bunga 8,75% per tahun (denda bunga sebesar 10% dari suku bunga yang berlaku dalam waktu 180 hari dan 20% jika lebih dari 180 hari). Pinjaman ini akan dibayar dalam dua puluh (20) cicilan triwulanan sebesar US$ 40.000 per kuartal, sejak 20 Mei 2005 hingga 22 Februari 2010. Atas pinjaman ini, Ve Wong Corporation, Taiwan mengeluarkan “Letter of Comfort”.
In 1999, VWBI, a subsidiary, obtained a working capital loan from HNCB. Based on the latest revision of credit facility letter dated May 10, 2005, this credit facility was amended to become an unsecured medium term loan with a maximum credit facility of US$ 800,000. In 2011, the loan bears interest at 8.75% per annum (subject to default interest of 10% from the applicable interest rate if it is within 180 days and 20% if it is more than 180 days). The loan will be paid in twenty (20) quarterly installments amounting to US$ 40,000 per quarter, commencing from May 20, 2005 to February 22, 2010. Ve Wong Corporation, Taiwan, issued a Letter of Comfort for this loan.
Sehubungan dengan proses likuidasi, VWBI tidak melakukan pembayaran atas pinjaman tersebut.
In connection with the liquidation process, VWBI did not pay the loan.
Untuk periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011, beban bunga atas pinjaman ini masingmasing sebesar nihil dan Rp 497 juta (Catatan 34).
During six-month periods ended June 30, 2012 and for the year ended December 31, 2011, interest expense on this loan amounted to nil and Rp 497 million, respectively (Note 34).
Skedul pembayaran utang adalah sebagai berikut:
The scheduled payments of long-term loans is as follows:
20.
jangka
panjang
Utang kepada Pihak Berelasi
20.
- 56 -
Due to a Related Party
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
PT Ve Wong Budi Indonesia, anak perusahaan, memperoleh pinjaman dari Ve Wong Corporation, Taiwan, sejak tahun 1998, pinjaman ini tidak dikenakan bunga sejak 1 Januari 2000.
PT Ve Wong Budi Indonesia, a subsidiary, has obtained loans from Ve Wong Corporation, Taiwan, since 1998, the loans have become non-interest bearing since January 1, 2000.
21.
Nilai Wajar Aset Keuangan dan liabilitas Keuangan
21.
Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.
Fair value is defined as the amount at which the financial instruments could be exchanged in a current transaction between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction, other than in a forced sale or liquidation.
Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011:
The following table sets forth the carrying amounts and estimated fair values of the Group’s financial assets and financial liabilities as of June 30, 2012 and December 31, 2011:
- 57 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh Grup untuk melakukan estimasi atas nilai wajar setiap kelompok instrumen keuangan:
The following methods and assumptions were used by the Group to estimate the fair value of each class of financial instrument:
Aset dan Liabilitas keuangan lancar
Current financial assets and liabilities
Instrumen keuangan bersifat jangka pendek berupa kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan utang lain-lain, maka nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
Due to the short term nature of the transactions for cash and cash equivalents, trade accounts receivable, other accounts receivables, shortterm bank loans, trade accounts payable, accrued expenses and other liabilities, the carrying amounts of the these financial assets and financial liabilities approximate the estimated fair market values.
Liabilitas keuangan tidak lancar
Noncurrent financial liabilities
(1) Utang jangka panjang dan liabilitas sewa pembiayaan
(1) Long-term loans and lease liablities
Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko kredit Grup menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa.
Fair value is based on discounted future cash flows adjusted to reflect risk and the Group’s credit risk using current market rates for similar instruments.
(2) Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya
(2) Other long-term financial liabilities
Terdiri dari utang kepada pihak berelasi. Nilai wajarnya ditentukan dengan mendiskontokan arus kas masa datang yang disesuaikan untuk mencerminkan risiko kredit Grup menggunakan suku bunga pasar terkini untuk instrumen serupa. 22.
Consist of due to a related party. Fair value is based on discounted future cash flows adjusted to reflect the Group’s credit risk using current market rates for similar instruments.
Goodwill
22.
Goodwill
Merupakan goodwill yang diperoleh Perusahaan atas penyertaan sahamnya pada anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
This represent goodwill arising from acquisition of the subsidiaries with details as follows:
Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.b, jumlah goodwill negatif yang diperoleh dalam kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 disesuaikan ke saldo laba tanggal 1 Januari 2011 sejumlah Rp 537 juta.
As disclosed in Note 2.b, the amount of negative goodwill arising from business combination prior to January 1, 2011 was adjusted to retained earnings as of January 1, 2011 amounting to Rp 537 million.
- 58 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Berdasarkan Akta No. 31 tanggal 8 Desember 2011, dari Inggraini Yamin, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan menyetujui untuk menjual 99,93% sahamnya di BSI kepada PT Satya Mandala Pratama, pihak ketiga (Catatan 1.d).
Based on Notarial Deed No. 31 dated December 8, 2011 of Inggraini Yamin, S.H., a public notary in Jakarta, the Company agreed to sell to PT Satya Mandala Pratama, a third party, its 99.93% ownership interest in BSI (Note 1.d).
23.
Kepentingan Nonpengendali
23.
Rincian kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan rugi (laba) anak perusahaan adalah sebagai berikut:
24.
Non-Controlling Interests The details of noncontrolling interests in net assets and net loss (income) in subsidiaries are as follows:
Modal Saham
24.
Susunan kepemilikan saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
Capital Stock The share ownership in the Company is as follows:
- 59 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Waran Seri I
Series I Warrant
Waran Seri I melekat pada saham yang diterbitkan pada Penawaran Umum Terbatas I kepada pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih dahulu (HMETD) atau “Rights Issue” (Catatan 1.b).
Series I Warrant is attached shares issued from the Rights Issue I to stockholders in relation with the right to purchase or right issue (Note 1.b).
Setiap pemegang 1 saham lama berhak atas 1 HMETD untuk membeli 1 saham baru, dimana pada setiap 1 Saham baru melekat 1 Waran Seri I yang diberikan oleh Perusahaan secara cumacuma. Jumlah Waran Seri I yang diterbitkan sebagai insentif bagi para pemegang saham tersebut totalnya 410.500.000 waran yang mempunyai jangka waktu 5 tahun. Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian saham baru yang bernilai Rp 125 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 125 per saham yang dapat dilakukan selama masa laku pelaksanaan yaitu mulai tanggal 11 Januari 2008 sampai dengan 10 Juli 2012.
Each holder of an old share is entitled to a preemptive right to buy one new share, which the new share is attached to each Series I Warrants granted by the Company free of charge. Number of Series I Warrant issued as an incentive for the stockholders of such shares totalled to 410,500,000 warrants, which have a 5 year period. Series I Warrants are securities that entitle the holder to purchase new shares worth Rp 125 per share at an exercise price of Rp 125 per share which can be exercised from January 11, 2008 until July 10, 2012.
Jumlah Waran Seri I yang belum dikonversikan menjadi saham sebanyak 24.536.346 dan 321.632.671 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, there are 24,536,346 and 321,632,671 unexercised Series I Warrants, respectively.
Perubahan dalam jumlah saham beredar adalah sebagai berikut:
The changes in the number outstanding are as follows:
Manajemen Permodalan
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan bahwa Grup mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Grup tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Group is not required to meet any capital requirements.
Grup mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi. Grup memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni membagi utang bersih terhadap jumlah modal. Kebijakan Grup adalah menjaga gearing ratio Grup pada kisaran gearing ratio perusahaan lain dalam industri sejenis di Indonesia. Utang bersih adalah jumlah utang (termasuk utang bank jangka pendek, utang bank jangka panjang, dan liabilitas sewa
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. The Group monitors its capital using gearing ratios, by dividing net debt with the total capital. The Group’s policy is to maintain the gearing ratio within the range of gearing ratios of the other companies with similar industry in Indonesia. Net debt is calculated as total borrowings (including shortterm bank loans, long-term bank loans, and lease liabilities indicate accounts in the consolidated statements of financial position) - 60 -
of
shares
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
pembiayaan di laporan posisi keuangan konsolidasian) dikurangi kas dan setara kas. Modal adalah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham induk perusahaan, yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
less cash and cash equivalents. Total capital is the “equity” attributable to owners of the Company as shown in the consolidated statements of financial position.
Rasio utang bersih terhadap modal pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Ratio of net debt to equity as of June 30, 2012 and December 31, 2011 are as follows:
25.
26.
Saham Treasuri
25.
Treasury Stock
Pada tanggal 19 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui transaksi Pembelian Kembali Saham yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan tercatat pada Bursa Efek Indonesia (Peraturan BAPEPAM dan LK No. XI.B.2) sebanyakbanyaknya 5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
On June 19, 2008, the Company’s stockholders approved to repurchase the shares which have been issued by the Company (Buy-Back) and have been registered in the Indonesian Stock Exchange (BAPEPAM and LK Regulation No. XI.B.2) at the maximum of 5% of the total subscribed and fully-paid capital.
Berdasarkan Peraturan BAPEPAM dan LK No. XI.B.3 tentang Pembelian Kembali Saham Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berpotensi Krisis, maka manajemen Perusahaan memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya 19% dari jumlah saham dan akan dilakukan secara bertahap sejak tanggal 20 Oktober 2008 sampai dengan 19 Januari 2009.
Based on BAPEPAM and LK Regulation No. XI.B.3 regarding Repurchases of Shares of Public Companies in the Potentially Market Crisis Condition, the Company’s management decided to repurchase the shares issued by the Company at the maximum of 19% from the total shares from October 20, 2008 until January 19, 2009.
Perusahaan mencatat transaksi saham treasuri menggunakan metode biaya.
The Company has accounted for the treasury stocks at cost method.
Tambahan Modal Disetor
26.
- 61 -
Additional Paid-in Capital
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
27.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Kelebihan modal disetor diatas nilai nominal
Paid-in capital in excess of par value
Akun ini berasal dari:
This accounts arising from:
1)
Penerbitan 12.500.000 saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan nilai nominal Rp 500 (Rupiah penuh) untuk Asian Opportunity Fund I (7.500.000 saham) dan Asian Opportunity Fund II (5.000.000 saham) dengan harga sebesar Rp 2.800 (Rupiah penuh) per saham pada tahun 1998.
1)
The issuance of 12,500,000 new shares without pre-emptive rights with a nominal value of Rp 500 (full amount) to Asian Opportunity Fund I (7,500,000 shares) and Asian Opportunity Fund II (5,000,000 shares) at Rp 2,800 (full amount) per share in 1998.
2)
Penerbitan 181.500.000 saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan nilai nominal Rp 125 (Rupiah penuh) kepada para pemegang obligasi sebesar Rp 200 (Rupiah penuh) per saham pada tahun 2004.
2)
The issuance of 181,500,000 new shares without pre-emptive rights with a nominal value of Rp 125 (full amount) to bondholders at Rp 200 (full amount) per share in 2004.
3)
Penerbitan 2.463.000.000 saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan nilai nominal Rp 125 (Rupiah penuh) kepada pemegang saham sebesar Rp 150 (Rupiah penuh) per saham pada tahun 2007.
3)
The issuance of 2,463,000,000 new shares with pre-emptive rights with a nominal value of Rp 125 (full amount) to stockholders at Rp 150 (full amount) per share in 2007.
Biaya Emisi Saham
Stock Issuance Cost
Biaya emisi saham berasal dari Penawaran Umum Terbatas I pada tahun 2007 sebesar Rp 7.452 juta.
Stock issuance cost resulting from Limited Public Offering I in 2007 amounted to Rp 7,452 million.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
27.
Akun ini merupakan saldo “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” terkait dengan transaksi perolehan tambahan saham BSS oleh Perusahaan pada bulan Juni 2004 yang mengakibatkan kenaikan kepemilikan di BSS.
Difference in Value Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control This account represents the balance of “Difference in Value Arising from Restructuring Transactions among Entities under Common Control” related to additional acquisition of BSS shares by the Company in June 2004 resulted to the increased in outstanding in BSS.
- 62 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
28.
29.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Bagian Kepemilikan atas Revaluasi Aset Tetap Anak Perusahaan
28.
Share in Revaluation Increment in Property, Plant and Equipment of the Subsidiaries
Pada tahun 2005, VWBI melakukan revaluasi bangunan dan prasarana pada tanggal 31 Desember 2004 sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 486/KMK.03/2002. Penilaian kembali VWBI memperoleh persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak dalam Surat Keputusan No. KEP-776/WPJ.07/BD.04/2005. Selisih Penilaian Kembali Penilaian Aset Tetap VWBI sebesar Rp 7.169 juta, dimana sebesar 51% adalah bagian kepemilikan Perusahaan sebesar Rp 3.656 juta, dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas.
In 2005, VWBI revalued its buildings and infrastructure on December 31, 2004 in accordance with Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 486/KMK.03/2002. The revaluation obtained the approval from Director General of Taxes in Decission Letter No. KEP-776/WPJ.07/BD.04/2005. The total Revaluation Increment in Property, Plant and Equipment of VWBI amounted to Rp 7,169 million, and 51% of it is owned by the Company amounting to Rp 3,656 million, and presented as part of the Equity.
Pada tahun 2006, ABB melakukan penilaian kembali mesin dan peralatan tertentu pada tanggal 30 Juni 2005 sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 486/KMK03/2002. Penilaian kembali memperoleh persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak dalam Surat Keputusan No. KEP-127/WPJ07/BD04/2006. Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap ABB sebesar Rp 20.100 juta, dimana 50,10% adalah bagian kepemilikan Perusahaan sebesar Rp 10.070 juta, dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas.
In 2006, ABB revalued its machinery and equipment on June 30, 2005 in accordance with Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 486/KMK03/2002. The revaluation obtained the approval from the Director General of Taxes in Decision Letter No. KEP-127/WPJ07/BD04/2006. The total Revaluation Increment in Property, Plant and Equipment of ABB amounted to Rp 20,100 million and 50.10% of it is owned by the Company amounting to Rp 10,070 million, and presented as part of Equity.
Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2008), “Aset Tetap”, maka bagian kepemilikan atas revaluasi aset tetap anak perusahaan sebesar Rp 13.726 juta dipindahkan ke Saldo Laba yang Belum Ditentukan Penggunaannya.
In accordance with the provison of PSAK No. 16 (Revised 2008), “Fixed Assets”, the Company’s share in the revaluation increment in property, plant, and equipment of subsidiaries amounting to Rp 13,726 million was transferred to Unappropriated Retained Earnings.
Saldo Laba yang Penggunaannya
Telah
Ditentukan
29.
Appropriation for General Reserve
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam Akta No. 61 tanggal 15 Juni 2012 dan No. 76 tanggal 20 Mei 2011 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya masing-masing sebesar Rp 500 juta yang diambil dari saldo laba.
In the Annual Stockholders’ Meeting as documented in Notarial Deed No. 61 dated June 15, 2012 and No. 76 dated May 20, 2011 of Antoni Halim, S.H., public notary in Jakarta, the stockholders approved to appropriate Rp 500 million from its unappropriated retained earnings as general reserve.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya adalah sebesar Rp 6.500 juta dan Rp 6.000 juta.
As of June 30, 2012 and December 31, 2011, the total appropriation for general reserve amounted to Rp 6,500 million and Rp 6,000 million.
- 63 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
30.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Pendapatan Usaha
30.
Penjualan bersih kepada pihak berelasi sebesar Rp 822.388 juta atau 69% dari penjualan bersih konsolidasian pada tahun 2012 dan Rp 651.851 juta atau 51% dari penjualan bersih konsolidasian pada tahun 2011 (Catatan 39). PT Sungai Budi merupakan satu-satunya konsumen dengan penjualan bersih melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasian. 31.
Net Sales
Net sales to a related party amounted to Rp 822,388 million or 69% of consolidated net sales in 2012 and Rp 651,851 million or 51% of consolidated net sales in 2011 (Note 39). PT Sungai Budi is the only customer with net sales exceeding 10% of the consolidated net sales.
Beban Pokok Penjualan
31.
Tidak terdapat pembelian dari pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian konsolidasian pada tahun 2012.
Cost of Sales
There were no purchases from a supplier that exceeded 10% of the total consolidated purchases in 2012.
- 64 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
32.
Beban Penjualan
32.
Selling Expenses
33.
Beban Umum dan Administrasi
33.
General and Administrative Expenses
34.
Beban Bunga dan Keuangan Lainnya
34.
Interest and Other Financial Charges
Beban bunga dan keuangan lainnya merupakan beban bunga dari utang bank jangka pendek, liabilitas sewa pembiayaan, utang jangka panjang, beban provisi dan beban administrasi bank (Catatan 13, 18 dan 19).
35.
Interest expense and other financial charges represents interest on short-term bank loans, lease liabilities, long-term loans, provision expense and bank charges (Notes 13, 18 and 19).
Imbalan Pasca-Kerja
35.
Post-Employment Benefits
Besarnya imbalan pasca-kerja dihitung berdasarkan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak terdapat pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasca-kerja tersebut.
The amount of post-employment benefits is determined based on Law No. 13 Year 2003, dated March 25, 2003. No funding of the benefits has been made to date.
Perhitungan aktuaria terakhir atas cadangan imbalan pasti pasca-kerja dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, aktuaris independen, tertanggal 14 Maret 2012.
The latest actuarial valuation report on the defined-benefit post-employment reserve was from PT Dian Artha Tama, an independent actuary dated March 14, 2012.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasti pasca-kerja tersebut sebanyak 3.424 karyawan pada tahun 2011.
Number of eligible employees is 3,424 in 2011.
- 65 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Rekonsiliasi nilai kini cadangan imbalan pasti yang tidak didanai dengan jumlah cadangan imbalan pasti pasca-kerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
A reconciliation of the present value of unfunded defined-benefit reserve to the amount of defined-benefit post-employment reserve presented in the consolidated statements of financial position is as follows:
Mutasi cadangan imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:
Movements of the defined-benefit employment reserve are as follows:
Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung imbalan pasti pasca-kerja adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in the valuation of the defined post-employment benefits are as follows:
36.
post-
Tingkat kematian
: Indonesia II
: Mortality rate
Umur pensiun normal
: 55 tahun/55 years old
: Normal pension age
Tingkat kenaikan gaji
: 5% per tahun/5% per annum
: Salary increase rate
Tingkat bunga diskonto
: 7% per tahun pada tahun 2011 dan 8,5% per tahun pada tahun : Discount rate 2010 / 7% per annum in 2011 and 8.5% per annum in 2010
Tingkat pengunduran diri
: 3% per tahun antara usia 18 sampai dengan 44 tahun lalu : Withdrawal/Resignation rate menurun menjadi 0% per tahun antara usia 45 sampai dengan 54 tahun/ 3% per annum at age 18 up to 44 years old, then decrease to 0% per annum at age 45 up to 54 years old
Pajak Penghasilan
36.
Beban pajak Grup terdiri dari:
Income Tax The tax expense of the Group consists of the following:
- 66 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income of the Company is as follows:
Rincian beban dan utang pajak kini Grup adalah sebagai berikut:
Current tax expense and payable of the Group are as follows:
- 67 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
The details of the Group’s deferred tax assets (liabilities) are as follows:
Berikut ini adalah perincian liabilitas pajak tangguhan per entitas:
The details of deferred tax liabilities of each entity are as follows:
- 68 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
37.
38.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Dividen
37.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 20 Mei 2011 yang didokumentasikan pada Akta No. 76 dari Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 20 Mei 2011, pemegang saham Perusahaan menyetujui pembagian dividen tunai final tahun 2010 sebesar Rp 19.000 juta dan atas keputusan tersebut, Perusahaan membagikan dividen tunai sebesar Rp 18.969 juta pada tanggal 28 Juni 2011.
In the Annual General Stockholders’ Meeting held on May 20, 2011 as documented in Notarial Deed No. 76 dated May 20, 2011 of Antoni Halim, S.H., public notary in Jakarta, the stockholders agreed to distribute final cash dividend for year 2010 amounting to Rp 19,000 million and based on the decision, the Company has paid Rp 18,969 million on June 28, 2011.
Pada tanggal 11 Oktober 2011, Perusahaan membagikan dividen tunai interim untuk tahun 2011 sebesar Rp 29.793 juta dan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 15 Juni 2012, dividen tunai interim tersebut ditetapkan menjadi dividen tunai final untuk tahun 2011.
On October 11, 2011, the Company distributed the interim cash dividends for year 2011 amounting to Rp 29,793 million, and based on result of Annual General Stockholders Meeting held on June 15, 2012, the interim cash dividends is set to be final cash dividends.
Laba Per Saham
38.
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham:
39.
Dividends
Earnings Per Share The following are the data used for the computation of earnings per share:
Sifat dan Transaksi Hubungan Berelasi
39.
Nature of Relationship and Transactions with Related Parties
Sifat Hubungan Berelasi
Nature of Relationship
a.
PT Sungai Budi dan PT Budi Delta Swakarya merupakan pemegang saham Perusahaan.
a.
PT Sungai Budi and PT Budi Delta Swakarya are stockholders of the Company.
b.
Perusahaan yang sebagian pemegang sahamnya sama dengan Perusahaan adalah sebagai berikut:
b.
Companies which have partly the same stockholders as the Company are as follows:
-
PT Budi Makmur Perkasa PT Golden Sinar Sakti PT Budi Semesta Satria Ve Wong Corporation, Taiwan
- 69 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
c.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
PT Tunas Baru Lampung Tbk adalah perusahaan asosiasi.
c.
PT Tunas Baru Lampung Tbk is an associated company.
Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu“.
There are no transactions with related parties that directly or indirectly related with main business of the Company and identified as conflict of interest based on BAPEPAM-LK Regulation No. IX.E.1 “Affiliated Transactions and Conflict of Interest on Certain Transactions”.
Transaksi pihak berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Group entered into certain transactions with related parties involving the following:
Gaji dan tunjangan yang dibayar kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan manajeman kunci sebesar Rp 10.886 juta dan Rp 8.254 juta untuk periode-periode 6 bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011.
Salaries and allowances provided and paid to the Company’s board of commissioners and directors and key management personnel amounted to Rp 10,886 million and Rp 8,254 million for six-month periods ended June 30, 2012 and 2011.
- 70 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Perjanjian-perjanjian antara Grup dengan pihakpihak berelasi:
Significant agreements between the Group and related parties are as follows:
Distribusi dan Perjanjian Penjualan
Distributorship and Sales Agreements
a.
a.
Pada tanggal 1 Februari 1994, Perusahaan melakukan perjanjian keagenan dengan PT Sungai Budi (SB), pemegang saham, yang berlaku selama tiga (3) tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak. Berdasarkan perjanjian ini dan adendum tertanggal 1 November 1995, SB ditunjuk sebagai agen tunggal di seluruh wilayah di Indonesia atas produk asam sitrat, tapioka dan karung plastik yang diproduksi Perusahaan. Perusahaan tidak diperkenankan memasarkan produk-produk ini di seluruh wilayah Indonesia melalui distributor lain tanpa persetujuan dari SB. Harga jual ke SB ditentukan berdasarkan harga jual rata-rata SB kepada para pelanggan dikurangi dengan sejumlah Rupiah tertentu per kilogram produk untuk asam sitrat, tapioka dan karung plastik. Jangka waktu kredit adalah empat bulan dari tanggal pengiriman, setelah itu denda akan dikenakan kepada SB dengan suku bunga yang akan ditentukan oleh kedua belah pihak. Tidak ada denda yang dikenakan untuk tahun 2012 dan 2011.
On February 1, 1994, the Company entered into a distributorship agreement with PT Sungai Budi (SB), a stockholder, for a period of three (3) years and can be extended upon approval of both parties. Based on this agreement and its addendum dated November 1, 1995, SB was appointed as the sole distributor in Indonesia for citric acid, tapioca starch and plastic packaging products manufactured by the Company. The Company can not sell these products in Indonesia through other distributors without the consent of SB. The selling price charged to SB is determined based on the average selling price of SB to its third party customers after deducting certain Rupiah per kilogram products for citric acid, tapioca starch and plastic packaging. The credit term is four (4) months from delivery date, after which a penalty will be charged to SB at a rate to be determined by both parties. No penalty was charged in 2012 and 2011.
Berdasarkan addendum perjanjian terakhir tanggal 3 Januari 2011, Perusahaan dan SB setuju bahwa harga produk-produk khusus dari tepung tapioka, asam sitrat dan karung plastik adalah harga jual rata-rata agen (exworks) kepada pelanggan selama sebulan setelah dikurangi masing-masing sebesar Rp 350 (Rupiah penuh) per kilogram, Rp 400 (Rupiah penuh) per kilogram dan Rp 200 (Rupiah penuh) per kilogram. Angkutan laut atau biaya pengiriman (jika ada) akan dibebankan kepada Perusahaan. b.
Based on the latest addendum agreement dated January 3, 2011, the Company and SB agreed that the prices of special products of tapioca starch, citric acid and plastic packaging are the average selling price of agents (ex-works) to customers during the month after deduction of Rp 350 (full amount) per kilogram, Rp 400 (full amount) per kilogram and Rp 200 (full amount) per kilogram, respectively. The sea freight or shipping cost (if any) will be charged to the Company.
Pada tanggal 2 Januari 1996, BLCT juga mengadakan perjanjian keagenen tepung tapioka dengan SB sesuai dengan syarat dan kondisi yang sama dengan perjanjian distribusi di antara Perusahaan dan SB.
b.
On January 2, 1996, BLCT also entered into a tapioca starch distributorship agreement with SB under the same terms and conditions as the distributorship agreement between the Company and SB.
Berdasarkan addendum terakhir pada tanggal 3 Januari 2011, BLCT dan SB juga setuju untuk meningkatkan nilai penambah dari dasar harga jual tepung tapioka menjadi Rp 350 (Rupiah penuh) per kilogram. c.
Based on the latest addendum on January 3, 2011, BLCT and SB also agreed for a further reduction in the selling price of tapioca starch to Rp 350 (full amount) per kilogram.
Pada tanggal 22 Januari 1996, VWBI mengadakan perjanjian dengan Ve Wong Corporation (VWC), Taiwan, mengenai pembelian monosodium glutamat (MSG) yang diproduksi oleh VWBI. Pembelian tersebut tunduk pada ketentuan sebagai berikut: i.
c.
Harga harus didasarkan pada kondisi pasar yang berlaku pada saat pembelian;
On January 22, 1996, VWBI entered into an agreement with Ve Wong Corporation (VWC), Taiwan, regarding the purchase of monosodium glutamate (MSG) produced by VWBI. The purchase is subject to the following terms: i.
- 71 -
Price shall be based on the prevailing market conditions at the time of purchase;
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
ii.
Sekurang-kurangnya 1.000 ton MSG dan sisa produk lainnya yang tidak terjual di pasar domestik harus dijual setiap bulan untuk VWC. Jika pasar domestik untuk MSG memenuhi atau melebihi 500 ton metrik per bulan, maka VWBI setuju untuk meningkatkan kapasitas produksi awal;
ii.
At least 1,000 metric tons of MSG and any other remaining products unsold in domestic market shall be sold each month to VWC. If the domestic market for MSG meets or exceeds 500 metric tons per month, then VWBI shall agree to expand its production capacity;
iii.
VWC wajib untuk membeli MSG hanya dari VWBI, kecuali VWBI tidak mampu menyediakan volume yang diperlukan dari produk yang dibutuhkan;
iii.
VWC shall be obliged to purchase MSG solely from VWBI, unless VWBI is unable to provide the required volume of the product;
Perjanjian ini akan tetap berlaku sampai peristiwa-peristiwa tertentu (misalnya pelanggaran kewajiban, kepailitan, dan lainlain) terjadi atau diakhiri dengan persetujuan kedua belah pihak secara tertulis. d.
40.
The agreement shall remain in force until certain events (i.e. breach of obligation, bankruptcy, etc.) occur or terminated by a mutual agreement by both parties in writing.
Grup menyewa ruang kantor mereka di Jakarta secara tahunan dari PT Budi Delta Swakarya, pihak berelasi.
d.
The Group lease its office spaces in Jakarta on an annual basis from PT Budi Delta Swakarya, a related party.
Pada tahun 1995, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa tanah untuk jangka waktu 30 tahun untuk pabrik-pabrik karung plastik berlokasi di Tangerang dan Lampung. Tanah tersebut disewa dari Widarto dan Santoso Winata, pemegang saham Perusahaan.
In 1995, the Company entered into land rental agreement for a period of 30 years for its plastic packaging factories located in Tangerang and Lampung. The land is rented from Widarto and Santoso Winata, the Company’s stockholders.
Berdasarkan addendum terakhir perjanjian sewa menyewa tanah pada tanggal 1 November 2010, perjanjian sewa tanah di Lampung sebesar Rp 600 juta diperpanjang dari 1 November 2010 sampai 31 Oktober 2015, sedangkan sewa atas tanah di Tangerang tidak diperpanjang.
Based on the latest addendum to the land rental agreement dated November 1, 2010, the Rp 600 million land agreement in Lampung was extended from November 1, 2010 until October 31, 2015, while the rental for the land in Tangerang was not extended.
Pada tahun 2002, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa tanah dengan jangka waktu dua (2) tahun untuk pabrik karung plastik yang berlokasi di Subang. Tanah tersebut disewa dari PT Budi Makmur Perkasa, pihak berelasi. Berdasarkan perjanjian sewa menyewa, beban sewa ditetapkan sebesar Rp 90 juta per tahun, terakhir diperpanjang untuk periode 1 November 2010 sampai dengan 31 Oktober 2012.
In 2002, the Company entered into a land rental agreement for a period of two (2) years for its plastic packaging factories located in Subang. The land is rented from PT Budi Makmur Perkasa, an affiliated company. Based on the rental agreement, the annual rental fee amounted to Rp 90 million per annum for the period from November 1, 2010 until October 31, 2012.
Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
40.
Financial Risk Management Objectives and Policies The main risks arising from The Group’ financial instruments are interest rate risk, foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group is managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses.
Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Grup adalah risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola risikorisiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup.
- 72 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan kas dan setara kas, investasi jangka pendek, utang bank jangka pendek, liabilitas sewa pembiayaan dan utang jangka panjang.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relates primarily to cash and cash equivalents, short-term investments, short-term bank loans, lease liabilities, and longterm loans.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dalam mata uang Rupiah dan US$, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang.
To minimize interest rate risk, the Group manages interest cost through a mix of variablerate debts in Rupiah and US$ currency, by evaluating market rate trends. Management also conducts assessments among interest rates offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before takes any decision to enter a new loan agreement.
Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan konsolidasian Grup yang terkait risiko suku bunga pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011:
The following table sets out the carrying amount, by maturity, of the Group consolidated financial assets and liabilities that are exposed to interest rate risk as of June 30, 2012 and December 31, 2011: 2012
Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Average Effective Interest Rate % Aset/Assets Bunga variabel/Variable rate Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek/Short term investments Liabilitas/Liabilities Bunga variabel/Variable rate Utang bank jangka pendek/Short-term bank loans Liabilitas sewa pembiayaan/ Lease liabilities Utang bank jangka panjang/Long-term bank loans
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun/ Within One Year Rp '000.000
Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/ Pada Tahun ke - 3/ Pada Tahun ke - 4/ Pada Tahun ke - 5/ nd rd th In the 2 Year In the 3 Year In the 4 Year In the 5 th Year Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000
Jumlah/ Total Rp '000.000
0%-6,75% 0,5%-5,5%
217.495 34.249
-
-
-
-
217.495 34.249
6% - 9,75%
563.397
-
-
-
-
563.397
3,6%-5,50% 5% - 9,75%
7.538 48.767
139.108
15.899 428.535
5.888 70.900
2.473 83.380
86.380
2011 Rata-rata Suku Bunga Efektif/ Average Effective Interest Rate % Aset/Assets Bunga variabel/Variable rate Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Investasi jangka pendek/Short term investments Liabilitas/Liabilities Bunga variabel/Variable rate Utang bank jangka pendek/Short-term bank loans Liabilitas sewa pembiayaan/ Lease liabilities Utang jangka panjang/Long-term loans
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun/ Within One Year Rp '000.000
Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/ Pada Tahun ke - 3/ Pada Tahun ke - 4/ Pada Tahun ke - 5/ nd rd th In the 2 Year In the 3 Year In the 4 Year In the 5 th Year Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000 Rp '000.000
0%-7,25% 0,5%-5,5%
119.703 13.466
-
5,5%-11,00%
435.676
-
3,6%-5,50% 3,96%-11,00%
5.280 44.282
-
5.280 58.272
1.982 79.408
Jumlah/ Total Rp '000.000
-
-
119.703 13.466
-
-
435.676
-
176.868
12.542 441.238
82.408
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko nilai tukar terutama terkait dengan utang jangka panjang.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to the foreign exchange risk relates primarily to long-term loans.
- 73 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Grup juga memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional atau pihak lawan.
The Group has transactional currency exposures. Such exposure arises when the transaction is denominated in currencies other than the functional currency of the operating unit or the counterparty.
Berikut adalah posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing konsolidasian pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011:
The following table shows consolidated monetary assets and liabilities as of June 30, 2012 and December 31, 2011:
Grup selalu berusaha memadankan (matching) pembayaran bunga dan cicilan pokok utang mata uang asing dengan sumber dana yang berasal dari mata uang asing seperti hasil ekspor serta menyesuaikan harga jual produknya mengikuti harga pasar internasional. Grup juga memonitor perkembangan nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah, dimana pada saat kurs mencapai titik tertentu yang menurut manajemen Grup menguntungkan bagi Grup, maka Grup akan mengkonversi utang dalam mata uang US$ menjadi Rupiah.
The Group manages its foreign exchange by covering most of its interest payments and settlement of debt in foreign currencies from the export proceeds and by adjusting the selling price of its products to align with the international market price. The Group will also closely monitor the exchange rate of US$ to Rupiah, in which at the time the exchange rate may reach a certain point deemed profitable for The Group’ interest; the management of The Group will convert its debt denominated in US$ into Rupiah.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kurs konversi yang digunakan Grup diungkapkan pada Catatan 2e atas laporan keuangan konsolidasian.
At June 30, 2012 and December 31, 2011, the conversion rates used by The Group were disclosed in Note 2e to the consolidated financial statements.
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan akibat gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan. Grup mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counterparties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group manages and controls the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure to bad debts.
- 74 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011:
The table below shows consolidated statements of financial position exposures related to credit risk as of June 30, 2012 and December 31, 2010:
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang, dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitors and maintains a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance The Group’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding sources.
Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan konsolidasian berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011:
The table below summarizes the maturity profile of consolidated financial assets and liabilities based on contractual undiscounted payments as of June 30, 2012 and December 31, 2011:
- 75 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Untuk meminimalkan risiko likuiditas jangka pendek pada tanggal 30 Juni 2012, Grup mengupayakan agar persediaan sebesar Rp 300.819 juta, segera terjual dan menjadi pemasukan kas pada tahun 2012, sehingga dapat menutupi selisih aset dan liabilitas yang akan jatuh tempo dalam waktu satu (1) tahun atau kurang akan menjadi sebesar Rp 130.366 juta.
To minimize short-term liquidity risk as of June 30, 2012, the Group will exert effort to sell immediately the inventories amounting to Rp 300,819 million to generate cash in 2012 to cover for the maturity gap of assets and liabilities within one (1) year or less wil be amount of Rp 130,366 million.
41.
Ikatan dan Perjanjian Penting
41.
Agreements and Commitments
Pengurangan Emisi yang Disertifikasi
Certified Emission Reduction
a.
a.
Berdasarkan Perjanjian Penerapan Kerjasama tanggal 16 Februari 2006, Perusahaan dan Sumitomo Corporation, Jepang (SC) menyetujui skema dasar pembangunan proyek Clean Development Mechanism (CDM) sesuai dengan Protokol Kyoto tahun 1997 dan pembagian pendapatan atas penjualan Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (Certified Emission Reduction – CER).
Based on Joint Implementation Agreement dated February 16, 2006, the Company and Sumitomo Corporation, Japan (SC) agreed to the project development of Clean Development Mechanism (CDM) scheme in accordance with Kyoto Protocol of 1997 and revenue sharing on the Certified Emission Reduction – CERs sales proceeds/costs
Berdasarkan Perjanjian Bagi Hasil Pengurangan Emisi yang Disertifikasi tanggal 21 Juli 2006, Perusahaan menyetujui untuk menghasilkan dan mentransfer ke SC National Registry Account atas CER dalam jumlah tertentu. Perusahaan menyetujui bahwa untuk jangka waktu kedepan SC akan membantu Perusahaan memasarkan CER dengan jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun (Long Term Forward Contract – LTFC).
Based on Certified Eduction Revenue Sharing Agreement dated July 21, 2006, the Company agreed to generate and transfer to SC National Registry Account the CERs in certain amount. The Company agreed that in the future SC will engage in the marketing of CERs for a period of more than one year (Long Term Forward Contract - LTFC).
Sebagai tambahan, Perusahaan memberikan persetujuan atas LTFC yang telah selesai dinegosiasikan oleh SC dengan nasabah tertentu.
In addition, the Company approved the LTFC of SC with certain customers.
- 76 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Seluruh pendapatan atas penjualan CER setelah dikurangi biaya-biaya akan dibagi antara Perusahaan dan SC. Perusahaan akan mentransfer sebagian CER ke rekening pemerintah Jepang tidak lebih dari Maret 2013 sebagai pertukaran untuk penggunaan dana NEDO (New Energy and Industrial Technology Development Organization).
The net sales proceeds of CERs after deducting any charges shall be shared between the Company and SC. The Company will transfer part of CERs to Japanese government accounts not more than March 2013 as an exchange for the use of NEDO’s fund (New Energy and Industrial Technology Development Organization).
Pada tanggal 30 Juni 2012, sertifikasi CER masih dalam proses dan diperkirakan akan diterima oleh Perusahaan pada bulan Juni 2013.
As of June 30, 2012, the CER certification is still in process and expected to be received by the Company on June 2013.
b.
c.
Pada tanggal 24 Agustus 2007, Perusahaan dan Sumitomo Corporation, Jepang (SC) mengadakan Perjanjian Bagi Hasil atas Pengurangan Emisi yang Disertifikasi (CER) atas proyek Perusahaan di pabrik Tulang Bawang, Pakuan Agung dan BLP (Gunung Agung).
b.
On August 24, 2007, the Company and Sumitomo Corporation, Japan (SC) to enter into Certified Emission Reduction (CER) Revenue Sharing Agreement for the Company’s project in Tulang Bawang, Pakuan Agung and BLP (Gunung Agung) factories.
Perusahaan menyetujui bahwa untuk jangka waktu kedepan, SC akan membantu Perusahaan memasarkan CER dengan jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun (Long Term Forward Contract – LTFC).
The Company agreed that SC will engage in the marketing for long term forward CERs transactions with its customers, whose term of the sales exceeds one year or so (Long Term Forward Contract - LTFC).
Seluruh pendapatan atas penjualan CER setelah dipotong biaya-biaya, akan dibagi antara Perusahaan dan SC.
The net sales proceeds of CERs after deducting any charges shall be shared between the Company and SC.
Pada bulan Juni 2011, Perusahaan telah memperoleh CER yang telah disertifikasi untuk proyek PLTBG yang berlokasi di Gunung Agung. Sedangkan dua (2) proyek lainnya masih dalam proses sertifikasi.
In June 2011, the Company has successfully obtained CER Certificate for PLTBG in Gunung Agung, while the certificates for the two (2) other projects are still in process.
Berdasarkan Perjanjian Pembelian CER tanggal 14 Juli 2011, Perusahaan setuju untuk menjual seluruh CER yang akan dihasilkan dari proyek PLTBG yang berlokasi di Way Jepara, Unit VI - Lampung dan Terbanggi kepada Cargill International SA, Switzerland dengan harga tertentu dan kondisi tertentu.
c.
Pada tanggal 30 Juni 2012, sertifikasi CER masih dalam proses dan diperkirakan akan diterima oleh Perusahaan pada akhir tahun 2012.
Based on CDM Emission Reductions Purchase Agreement dated July 14, 2011, the Company agrees to sell all CER expected produced by Way Jepara, Unit VI Lampung and Terbanggi PLTBG Projects to Cargill International SA, Switzerland at a certain unit price and certain conditions. As of June 30, 2012, the CER certification is still in process and expected to be received by the Company at the end of 2012.
- 77 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
42.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Fasilitas L/C Line dan T/R
L/C Line and T/R facility
a.
Berdasarkan Surat tanggal 6 Februari 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas L/C Line dan T/R sublimit SKBDN dan T/R dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. Fasilitas tersebut berjangka waktu 1 tahun dan terakhir diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Juni 2013 dengan maksimum kredit sebesar US$ 30 juta dan dijamin dengan deposito (Catatan 5). Nilai L/C yang terbuka pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp 22.680 juta, US$ 12,04 juta dan EUR 159,60 ribu dan 31 Desember 2011 sebesar Rp 63.200 juta dan US$ 4,63 juta.
a.
Based on Letter dated February 6, 2008, the Company obtained an L/C Line and T/R facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk. These facilities maturing in one (1) year and has been extended until June 9, 2013 with a maximum credit amounting to US$ 30 million and collateralized by a time deposit (Note 5). The balance of L/C Line available as of June 30, 2012 amounted to Rp 22,680 million, US$ 12.04 million and EUR 159.60 thousand and December 31, 2011 amounted to Rp 63,200 million and US$ 4.63 million.
b.
Berdasarkan Surat tanggal 17 Maret 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas L/C Impor dan SKBDN dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Fasilitas tersebut berjangka waktu 1 tahun dan terakhir diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Maret 2013 dengan maksimum kredit sebesar US$ 10 juta dan dijamin dengan deposito (Catatan 5). Nilai L/C yang terbuka pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar US$ 4,88 juta dan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar US$ 3,58 juta.
b.
Based on Letter dated March 17, 2008, the Company obtained an L/C Import facility and SKBDN from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. These facilities maturing in one (1) year and has been extended until March 31, 2013 with a maximum credit amounting to US$ 10 million and collateralized by a time deposit (Note 5). The balance of L/C Import available as of June 30, 2012 amounted to US$ 4.88 million and as of December 31, 2011 amounted to US$ 3.58 million.
Informasi Segmen Usaha
42.
Segment Information
Segmen Primer
Primary Segment
Informasi segmen Grup disajikan berdasarkan jenis produk, yakni tepung tapioka, glukosa dan fruktosa, asam sitrat dan produk kimia lainnya, karung plastik, tepung tapioka modifikasi dan lain-lain. Produk-produk tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer Grup, sebagai berikut:
The Group’ segment information is presented based on their products, namely tapioca starch, glucose and fructose, citric acid and other chemical products, plastic packaging, modified tapioca starch and others. These products are the basis on which The Group reports its primary segment information, as follows:
- 78 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Penjualan antar segmen ditetapkan dengan harga sesuai kesepakatan kedua belah pihak.
Inter-segment sales are based on the agreement of both parties.
- 79 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
43.
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Segmen Sekunder
Secondary Segment
Bentuk segmen sekunder pelaporan segmen Perusahaan dan anak perusahaan adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi fasilitas produksi. Informasi segmen sekunder berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:
The secondary segment reporting for the Company and its subsidiaries on geographical segment is locations based on the production facility location. The secondary segment basis on geographical locations are as follows:
Kontinjensi
43.
Contingency
Pada tahun 2008, Presiden Direktur VWBI dan Perusahaan, mengajukan usulan likuidasi VWBI ke Pengadilan Negeri Gunung Sugih, Lampung Tengah karena ketidakpastian signifikan VWBI untuk beroperasi secara berkelanjutan.
In 2008, the President Director of VWBI and the Company, submitted a proposal of VWBI’s liquidation to the District Court of Gunung Sugih, Central Lampung due to its significant uncertainty to operate as a continued operating as a going concern entity.
Pada tanggal 28 Januari 2009, Pengadilan Negeri memutuskan untuk menyetujui usulan likuidasi VWBI. Atas keputusan tersebut, Ve Wong Corporation (VWC), Taiwan, mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia.
On January 28, 2009, the District Court approved VWBI liquidation proposal. However, Ve Wong Corporation (VWC), Taiwan, appealed to the Supreme Court (MA) of the Republic of Indonesia for the cancellation of such liquidation process.
Pada tanggal 26 Mei 2010, MA mengabulkan permohonan Kasasi VWC dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri tanggal 28 Januari 2009.
On May 26, 2010, the Supreme Court granted the request of VWC cassation and cancelled the District Court decision dated January 28, 2009.
- 80 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
Terkait dengan keputusan tersebut, Presiden Direktur VWBI dan Perusahaan mengajukan Memori Peninjauan Kembali (PK) pada tanggal 9 Februari 2011 ke Pengadilan Negeri Gunung Sugih.
In response to the court’s decision, the President Director of VWBI and the Company filed an appeal for a judicial review (PK) on February 9, 2011 to the District Court of Gunung Sugih.
Manajemen berkeyakinan bahwa permasalahan proses likuidasi VWBI dapat diselesaikan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, hasil keputusan PK tersebut masih dalam proses.
Management believes that the liquidation case of VWBI can be settled. Until the date of completion of the consolidated financial statements, the decision of PK is still in process.
44.
Penerbitan Baru
Standar
Akuntansi
Keuangan
44.
Prospective Accounting Pronouncements
Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi keuangan tersebut akan berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:
The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised statements of financial accounting standards (PSAK) and interpretations (ISAK). These standards will be applicable to financial statements for periods beginning on or after January 1, 2012:
1.
PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
1.
PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
2.
PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi
2.
PSAK No. 13 (Revised 2011), Investment Property
3.
PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap
3.
PSAK No. 16 (Revised 2011), Property, Plant and Equipment
4.
PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
4.
PSAK No. 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
5.
PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
5.
PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits
6.
PSAK No. Pinjaman
Biaya
6.
PSAK No. 26 (Revised 2011), Borrowing Costs
7.
PSAK No. 28 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian
7.
PSAK No. 28 (Revised 2011), Accounting for Loss Insurance Contracts
8.
PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa
8.
PSAK No. 30 (Revised 2011), Leases
9.
PSAK No. 33 (Revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum
9.
PSAK No. 33 (Revised 2011), Accounting of Land Stripping Activities and Environmental Management in General Mining
10.
PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi
10.
PSAK No. 34 (Revised 2010), Construction Contract
11.
PSAK No. 36 (Revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa
11.
PSAK No. 36 (Revised 2011), Accounting for Life Insurance Contracts
12.
PSAK No. 45 (Revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
12.
PSAK No. 45 (Revised 2011), Financial Reporting for Non-profit Entities
13.
PSAK No. 46 Penghasilan
13.
PSAK No. 46 (Revised 2010), Income Taxes
26
(Revisi
(Revisi
2011),
2010),
Pajak
- 81 -
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
14.
PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
14.
PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation
15.
PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham
15.
PSAK No. 53 (Revised 2010), Share Based Payment
16.
PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
16.
PSAK No. 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement
17.
PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba Per Saham
17.
PSAK No. 56 (Revised 2011), Earnings per Share
18.
PSAK No. 60, Pengungkapan
Keuangan:
18.
PSAK No. Disclosures
19.
PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
19.
PSAK No. 61, Accounting of Government Grants and Disclosure of Government Assistance
20.
PSAK No. 62, Kontrak Asuransi
20.
PSAK No. 62, Insurance Contracts
21.
PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
21.
PSAK No. 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
22.
PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral
22.
PSAK No. 64, Exploration for Evaluation of Mineral Resources
Instrumen
ISAK
60,
Financial
Instruments:
and
ISAK
1.
ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.
1.
ISAK No. 13, Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation.
2.
ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum, dan Interaksinya
2.
ISAK No. 15, PSAK 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements, and Their Interaction
3.
ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa
3.
ISAK No. Agreement
4.
ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi
4.
ISAK No. 18, Government Assistance – No Specific Relation with Operating Activity
5.
ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
5.
ISAK No. 19, Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
6.
ISAK No. 20, Pajak Penghasilan Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
6.
ISAK No. 20, Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders
7.
ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa : Pengungkapan
7.
ISAK No. 22, Service Arrangements: Disclosures
8.
ISAK No. 23, Sewa Operasi - Insentif
8.
ISAK No. 23, Operating Leases-Incentives
9.
ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
9.
ISAK No. 24, Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease
- 82 -
16,
Service
Concession
Concession
PT BUDI ACID JAYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT BUDI ACID JAYA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES Notes to Consolidated Financial Statements
10.
ISAK No. 25, Hak atas Tanah
10.
ISAK No. 25, Landrights
11.
ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat
11.
ISAK No. 26, Reassessment of Embedded Derivatives
PPSAK
PPSAK
1.
PPSAK No. 7, Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat
1.
PPSAK No. 7, Withdrawal of PSAK 44: Accounting for Real Estate Development Activities
2.
PPSAK No. 8, Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian
2.
PPSAK No. 8, Withdrawal of PSAK 27: Accounting for Cooperatives
3.
PPSAK No. 9, Pencabutan ISAK 5: Interprestasi atas Par.14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
3.
PPSAK No. 9, Withdrawal of PSAK No. 5: Interpretation on Par.14 PSAK 50 (1998) Regarding Reporting of Changes in Fair Value of Available for Sale Investment Securities
4.
PPSAK No. 11, Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi
4.
PPSAK No. 11, Withdrawal of PSAK 39: Accounting for Joint Venture
Grup masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan ISAK di atas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian dari penerapan PSAK dan ISAK tersebut belum dapat ditentukan.
The Group is still evaluating the effects of these revised PSAKs and ISAK and has not yet determined the related effects on the consolidated financial statements.
********
- 83 -