PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
PROPOSAL TUGAS AKHIR I. RINGKASAN I.1. PENGUSUL NAMA
:
LESTARI AYU S
NRP. 6107 030 006
JURUSAN
:
TEKNIK BANGUNAN KAPAL
PROGRAM STUDI
:
PERENCANAAN DAN KONSTRUKSI KAPAL
SEMESTER
:
V (LIMA)
I.2. MATERI TUGAS AKHIR A. J U D U L PERANCANGAN BANGUNAN ATAS KAPAL IKAN YANG MEMENUHI STANDART KESELAMATAN. B. ABSTRAK Brondong merupakan pusat nelayan yang terbesar di Jawa Timur. Di sana ada lebih dari seratus kapal nelayan yang berlabuh untuk menurunkan hasil tangkapan atau bersiap – siap untuk melaut. Sekali melaut mereka akan berada di laut hingga 2 minggu. Sekali mereka melaut akan memakan biaya 20 juta hingga 40 juta. Biaya tersebut biasanya untuk keperluan berlayar seperti bahan bakar untuk 2 minggu, makanan para nelayan, dan lain – lain. Jika terjadi kecelakaan maka pemilik kapal jelas akan menelan rugi yang sangat banyak. Nelayan merupakan pekerjaan yang sangat apa adanya namun memiliki resiko yang sangat besar yaitu kematian. Jika terjadi kecelakaan maka mereka hanya bisa menunggu kapal yang lewat dan meminta tolong untuk diselamatkan. Jika tidak ada mereka sudah bisa dipastikan mereka akan mati. Semua itu juga dikarenakan tidak adanya safety yang memadai pada kapal – LESTARI AYU S (6107 030 006)
1
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
kapal nelayan tersebut. Selain itu, saat pelayaran mereka pasti harus memasak untuk makan selama pelayaran. Mereka pasti membawa kompor, baik itu kompor listrik atau pun kompor minyak. Kompor – kompor tersebut rawan menjadi kecelakaan, misalnya kebakaran. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya desain ulang terhadap kapal – kapal nelayan. Terutama bangunan atas, karena bangunan atas merupakan tempat penyimpanan semua barang – barang keperluan pelayaran. Bangunan atas yang pendek juga rawan menjadi kecelakaan misalnya terbenturnya kepala nelayan. Dalam perencanaan terlebih dahulu dikumpulkan data dari survey. Lalu mengambil foto dan data beberapa kapal nelayan sebagai kapal pembanding untuk ukuran utama. Setelah itu barulah di buat Linesplan-nya dengan menggunakan software maxsurf, perhitungan tahanan dan daya mesin menggunakan software hullspeed, sedangkan perencanaan rencana umum dan konstruksi dengan menggunakan software autocadd dan perhitungan stabilitas dengan menggunakan software hidromax. Diharapkan dengan adanya bangunan atas kapal ikan yang telah di desain ulang ini nelayan di Brondong akan merasa nyaman dalam berlayar. Paling tidak mengurangi resiko saat berlayar.
II. PENDAHULUAN II.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia sangat kaya akan hasil alam terutama hasil laut. Indonesia yang merupakan Negara kepuluauan memiliki banyak perairan yang kaya. Nelayan sebagai penangkap ikan juga sangat banyak di Indonesia. Brondong merupakan
LESTARI AYU S (6107 030 006)
2
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
salah satu daerah nelayan yang terbesar di Jawa Timur. Di sana terdapat lebih dari 100 kapal nelayan yang berlabuh. Mereka sekali berlayar menghabiskan waktu seminggu atau dua minggu, dan menghabiskan dana sebesar 20 hingga 40 juta. Jika terjadi kecelakaan maka pemilik kapal akan rugi besar. Bukan hanya itu nelayan atau awak kapal juga terancam kehilangan nyawa karena keadaan kapal yang kurang memadai standard safety. Menurut nelayan Brondong dalam tahun ini sudah ada dua kapal yang mengalami kecelakaan dan hampir semua awak kapal meninggal. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya perancangan ulang kapal nelayan terutama pada bangunan atas. Karena bangunan atas merupakan tempat semua sarana dan prasarana pelayaran berada. Jika kapal – kapal nelayan sudah memenuhi standard safety yang sudah ditentukan maka mereka bisa melaut lebih lama tanpa merasa takut. Saat pulang mereka bisa membawa hasil tangkapan yang lebih banyak untuk menafkahi keluarga di rumah.
II.2. PERUMUSAN MASALAH Masalah yang diangkat dalam perancangan ini adalah : 1. Bagaimana layout kapal nelayan yang memenuhi standart keselamatan? 2. Bagaimana stabilitas dan tahanan kapal yang telah di desain ulang bangunan atasnya? 3. Bagaimana konstruksi bangunan atas yang sesuai dengan BKI?
II.3. TUJUAN Tujuan dari perancangan ini adalah: 1. Untuk menentukan layout kapal yang memenuhi standart keselamatan 2. Untuk mengetahui stabilitas dan tahanan kapal yang telah di desain ulang
bangunan atasnya. LESTARI AYU S (6107 030 006)
3
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
3. \Untuk mengetahui konstruksi bangunan atas yang sesuai dengan BKI
II.4. TINJAUAN PUSTAKA Teori yang akan digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah teori tentang :
KESELAMATAN KERJA Keselamatan kerja adalah keselamatan pekerja yang berhubungan dengan peralatan, lingkungan dan tempat kerja, serta cara – cara melakukan pekerjaan. Tempat kerja meliputi darat, laut, dalam tanah dan air, serta udara. Mengingat sekarang ini teknologi sudah lebih maju, maka keselamatan kerja menjadi salah satu aspek yang sangat penting, mengingat resiko bahayanya dalam penerapan teknologi. Keselamatan kerja merupakan tugas semua orang yang bekerja, setiap tenaga kerja dan juga masyarakat pada umumnya. Tujuan keselamatan kerja antara lain :
Melindungi
tenaga
kerja
atas
hak
keselamatannya
dalam
melaksanakan pekerjaan.
Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja.
Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak ada unsure kesengajaan, lebih – lebih dalam bentuk perencanaan. Peritiwa kecelakaan disertai kerugian material atau pun penderitaan dari yang paling ringan hingga yang paling berat. Dalam hal ini, kecelakaan akibat kerja ialah kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan pada suatu perusahaan. Ini berarti bahwa terjadinya suatu kecelakaan disebabkan oleh pekerjaan atau pada waktu melaksanakan pekerjaan. LESTARI AYU S (6107 030 006)
4
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
Kecelakaan – kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan :
Peraturan perundangan
Standarisasi
Pengawasan
Penelitian bersifat teknis
Riset medis
Penelitian psikologis
Penelitian secara statis
Pendidikan dan pelatihan – pelatihan
Penggairahan
Asuransi
Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan
Tanda – tanda larangan atau bahaya, pada dasarnya sama dengan tanda lalu lintas jalan raya, sehingga bentuknya pun mirip, misalnya, tulisan, perintah atau larangan. 1. Larangan Gambar lingkaran dengan diagonal berwarna merah diatas putih, berarti sebagai larangan. Sebagai contoh sebatang sebatang rokok sedang menyala dengan warna hitam, berarti dilarang merokok. 2. Perintah Gambar putih diatas biru mempunyai arti suatu perintah. Gunakan kaca mata, gunakan helm, gunakan sarung tangan, dan sebagainya.
LESTARI AYU S (6107 030 006)
5
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
3. Peringatan Tanda peringtan ini berbentuk segi tiga dengan warna hitam diatas putih, sedangkan gambar nyala api didalamnya berwana jingga. Ini berarti sesuatu yang mudah terbakar. 4. Pemberitahuan Tanda atau petunjak ini berbentuk segi empat dengan gambar palang ditengah – tengah. Ini berarti tempat untuk memberikan pertolongan pada waktu terjadi kecelakaan atau P3K. Para petugas P3K harus mengetahui kepada siapa, dimana, dan bagaimana harus bertindak memberikan pertolongan pertama. Pada umumnya jika korban berada didekat petugas P3K, maka dapat langsung diberi pertolongan. Tapi bila berada jauh, maka petugas P3K harus memutuskan apakah memerlukan dokter, ambulance, atau yang lain.
BAHAYA API Api memang dibutuhkan bagi manusia, tetapi bila api tersebut menjadi besar akan sulit dikendalikan dan sangat berbahaya serta dapat menyebabkan kebakaran. 1. Tanda Bahaya Karena kebakaran itu suatu malapetaka yang paling berbahaya, maka diperlukan suatu tanda/kode khusus yang berarti kebakaran. Karena ada tanda tersebut maka orang – orang yang bekerja disekitarnya dapat menyelamatkan diri atau bahkan memadamkannya. 2. Tempat Berbahaya Tempat – tempat yang berbahaya bila dekat api harus di beri tanda/larangan.
LESTARI AYU S (6107 030 006)
6
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
PERALATAN YANG HARUS ADA DI DALAM BANGUNAN ATAS Kotak PPPK (P3K) Harus tersedia perlengkapan pertolongan lain atau obat – obatan yang di simpan dalam kotak P3K. 1. Kapas 2. Obat luka baru 3. Boorwater, pembalut luka, dan obat – obatan yang lain Macam – macam Alat Pemadam Kebakaran 1. Bromochiorodifluoromethane (BCF) ialah pemadam yang disiapkan dalam tabung berisi gas dan bertekanan. Pemadam seperti ini digunakan untuk cairan yang terbakar serta peralatan listrik. 2. Air digunakan untuk memadamkan kebakaran ringan. Hindarkan pembekuan air di dalam tabung 3. Karbon dioksid digunakan untuk memadamkan kebakaran, tetapi kotorannya jangan sampai tercampur 4. Serbuk digunakan untuk segala jenis kebakaran, hanya saja serbuk mengotori tempat.
Gambar : Alat Pemadam Kebakaran
LESTARI AYU S (6107 030 006)
7
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
Gambar : Perlengkapan yang Harus Ada di Kapal Kecil
PERATURAN IMO, Organisasi Makanan dan Pertanian dunia (FAO) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO) adalah tiga organisasi utama yang terlibat dalam merumuskan dan menerapkan instrumen yang berhubungan dengan keselamatan di laut, personalia kapal nelayan dan kapal nelayan. Beberapa aspek yang terlibat dalam hal keselamatan di laut, dari perancangan kapal dan peralatan komunikasi serta pelatihan dan sertifikasi dari navigator. Sementara beberapa konvensi berhubungan dengan kapal yang lebih besar, lebih spesifik dan difokuskan pada kapal nelayan dari semua ukuran. LESTARI AYU S (6107 030 006)
8
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
Konvensi Peraturan Internasional untuk Mencegah tabrakan di Laut (COLREGS, 1972) didisain untuk memperbaharui dan menggantikan peraturan tabrakan yang telah ada dari tahun 1960. Konvensi Internasional Torremolinos untuk Keselamatan dari Kapal Nelayan (SFV, 1977) adalah konvensi internasional yang pertama yang membahas keselamatan dari kapal nelayan. Keselamatan ini tergantung kebutuhan konstruksi dan alat-alat perlengkapan digeladak, kapal nelayan yang panjangnya 24 m atau lebih, termasuk proses menangkapan mereka. Pada 1993, Protokol Torremolinos diadopsi
untuk
memperbaharui
dan
mengamandemen
Konvensi,
belum
diberlakukan hingga 1993. Konvensi Internasional pada Standar dari Pelatihan, Sertifikasi dan Watchkeeping untuk Personalia Kapal Nelayan (STCW F, 1995) adalah yang pertama mencoba untuk membuat standar internasional dari keselamatan untuk anak buah kapal dari kapal nelayan. Konvensi tersebut membahas kebutuhan nakhodah dan watchkeepers pada kapal 24 m atau lebih, dan keselamatan dasar melatih bagi seluruh personalia kapal nelayan. Petunjuk untuk Desain, Konstruksi dan Alat-alat Perlengkapan dari Kapal Nelayan Kecil terperinci, dan liputi desain, konstruksi dan alat-alat perlengkapan dari kapal ikan yang panjangnya antara 12 m dan 24 m. Desember 2004, komite kecil Stabilitas dan Loadlines serta Keselamatan Kapal Nelayan darn Komite Keselamatan Bahari disesuaikan dengan program kerja, satu data baru pada "Keselamatan dari kapal nelayan kecil". Adalah untuk mengembangkan standar keselamatan untuk kapal nelayan yang berukuran di bawah 12 m.
LESTARI AYU S (6107 030 006)
9
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
Peraturan keselamatan dari kapal nelayan telah libatkan FAO sejak permulaan ini di 1945. FAO Yang telah bekerjasama dengan ILO dan IMO di dalam mengembangkan standar keselamatan. FAO menaksirkan bahwa global memancing armada sekarang ini terdiri dari beberapa juta kapal. Asia hanya bertanggungjawab 83 persen dari mereka. Sesuai dengan FAO, 36 juta orang dipekerjakan di perikanan penawanan primer dan aquaculture. Termasuk full-time, paruh waktu dan sekali-kali bekerja. Pemancingan komersil adalah jabatan yang paling berbahaya di dunia. Kesehatan dan keselamatan dari nelayan adalah salah satu tantangan utama. Satu cara adalah dibuatnya prinsip untuk keselamatan.
Standar internasional untuk kapal nelayan dan nelayan. Standart Keselamatan Internasional untuk kapal nelayan adalah: • Protokol Torremolinos berhubungan dengan Keselamatan dari Kapal nelayan. • Kode FAO / ILO / IMO dari Keselamatan untuk Nelayan dan Kapal nelayan. • FAO / ILO / IMO membuat peraturan untuk Desain, Konstruksi dan Alatalat Perlengkapan dari Kapal Nelayan Kecil. • Konvensi internasional pada Standar dari Pelatihan, Sertifikasi dan Watchkeeping untuk Nelayan. Konvensi ini berlaku bagi anak buah kapal dengan kapal nelayan yang panjangnya 24 m ke atas. • FAO / ILO / IMO Menyarankan untuk Bimbingan pada Pelatihan dan Sertifikasi untuk Nelayan
LESTARI AYU S (6107 030 006)
10
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
Instrumen Internasional pada keselamatan dari kapal nelayan dan nelayan. • SOLAS 74. Bab v • Konvensi Peraturan internasional untuk Mencegah Tabrakan di Laut
(1972,
COLREGs). • FAO / ILO / IMO Merekomendasikan Bimbingan dan Pelatihan serta Sertifikasi untuk Nelayan
Pembangunan standar keselamatan internasional untuk kapal nelayan kecil. Sekarang ini, tidak ada standar keselamatan internasional untuk kapal nelayan kurang dari 12 m. Kebutuhan standar dikembangkan sebagai mayoritas. Desember 2004, Keselamatan Bahari disesuaikan dengan meliputi program kerja Keselamatan Kapal Nelayan. FAO aktif pada pembangunan standar keselamatan Internasional.
EGRONOMI Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon (kerja) dan nomos (hukum alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek – aspek manusia dalam lingkungan keranya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, enggeineering, manajemen dan desain/perancangan. Ergonomic berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi. Ergonomic disebut juga sebagai human faktor. Penerapan ergonomic pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (desain) atau pun rancang ulang (re-desain). Hal ini dapat meliputi perngkat keras seperti misalnya perangkat kerja (tools), bangku kerja (benches), platform, kursi, pegangan alat kerja (workholders), system pengendali (controls), alat peraga
LESTARI AYU S (6107 030 006)
11
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
(display), jalan/lorong (access ways), pintu (doors), jendela (windows), dan lain – lain. Ergonomic juga memberikan peranan penting dalam meningkatkan factor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya : desain suatu system kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada system kerangka dan otot manusia, desain stasiun kerja untuk alat peraga visual (visual display unit station). Hal itu adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan visual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja (handtools) untuk mengurangi kelelahan kerja, desain suatu peletakan instrument dan system pengendalian agar didapat optimasi dalam proses transfer informasi dengan dihasilkannya suatu respon yang cepat dengan meminimumkan resiko kesalahan, serta supaya didapatkan optimasi, efisiensi kerja dan hilangnya resiko kesehatan akibat metoda kerja yang kurang tepat.
LESTARI AYU S (6107 030 006)
12
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
II.6. METODELOGI
LESTARI AYU S (6107 030 006)
13
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
III. SISTEMATIKA TUGAS AKHIR Kata Pengantar Abstrak Daftar isi Daftar gambar Daftar table Bab I. Pendahuluan I.1.
Latar belakang
I.2.
Permasalahan
I.3.
Pembatasan masalah
I.4.
Tujuan penulisan
I.5.
Manfaat penulisan
I.6.
Metode penulisan
Bab II. Tijauan pustaka Bab III. Metodologi penelitian Bab IV. Analisa dan pembahasan Bab V. Penutup V.1. Kesimpulan V.2. Saran Daftar pustaka Lampiran
LESTARI AYU S (6107 030 006)
14
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
IV. RENCANA DAFTAR KEGIATAN (Uraian singkat rencana pelaksanaan/pengerjaan/penulisan tugas akhir dalam bentuk diagram garis. Jika yang disediakan kurang, dapat ditulis pada kertas lain).
No.
Bulan ke
Kegiatan 1
1. 2.
2
3
4
5
6
Pembuatan Proposal Penyelesaian TA dgn Progres 40% 1. Bab I (Pendahuluan) 2. Bab II (Tinjauan Pustaka)
3. 4.
Survey Lapangan Penyelesaian TA dgn Progres 60% 1. Bab III (Metode Penelitian)
5.
Penyelesaian TA dgn Progres 80% 1. Bab IV (Pembahasan)
6.
Penyelesaian TA dgn Progres 100% 1. Bab V (Kesimpulan & Saran)
V. DAFTAR PUSTAKA Nurnianto Eko. 2004. Ergonomi. Prima Printing : Surabaya www.google.com/ICSF.mht
LESTARI AYU S (6107 030 006)
15
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
Surabaya, 16 Juli 2009
Calon Dosen Pembimbing
Tanda Tangan
Pengusul
I Putu Artha W, ST. MT
Lestari Ayu S
NIP. 132.233.784
NRP. 6107030006
Tanda Tangan
1
Ir. Putu Sindhu A, ST. MT 2 NIP. 132 127 157 Ali Imron, ST. MT 3 NIP. 131 792 969 M. Afif Shobach, ST 4 NIP. 132 206 162
Menyetujui, Koordinator Tugas Akhir
NIP.
LESTARI AYU S (6107 030 006)
16
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
LEMBAR PENETAPAN JUDUL Berdasarkan presentasi pengusul dihadapan Team Evaluasi Tugas Akhir, maka : JUDUL: PERANCANGAN
BANGUNAN
ATAS
KAPAL
NELAYAN
YANG
MEMENUHI STANDART KESELAMATAN.
PENGUSUL : Nama
: Lestari Ayu S
Nrp
: 6107 030 006
Dinyatakan : Diterima Diterima dengan syarat Ditolak Diubah menjadi : ………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………
Mengetahui, Ketua Jurusan TBK
Surabaya, Agustus 2009 Team Evaluasi T.A. Ketua
Ruddianto, ST. MT NIP. 132 127 156
LESTARI AYU S (6107 030 006)
(……………………..)
17
PROPOSAL TUGAS AKHIR
2009
LEMBAR PENGESAHAN JUDUL : PERANCANGAN
BANGUNAN
ATAS
KAPAL
NELAYAN
YANG
MEMENUHI STANDART KESELAMATAN.
PENGUSUL : 1. Lestari Ayu S
6107.030.006
Telah di seminarkan pada :
Hari
: Jum’at
Tanggal
: 7 Agustus 2009
Tempat
: Studio Gambar II
Dosen Penguji : 1. Ir. Gaguk S. MM
Tanda tangan 1.
2. Ir. M. Mahfud .M. MT 3. Ir. Suwarno Tahid
2. 3.
4. Aang Wahidin, ST. MT 5. Tri Tyasmihadi, ST. MT
4. 5.
6. Dra. Endang. P. P. MT 7. Sudiyono, ST. MT
Mengetahui, Ketua Jurusan TBK
6. 7.
Surabaya, Agustus 2009 Team Evaluasi T.A. Ketua
Ruddianto, ST. MT NIP. 132 127 156 LESTARI AYU S (6107 030 006)
Ir. Gaguk S. MM NIP. 132 127 156 18