PROJECT BASED LEARNING “DETEKTIF KESEHATAN” MELALUI ONENOTE CLASS NOTEBOOK A. Latar Belakang Sekolah merupakan tempat dilaksanakannya proses transformasi ilmu pengetahuan. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman, sekolah harus mampu beradabtasi dengan segala kondisi yang tengah dihadapi oleh siswa. Bila pada masa lalu, sekolah menjadi satu-satunya pusat belajar, maka berbeda dengan era masa kini. Sumber belajar yang tersedia di mana-mana juga menjadi salah satu sarana transformasi ilmu pengetahuan. Era digital telah menandai kebangkitan teknologi yang terus bergerak maju. Namun, kebangkitan teknologi ini belum sepenuhnya dapat dimaksimalkan oleh masyarakat. “membeli electronic device” baik itu laptop, tablet, maupun smartphone menjadi hal yang lumrah. Barang-barang tersebut tidak hanya dapat dimiliki oleh masyarakat dari strata tertentu. Teknologi menawarkan efektivitas dan kecepatan serta fleksibilitas bagi para penggunanya. Ini hal yang positif tentunya. Namun, ini menjadi hal yang sia-sia bila tidak dapat digunakan dengan maksimal. Di balik sisi positif yang dimiliki, tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi juga memunculkan kekhawatiran di kalangan orang tua. Sering kali orang tua merasa tidak dapat mengawasi bahkan tidak mengerti bagaimana menempatkan
teknologi sebagai sarana yang tepat guna. Mengingat Gadget saat ini sudah sangat begitu dekat dengan dunia anak. Pembelajaran abad 21 atau lebih popular dengan sebutan 21 st CLD meliputi aspek knowledge construction, critical thinking, self regulation, real world problem solving, skill of communication dan using of ICT. Pembelajaran tersebut telah selaras dengan kondisi teknologi yang luar biasa berkembang. Dengan demikian sekolah, orang tua, siswa dan teknologi memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Maka perlu dilaksanakan sebuah pembelajaran yang mampu merangkul dan menjawab permasalahan yang ada. “Detektif Kesehatan” sebagai Project Based Learning (PBL) yang diadakan di kelas III Al-Bayan SDMT Ponorogo dengan desain pembelajaran yang selaras dengan 21 st CLD juga melibatkan orang tua dan juga perangkat OneNote Class Notebook dapat menjadi sarana yang tepat untuk mewujudkan pembelajaran yang berbasis teknologi dan tepat sasaran. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana kegiatan pembelajaran menggunakan OneNote Class Notebook selaras dengan pembelajaran Abad 21st CLD? 2. Bagaimana OneNote Class Notebook mampu menjembatani siswa, sekolah dan orang tua? 3. Manfaat apa yang didapatkan siswa dari pembelajaran tersebut? 4. Bagaimana respon siswa dan orang tua terhadap pembelajaran tersebut? C. Sasaran 1. Siswa kelas III Al-Bayan SDMT Ponorogo (Setingkat SD) 2. Orang tua siswa kelas III Al-Bayan D. DESKRIPSI KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Kegiatan pembelajaran menggunakan OneNote Class Notebook selaras dengan 21 st CLD Kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah “Detektif Kesehatan”. Kegiatan tersebut adalah Project Based Learning. Dalam pembelajaran tersebut siswa bertindak sebagai detektif kesehatan. Mereka akan mencari tahu tentang makanan sehat maupun
berbahaya, perilaku orang lain dalam memilih jajan sehari-hari, pengetahuan orang lain tentang makanan sehat maupun berbahaya dan juga membuat brosur berisi ajakan untuk memilih makanan yang sehat. “Detektif Kesehatan” masuk dalam kategori pembelajaran yang “Real world Problem solving”. Maksudnya siswa tengah mendapatkan pengalaman untuk memecahkan atau mencari solusi pada masalah yang benar-benar real, terjadi pada kehidupan nyata. Adapun detail kegiatan pembelajaran tersebut adalah: NO
KEGIATAN
21st CLD
1.
Siswa dibagi dalam kelompok
Communication
2.
Siswa membaca tugas yang sudah diupload guru
Knowledge Construction
pada library content yang terdapat pada OneNote Class Notebook 3.
Siswa berdiskusi tentang pembagian tugas anggota
Skill Of Communication
kelompok 4.
Siswa mencatat pembagian tugas kelompok pada
Self and group Regulation
form self and group regulation yang telah diupload guru pada bagian Collaboration Space. Pada Collaboration Space seluruh siswa dan guru dapat bersama-sama berkontribusi 5.
Siswa mencari referensi terkait makanan sehat dan makanan berbahaya.
Referensi dapat dicari melalui mesin pencarian Bing dengan menggunakan fitur copy atau link atau screen clipping yang telah ada pada onenote
Referensi juga dapat ditemukan pada content library, pada halaman BSE yang telah diupload guru
Knowledge Construction
6.
Siswa melakukan wawancara dan mendokumentasikannya
7.
Siswa mengolah data
Critical Thinking
8.
Siswa berdiskusi dan mulai menggali ide untuk
Skill of Communication
pembuatan brosur 9.
Siswa membuat brosur sederhana dengan onenote
Inovation
yang berisi ajakan untuk memilih makanan sehat dan tips mengenali makanan berbahaya 10. Siswa mencetak brosur tersebut lalu
Skill of Communication
mengkampanyekan dan membagikan tersebut kepada teman maupun lingkungan sekitar 11. Siswa membagikan brosur pada social media
Skill of Communication
Kelebihan OneNote Class Notebook adalah pada tiga bagian yang dimilikinya. Berikut penjelasannya:
OneNote juga sangat fleksibel. Ia bisa diakses dengan versi offline maupun online. Dan dengan mudah kita bisa berkolaborasi dengan orang lain. Fitur “Sync” yang berfungsi menyinkronkan perubahan yang dilakukan menjadikan pekerjaan bersama terasa mudah dan lebih efisien. OneNote benar-benar “Bring your note everywhere”.
2. OneNote Class Notebook mampu menjembatani siswa, sekolah dan orang tua Setiap siswa diberikan akun office 365. Orang tua kita informasikan tentang akun dan password dari putra-putri mereka. Tujuannya bila orang tua ingin melihat hasil belajar dan aktifitas putra-putrinya dapat dengan mudah mengakses OneNote tersebut. Pada OneNote Class Notebook juga telah saya tambahkan ruang untuk orang tua menyampaikan aspirasinya. Baik itu motivasi, nasehat, maupun hal-hal yang berkaitan dengan masukan kegiatan pembelajaran. Adanya tiga bagian yang disediakan oleh OneNote Class Notebook dapat menjembatani siswa, guru dan orang tua. Student Notebook, ruang antara siswa dan guru maksudnya guru dan murid bisa dengan bersama-sama berada pada bagian tersebut. Misalnya mengerjakan tugas individu, disinilah tempatnya. Siswa tidak perlu kuatir siswa lain akan menyontek hasil tugasnya. Sebab, Student Notebook hanya dapat diakses oleh Guru dan Siswa. Collaboration Space merupakan ruang untuk seluruh anggota OneNote Class Notebook untuk berkolaborasi. Content Library adalah ruang dimana Guru berbagi file baik itu berupa tugas maupun materi. Sehingga bagi siswa yang tidak masuk atau izin karena hal tertentu dapat dengan mudah mengikuti materi yang tertinggal. Apa yang diupload oleh Guru pada content library bersifat read only sehingga siswa tidak dapat mengubahnya secara sembarangan. Dengan demikian, siswa, Guru dan juga orang tua dapat terhubung dengan baik.
3. Berbagai manfaat yang diperoleh siswa Dengan pembelajaran Project Based Learning “Detektif Kesehatan” dan penggunaan OneNote Class Notebook siswa memperoleh manfaat: a. Sebagai detektif siswa mendapat pengalaman yang mereka peroleh sendiri sehingga menumbuhkan kesadaran untuk berperilaku mengkonsumsi jajanan yang sehat b. siswa turut serta mengkampanyekan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang jajan sehat (berlatih komunikasi dan kesadaran social) c. Dengan penggunaan OneNote Class Notebook, siswa telah menciptakan virtual Class d. Melalui OneNote juga siswa belajar tentang kolaborsi dan komunikasi juga optimalisasi ICT. e. Interdisipliner, dalam project based learning tersebut siswa telah mendapatkan berbagai kecakapan dari berbagai disiplin ilmu yakni Bahasa Indonesia, IPA, TIK, Seni dan Keretampilan, dan Sosial science.
4. Respon siswa terhadap penggunaan OneNote Class Notebook Siswa merasa senang sekali dan tertarik. Apa yang mereka rasakan menjadi motivasi bagi mereka sendiri. Motivasi tersebut yang melahirkan ketertarikan dan rasa ingin tahu terhadap materi ajar. LAMPIRAN URL SUPPORTING RESOURCES 1. RPP: http://bit.ly/1rcSZ0h 2. Form Wawancara: http://bit.ly/1W1QB9B 3. Knowledge Construction Form: http://bit.ly/1W1QB9B 4. Self and Group Regulation Form: http://bit.ly/24u5eEo