BEASISWA LANJUTAN DARI MAGISTER KE DOKTORAL A. Overview Beasiswa Lanjutan adalah beasiswa yang diberikan kepada Penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dan Beasiswa Presiden Republik Indonesia (BPRI) yang telah lulus dari program Magister untuk melanjutkan ke jenjang Doktoral melalui pembiayaan LPDP tanpa melalui proses seleksi secara reguler dan mengikuti Persiapan Keberangkatan (PK). Beasiswa ini bertujuan untuk mendukung ketersediaan sumber daya manusia Indonesia yang berpendidikan dan berkualitas serta memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi dan mempunyai visi masa depan bangsa yang kuat sebagai pemimpin Indonesia masa depan. Komitmen LPDP tersebut diwujudkan melalui pemberian bantuan pendanaan dalam bentuk Beasiswa Lanjutan kepada Alumni Penerima BPI dan BPRI Program Magister LPDP untuk melanjutkan studi pada program di Perguruan Tinggi unggulan baik di dalam maupun di luar negeri bagi yang memenuhi kualifikasi LPDP. Sasaran pendaftar Beasiswa Lanjutan adalah para dosen, peneliti, aparatur sipil negara, TNI, Polri, dan Profesional untuk penguatan institusi serta fresh graduate yang memiliki penelitian yang dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan pembangunan Indonesia. B. Persyaratan Pendaftaran Persyaratan bagi pendaftar Beasiswa Lanjutan dijabarkan sebagai berikut: 1. Pendaftar merupakan Alumni Penerima Beasiswa LPDP Program Magister. 2. Tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap Pedoman Beasiswa Pendidikan Indonesia, Pedoman Monitoring dan Evaluasi Beasiswa Pendidikan Indonesia, dan Perjanjian Beasiswa. 3. Telah lulus (memiliki ijazah) dan melakukan lapor kelulusan di aplikasi Simonev. 4. Telah kembali ke Indonesia. 5. Program doktoral yang akan dipilih memiliki keterkaitan dengan program magister yang telah diambil. 6. Memiliki Letter of Acceptance (LoA) unconditional yang berasal dari Perguruan Tinggi Tujuan LPDP. 7. LoA Unconditional sebagaimana dimaksud pada angka 6, dapat berupa conditional apabila hanya mensyaratkan pembiayaan. 8. Khusus Pendaftar yang mengambil program Integrated Doctoral telah memiliki surat ekspektasi kelulusan sebagai pengganti persyaratan ijazah dan surat keterangan dari supervisor bahwa pendaftar mengambil program Integrated Doctoral 9. Memiliki IPK sekurang-kurangnya 3.25 atau konversi sesuai format IPK Indonesia.
1
10. Pendaftar dengan Program Integrated Doctoral memiliki IPK semester 3 (tiga) sekurang-kuragnya 3.25. 11. Pendaftar alumni BPI Program Magister Dalam Negeri yang bermaksud melanjutkan studi doktoral luar negeri wajib memiliki nilai IELTS/TOEFL atau sertifkat bahasa asing lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Program Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Program Doktoral tujuan Luar Negeri. 12. Telah memiliki 1 (satu) jurnal internasional published atau accepted namun belum published bereputasi (Scopus, Thomson Reuters, atau Microsoft Academic Research) atau minimal memiliki 3 (tiga) paper prosiding seminar internasional terindeks di Scopus, Thompson Reuters, DOAJ, atau EBSCO sebagai penulis utama. 13. Pendaftar dapat mengambil program doktoral yang terlebih dahulu harus mengambil program Master of Research atau Master of Philosophy dengan syarat total masa perkuliahan program Master of Research atau Master of Philosophy dan program doktoral tidak lebih dari 4 tahun. 14. Dalam hal pelaksanaan program Master of Research atau Master of Philosophy pendaftar dinyatakan tidak mampu untuk meneruskan program doktoral, maka pendaftarwajib memberikan laporan ke LPDP dan bersedia menerima sanksi berupa penghentian dan/atau pengembalian dana yang sudah dibayarkan. C. Perguruan Tinggi Tujuan/Penyelenggara Program 1. Ketentuan Perguruan Tinggi tujuan dalam negeri sebagai berikut: a. Institusi yang terakreditasi A dengan program studinya terakreditasi A atau B oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. b. Institusi yang terakreditasi B dengan program studi hanya yang terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. 2. Perguruan Tinggi tujuan luar negeri sesuai dengan daftar yang telah ditentukan oleh LPDP. D. Komponen Pembiayaan 1. Biaya Pendidikan : a. Pendaftaran/ admission fee / registration fee (at cost); b. SPP/tuition fee (at cost); (tidak termasuk matrikulasi bahasa & non bahasa, semester pendek dan studi lapangan (field study)); c. Non-SPP, yang dapat digunakan untuk tunjangan buku; penelitian tesis atau disertasi yang berbasis riset; seminar/konferensi/lomba yang bertaraf internasional; publikasi jurnal internasional; atau wisuda (paket, per tahun, akumulatif). 2. Biaya Pendukung : a. Transportasi keberangkatan dan kepulangan studi dari asal domisili ke perguruan tinggi tujuan (satu kali, at cost); b. Asuransi kesehatan dasar (hanya untuk penerima beasiswa); c. Visa / resident permit (at cost: pilih salah satu); d. Hidup bulanan/living allowance (paket); e. Tunjangan keluarga/family allowance, (paket);
2
f. Kedatangan/settlement allowance (paket) hanya bagi yang intake berjarak 6 bulan dari kelulusan atau bagi yang intake berjarak kurang dari 6 bulan namun mengalami pindah kota studi dari magister ke doktoral; g. Keadaan darurat/force majeure yang disetujui LPDP. E. Waktu Pendaftaran dan Seleksi Pendaftaran Beasiswa Lanjutan dibuka pendaftaran dan seleksi sebagai berikut: Periode
sepanjang
tahun
dengan
tanggal
Jadwal Pendaftaran
Penetapan Lulus Administrasi
Seleksi Proposal Disertasi
I
17 – 25 Juli 2017
31 Juli 2017
II
1 – 10 September 2017
15 September 2017
III
1 – 10 November 2017
15 November 2017
1 - 30 Agustus 2017 18 September – 30 Oktober 2017 16 November – 20 Desember 2017
Pengumuman Hasil Seleksi Proposal Disertasi 31 Agustus 2017 31 Oktober 2017
21 Desember 2017
Pendaftaran Beasiswa Lanjutan dilaksanakan secara online dengan mengirimkan keseluruhan berkas ke email
[email protected].
F. Tahapan Seleksi 1. Pendaftaran Pendaftar melengkapi semua dokumen persyaratan umum dan khusus sesuai dengan ketentuan LPDP dan mengirimkannya ke
[email protected] dengan subject: Beasiswa Lanjutan_Periode(1/2/3)_Nama Pendaftar_ (Dosen/Peneliti/ASN/TNI/Polri/Profesional/Fresh Graduate). Adapun berikut berkas yang perlu dilengkapi: 1. Persyaratan Umum a. Formulir offline pendaftaran Beasiswa Lanjutan. b. Ijazah magister atau surat keterangan lulus. c. Pendaftar dengan Program Integrated Doctoral dapat melampirkan surat ekspektasi kelulusan dan surat keterangan dari supervisor bahwa pendaftar program Integrated Doctoral.
3
d. Salinan transkrip nilai sejak awal hingga akhir studi magister dengan nilai IPK minimal 3.25. e. Khusus pendaftar dari Magister Luar Negeri melampirkan salinan transkrip nilai yang telah dikonversi sesuai format IPK Indonesia. f. Research Outline (sesuai format LPDP). g. Biodata diri supervisor Doktoral. h. Kebijakan/renstra/blue print yang mendukung penelitian doktoral. i. Surat rekomendasi (sesuai format LPDP) dari supervisor magister yang merekomendasikan pendaftar untuk melanjutkan studi doktoral. j. Tiga buah esai berbahasa indonesia masing-masing 500 sampai 700 kata yang berjudul “Kontribusiku yang telah dilakukan bagi Indonesia saat studi dan lulus magister”, “Manfaat program doktoral bagi ilmu pengetahuan dan Indonesia”, dan “Rencana karier pasca studi doktoral”. k. Surat Pernyataan Pendaftar Beasiswa Lanjutan Magister ke Doktoral sesuai format terlampir. l. Screenshot bukti telah melakukan Lapor Kelulusan pada aplikasi monitoring dan evaluasi. Khusus Program Integrated Doctoral melaporkan perkembangan studi pada semester 3. m. Minimal satu jurnal internasional published bereputasi (Scopus, Thomson Reuters, atau Microsoft Academic Research) dengan melampirkan bukti URL serta artikel; atau satu jurnal internasional accepted namun belum published bereputasi (Scopus, Thomson Reuters, atau Microsoft Academic Research) dengan melampirkan bukti accepted serta artikel; atau memiliki minimal 3 (tiga) paper prosiding seminar internasional terindeks di Scopus, Thompson Reuters, DOAJ, atau EBSCO yang dibuktikan dengan melampirkan URL dan paper. 2. Persyaratan Khusus 1. Persyaratan khusus Pendaftar yang berasal dari Dosen yaitu : a. Surat Kepemilikan Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) atau Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK); b. Surat rekomendasi dari fakultas/universitas tempat bekerja bahwa posisi kerja saat ini membutuhkan keahlian setingkat doktoral; dan c. Surat izin belajar yang ditanda-tangani dekan/rektor dan unit SDM yang menerangkan surat izin belajar akan diubah menjadi surat tugas belajar setelah pendaftar dinyatakan diterima dalam Seleksi Beasiswa Lanjutan. 2. Persyaratan khusus pendaftar yang berasal dari Peneliti yaitu: a. Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Peneliti Fungsional yang ditanda-tangani fakultas/universitas untuk peneliti di
4
universitas atau atasan tertinggi/ atasan satuan kerja di lembaga penelitian masing-masing untuk peneliti di non universitas; b. Surat rekomendasi dari fakultas/universitas/instansi tempat bekerja bahwa posisi kerja saat ini membutuhkan keahlian setingkat doktoral; dan c. Surat izin belajar yang ditanda-tangani pimpinan lembaga dan unit SDM yang menerangkan surat izin belajar akan diubah menjadi surat tugas belajar setelah pendaftar dinyatakan diterima dalam Seleksi Beasiswa Lanjutan. 3. Persyaratan khusus Pendaftar yang berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu : a. Surat Keputusan pengangkatan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dari pimpinan lembaga; b. Surat keterangan yang ditanda-tangani pimpinan instansi yang menyatakan bahwa pendaftar ditugaskan melanjutkan studi doktoral untuk kepentingan instansi atau nasional; dan c. Surat izin belajar yang ditanda-tangani pimpinan lembaga dan unit SDM yang menerangkan surat izin belajar akan diubah menjadi surat tugas belajar setelah pendaftar dinyatakan diterima dalam Seleksi Beasiswa Lanjutan. 4. Persyaratan khusus Pendaftar yang berasal dari TNI/Polri yaitu : a. Surat Keputusan pengangkatan sebagai TNI/Polri dari pimpinan lembaga; b. Surat keterangan yang ditanda-tangani pimpinan instansi yang menyatakan bahwa pendaftar ditugaskan melanjutkan studi doktoral untuk kepentingan instansi atau nasional; dan c. Surat izin belajar yang ditanda-tangani pimpinan lembaga dan unit SDM yang menerangkan surat izin belajar akan diubah menjadi surat tugas belajar setelah pendaftar dinyatakan diterima dalam Seleksi Beasiswa Lanjutan. 5. Persyaratan khusus Pendaftar yang berasal dari Profesional yaitu : a. Suratketerangan pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun yang ditanda-tangani pimpinan instansi; b. Surat keterangan yang ditanda-tangani pimpinan instansi yang menyatakan bahwa posisi kerja saat ini membutuhkan keahlian setingkat doktoral; c. Surat izin belajar yang ditanda-tangani pimpinan instansi dan unit SDM yang menerangkan surat izin belajar akan diubah menjadi surat tugas belajar setelah pendaftar dinyatakan diterima dalam Seleksi Beasiswa Lanjutan; dan d. Jika pekerjaan pendaftar tidak terikat dengan lembaga/instansi maka pendaftar cukup melampirkan surat
5
keterangan pengalaman bekerja minimal 3 (tiga) tahun yang ditanda-tangani sendiri. 2. Seleksi Administrasi Pendaftar yang diproses dalam tahap ini adalah yang telah mengirimkan berkas pendaftaran ke
[email protected] sesuai batas waktu pendaftaran dan memenuhi standar monev LPDP. Pendaftar yang lulus seleksi administrasi maka berhak untuk mengikuti seleksi review research outline oleh reviewer LPDP. Pendaftar yang tidak lulus seleksi administrasi dapat mendaftar kembali pada periode berikutnya. 3. Seleksi Research Outline Tiap satu research outline akan diseleksi oleh 3 (tiga) orang reviewer terpilih LPDP yang disesuaikan dengan program studi atau research interest masing-masing pendaftar. 4. Pengumuman Seleksi Hasil seleksi Beasiswa Lanjutan akan diumumkan langsung ke alamat email masing-masing pendaftar yang ditercantum dalam formulir seleksi Beasiswa Lanjutan. G. Pasca Kelulusan 1. Pendaftar Beasiswa Lanjutan yang dinyatakan telah lulus Seleksi Proposal Disertasi dapat mengajukan permohonan Surat Jaminan Beasiswa (Letter of Guarantee) dan kontrak Beasiswa. 2. Permohonan Surat Jaminan Beasiswa (Letter of Guarantee) dan kontrak Beasiswa diajukan ke email
[email protected] dengan melampirkan surat pengumuman kelulusan seleksi Beasiswa Lanjutan dan/atau letter of acceptance unconditioal. 3. Pendaftar Beasiswa Lanjutan yang dinyatakan Lulus dengan Catatan maka belum dapat diterbitkan Surat Keputusan Penetapan Penerima Beasiswa Lanjutan hingga catatan dari LPDP dipenuhi sesuai dengan kurun waktu yang telah ditentukan. 4. Apabila catatan telah dipenuhi maka pendaftar ditetapkansebagai Penerima Beasiswa Lanjutan dan dapat mengajukan permohonan Surat Jaminan Beasiswa (Letter of Guarantee) dan kontrak Beasiswa. 5. Apabila catatan tidak dapat dipenuhi maka pendaftar dinyatakan gugur dan mendapatkan catatan khusus dari LPDP yang akan mempengaruhi proses seleksi saat ingin mendaftar Beasiswa Lanjutan kembali. 6. Pendaftar yang dinyatakan lulus seleksi Beasiswa Lanjutan wajib untuk: a. Melakukan intake paling cepat 6 (enam) bulan setelah dikeluarkan surat pengumuman hasil seleksi Beasiswa Lanjutan kecuali bagi yang mengambil program integrated doctoral dapat melakukan intake secara langsung;
6
b. Penerima Beasiswa Lanjutan yang mengambil program Integrated Doctoral setelah dinyatakan lulus dari program magister harus melampirkan ijazah, transkrip nilai, dan laporan kelulusan; c. Pendaftar yang dinyatakan lulus tidak mengganti tema penelitian, berpindah program studi dan/atau perguruan tinggi tujuan; d. Melaporkan perkembangan disertasi ke LPDP ditiap semester melalui aplikasi Simonev (Sistem Monitoring dan Evaluasi); dan e. Kewajiban memiliki publikasi jurnal internasional selambat-lambatnya pada tahun ketiga perkuliahan. H. Kesempatan Mendaftar Beasiswa Lanjutan Pendaftar yang dinyatakan tidak lulus seleksi Beasiswa Lanjutan diperkenankan untuk mendaftar kembali tanpa batasan tertentu dengan jeda 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya surat pengumuman hasil seleksi Beasiswa Lanjutan. I. Larangan dan Sanksi 1. Pendaftar Beasiswa Lanjutan LPDP dilarang melakukan kejahatan dan/atau pelanggaran sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan pada saat proses pendaftaran dan/atau proses seleksi. 2. Pendaftar Beasiswa Lanjutan LPDP yang melakukan kejahatan dan/atau pelanggaran sebagamana dimaksud pada ayat (1) akan diberikan sanksi tidak boleh melanjutkan proses seleksi serta dimasukkan dalam daftar hitam (blacklist) sebagai pendaftar LPDP. 3. Pendaftar Beasiswa Lanjutan LPDP dilarang mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus seleksi review research outline disertasi. 4. Pendaftar Beasiswa Lanjutan LPDP yang mengundurkan diri setelah dinyatakan lulus seleksi review research outline dimasukkan dalam daftar hitam (blacklist) sebagai pendaftar LPDP. 5. Ketentuan lebih lanjut mengenai larangan dan sanksi bagi Penerima Beasiswa LPDP diatur melalui Peraturan Direktur Utama tersendiri. J. Keterangan Tambahan Dalam Panduan Beasiswa Lanjutan ini, yang dimaksud dengan: 1. Dosen adalah orang yang bekerja sebagai dosen dan memiliki NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional) atau NIDK (Nomor Induk Dosen Khusus). 2. Peneliti adalah orang yang memiliki jabatan fungsional sebagai peneliti di universitas, LIPI, balitbang, dan lembaga sejenis yang diangkat melalui Surat Keputusan. 3. Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah, diangkat oleh pejabat Pembina kepegawaian, diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan serta digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
7
4. Profesional adalah orang yang memiliki skill, knowledge, dan attitude (kode etik) dalam menjalankan profesi tertentu dengan pengalaman kerja minimal tiga tahun. 5. Fresh Graduate adalah orang yang baru lulus dari bangku perkuliahan atau belum memiliki pengalaman kerja minimal tiga tahun. 6. Integrated Doctoral adalah pelaksanaan studi magister langsung ke doktoral tanpa jeda dengan ciri khas jurusan, universitas, dan tema penelitian sama dengan magister. Program Integrated Doctoral ini umumnya terjadi di negara Jepang.
8
9
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN FORMULIR PENDAFTARAN BEASISWA PENDIDIKAN INDONESIA
Nama Lengkap
: _________________________________________________
Jenis Kelamin
: laki-laki/ perempuan*)
Status
: menikah/ belum menikah*)
Tempat/Tanggal Lahir
: _________________________________________________
Alamat Lengkap
: _________________________________________________
Kota/ Provinsi
: _________________________________________________
Kode Pos
: ____________________ Telp rumah: ________________
Handphone
: ____________________ Email: _____________________
Program Studi Magister
: _________________________________________________
Perguruan Tinggi Magister
: _________________________________________________
Negara Studi Magister
: _________________________________________________
Program Studi Doktoral
: _________________________________________________
Perguruan Tinggi Doktoral
: _________________________________________________
Negara Studi Doktoral
: _________________________________________________
LoA Unconditional
: YA / TIDAK*
Tanggal Memulai Studi Doktoral
: _________________________________________________
Tanggal Selesai Studi Doktoral
: _________________________________________________
Jalur Beasiswa Lanjutan
: Dosen/Peneliti/ASN/TNI/Polri/Profesional/Fresh Graduate*
Riwayat Pendidikan Jenjang Pendidikan
Tahun
SD/MI
-
NamaSekolah /Perguruan Tinggi
10
BidangStudi
Nilai/IPK Indonesia
SMP/MTs
-
SMA/MA
-
S-1
-
S-2
-
DAFTAR PRESTASI (Tidak ada batasan tahun dan batasan jumlah prestasi) Riwayat Organisasi No
Organisasi
Tahun
Kedudukan/Aktifitas
Tingkat
-
Riwayat Kegiatan Sosial Kemasyarakatan No
Komunitas / Lembaga Sosial Kemasyarakatan
Tahun
Kedudukan/Aktif itas
Tingkat
Institusi Penyelenggara
Jangka Waktu
-
Pengalaman Pelatihan/ Workshop
No
Tahun
Jenis Pelatihan/ Workshop
Peserta/ Pembicara/ Presentator
11
Pengalaman Riset/Inovasi/ Kreasi/ Budaya saat Studi dan Pasca Program Magister No
Tahun
Sumber Dana
Judul
Tingkat
KaryaIlmiah: Buku/Makalah saatStudi dan Pasca Program Magister
Tahun
Penerbit/Jurnal/ Media
Judul
Tingkat (Universitas/ Nasional/ Internasional)
a. Buku
b. Makalah
Publikasi Jurnal No
Tahun
Penulis ke
JudulJurnal
Published/ accepted
Lembaga Penerbit Jurnal
Impact Factor
Panitia/ Peserta/ Pembicara
Tingkat
Konferensi dan Seminar No
Tahun
Nama Konfrensi/Seminar
Penyelenggara
12
Prestasi Non Akademis No
Tahun
Bentuk Prestasi
Lembaga/Organisasi Pemberi Prestasi
Tingkat
PrestasiAkademis No
Tahun
Bentuk Prestasi
Universitas/Lembaga Pemberi Prestasi
BentukPenghargaan
Pemberi Penghargaan
Tingkat
Penghargaan No
Tahun
Tingkat
Pernyataan : Dengan ini saya menyatakan bahwa informasi yang saya tulis dalam formulir pendaftaran serta lampiran yang menyertainya adalah benar. Apabila informasi yang saya berikan tidak benar, saya bersedia dinyatakan gugur sebagai calon penerima beasiswa. ____, ____________________
(_________________________) *) coret yang tidak perlu
13
14
Title Author Program Research Begin Advisor
Title of your Disertation Proposal Your Name Your Ph.D Program include Your University Name Year and semester Your Supervisor Name
========================================================================= This outline is only a general guide for your paper. As for other important information. You must use a size 12 Times New Roman font, 1’15 space, with 1” margins at top, bottom, right and left.
15
16
Title Author Program Advisor
: The Impact of Terms of Trade Shock to Commodity Exporting Countries : : :
Introduction and Research Question 1. Terms of trade shock1, in most countries,results ineconomic slowdown and increased macroeconomic instability.For developing countries, the adverse change in terms of trade shock is the costliest type of shock that can reduce income growth (Becker and Mauro, 2006). It also appears to play a role in explaining growth accelerations or turning points to higher or lower levels of growth (Funke, 2008). As if, it is a test case whether a country can assembleappropriate policiesto respond to the shocks. 2. This research focuses on the impact the terms of trade shock to the economy of commodity exporting countries by addressing three interrelated questions.First, how a terms of trade shock aretransmitted to various sectors in the economy (e.g. corporate, banking, fiscal, household, real sector). Second, how does a structure of an economy evolve or change during and after commodity boom. Third, how does the term of trade shock affect the potential growth of commodity exporting countries. The first question looks at an immediate macroeconomic effect; while the second question looks at a longer time horizon involving the change of economic structure. Finally, the third question attempt to analyze the long run implication of the commodity bust. 3. This research isvery important for commodity exporting countries, especially after the commodity boom periodends.First, studying the transmission channel and interlinkages across sector is important because it will identify pocket of vulnerabilities in various sectors of the economy; and will aid in monitoring the macroeconomic and macrofinancial stability risks.It will also enable the policy maker to prioritize sectors requiring immediate policy intervention. Previous experience, for instance in Indonesia post 2003-2011 commodity boom, shows the inability of the policy maker to appropriately identify key weaknesses following the terms of trade shock has deepened the shock and made the country more vulnerable to external shock. There was also limited and lagged intervention to maintain household purchasing power, restructuring the banking sector, reviving the noncommodity trade sector, etc., leading to prolonged economic slowdown. Only when situation became worse, various policy packages were introduced in late 2015, resulting with varying degree of success.Second,the analysis on structural change will identify lagging sector and devise appropriate development or industrial strategy for the commodity exporting countries. Failure to identify the lagging sector in the economy might slow recovery; or even undermine the ability to recover.Third, analysis on potential growth will provide clear picture on the growth outlook of commodity exporting countries. Policy makers would need to know whether the decline in the economic growth is transient fluctuation or more of a long-term trend. Failure to identify this might result in underestimation of the decline in the economy’s potential growth.
1
Terms of trade is defined as the ratio between the aggregate export price and import price of a country. When a country’s terms of trade get worse, it indicates that the country must export a greater number of units to purchase the same given number of imports.
17
Existing Research 4. Existing research on the impact of term of trade shock to economy of commodity exporting countries which incorporates interlinkages among various sectors (e.g. corporate, banking, fiscal, household, real sector) is still scarce.The researches thatcurrently available are fragmented across sectors, e.g. the impact of terms of trade shock to tax revenue, the impact to economic growth, the impact to banking sector, etc., thus lacking the interlinkage analysis. As a matter of fact, terms of trade shock have impact to various sectors; and these sectors affect one another thus creating second-round effect. Furthermore, the shock transmission channels to economic growth that have been analyzed islimited to growth decomposition (capital, labor, and productivity) and savinginvestment behavior. None have used the sectors interlinkage as the transmission channel.For Indonesian case, the research on this interlinkage and transmission mechanism is arguably nonexistent. 5. The following two researches exhibit how omitting the transmission channel and interlinkage could lead to implausible or less useful findings. First,Schmitt-Grohe and Uribe (2015) uses Structural Vector Autoregressive (SVAR) model to assess the effect of terms of trade shock to economic growth. The SVAR consists of six variables, which are terms of trade, trade balance, output, consumption, investment, and real exchange rate. By using variance decomposition, it finds the terms of trade shock has small (10%) effect on the economic growth. This result seems to be disconnected from the real observation because the impact of the terms of trade shock to commodity exporting countries is visibly quite large and goes beyond declining export revenue as can be seen in Indonesia and other commodity exporting countries. Second, Brueckner and Carneiro (2015) used panel data regression to assess the impact of terms of trade shock to economic growth. The dependent variable is economic growth and independent variable is the variability of terms of trade. They found the terms of trade shock has negative impact on economic growth. The finding of the research is expected;however,it fell short in identifying the priority policy intervention needed because it does not analyze the transmission channel. 6. On macro-financial interlinkages, as noted previously, researches are very limited because most have focused on bilateral relationship.For instance, on banking sector, Kinda et. al. (2016) by using panel regression foundnegative shocks to commodity prices tend to weaken the financial sector, with larger shocks having more pronounced impacts. Meanwhile, Bova et. al. (2016) noted that movements in commodity prices affect commodity exporting countriesindirectly through changes in borrowing conditions, asset prices, and investment.On fiscal, Spatafora and Samake (2012) by using panel data regression found commodity prices have a significant impact on fiscal outcomes. Both revenue and expenditure rise in response to commodity price increases, vice versa (i.e. procyclical fiscal policy). These researches shows bilateral relationship between terms of trade shock and the respective sector; but none are considering the interlinkages. 7. On structural change during commodity boom cycle, the established theory is the Dutch Disease theory. According to the standard Dutch Disease model (Corden and Neary, 1982; Corden, 1984), a boom in the commodity tradable sector adversely affects output in the non-commodity tradable sector (e.g., manufacturing) through spending effect (i.e. higher non-tradable prices relative to tradable or real appreciation) and resource movement effect, which comprises direct deindustrialization (i.e. movement of labor from non-commodity tradable sectors to commodity sector) and indirect de-industrialization (i.e. movement of labor from non-commodity tradable sectors to non-tradable sector). On Indonesia, Adler (2010), by using standard vector autoregressive (VAR)
18
model, found there is no strong evidence of Dutch Disease in Indonesia. Furthermore, weak performance in some sectors does not appear to be linked to the commodity boom. Meanwhile Papanek (2014) disagrees. He found the strong growth that Indonesia enjoy until 2011 was due to the commodity boom at the expense of manufacturing sector. As such, there is still disagreement in the literature on the existence of Dutch Disease, or generally, on the change in economic structure during the commodity boom period. 8. On potential growth following the commodity price, researches mainly use variable filtering to separate the overall trend and the cyclical component of GDP.For instance, Blagrave and Santoro(2016) estimate whether the slowdown inChilifollowing the commodity boom is cyclical, or structural in nature. They separate between mining and non-mining sector. They found an important part of the recent growth slowdown has been structural, with potential-output growth slowing to 2½ percent in recent years. In addition, in the existing researches, the channel of calculating potential growth is mainly through the growth decomposition (capital, labor, and human capital). For instance, Cavalcanti et. al. (2010) found commodity terms of trade volatility is associated with lower accumulation of both human- and physical-capital and hence lower growth.
Methodology and Contribution to Literature 9. On the first question, previous researchestend to look at aggregate level thus providing little information on the shock’s transmission mechanism and subsequently the policy recommendation.The novelty of this research is that it tries to bring the existing researches together by establishing a model that interlink the sectors. In doing so, it attempts intwo stages. In the first stage, to demonstrate the interlinkages of various sectors, it will assess the change in the health of fiscal, banking, corporate, household, and real sector following the terms of trade shock. In the second stage, it will then build structural econometric model consisting the interlinkages of these sectors to simulate the transmission mechanism.Figure 1 shows the sectors of interest. It consists of five blocks, i.e. the real sector block, external block, fiscal block, financial block, and corporates block. The idea is that the terms of trade shock will affect this sector directly (first-round effect) and indirectly through interlinkages with other sectors (second-round effect). For instance, in the first-round effect, we expect the decline in the commodity prices reduce mining companies’ income and to some extent bring about default (corporate sector). The banking sector will then see less credit demand from the mining companies and higher non-performing loan. The government (fiscal sector) will experience declining tax and non-tax revenue from commodity sectors, resulting in higher deficit or spending cut. In the real sector, household will have less income and thus will reduce their spending. Meanwhile in external sector, the decline in export will negatively impact balance payment and put pressure on the exchange rate. All of these are the first-round effect. Then the second-round effect comes in. Higher NPL in banking sector will lead to less credit supply by banking sector to non-mining companies. Less demand from household will also lower non-mining companies’ investment. Currency depreciation following balance of payment deficit will also reduce corporate sector’s confidence to invest. Spending cut by government will also negatively affect household and corporates. In the end, the economy will contract; and without appropriate policy intervention, this situation will spiral to the bottom through reinforcing negative feedback loop. Figure 1 Interlinkages across various sectors
19
External block
Fiscal block
Real sector (GDP and its component)
Financial block
Corporate block
Source: Author
10. The interlinkage relationshipsdescribed above can be modeled by using structural econometric model, involving various identity equation and behavioral equation in a Vector Error Correction Model (VECM). To consider the relatively small size of commodity exporting countries, block exogeneity restriction will be applied. This implies the domestic economy variables in commodity exporting countries cannot affect the global variables.VECM model is an appropriate model because it enables analysis of large number of variables through interlinked equations. It also considers the short-run and long-run relationship. The use of structural model allows for short-run restrictions on the contemporaneous relationship/covariance between shocks. As in other time series model, VECM model also enable simulation of impulse response function of a shock thus will aid in analyzing the transmission channel and forecasting. The following equation shows the SVECM equation. ( ) Where is a matrix of contemporaneous interactions, the ( ) are ( ) matrices of short-run dynamics parameters, ( ), is the structural matrix, and is a ( ) structural form error with zero mean and covariance matrix . Then by assuming that is invertible, the ( ) equation can be written as , where where β is a ( ) matrix of long-run relationship and is a ( ) matrix of the “speed of adjustment” or the short-run relationship. 11. Second, on the impact of terms of trade shock to structural change in the economy, this research will study the changes in the structure of economy of various commodity exporting countries.Existing theory, for instance the Dutch Disease theory predicts that during commodity boom period, the commodity and non-tradable sector will grow at the expense of the noncommodity tradable sector.This research will study further on the existence of the Dutch Disease in the recent commodity boom; as well as analyzing why some sectors are lagging. Prassetya (2017) for instance found, during commodity boom 2003-2011, Indonesia experienced decline in manufacturing sector labor productivity. The reason for the declineis still unknown. 12. Finally, on assessing the impact to potential growth, researches mainly use variable filtering and Cobb-Douglass production function decomposition.Unfortunately, using this method
20
tends to overlook the role of the terms of trade itself, because: (a) variable filtering method is purely statistic method thus do not incorporate economic information; and (b) the growth accounting approach usually does not incorporate the impact of terms of trade shock to the production inputs (capital, labor, productivity).As the solution, this research, along with the interlinkages analysis in the first research question, tries to capture the impact of the shock to the medium-term trend of variables in the GDP from supply side (e.g. labor supply, productivity) and demand side (e.g. household and government consumption indicators, investment indicators, and external trade). 13. Finally, on the contribution to the body of knowledge, as mentioned previously, researches on the impact of terms of trade shock that considersectoral interlinkages arestill very scarce, let alone in Indonesia. As such, this research will be among the earliest that considers the interlinkages. This research also ambitiously aims to tackle broader issues, such as structural change during and after commodity boom as well as the impact to potential growth. This will be an important contribution to existing literatures on the issue. For instance, literatures are still debating whether Indonesia experience Dutch Disease during the recent commodity boom, and whether the commodity boom is a source of growth or rather a resource curse, among many other unsettling debates.
Concluding Remarks 14. This research ambitiously attempts to understand the dynamic surrounding terms of trade shock to commodity exporting countries.This is particularly important for the commodity exporting countries which mostly suffer significant growth slowdown following the end of the recent commodity boom period (2003-2011). This research aims to carefully study the transmission mechanism of the shock, the structural change that occurs, and its impact on the potential growth.This research is expected to result in appropriate policy analysis and recommendation in responding to the commodity boom cycle. The first question is expected to points to the need for thorough surveillance for the macro-financial stability risks. The second question is expected to result in policy responses needed during commodity boom period to ensure no sectors lagging. Finally, the third question is expected to result in recommendation that will help commodity exporting countries to smooth out its potential growth, for instance by implementing countercyclical fiscal policy, building competitiveness outside of the commodity sector, among many others.
Bibliography Adler, G. 2010. Indonesia's Commodity Boom Dutch Disease in the Making?.Indonesia: Selected Issues Paper to the Article IV Consultation Report. Blagrave, P. and Santoro, M. 2016. Estimating Potential Output in Chile: A Multivariate Filter for Mining and Non-Mining Sectors. IMF Working Paper Series No. WP/16/201. Bova, E., Medas, P., and Poghosyan, T. 2016. Macroeconomic stability in resource-rich countries: the role of fiscal policy. IMF Working Paper Series No. WP/16/36. Brueckner, M. and F. Carneiro. 2015. Terms of trade volatility, government spending cyclicality, and economic growth. ANU Working Paper in Economics and Econometrics No 638, June 2016.
21
Cavalcanti, T., Mohaddes, K., and Raissi, M. 2011. Commodity price volatility and the sources of growth. IMF Working Paper Series No. WP/12/12. Funke, N., Granziera, E., and Imam, P. 2008. Terms of Trade Shocks and Economic Recovery. IMF Working Paper Series. Kinda, T. and Mlachila, M. 2016. Commodity Price Shocks and Financial Sector Fragility. IMF Working Paper Series No. WP/16/12. Neary and Corden. 1982. Booming Sector and De-Industrialization in a Small Open Economy. The Economic Journal, Vol. 92, No. 368, pp. 825-848. Prassetya, Rully. 2017. Indonesia’s Manufacturing Export Competitiveness Post AFC 1997/1998: A Unit Labor Cost Analysis. Routledge Publication (forthcoming). Schmitt-Grohe, S. and M, Uribe. 2015. How important are terms of trade shock? NBER Working Paper series. Spatafora, N. and Samake, I. 2012. Commodity Price Shocks and Fiscal Outcomes. IMF Working Paper Series No. WP/12/112.
22
23
SURAT IZIN ATASAN Nomor: _____________________
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: _____________________________________________
NIP*
: _____________________________________________
Pangkat, golongan ruang*: _____________________________________________ Jabatan
: _____________________________________________
Unit Kerja
: _____________________________________________
Memberikan izin kepada: Nama
: _____________________________________________
NIP
: _____________________________________________
Jabatan
: _____________________________________________
Untuk mengikuti seleksi Beasiswa Lanjutan dari Magister ke Doktoral LPDP. Dan apabila dinyatakan menjadi penerima, bersedia memberikan Surat Tugas Belajar dan dibebaskan tugaskan dari pekerjaan. Demikian surat izin ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. __________,____________________
Materai 6000
(__________________________) Mengetahui Unit SDM, __________,__________________
(__________________________)
24
25
SURAT REKOMENDASI SUPERVISOR MAGISTER
Yang bertanda tangan di bawah ini Nama
: _______________________________________________________
NIP*)
: _______________________________________________________
Pangkat/Gol
: _______________________________________________________
Jabatan
: _______________________________________________________
Instansi
: _______________________________________________________
Alamat Lembaga
: _______________________________________________________
Telp.
: _______________________________________________________
Fax.
: _______________________________________________________
E-mail
: _______________________________________________________
Memberi rekomendasi kepada: Nama
: __________________________________________________
TTL
: __________________________________________________
Program Studi Magister
: __________________________________________________
Perguruan Tinggi Magister
: __________________________________________________
Rencana Program Studi Doktoral: __________________________________________________ Rencana Perguruan Tinggi Doktoral:__________________________________________________
(isi rekomendasi meliputi:) 1. 2. 3. 4.
Berapa lama Saudara telah mengenal Pelamar? Berikan informasi tentang aktivitas dan prestasi Pelamar yang perlu diperhatikan. Berikan alasan Saudara merekomendasikan Pelamar melanjutkan studi doktoral. Berikan penilaian Saudara atas beberapa komponen penilaian berikut dengan memberi tanda silang pada pilihan Saudara (dibandingkan antara Pelamar dengan komunitas yang Saudara terlibat selama ini). 5. Apakah pelamar sehat secara jasmani dan rohani?
26
Kurang
Nasionalisme Kepemimpinan Profesionalitas Partisipasi dalam komunitas
Kepercayaan diri Kematangan Emosional Kemampuan beradaptasi Potensi untuk maju Integritas Kemampuan akademik Kemampuan berbahasa Inggris Kemampuan berbahasa asing lain
Cukup
Baik
Sangat baik
Demikian surat rekomendasi ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. __________, ____________________
(Yang membuat rekomendasi) (__________________________)
27
SUPERVISOR’S REFERENCE LETTER I the undersigned: Name
: _______________________________________________________
Position
: _______________________________________________________
Institution/University
: _______________________________________________________
Address
: _______________________________________________________
Phone Number
: _______________________________________________________
Fax.
: _______________________________________________________
E-mail Address
: _______________________________________________________
hereby give recommendation to: Name
: __________________________________________________
Place, Date of Birth
: __________________________________________________
Master’s Degree
: __________________________________________________
University (Master’s Degree) : __________________________________________________ Program of Study (Doctoral Degree): __________________________________________________ University of Destination (Doctoral Degree):____________________________________________ (please provide the following information:) 1. How long have you known the candidate? 2. Please provide information regarding the candidate’s remarkable activities and achievement during his/her studies. 3. Please provide your recommendation as to why it is necessary for the candidate to continue his/her study to Doctoral level. 4. Is the candidate physically and mentally healthy? 5. Please mark your score for the following componentsby giving the mark “x”in the relevant box below.
28
Insufficient
Nationalism Leadership Professionalism Community Engagement Self-Confidence Emotional Maturity Adaptability Potential for Improvement Integrity
Academic Skills English Proficiency Other Languages Proficiency
Fairly Good
Good
Very Good
The letter is made truthfully and to be used accordingly.
__________, ____________________
(Referee’s Signature) (__________________________)
29
30
SURAT PERNYATAAN PENDAFTAR BEASISWA LANJUTAN MAGISTER KE DOKTORAL LPDP Yang bertanda tangan di bawah ini, saya pendaftar Beasiswa Lanjutan LPDP: Nama : ___________________________________________ Tempat, Tanggal Lahir : ___________________________________________ No KTP/NIK : ___________________________________________ Alamat : ___________________________________________ Perguruan Tinggi Tujuan : ___________________________________________ Negara Tujuan : ___________________________________________ Bidang Keilmuan : ___________________________________________ Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya: 1. Bersedia kembali ke Indonesia setelah selesai studi. 2. Tidak sedang menerima/akan menerima beasiswa dari sumber lain. 3. Tidak terlibat dalam aktivitas/tindakan yang melanggar hukum, atau mengikuti organisasi yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. 4. Tidak pernah/akan terlibat dalam aktifitas/tindakan yang melanggar kode etik Akademik. 5. Selalu mengabdi untuk kepentingan bangsa Indonesia. 6. Selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Sanggup memenuhi ketentuan beasiswa yang ditetapkan LPDP. 8. Menyampaikan data dan dokumen yang benar, sesuai dokumen asli serta bersedia menerima sanksi hukum yang berlaku apabila dokumen tersebut tidak sah. 9. Tidakakan merubah tema penelitian, dan melakukan pindah perguruan tinggi serta program studi setelah dinyatakan lulus sebagai penerima beasiswa lanjutan. 10. Bersedia intake paling cepat 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya surat pengumuman kelulusan. 11. Sanggup memiliki publikasi jurnal internasional selambat-lambatnya pada tahun ketiga perkuliahan. 12. Bersedia melaporkan perkembangan disertasi ke LPDP setiap semester. Apabila dikemudian hari diketahui ada pernyataan yang terbukti tidak benar atau yang tidak dipenuhi, saya siap menerima sanksi dan dimasukan dalam daftar hitam oleh LPDP. Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya. _______,______________ Yang MembuatPernyataan Materai 6000 (_____________________)
31
32