PERLUASAN JANGKAUAN USB WIRELESS LAN DENGAN MENGGUNAKAN ANTENE DARI KALENG BEKAS DI LABORATORIUM KOMPUTER SMK MUHAMADIYAH CILEDUG ====================== Herman, Erlina Dayanti ========================
ABSTRAK Pemikiran awal yang mendasari penelitian diantaranya adalah besarnya kebutuhan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet sedangkan kondisi yang ada masih terbatas, dan terbatasnya jangkauan USB Wireless LAN Adapter. Tujuan dari penelitian itu sendiri adalah bagaimana cara memperoleh cara dan teknik yang tepat dalam pembuatan antena dari kaleng bekas digabungkan dengan USB Wireless LAN Adapter sehingga dapat menjangkau area yang lebih luas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanatif praktis, adalah penelitian yang bertujuan menemukan teknik atau metode untuk mencapai suatu tujuan yang sudah teruji secara eksperimental dapat berguna bagi penyusunan teori baru, serta menghasilkan teknologi tepat guna. Berdasarkan ahli metafisika wirelesslinkdubget, analisis hasil uji coba, dan analisis perbandingan yang penulis lakukan, diperoleh gambaran cara/teknik yang tepat dalam membuat antena dari kaleng bekas sehingga ketika di gabungkan dengan USB Wireless LAN Adapter dapat menambah jangkauan sinyal wireless. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan antena dari kaleng bekas yang ditambahkan pada USB Wireless LAN Adapter dapat menambah jangkauan sinyal wireless. Saran penulis bagi peneliti lain untuk melanjutkan dengan metode, alat, dan bahan lain, misalnya dengan bahan kaleng bekas dikombinasikan dengan para bola bekas, dan pengembangan penelitian teknologi terbaru seperti teknologi WIMAX. Kata kunci : perluasan jangkauan usb wireless lan menggunakan antene kaleng bekas
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
8
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN keterbatasan jangkauan wireless LAN yang hanya mencapai 400 meter di luar ruangan (outdoors) dan hanya 100 meter di dalam ruangan (indoors) merupakan suatu hal yang menghambat bagi masyarakat pengguna internet yang ingin mendapatkan koneksi internet yang cepat dan murah dengan memanfaatkan fasilitas hotspot area/AccesPoint. Padahal pemerintah telah memberi kemudahan dengan regulasi yang menguntungkan bagi masyarakat dengan membebaskan frekuensi 2,4 GHz dari perizinan dan pembiayaan. Hal ini sesuai dengan Undang-UndangNo. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Dan Orbit Salelit, dan Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No. KM. 103/PT.102/MPPT-96 tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia. Berdasarkan kenyataan tersebut diatas, maka sangat penting untuk mengalikannya. Untuk memperluas jangkauan Wireless LAN di perlukan antena external dengan gain lebih tinggi dari antena standar bawaan perangkat wireless LAN. Pada kesempatan ini penulis mencoba memaparkan bagaimana memperluas jangkauan USB Wireless LAN terhadap hotspot area/ Access Point dengan mengunakan antena external(outdoor) berupa kaleng bekas. Berdasakan kenyataan-kenyataan diatas, maka penulis merasa perlu untuk mencoba mencari jalan keluar yang tepat. Tentunya dengan menggunakan sumber dana dan sumber daya yang semurah mungkin dan seminimal mungkin. Salah satu jalan keluar dalam rangka menjangkau AccsesPoint atau Hotspot Area adalah dengan cara menambah daya jangkau USB Wireless LAN dengan menggunakan antena dari kaleng bekas.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkanpada kenyataan-kenyataan yang telah dibahas pada Latar Belakang Penelitian diatas, maka penulis dapat mengambil suatu hipotesis dan rumusan masalah sebagai berikut : a. Hipotesis : “Perluasan jangkauan USB Wireless LAN dapat dilakukan dengan menggunakan kaleng bekas dari antena bekas”. b. Rumusan Masalah : “ Bagaimana cara atau teknik yang efektif dan efesien untuk memperluas jangkauan USB Wireless LAN dengan menggunakan antena dari kaleng bekas?” D. TUJUAN PENELITIAN Adapun maksud dari penelitian yang penulis laksanakan ini adalah sebagai berikut : a. Mengumpulakan data dan informasi untuk memperoleh deskripsi tentang jangkauan USB Wireless LANdengan menggunakan antena standar bawaan perangkat yang bersangkutan. b. Mengumpulkan data dan informasi untuk memperoleh deskripsi tentang cara membuat antena dari kaleng bekas. c. Menguji jangkauan USB Wireless LAN terhadap Access Pointatau Hotspot Area yang dihasilkan dengan menggunkan antena dari kaleng bekas.
E. TUJUAN PENELITIAN Sedangkan tujuan dari penelitian yang penulis laksanakan adalah sebagai berikut : a. Memperoleh gambaran tentang jangkauan USB Wireless LAN terhadap Hotspot Area (Access Point)
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
9
dengan menggunakan antena standar bawaaan perangkat yang bersangkutan. b. Memperoleh gambaran tentang ara atau teknik yang tepat dalam pembuatan antena dari kaleng bekas. c. Memperoleh gambaran tentang jangkauan USB Wireless LAN Adapter setelah ditambahkan dengan antena dari kaleng bekas. C. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian yang dilaksanakan di harapkan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan masyarakat pada umumnya. Adapun rincian detail manfaat hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Memberikan sumbang sih terhadap khasanah perkembangan pengetahuan mengenai Wireless LAN. b. Memberikan sumbang sih untuk perkembangan teknologi pembuatan antena wireless LAN dari barangbarang bekas yang tepat guna, murah dan praktis. c. Membantu membrikan jalan keluar yang tepat, khususnya cevitas akademika SMK MuhamadiyahCiledug yang ingin sharing internet connection dari komputer pribadi di rumah dengan jaringan internet yang dimiliki sekolah, dan umumnya bagi masyarakat pedesan atau wilayah terpencil yang ingin mendapatkan koneksi internet yang cepaet dan murah. Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan dalam rancangan penelitian ini adalah Metode eksplanatif praktis. Metode eksplanatif praktis adalah metode penelitian yang bertujuan menemukan titik atau metode untuk mencapai suatu tujuan yang sudah teruji secara eksperimental dan dapat berguna bagi penyusuna teori baru, serta menghasilkan teknologi yang tepat guna.
Data/Informasi yang Diperlukan Berikut ini adalah bahan berupa data-data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini: gambaran umum area atau wilayah yang dijadikan tempat pengujian dan penelitian, teori tentang Networkatau maupun WiredWirelessNetwork, data dan teori tentang macam-macam USB Wireless LAN dengan jangkauannya, data dan teori tentang macam-macam antena wirelessexternal, data tentang perangkat USB Wireless LAN yang digunakan sebagai obyek penelitian, Informasi tentang cara atau teknik pembuatan/pemasangan antena dari kaleng bekas, softwareunility yang berhubungan dengan analisis WirelessNetwork, data tentang jangkauan USB Wireless LAN Adapter sebelum dan setelah ditambahkan antena dari kaleng bekas. Sumber Data/Informasi Sumber data penelitian ini dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu : pertama person/nstitusi (vendor dan suppliner komputer, ISP, perusahaan jasa telekomunikasi, dan institusi penyediaan layanan hotspot area), pada kelompok ini tidak dibahas lebih lanjut karena data yang diperoleh akan sama dengan hasil studi pustaka. Kedua hasil pengujian dan pengamatan di lapangan (manual book perangkat yang bersangkutan, uku teori penunjang, paper, internet, dan bahanbahan tertulis lainnya). Teknik Pengumpulan Data/Informasi Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan data hasil penguji di lapangan (observasi). Teknik studi kepustakaan yang penulis lakukan adalah dengan cara melakukan pencarian referensi dan teori-teori relevan yng akan dijadikan dasar kriteria dalam membahas masalah yang ditemukan pada saat penelitian. Buku, artikel (yang berasal dari majalah/koran,
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
10
brosur produk,maupun internet) adalah bahan yang digunakan dalam studi kepustakaan. Sedangkan dalam teknik pengumpulan data dari hasil pengujian di lapangan (observasi) dilakukan dengan cara mencatat data/informasi yang muncul pada setiap ui coba yang dilakukan, dengan instrumen yang digunakan adalah format isisan data hasil uji coba.
b.
G. METODE PENGEMBANGAN Perancangan Sistem Rancangan pengolahan data pada penelitian ini secara garis besar terbagi beberapa bagian ,yaitu : a. Instalasi sistem operasi dan software aplikasi pendukung. b. Pemakaian USB Wireless LAN Adapter dengan antena kaleng bekas. c. Rekayasa konstruksi kaleng bekas untuk dijadikan antena. d. Instalasi driversoftware USB WirelessNetwork dan Access Point. e. Instalasi sofware pendukung, seperti: sofwarewireless LAN analyzer, dan sofwarenetworkunilitylainnya. f. Settingdan konfigurasi WirelessNetwork, baik pada mode adhoc maupun mode insfrastructur. g. Pemasangan kaleng bekas pada area terbuka, atau pada tower supaya dapat mencapai kondisi WirelessLine of Sight.
H. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Hasil Perhitungan WirelessLinkBudget Analisis Hasil PerhitunganWirelessLinkBudgetpada Mode Adhoc. a. Analisi perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudgetjangkauan sinyal USB Wireless LAN tidak ditambah
c.
d.
antena kaleng bekas pada jarak 400 meter dengan hasil perhitungan wirelesslinkbudgetjangkauan sinyal USB Wireless LAN di tambah kaleng bekas pada jarak 400 meter mode adhoc. Analalisis perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudget jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena bekas pada jarak 400 meter dengan hasil perhitungan wirelesslinkbudgetjangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 1000 meter mode adhoc. Analalisis perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudget jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena bekas pada jarak 1000 meter dengan hasil perhitungan wirelesslinkbudgetjangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 2000 meter mode adhoc. Analalisis perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudget jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena bekas pada jarak 2000 meter dengan hasil perhitungan wirelesslinkbudgetjangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 4000 meter mode adhoc.
Analisis Hasil perhitunganWirelessLinkBudgetpada Mode Infrastructure. a. Analisi perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudgetjangkauan sinyal USB Wireless LAN tidak ditambah antena kaleng bekas pada jarak 400 meter dengan hasil perhitungan wirelesslinkbudgetjangkauan sinyal USB Wireless LAN di tambah kaleng bekas pada jarak 400 meter mode infrastructure.
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
11
b.
c.
d.
Analalisis perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudget jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena bekas pada jarak 400 meter dengan hasil perhitungan wirelesslinkbudgetjangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 1000 meter mode infrastructure. Analalisis perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudget jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena bekas pada jarak 1000 meter dengan hasil perhitungan wirelesslinkbudgetjangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 2000 meter mode infrastructure. Analalisis perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudget jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena bekas pada jarak 2000 meter dengan hasil perhitungan wirelesslinkbudgetjangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 4000 meter mode infrastructure.
Analisis Hasil Pengukuran Jangkauan USB Wireless LAN Mode Adhoc. Rekapitulasi Hasil Pengukuran Jangkauan Mode Adhoc. a. Rekapitulasi hasil pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN tidak di tambah aneka kaleng bekas pada jarak 400 meter mode adhoc. b. Rekapitulasi hasil pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN di tambah aneka kaleng bekas pada jarak 400 meter mode adhoc. c. Rekapitulasi hasil pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN di tambah aneka kaleng bekas pada jarak 1000 meter mode adhoc. d. Rekapitulasi hasil pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN di tambah aneka kaleng bekas pada jarak 2000 meter mode adhoc.
Analisis Hasil Pengukuran Jangkauan Mode Adhoc. a. Analisis perbandingan antara hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN tidak di tambah kaleng bekas pada jarak 400 meter dengan hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 400 meter mode adhoc. b. Analisis perbandingan antara hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LANditambah kaleng bekas pada jarak 400 meter dengan hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 1000 meter mode adhoc. c. Analisis perbandingan antara hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah kaleng bekas pada jarak 1 km dengan hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 2000 meter mode adhoc.
Analisis Hasil Pengukuran Jangkauan USB Wireless LAN Infranstructure. Rekapitulasi Hasil Pengukuran Jangkauan Mode Infranstructure. a. Rekapitulasi hasil pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN tidak di tambah aneka kaleng bekas pada jarak 400 meter infranstructure. b. Rekapitulasi hasil pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN di tambah aneka kaleng bekas pada jarak 400 meter infranstructure. c. Rekapitulasi hasil pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN di tambah aneka kaleng bekas pada jarak 1000 meter infranstructure.
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
12
d.
Rekapitulasi hasil pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN di tambah aneka kaleng bekas pada jarak 2000 meter infranstructure.
Analisis Hasil Pengukuran Jangkauan Mode Infranstructure. a. Analisis perbandingan antara hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN tidak di tambah kaleng bekas pada jarak 400 meter dengan hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 400 meter mode infranstructure. b. Analisis perbandingan antara hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah kaleng bekas pada jarak 400 meter dengan hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 1000 meter mode infranstructure. c. Analisis perbandingan antara hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah kaleng bekas pada jarak 1 km dengan hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 2000 meter mode infranstructure.
Analisis Perhitungan Antara Hasil Perhitungan WirelessLinkBudget Dengan Hasil Pengukuran Jangkauan Sinyal. Analisis Perhitungan Antara Hasil Perhitungan WirelessLinkBudget Dengan Hasil Pengukuran Jangkauan Mode Adhoc. a. Analisis perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudget tidak di tambah kaleng bekas pada jarak 400 meter dengan hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB
b.
c.
d.
Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 400 meter mode adhoc. Analisis perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudget di tambah kaleng bekas pada jarak 400 meter dengan hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 400 meter mode adhoc. Analisis perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudget di tambah kaleng bekas pada jarak 1 km dengan hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 1000 meter mode adhoc. Analisis perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudget di tambah kaleng bekas pada jarak 2 km dengan hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 2000 meter mode adhoc.
Analisis Perhitungan Antara Hasil Perhitungan WirelessLinkBudget Dengan Hasil Pengukuran Jangkauan Mode Infrastructure. a. Analisis perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudget tidak di tambah kaleng bekas pada jarak 400 meter dengan hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 400 meter mode infrastructure. b. Analisis perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudget di tambah kaleng bekas pada jarak 400 meter dengan hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 400 meter mode infrastructure. c. Analisis perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudget di
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
13
d.
tambah kaleng bekas pada jarak 1 km dengan hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 1000 meter mode infrastructure. Analisis perbandingan antara hasil perhitungan wirelesslinkbudget di tambah kaleng bekas pada jarak 2 km dengan hasil rekapitulasi pengukuran jangkauan sinyal USB Wireless LAN ditambah antena kaleng bekas pada jarak 2000 meter mode infrastructure.
F. TINJAUAN PUSTAKA WirelessLocal Area Network Kemajuan perkembangan wirelesslocal area networkdiawali pada tahun 1985, dikeluarkannya sebuah kebijakan oleh FCC (Federal Communications Commission) Amerika serikat uang dapat membebaskan band frekuensi radio 2,4 GHz dan 5 GHz dari segala perizinan pemerintah. FCC secara khusu mengatur peruntukan bandspectrum frekuensi radio 2,4 GHz dan 5 GHz untuk kepentingan dunia industry, sain, dan medis atau ISM (Industry, Scientific, and Medical). Access Point (WirelessRouter), Access Pointmerupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari banyak komputer, baik dari LAN ke Internet, atau dari LAN ke jaringan yang lebih besar, misalnya MAN ataupun WAN. AccessPoint berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital untuk di transmisikan ke perangkat Wireless LAN lainnya. Cara kerja Access Point mirip dengan Hub/Switch Hub digunakan pada mode infrastruktur (pointtomultiplepoint).
IMPLEMENTASI DAN ANALISIS HASIL UJI COBA Pembuatan Antena Dari Kaleng Bekas dengan USB Wireless LAN Adapter Ada beberapa tahap yang penulis lakukan dalam pembuatan antena dari kaleng bekas ini, persiapkan bahan dan alat yang di butuhkan, meliputi pengkurungan kaleng, pembuatan kontruksi, dan penggabungan antara kaleng bekas dengan USB Wireless LAN Adapter. Bahan-Bahan Yang Dibutuhkan Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan antena dari kaleng bekas yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu untuk antena USB Wireless LAN Adapter Dan untuk antena Access Point. Bahan-bahan untuk antena USB Wireless LAN Adapter: a. Satu buah kaleng bekas dengan diameter 10,4 cm dan panjang 13,2 cm, b. Satu buah layer plastik penopang USB Wireless LAN Adapterpada kaleng, c. Tiga lembar tali plastik untuk mengikat USB Wireless LAN Adapter pada layer, d. Tiga pasang mur dan baud kecil untuk mengikat layer pada kaleng, e. Dua ruas kabel USB extenderdengan panjang masing-masing 3m dan 1,5 m. Bahan-bahan untuk antena Access Point : a. Satu buah kaleng bekas dengan diameter 9,8 cm dan panjang 13,3 cm, b. Dua ruas kabel UTP dan konektornya dengan panjang masing-masing 6 meter dan 1 meter, c. Dua lembar papan kayu untuk meletakkan accesspoint, d. Dua buah paku ulir untuk menempelkan accesspoint pada papan kayu,
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
14
e.
f.
Dua ruas kawat/pengikat mengikat papan dengan tripod/tower. Aku secukupnya.
untuk tiang
Peralatan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Antena Dari Kaleng Bekas Dalam Penelitian Ini Adalah : a. Satu buah mistar penggaris dengan panjang 30 cm, b. Satu meteran dengan panjang 5m, c. Satu buah palu, d. Satu buah obeng runcing untuk melubangi kaleng, e. Satu buah gunting/kaleng, f. Satu buah gergaji besi, g. Satu buah catter biasa, h. Satu buah waterproofballpoint untuk penanda ukuran, i. Obeng plus dan obeng minus masingmasing satu buah. Pengukuran Desain Konstruksi Kaleng Pengukuran desain kontruksi antena kaleng pada penelitian ini, penulis menggunakan sebuah tool kecil yang dibuat menggunakan program Microsoft Excel karya Pak Gunadi.
Kaleng untuk Adapter
USB
Wireless
LAN
program Microsoft Excel karya Pak Gunadi, untuk kaleng dengan diameter 10,4 cm dan panjang 13,2 cm adalah pada gambar di bawah ini : Freq. Wifi
F L
2,437 123,102
GHz mm
Diameter Kaleng/Feeder
D Lo (L/Lo)^2 1(L/Lo)^2 √1(L/Lo)^2 Lg Lg/4 3/4 Lg
104 176,8 0,4848 0,5152
mm mm
Posisi RF feed Panjang Kaleng/feeder
𝐿𝑔 =
toolkecil
Hasil perhitungan menggunakan yang dibuat menggunakan
171,506 42,8766 128,63
mm mm mm
𝐿 1 − (L/Lo)2
Gambar 4.2 Hasil pengukuran desain antena kaleng untuk Wi-Fi USB Memasangkan terlebih dahulu device tersebut ke dalam port USB, sebelum ada petunjuk yang memintanya, dan yang kedua non-aktifkan terlebih dahulu WirelessAdapter yang terpasang secara built-uppada komputer ataupunlaptop. Penjelasan proses instalasi driverdan tilitydan utilitytools USB WirelessAdaptersecara lengkap dapat dilihat pada lampiran 1.
I.
Gambar 4.1. Desain ukuran antena kaleng
0,71777
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Berdasarkan pada ruang lingkup/pembatasanmasalah dan analisis hasil uji coba yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
15
a.
b.
c.
Jangkauan sinyal pada perangkat USB Wireless LAN Adaptertipe b/g yang digunakan dalam penelitian ini memiliki jarak jangkauannya hanya 400 meter pada era terbuka (outdoor) dan 100 meter pada ruangan tertutup (indoor). Salah satu cara untuk menambah jangkauan sinyalUSB WirelessAdapter adalah dengan menambah kaleng bekas pada wireless USB adaptersebagai antena tambahan. Kalng bekas yang digunakan dalam penilitian adalah dengan diameter 10,4 cm dan panjang 13,2 cm untuk USB Wireless LAN. Peletakan USB Wireless LAN Adapter dalam kaleng adalah pada 42,8766 mm diukur dari dasar kaleng, dengan panjang kaleng miimal 128,65 mm. Penambahan antena dari kaleng bekas pada USB WirelessAdapter pada setiap node-nya, positif dapat menambah jangkauan 20 dB, dan jarak jangkauannya mencapai 2 km.
c.
J. DAFTAR PUSTAKA 1.
Saran Berdasarkan pada analisis hasil uji coba pengukuran jangkauan sinya USB WirelessAdapter yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, ada beberapa hal yang menjadi harapan dan keinginan penulis yang terungkap dalam bentuk saran-saran seperti berikut : a. SMK Muhammadiyah Ciledug sebagai tempat penelitian, yang mana pada saat ini belum menyediakan dan mengimplementasikan Wireless LAN atau Hotspot Area disarankan agar untuk dapat mengimplementasikan hasil-hasil penelitian ini. Melakukan internet sharingconnection dari komputer pribadi dirumah dengan jaringan internet yang dimilki SMK Muhammadiyah Ciledug. b. Penelitian lain yang membaca laporan hasil penetian ini disarankan dapat
mengembangkan penelitian dengan menggunakan bahan lain, misalnya dengan mengkombinasikan antara USB Wireless LAN Adapter dengan antena dari kaleng bekas dan antena parabola bekas, sehingga akan memperoleh gain yang lebih tinggi dengan jarak jangkauan yang lebih baik lagi. Peniliti lain disarankan untuk mencoba melakukan penelitian tentang teknologi wirelessyang termutakhir, misalnya tentang mengenai teknologi WIMAX.Eknologi ini memilkigain dengan jangkauan yang lebih luas dengan biaya pembangunan yang lebih murah, sehingga akan meningkatkan nilai dan manfaat yang lebih tinggi bagi masyarakat, bila dibandingkan dengan teknologi wireless standar 802.11 yang banyak di gunakan saat ini.
2.
Anderson, Harry R., Ph.D.; FixedBroadbandWireless System Design; John Wiley& Sons Ltd; WestSussex 2003. Aspinwall, Jim; Installing, Troubleshooting, and Repairing Wireless Network; McGraw-Hill; New York 2003.
3.
Barken, Lee dkk.;WirelessHacking: Project for Wi-FiEnthusiasts; SyngressPublishing, Inc.;Rockland 2004. 4. Briere, Danny, Walter R. Bruce III, andPatHurley; Wireless Home Networking For Dummies®; WileyPublishing, Inc.; New York 2003. 5. Chen, Jyh-Cheng; IP-BasedNextGenerationWireless Networks; John Wiley& Sons, Inc.; New Jersey 2004.
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
16
6. Duntamenann, Jeff; Jeff Duntamenann’s Drive-byWi-FiGuide; Paraglyph Press;Scottsdate 2003. 7. Gunadi; Workshop Pembuatan Antene dari Kaleng Bekas; SMK Negri 1 Kedawung; Cirebon 2007. 8. J., Frank, dan Jr., Derfler; Panduan Menggabungkan LAN; Elex Media Komputindo; Jakarta 1993. 9. Komputer, Wahana; Buku Pintar “Penanganan Jaringan Komputer”; Andi; Yogyakarta 2001. 10. Komputer, Wahana; Panduan Lengkap Windows Server 2003; Andi; Yogyakarta 2004. 11. McCullough, Jack; Coution! WirelessNetworking – Preventing a Data Disaster; Paraglyph Press, Inc.; Scottsdale 2004. 12. Muller, Nathan J.; WiFi for theEnterprise; McGraw-Hill; New York 2003. 13. Muller, Nathan J.; Wireless A to Z; McGraw-Hill; New York 2003. 14. Nazir, Mohammad, Ph.D.; Metode Penelitian; Ghalia Indonesia; Jakarta 1985. 15. Nolden, Mathias; Quick Start “Internet”; Elex Media Komputindo; Jakarta 1997. 16. Onno W. Purbo, Panduan Praktis RT/RW-net&antenewajanbolic, 3. Infokomputer (PT. Prima Infosarana Media), Jakarta 2007. 17. Onno W. Purbo, Workshop “nDeso” Membuat Antena Wajanbolic, Jakarta 2007. 18. Randall, Neil dan Sosinsky, Barrie; PC Magazine® Wireless Solutions; WileyPublishing, Inc.;Indianapolis 2005. 19. Ross, John; The Book of Wi-Fi – Install, Configure, andUse 802.11b WirelessNetworking; NoStarch Press, Inc.; San Francisco 2003. 20. Sadikin, Nanang, MCSE dan Tutang, MCSE; Paktikum Microsoft
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Windows Server 2003; D@tacom Lintas Buana; Jakarta 2004. Sankar, Krishna dkk.; Cisco Wireless LAN Security; Cisco Press; New York 2004. Smith, Raymond J.; WiFi Home Networking; McGraw-Hill; New York 2003. Sunggiardi, Michael S.; WorkshopWireless LAN; PT. MarvelNetwork Sistem; Jakarta 2007. Wall, David; ManagingandSecuring a Network Cisco®StructuredWirelessAware;SyngressPublishing, Inc.; Rockland 2004. Wheat, Jeffrey dkk.; Designing a WirelessNetwork; SyngressPublishing, Inc.;Rockland 2001. Wowok; AnteneWireless untuk Rakyat; Andi; Yogyakarta 2008.
Jurnal online ICT STMIK IKMI, Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2011
17