Jurnal Teliska
Volume 3, Nomor 1, Mei 2011
PERHITUNGAN JUMLAH GANGGUAN AKIBAT SURJA PETIR PADA JARINGAN DISTRIBUSI Bersiap Ginting Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
ABSTAK Jaringan distribusi adalah bagian dari sistem tenaga listrik yang digunakan untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu ke konsumen. Dalam proses Operasi, jaringan distribusi tidak dapat dipisahkan oleh gangguan dari luar sistem. Salah satu penyebabnya adalah adanya tegangan lebih petir. Tegangan lebih yang disebabkan oleh gangguan tegangan lebih petir adalah petir yang dapat menembus isolasi jaringan, baik karena Sambaran langsung atau sambaran akibat induksi serta perjalanan gelombang yang dapat merusak isolasi peralatan. Untuk dapat mempertahankan kehandalan jaringan distribusi perlu untuk menghitung jumlah gangguan yang disebabkan oleh petir dan kilat langsung berkedip melalui induksi isolasi jaringan. dengan demikian untuk menentukan konstruksi yang tepat pada jaringan dengan mencari jumlah serendah mungkin gangguan dan memilih keamanan untuk mencegah gangguan akibat gelombang berjalan. Kata Kunci : Jaringan, Gardu, Tegangan Lebih, Isolasi Jaringan, Petir
ABSTRACT The distribution network is part of a power system that is used to deliver electricity from substations to consumers. In the process Operating, distribution network can not be separated from interference from outside the system. One reason is the presence lightning overvoltages. Overvoltages caused by lightning overvoltage disturbance is lightning that can penetrate tissue isolation, either due to direct stroke or stroke due to induction as well as traveling wave that can damage the insulation of equipment. In order to maintain the reliability of distribution networks it is necessary to count the number of disorders caused by direct lightning and the lightning flashes through the induction of tissue isolation, thereby to determine the proper construction of the network to seek lowest possible amount of interference and chose a safety to prevent disturbance due to traveling wave. Keywords: Network, Relay, Over Voltage, Isolation Network, Lightning
1
Jurnal Teliska
Volume 3, Nomor 1, Mei 2011
STUDI ANALISIS SOFT STARTER MOTOR TAK SEREMPAK Y 380 V MENGGUNAKAN TRIAC KAPASITAS 0,18 KW
Yessi Marniati Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
ABSTRAK Soft starter ini dipergunakan untuk menstart sebuah motor dengan arus awal yang kecil bila di bandingkan dengan system DOL, dimana perubahan tegangan pada tiap kumparan dan arus phasa awal, akhir serta perubahan yang terjadi pada dekoder (flip-flop) dengan waktu tes sebanyak 15 kali (0-15 kali pengujian) dimana tegangan bervariasi dari 130 V sampai dengan 215 V dalam waktu 7,5 detik. Arus start 1,24 A dan arus nominal tiap-tiap tegangan lebih rendah dari arus nominal motor In = 0,37 A. Sehingga pengoperasiannya sangat di tentukan oleh rangkaian elektronika daya atau tepatnya pada rangkaian triac sebanyak 3 buah yang di rangkai secara paralel. Kata kunci: Soft starter, Sistem DOL, Triac, Dekoder (Flip-Flop) ABSTRACT Soft this starter is utilized for start a motor with current early small if compared to system DOL, where voltage change at every bobbin and current phasa early, final and change that happened at decoder (flipflop) with time tes 15 times (0-15 times testings) where tension varies from 130 V up to 215 V during 7,5 second. Current start 1,24 A and nominal current every low exces voltage from nominal current motor In = 0,37 A. Until its operation very determine by network of power electronics or precisely at network triac 3 units that string up in parallel. Keyword: Soft starter, System DOL, Triac, Decoder (Flip-Flop)
2
Jurnal Teliska
Volume 3, Nomor 1, Mei 2011
PENGATURAN PUTARAN MOTOR INDUKSI FASA TIGA MENGGUNAKAN ALAT INVERTER FASA TIGA
Siswandi Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
abstrak Dalam pengoperasian motor induksi tiga fasa kadangkala dibutuhkan pengaturan kecepatan motor sesuai kebutuhan. Hanya saja, jika pengaturan kecepatan ini tidak dilakukan dengan benar akan menyebabkan motor menjadi rusak dikarenakan terjadinya peningkatan arus motor pada saat kecepatannya berkurang. Jika dibiarkan dalam waktu relative lama, kondisi ini akan merusak motor karena motor menjadi panas. Untuk menghindari kerusakaan tersebut maka dapat diatur kecepatan motor sesuai kebutuhan, yaitu dengan menggunakan inverter fasa tiga. Dalam pengujian pengaturan putaran motor ini dilakukan dengan menggunakan hubungan bintang (Y) dan motor dalam keadaan tanpa beban. Pengaturan putaran motor dilakukan dengan mengubah frekuensi motor yang diatur melalui alat inverter fasa tiga. Semakin kecil frekuensi motor yang diberikan, maka semakin besar arus yang dihasilkan sehingga putaran motor akan semakin berkurang. Kata kunci : Inverter, Motor Induksi fasa tiga, frekwensi, kontaktor
Abstract In the three-phase induction motor operation is sometimes necessary arrangements speed motor as needed. However, if the speed setting is not done properly will cause the motor to be damaged due to the increase in motor current when its speed is reduced. If left in a relatively long time, this condition will damage the motor because the motor gets hot. To avoid such damage, the motor speed can be adjusted as needed, by using three-phase inverter. In tests of motor arrangement is done by using a star connection (Y) and motors in a state without a load. Setting motor is done by changing the motor frequency is regulated through three-phase inverter device. The smaller the motor frequency is given, the greater the current generated so that the motor rotation will be minor. Keywords: inverter, three phase induction motors, frequency, contactor
3
Jurnal Teliska
Volume 3, Nomor 1, Mei 2011
PERANCANGAN LIFT PENGANTAR BARANG BERBASIS SENSOR TEKAN Masayu Anisah Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
ABSTRAK Penulisan ini membahas tentang sistem kerja lift yang bekerja secara otomatis dan manual. Lift bekerja secara otomatis maksudnya adalah motor penggerak lift dikontrol dengan menggunakan sensor tekan. Lift bekerja secara manual yaitu motor penggerak dikontrol langsung dengan menggunakan tangan, maksudnya adalah menjalankan dan memberhentikan motor dengan menekan tombol saklar pada tiap-tiap lantai. Lift ini berfungsi untuk mengantarkan barang dari satu lantai ke lantai yang lain. Adapun tujuan dari perancangan lift pengatar barang ini adalah untuk mengetahui prinsip kerja sensor tekan yang berfungsi sebagai switch, serta mempelajari prisip kerja rangkaian multivibrator astabil sebagai timer. Gerbong lift akan naik ke lantai dua setelah waktu tunda selama enam puluh detik dari lantai satu, kemudian gerbong lift akan naik ke lantai tiga setelah waktu selama enam puluh detik dari lantai dua, dan akan turun ke lantai satu setelah waktu tunda selama enam puluh detik dari lantai tiga. Jika switch pada lantai dua dan tiga ditekan maka lift akan bekerja sama seperti saat sensor tekan diberi beban yaitu bergerak naik ke lantai atas secara berurutan. Dari data yang ada dapat dianalisa bahwa pada saat rangkaian sensor tekan aktif, transistor satu berlogika nol dan transistor dua berlogika satu sedangkan pada saat sensor tekan tidak aktif transistor satu berlogika nol dan transistor dua berlogika nol. Kesimpulan dari laporan akhir ini adalah bahwa sensor tekan dapat mendeteksi berat dengan mengubah sifat mekanis ( tekanan ) menjadi energi listrik dengan beban minimal 200 Gram dan maksimal 800 Gram. KATA KUNCI : lift, switch, transistor, sensor tekan
ABSTRACT This writing is about elevator system working automatically and manually. Elevator work automatically means the elevator motor is controlled by using sensor tap. Elevator work manually, the motor is controlled directly by hand, the intention is to run and stop the motor with a push button switch on each floor. The elevator serves to deliver the goods from one floor to another. The purpose of designing a delivery elevator is to know the principles of press cencor functioning as a switch, and the study the work principle as the timer astable multivibrator circuit. Elevator would go up to second floor after a time delay for sixty second at the first floor then elevator will go up to the third floor after the time for sixty second at the floor, and will back to the first floor after a timedelay for sixty seconds at the third floor. If the switch on second and third floors is pressed the the elevator would work the same as when press censorship was given burden that is moving upstairs in a row. From the existing data can be analyzed that when the censor circuit active press, single transistor transistor logic zero and two zero logic. The conclusion of this research is that the censor can detect the weight by changing the mechanical properties(pressure) into electrical energy with minimal expense and maximum 200 gram and 800 gram. keywords : elevator, switches, transistor, sensor press
4
Jurnal Teliska
Volume 3, Nomor 1, Mei 2011
RANCANG BANGUN OSILATOR COLPIT DENGAN PENGATURAN TEGANGAN BASIS UNTUK MENGATUR AMPLITUDO SINYAL OUTPUT
ABDUL RAKHMAN Staf Pengajar Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya
ABSTRAK Osilator Colpit merupakan salah satu osilator yang banyak digunakan untuk pemancar radio. Banyak perhitungan yang harus dilakukan untuk merancang bangun osilator. Dalam peneltian ini dilakukan cara yang sederhana dan mudah untuk merancang bangun sebuah osilator yaitu dengan mengatur penguatan sinyal. Dengan demikian yang perlu diperhatikan hanyalah komponen transistor saja, dimana transistor yang dipilih harus mampu bekerja pada frekuensi yang dikehendaki. Metodologi penelitian ini dilakukan dengan cara rancang bangun dan pengukuran. Langkah pertama dilakukan rancang bangun penguat kelas A, kemudian setelah dirakit dilakukan pengukuran apakah penguat bekerja atau tidak. Jika arus emitor mengalir, maka dapat dipastikan bahwa penguat bekerja. Selanjutnya dilakukan pengukuran pada sinyal output di terminal kolektor setelah memberikan sinyal input di terminal basis. Langkah berikutnya adalah dengan menambahkan rangkaian umpan balik dari kolektor ke basis sehingga didapat osilator Colpit. Dari hasil penelitian didapat bahwa kerja osilator sangat dipengaruhi pengaturan tegangan basis yang dilakukan dengan mengatur R1 dan R2, namun perubahan ini tidak mempengaruhi frekuensi osilator karena frekuensi ditentukan oleh L dan C. Output maksimum dapat dibuat sampai pada suatu batasan dimana sinyal tidak cacat. Dalam penelitian diperoleh output maksimum sebesar 15 VoltPP.
ABSTRACT Colpit oscillator is one of the oscillators mostly used in radio transmitter. There are many calculations that should be done to design the oscillator. In this research, the researcher uses the simple and easy way to design an oscillator, that is, by adjusting signal gain. So that one thing that should be considered is only the component of transistor. In this case, the chosen transistor should be able to operate at the frequency as it is need by the researcher. The research methodology is conducted by designing and the measuring. The following are the procedure. The first step is the researcher designs the class A amplifier. The second step is installing the components. The third step is doing the measurement to find out whether the amplifier works or not. If the emitter current flows, it means that the amplifier works. The next step is doing the measurement at output signal at collector terminal after the input signal is given at basis terminal. The fifth step is adding the feedback circuit from collector to basis so that the Colpit oscillator can be built. From this research, it can be seen that the work of oscillator is much influenced by the adjustment of basis voltage by adjusting the R1 and R2. Meanwhile, the adjustment doesn’t influence the frequency of oscillator because the frequency is determined by L and C. The maximum output can be made until at an optimum limit. In this research maximum output signal is 15 VPP. Kata kunci : Osilator, Colpit, Pengaturan Tegangan Basis
5
Jurnal Teliska
Volume 3, Nomor 1, Mei 2011
KUALITAS LAYANAN TRAFFIK TELEKOMUNIKASI VOICE CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS Irawan Hadi Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139 ABSTRAK Salah satu layanan telekomunikasi yang berkembang pesat pada saat ini adalah layanan Voice. Dengan alasan ini tentunya para operator perlu menjaga bahkan meningkatkan porsi layanan dan pendapatan dari layanan Voice tersebut. Namun disisi lain mereka juga harus siap menghadapi konsekuensi peningkatan lalu lintas (trafik) layanan ini. Peningkatan trafik dapat menyebabkan ganguan kinerja suatu operator seluler. Hal ini tentu akan sangat merugikan karena pengguna akan merasa tidak puas dengan layanan, seingga beralih ke operator lain. Oleh karena itu suatu analisis jaringan dan sistem voice perlu dipantau secara simultan agar diperoleh pelayanan yang optimal bagi semua pengguna seluler. Analisis kinerja dan kajian pengembangan sistem untuk kualitas layanan voice di PT Indosat,Tbk sangat menarik untuk diteliti karena operator ini merupakan penyedia jasa dengan pengguna yang besar di Indonesia yang mencapai 50 juta pelanggan. Dengan demikian diharapkan melalui kajian di salah satu operator ini dapat mencerminkan dan mempertahankan kualitas jaringan dan kualitas layanan (Quality of Service) Voice semua pengguna layanan seluler dapat terealisasi secara optimal. Keywords: Kualitas layanan pada traffik telekomunikasi voice ABSTRACT One of the fast growing telecommunication services at this point is Voice service. By this reason of course, the operators need to maintain and even increase the share of services and revenues from voice services are. . But on the other hand they also must be ready to face the consequences of increased traffic (traffic) this service. Increased traffic may cause interference performance of a mobile operator. This certainly would be very harmful because the user will be dissatisfied with the service, thus put in switching to another operator. . Therefore, an analysis of network and voice systems to be monitored simultaneously in order to obtain optimal service for all mobile users. . Analysis of performance and development review system for quality voice service at PT Indosat, Tbk is very interesting to study because this operator is a provider of services to large users in Indonesia reached 50 million subscribers. . It is expected through the study in one of these operators can reflect and maintain network quality and quality of service (Quality of Service) Voice all mobile service users can be realized optimally.
Keywords: Quality of service in telecommunication traffic voice
6