Pengendalian Gulma
Produksi Benih Tanaman Pakan
PENGAIRAN (irigasi) Musim kemarau (kering) – – – –
Potensial industri biji Kering •Asal tidak ada gangguan HP Radiasi tinggi •Perubahan cuaca selama masa panen Tenang angin Air faktor pembatas (diatur) pengairan
Pembentukan karangan bunga air cukup Pembentukan bunga air cukup jangan dilakukan stress air Penyerbukan air kurang (serangga meningkat) Pemasakan biji air kurang Pemanenan/pengeringan perekat daun turun (pengaturan lingkungan) Serangan hama penyakit turun
D. intortum
– Daerah kering dengan pengairan 300-400kg/ha – Tanpa irigasi (tadah hujan) 50-100 kg/ha
Air gulma tumbuh dimatikan tan utama ditanam Air irigasi M. atropurpureum tambahan panen menjadi 34 kali panen Produksi Benih Tanaman Pakan
Cara pengairan Air dimasukkan langsung ke petah tanah (di “leb”) Disemprotkan (springkle) diatas tanaman atau dibawah daun tanaman Disiramkan pada tanaman Pipa/selang diberikan langsung pada akar tanaman Tetes-an (gout a gout) pada akar tanaman Pengkabutan
Produksi Benih Tanaman Pakan
PENGENDALIAN GULMA 1.
Dibanding dengan tanaman pakan produksi biomassa atau padang penggembalaan :
– –
Ketahanan tanaman lebih baik (toleransi terhadap gulma) Pada tanaman penghasil biomassa (pangonan) tanaman gulma dibiarkan saja yang dihilangkan yang tanaman toksik saja, yang tidak toksik atau dapat dimakan ternak dibiarkan saja
Pada tanaman produksi biji (gulma toksik dihilangkan sehingga biji yang dihasilkan tidak mengandung gulma toksik, gulma yang mengalahkan tanaman utama, gulma yang mengkontaminasi biji yang dihasilkan an sukar dihilangkan) Gulma yang sukar dihilangkan pada tanaman S. guianensis (Sida spp., Stachytarphea urticifolia, Stachytarpea jamaicensis, Achyranthes aspera) Gulma pada C. gayana (Ageratum conyzoides, Bidens pilosa, Digitaria ternata, DIgitaria velutina, Tagetes minuta) Produksi Benih Tanaman Pakan
2.
3.
Pengendalian gulma secara kimia (herbisida) diperhitungkan nilai ekonomis dan lingkungan (gulma pada tanaman pohon, baru membuka dan spesies perenial) Tanaman pastura yang peka terhadap gulma (pastura legum ada rumput yang menekan pertumbuhan gulma) karena legum pertumbuhannya kalah dengan gulma. Gulma yang nitrofilous (rakus terhadap N) mengambil atau mendominasi unsur N merupakan ancaman bagi tanaman legum (pertumbuhannya tertekan) Produksi Benih Tanaman Pakan
Usaha pengendalian gulma dengan memeperhatikan lingkungan (ekosistem) PROBLEM GULMA
Pendekatan agronomis : gulma bukan sebagai pengganggu mutlak tetapi sebagai indikator adanya problem pengelolaan
Tanaman yang tidak tahan persaingan gagal Penyebaran/penanaman yang tidak benar (populasi kurang weed berkembang) Pemupukan yang kurang Frekuensi pemotongan yang tinggi atau SR yang terlalu tinggi Metode potongan yang tidak tepat Problem gulma tanaman baru < tanaman lama/tua •Biji weed sudah banyak •Kontaminasi lahan disekitarnya •Tanaman sudah rapat/padat Produksi Benih Tanaman Pakan
PENGENDALIAN LINGKUNGAN Penekanan Gulma
Harus mengenal biologis gulma
– Bagaimana pertumbuhan, berbunga, biji masak – Menentukan saat pemeberantasan yang tepat
Pemilihan cultivar yang dominan
– Unsur hara ditambah pertumbuhan meningkat – Pemupukan pertumbuhan meningkat – Pertumbuhan tanaman dominan menaungi weed pertumbuhan weed terhambat – Neonotonia wightii
Dipupuk (broadcast) unsur P weed yang responsif thd P akan berkembang Dipupuk disekitar tanaman utama/ditugal/dalam baris tanaman utama pertumbuhannnya meningkat weed kalah bersaing Rotasi tanaman (mematahkan siklus weed) weed tidak sampai berbunga
Jelaskan bagaimana pemberantasan gulma dengan pemupukan Produksi Benih Tanaman Pakan
Pengendalian dengan cara kimia dan mekanik
Dengan kimia harus hati-hati (herbisida) penggunaan herbisida untuk mengurangi pengolahann tanah Weed sudah tumbuh lebih dahulu Dilakukan untuk penanaman baru (establishment)
– S. humilis )(weed-nya berupa gramineae) senyawa Bipyridilium (diquat dan paraquat) – Chloorthal/Trifluralin 2-3 minggu sebelum tanam (agar tanaman yang baru ditanam tidak terpengaruh) – Trifluralin 3 minggu sebelum tanam dicampur dengan tanah untuk membunuh gulma yang sedang atau baru berkecambah – Neburon pada C. pubescens berhasil baik tetapi pada P. phaseoloides tidak berhasil dengan baik (Spesies) – Atrazine baik untuk B. decumbens dan P. maximum tetapi tidak pada S. anceps dan P. plicatulum – Duron baik untuk S. anceps
Produksi Benih Tanaman Pakan
Pengendalian gulma tanaman yang sudah ditanam
Penanaman dalam barisan – Weed diatara barisan tanaman (sebelum adanya canopy) – Disemprot dengan herbisida – Penyemprotan dengan api Tanaman disebar – S. anceps (menggunakan herbisida hormon) 2,4-D amine (MCPA) 0,5kg/ha tanaman tinggi 15cm – P. plicatulum cv Rhode bay 2,4-D amine diaplikasikan 4 minggu sebelum pembentukan biji (hati-hati) terutama pada saat pembungaan menyebabkan kegagalan penyerbukan (fertilisasi) disebabkan oleh hormon – S. guianensis disebar 2,4-D amine dapat diaplikasikan, kecuali saat berbunga
Produksi Benih Tanaman Pakan
Penggunaan herbisida pada tanaman yang sudah jadi harus hati-hati, dipilih saat yang tepat, dosis yang tepat, untuk spesies yang tepat untuk setiap jenis herbisida Sebaiknya
herbisida diaplikasikan sebelum ditanam Weed sudah tumbuh/nampak (tingkat fisiologi tertentu) disemprot dgn herbisida Mekanik di-dangir di-siang Produksi Benih Tanaman Pakan
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
Tanaman HMT tropik Penghasil hijauan biomassa – – – –
Cara kimia (jarang dilakukan/tidak pernah) Cultivar resisten Nilai ekonomis Residu berbahaya bagi ternak dan manusia
Penghasil biji hasil biji – Menyerang tanaman sendiri – Menyebarkan hama/penyakit bagi tanaman lain (carrier) penyakit Phakopspora pachyrhiza pada biji kedelai Gycine max menyebabkan embargo biji di Brazil bagi legum Glycine, Peuraria, Phaseolus sampai Macroptilium
Produksi Benih Tanaman Pakan
Cara pengendalian a) Seleksi cultivar yang tahan – S. anceps cv Kazungula lebih tahan penyakit bercak daun (Pericularia trisa) di banding cv. Nandi dan Narok – C. pubescens cv. Belalto lebih tahan penyakit bercak daun (Cercospora) dibanding cv. umumnya
Produksi Benih Tanaman Pakan
b) Menanam/menyebar bibit yang bebas hama dan penyakit (telur serangga, spora jamur pathogen) a) b) c) d)
Serangga penggerek batang (Pseudomonas phaseolicola) atau halo blight pada siratro hati-2 juga menyerang tanaman lain Treatment dgn insectisida mercuri pada biji legum sebelum ditanam (hati-2 pada L. bainesii dan L. leucocephala) Biji yang bersertifikat bebas hama dan penyakit Catatan : treatment penggunaan insectisida pada tanaman legum melalui tanah atau treatmen biji pada saat tanam hati-2 rhizobium?, Penggunaan lewat udara (semprot/spray) serangga penyerbuk Mucuna testicularis pada Desmodium maka perlu dipilih saat yang tepat dan dosis yang tepat serta macam insectisida yang tepat
Produksi Benih Tanaman Pakan
c)
Rotasi tanaman (mematahkan siklus) –
d)
C. gayana cv. Katambora siklus nematoda hilangkan makanan/media
Pembakaran Penyakit ergot, karat daun, Helmintosporium dibakar pada saat yang tepat
e)
Pengaturan waktu tanam, pembungaan (pengairan dan pemupukan) Waktu panen telur serangga Waktu panen hindari kontaminasi dengan hama dan penyakit Pengeringan treatment biji setelah dipanen dan setelah pengeringan dan penyimpanan Produksi Benih Tanaman Pakan
Penyakit dan hama khusus pada tanaman penghasil biji
Ergot (Claviceps paspali) jamur, menyerang P. dilatatum, P. maximum dan C. ciliaris tetapi tidak menyerang pada P. notatum cv. Pensacola (tahan) Batrytis cinerea (jamur saprohyt) adanya tepung sari menyerang S. guianensis Colletotricum gloeosporoides (anthracnose) menyerang sylosanthes – S. humilis peka – S. hamata cv. Verano agak tahan – S. guianensis cv. Cook lebih tahan dibanding cv. Schofield atau cv. Endeavour
Penyakit daun Synchotrium pada M. atropurpureum Produksi Benih Tanaman Pakan
Hama Larva dari Lepidoptera dari Maruca testulatis (penggerek polongan) Kupu biru (Lampides bacticus) makan bunga dan polongan muda Penggerek batang S. guianensis dan mengurangi hasil biji P. dilatatum Tikus (Rattus conatus) tanaman B. decumbens, menggigit dan memotong tanaman Burung kecil pemakan biji S. anceps, cv. Nandi, P. maximum, tetapi tidak mau makan biji C. ciliaris, C. gayana, M. minutiflora Catatan : setiap tempat/daerah memunyai hama atau penyakit khusus yang terjadinya secara sporadik. Pemecahan oleh beberapa ahli patologis, nematologis, entomologis dan ahli pastura
Produksi Benih Tanaman Pakan
Terima kasih
Produksi Benih Tanaman Pakan