Bandung,
Proceedings Seminar Reaktor Nuklir dolam Penelitian Sains dan Teknologi Menuju Era Tinggal Landas
8 -10
Oktober 1991 PPTN - BATAN
PENGENDALIAN DAYA REAKTOR SECARA DIGITAL DENGAN MEMPERGUNAKAN KOMPUTER Sudjatmi K.A., Dudung A.R. Pusat Penelitian Teknik Nuklir - Badan Tenaga Atom Nasional ABSTRAK PENGENDALIAN DAYAREAKTOR SECARA DIGITAL DENGAN MEMPERGUNAKAN KOMPUTER. Pada dasarnya komputer dapat dipakai sebagai alat pengendali digital. Dalam pengendalian secara analog maka pengendalian dilakukan dengan menga tur tahanan dan kondensator, sedangkan untuk pengaturan secara digital maka pengendali digabungkan dengan komputer. Dengan menganggap bahwa jumlah neutron yang ada pada suatu saat berbanding lurus dengan besarnya daya reaktor, sedangkan daya berbanding lurus dengan arus, makajumlah neutron dapat dipakai sebagai masukkan yang akan dibandingkan dengan nilai acuan. Selisih antara masukkan dan nilai acuan ini digunakan sebagai masukkan pada pengatur yang digabung dengan komputer untuk mengatur gerak batang pengendali. ABSTRAK REACTOR POWER DIGITALYCONTROLLED BY COMPUTER. Basically a computer can be used as a digital controller. For an analog controller, the control is performed by adjusting its resistors and capacitors, where as for a digital controller the control is coupled with computer. Supposing that the neutron flux is proportional to the power, while the power is proportional to the current, so that the neutron flux can be used as an input which will be compared with the reference. The difference between the input and the reference is used as an input coupled with the computer to regulate the control rod motion. PENDAHULUAN
Reaktor adalah suatu sistem, dimana real~i pembelahan (fisi) berantai berlangsung secara terkendali. Reaksi pembelahan berantai ini berlangsung apabila bahan bakar yang terdapat dalam teras reaktor menangkap neutron termis. Adapun hasil reaksi fisi berantai ini adalah energi, fragmen fisi yang radioaktif dan neutron. Pada dasarnya suatu sistem dapat dikendalikan oleh komputer (pengendali digital). Dalam pengendalian secara analog maka pengendalian dilakukan dengan mengatur tahanan dan kondensator, sedangkan untuk pengaturan secara digital maka pengendali digabungkan dengan komputer. Dengan menganggap bahwa jumlah neutronyang ada pada suatu saat berbanding lurus dengan besarnya daya reaktor, sedangkan daya berbanding lurus dengan arus, maka jumlah neutron dapat dipakai sebagai masukan yang akan dibandingkan dengan nilai acuan. Selisih antara nilai masukan dan acuan ini digunakan sebagai masukan pada pengatur yang digabung dengan komputer untuk mengatur gerak batang pengendali.
Pada sistem pengaturan model konvensional dengan manusia (operator) sebagai elemen umpan balik, sering terdapat kesalahan karena keterbatasan-keterbatasan fisik sehingga nilai acuan yang diinginkan sulit diperoleh atau harus dilakukan berkali-kali disamping kurang teliti. Untuk menghindari hal tersebut di atas telah dicoba pengendalian reaktor Sur-lOa dengan komputer pribadi sebagai pengatur PID yang diprogram dengan paket TUTSIM. Nilai acuan dihasilkan oleh potensiometer, sedang jumlah neutron yang ada diukur oleh ruang pengionisasi. Data-data yang masih dalam bentuk analog diubah menjadi digital oleh ADC yang selanjutnya diterima oleh komputer dan diproses. Dengan mengubah besarnya pengatur PID (PID Controller) maka dapat diketahui kombinasi pengatur yang diharapkan. BAHAN DAN TATAKERJA Reaktor
Setiap reaktor seperti halnya dengan setiap sistem pembangkit tenaga yang lain memerlukan suatu sistem yang dapat mengatur jalannya reaktor dengan lancar dan aman. Reaktor harus dapat dijalankan, dinaikkan dan diturunkan dayanya dan kalau perlu dimatikan. Dalam
79
, Proceedings Seminar Reaktor Nuklir datum Penelitian Sains clan Tekrwlogi MenuJu Era Tinggal Landas
keadaan darurat reaktor harus dapat pula dimatikan dengan eepat untuk menghindari bahaya atau keeelakaan yang mungkin tmjadi. Sebagai suatu syarat bagi berlangsungnya reaksi pembelahan berantai, makajumlah neutron yang dihasilkan tiap satuan volume persatuan waktu dalam reaktor harus sarna dengan jumlah neutron yang hilang tiap satuan volume dan tiap satuan waktu yang sarna. Hanya sebagian dari no neutron termis yang diserap dalam bahan bakar, seda,ngkan lainnya diserap dalam bahan moderator, pendingin dan lain-lain. Neutron-neutron termis yang diserap dalam bahan bakar Bajayang mempunyai keboleh jadian untuk menghasilkan lagi reaksi pernbelahan. Neutron-neutron yang dihasilkan dari reaksi pembelahan mempunyai tenaga kira-kira 2 Me"Y. Karena daya reaktor sebanding dengan fluks neutron, maka pengaturan daya reaktor dapat tereapai dengan jalan mengatur faktor perlipatan efektif. Sedangkan faktor kelipatan efektif ke dapat juga didifinisikan sebagai perbandingan jumlah neutron pada satu generasi terhadap jumlah neutron pada generasi sebelumnya{ ke = Gumlah neutron pada satu generasi) / Gumlah neutron pada generasi sebelumnya)}. Kalau faktor kelipatan efektif dibuat lebih besar dari pada satu, maka reaktor akan super kritis dan daya reaktor akan naik. Kalau faktor kelipatan efektif diatur sarna dengan satu, reaktor kritis dan daya reaktor tetap tidak berubah. Sedang kalau faktor kelipatan efektif dibuat lebih keeil dari satu, reaktor subkritis dan daya reaktor akan turun. Oleh karena itu agar reaktor dapat dinaikkan dayanya, dalam teras perlu tersedia sejumlah bahan bakar yang lebih dari masa kritisnya. Kemudian faktor perlipatan efektif atau reaktivitas diatur dengan jalan merubah keseimbangan antara keeepatan produksi dan keeepatan hilangnya neutron dalam reaktor. Disamping itu bahan bakar ekstra tersebut ternyata diperlukan untuk mengatasi gangguan-gangguan yang teIjadi selama bekerjanya reaktor yang biasanya eenderung untuk mengurangi reaktivitas. Gangguan-gangguan semaeam ini misalnya adalah berkurangnya bahan bakar karena reaksi pembelahan, penumpukkan hasil belahan yang dapat menyerap neutron misalnya Xe, perubahan suhu dan sebagainya. Agar supaya reaktor dapat beIjalan terus menerus selama jangka waktu tertentu, didalam reaktor perlu tersedia reaktivitas ekstra untuk mengatasi gangguan tersebut.
Bandung,
8 -10
Oktobe,-1991 PPTN - BATAN
Adanya reaktivitas ekstra yang eukup besar sudah tentu merupakan pula potensi yang membahayakan karena fluks neutron dapat meningkat dengan eepat seeara tak terkendali. Oleh karena itu diperlukan suatu si:3tem pengendalian untuk meneegah kemungkinan timbulnya bahaya itu. Beberapa eara yang biasa dipakai untuk mengatur reaktivitas reaktor adalah penambahan dan pemindahan bahan bakar, moderator dan reflektor atau bahan-bahan penyerap neutron. Cara yang terakhir yaitu penambahan atau pemindahan bahan penyerap neutron merupakan eara yang paling sederhana dan paling rnudah dilaksanakan dan banyak dipakai untuk pengendalian reaktor termis. Untuk maksud ini, biasanya dipakai bahan boron atau kadmium yang mempunyai penampang serapan neutron termis yang sangat besar. Boron dan kadmium dipakai dalam bentuk batang atau lembaran-Iembaran sebagai alat pengendali. Kerugian penggunaan bahan penyerap semaearn ini adalah hilangnya neutron seeara tidak produktif. Apabila dipergunakan bahan penyerap sebagai batang pengendali maka pada saat pertama kali reaktor mulai bekeIja, batang pengendali dimasukkan kedalam reaktor, sehingga dengan demikian mengimbangi reaktivitas ekstra yang tersedia. makin lama reaktor beroperasi, maka reaktivitas akan makin berkurang dan hal ini diimbangi dengan sedikit demi sedikit menarik batang pengendali keluar dari reaktor. Selain dipergunakan untuk mengimbangi turunnya reaktivitas selama reaktor bekerja, batang pengendali diperlukan pula untuk menjalankan dan menghentikan reaktor. Oleh karena itu didalam reaktor diperlukan berbagai ukuran batang pengendali. Batang pengendali yang diperlukan untuk mengimbangi penurunan reaktivitas karena berkurangnya bahan bakar selama reaktor bekerja, harus mernpunyai reaktivitas ekivalen yang eukup besar, dan disebut batang kompensasi. Untuk mengimbangi perubahan reaktivitas yang kecil dan eepat, misalnya selama mempertahankan reaktor supaya bekeIja pada daya tetap, diperlukan suatu batang pengendali dengan rE!aktivitas ekivalen yang kecil, tetapi mampu digerakkan dengan eepat yang disebut batang pengatur. Sedang untuk menghentikan reaktor dengan eepat, misalnya dalam keadaan darurat, diperlukan batang pengendali dengan reaktivitas ekivalen yang eukup besar dan dapat digerakkan dengan sangat eepat yang disebut batang pengamanan. Disamping alat pengendali
80
Bandung,
Proceedings Seminar Reaktor Nuklir daJam Penelitian Sains dan Tekrwlogi Menuju Era TinggaJ Landas
tersebut setiap reaktor biasanya masih mempunyai sistem pengaman cadangan yang akan diperlukan bila berhubung sesuatu hal alat pengendali itu tidak dapat bekerja, misalnya denganjalan mengalirkan bahan-bahan penyerap dalam bentuk butir-butir maupun cairan kedalam reaktor atau dengan mengeluarkan moderator keluar reaktor. Dasar-dasar teknik pengaturan.
Teknik pengaturan dilaksanakan berdasarkan pada teknik umpan balik (feedback) dan analisis sistem secara linier dan dengan memadukan konsep-konsep teori jaringan (Network theory). Suatu sistem pengaturan adalah hubungan timbal balik antara komponen-komponen yang membentuk suatu konfigurasi sistem yang memberikan suatu hasil yang dikehendaki. Hasil ini dinamakan respon sistem. Dasar untuk menganalisis suatu sistem adalah landa.san yang diberikan oleh teori sistem linier, yang menganggap adanya hubungan linier antara sebab dan akibat suatu sistem. Pada suatu sistem terbuka, seluruh kesalahan dan adanya perubahan nilai, akan mengakibatkan perubahan dan ketidak telitian pada keluarannya. Suatu sistem tertutup akan peka terhadap perubahan keluaranyangdisebabkan perubahan pada prosesnya, dan mencoba untuk memperbaiki keluarannya. daya I Reaktor
Reaktivitas masukan
I I
• keluaran
Gambar 1. Rangkaian terbuka reaktor yang disederhanakan.
R.~aktivitas [
-
-
-
!------ I
neutron
Reaktor -•••.-,-------~-~~ Acuan Pengendali Pembanding
~~~=---i[--I
Gambar 2. Rangkaian tertutup reaktor yang disederhanakan. Kemampuan untuk mengatur penampilan keadaan mantap dari respon adalah suatu keuntungan dari sistem pengaturan berumpan balik. Untuk menganalisis dan merancang suatu sistem pengaturan, maka penampilan sistem itu harus didefinisikan dan diukur. Maka berdasarkan penampilan sistem yang dikehendaki, parameter sistem dapat diatur agar dapat mem-
8 - 10
Oktober 1991 PPTN - BATAN
berikan penampilan yang dikehendaki. Karena setiap sistem pengaturan adalahjuga suatu sistern dinamik, maka penampilan biasanya juga dicirikan baik oleh respon (tanggapan) waktu untuk suatu sinyal masukan tertentu, maupun oleh kesalahan keadaan mantap yr.ng dihasilkannya. Untuk memperbaiki tanggapan (respon sistem) maka diperlukan pengatur PID. Sifat-sifat pengendali PID adalah sbb: a. Pengendali P (Proporsi) : - Sebanding dcngan kesalahan yang terjadi. b. Pengendali I Integrasi : - Menghindari timbulnya kesalahan tetap, - memperbesar overshoot, - memperlambat tanggap waktu sistem, c. Pengendali D Diferensiasi: - Mengurangi overshoot, - Mempercepat tanggap waktu, - memperbesar band width, - menjadi lebih peka terhadap derau. Kemampuan untuk mengatur penampilan keadaan mantap dari respon kilasan adalah keuntungan yang jelas dari sistem pengaturan yang berumpan balik. Untuk menganalisis dan merancang suatu sistem pengaturan kita harus mendefinisikan dan mengukur penampilan sistern yang bersangkutan. Maka berdasarkan penampilan sistem yang dikehendaki, parameter sistem dapat distel untuk dapat memberikan penampilan yang diinginkan. Karena setiap sistern pengaturan adalahjuga suatu sistem dinamis, maka setiap penampilan biasanya dicirikan baik oleh respon waktu untuk suatu sinyal masukkan tertentu , maupun oleh kesalahan keadaan mantap yang dihasilkan. Spesifikasi rancangan suatu sistem pengaturan biasanya meliputi beberapa indeks respon waktu, untuk suatu perintah masukkan tertentu, bersamasarna dengan ketelitian keadaan mantap tertentu yang dikehendaki. Tetapi seringkali terjadi, ketika rancangan sedang dibuat, spesifikasi itu ditinjau kembali supaya tercapai suatu kompromi. Karena itu spesifikasi tersebut jarang sekali yang berbentuk suatu perangkat yang kaku dengan banyak persyaratan, tapi umumnya lebih mirip suatu daftar percobaan untuk penampilan yang diinginkan. Spesifikasi yang dinyatakan dengan ukuran penampilan menunjukkan kepada siperancang mutu sistem. Dengan perkataan lain, suatu penampilan akan merupakansuatu ukuran terhadap pertanyaan: Seberapa baik s·.1atusistem harus bekeIja dalam menjalankan tugas yang dirancang diperuntukkan baginya sesuai dengan rancangan.
,
81
Bcmdung,
Proceedings Seminar Reakror Nuklir dalam Peneliticm Sains dan Teknclogi Menuju Era Tinggal Lcmdas
Percobaan.
Dalam percobaan ini reaktor yang dipergunakan adalah reaktor SUR- 100 (SiemensUnterrichts-Reaktor). Reaktor SUR-lOOadalah reaktor termis dengan inti yang homogen dan padat dan dapat menghasilkan daya sebesar 100 mW. . Data-data reaktor SUR-100 adalah sebagai berikut : Tipe reaktor Bahan bakar Moderator Inti reaktor Batang kendali Sumber neutron Daya Kerapatan fluks neutron term is maks. Reaktivitas batang kendali KoefT.temperatur Umur prompt. neutron
: Termis dengan inti homogen dan padat. : U308, pengkayaan 20% U-235. : Polietilen (homogen dengan U308. : Silinder ( dia. 24 em, tinggi 26 em). : Kadmium 2 buah. : 10 me-Ra-Be. : 100 mW : 6.106 n/em2 detik : 0,6 $/buah : - 0,034 \ °C : 4.10-5detik
Potensiometer Nilai acuan
8 -10
Oktober 1991 PPTN - BATAN
bali dalam bentuk analog, dengan suatu penjelma yang merubah bentuk digital keanalog. Alat ukur neutron
Pada pereobaan ini sebagai alat pengukur neutron dipergunakan kamar pengionisasi. Dalam bentuknya yang paling sederhana, kamar pengionisasi terdiri dari ruang ionisasi yang berisi gas dan sepasang elektroda yang diberi beda potensiallistrik. Sebuah zarah bermuatan yang meliwati gas pengisi akan melepaskan elektron-elektron dari molekul-molekul gas sehingga terbentuk ion yang bermuatan positif. Pasangan elektron-ion positif tersebut akan tertarik kearah yang berlawanan didalam medan listrik diantara kedua elektroda, elektron kearah elektroda positip (anoda) dan ion positifnya kearah elektroda negatif(katoda). Pemisahan muatan akan menimbulkan aliran rnuatan yang serupa pada elektroda, dan arus listrik yang ditimbulkan akan sebanding dengan banyaknya pasangan ion yang terben1;uk dalam ruang ionisasi yang sudah tentu akan sebanding dengan intensitas radiasi yang melewati ruang ionisasi. Pembanding
Pembanding mempunyai kemampuan, bahwa sinyal keluarannya merupakan selisih antara besarnya keluaran dari pendekteksi neutron dengan nilai aeuan yang diberikan oleh potensiometer. Potensiometer
Nilai aeuan diatur oleh Potensiometer ya ng dapat diubah-ubah besarnya sesuai dengan yang dikehendaki. ADC (Analog Digital Converter) Pengendali
Data-data yang masih berbentuk analog diubah oleh ADC kedalam bentuk digital. Batang pengendali
Gambar 3 : Rangkaian peralatan Diagram diatas menunjukkan bagaimana suatu komputer digital menerima dan mengubah sinyal dalam bentuk-digital (numerik) dan bukan sinyal kontinue. Hasil pengukuran data dijelmakan dari bentuk analog kebentuk digital dengan suatu penjelma (Converter). Setelah komputer digita1 itu mengolah masukkan, sistern itu menghasilkan keluaran dalam bentuk digital. Keluaran ini kemudian dijelmakan kem-
Bahan pengendali terbuat dari bahan yang mempunyai daya serap neutron yang sangat besar dan berfungsi untuk mengendalikanjumlah populasi neutron yang terdapat didalam reaktor, jadi juga mengendalikan jumlah real~i fIsi yang teIjadi. Program dengan perangkat lunak TUTSIM
Program dengan perangkat lunak TUTSIM dapat dilihat pada lampiran 1.
82
Bandu.ng,
Proceedings Seminar Reakwr Nuklir datum Penelitian Sains dan Tekrwlogi Menuju Era Tinggal Landas
8 - 10
W~SILDAN DISKUSI Perlakuan batang pengendali Dari gambar sistem secara keseluruhan Faktor proportional = 2 ter lihat bahwa komputer merupakan subsistem Plot Blocks and Scales yang bertindak sebagai pengatur (Controller) Format Block Plot· 31 34 35 110 Plotagar dicapai keadaan keluaran (output) yang Yl Y3 Y4 No Minimum Maximum Horz Y2 menyamai acuan. 0.0000 1.000E+03 2.0000 -2.0000 Dari beberapa percobaan dapat dilihat bahwa makin besar Kp, tanggapan makin cepat 0.0000 1.0000 menuju ke keadaan mantap. 1.0000 0.0000 Untuk Kp yang sarna, dengan Ki yang ma1.0000 -1,0000 kin besar tanggapannyapun makin cepat menuju ke keadaan mantap. '1'2'!!'.'''/\.T: Tanggapan kilasan dapat diperbaiki deI.e",(' ngan menyetel parameter-parameter pengatur PID sedemikian sehingga diperoleh tanggapan yang memenuhi spesifikasi-spesifikasi tanggapan kilasan yang baik. Adanya relay dalam diagram sistem diatas hanya berfungsi sebagai saklar (on-off),apabila keluaran (daya reaktor) telah mencapai keadaan tunak, yaitu apabila daya reaktor telah sarna dengan acuannya maka saklar akan terputuskan (off). Perlakuan batang pengendali Fahtor proportional
=
1
Plot Blocks and Scales: -2.0000 0.0000 0.0000 Minimum 35 34 31 110 1.000E+03 1.0000 Acuan keluaran Kedudukan 2.0000 1Maximum Plot.0000 Format -1,0000 Block Time Comment PlotPenyimp. acuan bat. kendali
Perlakuan batang pengendali Faktor proportional = 3 Plot Blocks and Scales
Y2 Y3 Y4 Yl
u"': !<'.w::rt .'.r'B;;t)
----, -- - ----.-----
No
Minimum 0.0000 11 310 1.000E+03 0.0000 34 35 1.0000 Acuan Format -2.0000 Block Time Kedudukan 2.0000 Maximum Comment Plot· keluaran 1.0000 -1,0000 Penyimp. bat. kendali acuan
Harz
'12: -;tl..ert
.
J
i .00118
~ . 5Cea~~O a. Bi1e~eef~
a. b0e080e 0. 566!1B9~
a.3r.00BOU
8.2868009 B.1688608 a.eOB\!
H.BBlllJ
83
Plot-
Okwber 1991 PPTN - BATAN
Comment Time Kedudukan bat. kendali keluaran Acuan Penyimp. acuan JUTS 1M
1 arz 2
Harz
Bandung,
Proceedings Seminar Realttor Nuklir dalam Penelitian Sains clan Tekrwlogi MenuJu Era Tinggal Landas
-2.0000 0.0000 2.0000 0.0000 1.0000 1.0000 Minimum 35 1101.000E+03 PlotMaximum Plot- pengendali 34 31 -1,0000 Perlakuan batang Plot Blocks and Scales Faktor =4 Format proportional Block
No
No
Oktober 1991 PPTN - BArAN
Perlakuan batang pengendali Faktor proportional = 3; Faktor integral = 0,02 Plot Blocks and Scales Comment
Y2 Y3 Y4 Y1
8 - 10
0.0000 0.0000 110 1.000E+03 2.0000 Time 34 35 31 1.0000 Acuan keluaraD. 1.0000 Minimum Kedudulr.an Format -2.0000 Block Maximum Comment Plot-1,0000 Penyimp. acuan bat. kenclali
Harz
Plot-
Time Kedudukan bat. kendali keluaran Acuan Penyimp. acuan YZ:
1st•.•,·,·,
'~2:Ishied
i .~H!IHJ
flITS!" T
1.8800 8.9800088 BS6000eB '1
.7!\16IWJ
B . 5OOi1B~S 8 .40000SH a
.3!JOOSBO
B. IOOB889 I
8.eeoo
fi"",
Perlakuan batang pengendali Faktor proportional = 3 ; Faktor integral
=
YZ:btwe'rt I. B08f!
I Ti","
.,I.__
L-~
: .Bij8[
Perla/man batang pengendali Faktor integral = 0,03
0,01
Plot Blocks and Scales
Plot Blocks and Scales Acuan 1.0000 0.0000 0.0000 1.0000 keluaran 2.0000 35 34 Format -2.0000 Minimum Block 31 110 1.000E+03 Time Kedudukan Maximum Comment Plot-1,0000 Penyimp. Y4 Y3 Y1 Y2 No bat. acuankendali
---,--~.--L-_J.__
I ~.8IJ~~
0.0000 0.0000 Acuan 1.0000 Minimum 35 34 31 110 1.000E+03 1.0000 keluaran Kedudukan 2.0000 Maximum Comment P lotFormat -2.0000 Block Time Plot-1,0000 Penyimp. bat. kendali acuan
PlotHarz
'if.: r~~~crt
I1.iTSU~
._-.---~---_.~ -, :~:.;::-
1. ~OHt
.989808B
e .998889B
o
e. SB8Bsse
d • UOfJOHBft
e.7688888 ~'
1
~. 6UB!lfJ~a 9. f,~HAABB
..
1"
..,.......,
U. SaBB98A
6.SBooeer
..,
""""00 ~;:._
8 .1R888~(\
B . Z80098e
B .4800008
r
0.2800t!68 e .~eoo8e9
t
6 • 1UOOBOO
>I.80B8 8. IS868!JB
I.~E
l
8.68BR
84
~..
11.0
Bandung,
P."Oceedings Seminar Reaktor Nuklir dalam Penelitian Sains eLm Tekrwwgi Menuju Era Tinggal Lamros
Kedudukan acuan
No
Horz
Penyimp. 3101.000E+03 PlotComment 0.0000 34 50 1.0000 35 0.0000 1.0000 Acuan Time -1.0000 1.0000 1Maximum .0000 Minimum Plot- pengendali -1,0000 Perla/man baiang bat. kendali keluaran Plot Blocks and Scales F'aktor proportional = 3; Faktor integral = 0,04 Format
Blo
8 - 10 Oktober
1991 PPTN - BATAN
KESIMPUIAN
Dengan menggunakan komputer sebagai pengendali daya reaktor, maka dapat dipilih dengan mudah kecepatan dan karakteristik pengendali daya untuk mencapai keadaan stationer. Disamping itu, daya reaktor yang diinginkan dapat diprogram dengan mempergunakan komputer dan keselamatan dapat lebih diandalkan karena faktor kesalahan manusia dapat diabaikan.
DAFfAR PUS TAKA 1. Geoffrey Gordon: "Systemsimulation", R.Oldenbourg Verlag Muenchen & Wien 1972. 2. M.A.Schultz : " Control of Nuclear Reactors and Power Plans", Me. Graw-Hill Book Company Inc. 1961. 3.
Werner Jentsch : "Digitale Simulation kontinuierlicher Systeme", R.Oldenbourg Verlag Muenchen & Wien 1969.
85
Proceedings Seminar Reaktor Nuklir dalam Penelitian Suins dan Tekrwwgi Menuju Era Tinggal LandaB
Bandung,
8 -10
Oktober 11191 PPTN - BATAN
Lampiran 1. Program dengan perangkat lunak TUTSIM
P].GtB.Loc.~~s and 81oc:kNn,
o
ScaJ.es: Plot-MINimum,
:[ :[
'/.2 ::
31.
1./3::
34 ,
'(/j. :
L DrnmGit!
Plc)'t-·MAX:lmtA:n
1).(101:)1)
r
1.000E+03
'fi
2.1~)(:)()()
~~8(JI.tdl,"ti~~~r'1
IiH?
batanq
J.O()(:J(:~
t":r-::,
t:)~()(.)()t.)
1.j::)O(~{)
PILut':":(n
L ..()()OO
r';:'t7~n~,;,'impanq,""r,
---JR1)()!.:){:'
n8r'jqer'lj:1dl~
1 U;] I" ill)
('.(:)(I(:)[~!
l.:.:c.c:uar,
1'1C)DEt ...• ._.,L.
GAl IN I:~'!JL IN TIi'1 F~EL GAl
'~;'. I 21 ..:'•.;j. OII.J CUN 24 27 23['...' OUT CON our18ID D REL
·~r .•• 18 34 SUl'i 1 OU 16 10 :20 ~:;I..(C t.'O ~,UI'l 2B E}()l GAl1 11 .;;~j 1 ~50 ci CON CON SLJ11 GA 31
Igo.DODE-Ob
17 29 2:<~
t.(J(>()(:)
1.()OOO 22.5()()E·~03
--,17 ~;jO 19 19
Ib
21 19 22
; ~:":E'du.dt:.kan
ba.t\:;nq
;K,etjl"AdLt~~ar' tJatang
p(.?nl]~.:-n(I:,:~".i..i p~r1gerjcjali:A/D
20 1I
61 0.1)1:)00 i.OOC)(>
O.O:[O~)(~ -0.0100000
19
;Pengatur Relay 0
20
;Pengatur Relay
0.0000 l~()O()O O.()()O(J
3.0000 32.768E+03 3.0000
;Konstante A/D ; ADC
:3
1.()!)OO
27 1.80C)O 4.001)()
A/D ~ Keluaran ADC
4
1.0000 ;A/U
1..0000 3.0000 0.0100000
-3'1 ":'l"C'
_~ ••.. 1
Kp Ki
O.CJ!)OO
86
'I
Ac~.lan Penyifnpangarl acu~n