Pengaruh Penerapan Customer Relationship Management PT. Telkomsel terhadap Pelanggan KartuHALO di Kota Malang Oleh : Wahyu Setyorini (0910220185) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Djumillah Hadiwidjoyo, SE. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang
Abstract : Today, a lot of changes caused by the era of globalization. A rapid change and dynamic on all sides as in the field of technology, culture, economy, social, and others create a tight pattern competition. In technology, mobile phones or commonly called a cell phone while this is no longer goods expensive which can only be owned by certain society. An high interested public to a cell phone can be an opportunity for the provider telecommunication operator service providers to compete. In the condition of the competition marketing strategies that which concerns 4 P not easily used to clinch a share of the market because of competitors will also do the same thing so that the strategy tending to able to eat the high fees. Hence the need of innovation strategy practiced by the business doers provider to be able to stand before competition PT. Telkomsel can get a great benefit when its customers are large amounts of these loyal on its products, but the threat also wide open if Telkomsel cannot keep the credibility of its service to customers and company. Hence, customer relationship management strategy implemented by PT. Telkomsel to maintain credibility products and services to customers. To nurture and facilitate relations between Telkomsel and customers then company build a customer service offices Telkomsel named GraPARI that is short for of graha pari sraya. Besides as service offices, focusing to serve clients grapari also provides the sale of their products. Keywords : Customer Relationship Management, Identify, Differentiate, Interact, Customize, and Loyality
Dewasa ini, banyak perubahan yang
sama dengan cara yang sama, sehingga
diakibatkan era globalisasi. Perubahan
yang banyak terjadi adalah duplikasi
yang cepat dan dinamis di segala bidang
produk dan persaingan harga. ”Yang
seperti
bidang teknologi, budaya,
harusnya terjadi, bagaimana kita semakin
ekonomi, sosial, dan lain sebagainya
berinovasi dalam memasarkan produk dan
menciptakan
yang
layanan sehingga kita bisa membuat
semakin ketat. Pada bidang teknlogi,
market baru dengan cara yang berbeda”.
telepon genggam atau yang biasa disebut
Oleh karena itu perlu adanya inovasi
handphone saat ini bukan lagi barang
strategi yang dilakukan oleh para pelaku
mahal yang hanya dapat dimiliki oleh
bisnis
masyarakat tertentu. Perubahan teknologi
menghadapi persaingan.
di
pola
persaingan
tersebut, membuat handphone menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat masa kini.
agar
dapat
bertahan
Pada sekitar tahun 1990-an muncul pendekatan baru dari bidang pemasaran yaitu relationship marketing (RM), konsep
Minat masyarakat terhadap handphone yang
provider
semakin
peluang bagi
tinggi
dapat
menjadi
para provider operator
tersebut merupakan pendekatan marketing yang
mengutamakan
interaksi
antara
perusahaan dengan semua pihak yang
penyedia layanan telekomunikasi. Para
berkepentingan
terhadap
pelaku usaha tersebut banyak bermunculan
(stakeholders).
Berdasarkan
dan semakin gencar dalam melakukan
relationship marketing (RM) tersebut,
inovasi
oleh
dewasa ini banyak perusahaan mulai
masyarakat. Persaingan provider tersebut
mengembangkan ikatan yang lebih kuat
terlihat pada persaingan kualitas, jenis
dengan salah satu stakeholders yaitu
layanan
kondisi
customer (pelanggan), sehingga dikenal
persaingan tersebut, strategi pemasaran
konsep customer relationship marketing
yang
(CRM)
produknya
dan
agar
tarif.
menyangkut
dipilih
Dalam
4P
tidak
mudah
atau
manajemen
perusahaan konsep
relasional
digunakan untuk meraih pangsa pasar
pelanggan. Beberapa alasan disebutkan
karena pesaing juga akan melakukan hal
oleh para ahli marketing berkaitan dengan
yang sama sehingga strategi tersebut
munculnya konsep CRM, diantaranya
cenderung dapat memakan biaya yang
pelanggan semakin cerdas, lebih sadar
tinggi. Hamdani (2011:106) menyatakan
harga, lebih menuntut, kurang memaafkan,
situasi
semakin
dan didekati oleh lebih banyak perusahaan
kompetitif hanya terjadi di market yang
dengan tawaran yang sama atau bahkan
dunia
marketing
lebih baik. Jadi tidak cukup hanya
untuk melayani pelanggannya, GraPARI
menghasilkan pelanggan yang puas, tetapi
juga menyediakan penjualan produknya.
harus sampai pada merasa senang dan menjadi loyal (Kotler, 2006). Menurut Kotler dan Amstrong (2008:15), CRM dalam konsep pemasaran rasional adalah keseluruhan
proses
membangun
dan
memelihara hubungan pelanggan yang menguntungkan dengan menghantarkan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul. Proses ini berhubungan dengan semua aspek untuk meraih, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan.
Customer
Relationship
Management
(CRM) Sebagai Bagian dari Pemasaran Gaffar dalam bukunya CRM dan MPR Hotel
menggambarkan
perkembangan
fokus pemasaran yaitu : “ Pada tahun 1950-an pemasaran berfokus kepada barang-barang konsumen. Pada tahun 1960 an pemasaran ditujukan kepada pasar industri. Pemasaran non profit atau pemasaran sosial menjadi fokus pemasaran pada tahun 1970-an. Selanjutnya pada
mendapatkan
tahun 1980-an sektor jasa mendapat
keuntungan besar apabila pelanggannya
perhatian, sampai akhirnya tahun 1990 an
yang dalam jumlah banyak tersebut loyal
relationship marketing (RM) mendapatkan
pada produknya, namun ancaman juga
perhatian
terbuka lebar jika pihak Telkomsel tidak
2007).
PT.
Telkomsel
bisa
yang
meningkat.”
(Gaffar,
dapat menjaga kredibilitas produk serta
Dengan demikian pendekatan terbaru
layanannya kepada pelanggan perusahaan
yang terjadi sekitar tahun 1990-an dari
tersebut.
bidang pemasaran adalah relationship
Customer
Oleh
karena
Relationship
itu,
strategi
Management
marketing
(RM),
yaitu
pendekatan
diterapkan oleh PT. Telkomsel untuk
marketing yang mengutamakan interaksi
menjaga kredibilitas produk dan layanan
antara perusahaan dengan semua pihak
untuk pelanggannya. Untuk memelihara
yang berkepentingan terhadap perusahaan
dan
hubungan
antara
(stakeholders). Pada konsep ini hubungan
pelanggan,
maka
baik dengan stakeholders dianggap asset
dibangunlah sebuah kantor pelayanan
yang paling mendasar bagi perusahaan,
konsumen
bernama
karena hubungan baik akan menentukan
GraPARI yang merupakan kependekan
masa depan perusahaan. Oleh karena itu
dari Graha Pari Sraya. Selain sebagai
“pendekatan
kantor pelayanan yang memfokuskan diri
kemitraan yang bersifat jangka panjang,
mempermudah
Telkomsel
dan
milik
Telkomsel
relasional
berfokus
pada
mengutamakan kolaborasi dan kooperasi
sehingga akan memberikan nilai kepada hubungan tersebut, pembeli merupakan partisipan aktif, perusahaan merupakan bagian dari proses dengan tidak mengenal batasan,
serta
mempunyai
ketergantungan
dan
rasa
mengutamakan
jaringan.” (Gaffar, 2007). Berdasarkan
konsep
relationship
marketing (RM) tersebut, dewasa ini banyak perusahaan mulai mengembangkan ikatan yang lebih kuat dengan salah satu stakeholders yaitu customer (pelanggan), sehingga
dikenal
relationship
konsep
marketing
manajemen
customer
(CRM)
relasional
atau
pelanggan.
Beberapa alasan disebutkan oleh para ahli marketing berkaitan dengan munculnya konsep
CRM,
diantaranya
pelanggan
semakin lebih cerdas, lebih sadar harga, lebih menuntut, kurang memaafkan, dan didekati oleh lebih banyak perusahaan dengan tawaran yang sama atau bahkan lebih baik. Jadi tidak cukup hanya menghasilkan pelanggan yang puas, tetapi harus sampai pada merasa senang dan menjadi setia (loyal).” (Kotler, 2006). Oleh karena itu terjadi pergeseran dari paradigma
pemasaran
massal
(mass
marketing) pada pemasaran satu-sama-satu (one to one marketing). Pada tabel berikut digambarkan perbedaan antara pemasaran massal dengan pemasaran satu-sama-satu.
Dari tabel perbandingan antara pemasaran massal versus pemasaran satu-sama-satu dapat diketahui bahwa aktivitas dalam pemasaran satu-sama-satu
fokus pada
pelanggan secara individual dan terjadi kegiatan komunikasi yang bersifat dua arah, sehingga dibutuhkan manajemen yang khusus yaitu yang dikenal dengan customer
relationship
management
(CRM). CRM akan membutuhkan staf khusus yang mengelola. Mereka harus merupakan orang-orang
terpilih
yang
menguasai
pengetahuan tentang produk atau jasa yang ditawarkan dan memiliki kemampuan berkomunikasi yang persuasif dan empati dengan pelanggan. Puncak dari CRM adalah terciptanya loyalitas pelanggan. Memiliki pelanggan yang loyal merupakan tujuan utama dari CRM, karena pelanggan yang loyal tidak hanya akan menguntungkan secara fiansial tetapi juga akan membantu membangun image yang positif bagi produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu pelanggan
yang loyal merupakan asset yang sangat
prospektif untuk membedakan produk dan
berharga bagi suatu perusahaan.
jasa perusahaan secara kompetitif. Dijelaskan dalam Peppers and Rogers
Pengertian
Customer
Relationship
Management
dalam membangun nilai pelanggan melalui
Untuk memenangkan persaingan di pasar global dewasa ini, perusahaan harus menjadi
mahir
tidak
hanya
dalam
membangun produk, tetapi juga dalam membangun
pelanggan.
Melaksanakan
pekerjaan secara lebih baik daripada yang dilakukan para pesaing dalam memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan menjadi jawabannya. Salah satu cara untuk menerapkan hal tersebut adalah dengan menerapkan
strategi
Customer
Relationship Management
(CRM) yang
muncul berdasarkan konsep Relationship Marketing (RM) (Gaffar, 2007:86). Terdapat
beberapa
pengertian
atau
Management diantaranya Francis Buttle menjelaskan
CRM
adalah
strategi bisnis inti yang mengintegrasikan proses dan fungsi internal serta jaringan eksternal
untuk
menyampaikan
menciptakan
nilai
bagi
dan
pelanggan
sasaran dalam rangka mendapatkan laba. CRM ditunjang dengan data berkualitas tinggi dan difasilitasi teknologi informasi. Tiwana dalam Gaffar (2007:35) CRM merupakan kombinasi dari proses bisnis dan teknologi memahami
yang tujuannya untuk
pelanggan
dari
sebuah hubungan, maka perusahaan harus terlibat dalam proses empat langkah yang disebut dengan IDIC. IDIC merupakan akronim dari usaha perusahaan untuk mengidentifikasi
berbagai
pelanggan
(identify),
membedakan pelanggan pada layanan menurut nilai dan kebutuhan mereka (differentiate), berinteraksi dengan mereka (interact), kemudian menyesuaikan produk dan layanan perusahaan sesuai dengan nilai dan kebutuhan mereka (customize). Menurut
Kotler
dan
Amstrong
(2008:15), CRM dalam konsep pemasaran rasional
konsep mengenai Customer Relationship
(2007:48)
(2004:65) jika perusahaan ingin berhasil
adalah
keseluruhan
proses
membangun dan memelihara hubungan pelanggan yang menguntungkan dengan menghantarkan pelanggan
nilai
yang
dan
unggul.
kepuasan Proses
ini
berhubungan dengan semua aspek untuk meraih,
mempertahankan,
dan
menumbuhkan pelanggan. Jurnal
Customer
Relationship
Management : Strategic Lessons and Future Directions oleh Kotorov, Rado dalam
Business Process
Management
Journal 9.5 (2003): 566-571 menyebutkan bahwa
berbagai
cara
dan
strategi
pengenalan CRM dilakukan mulai dari departemen
hingga
perusahaan.
Perubahan,
komitmen
dan
dukungan
dari
sudut
yang
adalah elemen yang diperlukan untuk
mengembangkan
membuat
menyesuaikan
implementasi
tersebut
sukses.
menunjukkan
produk
untuk
dan
kebutuhan
jasa
individual
CRM
pelanggan, bertujuan untuk mengelola
merupakan strategi bukan solusi dan dapat
hubungan dengan dengan pelanggan lama,
memberikan keunggulan kompetitif yang
dan mengantar mereka pada loyalitas
sangat besar jika diterapkan di lingkungan
tertinggi.
yang
kontribusi pada tingkat keuntungan, dan
co-operatif.
komitmen penting
Poin
manajemen dalam
bahwa
Hal
berbeda
keterlibatan
senior
mempromosikan
sangat dan
mendukung konsep Customer Relationship
Sehingga
meningkatkan
menarik pelanggan baru berharga secara efektif dan efisien di waktu yang sama. Dowling dalam Tjiptono (2007:429)
Management dalam organisasi jika melihat
menjelaskan
bahwa
dampak
terbesar
apa yang mungkin muncul di masa depan
program CRM adalah pada terciptanya
dan bagaimana konsep CRM tersebut
pelanggan yang loyal dan peningkatan
dapat digunakan dalam berbagai bidang
brand salience, yang pada gilirannya
bisnis.
berkontribusi pada share of market dan
Dari beberapa pendapat diatas dapat
share of customer. Berdasarkan pernyataan
disimpulkan bahwa konsep utama dari
di atas dapat disimpulkan tujuan utama
CRM
dari
adalah
pembentukan
nilai.
CRM
adalah
mengidentifikasi,
Tujuannya adalah bukan memaksimalkan
mengantisipasi, dan memahami kebutuhan
keuntungan, tetapi membangun hubungan
pelanggan, baik pelanggan lama maupun
jangka panjang dengan pelanggan serta
pihak yang berpotensi untuk menjadi
memperbaiki tingkat kepuasan pelanggan,
pelanggan dan mengantar mereka pada
meningkatkan loyalitas pelanggan dengan
loyalitas.
cara memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Elemen Kerangka Kerja CRM Menurut Peppers dan Rogers (2004:68-
Tujuan
Customer
Relationship
Management (CRM)
kegiatan
Tiwana (2000) dalam Liyun, dkk (2008)
menjelaskan
69), pada penerapan CRM meliputi empat
bahwa
CRM
merupakan proses bisnis dan teknologi informasi yang digunakan perusahaan untuk memahami pelanggan yang berbeda
yaitu
Identify,
Differentiate,
Interact, dan Customize (IDIC) yang dijabarkan sebagai berikut :
Identify (Identifikasi)
karena tiap individu memiliki kebutuhan
Merupakan pengenalan atas pelanggan,
yang
pemahaman dapat diperoleh melalui data.
perbedaan pelanggan, perusahaan bisa
Tujuan utama mengumpulkan informasi
fokus pada dua hal :
tentang pelanggan adalah untuk membuat
1).
hubungan antar perusahaan dan pelanggan
tentunya sangat beraneka macam.
menjadi
2). Membagi dan mengimplementasikan
lebih
dekat
dan
lebih
berbeda.
Beberapa
Dengan
jenis
pelanggan
strategi
maupun bagi pelanggan. Tugas pertama
memenuhi kebutuhan individu mereka
dalam
yang berbeda-beda.
sebuah
hubungan
adalah mengidentifikasi pelanggan secara individual.
Setiap pelanggan memiliki keinginan berbeda terhadap perusahaan, begitu juga
identifikasi ini sangat penting, namun
perusahaan memiliki pengharapan yang
bersamaan
lain
dengan tugas
langkah
untuk
awal
terdapat
Meskipun
pelanggan
yang
menguntungkan, baik bagi perusahaan
membangun
spesifik
mengetahui
proses
identifikasi yaitu
para
pelanggannya.
:
Meskipun bukan sebuah konsep baru,
mengorganisasi berbagai macam sumber
pengelompokkan pelanggan atau sebuah
informasi yang ada sehingga perusahaan
proses pembagian pelanggan kedalam
bisa memahami keinginan pelanggan serta
beberapa kategori berdasarkan variabel
pelanggan tahu mengenai bisnis apa yang
tertentu merupakan langkah penting di
akan
dijalankan
lainnya,
terhadap
perusahaan.
Selama
dalam
informasi
sedetail
pelanggan.
mungkin sangat bermanfaat. Termasuk di
perusahaan
dalamnya
mengenai
pengelompokkan dan menciptakan nilai
karakter
tambah bagi pelanggan untuk mengetahui
memungkinkan
kebiasaan,
adalah
informasi
ketertarikan,
dan
pelanggan lain yang turut membedakan
memahami
dan
melayani
Diferensiasi untuk
ikut
menuntut aktif
dalam
kebutuhan yang mereka perlukan.
antara satu pelanggan dengan pelanggan Interact (Interaksi)
lainnya.
Merupakan proses hubungan timbal balik Differentiate (Diferensiasi)
yang dilakukan oleh perusahaan dengan
Merupakan kegiatan perusahaan dalam
pelanggan.
mengelompokkan pelanggan berdasarkan
berinteraksi
customer value, sehingga perusahaan bisa
pelanggan. Semua tindakan yang diambil
membuat keputusan yang benar dalam
harus
memenuhi
dengan pelanggan sebelumnya. Sebuah
kebutuhan
pelanggannya,
Perusahaan secara
berdasarkan
harus
efektif
konteks
bisa dengan
hubungan
percakapan
dengan
pelanggan
harus
menjelaskan
kausal
antara
variabel-
mengacu pada beberapa hal penting di
variabel penelitian yaitu variabel bebas
awal interaksi. Sebuah interaksi yang
(independen) dalam perumusan masalah
efektif akan memberikan pandangan yang
adalah pengaruh CRM (X) yang terdiri
lebih baik mengenai kebutuhan pelanggan
dari variabel Identifikasi (X1), Diferensiasi
di masa yang akan datang.
(X2), Interaksi (X3) dan Customize (X4) dan
Customize (Kustomisasi) Merupakan
usaha
perusahaan
dalam
kebutuhan
individu
dan
customer value. Di dalam membangun sebuah
hubungan
pelanggan,
yang
sedapat
Loyalitas
(Y).
Metode
penarikan sampel yang digunakan dalam
beradaptasi dengan kebiasaan pelanggan berdasarkan
variabel
baik
dengan
mungkin
bisa
mempelajari berbagai macam hal yang bisa memuaskan pelanggan.
penelitian ini berpedoman pada saran Roscoe maka sampel 50 orang sudah mewakili mengingat variabel dependen dan variabel bebas dalam penelitian ini adalah 5 yaitu (5x10=50). Jumlah 50 juga telah memenuhi syarat ukuran sampel yaitu antara 30 sampai 500. Terknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling
IDIC Metodology
dikarenakan responden harus memiliki persyaratan yaitu : 1. Sebagai pelanggan KartuHALO PT.
Telkomsel
GraPARI
Malang dengan jangka waktu minimal 1 tahun. Sumber : e-book chapter http://www.elsevierdirect.com/
1
CRM
book
Sumber data
METODE Penelitian ini pada dasarnya adalah digunakan untuk menjelaskan faktor-faktor CRM (identify, differentiate, interact dan customize) yang mempengaruhi loyalitas pelanggan, sehingga dapat dikategorikan sebagai research,
2. Berdomisili di Malang.
jenis yang
penelitian pada
explanatory
dasarnya
jenis
penelitian ini adalah penelitian yang
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sumber data primer dan
data
sekunder.
Berikut
adalah
penjelasan dari data primer dan sekunder :
Data Primer (Primary Data)
Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari sumber peneliti yang
asli
tanpa
media
perantara
(Indriantoro dan Supomo, 2009:146-147). Data primer secara khusus dikumpulkan
oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan
HASIL Uji validitas dan Reliabilitas
penelitian. Dalam penelitian ini data primer didapat dengan cara menyebar kuisioner
kepada
responden
yang
dirancang sesuai dengan variabel dan indikator yang ditetapkan terlebih dahulu yang berkaitan dengan CRM dan loyalitas pelanggan.
Data Sekunder
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro dan Supomo,
2009:147).
Data
sekunder
Berdasarkan data dari tabel diatas menunjukkan
semua
item
pertanyaan
umumnya berupa bukti, catatan, laporan
mempunyai nilai Rhitung dengan nilai
historis yang telah tersusun dalam arsip
signifikansi yang lebih kecil dari alpha
(data dokumenter) yang dipublikasikan
0.05, sehingga tidak ada item instrumen
dan yang tidak dipublikasikan. Dalam
yang harus dikeluarkan dari pengujian.
penelitian
yang
Sedangkan untuk reliabilitas menunjukkan
digunakan berasal dari penelitian terdahulu
bahwa hasil perhitungan standardized item
dan berbagai buku referensi meliputi
alpha
gambaran
umum
reliabilitas yang diperbolehkan menurut
PT.Telkomsel,
visi
ini
data
sekunder
–
perusahaan misi,
sasaran,
struktur organisasi dan sebagainya.
(SIA)
Arikunto
lebih
(1993),
besar
yaitu
dari
0.6.
nilai
Dengan
demikian, maka butir-butir item di atas
Dan selanjutnya dilakukan uji validitas,
yang digunakan sebagai pengukur variabel
uji reabilitas, uji non autokorelasi, yang
yang akan diuji adalah valid dan reliabel.
semuanya ini ditujukan untuk melihat
Dengan
signifikasi,
data.
pertanyaan pada kuisioner ditanyakan
Selanjutnya dilakukan analiais regresi
kepada responden yang berbeda, maka
linear berganda yang semakin menegaskan
hasilnya tidak akan terlalu jauh berbeda.
bahwa variabel CRM yang terdiri dari
Artinya, butir-butir item di atas yang
identify,
digunakan
dan
kevalidan
differentiate,
interact
dan
kata
lain,
sebagai
berapa
pengukur
kalipun
variabel
customize secara simultan maupun parsial
faktor Customer Relationship Management
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan
dan loyalitas pelanggan KartuHALO di
KartuHALO di Kota Malang.
Kota Malang adalah valid dan reliabel
normalitas antara nilai peluang kumulatif
untuk dilakukan pengujian lebih lanjut.
pengamatan
(observasi)
dengan
nilai
peluang kumulatif dari variabel loyalitas UJI ASUMSI KLASIK
pelanggan
dalam
berlangganan
KartuHALO. Terlihat dari grafik plot normalitas tersebut menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal yang mengarah ke kanan atas Berdasarkan pengujian normalitas data
serta penyebarannya mengikuti arah garis
dengan menggunakan uji Kolmogorov-
diagonal. Dengan demikian data tersebut
Smirnov,
terlihat
bisa dikatakan mempunyai sebaran yang
residual
dari
pada
unstandardize
seluruh
variabel
normal, sehingga model regresi layak
menunjukkan nilai signifikansi (p) sebesar
dipakai
0.423 yang lebih besar alpha 0,05 yang
pelanggan
mengindikasikan bahwa pada data seluruh
KartuHALO
variabel independen dan dependen tersebut
variabel bebasnya.
menyebar
mengikuti
sebaran
untuk
memprediksi dalam
loyalitas
berlangganan
berdasarkan pengaruh dari
normal
(berdistribusi normal). Dengan demikian
Uji Heteroskedastisitas
dapat dapat dilakukan pengujian lebih lanjut karena asumsi kenormalan data telah terpenuhi. Dengan demikian dapat dapat dilakukan pengujian lebih lanjut karena asumsi kenormalan data telah terpenuhi. Berdasarkan Tabel terlihat bahwa untuk hasil uji korelasi spearman dari ke-4 variabel independen dengan residualnya di atas diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.666, 0.558, 0.654, dan 0.832 yang berada di atas alpha 0.05, maka hal ini dapat diartikan bahwa varians (ragam) dari seluruh variabel independen tidak berbeda secara nyata (signifikan). Dengan kata lain Pada hasil output SPSS 15 yang ditunjukkan
merupakan
grafik
plot
ragam (varians) untuk variabel independen adalah
homogen
(tidak
terjadi
heteroskedastisitas),
sehingga
dapat
Uji Autokorelasi
dilakukan pengujian lebih lanjut. Untuk
mendeteksi
ada
tidaknya
heteroskedastisitas juga bisa dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi
variabel
residulnya.
dependen
dengan
deteksi
adanya
dilakukan
dengan
Artinya,
heteroskedastisitas
melihat ada tidaknya pola tertentu pada
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai dw berada diantara -2<1.861<+2. Berarti dapat disimpulkan bahwa galat nilai-nilai pengamatan bersifat bebas (tidak ada autokorelasi).
grafik scatter plot, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X
adalah
residual
(Y
Uji Multikolinieritas
prediksi-Y
sesungguhnya) yang telah di-studentized. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Namun jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas (Santoso, 2004). Hasil dari
pengujian
dengan
menggunakan
Berdasarkan Tabel tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa untuk ke-4 variabel
independen
tidak
terjadi
multikolineritas dengan ditunjukkan oleh nilai VIF dari ke-4 variabel independen yang lebih kecil dari 10.
scatter plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Plot sebaran data tsb. dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
ANALISIS BERGANDA
REGRESI
LINEAR
Koefisien determinasi
(Y) KartuHALO di Kota Malang. Artinya
Ukuran dari derajat keeratan hubungan
sebesar 70.4% keragaman dari loyalitas
antara variabel X1, X2, X3, dan X4 terhadap
pelanggan
Y, serta besarnya pengaruh ke-4 variabel
Malang dipengaruhi oleh adanya variabel
independen
dari
Customer Relationship Management yang
variabel dependen ditunjukkan oleh nilai
terdiri atas Identify (Identifikasi) (X1),
koefisien korelasi ganda (Multiple R) dan
Differentiate (Diferensiasi) (X2), Interact
koefisien determinasi (R Square) yang
(Interaksi) (X3), Customize (Kustomisasi)
dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
(X4). Sedangkan sisanya 29.6% ditentukan
terhadap
keragaman
Berdasarkan Tabel menunjukkan nilai
(Y)
KartuHALO
diteliti.
sebesar 0.839 yang menyatakan besarnya
(b) Uji Simultan (uji F)
pelanggan
variabel independen yang dimasukkan
Customer
dalam model persamaan regresi linier
Relationship Management yang terdiri atas
berganda mempunyai pengaruh signifikan
Identify (Identifikasi) (X1), Differentiate
secara bersama-sama (simultan) terhadap
(Diferensiasi) (X2), Interact (Interaksi)
variabel dependen, maka digunakan uji F
(X3),
sebagai uji kelayakan model.
dengan
Customize
KartuHALO variabel
di
Untuk menunjukkan apakah semua
Kota
Malang
(Y)
Kota
oleh faktor lain di luar variabel yang
koefisien korelasi ganda (Multiple R)
derajat keeratan hubungan antara loyalitas
di
(Kustomisasi)
(X4)
mencapai 0.839 serta adanya hubungan
Berdasarkan Tabel tersebut di atas,
yang kuat diantara indikator variabel
hipotesis yang dilakukan dengan
Customer
Management
yaitu pengujian secara serentak (simultan)
tersebut dengan loyalitas pelanggan dalam
diperoleh hasil Fhitung sebesar 26.788
berlangganan KartuHALO tersebut.
dengan nilai signifikansi (0.000) yang jauh
Untuk
Relationship
nilai
koefisien
uji F
determinasi
lebih kecil dari alpha 0.05, sehingga Ho
menunjukkan sebesar 0.704, sedangkan
ditolak. Hal ini menunjukkan adanya
koefisien determinasi yang telah terkoreksi
pengaruh yang signifikan secara simultan
dari faktor kesalahan atau bias dengan
dari
tujuan agar lebih mendekati ketepatan
Management yang terdiri atas Identify
model dalam populasi digunakan Adjusted
(Identifikasi)
R Square=R2) yaitu sebesar 0.678, yang
(Diferensiasi) (X2), Interact (Interaksi)
menyatakan
(X3),
besarnya
pengaruh
dari
variabel
Customer
(X1),
Customize loyalitas
Relationship
Differentiate
(Kustomisasi)
(X4)
pelanggan
(Y)
indikator variabel Customer Relationship
terhadap
Management terhadap loyalitas pelanggan
KartuHALO di Kota Malang. Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
(X3),
Customize
(Kustomisasi)
keragaman dari loyalitas pelanggan (Y)
berpengaruh
KartuHALO di Kota Malang ditentukan
terhadap
oleh
KartuHALO di Kota Malang tersebut.
adanya
Relationship
variabel
Customer
Management
dalam
signifikan loyalitas
Variabel
secara
(X4) parsial
pelanggan
Customer
(Y)
Relationship
persamaan regresi :
Management
Y = -1.126 + 0.302 X1 + 0.326 X2 + 0.378
(Identifikasi)
X3 + 0.248 X4.
(Diferensiasi) (X2), Interact (Interaksi)
(c) Uji Parsial (Uji t)
(X3),
Untuk menunjukkan pengaruh secara
yang terdiri atas Identify (X1),
Customize
memberikan
Differentiate
(Kustomisasi)
pengaruh
(koefisien
Customer Relationship Management yang
loyalitas pelanggan (Y) KartuHALO di
terdiri atas Identify (Identifikasi) (X1),
Kota Malang. Artinya semakin baik
Differentiate (Diferensiasi) (X2), Interact
variabel
(Interaksi) (X3), Customize (Kustomisasi)
Management
(X4) terhadap loyalitas pelanggan (Y)
(Identifikasi)
KartuHALO
(Diferensiasi) (X2), Interact (Interaksi)
Kota
Malang,
maka
digunakan uji t sebagai uji parsial.
positif)
positif
individu (parsial) dari indikator variabel
di
bernilai
yang
(X4)
Customer
terhadap
Relationship
yang terdiri atas Identify (X1),
Differentiate
(X3), Customize (Kustomisasi) (X4) maka
Berdasarkan Tabel dengan mengambil
hal itu akan dapat meningkatkan loyalitas
taraf nyata (signifikansi) sebesar 5%
pelanggan
(0.05), untuk konstanta diperoleh nilai
KartuHALO secara bermakna. Demikian
signifikansi (p) sebesar 0.033 yang lebih
sebaliknya, semakin kurang baik variabel
kecil dari 0.05, maka dapat disimpulkan
Customer Relationship Management yang
bahwa konstanta berpengaruh signifikan
terdiri atas Identify (Identifikasi) (X1),
terhadap model regresi. Untuk variabel
Differentiate (Diferensiasi) (X2), Interact
Identify (Identifikasi) (X1), Differentiate
(Interaksi) (X3), Customize (Kustomisasi)
(Diferensiasi) (X2), Interact (Interaksi)
(X4), maka hal itu akan dapat menurunkan
(X3),
Customize
menunjukkan
nilai
dalam
berlangganan
(Kustomisasi)
(X4)
loyalitas pelanggan dalam berlangganan
signifikansi
yang
KartuHALO tersebut.
berturut-turut sebesar 0.022, 0.027, 0.001,
Kesimpulan
yang
diambil
pengujian
hipotesis
dan 0.017 yang lebih kecil dari alpha 0.05.
berdasarkan
Maka dapat disimpulkan bahwa Identify
dengan uji F di atas adalah ke-4 indikator
(Identifikasi)
dari
(X1),
Differentiate
(Diferensiasi) (X2), Interact (Interaksi)
hasil
dapat
variabel
Customer
Relationship
Management mempunyai pengaruh yang
signifikan (bermakna) secara serentak
koefisien X1 bernilai positif), atau
(simultan) terhadap loyalitas pelanggan
dengan kata lain semakin baik faktor
dalam
Identify
berlangganan
KartuHALO.
(Identifikasi)
(X1),
Demikian pula secara parsial, variabel
loyalitas
Identify (Identifikasi) (X1), Differentiate
berlangganan KartuHALO cenderung
(Diferensiasi) (X2), Interact (Interaksi)
semakin meningkat dengan asumsi
(X3), Customize (Kustomisasi) (X4) juga
variabel yang lain tetap (X2, X3, dan
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
X4=0) atau Cateris Paribus.
pelanggan
dalam
berlangganan
pelanggan
maka dalam
2. b2 = 0.326
KartuHALO tersebut. Jadi, jelas terlihat
Nilai parameter atau koefisien regresi
bahwa untuk dapat meningkatkan loyalitas
b2 ini menunjukkan bahwa setiap faktor
pelanggan
Differentiate
KartuHALO,
dalam
(X2)
meningkat lebih baik, maka hal ini
untuk meningkatkan variabel Customer
secara signifikan dapat meningkatkan
Relationship Management
loyalitas
pelanggan
berlangganan
KartuHALO
Identify
diperlukan
(Diferensiasi)
upaya
atas
maka
berlangganan
yang terdiri
(Identifikasi)
(X1),
dalam (karena
Differentiate (Diferensiasi) (X2), Interact
koefisien X2 bernilai positif), atau
(Interaksi) (X3), Customize (Kustomisasi)
dengan kata lain semakin baik faktor
(X4),
Differentiate (Diferensiasi) (X2), maka
sehingga
diharapkan
dapat
meningkatkan keuntungan penjualan dari
loyalitas
KartuHALO di
berlangganan KartuHALO cenderung
Kota
Malang secara
maksimal.
pelanggan
dalam
semakin meningkat, dengan asumsi
Selanjutnya dari model regresi yang diperoleh tersebut yaitu Y = -1.126 + 0.302 X1 + 0.326 X2 + 0.378 X3 + 0.248
variabel yang lain tetap (X1, X3, dan X4 =0) atau Cateris Paribus. 3. b3 =0.378
X4, dapat diimplikasikan sebagai berikut:
Nilai parameter atau koefisien regresi
1. b1 = 0.302
b3
ini menunjukkan bahwa setiap
Nilai parameter atau koefisien regresi
faktor
Interact
(Interaksi)
b1 ini menunjukkan bahwa setiap
meningkat,
variabel Identify (Identifikasi) (X1)
signifikan
meningkat lebih baik, maka hal ini
loyalitas
pelanggan
secara signifikan dapat meningkatkan
berlangganan
KartuHALO
loyalitas
pelanggan
dalam
koefisien X3 bernilai positif), atau
berlangganan
KartuHALO
(karena
dengan kata lain semakin tinggi faktor
maka dapat
hal
ini
(X3) secara
meningkatkan dalam (karena
Interact
(Interaksi)
maka
menunjukkan sumbangan efektif yang
dalam
paling besar (dominan) yaitu sebesar
berlangganan KartuHALO cenderung
20.58%. Selanjutnya dari hasil perhitungan
semakin
dengan
tersebut dapat diketahui bahwa variabel
asumsi variabel yang lain tetap (X1,
Customer Relationship Management yang
X2, dan X4=0) atau Cateris Paribus.
terdiri atas Identify (Identifikasi) (X1),
loyalitas
(X3),
pelanggan
meningkat
pula,
4. b4 = 0.248
Differentiate (Diferensiasi) (X2), Interact
Nilai parameter atau koefisien regresi
(Interaksi) (X3), Customize (Kustomisasi)
b4
(X4)
ini menunjukkan bahwa setiap
ternyata
mampu
faktor Customize (Kustomisasi) (X4)
sumbangan
meningkat lebih baik, maka hal ini
terhadap
secara signifikan dapat meningkatkan
berlangganan
loyalitas
pelanggan
sumbangan efektif total ini sama dengan
berlangganan
KartuHALO
dalam (karena
efektif
memberikan
loyalitas
besarnya
dalam Besarnya
determinasi
square=R )
dengan kata lain semakin baik faktor
Implikasinya adalah terdapat beberapa
Customize (Kustomisasi) (X4), maka
variabel lain yang juga mempengaruhi
loyalitas
dalam
loyalitas pelanggan (Y) KartuHALO di
akan
Kota Malang selain variabel Customer
cenderung semakin meningkat, dengan
Relationship Management yang terdiri atas
asumsi variabel yang lain tetap (X1,
Identify (Identifikasi) (X1), Differentiate
X2, dan X3=0) atau Cateris Paribus.
(Diferensiasi) (X2), Interact (Interaksi)
berlangganan
KartuHALO
sebesar
(R-
koefisien X4 bernilai positif), atau
pelanggan
yaitu
70.42%
pelanggan
KartuHALO.
koefisien 2
sebesar
70.4%.
(X3), Customize (Kustomisasi) (X4). Sumbangan Efektif KESIMPULAN Berdasarkan penelitian
yang
telah
dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Customer
Relationship
Management
yang
terdiri
dari
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,
variabel
didapat hasil persamaan Y = 0.601 X1 +
Interact dan Customize
0.688 X2 + 0.630 X3 + 0.619 X4 yang
simultan (serentak) berpengaruh
ternyata variabel Interact (Interaksi) (X3)
signifikan
Identify,
positif
Differentiate, secara
terhadap
loyalitas pelanggan KartuHALO di
adalah
variabel
Kota Malang.
(Interaksi).
Interact
b. Pengaruh Customer Relationship Management variabel
yang
terdiri
Identify,
Differentiate,
Interact dan Customize parsial
dari
loyalitas
secara
pelanggan
KartuHALO di Kota Malang, dapat
Saran Dari
1.
model
(searah)
tersebut.
lokasi,
e. Pada
kegiatan
Customer
Relationship Management yang berpengaruh paling signifikan terhadap loyalitas konsumen KartuHALO di Kota Malang
misalnya
melakukan
terhadap
konsumen
jangkauannya akan lebih luas lagi.
terhadap loyalitas pelanggan
KartuHALO di Kota Malang.
memperluas
diluar kota Malang yang berarti
(searah)
terhadap loyalitas pelanggan
juga
Telkomsel yang dapat dilakukan
berpengaruh
(searah)
ada
dapat
penelitian
c. Interact pada pelanggan secara
signifikan positif
Diharapkan
selanjutnya
KartuHALO di Kota Malang.
secara parsial berpengaruh
dikarenakan
penelitian yang akan dilakukan
(searah)
pelanggan
Relationship
membahas tentang permasalahan
terhadap loyalitas pelanggan
pada
selanjutnya,
berbagai macam model teori yang
secara parsial berpengaruh
KartuHALO di Kota Malang.
Customer
Management,
b. Differentiate pada pelanggan
d. Customize
penelitian
variabel lain ataupun mengganti
KartuHALO di Kota Malang.
signifikan positif
Bagi
penelitian dengan menambahkan
terhadap loyalitas pelanggan
parsial
telah
disarankan untuk bisa melakukan
berpengaruh
signifikan positif
yang
antara lain :
a. Identify pada pelanggan secara
signifikan positif
penelitian
dilakukan, maka saran yang bisa diberikan
diuraikan sebagai berikut :
parsial
hasil
2.
Bagi pelanggan, disarankan untuk memahami Relationship
kegiatan
Customer
Management
dan
berperan aktif memberikan timbal balik seperti memberikan kritik maupun saran supaya perusahaan dapat
memahami
pelanggan
sehingga
keinginan pelanggan
pun dapat menikmati fasilitas dengan nyaman dan maksimal.
3.
Bagi
perusahaan
yaitu
PT.
dengan pelanggan menjadi faktor
Telkomsel dan kantor pelayanan
yang
pelanggan GraPARI Telkomsel
mempengaruhi
cabang Malang, disarankan untuk
pelanggan. Sehingga, diharapkan
memperdalam kegiatan Customer
pihak perusahaan semakin intens
Relationship Management untuk
dalam
mempertahankan
pelanggan
pelanggan
dan
KartuHALO
yang
jumlahnya
personal
touch
terbesar
Indonesia
pelanggan
KatuHALO
di
untuk
dominan
untuk loyalitas
berhubungan
dengan melakukan terhadap yang
kategori pelanggan pascabayar.
memang eksklusif tersebut serta
Pelanggan dalam jumlah besar
diharapkan mempertahankan hal
memberikan tantangan tersendiri
yang sudah sangat baik tersebut
bagi perusahaan agar pelanggan
atau
tetap
kinerja untuk hasil yang lebih baik
loyal
terhadap
layanan
Telkomsel disaat banyak pesaing bermunculan.
Dari
hasil
penelitian, responden memberikan nilai sangat baik terhadap kegiatan CRM yang dilaksanakan oleh perusahaan.
Menjalin
interaksi
semakin
di kemudian hari.
meningkatkan
DAFTAR PUSTAKA Algifari. 1997. Statistik Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Budi, Satria Erwin. 2012. Pengaruh Customer Relationship Management (CRM) terhadap Loyalitas Pelanggan IM3 (Studi pada Mahasiswa Jurusan Manajemen FE UM). Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Buttle, Francis. 2007. Customer Relationship Management (Manajemen Hububgan Pelanggan). Bayumedia. Jakarta. Dajan, A. 1995. Pengantar Metode Statistik. Jilid I. Jakarta:Pustaka LP3ES Indonesia. Gaffar, V. 2007. CRM dan MPR Hotel (Customer Relationship Management and Marketing Public Relation). Bandung: Alfabeta. Griffin, J. 2005. Consumer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Alih bahasa: Dwi Kartini Yahya. Jakarta: Erlangga. Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok metodologi penelitian dan aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hurriyati, R. 2005. Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta. Hurriyati, R. 2008. Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta. Jawed Siddiqi, Babak Akhgar & Tim Wise, Sheffield Hallam University (UK). A Framework for The Implementation of a Customer Relationship Management Strategy In Retail Sector. Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2006. Manajemen Pemasaran. Ed. Bahasa Indonesia, ed. 12. Jakarta: Indeks. Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Ed12. Jilid 2. Jakarta: Indeks. Kotler Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 2. Edisi 12. Jakarta : Penerbit Erlangga. Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2009. American Marketing Association terjemahan Bob Sabran. Liyun, dkk. 2008. Research On The Relationship Among Market Orientation, Customer Relationship Management, Customer Knowledge Management And Business Performance, (online), 2 (1): 31-37. Lupiyoadi Rambat & Hamdani, A. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. Peppers, D. & Rogers, M. 2004. Managing Customer Relationship: A Strategic Framework. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc. Santoso, S. 2003. Buku Statistik Multivariat. Jakarta:Penerbit PT Elex Media Komputindo. Santoso, S. 2004. Buku Statistik Parametrik. Cetakan keempat. Jakarta:Penerbit PT Elex Media Komputindo. Tjiptono, F. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Banyumedia Publishing. Tjiptono, F. 2007. Strategi Pemasaran. Edisi ke dua, penerbit Andi, Yogyakarta. Widodo, H. 2011. Pengaruh Customer Relationship Management (CRM) terhadap Loyalitas Nasabah (Studi pada Bank BTN Malang). Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Wijaya, 2001, Analisis Statistik dengan program SPSS 10.0, Bandung:Penerbit Alfabeta. 2004. Customer Relationship Management: Concept and Tools. Alih bahasa: Arief Subiyanto. Jakarta: Banyumedia Publishing. e-book chapter 1 CRM book. www.elsevierdirect.com. Diakses pada tanggal 2 Januari 2013 Pelanggan Kartu Halo 25 Juta. kompas.com http://kompas.com/18123-pelanggan-kartu-halo25-juta. Diakses pada 2 Februari 2013
Telkomsel Perluas Pasar Kartu Halo http://www.kabarbisnis.com/read/2831269. Diakses pada tanggal 2 Februari 2013 KartuHALO Hadir dengan Layanan Baru dan Beragam Manfaat Eksklusif. http://www.telkomsel.com/about/news/891-kartuhalo-hadir-dengan--layanan-baru-danberagam-manfaat-eksklusif.html. Diakses pada tanggal 10 Februari 2013 Telkomsel Sabet 4 Gelar di Ajang Top Brand Award 2013.Tribunnews.com http://www.tribunnews.com/2013/02/06/telkomsel-sabet-4-gelar-di-ajang-top-brandaward-2013. Diakses pada tanggal 2 Februari 2013 www.telkomsel.com. Diakses pada tanggal 2 Januari 2013