Jurnal Keuangan dan Bisnis Vol. 5, No. 3, November 2013
PENGARUH PEMBAGIAN DIVIDEN KAS, ARUS KAS, ROA DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR CONSUMER GOODS INDUSTRY DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2005 - 2008 Wan Fachruddin (
[email protected]) Dosen Tetap STIE Harapan Medan ABSTRACT This study aims to prove the influence of dividend payments, corporate cash flow, ROA and EPS to the stock price. Subjects were drawn is 31 (thirty one) the issuer of consumers goods companies listed in Indonesia Stock Exchange, during the observation period of 4 years of books (2005 - 2008) totaling 124 observation sample. The method used is the Multiple Linear Regression, to see the relationship between the independent variables with the dependent variable. Results of analysis showed that simultaneous independent variables has an impact on stock prices. This partial variables showed that only EPS (X4) which have an influence on stock prices. The unexplained variation of the statistics that the independent variables influence value of 53.4%, the remaining 46.6% is affected by other variables that are not described in this study. Keywords: Dividend, Cash Flow, ROA, and EPS. negara, hal ini dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan (Husnan, 2001). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal berfungsi sebagai salah satu sistem mobilitas dana jangka panjang yang efisien bagi pemerintah. Melalui pasar modal pemerintah dapat mengalokasikan dana dan masyarakat ke sektor-sektor investasi yang produktif. Persoalan yang timbul pada tahun 2008 terjadinya krisis financial di dunia maka akan berdampak bagi pasar modal khususnya di Indonesia maka oleh sebab itu penulis berkeinginan meneliti yakni sejauh mana harga saham pada tahun 2005 hingga 2008 berpengaruh dipasar modal dan penulis meneliti dengan melihat Deviden Kas, Arus kas, ROA dan EPSnya. Naiknya suku bunga berjangka akibat kebijakan moneter menyebabkan para pemodal mencari alternatif lain yang lebih menguntungkan, sehingga memberikan batas yang semakin sempit bagi peningkatan penanaman modal dalam saham-saham perusahaan yang dijual bursa efek. Persoalan yang timbul adalah sejauh mana perusahaan mampu mempengaruhi harga saham di pasar modal, dan faktor atau variabel apa saja yang dapat dijadikan indikator sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengendalikan sehingga
PENDAHULUAN Kebijakan deregulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah sejak tahun 1980-an berpengaruh terhadap perkembangan sisi penawaran riil, maupun dari sisi permintaan yang selanjutnya perluasan usaha baik untuk pembelian mesin, pembangunan pabrik, maupun peningkatan kualitas dan kualitas produksi, serta pengembangan sumber daya manusia. Jadi tentunya membutuhkan dana yang besar untuk jangka yang lama. Dengan adanya Pasar Modal, perusahaan-perusahaan tersebut akan mendapat dana yang relatif murah serta jangka waktu yang panjang. Dengan Go Public dan mencatat saham di bursa, akan diperoleh pula kesempatan bagi perusahaan tersebut untuk dapat memperkenalkan produknya baik bagi pemodal itu sendiri maupun masyarakat. Dan pasar modal merupakan sarana yang efesien dalam arti untuk memasuki Pasar Modal perusahaan cukup memenuhi syaratsyarat yang ditentukan oleh BAPEPAM dan tidak diperlukan adanya jaminan sebagaimana halnya bila meminjam dana perbankan. Pasar modal mempunyai peranan sangat penting dalam perekonomian suatu
220
2013
Wan Fachruddin
tujuan perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan nilai saham yang diperdagangkan di pasar modal dapat tercapai. Pemain saham atau investor perlu memiliki sejumlah informasi yang berkaitan dengan dinamika harga saham agar dapat mengambil keputusan tentang saham perusahaan yang layak dipilih. Untuk itu perlu adanya informasi yang sahih tentang kinerja keuangan perusahaan, manajemen perusahaan, kondisis ekonomi makro, dan informasi relevan lainnya untuk menilai saham secara akurat. Bahwa faktor fundamental perusahaan memegang peranan penting dalam proses pengambilan keputusan. Penilain saham secara akurat dapat meminimalkan resiko sekaligus membantu investor mendapatkan keuntungan wajar, mengingat investasi saham di pasar modal merupakan jenis investasi yang cukup beresiko tinggi meskipun menjanjikan keuntungan yang relatif besar. Jenis-jenis informasi yang merupakan sinyal penting bagi investor untuk menilai prospek perusahaan yang bersangkutan yaitu Arus Kas, dividen, Return On Assets dan EPS Informasi ini amat berguna bagi investor atau calon investor dalam melakukan penelitian perusahaan sebab pada umumnya manajemen tidak akan mengambil resiko dengan membayar dividen yang tinggi pada suatu waktu tertentu bila menurut estimasi mereka perusahaan tidak mampu mempertahankannya dimasa yang akan datang. Dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi dividen bisa menjadi proxy yang baik terhadap trend pendapatan. Indikator yang akan digunakan untuk melihat perubahan harga saham sebaiknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu harus dilihat dari segi nilai bagi hasil yang diperoleh seorang investor, dari segi perputaran keuangan perusahaan yang sering disebut juga dengan arus kas perusahaan, dilihat juga dari segi tingkat pengemballian harta perusahaan serta dari tingkat laba perusahaan dibandingkan dengan saham yang beredar di bursa. Dengan mengacu pada alasan indikator yang mempengaruhi harga saham dan fenomena yang terjadi pada pasar modal
di Indonesia, maka penulis berniat untuk menganalisanya dengan judul penelitian Pengaruh Pembagian Dividen, Arus Kas, ROA dan EPS terhadap Harga Saham studi pada perusahaan manufaktur jenis consummer goods di bursa efek indonesia 2005 – 2008. Penelitan ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Sasongko & Wulandari (2006) membuktikan bahwa menunjukkan bahwa earning per share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham secara parsial sedangkan Rasio-Rasio Profabilitas terhadap Harga Saham Tidak Berpengaruh Secara Pasrsial, Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Sasongko & Wulandari (2006) adalah terdapat pada objek penelitian dan jumlah variabel independent. Objek penelitian sebelumnya pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta periode tahun 2001 sampai dengan 2002 sedangkan penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur jenis consumer goods industry yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2005 – 2008. Perbedaan lainnya yaitu perubahan variabel independent seperti pembagian dividend dan arus kas operasional, ROA dan EPS. Adapun dasar penelitian ini dengan melakukan perubahan variabel independent tersebut untuk mengetahui pengaruh pembagian dividen kas, arus kas, ROA dan EPS terhadap harga saham baik secara simultan maupun secara parsial. TINJAUAN PUSTAKA Dividen kas Menurut Arifin (2004) Pembayaran dividen merupakan sesuatu yang memberatkan perusahaan karena akan mengurangi jumlah dana yang tersedia untuk investasi, sedangkan pada sisi yang lain juga akan merugikan pemegang saham karena mereka harus membayar pajak atas dividen yang diterima tersebut. Berdasarkan bentuk pembayarannya, dividen dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu cash dividend (dividen tunai) dan stock dividend (dividen saham). Cash dividend merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas, sebagaimana menurut Ismaya (2005) bahwa cash devidend didefenisikan sebagai dividen 221
220 - 226
Jurnal Keuangan & Bisnis
yang dibayar dengan uang tunai (kas), sedangkan stock dividend merupakan saham yang diberikan kepada para pemegang saham sebagai pengganti dividen dengan maksud perluasan modal saham menjadi lebih besar. Menurut Wild et.al.(2005) Dividen tunai (Cash dividend) merupakan distribusi kas kepada pemegang saham.Dividen ini merupakan jenis dividen yang paling umum dan pada saat diumumkan akan menjadi kewajiban bagi perusahaan. Cash dividend merupakan bentuk pembayaran dividen yang paling banyak digunakan oleh emiten untuk membagikan sebagian labanya kepada pemegang saham. Pembayaran dalam bentuk tunai lebih banyak diinginkan investor daripada dalam bentuk lain, karena pembayaran dividen tunai membantu mengurangi ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas investasinya pada suatu perusahaan.
November
meningkatkan daya banding kinerja operasi perusahaan. Keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan akan bisa ditutupi oleh penerimaan penerimaan dimasa yang akan datang. Setiap perusahaan menghasilkan dan membelanjakan uang tunai dengan cara yang berbeda-beda. Oleh karena itu laporan arus kas umumnya dibagi kedalam tiga bagian yaitu, arus kas dari operasi, arus kas dari pembiayaan dan arus kas dari investasi. Secara sederhana bagian arus kas dari operasi dan pembiayaan menunjukkan bagaimana sebuah perusahaan memperoleh kasnnya sedangkan bagian arus kas investasi menunjukkan bagaimana sebuah perusahaan itu membelanjakan kasnya. Arus kas dari operasi menunjukkan nilai kas bersih yang diperoleh dari hasil penjualan barang maupun jasa perusahaan setelah dikurangi kas yang harus dikeluarkan untuk memproduksi dan menjual produk ataupun jasa. Investor umumnya lebih menyukai perusahaan yang membukukan arus kas operasi bersih. Perubahan di dalam arus kas operasi biasannya memberikan sinyal bahwa akan ada perubahan dalam laba bersih perusahaan di masa mendatang. Semakin tinggi peningkatan Arus Kas Operasinya semakin bagus. Namun investor harus berhati-hati jika melihat selisih yang makin besar antara nilai pendapatan dengan arus kas dari operasinnya. Menurut Wild et.al.(2005) Rasio kecukupan arus kas (cash flow adequacy ratio) merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menutup pengeluaran modal., investasi dalam persediaan, dan dividen tunai. Penganggaran modal meliputi investasisuatu perusahaan harus mengalokasikan dana sekarang untuk menerima imbal hasil dimasa datang dalam bentuk tambahan kas masuk atau pengurangan kas keluar.
Arus Kas Suatu perusahaan bisa saja membukukan laba bersih yang tinggi didalam laporan rugi labannya, tetapi perusahaan itu tetap akan menghadapi masalah jika sebahagian besar pendapatannya atau penjualannya ternyata berupa piutang, artinya jumlah arus uang tunai atau kas yang masuk kekantong perusahaan sangat terbatas. Karenannya investor juga harus meneliti laporan arus kas suatu perusahaan. Laporan arus kas menunjukkan jumlah uang tunai yang masuk dan keluar dari perusahaan dalam periode tertentu, sehingga menunjukkan nilai uang tunai sebenarnya yang dihasilkan perusahaan. Laporan arus kas menjadi sangat penting ketika investor ingin mempelajari kondisi fundamental suatu perusahaan. Laporan Arus kas menunjukan kemampuan sebuah perusahaan untuk membayar biaya operasinnya dan pertumbuhannya dimasa mendatang. Disamping itu informasi laporan arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan memungkinkan mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. Informasi ini juga
Return On Asset (ROA) Return On Asset (ROA) yang digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan mamanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini merupakan rasio yang terpenting di antara rasio profitabilitas yang lainnya. ROA diperoleh dengan cara
222
2013
Wan Fachruddin
membandingkan antara Laba Bersih terhadap total asset, karena tingkat pengembalian semakin besar (Ang, 1997).
signifikan terhadap harga saham.Selain itu dari hasil penelitian juga dapat diketahui bahwa variabel EPS berpengaruh dominan terhadap harga saham. Rinati (2008) Net Profit Margin (NPM) tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham, sedangkan Return On Assets (ROA) diperoleh hasil bahwa variabel ini mempunyai pengaruh terhadap harga saham dan Return On Equity (ROE) tidak mempengaruhi harga saham. Adiliawan (2010) Variabel arus kas dari aktivitas operasi menunjukkan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap harga saham.
Earning Pershare (EPS) EPS digunakan untuk mengukur seberapa besar tiap lembar saham yang beredar dapat menghasilkan keuntungan bagi pemilik (Ang, 1997). Jumlah laba yang tersedia bagi pemilik saham adalah laba setelah dikurangi dengan pajak penghasilan. Laba perlembar saham sering dilaporkan dalam penerbitan laporan keuntungan perusahaan publik, dan digunakan secara luas oleh pemegang saham dan penanam modal potensial dalam mengevaluasi kemampuan laba perusahaan.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan tinjauan teoritis, tinjauan penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini adalah ”Ada Pengaruh Pembagian Dividen, Arus Kas, ROA dan EPS terhadap Harga Saham baik secara simultan maupun secara parsial di Bursa Efek Indonesia Untuk Tahun 2005 - 2008”.
Penelitian Terdahulu Darmadji & Fakhruddin (2006), mengemukakan bahwa semakin tinggi nilai EPS tentu saja menyebabkan semakin besar laba sehingga mengakibatkan harga pasar saham naik karena permintaan dan penawaran meningkat. Jika laba perusahaan tinggi maka para investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, sehingga harga saham tersebut akan mengalami kenaikan (Tandelilin, 2010). Sehingga dari penjelasan di atas dapat diketahui hubungan antara earning Per Share dengan harga pasar saham sangat erat. Penelitian yang dilakukan Wulandari (2010) yang menguji pengaruh Earning per Share (EPS) dan Dividend per Share (DPS) terhadap harga saham pada industri minuman yang terdaftar di bursa efek Indonesia, dimana hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa rasio EPS dan DPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Melalui pengujian secara parsial dapat diketahui bahwa EPS berpengaruh lebih besar terhadap harga saham. Heriyanto (2010) di dalam penelitiannya ingin mengetahui pengaruh rasio profitabilitas yang terdiri dari Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Deviden per Share (DPS) baik secara bersama-sama maupun secra parsial terhadap harga saham perusahaan.Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa ke empat variabel tersebut berpengaruh
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitan hubungan kausal (Causal Effect). Jenis penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh pembagian dividen, Arus Kas, ROA dan EPS terhadap harga saham di bursa Efek serta mencari berbagai keterangan secar faktual. Sujoko et.al. (2008) menjelaskan bahwa berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan penelitan ini akan menjelaskan fenomena dalam bantuk hubungan antara variabel X dengan Variabel Y. Rancangan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan pendekatan tehnik analisis regresi linier berganda. Untuk ketepatan penghitungan sekaligus mengurangi human error, digunakan program SPSS. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah 35 perusahaan manufaktur berjenis consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia priode tahun 2005 ,2006, 223
220 - 226
Jurnal Keuangan & Bisnis
2007 dan 2008. Teknik pengambilan sample pada penelitian ini mengunakan purposive sampling, perusahaan yang akan dijadikan penelitian ini dipilih menggunakan pertimbangan dengan memasukkan unsurunsur tertentu (Jogianto, 2004), sebagai berikut: 1) Perusahaan yang dimaksud adalah perusahaan manufaktur berjenis consummer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu pada tahun 2005, 2006, 2007 dan 2008. 2) Perusahaan yang dimaksud yakni perusahaan yang membayar deviden kas. 3) Perusahaan dimaksud terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menyampaikan datanya secara lengkap sesuai dengan informasi yang diperlukan, yaitu laporan keuangan per 31 Desember, dengan alasan laporan tersebut telah diaudit sehingga informasi yang dilaporkan lebih dapat dipercaya. Sesuai dengan kriteria diatas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 31 perusahaan manufaktur berjenis consummer goods industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2005 -2008. Tahun pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 tahun berturut-turut yaitu tahun 2005, 2006, 2007 dan 2008. Sehingga jumlah sampel observasi dalam penelitian ini sebanyak yakni 4 tahun observasi x 31 sampel = 124 sampel observasi.
November
parsial semua variabel idependen terhadap variabel dependen. HASIL dan PEMBAHASAN Dari hasil statistik deskriptif dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata harga saham sebesar Rp. 9.119,41 nilai minimum harga saham pada perusahaan consumers goods selama tahun pengamatan senilai Rp. 45,-, nilai terendah ini terjadi pada tahun 2005 yaitu pada perusahaan farmasi Pyridam Farma dan nilai maksimum harga saham senilai Rp. 129.500,-, nilai tertinggi ini pada tahun 2007 pada Aqua Golden sementara nilai standar deviasi harga saham senilai 22.157,69. Nilai rata-rata dividen dibagikan selama lima tahun pengamatan sebesar Rp. 183.005.025.100,07, untuk nilai tertinggi atas pembagian dividen senilai Rp. 3.462.570.000.000,00 yang dilakukan oleh perusahaan rokok H.M. Sampoerna pada tahun 2008, sementara nilai standar deviasi dividen ini senilai Rp. 557.263.017.198,59. Pada variabel arus kas, nilai ratarata yang terjadi selama tahun pengamatan adalah Rp. 28.485.308.445,85 merupakan kenaikan nilai kas perusahaan. Nilai maksimum atas arus kas senilai Rp. 2.263.718.000.000,00 terjadi pada tahun 2007 di perusahaan Indofood Sukses Makmur, dan nilai minimumnya adalah Rp. 1.075.374.000.000,00, penurunan kas terbesar pada tahun 2005 pada perusahaan H.M. Sampoerna. Variabel ROA mempunyai nilai rata-rata sebesar 8,89 dengan nilai maksimum sebesar 94,02 sementara nilai minimumnya sebesar -85,02 dan untuk nilai standar deviasi mempunyai nilai sebesar 19,28. Pada variabel EPS (earning per share) mempunyai nilai ratarata sebesar Rp. 597,03 dengan nilai maksimum Rp. 10.550,88 dan nilai minimum sebesar Rp. 1.312,44 sementara untuk standar deviasi sebesar 1.560,65. Dari hasil analisis statistik Kolmogorov-Simirnov, dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,030 dan signifikansi pada angka 0,239 yang berarti lebih besar dari nilai signifikan yang ditentukan, yaitu 0,05 dengan demikian data dapat dikatakan berdistribusi normal. Nilai Adjusted R Square menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel
Metode Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ini menggunakan model analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah regresi linier berganda (Multi Regression Analysis). Untuk membuktikan hipotesis maka digunakan alat uji sebagai berikut: Y = a + b1 x 1 + b2 x2 + b3 x3+ b4 x4 +e Dalam pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan uji Fisher (Uji F) untuk melihat secara simultan semua variabel independen terhadap variabel dependen dan uji t untuk melihat secara
224
2013
Wan Fachruddin
independen Dividen, Cash Flow, ROA, Earning Per Share, terhadap Harga Saham sebesar 53,4%. Sedangkan sisanya sebesar 46,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Berdasrkan hasil pengujian, diketahui bahwa dari empat variabel independen yang dimasukkan dalam regresi, hanya variabel EPS yang mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham, sementara untuk dividen, Arus Kas dan ROA tidak mempunyai pengaruh terhadap Harga Saham. Dari beberapa peneliti terdahulu yang memasukkan salah satu dari variabel penelitian yang diuji ini terhadap harga saham, seperti yang diperlihatkan oleh Sularso (2003) yang memasukkan variabel dividen, Ihsan (2009) memasukkan variabel dividen dan arus kas, sama halnya juga dengan Meythi (2006) menggunakan variabel arus kas, seluruh peneliti terdahulu ini menunjukkan hasil yang sama dan sejalan dengan penelitian ini, yaitu samasama mempunyai pengaruh positif. Dari secara teori juga dapat dinyatakan sejalan, karena pada umumnya perusahaan yang membagikan dividen, perusahaan yang mempunyai nilai ROA tinggi dan laba yang bagus akan mempengaruhi niat seorang investor untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan. Hal ini sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Darmadji dan Fachruddin (2006), Tandelin (2010), Wulandari (2010), dan Heriyanto (2010), yang menyimpulkan bahwa semakin besar EPS suatu perusahaan maka akan menuntun perusahaan tersebut untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. Penelitian-penelitian lain tentang pengaruh penerbitan laporan laba rugi, pengumuman EPS, dan dividen menunjukkan hubungan yang signifikan antara pengumuman laba dengan harga saham. Hasil-hasil penelitian tersebut mendukung argumen Hirsch tentang bentuk informasi yang dapat diserap oleh pengguna informasi, termasuk pengguna informasi akuntansi. Dengan demikian EPS pada perusahaan merupakan analisa rasio yang penting dan relevan diperhitungkan sebagai informasi riel yang sangat di butuhkan para
investor dalam melakukan analisa sebelum membuat keputusan untuk berinvestasi di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian dana yang tersedia bagi investor untuk di investasikan dapat di arahkan pada perusahaan yang lebih sehat agar dana lebih aman dan dapat memberikan return yang tinggi sehingga hasilnya maksimal. Uraian dasar pemikiran di atas, mendesain kerangka konseptual untuk menguji pengaruh pembagian dividen dan arus kas operasi, ROA dan EPS terhadap harga saham di bursa efek Indonesia. SIMPULAN Berdasarkan Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel-variabel independen mempunya pengaruh terhadap harga saham. Secara parsial menunjukkan bahwa hanya variabel EPS (X4) yang mempunyai pengaruh terhadap harga saham. Hasil uji juga telah dibuktikan bahwa variabel dividen, arus kas, Roa dan EPS berpengaruh positif terhadap harga saham, penelitian yang dilakukan ini sejalan dengan yang dilakukan penelitian terdahulu Sularso (2003) dan Ihsan (2009), yang berarti variabel-variabel ini mampu dijadikan alat analisis bagi Investor yang ingin berinvestasi pada saham perusahaan consumers goods di Bursa Efek Indonesia, dengan catatan bila dilakukan analisis secara bersama-sama. Hasil penelitian yang dilakukan secara parsial, telah dibuktikan bahwa adanya variabel EPS saja yang memperlihatkan nilai pengaruh positif terhadap harga saham yang artinya bahwa variabel ini sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa semakin tinggi nilai laba per lembar saham akansemakin tinggi pula peminat harga saham itu di pasar, yang jika semakin tinggi peminat atas saham tersebut, maka akan semakin tinggi pula harga sahamnya, sementara variabel dividen, arus kas dan ROA tidak memperlihatkan pengaruh terhadap harga saham sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Sularso (2003) dan Ihsan (2009) yang memperlihatkan bahwa dividen mempunyai pengaruh terhadap harga saham dan penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2006) yang mengatakan bahwa hasil path
225
220 - 226
Jurnal Keuangan & Bisnis
analysis menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham berarti penelitian ini sejalan dengan Meythi. Pada variabel ROA sejalan dengan penelitian terhadahulu yang dilakukan Sasongko dan Wulandari (2006), tidak sejalan dengan teori yang selama ini mengatakan bahwa investor akan mempergunakan alat analisis ROA sebagai salah satu alat analisis utama untuk menginvestasikan dananya.
November
(Keputusan Jangka Pendek) Buku 2 Edisi 4 Cetakan Pertama. Yogyakarta : BPFE. Ihsan, (2009). Pengaruh Dividen Kas, Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham, Thesis Ismaya, Sujana, (2005). Kamus Akuntansi, Bandung : Penerbit Pustaka Grafik. Meythi, (2006). Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening, SNA IX, Padang.
DAFTAR PUSTAKA
Rinati, Ina. (2008). Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE) terhadap Harga Saham pad Perusahaan yang Tercantum Indeks LQ45. Skripsi. Gunadarma.
Ang, Robert. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Mediasoft Indonesia. Adiliawan (2010), Pengaruh Komponen Arus Kas dan Laba Kotor Terhadap Harga Saham Studi di BEI, Skripsi, Universitas Diponegoro.
Tandelilin, Eduardus (2010), Portofolio dan Investasi – Teori dan Aplikasi, Yogyakarta : Kanisius.
Arifin, Zainal, (2004). Teori Keuangan & Pasar Modal, Penerbit EKONISIA, Yogyakarta.
Wild, John J., K.R. Subramanyam, Robert F. Hasley, (2005). Financial Statement Analysis, Jakarta : Penerbit Salemba Empat,.
Apriani, Lisa, (2005). Reaksi Pasar terhadap Pengumuman Kenaikan/Penurunan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Utilitas Publik dan Perusahaan dalam Industri Tidak Diregulasi), SNA VIII, Solo.
Wulandari, Dini. (2010). Pengaruh Earning per Share dan Dividend per Share Terhadap Harga Saham pada Industri Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi: Samarinda : Universitas Mulawarman.
Belkaoui, Ahmad Riahi, (2006). Accounting Theory, Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Darmadji, Tjiptono dan Hendy M Fakhruddin (2006), Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya jawab, Jakarta : PT Salemba Empat.
Sasongko, Noer & Wulandari, Nila (2006). ”Pengaruh Eva dan Rasio-rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham”, Surakarta : Emprika,Vol.19 No.1, Juni 2006.
Heriyanto, (2010). Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Sahampada Perusahaan Telekomonukasi yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Skripsi: Samarinda : Universitas Mulawarman.
Sujoko Efferin, Stevanus Hadi Darmadi, Yuliawati Tan, (2008). Metode Penelitian Akuntansi, Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu. Sularso, Sri, (2003). Buku Pelengkap Metode Penelitian Akuntansi: Sebuah Pendekatan Repliklasi, Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta,.
Husnan, Suad (2001). Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan
226