PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERPADU DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI Niken Laksitarini Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar Universitas Negeri Jakarta
[email protected] Abstract: The research is to obtain information concerning to the effect of integrated learning model and independent learning to descriptive writing skill. The research was conducted by using experiment model with design factorial 2x2 analysis in testing hypothesis. In this research, 22 from 80 student’s cluster random sampling. The research was focused on three aspects; integrated learning model and independent learning to descriptive writing skill. The data were collected with test descriptive writing and analyzed with path analysis. Result on the analysis it is concluded that (1) descriptive writing skill students are given the models of learning thematic integrated is higher than students who were given fragmented, (2) Descriptive writing skill student in the group of students who have independent learning high given integrated learning models thematic integrated is greater rather than a group of students were given learning fragmented, (3) Descriptive writing skill student in the group of students who have independent learning low given about learning fragmented is higher than the group of students were given about the model of learning thematic integrated, (4) there is an interaction between learning and independent learning to the descriptive writing skill Keywords: Descriptive Writing Skill, Integrated Learning Model, Independent Learning Abstrak: Penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai efek dari model pembelajaran terpadu dan belajar mandiri untuk kemampuan menulis deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model eksperimen dengan desain analisis faktorial 2x2 di pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini, 22 dari cluster random sampling 80 siswa. Penelitian ini difokuskan pada tiga aspek; model pembelajaran terpadu dan belajar mandiri untuk kemampuan menulis deskriptif. Data dikumpulkan dengan tes menulis deskriptif dan dianalisis dengan analisis jalur. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa (1) menulis deskriptif siswa keterampilan diberi model pembelajaran tematik terpadu lebih tinggi dari siswa yang diberi terfragmentasi, (2) menulis deskriptif siswa keterampilan dalam kelompok siswa yang telah independen pembelajaran tinggi diberikan model pembelajaran terpadu tematik terpadu lebih besar daripada sekelompok siswa diberi pembelajaran terfragmentasi, (3) siswa kemampuan menulis deskriptif dalam kelompok siswa yang memiliki belajar mandiri rendah mengingat tentang belajar terfragmentasi lebih tinggi dari kelompok siswa diberi tentang model pembelajaran tematik terpadu, (4) ada interaksi antara pembelajaran dan belajar mandiri dengan keterampilan menulis deskriptif Kata kunci: Deskriptif Menulis Keterampilan, Model Pembelajaran Terpadu, Pembelajaran Independen
283
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 Menulis
ialah
menurunkan
atau
deskripsi siswa kelas III Sekolah Dasar
melukiskan lambang-lambang grafik yang
Negeri di Kota Depok yang berjumlah 88
menggambarkan
yang
siswa masih tergolong rendah. Perolehan
dipahami oleh seseorang, sehingga orang-
nilai pada saat tes menulis khususnya
orang lain dapat membaca lambang-
menulis
lambang grafik tersebut kalau mereka
memperoleh nilai di bawah 60.
suatu
bahasa
memahami bahasa dan gambaran grafik
siswa tetapi,
tidak
sekolah dasar mampu
semua
banyak
yang
Selain itu, aspek yang ada pada diri
itu. Akan
deskripsi
siswa
sebagai
pembelajaran
menulis dengan
diantaranya
subyek juga
dalam
sangat
proses penting,
adalah kemandirian belajar
baik. Masalah yang sering muncul dalam
siswa. Dalam sebuah laman informasi
kegiatan menulis adalah seringnya keluar
pendidikan,
pertanyaan kepada siswa untuk menulis
kemandirian belajar adalah suatu usaha
hal
yang
yang dilakukan untuk melakukan aktivitas
diberikan guru dikerjakan siswa dengan
belajar dengan cara mandiri atas dasar
ekspresi kebingungan, walaupun akhirnya
motivasinya sendiri untuk menguasai
mereka mampu menulis hasilnya hampir
suatu materi tertentu sehingga bisa dipakai
dipastikan hampir sama dalam 1 kelas,
untuk memecahkan masalah yang sedang
belum lagi ada siswa yang menulis sesuai
dihadapi.
contoh yang diucapkan gurunya, mereka
hal yang penting untuk dimiliki oleh siswa
benar
mampu
karena siswa yang mandiri dalam belajar
mengungkapkan sesuatu yang dilihatnya
akan membawa perubahan dalam sikap
ke dalam suatu tulisan, hal tersebut terjadi
belajar mereka.
apa.
tugas-tugas
benar
masih
menulis
kurang
pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri
dinyatakan
bahwa
Kemandirian belajar menjadi
Siswa yang memiliki kemandirian
di Kota Depok. Dari hasil survei yang
dalam
telah dilakukan peneliti, diperoleh hasil
permasalahan yang kompleks, mampu
nilai kemampuan menulis. Dari hasil
bekerja
survei yang telah dilakukan peneliti,
bekerjasama dalam sebuah kelompok,
diperoleh hasil nilai kemampuan menulis
berani 284
belajar secara
mampu
menganalisis
individual
mengemukakan
maupun gagasan,
Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Dan Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan Menulis Deskripsi Niken Laksitarini argumentasi, membela pendiriannya dan
pengajaran yang dilakukan oleh guru
mampu mengkritik gagasan orang lain
terlalu lambat. Siswa yang lambat dalam
secara konstruksif. Sementara itu siswa
belajar akan bingung, sedangkan siswa
yang tidak memiliki kemandirian dalam
yang cepat dalam belajar akan merasa
belajar akan mengalami kesulitan dalam
bosan.
belajar, tidak mempunyai dorongan untuk berprestasi
sebaik
mungkin
Dari uraian di muka diketahui hal
sehingga
yang menjadi hambatan selama ini dalam
tujuan dari pembelajaran tidak dapat
proses kemampuan Menulis
tercapai dengan baik. Berdasarkan hal
disebabkan
tersebut hasil belajar siswa yang berbeda-
pembelajaran menulis
beda antara satu siswa dan siswa yang
pembelajaran yang menarik, menantang,
lainnya
kemampuan
dan menyenangkan. Supaya pembelajaran
menulis deskripsi diduga karena ada
menulis menjadi pembelajaran yang aktif,
hubungannya dengan kemandirian belajar
inovatif,
siswa yang masih rendah.
menyenangkan, dapat dilakukan melalui
Dari
khususnya
pada
observasi
pembelajaran
dilapangan
yang
Model
dilaksanakan
kurang
kreatif,
adalah
dikemasnya dengan model
efektif
dan
berbagai macam cara. Kenyataan tersebut,
di
menimbulkan gagasan untuk merancang
Sekolah Dasar Negeru di Kota Depok
dan mengeksperimenkan suatu model
pada saat ini masih menggunakan sistem
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
klasikal, dengan sistem klasikal kecepatan
Berdasarkan permasalahan tersebut,
pembelajaran dilaksanakan berdasarkan
peneliti
perlu
pikiran kecepatan nilai rata-rata siswa.
untuk
mencarai
Dengan demikian, akan ada siswa yang
pembelajaran terpadu dan kemandirian
merasa
yang
belajar terhadap kemampuan menulis
dilakukan oleh guru terlalu cepat, yaitu
deskripsi Siswa kelas III di Sekolah Dasar
siswa yang lambat dalam belajarnya
Negeri di Kota Depok.
sedangkan
bahwa
siswa
pembelajaran
yang
cepat
dalam
mengadakan
Kemampuan
menerima pelajaran yang merasa bahwa
seseorang 285
dalam
penelitian
pengaruh
adalah
Model
karakteristik
mengindikasi
cara
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 perilaku atau berfikir dalam segala situasi
many
yang berlangsung terus menerus dalam
mechanis of forming letters and learning
periode lama (Uno, 2007: 78). Dengan
to spell develops first, with text generation
demikian kemampuan merujuk kepada
and executive function developing much
kinerja
melakukan
later”. Apabila diterjemahkan ke dalam
sesuatu kegiatan. Hal ini sesuai dengan
bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
pendapat Rusman (2011: 95) bahwa
Perkembangan
kemampuan
perkembangan yang sangat tergantung
seseorang
karakteristik
dalam
merupakan umum
“suatu
sesorang
yang
pada
interdependent
processes.
menulis
proses.
The
adalah
Bagaimana
mengenal
berhubungan dengan pengetahuan dan
bentuk-bentuk huruf dan yang utama
kemampuan
mengembangkan ucapan dengan teks dan
yang diwujudkan melalui
tindakan.
banyak huruf.
Sejalan dengan hal tersebut menurut Munandar
(1992:
17)
Asep
kemampuan
Muhtadi
mengemukakan
(2007:
bahwa
12) menulis
merupakan daya untuk melakukan suatu
merupakan
tindakan
suatu
pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang
latihan,kemampuan
yang diungkapkan dalam bentuk bahasa
sebagai
pembawaan
hasil
dan
menunjukkan
suatu
dari
tindakan
dapat
tulis.
dilakukan sekarang.
“Kegiatan
Menulis
melalui media tulis”.
kemampuan berbuat atau bertindak yang
Berdasarkan
tepat
upaya
pendapat, opini, dan lain sebaganya
disimpulkan bahwa keterampilan adalah dan
merupakan
mengkomunikasikan gagasan, ide, pikiran,
Dari beberapa pendapat di atas, dapat
cepat
menuangkan
dalam
suatu
hal.
dikemukakan
di
teori-teori atas,
yang
maka
dapat
Kemampuan adalah kecakapan seseorang
disimpulkan bahwa menulis adalah suatu
untuk memakai bahasa dalam membaca,
rangkaian
menyimak, berbicara atau menulis.
seseorang untuk mengungkapkan ide,
Robert E. Owens, Jr (2012: 372) mengungkapkan
bahwa
kegiatan
yang
dilakukan
gagasan, pemikiran atau pendapat yang
“Writing
bersumber dari pengalaman penulisnya
development is really the development of
yang dituangkan dalam bentuk tulisan 286
Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Dan Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan Menulis Deskripsi Niken Laksitarini sebagai media komunikasi dan ekspresi
detil
diri. Jadi, dapat dilihat bahwa tujuan dari
memberi
menulis adalah agar tulisan yang dibuat
menciptakan imajinasi pembaca bagaikan
dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain
melihat,
yang mempunyai kesamaan pengertian
lansung apa yang disampaikan penulis”
terhadap bahasa yang dipergunakan.
(Rosonah, 2013:1).
Menurut Suparno dan Yunus (2006:
tentang
objek
pengaruh
sehingga pada
mendengar,
Dengan
emosi
atau
mengetahui
dapat dan
merasakan
tujuan
dan
46), kata deskripsi berasal dari bahasa
manfaat menulis bagi siswa sekolah dasar
latin “describere” yang berarti melukis
maka dapat dijadikan petunjuk awal
atau menggambarkan sesuatu. Karangan
pencapai tujuan yang diharapkan sesuai
deskripsi adalah suatu bentuk karangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikkan
yang melukiskan sesuatu sesuai dengan
Kompetensi
keadaan pembaca
yang
dasar
4
sebenarnya,
sehingga
Mengungkapkan
mencitrai
(melihat,
informasi secara tertulis dalam
dapat
yaitu
pikiran,perasaan,
dan
bentuk
mendengar, mencium dan merasakan)
paragraph. Kompetensi Dasar 4.1 yaitu
yang dilukiskan itu sesuai dengan citra
Menyusun paragraph berdasarkan bahan
penulis”.
yang tersedia dengan memperhatikan
Dalam pola menulis deskripsi dan
penggunaan ejaan.
Dan juga sesuai
narasi selalu saling berhubungan, karena
dengan kurikulum 2013 KI 3 kompetensi
tidak pernah menggambarkan sesesuatu
Dasar 3.3 Mengemukakan isi teks surat
tanpa di hubungkan dengan yang lain,
tanggapan pribadi tentang perkembangan
khususnya dalam bercerita atau narasi dan
teknologi
sebaliknya seseorang jarang menceritakan
transportasi
serta
seseuatu tanpa memasukkan deskripsi .
lingkungan
sosial
sebuah narasi bergerak melalui waktu,
bantuan guru dan teman dalam bahasa
deskripsi
Indonesia lisan dan tulis.
biasanya
bergerak
melalui
produksi,
komunikasi,
dan
permasalahan
dan
di
daerah
dengan
ruang. “Deskripsi merupakan tulisan yang
Dari beberapa pendapat di atas, dapat
bertujuan untuk memberikan rincian atau
disimpulkan bahwa menulis deskripsi 287
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 adalah
1)
melukiskan
suatu
objek
dimaksud bahwa model mengajar bisa
sehingga pembaca seolah-olah melihat,
membantu
mendengar, dan merasakan hal-hal yang
mendapatkan atau memperoleh informasi,
ditulis pengarang. 2) memberi pengaruh
ide,
pada emosi. 3) menciptakan imajinasi
mngekspresikan diri sendiri, selain itu
pembaca bagaikan melihat, mendengar,
mengajarkan bagaimana mereka belajar.
atau
merasakan
langsung
apa
yang
guru
kemampuan,
mengarahkan cara
siswa
berfikir,
dan
Model pembelajaran terpadu tematik
disampaikan penulis. 4) Menggambarkan
integrated
benda
cara
pembelajaran integratif (terpadu). Model
mengindentifikasi
pembelajaran terpadu telah berkembang
atau
memberikan
peristiwa atau
dengan
bagian bagian berikut karakteristiknya.
digunakan
atau
suatu
pedoman
dari
berbagai variasi (Trianto, 2007: 55).
yang
Model
Pembelajaran
tematik
dalam
integrated didefinisikan oleh Depdinas
merencanakan pembelajaran di kelas atau
sebagai berikut: Pembelajaran Tematik
pembelajaran
tutorial.
merupakan suatu strategi pembelajran
suatu
yang melibatkan beberapa mata pelajaran
konsep dapat dikatakan sebagai suatu
untuk memberikan pengalaman bermakna
pendekatan
yang
kepada pesrta didik. Keterpaduan dalam
melibatkan beberapa bidang studi untuk
pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek
memberikan
proses atau waktu,aspek kurikulum dan
Pembelajaran
sebagai
pola
bagian
dari tahun 1968 sampai sekarang dengan
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan
merupakan
dalam terpadu belajar
sebagai mengajar
pengalaman
bermakna
kepada anak didik (Trianto, 2007: 6).
aspek proses belajar mengajar (Majid,
Jocye dan Well dalam Trianto (2010:
2014: 4).
51) menyatakan bahwa : Models of
Menurut
teaching are really models of learning. As
Pembelajaran
we help student acquire information,
mempunyai keuntungan dan kelemahan
ideas, skills, value, ways of thinking and
,keuntungan dari model ini antara lain: (1)
means of expression them selves, we are
penyeleksian tema sesuai dengan minat
also teaching them how to learn. Hal ini
Trianto tematik
(2007:
42)
integrated
akan memotivasi anak untuk belajar,(2) 288
Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Dan Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan Menulis Deskripsi Niken Laksitarini lebih mudah dilakukan oleh guru yang
penerapan
belum berpengalaman, (3) memudahkan
mengevaluasi.
perencanaan,
(4)
pendekatan
tematik
serta
menganalisis
dan
Model Fragmanted merupakan model
dapat memotivasi siswa, (5) memberikan
paling
tradisional
dari
kemudahan bagi siswa dalam melihat
pembelajaran
berbagai kegiatan dan ide-ide berbeda
(Fogarty, 2011: 147). Model fragmented
yang terkait.
ditandai oleh ciri pemanduan yang hanya
terpadu
model (Integratif)
Selain kelebihan, model ini juga
terbatas pada satu mata pelajaran saja.
memiliki keterbatasan antara lain: (1) sulit
Misalnya, dalam mata pelajaran bahasa
dalam menyeleksi tema, (2) cenderung
Indonesia, materi pembelajaran tentang
untuk merumuskan tema yang dangkal,
menyimak,
dan (3) dalam pembelajaran,guru lebih
menulis dapat dipadukan dalam materi
memusatkan
pembelajaran
perhatian
pada
kegiatan
daripada pengembangan konsep.
berbicara,
membaca,
kemampuan
dan
berbahasa
(Hernawan, 2013: 1.21). Dalam proses
Berdasarkan uraian sebelumnya yang
pembelajarannya,
butir-butir
materi
dikemukakan oleh para ahli, maka definisi
tersebut dilakasanakan secara terpisah-
model pembelajaran tematik integrated
pisah pada jam yang berbeda-beda.
adalah
model
pembelajaran
yang
Maka
model
pembelajaran
menggunakan tema untuk mengkaitkan
fragmented didefinisikan sebagai model
beberapa mata pelajaran secara terpadu
pembelajaran
dengan cara melibatkan siswa secara aktif
dengan memisah-misahkan mata pelajaran
dalam mencari pengetahuanya melalui
tanpa menghubungkan konten atau isi
pengalaman
dengan mata pelajaran yang lain.
bermakna.
Model
pembelajaran tematik integrated memiliki
yang
Kemandirian
masih
berasal
tradisional
dari
kata
langkah-langkah : pendahuluan, presensi
“mandiri” yang berarti berdiri sendiri.
materi, membimbing pelatihan, menelaah
Yaitu suatu keadaan yang memungkinkan
pemahaman, dan memberikan umpan
seseorang mengatur dan mengembangkan
balik, memberikan pelatihan lanjutan dan
diri 289
sesuai
dengan
tingkat
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 perkembangannya.
Menurut
Hurlock,
belajar
adalah
suatu
proses
dimana
(2013: 185) kemandirian dapat diartikan
individu mengambil inisiatif dengan atau
dengan mampu menerima tanggung jawab
tanpa
sendiri,
dan
mendiagnosa kebutuhan belajar, memilih
dan
dan
bebas
bertindak, menentukan
dalam
mampu jalan
berpikir mengatur
hidupnya
dalam
bantuan
orang
lain
dalam
mengimplementasikan
belajar,
dan
strategi
mengevaluasi
hasil
memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
belajarnya. Berdasarkan pendapat tersebut
dengan kata lain, seseorang dikatakan
maka dapat dipahami bahwa seseorang
sudah
apabila
dikatakan memiliki kemandirian belajar
mampu bertanggung jawab ,bebas berfikir
jika mampu mengambil inisiatif dalam
dan bertindak ,serta dapat mengatur dan
proses
menentukan
sesuai
memahami kebutuhan belajarnya sampai
keinginan dan kebutuhan orang itu sendiri.
pada mengevaluasi hasil belajar yang
memiliki
kemandirian
jalan
hidupnya
Selanjutnya Tirtarahardja (2005: 50) mengungkapkan
bahwa
pembelajaran,
mulai
dari
diperolehnya.
kemandirian
Berbeda dengan Zimmerman, Ellis
belajar dapat diartikan sebagai aktivitas
(2009:
yang lebih didorong oleh kemauan sendiri,
independent–regulated learning sebagai
pilihan sendiri, dan tanggung jawab
pengaturan
sendiri
Berdasarkan
kognitif sendiri agar belajar secara sukses.
pemahaman tersebut maka prinsipnya
Proses-proses self-regulated learning yang
kemandirian belajar hanaya akan sampai
dimaksud oleh Ellis meliputi; goal setting,
pada pemerolehan hasil belajar mulai dari
planning,
kemampuan, pengembangan, penalaran,
control,
dan pembentukan sikap sampai pada
strategies,self-monitoring,
penemuan
help
dari
pembelajar.
diri
sendiri
apabila
ia
38)
memiliki terhadap
pandangan proses-proses
self-motivation, flexible
seeking,
use and
of
attention learning appropriate
self-evaluation
mengalami sendiri dalam proses perolehan
(Zimmerman, Ellis, 2009: 39). Dengan
hasil belajar tersebut.
kata lain ,kemandirian belajar meliputi
Kemudian Knowles dalam Nurhayati
proses-proses:
(2011: 140) mengungkapkan kemandirian
penetapan
tujuan,perencanaan, motivasi diri, control 290
Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Dan Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan Menulis Deskripsi Niken Laksitarini emosi, penggunaan strategi belajar yang
metode pembelajaran tematik integrated
fleksibel, monitor diri, mencari bantuan
dan pada kelas kontrol diberikan metode
yang tepat dan evaluasi diri.
fragmented.
Carr menjelaskan balance academic
Selanjutnya
kedua
kelas
tersebut diberikan tes kemampuan menulis
performance with learning in the clinical
deskripsi
environment and, on placement, they must
pembelajaran pada kelas eksperimen dan
quickly learn to articulate theory and
kontrol
practical knowledge. Yang artinya bahwa
penelitian yang digunakan adalah desain
kemandirian
desain by level 2x2.
mengontrol
berarti kegiatan
para
siswa
belajar
mereka
sendiri (Zimmerman, Ellis (2009: 39).
setelah berakhir.
pelaksanaan
Sedangkan
desain
HASIL PENELITIAN
Dari uraian beberapa pendapat diatas,
Hipotesis Pertama
Kemandirian belajar adalah prilaku yang
Dalam
penelitian
ini
ditemukan
diberikan siswa atas kemandirian siswa
bahwa terdapat perbedaan kemampuan
dalam kegiatan belajar denga aktivitas
menulis deskripsi antara kelompok siswa
yang dilakukan atas inisiatif sendiri.
yang diberi model pembelajaran tematik
Kemandirian
dengan
integratif dengan kelompok siswa yang
indicator .(1) ketidak tergantungan pada
diberi model pembelajaran fragmented
orang lain (2) melakukan control diri. (3)
memiliki kemandirian belajar tinggi. Hal
memiliki kepercayaan diri; (4) berprilaku
ini dibuktikan dengan uji tukey diproleh
disiplin: (5) memilki rasa tanggung jawab
Qh lebih besar Qt atau 9,60 3,82 pada
;(6) berprilaku berdasarkan atas inisiatif
= 0,05.
belajar
diukur
sendiri.
Hal ini disebabkan karena model pembelajaran
METODE Metode
tematik
memiliki
karakteristi-karakteristik sebagai berikut: yang
digunakan
dalam
1) Berpusat pada siswa, 2) Memberikan
penelitian ini adalah eksperimen, dimana
pengalaman langsung, 3) Pemisahan mata
pada kelas ekperimen siswa diberikan
pelajaran 291
tidak
terlalu
jelas,
4)
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 Menyajikan
konsep
berbagai
mata
PEMBAHASAN
pelajaran, 5) Bersifat fleksibel, .6) Hasil
Berdasarkan penjelasan tersebut di
pembelajaran sesuai dengan minat dan
atas maka siswa dengan pembelajaran
kebutuhan siswa, 7) Menggunakan prinsip
Tematik integratif akan mendapatkan skor
belajar
dan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan
2010:258).
siswa dengan Fragmented karena pada
Dengan karekteristik tersebut diperlukan
tematik integratif menyajikan konsep
kemandirian belajar yang tinggi agar
berbagai mata pelajaran sehingga siswa
siswa
mengetahui berbagai hubungan antar mata
sambil
menyenangkan
dapat
bermain
(Jamaris,
mengikuti
pembelajaran
dengan baik.
pelajaran.
Berbeda dengan metode Fragmented. setiap
mata
pelajaran
tidak
Hipotesis penelitian yang menyatakan
saling
bahwa bahwa terdapat interaksi antara
bersilangan, langsung menuju konsep
model
pembelajarandan
yang diberikan tanpa menghubungkannya
belajar
dengan
dengan mata pelajaran atau konsep yang
deskripsi
berbeda
Pembelajaran
didapatkan nilai Fhitung = 51,795 lebih
seperti ini disebut dengan pembelajaran
besar dari Ftabel = 7,31. Dengan demikian
yang
pemberian model pembelajaran harus
keilmuannya. tradisional
atau
konvensional.
memperhatikan
dilaksanakan dengan cara dibentengi oleh
siswa.
satuan menit. Jika waktunya sudah habis, maka
kegiatan
belajar
yang
kemampuan
terbukti,
Pembelajran di sekolah dirancang dan
menulis
yakni
dengan
kemandirian
Siswa yang memiliki
sedang
kemandirian
belajar
kemandirian
belajar tinggi yang diberikan model
berlangsung terpaksa harus diputus dan
pembelajaran
segera pindah pada pelajaran baru. Para
menujukan kemampuan menulis deskripsi
siswa belajar dengan terpenggal-penggal
yang lebih
dan terputus-putus tanpa mempedulikan
diberikan
ketuntasan dan keutuhan (Majid 2013:
fragmented.
53).
memiliki yang 292
tematik
integratif
besar daripada siswa yang model Sebaliknya,
pembelajaran siswa
yang
kemandirian belajar rendah
diberikan
model
pembelajaran
Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Dan Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan Menulis Deskripsi Niken Laksitarini menunjukkan
secara signifikan pada = 0,05. Sehingga
kemampuan menulis deskripsi yang lebih
siswa yang memiliki kemandirian belajar
kecil
tinggi menggunakan metode Tematik
tematik
integratif
daripada siswa yang diberikan
model pembelajaran fragmented. Hal ini
integratif
menunjukkan bahwa dalam memberikan
dengan siswa yang memiliki kemandirian
model
harus
belajar tinggi dengan metode Fragmented.
belajar
Siswa yang memiliki kemandirian
pembelajaranyang
memperhatikan
tepat
kemandirian
siswa.
lebih
tinggi
dibandingkan
belajar tinggi umumnya adalah mereka
Hipotesis penelitian yang menyatakan
yang
memiliki:
1)
curiosity
self
motivation
bahwa kemampuan menulis deskripsi
(keingintahuan),
2)
pada kelompok siswa yang memiliki
(motivasi
3)
kemandirian belajar tinggi yang diberikan
(penilaian
model pembelajaran tematik integratif
(akuntabilitas),
lebih besar daripada kelompok siswa yang
(berfikir kritis), 6) comprehension with
diberikan model pembelajaran fragmented
little or no instruction (pemahaman
diterima. Hal ini dibuktikan dengan uji
dengan
tukey jalur diproleh Qh lebih besar Qt atau
persistence (ketekunan) (Academy 2015).
9,60 < 3,82 pada = 0,05. Hal ini berarti
Dengan ciri tersebut, maka siswa yang
H1 diterima dan menolak H0. Dengan
memiliki kemandirian belajar yang tinggi
demikian
akan memberikan hasil yang lebih baik
hipotesis
ketiga
yang
diri), diri),
atau
self 4)
5)
examination accountability
critical
tanpa
thinking
instruksi),
menyatakan bahwa kemampuan menulis
menggunakan
deskripsi
model
menggunakan tematik integratif karena di
pembelajaran tematik integratif dengan
sini keaktifan siswa dibutuhkan dalam
kemandirian belajar tinggi lebih besar
proses belajar mengajar.
yang
diberikan
daripada kemampuan menulis deskripsi kelompok pembelajaran kemandirian
yang
diberikan
fragmented belajar
tinggi,
Metode
belajar
7)
pembelajaran
dengan
Tematik
model
integratif dan Fragmented dapat memiliki
dengan
pegaruh yang bervariasi bila dilihat dari
diterima
kemandirian belajar yang dimilisi siswa. 293
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 Metode pembelajaran Tematik integratif
siswa yang memiliki kemandirian belajar
lebih mengedepankan menuntut keaktifan
rendah menggunakan metode Tematik
siswa dalam belajar. Guru berfungsi
integratif
sebagai fasilitator dan dinamisator agar
dengan siswa yang memiliki kemandirian
pembelajaran dapat berlangsung lebih
belajar
menyenangkan.
Fragmented.
Melalui
pembelajaran
tematik integratif siswa.
lebih rendah
Siswa
Hipotesis penelitian yang menyatakan
rendah
dengan
yang
kemandirian
dibandingkan
belajar
metode
telah
memiliki
rendah
kurang
bahwa kemampuan menulis deskripsi
memiliki inisiatif dengan atau tanpa
pada kelompok siswa yang memiliki
bantuan orang lain, dalam menentukan
kemandirian
kebutuhan belajarnya, menetukan tujuan
belajar
rendah
yang
diberikan model pembelajaran tematik
belajarnya,
integratif lebih kecil daripada kelompok
belajarnya
siswa yang diberikan model pembelajaran
strategi belajar yang tepat dan menilai
fragmented diterima. Hal ini dibuktikan
hasil belajarnya (Candy, 1991: 1). Dengan
dengan uji tukey jalur diproleh Qh lebih
karakteristik tersebut, maka yang cocok
besar Qt atau 4,80 < 3,82 pada = 0,05.
diterapkan untuk siswa yang memiliki
Hal ini berarti H1 diterima dan menolak
kemandirian belajar rendah adalah metode
H0. Dengan demikian hipotesis ketiga
fragmented di mana pada metode ini siswa
yang menyatakan bahwa kemampuan
dapat belajar dari topic-topik atau materi
menulis deskripsi yang diberikan model
yang telah ditentukan oleh guru. Dari
pembelajaran tematik integratif dengan
menentukan ,memilih
keempat
fasilitas
dan
menerapkan
hipotesis
tersebut
kemandirian belajar rendah lebih kecil
membuktikan teori bahwa penggunaan
daripada kemampuan menulis deskripsi
model
kelompok
tidak
pembelajaran kemandirian
yang
diberikan
fragmented belajar
rendah,
model
pembelajaransedapat hanya
meningkatkan
dengan
deskripsi
diterima
pembelajaran
secara signifikan pada = 0,05. Sehingga 294
sebagai
mungkin
alat
kemampuan
siswa, juga
untuk menulis
artinya
model
digunakan
untuk
Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Dan Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan Menulis Deskripsi Niken Laksitarini meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas (Elington, 1988: 84).
SIMPULAN
Hal ini juga sejalan dengan penelitian
1. Kemampuan menulis deskripsi siswa
yang dilakukan oleh Reni Satriani (2015:
yang
i) dengan judul pengaruh tes formatif dan
tematik integratif lebih tinggi daripada
kemandirian belajar terhadap hasil belajar
siswa yang diberi model pembelajaran
matematika
fragmented.
berdasarkan
uji
hipotesis
terdapat pengaruh langsung positif sebesar
diberi
2. Terdapat
model
interaksi
pembelajaran
antara
model
0,657 untuk variable kemandirian belajar
pembelajaran dan kemandirian belajar
terhadap
matematika.
terhadap
Didalam kemandirian belajar terdapat
deskripsi
hasil
belajar
kemampuan
menulis
aspek sepertimampu bertanggung jawab
3. Kemampuan menulis deskripsi siswa
,bebas berfikir dan bertindak, serta dapat
pada kelompok siswa yang memiliki
mengatur dan menentukan jalan hidupnya
kemandirian
sesuai keinginan dan kebutuhan sendiri.
diberikan model pembelajaran tematik
Dengan begitu siswa yang mandiri dalam
integratif
belajar
kelompok siswa yang diberikan model
maka
kemampuan
menulis
deskriptifnya juga akan memuaskan. mengemukakan
lebih
tinggi
besar
yang
daripada
pembelajaran fragmented.
Selain itu Ahmad (2010: 150) dalam penelitiannya
belajar
4. Hipotesis keempat yang menyatakan
bahwa
bahwa kemampuan menulis deskripsi
pembelajaran terpadu dengan pendekatan
pada kelompok siswa yang memiliki
konstruktivisme dan koperatif terbukti
kemandirian
dapat meningkatkan kemampuan sosial
diberikan soal model pembelajaran
dan kemampuan intelektual siswa. Rudi
fragmented
Ritonga dalam penelitiannya menemukan
kelompok siswa yang diberikan soal
Pengaruh pembelajaran terpadu dan gaya
model pembelajaran tematik integratif.
kognitif terhadap hasil belajar IPS SDN Cawang 03 Pagi Jakarta. 295
belajar lebih
rendah besar
yang
daripada
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Volume 7 Edisi 2 Desember 2016 Kurikulum 2013, Permendinas 57 tahun 2014 P.C Candy. 1991. What is Self-Directed Learning, in Seff Direction for longlife Learning. San Fransisco: Jossey-Bass. Reni Satriani. 2015. Pengaruh bentuk tes formatif dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar Matematika SD Harapan Mulia 03 Pagi Jakarta, Tesis. Jakarta: Pasca sarjana Universitas Negeri Jakarta. Robin Fogarty. 2011. The Mindful School How to Integrate The Curricula, Illonois, Skyligt Training and Publishing inc. Roni Tabroni. 2007. Melejitkan potensi mengasah kreativitas menulis artikel, Bandung: Nuansa. Rudi Ritonga. 2014. “Pengaruh model pembelajaran terpadu dan gaya kognitif terhadap hasil belajar IPS, SDN Cawang 03 Pagi”. Tesis. Jakarta: Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran, Mengembangkan Profesional Guru, Jakarta Raja: Grafindo. Suparno dan Yunus, Kemampuan Dasar menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka. Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
DAFTAR RUJUKAN Abdu Majid. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosda Karya. Abdul Majid. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda Karya. Adiyati Fathu Rosonah. 2013. “Peran Keluarga dalam Pengembangan menulis Anak.” Jurnal Ilmiah PGSD Universitas Muhamadyah Jakarta. Alpha Omega Academy, 7 Characteristics of Independent Learners” http://www.aoacademy.com/blog/tren ds-and-tips/7-characteristics-ofindependent-learners. (diakses 19 Juni 2015) Asep Hernawan, Novi Resmini, Andayani. 2012. Pembelajaran terpadu di SD, Jakarta Universitas Terbuka. Desmita. 2013. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Eti Nurhayati. 2011. Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Fred Percival Hendry Elington. 1988. Teknologi Pendidikan, Alih Bahasa Sudjarwo S, Jakarta: Erlangga. Hamzah B Uno. 2007. Model Pembelajaran menciptakan Proses Belajar Mengajar yang kreatif dan inovatif, Jakarta Bumi aksara. Jeanne Ellis Ormrod. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Erlangga. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Permendiknas no 41 tahun 2010 296
Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu Dan Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan Menulis Deskripsi Niken Laksitarini Umar Tirtarahardja. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Utami Munandar, Mengembangkan Bakat & kreatifitas Anak Sekolah UUD Tahun 1945. htm http://www.Sjdih..depkeu.go.id (diakses 27 November 2015) Zainal Ahmad. 2010. “Pengembangan model pembelajaran terpadu, Ilmu Pengetahuan Sosial di SMPN Singkawang”. Tesis. Jakarta: UNJ.
297