PENGARUH KREDIT YANG DISALURKAN, UKURAN PERUSAHAAN, PENDAPATAN BUNGA DAN EFISIENSI TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN (Studi Kasus Pada Bank Yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011)
SKRIPSI
Oleh :
Imam Habibi 108081000019
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Imam Habibi
No. Induk Mahasiswa
: 108081000019
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya : 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan memperanggungjawabkan. 2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain. 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya. 4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data. 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.
Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melangggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Jakarta, 6 September 2013 Yang Menyatakan
(Imam Habibi)
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Data Pribadi Nama
: Imam Habibi
Nama Panggilan
: Habibi / Abhie
Jenis Kelamin
: Laki-laki
TTL
: Jakarta, 8 Juli 1990
Kewarganegaraan
: Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Wijaya Timur Dalam VI / Q-IV No.6 Rt 001, Rw 02 Petogogan
No. Telepon
: +628567211125
Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan Formal : 2008 – 2013
: Program Sarjana (S1) Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
2005 – 2008
: SMA Negeri 46 Jakarta
2002 – 2005
: SMP Negeri 13 Jakarta
1996 – 2002
: Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Jakarta
Non Formal : 2011
: Kursus Bahasa Inggris LaTanza
Pengalaman Organisasi 2011-2012
: Koordinatior Departemen Kemahasiswaan BEMJ Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2008-2011
: Wakil Ketua Karang Taruna Rw 02 Kelurahan Petogogan
2008-2011
: Sekretaris Umum Ikatan Remaja Musholla Nurul Ikhlas(IRIMNI) Petogogan, Jakarta Selatan v
2007-2008
: Ketua Majelis Perwakilan Kelas SMA Negeri 46 Jakarta
2006-2007
: Sekretaris Umum PASKIBRA SMA Negeri 46 Jakarta
Pengalaman Kepanitiaan
2012 : Panitia Qurban Musholla Nurul Ikhlas, Petogogan 2011 : Volunteer at the multinational event “SEA GAMES XXVI Jakarta-Palembang 2011” on Aryaduta Hotel, Semanggi, Jakarta 2011 : Chairman of the event, “Management Dream Band 2011: You are What You Play” UIN Syahid Jakarta 2011 : Crew, “Profitable Sport” UIN Syahid Jakarta 2010 : Ketua Acara HUT-RI Ke-65 Karang Taruna Rw 02 Petogogan, Jakarta Selatan 2010 : Ketua Acara, “Propesa”, BEM-J Manajemen UIN Syahid Jakarta 2009 : Ketua Acara Maulid Nabi Muhammad SAW Musholla Nurul Ikhlas Petogogan, Jakarta Selatan 2009 : Divisi Acara FEIS Anniversary BEM Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008 : Ketua Panitia Zakat Fitrah Musholla Nurul Ikhlas Petogogan, Jakarta 2008 : Koordinator Acara Propesa BEM-J Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007 : Wakil Ketua Gladiforsi Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta 2006 : Koordinator Lapangan Gladiforsi Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta 2005: Koordinator Lapangan Training Centre Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta
vi
Pengalaman Bekerja 2012
: Pelatih Paskibra SMP Pangudi Luhur Jakarta
2012
: Koord. Lapangan Tim Pemenangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli Kel. Petogogan, Jakarta Selatan
2012
: Data Entry di Balai Rakyat Jakarta
2011
: Part Time Polling Gramedia Kompas
2010
: Decoration and Entertainer Badut Mupri
2011-2012
: Pelatih Kepala Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta
2008-2010
: Asisten Pelatih Paskibra SMA Negeri 46 Jakarta
Prestasi 2010 : Harapan 2 Lomba Paskibra Se-DKI Jakarta PPI-MA (Sebagai Pelatih) 2009 : Juara 3 Tim Futsal “Manajemen Cup” bersama GAMMA FC 2008 : Juara 3 Lomba Paskibra SMA Labschool, Jakarta (Sebagai Tim Pelatih) 2007 : Tim Pengibar Terbaik, Variasi Formasi Terbaik Ninenty Paskibra Competition 2007 : Juara 1 Lomba Paskibra SMAN 90, Jakarta 2006 : Juara 2 Lomba Paskibra SMAN 82, Jakarta 2005 : Juara 3 Lomba Paskibra SMAN 90, Jakarta Keahlian Komputer
: Ms. Office ( Ms. Word, Ms. Power Point, Ms. Excel)
Olahraga
: Futsal, Renang
Seni
: Bermain gitar, bernyanyi.
vii
THE INFLUENCE OF LENDING, FIRM SIZE, INTEREST INCOME AND EFFICIENCY TO PROFITABILITY ON BANKING CORPORATE ( Case Study on Bank That Listed at Indonesia Stock Exchange Period 2008-2011 ) Imam Habibi Abstract This research has a purpose to provide empirical evidences about the influence of lending (LDR), firm size (Tota Assets), interest income and efficiency (BOPO) to profitability (ROA) on banking corporate. The sample is taken by purposive sampling which could get representative sample as the adjusted criteria before. The sample consist of 14 banks which listed at Indonesia Stock Exchange (IDX) since 2008-2011. The statistic method used in the study is multiple liniear regression. The result showed that total assets, interest income and BOPO have significant influence, while LDR does not have significant influence to ROA. The test use 95% confidence level, indicating that total assets, innterest income and BOPO have positive influence, while LDR have negative influence to ROA. And among all dependent variables, the most dominant variable in affecting ROA is Total Assets. Keywords : LDR, Total Assets, Interest Income and BOPO
viii
PENGARUH KREDIT YANG DISALURKAN, UKURAN PERUSAHAAN, PENDAPATAN BUNGA, DAN EFISIENSI TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN ( Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011 ) Imam Habibi Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh kredit yang disalurkan (LDR), ukuran perusahaan (total aset), pendapatan bunga, dan efisiensi (BOPO) terhadap pofitabilitas (ROA) pada perusahaan perbankan. Sample diambil dengan teknik purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang representatif sesuai kriteria yang ditentukan. Sampel penelitian terdiri dari 14 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama kurun waktu tahun 2008-2011. Metode statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi liniear berganda. Hasil penelitian menunjukkam bahwa total aset, pendapatan bunga dan BOPO mempunyai pengaruh signifikan, sedangkan LDR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Pengujian menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95%, menunjukkan bahwa total aset, pendapatan bunga, dan BOPO memiliki pengaruh positif, sedangkan LDR memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Dan diantara semua variabel dependen, yang paling mempengaruhi ROA adalah total aset. Kata Kunci : LDR, Total Aset , Pendapatan Bunga dan BOPO
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillâhirabbil’âlamîn. Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dengan rahmatnya telah dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan harapan. Dan tak lupa kita panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarganya dan para sahabatnya yang telah menunjukan jalan yang benar kepada umat manusia dan selalu berada di jalan Allah SWT. Skripsi ini berjudul ”PENGARUH KREDIT YANG DISALURKAN, UKURAN PERUSAHAAN,
PENDAPATAN
BUNGA
DAN
EFISIENSI
TERHADAP
PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN (Studi Kasus Pada Bank Yang Terdaftar di BEI 2008-2011). Penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna sehingga perlu saran, pendapat yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik dan dapat berguna bagi pembaca. Penyusunan skripsi ini berhasil sesuai dengan waktu yang diharapkan sehingga perlu perbaikan-perbaikan. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana. Untuk menyusun skripsi ini memiliki banyak kendala namun skripsi ini berhasil terlaksana. Oleh karena itu, ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan guna menyelesaikan skripsi ini diantaranya: 1.
Kedua orang tua saya, ayah (Alm. Ali Haryoto) dan Ibu (Zuhartini). Yang jika tanpa mereka berdua bahkan saya tak akan pernah lahir ke dunia ini. Semua dukungan moril terutama materil yang mereka berikan sangat membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini, Mereka telah membebaskan saya untuk memilih mana yang akan saya lakukan. Bahkan sampai akhir mereka terus percaya, bahwa suatu saat saya akan membahagiakan keluarga, membawa nama baik keluarga, tak ada yang membuat mereka bahagia kecuali melihat anakanaknya bahagia. Saya bersumpah bahwa jantung ini, raga ini, tak akan ada satupun yang saya sia-siakan kecuali untuk membahagiakan kalian. I love you mom, dad.
2.
Bapak Ahmad Rodoni, Prof. Dr., MM, sebagai dosen pembimbing pertama saya yang memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan skripsi ini, memberikan suntikan moral dan juga semangat untuk pantang menyerah.
x
3.
Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., MM sebagai dosen pembimbing kedua saya. Beliau telah memberikan saran dan masukan-masukan yang sangat membangun.
4.
Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatulah Jakarta Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS beserta jajarannya.
5.
Bapak Ketua Jurusan Manajemen Bapak Ahmad Dumyathi Bashori, BA., MA dan Sekretaris Jurusan Manajemen Ibu Titi Dewi Warninda, SE, M.Si.
6.
Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Terimakasih atas jasa dan ilmunya. Semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala dan berkah yang berlipat ganda.
7.
Abang Agus Romdoni, Abang Ari Syahrial, Mpok Yulien Kardina, terimakasih karena kalian telah sabar mendidik adikmu yang nakal ini untuk menjadi yang lebih baik setiap harinya. Dengan semua pelajaran yang telah diberikan baik langsung maupun tidak, semua pengalaman hidup kalian memberikan pelajaran yang lebih. Luthfan Atthaya, Fathan Syahrial dan Alkhalifi Dzikri Hadi keponakan kecil yang selalu mengganggu saat mengerjakan skripsi, tanpa dia tak aka nada bahan lucu saat mengerjakan skripsi.
8.
Keluarga besar GAMMA ‟08. Tanpa mereka tak akan ada hari yang ceria selama kurang lebih 4 tahun kita menuntut ilmu di bangku kuliah. Terimakasih kepada Thoriq dan Dedy yang telah banyak membantu saya dalam pembuatan skripsi ini. Mungkin tanpa dukungan mereka berdua, skripsi ini hanya sekedar lembaran yang tersimpan dan tak pernah dikeluarkan. Untuk teman-teman GAMMA „08 lainnya, Abdi, Thoriq, Dedy, Iswandriyanto, Sadad, Ade, Jeki, Roby, Hendra, Rahmat, Agus, Andi dan lain-lain, tak ada kata selain ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang kalian berikan dan hari-hari yang telah kita lewati. Jangan sampai ada silaturahmi yang putus, jangan lupakan temanteman yang ada di belakang kalian. GAMMA! MERDEKA!
9.
Teman-teman BEMJ Manajemen, yang memberikan semangat dan dukungan sehingga saya terus tanpa henti menyelesaikan skripsi ini,
10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang mampu memberi semangat moril untuk tetap melanjutkan penulisan skripsi ini sampai dengan selesai.
xi
Selain itu juga, penulis sampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan kealfaan, karena penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu masukan berupa saran ataupun kritikan senantiasa penulis harapkan guna memperbaiki skripsi ini. Demikian ucapan terima kasih dan permohonan maaf ini penulis sampaikan. Jakarta, Maret 2013
Imam Habibi
xii
DAFTAR ISI Keterangan
Halaman
HALAMAN JUDUL
......................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
..........................................................................
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
.............................................
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
i ii iii
......................................
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................................
v
ABSTRACT
...................................................................................................................
viii
ABSTRAK
...................................................................................................................
ix
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
...................................................................................................
x
..................................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL
..........................................................................................................
xvii
......................................................................................................
xviii
..................................................................................................
xix
................................................................................................
1
A. Latar Belakang
.......................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
.......................................................................................
11
C. Tujuan Penelitian
.......................................................................................
11
D. Manfaat Penelitian
.......................................................................................
11
....................................................................................
13
DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
xiii
A. Landasan Teori 1. Bank
..............................................................................................
13
........................................................................................................
13
a. Tugas dan Fungsi Bank 2. Kredit
.......................................................................
15
.......................................................................................................
16
a. Unsur-Unsur Kredit
...............................................................................
17
b. Klasifikasi Kredit
................................................................................
19
c. Fungsi, Sasaran, dan Tujuan Kredit
......................................................
22
........................................................
24
3. Ukuran Perusahaan
..................................................................................
29
4. Pendapatan Bunga
....................................................................................
31
d. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
a. Pengertian Pendapatan
.........................................................................
31
.................................................................................
32
.....................................................................................................
34
b. Pengertian Bunga 5. Efisiensi
6. Profitabilitas
.............................................................................................
a. Return on Asset (ROA)
35
........................................................................
36
B. Penelitian Terdahulu
...................................................................................
38
C. Kerangka Pemikiran
...................................................................................
44
......................................................................................................
49
D. Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
.....................................................................
50
A. Ruang Lingkup Penelitian
...........................................................................
50
B. Teknik Penentuan Sampel
..........................................................................
50
xiv
C. Metode Pengumpulan Data D. Teknik Analisis
..........................................................................
52
..........................................................................................
53
1. Statistik Deskriptif
.................................................................................
53
2. Pengujian Asumsi Klasik
.......................................................................
54
3. Analisis Regresi Berganda
.....................................................................
58
...............................................................................
59
................................................................................
61
4. Pengujian Hipotesis E. Operasional Variabel
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
...................................................................
A. Sejarah dan Riwayat Bursa Efek Indonesia B. Hasil Analisis
65
...............................................
66
.............................................................................................
69
1. Analisis Deskriptif
................................................................................
69
2. Uji Asumsi Klasik
.................................................................................
72
a. Uji Normalitas
...................................................................................
72
.................................................................................
73
c. Uji Multikoliniearitas ..........................................................................
74
d. Uji Heteroskedastisitas ........................................................................
75
1) Uji Glejser ......................................................................................
76
3. Analisis Model Regresi Berganda .........................................................
77
4. Koefisien Determinasi ...........................................................................
78
5. Hasil Uji Hipotesis
79
b. Uji Autokorelasi
................................................................................ xv
a. Uji F
...............................................................................................
79
b. Uji t
...............................................................................................
81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
........................................................................
88
...................................................................................................
88
............................................................................................................
88
A. Kesimpulan B. Saran
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
.....................................................................................................
91
....................................................................................................................
94
xvi
DAFTAR TABEL Nomor
Keterangan
Halaman
1.1
Nilai Rata-Rata LDR, Total Assets, Pendapatan Bunga dan BOPO ........................... 7
2.1
Penelitian Terdahulu .................................................................................................... 42
3.1
Daftar Sampel Penelitian ............................................................................................. 52
4.1
Riwayat BEI ................................................................................................................ 67
4.2
Statistik Deskriptif Masing-Masing Variabel ............................................................. 71
4.3
Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) ..................................................................... 74
4.4
Uji Autokorelasi ..........................................................................................................75
4.5
Uji Multikoliniearitas ..................................................................................................76
4.6
Uji Glejser ...................................................................................................................77
4.7
Hasil Regresi ...............................................................................................................78
4.8
Uji Koefisien Determinasi ..........................................................................................80
4.9
Uji F ............................................................................................................................81
4.10
Uji t .............................................................................................................................82
xvii
DAFTAR GAMBAR Nomor 2.1
Keterangan
Halaman
Kerangka Pemikiran ......................................................................................................49
xviii
DAFTAR LAMPIRAN Nomor
Keterangan
Halaman
1 Daftar Sampel Penelitian ............................................................................................. 91 2 Nilai Rata-Rata LDR, Total Assets, Pendapatan Bunga dan BOPO ........................... 92 3 Hasil Output Uji Regresi Berganda ............................................................................. 92 4 Hasil Output Statistik Deskriptif ................................................................................. 93 5 Hasil Output Kolmogorov Smirnov ............................................................................ 93 6 Hasil Output Uji Autokorelasi ..................................................................................... 94 7 Hasil Output Uji Multikoliniearitas ............................................................................. 94 8 Hasil Output Uji Glejser .............................................................................................. 94 9 Data Keseluruhan Variabel Bank Sampel ................................................................... 95
xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam suatu negara, pastinya terdapat pemerintahan yang mengatur jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara. Di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut pasti terdapat sistem perekonomian yang diterapkan. Baik negara besar ataupun kecil, dengan kepadatan penduduk rendah ataupun tinggi pasti memiliki sistem keuangan atau moneter yang mengatur peredaran uang di dalam negeri. Pada sistem moneter yang diterapkan suatu negara tentu di dalamnya terdapat unsur atau organisasi yang terpercaya dan diakui secara badan hukum untuk mengelola dan mengatur uang beredar agar tercipta situasi perekonomian yang kondusif. Salah satu organisasi yang umumnya ada di setiap negara dan berperan dalam sistem moneter yaitu bank. The Banking sector acts as the life blood of modern trade and commerce to provide them with a major source of finance. This increasing phenomenon of globalization has made the concept of efficiency more important both for the non-financial and financial institutions and banks are the part of them (Sehrish Gul, Faizha Irshad, and Khalid Zaman, 2011:2). Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi. Sehubungan dengan fungsi penghimpunan dana ini, bank sering pula disebut lembaga
1
kepercayaan. Sejalan dengan karakteristik usahanya tersebut, maka bank merupakan suatu segmen usaha yang kegiatannya banyak diatur oleh pemerintah. (Siamat, 2005: 275). Bank selaku pelaksana lalu lintas pembayaran berarti sebagai pelaksana penyelesaian transaksi dari pembayar ke penerima. Hubungan antara pembayar dengan penerima membutuhkan peran bank sebagai pendorong kemajuan perdagangan, perekonomian dengan prinsip praktis, ekonomis dan aman. Sedangkan bank sebagai stabilitator perekonomian di bidang moneter dijalankan oleh bank sentral, yang di Indonesia umumnya dikenal sebagai Bank Indonesia. Kewajiban BI sebagai stabilitator yakni menstabilkan nilai tukar uang, menentukan tingkat suku bunga acuan, mengawasi jumlah peredaran uang, dan lain sebagainya. Kebijakan pun bisa diambil BI dalam rangka pelaksanaan kewajibannya, di antaranya kebijakan diskonto, operasi pasar terbuka, dan lain-lain. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian tersebut dapat
2
dijelaskan bahwa bank adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, dan aktivitasnya pasti berhubungan dengan masalah keuangan. Pengertian bank juga didefinisikan oleh ahli di bidang perbankan. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. (Kashmir,2003:11). Dari berbagai definisi tentang pengertian bank, dapat dikatakan bahwa bank merupakan otoritas moneter yang diharapkan suatu negara memiliki peran yang strategis dan sentral dalam menjalankan perannya. Azas kepercayaan yang melekat pada bank membuat masyarakat percaya penuh akan uang yang disimpan pada bank, untuk kemudian bank menjadi mitra yang dipercaya oleh para pencari dana membuat kedudukan bank kian penting. Oleh karena itu, tidak berlebihan jika negara dan pemerintahannya mempercayai, mendukung serta mengandalkan bank sebagai salah satu alat pendukung
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat.
Meningkatkan
kesejahteraan hidup antara lain diwujudkan dengan meningkatkan pendapatan dengan berbagai kegiatan perekonomian. Perekonomian merupakan kegiatan yang menjadi urat nadi bagi masyarakat dan suatu negara. Perekonomian yang terus menerus berlangsung dari mulai jaman dahulu kala yang belum mengenal teknologi, kebudayaan dan alat tukar hingga sekarang yang di mana semua kebutuhan kita seolah
3
tersedia di sekitar kita. Semua terlihat semakin cepat dan mudah sehingga masyarakat sangat terbantu dengan perkembangan jaman. Demikian juga dengan situasi dan kondisi perekonomian yang semakin dinamis, tidak kenal waktu dan tempat semua bersaing dan bergeliat. Tidak terkecuali dunia perbankan yang termasuk di dalamnya. Perekonomian tidak selalu berjalan mulus ataupun lancar yang di maa keadaan itu diharapkan oleh kita semua. Hambatan itu terjadi salah satunya tragedi krisis moneter. Perbankan dengan core business nya berupa jasa yang penuh dengan kehati-hatian
sangat
waspada
dalam
segala
kemungkinan
kondisi
perekonomian yang terjadi. Bank harus mengetahui betul ancaman di sekitar nya yang dapat menyerang kapanpun, mulai dari ancaman dari dalam lingkungan bank (internal bank) hingga lingkungan luar (eksternal bank). Ancaman eskternal yang paling nyata dan tidak dapat dihindari yakni terjadinya krisis pada suatu negara. Krisis moneter yang berkepanjangan selama beberapa tahun kebelakang ini telah berubah menjadi krisis ekonomi, yakni terpuruknya kegiatan ekonomi karena semakin banyaknya perusahaan yang tutup, perbankan yang dilikuidasi dan meningkatnya jumlah tenaga kerja yang menganggur, mengingatkan bahwa betapa besar dampak ekonomi yang akan ditimbulkan apabila terjadi kegagalan usaha perbankan. Untuk itu perlu dilakukan serangkaian analisis yang sedemikian rupa sehingga kemungkinan kesulitan
4
keuangan dan bahkan kegagalan usaha perbankan dapat dideteksi sedini mungkin. Rendahnya kualitas perbankan antara lain tercermin dari lemahnya kondisi internal sektor perbankan, lemahnya manajemen bank, moral Sumber Daya Manusia (SDM), serta belum efektifnya pengawasan yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Semakin banyaknya jumlah bank di Indonesia menciptakan persaingan yang semakin ketat dan kinerja bank yang menjadi rendah karena ketidakmampuan bersaing di pasar, sehingga banyak bank yang sebenarnya kurang sehat atau bahkan tidak sehat secara financial. Sehat tidaknya suatu perusahaan atau perbankan, dapat dilihat dari kinerja keuangan terutama kinerja profitabilitasnya dalam suatu perusahaan perbankan tersebut. Tingkat kinerja profitabilitas suatu perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan dengan cara menganalisis dan menghitung rasiorasio dalam kinerja keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan yang akan diterapkan. Dengan melakukan analisis laporan keuangan perusahaan, maka pimpinan perusahaan dapat mengetahui keadaan serta perkembangan financial perusahaan dengan hasil-hasil yang telah dicapai diwaktu lampau dan diwaktu yang sedang berjalan.
5
Selain itu, dengan melakukan analisis keuangan diwaktu lampau maka dapat diketahui kelemahan-kelemahan perusahaan serta hasil-hasil yang dianggap cukup baik dan mengetahui potensi kegagalan suatu perusahaan tersebut. Dengan diketahuinya kemungkinan kesulitan keuangan yang akan terjadi sedini mungkin maka pihak manajemen dapat melakukan antisipasi dengan mengambil langkah-langkah yang perlu dilakukan agar dapat mengatasinya. Tingkat profitabilitas dalam suatu perusahaan dapat dinilai dan diukur melalui laporan keuangan dengan cara menganalisis dan menghitung rasiorasio dalam kinerja keuangan (Fitriyanti P, 2010:2). Penghitungan rasio tersebut dilakukan, untuk kemudian dibandingkan berdasarkan rentang waktu agar terlihat berubahannya. Dengan diketahunya hal itu maka perusahaan dapat menentukan strategi terbaik agar tercapai tujuan dan keuntungan yang diharapkan. Rasio yang dapat digunakan mengukur profitabilitas cukup banyak, namun yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA (Return on Assests). Alasan dipilihnya ROA (Return on Asset) sebagai indikator pengukur tingkat profitabilitas bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan sebaikbaiknya aktifa yang dimilikinya. Menurut Yacub Azwir (2006:6) ROA juga sudah memperhitungkan hutang perusahaan dan pembayaran dividen, selain itu untuk mendapatkan ROA, laba perusahaan yang digunakan adalah laba
6
bersih artinya ROA juga sudah memperhitungkan biaya bunga dan pajak perusahaan, disamping itu juga didasarkan pada alasan bahwa bagi investor atau pemodal adalah seberapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan, sehingga investor dapat mengharapkan berapa besar tingkat kembalian yang bakal diterima, sehingga ROA sangat bermanfaat bagi investor. Tabel 1.1 di bawah ini adalah perhitungan rata-rata LDR, Total Assets, Pendapatan Bunga, dan BOPO pada 14 bank Go Public dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2011. Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata LDR, Total Assets, Pendapatan Bunga dan BOPO Pada 14 Bank Go Public Tahun 2008-2011 No.
Variabel
2008
2009
2010
2011
1.
LDR
73,90%
70,26%
72,79%
78,10%
2.
Total Assets
Rp.101724700
Rp.125574596
Rp.138436908
Rp.162358230
3.
Pend.Bunga
Rp. 5570677
Rp6328700
Rp.7137485
Rp.7933738
4.
BOPO
82,12%
81,71%
80,52%
73,19%
5.
ROA
1,72%
1,86%
2,22%
2,29%
Sumber : Bank Indonesia & Website Bank (laporan keuangan yang diolah) Berdasarkan tabel di atas, untuk rasio LDR dari tahun 2008 hingga 2011 mengalami fluktuasi. Dari tahun 2008 ke tahun 2009 LDR mengalami penurunan sebesar 3,64%. Sedangkan dari tahun 2009 hingga tahun 2011 LDR terus mengalami kenaikan. Jika dilihat, nilai ROA mengalami konsistensi karena terus mengalami peningkatan. Akan tetapi, jika dilihat 7
kekonsistenan data antara LDR dan ROA maka terjadi inkosnsitensi data karena LDR yang mengalami fluktuasi. Kenaikan LDR ini menurut Yusti Agistiara (2011:8-9) menimbulkan masalah bagi bank yang mana apabila semakin tinggi rasio ini, tingkat likuiditasnya akan semakin kecil karena jumlah aset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya semakin besar dan dalam hal ini akan membawa pengaruh negatif terhadap profitabilitas. Menurut data empiris di atas, untuk total assets dari tahun 2008 hingga tahun 2011 terus mengalami kenaikan. Aktiva yang dimiliki 14 bank go public tidak pernah mengalami fluktuasi, sehingga dapat dikatakan nilai total assets mengalami konsistensi data. Jika dilihat nilai antara total assets dengan ROA, maka dapat dikatakan keduanya sama-sama mengalami konsistensi karena terus menerus mengalami kenaikan dari tahun 2008 hingga tahun 2011. Dewi Mayasari (2008) mengatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki hubungan negatif signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan Ni Putu Ena Marbeya dan Agus Suryana (2009) ukuran perusahaan memilki hubungan positif terhadap profitabilitas bank. Untuk pendapatan bunga, dari tahun 2008 hingga tahun 2011 sesuai tabel 1.1 di atas menunjukkan terus mengalami kenaikan dan tidak berfluktuasi. Untuk pendapatan bunga, mengalami konsistensi data dan sama halnya dengan ROA yang juga konsisten terus mengalami kenaikan. Menurut penelitian Rina Nurmila (2006) pendapatan bunga tidak berpengaruh
8
signifikan terhadap ROE. Sedangkan menurut Dewi Mayasari (2008) pendapatan bunga memiliki hubungan positif signifikan terhadap ROA. Selanjutnya, nilai BOPO sesuai tabel 1.1 di atas dari tahun 2008 hingga tahun
2011
menunjukkan
konsistensi
yakni
mengalami
penurunan.
Sedangkan untuk ROA dari tahun 2008 hingga tahun 2011 mengalami peningkatan. Sehingga, berdasarkan data empiris tersebut dapat dikatakan bahwa antara BOPO dan ROA memiliki hubungan yang berlawanan arah. Berdasarkan penelitian Yacub Azwir (2006) efisiensi yang diukur dengan BOPO memilki hubungan negatif signifikan terhadap Profitabilitas yang diukur dengan ROA. Sedangkan menurut penelitian Ahmad Buyung Nusantara (2009) efisiensi yang diukur dengan BOPO memilki hubungan negatif tidak signifikan terhadap ROA. Berdasarkan uraian di atas dan penjelasan data empiris, maka perbankan telah berupaya menjadi alat bantu negara dalam terciptanya kesejahteraan. Hal ini dapat dilihat dari penyaluran kredit perbankan go public yang bersedia menyalurkan kredit dari dana pihak ketiganya kepada pencari dana yang umumnya pelaku usaha. Dengan demikian, dengan adanya kredit maka sektor usaha dapat bergeliat guna memajukan usahanya. Selain itu, ukuran perusahaan yang dilihat dari total assests tidaklah kalah penting bagi perbankan. Selain itu, masih berdasarkan data empiris di atas terlihat pula usaha bank dalam meraih pendapatan dari sektor bunga tumbuh secara meyakinkan.
9
Agresifitas bank dalam mengeksplor pendapatan bunga menunjukkan keseriusan bank menjalankan usahanya yang ternyata berhubungan searah dengan profitabilitas (ROA) yang juga terus meningkat. Hal ini terlihat semakin menggembirakan dengan efisiensi (BOPO) yang berhasil ditekan dan angka nya terus menurun dari tahun ke tahun. Sesuai data di tersebut, semakin angka efisiensi ditekan maka profitabilitas (ROA) meningkat. Berdasarkan latar belakang, data empiris serta beberapa penelitian terdahulu yang memilki keterkaitan serta menginspirasi dalam penlitian ini, maka peneliti tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai profitabilitas perbankan dengan judul “Pengaruh Kredit yang Disalurkan, Ukuran Perusahaan, Pendapatan Bunga dan Efisiensi Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Perbankan” (Studi Kasus pada Bank yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2011) Pada penelitian ini, dijelasakan mengenai batasan yang dibahas agar lebih fokus, sesuai topik yang dibahas dan tidak keluar dari topik yang diteliti. Jadi, batasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan-batasan dari masalah penelitian yang akan berguna untuk mengidentifikasi faktor-faktor mana saja yang akan dimasukkan ke dalam ruang lingkup masalah penelitian dan mana yang tidak dimasukkan (Abdul Hamid, 2010:14). Untuk variabel bebas nya, difokuskan kepada kredit yang disalurkan dengan menggunakan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio), ukuran perusahaan dengan total assets, kemudian pendapatan bunga serta efisiensi yang diukur
10
dengan BOPO (Beban Operasional dan Pendapatan Operasional). Sedangkan untuk variabel terikat nya yaitu profitabilitas dengan menggunakan rasio ROA (Return on Assets). B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1.
Bagaimanakah pengaruh kredit yang disalurkan (LDR), ukuran perusahaan (total assets), pendapatan bunga dan efisiensi (BOPO) terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan?
2.
Variabel independen manakah yang paling dominan mempengaruhi profitabilitas?
C. Tujuan Penelitian Berdasrakan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis pengaruh kredit yang disalurkan, ukuran perusahaan, pendapatan bunga dan efisiensi terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan. 2. Menganalisis variabel independen manakah yang paling berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan perbankan. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi peneliti yaitu untuk menambah wawasan tentang seberapa besar pengaruh kredit yang disalurkan bank, ukuran perusahaan,
11
pendapatan bunga dan efisiensi nya terhadap profitabilitas bank. Serta penelitian ini juga merupakan syarat untuk memperoleh gelar Strata 1 (S1). 2. Manfaat bagi bank yang telah go public khusunya yaitu sedikit memberikan informasi mengenai faktor yang mempengaruhi profitabilitas. Sehingga dengan hal itu diharapkan bank lebih peka terhadap perubahan situasi ekonomi yang terjadi dan tepat dalam mengambil kebijakan guna meningkatkan keuntungan bank. 3. Bagi dunia akademis dan peneliti selanjutnya, semoga dengan sumbangan kecil berupa penelitian ini dapat membantu perkembangan penelitian selanjutnya dan demi kemajuan akademis di bidang perbankan khususnya. 4. Bagi pihak investor, diharapkan peneltian ini dapat menjadi salah satu bahan masukan untuk perencanaan investasi khususnya di bidang usaha perbankan.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Bank Dalam UU No. 7, Tahun 1992 tentang Perbankan, sebagaimana telah diubah dalam UU No. 10, Tahun 1998 disebutkan bahwa : a.
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
b. Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. c. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam jasa dalam lalu lintas pembayaran. Menurut PSAK No.31 tentang Akuntansi Perbankan, Bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit), serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.
13
Menurut Dendawijaya (2003:25) mengemukakan bahwa bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alatalat penukar baru berupa uang giral. Sedangkan menurut Kasmir (2003:11) bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Masih menurut Kasmir (2003:12) bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya masalah perbankan selalu berkaitan masalah bidang keuangan, jadi dapat disimpulkan bahwa perbankan meliputi tiga kegiatan utama: a. Menghimpun dana b. Menyalurkan dana c. Memberikan jasa bank lainnya Berdasarkan definisi-definisi tentang perbankan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa bank merupakan badan usaha yang keberadaanya sah derdasarkan hukum di Indonesia untuk menjalankan usahanya. Usaha yang dijalankan bank tersebut merupakan perantara dalam sistem moneter yakni menjadi jembatan (bridge) antara masyarakat yang memiliki dana berlebih dan belum digunakan untuk disimpan kepada bank, untuk kemudian bank
14
menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan atau kekurangan dana. Secara umum, sistem seperti itu akan kita temui di seluruh bank sebagai perannya dalam perekonomian. Mekanisme ataupun proses di dalam sistem tersebut misalnya untuk sistem bunga, persyaratan, dan lainlain akan dibuat berbeda oleh masing-masing bank dalam rangka menarik minat calon nasabah dan persaingan antar bank yang sehat. a. Tugas dan Fungsi Bank Pada dasarnya tugas pokok bank menurut UU No.19 tahun 1998 adalah membantu pemerintah dalam hal mengatur, menjaga, dan memelihara stabilitas nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Sedangkan fungsi bank pada umumnya (Siamat, 2005:276) : a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi. b. Menciptakan uang. c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat. d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.
15
2. Kredit Istilah kredit, berasal dari perkataan latin credo, yang berarti I Believe, I Trust, saya percaya atau menaruh harapan. Perkataan credo berasal dari kombinasi perkataan sansekerta cred
yang berarti
kepercayaan (trust) dan perkataan latin do, yang berarti saya menaruh. Sesudah kombinasi tersebut menjadi bahasa latin, kata kerjanya dan kata bendanya menjadi credere dan creditum (Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, 2007:3-4). Pada dasarnya kredit merupakan dana yang tersimpan dalam perkiraan bank. Bagian terbesar pekerjaan bank adalah kegiatan yang berhubungan dengan lalu lintas uang dari dan ke dalam masyarakat. Di samping mencari laba dan memelihara pertumbuhan, bank bertujuan melayani para nasabah dengan memberikan kredit dan pelayanan dalam lalu lintas pembayaran da
peredaran uang (William D Sunderlin dalam Ryza
Anggraeni, 2005:8). Dari pengertian tersebut, dapat diketahui kredit merupakan salah satu aktivitas yang dijalankan bank dalam menjalankan usahanya. Kredit merupakan kesepakatan yang terjadi antara pihak bank sebagai pengelola dana (kreditur) dengan dengan pihak penerima dana kredit (debitur). Dalam kesepakatan itu, terdapat konsekuensi yang timbul bagi kedua belah pihak tersebut. Menurut Dahlan Siamat (2005:349) kredit
16
memberikan konsekuensi bagi bank dan peminjam mengenai hal-hal berikut : a. Penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan dengan itu oleh bank (kreditur). b. Kewajiban debitur mengembalikan kredit yang diterimanya c. Jangka waktu pengembalian kredit d. Perjanjian kredit a. Unsur-Unsur Kredit Menurut Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal (2007:5-6) unsur-unsur kredit yaitu : 1) Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit (kreditur) dan penerima kredit (nasabah). Hubungan pemberi kredit dan penerima kredit merupakan hubungan kerja yang saling menguntungkan. 2) Adanya kepercayaan pemberi kredit kepada penerima kredit yang didasarkan atas credit rating penerima kredit. 3) Adanya persetujuan, berupa kesepakatan pihak bank dengan pihak lainnya yang berjanji membayar dari penerima kredit kepada pemberi kredit. Janji membayar tersebut dapat berupa janji lisan, tertulis (akad kredit) atau berupa instrumen (Credit Instrument). 4) Adanya penyerahan barang, jasa atau uang dari pemberi kredit kepada penerima kredit.
17
5) Adanya unsur waktu (time element). Unsur waktu merupakan unsure essensial kredit. Kredit dapat ada karena unsur waktu, baik dilihat dari pemberi kredit maupun dilihat dari penerima kredit. Misalnya, penabung memberikan kredit sekarang untuk konsumsi lebih besar di masa yang akan datang. Produsen memerlukan kredit karena adanya jarak waktu antara produksi dan konsumsi. 6) Adanya unsur resiko (degree of risk) baik di pihak pemberi kredit maupun di pihak penerima kredit. Risiko di pihak pemberi kredit adalah resiko gagal bayar (risk of default), baik karena kegagalan usaha (pinjaman komersil) atau ketidakmampuan bayar (pinjaman konsumsi) atau karena ketidaksediaan membayar. Resiko di pihak nasabah adalah kecurangan dari pihak kreditor, antara lain berupa pemberian kredit yang semula dimaksudkan oleh pemberi kredit untuk mencaplok perusahaan yang diberi kredit atau tanah yang dipinjamkan. 7) Adanya unsur bunga sebagai kompensasi (prestasi) kepada pemberi kredit. Bagi pemberi kredit, bunga tersebut terdiri dari berbagai komponen seperti biaya modal (cost of capital), biaya umum (overhead cost), risk premium, dan sebagainya. Jika credit rating penerima kredit tinggi, risk premium dapat dikurangi dengan safety discount.
18
b. Klasifikasi Kredit Menurut Mandala Manurung dan Pratama Raharja (2004:185) kredit diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yaitu : 1) Berdasarkan Jangka Waktu (Maturity) (a) Kredit jangka pendek Kredit jangka pendek adalah kredit yang harus dilunasi dalam waktu setahun kurang. (b) Kredit jangka menengah Kredit jangka menengah adalah kredit yang harus dilunasi dalam jangka waktu sampai dengan tiga tahun. (c) Kredit jangka panjang Kredit jangka panjang adalah kredit yang harus dilunasi dalam jangka waktu tiga sampai lima tahun bahkan lebih. 2) Berdasarkan Jaminan (Collateral) Berdasarkan ada tidaknya jaminan, kredit dikelompokkan menjadi: (a) Kredit dengan jaminan (Secured loan) Kredit dengan jaminan adalah kredit yang disertai dengan jamin atau agunan. Jaminan tersebut diserahkan oleh nasabah peminjam (debitur). Bentuk jaminan dapat berupa harta berwujud seperti tanah dan bangunan.
19
(b) Kredit tanpa jaminan (Unsecured loan) Kredit tanpa jaminan dapat dibedakan kepada seseorang atau perusahaan tertentu dengan beberapa alasan. Yang pertama, orang tersebut sudah sangat dikenal, teruji dan terpercaya oleh pihak bank. Kedua, prospek usaha debitur sangat baik dan biasanya juga terkait dengan penilaian bank tentang reputasi orang atau perusahaan tersebut. Kredit tanpa jaminan dapat diberikan pada perusahaan-perusahaan kecil dan atau pengusaha lemah. Akan tetapi, pemberiannya harus sangat selektif, karena pemberian kredit tanpa jaminan akan sangat beresiko. 3) Berdasarkan Segmen Usaha Berdasarkan segmen usaha, kredit digolongkan menjadi : (a) Kredit pertanian Kredit pertanian ialah kredit yang dierikan kepada sektor usaha pertanian yakni perkebunan dan peternakan. (b) Kredit Industri Kredit industri ialah kredit yang disalurkan kepada sektor industri, baik industri kecil ataupun rumah tangga. Namun, untuk industri besar juga ada. Di Indonesia, penyaluran kredit sektor industri lebih besar dibanding sektor pertanian.
20
(c) Kredit sektor jasa Kredit jasa ialah kredit yang disalurkan kepada sektor jasa baik usaha kecil dan menengah (UKM) maupun besar. 4) Berdasarkan Tujuannya Berdasarkan tujuannya, kredit dikelompokkan menjadi : (a) Kredit komersial Kredit komersial diberikan untuk memperlancar kegiatan nasabah yang bidang usahanya adalah perdagangan. Contoh kredit komersial yaitu kredit usaha pertokoan dan kredit ekspor. (b) Kredit konsumtif Kredit konsumtif yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan dan bagi debitur yang ingin membeli barang atau kebutuhan konsumsi. (c) Kredit produktif Kredit produktif diberikan dalam rangka memperlancar kegiatan produksi debitur. Kredit ini mencakup antara lain kredit untuk pembelian bahan baku dan pembayaran upah. 5) Berdasarkan Penggunaan Berdasarkan penggunaannya, kredit dikelompokkan menjadi :
21
(a) Kredit modal kerja Pada prinsipnya adalah kredit untuk penggunaan dana selama satu siklus usaha, mulai dari perolehan uang tunai dari kredit bank kemudian penggunaannya untuk membeli barang dagangan atau bahan baku selanjutnya dijual sampai memperoleh uang kas kembali. (b) Kredit investasi Kredit investasi diberikan kepada debitur agar dapat membeli barang-barang modal maupun jasa yang diperoleh dalam rangka rehabilitasi, modernisasi, ekspansi, dan pendirian usaha baru. c. Fungsi, Sasaran dan Tujuan Kredit Menurut Hasibuan (2004:88), fungsi pemberian kredit bagi masyarakat antara lain : 1) Menjadi motivator dalam peningkatan kegiatan pendapatan perekonomian. 2) Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat. 3) Meningkatkan semangat berusaha masyarakat. 4) Memperbesar modal perusahaan. Menurut Ryza Anggraeni (2005:28), mengacu pada proses kegiatan perkreditan maka sasaran perkreditan dapat dijabarkan sebagai berikut :
22
1) Kredit tersebut harus searah, maksudnya penggunaan kredit tersebut harus sesuai dengan perencanaan dan kredit digunakan untuk meningkatkan kegiatan usaha (objek kredit). 2) Kredit tersebut harus menghasilkan, dalam hal ini kredit seyogyanya kredit dapat memberikan manfaat pada bank, perusahaan dan masyarakat baik dalam bentuk materil maupun good-will (citra). 3) Kredit harus aman agar bank dapat menerima kembali nilai-nilai ekonomi dari kredit tersebut. Selain fungsi dan sasaran, kredit juga memiliki tujuan. Menurut Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal (2007:6-7) tujuan kredit diantaranya : 1) Profitability, yaitu tujuan memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh nasabah. Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit kepada usaha-usaha nasabah yang diyakini mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dalam faktor kemampuan dan kemauan ini tersimpul unsur keamanan (safety) dan sekaligus juga unsur keuntungan (profitability) dari suatu kredit sehingga kedua unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian, keuntungan merupakan tujuan dari pemberi kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang diterima.
23
2) Safety, yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa hambatan yang berarti. Oleh karena itu, keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa itu betul-betul terjamin pengembaliannya
sehingga
keuntunga
(profitability)
yang
diharapkan dapat menjadi kenyataan. d. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit Menurut Mandala Manurung dan Pratama Raharja (2004:193) untuk memaksimumkan kemungkinan keberhasilan kredit maka prinsip 5C: Character, Capacity, Collateral, Condition of Economic dapat diterapkan dalam analisis kredit. (a) Character (Kepribadian atau watak) Character adalah penilaian kepada calon debitur tentang kebiasaan, sifat pribadi, cara hidup, keadaan keluarga, hobi, dan keadaan sosial. Penilaian karakter memang cukup sulit, karena masing-masing individu memiliki watak dan sifat yang berbedabeda. Oleh karena itu, para pengelola harus mempunyai keahlian dan keterampilan serta pengetahuan psikologis untuk dapat menganalisa watak calon nasabah. Penilaian karakter ini bermanfaat untuk dapat mengetahui sejauh mana tingkat
24
kejujuran
serta
itikad
baik
nasabah
untuk
memenuhi
kewajibannya. (b) Capacity (Kemampuan atau kesanggupan) Capacity adalah suatu penilaian kepada calon debitur mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya yang akan dibiayai dengan kredit dari lembaga pemberi kredit, kemampuan calon debitur ini dapat dilihat dari maju mundurnya usaha serta manajemennya. (c) Capital (Modal) Capital adalah jumlah dana sendiri yang dimiliki oleh calon debitur,
yang
diikutsertakan
dalam
kegiatan
usahanya.
Penyelidikan terhadap modal pemohon tidak hanya dilihat dari besar kecilnya gaji setiap bulannya, tetapi bagaimana distribusi gaji bulannya ditempatkan oleh calon debitur. (d) Collateral (Jaminan) Collateral adalah barang jaminan yang diserahkan oleh calon debitur sebagai agunan (jaminan) kredit yang diterimanya. Jaminan yang dimaksud meliputi jaminan berupa benda bergerak dan tidak bergerak. (e) Condition of Economy Condition of economy adalah kondisi politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang dapat mempengaruhi perekonomian pada kurun
25
waktu tertentu yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kegiatan usahanya. Sedangkan konsep 7P dan 3R harus diperhatikan dalam menganalisis pemberian kredit menurut Mandala Manurung dan Pratama Raharja (2004:194) : (a) Personality (Kepribadian) Tercakup dalam penilaian kepribadian calon debitur adalah tingkah laku sejarah hidupnya yang mencakup sikap, emosi, dan tindakan dalam menghadapi masalah. (b) Purpose (Tujuan) Menilai tujuan calon debitur dalam mengajukan permohonan kredit dan berapa besar kredit yang diajukan. (c) Prospect (Prospek) Menilai prospek usaha yang direncanakan debitur, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. (d) Payment (Pembayaran) Menilai bagaimana calon debitur melunasi kredit, dari mana saja sumber dana tersebut dan bagaimana tingkat kepastiannya. (e) Profitability (Tingkat keuntungan) Menilai beberapa tingkat keuntungan yang diperkirakan akan diraih calon debitur, bagaimana polanya, apakah makin lama semakin besar atau sebaliknya.
26
(f) Protection (Perlindungan) Menilai bagaimana calon debitur melindungi usaha dan mendapatkan perlindungan usaha. Apakah dalam bentuk jaminan barang, orang atau asuransi. (g) Party Bertujuan bagaimana calon debitur berdasarkan modal, loyalitas dan
karakternya.
Pengklasifikasian
ini
akan
menentukan
perlakuan bank dalam hal pemberian fasilitas. LDR (Loan to Deposit Ratio) Kredit yang disalurkan perbankan, sumber dananya mayoritas berasal dari dana pihak ketiga yang dikelola bank. Dana pihak ketiga artinya dana yang berasal dari simpanan masyarakat yang disimpan dan dipercayakan pengelolaannya oleh bank, dan sewaktu-waktu kapanpun bisa ditarik oleh masyarakat/nasabah. Menurut Dahlan Siamat (2005:215) kredit merupakan kredit yang diberikan kepada pihak ketiga (tidak termasuk kredit kepada bank lain). Dana pihak ketiga terdiri dari : 1) Giro 2) Tabungan dan 3) Deposito (tidak termasuk antar bank).
27
Loan to deposit ratio merupakan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana oleh nasabah dengan mengendalikan kredit yang disalurkan sebagai sumber likuiditas. Rasio LDR juga merupakan indikator kerawanan dan kemampuan dari suatu bank. Sebagian besar praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari LDR suatu bank adalah sekitar 80%, namun batas toleransi berkisar antara 85% (Kasmir, 2005:272). Adapun batasan yang diberikan BI untuk LDR yang nlainya lebih dari 110% (>110%) maka skor nya adalah nol. Sedangkan untuk yang kurang dari 110% (<110%) maka skor nya adalah lima. Tujuan dibatasi karena agar bank tidak berlebihan memberi kredit yang berasal dari simpanan masyarakat. Hal ini akan mengakibatkan terganggunya likuiditas bank, yaitu saat nasabah melakukan penarikan dana yang dimiliki bank tidak mencukupi karena dana tersebut telah tersalurkan melalui kredit. Dampak negatif akan diterima bank karena kepercayaan merupakan hal utama dalam bisnis bank.
28
Rumus untuk perhitungan LDR menurut Dahlan Siamat (2005:215) yaitu : LDR = Total Kredit
x 100%
Dana Pihak Ketiga 3. Ukuran Perusahaan Dalam menciptakan keuntungan, ukuran perusahaan menjadi penting karena pada umumnya masyarakat/konsumen menilai barang dan jasa yang dihasilkan dari nama besar produsen nya. Dengan semakin besarnya sebuah perusahaan, maka akan semakin memudahkan perluasan wilayah pemasaran produk nya agar semakin dikenal. Perusahaan yang berukuran besar memiliki basis pemegang kepentingan yang lebih luas, sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Bagi investor, kebijakan perusahaan akan berimplikasi terhadap prospek cash flow dimasa yang akan datang. Sedangkan bagi regulator (pemerintah) akan berdampak terhadap besarnya pajak yang akan diterima, serta efektifitas peran pemberian perlindungan terhadap masyarakat secara umum (Ni Ketut Muliati, 2011:31). Menurut Wolk dan kawan-kawan dalam Arya Haganta Amanza (2012:28) mengemukakan bahwa perusahaan yang lebih besar cenderung melakukan perataan laba, disamping itu juga cenderung memiliki return 29
saham yang lebih tinggi. Sedangkan menurut Michelson dan kawankawan dalam Arya Haganta Amanza (2012:28) mengatakan bahwa perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan untuk melakukan perataan dibandingkan perusahaan dengan ukuran yang lebih kecil, hal ini dikarenakan perusahaan besar merupakan subjek yang dituju baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Pertumbuhan perusahaan umumnya diiringi dengan pertumbuhan struktur modal hingga struktur organisasi. Adanya ekspansi dan pendapatan yang bertambah maka assets atau aktiva yang dimilki juga semakin besar karena
kebutuhan operasional
perusahaan dalam
aktivitasnya. Menurut Halim dan kawan-kawan (2005:7), di dalam penetiannya ukuran perusahaan diukur dari market capitalization yaitu jumlah saham beredar di akhir tahun dikalikan dengan harga saham penutupan akhir tahun kemudian hasil nya di-log aagar nilai tidak terlalu besar untuk masuk ke persamaan. Besar kecilnya perusahaan dapat diukur dengan total aktiva atau besar harta perusahaan dengan menggunakan nilai total aktiva (Hartono dalam Ni Putu Ena Marbeya dan Agung Suaryana, 2009:3). Ukuran perusahaan menunjukkan pengalaman dan tumbuhnya suatu perusahaan yang mengindikasikan kemampuan dan tingkat resiko dalam mengelola
30
investasi
yang
diberikan
para
stockholder
untuk
meningkatkan
kemampuan mereka (Ni Putu Ena Marbeya dan Agus Suryana, 2009:3). Dari berbagai referensi di atas, dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal, pandangan masyarakat dan pemerintah. Semakin besar ukuran perusahaan maka akan lebih mudah menciptakan laba baik dari penjualan ataupun pembelian saham perusahaan lain. Dan semakin besar perusahaan cenderung memiliki tingkat hutang yang juga besar. 4. Pendapatan Bunga a. Pengertian Pendapatan Pendapatan merupakan penerimaan yang dihasilkan dari aktivitas usaha. Pendapatan akan bertransformasi menjadi laba jika dapat menutupi seluruh pengeluaran dalam operasionalnya. Atau secara sederhananya laba didapat apabila pendapatan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Adam Smith, salah satu tokoh ekonomi dunia mengartikan pendapatan
sebagai
suatu
kenaikan
kekayaan
pendapatan
dapat
menambah harta perusahaan jika digunakan kembali untuk kegiatan usaha. Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal (IAI, 2002 :232).
31
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan berasal dari usaha normal perusahaan seperti : penjualan output hasil produksi, peggunaan jasa yang digunakan pihak lain, peminjaman uang atau aktiva, penyewaan harta, dan sebagainya. Menurut Hasibuan (2004:100) pendapatan bersumber dari : 1. Bunga kredit yang disalurkan bank 2. Ongkos-ongkos lalu lintas pembayaran 3. Penjualan buku cek, bilyet giro, setoran dan bilyet deposito 4. Safe deposit box 5. Komisi dan provisi 6. Call money market 7. Dan lain-lain b. Pengertian bunga Dalam industri perbankan, bunga merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam aktivitas usahanya. Bunga yang muncul dari aktivitas bank berasal dari kedua aktivitas besarnya, yaitu dari dana yang dikumpulkan bank dan dari dana yang disalurkan bank. Masingmasing dari kegiatan tersebut menghasilkan dua dimensi bagi bank yaitu pengeluaran dan juga pendapatan bank. Dimensi/sudut pandang pengeluaran bank dari sektor bunga yaitu bank berkewajiban memberikan imbalan bagi pemilik dana yang telah mempercayai bank menjaga dan mengelola uang mereka. Sedangkan
32
dimensi pendapatan bagi bank yaitu bank berhak mendapat imbalan atas dana yang disalurkan nya kepada penerima kredit bank dan penerima berkewajiban membayar agunan beserta bunganya. Kashmir (2003:37) mengemukakan bahwa bunga bagi bank adalah yang berdasarkan prinsip konvensional dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan yang harus dibayar nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Kashmir (2003:5) keuntungan atau pendapatan bank yang utama diperoleh dari selisih bunga simpanan dengan bunga pinjaman. Keuntungan atau pendapatan dari selisih bunga peminjam dan bunga simpanan dikenal dengan istilah spread based. Apabila bunga simpanan lebih tinggi dari bunga pinjaman seperti dialami perbankan di Indonesia pada tahun 1998 dan 1999 maka bank tersebut dalam kondisi merugi atau dikenal dengan istilah negatif spread. 5. Efisiensi Efisiensi berasal dari bahasa Inggris yakni efficiency yang berarti tepat guna. Sedangkan secara umum efisiensi ialah penggunaan segala sumber daya yang dimiliki guna mencapai hasil yang optimal. Setiap institusi apapun
33
itu, baik yang mencari laba ataupun nirlaba pastinya menghendaki terjadinya efisiensi dalam aktivitasnya. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 Lampiran 1d, Biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) diukur dari perbandingan antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan
untuk
mengukur
kemampuan
manajemen
bank
dalam
mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Masalah efisiensi dirasakan semakin penting pada saat ini dan dimasa yang akan datang karena adanya permasalahan yang mungkin timbul sebagai akibat kompetisi usaha yang bertambah ketat, dan meningkatnya mutu kehidupan yang berakibat pada meningkatnya standar kepuasan konsumen (Yuliani, 2007:8). Nilai Biaya Operasional dan Beban Operasional (BOPO) idealnya bagi suatu bank agar dikatakan memenuhi standar efisiensi yakni 70%-80%. Bank Indonesia menetapkan angka di bawah 90% ialah yang terbaik untuk rasio BOPO. Sedangkan jika angka BOPO melebihi 90% atau bahkan mendekati 100% maka bank tersebut dinyatakan tidak efisien. Unsur bunga tidak akan bisa lepas dari perhitungan rasio Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO). Mengapa demikian,
34
karena
bank
sebagai
perantara
dalam
sebuah
sistem
pembayaran
(intermediary system) maka unsur bunga pastinya sangat kuat pengaruhnya. 6. Profitabilitas Untuk mengukur kinerja suatu perusahaan yang notabene adalah profit motif
dapat digunakan analisis profitabilitas (Wisnu Mawardi,
2005:3). Profitabilitas atau kata lain dari tingkat keuntungan, penting untuk dinilai serta ditindaklanjuti oleh perusahaan. Karena, keuntungan atau laba mencerminkan hasil yang didapat atas usaha yang sudah dijalankan. Normatifnya
setiap perusahaan mengehendaki nilai
profitabilitas yang meningkat dari waktu ke waktu. Laba yang diraih dari kegiatan yang dilakukan merupaan cerminan kinerja sebuah perusahaan dalam menjalankan usahanya profitabilitas. Sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien, karena efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut dengan kata lain adalah menghitung profitabilitas (Ahmad Buyung Nusantara, 2009:15). The profitability determinants were divided in two main categories, namely the internal determinants (liquidity, capital adequacy and expenses management) and the external determinants (ownership, firm size and external economic conditions) (Samy Ben Nacuer, 2003:4). 35
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengukur tingkat profitabilitas, dan salah satunya dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio yang digunakan pun memiliki berbagai alternatif untuk digunakan, di antaranya Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Return on Investment (ROI), Return on Equity (ROE), dan Return on Asset (ROA). Pada penelitian ini rasio yang digunakan yakni Return on Asset (ROA). a. Return on Asset (ROA) Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan menunjukkan menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik (Dendawijaya, 2003:120). Rasio return on asset yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen asset, yang berarti perusahaan mampu menggunakan asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba dari penjualan dan investasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut (Wahyu Widarjo dan Doddy Setiawan, 2009:6). Sedangkan menurut Surat Edaran BI No. 6/23 DPNP tanggal 31 Mei 2004, Return on Asset (ROA) merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total asset dalam satu periode. Semakin
36
besar Return on Asset (ROA) menunjukkan kinerja keuangan semakin baik karena pengembalian (return) semakin besar. Alasan menggunakan ROA dalam penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan Devinaga Rasiah (2010:5) bahwa ROA merupakan indikator utama dalam mengukur efisiensi manajerial. ROA juga menunjukkan bagaimana kemampuan manajemen bank mengkonversi asset perusahaan nya menjadi pendapatan. Dan ROA adalah pengukuran berharga dalam mengukur profitabilitas antara satu bank komersil dengan bank lainnya dalam sebuah sistem secara keseluruhan. The ROA is primarily an indicator of managerial efficiency. It indicates how capable the management of the bank has been in converting the institution’s assets into net earnings. The ROA is a valuable measure when comparing the profitability of one bank with another or with the commercial banking system as a whole. A low rate might be the result of conservative lending and investment policies or excessive operating expenses (Devinaga Rasiah, 2010:2). Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, yang tercantum dalam Surat Edaran BI No. 9/24/DPbS, secara matematis, ROA dirumuskan sebagai berikut:
37
ROA = Laba sebelum pajak
x 100%
Rata-rata total asset B. Penelitian Terdahulu Guna mendukung penelitian ini, berikut beberapa penelitian dan hasilnya yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu dan yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Penelitian tersebut di antaranya : Yuliani (2007) tentang hubungan efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada sektor perbankan yang go public di BEJ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur hubugan antara tingkat efisiensi operasional terhadap kinerja profitabilitas di BEJ. Dalam penelitian ini menggunakan variabel MSDN (pangsa pasar), CAR, BOPO, LDR. CAR berpengaruh signifikan positif, BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Variabel MSDN dan LDR tidak berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
profitabilitas
perbankan.
Penelitian ini menggunakan metode regresi time-series cross section.
Dewi Mayasari (2008) meneliti tentang pengaruh pemberian kredit, pendapatan bunga, dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada industri perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2003-2006. Sampel yang digunakan menggunakan metode judgement sampling dengan mengambil secara acak berdasarkan tujuan dan kriteria. Metode yang digunakan 38
yakni regresi linier berganda. Variabel independen pemberian kredit menggunakan rasio LDR dan variabel dependen profitabilitas dengan rasio ROA. Adapun hasil penelitian Dewi Mayasari yaitu secara umum tiga variabel independen yang digunakan hanya dua variabel yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu ukuran perusahaan dan pendapatan bunga. Variabel yang paling dominan ialah pendapatan bunga. Besar adjusted R2 ialah 0,364%. Artinya, 36,4% dari ROA dapat dijelaskan oleh variabel independen. Sedangkan sisanya 63,6% dijelaskan variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian. Berikutnya penelitian yang dilakukan Ahmad Buyung Nusantara (2009) tentang analisis pengaruh NPL, CAR, LDR dan BOPO terhadap profitabilitas bank, studi kasus pada bank umum go public dan bank umum non go public di Indonesia periode 2005-2007. Dan variabel dependen profitabilitas menggunakan rasio ROA. Hasil penelitian Ahmad Buyung Nusantara (2009) yakni untuk bank go public, variabel independen LDR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, variabel NPL berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Besar adjusted R2 ialah 0,336%. Artinya, 33,6% dari ROA dapat dijelaskan oleh variabel 39
independen. Sedangkan sisanya 68,4% dijelaskan variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian. Penelitian yang dilakukan Fitriani Prastiyaningtyas (2010) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan dengan variabel independen Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM), dan pangsa kredit.
Sedangkan
variabel
dependen
nya
profitabilitas
dengan
menggunkan rasio Return on Asset (ROA). Studi kasus terhadap bank umum yang go public yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2005-2008), dan untuk penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian Fitriani Prastiyaningtyas (2010) yaitu dari enam variabel independen, lima diantaranya signifikan terhadap variabel dependen. Hanya satu variabel yang tidak signifikan yakni LDR terhadap ROA, LDR terhadap ROA hasilnya positif tidak signifikan. Variabel CAR berpengaruh positif signifikan, variabel NPL berpengaruh negatif signifikan, variabel BOPO berpengaruh negatif signifikan, dan variabel NIM serta pangsa kredit berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Besar adjusted R2 ialah 0,779%. Artinya, 77,9% dari ROA dapat dijelaskan oleh variabel independen. Sedangkan sisanya 22,1% dijelaskan variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian. 40
Sri Wahyuni Rasyid (2012) meneliti tentang analisis pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM) dan Efisiensi terhadap Return on Asset (ROA) bank umum di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa LDR negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, kemudian NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, dan BOPO berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. Agar lebih memudahkan menelaah penelitian terdahulu di atas, maka tabel 2.1 akan meringkas penelitian-penelitian sebelumnya tersebut :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti
Judul
Metode
Hasil Penelitian
dan Tahun
Hubungan Efisiensi Yuliani (2007)
dengan kinerja Profitabilitas Pada Sektor Perbankan yang Terdaftar di
Variabel yang Regresi berpengaruh positif time-series signifikan terhadap crossROA: CAR dan LDR seciont Variabel yang
41
berpengaruh negatif dan
BEJ
signifikan terhadap ROA : BOPO Variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA : MSDN (Pangsa pasar)
Pengaruh Pemberian
Variabel yang
Kredit, Ukuran
berpengaruh signifikan
Perusahaan dan
terhadap ROA : ukuran
Dewi
Regresi Pendapatan Bunga
Mayasari
linier Terhadap
(2008)
perusahaan dan pendapatan bunga
berganda Profitabilitas Pada
Variabel yang tidak
Industri Perbankan
berpengaruh signifikan
di BEI
terhadap ROA : LDR Untuk bank go public
Ahmad Buyung Nusantara (2009)
Analisi Pengaruh Regresi
variabel yang
linier
berpengaruh positif dan
berganda
signifikan terhadap
NPL, CAR, LDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank ROA: LDR dan CAR
42
Variabel yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA : NPL dan BOPO Variabel yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA : CAR, NIM, dan Pangsa
Analisis faktor-
kredit
Fitriyani
Faktor yang
Regresi
Prastiyaning
Mempengaruhi
linier
Variabel yang
tyas (2010)
Profitabilitas
berganda
berpengaruh negatif dan
Perbankan
signifikan : BOPO, NPL Variabel yang tidak berpengaruh signifikan dan positif : LDR
Sri
Variabel LDR
Analisis Pengaruh
Wahyuni
LDR, NIM, dan
Rasyid
Efisiensi Terhadap
(2012)
ROA
Regresi
berpengaruh negatif dan
linier
tidak signifikan terhadap
berganda
ROA, variabel BOPO dan NIM berpengaruh
43
positif dan signifikan terhadap ROA. Sumber : Yuliani (2007), Dewi Mayasari (2008), Ahmad Buyung Nusantara (2009), Fitriyani Prastiyaningtyas (2010), Sri Wahyuni Rasyid (2012)
C. Kerangka Pemikiran Berdasarkan tinajauan pustaka di atas, maka untuk kerangka pemikiran dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pengaruh kredit yang disalurkan (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA) LDR
(Loan
to
Deposit
Ratio)
merupakan
rasio
yang
perhitungannya didapat dari hasil bagi antara total kredit yang disalurkan bank dengan total simpanan nasabah / dana pihak ketiga. Dengan kata lain, LDR menunjukkan kemampuan suatu bank dalam memberikan/membayar penarikan dana nasabah dengan menjadikan kredit yang telah diberikan sebagai sumber dananya. Batas toleransi bagi suatu bank dalam mengelola LDR nya yaitu antara 85%-100%. Jika hal itu dipatuhi dan dilaksanakan dengan baik oleh bank, maka implikasi nya bank pun akan menerima pengembalian dana kredit beserta bunga nya sebagai keuntungan bank. Keuntungan bank yang meningkat akan berdampak pada peningkatan ROA dengan catatan tidak terjadi kredit macet. 44
Hasil penelitian Yuliani (2007) dan Ahmad Buyung Nusantara (2009) menunjukkan bahwa LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dibuat hipotesis : H1 = LDR berpengaruh positif terhadap ROA 2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap ROA Ukuran suatu perusahaan menunjukkan kredibilitas serta reputasi yang telah dibangun sepanjang sejarah berdirinya perusahaan tersebut. Dengan semakin besar ukuran perusahaan maka nilai serta citra perusahaan akan semakin mudah dikenal. Dengan kondisi semakin besar nya perusahaan, maka kemampuan dan daya dukung dalam persaingan diharapkan berdampak pada profitabilitas. Karena, semakin besar assets dan permodalan yang dimiliki akan dengan mudah mengakses ke pasar modal maupun terjun ke masyarakat langsung. Penelitian yang dilakukan Dewi Mayasari (2008) dan Ni Putu Ena Marbeya (2009) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Maka dengan uraian tersebut dapat dibuat hipotesis : H2 = Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ROA 45
3. Pengaruh pendapatan bunga terhadap ROA Pos terbesar pendapatan suatu bank yakni dari bunga. Bunga ataupun sesuatu yang dapat dipersamakan dengan itu merupakan imbalan bagi bank atas dana yang disalurkan untuk berbagai kepentingan penerima dana tersebut. Pendapatan bunga terbesar berasal dari bunga kredit. Kredit dapat diberikan bagi individu, kelompok usaha hingga perusahaan berskala besar dan multinasional. Bank harus jeli menentukan besaran bunga kredit dan bunga bagi deposan agar terjadi selisih positif guna mendapat keuntungan dan nilai bunga dapat bersaing/kompetitif dengan bank lain. Penelitian yang dilakukan Dewi Mayasari (2008) menunjukkan bahwa terdapat pengauh yang positif dan signifikan pendapatan bunga terhadap ROA. Berdasarkan uraian tersebut dapat dibuat hipotesis : H3
=
Pendapatan
bunga
berpengaruh
positif
terhadap
ROA. 4. Pengaruh Efisiensi terhadap profitabilitas Efisiensi yang dapat diukur dengan rasio BOPO (Beban Operasional dan Pendapatan Operasional) merupakan salah satu cara dalam mencari keterkaitan atau pengaruh nya dengan profitabilitas. 46
Karena perusahaan yang mampu menciptakan efisiensi maka penggunaan sumber daya serta permodalan menjadi tepat guna sesuai perencanaan. Dengan demikian, jika kondisi efisien dapat diciptakan suatu bank akan tercipta keuntungan sesuai ekspektasi atau bahkan melebihi target karena terhindar dari pemborosan sumber daya. Terlebih dalam hal operasional yang lebih banyak aktivitas di dalamnya dalam menjalankan bisnisnya. Penelitian yang dilakukan Fitriyani Prastiyaningtyas (2010) dan Sri Wahyuni Rasyid (2012) menunjukkan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Maka berdasarkan uraian tersebut dapat dibuat hipotesis : H4 = BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. Berdasarkan penjabaran teori beserta penelitian sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka pemikiran teoritis yang ditunjukkan pada gambar 2.1 sebagai berikut :
47
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Bank Indonesia
Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BI Periode 2008-2011
Laporan Keuangan
Variabel Independen:
Variabel Dependen:
Kredit
Profitabilitas (ROA)
yang
diukur
dengan LDR (X1) Ukuran
Uji Regresi Berganda
Perusahaan
diukur dengan Total Aktiva (X2)
Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Pendapatan Bunga (X3)
2. Uji Multikoliniearitas
Efisiensi Bank yang
3. Uji Heteroskedastisitas
diukur dengan BOPO
4. Uji Autokorelasi
(X4) Pengujian Hipotesis 1.Uji R2 2.Uji F 3.Uji t
Interpretasi
Kesimpulan dan Saran
48
D. Hipotesis Hipotesis 1
: Kredit yang disalurkan (LDR) berpengaruh positif terhadap Profitabilitas (ROA).
Hipotesis 2
: Ukuran perusahaan (Total Assets) berpengaruh positif terhadap Profitabilitas (ROA).
Hipotesis 3
: Pendapatan bunga berpengaruh positif terhadap Profitabilitas (ROA).
Hipotesis 4
: Efisiensi (BOPO) berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas (ROA).
49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini, data yang digunakan yaitu dengan mengambil laporan keuangan bank-bank yang terdaftar (listed) pada Bank Indonesia dan Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2011. Pemilihan lokasi penelitian ini karena dianggap sebagai rujukan yang tepat dalam memperoleh data yang diperlukan berupa laporan keuangan serta dokumen penunjang lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Pada penelitian ini membahas variabel-variabel independen (variabel bebas) nya yakni kredit yang disalurkan dengan rasio LDR (X1), ukuran perusahaan dengan Total Aktiva (X2), Pendapatan Bunga (X3), dan Efisiensi yang diukur dengan BOPO (X4). Sedangkan varabel dependen (variabel terikat) yakni Profitabilitas dengan rasio ROA (Y). B. Teknik Penentuan Sampel Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel yang digunakan yakni purposive
sampling,
yakni
sampel
yang
digunakan
berdasarkan
pertimbangan. Adapun pertimbangan dalam pemilihan sampel, ditentukan berdasarkan kriteria sebagai berikut :
50
1.
Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dan juga Bank
Indonesia yang memiliki laporan keuangan paling lengkap dan telah dipublikasikan di Bank Indonesia yang diakses dari tahun 2008-2011. 2. Maksimal pada awal tahun 2008 telah terdaftar (listed) di BEI. Jumlah keseluruhan bank yang go public yang terdaftar di BEI tahun 2008 ialah 28 bank. Namun, yang memenuhi kriteria di atas hanya 14 bank. Maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 14 bank go public pada tahun 2008 sampai tahun 2011. Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian No.
Nama Bank
1.
Bank Mandiri
2.
Bank Negara Indonesia (BNI)
3.
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
4.
Bank Central Asia (BCA)
5.
Bank Permata
6.
Bank Victoria International
51
7.
Bank Umum Koperasi Indonesia
8.
Bank CIMB Niaga
9.
Bank Danamon
10.
Bank ICB Bumiputera
11.
Bank Pan Indonesia (Panin)
12.
Bank QNB Kesawan
13.
Bank OCBC NISP
14.
Bank Ekonomi Raharja
Sumber : Bursa Efek Indonesia C. Metode Pengumpulan Data 1. Data sekunder Data sekunder ialah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk jadi dan dipublikasikan. a. Data - data dari bank Indonesia dan bank yang dijadikan sampel Data yang diambil dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan serta berbagai informasi terkait variabel dependen dan independen sehingga mendukung pembuatan penelitian ini.
52
2. Riset kepustakaan Riset kepustakaan yaitu dengan mempelajari buku-buku dalam rangka penguatan atau pendukung teori dalam penelitian ini. Riset kepustakaan juga bersumber pada jurnal, tesis dan lainnya yang tentunya memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. Selain dari buku ataupun jurnal, peneliti juga memanfaatkan internet untuk membuka website dari objek yang diteliti sehingga diperoleh laporan keuangan. Contohnya : www.bi.go.id dan www.idx.co.id . D. Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka. Dalam perhitungannya, penelitian ini menggunakan metode statistik dengan alat bantu software program pengolah data SPSS versi 17. Dan metode-metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji signifikansi simultan (uji statitik F), koefisien determinasi R2, dan uji signifikansi parameter individual (uji statistik t). 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
53
minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011:19). 2. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. (Ghozali, 2011:110). Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Suatu model regresi tidak terjadi autokorelasi jika nilai Durbin Watson terletak pada kisaran -2 sampai dengan +2 (Danang Sunyoto, 2011:135). b. Uji normalitas Uji
normalitas
mengetahui
dalam
dependen
model
variabel
regresi dan
bertujuan
independen
untuk variabel
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendektai normal. Cara mendeteksinya adalah dengan menggunakan dua cara, yaitu (Ghozali,2011:160): 54
1) Analisis grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Namun demikian, hanya dengan melihat histogram, namun hal ini dapat membingungkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat
normal
probability
plot
yang
membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi
data
residual
normal.
Maka
garis
yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai berikut: (a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. (b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola
55
distribusi normal, maka mmodel regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2) Analisis statistik Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas
residual
adalah
uji
statistic
non-parametrik
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : Ho = Data residual terdistribusi normal Ha = Data residual tidak terdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut : (a) Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistic maka Ho ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal. (b) Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistic maka Ho diterima, yang berarti data terdistribusi normal. c. Uji multikoliniearitas Menurut Imam Ghozali (2011:105) uji ini berutujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi kolerasi. Untuk mendeteksi
56
ada tidaknya multikoloniearitas dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. 2) Menganalisa matrik korelasi antar variabel bebas jika terdapat korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi (> 0,9) hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. 3) Dilihat dari nilai VIF dan Tolerance.. Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan : (a) Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. (b) Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. d. Uji heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2011:139) uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
57
heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas itu dengan menggunakan uji Glejser. Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas melalui uji Glejser dilakukan sebagai berikut : 1) Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi signifikan statistik, yang berarti data empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas. 2) Apabila probabilitas nilai tes tidak signifikan statistik, maka berarti data empiris yang diestimasi tidak terdapat heteroskedastisitas. 3. Analisis Regresi Berganda Metode analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda yang persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 + e Dimana : Y
= Profitabilitas (ROA) Bank Sampel
a
= konstanta
X1
= Kredit yang disalurkan (LDR)
X2
= Ukuran Perusahaan (Total Assets)
X3
= Pendapatan Bunga
X4
= Efisensi (BOPO)
b1-b4
= koefisien regresi
e
= error term
58
Nilai koefisien regresi disini sangat menentukan sebagai dasar analisis, mengingat penelitian ini bersifat fundamental method. Hal ini berarti jika koefisien b bernilai positif (+) maka dapat dikatakan terjadi pengaruh searah antara variabel independen dengan variabel dependen, setiap kenaikan nilai variabel independen akan mengakibatkan kenaikan variabel dependen. Demikian pula sebaliknya, bila koefisien nilai b bernilai negatif (-), hal ini menunjukkan adanya pengaruh negatif
dimana
kenaikan
nilai
variabel
independen
akan
mengakibatkan penurunan nilai variabel dependen. 4. Pengujian Hipotesis Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan, perlu digunakan analisi regresi melalui uji t maupun uji f. Tujuan digunakan analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara parsial maupun secara simultan, serta mengetahui besarnya dominasi variabelvariabel independen terhadap variabel dependen. Metode pengujian terhadap hipotesa yang diajukan dilakukan dengan pengujian secara parsial dan pengujian secara simultan. a. Uji statistik F Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio), Total Assets, Pendapatan Bunga dan BOPO
59
(Beban Operasional dan Pendapatan Operasional) terhadap Return On Asset (ROA) secara simultan. b. Koefisien determinasi (Uji R2) Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus : R2 = 1 – ESS TSS Koefisien determinasi (R2) dinyatakan dalam persentase yang nilainya berkisar antara 0 < R2 < 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas (Ghozali, 2011:97). Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel–variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. c. Uji statistik t Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2011:98). Oleh karena itu uji t ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Langkah– langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Merumuskan hipotesis
60
Hipotesis diterima : berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (profitablitas) secara parsial. 2) Menentukan tingkat signifikansi (α) sebesar 0,05. 3) Membandingkan t hitung dengan t tabel,. Jika t hitung lebih besar dari T tabel maka Ha diterima. Berarti bahwa variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. Nilai t hitung dapat dicari dengan rumus : T hitung =
Standar deviasi Koefisisen Regresi
4) Berdasarkan probabilitas Hipotesis akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 (α). 5) Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh
paling
dominan
terhadap
variabel
dependen.
Hubungan ini dapat dilihat dari koefisien regresinya. E. Operasional Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu : 1. Variabel dependen (Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA. 2. Variabel independen (X) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen. Variabel independen dalam 61
penelitian ini adalah kredit yang disalurkan yang diukur dengan LDR, ukuran perusahaan yang diukur dengan total assets, pendapatan bunga, serta efisiensi yang diukur dengan BOPO. Definisi operasional dari masing-masing variabel yaitu : a. Return on Assets (ROA) Return
on
Assets
(ROA)
menunjukkan
kemampuan
manajemen bank dalam menghasilkan laba dari pengelolaan asset yang dimiliki (Yuliani,2007:7). ROA digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank, diukur dengan asset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2009:119). Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan asset. (Dendawijaya, 2009: 118). ROA dirumuskan sebagai berikut: Laba Sebelum Pajak ROA =
x 100% Rata-rata Total Aset
b. Loan to Deposit Ratio (LDR) LDR adalah rasio likuiditas yang dipergunakan untuk mengukr perbandingan antara jumlah penyaluran kredit terhadap jumlah simpana atau dana pihak ketiga (giro, deposito, dan tabungan) yang 62
berhasil dihimpun oleh bank yang diukur dalam presentase (Parengkuan Tommy, 2010:14). Adapun rumus menghitung rasio LDR adalah : LDR =
Jumlah kredit yang disalurkan
x 100%
Jumlah dana pihak ketiga c. Total Assets Ukuran perusahaan adalah suatu skala, dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, dan lain-lain. d. Pendapatan Bunga Pendapatan bunga merupakan hasil dari selisih antara bunga yang diterima pihak bank dengan bunga yang diberikan bank. Bunga yang diterima merupakan imbalan atas kredit yang disalurkan. Sedangkan bunga yang diberikan bank pada nasabah merupakan konsekuensi atas dana yang dipercayakan pada bank. e. Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) Merupakan rasio antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokoknya (seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran dan biaya operasi lainnya). Pendapatan operasi merupakan pendapatan utama bank 63
yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya. Adapun rumus penghitungan rasio BOPO : BOPO =
Beban Operasional
x 100%
Pendapatan Operasional
64
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sejarah dan Riwayat Bursa Efek Indonesia (BEI) Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah.
65
Tabel 4.1 berikut ini merupakan riwayat sejarah BEI agar lebih memudahkan dalam memahami tiap fase pergerakan sejarah BEI : Tabel 4.1 Riwayat BEI Keterangan
Peristiwa
Waktu/Tahun Desember (1912)
Bursa efek pertama dibentuk di Batavia oleh pemerintah Hindia Belanda.
1914-1918
Bursa efek di Batavia ditutup selama perang dunia I.
1925-1942
Bursa efek di Jakarta dibuka kembali bersamaan dengan bursa efek di Semarang dan Surabaya.
(awal tahun 1939)
Karena isu politik (perang dunia II) bursa efek di Semarang dan Surabaya ditutup.
1942-1952
Bursa efek di Jakarta kembali ditutup selama perang dunia II.
1956
Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa efek semakin tidak aktif.
1956-1977
Perdagangan di bursa efek vakum.
66
10 Agustus 1977
Bursa efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.
1977-1987
Perdagangan di bursa efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.
1987
Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.
1988-1990
Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.
2 Juni 1988
Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek
67
(PPUE), sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer. Desember 1988
Pemerintah
mengeluarkan
(PAKDES
88)
yang
Paket
Desember
memberikan
88
kemudahan
perusahaan untuk go public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal. 16 Juni 1989
Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
13 Juli 1992
Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
22 Mei 1995
Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
10 November 1995
Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan mulai Januari 1996.
1995
Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek
68
Surabaya. Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading)
2000
mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia. BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak
2002
jauh (remote trading). Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa
2007
Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT Bursa
2009
Efek Indonesia: JATS-NextG. Sumber : (http://www.idx.co.id/id-id/beranda/tentangbei/sejarah.aspx) B. Hasil Analisis 1. Analisis Deskriptif Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dijelaskan mengenai variabel-variabel yang terdapat dalam model yang digunakan dalam penelitian ini. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu Microsoft Excel 2007 dan SPSS 17 untuk mempercepat perolehan data hasil yang dapat menjelaskan variabelvariabel yang diteliti. Tabel deskriptif menunjukan semua variabel yang 69
digunakan dalam model analisis regresi berganda, yaitu variabel Y (Return On Asset) sebagai variabel Dependen, variabel X1 (Loan to Deposit Ratio), X2 (Total Assets), X3 (Pendapatan Bunga), dan X4 (Beban Operasional dan Pendapatan Operasional) sebagai variabel Independen. Penjelasan dari masing-masing variabel adalah: Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Masing-Masing Variabel
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
ROA
56
-.02
.05
.0202
.01238
LDR
56
.40
.98
.7401
.13433
Total_Asset
56
2162316.00
4.89E8
1.3127E8
1.38052E8
Pend_Bunga
56
39442.00
33869117.00
6.7427E6
8.06821E6
BOPO
56
.54
11.46
1.1578
1.89081
Valid N (listwise)
56
Sumber : output SPSS 17 (laporan keuangan publikasi yang diolah) Pada tabel 4.2, jumlah data atau N yang ada pada penelitian ini yakni sejumlah 56 data. Dari 56 jumlah data, nilai minimum ROA yakni sebesar -2% yang terdapat pada bank ICB Bumiputera tahun 2011. Untuk nilai maksimumnya yakni 5% terdapat pada bank BRI yang juga ditahun yang sama 2011. Sedangkan untuk nilai rata-rata nya (mean) sebesar 2,02 dengan standar deviasi 1,23. Standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan sebaran variabel data
70
yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio ROA terendah dan tertinggi. Dari 56 jumlah data, LDR memiliki nilai minimum 40% yang terdapat pada bank Victoria Internasional pada tahun 2010. Untuk nilai maksimumnya yakni 98% yang terdapat pada bank Danamon tahun 2011. Untuk nilai rata-rata, LDR memiliki nilai 74,01 dengan standar deviasi 13,43. Standar deviasi yang lebih kecil dari nilai rata-rata menunjukkan sebaran variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio LDR terendah dan tertinggi. Dari 56 jumlah data, total assets memiliki nilai minimum 2162316 yang terdapat pada bank QNB Kesawan pada tahun 2008. Untuk nilai maksimum yakni 489x108 pada bank Mandiri tahun 2011. Untuk nilai rata-rata sebesar 13127x108 dengan standar deviasi 138052x108. Standar deviasi yang lebih besar dari nilai rata-rata menunjukkan sebaran variabel data yang besar atau adanya kesenjangan yang cukup besar dari total assets terendah dan tertinggi. Untuk variabel pendapatan bunga, dari 56 jumlah data memiliki nilai maksimum 47466954 yang terdapat pada bank BRI tahun 2011. Untuk nilai minimum yakni 68146 yang terdapat pada bank QNB Kesawan tahun 2011. Sedangkan nilai rata-ratanya yaitu 67427x106 dengan standar deviasi 806821x106. Standar deviasi yang lebih besar dari nilai rata-rata menunjukkan sebaran variabel data yang besar atau adanya kesenjangan yang cukup besar dari pendapatan bunga terendah dan tertinggi. 71
Dan untuk rasio BOPO, dari 56 jumlah data memiliki nilai minimum 51% yang terdapat pada bank Danamon tahun 2011. Untuk nilai maksimum sebesar 114,63% yang terdapat pada bank ICB Bumiputera tahun 2011. Sedangkan untuk nilai rata-rata yaitu 115,78 dengan standar deviasi 189,081. Standar deviasi yang lebih besar dari nilai rata-rata menunjukkan sebaran variabel data yang besar atau adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio BOPO terendah dan tertinggi. 2. Uji Asumsi Klasik Suatu model dikatakan baik apabila model tersebut telah lolos dari serangkaian uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik digunakan untuk mendukung kebenaran hasil analisis dengan model regresi. Pengujian asumsi klasik ini meliputi uji normalitas data, uji autokorelasi, uji multikoliniearitas, dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Dari hasil pengolahan data, dapat dilihat pada output berikut ini :
72
Tabel 4.3 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
56
Normal Parameters
a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 .00637543
Absolute
.104
Positive
.075
Negative
-.104
Kolmogorov-Smirnov Z
.779
Asymp. Sig. (2-tailed)
.579
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil dari output SPSS pada tabel 4.3, diketahui nilai Asymp. Sig.> 5% tidak ada yang signifikan dengan nilai 0,579 maka dapat disimpulkan
data yang dipakai dalam penelitian ini
berdistribusi normal (Ghozali,2011:160). b. Uji Autokorelasi Autokorelasi terjadi ketika kesalahan pengganggunya saling berkorelasi satu sama lain. Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problema autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi dalam penelitian ini 73
maka digunakan uji Durbin Watson (DW) pada tabel Model Summary. Jika -2 < DW < 2, maka tidak terjadi autokorelasi dalam penelitian ini. Hasil uji autokorelasi penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Uji Autokorelasi b
Model Summary
Model 1
R .857
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square a
.735
.714
.00662
Durbin-Watson 1.310
a. Predictors: (Constant), BOPO, Pend_Bunga, LDR, Total_Asset b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil output regresi
Berdasarkan hasil dari output SPSS pada tabel 4.4 diketahui nilai Durbin-Watson sebesar 1,310 yang berada diantara -2 dan +2, maka dapat disimpulkan
data dalam penelitian ini tidak terdapat
Autokorelasi. c. Uji Multikoliniearitas Berdasarkan hasil pengolahan data, informasi yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut ini :
74
Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas Nilai Tolerance dan VIF Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
LDR
.962
1.040
Total_Asset
.938
1.066
Pend_Bunga
.967
1.034
BOPO
.952
1.050
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil output regresi Dari tabel 4.5 di atas menunjukkan suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas adalah jika data mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Dari tabel perhitungan di atas diperoleh hasil bahwa semua variabel bebas memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari angka 10. Hasil regresi pada tabel tersebut sesuai dengan pendapat (Ghozali,2011:105). Dengan demikian dalam model ini tidak terdapat multikolinearitas. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan 75
ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas. 1) Uji Glejser Uji glejser jika dilihat berdasarkan hasil SPSS, maka yang kita lihat adalah hasil sig dari output. Jika sig >5% maka H0 tidak dapat ditolak, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan kata lain jika sig >5% maka terjadi homokedastisitas. Dari hasil pengolahan data,maka diperoleh hasil informasi pada tabel 4.6 sebagai berikut : Tabel 4.6 Uji Glejser Nilai t-statistik dan sig. Coefficients Model 1
a
T
Sig.
(Constant)
.455
.651
LDR
.893
.376
Total_Asset
.743
.461
Pend_Bunga
.537
.594
1.238
.221
BOPO
a. Dependent Variable: absRES2
Sumber : Hasil output regresi Berdasarkan hasil tabel diatas dari kelima variabel independent (LDR, Total Asset, Pendapatan Bunga, dan BOPO) diperoleh hasil nilai Sig. > 5%. Karena nilai Sig. > 5% maka dapat dikatakan
76
bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas dan hasil uji dapat dilanjutkan. 3. Analisis Model Regresi Berganda Berdasarkan output SPSS secara parsial pengaruh empat variabel independen yakni LDR, Total Asset, Pendapatan Bunga dan BOPO terhadap variabel dependen yakni ROA ditunjukkan pada tabel 4.7 :
Tabel 4.7 Hasil Regresi Nilai Coefficient, t dan sig. Coefficients
Model 1
a
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error .016
.005
-.002
.007
Total_Asset
6.511E-11
Pend_Bunga
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
3.024
.004
-.025
-.342
.734
.962
1.040
.000
.724
9.719
.000
.938
1.066
3.444E-11
.000
.171
2.334
.024
.967
1.034
-.002
.000
-.317
-4.294
.000
.952
1.050
LDR
BOPO a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil output regresi Hubungan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dirumuskan sebagai berikut : ROA = 0,016 – 0,002 LDR + 6,511x1011 Total Assets + 3,444x1011 Pendapatan Bunga - 0,002 BOPO
77
Persamaannya dapat diuraikan sebagai berikut : a. Konstanta sebesar 0,016 menyatakan bahwa jika nilai LDR, Total Asset, Pendapatan Bunga dan BOPO diasumsikan tetap/konstan, maka bank memiliki kenaikan tingkat profitabilitas / ROA sebesar 0,016. b. Koefisien regresi Total Asset adalah 6,511x1011 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1% Total Asset akan meningkatkan Return on Asset (ROA) sebesar 651100000000 c. Koefisien regresi Pendapatan Bunga adalah 3,44x1011 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1% Pendapatan Bunga akan meningkatkan Return On Asset (ROA) sebesar 344000000000 d. Koefisien regresi BOPO adalah -0,002 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1% BOPO akan menurunkan Return on Asset (ROA) sebesar 0,2%. Persamaan diatas akan diguakan untuk menjelaskan bagaimana variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamaan (Uji F) dan bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial (Uji t) agar dapat menguji hipotesis yang dikemukakan penulis. 4. Koefisien Determinasi Nilai Adjusted R Square dapat dilihat pada hasil output SPSS dalam tabel model summary. Hasil output koefisien determinasi adalah sebagai berikut :
78
Tabel 4.8 Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary
Model
R
1
.857
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.735
.714
Durbin-Watson
.00662
1.310
a. Predictors: (Constant), BOPO, Pend_Bunga, LDR, Total_Asset b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil output regresi Pada tabel 4.8 menunjukkan nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini adalah 0.714, yang berarti 71,4% variabel Return On Asset bisa dijelaskan oleh variabel independen (LDR, Total Asset, Pendapatan Bunga, dan BOPO), sedangkan sisanya (28,6%) kemungkinan dijelaskan dengan faktor lain diluar model misalnya CAR, Kualitas Aktiva Produktif, dan sebagainya. 5. Hasil Uji Hipotesis Hasil uji hipotesis diperoleh dari hasil olah data dengan menggunakan program
SPSS.
Hasil
pengujian
hipotesis
dilihat
dari
tingkat
signifikansinya. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F dan uji t. bentuk pengujiannya adalah: a. Uji F Nilai F-tabel didapat dari niali Degree of freedom (df1) = k – 1, degree of freedom (df2) = n – k. 79
F-tabel
= {α ; (df1) = k – 1, (df2) = n – k} = 5% ; df1 = (5 – 1), df2 = 56 – 5) = 0,050 ; df1 = 4, df2 = 51 = 2,553395 Tabel 4.9 Uji F b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
.006
4
.002
Residual
.002
51
.000
Total
.008
55
F 35.303
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), BOPO, Pend_Bunga, LDR, Total_Asset b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil output regresi Kriteria pengambilan keputusan : Hipotesis ditolak jika F hitung ≤ F tabel pada α = 5% Hipotesis diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5% Dari hasil F hitung pada tabel ANOVA adalah 35,303 sedangkan nilai F tabel 2.553395, artinya variabel independen yang diteliti secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai sig.F sebesar 0.000 lebih kecil dari tingkat signifikansi α=5%. Karena sig. f < α maka disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk mengestimasi variabel dependen. Hasil tersebut menunjukan bahwa LDR, Total Asset, Pendapatan Bunga, dan BOPO berpengaruh secara simultan terhadap ROA. 80
b. Uji t Pengujian parsial terhadap koefisien regresi secara parsial menggunakan uji-t pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan dalam analisa (α) 5%.
t-tabel
= {α ; df = (n – k)} = 5% ; df = (56 – 5) = 0,050 ; df = 51 = 1.675285
Adapun hasil dari uji hipotesis ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.10 Uji t Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
a
Std. Error .016
.005
-.002
.007
Total_Asset
6.511E-11
Pend_Bunga
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
VIF
3.024
.004
-.025
-.342
.734
.962
1.040
.000
.724
9.719
.000
.938
1.066
3.444E-11
.000
.171
2.334
.024
.967
1.034
-.002
.000
-.317
-4.294
.000
.952
1.050
LDR
BOPO a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Hasil output regresi
81
Pembahasan mengenai hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1. Uji-t untuk X1 yaitu pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Return On Asset Nilai t hitung = -.342 dimana t hitung < t tabel = 1.675285 Nilai signifikannya lebih besar dari 0.05 yaitu 0.025. Dari hasil pengujian hipotesis dapat diketahui variabel LDR memiliki nilai beta negatif, hal tersebut berarti menunjukan bahwa LDR memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan hipotesis alternatif pertama (H1) yang menyebutkan LDR berpengaruh positif terhadap ROA, hal ini menunjukkan H1 ditolak dan Ho diterima. Artinya, bahwa LDR memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hasil tersebut didukung oleh Sri Wahyuni Rasyid (2012:61) yang menyatakan kredit yang disalurkan oleh bank tidak banyak memberikan kontribusi laba karena terdapat gap tinggi diantara bankbank yang beroperasi dalam mengucurkan kredit. Contohnya pada tahun 2009 LDR Bank Central Asia hanya 50,3% berbeda jauh dengan LDR Bank Ekonomi Raharja yang sebesar 113,08% di tahun yang sama. Begitupula pada tahun 2010 LDR Bank Capital Indonesia hanya 50,6% dan LDR Bank Ekonomi Raharja sebesar 114,30% . Hal ini ditunjukkan oleh nilai standar deviasi yang tinggi yaitu sebesar 82
17,84874. Jadi terdapat bank-bank yang kurang mengoptimalkan dana pihak ketiga, di sisi lain terdapat bank-bank yang berlebihan dalam memberikan kredit. Loan to Deposit Ratio (LDR), menunjukkan seberapa besar dana bank dilepas untuk pembiayaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Menurut Werdaningtyas (2002: 37), semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin tidak likuid bank tersebut, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan profitabilitas. Makin tidak likuid suatu bank makin besar risiko likuiditas yang ditanggung bank, sehingga terdapat risiko tidak tersedianya aktiva likuid untuk memenuhi kewajiban segera pada nasabah. Hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Runtuhnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dapat menyebabkan penarikan dana yang berdampak pada makin rendahnya likuiditas bank yang pada akhirnya menyebabkan penurunan likuiditas (Werdaningtyas, 2002: 37). Pada sebagian besar bank umum porsi kredit masih dominan, namun porsi surat berharga semakin meningkat sejalan dengan penurunan porsi kredit dalam aset bank. Selama krisis ternyata penyaluran kredit sangat menurun dan dana masyarakat yang masuk ke bank lebih banyak ditempatkan dalam surat-surat berharga
83
termasuk SBI atau ditempatkan di bank lain yang membutuhkan likuiditas dalam bentuk call money (Z. Dunil, 2005 : 85). Berdasarkan penelitian terdahulu serta teori yang telah dipaparkan sebelumnya, maka kredit yang disalurkan dengan menggunakan rasio LDR tidak signifikan yang mungkin disebabkan oleh bank yang lebih bermain aman dalam mengelola dana dari masyarakat terlebih saat setelah reses ekonomi dunia tahun 2008. Krisis properti di Amerika ternyata berdampak hingga ke Indonesia. Untuk itulah, sejak tahun 2008 bank lebih senang menempatkan dananya ke sekuritas rendah resiko agar tetap mendapat untung, di samping itu likuiditasnya tetap terjaga. Berdasarkan hasil diatas menunjukan bahwa LDR tidak mempunyai berpengaruh signifikan terhadap ROA. Karena nilai signifikansinya sebesar 0,734, lebih besar dari 5%. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Fitriyani Prastiyaningtyas (2010) dan Sri Wahyuni Rasyid (2012). Berdasarkan penelitian ini, jika nilai signifikansi sebesar 0,734 > 0,05, maka disimpulkan H1 ditolak, artinya LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. 2. Uji-t untuk X2 yaitu pengaruh Total Asset terhadap Return On Asset Nilai t hitung = 9.719 dimana t hitung > t tabel = 1.675285 Nilai signifikannya lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000. 84
Dari hasil pengujian hipotesis di atas dapat diketahui variabel total asset memiliki nilai beta positif, hal tersebut berarti menunjukan bahwa total asset memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis alternatif kedua (H2), yang menyebutkan bahwa total asset memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Menurut Astuti dan Zuhrotun dalam Diah Aristya Hesti (2010:82) perusahaan dengan total asset yang besar mencerminkan kemapanan perusahaan. Perusahaan yang sudah mapan biasanya kondisi keuangannya juga sudah stabil. Dengan segala kelebihan yang dimiliki perusahaan berukuran besar, tentunya akan terasa lebih mudah untuk mengalahkan pesaingnya. Tapi bukan tidak mungkin yang besar akan dikalahkan oleh yang lebih kecil. Selain itu menurut Bashir dan Kosak dan Cok dalam Diah Aristya Hesti (2010:82), ukuran bank yang besar memungkinkan bank menyediakan menu jasa keuangan yang lebih luas. Bank yang berukuran besar memiliki kemampuan untuk menghimpun kekuatan pasar melalui citra merek yang lebih kuat. Dari hasil pengujian hipotesis di atas juga dapat dilihat bahwa total asset berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Go Pulic dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000 atau lebih besar dari 5%. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Diah Aristya Hesti (2010) dan 85
Ni Ketut Muliati (2011), hasil penelitian tersebut menyatakan jika nilai signifikansi sebesar 0.010 < 0,05, maka disimpulkan H2 diterima bahwa total asset mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset . 3. Uji-t untuk b3 yaitu pengaruh Pendapatan Bunga terhadap Return On Asset Nilai t hitung = 2.334 dimana t hitung > t tabel = 1.675285 Nilai signifikannya lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000. Dari hasil pengujian hipotesis di atas dapat diketahui variabel pendapatan bunga memiliki nilai beta positif, hal tersebut berarti menunjukan bahwa pendapatan bunga memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis alternatif ketiga (H3), yang menyebutkan bahwa pendapatan bunga memiliki pengaruh positif terhadap ROA. Dari hasil pengujian hipotesis di atas juga dapat dilihat bahwa pendapatan bunga berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Go Public dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000 atau lebih besar dari 5%. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Dewi Mayasari (2008), hasil penelitian tersebut menyatakan jika nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0,05, maka disimpulkan H3 diterima bahwa pendapatan bunga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset . 86
4. Uji-t untuk b4 yaitu pengaruh BOPO terhadap Return On Asset Nilai t hitung = -4,294 dimana t hitung < t tabel = 1.675285 Nilai signifikannya lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000 Dari hasil pengujian hipotesis di atas dapat diketahui variabel Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) memiliki nilai beta negatif, hal tersebut berarti menunjukan bahwa BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis alternatif ke empat (H4), yang menyebutkan bahwa BOPO memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Dari hasil pengujian hipotesis di atas juga dapat dilihat bahwa BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA Bank Go Pulic dengan nilai signifikansinya sebesar 0,000 atau lebih besar dari 5%. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Ahmad Buyung Nusantara (2009) dan Fitriyani Prastiyaningtyas (2010), hasil penelitian tersebut menyatakan jika nilai signifikansi sebesar 0.000 < 0,05, maka disimpulkan H4 diterima bahwa BOPO mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return On Asset .
87
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan oleh penulis, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kredit yang disalurkan dengan rasio LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA), sedangkan ukuran perusahaan yang diukur dengan total asset berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA), pendapatan bunga berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA), dan efisiensi yang diukur dengan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA). 2. Diantara semua variabel tersebut, variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi ROA adalah total asset. B. Saran Saran untuk penelitian mendatang yaitu : 1. Penelitian ini menggunakan variable LDR, pendapatan bunga, total asset, dan BOPO. Dengan demikian, penelitian yang akan datang dapat menguji variabel-variabel lain yang
juga berpengaruh terhadap
profitabilitas, misalnya variabel kualitas aktifa produktif, CAR, NIM, dan lain-lain.
88
2. Penelitian ini menggunakan sampel Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengujian pada sampel lain misalnya bank daerah.
89
DAFTAR PUSTAKA Amanza, Hagata Arya. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba”. Skripsi Universitas Diponegoro, 2012. Anggraeni, Ryza. “Pengaruh Kebijakan Kredit dan Perpencaran Bunga Terhadap Profitabilitas Bank”. Tesis Program Magister Manajemen Universitas Widyatama Bandung, 2005. Azwir , Yacub. “Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, NPL, dan PPAP Terhadap ROA Bank”. Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro, 2006. Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”. Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003. Dunil, Z. “Risk Based Audit”. Indeks, Jakarta, 2005. Ghozali, Imam. “Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19. Edisi Kelima”. Badan Penelitian UNDIP, Semarang, 2011. Gul, Sehrish, Faiza Irshad, Khalid Zaman. “Factor Affercting Banks Profitability in Pakistan”. The Romanian Economic Journal Year XIV No.39, 2011. Hasibuan, Malayu SP. “Dasar-Dasar Perbankan”. PT Gunung Agung, Jakarta, 2004. Hamid, Abdul, ”Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FEB Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010. Halim, Julia, Carmel Meiden, Rudolf Lumban Tobing. “Pengaruh Manajemen Laba Pada Tingkat Pengngkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Termasuk dalam Indeks LQ-45”. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo, 2005. Hesti, Dyah Aristya. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan”. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang, 2010. Kasmir, “Manajemen Perbankan”. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2003. Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Rajawali Press, Jakarta, 2005. Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan”. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2005. Mayasari, Dewi. “Pengaruh Pemberian Kredit, Pendapatan Bunga, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Industri Perbankan”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Prastiyaningtyas, Fitriyanti. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan”. Skripsi Universitas Diponegoro, 2010. 91
Marberya, Ni Putu Ena dan Agung Suaryana. “Pengaruh Pemoderasi Pertumbuhan Laba Terhadap Hubungan Antara Ukuran Perusahaan, Debt to Equity Ratio dengan Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar pada PT Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol.4 No.1 Januari, 2009. Manurung, Mandala dan Pratama Raharja. “Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter”, FEUI, 2004. Mawardi, Wisnu. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia”. Jurnal Bisnis Strategi Universitas Diponegoro, 2005. Muliati, Ni Ketut. “Pengaruh Asimetri Informasi dan Ukuran Perusahaan Pada Praktik Manajemen Laba di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Tesis Program Magister Universitas Udayana Denpasar, 2011. Naceur, Samy Ben. “The Determinants of The Tunisian Banking Industry Profitability”. Journal of Universite Libre de Tunis, 2003. Nurmila, Rina. “Pengaruh Jumlah Kredit dan Pendapatan Bunga Terhadap Profitabilitas Perbankan”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006. Nusantara, Ahmad Buyung. “Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank”. Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro, 2009. Rasiah, Devinaga. “Theoritical Framework of Profitability as Applied to Commercial Banks in Malaysia”. European Journal of Economics, Finance and Administrative Sciences ISSN 1450-2575 Issue 19, 2010. Rasyid, Sri Wahyuni. “Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Net Interest Margin, dan Efisiensi Terhadap Return on Asset Bank Umum Indonesia”. Universitas Hasanuddin Makassar, 2012. Rodoni, Ahmad, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Grafika Karya Utama, Jakarta, 2006. Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal. “Credit Management Handbook”. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2006. Sunyoto, Danang. “Metodologi Penelitian Ekonomi”. CAPS, Jakarta, 2008. Werdaningtyas, Hesti. “Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over Pramerger di Indonesia”. Jurnal Manajemen Indonesia Vol 1 No.2, 2002. Widarjo, Wahyu dan Doddy Setiawan. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Otomotif ”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.11 No.2, 2009. 92
www.bi.go.id www.bei.go.id Yuliani. “Hubungan Efisiensi Operasional Dengan Kinerja Profitabilitas Pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vo.5 No.10, 2007.
93
Lampiran 1
Daftar Sampel Penelitian No.
Nama Bank
1.
Bank Mandiri
2.
Bank Negara Indonesia (BNI)
3.
Bank Rakyat Indonesia (BRI)
4.
Bank Central Asia (BCA)
5.
Bank Permata
6.
Bank Victoria International
7.
Bank Umum Koperasi Indonesia (BUKOPIN)
8.
Bank CIMB Niaga
9.
Bank Danamon
10.
Bank ICB Bumiputera
11.
Bank Pan Indonesia (Panin)
12.
Bank QNB Kesawan
13.
Bank OCBC NISP
14.
Bank Ekonomi Raharja
94
Lampiran 2
Nilai Rata-Rata LDR, Total Assets, Pendapatan Bunga, dan BOPO Bank Sampel No.
Variabel
2008
2009
2010
2011
1.
LDR
73,90%
70,26%
72,79%
78,10%
2.
Total Assets
Rp.101724700
Rp.125574596
Rp.138436908
Rp.162358230
3.
Pend.Bunga
Rp. 5570677
Rp6328700
Rp.7137485
Rp.7933738
4.
BOPO
82,12%
81,71%
80,52%
73,19%
5.
ROA
1,72%
1,86%
2,22%
2,29%
Lampiran 3
Hasil Output Uji Regresi Berganda
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error .016
.005
-.002
.007
Total_Asset
6.511E-11
Pend_Bunga
Beta
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
VIF
3.024
.004
-.025
-.342
.734
.962
1.040
.000
.724
9.719
.000
.938
1.066
3.444E-11
.000
.171
2.334
.024
.967
1.034
-.002
.000
-.317
-4.294
.000
.952
1.050
LDR
BOPO a. Dependent Variable: ROA
95
Lampiran 4 Hasil Output Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
ROA
56
-.02
.05
.0202
.01238
LDR
56
.40
.98
.7401
.13433
Total_Asset
56
2162316.00
4.89E8
1.3127E8
1.38052E8
Pend_Bunga
56
39442.00
33869117.00
6.7427E6
8.06821E6
BOPO
56
.54
11.46
1.1578
1.89081
Valid N (listwise)
56
Lampiran 5
Hasil Output Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
56 a,,b
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000 .00637543
Absolute
.104
Positive
.075
Negative
-.104
Kolmogorov-Smirnov Z
.779
Asymp. Sig. (2-tailed)
.579
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
96
Lampiran 6 Hasil Output Uji Autokorelasi b
Model Summary
Model 1
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
.857
a
.735
.714
Durbin-Watson
.00662
1.310
a. Predictors: (Constant), BOPO, Pend_Bunga, LDR, Total_Asset b. Dependent Variable: ROA
Lampiran 7 Hasil Output Uji Multikoliniearitas Coefficients
a
Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
LDR
.962
1.040
Total_Asset
.938
1.066
Pend_Bunga
.967
1.034
BOPO
.952
1.050
a. Dependent Variable: ROA
Lampiran 8 Hasil Output Uji Glejser Coefficients Model 1
a
T
Sig.
(Constant)
.455
.651
LDR
.893
.376
Total_Asset
.743
.461
Pend_Bunga
.537
.594
1.238
.221
BOPO
a. Dependent Variable: absRES2
97
Lampiran 9 Data Keseluruhan Variabel Bank Sampel Nama Bank Mandiri
BNI
BRI
BCA
PERMATA
VICTORIA
BUKOPIN
CIMB NIAGA
DANAMON
LDR 56.89 59.15 65.44 71.65 68.61 64.06 70.15 70.37 79.93 80.88 75.17 76.2 53.78 50.27 55.16 61.67 81.8 90.6 87.64 83.06 53.46 50.43 40.22 63.62 83.6 75.99 71.85 82.55 87.93 95.11 87.23 92.73 86.4 86.5 85.82 98.00
Total Asset Bunga BOPO 338404265 24290244 73.65 370310994 29876946 70.72 407826161 30447660 65.63 489106664 33041031 67.22 200390507 16230432 90.16 225541328 18920509 84.86 240590147 18141737 75.99 288511901 19830202 72.58 246026225 28076399 72.65 314748430 35092551 77.64 395394177 39483967 70.86 456381943 47466954 66.69 244729251 19284613 66.76 280817308 22866300 68.68 320585907 20557909 64.31 377250966 24414523 60.87 53959827 4823775 88.9 55900751 6064088 89.2 73570033 5965346 84.83 101534393 7738925 85.42 5580480 506803 92.23 7271127 604327 92.05 10106602 702756 88.21 11302881 783874 78.36 32649246 3344908 84.45 36030388 3571654 86.93 32658976 3345988 84.76 54942030 3251156 83.64 102604733 9945856 88.66 106803360 11072486 82.77 142812919 12336597 76.73 164137582 14419450 76.32 107628698 14189765 54.0 108547324 17666106 52.87 110858044 18478956 51.07 113786927 19870693 51.03
ROA 2.69 3.13 3.63 3.37 1.12 1.72 2.49 2.94 4.18 3.73 4.64 3.42 3.4 3.51 3.82 1.7 1.4 1.89 1.66 0.88 1.1 1.71 2.65 1.66 1.46 1.65 1.66 1.1 1.1 2.73 2.78 2.4 2.56 2.68 2.77
Tahun 2008 2009 2010 2011 2008 2009 2010 2011 2008 2009 2010 5 2011 2008 2009 2010 2011 2008 2009 2010 2011 2008 2009 2010 2011 2008 2009 2010 2011 2008 2009 2010 2011 2008 2009 2010 2011
98
ICB Bumiputera
PANIN
KESAWAN
OCBC NISP
EKONOMI
90.44 89.64 84.96 84.93 78.93 70.78 73.44 80.36 74.66 66.97 71.65 68.69 76.69 72.39 77.96 87.04 41.88 45.54 62.24 70.06
7005700 7054894 7032176 7022683 62772547 63180068 93455251 91693328 2162316 2347800 2589915 3118317 34245838 37052596 35996283 38649884 20955845 21591830 21522321 24156175
750382 770546 750921 719056 5663623 5255799 5382697 5279225 208337 221711 234341 68146 2785731 3367537 3331821 3558352 1580934 1653397 1466438 1531858
96.81 98.84 96.96 114.63 84.56 85.77 78.47 80.26 102.64 96.46 95.57 84.97 86.12 84.24 84.66 79.85 71.33 75.65 76.32 81.02
0.09 0.18 0.24 -2 1.75 1.67 2.29 2.02 0.23 0.3 0.17 1.41 1.54 1.79 1.09 1.91 2.11 2.21 1.78 1.42
2008 2009 2010 1011 2008 2009 2010 2011 2008 2009 2010 2011 2008 2009 2010 2011 2008 2009 2010 2011
99